150
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Page 2: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

TIDAK OIPERDAQANGKAN UNTUK UMUM

PUSTAKA

RAJYARAJYA

BHUMI NUSANTARA

PARWA 2 SARGAH 4

Sebuah Naskah Sastra-SejarahKarya Kelompok Kerja di Bawah Tanggungjawab

pangeran Wangsakerta

AyatrohaediAtja

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

JAKARTA

1991

III

Page 3: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

PROYEK FENERBUAN BUKU SASTRA INDONESIA D.AN

DAERAH TAHUN 1990/1991DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA

Pemimpin ProyekBendahara Proyek

Sekretaris ProyekStaf Proyek

Nafron HagimSuwanda

Saksono PiijantoCiptodigiyartoSujatmoWamo

ISBN 979 459 136 X

Hak cipta dilindungi undang-undang

Isi buku ini, baik sebagian maupiin sehmihnya dilarang diperbanyak dalambentuk apa pun tanpa izin tertuHs dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipanuntuk keperluan penulisan artikel atau karangan iimiah

IV

Page 4: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

KATA PENGANTAR

Masalah kesusastraan, khususnya sastra (lisan) daerah dan sastra Indonesia lama, merupakan masalah kebudayaan nasional yang perlu digarap dengansungguh-sungguh dan berencana. Dalam sastra (lisan) daerah dan sastra Indonesia lama itu, yang merupakan warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia tersimpan nilai-nilai budaya yang tinggi nilainya. Sehubungan denganitu, sangat tepat kiranya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melaluiProyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah telah berusaha meles-tarikan nilai-nilai budaya dalam sastra itu dengan cara pemilihan, pengalih-aksaraan, dan peneijemahan sastra (lisan) berbahasa daerah itu.

Upaya pelestarian warisan budaya yang sangat beragam itu selain akanmemperkaya khazanah sastra dan budaya masyarakat Indonesia juga akanmemperluas wawasan sastra dan budaya masyarakat. Dengan kata lain, upayayang dilakukan ini telah berusaha menguak labir kedaerahan dan mendpta-kan dialog antarbudaya dan antardaerah melalui sastra sehingga kemungkinandapat digunakan sebagai salah satu alat bantu untuk mewujudkan manusiayang berwawasan keindonesiaan.

Buku yang beijudul Pustaka Rajyarajya I Bhumi Nusantara Parwa 2 Sar-gah 4 ini semula berupa cerita lisan yang berbahasa Sunda di daerah Cirebon.Pengalihaksaraan dan peneijemahannya dilakukan oleh Dr. Ayatrohaedi danpenyuntingan teqemahan oleh Drs. Abdul Rozak Zaidan.

Mudah-mudahan terbitan ini bermanfaat bagi pembinaan dan pengem-bangan sastra di Indonesia.

Jakarta, Februari 1991 LukmanAliKepala Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa

Page 5: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

UCAPAN TERIMA KASIH

Naskah yang digarap ini adalah salah satu naskah yang menurut kete-rangan dalam naskahnya sendiri, menipakan karya sebuah kelompok kerjapimpinan Pangeran Wangsakerta dari Cirebon. Embaran pertama mengenainaskah yang mulai terkumpul menjelang akhir tahun 1970-an itu dilakukandalam Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional V, bulan September 1981. Seie-lah itu, berturut-turut pengungkapan bagian-bagian naskah itu dilakukansampai akhimya mengundang reaksi dan sekelompok sarjana yang bergerakdi bidang sejarah kuna Indonesia.

Sebuah temuan baru akan selalu mengundang tanggapan, baik darimereka yang mendukung maupun yang menentang temuan itu. Jika dikelom-pokkan, tanggapan terhadap naskah-naskah karya kelompok bekerjaPangeran Wangsakerta ini lerbagi menjadi tiga. Pertama, mereka yanghampir sepenuhnya mempercayai kandungan isi naskah-naskah itu. Kedua,mereka yang sama sekali tidak menerima kebenaran 'sinya, bahkan dcngantegas menyatakan bahwa naskah-nasWi itu buatan baru dan karenanya tidakboleh digunakan sebagai bahan kajian. Pendapatketiga adalah yang mencobaberdiri di antara-kedua pendapat itu. Menurut pendapat ini, alangkah baiknyajika pada tahap pertama dilakukan penelitian yang mendalam mengenainaskah-naskah itu, sebelum terlanjur menjatuhkan hukuman. Jika saja setelahpenelitian selesai temyata isinya dapat dipercaya, tentulah hd itu akanmenipakan sumbangan besar terhadap kajian kesejarahan Indonesia. Jika puntidak benar, akan selalu terd^at nilai-nilai positif dari naskah itu sebagainaskah: menunjukkan betapa lihainya kelompok keqa itu sehingga dapat"mengacaukan" dunia ilmiah Indonesia walaupun lerbatas kepada golongantertentu saja.

VI

Page 6: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

Dengan botolak dari poidqiat ketiga itulah, naskah ini diganq> karenanaskah pada dasainya adalah suatu kaiya filologi, makapada talu^ yang per*tama ini, kajian filologi itu pulalah yang didahulukan. Kajian lainnya, akandilakukan menyusui selesainya kajian filologi itu.

Hingga saat ini, ada bebo^ naskah yang sudah selesai digar^ dari segifilologinya. Naskah Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara panva 2sargah 4 ini dragan demikian melengkapi daftar itu.

Penggar^an ini tentunya hanya dapat terselenggara bericat adanya keija-sama dan kepercayaan b^agai pihak. Oleh karena itu, sudah pada tempat-nyalah jika dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepadamereka. Di antara mereka itu iaiah;

Kang Aca SS, sebagai orang yang pertama kali menemukan naskah-naskah itu, dan kemudian mengalihaks^rakannya. Dengan adanya naskahalihaksara itu, dan terutama pengertiannya yang besar untuk mengijinkansaya menggunakan sebagai sumber kajian, penggarapan ini menjadi lebihlancar.

Dr. Edi S. Ekajati, baik sebagai pribadi maupun sebagai penanggung-jawab Tim Penggarapan Naskah Pangeran Wangsakerta, yang telah mengijinkan salah satu naskah yang tengah digarap itu diselesaikan melalui.saluran lain.

Ucapan terimakasih yang sama disampaikan kepada Museum NegeriJawa Barat yang secara resmi merupakan "pemilik s^" naskah-naskah itu,dan Yayasan Pembangunan Jawa Barat yang menjadi penaja Tim Penggarapan Naskah Pangeran Wangsakerta, atas ketulusan mereka mengijinkannaskah ini digarap.

Akhirnya, tentu saja ucapan terimakasih disampaikan kepada ProyekPenerbitan buku Sastra Indonesia dan Daerah, Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa, D^artemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang telahberkenan menyisihkan dana untuk penggarapan naskah ini.

Dengan harapan apa yang disajikan ini menc^)ai tujuannya, yaitu meng-upayakan sebuah alihaksara dan teijemahan dengan disertai pengantar seke-damya, tulisan ini saya serahkan kepada pembaca. Tentu saja dengan catatanbahwa pada dasamya semua ini merupakan hasil kojasama yang baik antaraberbagai pihak. Namun, dalam pada itu, segala kesalahan dan kekuranganyang terdapat dalam tulisan ini, sq)enuhnya menjadi tanggungjawab saya.

Atas segala pengertian, perhatian, dan keijasama itu, saya hanya dapatmenyampaikan uc£^)an terimakasih, Hanya Allah SWT jugalah yang akanmembalas segala kebaikan itu. Amin.

Depok, Juni 1990 Ayatiohaedivii

Page 7: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

DAFTARISl

Halaman

KATAPENGANTAR v

UCAPAN TERIMA KASIH vi

DAFTARISI viii

BAB 1 PEMBUKA 11.1 Pengantar 11.2 Beberapa Catatan tentang Sastra Pesisir 213 Ikhtisar Sejarah Pesisir Utara Jawa Barat Abad Ke

16-17 81.4 Naskah-naskah Karya Kelompok Keija Wangsakerta 191.5 Kelompok Naskah Pustaka Rajya-rajya I Bhumi Nusan-

tara 22

1.6 Naskah Pustaka Rajya-rajya I Bhumi Nusantara Parwa 2Sargah4(PRBN2.4) 29

DAFTAR PUSTAKA ' 32

BAB 2 ALIHAKSARA 39

BAB 3 TERJEMAHAN 41

VIII

Page 8: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

BAB I

PEMBUKA

1.1 Pengantar

Tulisan ini menipakan langkah pertama yang dilakukan dalam upayamemperkenalkan naskah-naskah yang, menurut keterangan dalam naskahnya,berasal dari abad ke-17 Masehi dan merupakan kegiatan hasil kebudayaanPasisir bagian barai pulau Jawa yang berpusat di Cirebon dan Banten. Sepertiyang telah dimaklumi, naskah lama dapat memberikan sumbangan. yangbcsar terhadap kajian mengenai suatu bangsa aiau kelompok masyarakat danbudaya yang menghasilkan naskah-naskah iiu. Hal itu disebabkan olehkenyataan bahwa pada dasamya naskah-naskah itu merupakan khazanahyang merekam pikiran, perasaan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh bangsaaiau kelompok masyarakat yang bersangkuian (Edl S. Ekajati 1983:1).

Kaicna naskah merupakan kliazanali budaya yang berupa tulisan dengankecakapan baca-tulis masyarakat itu. Berdasarkan catatan sejarah, dapatdiketahui bahwa dalam keliidupan budaya masyarakat Sunda umumnya danmasyarakat Pasisir di Jawa Barat khususnya, ketcrampilannya menulis mulaidikenal sejak abad ke-5 Masehi. ̂ Tulisan-tulisan itu menggunakan aksara Pa-lawa, Sunda Kuna, Jawa, Arab, Jawa Sunda, dan Latin (Holle 1862; Casparis1975; 18-9, 53-6; Pigeaud 1967). Aksara Palawa digunakan dalam abadke-5, dan sampai saat ini diduga sebagai salah satu bukti tertua adanya ke-

^Dalam tuli^ ini, kicuali dUunjukkan lain, tarikh yang digunakan adalah tarikh Masehisehingga penuiisan penanggalan tanpa keterangan tambahan, berarti tUimangsa itu dalamperhuungan tarikh Masehi.

Page 9: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

terampilan menulis pada masyarakat Indonesia sebagai hasil sentuh budaya-nya dengan kebudayaan India. Aksara Sunda Kuna, yang merupakanperkembangan dan penyesuaian aksara Palawa, digunakan sekitar abadke-14-I6, sedangkan aksara Jawa digunakan dalam abad ke-11, ke-17, danke-19. Sejak agama dan kebudayaan Islam menyebar di Indonesia, digunakanpula aksara Arab, baik pegon maupun gundul, sedangkan setelah pengaruhLatin menjadi sangat wisesa (luas) sampai sekarang. Sekarang aksara Arabmasih digunakan ter-utama dalam hal-hal yang berkenaan dengan (pelajaran)agam Islam. Dalam pada itu, pemakaian aksara Jawa-Sunda. Aksara "Sunda"yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksaraJawa-Sunda itu (Jayadireja 1927; Suria di Raja 1930, 1948).

Bahasa yang digunakan dalam berbagai tulisan di Jawa Barat adalahbahasa Sansekerta. jawa Kuna, Sunda Buhun, (Jawa-) Cirebon, MelayuKuna, Melayu, (Jawa-) Banten, Arab, dan Sunda. Sepanjang bukti naskahyang ada dapat diketahui bahwa bahasa Sansekerta dan Melayu Kuna tidakdigunakan dalam penulisan naskah. Dalam pada itu, dapat pula diketahuibahwa bahan yang digunakan untuk mengabadikan khazanah budaya itu ter-diri dari batu, logam, bambu, berjenis-jenis daun yang telah diolah, serat kulitkayu yang telah diolah, kertas Arab, dan kemudian kertas Eropah. Kecualibatu dan logam, bahan jenis lainnya mudah sekali rusak, lapuk karena cuacapanas, lembab, dimakan serangga, atau sengaja dirusak orang karena salahpaham atau kurang mengerti.

Jika dibandingkan dengan hasil penerbitan naskah-naskah berbahasaMelayu dan Jawa, dapat diketahui bahwa naskah tertua dalam bahasa JawaKuna pun sebenamya berasal dari wilayah Jawa Barat (Kern 1917; Casparis1975:53; Pigeaud 1967 (1):70 ck,'l34-45; 1970 (3):56 ck, 67-79 Molen1983).

1,2 Beberapa Catatan tentang Sastra Pasisir

Dalam kumn perkembangan Islam, wilayah pantai utara pulau Jawabagian Barat pada mulanya dihuni oleh penduduk yang berbahasa ibu bahasaSunda, tetapi secara perlahan-lahan masuk juga sebagian masyarakat yangberbahasa ibu bahasa Jawa. Pengaruh bahasa Jawa terhadap masyarakatSunda yang berdiam di daerah dataran tinggi, mungkin telah terjadi padamasa sebelum Islam.

Istana para sultan di Cirebon merupakan pusat kebudayaan Jawa diwilayah budaya Sunda selama abad ke-17—18. Dalam pada itu, istana parasultan Banten pada masa itupun beiperan sama, walaupun peranannya berada

Page 10: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

di bawah peranan Cirebon.Corak aksara yang digunakan dalam naskah-naskah lama Jawa Barat yang

berasal dari abad ke-18—19, berbeda dengan corak aksara yang baku di JawaTengah. Salah satu yang mencnjol keganjilannya adalah ciri vokal /o/yanghanya menggunakan satu tandayang ditempatk^ di sebelah kanan aksarayang diikutinya.

Naskah berbahasa Jawa yang memberikan embaran (keierangan)mengenai titimangsa yang dapat dipercaya ten tang waktu pertama kali suatunaskah dituliskan sedikit sekdi. Titimangsa yang dicantnmkan j^da kolofonsejumlah naskah misalnya, pada umumnya adalah titimangsa ketika di-lakukan penyalinan naskah itu, dan bitkan titimangsa penulisan asalnya.Demikian juga halnya dengan pengarang atau penulis naskah yang mencan-tumkan nama mereka dalam tulisannya (Pigeaud 1967 (1):4—^).

Para pengarang kekawin Jawa Kuna yang hidup di lingkungan istana raja-raja Jawa Timur sekitar abad ke-9 hingga ke-15, menyebutkmn.nama rajasebagai pelindung, sedangkan namanya sendiri sebagai penggubah, dican-tumkan pada kolofon karangan mereka. Kebiasaan itu muncul kembali dalamabad ke-18—19, pada masa kebangkiian kembali minat lerhadap sastra klasikpada sejumlah pengarang di Surakarta. Barangkali hal itu meniru kebiasaanleluhur mereka yaitu dengan mencantumkan nama mereka dalam karanganmereka (hys.).

Masa pertumbuhan sastra sebelum Islam berlangsung sekitar enam abad,yaitu pada kira-kira abad ke-9 hingga ke-16. Sejumlah lurunan dan salinannaskah berbahasa Jawa Kuna yang diciptakan selama kurun masa itu,diawetkan dan dipelihara di Bali. Upaya pengawetan itu dilakukan dalamabad ke-18 dan ke-19. Di Jawa sendiri, tempat asal tradisi sastra Jawa Kunaitu, tradisi itu "terpotong" oleh tersebamya agama dan kebudayaan Islam.

Dalam pada itu, patut dicatat bahwa hubungan antara Sunda dan Jawasebenamya sudah teijalin lama sebelum Mataram (Islam). Prasasti Horrendari daerah Kediri Selatan, yang oleh Stutterheim (1933) diduga berasal darimasa Majapahit, tetapi yang berdasarkan gaya aksara dan gaya bahasanyalebih dekat kepada masa Erlangga, sudah menyebutkan adanya daerah yangbemama Sunda (Ayatrohaedi 1975:229). Di Jawa Barat sendiri nama Sundauntuk pertama kalinya muncul pada prasasti Sanghyang Tapak (1030) yangbarbahasa Jawa Kuna (Pleyte 1915). Pemakaian bahasa Jawa Kuna padaprasasti di Jawa Barat yang bertalian dengan pendirian daerah tutupan diS.anghyang Taj^ itu barangkali cukup menunjang dugaan bahwa pada masaitu bahasa Jawa Kuna digunakan untuk urusan agama. Selain itu, tidak

Page 11: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

mustahil jika diduga bahwa pembuatnya mengenal kebudayaan Jawa ataubahkan pemah bermukim lama di daerah Jawa (Saleh Danasasmita 1973:12).Dalam naskah Sanghyang Siksakandang Karesian, Jawa menempatikedudukan khusus dibandingkan dengan daerah atau negaia lain yang dise-butkan oleh naskah tersebut (Ayatrohaedi 1978:15).

Naskah Sanghyang Siksakandang Karesian yang dianggap sebagai naskah berisi pendidikan (Noorduyn 1971:152) itu selesai ditulis dalam tahun1518. Hal itu borarti bahwa pada awal abad ke-16 bahasa Sunda Buhun sudahberperan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan umum (Ayatrohaedi1978:18).

Sebelum mengenal lembaga pendidikan Baral, di Indonesia dikenai lem-baga pendidikan yang disebut mandala pada masa sebelum Islam, dan pesan-tren setelah Islam masuk. Di kedua lembaga pendidikan itu terutama diajar-kan pendidikan agama. Hal itu cukup menarik karena rupanya di Jawa Baraipada masa iui bahasa pengantar yang digunakan uniuk pendidikan agamalidak hanya bahasa Sunda, leiapi juga bahasa Jawa. Naskah keagamaan Se-wakadarma atau Serat Dewabuda yang beniiimangsa 1357 Saka (=1435).misalnya, hampir seluruhnya ditulis dalam bahasa Jawa Kuna (Ayau-ohaedi1983), di samping ada pula yang berbahasa Sunda Buhun (Saleh Danasasmita 1987).

Pada masa awal perkembangannya, agama Islam di Jawa Baratmenjadikan Cirebon sebagai pusai penyiarannya. Hal itu tidak bertentangandengan berita Portugis yang menyatakan bahwa di bandar Cimanuk danCirebon sudah banyak berdiam orang yang beragama Islam (Conesao1944:173). Berita itu selanjutnya juga mengatakan bahwa Cirebon dihunioleh orang-orang yang berbahasa Jawa di daerah pasisir dan orang-orang berbahasa Sunda di daerah pedalaman (hys.).

Pada abad ke-15-16, kaum Muslim di Jawa telah memperoleh kedudukanyang kokoh. Kekuasaan politik beralih dari istana Majapahit di pedalaman ketangan penguasa Muslim di beberapa pusat niaga di daerah pasisir utaraJawa, yaiiu Surabaya dan Gresik di timur sampai Cirebon dan Banten di se-belah barat Di daerah-daerah tersebut, pembaruan sastra pun berkembang dibawah pengaruh Islam. Sastra iiulah yang oleh Pigeaud disebut sebagaiPasisir Literature 'sastra Pasisir' (1967:8). Pusat sastra Pasisir itu ialahSur^ya dan Gresik di Jawa Timur, Demak dan Jepara di Jawa Tengah; danCirebon dan Banten di Jawa Baiat

Naskah sastra Pasisir pertama kali dikenai dunia ilmiah berkat penelitianScbridce yang menuUs tentang kesusatiaan tasawuf Islam-Jawa pada awal

Page 12: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

zaman Islam di Jawa (1916:1—8). Naskah lain, berupa sebuah perimbonJawa berasal dari abad ke-16, bahkan telah diia kali dijadikan sebagai kajianuntuk penulisan disertasi. Naskah itu mula-mula digarap Gunning dalam edisidiplomatik (1881), kemudian Kiaemer (1921) berusaha meneijemahkannyasecara lengkap, disertai pendahuluan yang sangat penting untuk mengetahuikaitan alam pikiran tasawuf antara Jawa dengan Aceh. Perimbon dari abadke-16 itu kemudian diterbitkan kembali oleh Drewes (1954) dengan katapengantar serta lerjemahan yang diperbaharui, dibubuhi catatan yang cukupmendalam.

Naskah perimbon itu oleh Kraemer diduga berasal dari Jawa Baratmeskipun Drewes meragukannya- (Drewes 1954:7—9). Drewesmengemukakan alasan bahwa langgam bahasanya mirip dengan langgambahasa Tantu Panggelaran (Pigeaud 1924) dan Korawagrama (Swellengre-bel 1936), padahal langgam bahasa Tantu Panggelaran mirip dengan langgambahasa Pararaton (Brandes 1921).

Beranjak dari Jawa, kebudayaan Islam pasisir menyebar ke Palembangdan Lombok. Di Lombok, lumbuh sasu'a Islam Jawa-Bali; di sana tcrdapalnaskah-naskah yang borisi kenangan kepada Sasak yang mumi. Bahasa Sasakberkcmbang sebagai peraniara kegiaian saslra, berdampingan denganungkapan Jawa-Bali. Dalam pada itu, di Palembang beberapa abad lamanyabcrkuasa raja keiurunan Jawa. Selama abad ke-17—18, sastra Pasisir di sanaicrpelihara di lingkungan isiana, letapi pada abad ke-19 sastra Pasisir diPalembang musnah sebagai akibai runtuhnya wangsa itu: dan digantikan olehsastra Melayu.

Pengembangan saslra Jawa Pasisir melaju ke arah barat dan limur, di-pancarkan dzu'i Jawa Timur. Dari pusat-pusat niaga di pantai utara Jawayang lain, berkembangnya agama Islam ke seberang lautan tidak begiiu pesai.Banten hanya berpengaruh di Lampung, sedangkan pengaruh Jawa Tengahhanya berpengaruh mencapai Banjarmasin. Di daerah-daerah itu naskahsaslra Jawa tidak menduduki lempat yang penting.

Pada mulanya Islam merambah ke Jawa melalui sastra Melayu karenabahasa Melayu menjadi basantara (lingua-franca) di Nusantara. BahasaMelayu yang digunakan pada saudagar Muslim dari India mengakibatkansastra Pasisir menerima kosakata pinjaman dari bahasa Melayu dan bahasaArab sebagai bahasa agama Islam. Di samping kedua bahasa itu, bahasa Jawajuga menerima pengaruh dari bahasa lain, terutama bahasa Persia yangmenjadi basantara Islam semesia di India selama abad ke-15—16.

Di Jawa sebelah barat, mula-mula wilayah Cirebon, dan kemudian, berkat

Page 13: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

6

para pejuang yang bersemangat agama, Jakarta dan Banten ditundukkan olehIslam dan sebagian dari daerah itu dihuni orang-orang Jawa. Kota Cirebondijadikan pangkalan mereka; kekuasaan orang Sunda digantikan oleh orangJawa di bagian-bagian Jawa Barat itu (Pigeaud 1967: 11).

Daerah yang cukup luas di Jawa Tengah sebelah timur Cirebon sampaijauh ke dataran tinggi Dieng, pada zaman sebelum Islam merupakan lempatpemukiman orang-orang yang berbicara bahasa Sunda atau ungkapan bahasayang erat hubungannya dengan bahasa Sunda. Nama sungai, koia, dusun,gunung, serta iradisi Sunda yang hidup di wilayah itu rupanya membcnarkanperkiraan itu (Knebel 1900).

Pada akhir abad kc-17 dan awal abad ke-18, sasira Pasisir lenyap sebagaiakibai kemunduran politik dan ekonomi di kota pusai niaga di pantai uiarapulau Jawa, lempai para penulis dan pclindungnya bermukim. Saiu dcmi satuwilayah pesisir dikalahkan oleh para raja Maiaram di pcdalaman. Perda-gangan yang menggunakan lalulinias lautan sebagai sumbcr kcmakmuranmereka, semakin surui, akibai kekuasaan VOC di Baiavia yang meriniangikeamanan pelayaran kapal-kapal niaga di lautan antar pulau.

Pada abad ke-17 itu kebangkitan kebudayaan di pedalaman Jawa Tengah,mengganiikan kebudayaan Pasisir yang membenluk suaiu maiaraniaikebudayaan aniara wilayah Pasisir sepanjang pantai uiara pulau Jawa,Madura, Bali, dan Lombok. Perbedaan antara kedua wilayah kebudayaan itubersifai geografis dan ideologis. Secara geografis, perbedaan itu disebabkanoleh kenyaiaan bahwa kebudayaan Jawa Pasisir adalah kebudayaan antarpulau, leiapi kemudian sebagian besar terbaias kepada wilayah pasisir pulau-pulau itu. Kenyataan itu tidak dala^n segala hal berperan menyaiukan; diantara daerah-daerah itu terdapat ungkapan dain bahasa yang berlainan. Padaabad ke-19 kebudayaan pujangga Jawa Tengah, sebaliknya, menggunakanbahasa "ningral", termasuk di daerah pedalaman yang menggunakanungkapan dan adat istiadat Surakaria dan Yogyakana, yang dipersatukandalam suaiu derajat yang tinggi.

Secara ideologis, perbedaan itu disebabkan oleh asal-usul dan perkem-bangannya. Kebudayaan Pasisir, pada abad ke-17—18, intinya erat berkaitandengan agama, menggantikan kebudayaan zaman bukan-Islam dari masasebelumnya. Namun, kebudayaan itu masih dapat menopang beberapa ciriperadaban sebelum Islam. Asal-usul mereka adalah kelas menengah. Sebaliknya peradaban di pedalaman Jawa Tengah pada abad ke-18 didasarkanpada penerimaan agama Islam sebagai sesuatu yang selalu benar. Namun,para pujangga mereka sangat menaruh minat teiliadap sisa-sisa sastra sebe-

Page 14: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

lum Islam yang bermutu. Karya mereka dimaksudkan untuk dijadikan se-bagai bahan bacaan bagi lingkungan yang berkedudukan tinggi.

Abad ke-18—19menipakan masa kebangkitan para penulis untuk rhengua-sai karya sastra masa lampau sepanjang yang mereka keiahui. Beberapa karyakakawin Jawa Kuna digubah dan diberi makna baru di dalam bahasa Jawafearu. Karya-karya ilu berasal dari daerah pedalaman. Kebangkitan sastraSurakaria berlangsung lanpa dukungan adanya seniuhan dengan kebudayaanseberang lauian. Di lingkungan isiana, karya sastra Melayu antar pulau atausasu-a Islam antar bangsa, tidak terlalu dihargai. Dalam pada itu, sastra yangtumbuh di lingkungan istana Jawa-Bali juga tidak dikenal di Jawa Tengah.

Kaol (=versi) naskah Jawa Kuna yang tersimpan dalam naskah JawaTengah biasanya lebih korup daripada kaol Bali (seperti yang tampak darikekacauan mau"a, guru lagu, kuantilas vokal, dan Iain-lain). Namun, begitu,ada Jcalanya dalam tradisi Jawa masih tersimpan unsur naskah yang lebih aslidaripada yang dikctahui di Bali (Teeuw, 1981:273). Dalam kaiian itu,Supomo (1977) iclah mengemukakan beberapa conioh yang mcnarik dantelah membukiikan bahwa varian yang pada asalnya mungkin bcrsifai korupitu kemudian ditafsirkan kembali oleh pembaca Jawa secara motekar(=kreatiO sehingga mendapat makna baru (Teeuw 1984: 224).

Sebagian besar sastra Pasisir sebelah barat, ditulis pada abad ke 17—18 diCirebon dan Banien, wilayah berbahasa Sunda: Pada waktu itu di daerah-daerah tersebut para penulis belum lama berkenalan dengan aksara JawaBaru. Langgam bahasa sastra Pasisir sebelah barat adakalanya dipakai parapenulis yang mempunyai latar budaya dari lingkungan yang berbahasaSunda. Karena itu, dalam berbagai hal naskahnya tidak mudah dipahami olehpara pembicara atau penutur bahasa Jawa Tengah.

Serba ragam tulisan Jawa pada zaman Islam tidak pemah diteliti secermattulisan yang lebih tua, seperti yang dilakukan oleh Holle (1862) atau deCasparis (1975). Serba ragam tulisan dalam naskah Jawa itu, di berbagaiwilayah dituliskan pada daun lontar atau kertas.

Gabungan pengetahuan mengenai kekhususan pada tataran ungkapan danejaan, kajian mengenai tulisan sebuah naskah, akan sangat bermanfaat dalamupaya menentukan asal-usul naskah tersebut beserta isinya. Dalam pada itu,hampir tidak ada kesulitan untuk menentukan perbedaan antara tulisan JawaPasisir sebelah timur (dari Gresik, Surabaya, Madura) dengan tulisan Pasisirsebelah barat. Tulisan Jawa yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda,dalam menuliskan vokal /o/, misalnya, hanya menggunakan tarung ataupanolong. Juga, karena bahasa Sunda tidak mengenai /d/ dan /dh/ kedua

Page 15: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

8

bunyi itu sering dipertukarkan secara bebas; atau, kalau penulisnya daridaerah pedalaman Sunda, untuk menuliskan 161 digunakan lambang untuk161 (abdjad Jawa ke-12), sedangkan abjad yang melambangkan 161 (abjad ke-15), tidak digunakan.

U Ikhtisar Sejarah Pasisir Utara Jawa Barat Abad Ke 16-17

Berdasarkan cerita rakyal, Hageman (1867:196) meriwayaikan bahwaHaji Purwa, pemeluk Islam yang pertama di Cirebon berdiam di CirebonGirang yang pada waktu itu (1337) masih berada di bawah kekuasaan Galuh.

Bahwa di daerah Cirebon pada awal abad ke-14 lelah terdapat kelompokpenghuni yang beragama Islam, diperkuat oleh sumbcr pribumi, yaitu naskahCarita Purwaka Caruban Nagari (CPCN), karya Pangeran Arya Carbonyang diiulis dalam lahun 1720 (Aca 1972). Pangeran Arya Carbon adalahanak kedua Sultan Sepuh I. Berdasarkan surat pengangkatan tanggal 9 Pe-bruari 1706, oleh VOC ia ditunjuk sebagai Opzigter 'pengawas' untukseluruh wilayah Priangan. Tugasnya adalah menjadi perantara untukkepentingan VOC dalam hubungan dengan para bupati; tugasnya cukupterinci dan terurai (Molsbcrgen, 1931:9; Meerten, 1887:10; Rees, 1880:54;Jongc, 1984:261—8).

Pergaulan Pangeran Arya Carbon dengan para pejabat VOC di Cirebonsangat erat. Karena itu, dapat dipahami jika dalam CPCN secara langsung iamengalihkan perhitungan tarikh Saka ke tarikh Walandi 'Masehi*. Hal iniperlu ditegaskan berhubung ada para cendekiawan yang meragukan "keasli-an" CPCN. Antara lain, Pigeaud dan de Graaf (1974:275—8) dan Ricklefs(1981: 35). Setelah Pangeran Arya Carbon meninggal dalam lahun 1723,jabatan itu tidak pemah diadakan lagi (Molsbcrgen, 1931:9).

Pada halaman terakhir CPCN, Pangeran Arya Carbon menulis, hanapwacarita purwaka caruban nagari tinulis dening wwang, pangeran arya carbon, warsaning walandi saharsa pitungngaius rowangdasa jejeg kadangdalem kesepuhan sinanggurit miturut fdtab nagarakretabhumi Adapun caritaPurwaka Caruban Nagari ditulis oleh saya, Pangeran Arya Carbon, dalamtahun Masehi 1720, disusun berdasarkan kitab Nagarakretabhumi.

Dalam CPCN disebutkan bahwa sejak awal abad ke-15, bandar MuharaJati banyak disinggahi para pedagang dari berbagi daerah yang umumnyaberagama Islam, misalnya dari Parsi, Arab, Pasai, India, Palembang, Malal^Tumasik, Cina, Jawa dan Madura (Edi S. Ekajati, 1974:31; Ayatrohaedi,1978:127). Sementara itu. Tome Pires mengata^ bahwa pada awal abad

Page 16: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

9

k6-16, di bandar Cimanuk yang masih dikuasai kerajaan Sunda sudah banyakdi antara penduduknya yang beragama Islam (Cortesao 1944:173). Selainbandar Cimanuk di daeiah Cirebon, Tome Pires juga m^yebutkw bandarCerimon/Cheroboan yang merupakan bandar yang baik. Di bandar itu setiapwaktu terdapat tiga atau mpat buah jung b^lambuh, sedangkan lancaran(sejenis perahu yang laju sekali jalannya) l^yak berlabuh. Jung dapatmenghulu sungai yang mengalir di situ sampai kiia-kira IS km. Bandar yangbeipenghuni lebih dari 1.000 orang itu mempeidagangkan beras dan berbagaijenis makanan yang lain. Sedangkan kayu untuk membuat perahu yangberasal dari daerah itu. menurut keterangan yang diperolehnya. merupakanjcnis kayii terbaik di pulau Jawa. Bandar lainnya ialah Japura, terletak antaraCirebon dan Losari, berpenduduk 2.000 orang yang tersebar di dusun-dusun(Kys:183). Tome Pires menyebutkan bahwa pada waktu itu yang berkuasadi Cirebon adalah Lebe Usa sebagai penguasa bandar Cirebon, ditempatkanoleh Pate Rodim (ssRaden Patah), raja Demak (Kern, 1957:191; Jayadiningrat1957:380). Jika keterangan CPCN dapat dipercaya, berarti bahwa sebenar-nya pada mulanya Cirebon tetap merupakan **kerajaan" Sunda (Ayaax)haedi,1978:130) dan bukan kerajaan orang Jawa seperti dugaan Kern (1957:191).dan Pigeaud (1967:144). Tetapi, menjelang al^ir ̂ ad ke-15, Cirebon sudahditundukkan oleh Demak. Mengenai hal itu, Tome Pires melaporkan.

About forty years ago this place Cherimon was heathen, and the lordof Demak at that time had a slave from Grisse, ami he made the saidslave a captain against Cherimon, and the lord of Demak gave him thetitle of pate of Cherimon and this his slave from Grisse who was lordCherimon is grandfather of this Pate Rodim who is lord of Demak today(Cortesao 1944:183).

Dalam hubungannya dengan Gresik, keterangan yang diperoleh dari Roode la Faille sangat menaiik. Menurumya, kaum Muslim yang menetap di situintinya berasal dari Pase, ditempatkan di situ sebagai orang buangan(1921:261). Menurut penelitian Moquette (1913:9), Samudra-Pasai merupakan koajaan kaum Muslim sekitar tahun 1275, dan koajaan itu masih tetapmerd^ pada waktu Ibnu Battutah singgah di situ (Ibnu Battutah, 1929).Samudia-Pasai dan daerah lain yang pemah menjadi dasah takluk Majqtahitseperti yang dis^utkan dalam Nagarakretagama (Pigeaud 1960:11). Ke-runtuhan Pasai direkam dalam Hikayat Raja-raja Pasai. Sedangkan mengenai para tawanan yang berasal dari Pasai, naskah ini menyatakan.

Page 17: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

10

Maka titah sang nata akan segala tawanan orang Pasai suruhlah iaduduk di tanah Jawa ini mana-mana keesukaannya. Itulah sebabnya,maka banyak keramat di tanah Jawa itu tatkala zaman Pasai kalah olehMajapahit itu (Ibrahim Alfian 1973; dengan penyesuaian ejaan).

Peranan tokoh Syarif Hidayat sebagai pemegang peran terpenting dalamsejarah mula jadi Cirebon, diuraikan dalam CPQ^ dengan panjang lebar.Dikatakan bahwa sebagai penyebar agama Islam, Syarif Hidayat pemahbermukim di Ampel Denta, Gresik. Oleh Susuhunan Ampel Denta ia di-tugasi menyebarkan agama Islam di kerajaan Sunda sebagai panatagama ditatar Sunda, dan oleh Penembahan Demak (Raden Patah) diangkat menjaditumenggung yang berkuasa di Cirebon. Pengangkatan itu tidak bertentangandengan uraian Tome Pires, "lord of Demak at that time had a slave fromGrisse, and he made the said slave a captain against Cherimon".

Dalam pada itu, Sarat Kanda (Brandes dkk, 1920) menyebutkan bahwaseorang wali yang turut dalam peperangan dengan Majapahit bemama SunanCarbon yang bersenjata badong. Bila senjata itu dibuka di medan perang,akan timbul hujan angin dan ribuan tikus (durbiksa) yang menyerbu musuh.

Setelah bcberapa tahun berkuasa, Sunan Carbon membebaskan wilayahkekuasaannya dari kewajiban membayar upeti kepada kerajaan Sunda; karenaitu, tidak mengherankan, jika dalam tahun 1519 Tome Pires memberitakanbahwa kerajaan Sunda hanya mempunyai daerah kekuasaan hingga Cimanuk.

Mengenai tokoh yang menurut berita Portugis disebut Faletehan, denganberdasarkan keterangan dari karya Joao de Barros, Da Asia IV Livro I c. 13,Husein Jayadiningrat mengutarakan bahwa orang Muslim (moor) yang me-naklukan kota itu (maksudnya: Kalapa) berasal dari keturunan rendah, danbemama Faletehan atau Falatehan, dilahirkan di Pasai, Sumatra. Pada waktu

Portugis merampas kota Pasai (1521), ia pergi ke Mekah dan bermukimselama dua-tiga tahun, mendalami agama. Kemudian kembali ke Pasai;karena kota itu telah diduduki Portugis, ia tidak akan dapat menyiarkanagama Islam dengan aman sehingga akhimya ia berangkat ke Japara. DiDemak ia berhasil memperoleh pengikut, antara lain Pangeran Trenggono,Sultan Demak. Sultan itu beigum kepada Faletehan dan menikahkan saudaraperempuannya (Husein Jayadiningrat 1913:74—^5).

Dua dari beberapa kota bandar kerajaan Sunda pada abad ke-16 adalahBanten dan Kalapa. Banten sebagai kota bandar yang pertama disinggahiTome pires adalah bandar yang kedua terpenting (Cortesao 1944:170),sedangkan Kalapa adalah sebuah bandar yang indah, terpenting, dan terbaikdari semuanya 0^s:172).

Page 18: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

11

Para penulis Eropa biasanya menyebut Kal^a, dengan Sunda Calapa.Kern (1952:128) yang mencoba melacak terjadinya kesalahan itu menyim-pulkan bahwa dalam lahun 1927 orang menyebut bandar Sundabarhta yangkemudian disingkat menjadi Bamta, yang temyata bukan Sunddcalapa.Embaran itu diperoleh Kern dalam Icarya J de Lisboa, Liwo de Marinhariahalaman 251-2, diterbitkan di Lisboa tahun 1903. Para penulis Eropa se-lanjutnya menyebut kedua bandar itu dengan Bantam dan Sunda Calapa.

Setelah Malaka diduduki Portugis (1511), teijadi hubungan diplomatikantara Gubemur Portugis di Malaka dengan Kerajaan Sunda sebagai peng-hasil lada terbaik pada masa itu. Untuk meresmikan ikatan persahabatan diantara kedua pihak, Portugis mengutus Henrique Leme ke ibukota negaraSunda. Perjanjian itu ditandatangi pada tanggal 21 Agustus 1522 (Hu^inJayadiningrat 1913:76; Fniin-Mees 1925:14). Kedua belah pihak bersepakatuntqk mengadakan hubungan niaga dan menghadapi musuh bersama, yaituDemak dan Cirebon sebagai pusat-pusat penyiaran agama Islam. Portugisdiijinkan mendirikan kantor berbenteng; untuk memperingati peristiwa itu,didirikan sebuah tugu batu.

Karena berbagai masalah yang dihadapi, baru dalam awal tahun 1527Gubemur Malaka mengirimkan utusan ke Sunda, di bawah pimpinan Fren-cesco de Sa, untuk membangun kantor niaga dan benteng itu. Namun, ditengah pelayaran, armada Portugis itu tersapu badai; hanya sebuah kapalyang sampai ke perairan bandar Kalapa. Di bandar Kalapa kapal itu disergapoleh angkatan bersenjata Muslim yang dipimpin oleh Faletehan yang bebe-rapa waktu sebelumnya berhasil merebut bandar itu dari kekuasaan rajadaerah tersebut Dalam pertempuran itu Portugis kalah, dan prajurimya yangmasih hidup melarikan diri ke arah laut menggunakan perahu.

