Upload
ngohanh
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
demis PERUBAHAN STATUS KELEMBAGAAN SATPOL-PP KOTA PADANG
2018
BAGIAN LAYANAN PENGADAAN SETDA KOTA PADANG
1/1/2018
PEMERINTAH KOTA PADANG
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai kelanjutan reformasi birokrasi di bidang keuangan negara dengan
mangacu kepada Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004
tentang Keuangan Negara, serta untuk menciptakan good governance sesuai
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Negara yang
bebas KKN, maka diperlukan sistem pengendalian intern dalam mengelola
keuangan negara/daerah. Mengingat pentingnya sistem pengendalian intern,
selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang merupakan turunan dari Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004 mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah
untuk menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Bagian Layanan Pengadaan Setda Kota Padang sebagai unit kerja
penyelenggara pemerintahan menyadari sepenuhnya akan pentingnya SPIP.
Didorong oleh kesadaran tersebut, Bagian Layanan Pengadaan Setda Kota
Padang akan menyelenggarakan SPIP, agar sistem pengendalian intern yang
dibangun efektif dan efisien diperlukan sesuatu rancangan yang tepat. Untuk
itu, diperlukan suatu rencana tindak pengendalian yang akan menjadi penentu
arah kebijakan SPIP yang terintegrasi dalam setiap tindakan di lingkungan
Bagian Layanan Pengadaan Setda Kota Padang dalam rangka mengamankan
upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum rencana tindak pengendalian ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
3. Peraturan Walikota Padang Nomor 37 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan SPIP di Pemerintah Kota Padang.
4. Surat Keputusan Kepala Bagian Layanan Pengadaan Sekretariat
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 2
Daerah Kota Padang Nomor 050.428 Tahun 2017 tentang Satuan
Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pada Bagian Layanan
Pengadaan.
C. Maksud dan Tujuan
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) merupakan dokumen yang berisi
gambaran dari efektifitas, struktur, kebijakan, dan prosedur organisasi dalam
mengendalikan resiko, perbaikan pengendalian yang ada/terpasang serta
pengkomunikasian dan pemantauan pelaksanaan perbaikannya. Dokumen ini
merupakan rencana tindak penegndalian atas pelaksanaan tugas pokok Bagian
Layanan Pengadaan sehingga diharapkan dapat memperoleh keyakinan
memadai bahwa tujuan Bagian Layanan Pengadaan yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
Rencana pengendalian dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi
pimpinan dan para pegawai di lingkungan Bagian Layanan Pengadaan dalam
rangka membangun pengendalian yang diperlukan untuk mencegah
kegagalan/penyimpangan dan/atau mempercepat keberhasilan pencapaian
tujuan Bagian Layanan Pengadaan.
D. Ruang Lingkup
Rencana Tindak Pengendalian ini fokus kepada pengendalian atas
kegiatan-kegiatan pokok dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
di Bagian Layanan Pengadaan. Pelaksanaan rencana tindak pengendalian
melibatkan seluruh jajaran pimpinan, tingkatan manajemen, pegawai, dan unit
kerja di lingkungan Bagian Layanan Pengadaan Setda Kota Padang. Realisasi atas
rencana tindak pengendalian diharapkan dalam tahun 2018.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 3
BAB II SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
A. Pengertian
Menurut ketentuan umum PP nomor 60 Tahun 2008, Sistem
Pengendalian Intern (SPI) didefinisikan sebagai proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan
seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara/daerah, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
didefinisikan sebagai Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang diselenggarakan
secara menyeluruh di lingkungan instansi pemerintah.
Definisi SPI dan SPIP diatas dipahami sebagai suatu mekanisme
pengendalian yang ditetapkan oleh pimpinan dan seluruh pegawai serta
diintegrasikan dengan proses kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan secara
berkesinambungan guna mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan
organisasi tersebut harus dapat diraih dengan cara menjaga dan mengamankan
aset daerah yang diamanatkan kepada instansi pemerintah, menjamin
tersedianya laporan manajerial yang handal, mentaati ketentuan yang berlaku,
mengurangi dampak negatif keuangan/kerugian, penyimpangan
termasuk/fraud, dan pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan
efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.
B. Tujuan SPIP
Penyelenggaraan SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi. Pemberian keyakinan tersebut dicapai
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara/daerah dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
C. Unsur-Unsur SPIP
Penyelenggaraan SPIP meliputi unsur-unsur sistem pengendalian intern
sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah kondisi suatu organisasi yang
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 4
mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. Membangun
lingkungan pengendalian memiliki arti membangun dan menciptakan
suatu “atmosfir” yang kondusif dan mendorong terimplementasinya
sistem pengendalian intern secara efektif. Lingkungan pengendalian
yang baik merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan intern
organisasi.
