Upload
andrian
View
252
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Definisi IVP
1/19
1. Definisi IVP
Intravenous Pyelography (IVP) atau dikenal dengan urografi adalah foto yang dapat
menggambarkan keadaan system urnaria melalui bahan kontras radio-opak. Pencitraan ini dapat
menunjukan adanya kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal.1
2. Fungsi IVP
Untuk mendapatkan gambaran radiografi dari letak anatomi dan fisiologi serta mendeteksi
kelainan patologis dari ginjal ureter dan blass. !
3. Indikasi IVP
Indikasi pemeriksaan IVP antara lain nephrolithiasis (batu ginjal) ureterolithiasis (batu ureter)
"esicolithiasis (batu "esica urinari) hipertrofi prostat. !
4. Bahan Kontras untuk Pemeriksaan IVP
#ahan kontras atau media kontras adalah suatu $at yang memiliki nomor atom tinggi yang
berguna untuk membedakan jaringan yang tidak dapat dilihat oleh foto rontgen biasa. Pada
pemeriksaan IVP bahan kontras yang digunakan berbahan baku yodium (I) dan jenis bahan
kontrasnya positif (yang tampak opa%ue pada foto rontgen). !
&. Syarat Bahan Kontras Untuk Pemeriksaan IVP !
a. 'fek samping ringan seperti mual gatal-gatal kulit menjadi merah dan bentol-bentol b. 'fek samping sedang seperi edema dimuka pangkal tenggorokanc. 'fek samping berat seperti shock pingsan gagal jantung.
. !fek Sam"ing Dari Penggunaan Bahan Kontras
1
8/17/2019 Definisi IVP
2/19
'fek samping terjadi pada pasien yang alergi terhadap yodium (makanan laut) dan kelainan pada
jantung. !
1. emiliki nomor atom yang tinggi (seperti * Iodium nomor atomnya &+) sehingga $at
kontras akan tampak putih pada jaringan.!. ,on o ic atau tidak beracun dapat ditolerir oleh tubuh.+. #ersifat /ater soluble dan non ionik atau larut dalam air artinya dapat dengan mudah
diserap atau dikeluarkan dari tubuh setelah pemeriksaan.
#. Pen$egahan %&ergi Bahan Kontras Pada Pemeriksaan IVP
indakan pencegahan
1. elakukan skin test. 0kin test adalah tes kepekaan kulit terhadap bahan kontras yang
disuntikkan sedikit dipermukaan kulit (subkutan). #ila terjadi reaksi merah atau bentol
diarea itu segera laporkan radiolog dokter yang jaga.!. elakukan IntraVena test setelah skin test dinyatakan aman. IV test yaitu dengan
menyuntikan bahan kontras kurang lebih +-&cc kedalam "ena.+. emberikan obat pencegahan alergi seperti antihistamin sebelum pemasukan bahan
kontras (contohnya * diphenhydramine). !
'. Persia"an Pemeriksaan IVP1. 0ehari sebelum pemeriksaan dilakukan pasien diminta untuk makan-makanan lunak yang
tanpa serat (seperti bubur) maksudnya supaya makanan tersebut mudah dicerna oleh usus
sehingga faeces tidak keras.!. akan terakhir pukul 1 .22 (malam sebelum pemeriksaan) supaya tidak ada lagi sisa
makanan diusus selanjutnya puasa sampai pemeriksaan berakhir.+. alam hari pukul !1.22 pasien diminta untuk minum laksatif (dulcola ) sebanyak 3
tablet.3. 4 5am sebelum pemeriksaan dimulai pasien tidak diperkenankan minum untuk menjaga
kadar cairan.&. Pagi hari sekitar pukul 26.22 (hari pemeriksaan) pasien diminta untuk memasukkan
dulcola supossitoria melalui anus supaya usus benar-benar bersih dari sisa makanan
faeces.
2
8/17/2019 Definisi IVP
3/19
6. 0elama menjalani persiapan pasien diminta untuk tidak banyak bicara dan tidak merokok
supaya tidak ada intestinal gas (gas disaluran pencernaan)7. ujuannya untuk membersihkan usus dari udara dan faeces yang dapat mengganggu
"isualisasi dari foto IVP atau menutupi gambaran ginjal dan saluran-salurannya.
