Upload
anjawulansari
View
246
Download
42
Embed Size (px)
Citation preview
i
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
“Rekayasa Proses Pembuatan Keju Non Kolesterol Berbahan Baku Krim
Santan Kelapa Dengan Penambahan Susu Kedelai”
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Ketua kelompok : Dea Aisyah Rusmawati 1005384/2010
Anggota kelompok : Anja Wulan Sari 1005182/2010
Dea Windy Guniar 1102894/2011
Yatin Dwi Rahayu 1006578/2010
Kania Septinidia 1105281/2011
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Rekayasa Proses Pembuatan Keju Non Kolesterol Berbahan
Baku Krim Santan Kelapa Dengan Penambahan Susu
Kedelai
2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-P () PKM-K ( ) PKMKC
(Pilih salah satu) ( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Dea Aisyah Rusmawati
b. NIM : 1005384
c. Jurusan : Pendidikan Teknologi Agroindustri
d. Universitas/institut/Politeknik : Universitas Pendidikan Indonesia
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Raya Gunung Puntang No.10
f. Alamat Email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Ariyano, MT
b. NIDN : 0004086403
c. Alamat Rumah dan No. Telpon/HP : Jl. Pondok Bunga Sariwangi 2 No.
B-10, Bandung/08157132179
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 9.100.000,-
b. Sumber lain (sebutkan...) : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Bandung, 15 September 2012
iii
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................... v
A. JUDUL PROGRAM ................................................... 1
B. LATAR BELAKANG ................................................ 1
C. PERUMUSAN MASALAH ....................................... 2
D. TUJUAN ..................................................................... 2
E. LUARAN PENELITIAN ............................................ 3
F. KEGUNAAN .............................................................. 3
G. TINJAUAN PUSTAKA ............................................. 3
H. METODE PELAKSANAAN ..................................... 7
I. JADWAL KEGIATAN ............................................... 10
J. RANCANGAN BIAYA ............................................. 10
K. DAFTAR PUSTAKA ................................................. 12
L. LAMPIRAN ................................................................ 12
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Konsumsi Keju di Indonesia Tahun 2000 – 2002 .. 1
Tabel 2. Komposisi kimia daging buah kelapa (per 100 gr) 4
Tabel 3. Komposisi Susu Kedelai dengan Susu Sapi ........... 5
Tabel 4. Komposisi Macam-Macam Keju ........................... 7
Tabel 5. Rancangan Percobaan ............................................ 9
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Asam Laurat ......................................... 4
Gambar 2. Diagram Pembuatan Keju Secara Umum ........... 7
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Krim Santan ............. 8
Gambar 4. Diagram Alir Pembuatan Keju Non Kolesterol . 9
1
A. JUDUL
Judul program proposal ini adalah ”Rekayasa Proses Pembuatan Keju Non
Kolesterol Berbahan Baku Krim Santan Kelapa Dengan Penambahan Susu Kedelai”
B. LATAR BELAKANG
Sebelum memulai aktivitas keseharian, masyarakat Indonesia pada ummnya
membekali dirinya dengan sarapan pagi. Adapun menu yang disantap diantaranya nasi
goreng atau roti tawar dengan lapisan selai serta mentega. Seiring berjalannya waktu,
kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan serta munculnya usaha untuk
selalu menkomsumsi makanan sehat nampak semakin tinggi, salah satunya terlihat dari
masyarakat yang perlahan menkonsumsi keju, dengan logika keju merupakan makanan
yang bergizi. Adapun peran keju disini biasanya digunakan sebagai bread filler. Keju
bukan makanan asli Indonesia, namun konsumsi keju di Indonesia cenderung semakin
meningkat. Hingga saat ini kebutuhan keju harus dipenuhi dengan impor yang harganya
relatif mahal. Impor keju terus meningkat sebesar 5.96% per tahun (Yongki, 2009).
Namun meskipun harga keju yang mahal, penggunaan keju cukup besar, baik sebagai
komponen untuk pembuatan kue maupun sebagai bread filler. Berikut perkembangan
produksi dan konsumsi keju di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Konsumsi Keju di Indonesia Tahun 2000 – 2002
Tahun Produksi (ton0 Konsumsi (ton) Pertumbuhan
Konsumsi (%)
2000 4.334.23 4.315.25 -
2001 5.025.44 4.837.18 12.09
2002 5.038.12 5.127.58 5.99
Sumber : Annual Report PT. Kraft Foods Indonesia 2003
Keju secara umum dibuat dari susu sapi, tetapi harga susu sapi yang terus naik
dan kesadaran masyarakat akan kandungan lemak dan kolesterol produk hewani yang
tinggi yang berbahaya bagi kesehatan sehingga membuka peluang untuk pengembangan
keju nabati seperti keju dengan bahan baku krim santan kelapa.
