Upload
vania-izmi
View
172
Download
30
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fraktur dentoalveolar
Citation preview
7/17/2019 Definisi Etiologi Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-etiologi-klasifikasi-fraktur-dentoalveolar 1/4
Definisi Fraktur Dentoalveolar
Menurut American Dental Association (ADA), fraktur dental atau patah gigi
merupakan hilangnya atau lepasnya fragmen dari satu gigi lengkap yang biasanya disebabkan
oleh trauma atau benturan. Fraktur gigi dapat dimulai dari ringan (melibatkan chipping dari
lapisan gigi terluar yaitu email dan dentin) sampai berat (melibatkan fraktur vertikal,diagonal, atau horizontal akar).
Fraktur dentoalveolar adalah fraktur yang mengenai gigi dan tulang alveolar
pendukungnya baik pada maksila maupun mandibula. Fraktur ini biasanya berhubungan
dengan adanya jejas pada gigi ataupun pada tulang rahang. Fraktur dentoalveolar sering
terjadi pada daerah gigi anterior anakanak terutama maksila. !rauma yang mengenai gigi
sekitar "#$ dari populasi, dan umumnya mengenai gigi anterior rahang atas. %ejas ini sering
juga dijumpai karena adanya trauma pada gigi lain atau trauma pada &ajah. Fraktur
dentoalveolar bisa terjadi karena trauma langsung pada gigi atau trauma tidak langsung yang
mengenai dagu. Anakanak dengan gigi anterior protrusif adalah predisposisi terjadinya
trauma dentoalveolar. Frekuensi terjadinya fraktur dentoalveolar pada mandibula "'$.edangkan insidensi fraktur dentoalveolar yang dijumpai pada anakanak usia sekolah sekitar
'$.
Etiologi Fraktur Dentoalveolar
tiologi fraktur dentoalveolar pada umumnya adalah karena trauma akibat
perkelahian, ke*elakaan lalu lintas, ke*elakaan saat olahraga, ke*elakaan saat bermain, dan
terjatuh. Fraktur dentoalveolar pada anakanak sering dijumpai karena trauma akibat
ke*elakaan di rumah atau di sekolah.
Dalam satu penelitian yang dilaku oleh *h&artz, dikatakan selama masa remaja,
*edera olahraga merupakan kasus yang umum namun pada usia de&asa, kasus seperti *edera
olahraga, ke*elakaan sepeda motor, ke*elakaan industri, dan kekerasan dalam rumah tangga
merupakan penyebab potensial trauma. +lahraga yang melibatkan kontak fisik merupakan
penyebab umum fraktur dental, seperti sepakbola dan bola basket. +lahraga tanpa kontak
fisik seperti berkuda dapat menyebabkan fraktur dental. enturan atau trauma, baik berupa
pukulan langsung terhadap gigi atau berupa pukulan tidak langsung terhadap mandibula,
dapat menyebabkan pe*ahnya tonjolantonjolan gigi, terutama gigigigi posterior. elain itu,
tekanan oklusal yang berlebihan terutama terhadap tumpatan yang luas dapat pula
menyebabkan fraktur.
-eparahan fraktur bisa hanya sekedar retak saja, pe*ahnya prosesus, atau sampai
lepasnya gigi yang tidak bisa diselamatkan lagi. !rauma se*ara langsung kebanyakan
mengenai gigi anterior, dan karena arah pukulan mengenai permukaan labial, garis
retakannya menyebar ke belakang dan biasanya menyebab fraktur horizontal atau miring.
ada fraktur yang lain, tekanan hampir selalu mengenai permukaan oklusal, sehingga fraktur
pada umumnya vertikal.
Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar
• llis and Davey/s 0lassifi*ation ("12#)
0lass3 4 Fraktur mahkota sederhana meliputi enamel
7/17/2019 Definisi Etiologi Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-etiologi-klasifikasi-fraktur-dentoalveolar 2/4
0lass 33 4 Fraktur mahkota yang lebih luas, men*apai dentin tanpa pulp e5posure
0lass 333 4 Fraktur mahkota yang lebih luas, men*apai dentin dengan pulp e5posure
0lass 36 4 7igi mengalami trauma menjadi nonvital (dengan atau tanpa kehilangan struktur
mahkota)
0lass 6 4 8ilangnya gigi karena trauma
0lass 63 4 Fraktur akar dengan atau tanpa kehilangan struktur mahkota atau akar
0lass 633 4 erubahan posisi gigi tanpa fraktur mahkota atau akar
0lass 6333 4 erubahan posisi gigi dengan fraktur mahkota atau akar
0lass 39 4 Fraktur pada gigi sulung
• :8+ (Andreasen) 0lassifi*ation ("1;<)
". -erusakan pada jaringan keras gigi dan pulpa
a. 3nfraksi mahkota (enamel fractures)
Merupakan suatu fraktur atau retakan yang terbatas pada enamel, tidak
melebihi perbatasan enameldentin tetapi dapat berakhir pada batas tersebut, tanpa
kehilangan struktur gigi dalam arah horizontal atau vertikal.
b. Fraktur mahkota yang tidak kompleks (uncomplicated crown fractures)
Merupakan fraktur yang mengenai enamel, atau enamel dan dentin tanpa
melibatkan pulpa.
