demam panggung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fiksi

Citation preview

Tips Pembicara Hebat: Mengatasi Demam Panggung Posted on February 9, 2010 by Alix Wijaya| 16 Comments Artikel ini telah dibaca sebanyak 5,753 kali.. [this entry was posted via mobile w950i ] Beberapa waktu yang lalu, aLe di undang oleh Mas Hendi dan Mas Ali dari Mahasisw a Program Pasca Sarjana UIN MMI Malang, untuk menjadi Pemateri tentang Blog di M A Al-Ittihad Poncokusumo Malang pada tanggal 24 Januari 2010. Artinya pada hari Minggu itu aLe harus berada diatas panggung alias menjadi Pembicara. Pada umumnya, apapun yang berhubungan dengan panggung biasanya ada sebuah pola yan g membuat si Pelaku tersebut merasa Nervous / Grogi, istilah kerennya Demam Pang gung. Entah itu Penyanyi, Pembicara, Pemateri, Pemuka Agama dan apapun yang berh ubungan dengan panggung bisa dipastikan selalu mengalami hal ini. Bagaimana cara mengatasinya? Banyak cara dan metode yang dilakukan, tapi disini aLe akan membagikan Trik yang biasa aLe lakukan, jadi ini adalah sebuah pengalaman dan bukan sekedar teori. D an Trik ini Alhamdulillah Terbukti Berhasil. Trik 1. Diam Sejenak. Ini adalah Trik Paling Dahsyat yang pernah aLe lakukan dan selalu berhasil. Dan yang penting Trik ini sangat mudah untuk dilakukan. Caranya Le? Diam sejenak. Just it! Cuma diam saja Le? Gak lah :D Setelah moderator memperkenalkan dan mempersilahkan kita, disitulah kita mulai m elakukan aksinya. Diam dan pandangi seluruh peserta dari ujung ke ujung. Tentuny a dengan proporsi waktu yg tidak lama dan dengan pandangan yang normal :) *janga n kedip ;;) apalagi melirik mesra :P* Trik 2. Salam Dua Kali Trik ini dapat dilakukan jika saat salam pertama hanya dijawab oleh sedikit oran g misalnya ada 50 peserta dan yang menjawab salam hanya 5 atau 10 orang saja, ma ka lakukanlah trik ini. Dari kedua Trik diatas, mudahnya adalah kita mencoba mengulur waktu selama masih d alam kondisi demam panggung tadi. Tidak hanya itu, Trik 1 dan 2 mampu mengendalikan kondisi peserta sedang ricuh a tau tidak kondusif. Trik 1 misalnya, seharusnya setelah diberi kesempatan si pembicara pada umumnya langsung bicara, tapi ini malah diam dan seolah memandang semua peserta. Hal terse but juga akan membuat peserta lebih fokus. Kalau Trik 2 ini juga membuat peserta lebih fokus, karena syaraf respon mereka diajak untuk berinteraksi. Yup, Semoga Bermanfaat dan Salam dari Malang,. aLe Selasa, 9 Februari 2010 Read more: http://alixwijaya.com/2010/tips-pembicara-hebat-mengatasi-demam-pangg ung.html#ixzz1iP7ZmNU4 cara mengatasi demam panggung Salah satu penyebab terjadinya demam panggung adalah stress. Menurut Ikhwan Sopa , banyak orang sebelum melakukan presentasi mengalami hal-hal: jantung berdegupkencang seperti habis lari-lari, telapak tangan Anda berkeringat, perut Anda mua l dan merasa ingin muntah, setiap sebentar pergi ke kamar kecil untuk mendownload sesuatu, dan seterusnya. Gejala ini seperti gejala yang muncul pada berbagai pen yakit berat. Padahal, bukan itu yang sesungguhnya sedang terjadi. Anda hanya sedan g dilanda penyakit takut berbicara. Beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk d apat mengatasi demam panggung adalah 1. Kuasai Materi Salah satu kunci sukses berbicara di depan umum adalah percaya diri. Dan faktor utama untuk dapat berbicara dengan penuh percaya diri adalah dengan menguasai ma teri. Untuk itu, usahakan Anda hafal dengan materi yang hendak disajikan dalam p resentasi. Selanjutnya, bacalah buku-buku atau referensi terkait dengan materi u ntuk memperkaya penguasaan Anda terhadap materi. Menguasai materi presentasi den gan baik secara otomatis akan meningkatkan kepercayaan diri Anda untuk tampil di depan umum. 2. Rencanakan