Upload
trinhque
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Deng Xiaoping VS Remo Chruschov
Kalau begitu, baiklah kita teruskan diskusi ini, agar lebih jelas siapa sesungguhnya yang
berpikir gunakan dengkul! Tentu saya hanya akan mengangkat lebih dahulu masalah yang
penting dan perlu didahulukan saja.
1. Dimana perbedaan Deng dan Chruschov?
1.1 Chruschov kebablasan dalam mengkritik kesalahan Stalin menjadi menghujat
Stalin, bahkan menegasi segala JASA Stalin yang telah dilakukan membawa Uni
Sovyet JAYA dimasa kepemimpinannya. Orang yang ekstrim tidak berhasil
melihat KEBESARAN pemimpin bangsanya, akan terjerumus kekesalahan fatal
kebalikkannya. Sedang Deng disatu pihak dengan TANDAS menegaskan harus
TETAP mengakui KEBESARAN kepemimpinan Mao Tsetung dalam memenangkan
Revolusi Demokrasi Baru sampai berhasil menegakkan Republik Rakyat Tiongkok,
dipihak lain dengan berani mengoreksi kesalahan yang terjadi dalam
pembangunan ekonomi yang terjadi. TETAP menjadikan FMTT ideologi
pembimbing PKT dan RAKYAT Tiongkok!
1.2 Chruschov secara kebablasan merubah PKUS menjadi partai seluruh rakyat dan
tidak lagi pertahankan Diktatur Proletariat. Sedang Deng sekalipun
memperkenankan elemen maju kapitalis menjadi anggota PKT, tapi TETAP
TEGUH menegakkan Diktatur Proletariat, dibawah pimpinan PKT dan sampai
sekarang ini tetap berpegang pada prinsip PKT sebagai partai tunggal dalam
menjalankan kekuasaan.
1.3 Setelah Chruschov berkuasa, membiarkan pembusukan, dekadensi kehidupan
borjuis pejabat/kader PKUS yang terjadi. Sedang Deng dan penerusnya
berjuang keras mengatasi pembusukan, dekadensi kehidupan borjuis yang
terjadi pada pejabat/kader PKT. Selalu dan secara ketat melakukan
PEMBERSIHAN anggota PKT, dan dengan tegas menindak pelanggaran hukum
yang terjadi!
1.4 Kalau Chruschov sudah tidak lagi menegaskan jalan sosialisme bagi Uni Sovyet,
Deng justru TETAP dengan TEGAS menyatakan jalan SATU-SATUnya yang
bisa menyelamatkan rakyat Tiongkok adalah MENEMPUH JALAN SOSIALIS!
Dan itulah yang diperjuangkan dan dengan tegas dijalankan oleh penerus-
penerusnya sampai sekarang, Xi Jinping. Mewujudkan Mimpi Tiongkok
masyarakat Sosialis berciri khas Tiongkok menjadi kenyataan!
2 Perubahan jaman Lenin-Mao dan sekarang yang kita hadapi.
Perubahan jaman yang merupakan keadaan objektif yang kita hadapi harus dilihat,
diteliti dengan benar untuk menentukan strategi-taktik perjuangan dengan tepat.
Keadaan konkrit yang kita hadapi itulah yang menentukan bentuk dan cara kita
2
berjuang, … jadi bukan ditentukan berdasarkan buku teori! Tanpa melihat berbedaan
yang ada, tentu kita akan terjungkel dengan KESALAHAN lagi, bahkan lebih serius!
Dimasa Lenin dan Mao, dunia memang menghadapi PERANG dan REVOLUSI!
Dimana-mana terjadi perang, dari PD-I, sampai PD-II, lalu diikuti dengan perang
perjuangan bangsa-bangsa mencapai KEMERDEKAAN, revolusi disana-sini, … setelah
tahun 1958 dunia nampak berubah menjadi “Perdamaian dan Perkembangan”. Setiap
bangsa dinegara masing-masing didunia ini, harus berusaha mempertahankan
kedamaian dan perkembangan, sekalipun disana-sini juga tidak bisa diabaikan peran
imperialisme AS yang berusaha mengangkangi dunia, … mengintervensi urusan dalam
negeri negara lain, membuat onar, ketegangan bahkan agresi senjata. Namun, perang
yang terjadi selama ini bisa dikatakan hanya lokal-setempat saja, tidak akan terjadi
PD-III. Nampak jelas tujuan utama AS membuat suasana tegang hanya untuk
merangsang/mendorong negara-negara bersangkutan MEMBELI senjata,
perlengkapan perang modern yang canggih pada AS saja!
Analisa perubahaan dunia ini, sangat menentukan gerak politik negara-negara
didunia, termasuk di Tiongkok tentunya. Baik dalam menentukan politik dalam negeri
dan tentunya juga politik luar negeri dalam menghadapi negara-negara didunia.
Saat Mao BERANI menentang perintah Komintern-Stalin, di tahun 1948, untuk
menghentikan Perang Pembebasan, agar PKT tidak meneruskan keselatan sungai
Yang Tse, juga berdasarkan perbedaan pandang ancaman PD-III. Stalin menganggap
situasi dunia sangat berbahaya, kalau PKT meneruskan serangan keselatan sungai
Yang Tse, akan merangsang AS terlibat dalam perang di Tiongkok dan itu bisa
menjadi PD-III. Sedang Mao menganggap, TIDAK! Bahkan Mao menantang, kalau AS
berani ikut langsung mengirimkan tentara masuk wilayah Tiongkok, biar sama-sama
kita hancurkan sekalian didalam wilayah Tiongkok!
Disini jelas terbukti dalam praktek, pemikiran Mao yang BENAR! Kalau saja Mao
penurut dan mengikuti instruksi Stalin, maka Tiongkok sekarang terbelah dua bagian,
KMT tetap berkuasa dibelahan selatan sungai Yang Tse, …
Begitu juga salah satu alasan mengapa RRT baru berani mengambil keputusan
membangun waduk raksasa Sungai Yang Tse, Three Gorges Dam di tahun 1995 itu,
tetap beranggapan kemungkinan besar TIDAK akan meledak PD-III. Sekalipun
dalam membangun dam, mereka juga harus memperhitungkan bagaimana melindungi
waduk raksasa itu kalau ada serangan perang, … bagaimana cara menghadapi
kemungkinan waduk jebol, menghindari ratusan desa terendam dan bisa selamatkan
jutaan jiwa rakyat di hilir sungai Yang Tse!
