8
LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA MODUL : 3 RANGKAIAN PARALEL NAMA : ANTON IBRAHIM, HANDY SURYANA, MUHAMMAD NURJEN NIM : 1147070015, 1147070032, 1147070051 KELAS : A1 KELOMPOK : 01 HARI, TANGGAL : SELASA, 29 SEPTEMBER 2015 WAKTU : 10.20-12.00 DOSEN/ASISTEN : SLAMET IRIDIANTO, ST LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

DE_A1_MODUL 3_01

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asu loh

Citation preview

Page 1: DE_A1_MODUL 3_01

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

MODUL : 3

RANGKAIAN PARALEL

NAMA : ANTON IBRAHIM, HANDY SURYANA,

MUHAMMAD NURJEN

NIM : 1147070015, 1147070032, 1147070051

KELAS : A1

KELOMPOK : 01

HARI, TANGGAL : SELASA, 29 SEPTEMBER 2015

WAKTU : 10.20-12.00

DOSEN/ASISTEN : SLAMET IRIDIANTO, ST

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2015

Page 2: DE_A1_MODUL 3_01

Modul 3

Rangkaian ParalelAnton Ibrahim (1147070015), Handy Suryana (1147070032), Muhammad Nurjen (1147070051)

/ Kelompok 01 / Selasa, 29 September 2015 Email : [email protected] , [email protected], [email protected]

Dosen/Asisten : Slamet Iridianto, ST

AbstractTelah dilakukan percobaan mengenai rangkaian paralel.

Percobaan mengenai rangkaian paralel dilakukan dengan tujuan untuk melatih mahasiswa terampil dalam merancang rangkaian susunan resistor paralel, serta mampu menghitung dan mengukur nilai arus pada tiap resistor. Untuk melakukan percobaan tersebut dibutuhkan alat-alat seperti power supply, resistor dengan nilai yang berbeda (dalam percobaan digunakan lima resistor), project bord, multimeter dan kawat penghubung. Percobaan ini dilakukan dengan dua kegiatan, yakni kegiatan pertama untuk susunan rangkain paralel dengan 2 resistor dan susunan rangkain paralel dengan 3 resistor. Adapun sekilas mengenai prosedur kerja yakni, yang pertama adalah memastikan semua perangkat percobaan telah tersedia dan berfungsi dengan baik, setelah itu semua perangkat percobaan dirangkai dengan baik dan benar (tentunya melalui pengawasan dan bimbingan dari asisten). Untuk kegiatan pertama menggunakan dua buah resistor yang nilainya berbeda. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan dan pengukuran arus pada masing-masing resistor. Untuk kegiatan dua sama dengan kegiatan pertama namun pada percobaan ke dua menggunakan tiga buah resisitor dengan nilai resistor yang berbeda pula. Pada praktikum diperoleh tegangan sumber (Vs) = 7 V. Dalam praktikum ini akan membandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran arus pada tiap resistor, adapun perbedaaan atau selisih nilai akan di jelaskan dalam analisis data.

Index Terms— Paralel, Resistor, Arus.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangResistor merupakan salah satu komponen

elektronika yang sering kita jumpai. Resistor berguna untuk menghambat dan mengatur arus listrik yang mengalir pada rangkaian elektronika.

Nilai resistor yang diproduksi oleh produsen sangat terbatas, ini disesuaikan dengan Standar Value Resistor. Hanya 168 nilai yang bisa kita temukan di pasaran.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana jika nilai resistor yang kita inginkan tidak terdapat di pasaran? Misalnya 400 Kilo Ohm, 250 Ohm, ataupun 6 Kilo Ohm. Nilai-nilai Resistor tersebut merupakan nilai yang tidak terdapat dalam daftar Standard Value

Resistor sehingga kita tidak mungkin akan menemukan nilai-nilai Resistor tersebut di Pasaran. Untuk mengatasi hal ini kita perlu menggunakan Rangkaian Seri ataupun Rangkaian Paralel Resistor untuk mendapatkan Nilai Resistor yang kita inginkan. Namun pada laporan ini yang telah kita pelajari adalah Rangkian Resistor Paralel.

1.2. Tujuan. Mampu menunjukan karakteristik resistor yang

dihubungkan secara paralel digunakan sebagai pembagi arus.

Mampu merangkai rangkaian paralel secara tepat. Menghitung nilai arus pada setiap resistor.

II. TEORI DASAR

Rangkaian Paralel merupakan sebuah rangkaian

listrik yang disusun dengan tidak sebaris, dimana input untuk

setiap komponen semuanya adalah dari sumber yg sama.

Inilah yang menjadi alasan mengapa rangkaian ini menjadi

lebih mahal bila dibanding dengan rangkaian seri.

Namun dibalik kekurangannya itu, rangkaian ini

juga mempunyai kelebihan jika dibanding dengan rangkaian

seri tersebut. Kelebihannya adalah apabila ada komponen

yang rusak ataupun dicabut, maka komponen lainnya yang

masih baik atau masih terpasang akan tetap berfungsi tanpa

gangguan sama sekali. Rangkaian paralel dan rangkaian seri

dapat digabung sehingga menjadi rangkaian yang disebut

dengan seri-paralel.

