47
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infark Miokard Akut merupakan salah satu penyakit jantung yang banyak menimbulkan kematian, bahkan seringkali menimbulakan kematian mendadak bila tidak segera mendapatkan penanganan serta pengobatan yang tepat dan cepat. Infark Miokard Akut ini atau disebut juga dengan IMA adalah sebuah kondisi kematian pada miokard (otot jantung) akibat dari aliran darah ke bagian otot jantung terhambat atau juga terganggu. Banyak penelitian menunjukkan pasien dengan infark miokardium biasanya pria diatas 40 tahun dan mengalami aterosklerosis pada pembuluh koronernya, sering disertai hipertensi arterial. Serangan juga terjadi pada wanita dan pria muda diawal 30-an atau bahkan 20- an. 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi Infark Miokard Akut. 2. Untuk mengetahui epidemiologi Infark Miokard Akut. 3. Untuk mengetahui etiologi Infark Miokard Akut. 4. Untuk mengetahui patofisiologi Infark Miokard Akut.

Definisi infark miokard

Embed Size (px)

DESCRIPTION

infark miokard akut

Citation preview

Page 1: Definisi infark miokard

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infark Miokard Akut merupakan salah satu penyakit jantung yang banyak

menimbulkan kematian, bahkan seringkali menimbulakan kematian mendadak

bila tidak segera mendapatkan penanganan serta pengobatan yang tepat dan cepat.

Infark Miokard Akut ini atau disebut juga dengan IMA adalah sebuah kondisi

kematian pada miokard (otot jantung) akibat dari aliran darah ke bagian otot

jantung terhambat atau juga terganggu.

Banyak penelitian menunjukkan pasien dengan infark miokardium biasanya

pria diatas 40 tahun dan mengalami aterosklerosis pada pembuluh koronernya,

sering disertai hipertensi arterial. Serangan juga terjadi pada wanita dan pria muda

diawal 30-an atau bahkan 20-an.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi Infark Miokard Akut.

2. Untuk mengetahui epidemiologi Infark Miokard Akut.

3. Untuk mengetahui etiologi Infark Miokard Akut.

4. Untuk mengetahui patofisiologi Infark Miokard Akut.

5. Untuk mengetahui tanda dan gejala Infark Miokard Akut.

6. Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan Infark Miokard Akut.

7. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik Infark Miokard Akut.

8. Untuk mengetahui bagaimana peran perawat dalam kasus Infark Miokard

Akut.

Page 2: Definisi infark miokard

1.3 Manfaat

1. Untuk mengetahui definisi Infark Miokard Akut.

2. Untuk mengetahui epidemiologi Infark Miokard Akut.

3. Untuk mengetahui etiologi Infark Miokard Akut.

4. Untuk mengetahui patofisiologi Infark Miokard Akut.

5. Untuk mengetahui tanda dan gejala Infark Miokard Akut.

6. Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan Infark Miokard Akut.

7. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik Infark Miokard Akut.

8. Untuk mengetahui bagaimana peran perawat dalam kasus Infark Miokard

Akut.

Page 3: Definisi infark miokard

BAB II

PEMBAHASAN KASUS

2.1 Kasus

Klien Tn.Odi 65 tahun. Keluhan utama nyeri dada dan perasaan tidak enak di

dada. Tetapi sudah jauh berkurang daripada waktu pertama kali masuk RS. Nyeri

juga disertai perasaan mual dan muntah, sesak, pusing, keringat dingin, lemah, lelah

sulit tidur dan terkadang dada berdebar-debar. Kronologis keluhan: klien masuk ke

UGD pukul 07.37 WIB dengan hasil EKG menunjukkan ST elevasi di lead V3 dan

V4, onset 3,5jam. Nyeri dada dirasakan sejak pukul 04.00 WIB, tidak berkurang

walaupun dibawa tiduran, nyeri kemudian muncul kembali saat melaksanakan sholat

shubuh sehingga klien dibawa ke rumah sakit. Rasa nyeri dada dirasakan seperti di

remas-remas dan tertimpa beban yang sangat berat, intensitas 10-15 menit setiap kali

nyeri dengan skala nyeri 6. Nyeri dirasakan tembus hingga ke punggung dan

menyebar ke leher dan lengan sebelah kiri. Riwayat penyakit yang pernah diderita:

hipertensi dan DM yang tidak terkontrol, BB 45 kg, TB 150 cm, TD=160/110 mmHg,

nadi=60 kali/menit, RR=26x/menit, suhu=37 derajat, CK-MB=30 u/L (normal <24

u/L), LDH=500 u/L (Normalnya 230-460 u/L), troponin T= 0,003 ng/mL

(Normalnya<0.001 ng/mL).

2.2 Tahap 1 dan 2 istilah penting

1. Troponin :protein pengatur yang merupakan salah satu filamen dari komponen

myofibril otot

2. LDH : laktat dehidrogenase

3. ST elevasi: gambaran pada elektrokardiografi (EKG) dimana segmen ST

berada diatas garis isoelektrik.

4. Hipertensi

5. DM : diabetes militus

6. EKG : elektro kardiogram

Page 4: Definisi infark miokard

7. CK-MB : creatinine kinase-MB Isoenyme pada otot jantung

8. Lead V3 dan V4 : berbagai posisi elektroda yang dipantau

9. Onset : waktu

10. Intensitas: durasi waktu

11. U/L : unit per liter

2.3 Tahap 3 (pernyataan)

1. Keluhan utama nyeri dada dan perasaan yang tidak enak di dada.

2. Nyeri juga disertai perasaan mual dan muntah, sesak, pusing, keringat dingin,

lemah, lelah, sulit tidur, dan terkadang dada berdebar debar.