Begitu juga dengan politik luarnegeri RRT, sejak Nixon berkunjung dan bersalaman
dengan Mao di Beijing, Januari 1972, masak iya Tiongkok masih berteriak-teriak
ganyang imperialisme AS??? TENTU SAJA TIDAK! Bahkan hubungan baik bisa
3
diteruskan dengan peresmian hubungan diplomatik, … artinya, Mao dengan PKT nya
berhasil menggagalkan politik blokade sejagad Amerika untuk mencekik mati RRT
sejak tahun 1950 itu! RRT yang bayi itu bukan saja tidak mati dicekik, sebaliknya
makin jaya! Bukan saja RRT ditahun 64 berhasil meledakkan bom-Atom, kemudian
berlanjut dengan bom-H, bahkan disaat dunia bilang ekonomi RRT dipinggir jurang
kebangkrutan dimasa 10 tahun RBKP, ternyata ditahun 1971 RRT malah berhasil
meluncurkan satelit pertama, diangkasa raya mendengungkan lagu “Dong Fang Hong
= Merah Diufuk Timur”!
Lalu bisa dikatakan RRT berkolaborasi dengan AS??? Dan itu dimulai sejak Mao
bersalaman dengan Nixon? Sungguh mata anda terlalu picik, atau sudah menjadi
katak dalam tempurung saja, …! Itulah yang dinamakan BENTUK perjuangan harus
berubah sesuai dengan perubahan situasi yang dihadapi! Tentu, siapa menang siapa
kalah yaa, dilihat saja proses perjuangan selanjutnya! Sampai sekarang saya masih
melihat, RRT berhasil mengalahkan satu persatu politik AS, Obama, … termasuk
AIIB, yang terakhir saat PM Canada berkunjung di RRT, secara resmi menyatakan
Canada ikut bergabung! Dan tidak berhasilnya KTT ASEAN menelorkan pernyataan
bersama menyudutkan Tiongkok dengan memaksa mengakui dan menjalankan
keputusan mahkamah arbitrase itu, ... Tentu semua ini merupakan pukulan telak
bagi Obama diakhir masa jabatannya berakhir itu!
3 Ternyata Lenin justru seorang Komunis pertama didunia ini yang meneliti hubungan
ekonomi sosialis dan ekonomi pasar. Walaupun diawal mula Rev. Oktober, Lenin
berkeras menentang “ekonomi pasar” yang dikatakan jelas mengembangkan kapitalis
itu! Tapi, akhirnya ditahun 1921 Lenin mencapai pada kesimpulan: mengadobsi
ekonomi pasar adalah keharusan! Menuju sosialisme melalui ekonomi pasar! Hanya
saja sayang, 5 tahun setelah Lenin meninggal, NEP yang baru saja dijalankan di
Sovyet Uni dicabut kembali atau dibatalkan oleh Stalin.
Begitu satu ceramah atau kuliah Fuwa Tetsuro, Ketua Partai Komunis Jepang di
Akademi Ilmu Sosial Tiongkok-Beijing tahun 2002. Sangat menarik untuk diteliti
lebih lanjut bagaimana Fuwa membenarkan langkah yang diambil PKT mencapai
sosialisme melalui ekonomi-pasar ini. Ternyata ini satu pemikiran yang keluar dari
otak LENIN yang jenial itu! Bukan dari otak apalagi dengkul saya.
Entah kalian pernah membaca dan mengetahui atau tidak bagaimana pemikiran Lenin
dengan ekonomi-pasar itu, untuk mengikuti kuliah Fuwa Tetsuro klik link:
http://www.gelora45.com/activity/LeninDanEkonomiPasar.pdf
4 Lenin yang kebetulan “BERHASIL” mendobrak dan merebut kekuasaan Tsar Rusia yg
bobrok itu, perlu saya jelaskan kenapa saya gunakan “KEBETULAN” disini, …
sepenuhnya saya setuju bahwa perubahan hal-ihwal didunia yang menentukan adalah
faktor internnya, faktor subjektif gerakan rakyat Rusia dibawah pimpinan Lenin dan
4
faktor objektif kebobrokan kekuasaan Tsar Rusia ketika itu. Faktor luar yang
merupakan kebetulan, Lenin bisa mendapatkan bantuan dana cukup besar dari Kaisar
Wilhem II, dengan demikian bisa menembakkan meriam pertama dari kapal Aurora.
Tanpa bantuan dari Kaisar Jerman ini, mungkin Rev. Oktober tidak terjadi saat itu,
bisa tertunda dikesempatan lain, dan bagaimana jadinya bisa berbeda. Dalam
pengertian inilah saya menyatakan “KEBETULAN”, dan keadaan kebetulan macam
begini, sulit atau bahkan bisa tidak mungkin terjadi lagi. Makanya sampai sekarang
setelah lewat puluhan tahun, bentuk Rev. Oktober yang dilancarkan Lenin ini,
merebut kekuasaan negara dengan membabat kapitalis, TIDAK pernah terjadi lagi,
disatu negara didunia ini, termasuk dinegara-negara kapitalis maju!
5 Sebenarnya saja, mengajukan seruan TUNTUTAN perjuangan itu harus sesuai
dengan kekuataqn subjektif RAKYAT! Pada saat kekuatan rakyat masih kecil dan
lemah, tentu menuntut Tanah untuk tani penggarap, terlalu berat bisa terlaksana.
Kalau saja seruan tuntutan yang diajukan berulang kali tidak ada yang terlaksana,
bagaimana rakyat bisa percaya dan mau ikut pada organisasi itu???
Reforma Agraria, Tanah untuk tani penggarap! Adalah satu tuntutan yang sangat
ideal, … tapi apa bisa terlaksana, diwujutkan menjadi kenyataan? Sangat tergantung
dari kekuatan rakyat, … syukurlah kalau FPR merasa diri sudah cukup KUAT untuk
menuntut pemerintah yang berkuasa sekaraqng mengkonsekwenkan reforma agraria,
TANAH untuk RAKYAT! Mudah-mudahan saja berhasil!