Pemeriksaan yang tidak baik terlihat dari bayangan lucent di usus karna udara dan faeces.
(. )u*uan Dari Pemeriksaan Ureum Dan Kreatitin Se+e&um ,e&akukan Pemeriksaaan IVP
,ilai kreatinin menunjukkan fungsi penyaringan ginjal masih normal atau tidak. ,ilai kreatinin
yang dianggap normal dan boleh melakukan pemeriksaan IVP biasanya 8 ! 2. ,ilai kreatinin
3
8/17/2019 Definisi IVP
4/19
yang tinggi saat pemeriksaan IVP menyebabkan kontras tidak dapat disaring dalam ginjal
sehingga membahayakan bagi pasien. !
12. Pera&atan Dan Bahan Pada Pemeriksaan IVP !
Peralatan *
1. 0puit 1cc (untuk skin test)!. 0puit + cc (untuk persiapan obat emergency)+. 0puit &2 cc (untuk bahan kontras)3. 9ing needle&. 5arum no 146. :apas alcohol
7. 0tu/ing (pembendung "ena)4. ;unting
. Plester
#ahan *
1. :ontras media (contoh * iopamiro ultra"ist)!.
8/17/2019 Definisi IVP
5/19
11. =oto IVP bisa saja dibuat sampai inter"al /aktu berjam-jam jika kontras belum turun.
1!. )u*uan Dari Pem+uatan P&ain Photo B- !
1. Untuk menilai persiapan yang dilakukan pasien!. Untuk melihat keadaan rongga abdomen khususnya tractus urinaria secara umum.+. Untuk menentukan faktor eksposi yang tepat untuk pemotretan berikutnya sehingga tidak
terjadi pengulangan foto karena kesalahan faktor eksposi.
1+. )eknik Pemeriksaan IVP !
eknik pemeriksaan IVP dilakukan dengan inter"al /aktu tertentu yang disesuaikan dengan
lamanya aliran bahan kontras untuk mengisi ginjal sampai bahan kontras itu masuk ke blass.
1. Plain foto #,< >P (sebelum injeksi)
enggunakan kaset +2 32 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan
memanjang.
PP * Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan
garis tengah meja pemeriksaan kedua tungkai kaki diatur lurus dan kedua tangan lurus
disamping tubuh.
P< *
1. >turlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi?!. >tur long a is tubuh sejajar dengan long a is film?+. >turlah kaset dengan batas atas pada diafragma dan batas ba/ah pada sympisis
pubis.
@P * Umbilikus
@A * Vertikal tegak lurus film
5
8/17/2019 Definisi IVP
6/19
!. =oto & menit post injeksi
enggunakan kaset !3 +2 yang diletakkan melintang.
PP * Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan
garis tengah meja pemeriksaan kedua tungkai kaki diatur lurus dan kedua tangan lurus
disamping tubuh.
P< *
1. >turlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi?!. >tur long a is tubuh sejajar dengan long a is film?+. >turlah kaset dengan batas atas pada processus ypoideus dan batas ba/ah pada
crista iliaca 0I>0
@P * pertengahan film
@A * Vertikal tegak lurus film
=ase nefrogram +
+. =oto 1& menit post injeksi
6
8/17/2019 Definisi IVP
7/19
enggunakan kaset +2 32 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan
memanjang.
PP * Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan
garis tengah meja pemeriksaan kedua tungkai kaki diatur lurus dan kedua tangan lurusdisamping tubuh.
P< *
1. >turlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi?!. >tur long a is tubuh sejajar dengan long a is film?+. >turlah kaset dengan batas atas pada diafragma dan batas ba/ah pada sympisis
pubis.
@P * Umbilikus
@A * Vertikal tegak lurus film
;ambar 1!. =ase ureter +
7
8/17/2019 Definisi IVP
8/19
3. =oto +2 menit post injeksi
enggunakan kaset +2 32 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan
memanjang.
PP * Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar dengan
garis tengah meja pemeriksaan kedua tungkai kaki diatur lurus dan kedua tangan lurus
disamping tubuh.