3. Rasa nyeri dada dirasakan seperti diremas-remas dan tertimpa beban berat.

4. Nyeri dirasakan tembus hingga ke punggung dan menyebar di leher sebelah

kiri.

5. Rasa nyeri timbul terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat.

6. Intensitas nyeri 10-15 menit setiap kali nyeri dengan skala nyeri 6.

7. Nyeri dada dirasakan sejak pukul 04.00 WIB, dan tidak berkurang walaupun

dibawa tiduran.

8. Riwayat penyakit yang pernah diderita : hipertensi dan dibetesmilitus tidak

terkontrol

9. BB :45 kg, TB :150cm, TD: 160/110mmhg, N: 60x/menit, RR 26 x/m,

S :37ºC

10. Klien masuk ke UGD pukul 07.37 WIB dengan hasil EKG menunjukan

elevasi di lead V3 dan V4 onset 3,5 jam

2.4 Tahap 4 pertanyaan

1. Mengapa timbul rasa nyeri terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat

?

2. Apa yang menyebabkan nyeri dada dan perasaan tidak enak di dada ?

3. Mengapa nyeri dirasakan tembus hingga ke punggung dan menyebar di leher

sebelah kiri ?

Page 5: Definisi infark miokard

4. Mengapa LDH berada diatas batas normal ?

5. Kenapa nyeri dada dirasakan sejak pukul 04.00 WIB dan tidak berkurang

meskipun dibuat tiduran?

6. Mengapa nilai CK-MBnya tinggi ?

7. Mengapa TD tinggi ?

8. Mengapa hasil EKG menunjukan ST elevasi V3 dan V4 ?

9. Mengapa hasil troponin tinggi ?

2.5 Tahap 5 menjawab pertayaan

1. Karena pada saat istirahat terdapat penyempitan arteri coronaria satu atau

lebih

2. Karena berkurangnya aliran darah coroner sehingga suplai oksigen kejantung

tidak adekuat atau suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat

3. Karena jantung terletak di sebelah kiri yang dilindungi oleh lead V3 dan V4

yang merupakan konduktor sehingga rasa nyeri hanya terdapat dibagian kiri

4. Karena terdapat sebuah keadaan organ dalam tubuh yang mengalami

kerusakan atau destruksi sel

5. Karena pada pukul 04.00 WIB, udara masih dingin sehinggah dapat

mengakibatkan vasokontriksi dan peningkatan tekanan darah disertai

peningkatan kebutuhan oksigen

6. Karena ada kerusakan pada organ jntung

7. Karena klien memiliki riwayat darah tinggi atau hipertensi

8. Karena bagian jantung yang sakit terdapat di lead V3 dan V4 bagian kiri.

9. Karena terjadi inflamasi di otot jantung sehinggah pengaturan protein menjadi

tidak terkontrol

2.6 Tahap 6 identifikasi penyakit

1. Infark Miokard Akut

2.7 Learning Objektif

Page 6: Definisi infark miokard

1. Definisi

2. Etiologi

3. Patofisiologi

4. Tanda dan gejala

5. Pemeriksaan diagnostic

6. Terapi

7. Asuhan Keperawatan (pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi,

evaluasi)

8. Memahami peran perawat

Page 7: Definisi infark miokard

BAB III

PEMBAHASAN LEARNING OBJEKTIF

3.1 Definisi

Infark mikard akut adalah kerusakan atau nekrosis sel jantung yang terjadi

mendadak karena terhentinya aliran darh coroner yang sebagian besar disebabkan

oleh thrombus yang menyumbat arteri koronaria ditempat rukture plak

arteroklerosis (pedoman tatalaksana miokardium akut, 2000)

Infark miokardium adalah kematian sebagian otot jantung (miokard) secara

mendadak akibat terhentinya sirkulasi coroner yang ditandai denga adanya sakit

dada yang khas lebih dari 30 menit, tidak hilang dengan istirahat dan dengan

pemberian antiangina(nitrogliserin).(rokaeni,et.al.2001)

Ifark miokardium mengacu kepada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai

darah yang tidak adekuat sehinggah aliran darah coroner berkurang(smeltezer dan

bare,2002)

Infark miokard akut adalah nekrosis miokard yang disebabkan oleh tidak

adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan arteri coroner (pedoman penghimpun

dokter spesialis kardiovaskuler, 2004)

Infark miokard adalah kematian jaringan otot jantung (miokard) yang disebabkan

oleh insufisiensi suplai atau banyaknya darah baik secara relative maupun secara

absolut.(perawatan pasien penyakit dalam, 2009)

3.2 Etiologi

Diperoleh dari sumber (pengantar kardiologi,1992)

Page 8: Definisi infark miokard

A. Beberapa hal yang di anggap sebagai factor resiko adalah

1. Usia (diatas 40 tahun)

2. Seks (pria: wanita sebagai 3:1)

3. Hipertensi

4. Diabetes mellitus

5. Hiperkolesterolemia

6. Rokok

B. Factor pencetus disebabkan oleh dua keadaan :

1. Berkurangnya aliran darah coroner misalnya oleh karena

a. Aritmia

b. Gagal jantung

c. Anemia

d. Hipoksia

e. Udara dingin

2. Kerja jantung yang meningkat oleh karena

a. Kerja fisik yang berlebihan

b. Ketegangan jiwa (stress)

Diperoleh dari sumber (perawatan pasien penyakit dalam,2009)

1. Sindroma klasik : sumbatan total yang terjadi secara tiba-tiba pada arteri

2. Koronaria besar oleh thrombosis

3. Hiperkholesterolemia atau meningkatnya kadar kolesteror dalam pembuluh

jantung.

