6
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Nama: Ariani Gandasari NRP: 123.12.0013 Menginventarisasi definisi/pengertian/makna dari rumah, perumahan dan permukiman 1. Rumah a. Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. b. Menurut John F.C. Turner (1976:151) Rumah memiliki dua arti, yaitu sebagai kata benda (produk/komoditi) dan sebagai kata kerja (proses/aktivitas). Rumah sebagai kata benda menunjukan bahwa tempat tinggal (rumah dan lahan) sebagai suatu bentuk hasil produksi atau komoditi, sedangkan sebagai kata kerja menunjukan suatu proses dan akttifitas manusia yang terjadi dalam pembangunan maupun selama proses menghuninya. Turner juga mengidentifikasikan tiga fungsi utama rumah sebagai tempat bermukim, yaitu : 1. Rumah sebagai penunjang identitas keluarga, yang diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah (the quality of shelter provide by housing). Kebutuhan akan tempat tinggal dimaksudkan agar penghuni 1

definisi perumahan permukiman

  • Upload
    rynjndi

  • View
    22

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

definisi perumahan permukiman

Citation preview

PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Nama: Ariani Gandasari

NRP: 123.12.0013

Menginventarisasi definisi/pengertian/makna dari rumah, perumahan dan permukiman

1. Rumah

a. Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana

pembinaan keluarga.

b. Menurut John F.C. Turner (1976:151)

Rumah memiliki dua arti, yaitu sebagai kata benda (produk/komoditi) dan sebagai kata

kerja (proses/aktivitas). Rumah sebagai kata benda menunjukan bahwa tempat tinggal

(rumah dan lahan) sebagai suatu bentuk hasil produksi atau komoditi, sedangkan

sebagai kata kerja menunjukan suatu proses dan akttifitas manusia yang terjadi dalam

pembangunan maupun selama proses menghuninya.

Turner juga mengidentifikasikan tiga fungsi utama rumah sebagai tempat bermukim,

yaitu :

1. Rumah sebagai penunjang identitas keluarga, yang diwujudkan pada kualitas

hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah (the quality of shelter provide

by housing). Kebutuhan akan tempat tinggal dimaksudkan agar penghuni dapat

memiliki tempat berlindung/berteduh agar terlindung dari iklim setempat.

2. Rumah sebagai penunjang kesempatan (opportunity) keluarga untuk berkembang

dalam kehidupan sosial, budaya dan ekonomi atau fungsi pengaman keluarga.

Fungsi ini diwujudkan dalam lokasi tempat rumah itu didirikan. Kebutuhan berupa

akses ini diterjemahkan dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan kemudahan ke

tempat kerja guna mendapatkan sumber penghasilan.

3. Rumah sebagai penunjang rasa aman dalam arti terjaminnya keadaan keluarga di

masa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan

perumahan yang ditempati serta jaminan berupa kepemilikan rumah dan lahan (the

form of tenure).

Fungsi ketiganya berbeda sesuai dengan tingkat penghasilan, bagi golongan

berpenghasilan tinggi atau menengah keatas faktor identitas menjadi tuntutan utama,

1

PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

sedangkan pada masyarakat golongan menengah faktor keamanan yang

diprioritaskan, pada golongan berpenghasilan rendah atau menengah kebawah faktor

kesempayan merupakan yang terpenting.

c. Menurut Siswono Yudohusodo (Rumah Untuk Seluruh Rakyat, 1991: 432)

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana

pembinaan keluarga. Jadi, selain berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang

digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, rumah

merupakan tempat awal pengembangan kehidupan.

d. Menurut Kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan perumahan dan

permukiman

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping pangan, sandang,

pendidikan dan kesehatan. Selain berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan

alam/cuaca dan makhluk lainnya, rumah juga memiliki peran sosial budaya sebagai

pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya dan nilai kehidupan, penyiapan

generasi muda, dan sebagai wujud jati diri. Dalam kerangka hubungan ekologis antara

manusia dan lingkungannya maka terlihat jelas bahwa kualitas sumber daya manusia

di masa yang akan datang sangat dipengaruhi oleh kualitas perumahan dan

permukimannya.

2. Perumahan

a. Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman pasal 1

ayat 2

perumahan berada dan merupakan bagian dari permukiman, perumahan adalah

kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan

hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Pembangunan

perumahan diyakini juga mampu mendorong lebih dari seratus macam kegiatan

industri yang berkaitan dengan bidang perumahan dan permukiman).

b. Menurut Yudhohusodo (1991: 85-96)

Perumahan adalah hal yang langsung menyangkut berbagai aspek kehidupan dan

harkat hidup manusia. Beberapa faktor yang berpengaruh pada pembangunan

2

PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

perumahan saat ini adalah: kependudukan, pertanahan, daya beli masyarakat,

perkembangan teknologi dan industri jasa konstruksi, kelembagaan, peraturan dan

perundang-undangan, swadaya dan swakarsa serta peran serta masyarakat dalam

pembangunan perumahan

3. Permukiman

a. pemukiman adalah suatu wilayah atau area yang ditempati oleh seseorang atau

kelompok manusia. Pemukiman memiliki kaitan yang cukup erat dengan kondisi alam

dan sosial kemasyarakatan sekitar.

b. Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1992

Pasal 1 ayat 3

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang

berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung

perikehidupan dan penghidupan. Satuan lingkungan permukiman adalah kawasan

perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang,

prasarana dan sarana lingkungan yang terstruktur.

Asas dari penataan perumahan dan permukiman berlandaskan pada asas manfaat, adil dan

merata, kebersamaan dan kekeluargaan, kepercayaan pada diri sendiri, keterjangkauan, dan

kelestarian lingkungan hidup (Bab II Pasal 3). Sedangkan dalam Pasal 4 menyebutkan bahwa

penataan perumahan dan permukiman bertujuan untuk:

Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, dalam rangka

peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat;

Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat,

aman, serasi, dan teratur;

Memberi arah pada pertumbuhan wilayah dan persebaran penduduk yang rasional;

Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial , budaya, dan bidang-bidang lain.

Pemenuhan kebutuhan permukiman diwujudkan melalui pembangunan kawasan permukiman

skala besar yang terencana secara menyeluruh dan terpadu dengan pelaksanaan yang bertahap

3

PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

(Bab IV Pasal 18). Pembangunan kawasan permukiman tersebut ditujukan untuk

menciptakan kawasan permukiman yang tersusun atas satuan-satuan lingkungan permukiman

dan mengintegrasikansecara terpadu dan meningkatkan kualitas lingkungan perumahan yang

telah ada di dalam atau di sekitarnya, yang dihubungkan oleh jaringan transportasi sesuai

dengan kebutuhan dengan kawasan lain yang memberikan berbagai pelayanan dan

kesempatan kerja.

Pembangunan perumahan dan permukiman diselenggarakan berdasarkan rencana tata ruang

wilayah perkotaan dan rencana tata ruang wilayah bukan perkotaan yang menyeluruh dan

terpadu yang ditetapkan olch pemerintah daerah dengan mepertimbangkan berbagai aspek

yang terkait serta rencana, program, dan prioritas pembangunan perumahan dan permukiman.

4