Upload
alkybraim
View
224
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
1- 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.1.1 Gambaran Umum
Kota Jambi adalah kota terbesar di Provinsi Jambi. Kota ini memiliki luas wilayah 205
km2 dan terdiri dari 8 kecamatan. Jambi memiliki cuaca yang cenderung panas dan
lembab dengan sedikit hutan. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas rawa-rawa,
terutama kawasan di sekitar perbatasan Muaro Jambi.
Secara demografi, penduduk Kota Jambi berdasarkan data kependudukan tahun 2010,
sebanyak 458.308 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 2.236 jiwa/km2. Sistem
pengolahan air limbah di Kota Jambi saat ini belum dilakukan secara maksimal. Sistem
yang digunakan pada sebagian besar RSHS yang ada dikota jambi adalah dengan
membuang limbah rumah tangga masih dengan ke sistem septic tank yang selanjutnya
dibuang ke drainase terbuka.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan air limbah di Kota Jambi khususnya di
kawasan RSHS, diperlukan suatu upaya perencanaan Sistem Pengelolaan Air Limbah
secara komprehensif dan terpadu. Sehingga perlu disusun DED Komunal di Kawasan
RSHS Kota Jambi yang disesuaikan dengan tata guna lahan, perkembangan kota dan
pertumbuhan penduduk.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
1- 2
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1 Maksud Kegiatan
Maksud kegiatan ini yaitu melakukan penyusunan dokumen Detail Engineering Design
Komunal di Kawasan RSHS Kota Jambi untuk keperluan pembangunan Komunal di
kawasan RSHS kota Jambi .
1.2.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini yaitu menyusun acuan dalam Pembangunan Komunal Kawasan
RSHS yang komprehensif dan lebih update terhadap perubahan-perubahan kota dalam
upaya meningkatkan pelayanan bidang air limbah di Kota Jambi.
1.3 LINGKUP KEGIATAN
1. Mempelajari semua dokumen pengelolaan air limbah Kota Jambi yang ada,
2. Mengkaji RTRW, kondisi kota/kawasan untuk mengetahui karakteristik, fungsi
strategis dan kajian regional/nasional/ kota/kawasan,
3. Mengkaji volume buangan limbah rumah tangga baik berasal dari WC (black water)
maupun dari kamar mandi, tempat cuci dan dapur (grey water),baik di wilayah
permukiman maupun kawasan komersil yang termasuk dalam daerah pelayanan air
limbah Kota Jambi,
4. Melakukan survey sosial-ekonomi untuk mengetahui jumlah penduduk, kondisi sosial
ekonomi, kebiasaan, persepsi dan keinginan masyarakat termasuk identifikasi jenis
kontribusi masyarakat dan tingkat kemampuan masyarakat,
5. Mendapatkan informasi ekonomi makro, dan identifikasi pembatasan dan kendala
ekonomi,
6. Mengkaji kapasitas dan kemampuan institusi pengelola, serta perangkat-perangkat
peraturan/produk hukum yang ada untuk mendukung pengelolaan air limbah,
7. Memetakan secara rinci kondisi fisik lingkungan dan profil kesehatan masyarakat
saat ini,
8. Mengidentifikasi, analisa dan mengevaluasi sistem yang ada saat ini dan mana yang
masih sesuai untuk dapat diterapkan pada kondisi saat ini.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
1- 3
9. Menyusun detail bangunan Komunal.
10. Menyusun rencana anggaran biaya dan Bill of Quantity yang diperlukan untuk
konstruksi,serta gambar konstruksi analisa finansial dan analisa tarif yang layak,
11. Melakukan konsultasi dan koordinasi yang baik dengan Pemberi Tugas untuk
menghasilkan suatu sistem dan rancangan rinci yang optimal.
12. Membantu sosialisasi dari hasil keluaran kegiatan ini agar dapat diterima oleh
segenap stakeholder terkait.
13. Lokasi Pekerjaan berada di Kota Jambi.
1.4 PENDEKATAN DAN METODOLOGI
1. Melakukan survey data dan lapangan untuk mengetahui sejauh mana kondisi saat ini
sebagai dasar penyusunan DED,
2. Melakukan kajian literatur mengenai pengelolaan air limbah serta kebijakan dan
peraturan mengenai pengembangan air limbah,
3. Melakukan analisis data sehingga menghasilkan aspek kuantitatif dan aspek
kualitatif yang dapat digunakan sebagai bahan untuk konsep dalam rangka
penyusunan gambar rencana Komunal di Kawasan RSHS Kota Jambi,
4. Melakukan kajian teknis, keuangan dan kelembagaan dalam pengelolaan air limbah
Sarolangun,
5. Melakukan serangkaian diskusi dengan para stakeholder terkait dengan pengelolaan
air limbah di daerah.
1.5 WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini adalah 6 (enam) bulan kalender.
1.6 STRUKTUR PENULISAN PROPOSAL
Sistematika/struktur yang tertuang didalam Proposal Teknis ini, disusun seperti tertuang
di dalam tabel di bawah ini.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
1- 4
Tabel 1.1.Struktur Dokumen Proposal Teknis
No. Judul Bab Isi Bab
Bab 1 PENDAHULUAN Menguraikan secara singkat latar belakang, maksud dan
tujuan kegiatan uraian mengenai kegiatan berdasarkan
KAK, dasar penulisan dan sistematika penulisan
proposal
Bab 2 DATA ORGANISASI
PERUSAHAAN
Menguraikan secara singkat keahlian, pengalaman dan
list pemberi tugas & rekanan.pengalaman perusahan
baik selama tujuh tahun terakhir maupun yang sedang
berlangsung, dan pekerjaan terkait dengan kegiatan,
serta struktur organisasi perusahaan
Bab 3 TANGGAPAN &
SARAN TERHADAP
KAK
Menguraikan secara ringkas mengenai pemahaman
Konsultan dan tanggapan Konsultan mengenai
keseluruhan pekerjaan ini serta hal-hal kritis yang perlu
dicermati untuk memberikan hasil yang optimal.
