36
PUTUSAN NOMOR HK.2010/13/V/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA MT. SINAR BUKOM DENGAN MT. SPT II DI PERAIRAN ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA Pada tanggal 18 Januari 2012 MT. Sinar Bukom bertolak dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan Awak Kapal 18 (delapan belas) orang, muatan Chaustic Soda sebanyak 2700 M/T, dalam pelayarannya telah bertubrukan di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) antara Bouy nomor 2 dan Bouy nomor 5, pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 22.55 WIB, dengan MT. SPT II yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tanggal 20 Januari 2012 pukul 18.00 WIB tujuan Bawean dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang, dan muatan HSD 250 KL. Dalam peristiwa tubrukan tersebut tidak terdapat korban jiwa, MT. Sinar Bukom mengalami kerusakan pada linggi atas sebelah kiri Boulbous Bow, sedangkan MT. SPT II mengalami kerusakan pada railing dan penumpunya patah, lambung sebelah kanan bengkok ke dalam sepanjang 7,5 meter, dan Ballast Nomor 3 kanan robek lebih kurang 2 x 2 meter. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya Nomor KL.205/4/16/DN-12, tanggal 12 Juni 2012, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : I. MT. Sinar …

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/deac68de9f... · putusan nomor hk.2010/13/v/mp.13 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

  • Upload
    lamnhan

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PUTUSAN NOMOR HK.2010/13/V/MP.13

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL

TUBRUKAN ANTARA MT. SINAR BUKOM DENGAN MT. SPT II

DI PERAIRAN ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA

Pada tanggal 18 Januari 2012 MT. Sinar Bukom bertolak dari PelabuhanMerak menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan Awak Kapal18 (delapan belas) orang, muatan Chaustic Soda sebanyak 2700 M/T, dalampelayarannya telah bertubrukan di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) antaraBouy nomor 2 dan Bouy nomor 5, pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 22.55WIB, dengan MT. SPT II yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabayatanggal 20 Januari 2012 pukul 18.00 WIB tujuan Bawean dengan Awak Kapal8 (delapan) orang, dan muatan HSD 250 KL.

Dalam peristiwa tubrukan tersebut tidak terdapat korban jiwa, MT. SinarBukom mengalami kerusakan pada linggi atas sebelah kiri Boulbous Bow,sedangkan MT. SPT II mengalami kerusakan pada railing dan penumpunyapatah, lambung sebelah kanan bengkok ke dalam sepanjang 7,5 meter, danBallast Nomor 3 kanan robek lebih kurang 2 x 2 meter.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya NomorKL.205/4/16/DN-12, tanggal 12 Juni 2012, telah melimpahkan berkaskecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukanPemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan PemerintahNomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), MahkamahPelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan KecelakaanKapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut danmenentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam PenerapanStandar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepadaTersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

I. MT. Sinar …

254

I. MT. SINAR BUKOM.

1. Laporan Kecelakaan Kapal, Nomor PK.307/01/01/SYB.Tpr.2012, tanggal06 Februari 2012, dibuat oleh Nakhoda MT. Sinar Bukom dan diketahuioleh Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor SyahbandarKelas Utama Tanjung Perak Surabaya :

a. Nakhoda, Ajib Djunaidi, tanggal 09 Februari 2012;b. Mualim I, Hartono, tanggal 23 Februari 2012;c. Mualim III, Vicar Simon Alexsander, tanggal 23 Februari 2012;d. KKM, I Gusti Gede Panji, tanggal 23 Februari 2012;e. Masinis III, Harianto, tanggal 23 Februari 2012;f. Juru Mudi, Andi Dwi Sijam Purnomo, tanggal 23 Februari 2012;g. Juru Minyak, Aprina Andri Nugroho, tanggal 23 Februari 2012;h. Pandu No. 80, Simmase Taher, tanggal 15 Februari 2012.

3. Berita Acara Pendapat (Resume), tanggal 29 Maret 2012, dibuat olehKantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

4. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Surat Ukur International (1969), Nomor 215/Ab, diterbitkan olehKantor Administrator Pelabuhan Banten, tanggal 01 Agustus 2008;

b. Surat Laut, Nomor PK.674/1088/SL-PM/DK-08, diterbitkan olehDirjen Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 14 Agustus 2008;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, NomorPK.001/1992/KTK-PM/DK-11, diterbitkan oleh Dirjen PerhubunganLaut di Jakarta, tanggal 22 September 2010 berlaku sampai dengantanggal 03 April 2012;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, NomorPK.001/1993/PLK-PM/DK-11, diterbitkan oleh Dirjen PerhubunganLaut di Jakarta, tanggal 22 September 2010 berlaku sampai dengantanggal 03 Maret 2012;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, NomorPK.002/656/GMDSS-PM/DK-11, diterbitkan oleh Dirjen PerhubunganLaut di Jakarta, tanggal 22 September 2010 berlaku sampai dengantanggal 03 April 2012;

f. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 010456,diterbitkan oleh BKI di Jakarta, tanggal 25 November 2010 danberlaku sampai dengan tanggal 24 September 2015;

g. Sertifikat …

255

g. Sertifikat Klasifikasi Mesin, No Register 11647, diterbitkan oleh BKIdi Jakarta, tanggal 25 November 2010 dan berlaku sampai dengantanggal 24 September 2015;

h. Sertifikat Klasifikasi Lambung, No Register 11647, diterbitkan olehBKI di Jakarta, tanggal 25 November 2010 dan berlaku sampaidengan tanggal 24 September 2015;

i. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, NomorPK.402/376/IOPP/DK-11, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan danKepelautan Ditjenhubla di Jakarta, tanggal 29 Juli 2011, berlakusampai dengan tanggal 27 Juli 2014;

j. Sertifikat Manajemen Keselamatan, Nomor PK.690/1371/SMC/DK-09,diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla diJakarta, tanggal 24 April 2009, berlaku sampai dengan tanggal10 Desember 2013;

k. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, NomorPK.690/445/DOC/DK-10, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan danKepelautan Ditjenhubla di Jakarta, tanggal 15 Januari 2010, berlakusampai dengan tanggal 21 September 2014;

l. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 4249/L/SDPPI/2011,diterbitkan oleh Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos DanInformatika, tanggal 15 September 2011, berlaku sampai dengantanggal 14 September 2012;

m. Daftar Awak Kapal, diterbitkan oleh PT. Samudera Shipping Servicedi Surabaya, tanggal 21 Januari 2012;

n. Surat Keterangan Susunan Perwira Deck dan Mesin, No.PK.304/164/06/SYB.Tpr-11, diterbitkan oleh Syahbandar KelasUtama Tanjung Perak Surabaya, tanggal 23 Desember 2011;

o. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor M.1/ARU/242/I/2012, diterbitkanoleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banten,tanggal 18 Januari 2012, pukul 14.30 WIB.

5. Sertifikat Keahlian Pelaut MT. Sinar Bukom :

a. ANT I, Nomor 6200003320N10201, atas nama Ajip Djunaidi,diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta,tanggal 07 September 2001;

b. ANT II, Nomor 6200123255N20310, atas nama Hartono, diterbitkanoleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 12 Juli2010;

c. ANT III …

256

c. ANT III, Nomor 6200268022N30111, atas nama Vicar SimonAlexsander, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut diJakarta, tanggal 21 Juni 2011;

d. ATT I, Nomor 6200114426T10210, atas nama I Gusti Gede PanjiRudita Prianingrat, diterbitkan oleh Direktur Jenderal PerhubunganLaut di Jakarta, tanggal 28 Januari 2010;

e. ATT III, Nomor 6201555252T30310, atas nama Harianto, diterbitkanoleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 26 Mei2010;

f. ATTD, Nomor 6200316935T60306, atas nama Aprina Andri Nugroho,diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta,tanggal 30 Oktober 2006.

II. MT. SPT II.

1. Berita Acara Tubrukan, tanggal 21 Januari 2012, dibuat oleh NakhodaMT. SPT II;

2. Laporan Kecelakaan Kapal, Nomor PK.307/01/02/SYB.Tpr.2012, tanggal03 Februari 2012, dibuat oleh Nakhoda MT. SPT II dan diketahui olehKantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor SyahbandarKelas Utama Tanjung Perak Surabaya :

a. Nakhoda, Muljadi, tanggal 16 Februari 2012;b. Mualim I, Darsono, tanggal 15 Februari 2012;c. KKM, Sutono, tanggal 16 Februari 2012;d. Masinis I, Eko Sumarwanto, tanggal 16 Februari 2012;e. Juru Mudi, Sukir, tanggal 23 Februari 2012;f. Juru Minyak, Arifin, tanggal 15 Februari 2012.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), tanggal 29 Maret 2012, dibuat olehKantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

5. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Surat Ukur International (1969), Nomor 3780/Bc, diterbitkan olehKantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa, tanggal 19 Juni2007;

b. Surat Laut, Nomor PK.674/2525/SL-PM/DK-09, diterbitkan olehDirjen Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 01 Desember 2009;

c. Sertifikat …

257

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, NomorPK.001/80/18/SYB.Tpr-2011, diterbitkan oleh Syahbandar KelasUtama Tanjung Perak di Surabaya, tanggal 28 November 2011berlaku sampai dengan tanggal 24 Agustus 2012;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, NomorPK.001/80/19/SYB.Tpr-2011, diterbitkan oleh Syahbandar KelasUtama Tanjung Perak di Surabaya, tanggal 28 November 2011berlaku sampai dengan tanggal 24 Agustus 2012;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, NomorPK.002/38/14/SYB.Tpr-2011, diterbitkan oleh Syahbandar KelasUtama Tanjung Perak di Surabaya, tanggal 28 November 2011berlaku sampai dengan tanggal 24 Agustus 2012;

f. Sertifikat Garis Muat, Nomor 003338, diterbitkan oleh BKI di Jakarta,tanggal 18 Mei 2009 dan berlaku sampai dengan tanggal14 Desember 2013;

g. Sertifikat Klasifikasi Mesin, No Register 11700, diterbitkan oleh BKIdi Jakarta, tanggal 18 Mei 2009 dan berlaku sampai dengan tanggal14 Desember 2013;

h. Sertifikat Klasifikasi Lambung, No Register 11700, diterbitkan olehBKI di Jakarta, tanggal 18 Mei 2009 dan berlaku sampai dengantanggal 14 Desember 2013;

i. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, NomorPK.691/456/IOPP/DK-09, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan danKepelautan Ditjenhubla di Jakarta, tanggal 22 April 2009, berlakusampai dengan tanggal 12 Maret 2012;

j. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, NomorPK.690/1176/DOC/DK-10, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan danKepelautan Ditjenhubla di Jakarta, tanggal 15 Juni 2010, berlakusampai dengan tanggal 20 November 2014;

k. Daftar Awak Kapal, diterbitkan oleh PT. Indoline Incomekitadi Surabaya, tanggal 20 Januari 2012;

l. Surat Keterangan Susunan Perwira Deck dan Mesin, No.PK.304/15/20/SYB.Tpr-12, diterbitkan oleh Syahbandar Kelas UtamaTanjung Perak Surabaya, tanggal 20 Januari 2012;

m. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor N1/AP.U/597/I/2012, diterbitkanoleh Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak, tanggal20 Januari 2012, pukul 18.00 WIB.