Lingkungan pengendalian akan efektif bila suatu lingkungan dengan
orang-orang yang berkompeten memahami tanggung jawab dan
batasan kewenangannya, memiliki pengetahuan yang memadai,
memiliki kesadaran yang penuh dan komoitmen untuk melakukan
apa yang benar dan apa yang seharusnya dengan mematuhi kebijakan
dan prosedur organisasi berikut standar etika dan perilaku. Peranan
pimpinan dalam mewujudkan suatu lingkungan pengendalian yang
baik sangat penting karena pimpinan berperan sebagai tone at the top
“irama” organisasi.
2. Penilaian Resiko
Penilaian resiko merupakan bagian integral dalam proses pengelolaan
resiko dalam pengambilan keputusan pada tindakan dan kegiatan
malalui tahapan identifikasi, analisis dan evaluasi resiko. Penilaian
resiko merupakan pencerminan dari pelaksanaan prinsip kehati-
hatian dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi.
3. Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk
mengatasi resiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan
prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi resiko telah
dilaksanakan secara efektif. Kegiatan pengendalian merupakan resiko
pencerminan dari aktualisasi penerapan kebijakan SPIP untuk
mencapai tujuan-tujuan pengendalian yang telah ditetapkan.
Karakteristik kegiatan pengendalian yang ditetapkan pada sekurang-
kurangnya telah memperhatikan bahwa kegiatan pengendalian :
❖ Diutamakan pada kegiatan/tujuan pokok organisasi;
❖ Dikaitkan dengan proses penilaian resiko;
❖ Disesuaikan dengan sifat khusus organisasi;
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 5
❖ Ditetapkan dengan kebijakan dan prosedur secara tertulis;
❖ Dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan; serta
❖ Dimonitor dan dievaluasi secara berkala untuk memastikan
eksistensi kegiatan pengendalian.
4. Informasi dan komunikasi
Informasi dan Komunikasi yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
dalam rangka penyelenggaraan SPIP merupakan proses pengumpulan
dan pertukaran informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan,
mengelola dan mengendalikan kegiatan instansi. Informasi dan
komunikasi mencakup pengumpulan dan penyajian informasi kepada
pegawai agar dapat melakukan tanggungjawabnya, termasuk
pemahaman akan peran dan tanggungjawabnya sehubungan dengan
pengendalian intern.
5. Pemantauan Berkelanjutan
Pemantauan atas pengendalian intern pada dasarnya dilaksankan
untuk memastikan apakah sistem pengendalian intern pada suatu
organisasi telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah
perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan telah dilaksanakan sesuai
dengan perkembangan yang terjadi.
D. Pernyataan Tanggungjwab (Statement of Responsibilies)
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 mengamanatkan
Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota/Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah untuk memberikan pernyataan bahwa pengelolaan
APBN/APBD telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern
yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Pernyataan ini dibuat setiap tahun
bersamaan dengan penyusunan laporan pernyataan sebagaimana dikehendaki
peraturan tersebut membawa konsekuensi perlunya dukungan fakta bahwa
sistem pengendalian intern memang sudah diselenggarakan secara memadai.
Untuk meyakini keandalan sistem pengendalian intern yang ada, Bagian
Layanan Pengadaan memandang perlu menjalankan siklus penyelenggaraan
SPIP setiap tahun, mulai dari identifikasi sasaran/tujuan sampai dengan
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 6
pemantauan penyelenggaraan pengendalian serta melakukan evaluasi atas
efektivitas penyelenggaraan SPIP tersebut.
Rencana tindak pengendalian merupakan saran untuk mendukung
penyelenggaraan SPIP dan pernyataan pimpinan mengenai kondisi SPIP. Hal ini
disebabkan sejauhmana realisasi atas rencana tindak pengendalian
menunjukkan sejauh mana pengendalian telah dijalankan.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 7
BAB III PENCIPTAAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN YANG DIHARAPKAN
A. Tujuan Penciptaan Lingkungan Pengendalian yang Baik
Unsur lingkungan pengendalian merupakan fondasi dari unsur-unsur
pengendalian intern lainnya, sehingga unsur lingkungan pengendalian memiliki
pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah. Lingkungan pengendalian yang baik/buruk
menentukan keberhasilan/kegagalan penerapan unsur SPIP lainnya. Oleh
karena itu, secara umum pembangunan lingkungan pengendalian bertujuan
untuk menciptakan “atmosfir” yang kondusif dan mendorong
terimplementasinya sistem pengendalian intern secara efektif di lingkungan
Bagian Layanan Pengadaan. Secara khusus, pembangunan lingkungan
pengendalian bertujuan untuk :
1. Tegaknya integritas dan nilai-nilai etika;
2. Terciptanya komitmen terhadap kompetensi;
3. Terciptanya kepemimpinan yang kondusif;
4. Terwujudnya struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
5. Terwujudnya pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang
tepat;
6. Terwujudnya kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya
manusia;
