4
Definisi Fraktur Dentoalveolar Menurut  American Dental Association (ADA), fr aktur dent al at au patah gi gi merupakan hilangnya atau lepasnya fragmen dari satu gigi lengkap yang biasanya disebabkan oleh trauma atau benturan. Fraktur gigi dapat dimulai dari ringan (melibatkan chipping dari lapisan gig i ter lua r yai tu ema il dan den tin ) sampai ber at (me libatkan frak tur ver tikal, diagonal, atau horizontal akar). Fr aktur de nt oalveolar adalah fra kt ur ya ng me ngenai gi gi dan tulang alveolar   pendukungnya baik pada maksila maupun mandibula. Fraktur ini biasanya berhubungan dengan adanya jejas pada gigi ataupun pada tulang rahang. Fraktur dentoalveolar sering terjadi pada daerah gigi anterior anakanak terutama maksila. !rauma yang mengenai gigi sekitar "#$ dari populasi, dan umumnya mengenai gigi anterior rahang atas. %ejas ini sering  juga dijumpai karena adanya trauma pada gigi lain atau trauma pada &ajah. Fraktur dentoalveolar bisa terjadi karena trauma langsung pada gigi atau trauma tidak langsung yang menge nai dagu. Ana kanak dengan gigi anterior protr usif adalah predispo sisi terjad inya trauma dentoalveo lar. Frekuens i terjadi nya fraktur dento alveol ar pada mandib ula "'$. edangkan insidensi fraktur dentoalveolar yang dijumpai pada anakanak usia sekolah sekitar '$. Etiologi Fraktur Dentoalveola r t iologi fra ktur de nt oalveolar pada umumnya adalah karena tr auma akibat  perkelahian, ke*elakaan lalu lintas, ke*elakaan saat olahraga, ke*elakaan saat bermain, dan terj atuh. Fra ktu r den toa lve ola r pad a ana ka nak seri ng dij ump ai kar ena trau ma aki bat ke*elakaan di rumah atau di sekolah. Dalam satu penelitian yang dilaku oleh *h&artz, dikatakan selama masa remaja, *edera olahraga merupakan kasus yang umum namun pada usia de&asa, kasus seperti *edera olahraga, ke*elakaan sepeda motor, ke*elakaan industri, dan kekerasan dalam rumah tangga merupakan penyebab potensial trauma. +lahraga yang melibatkan kontak fisik merupakan  penyebab umum fraktur dental, seperti sepakbola dan bola basket. +lahraga tanpa kontak fisik seperti berkuda dapat menyebabkan fraktur dental. enturan atau trauma, baik berupa  pukulan langsung terhadap gigi atau berupa pukulan tidak langsung terhadap mandibula, dapat menyebabkan pe*ahnya tonjolantonjolan gigi, terutama gigigigi posterior. elain itu, tekan an oklusal ya ng be rle bi han terutama terhadap tumpat an ya ng luas dapat pula menyebabkan fr aktur. -eparahan fraktur bisa hanya sekedar retak saja, pe*ahnya prosesus, atau sampai lepasnya gig i yan g tidak bis a dise lamatka n lagi. !r auma se*ara langsu ng keb any aka n mengenai gi gi anter ior , dan ka ren a ar ah pukulan mengenai permukaan labi al, gari s retakannya menyebar ke belakang dan biasanya menyebab fraktur horizontal atau miring. ada fraktur yang lain, tekanan hampir selalu mengenai permukaan oklusal, sehingga fraktur  pada umumnya vertikal. Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar llis and Davey/s 0lassifi*ation ("12#) 0lass3 4 Fraktur mahkota sederhana meliputi enamel

Definisi Etiologi Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fraktur dentoalveolar

Citation preview

7/17/2019 Definisi Etiologi Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-etiologi-klasifikasi-fraktur-dentoalveolar 1/4

Definisi Fraktur Dentoalveolar

Menurut  American Dental Association (ADA), fraktur dental atau patah gigi

merupakan hilangnya atau lepasnya fragmen dari satu gigi lengkap yang biasanya disebabkan

oleh trauma atau benturan. Fraktur gigi dapat dimulai dari ringan (melibatkan chipping dari

lapisan gigi terluar yaitu email dan dentin) sampai berat (melibatkan fraktur vertikal,diagonal, atau horizontal akar).