Dalam CPCN dijelaskan bahwa perjanjian antara raja Sunda denganutusan Portugis itu sempat diketahui oleh Pangeran Trenggono, SultanDemak. Karena itu ia mengutus Fadhillah Khan memimpin pasukanbersenjata berkekuatan 2.000 orang menuju Cirebon. Di Cirebon merekaditerima oleh Sunan Carbon atau Syarif Hidayat. Pasukan Demak kemudianbergabung dengan pasukan Cirebon yang dipimpin oleh sejumlah perwiratingginya, antara lain Pangeran Carbon, Dipati Keling, dan PangeranCangkuwang. Mereka mula-mula menuju bandar Banten yang letaknya jauhdari ibukota Sunda, dan di sana pun telah ada bala bantuan, yaitu pengikutPangeran Hassanuddin, anak Sunan Carbon yang telah bermukim di sana sebagai penyiar agama Islam dan banyak pengikumya. Dalam tahun 1526Banten ditundukkan pasukan gabungan Demak-Cir^n; pada awal tahun

Page 19: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

12

1527 bandar Kalapa pun ditundiikkan. Fadhillah Khan direstui sebagai pe-nguasa Kalapa setelah Banten terlebih dulu diserahkan oleh Sunan Carl^nkepada Pangeran Hasanuddin sebagai penguasanya. Dalam tahun 1528,kekuasaan di Cirebon diserahkan Sunan Caibon kepada anaknya yang lain,Pangeran Pasarean. Sunan Carbon atau Susuhunan Jati kemudian meng-khususkan diri untuk menyiarkan agama Islam.

Dalam pada itu, tersebutlah sem^g bemama Mendez Pinto, petualangPortugis, yang datang ke Banten dalam tahun 1548. Karena lada yang dicari-nya ketika itu tidak ada di Banten, ia terpaksa menunggu di sana selama duabulan. Ketika itulah datang utusan Sultan Demak yang dipimpin seorangwanita bemama Nhay Pombaya. Demak meminta bantuan vazal dan ipamya,Tagaril, untuk bersama-sama menyerang Pasuruan. Pasukan Tag^ ber-angkat pada tanggal 5 Januari 1546, sedangkan Portugis yang ketika ituberada di Banten, karena tergiur oleh janji akan memperoleh keuntunganniaga (Husein Jayadiningrat 1913:74; Kern 1957:197), lurut pula membantu.Mereka tiba di Japara pada tanggal 19 Januari 1546; Tagaril diangkat menjadipanglima pasukan. Dalam pertempuran di. Pasuruan, Pangeran Trenggonogugur karena pengkhianatan. Di Demak kemudian terjadi kekacauan perebu-tan takhta kesultanan yang kcsong.

Mengenai Tagaril, Fruin-Mees (1925:14) mencatat,

"van welken Inlandschen naam dit de verbastering is, is nog niet zeker.Hij wordt Tagaril genoemd. Tie voor deze gelijkstellingen: Dr HoeseinDjajadiningrat, Critische Beschouwing caz. (Misschien is Faletehan:Falatahillah met Meiahtesis. Als Tagaril een foul is voor Tagaril leandit ook een verbastering van hetzelfde wezen. Mededeeling vanDr. B. Schrieke).

Keterangan Fruin-Mees itu dikutip seutuhnya untuk diketahui bahwakatanya barangkali Falatehan adalah Fatahillah dengan metatcsis, itupunberita dari Schrieke. Namun, berita yang masili bersifat dugaan itu, dalamkarya Sanusi Pane (1965:175ck) dikaiakan, "Nama Falatehan berasal dariorang Portugis, dianggap alih nama sebenamya Fatahillah. Demikianlahkenyataannya, nama inilah yang menjadi tenar, dipakai untuk nama museum,tempat pendidikan, nama jalan, dan setcrusnya.

Dalm CPCN terdapat embaran bahwa panglima pasukan Demak yangmenundukkan Banten dan Kal^ itu bergelar Fadhillah Khan, juga disebutPangeran Pase, Wong Agung Sabrang atau Wong Agung Pose. SetelahKalapa menyerah, ia diangkat menjadi Bupati Kalapa, meskipun pekeijaanutamanya tetap sebagai penyiar agama Isl^. Dalam pada itu, tokoh Nhay

Page 20: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

13

Pombaya adalah Nhay Pembaym. utusan pribadi Sultan Demak kepadaTagaril di Banten. Dia adalah adik Pangeran Trenggono, dan istri FadhillahKhan.

Tokoh itu sesungguhnya pemah disinggung oleh Hageman (1867:221),"... of Hadji Faletehan of Fadhoel'allah eerst in Passe optrad, daarna teJapara, in 1524 of 1525, en alsof te Japara de leer van den profeel ng nietwas ingevoerd..."

Keterangan Hageman yang menyebutkan bahwa ketika Fadhillah tiba diJapara, agama Rasul belum masuk, bertentangan dengan kenyataan sejarah.Menurut Pangeran Wangsakerta, Demak-Japara merupakan puser bhumi diJawa Tengah, sementara Surabaya dan Gresik di Jawa Timur; serta Cirebondan Banten di Jawa Baral juga menjadi puser bhumi di wilayahnya masing-masing. Puser bhumi adalah pusat penyiaran agama Islam; menurut pendapatorang Jawa disebut pusat dari apa yang dikenal^bagai kebudayaan Pasisir(Pigeaud, 1967 (I); 12—3; Kuncaraningrat, 1984:215—6, 227, 231, 260,266).

Karya Mendez Pinto, Peregrinacao yang mclukiskan kisah peiualangan-nya, dikerjakan sctclah ia kembali ke Portugal. Buku itu baru diterbitkan 31tahun sctelah ia mcninggal dalam tahun 1614 dengan beberapa perubahan(Kern 1957:197—8). Dalam buku itu, terdapat uraian tentang tokoh QuiayAnsedaa^ pate de Carbon yang terbunuh ketika terjadi huru-hara di Demak.Katanya, Quiay Ansedaa Pate de Cherbon que era Gouernadur de cidade& muyto poderoso nella. Dalam terjemahannya, Husein Jayadiningrat (1913:96) menyisipkan kata Demak sehingga menjadi, "Kijai Anseda, dipati vanCheribon, die gouvemeur was van de stad (Demak), en daar erg machtigwas". Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, "Quiay AnSeda, pateCherbon, gubemur kota (Demak), dan di sana sangat berkuasa", padahalmakna senamya adalah, "Kiyai Sang Adipati Cirebon, gubemur kota itu dandi sana amat berkuasa". JacU, kota itu bukan Demak, melainkan Cirebon.

Tokoh Quiay Ansedaa pate Chrebon disebut-sebut Mendez Pinto, bahkandijelaskan kedudukannya. Hal itu menunjukkan bahwa ia tokoh pentingsekali di Cirebon. Perlu diingat bahwa setelah Fadhillah, dalam tahunberikutnya Pangeran Muhammad Arifin mewakili ayahnya, Sunan Carbon,memegang kekuasaan karena Sunan Carbon berkeliling ke seluruh tanahSunda untuk menyiarkan agama Islam. Dengan demikian, tokoh yang olehPinto disebut sebagai Quiay Ansedaa pate Cherbon itu mungkin sekali KiyaiSang Adipati Carbon, yang setelah meninggal dikenal sebagai PangeranPasarean, dalam kedudukannya sebagai wakil Sunan Carbon. Berarti,

Page 21: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

14

Pangeran Muhammad Arifm itulah yang sangat besar kekuasaannya di kotaCirebon itu, bukan di Donak. Dalam CPCN ddak dijelaskan sebab-sefoabkematian pangeran pasarean; hanya di tempat lain disebutkan bahwa dalamtahun 1552 Fadhillah Khan di Carbon mewakili Susuhunan Jati.

Pangeran Pasarean adalah ipar pangeran Trenggono karena istrinya:Ratu Nyawa, adalah anak Raden Patah. Ketika di Demak teijadi perebutankekuasaan, mungkin ia melibatkan diri dengan cara mengerahkan pasukanuntuk mendukung salah saiu pihak. Dalam salah satu pertempuran yangterjadi ia gugur dan kemudian dikenal sebagai Pangeran Pasarean.

Dalam pada itu perlu pula dicatat bahwa Fadhillah Khan adalah besanmerangkap ipar Pangeran Pasarean, karena Ralu Ayu, kakak PangeranPasarean, menjadi istri Fadhillah Khan. Anak Fadhillah Khan dari Ratu Ayuyang bernama Ratu Wanawati Raras, kawin dengan Pangeran Sawarga(Suwarga) yang bergelar Pangeran Dipaii Carbon periama, Pejabat lerpentingdi bidang kenegaraan di Cirebon itu adalah anak ketiga Pangeran Pasareandari Ratu Nyawa, dan merupakan calon uiama untuk menggantikankakeknya, Sunan Carbon. Teiapi, temyaia ia meninggal dalam tahun 1565karena sakit; ia bergelar Pangeran Sedang Kemuning karena meninggal dibawah pohon kemuning (Aca, 1973: 19).

Susuhunan Jati meninggal dalam tahun 1568; kedudukannya sebagai pejabat kenegaraan diwakili oleh Fadhillah Khan sampai ia meninggal dalamtahun 1570. Fadhillah juga dimakamkan di Gunung Sembung, berdampingandi sebelah timur makam Sunan Jati. Kedudukannya sebagai penguasa Cirebon digantikan oleh cucunya yang adalah cicii Susuhunan Jati, PanembahanRatu. Menurut CPCN, Panembahan Ratu kawin dengan anak Sultan Pajang,dan sebelumnya ia berdiam di Pajang selama 16 tahun (Aca, 1972:28).

Menurut kisah perjalanan orang-orang Belanda, Cirebon (Charaboan)merupakan sebuah kota yang indah dan besar, diperkuat dengan kuta dandiperkaya dengan aliran sebatang sungai. Kuta itu dibangun oleh Senapati,raja Mataram pertama, untuk Panembahan Ratu (Haan, 1912 (3):38, 909).Dalam pada itu ada juga yang beipendapat bahwa pada kira-kira pertengahanabad ke-16, Cirebon masih merupakan kota yang tidak berarti (Veth 1875).Kekuasaan Panembahan Ratu hanyalah sebagai raja pendeta, seperti raja-rajapendeta Giri di Gresik. Ia tidak menggunakan gelar sultan, melainkanpangeran atau panembahan. Haan (1912:33—44) menyangkal pendapat Vethdengan mengatakan bahwa hal itu tidak seluruhnya benar. Cirebon pemahmelebarkan kekuasaannya sampai jauh ke daeiah pedalaman, berperang dengan kerajaan Rajagaluh (1528) dan Talaga (1530); kedua negara itu ditun-

Page 22: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

15

dukkan dan diislamkan.

Mengenai hubungan Cirebon dengan Mataram, dapat diketahui ,]^wapada mulanya hubungan itu merupakan hubungan persahabatan antar^ Sena-pati dengan Panembahan Ratu, tahun 1590. Setelah kekuasaannya membesar,lahun 1615 Mataram mulai berupaya menanamkan pengaruhnya di Cirebon.Dalam tahun 1619 Cirebon menjadi negara bawahan Mataram, dalam tahun1650 secara keseluruhan Cirebon menjadi bagian Mataram, dan dalam tahun1684 terdapat berita bahwa Cirebon hanya terdaftar sebagai bagian darikerajaan Mataram. Proses "penaklukan halus" itu dapat digambarkan sebagaibcrikut.

Pada masa Cirebon berada di bawah pemerintahan Panembahan Ratuyang sudah lua, Mataram mulai mendckati Cirebon dengan dalih persahabatan; leiapi kemudian secara perlahan-lahan Cirebon jatuh di bawahpengaruh Mataram. Sejak 1619, derajai Cirebon lurun ke lingkai negaralaklukan, meskipun Panembahan Ratu masih diperlakukan dengan segaiakehormaian karerui Panembahan Ratu dianggap sebagai ^uru Susuhunan(Husein Jayadiningrai 1913:181; 1983:200). Selain itu, Mangkurai I, anakkesepuluh Sultan Agung, berasal dari permaisuri kedua, Raden Ayu Weianyang berasal dari Cirebon; putri Cirebon itu meninggal dalam tahun 1575lahun Jawa (Graaf 1961:1). Menurut tradisi Cirebon, putri itu adalahkeponakan Panembahan Ratu. Setelah Panembahan Ratu meninggal sekitartahun 1650 (Haan 1912 (3):33), ia diganiikan oleh Pangeran Rasmi aiauAdiningkusuma yang setelah meninggal lebih lerkenal sebagai PanembahanGirilaya.

Menurut sumber-sumber Belanda, berdirinya kerajaan Cirebon secarasingkat telah dicatat oleh Haan (1912:30—41, pasal 53—71). Khusus dalamihwal yang menyangkut masa pemerintahan Panembahan Girilaya dan keiigaanaknya, dikemukakan dalam pasal 62—71.

Dalam pada itu, Brandes mencatat (1900:387) bahwa selama memerintah,Panembahan Ratu dua kali berkunjung ke Mataram. Di sana ia disambutdengan segaia kehormatan (Haan, 1912:36). Penggantinya yaitu cucunya,Pangeran Rasmi atau Panembahan Adiningkusuma yang juga bergelarPanembahan Girilaya, dalam tahun 1648, beberapa waktu sebelum naiktakhta (1650), pemah juga berkunjung ke Mataram (Brandes 1900:392).Ketika itu ia memang sudah menempati kedudukan yang tinggi. Temyata,menurut catatan dalam Dokumen 1653 halaman 126, salah seorang anaknyakawin dengan putri Mataram.

Menurut De Haan, berdasarkan catatan dari Valentijn (4.i:70) Panem-

Page 23: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

16

bahan Ratu meninggal di Mataram; demikian juga menurut Babad Cirebon.la keinudian dikenal sebagai Panembahan Girilaya karena dimakamkan dibukit Girilaya yang terletak di sebelah barat laut Imogiri. Menurut keteranganRouffaer (Ifoan 1912 (3): 3Q, cat 1), pada batu nisannya tertulis huruf Arabtanpa tahun.

Dalam pada itu, berita yang berasal dari Residen Cirebon, Dokumen1684, menyebutkan bahwa Girilaya setelah penobatannya serta-merta bubar;bersama kedua orang anaknya yang tua la berangkat ke Maiaram, berdiam diSana, walaupun masih dlanggap memeriniah negaranya.

Menurut Dokumen 11 Mel 1661, orang melihat Panembahan Ratu kenamurka, semua haria-benda dan Iain-lain miliknya dirampas, dan ia diharuskanberdiam di luar ibukoia Maiaram. Mengenai hal iiu, Jonge (1873: XXIX—XXX) mencaiai,

"De pangerans van Cheribon. die sedert jaren meer als gijzelaars dan alsvassalen, binnen Mataram hij de ouden Soesoehoenan verblijf fiadden ge-houden (...)"

Dalam Dokumen 15 April 1663 disebutkan bahwa seorang kepercayaanSusuhunan, Ngabehi Marianaia, Bupaii Japara, pada tanggal 29 Desembcr1662 kembali dari Cirebon ke Semarang, sedangkan dalam Dokumen 1Januari 1663 disebutkan bahwa Marianaia sekali lagi berangkat ke Cirebon.Berita itu dapat dihubungkan dengan peristiwa meninggalnya PanembahanGirilaya. Disusun Babad Cirebon discbutkiui bahwa Haji Panembahan Ratumeninggal dalam tahun Jawa 1585. Ngabehi Marianaia berangkat antaratanggal 21 Nopember dan 4 Desembcr; mungkin ia beriugas mengadakanperubahan atas pemeriniahan di Cirebon.

Haan (1911:33) mengutip keterangan van Goens yang menjelaskan bahwakira-kira tahun 1620 Mataram lelah menguasai hampir seluruh pulau Jawa,kecuali Cirebon yang dalam tahun itu menjejakkan kekuasaannya secaradamai: Susuhunan Maiaram kawin dengan anak kakak perempuan Panembahan Ratu. Dari perkawinan itu lahir seorang anak laki-laki yang kelakmenjadi Amangkurat I (berkuasa dari tahun 1646 sampai 1677).

Panembahan Ratu (I) meninggal dalam tahun 1646; kedudukannya di-gantikan oleh cucunya yang bemama Pangeran Putra, disebut juga RadenRasmi bergelar Panembahan Adiningkusuma, juga beigelar PanembahanRatu (II). Menurut berita dari Residen Cirebon (Dokumen 1 Oktober 1684),Panembahan Ratu (II) bersama dua orang anaknya dipanggil ke Mataram,

Page 24: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

17

"untuk mengamad keangkatannya sebagai penguasa", dan kemudian diperin-tahkan untuk dnggal terus di Mataram. Kedganya berdiam di ibukota Ma-taram selama kira-kira 12 tahun. Pangeran Ratu (II) meninggal dalam tahun1662, dimakamkan di sebuah bukii bemama Girilaya di sebelah dmurImogiri, Yogyakarta: itulah sebabnya, ia dikenal sebagai Panembahan Girilaya. Setelah Panembahan Ratu meninggal, kedua anaknya diakui haknyasebagai pengganii ayahnya, tetapi leiap tidak diperkenankan kembali keCirebon.

Roda pemeriniahan di Cirebon dilaksanakan oleh anak Panembahan Ratu(II) yang lerkecil, Pangeran Wangsakerta; setelah ayahnya meninggal iatetap menjalankan tugas sebagai wakil kedua abangnya yang ditahan dlMataram. Dalam menjalankan pemeriniahan, ia mendapai pengawasan danlekanan dari orang-orang Mataram yang ditugaskan Susuhunan Amangkurai.

•Pada masa-masa yang sulii, ia melakukan kegiaian pencataian danpenyusunan hal ihwal yang berhubungan dengan kcjadian-kejadian masalampau, baik secara pribadi maupun dengan cara mcmbcniuk kelompokkerja di aniara orang-orang kepcrcayaannya. Kegiaian penyusunan iiu di-lakukan secara keiai dan sangai rahasia sehingga hasilnya baru diiemukanmenjelang akhir abad ke-20 ini.

Berdasarkan perseiujiian rahasia, seperii yang digambarkan dalam BabadTanah Jam (Meinsma, 1874:157), aniara Pangeran Dipali Anom (pulra-makuta Mataram) dengan Trunojoyo (Bupati Madura), Tnmojoyo mem-berontak terhadap Mataram dengan bantuan kaum peliian dari Makasar.Istana Mataram di Karta dihancurkan, sedangkan kedua orang pangoan dariCirebon, yaiiu Manawijaya dan Kartawijaya, yang tidak diperkenankanmeninggalkan Mataram oleh Amangkurai (I) Jaiuh ke langan Tnmojoyo sebagai tawanan.

Berdasarkan Dokumen 17 September 1676, Jonge (1873:138) menggam-barkan bahwa Cirebon meminta bantuan kepada Banten agar dapat mem-bebaskan kedua orang pangeran Cirebon iui dari tangan Trunojoyo. MenurulCaeff, berdasarkan Dokumen 17 Desember 1676, Sultan Ageng Tirtayasamenyetujui perminiaan itu, lalu mengirimkan sejumlah perahu, dan tanpasepengatahuan Trunojoyo, kedua pangeran itu dilarikan dari Surabaya olehorang-orang Banten dan dibawa ke Banten. Pangeran Wangsakerta, yangbenham di Cirebon, juga datang ke Banten.

Menurut catatan Brandes (1894:24), mereka kembali ke Cirebon dalamtahun 1678. Dengan pelantikan meieka sebagai sultan. Sultan Ageng Tiita-yasa benisaha menanamkan pengaruhnya kepada para penguasa Cirebon.

Page 25: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

18

Mereka itu, masing-masing Pangeran Samsudin atau Martawijaya, menjadiSultan Sepuh atau Kasepuhan yang pertama, Pangeran Badridin atau Kaita-wijaya menjadi Sultan Anom yang pertama, dan Pangeran Wangsakertamenjadi Panembahan Carbon yang pertama.

Peristiwa tersebul diuraikan secara Jelas oleh Pangeran Wangsakertadalam naskah Nagarakretabhumi parwa 1, sarga 4. Dikatakan bahwa diKadiri kedua orang pangeran dari Cirebon itu diperlakukan dengan baikoleh Trunojoyo. Pangeran Wangsakerta bermaksud melepaskan kedua orangabangnya dari kesuliian. la meminia baniuan kepacUt Sultan Ageng Tina-yasa d^ Banten agar turut mengusahakan pembebasan mereka. RombonganPangeran Wangsakerta bcrsama pasukan Banten berlayar dengan armadapcrang Banten kc Jawa Timur, dengan membawa surat dan bingkisan dariSultan Banten. Isi surat itu mengharapkan agar kedua pangeran dari Cirebonitu, bersama dengan Ratu Blitar, dibebaskan. Bingkisan itu berupa hadiahdan pcrlengkapan pcrang untuk Trunojoyo. Karena sesungguhnya antaraSultan Banten dan Trunojoyo telah tcrjalin pcrsahabauin untuk menghadapimusuh bcrsama, yaitu Mataram dan Kumpcni, Trunojoyo mengabulkan pcr-mintaan Sultan Banten itu. Kedua orang pangeran Cirebon dan Ratu Blitarbcr.sama para pcngiringnya dibebaskan. Rombongan Wangsakerta dengankedua abangnya dan Ratu Blitar, kembali kc Banten. Tiba di Banten rombongan itu disambut dengan gembira. Sultan Banten melantik para pangeranCirebon itu: Pangeran Samsudin Martawijaya menjadi Sultan Sepuh. (I),Pangeran Badridin Kartawijaya menjadi Sultan Anom (I), dan PangeranWangsakerta menjadi Panembahan Carbon (I). Setclah itu, mereka kembalike Cirebon (Aca, dan Ayatrohaedi 1986: 75—6).

Berkat pengaruh Sultan Ageng Tirtayasa, terjadilah pertikaian bersenjataantara para sultan Cirebon dengan Sumedang yang berada di bawah perlin-dungan VOC. Pertikaian itu terjadi pada bulan Juli 1678. Penguasa VOCmengirimkan saudagar Jacob van Dyck untuk mengusahakan perdamaian(Molsbergen, 1931:5), dan disebutkan bahwa sebenamya mereka menghen-daki kesejahteraan, hanya sering diganggu oleh para penyamun Banten. Padabulan September 1630, Jacob van Dyck berangkat lagi ke Cirebon karenadiangkai menjadi komisaris untuk wilayah Cirebon.

Pada tanggal 7 Januari 1681, diadakan perjanjian persahabatan antaraVOC dengan para sultan Cirebon. Dalam upacara penandaianganan perjanjian itu, dari pihak VOC hadir Jacob van Dyck dan Jochem Michiels,sedangkan dari pihak Cirebon yang hadir adalah Sultan Sepuh, SultanAnom, dan Panembahan Carbon. Selain mereka, turut hadir dan menanda-

Page 26: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

19

tangani pula para pembesar kerajaan (adhyaksa) Ciiebon, yaitu Raksanagara,Anggaraksa, Purbanagara, Anggadiprana, Anggadiraksa, Singanagara, danNayapati. Naskah perjanjian itu dibuat dalam dua bahasa, yaitu bahasaBelanda dengan aksara Latin, di sampingnya bahasa Melayu dengan aksaraArab-Melayu.

Dalam tahun 1687, Sultan Sepuh I meninggal; kekuasaan dan hartapeninggalannya dipecah dua di antara Pangeran Dipati Anom yang kemudianbergelar Sultan Sepuh II, dan Pangeran Arya Carbon. Peristiwa itu terjadidalam tahun 1699. Di bawah pengaruh Kumpeni, sebagai pengganti SultanSepuh diangkat kedua anak dan kedua orang adiknya menjadi penguasabersama. Sultan Anom menduduki derajal teriinggi, derajat kedua ditempatiPanembahan Carbon, scdangkan kedua anak Sultan Sepuh I secara bersama-sama menduduki derajai keiiga.

Dalam tahun 1708, setelah Sultan Anom I meninggal, diadakan penga-turan baru mengcnai kedudukan terscbut. Panembahan Cirebon mendudukitempat tertinggi, derajat kedua ditempati olch kedua anak Sultan Sepuh 1,dan derajat ketiga ditempati anak-anak Sultan Anom.

Setelah Panembahan Carbon meninggal dalam tahun 1713, dua tahunkemudian dilakukan lagi pergeseran mengenai derajat para penguasa Cirebon. Kematian Sultan Kanoman dalam tahun 1733 (Berg 1092:82) menye-babkan terjadinya lagi pergeseran derajat Menurut Brandes (1904: 6), SultanKanoman itu bcmama Alimuddin. Dalam pada itu, yang menggantikanPangeran Wangsakerta sebagai Panembahan Carbon II adalah anaknya yangbergelar Panembahan U, di bawah perwakilan Nitipraja dan Wiratmaka.Dalam CPCN. Panembahan II itu bergelar Panembahan Tohpralaya.

Menurut catatan Raffles (I8I7 (II):I48), daerah kekuatan Cirebon disebelah timur berbatasan Ci Losari dan di sebelah barat berbatasan Ci

Manuk. Kecuali itu tefdapat petunjuk adanya daerah pertuanan Mataram atasKarawang, Ciasem, Pamanukan, Kandanghaur, dan Indramayu. Dalam padaitu, menurut perkiraan De Haan (1912 (3):40), wilayah pengaruh Mataram itutidak lebih luas dari daerah pesisir Indramayu, Cirebon, dan Gebang.

1.4 Naskah-naskah Karya Kelompok Kerja Wangsakerta

Menurut Aca, petunjuk mengenai adanya naskah-naskah penting diCirebon berasal dari embaran lisan Prof. Dr. Purbacaraka pada awal tahunI960-an. Ketika itu Aca bekeija sebagai kurator di Bagian Naskah, MuseumPusat (sekarang Museiun Nasional) Jakarta, dan tengah melakukan kegiatan

Page 27: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

20

di bawah bimbingan Prof. Dr. Purbacaraka. Dalam pada itu, petunjuk akanadanya naskah-naskah Pangeran Wangsakerta diperoleh dari naskaii CPCNyang ditemukan di daerah Indramayu. Naskah CITCN dijual oieh pemiliknyayang menderita sakit dalam lahun 1972 (Aca, 1975. 1986; Edi S Ekajati,1989:6).

Sejak lahun 1974, secara berangsur-angsur naskah-naskah karya kelom-pok kerja pimpinan Pangeran Wangsakerta itu (selanjuuiya disebut naskahPW); ditemukan kembali melalui jaringan hubungan kekeluargaan keturunankeluarga istana_Cirebon. Temyaia tempat temuan kembali naskah PW itutersebar di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Banten, Cirebon, JawaTimur, Medan, Palembang, Sumatra Barat, Jambi, Banjarmasin, KalimantanTimur, dan Jakarta. Nask^ PW yang ditemukan kembali itu oleh pcnemunya(aniara lain Ading dan Mohammad Asikin di Cirebon) diserahkan kepadaMuseum Negeri Jawa Barai di Bandung melalui penjualan. Hingga sekarangnaskah PW yang sudah terkumpul di Museum Negeri Jawa Barai bcrjumlah49 buah (Aca dan Ayatrohaedi 1986:2; Edi S Ekajati dkk. 1988:167—8).

Berdasarkan judulnya, naskah PW dapai dipilih mcnjadi lima kclompoknaskah yang masing-masing merupakan rangkaian karangan. Tiap kelompoknaskah lerdiri dari beberapa jilid (buku) yang bcrlainan. Kelima kelompoknaskah itu adalah (1) Pustaka Nagarakretabhurm (2) Pustaka Dwipantara-parwa, (3) Pustaka Pararatwan i Bhunu Jawadwipa, (4) Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara, dan (5) Cariia Parahyangan.

Naskah Pustaka Nagarakretabhurm (PN) sesungguhnya terdiri atas 12naskah, yang dapal dikelompokkan menjadi tiga parwa. Parwa periama lerdiridari 5 sargah, parwa kedua 4 sargahj^dan parwa ketiga 3 sargah. Setiap sargahberwujud satu naskah. Dari semua naskah itu, yang sudah ditemukan adalima naskah yang seluruhnya berasal dari parwa pertama. Kelima naskahkoleksi Museum Negeri Jawa Barai iui, ditemukan antara langgal 28 Desem-ber 1977 dan 30 Mei 1978. Dari naskah-naskah itu, sargah 1 telah dikerja-kan secara filologis (Aca dan Ayatrohaedi, 1986).

Pustaka Dwipanlaraparwa 0*D) sedikitnya beijumlah 10 naskah; yangsudah ditemukan dan menjadi koleksi Museum Negeri Jawa Barai barusembilan, yaitu PD saragah 2—10. Naskah-naskah itu diterima dalam tahun1984-5, berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur, Jawa Uarat, dan SumauaUtara (Edi S Ekajati dkk., 1988:171—2).

Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa (PPBJ) baru ditemukan empatnaskah, terdiri daii parwa 1 sargah 1, parwa 1 sargah 2, parwa 1 sargah 3,dan sargah panyangkep. Naskah-naskah itu ditemukan di Kalimantan Timur

Page 28: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

21

antara tahun 1972 dan 1977, setelah sebelumnya dikumpulkan olehpemiliknya terakhir dari Palembang, Serang, dan Jambi selama 6 tahun(1925-31) dan dijUid dalam tahun 1978 (Edi S. Ekajati dkk, 1988:173, 179).

Naskah Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara (PRBN) sebenamya ber-jumlah 25 sargah, terdiri dari 5 parwa dan tiap parwa terdiri dari 5 sargah.Namun naskah yang terkumpul semuanya berjumlah 26 buah karena sargah5 dari parwa 5 (sargah terakhir) dibuat rangkap. Menurut keteranganpenyusundi dalam naskahnya, sargah terakhir itu memang dibuat rangkap:sebuah disimpan di perpustakaan Sultan Kasepuhan, dan sebuah disimpanoleh Pangeran Wangsakeria sendiri. Sargah terakhir yang disebut sargahpanyangkep parwa 5 ilu tcbalnya 212 halaman, dan isinya berupa daftarnaskah yang tersimpan di perpustakaan Sultan Kasepuhan Circbon. Naskahilu selesai disusun pada tanggal 8 Kresnapaksa, Maghamasa, tahun 1620Saka (= 1698) (Aca dan AyaU"ohacdi, 1986:4—5). PRBN parwa 1 sargah 1lelah digarap secara filologis dalam tahun 1987 (Aca dan Edi S Ekajati 1987).

Kelompok naskah Carita Parahyangan (CP) berjumlah lima saigah/nas-kah. Sargah 1—4 bcrisi ceriia bcrsambung mcngcnai kerajaan-kcrajaan yanglumbuh dan berkembang di wilayah Jawa Barai pada masa pengaruhkebudayaan India, scdangkan sargah 5 (panyangkep) merupakan ihktisar isidari keempai sargah sebelumnya, dan perbaikan yang dianggap pcrlu disana-sini terhadap sargah-sargah sebelumnya. Ikhiisar dan perbaikan atassargah-sargah sebelumnya ilu berlaku pula dalam naskah PW lainnya (Edi SEkajati dkk., 1988: 179—81). CP sargah 1 iclah selesai digarap secara filologis dalam tahun 1988 (Aca dan Edi S Ekajati, 1988).

Istilah parwa, menurut Zoetmulder (1982) berasal dari kata Sansekertaparwa H: a prose story; part (book) of the Mahabharata epic, sedangkanmenurut Macdbnell (1954) salah satu makna kata paruan adalah divisionof a book. Berdasarkan itu, dapat diketahui bahwa penggunaan istilahparwa pada naskah PW tidak sesuai dengan embaran tersebuL Embaran yangmemuaskan terdapat dalam Monier-Williams (1972), yang menerjemahkankata Sansekerta parwa dengan division *bagian'.

Demikian juga halnya dengan pemakaian istilah sargah yang berasal darikata Sansekerta sarga. Zoetmulder (1982) mengarukannya sebagai chapter,book (esp. in an epic poem), sedangkan Macdonell (1954) malah mengarti-kannya set»gai section canto (in an epic poem). Namun Monier-Williams(1872) memberikan banyak makna, salah satu di aniaranya adalah book'buku' yang nampaknya sesuai dengan naskah itu (PW).

Jika dilihat organisasi penyusunannya, terdapat persamaan umum di

Page 29: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

22

antara karya tulis kelompok kerja Pangeran Wangsakerta itu. Setiap sargah(naskah) selalu disusun dalam tiga bagian, yaitu (1) pembuka, (2) inli isinaskah, berupa kisah aiau pembahasan, dan (3) penutup. Dalam bagianpembuka umumnya diutarakan mengenai judul karangan (termasuk nomorparwa dan sargahnya), nama penyusun dengan jatidirinya, sumber karangan,cara penyusunan, dan doa bagi keselamatan penyusun dan pembaca. Bagianinti isi naskah berisi kisah dan bahasan suatu peristiwa, tokoh, atau ihwal,dan kerajaan yang disusun secara tarikhi. Pada umumnya isi sargahberikulnya merupakan lanjuian, perbaikan, aiau perluasan dari sargah sebe-lumnya. Pada penuiup dikemukakan waktu selesainya penyusunan, lempatpenyusunan, kadang-kadang juga diungkapkan sumber penyusunan, dan per-mohonan niaaf penyusun jika terdapat kesalahan, kekeliruan, atau keku-rangan, dan doa bagi keselamatan penyusun, pembaca, dan pcnyimpannaskah.

1.5 Kelompok Naskah Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara

Kelompok naskah PRBN terdiri dari 5 parwa yang masing-masing terdiridari 5 sargah. Karena sargah terakhir dibuat rangkap, jumlah semuanyamenjadi 26 buah naskah yang semuanya sudah ditemukan. Dari seluruh.sargah itu, 24 sargah pcrtama berisi kisah dan atau bahasan mengenai negara-negara yang pernah berperan di kepulauan Nusantara, dan sargah terakhiryang disebut panyangkep memuat daftar pustaka yang terdapat di isianaKasepuhan, Cirebon, yang nampaknya digunakan pula sebagai sumberpenyusunan karangan.

Bahan yang dipakai untuk nask^-naskah PRBN adalah daluang yangbermutu tinggi, yang mungkin berasal dari Cina. Naskah disampul dengankarton yang masih baru, dan dibungkus dengan kain belacu. Dapat diperkira-kan bahwa naskah aslinya sudah rusak. Kecuali sampulnya, naskah itunampaknya sangat terpelihara.

Holle (1882:26—27) telah mencatat naskah-naskah yang menggunakanbahan daluang itu. Naskah beraksara Sunda Kuna dari abad ke-16, ditemukan di beberapa tempat di Jawa Barat (Galuh, Pagerageung, Sumedang).Naskah-naskah pada daluang dari abad ke-17 berasal dari beberapa daerah diPriangan, dan yang dari abad ke-19 antara lain naskah-naskah arsip BupatiParakanmuncang.

Di dalam sisindiran *pantun* Sunda, sering kali terdengar ucapan,"teungteuingeun eunteung beureum, keretas daluang Cina" (keterlaluan cer-

Page 30: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

23

min merah, kertas deluang Cina). Sisindiran itu memberikan gambaranbahwa masyarakat Sunda di masa lampau sudah mengenal kertas yang di-sebut deluang Cina.

MQnmut Encyclopedia Brittanica (1972 (17): 280), keteiampilan menbuatkertas itu di Cina sudah mulai sekitar tahun ISO, ketika Ts*ai-lun, seorangpejabat istana Cina, mengembangkan gagasan untuk membuat lembarankertas dari kulit kayu dan sarang ikan. Karena itu tidaklah mengherankanjika ketika beriayar dalam tahun 689, I-tsing menjumpai seorang saudagarSriwijaya yang meminta pasokan kertas dan tinta Cina dari Kanton (Wol-lers, 1974:226).

Pada masa perkembangan kebudayaah Islam, sebaliknya, pemakaian kertas kulit kayu untuk menulis, menjadi ciikup terkenal di Jawa. Kertas ituada yang disebut kertas Arab, barangkali diperkenalkan oleh para saudagarMuslim, dan kcmudian menycbabkan lembaran deluang mempunyaikegunaan lain, untuk mengabadikan ajaran keagamaan. Apalagi, mengingatdaun lontar sangat tidak prakiis untuk menuliskan aksara Arab sehinggakertas atau semacam kertaslah yang banyak diminta (Pigeaud, 1967 (1): 36).

Scjak abad ke-17, pemakaian kertas impor di samping deluang buatanpribumi kian meningkat. Mungkirt sekali selama abad ke-17—18 itu kertasCina dan Arab telah diimpor dan diperjualbelikan di Jawa; yang meng-impomya terutama VOC. Kertas hasil pabrik Bclanda kemudian lebih di-senangi di kalangan istana Jawa.

Kepandaian membuat deluang dari serat kulit kayu sesungguhnya telahdikenal di Nusantara sejak zaman prasejarah, pemakaiannya pada masa ituterutama untuk pakaian. Sisa keterampilan itu masih didapatkan di daerahSulawesi Tengah. Di beberapa dusun sebelah selatan kota Palu, terdapatbeberapa orang yang masih membuat bahan pakaian dari serat kulit kayu,untuk bahan pakaian adat dalam kesempatan melakukan upacara tradisional.Heeren Palm (1955:126) berhasil membuat peta sebaran pembuatan pakaiandari serat kulit kayu dari Sulawesi Tengah ke Polinesia, jauh menjolok kepulau Paskah dan ke bagian utara Selandia Baru.

Dalam pada itu, Heyne (1950:549) menggambarkan pembuatan deluangdi samping yang digunakan sebagai pakaian, juga sebagai kertas untukmenulis. Pohon yang seratnya biasa digunakan untuk keperluan itu ialahsaeh (Sunda); glugu, gulugu (Jawa); dhalubang, dhulubang (Madura); kem-bala (Sumba Timur); rowa (Sumba Barat); ambo (Baree); lingowas(Banggai); iwo (Tembuku); dan malak (Arafura, Seram). Jenis pohon itudiduga berasal dari Cina dan dibiakkan di beberapa daerah. Nama ilmiah

Page 31: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

24

pohon itu adalah Broussonetia papyrifera VENT.Berdasarkan pengujian secara kimiawi yang dilakukan terhadap kertas

percontoh yang digunakan uniuk menuliskan naskah CP di Makmal ArsipNasional, Jakarta, dapat diketahui bahwa kertas yang digunakan untukmenuliskan naskah PW itu berusia sekiiar 100 tahun (Laporan 1988). Hal ituberarti bahwa naskah PW yang ditemukan itu pada umumnya benipa salinaneniah yang ke berapa kalinya dari naskah asli yang hingga sekarang belumditemukan.

Naskah-naskah PRBN ditulis dengan tulisan'yang sangat mirip dengantulisan yang disebut quadratic script (Drewes, 1969: 3). Tulisan jenis itubelum ditcliti dengan cermai. . .

Untuk kepcntingan kajian epigrafi, perkembangan tulisan yang lerdapaidi Indonesia sampai abad ke-15, telah diteliti secara menyeluruh oleh Cas-paris (1975). Dalam pada itu, penelitian mengenai beniuk aksara yang agakkhusus sebagaimana digunakan dalam naskah-naskah di Jawa Barai, di-kerjakan oleh Holle (1882), sedangkan Van der Molen (1983) mencoba mcm-bandingkan ak.sara Jawa yang terdapal dalam na.skah-na.skah yang isinyabelum memperlihatkan pengaruh ajaran Islam.

Gonda (1952:32) menyebut prasasti Dinaya di Jawa Timur sebagaidokumen leriua yang ditulis dengan aksara Jawa Kuna aiau Kawi. AksaraJawa Baru merupakan perkembangan dari aksara Kawi yang berasal darizaman Majapahii. Demikian pula halnya dengan aksara yang digunakandalam tulisan Bali, mempunyai talian dengan Sunda dan Madura, dan berasal dari sumber yang sama. Hingga sekarang belum dilakukan penelitianyang cermat tentang perbedaan wujud aksara dalam naskah-naskah di sam-ping corak Bali; juga corak yang lain dari daerah Surabaya-Yogyakaria,Jawa Timur, Cirebon, Banten, dan Palembang, serui kemungkinan perkem-bangannya di masing-masing daerah (Drewes 1969:4).