Presentasi dengan Baik Perencanaan yang baik juga merupakan salah satu kunci suksesnya sebuah presentas i. Untuk itu buat grand design presentasi yang meliputi: bagaimana membuka prese ntasi, bagaimana menyajikan isi pokok, bagaimana memperkuat isi dengan contoh-co ntoh, serta bagaimana menutup sesi presentasi Anda. Buatlah alat bantu presentas i, baik berbentuk slide power point maupun catatan-catatan kecil terkait dengan materi. Lebih baik jika Anda persiapkan sendiri alat bantu tersebut karena hal i tu otomatis akan membuat Anda lebih memahami materi. Buat juga kisi-kisi pertany aan yang kira-kira hendak ditanyakan peserta terkait materi presentasi. Buat pul a kata-kata atau ungkapan-ungkapan hebat buat membuka dan menutup presentasi And a. kalau perlu tulis ungkapan itu dalam sebuah catatan kecil. Untuk mengurangi d emam panggung, jangan pernah menerima permintaan presentasi yang waktunya mepet. Waktu yang mepet akan mengurangi waktu Anda dalam mempersiapkan materi. Dan bag i presenter yang kurang berpengalaman hal itu akan meningkatkan terjadinya kondi si demam panggung. 3. Bersikaplah Relaks Banyak yang mengatakan salah satu teknik untuk reaksasi adalah dengan menghela n afas panjang, Menghela nafas akan memudahkan oksigen memenuhi otak sehingga seca ra otomatis akan membuat Anda lebih relaks sebelum memulai sebuah presentasi. Fo kuslah pada wajah-wajah ramah dan tulus, yang pasti akan Anda temukan di ruangan presentasi, sampai Anda merasa nyaman. 4. Latihan, Latihan, dan Latihan Pengalaman adalah guru terbaik sehingga percayalah presentasi Anda akan semakin membaik seiring seringnya Anda melakukan kegiatan presentasi. Latihan juga akan membantu Anda mengatasi demam panggung. Untuk itu, Anda bisa latihan dengan teme n Anda sebelum tampil di muka umum. Mintalah temen tersebut mengevaluasi penampi lan Anda selama melakukan presentasi tersebut. Lalu, ulangi latihan presentasi A nda tersebut ples perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Minta lagi temen untuk me ngevaluasi lagi. Ulangi sampai Anda merasa yakin dengan penampilan Anda saat ber presentasi. 5. Jangan Takut Salah Orang biasanya stress hingga mengalami demam panggung akibat merasa takut gagal dalam berpresentasi. Salah satu cara mengatasi demam panggung adalah dengan meng hilangkan fikiran bahwa ANDA HARUS SUKSES BERPRESENTASI. Fikiran seperti itu aka n membebani dan akan terus membebani saat berpresentasi sehingga kesalahan sedik it saja bisa sangat mengganggu fikiran Anda. Dan hal itu akan membuat presentasi Anda semakin kacau dan semakin lama semakin tambah kacau saja. Hilangkan beban fikiran harus sukses tersebut. Yang penting nikmati saja presentasi Anda. Yakinl ah bahwa Anda telah mempersiapkan presentasi tersebut dengan baik dan lihat apa yang terjadi .he .he he .6. Hilangkan Fikiran-Fikiran Negatif Caranya dengan fokus pada topik atau materi yang hendak Anda sampaikan. Bayangka n bahwa Anda akan mampu melakukan presentasi dengan baik. Hilangkan fikiran-fiki ran yang membikin konsentrasi Anda buyar, seperti :audience yang ingin menjatuhk an Anda, Audience yang rewel , audience yang ngantuk, audience yang keluar masuk ru angan. Hilangkan juga fikiran tentang hal-hal kecil yang mengganggu seperti : pa kaian dan rambut yang kurang rapi, dasi yang kurang bagus, sepatu yang lupa dise mir, catatan kecil yang ketinggalan, belum sarapan. Percayalah, Audience Anda ti dak akan mempermasalahkan hal itu !! Bagaimana ?! Sudah siapkah Anda dalam berpresentasi ?! Belum .?! Mengapa ?! Ooooo .Anda te rnyata harus tampil di depan orang-orang yang memiliki jabatan tinggi .Pak Camat, Kepala Dinas, Anggota Dewan, atau malah Bupati or Walikota .?! (kalau diatas itu s ich kayaknya Anda gak perlu tips-tips inilah