3.3 Epidemiologi

Diperoleh dari sumber : Kapita selekta penyakit, 2011

1. Pria lebih rentan terkena infark miokardium akut dibandingkan wanita

pramenopause.

2. Meningkat diantara wanita yang merokok dan menggunakan kontrasepsi

hormonal.

3. Pada wanita pasca menopause, sama dengan insidens yang terjadi pada pria.

Page 9: Definisi infark miokard

Diperoleh dari sumber : Keperawatan Medikal Bedah

1. Banyak penelitian pasien dengan infark miokardium biasanya pria, diatas

40tahun dan mengalami ateklerosis pada pembuluh koronernya sering disertai

hipertensi arterial.

2. Serangan juga terjadi pada wanita dan pria muda diawal 30-an atau bahkan

20-an.

3. Wanita yang memakai kontrasepsi pil dan merokok mempunyai resiko sangat

tinggi. Namun secara keseluruhan, angka kejadian infark miokardium pada

pria lebih tinggi dibanding pada wanita semua usia.

3.4 Tanda dan gejala

Diperoleh dari sumber: Pengantar Kardiologi, 1992

1. Nyeri yang sangat hebat, terutama di tengah-tengah dada atau epigastrium

yang menjalar ke punggung, bahu, leher, dan lengan kiri. Perasaan skit

bertahan lama sampai berjam-jam dan dengan nitrogliserin tidak akan

berkurang.

2. Gelisah, takut mati.

3. Pusing dan keringat dingin.

4. Gangguan gastrointestinal ( mual, muntah, diare)

5. Syok dimana hipotensi, nadi cepat dan kecil.

6. Pada auskultasi suara jantung yang lemah dan jauh, kadang-kadang terdengar

suara berderap, sebagai tanda telah terjadi gagal jantung kiri.

7. Adanya aritmia (ekstrasistol ventrikel, takikardia ventricular paroksismal).

Diperoleh dari sumber: Perawatan pasien penyakit dalam, 2009

1. Nyeri merupakan gejala utama, terutama di tengah-tengah dada, epigastrium.

2. Pada ECG (Elektroda Cardio Grafi) serial terjadi perubahan dan peninggian

kadar enzim miokard didalam serum untuk sementara waktu.

3. Terjadinya sumbatan total secara tiba-tiba pada arteri coronaria besar.

4. Dyspnea secara tiba-tiba, berkeringat pada waktu serangan.

5. Pusing, mual kadang muntah, letih dan lemas luar biasa.

Page 10: Definisi infark miokard

3.5 Pemeriksaan Diagnostik (Kapita Selekta Penyakit, 2011)

A. Prosedur diagnostic

1. Pembacaan elektrokardiografi 12-lead serial dapat normal atau tidak dapat

ditentukan selama beberapa jam pertama setelah MI. karakteristik

abnormalitas yang meliputi depresi segmen ST serial pada MI

subendokardial dan elevasi segmen ST dan gelombang Q, menunjukkan

adanya pembentukan jaringan parut dan nekrosis, pada MI transmural.

2. Kateterisasi arteri pulmonalis dapat dilakukan untuk mendeteksi gagal

jantung kiri atau kanan dan untuk memantau respons terhadap terapi.

B. Laboratorium

1. Kadar keratin kinase (creatine kinase, CK) serum meningkat, terutama

isoenzime CK-MB.

2. Kadar laktat dehydrogenase (LDH) serum meningkat; isoenzim LD1

(ditemukan pada jaringan jantung) lebih tinggi dibandingkan LD2 (dalam

serum).

3. Peningkatan hitung leukosit biasanya tampak pada hari kedua dan

berlangsung selama 1 minggu.

4. Mioglobin (hemoprotein ditemukan pada otot jantung dan otot lurik) yang

dilepas saat terjadi kerusakan otot dalam 2 jam setelah MI terdeteksi.

5. Kadar troponin meningkat dalam 4 hingga 6 jam cedera miokardium dan

dapat tetap meningkat selama 5 hingga 11 hari.

6. Hitung darah lengkap dapat menunjukkan anemia.

7. Kadar protein C-reaktif serum meningkat.

8. Profil kimia dapat menunjukkan kadar elektrolit abnormal.

C. Pencitraan

1. Scan kedokteran nuklir dapat mengindentifikasi kerusakan otot yang

sangat parah dengan mengambil akumulasi nukletida radioaktif, yang

tampak sebagai “hot spot” pada film. Pencitraan perfusi miokardium

Page 11: Definisi infark miokard

menunjukkan “cold spot” pada sebagian besar pasien selama beberapa

jam pertama setelah MI transmural.

2. Ekokardiografi menujukkan dyskinesia dinding ventrikel pada MI

transmural dan membantu dalam mengevaluasi fraksi ejeksi.

3.6 Pencegahan dan Terapi Pengobatan

A. Pencegahan

Pencegahan dimulai dengan mengenal faktor-faktor resiko. Dengan

mengontrol faktor-faktor resiko yang ada dengan modifikasi gaya hidup.

1. Hindari: merokok, stress mental, alkohol, kegemukan, konsumsi garam

berlebihan, obat-obatan golongan amfetamin, kokain dan sejenisnya.