Nah, sementara sekian saja dahulu sudah berkepanjangan, nanti jadi membosankan,
bahkan dirasakan sangat menjengkelkan.
Salam,
ChanCT
Tatiana:
Sudah mikirnya pakai dengkul, ingatannya pun semakin berkurang. Lupa bagaimana dulu
menganggap dirinya yang paling M-L dan yang paling anti-Remo. Jadi ternyata orang yang
paling depan anti Remo, tapi tidak tahu apa itu Revisionisme! Oleh karena itu tidak mampu
melihat ciri-ciri yang sama pada diri Khrushchov dan pujaan/idolnya, yaitu Deng xiaoping!
Begitu piciknya pikirannya, sehingga pengkhianatan klik Remo Tkk terhadap perjuangan
rakyat dunia melawan Imperialisme dan kolaborasi klasnya diinterpretasikan sebagai
"kelihaian diplomasi Tkk....". Sungguh kasihan! Pengkhianatan kaum revisionis ingin dia
sembunyikan di belakang "jaman sudah berubah.... dan teori harus "dikembangkan" yang
sebenarnya berarti direvisi prinsip-prinsip dasarnya. Dari situ makanya mereka sandang
nama revisionis. Apakah "Membangun sosialisme dengan menghalalkan penghisapan"
5
bukan merupakan revisi terhadap dasar-dasar Marxisme yang justru bertujuan
melenyapkan penghisapan melalui pembangunan sosialisme???
Karena saya tetap menghargai dengan tinggi teori dan Fikiran Mao, maka saya ajukan
definisi Mao tentang revisionism yang dimuat dalam “Bagaimana menyelesaikan kontradiksi
di kalangan rakyat secara tepat”:
” Revisionisme atau oportunisme kanan adalah satu aliran pikiran borjuis yang bahkan lebih
berbahaya dari pada dogmatisme. Kaum revisionis atau kaum oportunis kanan memakai
Marxisme hanya sebagai polesan di bibir dan mereka juga menyerang dogmatisme. Tetapi
apa yang mereka serang sebenarnya adalah sari pati dari Marxisme. Mereka menentang
atau memutar balik materialisme atau dialektika, mereka menentang atau mencoba
melemahkan kediktatoran demokrasi rakyat dan peranan memimpin dari Partai Komunis,
dan menentang atau mencoba melemahkan transformasi sosialis dan pembangunan
sosialis. Bahkan setelah kemenangan pokok dari revolusi sosialis tercapai, masih
akan ada sejumlah orang dalam masyarakat kita yang berharap dengan sia-sia untuk
merestorasi kapitalisme dan pasti berjuang melawan klas buruh di segala front termasuk
front ideologi. Dan tangan kanan mereka dalam perjuangan itu adalah kaum revisionis”.
Jelas hubungan antara kaum revisionis dengan restorasi kapitalisme di Tkk. Kitapun lihat
bagaimana anda selalu berpihak kepada majikan dan sangat merendahkan kaum tani dan
perjuangannya untuk reforma agraria (ingat dulu bagaimana anda menghina Chen Yung Kui,
tokoh tani Tkk?). Tentang tani Indonesia, inilah ucapan anda: Apalagi melihat yang
berkuasa memang siapa? Berapa besar kekuatan rakyat? Kok belon-belon sudah mau
nuntut dan jalankan “Reforma Agraria”, “Tanah untuk tani penggarap”??? Jelas, kaum
revisionis memang reaksioner , berpihak kepada kaum penguasa, para majikan, para
pemilik modal dan anti perjuangan rakyat. Saat ini Reforma Agraria adalah tuntutan kaum
tani yang paling mendesak dan tani berani berkorban bahkan berani hilang jiwanya untuk
membela tanahnya dari perampasan. Tapi bagaimana sikap anda? Meremehkan dan
mentertawakan kekuatan rakyat/kaum tani!!!!
Anda bertanya pertanyaan saya yang tidak/belum anda jawab?
Berikut ini adalah sebagian dari pertanyaan yang pernah saya ajukan dalam perdebatan
dengan anda, yang sampai sekarang tidak pernah anda jawab.
1. Anda menganggap Tkk sebagai sistim ‘Sosialisme dengan ciri Tkk”. Tolong tunjukkan
unsur-unsur sosialis yang ada dalam sistim ekonomi Tkk sekarang. Anda pernah bilang
adanya ‘planifikasi” menandakan Tkk masih sosialis. Saya jawab, Indonesia juga pakai
6
sistim planifikasi, contoh: Repelita pada jaman Suharto. Apakah rejim Suharto juga
sosialis karena menggunakan planifikasi?
2. Apa perbedaan antara buruh Indonesia dan buruh Tkk dalam kaitannya dengan
penghisapan dan kondisi hidupnya? Kita tahu ada buruh Tkk yang bekerja 6 hari
bahkan 7 hari seminggu, lebih dari 8 jam, bahkan 12 jam per hari….kadang-kadang
upah tidak atau terlambat dibayar…
3. Mengapa Tkk dengan jumlah milyuner dan milyarder yang terus meningkat, angka
pertumbuhan tinggi yang sangat anda banggakan, tidak dapat memberi pelayanan
kesehatan dan pendidikan gratis kepada rakyatnya, sedangkan Kuba, negeri miskin
yang masih terus diblokade AS dan angka pertumbuhan ekonominya sangat rendah,
bisa memberi pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis tidak saja kepada rakyatnya
tapi juga kepada ribuan siswa asing?
4. Anda bilang periode revolusi Tkk sekarang adalah Rev. Demokrasi Baru. Siapa musuh
dan kawan atau sekutu dalam RDB sekarang? Tolong bandingkan dengan RDB Mao
yang sudah selesai pada tahun 50-an. Dalam RDB-nya Mao, musuhnya adalah kaum
tuan tanah, kapitalis birokrat dan komprador dan kaum imperialis. Lantas apa nama
periode revolusi sejak PKT didirikan sampai Mao meninggal tahun 1976? Apa cara
produksi (mode of production) di Tkk sekarang, yaitu di “Sosialisme dengan ciri Tkk”?