Bab 4 PENDEKATAN,
METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA
Menguraikan berbagai pendekatan dan metode yang
akan digunakan oleh Konsultan untuk memenuhi seluruh
persyaratan teknis pekerjaan yang diminta dalam KAK,
rencana kerja terkait dengan tahapan pelaksanaan
pekerjaan
Bab 5 JADWAL
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Menguraikan mengenai jadwal rencana kerja konsultan
dalam penyelesaian pekerjaan
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
1- 5
No. Judul Bab Isi Bab
Bab 6 KOMPOSISI TIM &
PENUGASAN
TENAGA AHLI
Menguraikan mengenai komposisi tim, tugas dan
tanggungjawabnya serta matiks penugusan TA pada
setiap tahapan kegiatan, struktur organisasi tim dan
Fasilitas pendukung yang dipakasi dalam penyelesaian
pekerjaan
Bab 7 JADWAL
PENUASAN
TENAGA AHLI
Menguraikan jadwal mobilisasi personil yang bekerja
dan jumlah orang-bulan masing-masing personil
LAMPIRAN Pengalaman Perusahaan, CV, Ijasah, Referensi,
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
2- 1
DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
3 - 1
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA
3.1 TANGGAPANAN TERHADAP LATAR BELAKANG
Kota Jambi adalah kota terbesar di Provinsi Jambi. Kota ini memiliki luas wilayah 205
km2 dan terdiri dari 8 kecamatan. Jambi memiliki cuaca yang cenderung panas dan
lembab dengan sedikit hutan. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas rawa-rawa,
terutama kawasan di sekitar perbatasan Muaro Jambi.
Secara demografi, penduduk Kota Jambi berdasarkan data kependudukan tahun 2010,
sebanyak 458.308 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 2.236 jiwa/km2. Sistem
pengolahan air limbah di Kota Jambi saat ini belum dilakukan secara maksimal. Sistem
yang digunakan pada sebagian besar RSHS yang ada di Kota Jambi adalah dengan
membuang limbah rumah tangga masih dengan ke sistem septic tank yang selanjutnya
dibuang ke drainase terbuka.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan air limbah di Kota Jambi khususnya di
kawasan RSHS, diperlukan suatu upaya perencanaan Sistem Pengelolaan Air Limbah
secara komprehensif dan terpadu. Sehingga perlu disusun DED Komunal di Kawasan
RSHS Kota Jambi yang disesuaikan dengan tata guna lahan, perkembangan kota dan
pertumbuhan penduduk.
Perkembangan suatu kota perlu didukung dengan adanya peningkatan infrastruktur baik
dari segi kuantitas maupun teknologi yang digunakan. Peningkatan teknologi
infrastruktur dipandang perlu agar kelestarian alam dimana infrastruktur tersebut
dibangun tetap terjaga.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
3 - 2
Penanganan air limbah konvensional masih dapat dilakukan apabila daya dukung
tanahnya masih mampu mengolah air limbah secara efektif seperti luas tanah yang
tersedia masih mencukupi sehingga septic tank dapat dibangun dengan jarak yang
cukup jauh dari sumber air yang digunakan, sehingga pencemaran air tanah masih
dapat dilakukan.
Perkembangan penduduk menuntut adanya peningkatan terhadap pembangunan
perumahan. Namun kemampuan penduduk tidak dapat menjangkau untuk memperoleh
tempat tinggal yang dibangun dengan konstruksi konvensional. Untuk itu perlu suatu
inovasi konstruksi dengan menggunakan bahan bangundan dan konstruksi sederhana
tetapi masih memenuhi standar kebutuhan minimal dari aspek kesehatan, keamanan
dan kenyamanan, dengan mempertimbangkan dan mamanfaatkan potensi lokal meliputi
potensi fisik seperti bahan bangunan, geologis dan iklim setempat serta potensi sosial
budaya seperti arsitektur lokal dan cara hidup. Pembangunan rumah sehat sederhana ini
perlu didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai.
Pengelolaan air limbah sebagai salah satu prasarana dan sarana yang perlu dibangun
dalam rumah sehat sederhana juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan
tetap dapat menjaga kesehatan masyarakat. Pengelolaan air limbah dengan
menggunakan septic tank dan membuang alirannya ke saluran drainase terbuka dapat
menimbulkan pencemaran karena adanya akumulasi air limbah yang tidak diolah.
Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran, maka pembangunan sistem
komunal menjadi salah satu alternatif teknologi. Namun pembangunan sistem komunal
tersebut perlu memperhatikan ketersediaan lahan yang ada, fungsi lahan yang
mendukung fungsi lahan di sekitar pembangunan sistem komunal.
3.2 TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud kegiatan ini yaitu melakukan penyusunan dokumen Detail Engineering Design
Komunal di Kawasan RSHS Kota Jambi untuk keperluan pembangunan Komunal di
kawasan RSHS Kota Jambi .
Tujuan kegiatan ini yaitu menyusun acuan dalam Pembangunan Komunal Kawasan
RSHS yang komprehensif dan lebih update terhadap perubahan-perubahan kota dalam
upaya meningkatkan pelayanan bidang air limbah di Kota Jambi.
Maksud dari kegiatan DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi adalah tersusunnya
suatu dokumen yang dapat ditindaklanjuti dalam kegiatan konstruksi sehingga terjadi
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
3 - 3
peningkatan pengelolaan air limbah yang diharapkan dapat mencegah terjadinya
pencemaran dan dapat memberikan dampak positip terhadap kesehatan masyarakat.
Sedangkan tujuannya adalah terjadinya pembangunan yang terpadu antar infrastruktur
maupun rencana arah perkembangan Kota Jambi.
3.3 TANGGAPAN TERHADAP KEBUTUHAN PERSONIL
Adapun tenaga ahli yang dilibatkan pada kegiatan ini adalah:
1. Team Leader, dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Teknik Lingkungan/Sipil
dengan pengalaman profesional minimal selama 6 tahun dan berpengalaman dalam
menyusun perencanaan bidang air limbah.
2. Ahli Teknik Persampahan/Limbah, dengan latar belakang pendidikan minimal S1
Teknik Lingkungan/Penyehatan dengan pengalaman professional minimal selama 5
tahun dan berpengalaman dalam menyusun perencanaan pengelolaan air limbah.
3. Ahli Teknik Sipil, dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Teknik Sipil dengan
pengalaman professional minimal selama 5 tahun.
4. Ahli Pemberdayaan Masyarakat, S1 Sosial,ekonomi dengan pengalaman profesional
minimal 5 tahun.
