Upload
ivan-suratno
View
498
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
- 2013
Citation preview
DEKRIT PRESIDEN
Latar Belakang
Pemilu 1955 berhasil membentuk DPR dan Dewan Konstituante
DPR dan Dewan Konstituante tidak berperan dengan semestinya
Kegagalan Konstituante dakam membuat UUD
Dekrit (Latin) yaitu decernere yang berarti mengakhiri, memustukan atau menetukan. Dekrit Presiden adalah suatu perintah / keputusab yang diambil oleh seorang presiden untuk mengambil tindakan-tindakan dalam situasi darurat.
Decretum yang berarti maklumat yang memuat suatu keputusan penguasa atau pengumuman kepada masyarakat
•Tuntutan dari masyarakat untuk kembali ke UUD 45•Pada 20 Februari 1959 Soekarno menyetujuinya•Soekarno menganjurkan agar Konstituante menetapkan UUD 1945 menjadi UUD RI
5 Juli 1959 Soekarno mengumumkan Dekrit PresidenIsinya :Pembubaran KonstituanteBerlakunya UUD 1945Dibentuknya MPRS dan DPAS
Dekrit Presiden mendapat sambutan baik dari seluruh rakyat yang telah jenuh pada kemandekan nasional, korupsi, dan tertundanya pembangunan.Pimpinaan AD mengeluarkan perintah harian agar mengamankan Dekrit Presiden
BERLAKUNYA DEMOKRASI TERPIMPIN
Tetap ada kebebasan namun dibatasi, semua demi kepentingan rakyat dan keselamatan negara
Dibentuk MPRS yang terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah utusan daerah dan golongan.
Tugas MPRS yaitu menetapkan GBHN Pembentukan DPR baru (DPR GR) yang
ditunjuk oleh Soekarno dengan komposisi PNI, NU, PKI, dan anggota non partai
Presiden menjadi teratas dibanding dengan lembaga-lembaga tertinggi
Pressiden Soekarno, mengangkat para ketua lembaga tertinggi negara sebagai menteri
Presiden bukan hanya memimpin badan eksekutif (pemerintahan) tetapi juga memimpin semua lembaga negara
Soekarno diberi gelar presiden seumur hidup dengan gelar PEMIMPIN BESAR REVOLUSI
PEMBENTUKAN KABINET KERJA
Presiden Soekarno membentuk kabinet Tujuannya untuk melengkapi sistem
pemerintahan. Kabinet ini terdiri dari orang-orang yang
ditunjuk sebagai mandataris MPRS Kabinet kerja pertama dengan program kerja
kabinet ini mencukupi kebutuhan sandang-pangan, menciptakan keamanan negara, dan mengembalikan Irian Barat
SENTRALISASI PEMERINTAHAN
Soekarno berusaha menyatukan paham-paham (NASAKOM)
Yaitu cerminan paham-paham yang berkembang dalam masyarakat
Membatasi gerak partai-partai politik Partai yang tidak memenuhi persyaratan maka
dibubarkan (Masyumi dan Partai Sosialis) TNI dan Polri disatukan menjadi ABRI (dwi
fungsi ABRI) yaitu peran sosial-politi dan pertahanan keamanan
Presiden mengambil alihh secara langsung pimpinan tertinggi ABRI
PENYIMPANGAN POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF
Oldefo dan Nefo
Konfrontasi terhadap Malaysia
Ekonomi Terpimpin