14
MAKALAH PROYEKSI KEPENDUDUKAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Demografi Dosen Pengampu : Ns. Latifa S Aini, M.Kep.,Sp.Kom Disusun Oleh: Allusia Paradipta 092310101000 Dessy Pertiwi 092310101035 Velina Silviyani 092310101000 Ririn Halimatus Sa’diah 092310101048

Demografi proyeksi penduduk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Demografi proyeksi penduduk

MAKALAH

PROYEKSI KEPENDUDUKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Demografi

Dosen Pengampu : Ns. Latifa S Aini, M.Kep.,Sp.Kom

Disusun Oleh:

Allusia Paradipta 092310101000

Dessy Pertiwi 092310101035

Velina Silviyani 092310101000

Ririn Halimatus Sa’diah 092310101048

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: Demografi proyeksi penduduk

PROYEKSI PENDUDUK

Salah satu sumber data kependudukan yang dianggap paling

lengkap dan akurat adalah sensus. Akan tetapi sensusu dilakukan setiap 5 tahun

sekali bahkan pada umumnya di negara sedang berkembang dilakukan 10 tahun

sekali, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan data secara mendesak untuk

suatau keperluan tertentu. Untuk tujuan perencanaan pembnagunan dan penilaian

program, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diperlukan data-

data kependudukan tidak hanya besar/jumlahnya saja tetapi komposisi penduduk

menurut umur dan jenis kelamin serta karakteristik sosial ekonomi baik pada saat

sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

Suatu perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk

tidak hanya pada saat perencanaan pembangunan tetapi juga pada masa-masa

mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi bukan ramalan

jumlah pendudknuntuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang

didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu

kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga komponen inilah yang

menentukan besarnya jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Ketajaman

proyeksi penduduk sangat bergantung pada ketajaman asumsi tren komponen

pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS (1998) untuk menentukan

asumsi tingkat kelahiran, kematiandan dan perpindahan dimasa yang akan datang

diperlukan data yang menggambarkan tren dimasa lampau hingga saat ini, faktor-

faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen dan hubungan antara satu

komponen dengan yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada

masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara periodik perlu direvisi

karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingakat kelahiran,

kematian dan perpindahan penduduk yang melandasi proyeksi lam tidak sesuai

lagi dengan kenyataan.

Data dasar yang diperlukan untuk pembuatan proyeksi penduduk adalah

sebagai berikut:

Page 3: Demografi proyeksi penduduk

a) Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin sebagai data

dasar pembutan proyeksi penduduk

b) Besar dan perkembangan angka kelahiran, kematian dan migrasi penduduk

c) Tabel kematian yang sesuai dengan perkembangan komponen demografi

pada proyeksi tersebut

Menurut BPS (1998) data yang diperoleh dari sensus dan survei biasanya

masih mengandung beberapa kesalahan, walaupun telah diusajkahn agar

kesalahan tersebut tidak terjadi atau sekecil mungkin. Kesalahan yang paling

sering ditemukan adalah kurang tepatnya pelaporan umur. Kesalahan ini sering

terjadi antara lain karena banyaknya penduduk terutama di daerah pedesaan yang

tidak melaporkan umur mereka dengan benar. Hal ini disebabkan karena memang

penduduk tersebut tidak mengetahui tanggal lahir atau umuryna, sehingga

pelaporan umurnya hanya berdasarkan perkiraan mereka sendiri atau perkiraan

pencacah. Selain itu walaupun ada penduduk yang mengetahui umurnya secara

pasti tetapi karena alasan-alasan tetentu melaporkan umurnya lebih tua atau lebih

muda dari umur yang sebenarnya. Salah satu data dasar yang dibutuhkan untuk

membuat proyeksi penduduk dengan metode komponen adalah jumlah penduduk

yang dirinci menurut umur dan jenis kelamin. Oleh karena itu, untuk keperluan

proyeksi ini data dasar yang mengandung beberapa kesalahan perlu dievaluasi

secra cermat, kemudian dilakukan perapihan dengan tujuan untuk menghapus atau

memperkecil bebagai kesalahan yang ditemukan. Mengingat pentingnya data

mengenai umur maka untuk memperoleh keterangan tentang umur yang lebih baik

dalam sensus penduduk yang lalu dan SUPAS 1995 oleh BPS telah ditempuh

berbagai cara. Berikut cara–cara yang diupayakan oleh BPS untuk mengetahui

umur penduduk:

1. Bagi responden yang tahu tentang tanggal lahirnya dalam dalam kalender

masehi umur reponden bisa langsung dihitung

2. Bagi responden yang tahu tanggal lahirnya berdasarkan kalender islam,

jawa, dan sunda umur responden dihitung dengan menggunakan tabel

konversi kalender yang disediakan dalam buku pedoman pencacahan.