P< *
1. >turlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi?!. >tur long a is tubuh sejajar dengan long a is film?+. >turlah kaset dengan batas atas pada diafragma dan batas ba/ah pada sympisis
pubis.
@P * Umbilikus
@A * Vertikal tegak lurus film
8
8/17/2019 Definisi IVP
9/19
=ase "esika urinaria +
&. =oto post mi i
enggunakan kaset +2 32 (disesuaikan dengan tubuh pasien) yang diletakkan
memanjang.
0emua foto dikonsultasikan ke dokter spesialis radiologi. 5ika dokter meminta foto post
mi i pasien diminta untuk buang air kecil untuk mengosongkan blass dari media kontras.
P< *
1. >turlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasi?!. >tur long a is tubuh sejajar dengan long a is film?
+. >turlah kaset dengan batas atas pada diafragma dan batas ba/ah pada sympisis pubis.
@P * Umbilikus
@A * Vertikal tegak lurus film
)u*uan Foto /0 1/0 3
1. =oto & menit untuk melihat dan menilai neprogram fungsi ginjal!. =oto 1& menit untuk melihat ureter +. =oto +2 menit untuk melihat "esica urinaria apakah sudah terisi bahan kontras atau belum3. =oto Post i i untuk melihat pengosongan blass
14. %&ur Per*a&anan Bahan Kontras Pada Pemeriksaan IVP
#ahan kontras yang disuntikkan melalui "ena fossa cubiti akan mengalir ke "ena capilaris "ena
subcla"ia kemudian ke "ena ca"a superior. Bari V@0 bahan kontras akan masuk ke atrium
kanan dari jantung kemudian ke "entrikel kanan dan mengalir ke arteri pulmo. :emudian
mengalir ke "ena pulmo menuju atrium kiri kemudian "entrikel kiri dan mengalir ke aorta sertaterus mengalir menuju aorta desendens kemudian kedalam aorta abdominalis dan masuk
kedalam arteri renalis dan mulai memasuki korteks ginjal. !
1&. Ke&e+ihan Dan Kekurangan Pemeriksaan IVP !
9
8/17/2019 Definisi IVP
10/19
:elebihan *
1. #ersifat non in"asif !. Aelatif aman+. emiliki nilai diagnosa yang tinggi
:ekurangan *
1. Bapat menimbulkan alergi terhadap media kontras!. Ibu hamil dilarang melakukan pemeriksaan ini.
16. a& a& ang Per&u Di"erhatikan Da&am Pem+uatan IVP !
1. 5angan lupa memberi marker C#,
8/17/2019 Definisi IVP
11/19
US6
Pedoman "emeriksaan 40/
Untuk gin*a& kanan
Penderita berbaring terlentang dan penderita diminta untuk menahan napas pada inspirasi
dalam. Posisi ini dimaksudkan untuk membebaskan hati dan menampakkan ginjal lebih ke
ba/ah. Pada posisi ini ginjal dapat diperiksa dalam penampang membujur dan melintang
dengan mengatur letak transduser miring ke ba/ah lengkung iga kanan sejajar atau tegak lurus
terhadap sumbu ginjal dan menggunakan hati sebagai jendela akustik. Pemeriksaan dimulai dari
bagian medial samapi ke lateral secara teratur berjarak 1 atau ! cm. Posisi ini paling baik untuk menilai parenkim ginjal.
Penderita +er+aring miring ke kiri 788D9
Pada keadaan ekspirasi penampang melintang ginjal dapat diperiksa melalui sela iga
sepanjang garis midaksiler. Pada inspirasi dalam penampang koronal dapat diperiksa dengan
meletakkan transduser sejajar garis mid-aksiler mulai daerah pinggang di ba/ah lengkung iga
kanan. Pemeriksaan dapat dilakukan dari permukaan posterior sampai ke anterior. Posisi ini
membantu memperlihatkan lesi yang tidak tergambar pada posisi lain juga Morrison’s pounch .
Penderita berbaring terlungkup dan menahan napas pada inspirasi dalam. Pada posisi ini ginjal
dapat diperiksa dalam penampang membujur atau melintang dengan meletakkan transduser di
sebelah kanan lateral garis tengah dan diatur sejajar atau tegak lurus sumbu ginjal. Pemeriksaan
dapat dilakukan dari bagian superior ke inferior maupun dari lateral ke medial.