Fraktur dentoalveolar adalah fraktur yang mengenai gigi dan tulang alveolar 

 pendukungnya baik pada maksila maupun mandibula. Fraktur ini biasanya berhubungan

dengan adanya jejas pada gigi ataupun pada tulang rahang. Fraktur dentoalveolar sering

terjadi pada daerah gigi anterior anakanak terutama maksila. !rauma yang mengenai gigi

sekitar "#$ dari populasi, dan umumnya mengenai gigi anterior rahang atas. %ejas ini sering

 juga dijumpai karena adanya trauma pada gigi lain atau trauma pada &ajah. Fraktur 

dentoalveolar bisa terjadi karena trauma langsung pada gigi atau trauma tidak langsung yang

mengenai dagu. Anakanak dengan gigi anterior protrusif adalah predisposisi terjadinya

trauma dentoalveolar. Frekuensi terjadinya fraktur dentoalveolar pada mandibula "'$.edangkan insidensi fraktur dentoalveolar yang dijumpai pada anakanak usia sekolah sekitar 

'$.

Etiologi Fraktur Dentoalveolar

tiologi fraktur dentoalveolar pada umumnya adalah karena trauma akibat

 perkelahian, ke*elakaan lalu lintas, ke*elakaan saat olahraga, ke*elakaan saat bermain, dan

terjatuh. Fraktur dentoalveolar pada anakanak sering dijumpai karena trauma akibat

ke*elakaan di rumah atau di sekolah.

Dalam satu penelitian yang dilaku oleh *h&artz, dikatakan selama masa remaja,

*edera olahraga merupakan kasus yang umum namun pada usia de&asa, kasus seperti *edera

olahraga, ke*elakaan sepeda motor, ke*elakaan industri, dan kekerasan dalam rumah tangga

merupakan penyebab potensial trauma. +lahraga yang melibatkan kontak fisik merupakan

 penyebab umum fraktur dental, seperti sepakbola dan bola basket. +lahraga tanpa kontak 

fisik seperti berkuda dapat menyebabkan fraktur dental. enturan atau trauma, baik berupa

 pukulan langsung terhadap gigi atau berupa pukulan tidak langsung terhadap mandibula,

dapat menyebabkan pe*ahnya tonjolantonjolan gigi, terutama gigigigi posterior. elain itu,

tekanan oklusal yang berlebihan terutama terhadap tumpatan yang luas dapat pula

menyebabkan fraktur.

-eparahan fraktur bisa hanya sekedar retak saja, pe*ahnya prosesus, atau sampai

lepasnya gigi yang tidak bisa diselamatkan lagi. !rauma se*ara langsung kebanyakan

mengenai gigi anterior, dan karena arah pukulan mengenai permukaan labial, garis

retakannya menyebar ke belakang dan biasanya menyebab fraktur horizontal atau miring.

ada fraktur yang lain, tekanan hampir selalu mengenai permukaan oklusal, sehingga fraktur 

 pada umumnya vertikal.

Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar

• llis and Davey/s 0lassifi*ation ("12#)

0lass3 4 Fraktur mahkota sederhana meliputi enamel

7/17/2019 Definisi Etiologi Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-etiologi-klasifikasi-fraktur-dentoalveolar 2/4

0lass 33 4 Fraktur mahkota yang lebih luas, men*apai dentin tanpa pulp e5posure

0lass 333 4 Fraktur mahkota yang lebih luas, men*apai dentin dengan pulp e5posure

0lass 36 4 7igi mengalami trauma menjadi nonvital (dengan atau tanpa kehilangan struktur 

mahkota)

0lass 6 4 8ilangnya gigi karena trauma

0lass 63 4 Fraktur akar dengan atau tanpa kehilangan struktur mahkota atau akar

0lass 633 4 erubahan posisi gigi tanpa fraktur mahkota atau akar 

0lass 6333 4 erubahan posisi gigi dengan fraktur mahkota atau akar

0lass 39 4 Fraktur pada gigi sulung

• :8+ (Andreasen) 0lassifi*ation ("1;<)

". -erusakan pada jaringan keras gigi dan pulpa

a. 3nfraksi mahkota (enamel fractures)

Merupakan suatu fraktur atau retakan yang terbatas pada enamel, tidak 

melebihi perbatasan enameldentin tetapi dapat berakhir pada batas tersebut, tanpa

kehilangan struktur gigi dalam arah horizontal atau vertikal.

 b. Fraktur mahkota yang tidak kompleks (uncomplicated crown fractures)

Merupakan fraktur yang mengenai enamel, atau enamel dan dentin tanpa

melibatkan pulpa.