Alasan mengapa keju dibuat dengan bahan baku krim santan kelapa yaitu karena
krim santan kelapa ini tidak mengandung kolesterol, sehingga konsumen keju dapat
menkonsumsi keju tanpa khawatir akan kolesterol. Krim santan kelapa kaya akan asam
laurat. Asam laurat merupakan MCFA (medium chain fatty acid). Keunggulan MCFA
dibandingkan asam lemak rantai panjang (LCFA) adalah pada proses metabolismenya di
dalam tubuh. MCFA mempunyai molekul yang lebih kecil sehingga tidak diperlukan
2
energi yang tinggi dan hanya memerlukan sedikit enzim untuk memecah lemak tersebut
menjadi bentuk yang siap diserap tubuh. Dengan dimikian proses penyerapan dan
distribusi dalam tubuh akan berlangsung lebih cepat dan segera digunakan sebagai
sumber energi tubuh. Asam laurat di dalam tubuh diubah menjadi monolaurin, sebuah
senyawa monogliserida yang ampuh mengatasi infeksi virus, bakteri dan protozoa.
Asam laurat mampu melarutkan membran virus yang berupa lipid sehingga akan
mengganggu kekebalan virus, lalu asam laurat berperan untuk mengurangi dan mengobati
beberapa penyakit yang disebabkan oleh mikroba seperti HIV, hepatitis C, herpes,
influenza, cytomegalovirus, Strepcocous sp., Stapilococus sp., gram positive, gram
negative, helicobacterpylory, dan candida. Pembuatan keju berbahan baku krim
kelapa inipun memiliki hasil samping yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi,
diantaranya ampas kelapa yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tepung, skim santan
(air kelapa) dapat dimanfaatkan untuk pembuatan nata de coco, serabut buah kelapa dapat
dimanfaatkan untuk bahan bakar, tali anyaman, keset, pot bunga anggrek. Dengan adanya
keju dengan bahan baku krim santan kelapa ini, maka nilai ekonomis santan kelapa dapat
meningkat. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan keju dengan bahan baku krim
santan kelapa dengan perlakuan penambahan susu kedelai (30% dan 40%) dan
konsentrasi penambahan rennet (3%, 4%, dan 5%)
C. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana mendapatkan produk keju
dari krim santan kelapa dengan kondisi terbaik, dengan organoleptik yang dapat diterima
konsumen, yaitu dilihat dari pengaruh penambahan susu kedelai dan penambahan rennet
yang berbeda-beda.
Permasalahan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Berapa perbandingan susu kedelai yang tepat untuk menghasilkan produk keju yang
memiliki karakteristik terbaik dan dapat diterima konsumen?
2. Berapa konsentrasi penambahan rennet yang tepat untuk menghasilkan produk keju
yang memiliki karakteristik terbaik dan dapat diterima konsumen?
3. Bagaimana sifat fisiko kimia dari produk keju yang dihasilkan?
D. TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
3
1. Untuk mengetahui formulasi susu kedelai untuk menghasilkan produk keju dengan
kondisi terbaik dan organoleptik yang dapat diterima konsumen.
2. Untuk mengetahui berapa volume penambahan rennet untuk menghasilkan produk
keju dengan kondisi terbaik dan organoleptik yang dapat diterima konsumen.
3. Untuk mengetahui kandungan gizi protein, lemak, mineral, dan air dari produk keju
yang dihasilkan.
E. LUARAN PENELITIAN
Hasil dari penelitian yang diharapkan adalah kondisi proses pembuatan keju
dengan sifat fisikokimia keju non kolesterol terbaik dari krim santan kelapa serta artikel
penelitian tentang rekayasa proses pembuatan keju non kolesterol berbahan baku krim
santan kelapa dengan penambahan susu kedelai.