karena Anda pastilah jauh dari dema m panggung ). Hingga terpaksa masih grogi alias demam panggung .?! Okelah kalau begi tu. Anda kayaknya butuh anchoring untuk mengatasi demam panggung tersebut. Apa itu anchoring .?! Pada dasarnya, Anchoring (angkor = jangkar) adalah cara untuk mencapai keadaan-k eadaan yang kita butuhkan untuk bisa sukses dalam konteks tertentu. Sebagai misa l saat Anda merasa grogi atau demam panggung saat hendak memulai sebuah presenta si maka yang perlu Anda lakukan adalah mengingat-ingat kondisi dan situasi saat Anda merasa relaks dan percaya diri. Situasi dan kondisi itu antara lain dapat b erupa suara, kata-kata, gerakan atau tindakan-tindakan kecil yang dapat bikin ki ta merasa tenang atau yakin sukses saat hendak memulai sesuatu. Dalam hal ini ma sing-masing orang memiliki anchoring yang berbeda-beda yang diantaranya tergantu ng submodalitas yang dimiliki apakah bersifat visual, auditory atau kinestetik. Be rikut beberapa contoh anchoring buat mengatasi demam panggung berdasarkan submod alitasnya masing-masing. a. Visual - Berpakaian rapi dan elegan kalau perlu dengan memakai jas - Pakaian berwarna terang memang dianjurkan tetapi jika Anda merasa mengalami kr isis kepercayaan diri, warna gelap akan membuat Anda lebih berwibawa - Pakailah pakaian yang paling nyaman Anda pakai saat tampil di depan umum - Cukur kumis atau jenggot atau malah pelihara sekalian buat meningkatkan rasa p ercaya diri - Bayangkan audien Anda adalah temen-temen akrab Anda yang ingin Anda tampil heb at diatas panggung - Bayangkan Anda sedang berada di tempat yang paling Anda sukai - Amati peserta yang berpenampilan unik untuk memecah konsentrasi Anda b. Auditory - Berteriak-teriak sekeras-kerasnya (tapi cari tempat yang sepi ya ) - Membisikkan do a yang Anda percayai dapat menguatkan diri - Dengarkan musik atau lagu yang paling Anda sukai - Bernyanyi-nyanyi kecil atau bersiul untuk menenangkan diri - Ucapkan kalimat-kalimat afirmasi, semisal Aku Bisa atau Aku Pembicara Hebat c. Kinestetik - Berjalan-jalan mondar-mandir sampai Anda merasa tenang - Gosok-gosok telapak tangan Anda, lalu usapakan pada kedua mata Anda - Anda boleh meremas-remas kertas atau tissue sampai hancur - Kalau perlu Anda boleh meloncat-loncat sampai puas - Boleh juga Anda pegang tasbih sembari berdo a - Minum air putih juga dapat membantu menenangan Anda. http://paknewulan.wordpress.com/2010/03/26/bagaimana-mengatasi-demam-panggung/Cara Mengatasi Demam Panggung Dengan Cepat Kadang kita sebagai anak band sering mengalami hal yang satu ini Demam Panggung , kalo kita itung-itung kita dah punya jam terbang manggung diberbagai tempat tapi gak tau kenapa setiap mau naik panggung timbul perasaan nervous atau grogi dan berujung pada tindakan jayus yang gak jelas. Nah lho, ribed kan t uh urusanny..!! Trus Gimana mengatasinya mod ganjen? Berikut adalah tips untuk menangani rasa grogi itu: 1. Pahami bahwa perasaan grogi adalah energi positif Apa yang loe rasakan saat grogi? Dada berdebar-debar, keringat dingin mengucur, bibir bergetar, dan darah seolah mengalir lebih cepat. Pahami bahwa semua itu adalah sebuah dorongan energi yang meluap dari dalam diri anda. Tidak ada yang salah pada energi itu. Ia perlu disalurkan secara positif. Ia semestinya menjadi bahan bakar yang mendorong presentasi anda lebih baik. Anda bisa menggunakan energi itu untuk memantapkan penampilan anda. Dan biasain sedikit bergoyang supaya semuanya jadi stabil, kayak yang pernah saya tulis diforum kesehatan. aAgim gtL 2. Bersikaplah nothing to loose Keinginan kita untuk bersikap sebaik-baiknya mendorong munculnya perasaan grogi. Secara negatif, pikiran kita biasanya terbebani oleh ketakutan untuk membuat kesalahan, kekhawatiran akan gagal, kecemasan bila melakukan kekonyolan, dan berbagai bayangan-bayangan negatif lainnya. Sebelum anda bisa menggunakan energi grogi itu secara positif, maka terlebih dahulu anda harus menetralisir emosi-emosi negatif tersebut. Bersikaplah nothing to loose ; tak sesuatu yang patut kita takutkan. Bila toh kita gagal, maka tidak sesuatu yang harus menjadikan kita begitu kehilangan. 