12
PERSALINAN DENGAN TINDAKAN “DEKAPITASI JANIN” Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Achmad Suardi., dr., SpOG(K)., SH., MH Disusun oleh: Kelompok 2 Elis Rohanah D3E512001 Rosdiana Meliani D3E512004 Shany Fadillah. ER D3E512009 AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA OBGIN JL. RAYA LEMBANG NO. 110

Dekapitasi Janin-prof Hidayat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dekapitasi janin

Citation preview

Page 1: Dekapitasi Janin-prof Hidayat

PERSALINAN DENGAN TINDAKAN

“DEKAPITASI JANIN”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh

Achmad Suardi., dr., SpOG(K)., SH., MH

Disusun oleh:

Kelompok 2

Elis Rohanah D3E512001

Rosdiana Meliani D3E512004

Shany Fadillah. ER D3E512009

AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA OBGIN

JL. RAYA LEMBANG NO. 110

BANDUNG BARAT

2014

Page 2: Dekapitasi Janin-prof Hidayat

PERSALINAN DENGAN TINDAKAN

A. EMBRIOTOMI

Embriotomi adalah tindakan pertolongan persalinan per vaginam yang

dilakukan pada janin yang telah meninggal, dengan jalan merusak janin; sehingga

janin yang mati dapat dilahirkan. Pada embriotomi, janin tidak begitu mendapat

perhatian, sedangkan ibunya perlu mendapatkan tindakan yang lege artis agar

tidak menambah komplikasi. Oleh karena itu persiapan pertolongan persalinan

pada janin yang mati merupakan kunci keberhasilan.

Bentuk Pertolongan Persalinan Embriotomi

Bentuk pertolongan persalinan embriotomi meliputi:

• Kraniotomi : usaha untuk memperkecil kepala janin sehingga dapat lahir

per vaginam (hanya dengan perforasi saja) atau diikuti dengan penggunaan

alat kranioklas.

• Dekapitasi : persalinan anak mati per vaginam dengan jalan melakukan

pemotongan leher.

• Eviserasi (eksentrasi) : usaha untuk memperkecil janin sehingga dapat

lahir per vaginam dengan jalan mengeluarkan isi abdomen dan toraks.

• Spondilotomi : usaha untuk memperkecil janin sehingga dapat lahir

pervag-nam dengan jalan memotong tulang belakang.

• Kleidotomi : usaha untuk memperkecil janin sehingga dapat lahir per

vaginam dengan jalan memotong tulang klavikula. Dalam situasi yang

gawat, tindakan kleidotomi pada janin yang masih hidup dapat dibenarkan.

Persiapan Pertolongan Persalinan Embriotomi

a. Persiapan umum:

1

Page 3: Dekapitasi Janin-prof Hidayat

- Informed consent dan KIE kepada ibu tentang janinnya yang telah

meninggal.

- Rehidrasi cairan yang adekuat.

- Persiapan transfusi darah.

- Pemberian antibiotika profilaksis.

- Tempat untuk janin yang telah mati.

b. Persiapan khusus:

- Persiapan untuk memberikan narkose.

- Alat-alat yang diperlukan dan disesuaikan dengan kondisi sesaat.

- Melakukan desinfeksi tempat operasi dan menutupnya dengan kain

suci hama.

B. DEKAPITASI JANIN

Pengertian Dekapitasi

Dekapitasi adalah tindakan pemotongan leher janin yang telah meninggal

sehingga badan dapat dilahirkan secara pervaginam, diikuti kelahiran kepala janin

serta plasenta secara manual. Dekapitasi dilakukan pada persalinan yang macet

pada letak lintang dan janin sudah meninggal.

Indikasi Dekapitasi

Janin mati.

Konjugata vera panggul ibu lebih besar dari 6 cm.

Pembukaan serviks lengkap

Selaput ketuban sudah pecah atau dipecahkan.

Leher janin dapat dicapai pervaginam.

Tidak ada tumor / obstruksi jalan lahir.

2

Page 4: Dekapitasi Janin-prof Hidayat

Syarat Dekapitasi

Untuk dapat melakukan dekapitasi ditetapkan syarat-syarat sebagai berikut:

Pembukaan lengkap.

Ketuban telah pecah.

Leher janin dapat dicapai per vaginam.

Memungkinkan untuk dilahirkan per vaginam.