F. KEGUNAAN
1. Diversifikasi pangan olahan dari kelapa menjadi makanan yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh manusia
2. Memberi alternatif bagi produsen keju untuk menggunakan krim santan kelapa
sebagai bahan subsitusi susu sapi
3. Memberi alternatif bagi konsumen keju untuk mendapatkan keju sehat tanpa
khawatir akan kolesterol
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Krim Kelapa
Santan adalah cairan berwarna putih yang diekstrak dari daging buah kelapa
dengan cara pengepresan mekanis, dengan atau tanpa penambahan sejumlah air
(Balasubramaniam, 1976). Santan merupakan cairan yang berbentuk emulsi, yaitu suatu
sistem heterogen yang mengandung dua fase cairan, yaitu fase terdispersi dan fase
pendispersi (Hambali & Suryani, 2002). Selain kedua fase tersebut, terdapat pula bagian
yang membuat emulsi menjadi stabil, yaitu emulsifier yang memiliki daya afinitas parsial
dan berbeda dari kedua fase tersebut. Berdasarkan komponen fase terdispersi dan
pendispersinya, emulsi dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe minyak dalam air (oil in
water, o/w) dan tipe air dalam minyak (water in oil, w/o). Santan memiliki tipe emulsi
minyak dalam air (o/w) dengan protein sebagai emulsifier (Sjoblom 2001).
4
Tabel 2. Komposisi kimia daging buah kelapa (per 100 gr)
Komponen Muda Setengah
Tua Tua
Kalori (Kal) 68.0 180.0 359.0
Protein (g) 1.0 4.0 3.4
Lemak (g) 0.9 13.0 34.7
Karbohidrat (g) 14.0 10.0 14.0
Kalsium (g) 17.0 88.0 21.0
Fosfor (g) 30.0 55.0 21.0
Besi (g) 1.0 1.3 2.0
Vitamin A (IU) 0.0 10.0 1.0
Tiamin (mg) 0.0 0.1 0.1
Vitamin C (mg) 4.0 4.0 2.0
Air (g) 83.3 70.0 46.9
Bagian yang dapat
dimakan (g) 53.0 53.0 53.0
Sumber : Theme (1968) Bila santan didiamkan, secara pelan-pelan akan terjadi pemisahan bagian yang
kaya dengan minyak dengan bagian yang miskin dengan minyak. Bagian yang kaya
dengan minyak disebut sebagai krim, dan bagian yang miskin dengan minyak disebut
dengan skim. Krim lebih ringan dibanding skim, karena itu krim berada pada bagian atas,
dan skim pada bagian bawah.
Krim kelapa memiliki asam lemak yang terdiri atas 92% asam lemak jenuh dan
8% asam lemak tak jenuh. Asam laurat merupakan komponen utama (sekitar 44.0-
52.0%) penyusun asam lemaknya yang di dalam tubuh manusia akan diubah menjadi
monolaurin. Monolaurin dapat menanggulangi serangan virus dan bakteri seperti HIV,
Herpes simplex virus-1 (HSV-1), influenza, Listeria monocytogenes, dan Giadia lamblia.
Gambar 1. Struktur Asam Laurat
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_laurat)
Asam lemak jenuh asal keluarga pohon kelapa dikategorikan dalam asam lemak
jenuh rantai karbon sedang (medium chain fatty acids, MCFA), sedangkan asam lemak
jenuh asal minyak hewani dan minyak sayur digolongkan sebagai asam lemak jenuh
rantai karbon panjang (long chain fatty acids, LCFA) sehingga secara fisiologis dan
biologis efeknya terhadap kadar kolesterol darah pun berbeda (Budiarso, 2004). LCFA
5
bukan saja merupakan penyebab utama kadar kolesterol darah tinggi, tetapi juga dapat
menyebabkan kekentalan darah, tekanan darah tinggi, arterioklerosis, penyakit jantung
koroner dan lain-lain.
2. Susu Kedelai
Susu kedelai adalah hasil ekstraksi kedelai oleh air. Susu kedelai merupakan
minuman bernilai tinggi sebagai sumber protein, beberapa macam vitamin B, dan
isoflavon. Gizi pada susu kedelai mendekati kandungan gizi pada susu sapi, serta kadar
protein pada susu kedelai sedikit lebih tinggi dibanding dengan susu sapi (Haytowitz and
Matthews, 1989). Keunggulan lain dari susu kedelai dibandingkan susu sapi adalah susu
kedelai tidak mengandung kolesterol. Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi
oleh varietas kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu, kondisi penyimpanan
dan perilakuan panas. (Astawan, 2004).