7. Terwujudnya aparat pengawasan intern pemerintah yang berperan
efektif; dan
8. Terwujudnya hubungan kerja yang baik antar unit kerja terkait.
B. Kondisi Lingkungan Pengendalian Saat Ini :
Tim penyelenggara SPIP Bagian Layanan Pengadaan mengambil langkah
strategis yaitu :
1. Rekapitulasi evaluasi lingkungan pengendalian seluruh lingkup
organisasi. Seluruh lingkup Bagian Layanan Pengadaan (Kabag dan
Kasubag) telah melaksanakan survey persepsi melalui kuisioner
Control Environment Evaluation (CEE) yang tertuang dalam RTP
masing-masing. Oleh karena itu, tim perlu melakukan Rekapitulasi
pernyataan-pernyataan lingkungan pengendalian.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 8
2. Melakukan Skoring dengan fokus pernyataan sub-sub unsur
lingkungan pengendalian, hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 1 :
Skoring Penilaian Terhadap Lingkungan Pengendalian
No Skor Keterangan
1. 1 Tidak Memadai
2. 2 Kurang Memadai
3. 3 Cukup Memadai
4. 4 Memadai
3. Merumuskan rencana penguatan lingkungan pengendalian untuk
menciptakan kondisi lingkungan pengendalian yang kondusif,
sehingga mampu mendorong terciptanya perilaku dan tindakan yang
lebih efektif dan efisien dari seluruh pegawai dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya.
4. Berdasarkan hasil penilaian terhadap lingkungan pengendalian di
lingkungan Bagian Layanan Pengadaan, diperoleh gambaran sebagai
berikut :
No Sub Unsur Kondisi
1 Penegakan integritas dan nilai etika Cukup Memadai
2 Komitmen terhadap kompetensi. Cukup Memadai
3 Kepemimpinan yang kondusif. Cukup Memadai
4 Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
Cukup Memadai
5 Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
Cukup Memadai
6 Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia;
Cukup Memadai
7 Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif
Cukup Memadai
8 Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait
Cukup Memadai
C. Rencana Perbaikan Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian yang kondusif merupakan unsur paling penting
dalam penerapan pengendalian intern. Bagian Layanan Pengadaan
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 9
menginginkan terciptanya lingkungan pengendalian yang kondusif, sehingga
mampu mendorong terciptanya prilaku dan tindakan yang lebih efisen dan
efektif dari seluruh pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Peningkatan kualitas perilaku dan tindakan tersebut diharapkan menjadi modal
utama untuk menghasilkan aktivitas pengendalian yang handal guna mencapai
tujuan organisasi. Hasil evaluasi atas kondisi lingkungan pengendalian
dirumuskan rencana penguatan lingkungan pengendalian menunjukan masih
adanya kelemahan lingkungan pengendalian yang perlu segera diperbaiki.
Atas kelemahan lingkungan pengendalian yang ada saat ini, langkah-
langkah perbaikan yang diperlukan dan merupakan prioritas untuk segera
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
No Sub Unsur Rencana Tindak Perbaikan/Penguatan
Lingkungan Pengendalian
1 Penegakan integritas dan nilai
etika
Mensosialisasikan kode etik di lingkup
Bagian Layanan Pengadaan
Menegakkan tindakan disiplin yang
tepat atas penyimpangan terhadap
kebijakan dan prosedur atau
pelanggaran terhadap aturan kode etik
2 Komitmen terhadap
kompetensi
Menyusun standar kompetensi jabatan
untuk setiap tugas dan fungsi pada
masing-masing jabatan
Mengidentifikasi dan menetapkan
kegiatan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas dan fungsi pada
masing-masing jabatan
3 Kepemimpinan yang kondusif. Menyelenggarakan pelatihan dan
pembimbingan untuk membantu
pegawai mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi pekerjaannya
4 Pembentukan struktur
organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan
Melakukan reviu dan penyesuaian SOTK
dengan tipologi organisasi
Penyesuaian nomenklatur dan
memberikan kejelasan terhadap
Penjabaran tupoksi organisasi
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 10
5 Pendelegasian wewenang dan
tanggung jawab yang tepat
Melakukan sosialisasi perwako
penjabaran tupoksi dan memberikan
wewenang kepada pegawai yang tepat
sesuai dengan tingkat tanggung
jawabnya dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi
6 Penyusunan dan penerapan
kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya
manusia
Memberikan prioritas pengembangan
SDM untuk menunjang kegiatan
7 Perwujudan peran aparat
pengawasan intern
pemerintah yang efektif
Memberikan keyakinan yang memadai
atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan
efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi
8 Hubungan kerja yang baik
dengan instansi pemerintah
terkait
Diwujudkan dengan adanya mekanisme
hubungan kerjasama yang baik antar
instansi yang terkait dengan rapat-rapat
Koordinasi antar SKPD
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 11
BAB IV RESIKO DAN KEGIATAN PENGENDALIAN
A. Pernyataan Tujuan
Penyelenggaraan SPIP dimaksudkan untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi. Pemberian keyakinan tersebut
dicapai melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara/daerah, ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan. Pada tahun 2018 rencana tindak pengendalian yang
disusun Bagian Layanan Pengadaan diprioritaskan untuk pembangunan
pengendalian dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang telah disusun pada
misi yang tertuang dalam Renstra Sekretariat Daerah Kota Padang, dimana
dapat dipaparkan sebagai berikut :
“Mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa Yang Terintegrasi Berdasarkan Prinsip,
Etika, dan Tata Nilai Pengadaan”.