Di rangkaian paralel, aliran listrik dari power suply

bisa berjalan ke tiap-tiap resistor yang ada. Dalam beberapa

rangkaian terdapat jalan-jalan yang berbeda tetapi tetap bisa

dialiri arus listrik, rangkaian ini juga disebut dengan rangka

ian paralel.

Page 3: DE_A1_MODUL 3_01

Pada gambar rangkaian paralel diatas, kita bisa

melihat tiga buah resistor yang susunannya adalah paralel.

Setiap ujung dari ketiga resistor tersebut secara langsung

berhubungan dengan sumber tegangan secara bersamaan.

Dengan demikian arus listrik dapat mengalir melalui jalan

berbeda hingga mencapai setiap resistor yang ada.

Resistensi total dalam suatu rangkaian paralel adalah

sama jumlahnya dengan kebalikan dari tiap resistansi.

Hambatan tersebut jumlahnya lebih kecil dibanding dengan

hambatan setiap resistor pada ke-3 resitor yg telah

dihubungkan secara paralel di rangkaian itu. Besar dari

hambatan pengganti akan berkurang karena ditempatkannya

dua ataupun lebih resistor di rangkai an paralel.

Hambatan paralel itu akan menurun sebab tiap-tiap

resistor yang baru juga akan menambah jalur arus yang baru,

serta menaikkan jumlah arus yang beda potensialnya tidaklah

berubah. Yang pertama kali kita harus ketahui sebelum

menghitung suatu hambatan pengganti di rangkai an paralel

adalah total arus yg mengaliri cabang.

Misalkan saja kita contohkan pada lampu lalu lintas

yang merupakan rangkaian listrik paralel. Prinsip kerja dari

rangkaian listrik paralel di sebuah lampu lalu lintas adalah

terdapatnya tiga buah lampu yg saling terhubung secara

paralel antara satu buah lampu dengan lampu lainnya.

Darisini dapat kita simpulkan bahwa rangkaian listrik paralel

dapat disebut juga dengan rangkaian bederet, yaitu terjadi

pembagian beban yang sama antara satu lampu dengan lampu

yang lain dalam jajarannya tersebut. Demikian sobat

artikel rangkaian paralel kali ini.

III. METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah :

3.2. Langkah percobaanBerikut adalah prosedur dan langkah percobaan

praktikum.

Percobaan 1. Susun rangkaian di atas pada project board Nyalakan power supply Ukur besarnya arus sumber (Vs). Hitung besarnya arus I1 dan I2 dengan rumus

I1 = VsR1

, dan I2 =

VsR2

, . Kemudian ukur I1 dan

I2 dengan AVO meter. Bandingkan besar nilai hasil perhitungan dan

hasil pengukuran Jika percobaan telah selesai matikan power

supply. Percobaan 2.

Susun rangkaian di atas pada project board. Nyalakan power supply. Ukur besarnya arus sumber (VS). Hitung besarnya arus I1 dan I2 dengan rumus

I1 = VsR1

, I2 = VsR2

, dan I3 =

VsR3

, Kemudian

ukur I1 I2 dan I3 dengan AVO meter. Kemudian ukur dengan AVO meter. Bandingkan besarnya nilai hasil perhitungan

dan hasil pengukuran. Jika percobaan telah selesai matikan power

supply.

9 volt

(Vs)

Alat dan bahan Jumlah1. Resistor 1k2. Resistor 2k23. Resistor 4k74. Power supply5. Project board6. AVOmeter

1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

Page 4: DE_A1_MODUL 3_01

IV. HASIL DAN ANALISIS

4.1. Percobaan 1Dari hasil praktikum rangkaian paralel dua resistor didapat data sebagai berikut.

IsDengan R 1K dan R 2K2

I1 I2

Perhitungan 10 mA 7 mA 3 mAPengukuran 8,5 mA 5,5 mA 2,5 mA

Analisis:

Pada percobaan pertama yaitu menentukan

nilai arus pada rangkaian paralel 2 resistor. Ada dua

resistor yang digunakan. Dua resistor dipasang

secara paralel masing-masing bernilai 1K dan 2K2.

Resistor di uji dengan menggunakan multimeter.