3. Tenangkan diri anda Sementara anda menunggu giliran, atur nafas anda. Tarik nafas dalam-dalam, keluarkan lambat-lambat. Keluarkan energi yang meletup-letup dalamdada anda melalui hembusan nafas yang teratur. Tenangkan pikiran dan emosi anda.Bila perlu pejamkan mata. Kumpulkan energi itu sebaik-baiknya. Jangan biarkan mengganggu ketenangan jiwa anda. 4. Kerahkan energi anda Kerahkan energi anda. Lepaskan energi itu dari kekangannya . Bila para audiens memberi appalus pada pembicara sebelum anda, maka kerahkan energi anda dengan memberikan applaus yang tak kalah meriah. Berdirilah dengan sigap. Berjalanlah dengan tegap dan mantap. Bila perlu hembuskan nafas lepas sambil berteriak kecil, yes . Atau turut bertepuk tangan menyambut applaus dari audiens. Lakukan apa-apanya dengan sikap tegas. Biarkan energi itu mengalir dalam gerakan anda. 5. Berbicaralah dengan keras dan lantang Bila anda berbicara lambat, maka bibir anda akan semakin gemetar, suara anda pun bergetar. Salurkan rasa grogi anda melalui suara anda yang keras dan lantang . Suara keras anda bukan hanya dapat mengatasi kecemasan, namun jugasarana menyalurkan energi tersebut. Ada baiknya anda menghafal tekspertama anda namun tetap bersikap wajar. 6. Diam Anda dapat menyalurkan ketegangan dalam diri anda pada para audiens, yaitudengan memulai presentasi anda dengan diam beberapa detik. Biarkan ketegangan anda terserap dan jadi ketegangan audiens. Bila anda merasa ketegangan di audiens sudah cukup meninggi, mulailah presentasi anda dengansebuah pembukaan ya ng kuat, tajam dan lantang. 7. Lontarkan humor yang wajar. Lenturkan kegugupan anda dengan sebuah humor yang wajar. Anda memang perlu merencanakannya dengan baik, namun jangan sampai kehilangan spontanitas. Dan, humor terbaik yang tidak akan melukai perasaan siapa pun adalah humor tentang diri anda. Jadi , sekarang giliran anda untuk mencoba. Dalam satu buku, dikatakan bahwa lebih baik dicambuk daripada berbicara di depan publik, tapi begitu mencoba, mak a lebih baik ditembak daripada berhenti . Jadi, give it your best Shot!! Demam Panggung? Sudah Lupa tuh..! (Mengatasi Demam Panggung dengan Hipnosis dan NLP) Dec 17, '09 10:16 PM untuk semuanya Temans, kata buku-buku motivasi kalau kita mau sukses harus Stand Up, Speak Up, and Be Counted. Supaya diperhitungkan kita harus ambil tindakan dan berbicara. N ah berbicara ini yang sering kali menjadi hambatan, terlebih harus berbicara di depan banyak orang. Sebagai seorang trainer, saya memiliki banyak teman sesama trainer dan beberapa, khususnya trainer baru, menghadapi masalah demam panggung. Padahal kalau mau ja di trainer sukses, ya harus bicara. Yang saya maksud dengan bicara disini tentu dalam konteks memberikan training dan bukan asal bicara. Kalau asal bicara mungk in mereka bisa, toh mereka kan tidak bisu...he.he. Saat itu, seorang trainer baru datang kepada saya dan berkata, Trainer Baru (TB): "Mas Andrie, saya takut nih!" Andrie: "Lho kalo gitu saya pergi aja kalo kamu takut sama saya." TB: "Bukan itu..!Saya takut karena materi yang akan saya bawakan ini lebih sulit dari yang biasanya." Andrie: "Oh..Kirain kamu takut sama saya..he..he..Memangnya apa yang kamu takutk an?" Setelah beberapa pertanyaan saya ajukan, ditemukan bahwa ternyata dia ingin meng gunakan cara dan gaya yang saya lakukan dalam membawakan materi tersebut dan ia takut