6. Sertifikat …

258

6. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal MT. SPT II :

a. ANT IV, Nomor 6200061730N40301, atas nama Muljadi, diterbitkanoleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 16 Juli2001;

b. ANT V, Nomor 6200149466N50303, atas nama Darsono, diterbitkanoleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal08 Agustus 2003;

c. ATT V, Nomor 6201017477T50506, atas nama Sutono, diterbitkanoleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal23 Agustus 2006;

d. ATT V, Nomor 6200197447T50511, atas nama Eko Sumarwanto,diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta,tanggal 06 September 2011;

e. ANTD, Nomor 6200254382N60508, atas nama Sukir, diterbitkan olehDirektur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 29 Juli 2008;

f. ATTD, Nomor 6200356153T60210, atas nama Arifin, diterbitkan olehDirektur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 10 Agustus2010.

Dari berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara PemeriksaanPendahuluan dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan lanjutandihadapan Sidang Mahkamah Pelayaran tanggal 04 dan 05 April 2012, di KantorKesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, dapat dikemukakan hal-halsebagai berikut :

A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

MT. SINAR BUKOM.

Nama : Sinar BukomJenis/Konstruksi : Kapal Motor Tangker/BajaBendera : IndonesiaCall Sign : PMMZPembuatan : Tahun 1990 di JepangIsi kotor : GT. 2025Isi bersih : NT. 959Tanda Selar : GT. 2025 No. 215/AbTenaga Penggerak Utama : Mesin Diesel Merk Akasaka, A 37, 4 Tak

Kerja TunggalPanjang : 79,00 MLebar : 14,00 MDalam : 6,70 M

259

Pemilik : PT. Samudera Shipping ServicesNakhoda : Ajip DjunaidiAwak Kapal : 18 (delapan belas) orang

MT. SPT II.

Nama : SPT II Eks MAN No. 1Jenis/Konstruksi : Kapal Motor/BajaBendera : IndonesiaCall Sign : YB 4595Pembuatan : Tahun 1986 di JepangIsi kotor : GT. 288Isi bersih : NT. 97Tanda Selar : GT. 288 No. 3780/BcTenaga Penggerak Utama : Mesin Diesel Merk Yanmar, MF 24-HD, 4

Tak Kerja TunggalPanjang : 36,29 MLebar : 7,80 MDalam : 3,40 MPemilik : PT. Indoline IncomekitaNakhoda : MuljadiAwak Kapal : 8 (delapan) orang

2. Jalannya Peristiwa.

MT. SINAR BUKOM.

a. Tanggal 18 Januari 2012, MT. Sinar Bukom bertolak dari PelabuhanMerak menuju Surabaya dengan Awak Kapal 18 (delapan belas)orang, dan bermuatan Chaustic Soda sebanyak 2700 M/T;

b. Tanggal 20 Januari 2012, pukul 19.00 WIB Peringatan Satu Jam (OneHour Notice) untuk berolah gerak, pukul 21.12 WIB End of SeaVoyage tiba diambang luar Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) danbahan bakar mesin induk ditukar dari MDF ke MDO, sehingga kapalsiap untuk berolah gerak dengan alat-alat bantu navigasi berupaRadar 2 (dua) unit, AIS 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, EchoSounder 1 (satu) unit dan Radio VHF 2 (dua) unit, yang semuanyadalam keadaan beroperasi dengan baik;

c. Atas persetujuan dengan Pandu yang bertugas di Stasiun PanduKarang Jamuang, bahwa Pandu akan menjemput dan naik ke ataskapal di Bouy nomor 2 APBS, dan kapal berolah gerak memasukiambang alur dengan kecepatan olah gerak (manouvering speed);

d. Ketika …

260

d. Ketika melintas Bouy nomor 5 pada sisi kanan kecepatan kapaldikurangi menjadi maju pelan sekali (dead show a head) danmengubah haluan dari 120° ke 180° terus ke 225° sejajar denganalur menuju Bouy nomor 2, dan pada saat itu pada layar Radarterditeksi ada 2 (dua) kapal yang bergerak menuju arah yangberlawanan dengan identitas yang belum jelas;

e. Dengan menggunakan AIS dan panggilan terhadap kapal yang keluarmelalui VHF channel 12 dan 16 diketahui 1 (satu) kapal yang lebihjauh bernama MV. Akasia dan sudah dapat berkomunikasi dengankesepakatan untuk berpapasan kiri-kiri atau merah-merah,sedangkan kapal yang satu lagi tidak dapat diidentifikasi karena tidakdilengkapi dengan sarana AIS, dan ketika dipanggil-panggil melaluiVHF channel 12 dan 16 tidak ada jawaban, bahkan ketika diberilampu sorot Aldis kapal tidak bereaksi, namun melalui Radio VHF,MV. Akasia memberitahu bahwa kapal yang berada di depannyabernama MT. SPT II;

f. Atas dasar pertimbangan bahwa MT. Sinar Bukom telah sepakatberpapasan pada sisi kiri-kiri atau merah-merah dengan MV. Akasia,dan memprediksi MT. SPT II tidak akan melintasi sisi Barat Bouynomor 5 yang perairannya dangkal, maka Nakhoda MT. Sinar Bukomberusaha menghindari MT. SPT II yang berada pada haluan dengankemudi kanan 10°, kanan 20°, kemudian cikar kanan dan stop mesin,sampai haluan kapal mengarah ke 300° dengan maksud untukmemperbesar CPA, tetapi pada kenyataannya MT. SPT II jugamengubah haluan ke kiri sehingga CPA semakin kecil dan pada pukul22.55 WIB tubrukan kedua kapal tidak dapat dihindari;

g. Setelah terjadi tubrukan Nakhoda melihat MT. SPT II terusmelanjutkan perjalannya dengan melintasi sisi Barat Bouy nomor 5,sedangkan MT. Sinar Bukom mengarahkan haluan kapal ke Bouynomor 2 untuk kembali ke APBS, dan pada pukul 23. 25 WIB Pandunomor 80 naik di atas kapal sebagai penasehat Nakhoda dalammelayari APBS sampai dengan kapal sandar di Dermaga AKRSurabaya pada tanggal 21 Januari 2012, pukul 01.45 WIB.

MT. SPT II.

a. Tanggal 20 Januari 2012, pukul 18.00 WIB MT. SPT II bertolak dariDermaga Pertamina Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuanBawean dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang dan muatan HSD250 KL;

b. MT. SPT II bernavigasi dan berolah gerak melayari Alur PelayaranBarat Surabaya (APBS) dengan Nakhoda sebagai Perwira Dinas Jagadan dibantu seorang Juru Mudi Jaga, kapal dilengkapi alat-alat bantunavigasi berupa Radar 1 (satu) unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit,dan Radio VHF 1 (satu) unit, yang semuanya dalam keadaanberoperasi dengan baik;

c. Pada …

261

c. Pada saat melintasi Stasiun Pandu Karang Jamuang MT. SPT IIberiringan dengan MV. Akasia, dimana MT. SPT II pada sisi di depanMV. Akasia, dan pada saat itu Nakhoda melihat ada kapal yangmemasuki APBS pada posisi disebelah Timur Bouy nomor 5;

d. MT. SPT II tidak mendengar adanya panggilan dari MT. Sinar Bukommelalui Radio VHF tetapi mendengar komunikasi antara MT. SinarBukom dengan MV. Akasia yang sepakat untuk berpapasan kiri-kiriatau merah-merah, sedangkan MT. SPT II mengambil tindakanmenyimpang ke kiri dan mengarahkan haluan untuk melintasiperairan sebelah Barat Bouy nomor 5, hal tersebut sudah seringdilakukan walaupun daerah perairannya dangkal dan bukanmerupakan bagian APBS yang dianjurkan, dengan alasan MT. SPT IImerupakan kapal kecil dengan draft kapal kecil;

e. Karena MT. SPT II menyimpang ke kiri dan MT. Sinar Bukommenimpang ke kanan, maka kedua kapal mengahadapi situasi burukbahaya tubrukan, dan pada pukul 22.55 WIB tubrukan kedua kapaltidak dapat dihindari;

f. Setelah terjadi tubrukan MT. SPT II miring ke kanan 1º (satuderajat), kedua kapal tetap tidak dapat saling berkomunikasi, dankarena setelah diadakan pemeriksaan kapal dalam keadaan amanmaka MT. SPT II meneruskan pelayaran untuk berlabuh jangkar diPerairan Sembilangan Madura.

3. Dalam peristiwa Tubrukan MT. Sinar Bukom dengan MT. SPT II tersebut,Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksisebagai berikut :

a. MT. SINAR BUKOM.

Tersangkut : Nakhoda, Ajip Djunaidi.Saksi-saksi : 1) Mualim I, Hartono;

2) Mualim III, Vicar Simon Alexsander;3) KKM, I Gusti Panji;4) Masinis III, Harianto;5) Juru Mudi, Andi Dwi Sijam Pernomo;6) Pandu Nomor 80, Simmase Taher.

b. MT. SPT II.

Tersangkut : Nakhoda, Muljadi.Saksi-saksi : 1) Mualim I, Darsono;

2) KKM, Sutono;3) Masinis I, Eko Sumarwanto;4) Juru Mudi, Sukir.

B. Dalam …

262

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan kecelakaan kapal tubrukan antara MT. SinarBukom dengan MT. SPT II, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secarapatut kepada para Tersangkut dan para Saksi guna didengarketerangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal,di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, pada tanggal04 dan 05 April 2013, keterangan yang diberikan dihadapan Sidang MajelisMahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

MT. SINAR BUKOM, SIDANG TANGGAL 04 APRIL 2013.