Kemudian pada percobaan ini untuk sumber

tegangannya menggunakan power supply yang

bernilai 7 Volt. Hasil pengukuran pada R1 terdapat

nilai arus pertama (I1) yang mengalir yaitu sebesar

5,5 mA. Pada R2 terdapat nilai arus kedua (I2) yaitu

sebesar 2,5 mA. Sedangkan hasil dengan

menggunakan metode perhitungan memiliki nilai

yang berbeda, masing-masing tegangan I1 dan I2

berturut turut sebesar 7 mA dan 3 mA. Hasil

perhitungan didapat dari metode perhitungan di

bawah ini:

Dik : Vs = 7V; R1 = 1000 Ω; R2 = 2200Ω

I1 = VR1

= 7

1000 = 0,007A = 7 mA

I2 = VR2

= 7

2200 = 0,003A = 3 mA

Mencari Rekv :

1Rekv

=

1R1

+ 1R2

=

11000

+ 1

2200

= 32

22000

Rekv = 22000

32 = 687,5

Mencari Arus Total

Is = VR

= 7

687,5 = 0,01A = 10 mA

4.2. Percobaan 2Dari hasil praktikum rangkaian paralel dua resistor didapat data sebagai berikut.

IsDengan R 1K, R 2K2 dan R

4K7I1 I2 I3

Perhitungan 11, 67 mA 7 mA 3 mA 1,5 mAPengukuran 9 mA 5,5 mA 2,5 mA 1,5 mA

Analisis:

Pada percobaan pertama yaitu menentukan

nilai arus pada rangkaian paralel 3 resistor. Tiga

resistor yang kami gunakan. Dua resistor dipasang

secara paralel masing-masing bernilai 1K dan 2K2.

Resistor di uji dengan menggunakan multimeter.

Kemudian pada percobaan ini untuk sumber

tegangannya menggunakan power supply yang

bernilai 7 Volt. Hasil pengukuran pada R1 terdapat

nilai arus pertama (I1) yang mengalir yaitu sebesar

5,5 mA. Pada R2 terdapat nilai arus kedua (I2) yaitu

sebesar 2,5 mA. Dan pada R3 terdapat nilai arus

ketiga (I3) dengan nilai 1,5 mA. Sedangkan hasil

dengan menggunakan metode perhitungan memiliki

nilai yang berbeda, masing-masing tegangan I1, I2,

dan I3 berturut turut sebesar 7 mA, 3 mA dan 1,5

mA. Hasil perhitungan didapat dari metode

perhitungan di bawah ini:

Dik : Vs = 7V; R1 = 1K; R2 = 2K2; dan R3 = 4K7

I1= VR

= 7

1000 = 0,007A = 7 mA

I2 = 7

2200 = 0,003A = 3 mA

I3 = 7

4700 = 0,0015A = 1,5 mA

Mencari Rekv: 1R1

+ 1R2

+ 1R3

= 1

1000 +

12200

+ 1

4700 =

17240000

10340000000 =

1034000000017240000

= 599,77

Ω = 0,6 K

Mencari Arus Total

Is = VR

= 7

599,77 = 0,01167A = 11,67 mA

Page 5: DE_A1_MODUL 3_01

V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum kali ini dapat disimpulkan :1. Karakteristik resistor pada rangkaian paralel adalah

resistor membagi arus. Terbaginya arus tergantung jumlah resistor maupun nilai hambatanya.

2. Untuk menentukan nilai arus pada resistor yaitu dengan cara menggunakan alat ukur multimeter dan metode perhitungan.

3. Nilai arus yang diukur pada masing-masing resistor berbeda jika nilai resistornya pun berbeda. Dan sama jika nilai resistornya pun sama.

4. Pada praktikum ini, peneliti melihat ketidaksamaan antara hasil ukur alat dengan metode perhitungan. Ini dapat disebabkan karena adanya kesahalan pembacaan pada alat ukur, ketelitian alat, dll.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ramdhani Muhammad, 2008, RangkaianListrik.Bandung : Erlangga

[2] Alexander. C.K, Sadiku, M, 2009,Fundamentals ofElectric Circuits 4th edition. Boston : McGrawHill

[3] Rangkaian Paralel diakses dihttp://elektronikadasar.info/rangkaian-paralel.htm

Nama saya Muhammad Nurjen lahir di Sukabumi 25-10-1995 sedang berkuliah di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung S1 kini sedang menjadi pengurus HIMANITRO di bidang p.a.o rencana saya tahun depan ingin masuk ke pengurusan senat. Dan sekarang pun masih aktf dalam kepengurusan HIMANITRO motto hidup saya teruslah berkarya atau mati dalam ke gelisahan.

Nama saya Anton Ibrahim lahir di Bandung tanggal 27 November 1995, alumnus SMA Negeri 1 Cikalongwetan Bandung Barat, sedang berkuliah di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Memiliki tekad kuat untuk menjadi seorang Abdi Negara (Perwira). Renang, jogging dan baca artikel, merupakan kegiatan yang sulit untuk saya tinggalkan. “Think Big, Feel Strong and Pray Hard”

Nama saya Handy Suryana lahir di Bekasi pada tanggal 11 November 1995, sedang berkuliah di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Berkeinginan menjadi ahli musik yang paham dengan dunia ke elektroan. Tujuan mengambil konsentrasi elektro ialah demi memahami dan menjadi pengembang teknologi di indonesia. Dan ingin bisa membangun sebuah alat yang berguna bagi kemaslahatan bangsa.

Page 6: DE_A1_MODUL 3_01