Disamping kebutuhan akan tenaga ahli tersebut diatas pekerjaan ini juga membutuhkan
beberapa asisten tenaga ahli dan tenaga penunjang yang akan membantu para tenaga
ahli dalam melaksanakan pekerjaan ini diantaranya:
1. Assisten Ahli Persampahan/Limbah, S1 Teknik Lingkungan/Penyehatan dengan
pengalaman 0 (nol) tahun atau D3 Teknik Lingkungan/Penyehatan dengan
Pengalaman 2 Tahun
2. Assisten Ahli Sipil, S1 Teknik Sipil dengan pengalaman 0 (nol) tahun atau D3 Teknik
Sipil dengan Pengalaman 2 Tahun
3. Operator Komputer
4. Sekretaris
Dari maksud dan tujuan serta lingkup kegiatan pekerjaan ini, tenaga ahli yang
disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja sudah mengakomodasi kebutuhan untuk
mencapai maksud dan tujuan kegiatan tersebut. Namun para tenaga ahli tersebut perlu
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
3 - 4
didukung oleh data-data yang cukup valid dan diharapkan dapat diperoleh melalui data
sekunder yang diperoleh dari instansi terkait maupun pemberi tugas.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
4 - 1
PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA
4.1 PENDEKATAN PEKERJAAN
Pendekatan atau approach yang dimaksudkan disini adalah suatu upaya mendekati
obyek atau sasaran KAK melalui prinsip-prinsip dasar dan pola pikir yang lebih konkrit.
Prinsip-prinsip dasar harus menjadi semangat (spirit) dalam Pekerjaan Bantek
Pengelolaan komunal. Secara khusus spirit dari prinsip-prinsip dasar ini harus mewarnai
penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja selanjutnya. Sementara itu pola pikir
membantu memahami kondisi awal dan kondisi yang diinginkan serta menformulasikan
proses-proses yang diperlukan dalam mencapai obyek. Dengan demikian penjelasan
pola pikir dalam pendekatan ini menjadi proses yang penting karena objek atau sasaran
yang kompleks disederhanakan dan disusun teori atau practice pendukungnya.
Pendekatan yang digunakan dalam proposal ini sangat mendukung dan menjamin
kegiatan dapat terlaksana sesuai arahan KAK. Approach atau pendekatan yang
digunakan dalam pelaksanaan ini akan menjiwai keseluruhan proses pemikiran
metodologi dan rencana kegiatan. Untuk memberikan hasil yang terbaik pada pekejaan
ini, maka terdapat beberapa pendekatan yang perlu diterapkan, yaitu:
4.1.1 Pendekatan Aspek Teknis Operasional
Pendekatan dari aspek teknik operasional bertujuan untuk mengkaji apakah komunal
yang telah dibangun telah sesuai dengan norma dan standar pembangunan komunal.
Dengan mengacu kepada NSPK yang ada terkait dengan pengelolaan komunal, maka
konsultan akan mendapatkan gambaran permasalahan-permasalahan yang ada terkait
aspek teknik operasional. Identifikasi permasalahan dari aspek teknik operasional juga
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
4 - 2
akan memberikan informasi gamabaran kebutuhan perbaikan atau tindakan apa yang
perlu dilakukan dalam memfungsikan dan mengoptimalkan fungsi komunal.
4.1.2 Pendekatan Aspek Keuangan / Pembiayaan
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi dalam pengelolaan komunal adalah
kurangnya pendanaan terkait pemenuhan biaya operasi dan pemeliharaan. Dana yang
diperlukan untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan dapat diperoleh dari retribusi
pelayanan penyedotan lumpur tinja dari masyarakat pelanggan. Tidak terpenuhinya
target pendapatan dari retribusi masyarakat pengguna jasa penyedotan lumpur tinja
dapat dikibatkan kurangnya jumlah pelanggan, jumlah truk tinja yang masuk ke
KOMUNAL tidak sesuai dengan target karena lumpur tinja dibuang tidak ke komunal.
Selain itu pendanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan komunal juga bersumber dari
dana yang diberikan oleh Pemda. Kemampuan fiskal daerah yang rendah dapat
mengakibatkan dana yang dialokasikan untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan
KOMUNAL tidak mencukupi. Oleh karena iu dalam kajian ini perlu dilakukan identifikasi
permasalahan terkait aspek keuangan/pembiayan yang mengakibatkan tidak berfungsi
dan kurang opetimalnya fungsi komunal.
4.1.3 Pendekatan Aspek Kelembagaan
Pendekatan dari Aspek kelembagaan bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan kelembagaan yang dihadapi dalam pengelolaan komunal, seperti belum
terbentuknya lembaga pengelola komunal, belum jelasnya tupoksi lembaga pengelola,
kurangnya kemampuan SDM dalam mengelola komunal, dll.
4.1.4 Pendekatan Aspek Legal/Kebijakan
Aspek legal sangat diperlukan dalam mendukung pencapaian program/kegiatan yang
telah dirumuskan. Olehkarena itu dalam melakukan kajian ini perlu ditinjau kondisi
peraturan perundangan dan kebijakan pendukung kegiatan pengelolaan komunal,
seperti peraturan terkait retribusi air limbah, tugas dan fungsi lembaga pengelola
KOMUNAL, kebijakan terkait pengelolaan air limbah/ komunal, dll. Ketersediaan
peraturan penunjang dan berfungsi tidaknya peraturan menjadi bahan pertimbangan
dalam mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pengelolaan komunal.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
4 - 3
4.1.5 Pendekatan Apek Peran Serta Masyarakat/Swasta
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan tidak terlepas dari dukungan masyarakat dan
pihak swasta. Terkait dengan pengelolaan komunal, peran masyarakat dapat berupa
keinginan masyarakat dalam penyediakan prasarana dan sarana air limbah terpusat
yang memenuhi standar (septik tank, cubluk) dan kemauan untuk memanfaatkan
fasilitas penyedodatn lumur tinja yang telah disediakan pemerintah/swasta serta
pembayaran retribusi pengelolaan air limbah. Selain itu peran masyarakat untuk turut
membantu dalam hal pengawasan dalam bentuk memberikan informasi proses
pelaksanaan kegiatan penyedotan dan pengiriman lumpur tinja ke komunal, dll.
Sedangkan peran serta swasta dalam kegiatan pengelolaan komunal dapat berupa
kerjasama pemerintah-swasta dalam hal penyediaan jasa penyedotan dan pengiriman
lumpur tinja ke komunal. Pada kenyataannya permasalalahan-permasalahan terkait
aspek peran serta masyarakat/swasta dalam pengelolaan komunal sering dijumpai,
seperti rendahnya minat masyarakat dalam menggunakan failitas penyedotan lumpur
tinja, fasilitasa sanitasi air limbah sistem setempat yang tidak memenuhi standar teknis,
tindakan perusahaan jasa penyedotan tinja swasta yang membuang lumpur tinja tidak ke
komunal, dll. Melalui pendekatan aspek peran serta masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan komunal ini akan memberikan informasi permasalahan yang menjadi
penghambat serta gambaran potensi yang dapat dikembangkan terkait fungsionalisasi
dan opimalisasi komunal.