Tabel 3. Komposisi Susu Kedelai dengan Susu Sapi
Komponen susu
kedelai
susu
sapi
Kalori (Kal) 41.0 61.0
Protein (g) 3.5 3.2
Lemak (g) 2.5 3.5
Karbohidrat (g) 5.0 4.3
Kalsium (g) 50.0 143.0
Fosfor (g) 45.0 60.0
Besi (g) 0.7 1.7
Vitamin A (IU) 200.0 130.0
Vitamin B (mg) 0.8 0.0
Vitamin C (mg) 2.0 1.0
Air (g) 87.0 88.3
Sumber : Direktorat Gizi, Dep Kes (Koswara, 1998)
3. Teknologi Proses Pembuatan Keju
Keju adalah makanan yang dibuat dari dadih susu yang dipisahkan yang
diperoleh dengan penggumpalan bagian kasein dari susu dan susu skim. Penggumpalan
ini terjadi dengan adanya enzim rennet (enzim proteolitik lain) atau dengan meningkatkan
keasaman susu melalui fermentasi asam laktat, atau dengan kombinasi kedua teknik
tersebut (Bukle et al., 1985). Dalam proses pembuatan keju, suhu berperan dalam
menentukan lamanya proses dan mempengaruhi jenis keju yang terbentuk (Radiati,
1990).
6
Keju merupakan hasil penggumpalan susu menggunakan protease yang disebut
rennet. Terjadi 2 proses dalam penggumpalan kasein oleh rennet. Pertama, modifikasi
enzimatik misel kasein menghasilkan agregat misel parakasein oleh adanya rennet.
Selama koagulasi oleh rennet, kappa-kasein mengalami hidrolisis spesifik pada ikatan
Phe105-Met106. Proses kedua, para-kasein dengan adanya ion Ca2+ akan membentuk
koagulum atau gel. Jika 97% kappa kasein telah terhidrolisis maka misel dapat
mengalami agregasi. Misel yang telah diubah oleh rennet akan bersatu membentuk
agregat membentuk struktur rantai, akhirnya overlap dan berikatan cross-link membentuk
kasein model tiga dimensi atau gel.
Dalam proses pembuatan beberapa jenis produk susu, dilakukan proses
pengasaman alami yaitu dengan penambahan kultur bakteri asam laktat. Begitu pula yang
terjadi dalam proses pembuatan keju, jenis-jenis bakteri asam laktat tertentu ditambahkan
ke dalam susu secara hati-hati sebelum penambahan rennet. Dalam hal ini, penambahan
bakteri asam laktat bertujuan untuk memproduksi asam laktat, pada beberapa kasus dapat
menghasilkan senyawa penghasil aroma pada keju seperti asam asetat, asetaldehid dan
diasetil. Produksi asam memiliki tiga fungsi yaitu meningkatkan aktivitas rennet,
memisahkan dadih dengan whey juga mengurangi kadar air dan membantu mencegah
tumbuhnya bakteri yang tidak diinginkan. Kultur bakteri asam laktat sering disebut
dengan bakteri starter karena bakteri tersebut dapat memulai produksi asam.
Lactococcus merupakan bakteri mesofilik penghasil asam yang penting dalam
fermentasi susu. Lactococcus lactis memiliki bentuk sel cocci (bulat) yang terdapat
sebagai rantai pendek, walaupun sel tunggal atau sel berpasangan juga kadang ditemukan.
Termasuk ke dalam bakteri Gram positif, non motil dan dan tidak membentuk spora.
Bersifat homofermentatif, karena jika terdapat dalam media susu maka 95% produk
akhirnya berupa asam laktat.
Menurut Radiati (1990) enzim rennet merupakan zat yang di gunakan untuk
menggumpalkan susu pada proses awal pembuatan keju. Penambahan enzim atau asam
bertujuan untuk menurunkan pH 4,5-5,4. Dimana pH tersebut merupakan isoelektrik
kasein susu. Rennet memiliki daya kerja yag kuat. Perbandingan rennet dengan susu
adalah 1:5000 (Pikiran Rakyat, 2002).
