9
DEFINISI STANDAR ANTHROPOMETRIC Istilah anthropometri berasal dari kata “anthropos (man)” yang berarti manusia dan “metron (measure)” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas digunakan untuk pertimbangan ergonomis dalam suatu perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Aspek- aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas marupakan faktor yang penting dalam menunjang peningkatan kualitas disain itu sendiri. Setiap desain produk, baik produk yang sederhana maupun produk yang sangat komplek, harus berpedoman kepada antropometri pemakainya. Menurut Sanders & Mc Cormick (1987); Pheasant (1988), dan Pulat (1992), antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang. Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang menggunakan standar penerapan antropometri, yaitu: 1. Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim. Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat. 2. Perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara rentang ukuran tertentu. Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju atau mundur, dan sudut sandarannyapun bisa dirubah-rubah. 3. Perancangan produk dengan ukuran rata-rata. Contoh: desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lain- lain. Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas akomodasi, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis. Hal lain yang perlu diamati adalah seperti Berat dan pusat massa (centre of gravity) dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk

Definisi Standar Anthropometric

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Definisi Standar Anthropometric dalam Arsitektur

Citation preview

Page 1: Definisi Standar Anthropometric

DEFINISI STANDAR ANTHROPOMETRICIstilah anthropometri berasal dari kata “anthropos (man)” yang berarti

manusia dan “metron (measure)” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas digunakan untuk pertimbangan ergonomis dalam suatu perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas marupakan faktor yang penting dalam menunjang peningkatan kualitas disain itu sendiri. Setiap desain produk, baik produk yang sederhana maupun produk yang sangat komplek, harus berpedoman kepada antropometri pemakainya. Menurut Sanders & Mc Cormick (1987); Pheasant (1988), dan Pulat (1992), antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang.

Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang menggunakan standar penerapan antropometri, yaitu:

1. Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim. Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat.

2. Perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara rentang ukuran tertentu. Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju atau mundur, dan sudut sandarannyapun bisa dirubah-rubah.

3. Perancangan produk dengan ukuran rata-rata. Contoh: desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lain- lain.

Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas akomodasi, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis. Hal lain yang perlu diamati adalah seperti Berat dan pusat massa (centre of gravity) dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar (angular motion) dari tangan dan kaki, dan lain-lain.

Selain itu, harus didapatkan pula data-data yang sesuai dengan tubuh manusia. Pengukuran tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasikan pada data perseorangan. Akan tetapi semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi tubuhnya maka akan semakin kelihatan betapa besar variasinya antara satu tubuh dengan tubuh lainnya baik secara keseluruhan tubuh maupun persegmen-nya.

Data antropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal :

1. Perancangan areal kerja (work station,tata ruang, dll).

2. Perancangan peralatan kerja (perkakas, mesin, dll).

3. Perancangan produk-produk konsumtif ( kursi, meja, dll).

4. Perancangan lingkungan fisik.

Page 2: Definisi Standar Anthropometric

Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu:

1. Antropometri Struktural

Pengukuran manusia pada posisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Ada beberapa metode pengukuran tertentu agar hasilnya representative. Disebut juga pengukuran dimensi struktur tubuh dimana tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk, ukuran kepala, tinggi atau panjang lutut pada saat berdiri atau duduk, panjang lengan, dan sebagainya. Antropometri struktural ini diantaranya: tinggi selangkang, tinggi siku, tinggi mata, rentang bahu, tinggi

Page 3: Definisi Standar Anthropometric

pertengahan pundak pada posisi duduk, jarak pantat-ibu jari kaki, dan tinggi mata pada posisi duduk

2. Antropometri Fungsional

Page 4: Definisi Standar Anthropometric

Antropometri fungsional adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Hasil yang diperoleh merupakan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Antropometri dalam posisi tubuh melaksanakan fungsinya yang dinamis akan banyak diaplikasikan dalam proses perancangan fasilitas ataupun ruang kerja.

Untuk mendapatkan data pengukuran antrapometri perlu dilakukan pengukuran secara langsung terhadap objek manusia sebagai pemakai dari produk yang akan kita rancang, ada dua jenis pengukuran tubuh.

Page 5: Definisi Standar Anthropometric

1. Pengukuran bentuk tubuh

Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tubuh manusia, berdasarkan ukurannya sperti nenukur tinggi badan, mengukur panjang kaki, mengukur lebar paha, mengukur panjang tangan mengukur panjang pundak, dll

2. Pengukuran posisi tubuh dalam beraktivitas

Ukuran tubuh dalam beraktivitas sangat berpengaruh dalam proses

Page 6: Definisi Standar Anthropometric

perancangan terutama dalam disain arsitektur, contoh : dalam menentukan ukuran tangga, tinggi bangunan, ukuran pintu, serta tata letak fasilitas dan utilitas.

ANATOMI MANUSIA DAN RUANG

Dimensi tubuh manusia yang mempengaruhi perancangan ruang interior terdiri dari dua jenis, yaitu struktural dan fungsional. Dimensi struktural kadangkala disebut sebagai dimensi kepala, batang tubuh dan anggota badan lainnyapada posisi-posisi standar. Sedangkan dimensi Fungsional, yang di sebutpula sebagai dimensi dinamik, sesuai dengan istilah yang digunakan meliputi pengukuran- pengukuran yang diambil pada posisi-posisi kerja atau selama pergerakan yang di butuhkan oleh suatu pekerjaan. Pengukuran dimensi statika lebih mudah dilakukan, sedangkan pengukuran dimensi dinamik biasanya jauh lebih rumit. Dalam merancang sebuah ruang terdapat beberapa faktor, yaitu faktor umur, jenis kelamin, suku bangsa bahkan kelompok pekerjaan. Faktor yang paling umum adalah suku bangsa, karena setiap manusia di masing masing bangsanya memiliki tinggi badan yang berbeda, ini sangat berpengaruh dalam merancang di mensi ruang.

Page 7: Definisi Standar Anthropometric

Sebagai contoh pada gambar yang menunjukan data statistik tinggi badan dari beberapa kelompok bangsa. Variasi hasilnya cukup berarti mulai dari 160 cm pada orang-orang Vietnam sampai 180 cm pada orang-orang Belgia, Perbedaan berkisar 20 cm.

ketika menerapkan antropometrik dalam anatomi manusia dan ruang untuk desain, perancang harus mencoba untuk menemukan perbandingan yang dapat diterima untuk berbagai pengguna, sehingga setiap produk bisa meningkatkan kenyamanan dalam beraktivitas.

Page 8: Definisi Standar Anthropometric

Produk lokal harus mengandung berbagai ukuran untuk produk internasional. Misalnya ketinggian orang di Skandinavia lebih tinggi dari yang lain di Inggris dan ketinggian orang di Inggris lebih tinggi daripada mereka di Asia. Perancang akan perlu mempertimbangkan hal ini ketika merancang.