4.2 METODOLOGI
Metodologi adalah seperangkat langkah dan cara yang dikembangkan dan dilaksanakan
dalam mewujudkan tujuan dan target/hasil keluaran kegiatan Bantuan Teknis
Pengelolaan komunal untuk mendapatkan informasi permasalahan yang komprehensip
yang mengakibatkan tidak berfungsinya dan kurang optimalnya pengelolaan komunal.
Metodologi disusun berdasarkan strategi dasar yang dirumuskan dari pendekatan yang
ditetapkan dalam kerangka pemikiran konseptual. Pendekatan dasar yang dilakukan
meliputi inventarisasi permaslahan yang dijumpai di lokasi studi, klasifikasi
permasalahan yang ada, analisa hubungan sebab akibat dari tiap-tiap permasalahan
dan rekomendasi terhadap upaya penyelesaian permasalahan dengan menggali
potensi-potensi yang ada untuk dikembangkan sebagai alternatif penyelesaian
permasalahan yang akan ditawarkan/disosialisasikan kepada Pemda-pemda yang
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
4 - 4
berkomitmen dalam upaya fungsionalisasi dan optimalisasi pengelolaan komunal untuk
ditindaklanjuti. Oleh karena itu pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
2. Studi Literatur
3. Survei lapangan / Pengumpulan data
4. Identifikasi Permasalahan Kondisi Eksisting Pengelolaan Komunal.
5. Perumusan Rekomendasi
6. Tahap Diskusi
7. Tahap Pelaporan
4.2.1 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan yang akan menunjang kelancaran
kegiatan. Persiapan yang dilakukan meliputi persiapan internal tim konsultan yang
bersifat administrative seperti mobilisasi personil, persiapan prasarana dan sarana
pendukung kerja, koordinasi dengan pihak pemberi tugas. Persiapan lain yang akan
dilakukan adalah penyamaan persepsi tim konsultan terhadap lingkup pekerjaan,
penyiapan metodologi dan rencana kerja detil. Adapun persiapan lain yang akan
dilaksanakan oleh konsultan adalah:
1. Pemahaman Materi pekerjaan sesuai dengan arahan Kerangka Acuan Kerja dan
Rencana Kerja san Syarat-syarat, akan menghasilkan kejelasan tentang arah dan
tujuan pekerjaan
2. Pemantapan Rencana Kerja dan Metodologi akan menghasilkan suatu Rencana
Kerja menyangkut pengorganisasian Tim Kerja bersama Tenaga Ahli, akan
menghasilkan suatu tim kerja yang solid dan tangguh.
4.2.2 Studi Literatur
Dalam tahap ini Konsultan melakukan kajian/studi terhadap literature yang berkaitan
dengan pengelolaan air limbah khususnya dengan sistem setempat (on-site) dengan
menggunankan teknologi komunal:
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
4 - 5
1. Studi-studi pelaksanaan pengelolaan air limbah khususnya dengan sistem setempat
(on-site) dengan menggunakan teknologi komunal permasalahan-permasalahan
yang dihadapi dalam pelaksanaannya.
2. Studi-studi terkait dengan alternatif teknologi yang digunakan dalam pengelolaan air
limbah sistem setempat dengan menggunakan teknologi komunal
3. Kebijakan-kebijakan dan peraturan perundangan baik di Tingkat Pusat dan Daerah
terkait pengelolaan air limbah.
4. Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria yang diterbitkan oleh internal maupun
eksternal Kementerian PU terkait pengelolaan air limbah khususnya sistem setempat
dengan menggunakan teknologi komunal
Bahan-bahan di atas sangat diperlukan sebagai gambaran mengenai kebijakan
pengelolaan air limbah khususnya dengan teknologi komunal, identifikasi permasalahan
yang ada dan potensi-potensi yang dapat dikembangkan terkait pengelolaan air limbah
yang efektif dan efisien.
4.2.3 Survey Lapangan (Data Primer dan Sekunder)
Sebagai dasar analisis diperlukan data antara lain data sekunder yang dapat
dikumpulkan dengan cara mereview dokumentasi yaitu data sekunder yang merupakan
dokumen resmi/hasil kajian yang menyajikan infromasi tentang keadaan, aturan,
pedoman, standar dan sebagainya baik yang diterbitkan oleh pemerintah baik di tingkat
pusat maupun daerah. Selanjutnya untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan
wawancara dengan berbagai sumber , pengamatan langsung di lapangan terhadap
kondisi eksisting pengelolaan komunal . Pembuatan Disain Survei, akan menghasilkan
suatu cara/pendekatan untuk melaksanakan survei dengan penyusunan questioner dan
check list. Data yang akan dikumpulkan melalui kegiatan survei lapangan diantaranya
adalah:
1. Data dan informasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan mengenai
pengelolaan air limgah khususnya pengelolaan komunal
2. Data Kondisi Umum Daerah di lokasi survei
3. Data perencanaan sistem keseluruhan (kapasitas dan dimensi unit-unit yang ada).
4. Data pengoperasian unit-unit komunal (jumlah pasokan lumpur tinja yang masuk ke
komunal per hari, termasuk pengoperasian truk tinja jumlah armada dan kondisinya).
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
4 - 6
5. Data kependudukan termasuk kepemilikan tangki septik individu maupun komunal,
dan proyeksi penduduk hingga 10 tahun mendatang.
6. Data kelembagaan (institusi pengelola, SDM dan Perda yang ada).
7. Data manajemen Operasi & Pemeliharaan (Biaya O & P, sumber dana dan tarif
penyedotan).
8. Data pendukung lainnya
Konsultan akan menyusun jadwal detil perencanaan survey (meliputi:
1. Alokasi waktu dan sumber daya yang digunakan,
2. Lokasi tujuan survey dan instansi yang dikunjungi
3. Persiapan peralatan dan perlengkapan survey (kuesioner, daftar list kebutuhan data,
kamera foto, kamera recoreder, dll)
4. Persiapan korespondensi (surat menyurat) terkait koordinasi pelaksanaan survey
4.2.4 Identifikasi Permasalahan Kondisi Eksisting
Dalam melakukan pekerjaan bantuan teknis pengelolaan komunal, hendaknya perlu
memahami permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi sehingga
mengakibatkan kondisi kinerjanya / pengelolan komunal tidak seperti yang diharapkan.