Page 4: Demografi proyeksi penduduk

3. Responden yang tidak tahu umurnya tetap diupayakan memperoleh

keterangan tentang umur dengan menghubungkan kejadian penting

setempat atau nasional, atau membandingkan dengan umur atau tokoh

setempat yang diketahui waktu kelahirannya.

Setelah data SUPAS 1995 diperoleh BPS membuat proyeksi penduduk

Indonesia perpropinsi selama 10 tahun (hingga tahun 2005).

Pada masa dahulu, pemerintah tertarik pada population

projection terutama untuk keperluan pajak atau keperluan mengetahui besarnya

kekuatan negaranya. Pada dekada akhir-akhir ini, pemerintah memerlukan

proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki

kondisi sosiol ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunan yang terencana.

Mengingat semua rencana-rencana pembangunan, baik ekonomi maupun sosial,

menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karekteristik dari pada penduduk

dimasa mendatang, proyeksi mengenai jumlahserta struktur penduduk dianggap

sebagai persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan:

1. Di Bidang pangan : menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai

dengan gizi serta susunan penduduk menurut umur

2. Di bidang kesehatan : menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan

tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang diperlukan selama periode

proyeksi.

3. Di bidang Tenaga Kerja : menentukan jumlah angkatan kerja, penyediaan

lapangan kerja yang erat hubunganya dengan proyeksi tentang

kemungkinan perencanaan untuk memperhitungkan perubahan tingkat

pendidikan, skilleddan pengalaman dari tenaga kerja.

4. Di bidang Pendidikan : proyeksi penduduk dipakai sebagai dasar untuk

memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru

gedung-gedung sekolah, pendidikan pada masa yang akan datang.

5. Di bidang Produksi Barang dan Jasa : Dengan proyeksi angkatan kerja

dalam hubunganya dengan data mengenai produktivitas merupakan dasar

estimasi produksi barang-barang dan jasa dimasa mendatang

Page 5: Demografi proyeksi penduduk

Jadi penggunaan proyeksi penduduk tersebut diatas dapat digunakan

untuk 2 macam perencanaan yaitu:

1. Perencanaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai response

terhadap penduduk yang sudah diproyeksi tersebut.

2. Perencanaan yang tujuannya untuk merubah trend penduduk menuju ke

perkembangan demografi sosial dan ekonomi.

Jenis perkiraan penduduk ada beberapa jenis yaitu:

1. Intercensal disebut pula interpolasi adalah suatu perkiraan mengenai keadaan

penduduk diantara 2 sensus yang kita ketahui, jadi hasil kedua sensus

diperhitungkan.

Rumus:

Pm  = Po+ 

Pm =Pn 

Keterangan:

Po        = jumlah penduduk pada tahun n

Pn        = jumlah penduduk pada tahun ( penduduk dasar ) awal

Pm       = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan ( tahun M )

m         = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal

n          = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui

2. Postecensal estimated

Postecensal estimated adalah perkiraan mengenai penduduk seseudah

census. Prinsipnya juga sama, yaitu pertambahan penduduk adalah linear.

Rumus:

Pm       = Po –  (Pn-Po)

Pm       = Pn + 

Keterangan:

Po        = jumlah penduduk dasar (tahun awal)

Pn        = jumlah penduduk pada tahun n

Pm       = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)

m         = selisih tahun yang dicari dengan tahun n

n          = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui

Page 6: Demografi proyeksi penduduk

3.  Projection

Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).

Disini perkirakan penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah sensus tetapi

mungkin sampai beberapa puluh tahun sesudah sensus. Proyeksi penduduk

menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah perhitungan yang

menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan

datang. Jadi proyeksi pendudukan menggunakan beberapa asumsi-asumsi

sehungga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas,

mortalitas dan migrasi berapa pada tingkat tertentu.