B. Resiko-resiko
Berdasarkan hasil penilaian resiko yang megancam pencapaian tujuan,
terdapat resiko-resiko yang menjadi prioritas untuk ditangani. Resiko-resiko
dimaksud meliputi resiko yang teridentifikasi berdasarkan permasalahan yang
ditemukan dan resiko yang teridentifikasi melalui diskusi, yaitu :
Resiko atas pencapaian tujuan :
a) Keterlambatan OPD/Unit Kerja dalam mengentri data dan
mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP).
b) Dokumen lelang yang terlambat disampaikan oleh OPD/Unit Kerja ke
Bagian Layanan Pengadaan.
c) Terjadi permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan
Secara Elektronik (SPSE), baik pada saat penyedia mengupload
dokumen penawaran maupun pada saat Panitia Pengadaan/Pokja ULP
mendownload dokumen penawaran.
d) Trauma psikis yang dialami Panitia Pengadaan/Pokja ULP, karena
pada beberapa kasus dihadapkan dengan permasalahan perdata dan
pidana.
e) Adanya intervensi, baik dari internal maupun eksternal terhadap
proses pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh
Panitia Pengadaan/Pokja ULP.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 12
f) Kualitas barang/jasa yang dilaksanakan/ditawarkan oleh penyedia
tidak optimal, disebabkan kemampuan, kompetensi, dan
profesionalitas penyedia yang tidak terjamin dan tidak terukur, serta
penyedia juga melaksanakan pekerjaan yang lain di waktu yang
bersamaan.
Hasil analisis atas resiko-resiko dimaksud memperlihatkan peta resiko sebagai
berikut:
PETA RESIKO
Kemungkinan
Keterangan :
Tingkat I : Level resiko sangat rendah
Tingkat II : Level resiko rendah
Tingkat III : Level resiko tinggi
Tingkat IV : Level resiko sangat tinggi
C. Kegiatan Pengendalian Terpasang
Sampai dengan saat ini, Bagian Layanan Pengadaan telah membangun
berbagai pengendalian untuk pencapaian tujuan pada misi yang diemban.
Beberapa pengendalian dinilai telah efektif namun beberapa lainnya
Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0Seri1; 0; 0
Ko
nseku
en
si
Likelihood
1,4,5,7,8,9,10
2,3
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 13
kurang/tidak efektif mengatasi resiko dalam upaya pencapaian tujuan.
Pengendalian yang telah terpasang, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Menyampaikan surat edaran tentang percepatan entri data dan
pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan
(SiRup).
2. Melakukan koordinasi dengan PPK OPD dalam percepatan entri data
dan pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum
Pengadaan (SiRup).
3. Menyampaikan surat edaran tentang percepatan pelaksanaan
pengadaan barang/jasa.
4. Melaksanakan koordinasi dengan PPK OPD dalam percepatan
penyampaian dokumen lelang untuk diproses pada Bagian Layanan
Pengadaan.
5. Melakukan koordinasi dengan LPSE dan LKPP terkait
permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE).
6. Melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan kepada
ketentuan peraturan pengadaan serta taat azas, norma, dan etika
pengadaan.
7. Meningkatkan profesionalitas dan integritas Panitia Pengadaan/Pokja
ULP dalam pemilihan penyedia barang/jasa.
8. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan yang ketat terhadap
penyedia, serta menerapkan sanksi yang tegas bagi penyedia yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan KAK dan waktu
yang telah ditetapkan.
D. Kegiatan Pengendalian yang Masih Dibutuhkan
Dalam rangka meningkatkan efektifitas penanganan risiko, beberapa
kegiatan pengendalian yang telah ada perlu ditingkatkan dan beberapa kegiatan
pengendalian baru perlu dibangun. Pembangunan kegiatan pengendalian
didasarkan kepada upaya untuk mengurangi kemungkinan munculnya
penyebab resiko dan upaya untuk mengurangi dampak apabila resiko benar-
benar terjadi. Sebagian kegiatan pengendalian yang dibangun didasarkan
kepada rekomendasi pihak auditor.
Kegiatan pengendalian yang masih perlu dibangun adalah sebagai berikut:
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 14
Tujuan 1
Pengumuman Rencana Umum Pengadaan (RUP) barang/jasa yang tepat
waktu.
✓ Menyampaikan surat edaran tentang percepatan entri data dan
pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan
(SiRup).
✓ Melakukan koordinasi dengan PPK OPD dalam percepatan entri data
dan pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum
Pengadaan (SiRup).
Tujuan 2
Penyampaian dokumen lelang oleh OPD/Unit Kerja tepat waktu dan
lengkap.