2. Kurangi: kolesterol, lemak dalam makanan.

3. Anjurkan konsumsi gizi yang seimbang dan berolahraga secara teratur.

4. Kurangi berat badan bila overweigh atau obesitas.

5. Kurangi stress.

B. Pengobatan

1. Mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dengan morfin 10 mg.

2. Jika cemas di berikan diazepam.

3. Pada infark berat di berikan oksigen 2 liter/menit (konsentrasi O2 = 28-

35%)

4. Kalau syok diberikan infus 500 ml Dextrose 5% yang di tambah Dopamin

3-6 µg/BB/diuretic.

5. Gangguan irama jantung dan penghantaran.

Contoh :

a. Bradiaritmia (sinus bradikardia,AV block); diberikan : sulfas atropine

0,5-1 mg.

b. Takiaritmia (sinus takikardi, ekstrasistol atrial ventrikel, flutter

atrial/antrikel atau fibrilasi atrial/ ventrikel). Ekstrasistol diberikan

sulfas kinidin 200-300 mg.

Jika bentuknya bigemini atau trigemini diberikan digitalis atau obat

lain seperti disopiramid, ᵝ-blocker, atau dengan kardioversi (D.C

Page 12: Definisi infark miokard

shock) dengan dosis 3 joules/BB. Maksimal 400 joules. Untuk

takikardi atrial, flutter/fibrilasi atrial, terapi seperti diatas.

Jika terjadi takikardi ventrikel, flutter/fibrilasi ventrikel diberikan

Xylocard 1 mg/BB i.v (bolus 50-100 mg) dan diikuti dengan dosis

pemeliharaan 500 mg dalam 500 ml Dextrose 5% secara infus. Jika tak

berhasil, dilakukan kardioversi.

Dalam hal terjadinya henti jantung (cardiac arrest) dapat dilakukan

resusitasi kardiopulmoner (masase, tinju, respirasi buatan ataupun D.C

shock) atau suntikan adrenalin 1% intrakardial atau isoprenalin 0,1 mg

dalam 10 ml NaCl i.v.

Terhadap tromboemboli diberikan antikoagulan dengan pengawasan

waktu protrombin.

6. Rehabilitasi penting dengan tujuan memperbaiki tingkat kesehatan optimal

baik fisiologik maupun social. Selain daripada itu dengan rehabilitasi

dapat di cegah serangan ulang, sehingga meningkatkan kualitas hidupnya.

3.7 Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

A. Anamnese

1) Keluhan Utama

Klien mengeluh nyeri di bagian dada dan perasaan tidak enak di dada

2) Riwayat Penyakit saat ini

Pengkajian nyeri (PQRST)

P :Nyeri muncul tiba-tiba dan bertambah parah setelah beraktivitas

(sholat subuh)

Q :Rasanyeri dada dirasakan sepeti diremas-remas dan tertimpah

beban yang sangat berat.

R :Nyeri dirasakan tembus hingga punggung dan menyebar ke leher

dan lengan sebelah kiri

S :Setiap kali nyeri dengan skala nyeri 6 dengan skala 0-10

Page 13: Definisi infark miokard

T :Nyeri dirasakan sejak pukul 04.00 dan bertambah berat setelah

selesai sholat subuh, dan intensitas nyeri setiap kali nyeri dirasakan

antara 10-15 menit

3) Riwayat Penyakit dahulu

Klien pernah mengidap atau menderita penyakit hipertensi dan

diabetes militus (DM) yang tidak terkontrol.

Klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan, atau

bahan makanan

4) Riwayat Keluarga

Keluarga klien menginformasikan nenek dari ayah klien menderita

diabetes militus

5) Riwayat Pekerjaan dan Pola Hidup

Pasien bukan seorang perokok aktif namun klien juga mengaku bahwa

klien bukan seorang yang menerapkan pola hidup sehat, kebiasaan

olah raga juga jarang dilakukan oleh klien.

6) Psiko-sosio-spiritual

Klien mengatakan rasa sakit di dada yang Tn.O rasakan menandakan

klien semakin dekat dengan ajal, namun klien mengaku bila klien takut

akan kematian yang semakin dekat

B. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan Umum

Tingkat kesadaran klien baik (Compos Mentis)

2) B1 (Breathing)

Klien mengaku rasa nyeri dada diikuti dengan sesak napas, serta hasil

pemeriksaan RR Tn.O = 26x/menit (napas cepat dan dangkal)

3) B2 (Blood)

Inspeksi :klien terlihat kesakitan dan memegangi dada bagian

jantung kiri

Page 14: Definisi infark miokard

Palpasi :denyut nadi perifer melemah, dan tidak ditemukan

thrill (aliran darah yang turbulen menimbulkan murmur

jantung saat auskultasi, terkadang dapat teraba. Murmur

yang teraba ini disebut thrill. Perikordium harus

dipalpasi menggunakan telapak tangan secara sistematik

untuk menentukan thrill)

Auskultasi :tekanan darah Tn.O= 160/110 mmhg

Perkusi :batas jantung tidak mengalami pergeseran, pada ICS3-

ICS5

4) B3 (Brain)

Kesadaran umum klien Compos mentis, tidak ditemukan sianosis.

Wajah terlihat meringis menahan sakit dan menggeliat yang

merupakan respons nyeri dada yang dirasakan.

5) B4 (Bladder)

Urin klien dalam batas normal dan warna urin klien kuning, dan tidak

ditemukan adanya oliguria

6) B5 (Bowel)

Tn.O mengeluh mual hingga muntah, dan saat palpasi abdomen

ditemukan nyeri tekan pada keempat kuadran.

7) B6 (Bone)

Klien mengatakan lemas, lelah, pusing dan susah tidur, Tn.O juga

mengeluh pusing dan sering berkeringat dingin. Klien dapat

memenuhi higien perawatan diri dengan dibantu keluarga

.