tidak bisa mendapatkan efek yang sama dibanding ketika saya sendiri yang m embawakannya. Aduu..h saya jadi tersanjung bin gede rasa..he..he.. Andrie: "Ok, Kamu pernah lihat saya membawakan materi ini kan?" TB: "Pernah, Mas!" Andrie: "Sekarang relaks...! dan tutup mata. Ketika saya hitung 1..2..3.dan saya katakan Masuk, maka kamu kembali ke saat-saat kamu duduk di kelas saya dengan m ateri yang sama ya.." TB: "Siap, Mas!" Andrie: "1..2..3..Masuk! Dimana kamu sekarang?"TB: "Di kelas, Mas" Andrie: "Bagus! Sekarang lihat si "Andrie" yang sedang mengajar dan sekeliling r uangan termasuk pesertanya. Jika gambarnya masih hitam putih, kamu perkuat lagi dengan warna-warna ya..Sudah?" (Saya menggunakan kata si "Andrie" untuk membedakan antara orang yang ada dalam pikirannya dengan diri saya sendiri) TB: "Sudah, Mas!" Andrie: "OK! Sekarang dengar apa yang di bicarakan si "Andrie" dan respon dari p esertanya. Sudah?" TB: "Sudah, Mas!" Andrie: "Nah sekarang tahapan yang terakhir nih...Rasakan apa yang peserta rasak an..jika sudah, apa perasaannya saat ini?" TB: "Pesertanya gembira, Mas!" Andrie: "Nah sekarang minta si "Andrie" untuk berhenti dan gantian kamu yang nga jar dengan tahapan dan cara yang sama, setelah itu rasakan perasaan para peserta nya. Jika sudah..Apa rasanya sama?" TB: "Sama, Mas! Saya Seneng!" Andrie: "Sip! Sekarang buka mata dan siap-siap ngajar, Sukses buat kamu ya.." Teman baru saya itu masuk kelas dan mulai melakukan tugasnya, selesai tugas ia m endatangi saya dan melaporkan apa yang dia lakukan persis yang ada dalam bayanga nnya dan artinya dia senang bisa membawakan materi sama seperti saya (ehmm..GR l agi deh saya..). Dia juga melaporkan beberapa teman kami yang juga duduk dikelas nya mengomentarinya, "Kamu kelihatan beda, luar biasa, beda dari sebelumnya." Ta mbah bangga deh dia dan tambah GR juga saya....he..he..he.. Teknik yang saya gunakan ini adalah teknik modelling NLP yang sudah saya campur dengan teknik Hipnosis supaya lebih sip dan hasilnya ya Alhamdulilah bisa memban tu orang lain. Teknik ini juga saya berikan bagi Para agen asuransi yang saya la tih sehingga mereka tidak lagi mengalami demam panggung maka mereka dapat menjal ankan tugasnya dengan baik. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, dan jika ada kesalahan dalam penulisan ini, mohon koreksinya. cara ampuh mengatasi demam panggung Tweet Share Do you like this story? Demam panggung adalah hal yang sering orang hadapi ketika akan melakukan present asi atau berpidato di depan khalayak banyak,akibatnya bahkan bisa sangat fatal,y akni mampu merusak image kita. berikut adalah tips-tipsnya: 1.pejamkanlah mata dan bayangkan anda dalam situasi yang menyebabkan demam pang gung.sekarang,visualisasikan diri anda mengendalikan situasi dengan tanang dan p enuh percaya diri sehingga orang di sekitar anda mengagumi anda tetap tenang dal am situasi tersebut.penampilan anda sangat bagus.semua orang bertepuk tangan unt uk kesuksesan anda!2.latihlah selalu presentasi atau penampilan anda.apapun situasinya,kepercayaan diri muncul dari pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang topik yang akan anda bicarakan.Gunakan berbagai metode persiapan,misalnya,berlatihlah di depan kaca,di depan teman atau keluarga,dan rekam pelatihan anda di kaset atau video.3.urutkan penampilan presentasi dalam urutan yang logis dan kemudian asosiasikan dengan citra yang memiliki kesamaan . 4.dukung ingatan dengan bantuan eksternal(hard copy).tulis poin pokok atau buatl ah kerangka presentasi.jangan malu untuk menggunakan bantuan petunjuk visual,Bah kan penonton akan menilai bagaimana nada mengorganisasikan presentasi dan juga nada akan mendapat manfaat misalnya,saat melupakan sesuatu,anda hanya perlu meli hat catatan. 