7
Gambar 2. Diagram Proses Pembuatan Keju Secara Umum
Berbagai jenis keju dibedakan dari tempat pembuatan, jenis susu yang digunakan,
metode pembuatan dan perlakuan yang diberikan pada waktu pematangannya. Keju dapat
dimatangkan dengan bakteri, jamur atau gabungan keduanya. Keju dikelompokkan
sebagai keju lunak (kadar air > 40%), keju sedang (kadar ait 36-40%), keju keras (kadar
air 25-36%), dan sangat keras (<25%). Jenis-jenis keju yang dikenal adalah cottage,
cheddar, swiss, cammembert, edam, dan parmesan.
Tabel 4. Komposisi Macam-macam keju
Jenis Keju kada air
(%) lemak(%)
protein
(%) abu (%)
garam
(%)
Cottage
a. susu penuh 79.2 4.3 13.2 0.8 1
b. susu skim 79.5 0.3 15 0.8 1
Cheddar 37.5 32.8 24.2 1.9 1.5
Swiss 39 28 27 2 1.2
Camembert 50.3 26 19.8 1.2 2.5
Parmesan 31 27.5 37.5 3 1.8
G. METODE PELAKSANAAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Agroindustri FPTK UPI Bandung.
2. Alat dan Bahan Penelitian
a) Alat-alat yang digunakan sebagai berikut:
Panci, kompor, pisau, pengepres, baskom, kain penyaring, pengaduk, refrigerator,
waterbath, timbangan digital, pipet, gelas ukur, pH meter, wrapping, toples,
thermometer.
b) Bahan-bahan
8
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan keju Non-kolesterol meliputi
santan kelapa, susu kedelai, starter bakteri Lactobacillus lactis, Rennet atau
enzim sebanyak, dan garam.
3. Tata Laksana
a) Pembuatan Krim Santan
Satu butir daging kelapa yang sudah dicuci dan disortir kemudian diparut.
Parutan kelapa ditambah air (1:2 liter) kemudian dipress maka dihasilkan santan.
Santan didiamkan selama 2 jam lalu dilakukan settling (proses pemisahan krim
dari skim) sehingga dihasilkan krim santan. Krim kemudian dianalisis untuk
diketahui sifat fisiko kimianya. Uji yang dilakukan meliputi kadar air, kadar abu,
kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat (Lampiran 2).
Gambar 3. Diagram alir pembuatan krim santan
b) Pembuatan Keju Santan
Krim santan dan susu kedelai dicampur kemudian di pasteurisasi dengan suhu
30oC selama 15 menit. Proses pendinginan didiamkan sampai suhu turun
menjadi 21-26 o
C. Setelah proses pendinginan ditambah Lactobacillus lactis
0,5% dan di inukabsi selama 24 jam. Penambahan rennet agar terbentuk dadih,
pemasakan dadih selama 10 menit suhu 30-37oC kemudian direndam dalam
larutan garam 2% dan dihasilkan keju. Keju yang dihasilkan kemudian
dianalisis untuk diketahui sifat fisiko kimianya dan dilakukan uji organoleptik.
Uji yang dilakukan meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak,
dan kadar garam (Lampiran 2). Uji organoleptik meliputi warna, tekstur,
aroma, dan rasa (Lampiran 3)
Daging kelapa
PemarutanPenambahan air (1:2 Liter)
Pengepressan
santanPendiaman selama 2
jam
settling
(pemisahan)
Krim Santan
9
Gambar 4. Diagram alir pembuatan keju non kolesterol
4. Metode Penelitian
a) Rancangan Penelitian
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 2 faktor dan 3 taraf.
Faktor I : Penambahan Susu Kedelai dengan taraf 20% (A1), 40%(A2), 50%
(A3)
Faktor II : Penambahan Rennet dengan taraf 3% (Y1), 4%(Y2), 5%(Y3)
b) Tata Letak Percobaan
Tabel 5. Rancangan Percobaan
c) M
etode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
analisis fisiko kimia dan uji organoleptik.
1) Analisis Fisiko Kimia
Cream Santan
Penambahan Susu kedelai
Pasteurisasi
Selama 15 menit suhu 80oC
Pendinginan
21-26oC
penambahan Lactobacillus lactis 0,5%
inkubasi selama 24 jam
penambahan rennet
DadihPemasakan
dadih 34-37oC selama 10 menit
perendaman dalam larutan
garam 2%Keju
Perlakuan
Konsentrasi Rennet
Y1 Y2 Y3
Konsentrasi Susu Kedelai
A1 A1Y1 A1Y2 A1Y3
A2 A2Y1 A2Y2 A2Y3
A3 A3Y1 A3Y2 A3Y3
10
Analisis fisiko kimia diantaranya uji kadar air, abu, protein, dan lemak.