5. Anda bilang di dunia ini belum pernah ada sistim sosialis. Lantas sistim apa yang
dibangun Lenin dan Stalin sampai tahun 1956? Sistim apa di Soviet Uni yang telah
membuat Soviet mampu menjadi benteng terkuat dalam melawan fascism Hitler? Anda
bilang Lenin salah, karena buru-buru membabat kapitalisme. Nah, dengan dibabatnya
kapitalisme, sistim apa yang didirikan?? Demikian juga dengan Mao yang anda tuduh
terburu-buru membabat kaum kapitalis. Sistim apa yang dibangun rakyat Tkk di bawah
pimpinan Mao, setelah selesai RDB?
6. Anda pernah bilang anda seorang Marxis. Saya tanya apakah anda mengakui
perjuangan kelas sebagai motor pendorong perkembangan masyarakat?
Saya sertakan juga catatan bung Sie Tik kepada tulisan anda. Tapi anda membisu, tidak
memberi reaksi apapun kepada pendapat bung Sie Tik. Mengapa membisu?
Tjing: Setelah teori diadu dengan teori, menurut saya benar-tidak TEORI itu tetap
harus di BUKTIKAN dalam PRAKTEK!
Catatan:
Sebenarnya upaya menanggapi artikel 100 tahun karya Lenin "Imperialsime, tingkat
tertinggi Kapitalisme" tidak merupakan bentuk teori adu teori dlm arti suatu ungkapan
Lenin dipertentangkan dng ungkapannya yg lain , sebab tanggapan yg ditulis didasari
7
upaya belajar karya Lenin secara keseluruhan, jadi tujuan tanggapan itu adalah untuk
menunjukkan apa yg dipahami dari kebenaran yg ada dlm karya Lenin dan menolak
rekayasa yg digunakan sebagai interpretasi untuk membenarkan teori Deng.
Bahwa M-L adalah teori yg merupakan penuntun perjuangan klas buruh, hal tsb telah
diuji selama ini dlm masyarakat dan karena itu juga berkembang dari mulai pembahasan
idiologinya oleh Marx dan Engels sehingga melahirkan MDH sampai pada analisa yg
mendalam dan luas tentang Kapital, yg membongkar hakekat penghisapan klas buruh oleh
klas kapitalis yg merampas nilai lebih. Kemudian teori ilmu ekonomi ini menjadi dasar
ilmiah bagi ilmu sosial kemasyarakatan yg berguna bagi perjuangan klas buruh.
Pengalaman perjuangan buruh dlm serikat2 pekerja sampai pembentukan Internasional I ,
Komune Paris, halmana telah menyebabkan Marx dan Engels menyimpulkan perlunya
menghancurkan mesin negara yg lama dan membangun kekuasaan buruh. Pengalaman
Komune Paris dimana sebagaian klas tani bahkan juga sebagaian kecil kaum buruh ada
yg berpihak pd kekuatan reaksioner, merupakan pengalaman baru dari Marxisme, Marx
melihat kemungkinan klas tani sebagai kekuatan anti monarki, tapi pengolahan
teoritisnya memang merupakan pengembangan Maxisme yg dilakukan Lenin, termasuk
juga pengertian tentang peranan kekuatan2 anti kolonial dinegeri2 jajahan.
Perkembangan dinamis teori-praktek berjalan terus juga dng kemunculan Internasional
II sampai terjadinya penghianatan Sos-dem dan karenanya Lenin mengambil sikap
untuk membentuk partai type baru, Partai Komunis , partai type Lenin dan Internasional
ke III, serta keberhasilan Rev. Oktober 1917 ( yg disebut Bung Tjing kebetulan) dan
perlunya DP, sebagai kekuasan yg betul2 mengabdi kepentingan klas buruh, karenanya
Lenin memblejeti tulisan Karl Kautsky renegat Marxisme tentang diktatur proletariat
versi Kautsky yg ujung2-nya mengabdi klas borjuasi nasional. Sehingga berdasarkan
praktek perjuang klas buruh dlm memasyarakatkan Marxisme maka Lenin telah
mengembangkan Marxisme sehingga teori M-L yg diperkaya dng pengalaman2 baru dlm
revolusi dan merupakan teori pembimbing gerakan buruh.
Semuanya adalah hasil dari hubungan timbal-balik antara teori M-L dng kehidupan
masyarakat dan perjuangan buruh. Karenanya juga Stalin dng jelas mengatakan bahwa
Leninisme adalah teori dan taktik revolusi proletar.
Tjing:Tidak hanya karena apa yang dijalankan Deng dan RRT sekarang ini berbeda
dengan yang ditunjukkan Marx, Lenin, lalu boleh saja dinyatakan sudah menempuh jalan
KAPITALISME bahkan IMPERIALISME! TIDAK!
Catatan:
8
Marx selalu menandaskan dlm memandang suatu masalah perlu bertolak dari pendirian
klas, apakah berpihak pada kepentingan klas buruh atau tidak. Artinya jelas apakah
bersatu dng klas buruh dlm perjuangannya melawan penghisapan kapitalis atau tidak.
Jelas kaum renegat Sos-dem dan kemudian remo Chruschov serta Chruschov Tiongkok
semuanya menghianati klas buruh dan mengabdi klas borjuis dng menghalalkan
penghisapannya terhadap klas buruh dan rakyat2 tertindas lainnya.
Kaya adalah mulia, jelas suatu sikap klas yg berpihak pada klas penindas, yg menghisap
klas2 lain dlm masyarakat, sejak timbulnya masyarakat ber-klas maka kekayaan selalu
hanya dimiliki oleh klas penindas, Ali Baba yg menemukan harta karun-pun sebenarnya
menguasi harta dari hasil penindasan yg awalnya dilakukan oleh orang kaya yg berkuasa,
kemudian harta ini dirampok oleh 40 penyamun, lalu ditemukan Ali Baba.
Karenanya Deng merasa perlu hubungan produksi kapitalis ditegakkan kembali di
RRT, melakukan restorasi kapitalis dng belajar dari Goh Keng Swee dlm melaksanakan
pola pembangunan gagasan Winsemius , bangun infrastruktur , lalu masukkan investasi
asing dng segala fasilitas yg meringankan. Pola ini juga menjadi pola kebijakan RRT dalam
memperluaskan investasinya kesegala penjuru dunia.