5. senyum dan bicarakanlah dengan salah satu audiens sebelum tampil di panggung. Dan saat berada di panggung,pandanglah wajah orang per orang dan bicaralah langs ung pada satu orang secara bergantian,itu lebih baik dari pada memandang lautan audiens. 6.Bertanyalah kepada audiens.Libatkan mereka.orang menyukai apabila ada perhatia n personal untuk mereka.Selain itu,hal ini juga dapat menyenangkan 7.jika dapat menimbulkan tawa tanpa berusaha keras,anda akan membuat penonton sa ntai.semua orang suka tawa spontan.saat membuat hasdirin merasa nyaman dengan ta wa,anda juga akan mendapat energi positif dari tawa mereka. 8.selalu berbicaralah tentang pa yang anda kuasai.jika harus mempelajari pokok p embicaraan dari awal sampai akhir di tambah lagi harus mempersiapkanpresentasi,a nda akan sangat kerepotan.jika mempunyai latar belakang pengetahuan tentang apa yang akan di bicarakan anda akan merasa lebihnyaman mempresentasikannya.anda aka n mengandalkan pada pengalaman sendiri dan memberikan anekdot yang memperkuat pe san anda.dan 9.tarik napas dalam-dalam sebelum memulai presentasi dan terus lakukan selama pr esentasi.saat menyirkulasi udara di paru-paru dan tubuh,anda akan merasa tenang .gunakan teknik relaksasi yang cocok dengan anda,apakah itu yoga,bersenandung,be rnyanyi.bedoa,berjalan-jalan,atau teknik pencitraan. sumber: BUKU SE JUTA GIGABYTE halaman 172-173 Sudah bukan lagi masanya untuk menjadi remaja pasif! Setelah mulai sekitar 20 ta hun lalu cara belajar siswa aktif dikampanyekan pemerintah, kini jadi remaja akt if tentu sudah seakan gerak reflek bagi Anda semua. Salah satu keaktifan yang perlu Anda pelajari dan latih adalah ketrampilan berbi cara di depan umum. Oke, Anda sekarang mungkin sering menderita demam panggung j ika diperintah maju oleh guru. Gemetar, keringat dingin keluar, dan bicara pun t ergagap-gagap. Malu dong kalo muslim muda seperti itu. Nah, inilah saatnya Anda mengobati demam panggung itu. Bicara di depan umum merupakan ketrampilan yang sangat berguna. Anda perlu memil ikinya. Apalagi kita adalah muslim yang diwajibkan berdakwah. Gimana kalo suatu hari nanti Anda ditunjuk untuk memberi ceramah? Karena itu, ketrampilan bicara d i depan umum perlu kita pelajari dan latih. Berikut ini langkah-langkah praktis yang mungkin dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan berbicara efektif, sehingga apabila ada kesempatan ditunjuk menjadi pembicara tidak lagi terjadi demam panggung , tetapi justru menyenangkan. Siap Sebelum Bicara Ada 6 hal yang perlu dipersiapkan dalam berbicara efektif, yaitu: mengapa, siapa , di mana, kapan, apa dan bagaimana. Mengapa: Menetapkan Sasaran Hal pertama yang harus jelas dalam pikiran Anda sebagai pembicara adalah menetap kan sasaran pembicaraan. Penetapan sasaran sangat membantu dalam menentukan arah pembicaraan dan juga bermanfaat dalam memilih bahan yang sesuai dengan sasaran. Pada umumnya sasaran pembicaraan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, misalny a presentasi tugas, memimpin rapat, mengisi kajian, dan sebagainya. Siapa: Pendengar Meneliti apa dan siapa pendengar dapat membantu dalam menetapkan bahan yang akan disampaikan dan meyakinkan diri Anda bahwa Anda menyampaikan bahan pembicaraan kepada pendengar yang tepat. Hal yang perlu diketahui dari sidang pendengar antara lain : 1. Berapa banyak orang yang hadir? 2. Mengapa mereka hadir di ruang tersebut? 3. Bagaimana tingkat pengetahuan yang mereka miliki atas topik pembicaraan? 4. Apa harapan mereka atas topik pembicaraan? 