✓ Menyampaikan surat edaran tentang percepatan pelaksanaan
pengadaan barang/jasa.
✓ Melaksanakan koordinasi dengan PPK OPD dalam percepatan
penyampaian dokumen lelang untuk diproses pada Bagian Layanan
Pengadaan.
Tujuan 3
Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan
menggunakan sistem elektronik.
✓ Melakukan koordinasi dengan LPSE dan LKPP terkait
permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE).
Tujuan 4
Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
✓ Melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan kepada
ketentuan peraturan pengadaan serta taat azas, norma, dan etika
pengadaan.
Tujuan 5
Panitia Pengadaan/Pokja ULP yang prosfesional, integritas, dan kompeten.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 15
✓ Meningkatkan profesionalitas dan integritas Panitia Pengadaan/Pokja
ULP dalam pemilihan penyedia barang/jasa.
Tujuan 6
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan
barang/jasa.
✓ Melaksanakan pengendalian dan pengawasan yang ketat terhadap
penyedia, serta menerapkan sanksi yang tegas bagi penyedia yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan KAK dan waktu
yang telah ditetapkan.
Kegiatan pengendalian yang dibangun akan tertuang dalam bentuk
kebijakan dan prosedur operasi standar yang terintegrasi dalam aktivitas
organisasi.
Rincian kegiatan pengendalian yang masih dibutuhkan dalam rangka
mengatasi resiko tertuang dalam lampiran 3.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 16
BAB V INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Informasi dan komunikasi yang dimaksud dalam RTP ini adalah informasi
dan komunikasi yang dibutuhkan dalam rangka mendukung berjalannya
pengendalian yang dibangun. Informasi dan komunikasi yang perlu
diselenggarakan terkait dengan pengendalian yang dibangun sesuai yang
direncanakan dalam RTP meliputi:
1. Rapat koordinasi dengan OPD/Unit Kerja terkait percepatan entri data
dan pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum
Pengadaan (SiRup).
2. Rapat koordinasi dengan OPD/Unit Kerja terkait percepatan
pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
3. Rapat koordinasi dengan LPSE Kota Padang dan fasilitasi dengan LKPP
terkait permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan
Secara Elektronik (SPSE).
4. Rapat koordinasi dengan Panitia Pengadaan/Pokja ULP terkait
prosedur pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan kepada
ketentuan peraturan pengadaan serta taat azas, norma, dan etika
pengadaan.
5. Rapat koordinasi dengan Panitia Pengadaan/Pokja ULP terkait
integritas Panitia Pengadaan/Pokja ULP dalam pemilihan penyedia
barang/jasa.
6. Rapat koordinasi dengan OPD dan asistensi kepada Penyedia
barang/jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Rincian rancangan informasi dan komunikasi yang dibutuhkan dalam
rangka pengendalian dimaksud tertuang dalam lampiran 4.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 17
BAB V PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pemantauan dan evaluasi atas pengendalian intern pada dasarnya
ditujukan untuk meyakinkan apakah pengendalian intern yang terpasang telah
berjalan efektif mengatasi resiko dan apakah pengendalian perbaikan yang
diperlukan telah dilaksanakan. Pemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan
meliputi :
1. Pemantauan Berkelanjutan
Pemantauan berkelanjutan dilaksanakan atas pengendalian kunci
untuk meyakinkan bahwa pengendalian tersebut dijalankan
sebagaimana seharusnya. Masing-masing OPD/unit kerja pemilik
resiko membangun dan melaksanakan pemantauan berkelanjutan.
Pemantuan berkelanjutan yang perlu dilakukan meliputi sebagai
berikut :
✓ Pemantauan berkelanjutan oleh atasan langsung terkait ketepatan
waktu dalam mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP)
oleh OPD/Unit Kerja.
✓ Pemantauan berkelanjutan oleh atasan langsung terkait Dokumen
lelang yang disampaikan oleh OPD/Unit Kerja.
✓ Pemantauan berkelanjutan oleh atasan langsung terhadap
permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE).
✓ Pemantauan berkelanjutan oleh atasan langsung terhadap
masalah psikologis yang dialami Panitia Pengadaan/Pokja ULP,
yang dihadapkan dengan permasalahan perdata dan pidana.
✓ Pemantauan berkelanjutan oleh atasan langsung terhadap proses
pemilihan penyedia barang/jasa
✓ Pemantauan berkelanjutan oleh atasan langsung terhadap
kualitas pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan.
Pemantauan berkelanjutan atas pengendalian tertuang dan
terintegrasi dalam kebijakan dan prosedur pengendalian. Rincian
Pemantauan berkelanjutan yang akan dilakukan tertuang dalam
lampiran 5.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 18
2. Evaluasi Terpisah.
Evaluasi bertujuan untuk meyakinkan apakah pengendalian intern
yang terpasang telah berjalan efektif.