Pengujian ini dilakuan pada krim santan kelapa, susu kedelai dan 9 sampel keju
non kolesterol.
2) Uji Organoleptik
Uji organoleptik menggunakan mutu hedonik berdasarkan tingkat
kesukaan konsumen dengan parameter uji warna, tekstur/kekerasan, rasa, dan
aroma pada sampel yang diuji. Jumlah panelis yang digunakan adalah 15 orang
yang agak terlatih.
d) Analisis Data
Analisis data dilakukan pada hasil uji organoleptik dengan analisis varian
(anava), apabila terdapat perbedaan pengaruh faktor dilakukan uji lanjut yaitu uji
jarak berganda Duncan.
H. JADWAL KEGIATAN
No. Kegiatan
Bulan ke-
1
Bulan ke-
2
Bulan ke-
3
Bulan ke-
4
Bulan ke-
5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembelian alat
2. Pembelian bahan
3. Pembuatan krim
4. Analisis krim
5. Analisis susu
kedelai
6. Pembuatan keju
7. Analisis Keju
8. Uji organoleptik
9. Evaluasi
10. Konsultasi
11. Pembuatan laporan
12. Penyerahan
laporan
I. RANCANGAN BIAYA
1. Rekapitulasi Biaya
a) Biaya Habis Pakai Rp 851.000,-
b) Peralatan Penunjang Rp 739.000,-
c) Pengujian Rp 5.750.000,-
d) Transportasi Rp 850.000,-
e) Lain-lain Rp 910.000,-
Jumlah Total Rp 9.100.000,-
2. Rincian Pengeluaran
a) Biaya Habis Pakai
11
Kelapa 72 buah @Rp 5.000,- Rp 360.000,-
Susu Kedelai 3 liter @Rp 7000,- Rp 21.000,-
Lactobacillus lactis 3,5 liter @Rp 30.000,- Rp 105.000,-
Garam 2 bungkus @Rp 1.500,- Rp 3.000,-
Rennet 2 strip @Rp 105.000,- Rp 210.000,-
Wrapping 2 buah @Rp 23.500,- Rp 47.000,-
Piring kecil 5 pack @Rp 10.000,- Rp 50.000,-
Air Minum 2 dus @Rp 15.000,- Rp 30.000,-
Stiker 1 pack @Rp 7.000,- Rp 7.000,-
Isi Gas 3 Kg 1 tabung @Rp 18.000,- Rp 18.000,-
Jumlah Rp 851.000,-
b) Peralatan Penunjang
Alat Penyaring 4 buah @Rp 10.000,- Rp 40.000,-
Baskom 4 buah @Rp 20.000,- Rp 80.000,-
Toples 9 buah @Rp 15.000,- Rp 135.000,-
Alat Pengaduk 9 buah @Rp 5.000,- Rp 45.000,-
Pipet Tetes 3 buah @Rp 3.000,- Rp 9.000,-
Termometer 2 buah @Rp 30.000,- Rp 60.000,-
Panci 2 buah @Rp 25.000,- Rp 50.000,-
Sewa Kompor 1 buah @Rp 200.000,- Rp 200.000,-
Gas 12kg 1 tabung @Rp 80.000,- Rp 80.000,-
Sendok 4 lusin @Rp 10.000,- Rp 40.000,-
Jumlah Rp 739.000,-
c) Pengujian
Sewa laboratorium 5 bulan @Rp 250.000,- Rp 1.250.000,-
Uji Proksimat:
Kadar Air 18 sampel @Rp 20.000,- Rp 360.000,-
Kadar Abu 18 sampel @Rp 30.000,- Rp 540.000,-
Kadar Lemak 18 sampel @Rp 100.000,- Rp 1.800.000,
Kadar Protein 18 sampel @Rp 100.000,- Rp 1.800.000,
Jumlah Rp 5.750.000,-
d) Transportasi
Pembelian alat dan bahan Rp 400.000,-
Pencarian referensi Rp 250.000,-
Perjalanan uji laboratorium Rp 200.000,-
Jumlah Rp 850.000,-
e) Lain-lain
Analisis Data Rp 200.000,-
Pembuatan Laporan Rp 200.000,-
Dokumentasi Rp 300.000,-
ATK 4 set @Rp 15.000,- Rp 60.000,-
Kertas A4 1 rim @Rp 50.000,- Rp 50.000,-
Tinta print Rp 100.000,-
Jumlah Rp 910.000,-
12
J. Daftar Pustaka
Balasubramaniam, M. 1976. Polysaccharides of the kernel of maturing and matured
coconut. Di dalam Djatmiko, B. 1983. Studi Mengenai Stabilitas Emulsi Santan.