Proyeksi dapat dilakukan :

a. Sesudah sensus disebut forward projection

b. Sebelum sensus disebut backward projection

Selanjutnya perlu dibedakan antara proyeksi, forecast dan estimate. Proyeksi

adalah perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan

migrasi dimasa yang akan datang. Forecast adalah suatu proyeksi dimana

asumsi yang dibuat diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu

gambaran yang realistis mengenai kemungkinan perkembangan pendudukan

dimasa mendatang. Estimate adalah suatu perkiraan berdasarkan ketentuan

dan rumus-rumus sederhana.

Metode Yang Digunakan dalam  Proyeksi Penduduk adalah

1. .Mathematical method

Pada matematical method digunakan kalau kita tidak mengetahui data tentang

komponen pertumbuhan penduduk, di sisni dianggap yang digunakan

hanyalah penduduk keseluruhan. Dalam mathemagtical method kita dapat

menggunakan perumusan matematika dan yang paling sederhana adalah :

a)      Linear dengan cara arithmetic dan geometric

b)      Non linear antara lain exponential

2. Arithmetic rate of growth

Pertumbuhan penduduk secara arithmat adalah pertumbuhan penduduk

dengan jumlah (absolut number) adalah sama setiap tahun.

Rumus : Pn =Po (1+ m)

Page 7: Demografi proyeksi penduduk

Keterangan:

Pn        = jumlah penduduk pada tahun n

Po        =jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)

r           =angka pertumbuhan penduduk

n          =periode waktu dalam tahun

3. Geometric rate of growth

Pertumbuhan penduduk secara geometric adalah pertumbuhan penduduk yang

menggunakan dasar bunga berbunga. Jadi pertumbuhan penduduk di mana

angka pertumbuhan adalah sama untuk setiap tahun.

Rumus : Pn      = Po 

Keterangan :

Pn        = jumlah penduduk pada tahun n

Po        = jumlah penduduk pada tahun awal

r           =angka pertumbuhan penduduk

n          =jangka dalam waktu

4. Exponential rate of grow

Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka

pertumbuhan yang konstan.

Rumus: Pn = Po  atau Pt = Po 

Dimana:

Pn atau Pt        = jumlah penduduk pada tahun n atau t

Po                    = jumlah penduduk pada tahun awal

r                       = angka petumbuhan penduduk

n atau t            = waktu dalam tahun

e                      = bilangan pokok dari sistem logarima natural yang besarnya

sama dengan 2,7182818

Untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang

dalam jangka waktu relatif pendek dapat dilakukan baik dengan menggunakan

metode matematika maupun metoda komponen karena hasil secara total ( jumlah

penduduk keseluruhan ) hampir tak ada perbedaan. Akan tetapi apabila proyeksi

penduduk dalam jangka yang lebih panjang ( lebih dari lima tahun ) maka

Page 8: Demografi proyeksi penduduk

perbedaan hasil proyeksi makin berarti.Terutama kalau terjadi perubahan tingkat

kelahiran, tingkat kematian, timgkat migrasi dan penggunaan metoda matematika

kurang mensukseskan. Oleh karena itu metoda komponen lebih banyak digunakan

karena metode komponen mencangkup determinan-determinan pertumbuhan

penduduk. Keuntungan metode ini adalah :

1) Memperhatikan perubahan tiap-tiap komponen dalam pertumbuhan

penduduk, yaitu Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi.

2) Di dalam metoda ini kita mulai dengan asumsi – asumsi Mortalitas,

Fertilitasi, dan Migrasi.

Sebelum memulai pembuatan proyeksi kita memerlukan data sebagai

berikut:

1.      Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah

dilakukan prorating dan adjustment.

2.      Menentukan level of mortality suautu  penduduk tertentu.

3.      Mengestimasikan pola fertilitasi (ASFR)

4.      Menetukan rasio jenis kelamin saat lahir ( ratio atbirth )

5.      Menentukanpola migrasi ( proporsi migrasi menurut umur )

Page 9: Demografi proyeksi penduduk

Referensi:

Mantra, Ida Bagus. 2009. Demografi. Yogyakarta: Pustaka pelajar Offset