3. Pelaksanaan Tindak Lanjut
Sebagai bagian dari penyelenggaraan dan perbaikan SPIP, atas setiap
rekomendasi hasil audit/evaluasi/reviu dari auditor eksternal
maupun internal, setiap OPD/Unit Kerja melaksanakan
tindaklanjutnya.
4. Pemantauan atas Pelaksanaan RTP
Setiap OPD/Unit Kerja memberikan laporan atas pelaksanaan RTP
sesuai dengan tanggungjawabnya secara berkala kepada tim
pemantau. Hasil pemantauan tim pemantau dilaporkan kepada
Walikota.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN BAGIAN LAYANAN PENGADAAN TAHUN 2018 19
BAB VI PENUTUP
Rencana Tindak Pengendalian Bagian Layanan Pengadaan Tahun 2018
merupakan salah satu dokumen penting dalam penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam rangka mewujudkan proses yang
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara/daerah, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
Pemantauan atas pelaksanaan sesuai rencana tindak pengendalian ini dan
evaluasi atas efektifitas pengendalian yang ada akan menjadi dasar
pertimbangan pembuatan statement of responsibility dalam laporan keuangan.
Padang, Oktober 2018
Kepala Bagian Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah Kota Padang
Yoga Nathasa Amin, S.STP NIP. 19800419 199912 1 001
1
Lampiran 1 : Rencana Tindak Perbaikan Lingkungan Pengendalian
No Kondisi Lingkungan
Pengendalian Yang Belum Memadai
Rencana Tindak Perbaikan/ Penguatan Lingkungan Pengendalian
Penanggung Jawab Pelaksanaan perbaikan
Target Waktu Penyelesaian
1 2 3 4 5
I Penegakan Integritas dan Nilai Etika
1 Pengembangan Integritas dan Nilai Etika
Sosialisasi Peraturan Walikota Nomor : 10 Tahun 2016 tentang Kode Etik Pegawai ASN Pemko Padang
Kabag Layanan Pengadaan 2018 Pimpinan Instansi mengembangkan sikap etika dan tata nilai yang dapat dimengerti oleh seluruh pegawai
2 Pengomunikasian nilai-nilai etika
Pimpinan Instansi mengkomunikasikan komitmennya akan nilai-nilai etika melalui perkataan dan tindakan
II Komitmen Terhadap Kompetensi
1 Identifikasi Kompetensi Evaluasi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dievaluasi secara regular dan dijaga kesinambungannya Kabag Layanan Pengadaan 2018
2 Pemanfaatan Individu yang memiliki kompetensi
Melaksanakan diklat/ pelatihan
III Struktur Organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
1 Menjaga Kelangsungan Proses
Garis Pelaporan Pimpinan Instansi mengetahui pentingnya menjaga kelangsungan proses sebagai tujuan verifikasi dari informasi yang dihasilkan dari sistem informasi organisasi
Kabag Layanan Pengadaan 2018
IV Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
1 Pengawasan atas pengendalian internal dan risiko
Pimpinan Instansi mengawasi proses penentuan tanggung jawab untuk pengendalian internal dan Pimpinan Instansi risiko
Kabag Layanan Pengadaan 2018
V Kebijakan Pengembangan SDM
1 Penerimaan dan retensi pegawai pada posisi kunci
Penerimaan dan retensi pegawai pada posisi kunci didasarkan pada prinsip-prinsip integritas dan kompetensi yang diperlukan sehubungan dengan posisi tersebut
Kabag Layanan Pengadaan 2018
2
Lampiran 2 : Daftar Risiko Prioritas Teridentifikasi
No Pernyataan Risiko Pemilik Risiko Penyebab Dampak Pada Capaian
Tujuan 1 2 3 4 5
Tujuan 1 : Pengumuman Rencana Umum Pengadaan (RUP) barang/jasa yang tepat waktu.
Keterlambatan OPD/Unit Kerja dalam mengentri data dan mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP). Kasubag Layanan
Pengadaan
OPD/Unit Kerja belum memahami tentang Rencana Umum Pengadaan (RUP)
Proses lelang atau pengadaan melalui e-Katalog terhambat karena data pada RUP belum diumumkan/ ditayangkan
Tujuan 2 : Penyampaian dokumen lelang oleh OPD/Unit Kerja tepat waktu dan lengkap.
Dokumen lelang yang terlambat disampaikan oleh OPD/Unit Kerja ke Bagian Layanan Pengadaan.
Kasubag Layanan Pengadaan
Keseriusan OPD/Unit Kerja yang masih kurang terhadap pengadaan barang/jasa yang ada pada OPD/Unit Kerja-nya masing-masing
Terlambatnya pelaksanaan lelang/ pemilihan penyedia/barang jasa
Tujuan 3 : Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem elektronik.
Terjadi permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), baik pada saat penyedia mengupload dokumen penawaran maupun pada saat Panitia Pengadaan/Pokja ULP mendownload dokumen penawaran.
Kasubag Evaluasi dan Pengendalian
Pengadaan
• Tingginya akses pengguna terhadap SPSE.