Untuk itu perlu dilakukan review terhadap permasalahan yang ada kedalam suatu Peta
Masalah. Peta masalah ini dibuat untuk menggambarkan situasi terkini dari masalah-
masalah tersebut, sehingga pihak-pihak yang berwenang memiliki informasi dasar yang
memadai untuk memahaminya, dan kemudian dapat mengambil langkah-langkah
strategis yang diperlukan. Tujuan pemetaan adalah:
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
4 - 7
Dari hasil pemetaan masalah (perumusan masalah, penyebab masalah), maka
dirumuskan suatu rekomendasi upaya pemecahan masalah. Rekomendasi ini meliputi
upaya-upaya apa yang dilakukan dalam penyelesaian masalah, dan ditentukan otoritas
yang memiliki tugas dan kewenangan untuk mengatasi masalah. Karena itu, dalam
menyusun upaya penyelesain permasalahan yang ada, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan :
Hubungan antara kinerja pengelolaan komunal dengan permasalahan yang
menyebabkan kinerja kurang baik;
Hubungan antara identifikasi masalah dengan rencana tindak perbaikan;
Hubungan antara rencana perbaikan dengan rencana investasi (perbaikan prasarana
dan sarana komunal, pengadaan/penambahan truk tinja, dll)
Hubungan antara rencana investasi dengan peningkatan pendapatan dan biaya;
Data dan informasi yang diperoleh dari hasil survei data (survei lapangan) selanjutnya
dikaji dan dianalisa lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Adapun
kajian dan analisa yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi data teknis antara lain sistem dan teknologi yang digunakan,
pemetaan dan posisi titik koordinat serta administrasi seluruh komunal
2. Mengidentifikasi permasalahan operasional komunal
3. Melakukan kajian terhadap operasionalisasi komunal, tarif dan kapasitas fiskal
Pemerintah Daerah serta Perda yang berkaitan dengan operasionalisasi komunal.
4.2.5 Perumusan Rekomendasi Fungsionalisasi dan Optimalisasi FasilitasKomunal
Hasil identifikasi terhadap permasalahan-permasalahan yang mengakibatkan tidak
berfungsinya komunal atau kurang optimalnya pengelolaan komunal merupakan input
dalam proses bantuan teknis ini yang selanjutnya akan diproses melaui suatu analisa /
kajian hubungan sebab akibat antar permasalahan yang sudah diklasifiakasikan. Hasil
analisa hubungan sebab-akibat permasalahan ini akan memberikan informasi alternatif
penyeselesaian permasalahan yang ada dan selanjutnya alternatif yang ada dirumuskan
dalam skala prioritas kegiatan fungsionalisasi dan optimalisasi komunal yang menjadi
rumusan rekomendasi penyelesaian permasalahan. Rekomendasi yang diberikan akan
ditawarkan kepada para Pemda yang berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan
fungsionalisasi dan optimalisasi pengelolaan komunal. Rekomendasi optimalisasi
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
4 - 8
fasilitas komunal juga dilengkapi dengan membuat Basic Design Komunal Eksisting dan
DED optimalisasi di 5 (lima) lokasi terpilih. Pemilihan lokasi ini juga didasrakan kepada
pertimbangan-pertimbangan seperti:
Kebijakan-kebijakan terkait pembangunan/pengembangan air limbah di tingkat pusat
maupun daerah, seperti program pembangunan jangka pendek, menengah dan
jangka panjang
Kesiapan daerah dalam melaksanakan program, khususnya kemampuan fiskal
daerah, kelembagaan, dll
Kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun
daerah
4.3 Pelaporan
Merupakan tahapan dimana tim konsultan akan menuangkan hasil kajian kedalam suatu
format laporan dan akan didiskusikan dengan pihak pemberi kerja. Berikut ini akan
diuraikan jenis-jenis laporan, yang dilengkapi dengan materi dan waktu penyerahan,
yang disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan:
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan (Inception Report), merupakan laporan hasil temuan awal,
metodologi, dan pendekatan, rencana kerja yang akan dilaksanakan konsultan dalam
menangani pekerjaan.
Laporan pendahuluan akan diserahkan 15 (Lima Belas) hari kalender setelah diterbitkan
SPMK dan diterima setelah dilakukan konsultansi dan pembahasan dengan Tim Teknis.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Garis besar laporan
pendahuluan berisi:
Temuan awal dan gambaran umum lokasi,
Jadwal dan matrik penugasan serta tanggung jawab tenaga ahli,
Metodologi dan pendekatan dalam melakukan Penyusunan Master Plan dan
Penyusunan Feasibility Study serta Detailed Engineering Design,
Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan,
Kendala yang dihadapi atau yang akan dihadapi dan usulan solusinya.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
4 - 9
2. Laporan Sementara (Interim Report)
Laporan sementara (interim report) merupakan laporan kompilasi data primer hasil
survey lapangan dan data-data sekunder hasil studi literatur.
Laporan sementara akan diserahkan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari
kalender setelah diterbitkan SPMK dan diterima setelah dilakukan konsultasi
pembahasan dengan Tim Teknis. Jumlah laporan yang akan diserahkan sebanyak 5
(lima) eksemplar.
3. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
Konsep laporan akhir diserahkan 120 (seratus dua puluh) hari kalender setelah
diterbitkan SPMK dan diterima setelah dilakukan konsultasi pembahasan dengan Tim
Teknis. Jumlah lapora yang akan diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
4. Laporan Akhir
Laporan ini merupakan laporan akhir berupa DED Komunal di Kawasan RSHS setelah
mengakomodasi semua masukan-masukan hasil diskusi konsep laporan akhir dan
dilampirkan foto-foto lokasi kegiatan. Masing-masing laporan dibuat rangkap 5 (lima) dan
diserahkan Paling Lambat 180 (seratus delapan puluh) hari kalender setelah diterbitkan
SPMK.