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Ajip Djunaidi, dalam keadaan sehat,tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagaiberikut:

a. Lahir di : BangkalanTanggal : 20 Januari 1964Agama : IslamAlamat : Jl. Hayam Wuruk Pesinden I/8 Pekalongan Jawa

Tengah

PendidikanUmum : 1) SD, ijasah tahun 1976

2) SMP, ijasah tahun 19803) SMA, ijasah tahun 1983

Teknis : 1) MPB III, ijasah tahun 1988, di Semarang;2) MPB II, ijasah tahun 1993, di Jakarta;3) MPB I, ijasah tahun 2000, di Jakarta;4) ANT I, ijasah tahun 2001, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :1) MT. Andika Sura, Mualim I, tahun 1993 s/d 1994;2) MT. Aryandi, Mualim I, tahun 1995 s/d 1996;3) MT. Andika Patra, Mualim I, tahun 1997 s/d 1998;4) MT. Bauhinia, Mualim I, tahun 1998 s/d 1999;5) MT. Gandari, Mualim I, tahun 2000 s/d 2001;6) MT. Dewi Sri, Nakhoda, tahun 2001 s/d 2002;7) MV. Bogasari Empat, Mualim I, tahun 2002 s/d 2003;8) MV. Cakra Kembar Satu, Nakhoda, tahun 2004 s/d 2005;9) KM. Mentari Nusantara, Nakhoda, tahun 2005 s/d 2006;10) MT. Janesia Ashpalt 1, Nakhoda, tahun 2006 s/d 2007;11) MT. Janesia Ashpalt 2, Nakhoda, tahun 2007 s/d 2008;12) MT. Janesia Ashpalt 3, Nakhoda, tahun 2008 s/d 2009;13) KM. CTP Bravo, Nakhoda, tahun 2009 s/d 2010;14) MT. Sinar Anyer, Nakhoda, tahun 2010 s/d 2011;15) MT. Sinar Bukom, Nakhoda, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Pada …

263

b. Pada tanggal 18 Januari 2012, MT. Sinar Bukom bertolak dariPelabuhan Cilegon Merak dengan tujuan Pelabuhan Tanjung PerakSurabaya, dan dalam pelayarannya MT. Sinar Bukom tiba di ambangluar APBS, pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 21.12 WIB kapal Endof Sea Voyage (EOSV), dan selanjutnya kapal bergerak dengankecepatan olah gerak (maneuvering speed) dibawah komandoNakhoda;

c. Tersangkut Nakhoda menghubungi Stasiun Pandu Karang Jamuangmelalui Radio VHF menanyakan rencana Pandu naik ke atas MT.Sinar Bukom, dan mendapat jawaban Pandu akan naik di sekitarBouy nomor 2 dekat Karang Jamuang dan diminta MT. Sinar Bukomuntuk berolah gerak memasuki APBS sampai Bouy nomor 2;

d. MT. Sinar Bukom memasuki APBS dengan menempatkan Bouynomor 5 pada sisi kanan, dimulai dengan haluan 120º sejatikemudian ke 180º dan terus ke 225º sejajar dengan APBS menujuBouy nomor 2;

e. Ketika MT. Sinar Bukom melintasi Bouy nomr 5, tepat di haluandengan arah yang berlawanan terlihat lampu dua kapal yangbergerak beriringan menuju keluar APBS, dan ketika dipanggilmelalui Radio VHF serta dilihat pada AIS, diketahui bahwa kapalyang berada di belakang adalah MV. Akasia, melalui Radio VHFkedua kapal sepakat untuk berpapasan kiri-kiri atau merah-merah,sedangkan untuk kapal yang berada di depan tidak memberijawaban, dan berdasarkan informasi dari MV. Akasia diketahuibahwa kapal tersebut bernama MT. SPT II;

f. Untuk komunikasi rencana berpapasan dengan MT. SPT II tidakdapat dilakukan karena panggilan beberapa kali kepada MT. SPT IItidak ada jawaban, atas dasar pertimbangan MT. Sinar Bukom akanberpapasan pada sisi kiri-kiri atau merah-merah dengan MV. Akasiadan atas prediksi bahwa MT. SPT II akan tetap berlayar pada APBSserta menempatkan Bouy nomor 5 pada sisi kirinya, makaTersangkut Nakhoda MT. Sinar Bukom mengambil keputusan untukmenyimpang 10º ke kanan terhadap kedua kapal sesuai ketentuandalam Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) Tahun 1972,serta menurunkan kecepatan kapal menjadi maju pelan sekali (deadslow a head);

g. Dalam perkembangannya ternyata MT. SPT II juga merubah haluandengan menyimpang ke kiri dan membentuk sektor tubrukandengan MT. Sinar Bukom, sedangkan apabila MT. Sinar Bukommerubah haluan dengan menyimpang ke kiri akan timbul resikotubrukan dengan MV. Akasia yang berada di belakang MT. SPT II,maka Tersangkut Nakhoda mengambil keputusan kemudi kanan20º, stop mesin dan kemudi cikar kanan hingga haluan mengarah ke300º, namun jarak kedua kapal semakin dekat dan pada pukul 22.55WIB terjadi tubrukan dengan MT. SPT II;

h. Setelah …

264

h. Setelah tubrukan kedua kapal saling bergerak menjauh, MT. SPT IIterlihat bergerak terus, dan setelah Tersangkut Nakhoda memanggil-manggil melalui Radio VHF tidak ada jawaban dari MT. SPT II, makaTersangkut Nakhoda mengambil keputusan untuk memutar haluankapal, mengarahkan kapal ke Bouy nomor 2 agar MT. Sinar Bukomkembali ke APBS dan pada pukul 23.25 WIB Pandu Nomor 80 naikke atas kapal, untuk selanjutnya kapal meneruskan pelayarannya;

i. Tanggal 21 Januari 2012, pukul 01.45 WIB MT. Sinar Bukom sandardi Dermaga AKR Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan setelahdiadakan pemeriksaan diketahui MT. Sinar Bukom mengalamikerusakan pada linggi atas disebelah kiri Boulbous Bow. Dalamperistiwa tersebut tidak terdapat adanya korban jiwa ataupun ciderapada Awak Kapal;

j. Cuaca saat kejadian langit cerah, angin dari arah Barat bertiuplemah, ombak calm sea dan daya tampak bagus (good visibility).

2. Saksi Mualim I, Saudara Hartono, tidak hadir dalam sidang, keterangandi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagaiberikut :

a. Lahir di : SragenTanggal : 24 Mei 1971Alamat : Griyan 004/001 Baturan Colomadu Karang AnyarPendidikanUmum : 1) SD, ijasah tahun 1984;

2) SMP, ijasah tahun 1987;3) SMA, ijasah tahun 1990.

Teknis : 1) ANT III, ijasah tahun 2002, di Jakarta;2) ANT II, ijasah tahun 2010, di Semarang.

Pengalaman berlayar :1) KM. Selat Mas, Radio Officer, tahun 1992 s/ d1993;2) KM. Caraka Jaya Niaga III-II, Radio Officer, tahun 1993 s/d

1994;3) KM. Niaga 56, Radio Officer, tahun 1994;4) KM. Caraka Jaya Niaga III-31, Radio Officer, tahun 1994 s/d

1995;5) KM. Pelopor, Radio Officer, tahun 1995 s/d 1996;6) KM. Twadika, Radio Officer, tahun 1995 s/d 1996;7) KM. Sinar Malaka, Radio Officer, tahun 1996 s/d 1997;8) MT. Eastern Bliss, Radio Officer, tahun 1997 s/d 1998;9) KM. Sinar Java, Radio Officer, tahun 1998 s/d 1999;10) MT. Sinar Bukom, Mualim III, tahun 2001 s/d 2002;11) MT. Sinar Dumai, Mualim III, tahun 2002 s/d 2003;12) MT. Sinar Sabang, Mualim III, tahun 2003 s/d 2004;13) MV. ACX Lily, Mualim III, tahun 2005 s/d 2006;

14) MT. Raisa …

265

14) MT. Raisa Ayu, Mualim III, tahun 2006 s/d 2007;15) MV. ACX Lily, Mualim II, tahun 2007 s/d 2008;16) MT. Sinar Jogya, Mualim II, tahun 2010 s/d 2011;17) MT. Sinar Bukom, Mualim I, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Saat kejadian Saksi sedang istirahat di kamar, setelah terjadibenturan Saksi melihat dari jendela kamar bahwa di depan sebelahkiri ada kapal lain, kemudian mendapat informasi dari anjunganbahwa telah terjadi benturan, Saksi memeriksa ke haluan dankemudian melapor ke Nakhoda bahwa untuk bagian-bagian kapal diatas air tidak terjadi kerusakan;

c. MT. Sinar Bukom melanjutkan pelayarannya ke Stasiun KarangJamuang untuk menjemput Pandu dan langsung sandar di AKRTerminal Surabaya, setelah menghitung muatan dan lain-lainkemudian dilakukan pembongkaran muatan, setelah pembongkaranmuatan baru diketahui bahwa linggi atas bulbous bow bagian kiridepan robek sekitar 30 cm.

3. Saksi Mualim III, Saudara Vicar Simon Alexsander, tidak hadir dalamsidang, keterangan di dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan(BAPP) adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : JakartaTanggal : 13 Maret 1989Agama : KristenAlamat : Jl. CIP Bali RT 07/03 Nomor 31 Jakarta TimurPendidikanUmum : 1) SD, ijasah tahun 2001, di Jakarta;

2) SMP, ijasah tahun 2004, di Jakarta;3) SMA, ijasah tahun 2007, di Jakarta.