Departemen Teknologi Industri Pertanian, FATETA-IPB, Bogor.
Buckle, K.A., R.A Edward., G.H Fleet dan M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan
H. Purnomo, Adiono. Penerbit Universitas ndonesia, Jakarta.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia.
Departemen Kesehatan RI. Jakarta, 1995.
Fardiaz, D.,dkk. 1989. “Analisa Pangan”. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Tinggi Pusat Antar Universitas dan Gizi : Bogor.
Hagenmaier, R., 1980. Coconut Aqueous Processing. San Carlos Publication, University
of San Carlos, Cebu City. Philippines.
Hambali, E. dan A. Suryani. 2002. Teknologi Emulsi. Departemen Teknologi Industri
Pertanian, Fateta-IPB. Bogor.
Pikiran Rakyat. Okober 2002. Keju Olahan Susu Kaya Yang Nutrisi. Dalam Artikel
Pikiran Rakyat Cyber Media.
Radiati. L.K. 1990. Pembuatan Keju dengan Enzim dari Mikroba, Tesis 2 Program Pasca
Sarjana. IPB, Bogor.
Soekarto ST. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhatara Karya Aksara. Jakarta.
Sudarmadji S, Haryono B, Suhardi. 1984. Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
K. Lampiran
1) Biodata Ketua Pelaksana Kegiatan:
a. Nama Lengkap Ketua : Dea Aisyah Rusmawati
b. NIM : 1005384
c. Fakultas/Program Studi : FPTK/Pendidikan Teknologi Agroindustri
d. Perguruan tinggi : UPI
e. Alamat : Jalan Raya Gunung Puntang No.10
f. Telepon : 085722772385
e. Waktu untuk kegiatan : 4 jam/minggu
13
2) Biodata Anggota Pelaksana:
a. Nama Lengkap Anggota I : Anja Wulan Sari
b. NIM : 1005182
c. Fakultas/Program Studi : FPTK/Pendidikan Teknologi Agroindustri
d. Perguruan tinggi : UPI
e. Alamat : Bojong Koneng RT 04/06 No. 54,
Cempaka, Bandung
f. Telepon : 085624130127
e. Waktu untuk kegiatan : 4 jam/minggu
a. Nama Lengkap Anggota II : Dea Windy Guniar
b. NIM : 1102894
c. Fakultas/Program Studi : FPTK/Pendidikan Teknologi Agroindustri
d. Perguruan tinggi : UPI
e. Alamat : Jl. GBA 2 Blok F6 No. 20 Cipagalo
f. Telepon : 085320087277
e. Waktu untuk kegiatan : 4 jam/minggu
a. Nama Lengkap Anggota III : Kania Septinidia
b. NIM : 1105281
c. Fakultas/Program Studi : FPTK/Pendidikan Teknologi Agroindustri
d. Perguruan tinggi : UPI
e. Alamat : Jl. Cibogo Komplek, Desa Bobojong, Kec.
Mande Cianjur
f. Telepon : 085723225455
g. Waktu untuk kegiatan : 4 jam/minggu
a. Nama Lengkap Anggota IV : Yatin Dwi Rahayu
b. NIM : 1006578
c. Fakultas/Program Studi : FPTK/Pendidikan Teknologi Agroindustri
d. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia
e. Alamat : Jl. Rancabentang I No.4 Ciumbuleuit, Bandung
f. Mobile Phone : 085659117922
g. Waktu Kegiatan : 4 jam/ minggu
14
3) Biodata Dosen Pendamping
a. Nama : Drs. Ariyano, MT
b. NIDN : 0004086403
c. Alamat Sekarang : Jl. Pondok Bunga Sariwangi 2 No. B-10,
Bandung/08157132179
d. Mobile Phone : 08157132179
e. Email : [email protected]
f. Pendidikan
Terakhir : Program Pasca Sarjana Teknik Mesin UGM