Untuk gin*a& kiri
;ambaran U0; ginjal kiri paling baik terlihat bila dilakukan pada posisi berbaring
miring ke kanan (AGB). Penampang melintang ginjal dapat diperiksa dengan meletakkan
transduser di sela iga dalam keadaan ekspirasi. Penampang koronal dapat diperiksa dengan
meletakkan transduser sejajar garis aksiler melalui daerah pinggang di ba/ah lengkung iga
kiri pada inspirasi dalam.
11
8/17/2019 Definisi IVP
12/19
Penderita berbaring telungkup seperti memeriksa ginjal kanan tetapi transduser
diletakkan di sebelah kiri lateral garis tengah. 0ebaiknya untuk setiap kali pemeriksaan kedua
ginjal diperiksa dan dibandingkan hasilnya. Posisi terlentang tidak dianjurkan untuk memeriksa
ginjal kiri karena gambaran ginjal terganggu oleh bayangan udara di dalam lambung dan usus
kecuali bila lambung diisi air (minum)
Sonogram gin*a& norma&
Ukuran ginjal
Ukuran panjang ginjal orang de/asa normal adalah *
- Untuk ginjal kanan * 4-13 cm (rata-rata 12 73 cm)
- Untuk ginjal kiri * 7- 1! cm (rata-rata 11 12 cm)
Biameter antero-posterior rata-rata 3 cm dan diameter melintang rata-rata & cm. Ukuran panjang
ginjal normal secara U0; lebih kecil bila dibandingkan dengan yang terlihat secara radiografi.
6am+aran ka"su& gin*a&
Gemak perirenal tampak sebagai lapisan yang berdensitas eko tinggi mengelilingi sisi
luar ginjal.
6am+aran "arenkim gin*a&
Parenkim ginjal terdiri atas korteks dan medulla. 'ko parenkim ginjal relatif lebih rendah
dibandingkan dengan eko sinus ginjal. edulla dan korteks dapat jelas dibedakan. Pada keadaan
normal eko korteks lebih tinggi dari pada eko medulla yang relatif lebih sonolusen.
:orteks ginjal normal mempunyai densitas eko rendah lebih rendah dibandingkan
parenkim limpa dan hati. 'ko parenkim limpa lebih rendah daripada parenkim hati dan eko
parenkim hati lebih daripada eko sinus ginjal bila tidak ada penyakit hati.
ebal parenkim ginjal normal hampir merata di bagian tengah 1-! cm dan dibagian kutub
!-+ cm. ebal parenkim ginjal dibandingkan dengan tebal sinus ginjal kira kira 1 berbanding !.
Piramis medulla berisi lebih banyak cairan daripada korteks sehingga terlihat lebih hipoekoik
12
8/17/2019 Definisi IVP
13/19
berbentuk segitiga dengan basis di korteks dan apeksnya di sinus. 5aringan kolagen berperan
pada pembentukan eko korteks.
6am+aran sinus gin*a&
'ko sinus ginjal juga dikenal sebagai central pelvicaliceal echo complex, terlihat sebagai
daerah kumpulan eko kasar bersonodensitas tiinggi di bagian tengah ginjal. Hal ini disebabkan
karena sebagian besar terdiri atas lemak di sekitar pel"is infudibulum dan kalises. Pel"is ginjal
yang berisi urin kadang terlihat sedikit melebar tampak sebagai celah bebas eko di bagian
tengah sinus ginjal. Pelebaran ini dapat terlihat sampai infudibulum yang pada potongan
membujur akan terlihat memanjang dan pada potongan melintang terlihat sirkuler.
6am+aran "em+u&uh darah gin*a&
Pendarahan ginjal berasal dari ateri renalis yang kemudian bercabang menjadi arteri
lobaris untuk tiap piramis. >rteri lobaris ini bercabang menjadi ! atau + arteri interlobaris di
antara piramis kemudian bercabang kecil menjadi arteri akuata pada batas medulla dan korteks
dan akan menyeberang ke korteks sebagai a.lobularis (arterial efferent) menuju glomerulus.