C. Pemeriksaan Penunjang

1) Tanda-tanda Vital klien

Tekanan darah:160/110mmhg

Nadi :60x/menit

RR :26x/menit

Suhu :37ºC

Page 15: Definisi infark miokard

2) Hasil EKG

Ditemukan hasil ST elevasi di lead V3 dan V4, onset 3,5 jam

(ST elevasi yaitu suatu keadaab dimana gelombang Q yang lebar >

0,04 mV/detik dengan tinggi melebihi 30% dari gelombang R yang

menyusul, disebut gelombang Q patologis dan kelainan gelombang

QRS ini adalah khas untuk diagnosis Infark Miokard. diagnosis

penyakit jantung,2001)

3) Pemeriksaan Laboratorium

CK-MB :30 u/L (normal < 24 u/L)

LDH :500 u/L (=230-460 u/L)

Troponin T :0,003 ng/ml (0,001 ng/ml)

D. Analisa data

No Symtomp Etiologi Problem

Ds Do

1 -Klien

mengungkapkan nyeri

dada seperti diremas

dan tertimpa beban

berat dan tidak

berkurang walau

dibawah tidur dan

istirahat

- klien mengeluhkan

nyeri dada pada skala 6

dengan intensitas 10-

15 menit

-Klien

terlihat

mringis

menahan rasa

sakit

-klien

memegangi

dada

Berkurangnya

aliran darah

coroner

sekunder dari

iskemik

miokard

Nyeri akut

2 -Tn.O mengeluhkan

sulit tidur

-Klien mengatakan

sering berkeringat

-TD 160/110

mmHg

-Nadi

Takut akan

kematian

(status

Ansietas

Page 16: Definisi infark miokard

dingin, atau dada

berdebar-debar

-Klien mengatakan

takut mengahadapi ajal

60x/menit kesehatan)

3 -Pasien mengatakan

nyeri dada

-Pasien mengeluh

sesak

-RR

26x/menit

Penurunan

curah jantung

Ketidakefektifan

perfusi jaringan

kardiopulmonal

4 -klien mengatakan

lemah dan letih

-klien melaporkan rasa

tidak nyaman dyspnea

saat beraktivitas

-TD :

160/110

mmhg

-klien terlihat

lemas

-EKG:ST

elevasi

Intoleran

aktivitas

Ketidakseimbangan

suplai dan

kebutuhan oksigen

5 -Klien mengeluh sesak -RR:

26x/menit

-pernapasan

klien cuping

hidung

Resiko

ketidak

efektifan pola

napas

Sindrom

hipoventilasi

6 -klien mengeluh mual

dan muntah

-nyeri tekan

pada

abdomen

klien

-BB: 45 kg

Mual muntah Resiko ketidak

seimbangan nutrisi

2. Diagnose

No Dx Diagnosa

1 Nyeri akut B.D berkurangnya aliran darah koroner sekunder iskemik

Page 17: Definisi infark miokard

miokart

2 Ketidakefektifan perkusi jaringan kardiopulmonar B.D penurunan curah

jantung

3 Resiko ketidak efektifan pola napas B.D sindrom hipoventilasi

4 Ansietas B.D takut akan kematian

5 Intoleran aktivitas B.D ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

6 Resiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B.D mual

dan muntah

3. Intervensi

No Dx

Kriteria hasil NOC Tindakan NIC Rasional

1 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x6 jam, maka klien akan :. memperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibuktikan oleh indicator selaluh melaporkan nyeri dapat dikendalikan.. menunjukan tingkat nyeri, yang dibuktikan oleh indicator tidak ada merintih dan menangis. klien akan mempertahankan tingkat nyeri pada skala 1 atau kurang dengan skala (0-10). klien melaporkan pola tidur yang

Berikan analgesic terapi sebelum melakukan prosedur yang menimbulkan nyeri dan berikan obat sesuai protocol

Analgesic terapi dapat lebih cepat bekerja meredakan nyeri

Kendalikan factor lingkunagn yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (pencahayaan dan kegaduhan)

Factor lingkungan dapat mempengarusi seseorang merespon rasa tidak nyaman atau nyeri

Hadir didekat pasien untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman dan aktifitas lain untuk membantu relaksasi lakukan perubahan posisi masase punggung dan merelaksasi

Membantu klien untuk memenuhi kebutuhannya dapat mengurangi rasa yang diderita klien

Informasikan kepada Istirahat dan tidur

Page 18: Definisi infark miokard

teratus kllien untuk meningkatkan istirahat dan tidur yang adekuat untuk memfasilitasi peredaan nyeri

yang adekuat dapat membantu tubuh menetralisir nyeri

Lakukan pengkajian nyeri yang komperhensif setelah klien mendapat tindakan keperwatan

Pengkajian setelah memberikan tindakan akan membantu perawat melakukan tindakan yang tepat untuk klien selanjutnya

No Dx Kriteria hasil NOC Tindakan NIC Rasional 2 Setelah dilakukan

asuhan keperawatan 2x24 jam maka klien akan menunjukan keefektifan pompa jantung, perfusi jaringan perifer-menunjukkan status sirkulasi yang dibuktikan oleh indicator tidak ada gangguan tekanan oksigen atau karbondioksida