Setiap Laporan harus dilengkapi dengan soft copy dari semua laporan yang ada dalam
bentuk CD dan dibuat masing-masing 5 copy.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
5 - 1
RENCANA KERJA
Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini merupakan suatu jadwal untuk melakukan pekerjaan
ini, yang dirumuskan berdasarkan rencana kerja dan terbagi kedalam beberapa
kegiatan. Berdasarkan waktu pelasanaan pekerjaan yang dijelaskan oleh Kerangka
Acuan Kerja, maka jadwal pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 4 (empat) bulan
kalender. Dalam periode waktu yang tersedia tersebut, Tim Konsultan akan
merumuskan strategi pelaksanaan kegiatan (rencana kerja) seefisien dan seefektif
mungkin, dengan merumuskan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan baik secara paralel
maupun secara berurutan. Rincian jadwal pelaksanaan pekerjaan yang diusulkan oleh
pihak Konsultan, adalah :
5.1 PERSIAPAN
Pada tahapan persiapan ini, Konsultan akan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1. Persiapan Dasar:
a. Mobilisasi peralatan dan tenaga ahli;
b. Penyamaan persepsi Tim Konsultan ;
c. Merumuskan Metodologi Kerja Detail;
d. Membuat program kerja (pola pikir) kegiatan secara keseluruhan;
e. Rencana Kerja Penyedia Jasa (Konsultan) secara menyeluruh
f. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
g. Menggali sumber data yang terkait melalui studi literatur
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
5 - 2
2. Persiapan Sarana Kerja
3. Studi Literatur Dan Identifikasi Awal
Setelah melakukan persiapan dasar tersebut diatas terutama setelah mendapat
persetujuan dari Tim Teknis khususnya terhadap metodologi dan rencana kerja detail
konsultan, maka Tim Konsultan akan melakukan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja
yang telah ditetapkan. Pada Tahap ini Tim Konsultan akan melakukan identifikasi awal
terkait kegiatan dengan melakukan kajian literature. Identifikasi yang dilakukan meliputi:
Kajian Kepustakaan/Literatur Terkiat Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana
Pengembangan Kota Paya Kumbuh
Kajian Kepustakaan/Literatur Terkiat kebijakan pengembangan dan penyehatan
lingkungan permukiman dan khususnya sector drainase
Kajian terhadap perencanaan system drainase kota yang telah dilakukan (Master
Plan dan Rencana Detil Drainase Kota) dan identifikasi terhadap kondisi eksisting
Tinjauan terhadap permasalahan-permasalahan drainase kota yang dihadapi
Peraturan dan Perundang-undangan di Bidang Drainase
Tinjauan terhadap Kebijakan yang ada
4. Diskusi dengan Tim Teknis, mengenai metodologi dan rencana kerja detail, format
isian dan aplikasi database, dll. Interpretasi dan apresiasi konsultan dalam
menangani pekerjaan.
Kegiatan Persiapan ini akan dilaksanakan dengan alokasi waktu selama 2 (dua) minggu
5.2 PENGUMPULAN DATA & SURVEY
Kegiatan survey dan pengumpulan data dilakukan baik di tingkat pusat dan daerah.
Setiap tenaga ahli sesuai dengan bidang masing-masing terlebih dahulu menyusun
checklist kebutuhan data. Data sekunder akan dikumpulkan melalui survey instansional
terkait, sedangkan surevi data primer selain melakukan kunjungan (pengukuran dan
pengamatan) lapangan juga dilakukan survey instansional dengan melaukan deep
interview, untuk memverifikasi data yang telah dperoleh.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
5 - 3
Kegiatan survei lapangan ini akan dilakukan dengan alokasi waktu 2 (dua) minggu.
5.3 KOMPILASI DATA & ANALISA
Data dan informasi yang diperoleh dari hasil identifikasi awal (Desk Study) dan survei
lapangan selanjutnya dikaji dan dianalisa lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Adapun kajian dan analisa yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Inventarisasi & identifikasi
2. Analisa produksi sampah dan proyeksinya
3. Analisa Kebutuan alat berat dan pengurugan
4. Analisa Hidrologi
5. Analisa Timbulan Gas
6. Analisa / Penyelidikan Tanah
7. Analisa Hidrolika
8. Analisa Sosial-Ekonomi
9. Perhitungan Topografi
10. Analisis struktur
Kegiatan analisa prioritas penanganan masalah ini akan dilaksanakan dengan alokasi
waktu selama 3 (tiga) minggu
5.4 PERUMUSAN PERENCANAAN TEKNIK MANAJEMENPERSAMPAHAN
Tahapan kegiatan penyusunan Master Plan Drainase dapat dibagi kedalam 12 (dua
belas) sub bagian kegiatan, yakni:
• Perencanaan Penataan Ruang Lokasi TPA (Lahan lahan Utilitas dan Buffer)
• Rencana Penyiapan Lokasi TPA
• Perancananan Pengurugan
• Perancangan Prasarana & Sarana TPA
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
5 - 4
• Perancanangan Sistem Drainase TPA
• Perancangan Sistem Pengelolaan Lindi
• Perancangan system pengelolaan Gas
• Perancangan Jalan Akses dan Jalan Operasi
• Perencanaan Kebutuhan Alat Berat
• Perencanaan Pengomposan di TPA
• Perencanaan Pengelola TPA
• Biaya Operasional & Pemeliharaan
Kegiatan perumusan Master Plan Drainase akan dilakukan dengan alokasi waktu 6
(enam) minggu.
5.5 PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN
Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) dilakukan setelah diperoleh
persetujuan terhadap perencanaan teknis manajemen persampahan yang telah disusun
dan kegiatan fisik (pembangunan) TPA. Kegiatan penyusunan DED terdiri dari beberapa
sub bagian kegiatan, yaitu:
1. Pengukuran Trace Saluran dan site TPA
2. Penggambaran hasil pengukuran
3. Analisa pemilihan jenis konstruksi
4. Perhitungan perencanaan
5. Penggambaran
6. Pembagian paket pekerjaan
7. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
8. Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Kegiatan penyusunan DED akan dilakukan dengan alokasi waktu rencana selama 4
(empat) minggu.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
5 - 5
5.6 DISKUSI / PRESENTASI
Kegiatan diskusi/presentasi yang akan dilakukan dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua)
bagian, yakni:
Diskusi terkait pembahasan pelaporan dengan Tim Teknis, yang akan dilaksanakan
selama 3 (tiga) kali
Diskusi terkait koordinasi dengan pihak daerah yang menjadi lokasi survey
5.7 LAPORAN PROGRES KONSULTAN
Hasil kegiatan perencanaan Master Plan Drainase Kota Payakumbuh akan dituangkan
dalam suatu laporan. Laporan dibuat berdasarkan kemajuan pekerjaan. Laporan-laporan
yang akan disusun meliputi:
1. Laporan Pendahuluan, alokasi waktu 15 (limabelas) hari setelah kontrak
ditandatangani
2. Laporan Interim/Antara diserahkan 45 (empat puluh lima) hari setelah SPMK.
3. Konsep Laporan Akhir diserahkan 90 (embilan puiluh hari setelah SPMK
4. Laporan Akhir, diserahkan 120 (seratus dua puluh) hari setelah SPMK
Pelaporan-pelaporan yang telah dibuat terlebih dahulu harus di diskusikan dengan pihak
Pemberi Kerja demi kesempurnaan penyelesaian pekerjaan. Laporan-laporan yang telah
diperbaiki dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dari hasil diskusi
akan diserahkan kepada Pihak Pemberi Kerja sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
5 - 6
Tabel H.1.