Variasi aksara Jawa pada kurun Islam yang berasal dari wilayah PasisirTimur (Surabaya, Gresik, Madura) dengan yang berasal dari Pasisir Baral(Cirebon, Banten) tidak terlalu sulii dibedakan.

Aksara Jawa dari Pasisir Barat, seperti yang digunakan dalam PRBNsecara singkat dapat diuraikan sebagai berikuu

a) Unmk kata-kata yang bukan dari bahasa Sansekerta, aksara da (abjad ke-6) pemakaiannya dipertukarkan secara bebas dengan dha (abjad ke-12);aksara ta (abjad ke-7) dipertukarkan secara bebas dengan tha (abjad ke-19); aksara nya (abjad ke-15) dipertukarkan secara bebas dengan na di-

Page 32: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

25

tambah pasangan nya. Lambang aksara ri dan li ddak menggunakan pa-cerik nga-lelet, melainkan dengan aksara ra+pepet dan la+pepit.

b) Dalam PRBN penggunaan vokal /d/ masih produktif; vokal itu dalambahasa Jawa Tengahan dan Jawa Bam sudah tidak dikenal, sedangkandalam bahasa Jawa Kuna dan bahasa Sunda dikenal. Dalam naskah ini

16/ dilambangkan dengan sandangan pipit + tarung.c) Dalam PRBN terdapat penggunaan aksara gede atau aksara murda yang

oleh Roorda (1874:9) diberi lambang aksara Latin Na-gede, Ka-gede, Ta-gede, Sa-gede, Nya-gede, Ga-gede, dan Ba-gede, namun pemakaiannyabelum seperti dalam aksara Jawa Bam, yaitu sebagai aksara besar yangdigunakan untuk memulai suatu kata seperti aksara Latin. Dalam PRBN,aksara itu berfungsi sebagai Lambimg konsonan desah bagi kosakataSansekerta: Na-gede untuk na, Ka-ge^ untuk kha, Ta-gede untuk tha,Sa-gede untuk sa atau sd, Pa-gede untuk pha, Nya-gede untuk jm. Ga-gede untuk gha, dan Ba-gede untuk bki. Dalam PRBN temyata aksaraNa-gede jarang digunakan, sedangkan Sa-gede hanya untuk sa.

d) Dalam PRBN, aksara ha secara taat asas tetap melambangkan konsunan,tidak merangkap menjadi vokal seperti dalam aksara Jawa Bam. Sepertidalam aksara Sunda, dalam PRBN vokal sebagai sukukata selalu dilambangkan dengan vokal yang relevan.

Seperti juga karya sastra Jawa Kuna yang hingga sekarang masih diker-jakan oleh sementara pujangga Bali, tidak dapat dihindari adanya pengamhyang berasal dari lingkungannya. Hal itu juga teijadi dengan karya sastrayang diciptakan di Cirebon; pengamh lingkungan dwibahasa Jawa-Sundaterlihat jelas dalam naskah PRBN.

Sesungguhnya hingga sekarang tidak dapat diketahui dengan tepatbagaimana cara pengucapan bahasa Jawa Kuna pada masa bahasa tersebutdigunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat penutumya. Ketika nas-kah-naskah PRBN selesai ditulis, bahasa Jawa Kuna telah menjadi bahasayang mati, Upaya penyuntingan naskah beibahasa Jawa Kuna dengan se-mata-mata berpedoman pada Pedoman Ejaan Bahasa Daerah Bali, Jawadan Sunda yang Disempwmakan temyata kurang memadai, temtama dalamhal pengalihaksaraan dari aksara Jawa Kuna.

Dalam hal itu, terdapat kenyataan bahwa dalam naskah Jawa Kuna ba-nyak ditemukan kosakata Sansekerta yang juga memerlukan penanganankhusus dalam pengaUhaksaraannya. Dalam hubungan itu, Haryati Subadio(1980:132) melihat kenyataan itu pada dasamya dapat dibagi ke dalam duamacam yaitu;

Page 33: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

26

a. yang bahasa Sansekertanya masih merupakan unsur asing atau belum ter-padukan ke dalam bahasa Jawa Kuna; unsur itu dapat diulangbinakan se-suai kaidah pengalihaksaraan yang barlaku untuk bahasa Sansekerta; dan

b. yang Sansekerta aslinya tidak dapat diulangbinakan atau telah teipadusehingga hams dianggap sebagai unsur bahasa Jawa Kuna; untuk itupengalihaksaraannya mengikuti kaidah yang berlaku untuk bahasa JawaKuna.

Secara sepintas tampak bahwa dalam PRBN unsur Sansekerta itu sudahterpadu ke dalam unsur Jawa Kuna. Namun, ketika dilakukan pengalihaksaraan temyata tidaklah mudah menentukan kapan suatu kata Sansekerta hamsdialihaksarakan sesuai dengan kaidah bahasa Sansekerta, dan kapan kata ituboleh diperlakukan sebagai kata Jawa Kuna (Haryati Subadio, 1980:133).

Dalam karangan yang lain (Aca dan Ayatrohaedi, 1986) telah disinggungpendapat beberapa orang sarjana mengenai perlakuan alihaksara terhadapkosakata Sansekerta dalam rangka penetapan ejaan karya sastra Jawa Kuna.Secara singkat, pendapat-pendapat itu adalah sebagai berikut:

Pendapat pertama yang berasal dari Kem (1901:4—8; 1918 (8):184-92)mengemukakan khitah (=konvensi) ejaan berdasarkan asal-usul kosakata.Kata pinjaman Sansekerta ditulis berdasarkan ejaan khitahiah bahasaSansekerta, sedangkan kata-kata bahasaJawa ditulis menumt khitah ejaanyang dimuat untuk bahasa itu. Dalam pada itu Kem mencoba melenyapkanapa yang dilukiskan sebagai kejelekan, kecerobohan, dan ketidaktaatasasanyang tidak puUis-putusnya di dalam satu ejaan yang non-klasik (Worsley,1972: 109). Khitah itu diikuti oleh Berg, Gonda, Purbacaraka, dan Swellen-grebel.

Pendapat kedua berasal dari Pigeaud (1924:5) yang mengikuti pembacaansebuah naskah, tidak menjadi masalah betapa pun tidak teratumya ejaannaskah itu. Pengalihaksaraan yang beipegang pada pendapat ini diharapkandapat mengikuti suatu garis yang dapat mempersatukan berbagai anasirbodasarkan kearifan penyalin.

Pendapat ketiga dikemukakan oleh Priyono ketika menerbitkan SriTanjung (1938). la mengambil sistem fon^ Jawa yang baku (dialek Sura-karta) sebagai dasar ejaannya, dan tidak memberikan peluang terhadap asal-usul kata pinjaman Sansekerta berdasaikan etimologisnya. Pendirian itudipertahankan Robson (1971:43) yang b^pendapat bahwa apabila kata-katayang telah dis^^ ke dalam suatu bahasa pen^ma, tidak perlu lagi dikem-balikan kqtada beotuk asalnya hanya demi kemumian klasik.

Page 34: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

27

Dalam rangka penyuntingan PRBN, abjad Latina yang digunakan beipe-doman kepada Pedoman Ejaan Bahasa Daerah Bali, Jawa dan Sunda yangDisempurnakan (1974), dan sebagai pedoman pelengkap, dalam beberapa haljuga berpedoman kepada Zoetmulder (1982:i—^xii) dengan mengikuti "sistemSansekerta" sebagai berikut:

vokal

velar

palatalreioflek

dental

labial

semivokal

sibilan

dcsah bersuara : h

aa&d i i uureai oau

k kh g gh (ng)c ch j jh (ny)I ih d dh n

t th d dh n

p ph b bh my r 1 w

s (palatal) s (reioflek) s (dental)

Jika sistem Sansekerta" Zoetmulder itu diterapkan terhadap naskahPRBN, ada beberapa hal yang pcrlu dicatat, yaitu:1) vokal e (6-pcpet) dan o tidak terdapat dalam lambang sistem Sansekerta;

kcdua lambang vokal itu dicipiakan untuk memenuhi keperluan sebagailambang yang ada untuk sistem Jawa Kuna.

2) vokal i dalam lambang sistem Jawa Kuna diganti er.3) konsonan velar (ng) diciptakan untuk memenuhi keperluan lambang sis

tem Jawa Kuna, tidak mengikuti lambang sistem Sansekerta yang telahmenjadi khitah antarbangsa, meskipun tidak semata-mata karena alasanteknis percetakan.

4) konsonan palatal nasal (sengau), dalam khitah lambang antarbangsa di-nyaiakan dengan n; dalam kesempatan ini diganti dengan ny.

3) semua konsonan retoflek (t, th, d, dh, n) yang terdapat dalam kata pinjam-an Sansekerta, dalam PRBN tidak ditulis sebagaimana asalnya, namuntelah disesuaikan dengan bunyi bahasa Jawa-Cirebon.

6) seperti telah dikemukakan, dalam PRBN pemakaian ta dan tha diper-tukarkan secara bebas, demikian pula antara da dan dha; hal itu berlakuuntuk kata Jawa yang mumi, tetapi jika kata itu pinjaman dari Sansekerta, terkesan penulisannya disesuaikan dengan bunyi aslinya.

7) dalam PRBN digunakan lambang yang sama untuk menuliskan konsonansibilan s (retoflek) dan sibilan s palatal).

8) meskipun dalam PRBN kosakata dari Sansekerta pada dasamya mengikuti khitah ejaan asalnya, vokal panjang tidak secara taat asas dituliskan.

Page 35: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

28

9) dalam posisi antarkonsonan, e (d-p^p&t) pada naskah aksara Kawi-Balitidsdc ditulis, namun dalam PRBN hanya ada beberapa yang demikian;jelas kurang taat asas.

10) dalam beberapa hal, kosakata yang berakhir dengan vokal kadang-kadangdituliskan dengan diakhiri bunyi /h/, tetapi kata-kata yang seharusnyaberakhir dengan /h/ justru bunyi itu tidak dituliskan; rupanya ini meru-pakan salah satu gejala bahasa yang berpengaruh terhadap para pemakaibahasa Jawa-Cirebon hingga sekarang.

Pada naskah Jawa Kuna yang bcrasal dari Bali, Pariinl Sarjono Pra-dotokusumo (1986:171) dengan bersandarkan kepada pendapat Zoetmulder(1950:7) mcnguraikan, "(•••) huruf Bali mcrupakan rangkaian lambang-lam-bang yang lidak jelas kesaiuan kaia-kaianya dalam kalimai. Uniuk kejelasanleks dan lerjcmahan, dalam alih huruf lambang-lambang iiu dipisahkan dalam kesaiuan kaia, berdasarkan kcieniuan bahwa kaia-kaia scbagai morfembcbas yang menjadi kesaiuan terkccil dalam kalimai harus dilulis terpisahkanscdangkan yang dianggap morfem lerikai harus disaiukan dengan kaia yangmendahuluinya (...), dua morfem bcbas mungkin saja disaiukan denganmengikuii paraiuran sandhi".

Dalam naskah PRBN, berbeda dengan naskah-naskah Jawa Kuna dariBali, hurufnya dilulis dengan Jelas, bcniuknya lebih besar, Unggi huruf raia-raia ± 5 mm. Tiap morfem bebas, baik morfem dasar maupun berimbuhan,dituliskan berjarak. Hal-hal menarik dicaiaikan seperii di bawah ini:

1) Kaia ulang selalu diiuliskan lerpisah, misalnya rajya-rajya, sowang-sowang, gulay gulayan.

2) Kata depan i, ing dan kaia ganii milik ning selalu berdiri sendiri.3) Kata majemuk selalu dituliskan lerpisah, misalnya aiemu langan.4) Kata pinaka selalu berdiri sendiri, meskipun asalnya dapat dianggap

gabungan awalan pa- + ka- dan sisipan -in-.5) Akhiran yang menunjukkan orang ketiga -ira dan -nira selalu dipisahkan

dari kata sebelumnya, sedangkan -nya selalu digabungkan dengan katasebelumnya. Berdasarkan ejaan yang baku, akhiran -ira dan -nira itudalam alihaksara ini digabungkan dengan kata sebelumnya.

Aksara desah yang dalam oilisan Jawa Baru dinilai dengan aksara gede.dalam PRBN belum menjurus kepada pemberian mutu yang demikian; katakata d^gan aksara desah umumnya berasal dari kata Sansekerta yang yangmemang harus dituliskan demikian.' Dalam Nagparakritabhumi yang sebagian telah disunting (Aca dan

Page 36: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

29

Ayatrohaedi 1986) telah tampak gejala penggunaan aksara desah dengan nilaisebagai aksara besar, tetapi belum taat asas. Gejala itu belum begitu tampakdalam PRBN sebagai naskah yang lebih dulu dituliskan.

Sehubungan dengan berbagai hal yang dikemukakan itu, dalam suntingannaskah PRBN ini aksara besar Latin belum digunakan dalam alihaksara naskah; dalam terjemahan yang digunakan adalah Pedoman Umum Ejaan Ba-hasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).

PRBN dilulis dalam beniuk prosa. Tanda yang lerdapai di dalamnyahanya ada 3 macam, yang oleh Roorda (1874) disebui adeg-adeg berbentuk(//); Ungsa berbentuk (/), dan lungsi berbentuk (\\).

1) Adeg-adeg digunakan uniuk mehyatakan judul, doa, permulaan^ danpermulaan uralan.

2) Ungsa dalam naskah PRBN tidak dapai begitu saja diganti dengan koma(.).

3) Lungsi, seperli juga lingsa^ tidak begitu saja dapal diganti dengan titik (.).Hal itu menyebabkan, dalam penerjemahan diperlukan kecermatan karenakadang-kadang kedua tanda itu digunakan hanya sebagai tanda jedasekejap dalam membaca, tanpa memperhatikan kesatuan tata kalimatnya

1.6 Naskah Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara Parvva 2 Sargah 4(PRBN 2.4).

Naskah PRBN 2.4 kini tersimpan sebagai kolcksi Museum Negeri JawaBarat, dan berasal dari pembelian. Seperti halnya dengan naskah-naskahPRBN lainnya, naskah PRBN 2.4 pun dituliskan pada kertas dengan jenisdan mutu yang sama, yaitu kertas deluang sedangkan tinta yang digunakanwamanya hitam. Naskah itu berukuran 27 x 35 cm; bagian yang ditulisiberukuran 18 x 29 cm; pada setiap halaman terdapat 22 baris tulisan. Bahasanaskah setebal 268 halaman itu adalah bahasa Jawa Kuna yang mengandungbanyak unsur bahasa Jawa-Cirebon sebagai bahasa Jawa Pasisir, danmenggunakan aksara Jawa-Cirebon. Ukuran aksaranya rata-rata 5—1 mmtinggi dan 3 mm lebar. Menilik bentuknya, tampak ada perbedaan antaratulisan bagian awal dengan tulisan bagian tengah dan bagian akhir naskah.Perbedaan itu menyangkut seal tipis tebalnya tulisan, kerapian tulisan, sertatinggi dan lebamya aksara. Tulisan bagian awal lebih rapi dan tebal dari-pada tulisan bagiaii tengah dan akhir.

Ada beberapa tanda baca dalam PRBN 2.4 yang patut dicatat: Tandabuka pada awal naskah dan pada awal ditulis dengan ». Tanda judul de-

Page 37: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

30

ngfui .>> i" ̂ ,T^ a^ir kaiimat (.) a^lah .....W . Tanda jeda (,)adalah ..XSebagai penutu^^ tanda .....Wdan gambar bunga.Halaman awaj dan akhiir dibubiihi lukisan di sekeliling ruang tulisan berupagambar bpiigaV Hpmor halaman menggunakan aksara Jawa yang mengan-dung lanibang angka, yaiiu ~ ~

Sj =5, a =6, rUl =7, 2^ =8, =9,1^0=10.Rupanya naskah ini sangai jarang dibaca; liap lembar kerias sudul kanan

bagian bawahnya masih bersih, lidak ada landa-ianda (biasanya berupa wamahiiam koior bekas langan) bekas langan pembacanya.

Sebagairriana halnya dengan PRBN parwa 1 sarga I dan sargah 2 yangsudah digarap (Aca dan Edi S. Ekajati 1987: 12—^7); Edi S. Ekajaii dkk.1989:45), PRBN parwa 2 sargah 4 pun disusun olch Pangcran Wangsakcriadengan baniuan tujuh orang adhyaksa Cirebon dan bcbcrapa orang mahakawidari bebcrapa daerah di Nusaniara. Penyusunannya dilakukan seiclah lerlc-bih dulu diadakan musyawarah beberapa kali di beberapa icmpai di wilayahNusaniara, sepeni di Paiembang, Maiaram, Banien, Kuie, dan musyawarahlerakhir yang mengambil keputusan bertempai di Cirebon. Dalam musyawarah iiu dibicarakan masalah-masaiah yang menjadi maicri dalam penyusu-nan isi naskah ihi dan naskah lain yang disusun oleh Pangeran VVangsakeriadan, kelompok kerjanya.

Sejumlah orang lerlibai dalam musyawarah iiu, yang jaiidirinya hanyadikeiahui sebagai .w/ig pinakadi. sang mahakawi. sangjuriikaiha, nianiri, pa-//7i, hamba raja sebagai uiusan kerajaan/kcrajaan daerah/wilayah/desa, ahli

sang goirasawala (ahli musyawarah/silsilah keluarga), adhyaksaCirebon yang tujuh, dan Pangeran Wangsakeria sendiri.

Dalam penyusunan naskah PRBN 2.4 digunakan sumber leriulis dansumber lisan, menurul keierangan naskah iiu. Sumber lisan berupa keie-rangan dan pengeiahuan para peseria musyawarah dalam sawala (diskusi),sedangkan sumber lertulis berupa naskah yang berasal dari beberapa keraja-an, keraja^ .daerah,^dan"desa peseria musyawarah, balk yang dibawa olehpeserta sendiri jnaupun yang berhasil diiemukan dan dikumpulkan (salinan-nya) dari berbagai negara dan lempat di seluruh wilayah Nusaniara oleh KiPurbanagara, s^ab seorang adhyaksa Cirebon yang lujuh. Sumber-sumberlertulis itu ada yang berisi kisah lentang tumbuh, kembang, dan hancumyasu^twicei^a^i Jcistth sastra uraian mengenai tat^egara, politik pemerintahansuatujc^jai^tn, a^ keluarga, catatan kejadian, dan lainrlain..

Page 38: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

31

Menurut kolofonnya (halaman 266), naskah PRBN 2.4 selesai disusun diCirebon pada langgal 11 parogelap, bulan Margasira, tahun 1620 Saka(=1698).

"iL/ iu.l; .'. J.'.VjiV. i. -c i;:'.f'.'f!;

j!- i ; / il'-.ii i.v, I. it. ̂ ''Im ' i.

,!i» - i!> hm::)-;-. ij.ii nv!*.' !iU>0! i, ■!.• .iiii'i J .iJti ;!f:iriObo'; UiiJijU iA)i. fiWCi'jv.diii jiHi/ iwni:'::!:K iijjvfivl' a:*, i. '-w.v.

,y j:i; s;!nv«' 'u

({Ji iA-- ' I '■

'■ (ill iii.'yuu'U' livJ:! I liM./n',: . ii5CJi;:v

• -' vl/f. . u-v^vA. V)VijV:,j;o

iLUbiiivUi;//-. lid) if.;;A-i.i sA A A A \ d8' ■

v.r A ■ ■ -•riSAij'Xfit. V /iLi rfbASi'-n Ai

{/ibnu?.

[ .' aJ _t c ibHi rx';v- 'iV., 1 TrA-M

■ aiH' .^nubu; 'J J brnjOtr !.:a ijv." ; tn'^Aji^^acW

Page 39: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

DAFTAR PUSTAKA

Tanpu mengurangi rasa hormai kepada mcrcka, para pcnulis dan sarjanaIndonesia yang iciap mempcriahankan cara pcnulisan namanya mcnyimpangdari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yan^ Disempurnakan karcnahal ilu dimungkinkan justru olch pedoman iiu sendiri, sccara sadar di sin!digunakan hanya kaidah umum yang ada dalam Pedoman iiu. Uniuk mcngc-lahui bagaimana nama itu dituliskan scsuai dengan kcionggaran yang dibcri-kan, nama iiu dituliskan dalam kurung ( ).

Aca (=Aija)1972 Tjarita Purwaka Tjaruban Nagari. Seri Monografi no. 5.

Jakarta; Ikaian Karyawan Museum.1973 **Beberapa Catalan Bcrtalian dengan Mulajadi Cirebon",

Buddya Jaya 60;295-t-312.

Aca (=Aija) dan Ayatrohacdi1986 Nagarakritabhumi 1.5: Karya Kelompok Kerja di Bawah

Tanggungjawab Pangeran Wangsakerta Panembahan CirebonBandung: Proyek Peneliiian dan Pengajian KebudayaanSunda)

Aca (=Atja) dan Edi S Ekajati (=Ekadjati)1987 Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara 1.1 Bandung: Proyek

Penelitian Pengajian Kebudayaan Sunda.1988 Carita Parahyangan 1. Bandung: Tim Penggarapan Naskah

Pangeran Wangsakerta, Yayasan Pembangunan Jawa Barat

32

Page 40: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

33uj-jfisiii ir. it.-

Ayatrohaedi : . -y1975 "Sanghyang Siksa", Bulletin Yaperna 2.8:70^5.1978 Bahasa Sunda di Daerah Cirebon: Seb\^'>flimn^^pkabasa.

Disertasi. Universitas Indonesia, Jalaija. v, ' -'r-1988 Sewakadarma: Pengantar^ Ali^iaksara,:jdoB Ban

dung: Proyek Penelitian dan Pengajian Kebudaya^ Sunda.

Brandes, JLA - . . : -

1894 "Eenige Officiele Siukken met Betrekking toirTjirebon'*, TBG37 49-88 ..

1920 Pararaton fKen Arok) of het Boek der Kbmri^e^■ en van Majdpdhit. Tv/QedQ dnik^beWetl^t''^ Krom met

medewerking van JCG Jonker, H Krafeiher'^bn Poerbatjaraka.VBG 62. - - ^

Casparis, JG de . • . . ̂1975 Indonesian Palaeography: A History of Writing in Indonesia

from the Beginnings to cAJ). 1500. lAidQTb^KolTi: EJ Brill.

Cortesao, Armando ^1944 The Suma Oriental ofTome Pires, 2 jilid. London: The Hakluyt

Society.

Drewes,'GWi'"._ r", " .\954sl Een Javddrischei'rimbbn mi'He ̂ stiende' Eeuw: Opnieuw

Uitgegeven en Vertaald. Leiden: EJ Brill. ,1954b "New Light on the Combing of Islam in Indonesia?", BiC/

. 1244, -

1969 The Admonistions of Seh Bari.rA dbh C&ituryUavanese Muslim Text with An Introduction. Bibliotheca Indonesia L TheHague: Martinus Nijhoff. ; ^

Edi S. Ekajati (=Ekadjati) . . -= j.- ^1974 Sunan Gunung Jati dan Penyebar^ 'ls&^

Laj^ran Penatar^ Filologi,'^^en^pra|^ KonsorsiumSastra dan Frisafat tidak

1979 Ceritera Dipati Ukwr: Kc^d'Sastia '^ejardk'Sunda. DisertasiUniversitas Indonesia. iTf-fD

1989 "Naskah Pangeran Wangsakerta, Mung^nkah sebagai SumberSejarah Indonesia", Suara Pembaruan 9 Janmn.

Page 41: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

34Edi S Ekajati (Pe&yunting)

1988 Naskah Smda: Inventarisasi dan Pencatatan. Laporan Peneli-tian Keijasama Lembaga Penelitian University Pajajaian de-ngan, The Toyota Foundation. Bandung: Universitas ̂ jajaran.

Emuh Hehnaiisumantri1979 Sajarah Sukapura: Sebuah Telaah Filolologi. Disertasi Univer-

sitas Indonesia, Jakarta.

Encyclopedia Britannica1972 "Paper Manufacture: Historical Development". EB 17.

Chicago: The University of Chicago Press.

Faille, De Roo de La1921 "Bij de Terreinschets van Heilige Begraafplaats Goenoeng

Djati",JVBG58.

Fruin-Mees

1925 Geschiedenis van Java. 2 jilid. Batavia.

Graaf, HJ de

1961 "De Regering van Sunan Mangkurat 1 Tegalwangi, Vorst vanMataram, 1646—1677", VKI33

1974 "Pe Eerste Moslemse Vorstendommen op Java", VKI 69

Gonda,J1952 Sanskrit in Indonesia. Sarasvati Vihara Series Jilid 28.

Nagpun International Academy of Indian Culture.

Haan, F de

1910—2 Priangan: De Preanger-Regentschappen onder het Neder-landsch Bestuur tot 1811, 4. jilid, Batavia: BataviaaschGenootschap van Kusnten en Wetenschappen.

Hageman JCz, J1867 "Geschiedenis der Soendalanden", TBG 16:193—251.

Haiyati Subadio (=Soebadio)1980 "Mhsalah Transliterasi dan Ortografi dalam Perkembangan

Bahasa", Yang Tersirat dan Tersurat. Jakarta: Fakultas SastraUniversitas Indonesia.

Heeren-Palm, CHM.1955 Polynesisch Migraties. Disertasi Universitas Leiden. Mq)pel:

JA Bocan en Zonen.

Page 42: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

35

Heyne, K1950 De Nuttige Planten van Indonesie, 2 jilid. 's-Giavenhage—

Bandung: W van Hoeve.

HoUe, KF

1882 Tabel van Oud- en Nieuw- Indische Alphabetten: Bijdragen totde Palaeographie van Nederlandsch-Indie. Batavia—'s-Gravenhage.

Husein Jayadiningrat (=Hoesein Djajadiningrat)1913 Critische Beschouwing van de Sadjarah Banten. Disertasi

^ Universitas Leiden. Haarlem.

1973 Masa Awal Kerajaan Cirebon, bersama H& Kem. Proyek Ter-jemahan LIPI—^KITLV. Jakarta: Bhratara.

1983 Tinjauan Kritis Sajarah Banten. Teijemahan (1913). Jakarta:Jambatan (=Djambatan).

Ibrahim Alfian, Teuku

1975 Kronika Pasai: Sebuah Tinjauan Sejarah. Yogyakarta: Gajah(ssGadjah) Mada University Press.

Jayadireja (=Djajadiredja), R1927 Palanggiran Edjahan Aksara Soenda. Weltevreden: JB

Wolters.

Jonge, JKJ de1873 De Opkomst van het Nederlandsche Gezag over Java, Jilid 4.

's-Gravenhage: Martinus Nijhoff; Amsterdam: Fredrik Muller.

Kem, H

1901 "De Legende van Kunjarakama Volgens het Gudste BekendeHandschrift, met Gudjavaansche T^t, Ned^landsche Ver-taling en Aantedceningen" VKNAKL, Niemve Reeks 3.

Kem, RA

1973 Masa Awal Kerajaan Cirebon. Bersama Husein Jajadiningrat.Proyek Teqemahan LIPI-KITLV. Jakaita: Bhratara.

Knebel, J1902 "Babad Pasir Volgens Een Banjoemasch Handschrift, met

Vertaling", VGB 54.

Page 43: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

36

Kuncaraningrat (=Koentjaraiiingrat)1984 Kebudayaan Jawa. Seri, Etnog^i Indonesia no.. 2. Jakarta:

PN Balai Pustaka.

Macdonell, AA

1954 Pratical Sanskrit Dictionary, London: Orford Univ^sity Press.

Meerten, HC van

1887 Overzicht van het Hervorming van het Preangerstelsel. Diser-tasi Universitas Leidein. , j > k; • ;r r, .

Meinsma, JJ1874 Babad Tanah Djawa in Prozd. 2 jilid.' 's-Gravenhage: Martinus

Nijhoff.

Molen, W van der1983 Javaanse Tekstftiitiek. VKI 102,.

Molsbergen, ECG1931 "Uii Cheribon's Geschiedenis" Gedenkboek der Gemeente

Cheribon 1096—1932.

Noorduyn, J v; .1971, "Trances of An Old Sundanese R^ayana Tradition", Indo

nesia 12:151—7.

Pane, Sanusi1965 Sedjarah Indonesia, jilid 1, Cetakan ke-6. Jakarta: PN Balai

Pustaka

Partini Sarjono-Pradotokusumo (=Sardjono-Pradotokusumo) ,,, ,1984 Kakawin Gajah Mc^.' Sebuah Karya Sastra Abad ke-20.

- Suntingan Naskah^^ Tokoh. danArttor/eiSjs. rDi^rt^i'^iuyersitas Indonesia Jakarta.

Pigeaud, ThGTh1924 De Tantu Panggej^rf^; een ]^Qi^'J<p><^'^ch Prozageschrift,

.,~^_lJitgegeveOt:y^trtaald,.en rpe^e/tc^v's-Gravenhage: Smits.1967-8^ Literature of Java: Catalogue Raisonne of Javanese Manu

scripts in the Library of the Umyersity of Leiden and the otherpublic Collections in tAe 3 jilid. The Hague:Martinus Nijhoff.

Page 44: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

37

Pleyte, CM1915 "Maharadja C:ri Djajabhupati, Soenda's Oudst Bekende Vorst".

TBG 57.

Priyono (sPrijono)1938 Sri Tandjoeng: Een Oud-Javaansch Verhaal. Dis^tasi Uni-

versitas Leiden. 's-Giavenhage: Smits.

Rees, Otto van

1880 Geschiedenis der Preanger- Regentschappen. VBG 39.

Rieklefs, MC1981 A History of Modern Indonesia c. 1300 to the Present Mac-

milian Asian Histories series = Hongkong.

Robson, SO1971 Wangbang Wideya: A Javanese Panji Romance. Bibliotheca

Indonesia 6. The Hague; Martinus Nijhoff.1978 Filologi dan Sastra Klasik Indonesia. Jakarta: Proyek Pengem-

bangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Pusat Pembi-naan dan Pengembangan Bahasa.

Saleh Danasasmita

1973 Ya Nu Nyusuk Na Pakwan. Bandung: Lembaga KebudayaanUniversitas Pajajaran (=Padjadjaran).

1984 Rintisan Penelusuran Masa Silam Sejarah Jawa Barat.4 jilid. Bandung: Proyek Penerbitan Sejarah Jawa Barat. Pe-merintah Daerah Tin^cat I Jawa BaraL

Saleh Danasasmita, Tien Wartini, Undang H Darsa, Ayatrohaedi1987 Sewaka Darma, Sanghyang Sikakandang Karesian, Amanat

Galunggung. Bandung: Proyek Penelitian dan PengajianKebudayaan Sunda.

Supomo, S1977 Arjunawijaya: A Kakawin of Mpu Tantular, 2 jilid. The

Hague: Magnus Nijhoff.Suria di Raja (=Soeria di Radja)

1930 Tjatjarakan. Groningen—Batavia: JB Wolteis.

Page 45: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

38

Stutterheim, WF ^•j'loV i^A'Siudies 'in ^Martinus

Nijhoff.

Sulastin Sutrisno '

-inl) v<^^iCHikitydt'Hahg-A^Hl-AH}3iiM'^trid&&^y^^ FtingMz'^is&rtasiUniversim^jGiajalPM^d2yJ?%yaiaiifto^G^j^l^ UniversityPr®SS. (If;./

1937 Korawagrama: Een Oud-Javaansch Prozagese^jft^UM^I

Teeuw, A 4 in-jt; - . ;;avc K-jnos^iff ntihA rsfilliio1984 Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. J^l?arta,p3i|ua

Worsley, PS M,a- / -.wfsJ' sifr •■) litomibKf-( :V.: !; 1972 '^BdbadBideleng: A'BdUnese^Oyf^siie''^H^^&gj. The Hague:

jy.;'f;4MartinuSiNijhoff^''i;n; ;nj>n:' Ai::! . L-fMU afi^rn-!AcKiibi' 3i;;j;n;/i!iiv'in'. -i Mt i,(

Zoetmoider, PJ1950 De Taal van het Adiparwa: Een Grammatigdte-^tudid Vafi -^

i i, .j / -Li! 0 0 / i OudjavaansA Jakarta: liembaga'Kebudayibn'Olrtdbnesiiij1982 Old Javane!sei^AgiisH~Dibtt6Mf^r^2-'^]i^^ Hague:

i. '.uri ^>,^•!:■>Martinus•'Nijhbff. nv^isir,')'. WvM-• •■I jivmU iiiAi\\-yA xi-rfi'i -N'.ijbccft" .OHi;. '•

i ■ ^ •'A:.'; •■:')■ •;

tuAtiiAi;,; •/. .-'i-tt '■ H giA.O!;:.' .;AinrW n-/!'?' n;.!' A;; , j'uiV'i., ■•3;"/' •• ^.'.;-r\VA*.ii";v'I*. V i\V >'•■'!. .ii.'A ij'oiWAiCU r./ib iJUii! '.;-! -/-,' J3V0TH

jJyrnsc

i .oinc'^i '

1 .b'H- V si»3VA "V) h Av' -.auniniiM am^sa}'

(fi}h£i>i 'b iih:!Oc--',' .•ij.fc/"' lb crsi;-.'riMivW Gl ifiiviiJsH-—ixomhv.siO 0;.' •

Page 46: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

7n ;m-' '

BAB 2

ALIHAKSARA

Pengantar

Sampai saai ini naskah PRBN parwa 2 siirgah 4 baru diieniukan saiubuah. Dcngan dcmikian. penyajian naskahnya pun didasarkan aias hanyanaskah lunggal iiu. Pcmbandingan .sccara lidiik langsung dijakukim dan icr-baias pada bcbcrapa Hal icrieniu, sepcrii nama lokoh. nania lempai: danjabaian: sepanjang scmuanya iiu lerdapai dalam naskah lain yang sudahdigarap, yailu Nagararetabhumi /.5. Pustaka Rajya-rajya i Bhumi NusantaraI.J, }.2, dan Cariia Parahyangan / dan 2.

Renggang wakiu yang panjang selama masa pcnyusunan naskah sepcriidijeJaskan pada koiofon naskahnya, yailu lahun 1620 Saka (=1698) dcnganumur kerias yang icmyaia lidak lebih dari 100 lahun daia fisik naskah yanglain sebagaimana diuiarakan pada bab 1=6, scria dipcrkuai oleh bcbcrapalakuna pada naskah, scpcrii malapakena, yang scharusnya malapaken, dansinibat yang scharusnya sinebut. misalnya, mcmbcrikan kemungkinan uniukmcngganggap bahwa naskah yang ada itu adalah naskah salinan. Namun,naskah iiu sama sckali lidak mcmbcrikan kcicrangan mcngcnai lilimangsapcnyalinannya, baik di dalam naskah maupun di dalam kcicrangan di luarnaskah.

Penyajian naskah scdapal mungkin diusahakan agar scsuai dcngankcadaan dalam naskah, baik halaman maupun barisnya. Nomor halamannaskah dicaniumkan pada awal baris pcrtama alihaksara, misalnya /OOl/.Sclain itu, disertakan juga "nomor kendali" baris naskah yang dilctakkan disebelah kin; nomor atau angka itu menunjukkan baris naskah pada halamanyang bersangkutan.

39

Page 47: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

40

Pada akhir baris pada naskah teijadi pemenggalan kata yang nampaknyadilakukan berdasarkan penuhnya tulisan semata-mata, tanpa memperlihatkanakar kata dan lafalanya. Hal itu menjelaskan banyaknya teijadi penempaianaksara yang tergantung pada akhir dan awal baris. Sehubungan dengan itu,dalam penyajian naskah, hal itu disajikan apa adanya seperti yang terterapada naskahnya.

Jika terdapat lakuna, perbaikan dilakukan dengan mempertimbangkanmakna kata sesuai dengan wujud kata itu, dan pengertian dalam hubungankalimainya. Perbaikan itu berupa pembcrian tanda kurung yang berbeda padaaksara yang salah (tanda kurung siku), dan aksara yang diperkirakan bcnar(tanda kurung biasa), misalnya ta(r)tar. slul(a)yuktinya.

Tanda dua garis miring rebah ke kana (//) mclambangkan pembuka danpenuiup naskah dan penutup kalimai, sedangkan jcda dalam kalimat, baik didalam anak kalimat maupun sebagai jcda dalam wakiu mcmbacanya. Dengandemikian, tanda penuiup kalimat dan Jeda kelimai (// , /) pada penyajiannaskah lidak selalu sama dengan tanda pada penyajian lerjcmahan.

Dengan penyajian na.skah sccara demikian diharapkan akan diperoleh naskah yang sesuai atau sedekai mungkin dengan naskah yang dihasilkan olehpengarang/penulis naskahnya.

Page 48: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

BAB 3

TERJEMAHAN

Pengantar

Tcrjemahan dilakukan dcngan sedapal mungkin menyesuaikannya dc-ngan apa yang ada dalam kalimai asli pada naskah, baik secara lersuraimaupun lersirai. Dengan cara dcmikian, diharapkan baik makna maupun gayabahasa dalam liap kalimai naskah dapai "ikul pindah" dan masuk kc dalamicrjemahannya sehingga pcsan, maksud, dan amanai pengarang naskah dapaiicrbawa pula.

Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam peneijemahan adalah tata-bahasa dan gaya bahasa yang berlaku dalam bahasa Indonesia scbagai bahasasasaran. Sehubungan dcngan iiu, dalam terjemahan ini di bebcrapa tempaiakan terdapai terjemahan yang agak bebas. Dengan cara demikian, diharapkan akan lercapai pcngeriian kalimai yang baik dan mudah dicema pcm-baca.

Sejumlah islilah, sepeni nama jabaian dan lambang kerajaan lidak diier-Jemahkan ke dalam bahasa Indonesia, melainkan leiap dipertahankan dalambahasa asalnya. Hal iiu dilakukan alas dasar pertimbangan kepeniingan kajiansejarah dan lerbukanya peluang mengenai adanya kemungkinan bahwakosakaia iiu di masa depan akan dapai memperkaya khazanah bahasa Indonesia.

Dengan cara demikian, diharapkan dapai lercapai terjemahan naskah yangpada saiu pihak lidak menyimpang dari yang semula dimaksudkan olehpengarang naskah dan di pihak lain kandungan isi naskah itu dapat dipahamitanpa kesuliian berarti oleh pembacanya. Jika penerjemahan agak bebas

41

Page 49: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

42

dilakukan sehingga terjadi penambahan kaia, kata tambahan itu ditempatkandi dalam kurung sebagai tanda untuk memisahkannya dengan tertera padanaskah.

Page 50: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

43

m Kata Pembuka

"Inilah Pustaka Rajya-rajya i BhumiNusantara, sarga keempat dari parwakedua, sebagai Pustaka Rajyawarnanai Bhumi Nusantara sejak lama dansemua kebiasaannya."Ini disusun dan dipustakakan olehku,bersama beberapa puluh orang, yanguiama, sang bijaksana, mantri patih,rombongan raja sebagai duta kerajaandaerah, raja daerah dari rakyai daerah,desa, kepala, pemimpin agama, dansebanyak mantri raja.

m Carbon, tcrmasuk pengawasyang tujuh, dan dipimpin olehku sebagai kepala para pcnulis, yaitu akuPangeran Wangsakerta, nama leng-kapnya Abdulkamil Muhammad Na-saruddin sebagai Penembahan Carbonatau Panembahan Agong Gusti Carbon, Panembahan Tohpati namaku lagi"Awal kisah.