Berikan obat berdasarkan program atau protocol

Obat dapat memulihkan kondisi tubuh klien dengan lebih cepat

Tingkatkan waktu istirahat klien, batasi pengunjung

Waktu istirahat klien yang cukup dapat memulihkan kondisi klien

Ajarkan pasien untuk menghindari melakukan mengedan saat devikasi

Menginformasikan dapat menghindari hal yang tidak diinginkan

Observasi perurubahan segmen ST pada EKG, dan lakukan pengkajian komperhensif trhadap sirkulasi perifer

Pemantauan kondisi klien akan membantu perawat dalam mengambil langkah selanjutnya

Auskultasi bunyi jantung dan paru

Bunyi jantung dan paru menandakan kondisi jantung dan paru

Page 19: Definisi infark miokard

No Dx Kriteria hasil NOC Tindakan NIC Rasional 3. Setelah dilakukan

asuhan keperawatan selama 3x24 jam maka klien akan: -menunjukkan tidak adanya gangguan status pernafasan ventilasi, yang dibuktikan oleh indicator tidk ada gangguan pendek napas-pasien akan mempunyai kecepatan dan irama pernapasan dalam batas normal

Atur posisi klien senyaman mungkin untuk mengoptimalkan pernapasan (semifoler/duduk)

Posisi duduk akan melegakan jalan napas seseorang

Pantau adanya pucat, sianosis dan beri oksigen

Pucat dan sianosis menandakan seseorang kekurangan oksigen

Laporkan perubahan nilai GDA

Nilai GDA menunjukkan status pernapasan dan kadar oksigen dalam tubuh

Hubugkan dan dokumentasikan semua data hasil pengkajian pola napasa dan nilai GDA

Hasil GDA dan pengkajian pola napas menunjukkan tingkat pernapasn seseorang

Informasika kepada klien dan keluarga untuk tidak merokok dalam ruangan, serta intruksikan kepada klien dan keluarga bahwa mereka harus segera menginformasikan pada perawat bila terjadi gawat napas

Merokok dalam ruangan dapat mencemari udara dan mengurangi kadar oksigen yang dibutuhkan klien, dan informasi yang dilaporkan kepada perawat secepatnya akan membantu perawat mengambil tindakan secepatnya pula terhadap klien

Page 20: Definisi infark miokard

No Dx Kriteria hasil NOC Tindakan NIC Rasional 4 Setelah dilakukan

asuhan keperawatan selama 3x24 jam , maka klien akan :-meneruskan aktivitas yang dibutuhkan meski mengalami ansietas -klien slalu menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas -klien memiliki TTV dalam batas nomal-klien menunjukkan penurunan tingkat ansietas menjadi ringan

Bantu pasien untuk mengungkapkan secsra verbal pikiran dan perasaan mengeksternalisasikan ansietas

Pengungkapan perasaan dapat membantu seseorang untuk dapat rileks

Sediakan pengalihan melalui televise, radio, permainan, untuk memperlus focus

Dan pengalihan ansietas pada focus yang lain dapat membuat seseorang dapat menjadi lebih focus

Dukung kebutuhan spiritual tanpa memaksa kepercayaan perawat kepasien

Berdoa merupakan salah satu alternative untuk memberi ketenngan seseorang

Pantau TTV, nafsu makan, pola istirahat sebagai tanda ansietas setiap 4 jam sekali

TTV dalam batas normal dan nafsu makan serta pola istirahat baik berarti seseorang bebas ansietas

No Dx Kriteria hasil NOC Tindakan NIC Rasional 5 Setelah dilakukan

asuhan keperawatan selama 3x24 jam maka klien:-mampu mendemonstrasikan penghema energy yang dibuktikan

Pantau tingkat energy dan toleransi pasien terhadap aktivitas

Tingkat energy tidak boleh diforsir karena akn sangat mempengaruhi kerja jantung

Instruksikan kepeda klien dan keluarga untuk segerah

Kelelahan merupakan masalah yang

Page 21: Definisi infark miokard

oleh indicator klien selalu 1.menyadari keterbatasan energy 2.menyeimbangkan aktivitas dan istirahat3. mengatur jadwal aktivitas untuk menghemat energyklien akan berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang dibutuhkan dengan peningkatan normal denyut jantung, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah yang terpantau dalam batas normal

memberitahu penyedia layanan kesehatan jika terjadi keletihan terus menerus

berdampak pada kerja jantung klien, sehingga harus segera diberikan penanganan

Bantu klien untuk merubah posisi secara berkala, bersandar, duduk berdiri dan ambulasi sesuai toleransi

Posisi klien yang tidak dilakukan mobilisasi akan menyebabkan kekakuan organ tubuh dan aliran darah pada seluruh menjadi tidak lancar

Batasi rangsanga lingkunganuntuk memfasilitasi relaksasi

Relaksasi dapat memberikan ketenangan dalam diri seseorang dan psikologis yang sehat dapat membantu tingkat pemulihan kondisi klien.

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet karya energi bagi klien, dengan kandungan cairan yang tidak berlebihan

Asupan makanan klien harus kaya energy dan dengan takaran tidak memperberat kerja jantung dalam proses konsumsi makanan, agar tujuan kerja jantung tidak meningkat

Pantau respon kardiorespiration dan respon O2 klien terhadap aktivitas

Pemantauan kardiorespiration dan respon oksigen dapat

Page 22: Definisi infark miokard

keperawatan memberikan data kepada perawat mengenai status kelemahan klien

No Dx Kriteria hasil NOC Tindakan NIC Rasional 6 Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3x24 jam maka klien akan:

1. Memperlihatkan status gizi : asupan makanan dan cairan yang dibuktikan dengan indicator adekuat makanan oral dan asupan cairan oral