• Kapasitas bandwith server yang terlalu kecil.
Terhambatnya aktivitas Pokja ULP dan Penyedia dalam mengakses SPSE.
Tujuan 4 : Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Trauma psikis yang dialami Panitia Pengadaan/Pokja ULP, karena pada beberapa kasus dihadapkan dengan permasalahan perdata dan pidana.
Pokja ULP
Pihak-pihak tertentu menjadikan Pokja ULP untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Berkurangnya jumlah anggota Pokja ULP yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan 5 : Panitia Pengadaan/Pokja ULP yang prosfesional, integritas, dan kompeten.
Adanya intervensi, baik dari internal maupun eksternal terhadap proses pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan/Pokja ULP.
Pokja ULP
Keinginan pihak-pihak tertentu untuk memenangkan suatu pekerjaan.
Pelaksanaan lelang/pemilihan penyedia barang/jasa menjadi tidak objektif dan adil sesuai dengan prinsip dan etika pengadaan.
Tujuan 6 : Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Kualitas barang/jasa yang dilaksanakan/ditawarkan oleh penyedia tidak optimal, disebabkan kemampuan, kompetensi, dan profesionalitas penyedia yang tidak terjamin dan tidak terukur, serta penyedia juga melaksanakan pekerjaan yang lain di waktu yang bersamaan.
Kasubag Evaluasi dan Pengendalian
Pengadaan
Rendahnya kemampuan/ kompetensi/ profesionalitas penyedia barang/jasa dalam melaksanakan pekerjaan.
Hasil pekerjaan yang dilaksanakan menjadi tidak optimal
3
Lampiran 3 : Rencana Tindak Perbaikan Kegiatan Pengendalian
No Pernyataan Risiko Kegiatan Pengendalian yang masih
dibutuhkan/ rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian
Penanggung jawab pelaksanaan perbaikan
Target waktu
penyelesaian 1 2 3 4 5
Tujuan 1 : Pengumuman Rencana Umum Pengadaan (RUP) barang/jasa yang tepat waktu.
Keterlambatan OPD/Unit Kerja dalam mengentri data dan mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP).
Menyampaikan surat edaran tentang percepatan entri data dan pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRup). Kasubag Layanan
Pengadaan Triwulan I
Melakukan koordinasi dengan PPK OPD dalam percepatan entri data dan pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRup).
Tujuan 2 : Penyampaian dokumen lelang oleh OPD/Unit Kerja tepat waktu dan lengkap.
Dokumen lelang yang terlambat disampaikan oleh OPD/Unit Kerja ke Bagian Layanan Pengadaan.
Menyampaikan surat edaran tentang percepatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Kasubag Layanan Pengadaan
Triwulan I Melaksanakan koordinasi dengan PPK OPD dalam percepatan penyampaian dokumen lelang untuk diproses pada Bagian Layanan Pengadaan.
Tujuan 3 : Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem elektronik.
Terjadi permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), baik pada saat penyedia mengupload dokumen penawaran maupun pada saat Panitia Pengadaan/Pokja ULP mendownload dokumen penawaran.
Melakukan koordinasi dengan LPSE dan LKPP terkait permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
Kasubag Evaluasi dan Pengendalian
Pengadaan
Apabila ada permasalaha
n
Tujuan 4 : Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Trauma psikis yang dialami Panitia Pengadaan/Pokja ULP, karena pada beberapa kasus dihadapkan dengan permasalahan perdata dan pidana.
Melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan kepada ketentuan peraturan pengadaan serta taat azas, norma, dan etika pengadaan.
Kabag Layanan Pengadaan / Kepala ULP
Triwulan I
Tujuan 5 : Panitia Pengadaan/Pokja ULP yang prosfesional, integritas, dan kompeten.
Adanya intervensi, baik dari internal maupun eksternal terhadap proses pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan/Pokja ULP.
Meningkatkan profesionalitas dan integritas Panitia Pengadaan/Pokja ULP dalam pemilihan penyedia barang/jasa.
Kabag Layanan Pengadaan / Kepala ULP
Triwulan I
Tujuan 6 : Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Kualitas barang/jasa yang dilaksanakan/ditawarkan oleh penyedia tidak optimal, disebabkan kemampuan, kompetensi, dan profesionalitas penyedia yang tidak terjamin dan tidak terukur, serta penyedia juga melaksanakan pekerjaan yang lain di waktu yang bersamaan.
Melaksanakan pengendalian dan pengawasan yang ketat terhadap penyedia, serta menerapkan sanksi yang tegas bagi penyedia yang tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan KAK dan waktu yang telah ditetapkan.
Kasubag Evaluasi dan Pengendalian
Pengadaan
Triwulan I, II, III, IV
4
Lampiran 4 : Rencana Informasi Dan Komunikasi Pengendalian
No Tujuan Pengandalian yang
direncanakan
Media/Bentuk/ Sarana/
Pengomunikasian
Penyedia Informasi
Penerima Informasi
Waktu Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 1 Pengumuman
Rencana Umum Pengadaan (RUP) barang/jasa yang tepat waktu.