Teknis : ANT III, ijasah tahun 2011, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :MT. Sinar Bukom, Mualim III, 05 November 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 20 Januari 2012, pukul 22.06 WIB, MT. Sinar Bukom tiba diambang luar Alur Pelayaran Barat Surabaya, Saksi melakukan serahterima jaga kepada Nakhoda untuk melakukan olah gerak(manouver) memasuki Alur Pelayaran Barat Surabaya sedangkanSaksi menunggu perintah Nakhoda, kapal berolah gerak tanpaPandu dari Bouy nomor 5 menuju Bouy nomor 2 dengan kecepatanmesin maju pelan sekali (dead slow a head);

c. Selang …

266

c. Selang beberapa lama kemudian Nakhoda menginstruksikan Saksiuntuk memanggil kapal yang belum diketahui identitasnya tetapitidak ada jawaban dari kapal tersebut, panggilan dari MT. SinarBukom dijawab oleh MV. Akasia dan sepakat untuk berpapasanmerah-merah, Saksi mengetahui adanya kemungkinan terjaditubrukan saat jarak MT. Sinar Bukom dengan kapal yang belumdiketahui identitas + 5 mil dan jarak antara MT. Sinar Bukomdengan MV. Akasia + 7,5 mil dari pilot Stasiun Karang Jamuang,tindakan Saksi untuk mencegah tubrukan sesuai perintah Nakhodaadalah mengadakan komunikasi, menggunkan lampu sorot,mengurangi kecepatan, dan merubah haluan ke kanan;

d. Diantara Bouy nomor 5 dan Bouy nomor 2 MT. Sinar Bukommengalami tubrukan dengan kapal yang belum diketahuiidentitasnya tersebut, saat kejadian Saksi berada di anjunganbersama dengan Nakhoda, KKM, dan Juru Mudi, keadaan cuacacerah, angin lebih kurang 5 knot, tinggi gelombang lebih kurang0,5 meter, alat – alat navigasi yang digunakan adalah Radar, GPS,dan Radio VHF chanel 12/16 serta kemudi dalam keadaan baik;

e. Setelah tubrukan Saksi mendapat perintah dari Nakhoda untukmelakukan sounding seluruh tangki dengan hasil tidak adakebocoran, dan kemudian kapal melanjutkan perjalanan ke StasiunKarang Jamuang;

f. Pukul 23.25 WIB, Pandu naik di Stasiun Karang Jamuang untukmenyandarkan kapal, setibanya Pandu di atas kapal kemudianmelakukan komunikasi dengan MT. SPT II namun tidak adajawaban;

g. Tanggal 21 Januari 2012, pukul 01.45 WIB, MT. Sinar Bukom sandardi dermaga PT. AKR, dan pada pukul 01.50 WIB, Pandu turun.

4. Saksi KKM, Saudara I Gusti Gede Panji, dalam keadaan sehat,memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : TuakilangTanggal : 27 November 1977Agama : HinduAlamat : Jl. Majapahit Perum Graha Persada Bakisan,

Tabanan, BaliPendidikanUmum : 1) SD, ijasah tahun 1990, di Tabanan;

2) SMP, ijasah tahun 1993, di Tabanan;3) SMA, ijasah tahun 1996, di Tabanan.

Teknis : 1) ATT III, ijasah tahun 2000, di Jakarta;2) ATT II, ijasah tahun 2006, di Jakarta;3) ATT I, ijasah tahun 2010, di Jakarta.

Pengalaman …

267

Pengalaman Berlayar :1) MT. Chembulk Barokah, Kadet, tahun 1998 s/d 1999;2) MT. Sinar Dumai, Masinis IV, tahun 2001 s/d 2002;3) MT. Sinar Sabang, Masinis IV, tahun 2003 s/d 2003;4) MT. Chem Rose, Masinis IV, tahun 2004 s/d 2004;5) MT. Sinar Merak, Masinis III, tahun 2005 s/d 2005;6) MT. Sinar Dumai, Masinis III, tahun 2006 s/d 2006;7) MT. Sinar Anyer, Masinis II, tahun 2007 s/d 2008;8) MT. Sinar Johor, KKM, tahun 2010 sd 2011;9) MT. Sinar Bukom, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Pada saat OHN, Saksi mempersiapkan mesin induk dan saranapendukungnya, memeriksa bahan bakar baik MFO maupun MDO,dan melakukan pengetesan terhadap mesin induk untuk olah gerak;

c. Setelah permesinan siap untuk berolah gerak, Saksi naik keanjungan untuk mengoperasikan handle mesin atas perintahNakhoda, dan di anjungan Saksi bersama dengan Nakhoda, MualimIII dan Juru Mudi Jaga;

d. Ketika memasuki alur mesin dalam keadaan maju pelan atau setaradengan kecepatan kapal antara 5-7 knots, dan ketika makin dekatdengan MT. SPT II mesin maju pelan sekali, kemudian stop mesin,dan selanjutnya terjadi tubrukan;

e. Sebelum terjadi tubrukan Saksi melihat dan mendengar Mualim IIImemanggil MT. SPT II melalui Radio VHF tetapi tidak ada jawaban,dan juga Saksi melihat Nakhoda memerintahkan kemudi ke kananuntuk menghindari tubrukan dengan MT. SPT II;

f. Setelah terjadi tubrukan, MT. Sinar Bukom melanjutkan perjalananke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan sandar di Dermaga AKRdengan selamat;

g. Setelah selesai bongkar muatan diadakan pemeriksaan, dan ternyataMT. Sinar Bukom mengalami kerusakan pada linggi atas BulbousBow sebelah kiri robek.

5. Saksi Masinis III, Saudara Harianto, dalam keadaan sehat, dibawahjanji, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : KediriTanggal : 16 Mei 1966Agama : KristenAlamat : Jl. Taman Malaka Selatan Blok A1 No. 45,

JakartaTimur.PendidikanUmum : 1) SD, ijasah tahun 1977;

2) SMP, ijasah tahun 1981;3) SMA, ijasah tahun 1984.

Teknis …

268

Teknis : ATT III, ijasah tahun 1988, di Semarang.

Pengalaman Berlayar :1) Bali Hai Cruise, Masinis II, tahun 1990 s/d 1994;2) KM. Supply, Masinis II, tahun 1994 s/d 1998;3) Bali Hai Cruises III, Masinis II, tahun 1998 s/d 2003;4) PT. Hebel Indonesia, supervisor, tahun 1990 s/d 2009;5) MT. Sinar Anyer, Masinis II, tahun 2010 s/d 2011;6) MT. Sinar Bukom, Masinis II, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Saat kejadian Saksi standby di control room sambil mencatat BukuOlah Gerak;

c. Sebelum tubrukan sempat pindah telegrap dari maju setengah kemaju pelan sekali, lalu stop, setelah beberapa menit kemuaiandi control room terasa benturan, dari stop ke tubrukan lebih kurang3 menit, dari tubrukan ke start lagi lebih kurang 6 menit;

d. Setelah terjadi tubrukan Saksi tetap di kamar mesin melaksanakantugas jaga sambil menunggu perintah dari KKM di anjungan;

e. Sistem komunikasi antara kamar mesin dengan anjunganmenggunakan telegrap dan telepon dalam kondisi baik;

f. Sistem penggerak start stop dari anjungan demikan juga majumundur posisi telegrap dari anjungan yang bertanggung jawabmengoperasikannya KKM dan dicatat di Buku Bell Book;

g. Kondisi mesin induk dan permesinan dalam kondisi baik (mesininduk Akasaka 2600 HP single propeller mesin bantu merk Yanmar260 HP, 300 KVA)

6. Saksi Juru Mudi, Saudara Andi Dwi Sijam Purnomo, dalam keadaansehat, dibawah Sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : BanjarmasinTanggal : 15 November 1969Agama : IslamAlamat : Perum ADDA Puriarta Blok A/3,Josenan, Taman

MadiunPendidikanUmum : 1) SD, ijasah tahun 1982, di Jakarta;

2) SMP, ijasah tahun 1985, di Jakarta;3) SMA, ijasah tahun 1988, di Jakarta.

Teknis : ANTD, ijasah tahun 2002, di Semarang;

Pengalaman Berlayar :1) MT. Botani Triton, Juru Mudi, tahun 2003 s/d 2003;

2) MT. Chem …

269

2) MT. Chem Lily, Juru Mudi, tahun 2003 s/d 2004;3) MT. Oriental Sky, Juru Mudi, tahun 2004 s/d 2005;4) MT. Gas Prunus, Juru Mudi, tahun 2006 s/d 2008;5) MT. Horizon Maru, Juru Mudi, tahun 2008 s/d 2009;6) MT. Sinar Jogya, Juru Mudi, tahun 2009 s/d 2010;7) MT. Horizon Maru, Juru Mudi, tahun 2010 s/d 2011;8) MT. Sinar Bukom, Juru Mudi, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 20 Januari 2012 pukul 22.30 WIB, MT. Sinar Bukommendekati Bouy nomor 5, Saksi berada di anjungan bersama denganNakhoda, Mualim III dan KKM, kapal sedang dalam kondisi berolahgerak (maneuver) yang langsung dikomando oleh Nakhoda, melihatlampu kapal warna hijau dan merah di haluan MT. Sinar Bukom;

c. Saksi menjalankan tugas sesuai perintah Nakhoda, yaitu kemudikanan 5º, kemudi kanan 10º, sampai dengan cikar kanan danterjadilah tubrukan, setelah tubrukan kapal melanjutkan perjalananmenuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan langsung sandardi Dermaga AKR Pelabuhan Surabaya.

7. Saksi Pandu Nomor 80, Saudara Simmase Taher, dalam keadaan sehat,dibawah Sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : SoppengTanggal : 26 Juni 1956Agama : IslamAlamat : Jl. Perum Pantai Mentari blok CC No.20

Kenjeran, Surabaya.PendidikanUmum : 1) SD, ijasah tahun 1970, di Soppeng;

2) SMP, ijasah tahun 1973, di Soppeng;3) SPMUP, ijasah tahun 1979, di Ujung Pandang;4) AMD, ijasah tahun 2001, di Cilacap.