"Selamatlah. Jika aku yang (banyak)tahu dan beipegang teguh dan besarkesalahan tentang serba pustaka, se-perti pusiaka-pustaka seperti ini.

m purwwawaknya"hi / pustakarajya rajya i bhuminusantara caturtha sargah ri dwitiyaparwa / pinaka pustaka rajya warnanai bhumi nusantara / cirakala lawan

sarwwakramanya."Iti sinusun mwang pinustaka de nimami / samyuta pirang puluh siki /sang pinakadi / sang mahakawi /mantri patih / rajabhretya pinakadutarajya mandala / pranaraja sakengpraja mandala / desa / sang juru /dang accaryagOma / mwang sakwehing mantri mantri raja

m carbon sapinasuk dhyaksa pipitu/ lawan pinaya de ning mami pinakapenghulu ning sang manurat yatiku ingwang pangeran wangsakerta na-masidam abdulkamil mohammad na-

saruddin pinaka panembahan carbonathawa panembahan agong gusti carbon panembahan toh pati ngarankumaneh il "kathamukha i! „awigna-mastu // yadyastu n ngwang pinakasastrajna mwang amageri lawanagong paradah ri sary/wa pustaka imakadi pustaka puustaka kmUki I

13/ hana ta parama rahasya bwatparasmya II iti pustaka hana ta tamatan angowahi sakeng kramekangsayuktinya / mapan ulih ingkapwahomhom wwang akweh ikangdidagdha ri katha sastra mwang ni-tisastra lawan prajneng widya jana-pada / aksohini / prajneng widyagamai panjneng widyanagara mwang lenyawaneh if kabeh duta rajya mandala i

Page 51: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

44

141 adalah keturunan

Sunan Gunung Jaii, yang lerkenal diJawadwipa, pemimpin agama Islam diwilayah Jawa Barat, atau manusiautama yang mulla perilakunya, karenala lermasuk sembilan yang terkenal diJawadwipa, Susuhunan Jati sebagairaja pendeia yang agung di negarapusai dunia di wilayah Jawa Barai.yailu negara Circbon.Makanya discbul pusai dunia, karena(menjadi) pusai agama Islam aiaupusai ilmu agama Islam pada wakiuiiu, dan dari seluruh mandala, kola,desa, pulau-pulau di wilayah Nusan-

15/ lara banyak Juga yang berguru diCirebon. Di Jawadwipa ada liga buahpusai dunia, yailu di Jawa Baral ialahCirebon, Jawa Tengah ialah Demak,Jawa Timur ialah Ngampeldentakemudian Girl di Gresik dulu,sepanjang kola pesisir Jawadwipa se-belah uiara.

Banyak orang yang daiang ilu me-meluk agama Islam aiau disebut olehsemuanya, yailu agama Rasul. Adapunbahan kisah ini dari semua duta,kemudian dijadikan satu semua tulisanyang kisahnya tidak

161 salah; demikian juga pustakacerita, nitisastra, tulisan prasasti.

raja raja / sang mahakawi / mantripatih / senapati / dang accryagamatungkul gorawa ring sultan carbonrayi ning sultan mwang mami IIhetunya ngwang / sultan anom lawansultan sepuh /141 hana ta putropadana ningsusuhnanjati sang kamastwing jawadwipa i dang accaryagameslam i bhumijawa kulwan aihawa hutama parusa-gong swabhawa nira // mapan rasikasapinasuk nawa kamastwing jawadwipa II susuhunan jati pinaka rajapandiiagong haneng negara puserhaneng negara puser bhumi i bhumijawa kulwan yatiku carbon nagari IImapan sinebut puser bhumi / hetunyapuser ing agamcslam athawa pusering widyameslam ring samangkana /mwang sakeng salwir ing mandala /parjai desa / nusa nusa i bhumi nusa-151 ntara akweh jugekang magururing carbon / ing jawadwipa hanatelung siki puser bhunu ya riku / jawakulwan yata carbon jawa madnya yatademak jawa wetan yatiku I ngampeldenta neher giring / ring nguni gresik / tut praja pasisir jawadwipa bangIwar / akweh ta wwang panekanungmekul agameslam athawa sinebut dening parasamya yatiku I agami rasul /hana pwa / aiswan iti katha sakengkabeh duta I ateher dinadyaken sawijikabeh serat serat ikang tathya tan

6! salah / kumwa juga pustakaatha / niti sastra / serat prasasti /

Page 52: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

45

ajaran tentang kenyataan semua pus-taka uraian kerajaan, uraian daerah,pusiaka tentang berbagai kebiasaan didaerahnya masing-masing, pustakaagama, uraian tentang keluarga, uraiantentang keturunan, pustaka keluargaraja, pustaka-pustaka pararatwan didaerahnya masing-masing.Juga mengikuti tutur carita dan pen-dapat para orang bijaksana, atau paraduta (utusan). Tetapi yang sebelumnyasudah dikemukakan oleh semua utusanyang sudah memper-

m timbangkannya dan dianggapIcngkap lidak salah, dan, lidak mc-Icngkapinya dari kebiasaan nyaia.Adapun aku menulis ini pusiaka ka-rena diperintah oleh ayahku, yaiiuPangeran Rasmi dengan nama nobaiPanembahan Adiningratkusuma, atauPenembahan Girilaya namanya lagi,ketika ayahanda belum meninggal.Demikian juga aku diperintah menulis-kan ini pustaka oleh Sultan Bamen,yaitu Pangeran Abdulfatha dengannama nobainya yang terkenal. SultanAgeng Tirtayasa. Seperii

/8/ juga susuhunan Mataram, yaituPangeran Arya Prabhu Adi Mataramyang nama nobatnya SusuhunanAmangkurat menginginkan begitu.Seperti juga banyak lagi orang-orangutama di wilayah Suwarnadhipa danJawadwipa yang menginginkan de- .mikian. Alasannya, sastra kisah adalah

tatwopadesa kdtha / sahwa pustakarajyawarnnana / mandala warnnana /pustaka mangenne sarwwa kramarung mandala nira sowang sowang /pustakagama / gotra sawalapatha /putropadanapatha / pustaka rajawamsa / pustaka pustaka pararatwan imandala sowang sowang / Jugamitu-hujaring carita mwang pamangguhsang mahakawi / athawa sang duta /tathapikang telas karuhun hinajengandening kabeh dutekang wus mangalo-

171 citakan lawm panggagap ikangprasidha tan salah ! mwang / tanmisyani sakeng kramekang tatwa hanapwa ngwang manurat iti pustaka /

karana dinawuhan de ning ayayahkuyata pangeran rasmi lawan namasi-

dam panembahan adiningratkusuma Iathawa panendrahan girilaya ngara-nya waneh ri kala sang rama tatanangemasi II mangkana juga ngwangdinawuhan anyerat iti pustaka de ningsultan banten yata pangeran abulpa-tha abdulpatah lawan pramanaranabhiseka sultan ageng tirtayasa 11kumwa

/8/ juga susuhunan mataram yatapangeran arya prabhu adi mataramikang ngaran ira abhiseka nirasusuhunan amangkurat mahyun imangkana / kumwa jugakweh manihsang pinakadi i bhumi swarnadwipamwang jawadwipanung mahyuna ingmangkana II hetunya sastra ning katha

Page 53: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

46

sebagai iimu dunia manusia, menguta-makan yang benar bahwa sebagaipustaka nitirajya mengisahkankesejahteraan dan kejayaan negaranya,dan penduduk gembira mengabdikepada raja mereka yang luhur budi. iLagipula ini

/9/ pusiaka sebagai pemimpin bagisemua orang yang mempelajari semuakebiasaan di masa lampau, dan inginmcngciahui kisah asal-mula suaiuncgara di wiiayah Nusaniara, dan se-bagainya lagi. Dcmikianlah aku selaluminia mengambil karya kisah scbc-namya. Adapun yang dijadikan pega-ngan dalam peihbicaraan mengingin-kan begitu kepada penyusun dan pe-nulis Pustaka Rajyawarnana i BhumiNusantara^ yaitu di paseban istanaKesepuhan Carbon. Selanjutnya di-kisahkan, mereka itulah yang meng-ikuti berlaku hati-hati.

/lO/ membawa penyusun pustaka inikcmudian dapat menggarapnya dengansempuma dan benar seria lengkap.Bukankah mereka semua itu ahli c«i-ta, menyatu dalam kesopahan tanpacela, dan demikianlah kiia semuaakhirnya menjadi sempurna danlengkap. Di aniara mereka ialah sangdharmadyaksa kerasulan, sang dhar-madyaksa kewisnuan, sang dharmadyaksa kebudaan, sang dharmadyaksa kesiwaan, sang dharmadyaksa khongpuce atau kwan impoce

hana ta pinaka widya ning rat janapa-da / makacU kenoh yan pinaka pustakaning nitira jya i damelnya swatha-mwang kajayan nagara nira / rmvangjanapada si^hika ri sewaka ring ratunirdcang dharmika II tekwan iti

191 pustaka pinaka panghulu sakwehing mwang ikang mangadhyayasarwwa krama ting kuna / mwangahyun angawruhi purwa prastawaning sawiji nagara i bhumi nusantaraI mwang salwirnya waneh II matang-yan ngwang nityasamrih amet kramaning katha sayuktinya // hana pwapinaka penggwan ing magosti manga-locita mangene panusun mwang pan-yerat I pustaka rajya warnana i bhuminusantara yata i paseban kartwankasepuhan carbon i satuluynya tucapa/ rasikekang tekan tumuti mawiwekeng

/lO/ malapaken panusun iti pustakayatanyan ulih kagawayan ika siddhalawa- (n) kenoh mwang paripuma ifmapan sira kabeh kaiha widagdha /satmaka ri subha nindita / mwangyathesta kita kabeh yatanyan siddhasaddhya lawan paripuma / pantaraning sira yatiku / sang dharmmia-dhyaksa ring karasulan sang dharmma-dhyaksa ring kawasnawan sangdharmmadhyaksa ring kasogatan sangdharmmadhyaksa ring kasewan sangdharmmadhyaksa ring khong puceathwakwan im po-

Page 54: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

47

/II/ yaitu sang bijaksana orang Cinadari Semarang. Kemudian banyakorang bijaksana, ahli silsilah daribanyak kerajaan, seperti juga sangpetinggi, sang duia dan kerabat rajaCarbon yang semuanya dipimpinolehku. Karena semua dijamu dandisuguhi hidangan serba lezat olehkakanda, yaitu Sultan Sepuh PangeranSamsudin Mertawijaya namanya. se-lanjutnya Sultan Sepuh memberikannasihat kepada mereka semua yangdatang untuk berkumpul di paseban

Hy Demikianlah nasihatnya, "Sayaminta agar rasa bermusuhan yang adadi antara anda masing-masing, kemudian dilenyapkan. Semuanya yang su-dah diketahui itu, diganti dengan ke-inginan bersahabat selayaknya Dengan demikian pekerjaan anda akansempurna dan lengkap. Janganlahmengucapkan perkataan tidak baik kepada duta kerajaan sesamanya. Karenakalian semua sudah bersatu cita-cita

mengerjakan karya yang besar ini, seperti juga kalian semua sama-sama te-guh berpegang pada keinginan itu,mengikuti/13/ perilaku leluhur kita. "Dansemua lagi nasihamya diberikan olehkakanda Sultan Sepuh. Adapun parabijaksana, sang Setinggi, pemimpinagama, ahli silsilah sebagai duta darisemua kerajaan, dan lain negaia ataudaerah kecil di wilayah Nusantara. Diantaranya masing-masing dari Banten,Jayakarta, Mataram Kudus, Lasem,

/II/ CO yata sang mahawaki wwangcina sakeng semawis / ateher pirangsang mahakawi / sang gotrasawalasakeng pirang rajya / kumwa juga sangamatya / sang duta lawan pranarajacarbon ikang sakwehnya ninaya de-niiig mami // sira kabeh tinamuy lawansarwabhogopabgog'adi de ning rakangwang yata sultan sepuh pangeransamsudin mertawijaya ngaran ira //satuluynya sultan sepuh wineh pituturring sira kabeh sang panekekangkapwa hbmhbm haneng paseban

712/ nihan ta pitutur ira / ngwangaminta samShambek panyatrwananpantara nira sowang sowang /yatanyan linudaken / samuhanungwas wartamana / gantyakna lawanambek pamitrekang yogya / lawanmangkana kagawayan ira siddha pari-purna // haywa ta sira mijilakenwuwus tan rahayu ring duta rajya sa-manya // mapan sira kabeh wustunggal cita nireng gumaway karya-gdng iki // kumwa juga sira kabehpadang gdgfih maryada ning prayenglagi / matuta

/13/ padan lampah ing sang kawitan /mwang sakweh manih welingnyawaneh saking raka sultan sepuh // nanapwa sang mahakawi / sang amatya /sang accaryagama / sang gotrasawalapinaka duta sakeng sarwarajya /mwang lennagara / atawa desamandalai bhumi nusantara / pantara ning sowang sowang sakeng / banten jaya-

Page 55: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

48

Tuban, Surabaya, Wirasaba, Pasuruan,Tegal (?) (=Telegil), Panarukan, Gre-sik, Semarang, Demak, Kediri,

/14/ Mojoagung, Bagelan Balam-bangan, Madura pulau Bali, Bangka,Galuh, Jambi, Kertabumi, Sumedang,Tanjungpura di Karawarig Cangkuang,Ukur, Sukapura, Parakanmuncang,Kuningan, Galunggung, Imbanagara,Rancamaya, Japara, Perlak, Buruneng(Brunei), Pasch, Lamuri, Makasar,Bangga(w)i, Galiyao (=Galilao),Kutalingga, Seram, Lx)gajah, Ambon,Maluku, Taliwang, Gurun, Bantayan,Tanjungkutai, Tanjungnagara, Tan-jungpuri, Minangkabau, Kampe, Ham(Mandailing), Palembang, Siak, Bams.Lalu

/IS/ utusan dari Tumasik, Trengganu,Malaka di daerah Sanghyang Hujung.Begitu juga dari Talaga, Sindangkasih,Indramayu, Losari, Brebes, Selanjut-nya dari Cirebon dan selumhnya se-banyaknya lagi, datang ke situ ber-kumpul (menginap). Ada juga bebe-rapa pelinggi yang lidak datang karenaberhalangan. Semuanya para petingi dikerajaan Cirebon diberi tugas masing-masing. Di antaranya yaitu aku,Pangeran Wangsakerta sebagai kepalayang menggarap dan menyusun pus-

716/ taka, dan beragam sebanyakpetingi, dan bersama-sama membica-rakannya waktu itu, juga cara meng-garapnya. Kebiasaan semua jalan ten-tang kisah yang sebenamya, sehingga

karta / mataram kudus lasem tubansurabayaki / wirasaba / pasuruan tele-gil panarukan gresik semawis demakkediri /

/14/ mojwagung / bagelen balam-bangan madura / nusa b.ali / bangka /galuh / jambi / kertabhumi / sumedang / tanjungpura haneng krawang /cangkwang / ukar / sukapura / parakanmuncang / kuningan galunggung /imbanagara / rancamaya / japara /parliak / bumneng / paseh / lamuri /mengkasar / banggawi / galiyao / kutalingga / seram Iwahgajah / ambwanmaloku / taliwang / gumn bantayantanjungkuie / tanjungnagara / tanjung-puri / manangkabwa / kampe / harwa /palembang / syak bams ate-

/15/ her duta sakeng tumasik tring-gano / malaka / i bumi sanghyanghujung / kumwa juga sakeng telaga /sindang kasih / dermayu Iwosari /barebes / satuluynya sakeng carbonpasamudaya sakweh ira waneh / tekanireka marumah // hana juga pirangamatyanung tan teka // m^pan wighnasira // makabehan ua sang ̂ natya ningrajya carbon wineh swakarya sowngasowang pantaranya yatiku ngwang /pangeran wangs^erta pinaka pang-hulu ning kadamel mwang panusukpu-

716/ staka/ mwang nlmayati sakwehing sang amatya / lawan nayayatipulung rahirikang kala / juganggunitakriya / kama salwir marga ningkatheka sayuktinya yatanya paripuma

Page 56: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

49

lengkap dan menjadi pedoman yangsangat menarik. Selanjutnya KiRaksanagara sebagai penulis pustakadan mengurus semua duta yang tengahbersidang, Kemudian Ki Anggadirai^sebagai wakil menulis dan sebagaibendahara semua mereka. Lalu ki

Purbanagara sebagai

/17/ mencari dan mengambilkansemua lulisan dari banyak negara,yang pilihannya olehnya semua, manayang bcnar, mana yang salah aiau li-dak bcnar, karena la mengeiahui kisahlama leniang berdiri dan lenyapnyascbuah kerajaan di wilayah Nusaniara.Sclanjulnya Ki Singhanagara sebagaikepala pemelihara isiana dan semuaduia dari seluruh negara yang daiangke Cirebon; ia dan semua pasukannyabanyaknya lujuhpuluh orang. Kemudian Ki Angga-

/I8/

mwang dumadi ny^ya / ikang ani-Wiarya // satuluynya ki raksanagara pi-naka sang manurat pustaka lawanumiwd sakweh ing sang duta i sedengmawiweka // ateher ki anggadiraksapinaka pangawak sang manuratmwang pinaka sang bandahara ningsira kabeh // ateher ki purbanagara /pinaka

/17/" sang amei mwang malapakensarwa serai sakeng pirang nagara /ikang pilihana de ning sira kabeh / nditikaning kenoh / ndi tikanung salahathawa tan kenoh // apan sira maka-guna ning katha ng atita / ngadegmwang sima ning sawiji rajya i bhuminusaniara // satuluynya ki singhanagara / pinaka huluning paraksakaraiwan mwang kabeh duta sakengsarwa nagaranung ickeng carbon /

rasika n pasamudaya wadyabala nire-kang akweh nya pilung puluh wwang // ateher ki angga

/18/ diprana / pinaka sang duta kuma-liling salwir ing rajya / nagara lawandesa mandala // kumwa Juga rasika pinaka sang jurubhasa pantara ning sangduta // ateher ki anggaraksa karmarasanira pinaka naya mah'anasa sekulmwang umiwd sarwa bhog(q>abgogadining sang duta // ateho" ki nay^atikarmarasa nira pinaka sang umiwdpanggwanan turu nira / athawapakuwwan ning kabeh ikang sanggha-duta mwang wahana nira / juga pinakahulu ning bhayangkaranya //

Page 57: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

50

/19/ Adapun masing-masing petinggikerajaan Cirebon yang diberi lugassendiri, semua dengan anakbuahnyamasing-masing. Ketika menyusun pus-taka ini, aku senantiasa menemukankesukaran untuk mencapai kepuasan,karena ada di aniara banyak mahakawidan sang peiinggl kerajaan dan duiabcrbeda dalam menyampaikan kisahmengenai negaranya masing-masingyang berjaya dan sejahiera. Demikiantuturan mcreka, sepcrii Juga sangmahakawi dari Pasch dan mahakawi

da-

/20/ ri Kudus, scpcrll juga sang mahakawi dari Sumcdang dan sang mahakawi Cirebon; ilu hampir bcrkelahidan hampir menjadi pcrmusuhan danperkelahian, hampir lidak menemukancerila yang benar. Demikian juga sangmahakawi dari Makasar dan sang

peiinggi dari Maiaram dan jugaMadura. Kemudian sang mahakawidari Tanjungkuiai dan sang duia dariPalembang dan sang mahakawi dariUkur. Teiapi dibuai lagi yaiiu menjadilima

/21/ kelompok. Sang mahakawi, sangahli silsilah saling memarahi akhimyaribul-ribul hampir keduanya berkelahidi dalam paseban, mulanya mulai per-tama mwiulis Pusiaka Rajyawarnana iBhumi Nusantara dan yang lain-lain-nya lagi. Di antaranya yaitu pertama,kelompok duta dari Surabaya, Pa-suruan, Panarukan, Blambangan, pulau

119/ hana pwa sowang sowang sang^atya lajya carbon ikang winehanswakarya kabeh lawan kaula nirasowang sowang // ri kala manusun itipustaka / mami nityasa tumewakenduhkabhara makasopana ning kepwa /mapan hana paniara ning pirang sangmahakawi lawan sang amatya rajyaduia bheda // ring manguccaranakenkatha mangene nagara nira sowangsowang jayeng sulaksana / mangkanawuwus nira // kumwa juga sang mahakawi sakeng paseh lawan sangmahakawi sa-

/2()/ keng kudus kumwa juga sangmahakawi sakeng sumedang lawansang mah"akawi carbon / ika meh aridumwang / sira meh dumadi panyaira-wanan lawan aridu/ mehtantumen-waken kaihekang lalwa // Kumwa jugasang mahakawi sakeng mengkasarlawan sang amaiya sakeng maiaramlawan mandura juga // aieher sangmahakawi sakeng lanjungkuie lawansang duia sakeng palembang lawansang mahakawi sakeng ukur // laihapikabwat manih yaiiku hana ning limang

121/ sangghamaiya / sang mahakawi /sanggotiasawala silih sakrodhawekasan harehara meh madwandwa

yuddha haneng jero paseban awiitambaya ning prathama manurat pustaka rajyawarnana i bhumi nusantaralawan salwimya waneh // pantaranyayata pcathama sangghaduta sakengSurabayeki / pasuruan panarukan

Page 58: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

51

Bali, Madura, Makasar, Bangga(w)i,Galiyao, Seram, Logajah, Ambon,Maluku, Taliwang, Gurun, Bantayai),Banten,

1121 Palembang. Dan kedua, kelom-pok ulusan dari Maiaram, Lasem,Tuban, Wirasaba, Semarang, Kediri,Mojoagung, Bagelen, Indramayu,Losari, Brebes, Tegal (=TeIegil), Ja-para, dan juga dari Bonang, Man-lingan. Keiiga, kelompok utusan dariJayakaria, Demak, Kudus, Cirebon,Paseh, Gresik, Tanjungpura, Kara-wang, Cangkuang, Kuningan, Barus,Malaka, Tumasik, Trcngganu, danjuga ulusan dari Lamongan Tembayat,Sedayu. Kecmpai, kelompok ulusan

/23/ dari Sumedang, Ukur, Sukapura,Parakanmuncang, Galunggung, Ra-camaya, Talaga, Sindangkasih, Galuh,Keriabumi, Imbanagara, Rajagaluhdan Luragung; kemudian utusan dariGiri, Sendangduwur, Sangga kclima,ulusan dari Jambi, Bangka, Perlak,Buruneng, Lamuri, Kutalingga, Tan-jungkutai, Tanjungnagara, Tanjung-puri, Minangkabau, Kampar, Haru,dan Siak, ini diam saja, hanyamendengarkan, lidak berkata. Adajuga yang datang dari negara seberangdl wilayah Nusaniara,

/24/ aku sudah banyak mengaji segalakitab cerita tentang kerajaan-kerajaandi wilayah Nusantara, dan mengetahuisegala pustaka kerajaan yang menga-

blambangan nusa bali / mandura /mengkasar / banggawi / galiyao / seranIwahgajah / ambwan maloku /taliwang / gurun bantayan banten

/22/ palembang / mwang dwitiyasanggha duta sakeng mataram lasemtuban wirasaba / semawis kediri /

mojwagung / bagelen dermayu / Iwa-sari / barebcs telegil / japara / mwangjuga sakeng bonang / mantingan triiiyasanggha duia sakeng jayakaria / demakkudus carbon paseh gresik lanjungpiirakrawang / cakwang / kuningan barusmalaka / lumasik iringgano / mwangjuga duia sakeng lamongan lembayoisedayu / caiuriha sanggha duia

723/ sakeng sumedang / ukur / sukapura / parakanmuncang / galunggung /Rancamaya / lalaga / sindangkasih /galuh / kreiabhumi / imbanagara / rajagaluh lawan luragung / ateher duiasakeng giri / sendangduwur / panca-sanggha duta sakeng / jambi / bangka/parlak buruneng / lamuri / kutalingga /lanjungkuie / tanjungnagara / tanjung-puri / manangkabwa / Ifampe harwa /mwang syak iki humeneng kawalyamangrengd tan mojar // hahana jugasang paneka sakeng nagara sabrang ibhumi nu^tara / ma-

/24/ mi wus akweh mangajya sarwa-sastra katha ning rajya lajya i bhuminus^tara mwang makadrewya sarwapustaka rajyanung angasoraken sira

Page 59: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

52

lahkan mereka semua, dan juga akusebagai kepala mereka semua. Kemu-dian aku mengambil jalan tengah, te-tapi aku selalu berunding dan jejaklama yang diharapkan iagi dan semua-nya tanpa henii-hentinya. Seperii de-ngan orang tua, sang mahakawi, sangpctinggi, ulusan kerajaan yang saraipengeiahuannya. Dcmikianlah, akhir-nya mereka semua mcmbcri-

/26/ kan kisah sebenamya, lidak de-ngan menjawab Iagi dan yang sudahlidak mendendam Iagi, karcna merekasemua sudah berciia-cila lunggal.Yailu, sama-sama mcmcgang nasihaiSulian Sepuh Circbon; iaiah paraulusan kerajaan iiu bcrciia-ciia lunggal, sama-sama mcnginginkan mcn-dapal kescmpurnaan karya bcsar inisebagai pedoman pcngciahuan kisah,agar dipakai semua pcnduduk golong-an rendah menengah, dan linggi, dansemuanya lengkap menggunakan niii-sasira sebagai raja yang bcrkuasa dinegara, atau desa dan dacrah, dan

111! sekual lenaga aku lamanyabeberapa hari akhimya jelaslah lulisansaya yang diharapkan bersama ilu.Maka sclesailah diiulis beberapa sargaPustaka Rajyawarnana i BhumiNusantara. Wcdaupun demikian, beri-tahukaniah jika ada yang saiah aiauterlewai ketika menyusun pustaka ini.SelanjuUiya karya yang jelek ini sebagai kis^... (bhretkatha)

kabeh / mwang juga mami pinakapanghulu nira kabeh // matangyan demami kalap lampah lengah / taihapimami nilyasa mapulung rahi mwanglelas karuhun inalocita manih lawan

kabehan lan henii heniinya / m^dilawan wwang aiuha / sang mahakawi /sang amaiya duia rajyakang widyani-puna // maiangyan i wekasan sirakabeh ameha-

/26/ ken kaiha sayukiinya / lan lawanwakroli manih mwang ikang wis libandurgama manih // mapan sira kabehwus lunggal cilia nira // yaiapadanggdgdh weling ira sulian sepuhcarbon yaiiku sang duiarajya lunggalcilia nira / pada kaharep makolih pari-purnanya ri karyagdng iki pinakapanghulu widyaning kaiha / maka-dyanggwa kabeh janapada kanisiamadhyamottamawang arddha pa-thyanggwa nitisastra raja ng siniwinagara / alhawa desa mandala // lawansa-

727/ kopayanya mami lawas ira pi-rang dina i wekasan nirawarana seraingwang hinajengan sara sanya // maiangyan lelas sineral pirang sargapus-laka rajyawarnana 1 bhumi nusaniara //yadyanpmmangkana wara ksamakenayan hanekang salah athawa kalupuianing panusun itipusataka // satuluynyaprethakkaryam iki/pinaka bhretka-thekang hasta kreta mami n pasamu-daya duta duta ̂ jya rat bhomi nus^-

Page 60: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

53

pekerjaan tanganku dan semua paraduta kerajaan di seluruh wilayahNusantara yang sangat bijaksana,dan bers^abat baik dari keluarga rajaCirebon, di antaranya sahabat orangtua

/28/ berlaku sebagal ayah. Demikianjuga keinginanku meny.elesaikanmenulis kisah periama, yang duluscmuanya padaku, si pcnyusun dan sipcnulis Pustaka Rajyawarnand iBliumi Nusantara scbagai permaia dariseluruh karya sasira cerita. Akumemuja kepada Hyang Tunggal yangMurbawiscsa. Kemudian selamai

scjahicra. Demikian juga hindarkanlahaku dari laku buruk dan bahaya besar,lak ada rasa dengki lak ada bahayayang merusak dan membahayakankesejahieraan kerajaiin

/29/ kiia semua, dan memperolehkesejahieraan hidup bagiku dan agamayang menulis pusiaka ini, sebagaipengetahuan semua orang di kemudianhari,

Menjadi pengetahuan leniang kisahpara raja dan kerajaannya di seluruhwilayah Nusantara. Pustaka ini kemudian dianggap sebagai pedoman yangutama dari semua cerita, dan aku tidak

mengubahnya dari kisah yang sebe-namya, dan sangat bermanfaat sebagaipemimpin semua orang yang termasukgolongan rendah, menengah, dan atas.

130/ Sejak sekarang hingga kemudianhari.

taranung matequ^jna / mwang priyasakha saking rajakula carbon pan-taranya pitre mitra /

/28/ pitamalaku / kumwa juga ka-mena mami lumekas manurat ing pre-tha mahatha / ikang rumuhun sakwehing mami sang panusun mwang sangmanurat iti pustaka rajya warnana ibhumi nusantara / pinaka sphatikaning sakwehnya kahta sastra / mamimangastungkara ring hyang tunggalikang amurbawisesa / yatanyanawighnamastu / kumwa juga lupu-taken mami sakeng p^pakanna mwangmahabhaya /tan hanabhicaraka / tanhana bhayekang ksiyate ri pisuna ringswastha rajya ki-

/29/ ta kabeh / lawan makolih

swastha ni hurip ing mami samagamasang manura iti pustaka / pinakawidya ning kabeh janapada n'atgatawaritanana makadi widya ning katharajyaraja lawan i^jyanya rat i bhuminusantara // iti pustaka yatanyankangken pituhun hutama sakeng kabehni katha // lawan mami tamatan

angowahi sakeng kathanung sayukti-nya / mwang atyanta makaguna pinakapanghulu ning kabeh janapadanunungkanista madhyamottama /

730/ witan warttamana teka ning dlaha// "prathama katha // "hanata sira sang

Page 61: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

54

Kisah Pertama :

Adalah seorang pemuda Sunda (yang)hitam, Sanjaya namanya. la (adalah)anak Bratasenawa, raja Galuh diwilayah Jawa Barat. la mahir me-mainkan senjata dan gemar berburubinaiang di huian rimba, dan kare-nanya selalu gemar menginap di dalamhutan dan lerlunia-lunta. la lidak lakut

icrhadap binaiang buas aiau orangsebagai musuhnya, karcna waiaknyayang suka huian iiu. Adapun Sanjayaadalah kciu-

731/ runan sang Rcsiguru ManikmayaPrabhuguru, aiau raja dacrah Kcndan.Sclanjuinya dikisahkan sckarangberkuasa di kerajaan Galuh dan kera-jaan Sunda di wilayah (Jawa) Baraidcmikian. Sang Rcsiguru Manikmayanamanya, daiang dari Jawa Timur,tetapi negara asal-mulanya ialah ne-gara India dari kcluarga Salankayana.Ada beberapa negara di aniaranyayaitu Gaudi, Mahasin, Hujungmedini,Suwamabhumi, Gohnusa yailu pulauBali, juga negara Syangka,

732/ Yawana, Cina dan berbagai negara, dulu sudah dikunjunginya. DariSang Rcsiguru Manikmaya yang ber-istrikan Dewi Tirihakancana namanya,

yailu anak maharaja Tarumanagara,Suryawarman namanya, kemudiansang Resiguru dihadiahi daerah, yaituKendan namanya, dan lengkap denganpengikutnya, bersenjata lengkap. la

taruna sunda keling / sanjaya ngaramira 77 rasika bratasennawa sutah 7prabhu galuh i bhumi jawa kulwan7rasi ka prajneng wedasira mwangsuhka la ya maburu satweng wanagiri/ lawan mangkana ya nityasa suhkamahas ing wanSntara mwang kalung-halungha 77 sira lanpa wedi ring sat-wakrura / athawa mwang pinaka satninira 7/ heiunya makaswabhawa nirawinaniara 77 hana pwa sanjaya yalikupuU-o

731/ padana ning sang resi gurumanikmaya prabhuguru / athawa rajamandala kendan 7 saiuluynya ri kaihaken mangcnc mangadeg ing rajyagaluh lawan rajya sunda i bhumi kul-wan mangkana 77 sang resiguru manikmaya ngaran jira / tekan sakeng jawaweian 7 lalhapi nagara purwa prasiawanira yatiku bharaia nagari sakengcanankayana wamsa // hana pwa pi-rang nagara pantaranya yaia gandinagari7 mahasin hujungmendini swarnabhumi 7 gohnusa yaui nusa bali 7pilowi syangka nagari 7

7327 yawana nagari / cina nagari /mwang salwir ing nagaii/telas kanihuntinekani de nira // sangka ri sang rcsiguru manikmaya mastri lawan dewitirtha kancana ngaran ira yatiku putraning mah^ja tarumanagara suryawarman ngaran ira // matangyan sang resiguru / dinaksinan mandala yeku kendan wastanya mwang sangkep lawan

Page 62: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

55

dirajakan di daerah Kendan sebagairajaresi, sang maharaja memberinyasemua benda yang patut untuk raja.Begitu juga semua

/33/ pakaian yang sesuai bagi rajadan permaisuri, dan petinggi kerajaan,serba indah dan scrba Iczat hidarigan-nya. Seluruh raja daerah, yailu seluruhkerajaan di wilayah Jawa Barai diki-rimi suiat oleh sang maharaja Taru-managara, bahwa Rajaresi KendanJanganlah dimusuhi karcna sang Rajaresi Kendan adalah menaniuku,jadikan sahabadah olehmu semua.Lapipula sang rajaresi Guru Kendansebagai brahmana yang scmpurnailmunya, dan ia sudah berjasa untuksanghyang Agama. Sia

/34/ pa yang memusuhi Rajaresi GuruKendan akan dihukum mati dan kera-

jaannya kemudian kulenyapkan: Dariperkawinan puu-i Tarumanagara, DewiTirthakancana dengan sang ResiguruManikmaya, raja di Kendan, beranakbeberapa orang, lelaki dan perempuan.Salah satu di antaraya iaiah rajapuU'aSuraliman namanya. Keiika sudahduapuluh lahun usia anak itu, kianterlihat ketampanan tubuhnya, danmahir beiperang. Karena itu ia dijadi-kan senapati perang.

/35/ Kemudian menjadi penglimatentara Tarumanagara. Setelah ayah-nya, yaitu sang Rajaresi Guru Kendan

kaula nira / wadwamhwastra // sira

rinatwaken ikang kendan mandalapinaka rajarsi / sang mSha raja winehtasira sarwakosa ning rajayogya //kumwa juga sakweh

733/ ing anggwanan dala dala ningraja lawan raja bharya/mwangrajyanialya / sarwawaslwan mwang sarwabhogopabgogadi // sakweh ingmandala raja / yaieng sakweh rajya ibhumi jawa kulwan ingaturan lawansawala dening sang maharaja tarumanagara / yan rajarsi kendan haywa tasira tinenget mapan sang rajarsi kendan hana ta mantuku / paritranana denira kabeh / tuwi sang rajarsi gurukendan pinaka brahmana siddhi man

tra mwang / rasika wus kretayasa ringsanghyang agama // sa

734/ ngapekang tumenget rajarsigurukendan sun tiban pati lawan rajya nirasun sima kna tumuiuy /ing pasangga-man nira putri tarumanagara dewi

tirthakancana lawan sang resigurumanikmaya ratwing kendan maputrapirang siki / jalu lawan stri / salahtunggal pantara ning yata rajaputrasuraliman ngaran ira // katel^ ikarwing puluh warsa lawas nira n rare /mangkin katon kalitu hayun ing awaknira / mwang yuddha nipuna// matang-yan sira dinadyaken senapati ng sama

735/ ra 7 aneher dumadi sang baladhikaning wadyabala tarumanagara 77 rihuwus ayayah nira yata sang rajarsi

Page 63: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

56

meninggal, panglima Suraliman dira-jakan di Kendan, menggantikanayahnya.Ketika itu tanggal duabelas parogelap,bulan Asuji, empairalus sembilan-puluh larikh Saka. Sang Suraliman da-lam perang ia selalu mengungguli mu-suhnya karena tindakannya yang bera-ni dM perkasa raja Kendan. Dari per-kawinannya dengan puiri Bakulapura,

736/ putrop3dana niia sakeng ku-dungga menurui asalnya, sang Suraliman beranak dua orang, Iclaki danpcrcmpuan. Dianiaranya masing-masing, anak sulung yailu Sang Kan-dihawan aiau sang Rajarcsi Dcwaraja,aiau sang Layuwaiang namanya lagi;scdangkan anak bungsu, adik sangKahdihawan, yailu Sri Dcwi Kandiya-waii namanya, gadis yang sempumakccaniikannya, jeliia rupanya. SriDewi kemudian bcrjodoh denganorang kaya

/37/ dari Suwamabhumi, dan dia ber-

diam di kampung halaman suaminya.Sang Suraliman menjadi raja Kendanlamanya duapuluh sembilan tahun.Setelah meninggal, anaknya, sangKandihawan yang berdiam di Medang-jaii menggantikan ayahnya. Teiapisang Kandihawan menjadi raja diMedangjati, lamanya limabelas tahun.Adapun sang Kandihawan ketikamenjadi raja daerah dengan namanobat sang Bhatara Wisnu di Medang-gana negaranya, atau Medangjati

guru kendan angemasi // sangbaladhika suraliman rinatwaken ringkendan sumilihaken ayayah nira //ring samangkana / ing dwadasa /kresnapaksa / asujimasa / patanga-tusangangpuluh ikang sa k^ala // sangsuraliman yuddhakala sira nityasa jayasatru / mapan karmadharaya bhimaparakiama raja kendan / ing pasang-gaman nira lawan putri bakulapura

/36/ puiropadana nira sakeng kun-dungga wamsa ring usananya / sangsuraliman mapuira dwa siki / jalumwang siri / paniara ning sowangsowang / anak panuha yaia sang kandihawan aihawa sang rajarsi dcwarajaaihawa sang layuwaiang ngaran irawanch // i sedeng anak panghulu yayinira sang kandihawan yata sri dewikandiyawaii ngaran nira / kanya pari-pumeng ahayu / dibya rupa rasika / sridewi kandiyawati aneher atemutangan lawan wwang rajabrana

/37/. sakeng swamabhumi / mwangsira lamolah haneng bhuminagara jalunira // sang suraliman madeg ratukendan lawas nira sanga likur warsa // ri huwus angemasi / anak nira sangkandihawan ikang lamolah ing medangjati / gumantyaken ayayah nira // lalhapi sang kandihawan madeg rat-wing medangjati / lawas nira lima-welas warsa // hana pwa sang kandihawan ri kala dumadi ratu mandala /

lawan namasidam sang bhatara wisnuring medanggana nagara nira athawa

Page 64: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

57

/38/ namanya lagi. Sang Kandihawanberanak beberapa orang lelaki. Salahsaiu di antaranya adalah sang Wreli-kandayun, ia menggantikan ayahnyamenjadi raja. Tciapi ia mcnjadi raja didacrah Galuh, kemudian mcnjadirajaresi di dacrah Mcnir. Sang Wrcii-kandayun dinobatkan mcnjadi raja diGaluh tanggal empatbelas paroterang,bulan Caiira, limaralu.s ligapuluhcmpai larikh Saka. Ilulah pcriamamulainya bcrdiri kcrajuan

/3y/ Galuh di Jawa Barai, pulaii Jawa.Inilah kisahnya lagi.Sciclah Sang Maharaja Linggawarmanmcninggal, kcbc.saran kcrajaan Tarii-managara sudah lidak scbcrapa. Sc-babnya, masing-masing kcrajaan kccildi Jawa Barai ingin mcmuiuskanikatannya dengan kcrajaan Taruma-nagara di ibukotanya, karena sangmaharaja digantikan olch mcnaniunya.Kcinginan kcrajaan scbclah limur yangdikuasai olch raja Galuh, yaiiu sangPrabhu Wreiikandayun. Tctapi

/40/ bcgiiu sang Tarusbawa sudahmengabari ke banyak negara (bahwa)sekarang raja Tarumanagara sudahdigantikan olehnya. Adapun sangmaharaja Tarusbawa menyuruh utusanTarumanagara mengunjungi beberapakcrajaan di Nusantara dan kerajaan-kerajaan di negara India. Cina, Campa,

medangjati

/38/ ngaran waneh // sang kandihawanmanak ta sira pirang siki jalu // salahtunggal paniara ning yaia sang wreiikandayun rasika gumantyaken ayayahnira dumadi ratu // lathapi sira dumadiraiwing galuh mandalanya / lumuluydumadi rajarsi hancng mcnir mandala / •/ sang wreiikandayun inabhiscka ndumadi raiwing galuh / ing caiurda.sa /suklapaksa / caiira masa / limangnga-lu.s iclung puluh pal ikang sakakala //iti prathama tambaya ningmadegnyarajya