Ilmuwan ekonomi yg tergabung dlm CSIS , yg jelas bukan golongan kiri dlm Seminarnya
di Medan pada 9 September 2015, bisa menunjukkan bagaimana pengabdian pimpinan
RRT pada kaum kapitalis dng Kawasan Ekonomi Khususnya. Jadi tidak aneh kalau di RRT
dng cepat mencetak kapitalis2 milyarder yg bisa membalap kekayaan milyarder2
kawakan kapitalis dinegeri2 klasik kapitalis imperialis. Jelas cepat menjadi mulianya
milyarder2 RRT dlm waktu singkat , tidak bisa tidak dikarenakan karena begitu
intensifnya mereka merampok nilai lebih yg dihasilkan kaum buruh diseluruh dunia
tempat investasi kapitalnya.
Demikian kuatnya kekuasaan kapitalis finansialnya sehingga di AS yg merupakan
kapitalis-imperialis no 1 didunia perusahaan2nya di"telan" oleh kapitalis-immperialis RRT
seperti yg diberitakan Kompas tgl.6-4-2016. Ah...siapa tau kalau nanti semua perusahaan
AS dikuasai oleh RRT maka AS bisa dinyatakan sebagai negeri sosialis, .... suatu
kemenangan sosialisme berciri Tiongkok terhadap kapitalisme Barat........
Sebagaian besar milyarder2 RRT adalah kabir2 dlm arti sebenarnya. Karena hasil
pencolengan kekayaan negara atau hasil korupsinya dng adanya hubungan produksi
kapitalis yg berlaku disana mendapatkan penyaluran menjadi kapital dng adanya sistim
perbank-an yg sudah merupakan kapitalis finansial. Dan tentu juga berkat jasa
kapitalisme industri jasa yg masuk bersama investasi modal asing disana, bahkan
9
perusahaan Panama Mossack Fonseca mempunyai 8 kantor diRRT untuk membantu
mereka2 yg perlu menghindari pajak atau meraka2 yg ingin tidak diketaui sebagai pemilik
perusahaan atau membeli perusahaan. Halmana tidak mungkin terjadi dinegeri sosialis
proletar.
Tjing: Saya kembali pada beberapa PERTANYAAN yang pernah saya ajukan sebelumnya
dan menurut saya patut dicermati lebih lanjut. Karena apa yang diajukan Bung Sie Tik,
dalam catatan dibawah, sepenuhnya juga BENAR disaat revolusi Sosialisme dijalankan,
dimana klas kapitalis dijadikan musuh yang harus dimusnahkan! Sedang sekarang, tingkat
perjuangan yang sedang dihadapi klas proletariat sedunia sekarang ini, belum sampai
ketingkat revolusi sosialisme, BELUM TIBA saatnya melancarkan revolusi sosialisme dan
bisa menjadikan klas kapitalis menjadi musuh yang HARUS DIBASMI! TIDAK ADA satu
NEGARA pun didunia ini yang sudah bisa dan mempunyai syarat melancarkan revolusi
sosialisme itu! Mengapa?
Catatan:
Perjuangan klas buruh melawan penindasan kaum borjuasi-kapitalis sejak awal selalu
mendapat tekanan dng kekerasan dari kaum kapitalis melalui segala aparat kekuasan
negaranya, demo2 buruh ditindas dng kekuatan senjata, karenanya spanduk2 yg
berlumuran darah buruh sejak pembantaian di Haymarket di Chikago pada 4 Mai
1886, menjadi bendera merah sebagai simbol perlawanan buruh dan banyak lagi
penindasan berdarah terhadap buruh. Marx, Lenin dan tokoh2 lain perjuang klas buruh
selalu mengalami intimidasi dan pengejaran sehingga harus ke LN untuk menghindari
penangkapan. Jadi apakah dianggap aneh bila klas buruh yg telah sadar hak2
kemanusiaannya setelah menguasai M-L kemudian melakukan perlawanan secara militan.
Dan menggunakan kesempatan adanya perang2 perampokan imperialis yg menjadikan
kaum buruh dan tani sebagai peluru daging untuk saling membunuh demi kepentingan
chouvinistik borjuasi, dialihkan menjadi perang pembebasan rakyat tertindas,
sebagaimana dianjurkan Marx. Dimana dng menggunakan situasi krisis disaat rakyat
sudah jenuh dng perang perampokan yg dibiayai oleh rakyat sendiri melalui pajak2 yg
dibebankan oleh penguasa padanya, hal mana menyebabkan juga adanya krisis
revolusioner, maka kesempatan ini yg terbaik bagi klas buruh yg sudah sadar dan dibekali
teori revolusioner ML untuk mengubah perang imperialis ini menjadi perang pembebasan
dirinya.
Dan dng demikian mencetuskan revolusi proletar untuk merebut kekuasan dan
mendirikan diktatur proletariat bersama sekutunya kaum tani menengah kebawah dan
dng demikian membebaskan diri dari perang dan penindasan kaum kapitalis serta feodal
10
untuk menuju ke sosialisme sebagai tahap awal menuju masyarakat tanpa klas didunia.
Kesempat dalam perkembangan situasi politik demikian juga digunakan kaum revolusioner
Indonesia pada saat vacumnya kekeuasan untuk memproklamasikan dirinya. Jadi jelas
bagaimana kaum revolusioner secara jeli melakukan analisa situasi dan kekuatannya
sendiri utuk bertindak dlm saat2 yg tepat.
Selama masih ada penindasan terhadap klas buruh, perlawanan akan tetap ada dan
pengalaman munculnya negeri2 sosialis serta merdekanya negeri2 jajahan menyebabkan
kaum borjuasi kapitalis membeli elit2 pimpinan ormas2 buruh ( aristokrat kl. buruh) dan
munculnya SB2 kuning yg beridiologi sos-dem , regenat M-L , barisan pemadam api
revolusioner klas tertindas. Disinilah Lenin memainkan peranan yg besar dng meblejeti
kaun revisionis/ sosial chuovinis, yg tidak rela berpisah dari borjuasi kapitalis pemeras
buruh dan rakyat2 tertindas lainnya, sehinga kaum renegat ini untuk mempertahankan
kebersamaannya dng borjuasi kapitalis, dng sadar menghianati Marxisme dan menjadi
budak2 terpercaya borjuasi kapitalis.