Teknis : 1) MPI, ijasah tahun 1979, di Jakarta;2) MPB, ijasah tahun 1998, di Jakarta;3) ANT III, ijasah tahun 2002, di Jakarta;4) ANT II, ijasah tahun 2008, di Jakarta;5) ANT I, ijasah tahun 2011, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar dan Bekerja :1) MT. Rantau, Kadet, 06 Januari 1977 s/d 07 Desember 1978;2) KM. Karang Raya, Mualim III, 20 Agustus 1979 s/d 12 Desember

1979;3) KM. Kabaena, Mualim II, 03 Januari 1980 s/d 15 September

1980;4) MT. Marine Pasific II, Mualim II, 29 September 1980 s/d

18 Maret 1982;5) MT. Berjaya, Mualim I, 08 April 1982 s/d 13 April 1983;6) MT. Diana, Mualim I, 15 Juni 1983 s/d 27 Juli 1985;

7) MT. Purba …

270

7) MT. Purba Indah X, Nakhoda, 27 Juli 1985 s/d 25 Mei 1986;8) MT. Imelda, Nakhoda, 25 Mei 1986 s/d 20 November 1986;9) MT. Putra Indah X, Nakhoda, 20 November 1986 s/d

18 September 1987;10) PT. (Persero) Pelindo III Cabang Banjarmasin, 07 Agustus 1988

s/d 1997;11) PT. Pelindo III Cabang Cilacap. Tahun 1997 s/d 2000;12) PT. Pelindo III Cabang Surabaya, tahun 2000 s/d kejadian.

b. Saksi mendapat perintah untuk memandu MT. Sinar Bukom tanggal20 Januari 2012 pukul 19.30 WIB, dihubungi oleh Operator StasiunKepanduan Karang Jamuang bahwa MT. Sinar Bukom pukul20.30 WIB langsung sandar jetty AKR;

c. Kapal yang memasuki Alur Pelayaran Barat Surabaya bagi kapalyang Wajib Pandu biasanya Pandu naik dari Stasiun KarangJamuang sedangkan sesuai Protap Pemanduan seharusnya mulainaik dari Bouy Nomor 5;

d. MT. Sinar Bukom termasuk kapal yang wajib pandu, sedangkanMT. SPT II tidak wajib, pada saat kejadian tubrukan Saksi belumnaik ke kapal;

e. Saksi menerima laporan dari Nakhoda MT. Sinar Bukom di StasiunPandu Karang Jamuang bahwa telah terjadi tubrukan denganMT. SPT II selepas Bouy Nomor 5, Saksi menyarankan agar Nakhodamelaporkan kepada Perusahaan dan Syahbandar;

f. Tanggal 20 Januari 2012, pukul 23.45 WIB, Saksi naik ke MT. SinarBukom dan mengambil alih komando untuk proses masuk dermagaAKR Surabaya atas persetujuan Nakhoda;

g. Tanggal 21 Januari 2012, pukul 02.00 WIB, Saksi turun dariMT. Sinar Bukom dan memeriksa langsung kapal namun tidakmelihat ada kerusakan;

h. Saksi menerangkan bahwa MT. SPT II adalah kapal pelayanan isibahan bakar (bunker service) yang sudah sering kali melintasiAPBS;

i. Saksi mendengar komunikasi antara MT. Sinar Bukom denganMV. Akasia, bahwa mereka sepakat untuk berpapasan kiri-kiri ataumerah-merah.

MT. SPT II, SIDANG TANGGAL 05 APRIL 2013

1. Tersangkut Nakhoda Saudara Muljadi, dalam keadaan sehat, tanpadidampingi seorang Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagaiberikut:

a. Lahir …

271

a. Lahir di : SidoarjoTanggal : 20 Mei 1946Agama : IslamAlamat : Jl. Sobowiro RT. 05 / RW. 02 Wirobiting,

Prambon, SidoarjoPendidikanUmum : 1) SR, ijazah tahun 1960, di Pejantran;

2) SMP, ijazah tahun 1964, di Krian;3) SKS III, ijazah tahun 1975, di Surabaya.

Teknis : 1) MPT, ijasah tahun 1971, di Surabaya;2) MPI, ijasah tahun 1982, di Jakarta;3) ANT IV, ijasah tahun 2001, di Jakarta;

Pengalaman Berlayar :1) KM. GM 9, Kelasi, 21 Juni 1965 s/d 20 Desember 1968;2) TB. Kedaung I, Mualim II, 15 Oktober 1976 s/d 24 Mei 1977;3) TB. Kedaung I, Mualim I, 24 Mei 1977 s/d 06 Desember 1979;4) KM. Sandra Maria, Mualim II, 26 Maret 1980 s/d 20 November

1981;5) TB. Anoman I, Mualim I, 01 Desember 1981 s/d 30 Mei 1984;6) TB. Blambangan, Nakhoda, 01 Juni 1984 s/d 31 Juli 1985;7) MT. Bayu, Nakhoda, 06 Agustus 1985 s/d 07 November 1987;8) TB. Perfect Angel, Nakhoda, 10 Juni 1988 s/d 11 Juli 1990;9) KM. KC 1000, Nakhoda, 12April 1991 s/d 25 Mei 1993;10) TB. Darmo, Nakhoda, 18 juni 1993 s/d 08 Agustus 1994;11) TB. PU 1506, Nakhoda, 18 September 1994 s/d 18 September

1996;12) TB. Glon, Nakhoda, 24 Oktober 1996 s/d 24 Desember 1998;13) TB. PU 2401, Nakhoda, 26 Mei 1999 s/d31 Mei 2001;14) MT. Cahaya Selatan, Nakhoda, 22 Oktober 2004 s/d

11 Februari 2008;15) MT. Jamrud Selatan, Nakhoda, 01 Maret 2008 s/d 31 Oktober

2009;16) MT. Duta Selatan, Nakhoda, 19 Januari 2011 s/d 12 Desember

2011;17) MT. SPT II, Nakhoda, 12 Desember 2011 s/d 02 Juni 2012.

b. Pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 18.00 WIB, MT. SPT II bertolakdari Dermaga Berlian Timur Tanjung Perak Surabaya dengan tujuanPulau Bawean, Awak Kapal 8 (delapan) orang, muatan HSD 250 KL,kapal dilengkapi dengan alat-alat bantu navigasi berupa Radar1 (satu) unit, Radio VHF 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, KompasMagnet 1 (satu) unit dan SSB 1 (satu) unit, yang semuanya dapatberoperasi dalam keadaan baik;

c. Jumlah …

272

c. Jumlah Perwira bagian deck 2 (dua) orang termasuk Nakhoda danjumlah perwira bagian mesin 2 (dua) orang, saat kejadianTersangkut Nakhoda sedang melakukan dinas jaga bersama JuruMudi Jaga, dan MT. SPT II berdasarkan ukurannya adalahmerupakan kapal yang tidak wajib Pandu;

d. Ketika melintas Karang Jamuang MT. SPT II beriringan denganMV. Akasia, dimana MT. SPT II berada di depan MV. Akasia, dan dariarah berlawanan melintas Bouy nomor 5 Tersangkut Nakhodamelihat lampu merah kapal yang bergerak masuk dan dipanggilmelalui Radio VHF chanel 12 tidak ada jawaban, Tersangkut jugatidak mendengar panggilan dari kapal tersebut, tetapi mendengarkomunikasi antara kapal tersebut dengan MV. Akasia yang akanberpapasan kiri-kiri atau merah-merah;

e. Pada jarak 1 (satu) mil laut kapal tersebut terlihat lampu merah danlampu hijaunya. Pada jarak 3 kabel atau lebih kurang 550 meter darikapal tersebut Tersangkut Nakhoda merubah haluan ke kiri untukmemotong alur dengan memposisikan Bouy nomor 5 pada sisisebelah kanan haluan dan akan melintas perairan di sebelah BaratBouy nomor 5, tetapi pada saat yang bersamaan terlihat kapal yangdi depan juga merubah haluan ke kanan;

f. Jarak kedua kapal semakin mendekat, dan untuk menghindaritubrukan Tersangkut Nakhoda mengambil tindakan kemudi cikar kiri,mesin maju penuh, namun pada pukul 22.55 WIB tubrukan keduakapal tidak dapat dihindari;

g. Setelah terjadi tubrukan kedua kapal terus bergerak saling menjauh,MT. SPT II miring ke kanan 1º, dan untuk membuat kapal tegakTersangkut Nakhoda memerintahkan KKM untuk membuang airballast sebelah kanan tetapi tidak berhasil, selanjutnya dilakukanpengisian tangki ballast sebelah kiri sampai kapal tegak;

h. Setelah diadakan pemeriksaan kapal mengalami kerusakan padarailing dan penumpunya disebelah kanan tetapi tidak menggangguterhadap keselamatan kapal, sehingga kapal meneruskanperjalannya dan berlabuh jangkar di perairan Sembilangan Madura.Sedangkan dengan kapal lawan tubrukan tidak ada komunikasi, danberdasarkan informasi dari Stasiun Pandu Karang Jamuang diketahuibahwa nama kapal tersebut MT. Sinar Bukom;

i. Tersangkut …

273

i. Tersangkut Nakhoda membenarkan bahwa sesuai dengan aturandalam P2TL Tahun 1972 dalam melayari alur pelayaran harusbertahan pada sisi kanan alur dan apabila berpapasan pada sisi kiri-kiri atau merah-merah kecuali berdasarkan kesepakatan kedua kapalmenentukan pilihan lain. Tersangkut Nakhoda juga membenarkanbahwa sudah sering melakukan tindakan memotong alur padaperairan sebelah Barat Bouy nomor 5, hal ini atas dasarpertimbangan draft kapal kecil sehingga tidak kandas di perairandangkal;

j. Tersangkut Nakhoda menerangkan bahwa keadaan cuaca saatkejadian langit cerah, tidak hujan, angin dari Barat kecepatan lemah,laut tenang, dan daya tampak bagus.

2. Saksi Mualim I, Saudara Darsono, dalam keadaan sehat, di bawahsumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : SumenepTanggal : 03 Oktober 1970Agama : IslamAlamat : Dusun Mesjid Talango Sumenep

PendidikanUmum : 1) SD, ijazah tahun 1984, di Sumenep;

2) SMP, ijazah tahun 1987, di Sumenep;3) SMU, ijazah tahun 1990, di Sumenep.

Teknis : 1) MPT, ijasah tahun 1999, di Semarang;2) ANT V, ijasah tahun 2003, di Semarang.

Pengalaman Berlayar :1) PT. Garam, Mualim III, tahun 2004 s/d 2010;2) MT. SPT II, Mualim I, tahun 2010 s/d 2012.

b. Saat kejadian Saksi sedang istirahat di kamar, mengetahui bahwakapal telah terjadi tubrukan dari guncangan dan kapal yang miring,serta mendengar ada orang yang berteriak kapal ditubruk, kemudianSaksi memakai baju renang dan menuju anjungan untuk membantuNakhoda;

c. Setelah berada di anjungan melihat Nakhoda dan Juru Mudi Jaga,selanjutnya Saksi diperintah Nakhoda untuk membuang ballast3 (tiga) kanan supaya kapal tidak miring ke kanan, namun karenapompa ballast tidak mampu membuang air ballast 3 (tiga) kananmaka dilakukan pengisian ballast 3 (tiga) kiri sampai kapal tegak,selanjutnya kapal meneruskan perjalanannya dan berlabuh jangkardi Sembilangan Madura;

d. Setelah …

274

d. Setelah dilakukan penyelaman diketahui bahwa lambung kanankapal tepatnya pada tangki ballast 3 (tiga) kanan serta railing kananmain deck rusak, dan pemilik kapal memerintahkan ABK agar tetapwaspada dan kapal akan dimasukkan dock, tanggal 11 Februari2012, pukul 22.20 WIB, MT. SPT melakukan perbaikan di dockAdiluhung.