/39/ galuh ing jawa kulwan i jawa-dwipa // nihan ta kathanya wanch // rihuwusnya .sang maharaja linggawarman angema.si yasawiryya ning rajyalaruma nagari wus lan sapira //heiunya sowang .sowang rajyahaliihancng jawakulwan ahyun mcgaiakcnparenahnya lawan rajya tarumanagarai kilha gong // karana sang maharajaginaniyakcn dcning maniu nira //kaharcp ing rajya bang wcian sincm-bawan dc ning raja galuh yaia .sangprabhu wreiikandayun / lathapya

/40/ n mangkana sang tarusbawa wusmajarajar ring pirang nagara mangcncraja tarumanagara wus ginanti dc nira// hana pwa sang mah^ja larusbawakumon duta ning tarumanagara tumekaning pirang rajyeng nusantara mwangrajya rajya hancng bharata nagari /cina nagara / campa / kamboja /

Page 65: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

58

Kamboja, Sanghyang Hujung, Gaudi,Singhala, dan banyak lagi lainnya.Peristiwa itu (lerjadi) sembilan pa-roierang, limaralus sembilanpuluh salularikh Saka. Teiapi

/41/ seiahun kemudian, yailu (lahun)limaralus sembilanpuluh Saka, rajaGaluh mcngulus duianya kc ibukota,yaitu kola raja Tarumanagara. Sama(maksudnya) dan bcrmaksud mem-bcrilahukan bahwa kcrajaan Galuhlidak ingin lagi mengabdi kc kcrajaandi scbclah barai, yaiiu Tarumanagara.Adapun ujar sang Prabhu Galuh didalani surainya. dcmikian: ''Scjaksokarang, aku dan scmua kcrajaanyang tcrmasuk scbclah limur sungaiTaruma. lidak laui

sanghyang hujung / gandinagari / sing-halanagari / mwang akweh manihlenya // ikang krama / ing nawa sukla-pal^ / yestha masa / limangatus sa-ngang puluh siji ikang sakakala /tathapi/41/ sawarsa tumuli yata / ing limangatus sangang puluh rwa / ikang sakakala / raja galuh moius duui nira ringkithagung yata kitha ning raja tarumanagara // makadi lawan abhipra-yahyun mawarahekan yan fajya galuhtan ahyun manih ri sewaka ring rajyabang kuhvan yaia larumanagara //hana pwa weling ira .sang prabhu galuhing jcro sawalan nira mangkana wiianngkc / mami lawan sakwch ing rajyarajyanung sapi nasuk bang wcian ninglarumanadi // lan manih

/42/ Icbih rcndah dari Tarumanagara,

jadi lidak lagi mcmpcrajakan anda,hanya lidak pulus dan Icbih baik kiiamcmpcrcrai pcrsahabauin. Dan bcgilu-lah, dcsa-desa yang icrmasuk scbclah(barai) sungai Taruma ada di bavvahkckuasaan anda, scdangkan desa-dcsalimur sungai Taruma, bcrada di bawahkekuasaanku. Dan aku scjak sckaranglidak lagi menghadap kcpada anda.Maka, janganlah leniara andamcnycrbu kekerajaanku, yailu GaluhPakuah, karena dcmikian iiu sia-sia

saja, ya

/43/ itu karena Galuh sangat besartentarany^, besamya tiga kali seluruhtentaranya, dan persenjataan perang-

/42/ adhasiha ring larumanagara // dadilan manih amiraiu ring pakanira /kawalya lan pcgai mwang Ichcng kiiamahabala miira // lawan mangkana

desa desa .sapinasuk bang kulwan inglarumanadi / hana la kacakrawartyanpakanira // i scdcng dcsaniara sapinasuk bang wcian ing larumanadi /hana la ka cakrawariyan mami /mwang mami wiian ngkc lan manihmaluraiura ring pakanira // lowi /haywa la wadyabala pakanira lumurugrajya mami yaia galuh pakwan ikangmangkana lan paphala / ya

/43/ la dumeh rajya galuh maka-drewyagdng aksohininya / akarapin-telu sakwch ing wadyabala pakanira

Page 66: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

59

nya lengkap. Lagipula, banyak-keraja-an di (bagian) tengah Jaw^wipa danJawa Timur yang bersahabat dengan-ku, dan membeiikan kekuasaan yangbesar bagi tentaraku. Nah, anda sudahtahu semuanya; sekarang baiklah kitabersaudara, mengharapkan negarakita makmur adanya, penduduknyasejahtera, dijauhkan dari bahaya besar(oleh) Hyang mahakuasa dengan me-lenyapkan siapa pun

/44/ .yang berwaiak pemarah, danserakah, serta lak menghargai keingi-nan sesama orang." Adapun awaJnyaberdiri kerajaan Galuh ialah padaempalbelas paroierang, bulan Gaiira,limaratus ligapuluh empal larikh Saka.Teiapi, selama ligapuluh lujuh lahunkerajaan Galuh mengabdi kepada kerajaan Tarumanagara, sebabnya, kerajaan Galuh lerhiiung kerajaan kecil,tetapi kian lama kian besar danberkuasa. Besar tentara

/45/ nya. Sang Prabhu Wreiikandayunmenjadi raja lamanya sembilanpuluhtahun. la beristrikan putri sang ResiMakandriya, yaiui Nay Manawat dengan nama nobat Dewi Candrarasmi,

karena sang Dewi cantik jelita» eloknian parasnya, bagaikan bidadari yangberdiam di bumi. Dari perkawinansang Wretikandayun dengan NayCandrarasmi, beranak lelaki tigaorang, di antaranya masing-masingialah, anak sulung sang Sempakwaja

lawan kosa ning astra yuddha sang^ep/ muwah ta / akweh rajyeng madhyaning jawadwipa lawan jawa wetan anpamaritrana ring mami mwang wanehsarananggwa sumembawani aksohinimami // iii pakanira wus wnih sakweh-nya mangke kita hatul madulur / pada-harep nagaranya kreta subhika / swas-thanggwa janapada / adohaken maha-bhaya / hyang amurbawisesa apannyimakna li sangape-

/44/ kang makaswabhawa kruramwang macdya lawan lan hana

karunya ning cilia ring wwang sa-manya // hana pwa ri lambaya ningmangadegnya rajya galuh yatiku / ingcaiur dasa / suklapaksa / caiiramasalingamaius lelung puluh pai ikangsakakala // laihapi lawasnya lelungpuluh piiu warsa rajya galuh ri sewaka ring rajya larumanagara // heiunyarajya galuh kawilang rajyahalii laihapisansaya lawas sansayagdng mwangmahawabhawa nira / agOng aksohini-

/45/ nya / sang prabhu wreiikandayunmadeg raja lawasnya sangang puluhwarsa // rasika masiri lawan puui ningsang resi makandriya yaiiku naymanawaii lawan namasidam dewi

candrarasmi // mapan sang dewi lituahayu / dibya ning rupa rasika / kadiwidyadhari ta tamohan ing Uiumi Hmgpasanggaman nira sang wretikandayunlawan nay candrarasmi / manak ta sirajalu telung siki / pantara ning sowangsowang yata / anak panuha sang sem-

Page 67: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

60

namanya, menjadi resiguni dan berdi-

/46/ ani di daerah Galunggung. Anaklengah sang Wanayasa aiau RahyangKidul namanya lagi, menjadi resigunidi daerah Denuh; dan anak bungsuialah sang Mandiminyak aiau ketikakecil disebui sang Amara namanyalagi. la kcmudian menjadi raja Galuhmcnggantikan ayahnya. Keiika berusiamuda, ia sebagai wakii sang raja,karcna ia rnenjabal rajamuda di isianaGaluh. Bcgilu juga ia mcnganugerahibcbcrapa pciinggi di scluruh nega-

/47/ ra. Sang Scmpakwaja bcrisU'ikanNay Pohaci Rababu, kcmudian ber-anak dua orang Iclaki, yailu sangDcmunawan namanya, dan sang Par-basora namanya. Dari hubungannyayang lidak senonoh, di aniaranya sangMandiminyak menyanggamai NayPohaci Rababu, isui abangnya, kemu-dian bcranak seorang lelaki, yailu sangBraiasenawa namanya. Sang rajaGaluh Pakuan, yailu Mandiminyak,lidak suka melihai abangnya, sangSempakwaja, kawin dengan NayPohaci Rababu. Sebabnya, sang Mandiminyak sangat lerpesona dan bera-

748/ hi terhadap si cantik karenaPohaci Rababu wanita yang sangatelok parasnya. Paras yang jelita de-mikian itu sangat langka, tampak tu-

pakwaja ngaran ira / dumadi resigunimwang tamo-

/46/ lah haneng galunggung mandala-nya // anak panengah sang wanayasaathawa rahyang kidul ngaran irawaneh / dumadi resiguru haneng denuh mandalanya // mwang anak pa-mungsu yaia sang mandiminyak athawa kala raray sinebul sang amara ngaran ira waneh // rasika nchcr dumadiraiwing galuh guaimaniyaken ayayahnira // ri kala yuswa laruna rasika pi-naka pangawak sang prabhu / mapansira lungguh yuwaraja haneng galuhkadatwan / kumwa juga sira mangde-mak piiang amatya ring sanaga-

747/ ra 77 sang scmpakwaja masirilawan nay pwahacni rababu / atehermanak rwang siki jalu yata sang dcmunawan ngaran ira / lawan sang pur-basora ngaran ira 77 sakcng parenahnyanung lan saphala paniaranya sangmandiminyak nyanggamani naypwahaci rababu siri ning raka nira /aieher manak jalu sasiki yaia sangbraiasenawa ngaran ira 77 sang raiu galuh pakwan yaia mandiminyak lansukha luminghal raka nira sang sempakwaja lemuiangan lawan nay pohaci rababu / heiunya sang mandiminyakatyanta kapuhan lawan ragiwa-

7487 sa ring sang ahayu mapan pahacirababu stri atyanta dibyaning ruparasika // ikang rupa wisesa mangkanadurlabha / katinghal tasmang sariranya

Page 68: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

61

buhnya kemilau dalam pennata yangdipakainya, bagaikan bidadari tunindari surga dan berdiam di bumi Galuh.Kemudian tersebutlah, sang Man-dim inyak mengadakan pesta besar diistana Galuh pada maiam empatbelasparoierang, ketika buian purnama.Pesia besar iiu tampak sangat meriah(karena) ketika iiu sang Mandimi

/49/ nyak adalah sang puna sebagaiwakil sang raja, dan menganugcrahibanyak petinggi negara. Adapunsemua keinginan sang puira selaludikabulkan. Begiiulah, pesta besarsang Mandiminyak iiu pun olehayahnya diseiujui. Sclanjutnya di-kisahkan leniang pcsia besar di istanaGaluh iiu, yang mengundang dalampesta besar itu adalah sang Wreiikan-dayun, raja Galuh Pakuan. Karenaitu seluruhnya bersama datang keistana,

/SO/ Sang ayah tidak tahu ulah anak-nya, yaitu sang Mandiminyak yangmengalahkan perilaku anaknya itu tidak patut. Datanglah ke situ banyakraja daerah, petinggi, senapati, sangyn-ru, nangganan, dan pengikut mereka,Rahyang Sempakwaja tidak datangkarena ia sedang sakit, hanya istrinyaNay Pohaci Rababu datang ke istanaGaluh. Pada waktu tersebut, tak ter-katakan nyaringnya, dan terdengaralunan gending sebagai acara pesta,dan diiringi para penyanyi yang hebaLSemua mereka yang datang dijamu

kasenwan de ning bhusananyawaidurya / kadi widyadhari tumedunsakeng swargaloka tamolah i bhumigaluh // ateher kadacid sang mandiminyak manganaken utsawa karmahaneng galuh kadatwan ing wengicaturdasa suklapaksa kala pumendu //ikang utsawa karma katon ardha ghur-nita ring samangkana sang mandimi-

/49/ nyak hana ta sang kumara pinakapangawak sang raja // mwang mangdc-mak pirang am'atya ning nagara // hanapwasakwch ing kahyun sang kumara // nityasa tinuti // matangyan ikingutsawa karma nira sang mandiminyakdc ning ayayah nira sincmbawani //satuluynya kinathaken ing utsawa-karma haneng galuh kadatwan / matangyan sang pangundang ing uLsawa-karma yata sang wretikandayun rajagaluh pakwan / dc nika sakweh nirasamya tekan ring kadatwan /

/SO/ sang rama tan wruh ulah anaknira yata sang mandiminyak lud kar-molaha puira nireka tan keneh // tekanrikung pirang ratu mandala ̂ atya /senapati / sang juru / nanggananmwang kulawandha nira // rahyangsempakwaja tan tekan apan sirasedeng gering / kawalya stri nira naypwahaci rababu tekan ring galuh kadatwan / ri kala sakareng / tan waktanghumitanya / lawan karengd ta dha-wani ning gending ginawenupakara /mwang iniring nartaki wisesa //sakweh niranung tekan tinemuy lawan

Page 69: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

62

dan di-

/51/ suguhi hidangan serba lezat Padawaktu tidur (malam), sang Mandi-minyak datang ke penginapan NayPohaci Rababu. Mulanya si jelita itubimbang dan malu, ketika pertamadisambut lengan kanan yang kukuh,dan dipeluk dlsuruh lidur. Haiinyaberdebar karena wajah dan lubuh sijcliia iiu senantiasa dipeluk oleh sangMandiminyak. Kcmudian keduanyabermain cinia, bcrpelukan, lalukeduanya lak mcngonakan pakaian,lalu bersanggama dan kcmudian me-nangis karena merasakan nikmainyabersanggama. karena ia sudah icr-

1511 capai dan icrpuaskan niainya.Sampai esoknya, kcmudian keduanyaberdandan. Maka Nay Pohaci Rababuberdiam di isiana Galuh selama empai

malam lidur, karena berlebih-lebihdemikian itu, akhimya ketahuanlab diaoleh suaminya, seielah itu dia ke-lihaian mengandung. Maka suaminyaitu tidak ingin menyanggamai istrinyayang sudah berlaku serong dan tidakpatut. Akhimya lahirlah anak lelaki,sang Sena namanya. Lalu anak si ber-salah itu dibcrikan kepada sang Mandiminyak

/53/ la tak berkata, karena anak ituanaknya sendiri. Dalam pada itu sangSemp^waja sangatlah cinta terhadapistrinya sehingga tidaklah dia meng-hukum segala perilaku istrinya, dan

sa-

751/ rwa bhogop^gog^di // ing rahinekulem sang mandiminyak tekan ringpakuren ning nay pwahaci rababu /tambaya ning sang hayu kepwanmwang erang / ri kala prathama sinam-bui bahu tangan tengenan lawanwinatek kinon turn / twas nira kume-

dut bpan rupa mwang sarira ning sanghayu nityasa inarekan de ning sangmandiminyak // tumuluy karwa niramasneba cumbana / 'alingana aneherkarwanya tan rumasuk anggwanan tumuluy sanggama mwang sakar^g tu-mangis mbpan mmasan ning surasengikang sanggama/karana rasika wus tre-

/52/ pti mwang harsa iwasnya / tckaning isuk tumuli karayamnya madan-dan / matangyan nay pohaci rababutumolah haneng galuh kadatwan la-wasnya patang rahina kulem / mapanmuwah muwah sira mangkana / makanimitta kawruhan sira de ning sangswami nira / ri huwus ika sira katonmeteng // maiangyan sang jalu nira lanahyun nyanggamani stri nira ikangwus amedya mwang tan yogya // i we-kasan mijil ta putra jalu / sang senangaran i ra // ateher ikang putra sangsalah winehaken ring sang mandiminyak753/ rasika tan pamilang apan ikangraray swt^utra mira // i sedeng sangsempakwaja byakta tresna mastri nira // matangyan tan dumenda saparikramanikang stri nira / mwang mulih dumadi

Page 70: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

m

kembali menjadi satu lagi. Adapunsang Prabu Mandiminyak beristrikanDewi Parwati namanya, putri rajaKeling yailu Prabu Karlikeyasinghadengan Dewi Sima. Dari perkawinansang Prabu Mandiminyak denganDewi Parwati, beranak perempuan,yailu sang Dewi Sannaha namanya;sedangkan adik Dewi Parwati, yailusang Prabu Narayana

/54/ namanya, menjadi raja di negara(bagian) selatan tanah JawaTengah.Selanjuinya, kisahnya lagi, Sang DewiSannaha diperisiri oieh sang Bra-lasena. Dari perkawinan mereka iahiranak Iclaki, yailu Sanjaya namanya.Sang Prabu Narayana berisirikan puU"iraja kcrajaan Singhanagara di daerahJawa Barai. Selanjuinya, menurui lu-lisan dan luiuran sang mahakawi dariJawa Tengah, inilah kisah yang bcnar.Kerajaan Kalingan disebul oleh orangJawa yailu kerajaan Kaling ada diJawa Tengah kc Jawa

/55/ Timur scjak mulai bcrdirinya,Wangsa iiu asal-mulanya dari negaraIndia sebclah selatan, yang sudah di-keiahui oleh sang mahakawi, yailusang Prabu Karlikeyasingha, berkuasadi kerajaan Keling di Jawa. la menjadi raja selama delapan tahun. Kerajaan Keling bersahabai erai dengan kerajaan Cina: duia kerajana Cina ada disitu, dula kerajaan Keling ada di sana.Sang prabu selalu menyuruh sangpetinggi, rajamuda sebagai dula Ke-

sawiji //:hana: pNya .s^g pra))hudiminyak m^ui law^ .dewi parwatingaran iia putri raja keling yata prabhukartikeya singha lawan dewi sima //ing pasanggaman nira sang prabhumandiminyak lawan dewi parwatimanak la stri yata sang dewi sannaha ngaran ira // i sedeng rayi ningdewi parwati yaiiku sang prabhunarayana

/54/ ngaran ira madeg raja hancngnagara kidul i bhumi jawa madya //.saiuluynya kaihanya waneh sang dewisannaha pinakasiri de ning sang bra-lasena // ing pasanggaman nirekamanak jalu yaiiku sanjaya ngaran ̂// sang prabhu namyana rnasiri lavyanputri ning raja rajya singhanagara ibhumi jawan kulwan / saiuluynya /amiiuhu scral. lawan ujaring sangmahakawi sakcng jawa madya / nihanla kaiha duga // rajya kalingan sincbuidc ning wwang jawa yata rajya kelinghaneng jawa madya leka ning jawa

755/ weian tambaya ning mangadegnya// ikang wamsa purwa prastawa sakengbharaia nagari bang kidul / ikang wuskawruhan de ning sang mahakawi /yaiiku sang prabhu kartikeyasinghanyakrawarli rajya keling ing jawa //rasika madeg raja salawas wwalungwarsa // rajya keling mitranan rumakeilawan rajya cina / dula rajya cina hanariking / dula rajya keling hana rika-nang // sang prabhu niiyasakengkenansang amatyapranaraja pinaka duta ke-

Page 71: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

64

ling, karena maharaja Cina memberi-kan perlindungan terhadap sang Pra-

/56/ bu. Dari perkawinan sang PrabuKaitikeyasingha dengan Dewi Sima,beranak bcberapa orang, pcrempuan

dan Iclaki. Dua orang di aniaranya,yailu Dcwi Parwaii Prciiwi namanya,dipcrisiri olch sang Prabu Mandi-minyak dari kcrajaan Galuh. Kcdua,sang Narayana namanya, bcrisirikanpuiri raja dari Jawa Timur. Sciclahsang Prabu Karlikcyasingha mc-ninggal. kcmudian diganiikan olchisirinya, Dcwi Sima dengan namanobat Sri Maharani Mahisasuramar-dini Satyaputikeswara. Dia menjadiraja lamanya duapuluh satu tahun;

/57/ mulainya mcmcriniah kcrajaanpada (lahun) limaraius scmbilanpuluhcnam sampai cnamraius lujuhbclaslarikh Saka. Sciclah Dcwi Simamcninggal, kcrajaan dijadikan dua,yailu scbclah uiara dipcriniah olchDcwi Parwaii, scbclah sclaian dikuasaiolch sang prabu Narayana. Dcwi San-naha, puiri Dewi Parwaii, dipcrisiriolch sang Braiascnawa, kcmudianmenjadi raja bcr.sama dengan isirinya.Dari perkawinan Dcwi Sannaha dengan sang Prabu Braiascnawa, beranaklelaki, yaiiu Sanjaya namanya. Se-lanjuinya, sang mahakawi mengisah-kan.

ISSI Adapun sang Prabu Narayanaberanak beberapa orang, seorang di

ling // mapan mahlraja cina winehsarana ring sang pra-

156/ bhu // ing pasanggaman nira sangprabhu kartikeyasingha lawan dewisima / manak ta pirang siki stri lawanjalu / rwang siki pantara ning / yatadewi parwaii pretiwi ngaran ira / pina-ka stri de ning sang prabhu mandi-minyak sakeng lajya galuh // dwityasang narayana ngaran ira / mastrilawan putri raja sakeng jawa wetan / rihuwus ikang sang prabhu kartikeyasingha pejah / ateher ginantyaken dening stri nira dewi sima lawan nama-sid^ sri maharani mahisasuramardinisaiyapuiikcswara //rasika madcu rajalawasnya salikur warsa /

1511 lambaya ning nyakrawaii rajya /ing limangaius sangang puluh ncmteka ning nemangatus pitungwelasikang sakakala // ri huwusnya dewisima pejah / rajya dinadyaken rwa /yatiku bang Iwar kacakrawartyan ingdewi parwati / bang kidul kacakrawartyan ning sang prabhu narayana / dewisannaha putri ning dewi parwati / pina-kastri de ning dewi parwati / pinakastride ning sang bratasennawa / ateher du-madi raja pasamaudaya stri nira // ingpasanggaman ira dewi sannaha lawansang prabhu bratasennawa manak tajalu / yata sanjaya ngaran ira // satu-luynya / sang mahakawi mujaraken

/58/ hana pwa sang prabhu narayanamanak ta pirang siki / sasiki pan-

Page 72: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

65

antaranya sang Prabu Dewasinghanamanya, yang menggantikan kekua-saan ayahnya. Selanjuinya sang PrabuDewasingha beranak beberapa orang,dua orang di aniaranya yailu yang le-laki sang Prabu limwa dengan namanobat sang FYabu Gajayana, yang pe-rempuan, adiknya, yailu Dewi Sudhi-wara namanya, dipcrisiri oleh Sanjaya.Di kerajaan Keling Sanjaya mcnjadirajamuda, lalu kcrajaanhya bcrnamaMedang. Dari pcrkawinan Sanjaya

759/ dengan Dcwi Sudhiwara scbagaipermaisiiri Medang di Bumi Maiaramdi Jawa Tengah. beranak beberapaorang. Salah seorang di aniaranya sang

pemuda Dyah Sangkara aiau RakaiPanangkaran dengan nama nobai SriMaharaja Tejahpumapana Panangka-lana, lahir tahun enamratus tigapuluhsembilan larikh Saka. Selanjuinyaketurunannya, raja-raja di JawaTengah dan Jawa Timur, dari pcrka-winannya dengan puiri Sunda, anakRakeyan Sundasembawa, yailu NaySekar Kencana atau De-

760/ wi Tejakancana Hayu Purna-wangi, beranak sang Tamperan namanya. Selanjuinya keiurunannya,raja-raja di daerah Jawa Barai. Selanjuinya sang Prabu Gajayana beranak perempuan, Dewi Ulteyana namanya, sebagai istri sang PrabuPradabuta namanya. Dari peikawinanDewi Ulteyana dengan sang PrabuPradabuta beranak beberapa orang,

taranya sang prabhu dewasingha nga-ran ira/ ikang sumilihaken kacakrawartyan ayayah nira // saiuluynya sang prabhu dewasingha manak ta pirang siki /rwang siki paniaranya yaia / ikang jaJusang prabhu limwa lawan namasidamsang prabhu gajayana / ikang siri rayinira yatiku dewi suddhiwara ngaran irapinaka stri de ning sanjaya // ing rajyakeling sanjaya dumadi yuwaraja 7 aleher ikang rajya makanama medang /7 ing pa.sanggaman ira sanjaya

7597 lawan dewi suddhiwara pinakarajabhar>'a medang i bhumi maiaramhaneng jawa madya manak la pirangsiki / salah lunggal paniaranya sangkumara dyah sangkhara athawa rakaipanangkaran lawan namasidam sri maharaja lejahpQmapana panangkarana /mijil ing pemangaius lelung puluhsanga ikang sakakala // saiuluynyapuu^opadana nira raja raja haneng jawamadya lawan jawa weian / ing pa-sanggaman nira lawan puiri sunda /puiri ning rakeyan sunda scmbawayaiiku nay sekar kencana aihawa de-

7607 wi tejakancana hayu pumawangi /manak la sang tamperan ngaran ira //saiuluynya pulropadana nira raja rajahaneng bhumi jawa kulwan / saiuluynya sang prabhu gajayana manakstri dewi utteyana ngaran ira pinakastri de ning sang prabhu pradabutangaran ira // ing pasanggaman niradewi utteyana lawan sang prabhupradabuta manak ta pirang siki / salah

Page 73: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

66

tunggal pantaranya jalu sang prabhuanandhana jayengwana ngaran iia //henengakna ng kathanya sakareng /satuluynya mengene sanjaya

/61/ cucu maharaja Sunda sang Tarus-bawa, yaitu Dewi Sekarkancana de-ngan nama nobai Dewi Tcjakanca-nahayu Pumawangi, yang beranakbeberapa orang, salah scorang di ania-ranya Rahyang Tamperan, yang selan-juinya keiurunannya (menjadi) raja-raja di Jawa BaraL Rakai Panangkarandua orang isirinya. Pcrumia, puiri rajadari Jawa Timur, beranak beberapa

orang; salah seorang di aniaranya ialahRakai Panunggaian dengan nama nobai raja Rakai Lingganagaroiiama,menggantikan ayahnya menjadi rajaMedang

/62/ di bumi Maiaram di Jawa Te-

ngah, dengan ibukotanya Mamraiipuranamanya. Sedangkan Rakai Panangkaran juga menjadi raja menggantikanayahnya, yaiiu Rakai Sanjaya. RakaiSanjaya adalah yang pcnama (menjadi) raja Medang di bumi Maiaramdengan nama nobai sang PrabuSanjaya Ksairabhima ParakramaYudhenipuna Braiasenawa puira. Se-babnya Sanjaya sudah berhasil ungguldalam perang, sudah banyak negaraditundukkannya, hampir seluruhJawadwipa dikuasai olehnya. De-mikian juga banyak negara di

/63/ Suwamabhumi kalah olehnya.

jalu sang prabhu anandhana jayengwana ngaran ira // henengakna ngkathanya sakareng / satuluynya mengene sanjaya

/61/ putu ning mahHraja sunda sangtarusbawa / yaiiku dewi sekarkancanalawan namasidam dewi tejakanca-nahayu plirnawangi / ikang manak lapirang siki / salah tunggal pantaranyarahyang tamperan ikang .satuluynyapuU"opadana nira raja raja haneng jawakulwan / rakai panangkaran rwang sikistri nira / prathama putri raja sakengjawa wetan manak ta pirang siki salahtunggal pantaranya yata rakai panunggaian lawan namasidam raja rakailingga nagarottama / siimilihakcn aya-yah nira madeg raja medang

/62/ i bhumi maiaram haneng jawamadya / lawan kithagdngnya mamra-thipura wastanya / i .sedeng rakai panangkaran juga madeg raja sumiliha-ken de ning ayayah nira yata rakaisanjaya // rakai sanjaya hana ta sangkawitan ing ratu medang i bhumi maiaram lawan namasidam sang prabhusanjaya ksairabhima parakrama yudhenipuna braiasenawa putra // hetanyasangaya wus makolih jayeng yud-dhakala / wus pirang nagara kasorande nira / meh sakala jawadwipa pinaribhawa de nira / kumwajuga pirangnagara haneng

/63/ swamabhumi kasoran de nira //

Page 74: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

67

Selanjutnya dalam kisahnya, istri ke-dua Rakai Panangkaran ialah putri darikeluarga Sailendra, Dewi Taraprama-thama namanya. Beranak beberapaorang, salah seorang di aniaranya ialahsi sulung perempuan, yaitu DewiYasodhara namanya, diperistri olehraja dari Sailendrawangsa, yaiiu sangprabu Dharanindra aiau Sri Wirawairi-

mathama namanya lagi. Sebagai prcr-mata Sailendrawangsa di bumi Jawa.Dengan istri yang kedua, yaitu DewiSatya-

/64/ dharmika namanya, sang RakaiPanangkaran beranak lelaki seorang,yaitu sang Panunggalan namanyamcnjadi raja dengan nama nobat RakaiDyah Panunggalan Bima Parakrama

Linggapawitrayawabhumandala. Kc-lak Rakai Panunggalan menggantikanayahnya menjadi raja Medang di bumiJawa Tengah sebelah utara. Sedangkansang Wirawairingmathama bcrkuasa disebelah selatan, yaitu di Bhumi Samara. Dari perkawinan sang wirawairi-mathama dengan sang Dewi Yasodhara, beranak lelaki sang PrabuSamaragrawira

1651 atau Samaratungga namanya lagi.Kelak menggantikan ayahnya menjadiraja di Jawa Tengah sebelah selatan.Adapun Sailendrawangsa itu pemujaBudha, sedangkan Sanjayawangsapemuja Siwa. Dalam (tahun) tujuh-ratus iimapuluh empat tarikh Saka.sang Prabu Samaratungga mendirikan

satuluynya ri kathSnya / dwitiya strining rakai panangkaran yata putrisakeng sailendra wamsa / dewi tara-pramathama ngaran ira / manak tapirang siki / salah tunggal pantaranyayatiku sang panuha stri yata dewiyasodhara ngaran ira pinakastri dening raja sakeng selendrawamsa yatiku sang prabhu dharanindra athawa sriwirawairi mathama ngaran ira waneh /pinaka selendrawamsa tilaka i ya-wabhumi pala // lawan stri kangdwitya yatikudewi satya-

/64/ dharmikaangaran ira / sang rakaipanangkaran manak ta jalu sasiki yatasang panunggalan ngaran ira / madcgraja lawan namasidam rakai dyahpanunggalan bima parakrama linggapawitrayawabhumandala // dlaha rakai panunggalan gumantyaken ayayahnira dumadi raja medang i bhumijawa madya bang Iwar // i sedeng sangwirawairi mathama anyakrawarti bangkidul yata i Bhumi samara // ing pa-sanggaman nira sang wirawairi mathama lawan sang dewi yasodhara manakta jalu sang prabhu samaragrawira

765/ athawa samaratungga ngaran irawaneh / dlaha gumantyaken ayayahnira dumadi raja hancng jawa madhyabang kidul / hana pwa sailendrawangsa ka buddhapuja / i sedengsanjayawamsa siwapuja // ing pitungatus limang puluh pat ikang sakakala //sang prabhu samaratungga magawai

Page 75: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

68

biara di Bhumi Sambara bernama

Bhahadur, karena sang raja adalah pe-meluk yang setia terhadap sanghyangAgama. Biara itu bhahadur, besamyabagaikan gunung di bumi Jawadwipa.Selanjutnya kisahnya lagi, sang RakaiPanggunggalan beranak be-

766/ berapa orang. Dua orang di an-laranya iaiah sang Rakai Warak na-manya, dan sang Rakai Garung. SangRakai Warak kcmudian mcnjadi rajamengganiikan ayahnya, sclanjuinyamenjadi raja Mcdang di Bumi Ma-laram yailu Rakai Garung dengan na-ma nobai Dang Rakarayan PaiapanPupalar. Oleh pcnduduk raja-rajaSailendrawangsa dan raja-raja San-jayawangsa discbul Sri Maharaja.Scbabnya mercka masing-masing mc-nguasai bcbcrapa raja dacrah yangmengabdi kcpada mcreka masing-masing. Rakai Garung

767/ kcmudian diganiikan olchanaknya, yaiiu sang Rakai Pikaian,lalu Rakai Pikaian bcrisirikan puirasang Prabu Samaraiungga, yaiiu sangrani Pramodhawardhani namanya.

Dari perkawinan sang rani Pramodhawardhani dengan sang Rakai Pikaianberanak bcberapa orang. Seorang diantaranya ialah Rakai Kayuwanginamanya. Adapun sang rani dengannama nobat Sri Kahulunan, sclanjuinya begin! kerajaan-kerajaan di daerahJawa Barat dan Jawa Tengah. Menuruttuturan beberapa sang mahaka-

wihara i bhumi sambawa mangaranbhahabur // mSpan sang raja satyasta-pidha ning sanghyang agama // ikangwihara bhahadur agungnya pinaka girii bhumi jawa dwipa // saluluynyakathanya manih sang rakai pa-nunggaian manak lapi-

7667 ring siki / rwang siki paniaranyayaiiku sang rakai warak ngaran ira /lawan .sang rakai garung 7 sang rakaiwarak aieher dumadi raja sumilihakcnayayah nira 7 saluluynya madeg rajamedang i bhumi maiaram yaiiku rakaigarung lawan namasidam dang rakarayan patapan pupalar // de ning jana-pada raja raja sclcndrawamsa mwangraja raja sanjayawamsa sincbui srimaharaja 77 heiunya sira sowangsowang makadrewya pirang raiu man-dalanung sewaka ring sira sowangsowang 77 rakai garung

7677 aieher ginaniyaken de ning puiranira yaia sang rakai pikaian aieherrakai pikaian masiri lawan puira ningsang prabhu samaraiungga yaiiku sangrani pramodawardhani ngaran ira 7/ ingpasanggaman ning sang rani pramodhawardhani lawan sang rakaipikaian manak la pirang siki 7 sasikipantarannya yaiiku rakai kayuwangingaran // hana pwa sang rani lawannamasidam sri kahulunan / saluluynyamangene lajya rajya i bhumi jawakul-wan mwang jawa madhya // amituhuujaring pirang sang mahaka

Page 76: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

69

/68/ wi, sejak enamratus limapuluhempat tarikh Saka, di daerah JawaBaiat termasuk Jawa Pamotan, yaiiudaerah antara daerah Jawa Barat sebe-

lah timur dan daerah Jawa Tengahsebelah barat,

Ketika iiu ada liga raja yang berkuasa,yaitu raja Sunda aiau kemudian disc-but Pakwan Pajajaran, RajaguruSaunggalah dan Galuh Pakuan dantermasuk Jawa Pamotan. Adapun di-sebut bcgitu ialah karena daerah itusebagai jembatan antara daerah Jawadengan dae-

/69/ rah Sunda. Di mana lampau,termasuk daerah kekuasaan raja Indra-prahasta. Tetapi akhirnya menjadi.satu, sebabnya ialah banyak di antaraputri Saunggalah diperistri oleh sanglelaki dari Sunda atau lelaki dari

Galuh; putri Galuh diperistri oleh lelaki dari Sunda; putri Sunda diperisu^ioleh lelaki dari Galuh atau Saunggalah. Makanya ibu kota senandasa ber-pindah kc

/70/ timur atau ke barat, berikutkeluarga dan tentaranya, semua harta,kekayaan raja, pakaiannya dan keluar-ganya, sekeluarga lelaki dan perem-puan, dan semua tentaranya lengkapdengan perlengkapan perang. Selanjut-nya, aku tetap mendapat kebingungandan sangat duka dalam menyusun(kisah) raja-raja Sunda, Saunggalah,dan Galuh yang berkuasa tersebut.

/68/ wi / witan namangatus limangpuluh pat ikang sakakala / ing bhumijawa kulwan sapinasuk jawa pamotanyatiku pantara mandala / bhumi jawakulwan bang weian lawan mandala ibhumi jawa madya bang kulwan / ringsamangkana hana telung raja kawasayatiku / raja sundathawa neher sinebutpakwan pajajaran rajaguru saung ga-lah mwang galuh pakwan mwangsapinasuk jawa pawwatan / hana pwa.sinebut mangkana yatiku karana / ikangmandala pinaka wwai pantarajawa mandala lawan sunda ma-

/69/ ndala / ring usiina sapinasuk mandala kawasa ning raja indraprahasia //tathapi i weka.san durnadi .sawiji / hciii-nya yata akweh pantara nira puiri.saunggalah pinaka .siri de ning .sang ja-lu sakeng sunda athawa .sang jalu sa-keng galuh / putri galuh pinaka siri dening sang jalu .sakeng saunggalah /athawa sang jalu .sakeng sunda / puu-isunda pinaka stri de ning sang jalu sakeng galuh athawa .saung galah // ma-langyan ikang kitharaja nityasa ngalihnge-

/70/ tan athawa ngulwan maker ingkaulabala nira / sakweh ing kosa / raja-yogya bhusananya mami kulawandha /sakatu mbi sajalwistri / mwang sakweh aksohininya sangkep lawan sar-wayuddha // satuluynya / mami prasid-dha makolih kepwa lawan duhkabhara/ ing panusun raja raja sunda /saunggalah mwang galuh mangenekacakrawartyan nira // tathapi sake-

Page 77: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

70

Tetapi sedapat mungkin, akhimyamengambil menurut pengetahuan ten-lang kisah yang sudah sama dan benaryang berhasil digunakan

/71/ desa-desa. Para peiinggi kerajaankecil, bcbcrapa pemuka agama, yailusang mahabrahmana, rasi, sang dhar-madyaksa kewisnuan, sang dharma-dhyaksa kesiwaan, dharmadhyaksakebudayaan, beberapa orang duta darinegara sahabai, sang juru, dipaii wcda-na, dan banyak lagi orang pcniing lain-nya. Semua mcrcka didaiangkan olchRahyang Sanjaya. Ada juga dcnganperaniaraan sang Prabu Braiasenawa;ada yang dcngan peraniaraan

/72/ sang rajaguru Demunawan mcn-daiangkannya. Kciika iiu isiana Galuhsebagai icmpai bcrkukup semuanya.Schabis semuanya bersidang di situ,mcnyaiakan maksud scluruhnya,kemudian olch Sanjaya Jawadwipadijadikan beberapa Kerajaan daerahkeluarga, di antaranya masing-masingyailu kerajaan daerah Sunda dan ler-masuk semua raja daerahnya; daerahrajagama Saunggalah dan termasuksemua raja-raja daerahnya yang di-kuasai oleh sang resiguru De-

/73/ munawan dan keturunannya.Sedangkan Galuh termasuk raja-rajadaerah Galuh, Jawa Pamotan, yailuJawa Tengah sebelah timur sebagian,yang dikuasai oleh putra Rahyang

payanya / ing wekasan kalap amituhuwidya ning kathekang wisama mwangtatwwung saphalanggwa ja-

/71/ sa desa desa / amatyamaiya rajya-halil pira dang accaryagama ya tikusang mahabrahmana rai / sang dhar-madyaksa ring kawisnawan sang dhar-mai^yaksa ring kasewan dharmadhyaksa kasogatan pirang siki sangduta sakeng mitranagara / sang Juru /dipati wadana / mwang akweh manihsang pinakadi lenya // sira kabeh tine-kakna de ning rahyang sanjaya // hanajuga lawan maka panta ra nira sangprabhu braiasenawa / hanekang makapantara nira1721 sang rajaguru demunawannekakna marika // ring samangkanagaluh kadalwan pinaka panggwananning samanya // lelas makabchan niragosling riku / mangalociia salwimya // lumuluy de ning sanjaya jawadwipadinadyaken pirang kuren mandalarajya / paniaranya sowang sowangyaiiku / rajya mandala sunda / mwangsapinasuk sakweh ing raiu ratu manda-lanya // mjagama mandala saunggala(h) lawan sapinasuk sakweh ing raiuraiu mandalanya / ng siniwi de ningsang rajaguru de-

173/ munawan mwang puiropadananya// i sedeng galuh sapinasuk raiu raiumandala galuh // jawa pamoia yaiajawa madhya bang wetan sawatara / ngsiniwi de ning puira rahyang sanjaya

Page 78: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

71

Sanjaya, yaitu Rahyang Tamperan,kemudian Jawa Tengah yang tadinyabemama Galuh Purba, yaitu GaluhKeling, atau Medang awal di daerahTengah, dijadikan dua kerajaandaerah, yaitu kerajaan Medang diBumi Mataram yang menurut sangmahakawi selanjutnya, dan termasukraja-raja daerahnya, di-

774/ kuasai oleh sang prabu Bra-tasenawa dan Rahyang Sanjaya. Padawaktu itu, sang Prabu Senna sebagairaja maritan, jadi kekuasaannya diberi-kan kepada anaknya, yaitu RahyangSanjaya yang menguasai kerajaanMe^g di Bumi Mataram, sedangkan,ayahnya menjadi pertapa di dalamasrama sampai ia meninggal. Selanjutnya Sanjaya menjadi raja Medang diBumi Mataram dengan ibukotanyaMamratipura, mulainya menjadi rajadi tahun enam ratus Umapuluh empattarikh Saka.