Rencana Kerja Kegiatan Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan dan DED TPA Kulim Kota Pekanbaru
NO URAIANBulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
1 PERSIAPAN DASAR
Mobilisasi Tim
Perumusan Metodologi & Rencana Kerja detil
Studi Literatur & Identifikasi Awal
2 PENGUMPULAN DATA & SURVEI LAPANGAN
3 KOMPILASI DARA DAN ANALISA
4 PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN
Perencanaan Penataan Ruang Lokasi TPA (Lahan lahan Utilitasdan Buffer)
Rencana Penyiapan Lokasi TPA
Perancananan Pengurugan
Perancangan Prasarana & Sarana TPA
Perancanangan Sistem Drainase TPA
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
5 - 7
Tabel H.1.
Rencana Kerja Kegiatan Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan dan DED TPA Kulim Kota Pekanbaru
NO URAIANBulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
Perancangan Sistem Pengelolaan Lindi
Perancangan system pengelolaan Gas
Perancangan Jalan Akses dan Jalan Operasi
Perencanaan Kebutuhan Alat Berat
Perencanaan Pengomposan di TPA
Perencanaan Pengelola TPA
Biaya Operasional & Pemeliharaan
Maket Layout TPA
5 PEKERJAAN DETAILED ENGINEERING DESIGN
Pengukuran Trace Saluran dan Are TPA
Penggambaran Hasil Pengukuran
Analisa Pemilihan Jenis Konstruksi
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
5 - 8
Tabel H.1.
Rencana Kerja Kegiatan Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan dan DED TPA Kulim Kota Pekanbaru
NO URAIANBulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
Perhitungan Perencanaan
Penggambaran
Pembagian Paket Pekerjaan
Rencana Anggaran Biaya
Penyusunan Rencana Kerja & Syarat-syarat
6 DISKUSI
7 PENYUSUNAN & PENYEMPURNAAN LAPORAN
Penyusunan Laporan Pendahuluan
Penyerahan Laporan Pendahuluan
Penyusunan Laporan Antara
Penyerahan Laporan Antara
Penyusunan Konsep Laporan Akhir
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
5 - 9
Tabel H.1.
Rencana Kerja Kegiatan Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan dan DED TPA Kulim Kota Pekanbaru
NO URAIANBulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
Penyerahan Konsep Laporan Akhir
Penyusunan Laporan Akhir, Executive Summary, GambarPerencanaan Teknis (A1), Gambar rencana (A3), DokumenPengadaan (Lelang)
Penyerahan Laporan Akhir, Executive Summary, GambarPerencanaan Teknis (A1), Gambar rencana (A3), DokumenPengadaan (Lelang)
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
6 - 1
KOMPOSISI TIM DAN TENAGA AHLI
6.1 KOMPOSISI TIM
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja, maka dibutuhkan tenaga ahli profesional sebanyak
4 (empat) orang Tenaga Ahli dengan masa kerja total sebesar 20 (dua puluh) orang
bulan (man month) untuk dapat mengerjakan pekerjaan ini. Dalam melaksanakan
tugasnya para Tenaga Ahli dibantu oleh 2 (dua) orang asisten sebanyak 11 (enam)
orang-bulan. Disamping itu Konsultan juga dibantu Supporting Staff sejumlah 1 (satu)
orang Operator CAD (sebanyak 5 orang-bulan) dan 1 (satu) orang Staf Administrasi
(sebanyak 6 orang-bulan). Berdasarkan hal tersebut, maka pihak Konsultan
mengusulkan tenaga ahli yang sesuai dengan kriteria dan klasifikasi yang disyaratkan
oleh Kerangka Acuan Kerja. Komposisi Tenaga Ahli, Asisten Tenaga Ahli dan tenaga
Pendukung yang diusulkan ditunjukkan pada Tabel 6.1.
Sistem internal konsultan yang akan diterapkan pada pekerjaan ini Perencanaan
dilakukan secara berjenjang (hirarkis) sesuai dengan kewenangan masing-masing
tingkatan (level) dan sesuai dengan kompetensi dari posisi/keahlian personil konsultan.
Struktur konsultan pada pekerjaan ini disusun berdasarkan kewenangan dan
tanggungjawab pada masing-masing tingkatan yang secara garius besar terdiri dari 3
(tiga) tingkatan, yaitu tingkatan strategis (strategic level), tingkatan taktis (tactical level)
dan tingkatan tugas (task level).
Tingkatan strategis (strategic level) berfungsi terutama pada hal-hal sebagai berikut :
1. Merumuskan seluruh sasaran yang akan dicapai untuk setiap kegiatan pekerjaan
yang akan dilakukan
2. Menyusun rencana strategis (strategic plan) untuk setiap kegiatan pekerjaan yang
akan dilakukan
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
6 - 2
3. Mengarahkan tingkatan taktis dalam menjalankan rencana strategis untuk mencapai
sasaran yang telah disusun tersebut
4. Dalam hal yang bersifat khusus dan darurat, memutuskan segala sesuatu yang
bersifat strategis seperti pemberhentian pekerjaan (shutdown), penolakan pekerjaan
(rejection) dan permasalahan strategis lainnya
5. Merekomendasikan kepada pengelola proyek terhadap adanya kebutuhan akan
perubahan rencana teknis dan rencana kerja dilapangan
6. Memberikan solusi teknis jika terjadi perbedaan terhadap metoda perhitungan
volume pekerjaan
Tingkatan taktis (tactical level) berada dibawah kendali tingkatan strategis dan memiliki
fungsi utama sebagai beikut :
1. Mengarahkan kegiatan untuk mencapai sasaran spesifik
2. Mengawasi suatu grup sumberdaya tertentu pada tingkatan tugas untuk suatu area
geografis atau fungsi tertentu
3. Memiliki otoritas untuk mengmbil keputusan sepanjang sesuai dengan kerangka
rencana strategis
4. Menjalankan tugas sesuai dengan bidang yang menjadi tanggungjawabnya
Tingkatan tugas (task level) berada dibawah kendali tingkatan taktis dan memiliki fungsi
utama sebagai berikut :
1. Menjalankan tugas sehari-hari di kantor dan/atau di lapangan sesuai dengan
posisi/kompetensinya berdasarkan rencana strategis untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan
2. Memberikan informasi kepada tingkatan ditasnya mengenai hal-hal yang terjadi di
lapangan yang tidak sesuai dengan sasaran dari pembangunan
Alur proses manajemen konstruksi dalam organisasai konsultan dilakukan secara
berjenjang, jalur perintah (direction) dan pengarahan (advising) dilakukan secara
berjenjang dari tingkatan teratas kepada tingkatan dibawahnya, sedangkan jalur
pelaporan dan informasi dilakukan secara berjenjang dari tingkatan paling bawah
kepada tingkatan diatasnya.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
6 - 3
Tabel 6.1.Komposisi Tim Dan Penugasan
NO NAMA PERSONIL PERUSAHAAN TENAGA AHLILOKAL/ASING LINGKUP KEAHLIAN POSISI YANG DIUSULKAN ORG-
BLN
A TENAGA AHLI
1 Eling Subiakto Padmaduta Lokal S1 Teknik Lingkungan Team Leader 6
2 Achmad Tujia Padmaduta Lokal S1 Teknik Lingkungan Ahli Persampahan 6
3 Masta Padmaduta Lokal S1 Sipil Ahli Sipil 5
4 Suleman N Padmaduta Lokal S1 AdministrasiNegara
Ahli Pemberdayaan 3
B
TO BE NAME Padmaduta Lokal D3/S1 TeknikLingkungan
Asisten Ahli Persampahan 6
TO BE NAME Padmaduta Lokal D3/S1 Sipil Asisten Ahli Sipil
C
1 TO BE NAME Padmaduta Lokal D3 Komputer Operator CAD 5
2 TO BE NAME Padmaduta Lokal D3 Komputer Staf Administrasi 6
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
6 - 4
6.2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI
Uraian Kerangka Acuan Kerja menjelaskan kualifikasi pendidikan dan kualifikasi
pengalaman Ketua Tim dan tenaga ahli saja, sedangkan yang lainnya tidak diuraikan
secara spesifik. Begitu juga untuk tugas dan tanggung jawab dari setiap tenaga ahli.