3. Saksi Juru Mudi, Saudara Sukir, dalam keadaan sehat, di bawahsumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : BojonegoroTanggal : 12 Januari 1982Agama : IslamAlamat : Jl. Ikan Duyung No. 8 SurabayaPendidikanUmum : 1) SD, ijazah tahun 1996, di Bojonegoro;

2) SMP, ijazah tahun 1999 di Bojonegoro;3) SMU, ijazah tahun 2002, di bojonegoro.

Teknis : ANT - D, ijazah tahun 2008, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :1) KM. Bahtera Sharun, Juru Mudi, tahun 2005 s/d 2006;2) KM. Bahtera Sion, Juru Mudi, tahun 2006 s/d 2008;3) TB. Armada II, Juru Mudi, tahun 2008 s/d 2009;4) MT. Berkah Selatan, Juru Mudi, tahun 2009 s/d2012;5) MT. SPT II, Juru Mudi, tahun 2012 s/d kejadian.

b. Tanggal 20 Januari 2013, pukul 19.30 WIB, MT. SPT II bertolak dariDermaga Pertamina Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menujuBawean dengan jumlah muatan HSD 250 KL;

c. Pukul 20.50 WIB, MT. SPT II melewati Bouy Nomor 2, Saksimendengar Nakhoda memanggil kapal masuk yang berada di BouyNomor 5 yang kemudian diketahui bernama MT. Sinar Bukom tapitidak ada jawaban, namun ketika MV. Akasia yang berada dibelakang kanan MT. SPT II memanggil, MT. Sinar Bukom menjawabdan meminta berpapasan kiri-kiri;

d. Setelah lepas Bouy Nomor 5, MT. Sinar Bukom terus ke kananmemotong haluan MT. SPT II, kemudian Nakhoda mengambiltindakan cikar kiri maju penuh namun tidak berhasil sehinggaMT. SPT II tertubruk di lambung kanan, kapal langsung miring kekanan 1º, Nakhoda perintahkan kapal kembali ke Madura dekat dockAdiluhung untuk perbaikan selanjutnya;

e. Akibat dari tubrukan, MT. SPT II mengalami kerusakan railing lebihkurang 6 (enam) meter dan lambung robek lebih kurang 3 (tiga)meter.

4. Saksi …

275

4. Saksi KKM, Saudara Sutono, dalam keadaan sehat, di bawah Sumpah,memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : LamonganTanggal : 30 Maret 1977Agama : IslamAlamat : Jl. Anjasmoro RT. 03 / RW. 03 Bareng, JombangPendidikanUmum : 1) SD, ijasah tahun 1989, di Lamongan;

2) SMP, ijasah tahun 1992, di Lamongan;3) SMU, ijasah tahun 1996, di Lamongan.

Teknis : 1) ATT - D, ijasah tahun 2003, di Jakarta;2) ATT V, ijasah tahun 2006, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :1) KM. Shoryu XI, Juru Minyak, tahun 2000 s/d 2004;2) KM. Bunga Teratai 55, Mandor Mesin, tahun 2006 s/d 2007;3) KM. Bunga Teratai 55, Masinis II, tahun 2007 s/d 2008;4) KM. Tanjung Permai, Masinis II, tahun 2008 s/d 2009;5) MT. SPT II, Masinis I, tahun 2009 s/d 2011;6) MT. SPT II, KKM, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 20 Januari 2013, pukul 19.30 WIB, MT. SPT II standbymesin persiapan bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak menujuBawean, awak kapal bagian mesin terdiri dari 3 (tiga) orang yaituSaksi, Masinis I dan Juru Minyak;

c. Saat berolah gerak Saksi berada di anjungan mengikuti instruksiNakhoda, dan meninggalkan anjungan untuk kontrol ke kamar mesinsetelah kapal melewati Karang Jamuang ;

d. Saat kejadian Saksi sedang berada di kamar mesin, sekitar 5 menituntuk kontrol karena sedang giliran jaga, meninggalkan anjunganseijin Nakhoda dan handle dipegang oleh Nakhoda, saat kejadianposisi mesin sedang maju dan akhirnya stop;

e. Setelah kejadian diperintah oleh Nakhoda melalui Mualim I untukmenstabilkan kapal karena kapal posisinya miring ke kanan, Saksimembuang air pada tangki ballast kanan tetapi pompa tidak mampu,dan Nakhoda memerintahkan mengisi tangki ballast 3 (tiga) kanansampai kapal tegak;

f. Pada saat tubrukan, KKM ke anjungan mengambil baju renang danmelihat keadaan sekitar kapal dan ternyata ada insiden tubrukankemudian memastikan kamar mesin aman, Saksi bersama Masinis Imemeriksa mesin dan got kamar mesin tidak bertambah;

g. Yang …

276

g. Yang ada di anjungan Nakhoda dan Juru Mudi, yang dilakukan olehNakhoda setelah terjadi tubrukan adalah membunyikan alarm danmengolah gerak kapal menuju Sembilangan Madura dan berlabuhjangkar.

5. Saksi Masinis I, Saudara Eko Sumarwanto, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : SukoharjoTanggal : 17 Juni 1983Agama : IslamAlamat : Sidan, RT. 02 / RW. 07 Klumprit, Mojolaban,

SukoharjoPendidikanUmum : 1) SD, ijasah tahun 1997, di Sukoharjo;

2) SMP, ijasah tahun 2000, di Sukoharjo;3) SMU, ijasah tahun 2003, di Surakarta.

Teknis : 1) ATT D, ijasah tahun 2006, di Surabaya;2) ATT V, ijasah tahun 2011, di Surabaya.

Pengalaman Berlayar :1) KM. Pulau Kalimantan, Juru Minyak 19 Februari 2007 s/d

10 Agustus 2007;2) KM. Suryani Ladjoni, Juru Minyak, 11 Agustus 2007 s/d 28 Juli

2008;3) KM. Niaga 56, Juru Minyak, 01 Agustus 2008 s/d 31 Maret 2009;4) KM. Kuala Mas, Juru Minyak, 08 April 2009 s/d 30 September

2009;5) MT. SPT II, Juru Minyak, 10 Desember 2009 s/d 02 Desember

2010;6) MT. SPT II, Masinis I, 14 Oktober 2011 s/d 12 Oktober 2012;

b. Saat kejadian sedang istirahat, merasakan ada benturan keraskemudian terbangun dan mengambil baju renang kemudian menujukamar mesin dan bertemu dengan KKM, mendengar alarm tapimesin normal;

c. Tugas dan tanggung jawab Masinis I di SPT II adalah : Mengontrol dan merawat mesin dan pompa sesuai perintah KKM; Membantu KKM dalam pengoperasian mesin; Mengontrol kebersihan dan kunci-kunci (peralatan kerja) yang

ada di kamar mesin; Mengontrol oli mesin induk dan mesin bantu, tekanan L/O dan

pendingin air tawar dan air laut serta gas buang.

d. Setelah kejadian membantu KKM kosongkan ballast 3 kanan karenalobang terlalu besar pompa tidak mampu maka diperintahkan untukmengisi ballast 3 kiri.

C. Pendapat …

277

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkasyang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara PemeriksaanPendahuluan, serta keterangan-keterangan yang diberikan para Tersangkutdan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di KantorKesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya tanggal 04 dan 05 April2013 sehubungan Kecelakaan Tubrukan antara MT. Sinar Bukom denganMT. SPT II di Perairan Alur Pelayaran Barat Surabaya, pada tanggal20 Januari 2012, pukul 22.55 WIB, telah sampai pada pendapat sebagaiberikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

MT. SINAR BUKOM.

a. KAPAL.

MT. Sinar Bukom adalah jenis kapal tangki minyak atau tangki kimia,konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT 2025,kapal dibangun tahun 1990 di Jepang. Kapal berbaling baling 1(tunggal) geladak 1 (satu) dan digerakkan oleh mesin penggerakutama merk Akasaka A 37, dengan daya 4 Tak Kerja Tunggal 2600HP putaran 250 Rpm. Kapal dilengkapi 3 (tiga) unit mesin bantumerk Yanmar 6 KHL-STN 3 x 270 HP, kapal diklaskan pada BiroKlasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 11647, tanda klasLambung A 100 “Oil Tanker” and “Chemical Tanker” type II &III ESP dan tanda klas Mesin SM.Dock terakhir kapal dilaksanakan di Tanjung Priok Jakarta tanggal25 September 2010 sampai dengan 04 Oktober 2010, pemeriksaanNautis dan Teknis dilaksanakan oleh Direktur Perkapalan danKepelautan.

b. SURAT KAPAL.

MT. Sinar Bukom dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969)Nomor 3780/Bc, Surat Laut Nomor PK.674/1088/SL-PM/DK-08,Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang NomorPK.001/1993/PLK-PM/DK-11, Sertifikat Keselamatan Konstruksi KapalBarang Nomor PK.001/1992/KTK-PM/DK-11, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku.

c. AWAK KAPAL.

Berdasarkan Surat Keterangan Susunan Perwira No.PK.304/164/06/SYB.Tpr-11, diterbitkan oleh Syahbandar KelasUtama Tanjung Perak Surabaya, tanggal 23 Desember 2011, kapaldiawaki 18 (delapan belas) orang dengan Perwira Kapal terdiri dari :

Bagian …

278

Bagian Dek :Nakhoda : Ajib Djunaidi ijazah ANT I, tahun 2001;Mualim I : Hartono ijasah ANT II, tahun 2010;Mualim II : Andy Syarifudin ijasah ANT II;Mualim III : Vicar Simon A. ijazah ANT III, tahun 2011.

Bagian Mesin :KKM : I Gusti Gede P.R.P. ijazah ATT I, tahun 2010;Masinis II : Santon S. Mangisi S. jasah ATT III;Masinis III : Usman ijazah ATT II;Masinis IV : Harianto ijasah ATT III, tahun 2010.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal,instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik danmemenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlakuserta diawaki secara cukup, Susunan Perwira Dek dan Mesin memenuhisyarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 70 Tahun1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002.

MT. SPT II.

a. KAPAL.