Menyampaikan surat edaran tentang percepatan entri data dan pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRup).
Rapat koordinasi dengan OPD/Unit Kerja terkait percepatan entri data dan pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRup).
Kabag Layanan
Pengadaan Setda Kota
Padang
Seluruh OPD/Unit
Kerja
Triwulan I
Melakukan koordinasi dengan PPK OPD dalam percepatan entri data dan pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRup).
2 Penyampaian dokumen lelang oleh OPD/Unit Kerja tepat waktu dan lengkap.
Menyampaikan surat edaran tentang percepatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Rapat koordinasi dengan OPD/Unit Kerja terkait percepatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Kabag Layanan
Pengadaan Setda Kota
Padang
Seluruh OPD/Unit
Kerja
Triwulan I
Melaksanakan koordinasi dengan PPK OPD dalam percepatan penyampaian dokumen lelang untuk diproses pada Bagian Layanan Pengadaan.
3 Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem elektronik.
Melakukan koordinasi dengan LPSE dan LKPP terkait permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
Rapat koordinasi dengan LPSE Kota Padang dan fasilitasi dengan LKPP terkait permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
Kabag Layanan
Pengadaan Setda Kota
Padang
LPSE dan LKPP
Apabila ada permasalahan
4 Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan kepada ketentuan peraturan pengadaan serta taat azas, norma, dan etika pengadaan.
Rapat koordinasi dengan Panitia Pengadaan/Pokja ULP terkait prosedur pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan kepada ketentuan peraturan pengadaan serta taat azas, norma, dan etika pengadaan.
Kabag Layanan
Pengadaan Setda Kota
Padang
Pokja ULP
Triwulan I
5 Panitia Pengadaan/Pokja ULP yang prosfesional, integritas, dan kompeten.
Meningkatkan profesionalitas dan integritas Panitia Pengadaan/Pokja ULP dalam pemilihan penyedia barang/jasa.
Rapat koordinasi dengan Panitia Pengadaan/Pokja ULP terkait integritas Panitia Pengadaan/Pokja ULP dalam pemilihan penyedia barang/jasa.
Kabag Layanan
Pengadaan Setda Kota
Padang
Pokja ULP Triwulan I
6 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Melaksanakan pengendalian dan pengawasan yang ketat terhadap penyedia, serta menerapkan sanksi yang tegas bagi penyedia yang
Rapat koordinasi dengan OPD dan asistensi kepada Penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan pengadaan
Kabag Layanan
Pengadaan Setda Kota
Padang
Seluruh OPD/Unit Kerja dan Penyedia
Barang/Jasa
Triwulan I
5
tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan KAK dan waktu yang telah ditetapkan.
barang/jasa.
6
Lampiran 5 : Rancangan Pemantauan Berkelanjutan Atas Pengendalian
No Tujuan Pengendalian yang
direncanakan
Bentuk/ Metode Pemantauan yang
diperlukan
Penanggungjawab Pelaksanaan Pemantauan
Waktu Pelaksanaan Pemantauan
1 2 3 4 5 6
1 Pengumuman Rencana Umum Pengadaan (RUP) barang/jasa yang tepat waktu.
Menyampaikan surat edaran tentang percepatan entri data dan pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRup).
sudah ada (oleh atasan langsung)
Kabag Layanan Pengadaan
2018
Melakukan koordinasi dengan PPK OPD dalam percepatan entri data dan pengumuman RUP pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRup).
2 Penyampaian dokumen lelang oleh OPD/Unit Kerja tepat waktu dan lengkap.
Menyampaikan surat edaran tentang percepatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
sudah ada (oleh atasan langsung)
Kabag Layanan Pengadaan
2018
Melaksanakan koordinasi dengan PPK OPD dalam percepatan penyampaian dokumen lelang untuk diproses pada Bagian Layanan Pengadaan.
3 Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem elektronik.
Melakukan koordinasi dengan LPSE dan LKPP terkait permasalahan/gangguan jaringan pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
sudah ada (oleh atasan langsung)
Kabag Layanan Pengadaan
2018
4 Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa berdasarkan kepada ketentuan peraturan pengadaan serta taat azas, norma, dan etika pengadaan.
sudah ada (oleh atasan langsung)
Kabag Layanan Pengadaan
2018
5 Panitia Pengadaan/Pokja ULP yang prosfesional, integritas, dan kompeten.
Meningkatkan profesionalitas dan integritas Panitia Pengadaan/Pokja ULP dalam pemilihan penyedia barang/jasa.
sudah ada (oleh atasan langsung)
Kabag Layanan Pengadaan
2018
6 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Melaksanakan pengendalian dan pengawasan yang ketat terhadap penyedia, serta menerapkan sanksi yang tegas bagi penyedia yang tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan KAK dan waktu yang telah ditetapkan.
sudah ada (oleh atasan langsung)
Kabag Layanan Pengadaan
2018