Sedangkan Jawa Timur

775/ termasuk bumi Sambara dan raja-raja daerah yang ada di Jawa Tengahsebelah Timur, (mereka) dikuasai olehsang Rakai Narayana dengan namanobat sang Iswara KesawalinggaJagatnata Bhuwatala, yaitu wangsaKeling, dan selanjutnya dikuasaiketurunannya, kerajaan itu kelak olehanaknya dipindahkan ke timur. Selanjutnya menurut kisahnya lagi, inilahraja Parwawarnana atau raja-rajayang beikuasa di kerajaan Jawa Te-

yatiku rahyang tamperan / atdier jawamadhya ring dangudangu mangaranpurwagaluh yata galuh keling / athawapura medang i bhumi tengah ginawerwang rajya mandala yatiku 7 rajyamedang i bhumi mataram ikangamituho sang mahakawi satuluynya 7lawan sapinasuk ratu ratu mandalanya7 ha-

7747 na ta kacakrawartyan ning sangprabhu bratasennawa mwang rahyangsanjaya 7/ ri samangkana sang prabhusennapinaka wreddharaja 7 dadi kawa-sa nira winehaken de ning putra nirayata rahyang sanjaya nyakrawarti rajyamedang i bhumi mataram i sedengrama nira dumadi sang patapa i dalemasrama tekaning pejahnya // satuluynya sanjaya madeg ratu medang ibhumi mataram lawan kithagdngnyamamratipura / tambaya ning madegratu rikung 7 ing nemangatus limangpuluh pat ikang sakakala 77 i sedangjawa wetan

7757 sapinasuk bhumi sambaramwang ratu ratu mandala haneng jawamadhya bang wetan hana ta kacakrawartyan nira sang rakai narayana lawan namasidam sang iswara kesawalingga jagatnata bhuwatala yatiku ke-lingwamsa 7 mwang satuluynya ngsiniwi putropadana nira 7 ikang rajyadlaha de ning putra nira ngalih wetan /satuluynya ri kathanya maneh / iti rajaparwawarnanathawa raja rajanungnyakrawarti haneng rajya jawa madya

Page 79: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

72

ngah dan Jawa Timur di daerah Jawad-wipa, termasuk nusa Bali. Beginilahki-

1161 sahnya: Ketika Sanjaya menjadiraja Medang, ia sudah mendirikanprasasti dan lingga persembahan(kepada) Bhatara Jagatnata atauBhatara Siwa. Tulisan pada batu itumenerangkan kearifan kerajaan yangtiada cela. Itu peringatan di dalambutan di desa Kunyarakunya di daerahJawadwipa. Adapun Rakai Sanjayamenjadi raja Mataram di daerah JawaTengah (tanggal) tigabelas paroterang,bulan Kartika, enamratus limapuluhempat tarikh Saka sampai enamratustujuhpuluh enam ta-

nU rikh Saka, jadi lamanya duapuluhdua tahun. Kemudian digantikan olehanaknya, yaitu TejahpurnapanaPanangkarana namanya. SetelahSanjaya Menjadi raja Mataram, makadi Jawa Barat ada dua raja yang ber-kuasa, yaitu sang Demunawan danRahyang Tampeian, Prabu Sunda danGaluh, dalam /654-611/ tarikh Saka(lamanya/7/tahun), rajaresi Demunawan atau sang Sdwdkarma, raja-gurudi Saunggalah dalam 645-696/tarikhSaka (lamanya /51/tahun). Anaknya,yang meninggal di Aril, seperti jugacucu-

/78/ nya yang meninggal di Galuh,tidak menjadi raja yang berkuasa,hanya yang meninggal di Aril menjadi

/ mwang jawa wetan i bhumi jawadwipa sapinasuk nusa bali / nihan ta ka-

1161 thanya / ri kala sanjaya madegraja medang / rasika wus winangonprasasti mwang linggomaradhanahyang bhatara jagatnata athawa bhatara siwa // ikang serat ing watu maka-padartha niti rajya tana kalena // itisasakala ring wanacala i kunyarakunyadesa i bhumi jawadwipa // haha pwarakai sanjaya madeg raja mataram ibhumi jawa madhya / ing tridasasuklapaksa kartikamasa nemangatuslimang puluh pat ikang sakakala tkaning nemangatus pitu puluh nem ikang/ ring sa-

1111 kakala / dadi lawas ira rwalikur

warsa / ateher ginatyaken de ningputra nira yatiku tejahpurnapanapanangkarana ngaran ira // ri huwus-nya sanjaya madeg raja mataramhaneng jawa kulwan hana rwang rajakawasa yata sang demunawan mwangrahyang tamperan prabhu sunda lawangaluh / ing /654 - ̂ 1 / ikang sakakala(lawasnya /7/ tahun rajarsi demunawanathawa sang sdwOkanna / raja gurusaunggalah / ing / 645 - 696 / ikangsakakala (lawasnya 751/ warsa) putranira sang mokteng aril kumwa jugalaputu

778/ nira sang mokteng galuh tan madeg ratu kawasa kawalya sang mokteng aril dumadi raja desa lawasnya

Page 80: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

73

raja daerah lamanya tigabelas tahun,sedangkan yang meninggal di Galuhlamanya duapuluh tujuh tahun menjadiraja daerah. Dan anak sang Galuh ataupungut (?) sang Demunawan, yaituyang sulung diperistri oleh sang Ma-marah, dan adiknya diperistri olehArya Banga. Sang Manarah dengannama notat Prabu Jayaprakosa Man-daleswara Salakabhuwana, menjadiprabu Galuh Pakuan dalam /661-705/tarikh Saka

1191 (lamanya /44/ tahun) umurnyadelapanpuluh tahun digantikan olehmenantunya yaitu sang Manisri dengan nama nobat prabu DharmasaktiWirajayaswara / dalam/705-721/tarikhSaka (lamanya /16/ tahun). Permai-surinya putri sang Manarak yaitu NayRatna Puspasari namanya. Sang Tari-wulan dengan nama nobat sang PrabuKretayasa Dewakusaleswara dalam /721—IW tarikh Saka. (lamanya PItahun). Beliau menjadi raja GaluhPakuan dan permaisurinya PutriSaunggalah putri keturunan sangDemunawan, sang

780/ Welengan dengan nama nobatsang Prabu Brajanagarajayabhuwanadalam /728—^735/ tarikh Saka, lama

nya tujuh tahun sang Banga dengannama nobat Sang Prabu Krtabhuwanayasawiguna Hajimulya dalam / 661-688 / tarikh Salm, lamanya 727/ tahun(diantaranya duapuluh tahun) menjadisang Arya raja da^ah yang mengabdi

telungwelas warsa 7 i sedeng sangmokteng galuh lawasnya pitulikurwarsa madeg rajadesa 7/ mwang putraning sang galuh athawa pungut irasang demunawan yata 7 ikang panuhapinaka stri de ning sang manarah 7mwang rayi nira pinakastri de ningarya banga 77 sang manarah lawannamasidam prabhu jayaprakosa man-daleswara salaka bhuwana 7 dumadiprabhu galuh pakwan ing I 661 -105 Jikang sakakala

779/ (lawasnya 7 44 7 warsa) yuswanira wwalungpuluh warsa 7 ginatyakende ning mantu nira yata sang mani srilawan namasidam prabhu dharmasaktiwirajayeswara 7 ing L 705 - 721 JikangsakaJala (lawasnya 7167 warsa) paramewari nira putri sang manarak yatanay rauia puspasari ngaran ira 77 sangtariwulan lawan namasidam prabhukretayasa dewakusaleswara 7 ing il2\- 728 J ikang sakakala lawasnya HI Iwarsa ) rasika madeg ratu galuh pakwan mwang rajabharya nira putrisaunggalah putropadana ning sangdemunawan 7 sang

780/ welengan lawan namasidam sangprabhu l»:ajanagaiajayabhuwana 7 ingi 728 - 735 7 ikang sakakala J lawasnya pitung warsa 77 sang l^ga lawannarmasidam sang prabhu kretabhu-wana yasawiguna hajimulya ̂ g 7661-668 7 ikang sakakala 7 lawasnya 7 27 7warsa (pantaranya rwang puluh warsa)dumadi sang arya ratu mandala ri

Page 81: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

74

kepada sang Manarah tujuh tahunmenjadi raja Sunda yang agung danmerdeka, karena diberkati oleh sangPrabu Guru Demunawan, kemudiandigantikan oleh anaknya, yaitu RakyanMedang atau sang Prabu

sewaka ring sang manarah pitungwarsa madeg prabhu sundagung ma-hardika / mapan inupasrayan ning sangprabu guru demunawan ateher gi-natyaken de ning putra nira yatarakyan medang athawa sang Prabhu

/81/ Hulukujang, dalam /688—705tarikh Saka/ (lamanya /17/ tahun),digantikan oleh menantunya, yaituRakyan Hujungkulon atau sang PrabuGilingwesi dalam /705—717 tarikhSaka/ Gamanya /12/ tahun). Digantikan oleh menantunya, yaitu RakyanDiwus atau sang Prabu PucukbumiDharmeswara dalam /717—^741 tarikh

Saka/Gamanya /24/ tahun), kemudiandigantikan oleh anaknya, yaituRakryan Wuwus atau sang PrabuGajahkulwan dalam /741—813 tarikhSaka/Gamanya /72/ ta-

781/ hulukujang / ing / 688 - 705 /ikang sakakalaj lawasnya 717/ warsa) ginatyaken de ning mantu nira yata 7rakyan hujung kulwan athawa sangprabhu gilingwesi 7 ing Z 705 - 717 7ikang sakakala J Gawasnya7127 warsa) ginatyaken de ning mantu nira yata 7rakyan diwus athawa sang prabhupucukbumi dharmeswara 7 ing [ 111 -741 7 ikang sakakalaj (lawasnya 7 247 warsa) ateher ginatyaken de ningputra nira yata 7 rakryan wuwusathawa sang prabhu gajahkulwan ing[741 - 8137 ikang sakakala (lawasnya7 727 war-

782/ hun), digantikan oleh suamiadiknya, sang Arya dari GaluhPakuan. Maka kerajaan Sunda danGaluh menjadi satu; yang berkuasa ia,Arya Kadatwan atau ang Prabu Dhar-maraksa Sakalabhuwana, dalam 7

813-817 tarikh Saka 7, lamanya hanya747 tahun karena ia dibunuh olehseorang petinggi dari Sunda yang tidaksuka daerahnya dikuasai oleh sangArya dari Galuh.Kemudian ia digantikan oleh anaknya,yaitu sang Wisnu-

782/ sa / ginantyaken de ning swamining rayi nira sang arya sakeng galuhpakwan matangyan rajya sunda lawangaluh dumadi sawiji / ng siniwi rasikata 7 arya kadatwan athawa sang prabhudharmaraksa sakala bhuwana 7 ing 7813 - 817 7 ikang sakakala 7 lawasnyakawalya 74/ warsa 7 mapan rasika pi-natyan de ning sawiji sang amatyasakeng sunda 7 ikang tan panut man-dalanya kawesa de ning sang arya sakeng galuh ateher rasika ginantyakende ning putra nira yata 7 sang wisnu

Page 82: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

75

/83/ sakti atau sang F*rabu DewagongJayengbhuwana, dalam /817—835tarikh Saka/, lamanya /18/ tahun. Ke-mudian digantikan oleh anaknya, yaituRakyan Kamuninggading atau sangPrabu Pucukwesi atau 'yang mening-gal di Hujungcariyang' dalam /835—838/tarikh Saka (lamanya /3/ tahun).Kemudian digantikan oleh adiknya,yaitu Rakyan Jayagiri atau sang PrabuWanayasa, dalam /838—864/ tarikhSaka (lamanya /26/ tahun). Kemudiandigantikan

/84/ oleh menantunya, ialah RakyanWatuagung atau sang Prabu Rsi Jat-maya Dharmahariwangsa, dalam /864—876/ tarikh Saka (lamanya /12/tahun). Selanjutnya kekuasaannyadirebut oleh anak sang Prabu Pucukwesi, *yaJ^g meninggal di Hujungcariyang' yaitu sang Prabu Limburkan-cana atau 'yang meninggal di GaluhPakwan' dalam /876—886/ tarikhSaka, lamanya /lO/ tahun. Permaisuri-nya putri Sunda keturunan sang Mana-rah. Kemudian digantikan oleh anaknya, yaitu Rakyan Sundasambhawaatau

/85/.sang Prabu MundingganawiryaTapakmanggala Jayasatru dalam /886—895/ tarikh Saka (lamanya /9/tahun). Selanjutnya saling bergantiraja-raja yang berkuasa di daerah JawaBarat, di antaranya ialah Rakyan Jayagiri atau sang l^bu Walunggadung/atau 'yang meninggal di Jayagiri'

/83/ sakti athawa sang prabhudewagdng jayengbhuwana /ing/ 817835 / ikang sakakala J lawasnya / 18/ warsa / ateher ginantyaken de ningputra nira yatika rakyan kamuninggading athawa sang prabhu pucukwesi /athawa sang mokteng hujungcariyang /ing L 835 - 838 J ikang sakakala (lawasnya /3/ warsa) ateher ginantyakende ning rayi nira yatiku rakyan jayagiriathawa sang prabhu wanayasa / ingL 838 - 864jikang sakal^a (lawasnya/ 26/ warsa ) ateher ginantyaken de-

/84/ ning mantu nira yata / rakyanwatwagdng athawa sang prabhursi jat-maya dharmahariwangsa / ing i 864 -876 J ikang sakakala (lawasnya /12/warsa / satuluynya kawasa nira sinebutde ning putra ning sang prabhu pucukwesi /sang mokteng hujungcariyangyatiku sang prabhu limburkancanaathawa sang mokteng galuh pakwaning L 876 - 886 Jikang sakakala lawasnya /lO/ warsa / piameswari nira putrisunda putropadana ning sang manarah/ ateher ginantyaken de ning putranira yata rakyan sunda sambawaathawa

/85/ sang prabhu mundingganawiryatapak manggala jayasatru ing L 886 -895 J ikang sakakala (lawasnya / 9/warsa) satuluynya silih ginanti raja raja kawas i bhumi jawa kulwan pantara-nya yata rakyan jayagiri athawa sangprabhu walunggadung / athawa sangmokteng jayagiri / ing [ 895 - 911 J

Page 83: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

76

dalam /895-—911/ tarikh Saka (la-manya7l6/ tahun). Lalu Rakyan Gen-dang atau sang Prabu Brajawisesadalam /911—934/ tarikh Saka (lama-

nya /23/ tahun), kemudian sang PrabuDewasanghyang atau 'yang meninggaldi Patapan' dalam

/86/ /934—^941/ tarikh Saka, lamanya/?/ tahun. Kemudian sang PrabuSanghyang Agong atau 'yangmeninggal di Situ Sanghyang' dalam /941—952/ tarikh Saka (lamanya /II/tahun). kemudian digantikan olehanaknya, yaitu sang Prabu SanghyangMaharaja atau Sri JayabhupatiJayamanahen Wisnumurti Samara-wijaya Sakalabhuwana MandaleswaraNindita Harogowardhana Wikra-mattunggadewa dalam / 952-964 /tarikh Saka, lamanya /12/ tahun. Per-maisuri putri

/87/ dari kerajaan Jawa Timur. Kemudian digantikan oleh anaknya, ialahsang Prabu Darmaraja JayamanahenWisnumurti Sakala Sundabhuwana

dalam /964—987/ tarikh Saka (lamanya /23/ tahun). Lalu digantikanoleh anaknya, ialah sang Prabu Lang-langbhumi atau 'yang meninggal diKreta' dalam /987—1077/. tarikhSaka (lamanya /90/ tahun). Kemudiandigantikan oleh anaknya, ialah RakyanJayagiri atau sang Prabu MenakluhurLanglangbhumisutah dalam /1077—1079/

ikang sakakala / lawasnya /16/ warsa)ateher rakyan gendwang athawa sangprabhu brajawisesa / ing / 911 - 934 /ikang sakakala (lawasnya /23/ warsa)ateher sang prabhu dewasanghyang /athawa sang mokteng patapan ing

/86/ / 934 - 941 / ikang sakakala /lawasnya /7/ warsa / ateher sangprabhu sanghyang agOng / athawasang mokteng situ sanghyang ing /941- 952 / ikang sakakala (lawasnya /II/warsa) ateher ginantyaken de ningputra nira yaia / sang prabhu sanghyang mah^aja athawa sri jayabhupati / jaya manahan wisnumurti sama-rawijaya sakalabhuwana mandaleswara nindita harogo wardhana wikra-mottunggadewa / ing / 952 - 964 /ikang sakakala lawasnya /12/ warsa /parameswari nira putri

787/ sakeng rajya jawawetan / ateherginantyaken de ning putra nira yata /sang prabhu darmaraja jaya manahenwisnumurti sakala sundabhuwana /ing L 964 - 987 J ikang sakakala (lawasnya /23/ warsa) ateher ginantyakende ning putra nira yata / sang prabhulanglang bhumi / athawa sang mokteng kreta / ing L 987 - 1077j ikangsakakala (lawasnya /90/ warsa) ateherginantyaken de ning putra nira yata /rakyan jayagiri / athawa sang prabhumenakluhur / langlangbhumisutah /

ingL 1077 - 1079 J

Page 84: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

77

/88/ tarikh Saka, lamanya dua tahun.Kemudian digantikan oleh menan-tunya, ialah sang Prabu Darmakusumaatau 'yang meninggal di Winduraja'dalam /1079—1097/ tarikh Saka (lamanya 718/ tahun). Lalu digantikanoleh anaknya yaitu sang Prabu GuruDharmasiksa sang Paramatha Ma-hapura atau Mahapurusa?Prabu Sanghyang Wisnu dalam /1097—1219 tarikh Saka/, lamanya /122/ tahun, di antaianya ialah duabelastahun menjadi prabu guru di Saungga-lah dan seratus sepuluh tahun men-

/89/ jadi prabu guru di PakuanPajajaran. Kemudian digantikan olehanaknya, yaitu Rakryan Saunggalahatau sang Prabu Ragasuci atau *yangmeninggal di Taman' dalam /1219—1225 tarikh Saka/, lamanya /6/ tahun.Kemudian digantikan oleh anaknya,yaitu sang Prabu Citraganda atau 'yangmeninggal di Tanjung' dalam /1225—1233 tarikh Saka/, lamanya /8/ tahun.Kemudian digantikan oleh anaknya, yaitu sang Prabu Linggadewataatau 'yang meninggal di Kikis' na-manya

/90/ dalam/1233—1255/tarikh Saka,lamanya /22/ tahun. Kemudian digantikan oleh menantunya, yaitu sang.Prabu Ajiguna Linggawisesa atau•yang meninggal di Kiding* dalam /1255—1262 tarikh Saka/, lamanya /7/tahun. Kemudian digantikan olehanaknya, yaitu sang Prabu Ragamulya

/88/ ya / ikang sakakala / lawasnyarwang warsa / ateher ginantyaken dening mantu nira yata / sang prabhudarmakusuma / athawa sang moktengwinduraja / ing L 1079 - 1097 J ikangsakakala (lawasnya /18/ warsa) ateherginantyaken de ning putra nira yatasang prabhu guru dharmasiksa sangparamatha mahapura / athawa prabhusanghyang wisnu / ing L 1097 - 1219ikang sakakala J lawasnya /122/ warsa/ pantaranya yata / rwawelas warsadumadi prabhu guru haneng saunggalah mwang satus sapuluh warsa du-

/89 madi prabhu guru haneng pakwanpajajaran ateher ginantyaken deningputra nira yata / rakryan saunggalahathawa sang prabhu ragasuci / athawasang mokteng taman ing L 1219 -1225/ ikang sakak'ala J lawasnya /6/ warsaateher ginantyaken de ning putra nirayata / sang prabhu citraganda athawasang mokteng tanjung / ing / 1225 -1233 / ikang sakakala / lawasnya /8/warsa / ateher ginantyaken de ningputra nira yatiku / sang prabhu linggadewata athawa sang mokteng kikisngaran ira /

/90/ ing L 1233 - 1255 / ikang sakakala Jlawasnya /22/ warsa // ateher ginantyaken de ning mantu nira yata /sang prabhu ajigunalinggawisesa /athawa sang mokteng kiding / ingL 1255 - 1262 / ikang sakakhlaJ lawasnya /7/ warsa I I ateher ginantyaken dening putra nira yata / sang prabhu

Page 85: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

78

Luhurprabhawa atau sang Aki Kolotdalam /1262—1272 tarikh Saka/, la-manya /lO/ tahun. Kemudian diganli-kan oleh anaknya, yaitu sang PrabuMaharaja Ling-

791/ gabhuwana Wisesa atau 'yangmeninggal di Bubal' dalam /1272—1279 tarikh Saka, lamanya 77/ tahun.la berkuasa di seluruh wilayah JawaBarat, kemudian digantikan olehadiknya, yailu Patih MangkubhumiSuradipati atau sang Prabu Bhunisorasebagai wakil rja atau 'yangmeninggal di Gegeromas' dalam 71279—1293 tarikh Saka/, lamanya 7147 tahun. kemudian digantikan olehanak Prabu Maharaja yang meninggaldi Bubal, yaitu sang Prabu Niskala-wastukancana

7927 atau sang Prabu Resi BhuwanaTunggaldewata atau 'yang meninggaldi Nusalarang' dalam /1293—1397tarikh Saka7, lamanya /1047 tahun.Kemudian Jawa Barat dijadikan duakerajaan lagi, yailu Galuh Pakwan adadi sebelah timur, dan Sunda pajajaranada di sebelah barat. Adapun kerajaanSunda, yaitu Pakuan Pajajaran, di-kuasai oleh anak sulung dari istri NayRatna Sarkati, putri Susuklampungnamanya. Putra yang dinobatkanmenjadi raja Sunda itu bemama sangHaliwungan atau Prabu Susuk-tunggal

ragamulya luhur prabhawa / athawasang aki kolot ing /1262 -1272/ ikangsakakala / lawasnya /107 warsa 77ateher ginantyaken de ning putra nirayatiku 7 sang prabhu mah^ja ling-

7917 gabhuwana wisesa 7 athawa sangmokteng bubal ing L Mil - 1279 7ikang sakak^a _/lawasnya HI warsa 77 rasika kawasa sakala bhumi jawa kul-wan ateher ginantyaken de ning rayinira yata 7 patih mangkubhumi suradipati athawa sang prabhu bhumisurapinaka rajapangawak athawa sangmokteng gegeromas ing L 1279 - 12937 ikang sakakala _/lawasnya 714/ warsa/ ateher ginantyaken de ning putraning prabhu maharaja mokteng bubatyatiku / sang prabhu niskalawastukan-cana 7

7927 athawa sang prabhu resi bhuwanatunggaldewata 7 athawa sang moktengnusalarang 7 ing L 1293 - 1397 / ikangsakakalaj lawasnya 71047 warsa 77 etcher jawa kulwan ginawe rwang rajyamanih 7 yatiku 7 galuh pakwan hanengbang wetan mwang sunda pajajaranhaneng bang kulwan 7 hana pwa rajyasunda yata pakwan pajajaran kakawa-

• saken de ning putra panuha sakeng su-inay ratna sarkati putri susuklampungngaran ira 7 ikang putranung rinatwa-ken dumaddi raja sunda mangaransang haliwungan athawa prabhususuktunggal

Page 86: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

79

/93/ Sedangkan kerajaan GaluhPakuan dikuasai oleh putri dari isteriyang kedua. Nay Ratna Mayangsari,beranak sang Ningratkancana atauPrabu Dewaniskala. Prabu Niskala-

wastukancana disebut juga dengannama sang Ratu Dewata.Sang Prabu Susuktunggal menjadi rajaPakuan Pajajaran lamanya seratustahun, dalam /1304—1404 tarikh

Saka/, mendirikan istana bemama SriBhima Punta Narayana MadhuraSuradipati dengan singgasana raja(bernama) Sriman Sriwa (ca) na.Sang Ningratkancana atau prabuDewaniskala menjadi raja GaluhPakuan dalam

/94/ /1387—1404

tarikh saka/, lamanya /7/ tahun karenaia terhitung bersalah, beristri denganwanita dari Majapahit. Kemudian di-gantikan oleh anaknya, sang RatuDewata, beristri dengan putri sangPrabu Susuktunggal. Karena itu iaberkuasa di dua kerajaan Sunda danGaluh sebagai maharaja di wilayahJawa barat, sedangkan ayahnya yaitusang Ningratkancana Prabu Dewaniskala atau 'yang, meninggal di Guna-tiga' namanya, tidak menjadi maharaja, hanya prabu yang berkuasa diGaluh. Sang

795/ Ratu Dewata, yaitu Sri BadugaMaharaja, raja Pakuan Pajajaran,mengusai seluruh wilayah Jawa Baratatau *yang meninggal di Rancamaya'

793/ i sedeng rajya galuh / pakwankinawasaken de ning putri sakeng strikang dwitya nay ratna mayangsarimanak ta sang ningratkancana athawaprabhu dewaniskala prabhu niskala-wastukancana sinebut juga lawan nga-ran sang ratu dewata // sang prabhususuktunggal madeg ratu pakwanpajajaran lawasnya satuswarsa / ing 71304 - 1404 / ikang st&akMa /gumaway kadatwan mangaran sribhim£q)unta narayana madhura suradipati lawan raja singhasana srimansriwa(ca)na // sang ningrat kancana /athawa prabhu dewa niskala / madegratu galuh pakwan ing

794/7 1397 - 1404 / ikang sakakala 7lawasnya 7 7/ warsa / mi^an sirakawilang sang salah mastri lawanwanodya sakeng wilwatikta 7 ateherginantyaken de ning putra nira sangratu dewata 7 mastri lawan putri ningsang prabhu susuktunggal 7 matangyansira nyakrawarti rwang rajya sundalawan galuh pinaka maharaja i bhumijawa kulwan i sedeng rama nira yatikusang ningrat kancana /prabhu dewaniskala athawa sang mokteng gunatigangaran ira tan dumadi maharajakawalya prabhu nyakrawarti galuh //sang

7957 ratu dewata yata sri baduga maharaja ratu pakwan pajajaran nyakrawartisakala bhumi jawa kulwan athawasang mdcteng rancamaya / ing /1404-

Page 87: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

80

dalam /1404—1443 larikh Saka/, la-manya /39/ tahun. kemudian salingberganti. menjadi raja di Pakuan Paja-jaran sampai lenyapnya, yaitu masing-masing. Sang Prabu Surawisesa Jaya-perkosa dalam /1443—1457 tarikhSaka/, lamanya 714/ tahun. Kemudiansang Prabu Ratu Dewaiabhuwanadalam /1457—1465 tarikh Saka/,

796/ lamanya 78/ tahun. Kemudiansang Ratu Sakti atau sang Mangabatanatau 'yang meninggal di Pengpelengan'dalam 71465-1473 tarikh Saka /, lama

nya 7 8 7 tahun. Selanjumya sang PrabuNilakendra atau 'yang meninggaldi Majaya' dalam 7 1473-1489 tarikhSaka/, lamanya 716/ tahun. Kemudiansang Ratu Ragamulya atau PrabuSuryakancana namanya lagi, rajaPajajaran terakhir, dalam 71489—1501taril^ Saka/, lamanya 712/ tahun. Se-lanjutnya kerajaan Pakuan pajajaranlenyap oleh

797/ balatentara dari Banten dan Cire-

bon. Raja Banten waktu itu MaulanaYusuf, dan (raja) Cirebon ialah Pe-nembahan Ratu. Selanjutnya berganti-lah kisahnya sejenak, dan diganti-kanlah kisahnya lagi. Beginilahberkuasanya raja-raja di wilayah JawaTengah dmi Jawa Timur yang sebenar-nya. Sang Prabu Kartikeyasinghadalam 7570—596 tarikh SaW, lamanya 726/ tahun. Adapun ayah sang Prabu Kartikeyasingha memerintah kerajaan Keling dalam /55A—^570 tarikh

1443 ikang sakakala 7 lawasnya 739/warsa 77 ateher silih gumanti madegraja raja haneng pakwan pajajaran tekaning simanya yatiku sowang-sowang 77 sang prabhu surawisesa jayaperkosa 7ing 7 1443 - 1457 7 ikang sakakala 7lawasnya 7 14/ warsa 77 ateher sangprabhu ratu dewata bhuwana 7 ing 71457 - 1465 7 ikang sakakala 7

796/ lawasnya 78/ warsa 77 ateher sangratu sakti athawa sang mangabatanathawa sang mpkteng pengpelenganing 7 1465 - 1473 7 ikang sakakala 7lawasnya 78/ warsa 77 satuluynya sangprabhu nila kendra athawa sangmokteng majaya 7 ing 7 1473 - 1489 7ikang sakakala 7 lawasnya 7167 warsa 77 ateher sang ratu ragamulya athawaprabhu suryakancana ngaran ira waneh7 raja pajajaran wekasan 7 ing 7 1489 -1501 7 ikang sakakala 7 lawasnya 712/warsa 77 satuluynya rajya pakwanpajajaran sima de ning

1911. wadyabala sakeng banten lawancarbon raja banten ring samangkanamaulana yusuf mwang carbon yalapanembahan ratu 77 satuluynya guman-tyakna kathanya sakaieng 7 mwang gi-nantyaken kathanya waneh 7 mangenekacakrawartyan raja raja ing bhumi jawa madhya lawan jawa wetan nihan tasangksepanya //singha 7 ing 7 570 - 5967 ikang sakakala 7 lawasnya 7 267 warsa77 hana pwa rama ning sang prabhukarti keyasingha nyakrawarti rajyakeling 7 ing 7 554 - 570 7 ikang s^-

Page 88: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

81

/98/ Saka, lamanya /16/ tahun. Kemu-dian sang Prabu Kartikeyasingha diwilayah Tengah digantikan oleh isteri-nya, yaitu sang Dewi Sima dengannama nobat Sri Maharani Mahisasu-

ramardini Satyaputikeswara dalam /596—617 tarM Saka/, lamanya /21/;tahun. Kemudian sang Rakryan Nara-yana atau sang Prabu Tswara Kesawa-lingga Jagatnala Buwanatala, -yaituraja Keling, dalam /617—664 tarikhSaka/, lamanya /47/ tahun. KemudianRakyan Dewasingha atau sang PrabuIswaralingga Jagatnala dalam /664—

/99/ 682 tarikh Saka/, lamanya /IB/tahun. Dalam (tahun) 676 tarikh Saka,

kerajaan Keling berpindah ke JawaTimur, di Warugasik di KadatwanLinggapura namanya. Selanjutnya digantikan oleh anaknya, yaitu sangRakryan Limwana atau sang PrabuGajayana Linggajagatnata dalam /682—711 tarikh Saka/, lamanya /29/tahun. Sang Rakryan Limwa beristri-kan Dewi Setrawati namanya, yaituputri sang juru di daerah itu, yangdisebut desa Kajuruhan. Olehnya sangPrabu Gajayana

/98/ kala / lawasnya /16/ warsa atehersang prabhu kartikeyasingha i bhumimadhya / ginantyaken de ning stri nirayata sang dewi sima / lawan namasi-dam sri maharani mahisasuramardini

satya putikeswara / ing / 596 - 617 /ikang sakakala / lawasnya / 21/ warsa// ateher sang rakryan niarayana atawasang prabhu iswarakesawa lingga-jagatnala bhuwanatala yata raja keling/ ing /617-664/ ikang sakakala / lawasnya /47/ warsa // ateher rakyan dewasingha athawa sang prabhu iswaralingga jagatnala / ing / 664-

/99/ 682 ikang sakakala / lawasnya /18/ warsa // ing 676 / ikang isakakalarajya keling ngalih ring jawa wetanhaneng warugasik i kadatwan linggapura wastanya // satuluynya ginan-tyaken de ning putra nira yata sangrakryan limwana athawa sang prabhugajayana linggajagatnala / ing / 682 -711/ ikang sakakala / lawasnya / 29 /warsa // sang rakryan limwa mastrilawan dewi setrawati ngaran ira yataputri ning sang juru haneng mandalarikung / ikang sinebut kajuruhandesa // de nira sang prabhu gajayana

1100/ desa itu dijadikan istana kera-jaannya. Jadi kerajaan di wilayah JawaTimur berpindah ke situ. Kelak kemudian hari, keturunannya banyak yangmenjadi raja yang berkuasa, memerin-tah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.Sang rani Dewi Parwati dengan

1100/ ikang desa ginawaya takadtwanrajya nira // dadi rajya i bhumi jawawetan ngalih rikung // dlaha diwasaputropadana ninirakweh ta ikangdumadi sang raja kawasa / nyakrawartijawa wetan lawan jawa madhya // sangrani dewi parwati lawan swami nira

Page 89: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

82

suaminya, sang Mandiminyak, ber-kuasa di Jawa Tengah dalam /617—624 tarikh Saka/. Sang Mandiminyakjuga menjadi rajamuda di Galuh dalam/624—631 larikh Saka/, lamanya /7/tahun. Menjadi Prabu Galuh menggan-tikan ayahnya, sang Senna

/lOl/ atau sang Prabu Bratasennawa,menjadi raja Keling di wilayah JawaTengah dalam 638—654 tarikh Saka,lamanya /16/ tahun. Digantikan olehanaknya, yaitu Rakai Sanjaya, menjadiraja Mataram (ada) di Medang diwilayah Jawa Tengah dalam /634—678 tarikh saka/, lamanya /22/ tahun.kemudian digantikan oleh anaknya,yaitu rakai Panangkaran atau SriMaharaja Tejahpumapana Panang-karana atau Dyah Sangkara dalam /676-704 tarikh saka /, lamanya / 28 /tahun. Selanjutnya

/102/ Rakai Panunggalan atau HajiRakai Panunggalan Lingganagarot-tama atau sang Prabu Dyah Panunggalan Bimaparakrama LinggapawiuaYawabhumandala, menjadi raja Mataram dalam /704—112 tarikh Saka/,

lamanya /18/ tahun. Selanjutnya SriMaharaja Wirawairimattama atau sangDharanindra dalam /677—^704 tarikh

saka/, lamanya /27/ tahun, menjadiraja daerah dan dalam /704—719tarikh Saka/, lamanya /IS/ tahunmenjadi maharaja di wilayah JawaTengah menjadi

sang mandiminyak nyakrawarti ingjawa madhya ing / 617 - 624 / ikangsakakala / sang mandiminyak jugadumadi yuwaraja galuh / ing / 624 -631 / ikang sakakala / lawasnya /7/warsa / dumadi prabhu galuh guman-tyaken ayayah nira // sang senna a-

/lOl/ thawa sang prabhu bratasennawamadeg raja keling i bhumi jawa madya/iiig / 638-654 / ikang sakak'hla'lawasnya l\6l warsa /^inantyaken dening putra nirayata / rakai sanjaya /madeg ratu mataram hancng medang ibhumi jawa madya / ing /654 - 676 /ikang sakakala / lawasnya /22/ warsa // ateher gumantyaken de ning puU'anira yata // rakai panangkaran adiawasri maharaja tejahpumapana panang-karana athawa dyah sangkara / ing /676 - 704 / ikang sakakala / lawasnya/28/ warsa // satuluynya

/102/ rakai panunggalan athawa hajirakai panunggalan lingganagarottama /athawa sang prabu dyah panunggalanbimaprakrama linggapawitra yawabhumandala / madeg raja mataram ing/ 7Q4 - 722 / ikang sakakala / lawasnya /18/ warsa // satuluynya sri maharaja wirawairi mattama athawa sangdharanindra / ing / 677 - 704 / ikangsakakala / lawasnya /27/ warsa //madeg rajadesa mwang / ing / 704 -719 ikang sakakala / lawasnya / 15/warsa / madeg maharaja i bhumi jawamadya dadi

Page 90: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

83

7103/ selunihnya lamanya ia menjadiraja yang berkuasa adalah /42/ tahun.Ia digantikan oleh anaknya, yaitu SriMaharaja Samaratungga atau Samara-grawira, lamanya /45/ tahun, yaitudalam /719—^764 tarikh Saka. Kemu-

dian digantikan oleh putrinya daripermaesurinya, yaitu Sri MaharaniPramodawardhani. Mulainya berkuasadalam (tahun) 764 tarikh Saka. Se-lanjutnya dia berkuasa dengan suami-nya, sang Rakai Pikatan Adapun sangRakai

7104/ Warak atau Dyah Watukura atausang Haji Warak LinggottamaSatyajayabhumi, dalam 7722—741tarikh saka/, lamanya 719/ tahun. Digantikan oleh adiknya, yaitu sangRakai Garung atau Dang karayan Pata-pan Pu Palar, menjadi raja daerahdalam /714—162 tarilch SakV lamanya721/ tahun. Kemudian digantikan olehanaknya, yaitu sang Pikatan atau DyahKamulyan atau sang Prabu Lingges-wara Sakalabhumandala dalam 7762—

71057 778 tarikh Saka/, lamanya 716/tahun. Kemudian digantikan olehanaknya, yaitu Rakai Kayuwangi atauDyah Lokapala atau Sri MaharajaKayuwangi Tunggal Kawasa Saka-labhumi atau Sri Maharaja RakaiKayuwangi Sri Sajjanotsawatungga,dalam 7778—808 tarikh Saka/, lamanya 7307 tahun. Adapun Sri Maharaja Balaputradewa tidak menjadi raja

7103/ pasamudya lawas ira madeg rajakawasa yata 7427 warsa 77 rasika gi-nantyaken de ning putra nira yatiku 7sri maharaja samaratungga 7 athawasamara grawira 7 lawasnya 745/ warsayata ing 7719 - 764 7 ikang sakakala 7ateher ginantyaken de ning putri nirasakeng parameswari nira yata 7 srimaharani pramodawardhani / tambayaning nyakrawarti 7 ing 7 764 ikangsakakala 7 satuluynya sira nyakrawartilawan swami nira sang rakai pikatan 7hana pwa sang rakai

71047 warak athawa dyah watukuraathawa sang haji warak lingganarot-tama satyajayabhumi / ing / 722—7417 ikang sakakala / lawasnya 719/ warsa/gumantyakan de ning rayi nira yata 7sang ral^ garung 7 athawa dang karayan patapan pupalar madeg raja man-dala 7 ing / 741 - 762 / ikang sakakala/lawasnya 721/ warsa / ateher ginantyaken de ning putra nira yata 7 sangpikatan athawa dyah kamulyan athawasang prabu lingeswara sakala bhuman-dala 7 ing 7 762

71057 778 7 ikang sakakala 7 lawasnya7 16/ warsa 7 ateher ginantyaken dening putra nira yata rakai kayuwangi /•athawa dyah lokapala / athawa srimaharaja kayuwangi tunggal kawasasaka la bhumi athawa sri mah'arajarakai kayuwangi sri sajjanotsawatungga 7 ing 7 778 - 808 7 ikang sakakala 7 lawasnya 7 30/ warsa // hana pwasri maharaja balaputradewa tan madeg

Page 91: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

84

daerah Jawa, karena ia menjadi rajaSriwijaya di wilayah Suwamadwipa,mulai dalam 778 ta-