MT. SPT II Eks Man No. 1, eks Kiku Maru 3 adalah jenis KapalTangki Minyak, konstruksi baja, berbendera Indonesia denganukuran GT 288, kapal dibangun tahun 1986 di Jepang. Kapalberbaling-baling 1 (tunggal) dan penggerak utama 1 (satu) unitmesin diesel merk Yanmar MF 24 – HD, 4 Tak Kerja Tunggal 500 Hpputaran 320 Rpm. Kapal dilengkapi 1 (satu) unit mesin bantu merkYanmar 4 CHL-N 50 HP. Kapal diklasskan pada Biro KlasifikasiIndonesia (BKI) dengan nomor register 11700, tanda klass lambungA 100 L“Oil Tanker” with flash point above 60º C dan tanda klassmesin SM.Dock terakhir dilaksanakan di Madura tanggal 14 sampai dengan25 Agustus 2011, pemeriksaan Nautis dan Teknis dilaksanakan diSyahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya.

b. SURAT KAPAL.

MT. SPT II dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969)Nomor 3780/Bc, Surat Laut Nomor PK.674/2525/SL-PM/DK-09,Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang NomorPK.001/80/19/SYB.Tpr-2011, Sertifikat Keselamatan KonstruksiKapal Barang Nomor PK.001/80/18/SYB.Tpr-2011, serta memilikisertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturanperundang-undangan dan masih berlaku.

c. AWAK …

279

c. AWAK KAPAL.

Berdasarkan Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor No.PK.304/15/20/SYB.Tpr-12, tanggal 20 Januari 2012 dan berlakuuntuk 01 (satu) kali pelayaran, yang diterbitkan oleh SyahbandarKelas Utama Tanjung Perak Surabaya, kapal diawaki 08 (Delapan)orang termasuk Nakhoda dengan PERWIRA KAPAL terdiri dari :

Bagian Dek :Nakhoda : Muljadi ijazah ANT IV, tahun 2001;Mualim I : Darsono ijasah ANT V, tahun 2003.

Bagian Mesin :KKM : Sutono ijazah ATT V, tahun 2006;Masinis I : Eko Sumarwanto ijasah ATT V, tahun 2011.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa MT. SPT IIkapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baikdan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masihberlaku serta diawaki secara cukup, Susunan Perwira Dek dan Mesinmemenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan NomorKM 70 Tahun 1998 dan Surat Keputusan Direktur Jenderal PerhubunganLaut Nomor PY.67/2/3-01 untuk Daerah Pelayaran Terbatas.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnyatanggal 09 Nopember 2012, keadaan cuaca di Perairan Alur BaratSurabaya, tanggal 20 Januari 2012, adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Barat – Barat Laut, 6 – 18 knotsArah dan Kecepatan Arus : Timur - Tenggara, 0.9 – 1.4 Cm/detCuaca : Berawan banyak dan hujan disertai

gunturJarak Penglihatan : 0.5 – 1.5 MilTinggi Gelombang : Barat, 0.2 m – 0.4 m

b. Menurut keterangan Para Tersangkut dan para Saksi keadaan cuacasaat kejadian langit cerah, tidak hujan, angin dari arah Barat bertiuplemah, laut tenang, dan daya tampak bagus (good visibility).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keteranganTersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadiandapat diterima.

Bagian …

280

3. Muatan dan Stabilitas Kapal.

MT. SINAR BUKOM.

a. Keadaan Muatan.

Ukuran pokok kapal sesuai Surat Ukur Internasional (1969)L x B x H = 79,00 m x 14,00 m x 6,70 mLambung Bebas Tropik (LT) = 1107 mm = 1,107 mTebal plat geladak diperkirakan (t) = 11 mm = 0,011 mSarat maksimal

H = 6,70 mt = 0,011 m +

6,711 mLT = 1,107 m –

Sarat maksimal = 5,604 m

Displacement kapal (D) = 79,00 x 14,00 x 5,604 x 0,68x 1,025

= 4320,022 Ton

Berat kapal kosong (W) = 0,30 x D= 1296,006 Ton

Kapasitas angkut = D - W= 3024,016 Ton

Muatan kapal Chaustic Soda = 2700 Ton

b. Keadaan Stabilitas.

Sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) yangdibuat di Kantor Syahbadar Kelas Utama Tanjung Perak Surabayadan dari hasil Sidang Pemeriksaan Lanjutan yang dilaksanakan diSurabaya tanggal 04 April 2013, dinyatakan bahwa :

Kondisi haluan, lambung kanan dan lambung kiri setelah terjaditubrukan masih baik, hanya linggi di atas bulbous bow sebelah kirikondisi penyok (deformasi) bagian depan kiri, secara fisik kondisikapal masih cukup baik. Setelah terjadi tubrukan MT. Sinar Bukomtetap dalam keadaan tegak dan normal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatanMT. Sinar Bukom tidak melebihi kapasitas angkutnya dan keadaanstabilitas kapal sebelum dan setelah terjadi tubrukan masih cukup baik.

MT. SPT II …

281

MT. SPT II.

a. Keadaan Muatan.

Ukuran pokok kapal sesuai Surat Ukur Internasional (1969)L x B x H = 36,29 m x 7,80 m x 3,40 mLambung Bebas Tropik (LT) = 309 mm = 0,309 mTebal plat geladak diperkirakan (t) = 7 mm = 0,007 mSarat maksimal

H = 3,40 mt = 0,007 m +

3,407 mLT = 0,309 m –

Sarat maksimal = 3,098 m

Displacement kapal (D) = 36,29 x 7,80 x 3,098 x 0,68 x1,025

= 611,217 Ton

Berat kapal kosong (W) = 0,30 x D= 183,365 Ton

Kapasitas angkut = D - W= 427,852 Ton

Muatan kapal = 250 KL = 212,50 Ton

b. Keadaan Stabilitas.

Sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) yangdibuat di Kantor Syahbadar Kelas Utama Tanjung Perak Surabayadan dari hasil Sidang Pemeriksaan Lanjutan yang dilaksanakan diSurabaya tanggal 05 April 2013, dinyatakan bahwa :

Kapal bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menujuBawean dengan stabilitas dalam keadaan baik (positif). Setelahterjadi tubrukan MT. SPT II mengalami kebocoran pada TangkiBallast nomor 3 kanan, sehingga volume air laut pada tangkitersebut bertambah dan mengakibatkan kapal miring ke kanan 1º.Secara umum masalah tersebut akan mengurangi daya apungcadangan kapal, tetapi secara signifikan tidak mempengaruhiterhadap stabilitas kapal, hal ini mengingat bahwa Tangki Ballastdibatasi oleh sekat kedap dan sebelum bocor di dalam Tangki Ballastsudah ada air ballast.

Dengan …

282

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatanMT. SPT II tidak melebihi kapasitas angkutnya dan keadaan stabilitaskapal sebelum tubrukan kondisi baik dan setelah terjadi tubrukanstabilitas kapal masih dalam keadaan baik.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

MT. SINAR BUKOM.

a. Tentang Navigasi.

1) Dalam bernavigasi MT. Sinar Bukom telah memberdayakan alat-alat bantu navigasi yang ada di atas kapal secara optimal denganmemanfaatkan Radar, AIS, GPS, dan VHF sesuai Aturan 7 huruf(a) P2TL Tahun 1972, serta dibantu seorang Perwira Navigasisebagai pengamat;

2) Dalam bernavigasi MT. Sinar Bukom telah berlayar mengikutipetunjuk Sarana Bantu Navigasi dengan benar, berlayar di alurpelayaran sempit pada sisi kanan sesuai Aturan 9 huruf (a) P2TLTahun 1972 dan dalam situasi berhadapan telah melakukantindakan merubah haluan ke kanan untuk menghindari tubrukansesuai Aturan 14 huruf (a) dan (b) P2TL Tahun 1972.

b. Tentang Olah Gerak.

Dalam berolah gerak MT. Sinar Bukom menggunakan kemudimanual yang dioperasikan oleh seorang Juru Mudi, telah bergerakdengan kecepatan aman, dan telah memberdayakan kemudiataupun mesin secara proporsional, namun MT. Sinar Bukom dalamberolah gerak kurang memperhatikan maklumat dalam KepanduanBahari Indonesia Jilid II halaman 117, perihal wajib pandu dari Bouynomor 5 di daerah Alur Pelayaran Barat Surabaya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa carabernavigasi MT. Sinar Bukom sebelum terjadi tubrukan dapat diterimasedangkan cara berolah geraknya kurang dapat diterima.

MT. SPT II.

a. Tentang Navigasi.

1) Dalam bernavigasi MT. SPT II telah memanfaatkan alat-alatbantu navigasi berupa Radar, GPS, dan VHF sesuai Aturan 7huruf (a) P2TL Tahun 1972, namun dalam pengoperasiannyatidak didukung dengan seorang Perwira Navigasi sebagaipengamat;

2) Dalam …

283

2) Dalam bernavigasi MT. SPT II dalam berlayar di alur pelayaransempit tidak mengikuti petunjuk Sarana Bantu Navigasi denganmenempatkan Bouy nomor 5 pada sisi kanan haluan dan akanberlayar melintasi perairan sisi Barat Bouy nomor 5, dan dalamsituasi berhadapan melakukan tindakan merubah haluan ke kiriuntuk menghindari tubrukan, hal ini tidak sesuai dengan Aturan14 huruf (a) dan (b) P2TL Tahun 1972.

b. Tentang Olah Gerak.

Dalam berolah gerak MT. SPT II menggunakan kemudi manual yangdioperasikan oleh seorang Juru Mudi, telah bergerak dengankecepatan aman, tetapi tidak memanfaatkan stop mesin untukmenghindari tubrukan, dan tidak dibantu Masinis Jaga yangmengoperasikan handle mesin dalam berolah gerak, sehingga mesintidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa carabernavigasi MT. SPT II sebelum tubrukan tidak dapat diterima, dan caraberolah geraknya kurang dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

MT. SINAR BUKOM.

a. MT. Sinar Bukom ketika tiba di ambang luar dan memasuki APBSsudah menjalankan prosedur dengan benar, namun padakenyataannya sudah menjadi kebiasaan buruk bahwa di APBS Panduhanya bersedia naik di sekitar Bouy Nomor 2 dekat Stasiun PanduKarang Jamuang, sehingga Tersangkut Nakhoda membawa kapalnyadari Bouy Nomor 5 menuju Bouy Nomor 2 tanpa didampingi seorangpenasehat Pandu;

b. Dalam menghadapi situasi berpapasan dengan 2 (dua) kapal yangmau keluar, MT. Sinar Bukom hanya dapat berkomunikasi denganMV. Akasia dan telah melakukan kesepakatan rencana dalamberpapasan kiri-kiri atau merah-merah, tetapi dengan MT. SPT IItidak dapat berkomunikasi, sehingga dalam mengambil tindakanmenyimpang Tersangkut Nakhoda menerapkan sesuai aturan yangberlaku dan dengan memprediksi gerakan MT. SPT II saja, hal inidikarenakan adanya kegagalan dalam berkomunikasi;

c. Ketika MT. Sinar Bukom mengambil tindakan menyimpang denganmerubah haluan ke kanan sesuai dengan aturan ataupun sesuaiprediksi MT. SPT II tidak akan merubah haluan ke kiri, ternyataMT. SPT II justru merubah haluan ke kiri, sehingga kedua kapalmenghadapi situasi buruk dan akhirnya tubrukan tidak dapatdihindari.