*. Fraktur mahkota yang kompleks (complicated crown fractures)
Merupakan fraktur mahkota yang melibatkan enamel, dentin dan pulpa.
d. Fraktur mahkotaakar yang tidak kompleks (uncomplicated crown root fractures)
Merupakan fraktur yang mengenai enamel, dentin, dan *ementum tanpa mengenai
pulpa.
e. Fraktur mahkotaakar yang kompleks (complicated crown-root fractures)
Merupakan fraktur yang mengenai enamel, dentin dan sementum dengan melibatkan
jaringan pulpa.
f. Fraktur akar (=oot Fra*tures)Merupakan fraktur pada akar saja yang mengenai dentin dan *ementum dan
melibatkan jaringan pulpa. Fraktur ini paling sering terjadi pada api*al dan satu pertiga
api*al dan jarang terjadi di satu pertiga *ervi*al.
>. -erusakan pada jaringan periodontal
a. 0on*ussion
Merupakan kerusakan pada periodontium yang menyebabkan sensitivitas pada
perkusi tanpa kegoyangan atau perubahan posisi dari gigi. !idak terdapat bukti
klinis ataupun bukti radiografi terjadinya trauma. !idak terlihat mobilitas
7/17/2019 Definisi Etiologi Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-etiologi-klasifikasi-fraktur-dentoalveolar 3/4
abnormal, perubahan posisi gigi, atau perdarahan? hanya terjadi injury minimal
pada jaringan.
b. ublu5ation
Merupakan kegoyangan gigi tanpa disertai perubahan posisi gigi akibat trauma
pada jaringan pendukung gigi. ublu5ation terjadi ketika ada injury yang
mengenai jaringan pendukung gigi yang menyebabkan kegoyangan yang
abnormal, tetapi tidak terjadi perpindahan pada gigi. 7igi menjadi sensitive
terhadap tes perkusi dan tekanan oklusal. =uptur dari jaringan periodontal
biasanya ditandai dengan perdarahan pada *elah margin gusi.
*. @u5ation
Merupakan dislokasi atau partial avulse, dimana gigi berpindah tempat.
@uksasi ini terdiri atas intrusi, ekstrusi, dan lateral luksasi.• 3ntrusive @u5ation
Merupakan pergerakan gigi ke dalam tulang alveolar, dimana dapat
menyebabkan fraktur atau kerusakan pada soket alveolar. ada luksasi
intrusive sensitivitas perkusi terbatas, dan mobilitas berkurang.
• 5trusive @u5ation
Merupakan pergerakan parsial dari gigi yang keluar dari soketnya pada
arah *oronal atau in*isal dengan deviasi lingual dari mahkota. 8asilnya
adalah rupture dan terputusnya neurovas*ular dan ligament periodontal.
!erdapat mobilitas yang besar dan perdarahan pada gingival margin. ada
pemeriksaan radiografi, terdapat pelebaran ligament periodontal.
• @ateral @u5ation
@ateral lu5ation dapat terjadi sebagai hasil dari gaya traumati* yang
menyebabkan perpindahan gigi ke banyak arah (paling sering ke arah
lingual). @uksasi ini biasanya melibatkan soket tulang alveolar. !erdapat
pelebaran ligament periodontal pada arah api*al.
d. Avulsi
Merupakan pergerakan seluruh gigi ke luar dari soket.
. -erusakan pada tulang pendukung
a. e*ahnya soket alveolar, biasanya terjadi bersamaan dengan intrusive lu5ation
atau lateral lu5ation.
b. Fraktur pada satu dinding dari soket alveolar
*. Fraktur pada prosesus alveolar
d. Fraktur yang melibatkan mandibula atau maksila
B. -erusakan pada gusi atau mukosa orala. @aserasi
7/17/2019 Definisi Etiologi Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-etiologi-klasifikasi-fraktur-dentoalveolar 4/4
@aserasi merupakan suatu luka terbuka pada jaringan lunak yang disebabkan
oleh benda tajam seperti pisau atau pe*ahan luka. @uka terbuka tersebut berupa
robeknya jaringan epitel dan subepitel.
b. -ontusio
-ontusio yaitu luka memar yang biasanya disebabkan oleh pukulan benda
tumpul dan menyebabkan terjadinya perdarahan pada daerah submukosa tanpa
disertai sobeknya daerah mukosa.
*. Abrasi
@uka abrasi, yaitu luka pada daerah superfisial yang disebabkan karena
gesekan atau goresan suatu benda, sehingga terdapat permukaan yang berdarah atau
le*et.