/106/ rikh Saka. Selanjutnya menjadiraja di wilayah Jawa Tengah, ialahsang Rani Guruwangi Dyah Salad udengan suaminya Rakai GuruwangiDyah Ranumanggala dalam /BOB—B12tarikh Saka/, lamanya /4/ tahun. Selanjutnya saling berganti-ganti raja-raja diwilayah Jawa, masing di antaranyaRakai Watumalang dalam /BOB—BIBtarikh Saka/, menjadi raja Jawa Timurlamanya /lO/ tahun, dan dalam /BIB—B20 tarikh Saka/, lamanya HI tahunmenjadi maharaja. Jadi se

/107/ luruhnya ia menjadi raja lamanya /12/ tahun, dalam /BOB—B20tarikh Saka/. Selanjumya menjadi rajaialah Rakai Watukura Dyah Balitungatau Sri Maharaja Iswarakesawawot-sawatungga atau Sri Dharmoaya Ma-hasambhu, dalam /B20—B32 tarikhSaka/, lamanya /12/ tahun menjadimaharaja memerintah Jawa Tengahdan Jawa Timur. Tetapi sebelumnya iasudah menjadi raja daerah di JawaTimur, lamanya /22/ tahun, dalam /79B—B20 ta-

/108/ rikh saka, juga sebagai rakryanmahamantii utama di kerajaan ayah-nya. Selanjutnya sang Rakai Daksaatau Sri Maharaja Daksottama bahu-bajra Pratipaksaksaya, dalam /B32-841/ tarikh saka, lamanya /9/ tahun.Kemudian digantikan

raja jawabhumi / mapan sira madegraja sriwijaya i bhumi swarnadwipatumbayaning 778 ikang sa-

/106/ kakala // satuluynya madeg rajai bhumi jawa madya / yata sang raniguruwangi dyah saladu lawan swaminira rakai guruwangi dyahranu mang-gala / ing / BOB - 812 / ikang sakakala/lawasnya /4/ warsa/ satuluynya silihganti maganti raja raja taneng bhumijawa sowang sowang pantaran ningrakai watumalang / ing / BOB - BIBikang sakakala madeg raja jawa wetanlawasnya /lO/ warsa mwang ing /BIB-820 / i kang sakakala / lawasnya fliwarsa / dumadi maharaja // dadi pa

/107/ samudaya sira madeg raja lawasnya /12/ warsa ing / BOB - 820 / ikangsakakala satuluynya madeg raja yatiku/ rakai watukura dyah balitung athawasri maharaja iswarakesawawot-sawatungga athawa / sri dharmadagamahasambu / ing / 820 - 832 / ikangsakakala / lawasnya /12/ warsa madegmaha 15 / raja nyakrawarti jawamadhya lawan jawa wetan / tathapisadurung ika rasika wus dumadi ra-jadesa haneng jawa wetan lawasnya /22/ warsa / ing /79B - 820 / ikang sa-

/108/ kaksla / juga pinaka rakryanmahamantri hutama i rajya rama nira // satuluynya sang rakai daksa / athawasri mah^aja daksottama bahubajrapratipaksaksaya / ing / 832 - 841 /ikang sakakala / lawasnya /9/ warsa //

Page 92: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

85

oleh yaitu Rakai Layang Dyah Tulo-dong Sri Sajjana sanmatanuraga-tunggadewa dalam /841—846/ tarikhsaka, lamanya /5/ tahun. Kemudiandigantikan oleh Rakai Pangkaja DyahWawa Sri Wijayalokanamo

ateher ginantyaken dening yata rakailayang dyah tulodong sri sajjana sama-tanuraga tunggadewa / ing / 841 - 846/ikang sakakala // lawasnya /5/ warsa // ateher ginantyaken de ning rakaipangkaya dyah wawa sri wijaya loka-namo

/109/ ttungga dalam /846—851 tarikhsaka, lamanya /5/ tahun. KemudianMpu Sindok atau Sri Isanawikra-madharmottungga dalam /851—869tarikh saka/, lamanya /18/ tahun. Se-lanjutnya Sri Isanatunggawijaya de-ngan suaminya, Prabu lokapala, dalam/869-889 tarikh saka /, lamanya /20/tahun. Adapun Sri Makutawangsa-wardhana dalam /889—913 tarikhSaka/, lamanya /24/ tahun. Digantikanoleh menantunya, yaitu Sri Dharma-wangsa Teguh Anantawikra-

/llO/ mottunggadewa atau syangmeninggal di Kadatwan, menjadi rajadaerah Jawa dalam /913—938 tarikh

Saka /, lamanya /25/ tahun, kaiena iaberistrikan putri pertama Sri Makuta-wangsawardhana, yaitu Sri Mahen-drayana dan adik Sri (Ma)hendrayana,yaitu Sri (Ma)hendradata atau sangrajaagung Sri Gunapriyadharmapatni de-ngan suaminya, ialah Sri Dharmadaya-warmadewa, menjadi raja di pulauBali dalam /913—^932 tarikh Saka/.Sedangkan

/111/ suaminya sampai /944 tarikhSaka/. Selanjutnya Sri Maharaja Rakai

/109/ ttungga / ing / 846—851 ikangsakakala / lawasnya / 5/ warsa // atehermpu sindok athawa sri isanawikra-madharmottungga / ing / 851—869 /ikang sakakala / lawasnya /18/ warsa // satuluynya sri isanatunggawijayalawan swami nira prabhu lokapala /ing / 869 - 889/ ikang sakakhla /lawasnya /20/ warsa // hana ta sri makuta-wangsawardhana ing / 889 - 913 ikangsakaka(la)/ lawasnya /24/ warsa //ginantya de ning mantu nira yata / sridharmawangsa teguh ananta wikra-

/llO/ mottunggadewa / athawa sangmokteng kadatwan madeg raja jawabhumi ing / 913 - 938 / ikang sakak~ala/ lawasnya /25/ warsa / m^pan siramastri lawan putri pratama ning srimakutawangsawardhana yatiku srimahendrayana mwang rayi nira sri(ma)hendradata / athawa sang ratuluhur sri guna priyadharmapatni lawanswami nira yata sri dharmodayawar-madewa madeg raja haneng nusa bali /ing / 913 - 932 / ikang sakakala // isedeng

/111/ swami nira teka ning /944/ ikangsakakala / satuluynya sri maharaja

Page 93: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

86

Halu Sri Lokeswara DharmawangsaAirlangga Anantawikramatunggadewadalam /941—964 tarikh saka /, la-

manya /23/ tahun. la beristrikan puiriSri Dharmawangsa. Adapun raja dipulau Bali ialah adik Airlangga, yaituSri Dharmawangsawardhana Mara-kata Pangkajashanottunggadewa atausang Anak Wungsu dalam /944—1002tarikh Saka /. Setelah sang PrabuAirlangga meninggal

/112/ dalam /971 tarikh Saka/, kera-

jaannya dibuat dua kerajaan, yaitujenggala dan Kediri. Keturunan sangPrabu Airlangga, mulanya raja yangberkuasa yaitu dari Kerajaan Jenggaladalam /971—1026 tarikh Saka/, diantara rajanya ialah Sri SamarotsahaKarunakesana Dharmawangsa Kir-tisingha Jayantaka Tunggadewa danketurunannya. Selanjutnya kerajaanbekas Prabu Airlangga itu diperintaholeh raja raja Kediri dan keturunannya,di antaranya masing-masing, ialah

/113/ Sri Jayawarsa Digjaya Sastra-prabhu dalam /1026—1037/ tarikhSkaa, lamanya /II/ tahun. KemudianSri Maharaja Rakai Sirikan atau SriKameswara Sakalabhuwanatustikarana

Sarwwaniwaryyawiryya ParakramaDigjayottunggadewa dalam /1037—1052/ tarikh Saka, lamanya 15/ tahun.Selanjutnya Sri Maharaja Jayabhayaatau Sri Dharmeswara Madhusudana-

rakai halu sri lokeswara dharma

wangsa airlangga anantawikramatunggadewa / ing / 941—^964 / ikangsakakala /// lawasnya /23/ warsa // siramastri lawan putri ning sri dharmawangsa // hana pwa raja haneng nusabali yata rayi ning a(i)rlangga yata sridharmawangsawardhana marakatapangkayasthanottunggadewa / athawasang anak wungsu / ing /944 - 1002 /ikang sakakala / ri huwusnya sangprabhu a(i)rlangga / angemasi

/112/ ing I 911 I ikang sakakala //rajyannira ginawe rwang rajya yatajenggala lawan kediri / putropadananing sang prabhu a(i)rlangga // tamba-ya ning raja kawasa yatiku sakengrajya jenggala / ing / 971 - 1026 /ikang sakakala / pantara ning rajanyasri samarotsaha karunakesana dharma

wangsa kirtisingha jayantaka tunggadewa mwang putropadana nira // satu-luynya rajya wekassing prabhu a(i)r-langga cinakrawarti de ning raja rajakediri mwang putropadana nira pantara ning sowang-sowang / yata

/113/ sri jayawarsa digjaya sastra-prabhu / ing / 1026-1037 / ikangsakakala // lawasnya /11/ warsa // ate(her) sri maharaja rakai sirikan athawasri kameswara salakabhuwanatusti-karana sarwwaniwaryyawiryya parakrama digjayottunggadewa / ing /1037 - 1052 / ikang sakakala / lawasnya / 15/ warsa / satuluynya sri maharaja jayabhaya athawa sridharmmes-

Page 94: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

87

wataranindra Sutasingha dalam wara madhusdanawataranindra suta-1052—1082/ tarikh Saka, lamanya / singha / ing /1052 - 1082 / ikang saka-30/ tahun Kemudian Rakai Siii- kala / lawasnya /30/ warsa / ateher

rakai siri-

7114/ kan atau Sri Maharaja Sarmes-wara Janadhanawatara WijayarajaSamasingha NadaninwaryyawiryyaParakramadigwijayottungadewa dalam/1082—1093/ tarikh Saka, lamanya /11/ tahiin. Kemudian sang Rakai Hinoatau Sri Maharaja Aiyyeswara Madhu-sudanawatarariyaya MukharyyawiryyaParakramotunggadewa dalam /1093—11003/ tarikh Saka, lamanya /lOtahun. Selanjutnya Sri KrdncaryyadipaHandabhuwanapalaka Parakraman-indi-

/115/ ta Digwijayotiunggadewa SriGandra dalam /1103—1107/ tarikhSaka, lamanya /4/ tahun. KemudianSri Maharaja Kameswara Tri-wikramawatara Aniwaryyawiryya Pa-rakrama Digwijayotiunggadewa dalam/1107—1116/ tarikh Saka, lamanya /9/tahun. Selanjutnya Sri MaharajaSarweswara TriwikramawataraninditaSrenggalancana Digwijayotiunggadewa dalam /116—1122/ tarikh Saka,lamanya /6/.tahun. Kemudian PrabuDangdanggendis atau Prabu Kretajayadalam /1122—1144/

/116/ tarikh Saka, lamanya fill tahun.Kemudian sang Prabhu Jayasabhadalam 71144—1180/ tarikh Saka, la-

/114/ kan athawa sri maharSja sar-wweswara janaddhanawatara wijayaraja samasingha nadani waryyawir-yya parakramadigwijayottungga dewa-nama / ing / 1082 - 1093 / ikang saka-kala // lawasnya / 11/ warsa // atehersang rakai hino athawa sri maharajaaryyeswara maddhusudana watarari-

yaya mukaryyawiryya parakramot-tunggadewanama / ing / 1093 - 1103 /ikang sakakala // lawasnya /10/warsa // satuluynya sri kroncaryyadipahanda-bhuwana palakaparakramanindi-

/115/ ta digwijayottunggadewanamasri gandra / ing /1103 -1107/ ikangsakakala / lawasnya/ 4/ warsa // atehersri maharaja kameswara triwikra-mawatara aniwaryyawirya parakramadigwijayotiunggadewa / ing / 1107-1116 / ikang sakakala // lawasnya /9/wama / satuluynya sri mahai^ja sar-woswara triwikramawataranindita se-

renggalancana digwijayotiunggadewa /ing /1116 -1122 / ikang sakakala / lawasnya 161 warsa / ateher prabhudangdanggendis athawa prabhu kretajaya / ing / 1122—1144/ i-

/116/ kang sakakala / lawasnya /22/warsa // ateher sang prabhu jayasabha/ ing / 1144—1180 / ikang jakalcqla

manya /36/ tahun. la menjadi raja lawasnya /36/ warsa rasika madeg raja

Page 95: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

88

dinobatkan oleh raja Tumapel, yaituKen Arok aiau Rajasa Amurwabhumi,karena ketika itu kerajaan Kediri su-dah menjadi kerajaan yang dikalahkanoleh Tumapel atau kemudian bergantinama Singhasari. Raja Sastrajayadalam /1180—1193/ tarikh Saka, la-manya /13/ lahun. Raja Jayakatwangdalam /li93—1215/ tarikh

/117/ Saka, lamanya /22/ tahun. Ketika(tahun) /1214/ tarikh Saka kerajaanSinghasari kalah olehnya, dan kerajaandilenyapkan oleh raja Jayakatwang.Sedangkan raja Singhasari, sang PrabuKertanagara gugur. Selanjutnya dalamkisahnya lagi, beginilah raja-raja Singhasari dan Majapahit masing-masing,yaitu. Ken Arok atau Sri RanggahRajasa Amurwabhumi dalam /1104/tarikh Saka menjadi akuwu di Tumapel, Dalam /1144/ tarikh Saka, rajaKediri dikalahkan oleh

/118/ Ken Arok dalam /1149/ tarikh

Saka ia dibunuh oleh Anusapati.Kekuasaan Ken Arok lamanya /45/tahun, yaitu dalam /104—1149/ tarikhSaka, menjadi sebagai raja daerahlamanya /40/ tahun dalam /1104—1144/ tarikh Saka, sebagai rajapenguasa negara lamanya /5/ tahun.Kemudian sang Anusapati atau sangAnusanatha dalam / 1149—1171

tarikh Saka, lamanya /22/ tahun. Iadibunuh oleh Tohjaya. Selanjutnyasang Panji Tohjaya dalam /1172/

rinatwaken de ning raja tumapel yataken a rok athawa rajasa a murwabhumi// mapan samangkana rajya kediri wusdadi rajya kasoran de ning tumapelatha wa ateher gumanti ngaran singhasari // raja sastrajaya / ing /1180—1193 / ikang sakakala lawasnya / 13/warsa // raja jaya katwang / ing /1193—1215 / ikang saka-

7117/ kala / lawasnya /22/ warsa / rikaleng / 1214 / ikang sakakala / fajyasinghasari kasoran de nira mwangrajya simakna de ning raja jaya katwang // i sedeng raja singhasari sangprabhu kertanagara pejah // satuluynyari kathanya waneh mangene raja rajasinghasari mwang wilwatika sowangsowang yata / ken arok athawa sriranggah rajasa amurwa bhumi / ing (1104 / ikang sakakala / dumadr akuwuhaneng tumapel / ing / 1144 / ikangsakakala / raja kendiri kasoran dening ke-

/118/ n arok ing / 1149 / ikang sakakala / sira pinejahan de ning anusapati// kawasa ning ken arok lawasnya / 45/warsa yatiku / ing / 1104—114967 /ikang sakakala / dumadi apinakarajadesa lawasnya / 40 / warsa / ing1144—1167 / ikang sakakala / pinaka

raja kawasa nagara lawasnya 151 warsa// ateher sang anusapati / athawa sanganusanatha /ing / 1149 —1171 / ikangsakakala lawasnya / 22/ warsa //sirapinejahan de ning tohjaya // satuluynya sang panji tohjaya / ing / 1172 / i-

Page 96: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

89

7119/ tarikh Saka, lamanya hanyabeberapa bulan karena dibunuh olehsang Ranggawuni. Sang Ranggawuniatau Sri Prabhu Jayawisnuwardhanadalam /1172—1190/ tarikh Saka, la

manya /18/ tahun. Kemudian Mahara-jadhiraja Sri Kretanagara WikramaDharmottunggadewa menjadi rajaSinghasari dalam /1190—1214/ tarikhSaka, lamanya /24/ tahun. Tetapi sebe-lum itu ia sudah dinobatkan menjadiraja atau rajamuda dalam /1176/ tarikhSaka. Selanjutnya Raden

/120/ Wijaya atau Prabhu K^iarajasasang Jayawardhana sebagai raja per-tama di kerajaan Majapahit dalam /1215—1231/ tarikh Saka, lamanya /16/ tahun. Kemudian digantikan olehanaknya, ialah Kalagemet atau PrabhuJayanagiara dalam /1231—1250/ tarikhSaka, lamanya /19/ tahun. Kemudiandigantikan oleh putri Raden Wijayadari istrinya yang permaisurinya, yaituRaja rani Sri Gitarja atau Tribhuwa-nottunggadewi Jayawisnuwardhanidalam /1250—

/121/ 1272 tarikh Sa^, lamanya 1121tahun. Digantikan oleh anaknya, ialahsang Prabhu Hayamwuruk atauBhatara Prabhu Rajasanagara atauHyang Wekasing Sukha dalam /1272—1311/ tarikh Saka, lamanya /39/ tahun. Kemudian digantikan olehmenantunya, yaitu sang PrabhuWikramawardhana dalam /1311—

/119/ kang sakakdla // lawasnyakawalya pirang lek mapan pinatyan dening sang ranggawuni. sang ranggawuni / athawa sri prabhu jayawisnuwardhana / ing / 1172—1190 / ikangsakak^a / lawasnya /IS/ warsa // ate-her maharhjadhiraja sri kretanagarawikrama dharmottunggadewa madegraja singgahasari / ing / 1190—1214 /ikang sakak^la / lawasnya / 24/ warsa// tathapi sadurung ika sira wus mabhi-seka dumadi raja / athawa yuwaraja /ing / 1176 / ik^g sakakala // satuluy-nya / raden

7120/ wijaya / athawa prabhu kortara-jasa sang jayawardhana pinaka rajaprathama ing rajya wilwatikta / ing /1215—1231 / ikang sakakala / lawasnya / 16 / warsa // ateher ginantyakende ning putra nira yata / kalagemetathawa prabhu jayanagara / ing sakakala / lawasnya 719/ warsa // ateherginantyaken de ning putri ning radenwijaya lawan stri sri raja pat(n)i sirayatiku / raja rani sri gitarja / athawatribhuwanottunggadewi jayawisnuwardhani 7 ing 7 1250-

71217 1272 7 ikang sakakala 7 lawasnya722/ warsa 7 ginantyaken de ning putranira yata 77 sang prabhu hayamwurukathawa bhatara prabhu rajasanagara 7athawa hyang wekas ing sukha 7 ing1272 - 1311 7 ikang sakakala 7 lawasnya 7397 warsa 7/ ateher ginantyaken de ning mantu nira yata 7 sangprabhu wikramawardhana 7 ing 1311 -

Page 97: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

90

1351/ tarikh saka, lamanya /40/ tahun.Kemudian digantikan oleh yaitu RaniSuhita dalam /1351—1369/ tarikh

Saka,

I111! lamanya /18/ tahun. Kemudiandigantikan oleh adiknya, ialah sangPrabhu Kertawijaya atau Bhre Tu-mapel disebut Prabhu Brawijayadalam /1369—1373/ tarikh Saka, la

manya /4/ tahun. Kemudian salingberganti, yaitu Bhre Pamotan atauPrabhu Rajasawardhana atau PrabhuSinagara dalam /1373-1375/ tarikhSaka, lamanya /2/ tahun. Selanjumyalamanya /3/ tahun tidak ada raja,dalam /1375-1378/ tarikh Saka. Bhre

Wengker atau Hyang Pu-

/123/ rwawisesa dalam /1378—1388/tarikh Saka, lamanya /10 / tahun. iBhrePandansalas atau Prabhu Sura-

prabhawa atau Prabhu Singha-wikramawardhana dalam / 1388 -

1390/ tarikh Saka, lamanya /2/ tahun.Kemudian Prabhu Kretabhumi dalam /

1390—1400/ tarikh Saka, lamanya /10/ tahun. Selanjutnya ialah BataraPrabhu Girindrawardhana dalam /1400-1420/ tarikh Saka, lamanya /20/tahun. Kemudian sang prabhu Udaradalam /1420—1440/ tarikh Saka, lamanya /20/ tahun.

1351 / ikang sakakala lawasnya /40/warsa // ateher ginantyaken de ningyatiku / rani suhita / ing / 1351 1369 /ikang sakakala /

/122/ lawasnya /18/ warsa // ateherginantyaken de ning rayi nira yata //sang prabhu kertawijaya / athawa bhretumapel sinebut prabhu brawijaya / ing/ 1369 - 1373 / ikang sakakala / lawasnya /4/ warsa // ateher silihgumanti / yata bhre pamotan athawaprabhu rajasawardhana / athawaprabhu sinagara / ing / 1373 - 1375 /ikang sakakala / lawasnya /2/ warsa //satuluynya satuluynya lawasnya /3/warsa / tan hana raja/ ing / 1375 -1378 / ikang sakakala // bhre wengkerathawa hyang pu-

/123/ rwawisesa / ing / 1378 - 1388ikang sakakala / lawasnya /10/ warsa /bhre pandansalas athawa prabhu sura-prabhawa/ athawa prabhu singha-wikramawardhana/ ing / 1388 - 1390 /ikang sakakala / lawasnya / 2 / warsa// ateher prabhu kretabhumi // ing /1390 - 1400 / ikang sakakala /lawasnya /lO/ warsa // satuluynya yatabhatara prabhu girindrawardhana / ing/ 1400 -1420 / ikang sakakala / lawasnya / 20/ warsa // ateher sang prabhuudara / ing / 1420 - 1440 / ikangsakakala / lawasnya /20/ warsa //

/124/ Setelah itu kerajaan Majapahit /124/ ri huwus ika rajya wilwatiktalenyap, lalu berdiri raja Demak raja sima / tumuluy madeg raja demak raja(yang) pertama kerajaan Demak yaitu pratrama / rajya demak yatiku raden

Page 98: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

91

Raden Patah, anak Prabhu Kre-

tabhumi, dalam /1400—1440/ tarikhSaka, lamanya /40/ tahun. Diganti olehanaknya, ialah Pangeran Sabrang Lordalam /1440—1443/ tarikh Saka, la

manya /3/ tahun. Kemudian digantikanoleh adiknya, ialah Pangeran Treng-gono, dalam /1443—1468/ tarikhSaka, lamanya /25/ tahun. Selanjumyaraja Pajang, raden Hadiwijaya atauraden Jakatingkir

/125/ dalam /1468—1504/ tarikh Saka,lamanya /36/ tahun. SelanjutnyaHadiwijaya digantikan oleh AryaPangiri dalam /1504—1508 tarikhSaka, lamanya /4/ tahun. Kemudianberdiri kerajaan Mataram. Sebagai rajaperiama ialah Panembahan Senapati,anak Ki Ageng Pamanahan atau Suta-wijaya dengan nama nobat Penemba-han Senapati ing Alaga SayiddinPanatagama dalam /1508—1523/tarikh Saka, lamanya /15/ tahun.Kemudian Mas Jolang atau SultanAnyakrawati atau Pangeran Seda Kra-pyak dalam

11161 /1523—1535/ tarikh Saka, lamanya /12/ tahun. Kemudian Mas Rang-sang atau Sultan Agung Hanyakra-kusuma atau Panembahan AgungSenapati ing Alaga Ngabdurakmandalam /1535—1567/ tarikh Saka, la

manya /32/ tahun. Selanjutnya Pangeran Arya Prabhu Adi Mataram atauSusuhunan Amangkurat Pertama atauSunan Tegalwangi dalam /1567—

patah putra ning prabhu kertabhumi /ing /1400 - 1440 / ikang sakakala /lawasnya / 40/ warsa // ginanti de ningputra nira yata pangeran sabrang lor /ing / 1440 - 1443 / ikang sakakala /lawasnya /3/ warsa // ateher ginantyaken de ning rayi nira yata // pangerantrenggono / ing / 1443 - 1468 / ikangsakakala / lawasnya /25/ warsa // satuluynya / raja pajang / raden hadiwijaya / a thawa raden jakatingkir /

7125/ ing / 1468 - 1504 / ikang sakakala / lawasnya / 36/ warsa // satuluy-nya hadiwijaya ginantyaken de ningarya pangiri /ing / 1504 - 1508 / ikangsakakala / lawasnya /4/ warsa // ateherngadeg rajya mataram pinaka rajaprathama yata // panembahan senapatiputra ki ageng pamanahan athawasutawijaya lawan namasidam panembahan senapati ing alaga sayidin-panatagama / ing /1508 - 1523 / ikangsakakala / lawasnya /15/ warsa //ateher mas jolang athawa sultan anyakrawati / athawa pangeran seda kra-pyak ing

/126/ / 1523 - 1535 / ikang sakakala /lawasnya /12/ warsa / ateher mas rang-sang athawa sultan agung hanyakra-kusuma / athawa panembahan agungsenapati ing alaga ngabdurakman / ing/ 1535 - 1567 / ikang sakakala lawasnya / 32 / warsa // satuluynya/ pangeran arya prabhu adi mataramathawa susuhunan amangkurat prathama / athawa sunan

Page 99: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

92

1599/ tarikh Saka, lamanya /32/ tahun.Kemudian Pangeran Adipati Anomatau Susuhunan Amang-

11271 kurat Kedua dalam /1599/ sam-

pai sekarang. Pelengkap: Ada jugasang mahakawi dari Jawa Timur yangmengatakan bahwa Ken Arok itu lamanya menjadi akuwu Tumapeladalah /40/ lahun, dalam /1104—1144/

tarikh Saka, kemudian /25/ tahun,dalam /1144—1169/ tarikh Saka se-

bagai raja berkuasa di wilayah JawaTimur karena dalam /1144/ tarikh Sa

ka kerajaan Kediri kalah dan ditunduk-kan oleh Tumapel. Sedangkan Anusa-pati, yaitu Anusanatha, berkuasa-

/128/ di kerajaan hanya setahun dalam/1169/ tarikh Saka. Berhentilahkisahnya sejenak. berganti kisahnyalagi. Seperti beginilah tersiarnyaagama Islam di Jawadwipa dan pulau-pulau di wilayah Nusantara, denganpemimpin agama Islam termasuk parawali di Jayadwipa, begini. Adapunsemua yang datang dari negara-negaraArab sebelah selatan Parsi denganmenumpang perahu besar, Syam,Kibti, mereka memeluk agama Rasul.Diantara mereka, satu

/129/ dua orang ada yang kemudianberdiam di Suwamabhumi sebelah

utara dan kota Warugasik di Jawadwipa. Begitu juga ada yang meng-

tegalwangi / ing / 1567 - 1599 / ikangsakakala / lawasnya /32/ warsa //ateher pangeran adipati anom athawasusuhan amang-

11271 kurat dwitya / ing /1599/ tekaning mangke // panyangkep / hanajuga sang mahakawi sakeng jawaweian ikang mangucarahaken yan kenarok ika / lawasnya dumadi akuwulumaf)el yatiku /40/ warsa ing / 1104 -1144 / ikang sakakala / ateher / 25/warsa / ing / 1144 - 1169 / ikangsakakala / pinaka raja kawasa i bhumijawa wetan mapan ing / 1144/ ikangsakakala (rajya kediri kasoran mwangkalindih de ning tumapel / i sedenganusapati yata anusanatha nyakra-

/128/ warti rajya kawalyasawarsa / ing/ 1169 / ikang sakakala // henengaknang kathanya sakareng / gumantyakenkathanya waneh / makadi mangenesumamyagameslam haneng jawadwipamwang nusa nusa ring bhumi nusantara / lawan dang accaryyagameslamsapinasuk sang kamastwing jawadwipa / mangkana // hana pwa sakwehing paneka sakeng nagara nagarangarab bang kidul parsi lawan maha-wan prahwagong / syam kibti nagarisira pamekul agami rasul / pantaraning sira / sasiki

/129/ rwang siki / hanekang atehertamolah ing swarnabhumi bangIwar mwang kitha warugasik ingjawadwipa // kumwa juga hanekang

Page 100: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

93

ajarkan agama Islam. Tetapi semuapenduduk pribumi Jawadwipa me-meluk dan memuja bhatara Sangkara,Budhayana, Bhatara Wisnu, danmemuja leluhur. Sedangkan pendudukSuwarnabhumi memeluk agamaBudhayana . Karena itu agama Rasulyang diajarkan kepada penduduk tidakberhasil tersiar di desa-desa; hanyasatu dua orang

7130/ penduduk. Sedangkan pemukaagama Islam selalu mengusahakannya.Sebabnya semua penduduk, tentara,petinggi kerajaan dan sang raja tidakingin mengganti agamanya. Tetapi diSuwarnabhumi sebelah utara sudahbanyak orang Arab, orang Parsi,Syam, Kibti dan lainnya lagi yangberdiam di sana. Maka ia, Seh Hibatal-lah dari Parsi datang ke Suwarnabhumi, kemudian di Jawadwipa, lalumenuju ke Suwarnabhumi lagi. Anak-cucunya ada

/131/ yang berdiam di Jawadwipa,Suwarnabhumi, Sanghyang Hujung,India, Cina, Campa, dan lainnya lagi.Cucunya yang perempuan, yang berdiam di Jawa Timur, meninggal dalamseribu lebih empat tarikh Saka. Suamicucunya adalah orang kaya dariSuwarnabhumi, beranak beberapaorang, berdiam di Jawadwipa, adayang bodiam di Suwarnabhumi, danbanyak negara. Adapun Seh SayidHibatallah Ibnu Muhammad dengan

mawarah warahaken agameslam /tathapi sakweh ing janapada pribhumijawadwipa mekul mwang bhatarasangkharapuja / budhayanapuja /bhatara wisnupuja / lawan pitrepuja //i sedeng janapada swamabhumi mekulagama budhayana / matangyan agamarasul ikang winarahaken ring janapadatan paphala sumar ring desa desa /kawalya sasiki rwang siki

7130/ janapada 77 i sedeng dang accar-yagameslam nityasa calambeknya 77hetunya sakweh ing janapada 7 wadya-bala/ amatya rajya lawan sang ma-haprabhu tatan ahyun gumantyakenagama nira 7/ tathapi haneng swamabhumi bang Iwar wus akweh wwangngarab wwang parsi / syam kibtimwang lenya waneh ikang tamolahrikanang // matangyan sira seh hibatallah sakeng parsi nagari tekengswamabhumi / ateher ring jawa dwipateher u mareng swamabhumi manih //anak putu nira ha-

7131/ nekang tamolah ing jawa dwipa /swamabhumi/ sang(hyang) hujung 7bharata nagari / cina nagari 7 campamwang lenya manih // putu nira wano-dyanung tamolah ing jawa wetanangemasing sahasra punjul pat ikangsakakala 7/ swami putu nira wwangrajabrana sakeng swamabhumi/ manakta pirang siki tamolah haneng jawadwipa 7 hanekang tamolah ing swamabhumi/ mwang pirang nagari // hanapwa seh sayid hibatallah ibnu muham-

Page 101: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

94

dua orang kerabatnya kemudianmenuju Suwarnabhumi, berdiam diSana beberapa tahun.

7132/ Selanjutnya kembali ke nega-ranya. Dan Seh Sayid itu adalahketurunan Sayidina Ali ibnu AbiThalib, menantu Rasul Muhammad.Selanjutnya menurut kisahnya lagi,Seh Sayid Hibatallah beranak beberapa orang. Dua orang di antaranyaialah Seh Sayid Maimun dan SehMuhammad Saleh. Adapun Seh SayidMaimun beranak beberapa orang.Salah seorang di antaranya, Fatimah,kemudian kawin dengan Sayid AbuHasan, orang kaya dan berdiam diJawa Timor. Dari perkawinan mereka,lahir beberapa

7133/ orang. Di antaranya Seh SayidAbdurakman berdiam di kota Tarim,

negara Arab sebelah selatan. Anakyang lainnya lagi, ada yang berdiam diJawadwipa, Gujarat, dan Suwarnabhumi. Seh Sayid Abdurakman beranak beberapa orang, seorang di antaranya perempuan, yaitu Sarah, diper-istri oleh Seh Sayid Abdulmalik danberanak beberapa orang. Di sana adajuga yang berdiam di Jawadwipa.Sedangkan adik Seh Sayid Maimun,yaitu Seh Muhammad Saleh pergi

71347 dari negara Parsi. Kemudianberdiam di Paseh, di wilayah Suwama-dwipa sebelah utara. Seh MuhammadSaleh beristrikan putri Sultan Paseh,

mad lawan rwang siki wwang sahakira neher umareng swamabhumi/ ta-molah rikung pirang warsa/

71327 satuluynya wangsul ring nagarinira // mwang seh sayid ika hana taputropadana ning sayidina ali ibnu abithalib mantu ning rasul muhammad /satuluynya ri kathanya manih / sehsayid hibatallah manak pirang siki7rwang siki pantara ning yata / sehsayid maimun mwang seh muhammadsaleh 7/ hana pwa seh sayid maimunmanak pirang siki/ salah tunggal pan-taranya fatimah atemu tangan lawansayid abu hasan wwang rajabranamwang tamolah ing jawa wetan/ingpasanggaman nireka manak pirang

71337 siki/ pantaranya seh sayid- abdurakman tamolah ing kitha tarim ngarabnagari bang kidul/ ikang putra lenyawaneh/ hanekang tamolah ing jawadwipa/ gujarat mwang swamabhumi /seh sayid abdurakman manak pirangsiki/ salah tunggal pantaranya stri yatasarah/ pinakastri de ning seh sayid abdulmalik mwang manak pirang sikirikanang lawan hana jugwung tamolah ing jawa dwipa // i sedeng rayining seh sayid maimun yatiku sehmuhammad saleh lung

71347 ha sakeng parsi nagari // atehertamolah haneng paseh i bhumi swamadwipa bang Iwar // seh muhammadsaleh mastri lawan putri sultan paseh

Page 102: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

95

Rokayah namanya, putri Seh SayidBiuhanuddin Ibrahim dengan namanobat Sultan Malik Ibrahim Makdum.Adapun Seh Sayid BurhanuddinIbrahim itu asal-mulanya dari Gujaratdi wilaayah India, anak Seh SayidMakdum Sidik yang lama sudah ber-diam di negara Parsi dan beristrikanwanita

7135/ Parsi, lalu beranak beberapaorang. Salah seorang di antaranya SehSayid -Hibatallah. Kemudian semuaanak-cucu Seh Sayid Makdum Sadikmenjadi guru agama Islam di beberapanegara. Demikian juga menjadi raja dibeberapa negara karena mereka adalahketurunan Rasul Muhammad. Se-

lanjutnya menurut cerita dari sangmahakawi dari Paseh, sang mahakawiJawa Timur, sang mahakawi dari Cire-bon, sang mahakawi dari negara Arab,

7136/ Kudus, Surabaya, dan ahli silsi-lah kerajaan Cirebon dan Banten, dansang dharmadyaksa kerasulan, begini(kisah) keturunan Rasul Muhammadsampai ke semua guru agama Islamdan Sultan-sultan di pulau-pulauwilayah Nusantara. Inilah (yang)sampai (kepada) penyusun; RasulMuhammad beranak Fatimah Aj-jahra, di peristri oleh Sayid Ali ibnuAbi Thalib. Dari perkawinan merekalahir Sayid Husen As-sabti, beranakImam Jainal Abidin. Imam Jainal

rokayah ngaran ira/ putri ning sehsayid burhanuddin ibrahim lawannamasidam sultan malik ibrahim

makdum7 hana pwekang seh sayidburhanuddin ibrahim purwaprastawanira sakeng gujarat i bhumi bharatanagari/ putra ning seh sayid makdumsidik ng atita nira tamohan ing parsinagari mwang mastri lawan wanodya

71357 parsi tumuluy manak pirang siki7 salah tunggal pantaranya seh sayidhibatallah 77 tamuluy sakweh ing anakpulu ning seh sayid makdum sadikdumadi dang accaryagameslamhaneng pirang pirang nagari/ kumwajuga dumadi raja haneng pirang nagari77 mapan sira hana ta putro padananing rasul muhammad7 satuluynyamituhu katha sakeng sang mahakawisakeng paseh/ sang mahakawi jawawetan sang mahakawi sakeng carbonsang mahakawi sakeng ngarab nagari

7136/ kudus surab yeki mwang sanggotra sawala rajya carbon lawan ban-ten mwang sang dharmadyaksaringkarasulan mangene puyopadana ningrasul muhammad ika ning sakweh ingdang accaryagameslam mwang sultansultan ri nusa nusa ing bhumi nusantara / nihan tekang panusun/ rasulmuhammad/ manak fatimah ajjahra pinakastri de ning sayidina ali ibnu abithalib/ ing pasanggaman nira manaksayid husen assabti / manak imamjainal abidin imam jaina-

Page 103: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

96

/137/ Abidin beranak Muhammad A1Bakir. Muhammad al-Bakir beranak

Imam Japar Sadik. Imam Japar Sadikberanak Ali al-Uraidi. Kemudian Ali

al-Uraidi beranak beberapa orang. Duaorang di antaranya ialah Sulaiman al-Basri dan Muhammad an-Nagib aiauSayid Idris namanya lagi. Itu adalahketurunan yang ketujuh. SelanjumyaSulaiman al-Basri berdiam di Parsi,beranak beberapa orang. Salah seorangdi antaranya Abu Jaid dl-Isri, berdiamdi Sira. Ab Jaid al-Basri beranak SayidAhmad

/138/ al-Baruni. Kemudian al-Baruniberanak Sayid Idris al-Malik. SayidIdris al-Malik beranak MuhammadMakdum Sidik. Seh Sayid Muhammad(Ma)kdum Sidik beranak Seh SayidHibatallah. Seh Sayid Hibaiallah beranak Sayid Maimun. Sayid Maimunberanak Fatimah diperistri oleh SehSayid Hasan dan dia meninggal diJawa Timur. Dari perkawinan Fatimahdengan Seh Sayid Hasan dari negaraArab sebelah selatan itu, beranakbeberapa orang. Salah seorang di antaranya ia-

/139/ lah Sayid Abdurakman, berdiamdi kota Tarim. Sayid Abdurakmanorang kayaraya, beranak beberapaorang. Salah seorang di antaranyaperempuan, yaitu Sarah, diperistri olehSeh Sayid Abdulmalik. Dari perka-winannya beranak beberapa orang.Kemudian Seh Sayid Abdulmalik dari

11311 1-abidin manak muhammad al-bakir/ muhammad al-bakir manakimam japar sadik/ imam japar sadikmanak ali al-uraidi // ateher ali al-uraidi manak ta sira pirang siki /rwang siki pantaranya yata / sulaimanal-basri/ mwang muhammad an-nagibathawa sayid idris ngaran ira waneh //iti hana la putropadanakang saptama // satuluyna sulaiman al-basri tamolahing parsi manak pirang siki / salahtunggal pantaranya abu jaid al-Isritamolah i sira // abu jaid al-basrimanak sayid ahma

/138/ d al-baruni // ateher al-barunimanak sayid idris al-malik/ sayid idrisal-malik manak muhamma(d) (ma)k-dum sidik manak seh sayid muhammad makdum sidik manak seh sayidhibatallah // seh sayid hibatallahmanak sayid maimun sayid niaimunmanak fatimah pinakastri de ning sehsayid hassan mwang sirangemasihancng jawa wetan/ ing pasanggamannira fatimah lawan seh sayid hassansakeng ngarab nagari bang kidul manak ta pirang siki/ salah tunggal pantaranya ya

/139/ tiku sayid abdurkman tamolahing kitha tarim sayid abdurakmanwwang rajabrana manak pirang sikisalah tunggal pantaranya wanodyayatiku/ sarah pinakastri de ning sehsayid abdulmalik/ ing pasanggamannira manak ta pirang siki // ateher seh-sayid abdulnudik sakeng tarim ngalih

Page 104: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

97

Tarim pindah menuju negara Indiadengan anak-istrinya. Di sana Sehsayid Abdulmalik beristri lagi denganputri penguasa desa di negara India.Mula-

/140/ nya Seh Sayid Abdulmalik terke-nal bemama Asamat Khan. AdapunSayid Abdulmalik (adalah) anak AlwiAmir Fagih. Alwi Amir Fagih anakMuhammad. Muhammad anak All al-Gajam. Ali al-Gajam anak Sayid Alwi.Sayid Alwi anak Muhammad. Muhammad anak Ubaidillah. Ubaidillahanak Ahmad al-Muhajir. Ahmad al-Muhajir anak Isa al-Basri. Isa al-Basrianak Muhammad an-Nagib, yaitu

/141/ adik Sulaiman al-Basri.Keduanya keturunan ketujuh dari Ra-sul Muhammad. Karenanya SayidAbdulmalik dengan istrinya, Sarah,adalah keluarga yang sama asalnya.Selanjutnya dikisahkan lagi, SayidAbdulmalik dengan puiri negara Indiaberanak beberapa orang. Salah satu diantaranya yaitu bernama al-AmirAbdullah Khanuddin atau Maulana

Abdullah namanya lagi. AbdullahKhanuddin beranak beberapa orang.Sa-

7142/ lah seorang di antaranya ialah al-Amir Ahmadsyah Jalaluddin, disebutjuga Jainal Abidin al-Kabir. Kemudianal-Amir Ahmadsyah Jalaluddin beranak beberapa orang, salah seorang di

umareng bharata nagari lawan anakstri nira // rika seh sayid abdulmalikmastri manih lawan putri ning sangpangawasa desa haneng bharata nagri // wita- .