Memang saat ini adalah kenyataan bahwa perjuangan klas buruh didunia berada dlm
kekalutan baik secara idiologi maupun organisasi, bahkan dinegeri2 klasik kapitalis
ormas2 buruh (kuning) anggautannya-pun menyusut, kaum buruh dinegeri2 ini sudah
ter"borjuasi" dan menikmati hasil penghisapan kapitalis negerinya terhadap rakyat2
dinegeri2 yg sedang berkembang. Tanpa sedikitpun adanya solidaritet kl. buruh, kalaupun
ada semacam "solidaritet" seperti "aksi bimbingan " dari SB Belanda terhadap buruh2
asing yg bekerja sebagai buruh upahan murah diperusahaan2 transportasi atau pertanian,
pembangunan dll untuk pemperkenalkan hak2 perburuhannya maka sepertinya
"solidaritet" itupun dikarenakan adanya kepentingan buruh Belanda sendiri, karena
buruh2 asing upahan murah tsb merupakan saingan untuk mendapatkan lowongan kerja
bagi buruh Belanda. Apalagi dng adanya penghematan2 disektor sosial dan kesehatan ytg
dilakukan pemerintah, maka beban kehidupan untuk buruh juga bertambah berat.
Karenanya pembelajaran kembali teori2 M-L secara baik akan mengembalikan senjata
idiologi kaum buruh untuk perjuangannya dimasa mendatang.
Tjing: 1. Sebagaimana juga Marx menyatakan bahwa masyarakat sosialisme adalah
kelanjutan masyarakat kapitalisme tingkat tinggi, ... saya sependapat dengan sementara
orang yang meyakini, revolusi sosialisme untuk memasuki masyarakat sosialisme itu tidak
mungkin dilaksanakan dimana masyarakat masih miskin, dimana kapitalis baru tumbuh
berkembang, dimana kapitalis-industri belum ada didalam masyarakat itu!
Catatan:
11
Marx menyatakan bahwa masyarakat sosialis adalah kelanjutan masyarakat kapitalis
tingkat tinggi adalah benar sepenuhnya, tapi dlm hal ini yg dimaksud Marx bukan
dng adanya masyarakat yg kaya, apalagi batas tertinggi kekayaan masyarakat tsb tidak
jelas. Selama adanya klas2 dlm masyarakat, maka jg jelas justru adanya
kepincangan/kesenjangan antara rakyat pekerja dan kaum borjuasi kapitalis, dan
bagaimana pesatnya peningkatan akumulasi kekayaan pada segelintir orang. Temuan
Oxram-Novib pada 2015 ada 62 orang ( berapa % dari 6 milyard lebih penduduk dunia?)
yg terkaya didunia ( tentunya termasuk orang terkaya RRT) yg memiliki kekayaan setara
dng 1/2 penduduk dunia ( 3,6 milyar jiwa) yg miskin padahal 5 tahun yg lalu berdasarkan
data Forbes kekayaan itu dikuasai oleh 388 orang terkaya. Pertambahan kekayaan
mereka disaat resesi ekonomi dunia tahun2 belakangan ini jauh lebih pesat dari
perkembangan ekonomi dunia , kalau ngak salah ingat di 2014 perkembangan kekayaan
mereka naik 14 %, sedangkan perkembangan ekonomi dunia hanya sekitar 2%, data ini
pernah disisipkan sebagai catatan dlm pembicaraan serupa dimilis ini beberapa saat yg
lalu. Coba bayangkan data ini:
Bila Rothschild membagikan kekayaannya ( $ 490.000.000.000.000.000 ), maka tiap
penduduk dunia akan kebagian 70 juta dollar, silahkan dilihat di Gewoon-Nieuws.nl pada
rubrik ekonomi, tulisan John Diks 3 november 2013.
Lalu sampai batas kapan harus ditunggu tercapainya saat yg tepat untuk membangun
masyarakat sosialis dng membagikan kekayaan orang2 kapitalis kaya, seperti yg digagas
oleh sementara pendukung2 Deng? Kalaupun gagasan ini diberlakukan, dia hanyalah
sejenis "Robinhood-isme" se-mata2, dan sama sekali tidak menghilangkan sistim
penghisapan manusia oleh manusia, karena hak2 penghisapan yg dilakukan borjuasi
kapitalis tetap dilindungi oleh kekuasaan.
Tingkat tinggi yg dimaksud oleh Marx adalah tingkat cara produksi barang kebutuhan
masyarakat, tingkat pengorganisasian produksi tsb , adanya tenaga2 produktif yg maju.
Tapi tidak hanya itu, suatu sistim masyarakat hanya bisa berubah bila perkembangan
tenaga2 produktif pada suatu saat akan terkekang dan tidak bisa lagi tunduk terhadap
hubungan produksinya. Ikatan dinamis antara tenaga produktif dng hubungan produksi
pada suatu saat akan menjadi kontradiksi antagonis dan dng demikian terjadi revolusi.
Demikian juga dlm masyarakat kapitalis dimana klas buruh yg merupakan faktor manusia
tertindas (tenaga kerja) dari tenaga produktif tsb tidak bisa lagi lebih lama menerima
penindasan kapitalis melalui hubungan ptoduksi kapitalis dan akan melakukan
rev.proletar. Dan sejarah perkembangan masyarakat juga menujukkan bahwa peralihan
dari suatu hubungan produksi lama ke hubungan produksi baru tidak terjadi serentak
diseluruh dunia.
12
Tjing: Artinya, klas BURUH INDUSTRI juga masih sangat lemah dan sangat sedikitnya,
b agaimana bisa menjadi kekuatan pokok revolusi, bagaimana bisa menjadi klas yang
memimpin revolusi? Hanya setelah masyarakat itu ada pada tingkat KEMAKMURAN
tertentu, dimana klas BURUH-INDUSTRI juga sudah mencapai jumlah cukup banyak dan
KUAT berkemampuan memimpin revolusi sosialisme baru bisa dilancarkan untuk
MERATAKAN kemakmuran, ...