*. Fraktur mahkota yang kompleks (complicated crown fractures)

Merupakan fraktur mahkota yang melibatkan enamel, dentin dan pulpa.

d. Fraktur mahkotaakar yang tidak kompleks (uncomplicated crown root fractures)

Merupakan fraktur yang mengenai enamel, dentin, dan *ementum tanpa mengenai

 pulpa.

e. Fraktur mahkotaakar yang kompleks (complicated crown-root fractures)

Merupakan fraktur yang mengenai enamel, dentin dan sementum dengan melibatkan

 jaringan pulpa.

f. Fraktur akar (=oot Fra*tures)Merupakan fraktur pada akar saja yang mengenai dentin dan *ementum dan

melibatkan jaringan pulpa. Fraktur ini paling sering terjadi pada api*al dan satu pertiga

api*al dan jarang terjadi di satu pertiga *ervi*al.

>. -erusakan pada jaringan periodontal

a. 0on*ussion

Merupakan kerusakan pada periodontium yang menyebabkan sensitivitas pada

 perkusi tanpa kegoyangan atau perubahan posisi dari gigi. !idak terdapat bukti

klinis ataupun bukti radiografi terjadinya trauma. !idak terlihat mobilitas

7/17/2019 Definisi Etiologi Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-etiologi-klasifikasi-fraktur-dentoalveolar 3/4

abnormal, perubahan posisi gigi, atau perdarahan? hanya terjadi injury minimal

 pada jaringan.

 b. ublu5ation

Merupakan kegoyangan gigi tanpa disertai perubahan posisi gigi akibat trauma

 pada jaringan pendukung gigi. ublu5ation terjadi ketika ada injury yang

mengenai jaringan pendukung gigi yang menyebabkan kegoyangan yang

abnormal, tetapi tidak terjadi perpindahan pada gigi. 7igi menjadi sensitive

terhadap tes perkusi dan tekanan oklusal. =uptur dari jaringan periodontal

 biasanya ditandai dengan perdarahan pada *elah margin gusi.

*. @u5ation

Merupakan dislokasi atau partial avulse, dimana gigi berpindah tempat.

@uksasi ini terdiri atas intrusi, ekstrusi, dan lateral luksasi.• 3ntrusive @u5ation

Merupakan pergerakan gigi ke dalam tulang alveolar, dimana dapat

menyebabkan fraktur atau kerusakan pada soket alveolar. ada luksasi

intrusive sensitivitas perkusi terbatas, dan mobilitas berkurang.

• 5trusive @u5ation

Merupakan pergerakan parsial dari gigi yang keluar dari soketnya pada

arah *oronal atau in*isal dengan deviasi lingual dari mahkota. 8asilnya

adalah rupture dan terputusnya neurovas*ular dan ligament periodontal.

!erdapat mobilitas yang besar dan perdarahan pada gingival margin. ada

 pemeriksaan radiografi, terdapat pelebaran ligament periodontal.

• @ateral @u5ation

@ateral lu5ation dapat terjadi sebagai hasil dari gaya traumati* yang

menyebabkan perpindahan gigi ke banyak arah (paling sering ke arah

lingual). @uksasi ini biasanya melibatkan soket tulang alveolar. !erdapat

 pelebaran ligament periodontal pada arah api*al.

d. Avulsi

Merupakan pergerakan seluruh gigi ke luar dari soket.

. -erusakan pada tulang pendukung

a. e*ahnya soket alveolar, biasanya terjadi bersamaan dengan intrusive lu5ation

atau lateral lu5ation.

 b. Fraktur pada satu dinding dari soket alveolar 

*. Fraktur pada prosesus alveolar 

d. Fraktur yang melibatkan mandibula atau maksila

B. -erusakan pada gusi atau mukosa orala. @aserasi

7/17/2019 Definisi Etiologi Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-etiologi-klasifikasi-fraktur-dentoalveolar 4/4

@aserasi merupakan suatu luka terbuka pada jaringan lunak yang disebabkan

oleh benda tajam seperti pisau atau pe*ahan luka. @uka terbuka tersebut berupa

robeknya jaringan epitel dan subepitel.

 b. -ontusio

-ontusio yaitu luka memar yang biasanya disebabkan oleh pukulan benda

tumpul dan menyebabkan terjadinya perdarahan pada daerah submukosa tanpa

disertai sobeknya daerah mukosa.

*. Abrasi

@uka abrasi, yaitu luka pada daerah superfisial yang disebabkan karena

gesekan atau goresan suatu benda, sehingga terdapat permukaan yang berdarah atau

le*et.