7
Definisi Asma Suatu keadaan dimana terjadi proses inflamasi (peradangan) kronik pada saluran napas yang menyebabkan timbulnya reaksi hipersensitivitas pada bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan timbulnya gejala episodik berulang seperti mengi, batuk, sesak nafas dan rasa berat di dada terutama pada malam hari dan dini hari. Serangan asma bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan. Epidemiologi Dari survey kesehatan rumah tangga (SKRT) asma termasuk dalam sepuluh besar penyakit yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian. Pada tahun 1992, asma menempati kedudukan ke-4 penyebab kematian di Indonesia. Pada tahun 1995, angka kejadian asma di Indonesia sebesar 13/1000, dibandingkan bronkitis kronik dan obstruksi paru. World Health Organization (WHO) memperkirakan, pada tahun 2020 penyakit tidak menular menyebabkan 73% kematian dan 60% kesakitan di dunia (termasuk asma bronkial). Menurut America Academy of Allergy Organization Di Amerika Serikat jumlah penderita asma terus bertambah. 1 dari 12 menderita asma pada tahun 2009 dibandingkan pada tahun 2001 yaitu 1 dari 14 orang. Di Rumah Sakit Persahabatan sebagai salah satu pusat rumah sakit khusus paru di Indonesia, didapatkan data jumlah pasien asma yang masuk ruang gawat darurat mengalami peningkatan dari 1.653 pasien pada tahun 1998 menjadi 2,210 pada tahun 2000 dan meningkat 3 kali lipat di tahun 2011.

Definisi Asma

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Definisi Asma

Definisi Asma

Suatu keadaan dimana terjadi proses inflamasi (peradangan) kronik pada saluran napas

yang menyebabkan timbulnya reaksi hipersensitivitas pada bronkus terhadap berbagai

rangsangan yang ditandai dengan timbulnya gejala episodik berulang seperti mengi, batuk,

sesak nafas dan rasa berat di dada terutama pada malam hari dan dini hari. Serangan asma

bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.

Epidemiologi

Dari survey kesehatan rumah tangga (SKRT) asma termasuk dalam sepuluh besar

penyakit yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian. Pada tahun 1992, asma menempati

kedudukan ke-4 penyebab kematian di Indonesia. Pada tahun 1995, angka kejadian asma di

Indonesia sebesar 13/1000, dibandingkan bronkitis kronik dan obstruksi paru.

World Health Organization (WHO) memperkirakan, pada tahun 2020 penyakit tidak menular

menyebabkan 73% kematian dan 60% kesakitan di dunia (termasuk asma bronkial).

Menurut America Academy of Allergy Organization Di Amerika Serikat jumlah penderita

asma terus bertambah. 1 dari 12 menderita asma pada tahun 2009 dibandingkan pada tahun

2001 yaitu 1 dari 14 orang.

Di Rumah Sakit Persahabatan sebagai salah satu pusat rumah sakit khusus paru di Indonesia,

didapatkan data jumlah pasien asma yang masuk ruang gawat darurat mengalami peningkatan

dari 1.653 pasien pada tahun 1998 menjadi 2,210 pada tahun 2000 dan meningkat 3 kali lipat di

tahun 2011.

Page 2: Definisi Asma

Faktor Risiko asma Faktor Pejamu Prediposisi genetik Atopi Hiperesponsif jalan napas Jenis kelamin Ras/ etnik

Faktor Lingkungan Alergen di dalam ruangan

Mite domestik Alergen binatang Alergen kecoa Jamur (fungi, molds, yeasts)

Alergen di luar ruangan Tepung sari bunga Jamur (fungi, molds, yeasts)

Asap rokok Perokok aktif Perokok pasif

Polusi udara Polusi udara di luar ruangan Polusi udara di dalam ruangan

Infeksi pernapasan Infeksi parasit Status sosioekonomi Diet dan obatObesitasFaktor Resiko yang menyebabkan eksaserbasi Alergen di dalam dan di luar ruangan Polusi udara di dalam dan di luar ruangan Infeksi pernapasan HiperaktivitasPerubahan cuaca Makanan, aditif (pengawet, penyedap, pewarna makanan), obat-obatan Ekspresi emosi yang berlebihan Asap rokok Iritan (a.l. parfum, bau-bauan merangsang, household spray)

Page 3: Definisi Asma

Derajat Gejala Gejala Malam

Intermitten

Bulanan

Gejala <1 kali/minggu

tanpa gejala diluar

serangan

Serangan singkat

≤ 2 kali sebulan

Persisten ringan

Mingguan

Gejala >1 kali/minggu

tetapi < 1 kali/hari

Serangan dapat

menggangu aktivitas dan

tidur

> 2 kali sebulan

Persisten sedang

Harian

Gejala setiap hari

Serangan mengganggu

aktivitas dan tidur

Bronkodilator tiap hari

> 2 kali sebulan

Persisten berat

Kontinu

Gejala terus-menerus

Sering kambuh

Aktifitas fisik terbatas

sering

Page 4: Definisi Asma

Tingkatan Asma Terkontrol

Karakter Terkontrol Terkontrol

sebagian

Tidak terkontrol

Gejala Tidak ada (<2

kali dalam

seminggu)

Lebih dari 2x

seminggu Tiga atau lebih

gejala dalam

kategori asma

terkontrol

sebagian, muncul

sewaktu-waktu

dalam seminggu

Pembatasan

Aktivitas

Tidak Ada Sewaktu-waktu

dalam seminggu

Gejala

noctrunal/ganggua

n tidur

Tidak Ada Sewaktu-waktu

dalam seminggu

Kebutuhan akan

terapi

Tidak ada Lebih dari 2 kali

seminggu

Eksaserbasi Tidak ada Sekali atau lebih

dalam setahun

Penatalaksanaan Asma Bronkial

1. Saat serangan

Bronkodilator (β-2 agonis kerja cepat dan ipratroprium bromida)

Kortikosteroid sistemik

2. Asma jangka panjang

Kortikosteroid inhalasi

β-2 agonis kerja panjang

anti leukotrien

teofilin lepas lambat

Serangan asma ringan Serangan asma sedang Serangan asma mengancam

Pengobatan awal :Oksigenasi dengan kanul nasalInhalasi AGONIS BETA-2 kerja singkat setiap 20 menitKortikosteroid sistemik

Page 5: Definisi Asma

Respon baik Respon tidak sempurna Respon buruk dalam 1 jam

Pulang Dirawat di RS Dirawat di ICU

Penatalaksanaan serangan asma di rumah

Gejala klinis : gejala(batuk, sesak, mengi, dada terasa berat)

Terapi awal : Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat (setiap 20 menit, 3 kali dalam 1

jam) atau bronkodilator oral

Respon BaikGejala (batuk/berdahak/sesak/mengi) membaik-Perbaikan dengan agonis beta 2 selama 4 jam

- Lanjutkan agonis beta 2 inhalasi setiap 3-4 jam

-Steroid inhalasi diteruskan dengan dosis tinggi

Segera ke dokter/ UGD/ RS

Respon BurukGejala menetap atau bertambah berat-Tambahkan kortikosteroid oral -agonis beta 2 diulang