2. Pasien akan mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal (kg)

3. Klien mampuh melaporkan tingkat energy yang adekuat

Identivikasih pencetus mual dan muntah

Penyebab atau pencetus mual dan muntah harus dijauhkan dari klien

Ketahui makanan kesukaan klien

Makanan kesukaan dapat menggugah nafsu makan seseorang

Berikan obat antiemetik dan atau analgesic sebelum makan dan kolaborasi pemberian makanan pada klien dengan ahli gizi

Analgesic merupakan obat yang mampuh mengurangi rasa mual, dan pemberian asupan makanan juga harus diperhitungkan sesuai kondisi sakit klien

Batasi diet terhadap es batu dan air putih, tingkatkan diet bila perlu

Membatasi jumlah cairan dalam tubuh untuk mengurangi beban jantung dalam bekerja

Intruksikan kepada klien agar menarik napas dalam, perlahan, dan menelan makanan secara sadar untuk mengurangi mual dan muntah

Menarik napas dalam dapat mengurangi intensitas mual ynag diderita klien

4. Imlementasi

Page 23: Definisi infark miokard

Waktu No.Dx Tindakan (IMPLEMENTASI)

Hasil ttd

1 Pemberian analgesic sebelum prosedur yang menimbulkan nyeri

Do: klien masih terlihat nyeringai menahan rasa nyeriDo: klien Nampak masih lemas

2 Pemberian obat sesuai protocol, vasodilator, obat anti koagulan intra vena (nitrogliserin dan heparin)

Ds: klien mengatakan, untuk apa saya minum semua obat-obat ini sus saya kan sudaj mau matiDo: klien mau minum obat walau awalnya menolak

3 Atur posisi klien senyaman mungkin

Do: klien minta posinya berbaring ke arah kiri membelakangi arah keluarganya yang menemaninya

1, 2 Informasikan pada klien untuk bedrest total dan istirahat yang cukup (adekuat)

Ds: saya kurang bisa tidur dan istirahat dengan suasana gaduhDo: mulai dari datang klien baru tidur 2 jam

1 Kendalikan factor lingkungan yang mempengaruhi kenyamanan (pencahayaan,kegaduhan )

Ds: kepala saya ug masih pusing ya susDo: Nampak klien masih mengalami sesak napas namun dalam skala ringan

1 Hadir didekat klien untuk membantu perubahan posisi dan merelaksasi (pijat pada bagian-bagian persendian klien)

Ds: saya merasa bahwa ajal memang sudah dekat susDo: Nampak ekspresi muka klien yang tegang dan cemas

2 Pantau adanya pucat atau sianosis

Do: tidak ditemukan pucat pada klien ataupun

Page 24: Definisi infark miokard

sianosis4 Bantu klein untuk

mengungkapka pikiran dan perasaan

Ds: seandainya saya dulu lebih menjaga pola hidup saya, saya pasti tidak ada di sini sekarang, dan harus menahan rasa sakit iniDo: klien Nampak menangis walaupun tidak tersedu

5 Pantau tingkat energy klien terhadap aktivitas

Do: klien sudah tidak terlihat sesak dan mampu sedikit demi sedikit membalikan posisi tubuhnya

3,5 Informasikan keluarga untuk melapor pada perawat jika tiba-tiba terjadi gawat napas dan kelemahan terus menerus

Do: klien dan keluarga mengerti dari ucapan perawat dengan menganggukkan kepala

1 Lakukan pengkajian nyeri klien

Ds: klien mengaku bahwa nyeri sudah mulai berkurang dan kini ada pada skala 3, namun masih sering kambuh saat bergerak

3 Bantu klien untuk merubah posisi

Do: klien terlihat sudah mulali mencoba menggerakan tubuhnya untuk berganti posisi dibantu keluaganya

2 Ajarkan klien untuk menghindari mengedan saat defekasi (BAB)

Do: Klien mengerti dan menangukkan kepala pada perawat

4 Sediakan pengalih ansietas (tv, radio, majalah atau koran)

Ds: klien mengtakan, saya mau nonton tv saja sus biar tenangDo: kesadaran klien baik dan mulai mau

Page 25: Definisi infark miokard

mengalihkan pikirannya4 Dukung kebutuhan

spiritual klien (ingatlkan jadwal beribadah, dan beribadah tidak harus berdiri)

Ds: klien mengatakan mau dibawakan tasbih dan mau dibawakan ali spiritual dari RS

5 Identifikasi pencetus mual dan muntah klien

Ds: klien mengatakan mual datang ketika nyeri datang ditengah-tengah makan

5 Tanyakan makanan kesukaan atau favorit klien

Ds: klien mengatakan suka pada semua makanan tapi tidak terlalu pedas

5 Batasi rangsangan lingkungan yang dapat mempengaruhi kondisi klien (atasi jumlah pengunjung dan minimalkan kegaduhan)

Do: klien terlihat tenang dan tidak menangis lagi,

3 Informasikan pada pihak keluarga untuk tidak merokok dalam ruangan

Do: keluarga mnegerti dan merokok pada tempat yang disediakan khusus perokok

4 Pantau tanda vital klien Ttv: TD: 140/110mmhg RR: 21x/ menit irama teratur. N: 60x/menit. Suhu: 37,3ºC

5 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet kaya energy bagi klien (persiapan diet klien)

Do ahli gizi yang akan menyiapkan segalah diet kaya energy klien

4 Pantau tanda vital, nafsu makan, dan pola istirahat klien

Ttv: TD: 140/110mmhg RR: 19x/ menit irama teratur. N: 60x/menit. Suhu: 37,3ºC

Page 26: Definisi infark miokard

5 Pantau respon kardio respiration danrespiration O2 klien terhadap aktivitas keperawatan

Ds: klien mengatakan sudah lebih tenangDo: klien sudah terlihat tidak sesak dan Nampak tidak murung lagi