Persiapan Alat

Pengait Braun

Gunting Siebold

Tampon kasa atau tali untuk mengikat tangan yang menumbung

3

Page 5: Dekapitasi Janin-prof Hidayat

Teknik Dekapitasi

a. Dengan pengait BRAUN

Bila letak janin adalah letak lintang dengan tangan menumbung, maka

lengan yang menumbung diikat dulu dengan tali (dengan ikatan

SIEGEMUNDIN agar tidak masuk kembali kejalan lahir) dan ditarik

kearah bokong oleh asisten.

Tangan operator yang dekat dengan leher janin dimasukkan kedalam

jalan lahir dan langsung mencekap leher janin dengan ibu jari didepan

leher dan jari-jari lain dibelakang leher.

Tangan lain memasukkan pengait BRAUN kedalam jalan lahir dengan

ujung menghadap kebawah. Pengait dimasukkan jalan lahir dengan

cara menyelusuri tangan dan ibu jari operator yang berada didalam

jalan lahir sampai menemui leher dan kemudian dikaitkan pada leher

janin.

Dengan pengait ini, leher janin ditarik kebawah sekuat mungkin dan

kemudian diputar kearah kepala janin (pada saat yang sama, asisten

memfiksasi kepala anak dari dinding abdomen) untuk mematahkan

tulang leher janin.

Jaringan lunak leher kemudian dipotong dengan gunting SIEBOLD

secara avue sedikit demi sedikit sampai putus.

4

Page 6: Dekapitasi Janin-prof Hidayat

Setelah kepala anak terpisah, tubuh dilahirkan dengan menarik lengan

janin dan kemudian kepala dilahirkan secara Mouriceau.

b. Dengan gunting SIEBOLD

Tangan penolong yang dekat dengan kepala janin dimasukkan kedalam

jalan lahir.

Dipasang spekulum vagina.

Dengan dilindungi oleh telapak tangan yang didalam jalan lahir, leher

janin dipotong sedikit demi sedikit dengan gunting SIEBOLD secara

avue mulai dari kulit, otot dan tulang leher.

Setelah kepala anak terpisah, tubuh dilahirkan dengan menarik lengan

janin dan kemudian kepala dilahirkan secara Mouriceau.

c. Dengan gergaji GIGLI

Gergaji kawat GIGLI dilingkarkan di leher janin.

Dengan perlindungan dua buah spekulum vagina atas dan bawah, gergaji

dinaik turunkan sampai leher janin putus.

Setelah kepala anak terpisah, tubuh dilahirkan dengan menarik lengan

janin dan kemudian kepala dilahirkan secara Mouriceau.

5

Page 7: Dekapitasi Janin-prof Hidayat

Komplikasi Dekapitasi

Dekapitasi merupakan operasi obstetri yang berat, sehingga komplikasinya besar.

Komplikasi dekapitasi pada tindakan yang menggunakan kombinasi hak Broun

dan gunting Siebold lebih besar daripada yang dengan gergaji Gigli. Komplikasi

yang muncul dapat berupa komplikasi seperti :

a. Trauma jalan lahir:

Ruptura uteri, yang terjadi pada saat:

- Memasukkan hak atau perban melingkari leper.

6

Page 8: Dekapitasi Janin-prof Hidayat

- Memutar hak Broun.

- Saat melahirkan badan janin atau kepala.

Kolpoporeksis

Robekan:

- Serviks.

- Vagina,

- Perineum (yang luas).

Fistula:

- Rekto-vaginal.

- Vesiko-vaginal.

- Uretro-vaginal.

Hematoma parametrium.

Infeksi: Dari yang ringan sampai sepsis.

Perdarahan:

- Atonia uteri.

- Trauma jalan lahir.

- Sisa plasenta.

7

Page 9: Dekapitasi Janin-prof Hidayat

DAFTAR PUSTAKA

Di unduh pada tanggal 20-08-2014, pada pukul 20.00 WIB :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23982/4/Chapter%20II.pdf

Di unduh pada tanggal 20-08-2014, pada pukul 19.45 WIB :

http://www.scribd.com/doc/44008779/EMBRIOTOMI#download

Di unduh pada tanggal 20-08-2014, pada pukul 20.05 WIB :

https://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDkQFjA

D&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fdownload

%2F1300000014-asuhan-kebidanan

%2Fdak_112_slide_ilmu_bedah_obstetri.pdf&ei=Q5v0U-

39DpacugSe0YGwCQ&usg=AFQjCNGjTIIAA5gG5fLl9Cn9lYwd61GiNw&sig2

=VTmHi6hlZzU8Tal6913Wug&bvm=bv.73373277,d.c2E

8