5. Bagaimana usia, pendidikan, dan jenis kelamin mereka? Di Mana: Tempat dan Sarana Penting bagi Anda untuk mengetahui dan memperhatikan tempat pembicaraan akan dil aksanakan. Berikut ini beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi pembicara : 1. Melakukan praktek Apabila pembicaraan dilaksanakan pada ruang yang besar dan luas, maka akan lebih baik untuk mencoba suara terlebih dahulu, sebelum betul-betul berbicara di depa n sidang pendengar. 2. Mempelajari sarana yang tersedia Sangat bermanfaat, bila Anda lebih dahulu melakukan latihan untuk dapat mengoper asikan tombol-tombol lampu, slide projector, dan OHP (Over Head Projector). 3. Meneliti gangguan yang mungkin timbul Anda perlu mewaspadai gangguan yang mungkin timbul, misalnya pembicaraan dilakuk an dekat jalan raya sehingga suaramu harus dapat mengalahkan suara kendaraan yan g lewat. 4. Tata letak tempat duduk Tata letak tempat duduk perlu diperhatikan, diatur, dipersiapkan, dan dikaitkan dengan sasaran pembicaraan. Kapan: Waktu Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembicaraan? Anda perlu memperhatikan ma najemen waktu. 1. Waktu penyelenggaraan sangat mempengaruhi Biasanya, waktu sesudah makan siang dikenal sebagai waktu kuburan . Pendengar yang sudah makan kenyang, apalagi jika makanan yang disajikan enak rasanya, akan memb uat pendengar lebih tertarik untuk berngantuk ria daripada mendengarkan pembicaraa n. 2. Berapa lama waktu yang digunakan Anda perlu memperhatikan waktu, misalnya waktu untuk pembahasan, waktu istirahat , atau waktu tanya jawab. Agar punya manajemen waktu yang baik, maka perlu latih an terlebih dulu. 3. Masalah konsentrasi Sangat sulit bagi pendengar untuk berkonsentrasi penuh selama lebih dari 2 jam. Apalagi bila mereka merasa bahwa pembicaraan Anda tidak menarik, tidak bermanfaa t, dan tidak berminat. Umumnya seseorang dapat berkonsentrasi penuh pada 20 meni t di awal pembicaraan, setelah itu konsentrasi akan menurun sedikit demi sedikit. Apa: Bahan yang Akan Digunakan Agar sasaran pembicaraan dapat dicapai, maka persiapan bahan perlu dilakukan. Be rikut ini beberapa saran dalam pemilihan bahan: 1. Menyusun dan memilih bahan Susunlah pokok-pokok pembicaraan. Sebaiknya pada 45 menit pertama jangan terlalu banyak pokok-pokok yang akan disampaikan. Dalam pemilihan bahan perlu diperhatikan: sasaran pembicaraan, waktu yang tersed ia, pendengar, mana bahan yang harus diberikan dan bahan yang tidak perlu diberi kan. 2. Gunakan contoh Sederhanakan informasi yang sulit dan kompleks. Gunakan juga contoh-contoh yang benar-benar terjadi dan kaitkan dengan pokok-pokok yang ingin disampaikan. 3. Membuka dan menutup pembicaraan Dalam membuka pembicaraan perlu dirancang agar dapat menimbulkan minat pendengar , dapat menimbulkan rasa butuh dari pendengar, dapat menjelaskan garis besar dan sasaran pembicaraan. Dalam menutup pembicaraan, Anda harus dapat menyimpulkan h al-hal yang telah dibicarakan. 4. Membuat catatan-catatan apa yang ingin dibicarakan. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengingat urut-urutan dalam pembicaraan adalah membuat catatan tertulis dengan menggunakan kartu-kartu atau kertas keci l. Hal yang dituliskan dalam kartu sebaiknya kata-kata kunci saja dan waktu yang digunakan untuk membicarakan apa yang tertulis di setiap kartu. Bagaimana: Teknik Penyampaian Penggunaan kata merupakan basis komunikasi, tetapi dalam kenyataannya keberhasil an dalam pembicaraan tidak hanya ditentukan dari penggunaan kata saja, tetapi ju stru penggunaan nonkata. Bicara di depan umum yang berhasil seharusnya memenuhi persentase kontribusi sebagai berikut : 7%: penggunaan kata 38%: penggunaan nada dan suara 55%: penggunaan ekspresi muka, bahasa tubuh, dan gerakan tubuh 1. Pemilihan kata Kata-kata yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan taraf pendengar, begitu ju ga penggunaan istilah. Sadari bahwa penggunaan kata-kata yang tidak tepat akan m enimbulkan masalah. 