5 Kolaborasi dengan ahli gizi (pemberian makanan diet kien)

Do: klien mau memakan makanannya walau dalam jumlah yang masih sedikit

6 Berikan analgesic sebelum makan (mengurangi mual)

Ds: nyeri sudah sering tidak terasa, namun saat terasa masih ada pada skala 3 sus

6 Bantu klien makan, instruksikan agar klien menarik napas dalam, perlahan, lalu menelan makanan mengurangi mual

Do: Klien mau mencoba melakukan instruksi kllien secara perlahan

6 Informasikan klien untuk mengurangi konsumsi cairan

Ds: klien mengatakan faham dengan yang diinformasikan perawat unuk mengkurangi konsumsi cairannya

5. Evaluasi

Waktu No.Dx Evaluasi

1 S: klien mengatakan nyeri pada skala 3, namun masih sering

sakit saat kambuh pada waktu melakukan aktivitas

:klien melaporkan pola tidur yang baik

O: klien sudah tidak terlihat menyeringai kesakitan seperti

awal masuk RS

A: tujuan tercapai sebagian

P: lanjutkan intervensi 1,2,3,5

2 S: klien mengatakan sudah tidak sesak

Page 27: Definisi infark miokard

: klien mengatakan nyeri berkurang

O: klien mau melakukan bedrest total diatas tempat tidur dan

hanya merubah posisi di atas tembat tidur

: Hasil Ttv: TD: 140/110mmhg RR: 19x/ menit irama teratur.

N: 60x/menit. Suhu: 37,3ºC

A: tujuan keperawatan tercapai sebagian

P; lanjutkan intervensi 1,2,4,5

3 S: klien mengatakan tidak sesak napas lagi

: klien mengatakan dapatberistirahat tanpa terbangun dengan

sesak napas

O: klien memiliki kecepatan dan irama napas dalam batas

normal

: Hasil Ttv: TD: 140/110mmhg RR: 19x/ menit irama teratur.

N: 60x/menit. Suhu: 37,3ºC

A: tujuan keperawatan tercapai

P: hentikan intervensi klien diberikan edukasih menjaga pola

napas dan diberika tehnik napas dalam

4 S: klien mengatakan sudah lebih tenang

: klien juga mengatakan dapat mngomtrol rasa takutnya

O: klien menunjukan penurunan kecemasan dengan lebih aktif

berkomunikasih dengan orang sekitarnya

: Klien sudah tidak ter;ihat murung dan menangis

: Hasil Ttv: TD: 140/110mmhg RR: 19x/ menit irama teratur.

N: 60x/menit. Suhu: 37,3ºC

A:tujuan keperawatan klien tercapai

P: intervensi dihentikan klien diberikan edukasih untuk lebih

meningkatkan spiritual

5 S: klien mengatakan sudah tidak lemas dan lelah

: klien mengatkakn saat dia mulai merasa lelah dia mencoba

Page 28: Definisi infark miokard

untuk segera beristirahat

O: dari tempat tidur klien mampu membagi waktu

beraktivitas, komunikasih dg orang sekitar, dengan waktu

istirahat

: Hasil Ttv: TD: 140/110mmhg RR: 19x/ menit irama teratur.

N: 60x/menit. Suhu: 37,3ºC

A: tujuan keperawatan klien teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi 1,3,4,6

6 S: klien mengatakan sudah tidak mual atau muntah

: klien mengatakan nyeri saat makan berkurang

O: klien mau memakan makanan yang telah disiapkan pihak

RS

: Klien terlihat tidak lemas dan tidak pucat

A: tujuam keperawatan klien tercapai

P: lanjutkan intervensi 3,4,6

3.8 Memahami Peran Perawat

1. Peran Advokat

Dalam kasus IMA, peran perawat sebagai advokat harus bertanggung

jawab membantu klien dan keluarga dalam hal inform concern atas

tindakan keperawatan yang dilakukan. Selain itu juga harus

mempertahankan dan melindungi hak-hak klien serta memastikan

kebutuhan klien terpenuhi.

2. Peran Pelaksana

Seorang perawat harus melaksanakan tugas sebagai seorang perawat yaitu

memberikan asuhan keperawatan kepada klien infark miokard akut sesuai

dengan kebutuhan dan asuhan keperawatan yang sudah direncanakan

direncanakan.

3. Peran Edukator

Page 29: Definisi infark miokard

Seorang perawat harus dapat memberikan pembelajaran dalam bentuk

healt education kepada klien infark miokard akut, berhubungan dengan

apa yang harus dilakukan klien dan keluarga secara mandiri dalam proses

penyembuhan dan pemulihan kondisi klien infark miokard akut.

4. Peran Kordinator

Perawat memantau kondisi klien dan memantau anggota tim dalam

memberikan asuhan keperawatan yang sudah dibuat untuk klien infark

miokard akut.

5. Kordinator Pelayanan Kesehatan

Perawat berkolaborasi dengan tim kesehatan yang lain yang berhubungan

dengan proses penyembuhan klien infark miokard akut, misalnya tim gizi

untuk menyediakan makanan yang sesuai dengan kondisi klien

Page 30: Definisi infark miokard

Daftar pustaka

Doenges at al (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3, Jakarta, EGC.

Rendy M. Clevo & Margareth TH (2012), Asuhan Keperawatan Medikal Bedah

Penyakit Dalam, Yogyakarta,Nuha Medika.