Catatan:
Masalah segi kwantitatif klas buruh demikian juga dijadikan alasan oleh kaum sos-dem
sejak sebelum adanya rev. proletar padhal jauh sebelumnya Marx dlm suratnya pada
Engelas tgl 16-04-1856, berdasarkan keadaan masyarakat di Jerman/Prusia saat itu
menulis bahwa akan merupakan suatu keadaan revolusioner yg baik, bila perang yg
dilakukan kaum tani bisa bersatu dng gerakan buruh. Hal ini diungkapkan Lenin pada
tulisannya dng judul: "Tentang Revolusi Kita" ( 16-01-1923), dimana juga merupakan
peblejetan terhadap "teori2" sos-dem tentang tidak mungkinnya revolusi proletar pada
negeri2 yg dianggap klas buruhnya masih kecil/terbatas dan kaum tani merupakan
bagaian terbesar.
Padahal selain surat Marx diatas, juga dlm kata pengantar Marx dan Engels pada edisi
bahasa Jerman (th. 1890) untuk Manifes Parati Komunis dimana ditulis tentang situasi
revolusi2 demokratis anti monarki Eropah tahun 1848-1849, dimana Rusia dianggap
sebagai penyelamat monarki Eropah dari gerakan proletariat Eropah yg baru bangun,
selain itu Rusia juga saat itu dikatakan Marx & Engels sebagai pelopor gerakan
revolusioner di Eropah dlm hal ini selanjutnya ditegaskan olah Marx dan Engels: "Jika
revolusi Rusia menjadi isyarat bagi revolusi proletar di Barat, sehingga keduanya saling
melengkapi, maka milik bersama atas tanah di Rusia yg sekarang ini dapat menjadi titik
tolak bagi perkembangan secara komunis".(kutipan selesai).
Jelas pemikiran Marx-Engels ini dikemukakan 27 tahun sebelum Revolusi Oktober 1917.
Bahwa baik pada situasi Jerman pada 1856 ataupun situasi Rusia pada 1890 tidak sampai
menimbulkan revolusi proletar, itu karena memang masih lemahnya barisan buruh dlm
penguasaan teori revolusioner dan juga pengorganisasiannya.
Dan justru Leninlah yg memahami secara baik potensi revolusioner kaum tani yg
mayoritas dlm masyarakt dan karenanya bisa menjadi sekutu bagi kaum buruh yg relatif
kecil, tapi kl. buruh justru merupakan golongan tertindas yg paling terorganisasi dng
adanya pengorganisasian kerja dipabrik serta disiplin dan kekolektifannya yg
memperkuat solidaritet senasib, jadi bila klas buruh ini menguasai teori revolusioner
13
M-L, maka klas ini akan bisa membawa rev. kaum tertindas oleh kapitalis-feodal-monarki
sampai pada kemenangannya seperti di Rusia, kemudian di Tiongkok, Vietnam dan Korea .
Keadaan Rusia pada awal abad ke XX, tentu jauh berbeda dng tahun2 ketika Marx masih
hidup, indutrialisasi di Eropah Timur mulai berkembang pesat, terutama di Polandia .
gerakan kaum buruh mulai terorganisasi baik dan militan. Pada 1914 kapasitas
produksi baja Rusia sudah setara dng Prancis dan Austro-Honggaria (terimakasih Bung
Djie untuk data ini) . Pada rev. demokratis 1905 disebut ada 400 ribu buruh da tani yg
aktiv setelah demo di Sint Petersburg diistana Tsar dibabat dng mitraliur oleh militer.
Tjing: Disinilah perbedaan sudut PANDANG antara Lenin yang kebetulan “BERHASIL”
mendobrak kekuasaan Tsar Rusia yg bobrok itu, dan katanya bisa mendapatkan dukungan
kuat dari Kaisar Jerman ketika itu dengan langsung melancarkan revolusi sosialisme dan
membeentuk Sovyet!
Catatan:
Masalah "kebetulan" bagi mereka yg pernah membaca MDH, akan mengerti bahwa
"kebetulan" adalah suatu bentuk perwujutan dari "keharusan" dlm perkembangan suatu
halihwal(materi). Tiap mahluk yg hidup juga "harus" mati, bahwa matinya karena sakit,
atau kecelakaan, pada usia relatif muda atau tua itu merupakan penampakan dari
kebetulan tsb.
Tiap kesatuan masyarakat akan melahirkan seorang pemimpin , ini adalah keharusan dlm
hukum perkembangan masyarakt, tapi bahwa si A yg tampil sebagai pemimpin dan bukan
si B adalah kebetulan. Jadi "kebetulan "tsb mempunyai basis materi objectif, bukan
karena adanya nasib yg ditentukan oleh suatu kekuatan super nature.
Demikian juga tentang keberhasilan Lenin, itu juga didasari oleh situasi objectif
masyarakat Rusia saat itu, rakyat sudah jenuh dng perang2 imperialis, terbatasnya
barang kebutuhan hidup karena prioritas untuk kepentingan perang yg berkecamuk sejak
1914, menyebabkan kekurangan pangan dan ancaman kelaparan. Kaum wanita di Sint
Petersburg (ingat Gorky dng Ibunda yg mengungkapkan peranan tokoh wanita dlm
revolusi?) melakukan demo dan mengajak buruh2 pabrik mogok, bisa memobilisasi 200
ribu orang. Pabrik2 amunisi tidak bisa produksi. Situasi revolusioner sudah mencapai
titiknya yg tertinggi dan Tsar 1 bulan setelah awal rev. Februari, jatuh. Tapi pimpinan
Rev Februari yg menghianati cita2 harapan rakyat untuk berhenti perang dan malahan
tidak melaksanakan perubahan demokratis, maka Lenin dng serombongan kaum
revolusioner yg berada di LN, kembali ke Rusia dari Swis untuk memimpin rev. proletar.
14
Memang otoritas Jerman tidak menghalang perjalan mereka per KA, hal ini dapat dibaca
pada buku tentang Perang Dunia I terbitan Raider Digest yg jelas bukan simpatisan
M-L. Tapi ini tidak berarti adanya sokongan kuat dari Kaisar Jerman seperti yg ditulis
diatas. Kemungkinan otoritas Jerman menganggap kembalinya kaum revolusioner ini akan
mempengaruhi kancah politik di Rusia dan mempengaruhi pada kancah peperangan dng
adanya pemogokan dll.