2. Teknik penyampaian berita Tidak banyak orang yang mampu menyampaikan berita dengan efektif. Hal-hal yang p erlu diperhatikan dalam menyampaikan berita, antara lain: Gunakan ekspresi dan intonasi yang tepat. Diam sejenak untuk membantu peserta agar dapat mencerna materi yang sudah diteri ma. Bicara dengan jelas dan teratur. Bicara dengan volume memadai. 3. Bahasa tubuh Di samping penyampaian dengan menggunakan kata, maka kesuksesan dalam pembicaraa n justru bergantung pada hal yang non kata, seperti: gerakan tubuh, tangan, kont ak mata, cara berdiri, dan ekspresi muka. Jangan terpaku di satu tempat seperti patung atau sibuk membaca catatan. Berikut ini beberapa saran untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain : 1. Tatap mata pendengar Kontak mata pembicara adalah vital untuk mengetahui apakah pendengar mengantuk, bosan, tidak paham, atau nampak tidak tertarik serta untuk mempertahankan minat pendengar atas apa yang Anda sampaikan. 2. Senyum Manfaat dari tersenyum adalah mengendorkan ketegangan. 3. Hindari membuat jarak Anda perlu mendekatkan diri dengan pendengar. Kalau Anda bicara di depan kelas y ang pesertanya duduk, Anda bisa jalan-jalan di antara meja mereka. Berdiri di belakang meja atau di belakang papan tulis akan menciptakan jarak dengan pendengar . 4. Berdirilah yang tegak tapi tidak kaku Berdiri tegak dan kaku, dapat menciptakan ketegangan. 5. Sadari kecenderungan untuk jadi pusat perhatian Ini tidak berarti pembicara harus berdiri dengan kaku, tapi gerakan-gerakan tang an perlu ada untuk yang ingin disampaikan. Hindari berlebihan menggunakan geraka n, hindari juga mengulang kata-kata yang sama. 6. Berusahalah sewajar mungkin Agar bisa bertingkah laku secara wajar, berhentilah untuk mencemaskan diri sendi ri. Cara yang efektif untuk bisa menjadi wajar adalah dengan latihan bicara di d epan kamera sehingga pembicara dapat melihat diri sendiri atau bicara di depan t eman-teman. Meningkatkan Kualitas Banyak cara yang dapat digunakan dalam rangka menghidupkan suasana pembicaraan, apalagi bila waktu bicara cukup panjang. Beberapa cara yang dapat Anda gunakan a ntara lain: 1. Partisipasi sidang pendengar Metode diskusi kelompok, dengan cara membagi pendengar menjadi kelompok-kelompok kecil dan kemudian setiap kelompok kecil diberi tugas, pertanyaan, atau kuis ke mudian diminta mempresentasikan jawabannya di depan pendengar yang lain akan men ingkatkan partisipasi pendengar dan menghidupkan suasana. 2. Sesi untuk tanya jawab Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan dapat menguji apak ah materi sudah dapat ditangkap dengan baik oleh pendengar. 3. Antusiasme Tunjukkan antusiasme pembicara sewaktu menyampaikan materi. 4. Situasi yang menyenangkan Ciptakan situasi yang menyenangkan dan tidak menegangkan/mengancam. 5. Pendengar yang sulit Tidak seluruh pendengar adalah pendengar yang kooperatif dan positif, mungkin sa ja ada peserta yang sulit . Sebaiknya, jangan menimbulkan pertentangan langsung den gan peserta tersebut atau mempermalukannya di depan peserta lain. 6. Gunakan alat bantu Alat bantu dapat mendukung pembicara dalam menyampaikan gagasan atau berita. Tig a kelompok alat bantu yang dapat mendukung pembicaraan adalah menstimuli: Visual , Hearing dan Feeling (VHF). Visual : papan tulis, OHP, video Hearing efek suara Feeling makalah/hand out Nah, itu tadi beberapa kiat agar Anda bisa jadi pembicara yang efektif di depan umum. Sekarang, tinggal Anda mau melatih diri Anda atau tidak. Teori di atas ngg ak berguna kalo Anda nggak melatih diri Anda. Seseorang dapat menjadi pembicara yang handal karena banyak berlatih, kata-kata bijak mengatakan: bisa karena bias a. Selamat mencoba , semoga berhasil menjadi pembicara di depan umum!