MT. SPT II …

284

MT. SPT II.

a. MT. SPT II dalam melayari APBS tidak sepenuhnya secara konsistenmengikuti rambu-rambu Sarana Bantu Navigasi, yaitu ketika telahmelintasi Bouy Nomor 2 berusaha merubah haluan untuk berlayarmelintasi perairan sebelah Barat Bouy Nomor 5, padahal seharusnyadalam melintasi APBS pada arah keluar Bouy Nomor 5 ditempatkanpada sisi kiri haluan;

b. Ketika Tersangkut Nakhoda MT. SPT II mendengar melalui RadioVHF dan mengetahui bahwa MT. Sinar Bukom dan MV. Akasia akanberpapasan pada sisi kiri-kiri atau merah-merah, seyogyanyaMT. SPT II yang searah dengan MV. Akasia dengan serta mertamengikuti kesepakatan tersebut, sehingga situasi bersilangandengan MT. Sinar Bukom tidak akan terjadi, tetapi padakenyataannya MT. SPT II malah mengambil tindakan merubahhaluan ke kiri, padahal diketahui bahwa komunikasi denganMT. Sinar Bukom tidak dapat dilaksanakan;

c. Karena MT. SPT II merubah haluan ke kiri pada jarak yang relatifdekat yaitu lebih kurang 3 (tiga) kabel dan MT. Sinar Bukom jugamengambil tindakan merubah haluan ke kanan, maka kedua kapaltersebut mengalami situasi resiko tubrukan dan karena mengalamikegagalan dalam menghindar maka kedua kapal terjadi tubrukan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebabterjadinya tubrukan antara MT. Sinar Bukom dengan MT. SPT II, adalahkarena :

1) Dengan belum adanya Pandu di atas MT. Sinar Bukom, makaTersangkut Nakhoda MT. Sinar Bukom tidak mendapat informasiyang cukup untuk bernavigasi dan berolah gerak dalam situasidarurat di APBS, serta tidak dapat memahami karakteristik kapal-kapal berukuran kecil seperti MT. SPT II dalam melintasi APBStanpa Pandu;

2) Tersangkut Nakhoda MT. SPT II mengetahui adanya kesepakatanberpapasan antara MT. Sinar Bukom dengan MV. Akasia, namuntidak serta merta turut dalam kesepakatan tersebut melainkanberusaha bersimpangan pada sisi kanan-kanan dengan MT. SinarBukom, padahal Tersangkut Nakhoda MT. SPT II menyadari telahgagal dalam berkomunikasi dengan MT. Sinar Bukom dan akibatnyaMT. SPT II menghadapi resiko tubrukan dengan MT. Sinar Bukom;

3) Dengan tidak ditaatinya rambu-rambu Sarana Bantu Navigasi olehMT. SPT II dan dengan dilakukannya kebiasaan buruk TersangkutNakhoda MT. SPT II dalam melayarkan kapalnya melintasi perairansisi Barat Bouy Nomor 5 atau memotong alur, maka terjaditubrukan antara MT. SPT II dengan MT. Sinar Bukom yang berlayardari arah berlawanan.

6. Tentang …

285

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

MT. SINAR BUKOM.

a. Setelah terjadinya tubrukan Tersangkut Nakhoda MT. Sinar Bukomberusaha berkomunikasi dengan MT. SPT II melalui Radio VHFtetapi tidak berhasil dan melihat MT. SPT II bergerak menjauh,kemudian Tersangkut Nakhoda memerintahkan ABK untukmemeriksa bagian haluan yang mengalami tubrukan, dan hasilnyabelum terlihat adanya kerusakan yang berarti danmemperhitungkan kapal aman karena posisinya didepan sekatpelanggaran;

b. Tersangkut Nakhoda memutuskan MT. Sinar Bukom putar haluankembali ke APBS, dengan haluan menuju Bouy Nomor 2 untukmenjemput Pandu dan setelah Pandu naik mendapat informasibahwa MT. SPT II menuju Sembilangan Madura untuk berlabuhjangkar, selanjutnya kapal sandar di Dermaga AKR Tanjung PerakSurabaya dengan selamat.

Dengan demikian upaya penyelamatan yang dilakukan oleh TersangkutNakhoda MT. Sinar Bukom dapat diterima.

MT. SPT II.

a. Setelah terjadi tubrukan MT. SPT II miring ke kanan 1°, TersangkutNakhoda memerintahkan Mualim I dan KKM untuk mengadakanpemeriksaan pada dasar berganda dan kedapatan pada TangkiBallast nomor 3 sebelah kanan terjadi penambahan air ballast;

b. Mengetahui kondisi tersebut Tersangkut Nakhoda memerintahkanKKM untuk membuang air ballast pada Tangki Ballast nomor3 sebelah kanan tetapi tidak berhasil membuat kapal tegak,kemudian Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk mengisiTangki Ballast nomor 3 sebelah kiri sampai kapal tegak dan usahatersebut berhasil;

c. Setelah kapal tegak dan diperhitungkan kapal dalam keadaan aman,Tersangkut Nakhoda membawa MT. SPT II menuju PerairanSembilangan Madura untuk berlabuh jangkar dan tiba denganselamat.

Dengan demikian upaya penyelamatan yang dilakukan oleh TersangkutNakhoda MT. SPT II dapat diterima.

7. Tentang …

286

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus tubrukanantara MT. Sinar Bukom dengan MT. SPT II, tanggal 20 Januari 2012,pukul 22.55 WIB, di Alur Pelayaran Barat Surabaya, pada posisi sekitar06° - 52,2’ S / 112° - 44,4’ T, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa:

MT. SINAR BUKOM.

Tersangkut Nakhoda MT. Sinar Bukom dalam melayarkan kapalnyauntuk memasuki Alur Pelayaran Barat Surabaya dari Bouy Nomor 5sampai dengan Bouy Nomor 2 tidak didampingi seorang penasehatPandu, sehingga dinilai Tersangkut Nakhoda MT. Sinar Bukom belumsepenuhnya mentaati maklumat dalam Buku Kepanduan BahariIndonesia Jilid II, halaman 117.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TersangkutNakhoda MT. Sinar Bukom dinilai telah lalai untuk memenuhikewajibannya sesuai amanat Pasal 343 Kitab Undang-Undang HukumDagang (KUHD).

MT. SPT II.

Tersangkut Nakhoda MT. SPT II dalam melayarkan kapalnya melintasiAlur Pelayaran Barat Surabaya selepas Bouy Nomor 2 menuju BouyNomor 5 tidak mentaati rambu-rambu Sarana Bantu Navigasi dan dalambernavigasi tidak mentaati Aturan 14 huruf (a) dan (b) PeraturanPencegahan Tubrukan Di Laut (P2TL) tahun 1972.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TersangkutNakhoda MT. SPT II dinilai telah lalai untuk memenuhi kewajibannyasesuai amanat Pasal 342 dan Pasal 343 Kitab Undang-Undang HukumDagang (KUHD).

D. Putusan.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat(1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan PemerintahNomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal denganmempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan,Mahkamah Pelayaran :

287

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa tubrukan MT. Sinar Bukom dengan MT. SPT IIdi Alur Pelayaran Barat Surabaya, pada tanggal 20 Januari 2012,pukul 22.55 WIB, disebabkan karena tidak adanya Pandu di atasMT. Sinar Bukom ketika melintasi Bouy Nomor 5 menuju BouyNomor 2 sesuai yang dianjurkan dalam Buku Kepanduan Bahari JilidII dan juga disebabkan karena tidak ditaatinya rambu-rambu SaranaBantu Navigasi maupun Aturan 14 huruf (a) dan (b) P2TL tahun1972 oleh MT. SPT II.

II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda MT. Sinar Bukom telahtidak sepenuhnya memenuhi maklumat dalam Buku KepanduanBahari Indonesia Jilid II, dan dinilai telah lalai belum sepenuhnyamemenuhi kewajibannya sesuai Pasal 343 Kitab Undang-UndangHukum Dagang (KUHD).

III. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda MT. SPT II telah tidakmelaksanakan kewajiban sesuai dengan kecakapan pelaut yang baik(good seamanship), maupun telah tidak mematuhi Aturan 14 huruf(a) dan (b) Peraturan Pencegahan Tubrukan Di Laut (P2TL) tahun1972, dan dinilai telah lalai tidak memenuhi kewajibannya sesuaiPasal 342 dan Pasal 343 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang(KUHD).

IV. Menghukum :

1. Tersangkut Nakhoda MT. Sinar Bukom, bernama Ajip Djunaidi,tanggal lahir 20 Januari 1964, memiliki Sertifikat Keahlian PelautANT I, Nomor 6200003320N10201, Tahun 2001, denganPeringatan.

2. Tersangkut Nakhoda MT. SPT II, bernama Muljadi, tanggal lahir20 Mei 1946, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT IV, Nomor6200061730N40301, Tahun 2001, dengan mencabut sementaraSertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagaiNakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selamajangka waktu 1 (satu) bulan.

V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan PutusanMahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Lautditerima oleh Terhukum.

288

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Majelis dalamsidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 08 Mei 2013, dengandihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, serta dihadiri olehTerhukum Nakhoda MT. Sinar Bukom, dan tanpa dihadiri Terhukum NakhodaMT. SPT II.

Ketua : ................... Capt. A. Utoyo Hadi, S.H., M.Si., M. Mar.

Anggota : ................... Capt. Yusmardi K., M. Mar

Anggota : ................... Didi, M. Sc., M. Eng

Anggota : ................... Ir. Benny Haryono, M. M.

Anggota : ................... Muryamtini, S. H.

Sekretaris : ................... Bambang Sudarmanto, S. H., M. Si.