Mengingat dalam beberapa pertempuran pasukan2 Jerman juga dipukul telak oleh
tentera Tsar, juga kemungkinan adanya keresahan dlm masyarakat Jerman yg jenuh dng
perang. Tapi rupanya mereka tidak mengira bahwa dlm waktu sekian bulan saja kehadiran
Lenin dkk telah bisa menumbangkan Pemerintahan Sementara yg dikuasai Kaum Putih,
sosial chouvinis Karenski. Lagi pula tentunya merupakan suatu masalah yg perlu jadi
pertimbangan kaum monarki diseluruh Eropah bila mendukung Lenin, seorang tokoh
Maxsisme konsekwen anti monarki dan anti kapitalis, mengingat kemenang rev.proletar
diRusia akan mempengaruhi gerakan/perjuangan kaum buruh di Eropah dan dunia.
Nyatanya pada 1918, terjadi revolusi2 di Jerman (juga di Austro-Honggaria dll)
mengakibatkan Kaisar Wilhem II jatuh apalagi setelah jendral2 kawakannya
Ludendorff dan Hindenburg menyatakan tidak mungkin bisa memenangkan peperangan
(marinir armada Laut Utara menolak berlayar untuk berperang, malah dng kaum buruh
mendirikan Sovyet2 buruh-prajurit), maka sang Kaisar yg ketakutan akan
perkembangan revolusi di Berlijn, kabur ke Belgia dan kemudian dan lari ke Belanda ( 10
Nov.1918) sampai matinya. Sayangnya Sovjet2 yg berdiri baik di Jerman tidak bisa
bertahan lama, malah tokoh2 seperti Liebnecht dan Rosa Luxemburg dibunuh.
Jadi Lenin dkk kembali pada saat yg tepat untuk memimpin rev. prolatar dng
meningkatnya situasi revolusioner akibat kekecewaan rakyat terhadap pemimpin2
revolusi Februari 1917, Plekhanov dng Mensjewiknya, kemudian Karenski yg bukan
menyelesaikan perang malah tetap melanjutkan perang imperialis sesuai dng pengarahan
Inggris dan Prancis, selain ini juga berkompromi dng tuantanah2 untuk mengembalikan
hak2-nya .
Bahkan memulai suatu kompromi dng dinasti Romanov dimana Mickail Romanov diajukan
sebagai calon Tsar yg baru untuk suatu bentuk monarki konstitional, manarki bonapartis.
Keterangan ini bisa dibaca pada tulisan Lenin "Surat dar jauh", Surat 1; tahap pertama
dari revolusi pertama, ditulis pada 7 (20) Maret 1917.
Jadi jelas Lenin memimpin revolusi Oktober 1917, bukan karena kemauan subjectif-nya
sendiri, tapi karena rakyat hendak membebaskan diri dari perang perampokan imperialis
dan untuk itu rakyat dibawah pimpinan kaum buruh dng partai pimpinan Lenin dng
15
berdasarkan persekutuan buruh-tani, mengubah perang imperialis menjadi perang sipil
menumbangkan Pemerintahan Sementara Rusia dan Kekuasaan Sovjet ditegakkan .
Jelas tanpa dukungan luas rakyat yg sudah lelah berperang dan merindukan
kebebasannya, bukan itu saja bahkan dikalangan prajurit sebelum Rev, Octoberpun
semangat untuk melanjutkan perang imperialis sudah menurun dan banyak terjadi
disertasi, sehingga begitu dicetuskannya perang sipil, medan perang imperialis
ditinggalkan dan revolusi dlm negeri melawan tentera Putih mencapai kemenangan.
Revolusi October tidak akan berhasil, bila situasi masyarakat Rusia saat itu yg
menrupakan suatu perwujutan objectif dari halihwal tsb tidak siap mendukung Rev.
Rev.Oktober ini jelas bukan suatu avontur yg kebetulan bernasib baik dan menang. Bukti
bahwa Republik Sovjet bisa tegak dan berhasil dng sukses, bahkan dlm menghadapi
keganasan borjuasi-imperialis Nazi Jerman dn kemudian merupakan kekuatan pokok dlm
menghadapi komplot imterialis yg dipimpin AS sebelum adanya penghianatan Chruschov,
juga memperkuat kebenaran teori M-L yg dijalankan dng konsekwen.
Dlm kancah PD I antara kekuatan2 imperialis Ingris-Prancis -Rusia menghadapi kekuatan
imperialis Jerman-Austro Hongaria-Otoman Turki dan Bulgaria, dimana Jerman dng
persenjataannya yg lebih canggih berhasil menduduki Polandia (daerah kekuasaan Tsar).
Tentera Tsar Rusia dlm peperangan lebih banyak menanggung kekalahan dari pada sukses,
hal ini antara lain disebabkan kekuatan industri Rusia lebih lemah dari pada Jerman,
selain itu faktor finansial juga lemah ( Rusia Tsar boleh dibilang tergantung pada hutang
dari Inggris dan Prancis). Maka tidak aneh kalau oleh renegat2 Marxisme tindakan Lenin
mengubah perang imperialis menjadi perang pembebasan dianggap sebagai suatu
penghianatan yg menguntungkan Jerman. Dalam keadaan untuk mengkonsolidasi
kemenangan Rev.October 1917 , dan mengatasi kesulitan2 ekonomi , pembrontakan2
sisa2 feodal dan subversi imperialis dng dukungan sisa2 Tsarisme, maka Sovyet merasa
perlu mengadakan perjanjian perdamaian dng kelompok Jerman-Austro Hongaria-
Otoman-Bulgaria melalui perjanjian Brest-Litovsk pada 3 Maret 1918 dng melepaskan
beberapa daerah bukan etnis Rusia bekas kekuasaan/jajahan "tradisionel"(meminjam
istilah jubir RRT dlm masalah Natuna)Tsar, seperti Finlandia, Negeri2 Baltik, Polandia
dan Ukrainia yg menjadi negara2 satelit Jerman.