0etelah ini darah akan keluar melalui arterial efferent menuju jaringan kapiler peritubuler
menuju "ena dan selanjutnya ke "ena yang senama dengan arterinya.
0truktur pembuluh sukar dapat terlihat di dalam eko sinus. #eberapa "ena relatif lebih
mudah terlihat karena strukturnya yang lebih besar dan letaknya lebih anterior dari arteri
renalis pel"is dan ureter.
Pembuluh arkuata tampak sebagai eko densitas tinggi tersebar di batas korteks dan
medulla. Pembuluh ini jelas terlihat pada potongan melintang melalui hilus ginjal dan dipakai
sebagai patokan untuk mengukur tebal korteks ginjal.
13
8/17/2019 Definisi IVP
14/19
14
8/17/2019 Definisi IVP
15/19
US6 norma& de:tra /
15
8/17/2019 Definisi IVP
16/19
US6 de:tra "otongan trans;ersa& /0
1 < aorta' < artery rena&is de:tra1 < IV=
14 < ;ena rena&is de:tra2 < &o+us hati de:tra3 < ;esi$a ;e&&ea
< gin*a& de:tra## < usus ha&us( < $o&umna s"ina&is
16
,ormal Aight :idney ,ormal Geft :idney
8/17/2019 Definisi IVP
17/19
US6 gin*a& kiri "otongan $orona&
6aga& gin*a& 40 0#
U0; saat digunakan sebagai pemeriksaan pertama secara rutin pada keadaan
gagal ginjal untuk memperoleh informasi tentang parenkim sistem collecting dan
pembuluh pembuluh darah ginjal.
;injal normal memperlihatkan sonodensitas korteks yang lebih rendah
(hipoekoik) dibandingkan dengan sonodensitas hati limpa dan sinus renalis. ebal
korteks kira-kira 1 +-1 ! sinus renalis dengan batas rata atau bergelombang pada
ginjal yang lobulated. 0edangkan sinus renalis yang terletak di tengah ginjal
memberikan sonodensitas yang tinggi (hiperekoik) disebabkan karena komposisinya
yang terdiri atas lemak dan jaringan parenkim ginjal. Bi dalam sinus renalis terdapat
garis-garis anekoik yaitu irisan kalises yang dapat diikuti akan bergabung pada
daerah anekoik besar yaitu pel"is renis.
;agal ginjal baik akut maupun kronik memberikan gambaran korteks yang
hiperekoik dibandingkan dengan korteks yang normal bahkan sonodensitasnya
hampir sama dengan densitas sinus renalis. Pada stadium a/al biasanya ukuran ginjalmasih normal umumnya bilateral tetapi pada gagal ginjal yang lanjut ukuran ginjal
8/17/2019 Definisi IVP
18/19
mengecil dengan batas yang sangat irregular akibat proses fibrosis ( contracted) .
0edangkan gagal ginjal yang unilateral biasanya diakibatkan oleh thrombosis "ena
renalis renal transplant rejection dan pielonefritis akut.
8/17/2019 Definisi IVP
19/19
1. Purnomo #asuki #. !224. Basar Basar Urologi 'disi :edua. 5akarta *
0agung 0eto.!. firzandinata. ordpress.com (diakses 12 aret !216)+. Aasad 0jahriar Aadiologi Biagnostik edisi kedua balai penerbit =:UI
5akarta !22 .3. Aasad 0jahriar. !adiologi "iagnosti# . 'disi II. 5akarta * Bepartemen Aadiologi
=akultas :edokteran Uni"ersitas Indonesia*!22&*3&+- 3&7 3 3-&23.&. 0idharta H. $tlas %ltrasonography . 'd II.5akarta * #alai Penerbit =akultas
:edokteran Uni"ersitas Indonesia !226.6. >llan G Paul #a ter ;rant. &linical %ltrasound . 'd III. Gondon *
@hurchill Gi"ingstone !211.7. Gut$ H ;harbi > H. Manual of diagnostic ultrasound in infectious 'ropical
"iseases. 5erman * 0pringer * !226.4.