Berkaitan dengan hal tersebut, dan telah diusulkannya tenaga ahli oleh pihak Konsultan,
gambaran tugas dan keterlibatan tenaga ahli untuk setiap tahapan pekerjaan dapat
dilihat pada Table 6.2. Matriks Keterlibatan Tenaga Ahli.
1. Ketua Tim (1 orang), mempunyai tugas sebagai berikut:
Melakukan koordinasi dan mengendalikan terhadap seluruh kegiatan dan
berkoordinasi baik dengan tenaga ahli maupun dengan pihak instansi terkait
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan mencapai hasil yang
diharapkan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Mempersiapkan petunjuk teknik dari setiap tahapan kegiatan pekerjaan baik
pengambilan data, pengolahan, maupun penyajian akhir seluruh hasil pekerjaan
Sebagai ahli Teknik Lingkungan melakukan analisa terhadap kondisi eksisting
permasalahan terkait manajemen pengelolaan persampahan dan merumuskan
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
6 - 5
rekomendasi penyelesaiannya (rencana TPA sesuai dengan persyaratan pada
pedoman SNI)
Sebagai ahli Teknik Lingkungan melakukan analisa manajemen pengelolaan
persampahan di daerah perencanaan (analisa jumlah timbulan sampah, jumlah
kebutuhan alat pengangkurt sampah, jumlah ritasi, kebutuhan areal TPA,
kebutuhan tahan penutup, pendanaan pengelolaan persampahan ), kebutuhan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan di TPA rencana
Sebagai ahli Teknik Lingkungan melakukan analisa potensi gas metan yang
dihasilkan, dampak serta cara-cara mengatasinya
Sebagai ahli Teknik Lingkungan membuat spesifikasi teknis, kriteria desain,
perencanaan detail TPA semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan
standar operasi dan pemeliharaan TPA
2. Tenaga Ahli Sipil dengan tugas sebagai berikut :
Bertanggung jawab kepada ketua tim dalam pelaksanaan pekerjaan
perencanaan dan perhitungan struktur dan biaya
Melaksanakan pembahasan rencana kerja dan alokasi kegiatan.
Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan konsultan sesuai ruang lingkup
pekerjaan
Bertanggung jawab atas tercapatnya tujuan dan sasaran kegiatan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Bersama tenaga ahli lain melakukan survey lapangan, evaluasi, identifikasi serta
melakukan analisa permasalahan dan pemecahannya.
Bersama dengan Ahli geodesi, Ahli Tanah dan Ahli Lingkungan merumuskan
Jenis dan Type konstruksi bangunan yang sesuai dengan kondisi setempat.
Menghitung kebutuhan dimensi konstruksi fasilitas yang ada di TPA
Menyiapkan memo desain bangunan TPA fasilitas lannya
Menyiapkan spesifikasi teknis
Memantau hasil gambar-gambar teknis.
Melakukan perhitungan volume pekerjaan.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
6 - 6
Menyusun Rencana Anggaran Biaya
Menyusun dokumen tender
Ikut serta dalam melakukan asistensi dan diskusi serta penyusunan laporan.
3. Ahli Social Ekonomi (1 orang) dengan uraian tugas sebagai berikut:
a. Bersama dengan tenaga ahli lain membantu Ketua Tim dalam merumuskan
pendekatan dan metodologi kegiatan, menyusun rencana kerja termasuk jadwal
kunjungan lapangan
b. Melakukan studi literaur terkait peraturan perundangan dan kebijakan terkait
pengembangan penyehatan lingkungan permukiman ditinjau dari apek social
ekonomi
c. Melakukan identifikasi kondisi eksisting terkait aspek fisik daerah perencanaan
(jumlah penduduk, kondisi social ekonomi penduduk kota dan di sekitar TPA)
d. Melakukan survei lapangan dan pengumpulan data terkait Aspek social ekonomi
pengelolaan persampahan
e. Melakukan analisa terkait aspek financial dan kelembagaan pengelolaan
persampahan kota dan pengelolaan akhir sampah di TPA, dampak social
ekonomi yang mungkin timbul bagi masyarakat di lingkungan ekitar TPA
f. Bersama Tenaga Ahli lainnya membantu Ketua Tim dalam penyusunan laporan,
pelaksanaan diskusi dan presentasi.
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
7 - 1
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
Sesuai dengan ruang lingkup tugas serta jumlah tenaga ahli, dan tenaga pendukung,
maka penugasan personil akan berlangsung selama 6 (enam) bulan kalender.
Rekapitulasi dan jadwal penugasan personil tim Konsultan dapat dilihat pada tabel
berikut:
DED Komunal Di Kawasan RSHS Kota Jambi Usulan Teknis
7 - 2
Tabel 7Jadwal Penugasan Personil