7140/ n ikang seh sayid abdulmalikpramanaran asamat khan/ hana pwe-kang sayid abdulmalik anak ing alwiamir fagih 77 alwi amir fagih anak ingmuhammad/ muhammad anak ing alial-gajam 7 ali al-gajam anak ing sayidalwi/ sayid alwi anak ing muhammad/muhammad anak ing ubaidillah/ ubaidillah anak ing ahmad al-muhajir //ahmad al-muhajir anak ing isa al-basri77 isa al-basri anak ing muhammad an-nagib yatiku

71417 rayi ning sulaiman al-basri //karwanya putropadananun saptamasakeng rasul muhammad 7 matangyansira sayid abdulmalik lawan stri nirasarah hana ta kulawandha tunggalkawitan nira // satuluynya ri kathawaneh sayid abdulmalik lawan putribharata nagari manak pirang siki / salah tunggal pantaranya yatiku pramanaran al-amir abdullah khanuddin

athawa maulana abdullah ngaran irawaneh // abdullah khanuddin manak ta

pirang siki / sa-

71427 lah tunggal pantaranya yata al-amir ahmadsyah jalaluddin sinebutjuga jainal abidin al-kabir // ateher al-amir ahmadsyah jalaluddin manak tapirang siki/ salah tunggal pantaranya

Page 105: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

98

antaranya ialah Imam Jamaluddin al-Husen atau disebut juga Jamaluddinal-Kabir dari negara India. ImamJamaluddin al-Husen menuju Kambujadan selanjutnya berdiri di sana sebagaiguru agama Islam dan menyiarkanagamanya kepada penduduk.

/143/ Selanjutnya kisahnya lagi. ImamJamaluddin al-Husen atau disebut

Sayid Husen beranak beberapa orang.Tiga orang di antaranya yaitu, pertamaAli Nurul Alim; kedua Barkat Jainal

Alim; dan ketiga Ibrahim Jainuddinal-Akbar. Ali Nurul Alim berdiam di

negara Mesir dan beristrikan putriMesir, beranak beberapa orang, lelakidan perempuan. Empat orang di antaranya, pertama Sarif Sulaiman al-Bagdad, menjadi raja di sebuah kota dinegara Bagdad dan

/144/ tak punya anak. Kedua, SarifahHalimah, diperistri oleh Seh DatukKahfi, guru agama Islam dari HujungMendini. Ketiga, Sarif Abdullah al-Masir, menjadi raja di sebuah kota dinegara Mesir, dan beristrikan NayLara Santang atau Sarifah Mudaim,putri raja Jawa Barat di tanah Jawa-dwipa. Dan keempat, Sarif Abubakar.Dari perkawinan Sarifah Halimahdengan Seh Datuk Kahfi atau SehNurjati atau Seh Maulana Idhafi na-manya la-

yata imam jamaluddin al-husen athawasinebut juga jamuluddin al-kabir // sa-keng bharata nagari // imam jamaluddin al-husen umareng kamboja /mwang satuluynya tamolah rikung/ pi-naka dang accaryagameslam mwangsumaraken ikang agama nira jana-pada //

/143/ satuluynya ri kathanya manih/imam jamaluddin al-husen athawasinebut sayid husen manak ta pirangsiki/ telung siki pantaranya yatiku/prathama ali nurul alim dwitya berkatjainal alim mwang tritya ibrahimjainuddin al-akbar // ali nurul alimtamolah ing mesir nagari mwangmastri lawan putri mesir/ manak pi-rang siki/ jalu lawan stri / patang sikipantaranya prathama sarif sulaiman albagdad/ dumadi ratwa sawiji kithahaneng bagdad nagari mwang

/144/ sira tanpanak/ dwitya sarifahhalimah pinakastri de ning seh datukkahfi dang accaryagameslam sakenghujung mendini // triya sarif abdullahal-masir dumadi ratwing sawiji kithahaneng mesir nagari/ mwang mastrilawan nay lara santang athawa sarifahmudaim putri nira raja jawa kulwan ibhumi jawa dwipa // mwang caturthasarif abubakar/ ing pasangaman nirasarifah halimah lawan seh datuk kahfi/

athawa seh nurjati/ athawa sehmaulana idhafi ngaran ira wa-

Page 106: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

99

/145/ gi, beranak empat orang ketikaia berdiam di negeri Bagdad, putia itudi antaranya masing-masing yaitu, per-tama, Sarif Abdurahman. Kedua, Sarif

Bagdad. Ketiga, Sarif Abdurakim, dankeempat, Sarif Hafiddin Abbas. Sejakkecil keempat orang anak SarifahHalimah itu menjadi arpakanak (?)dipelihara oleh uwaknya, ialah SultanSulaiman Bagdad sampai usia remajamereka. Karena ayah ibunya berangkatke Jawadwipa dan ber-

/146/ diam di gunung Amparan dinegeri Cirebon. Karena Seh DatukKahfi menjadi guru agama Islam danmenyiarkan atau mengajarkan agamaRasul kepada penduduk negeri Cirebon. Teiapi kelak keempat anaknyadatang ke Jawadwipa, yaitu ke negeriCirebon bersama-sama dengansahabatnya. Mereka tersebar di bebe-lapa tempat sebagai pengajar agamaIslam kepada penduduk di Pasamba-ngan Junti. Japura, Panjunan, danbeberapa desa lainnya lagi. Kemudian

/147/ ia beridam di desa di situ. Dari

perkawinan Sarif Abdullah denganSarifah Mudaim, beranak lelaki duaorang, ialah di antaranya masing-masing, Syarif Hidayat dan Syarif Nunil-lah namanya. Adapun Seh DatukKahfi anak guru agama Islam yangberdiam di Malaka di tanah HujungMendini. Belum lama ia berdiam di

situ, dan negara asalnya yaitu negaraParsi. Sedangkan kakak perempuan

/145/ neh manak ta patang siki/ ri kalasira tamolah ing bagdad nagari // ikangputra pantaranya sowang sowang

yatiku/ prathama sarif abdurahmandwitya sarifah bagdad tritiya sarifabdurakim mwang catrutha sarif hafiddin abbas witan siia raray patang sikiputra ning sarifah halimah/ dumadiaipakanak inupakara de ning uwa nirayata sultan sulaiman badad tka ningyuswa nira tanina // karana ramarenanira lungha ring jawa dwipa/ layan ta-

/146/ molah ing giri ngamparan i cer-bon nagari // mapan seh datuk kahfl(pi)naka dang accaryagamaslam lawansumeraken athawa pawarah warahagama rasul ring janapada carbonnagari // tathapi dlaha patang siki putranira ring jawa dwipa yateng carbonnagari pasamudaya paricara mwangmitra nira // marika kasawus ing pirangpanggwanan pinaka sang pawarah warah agamaslam ring janapada hanengpasambangan junti/japura/panjunan-mwang pirang desa len waneh/ ateher

7147/ sira tamolah ing desa rikung //ing pasanggaman nira sarif abdullahlawan sarif mudaim manak ta jalurwang siki yata pantaranya sowangsowang / syarif hidayat lawan syarifnurullah ngaian ira // hana pwa seh datuk kahfi putra ning dang accaryaga-meslam il^g tamohan ing malaka ibhumi hujung mendini // tatan lawassira tamohan hana rikung/mwang par-wapiastawa nira yatiku parsi nagari// i

Page 107: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

TOO

Seh Datuk Kahfi diperistri oleh kepaladaerah Ha-

7148/ Sanuddin atau Seh Khuro di

Karawang. la dari negara Campa. OlehMangkubumi Jumajan Jati juga se-bagai syahbandar Muhara Jati diberitempat tinggal dan pengajaran agamaRasul tidak dilarang ke desa-desa didaerah kekuasaan sang mangkubumi.Selanjutnya kisahnya lagi, yaitu anakkedua Imam Jamaluddin, yaitu BarkatJainal Alim. Barkat Jain^ Alim ber-anak beberapa orang. Di antaranyaialah, Maulana Abdul-

7149/ Gafur atau Maulana MalikIbrahim namanya lagi. Kedua, Ah-madsyah Jainal Alim. Maulana AbdulGafur beranak beberapa orang, salahseorang di antaranya ialah MaulanaMahdar Ibrahim. Maulana Mahdar

Ibrahim beranak beberapa orang. Duaorang lelaki dan perempuan, diantaranya ialah, yang lelaki MaulanaFadhillah al-Paseh atau orang BesarPas^, Tubagus paseh namanya lagi.Setelah menjadi bupati Sundakelapa,b^nama nobat Maulana Fadhillah

sedeng rakestri ing seh datuk kahfipinakastri de ning naya mandala ha-

71487 sanuddin athawa seh khuro

haneng krawang sira sakeng campanagari // dening mangkubumi jumajanjati juga pinaka sangjuru labuhan muhara jati wineh ta panggwanan mwangpawarah warah agama rasul tanwinighnan ring desantara ring mandalakawasa nira sang mangkubhumi //satuluynya ri kathanya waneh yatikuputra dwitya ning imam jamaluddinyatiku barkat jainal alim barkat jainalalim manak ta pirang siki/ rang sikipantaranya yata/ maulana abdu-

71497 Igafur athawa maulana malikibrahim ngaran ira waneh // dwityaahmadsyah jainal alim maulana abdul-gafur manak ta pirang siki/ salahtunggal pantaranya yata maulanamahdar ibrahim maulana mahdar

ibrahim manak ta pirang siki/ rwangsiki jalu lawan stri pantaranya yata/ikang jalu maulana fadhillah al-pasehathawa wwang agung paseh/ tubaguspaseh ngaran ira waneh // ri huwusdumadi bopati sundaklapa/ namasidammaulana fadhillah

71507 Khan al-Paseh ibnu MaulanaMahdar Ibrahim al-Gujarat. Sedang-kan adik perempuannya ialah SarifahHabibah binti Maulana MahdarIbrahim al-Gujarat Kemudian dia ber-diam di Panguragan Cirebon, terkenal

71507 khan al-paseh ibnu maulanamahdar ibrahim al-gujarat/ i sedengyayistri nira yata sarifah teibibah bintimaulana mahdar ibrahim al-gujarat/ateher sira tamolah haneng panguragancarbon pramanaran nay ageng pangu-

Page 108: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

101

sebagai Nay Ageng Paguragan. Se-lanjutnya kisahnya lagi: Adapun anakImam Jamaluddin al-Husen yangketiga ialah Ibrahim Jainuddin al-Akbar aiau Maulana Syamsu Tamresnamanya. Berdiam di negara Campa.Kemudian Ibrahim Jainuddin al-

/151/ Akbar beristrikan puiri rajaCampa, yaitu Dewi Candrawulannamanya. Sedangkan adik Dewi Candrawulan, yaitu Dewi Dharawali,diperisiri oleh raja Majapahit dan diaberdiam di Jawadwipa. Dari perka-winan Ibrahim Jainuddin al-Ak^ de-ngan Dewi Candrawulan, beranakbeberapa orang. Dua orang di an-taranya ialah Ali al-Musiada namanya,dan Ali Rahmatullah namanya. Ali al-Mustada datang ke Jawadwipa, disebutTubagus Ngalimin.

/152/ Sedangkan adiknya, Rahmatullah, disebut Tubagus Rahmat atauSusuhunan Ampel. Yang sebenamya,semua sang sejati atau disebut wali,demikian juga sunan dan guru agamaIslam di pulau-pulau di tanah Nusan-tara dan negara lain, yaitu HujungMendini, Campa, Kambuja, negaraIndia, Parsi, atau dari Masyrik sampaike Magribi, dan lainnya lagi, adalahketurunan Rasul Muhammad. De

mikian juga Seh Datuk Kahfi

11521 dan wali-wali lainnya. Demikianjuga dengan Seh Lemah Abang. Be-

ragan / satuluynya ri kathanya waneh// hana pwa putra ning imamjamaluddin al-husen ikang tritya yataibrahim jainuddin al-akbar athawamaulana syamsu tamres ngaran ira /tamohan ing campa nagari // ateheribrahim jainuddin al-a-

/151/ kbar mastri lawan raja campayaitu dewi candrawulan ngaran ira // isedeng rayi ning dewi candrawulanyatiku dewi dharawati pinakstri dening raja wilwatika mwang sira tamo-lah ing jawa dwipa // ing pasanggamannira-Ibrahim jainuddin al-akbar lawandewi candrawulan manak ta pirangsiki/ rwang siki pantaranya yata ali al-musiada ngaran ira / mwang ali rahmatullah ngaran ira // ali rahmatullah ngaran ira // ali al-mustada tekeng jawa

dwipa / sinebut tubagus ngalimin i-

/152/ sedeng rayi nira ali rahmatullahsinebut tubagus rahmat athawasusuhunan ampel / ikang sayuktinyasakweh ing sang kemastwing athawasinebut wali/ kumwa juga sunan lawandang accarya gameslam ri nusa nusaibhumi nusantara mwang len nagariyatiku hujung mendini / campa /kamoja/ bharata nagari/ parsi/ athawasakeng masarik teka ning magribi/mwang lenya waneh / hana ta putropa-dana ning rasul muhammad mangkanajuga sira seh datuk kahfi

/153/ lawan wali wali lenya / kumawajuga lawan seh lemah abang mangkana

Page 109: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

102

gitulah kekerabatan mereka. Seh SayidAbdulmalik, ialah Maulana Abdul-

malik yang berdiam di negara Indiaberanak beberapa orang, di antaranyaal-Amir Abdullah Khanuddin. la ber

anak beberapa orang, dua orang diantaranya yailu peitama, al-Amir Ah-madsyah Jalaluddin; kedua, Seh KadirKaelani. Selanjutnya Seh Kadir Kae-lani beranak, yaitu Seh Maulana Isa,ialah Seh Datuk Isa nama-

/154/ nya lagi, berdiam di negaraMalaka. Seh Datuk Isa beranak bebe

rapa orang; dua orang di antaranyaialah, pertama Seh Datuk Ahmad, kedua Seh Datuk Soleh. Kemudian Seh

Datuk Ahmad beranak beberapa

orang; liga orang di antaranya ialah,yang pertama perempuan, kedua SehDatuk Kahfl, ketiga Seh Bayan. Se-dangkan Seh Datuk Soleh beranak SehAbdul-Jalil atau Seh Jabaranta, ialah

Seh Lemah Abang lagi. Seh LemahAbang beranak

/155/ Seh Datuk Pardhun. Berhentilah

kisahnya sejenak, berganti dengankisah lama lagi. Begini: semua guruagama Islam dan kerajaan Demak,Cirebon, Banten, dan lainnya lagi.Adalah (seorang) Ali Rahmatullah,raden Rahmat namanya lagi. Ketikaberusia muda ia belajar agama Rasulkarena berguru kepada ayahnya dinegara Campa. Setelah itu ia berangkatke Jawadwipa, Dalam perjalanannya,la berhenti di Palembang di Suwama-

pamanakan nira // seh sayid abdulmalik yata maulana abdulmalik ikangtamolah ing bharata nagari manak pi-rang siki / pantaranya al-amir abdullahkhanuddin rasika manak ta pirang siki/rwang siki pantaranya yatika prathamaal-amir ahmadsyah jalaluddin / dwitiyaseh kadir kaelani / satuluynya sehkadir kaelani manak yata / sehmaulana isa yata seh datuk ing ngara-

7154/ n ira waneh/ tamolah ing malakanagari/ seh datuk isa manak ta pirangsiki / rwang siki / pantaranya yata prathama seh datuk ahmad dwitiya sehdatuk soleh // ateher seh datuk ahmad

manak ta pirang siki/ telung siki pantaranya yatika/ ikang prathama stridwitya seh datuk kahfi/ tritya sehbayan/ i sedeng seh datuk soleh manakta seh abduljalil athawa seh jabaranta/yata seh lemah abang ngaran irawaneh // seh lemah abang manak ta

/155/ seh datuk pardhun/ henengaknang katahanya sakareng/ gumantyaknarumuhun katHanya waneh / mangenesakweh ing dang accaryagameslan la-wan rajya demak carbon bantenmwang lenya manih // hana pwa siraali rahmatullah / raden rahmat ngaranira waneh / kala yuswa taruna rasikawidagda magama rasul apan magururing ayayah nireng campa nagaririhuwus ika rasika lungha marengjawa dwipa/ ing lampah ira (nadeg

Page 110: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

103

bhumi. Ali Rahmatullah di

/156/Palembang hanya enam bulan,sambil mengajarkan agama Rasul ke-pada penduduk. Bupati Palembang,yaitu Arya Damar namanya, memelukagama Rasul dengan nama nobatArya Abdillah. Berkat karyanya sen-diri Ali Rahmatullah itu, Arya Dillah,yaitu Arya Damar bupati Majapahitdi Palembang, beristrikan putri Cina.Beranak Raden Kusen yang kelakdisebut Dipati Terung. Sang putriCina, yang namanya Siu Ban-ci.jugaibu-nya Raden Patah Sultan Bintara. Da-

/157/ ri perkawinan sang putri Cinadengan raja Majapahit, Prabhu Kre-tabhumi dengan nama nobat PrabhuBrawijaya kelima. Selanjuinya AliRahmatullah menuju Jawadwipa, ber-henli sementara di negara Banien. Disitu sang Ali mengajarkan agamaRasul kepada pendudii. Tidak lamaantaranya, ia pergi ke Jawa Timur,menuju sanak keluarganya di isianaMajapahit. Di situ Ali Rahmatullahbertemu dengan Nay Mas RatuDwarawati, istri Prabhu (raja) Majapahit. Karena Nay

7158/ Mas Ratu Dwarawati adalah adik

Nay Mas Candrawulan, ibu Ali Rahmatullah. Sang ratu menyambut gem-bira kedatangan keluarganya. Diibukota Majapahit ia berdiam selamatiga bulan, kemudian Ali Rahmatullahberdiam di Ampel Denta, Surabaya. Disini Ali Rahmatullah, yaitu Raden

taya haneng palembang i swarna-bhumi// ali rahmatullah ing

/156/ palembang kawala nemang can-dra I lawan mawaramarahaknagama rasul ring janapada // bupati palembang yata arya damar ngaran iramekul agama rasul lawan namasidamarya abdillah / apan swakarya niraali rahmatullah ika // arya dillah /yata arya damar bupati wilwatiktengpalembang mastri lawan putri cina /manak raden kusen anung dlaha

sinebut dipati terung // sang putricina / ikang ngaran siu ban ci / jugarena nira raden patah sultan bintara/sa-7157/ keng pawiwahan nira sang putricina lawan raja wilwatikta prabhukretabhumi lawan namasidam prabhuBrawijaya pancama / satuluynya alirahmatullah / umareng jawa dwipamandeg sawatareng banten nagari //liking sang ali mawaramarahaknagamirasul ing janmapada // datan lawaspantara ning rasika lungha ring jawawetan anjujug wwang pasanak pirengwilwatikta kadatwan / riking ali rah-matulah matemu lawan nay mas ratu

dwarawati stri nira prabhu wilwatikta /7 apan na-

71587 y mas ratu dwarawati hana tarayi nira nay mas candrawulan renanira ali rahmatullah 7/ sang ratu ma-nungsung sukha katekan wang pasanak nira // ing kithagdng wilwatiktalawas ira telung candra // tumuluy alirahmatullah tamolah ing ampel dentasurabayeki // riking ali rahmatullah 7

Page 111: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

104

Rahmat, disebut Susuhunan Ampel.Lamalah ia mengajarkan agama Islamkepada penduduk Ampel denta.Semuanya penduduk yang memelukagama Rasul tiga ribu orang. AllRahmatullah. ialah

/159/ Sunan Ampel, kawin denganputri bupati Majapahit di Tuban, radenAriya Teja, yaitu Nay Mas Retnawati,Nay Ageng Manila namanya lagi. Dariperkawinannya, beranak beberapaorang. Empat orang di antaranya ialah,pertama Maulana Makdum Ibrahimdengan nama nobat sunan Bonang;kedua Maulana Syarifuddin dengannama nobat Sunan Drajai; ketiga NayAgdng Maloka, ialah Nay AgOngTendes namanya lagi; kcempat perem-puan yang kawin

/160/ dengan Raden Sahid, ialah Sunan Kalijaga namanya lagi. Tersebut-lah Raden Sahid. adalah anak bupatiTuban, raden Tumenggung Wil-watikta. Raden Sahid atau Sunan Kali

jaga kawin dengan Dewi Saroh, anakMaulana Ishak. Dari perkawinannya,beranak lelaki dan perempuan tigaorang, di antaranya masing-masingialah, pertama Raden Umar Sahiddengan nama nobat Sunan Murya.Ketika kecil ia bemama Ra-

/161/ den Prawoto. Kedua, DewiRukayah, dan ketiga Dewi Sofiyah.Adapun Raden Umar Sahid atau Sunan Murya beristrikan putri SunanUndung, yaitu Dewi Sujinah, ialahadik Sunan Kudus. Dari perkawinan

yata raden rahmat sinebut susuhunan

ampel/ pira lawas nira mawaramara-haknagameslam ring janmapadengampel denta / pasamudaya janmapadekng mekul agama rasul telung hasrawwang / ali rahmatullah yata

/159/ sunan ampel atemu tangan lawanputri bupati wilwatikta ing tuban radenariya teja yata nay mas retnawati/ nayageng manila ngaran ira waneh // ingpasanggaman ira manak ta pirang siki/patang siki pantara ning yata / pratha-ma maulana makdum ibrahim lawan

namasidam sunan bonang // dwityamaulana syarifuddin lawan namasidamsunan drajat tritya nay agong malokayata nay agong tendes ngaran irawaneh // caturtha wanita ikang mastri

/160/ lawan raden sahid yata sunankalijaga ngaran ira maneh kunengraden sahid hana ta putra nira bupatituban raden tumenggung wilwatikta //raden sahid athwa sunan kalijaga/ atemu tangan lawan dewi saroh putranira maulana ishak/ i pasanggamannira manak ta jalu lawan stri telungsiki pantara ning sowang sowang //yata prathama raden umar sahid lawan namasidam sunan murya rikalararay rasika makanama ra-

/161/ den prawoto // dwitya rukayahmwang tritya dewi sofiyah // hana pwaraden umar sahid athawa sunan murya

mastri lawan putri nira sunan undungyata dewi sujinah / yata rayi nira sunankudus ing pasanggaman nira sunan

Page 112: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

105

Sunan Murya dengan Dewi Sujinah,beranak lelaki seorang, ialah PangeranSantri dengan nama nobat SunanKadilangu. Adapun istri Sunan Ampelyang kedua ialah Siti Korimah, putriKi Wiryosa-

/162/ rojo. Dari istri itu beranak per-empuan dua orang, ialah pertama SitiMurtasiyah yang kawin dengan RadenPaku bernama nobat Sunan Giri;

kedua Siti Mursimah. Raden Paku

(adalah) anak Maulana Ishak dengan

putri dari Blangbangan. Juga SunanGiri kawin dengan Siti Wardah, anakKi Agdng Bungkul. Kemudian putriSunan Bonang, ialah nay Dewi Rukilnamanya, kawin dengan Jafar Sadik

/163/ yang nama nobatnya SunanKudus. Dari Dewi Rukil Sunan Kudus

beranak lelaki seorang, yaitu RadenAmir Hasan. Sunan Kudus beristrikan

putri Pangeran Pecattanda Terung.Dari perkawinannya beranak lelakidan perempuan delapan orang. Di an-taranya masing-masing ialah pertama.Nay Agong Pembayun. Kedua, Pa-nembahan Palembang. Ketiga, Panem-bahan Mekaos Hanggokusumo. Keem-pat, Panembahan Kodhi. Kelima, Pa-nembahan Karimun. Keenam, Panem

bahan

/164/ Joko. Keiujuh, Ratu Pakojo.Kedelapan, Nay Ratu Prodobinebar,kawin dengan Pangeran Poncowatiyang menjadi senapati di SumurKudus. Berhentilah kisahnya sejenak.

murya lawan dewi sujinah manak taJalu sasiki yata pangeran santri lawannamasidam sunan kadilangu // hanapwa stri ning sunan ampel anungdwitya yata siti korimah putri nira kiwiryosa-

/162/ rojo sakeng stri niki manak tastri rwang siki yata prathama siti murtasiyah atemu tangan lawan raden pakunamasidam sunan giri/ dwitya sitimursimah // raden paku putra niramaulana ishak lawan putri sakengblangbangan nagari // juga sunan giriatemu tangan lawan siti wardah/ putrinira kyagong bungkul/ ateher putri nira sunan bonang yata nay dewi rukilngaran ira/ atemu tangan lawan jafarsadi-

/163/ k anung namasiddam sunankudus/ sakeng dewi rukil sunan kudusmanak jalu sasiki yata raden amirhassan / sunan kudus mastri lawan

putri nira pangeran pecattanda terung /ing pasanggaman nira manak ta jalulawan stri wwalu siki pantara ningsowang sowang yata prathama nayagong pembayun dwitya panembahanpalembang/ tritya panembahan mekaoshanggokusumo/ caturtha panembahankodhi/ pancama panembahan karimunsasta panemba-

/164/ han joko/ saptama ratu pakojo/astama nay ratu prodobinabar atemutangan lawan pangeran poncowatianung dumatti senapati ning sumurkudus // henengakna ng katha saka-

Page 113: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

106

Berganti kemudian kisahnya lagi, Se-lanjutnya dikisahkan raja Majapahit,Prabhu Purwawisesa, ialah PrabhuKretabhiimi, nama nobainya PrabhuBrawijaya kelima, beristrikan NayMandang Sasmitapura. ia beranakArya Damar, Arya Dillah namanyalagi. Sang Arya di-

/165/ jadikan bupati Palembang diSuwamabhumi, karena Palembang ada

di bawah kekuasaan MajapahitSuwamabhumi. Kemudian istri Prabhu

Brawijaya lagi yaitu Nay Rama SiuBan-ci nama puiri Cina itu. Anaknya,Tan Gho-wat ialah Ki Banihong na

manya lagi. Orang Cina kaya berdiamdi Gresik, Surabaya, dan memelukagama Rasul. Sang ayah dan putrinyaberguru agama Rasul kepada SunanAmpel Denta. Dari perkawinan NayRama

/166/ Siu Ban-ci dengan PrabhuBrawijaya Kreiabhumi, beranak lelakiseorang, Raden Prabha, ialah RadenPaiah namanya lagi. Lahir di Palembang tahun seribu tigaratus tujuhpuluhlujuh tarikh Saka. Selanjutnya, NayRatu Siu Ban-ci kawin dengan AryaDamar, beranak lelaki seorang, RadenHusen Dipati Terung namanya lagi.Adapun istrinya lagi Prabhu Brawijayaialah Nay Wandan Bondricemara namanya lagi. Dari

11611 istri Nay Wandan Bondricemara,beranak lelaki ialah Raden Bondan

Kejawan, kawin dengan Nay Retna

reng/ gumantyakna tumuluy kathanyawaneh // satuluynya kahucapa rajawilwatikta prabhu purwawissesa yataprabhu kretabhumi namasidam prabhubrawijaya pancama mastri lawan naymandang sasmitapura // rasika manakarya damar / arya dillah ngaran irawaneh // sang arya binu-

/165/ patyaknang palembang i swama-bhumi/ apan palembang haneng soring kacakrawartyan wilwatiktaswarnabhumi // tumuluy stri niraprabhu brawijaya waneh yata nayratna siu ban-ci ngaran niking putricina/ anak ira tan gho wat yata kibanthong ngaran ira waneh // wwangcina rajabrana tamohan ing gresiksurabaycki lawan mekul agama rasul/sang rama mwang putrinya magurwingagama rasul ring sunan ampel denta // ing pasanggaman ira nay ratna

/166/ siu ban ci lawan prabhubrawijaya kretabhumi / manak ta jalusasiki raden prabha yata raden patahngaran ira waneh/ mijil ing palembanging sahasra telung atus pitung puluhpitu ikang sakakala // satuluynya nayratu siu ban ci atemu tangan lawanarya damar manak ta jalu sasiki radenhusen dipati terung ngaran ira waneh // hana pwa stri nira waneh nikangprabhu brawijaya yata nay wandanbondri cemara ngaran ira waneh //sakeng

11611 stri nay wandan bondri cemaramanak ta jalu yata raden bondankejawan atemu tangan lawan nay retna

Page 114: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

107

Dewi Nawangwulan, Nay Larakidulnamanya lagi. Nay Retna Dewi Nawangwulan adalah ratu Mataram yang

lama. Anutannya adalah KalacakraBudhagotama. Dari perkawinan NayDewi Nawangwulan dengan RadenBondan Kejawen, beranak perempuanNay Mas Ratu Angin-angin, di sebuiNay Larakidul kemudian. Nay MasRatu Angin-angin kawin dengan Sut-awijaya

/168/ yang mendirikan Mataram barukemudian. Setelah usianya remaja,Raden patah menuju Jawadwipa, ber-guru agama Islam kepada SunanAmpel. Kemudian raden Patah kawindengan putri gurunya, yaitu NayAgOng Maloka namanya. Tahun seributigaratus sembilanpuluh lima tarikhsaka, raden Patah mendirikan desa

bernama Demak. Tidak lama an-

taranya, desa itu menjadi kota yangramai, kemudian menjadi kadipatenDemak yang

11691 dikuasai Majapahit. Ketika ituPrabhu Brawijaya Kretabhumi, ialahayah Raden Patah, dihormati olehanaknya. Tahun seribu tigaratus sembilanpuluh lebih tujuh tarikh Saka.Tiga tahun kemudian, Raden Patahdengan pasukan besamya mengakhirikekuasaan sang prabhu Majapahit. lamenang perang melawan kerajaanMajapahit, karena para wali sangaberdiri di belakangnya. Dengan tentarayang campur, di antaranya da-

dewi nawang wulan nya lara kidulngaran ira waneh // nay retna dewinawang wulan hana ta ratwing mataram kang nguni / panganutan irakalacar(r)a budhagotama // ing pa-sanggaman ira nay dewi nawangwulan lawan raden bondan kejawanmanak stri nay mas ratu angin anginsinebut nay lara kidu 1 tumuli // naybmas ratu angin angin atemu tanganlawan sutawija-

/168/ ya/ anung mangadegakna mataram hanyar tumuli // telas ira yuswataruna raden patah umareng jawadwipa magun(r)wagameslam ring sunan ampel/ tumuluy raden patah atemutangan lawan puU"i guru nira yata nayagong maloka ngaran ira // ing sahasratelung atus sangang puluh lima / ikangsakakala raden patah mangadegaknadesa makanama 'demak/ datan lawaspantara ning ikang desa dumadi kitha-nung akrak tumuluy dumadi kadi-patyan demak ikang

/169/ siniwi ring wilwatikta/ ring sa-mangkana prabhu brawijaya kretabhumi yata rama nira raden patah ina-ngaskara de ning putra nira // nikingsahasra telung atus sangang puluhpunjul pitu ikang sakakala // telungwarsa / tumuluy raden patah lawangong sukra nira mamekasi i^bhawanira sang prabhu wilwatikta // rasikasura yudha lawan rajya wilwatikta/apan para wali sanga ngadeg winuntaira // lawan wadyabalanung winorpantara ning / sa-

Page 115: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

108

/170/ ri Giri, Bonang, Ampel, Surabaya, Cirebon, Palembang, Kudus,Jipang Panolan, Japara. Sedangkanorang Islam dari Pasai, Tumasik diHujung Mendini, Malaka, Campa,Arab, Parsi, Syam, Mesir, dan Gujaratyang ada di kota bandar penahuJawadwipa, mereka sudah bersiap ber-sama dengan keluarganya, bersamamendukung Raden Patah yang namanobatya Sultan Alam Akbar al-Fatah,dan ingin berperang melawan tentaraMajapahit. Tidak lama pasukan besarDe-

/171/ mak, menuju ibukota Majapahitdengan membawa semua senjatalengkap. Kemudian menycrang seribubagaikan celeng dan beruang maju.Pasukan besar Majapahit menyambutpasukan besar Demak yang menggem-pur istana di ibukota. Ramailah perangitu. Pasukan Majapahit ada yang ber-lumur darah, terluka, dan banyak yang

gugur. Sunan Undung gugur atausenapati Demak gugur oleh DipatiTerung. Kota sudah berubah menjadimedan perang.

/172/ Darah mengalir bagaikan sungaidan tidak hentinya lautan darah.Keadaan kacau-balau, karena semua

mengharapkan hidup, terluput daribahaya. Akhimya kalahlah pasukanMajapahit dalam pertempuran itu.Banyak pasukan Majapahit lari kehutan, di antaranya Patih Udara dengan semua pasukannya. Berlari ke

/170/ keng giri/ bonang/ ampel sura-bayeki/ carbon palembang/ kudus/jipang panolan japara/ i sedeng wwangislam sakeng pasai/ tumasik ri hujungmandini / malaka / campa / arab parsVsyam mesir lawan gujarat anunghaneng kitha pangadegan prabhwajawa dwipa/ sira wus samaya byaktalawan kaula nira rampah ngembanraden patah anu namasidam sultan alam akbar alfatah // mwang ahyunmaprang alwan wadyabala wilwatikta // tadanantara mahabala de-

/171/ mak anjujug kithagung wilwatikta lawan mangdarana sarwastrasangkep / umuluy mangembuli sahasrakadi waraha karungnya masu//mahabala wilwatikta manungsung mahabala demak ikang angduni kadatwankithagung // akrak ta nikang yuddha /wadyabala wilawatikta hanekangmapulang rah / butiren lawan akwehkang pejah // sunan undung pejahathawa senapati demak pejah de niradipati terung // kitha ngke wus atema-han palagan yuddha /

11121 rah anarawata pinaka Iwahmwang tan pahingan rah sagara //nikang krama harohara / apan padaharep hurip luput sakeng bhaya // i weka-san alah ta sira wadyabala wilwatiktaing kala / akweh ta sira wadyabala wilwatikta lumayu ring wana / pantaraning patih udara lawan kaulabala nira/ lumayu mangetan dipati terung lawan

Page 116: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

109

timur Dipati Terung dengan peng-ikutnya. Kemudian Dipati Terung ter-tangkap oleh pasukan Demak yangdipimpin oleh Raden Patah. PrabhuBrawijaya dengan semua pengikutnya

11121 lari ke hutan. Raden Baribin,ialah adik Prabhu Brawijaya Kre-tabhumi dari lain ibu, ia Raden Baribindengan pengiringnya lari ke timurbarat (?) terlunta-lunta. Raden Baribinberhenti sementara di desa Kaleng,kemudian berhenti di desa Ngayah.Kemudian menuju kerajaan Pajajarandi tanah Sunda. Raja Pajajaran gem-bira menerima dan menyambut dengansukanya kedatangan Raden Baribindengan anak buahnya. Adapun di JawaTimur Dipati Terung dengan

/174/ pengiringnya memeluk agamaRasul. Pada waktu itu raja PajajaranSunda banyak anaknya. Dari per-maisuri beranak putra makuta kerajaanPajajaran kelak. Dari istrinya lagi,beranak lelaki dan perempuan tigaorang, .di antaranya ialah Raden Ba-nyakcatra, yaitu Raden Kamandakanamanya lagi, menjadi bupati Pasir-luhur. Kedua, Raden Banyakngampar,menjadi bupati Dayohluhur. Ketiga,perempuan Nay Retna Ayu Kirananamanya, dikawinkan dengan RadenBa-

/175/ ribin, karena Raden Baribin yangdisebut juga Pandita putra, ia teguhberagama Budhasiwa. Adapun ibu

I

somering ira / tumuluy sira dipatiterung atangkq) de nira wadya demakkang ninaya de nira raden patah //prabhu brawijaya lawan pasamudayakaulabala

11121 nira lumayu ring wana // radenbaribin yata rayi ning prabhubrawijaya kretabhumi sakeng len re-nanya // sira raden baribin lawansomaringnya lumayu ngetan angayamalas raden baribin mandeg sawataraing desa kaleng / tumuli mandeg ingdesa ngayah // ateher umareng rajyapajajaran i sunda bhumi // raja pajajaran sukha tarima lawan manungsungsukha katekan sira raden baribin lawan

kaulabalanya // hana pwa ring jawaweian dipati terung lawa-

/174/ n somaringnya mekul agamirasul / ring samangkana raja pajajaransunda akweh anak ira / sakeng binihajimanak sang kumara ning rajyapajajaran dlaha // sakeng stri nirawaneh / manak ta jalu lawan stri te-lung siki pantaranya yata raden ba-nyakcatra yata raden kamandaka nga-ran ira waneh / dumadi bupating pasirluhur // dwitya raden banyakngampardumadi bupating dayoh luhur // tiityastri nay retna ayu kirana ngaran irawinarangngakna lawan raden ba-

llSl ribin / apan raden baribin anungsinebut juga pandita putra / rasikawidagda magama siwabudha // hana

Page 117: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

110

Raden Baribin (adalah) cucu bupatiWirosoix), kawin dengan raja Maja-pahit. Kemudian dari perkawinanRaden Baribin dengan Nay Retna AyuKirana, beranak lelaki, Raden Kaluhunamanya, lahir tahun seribu empatraius lebih liga tarikh Saka. Setelahberusia remaja, Raden Katuhu pergi

/176/ ke Wirosobo. Beberapa lama iaberada di sana, kemudian menjadibupaii Wirosobo kedua denganjulukannya Raden Adipali Wirontomokedua. Adapun para bupati di Wirosobo di antaranya ialah periamabupaii, ialah Raden Katuhu, Wirontomo kedua. Ketiga bupati, ialah Adi-pati Urang, Wirontomo ketiga namanya. Tersebutlah setelah kerajaanMajapahit akhimya kalah oleh balaten-tara Demak, tetapi

/177/ walau begitu Majapahit tidaklenyap dari muka bumi. Hanya daerahMajapahit di utara, sepanjang tepipesisir Jawa Timur di bawah kekua-saan Demak. Negara Blambangan be-lum kalah, sedangkan Prabhu Brawi-jaya dengan pengiringnya bersem-bunyi di hutan rimba. Pasukan Demakyang dipimpin oleh Raden Paiah dengan membawa semua senjata serbalengkap, mengikuti pasukan Majapahit Seluruhnya desa-desa yang di-lalui pa-

pwa rena nira raden baribin putu nirasang bupati wirosobo / aiemu tanganlawan raja wilwatikia // tumuluy ingpasanggaman nira raden baribin lawannay retna ayu kirana manak ta jaluraden katuhu ngaran ira / mijil ingsahasra paiang atus punjul telu ikangsakakala // ri huwus yuswa taruna

raden katuhu lungha

/176/ ring wirosobo // pira lawas irahaneng kana / tumuluy dumadi bupaiiwirosobo dwitya lawan pasanggahannira raden adi(pa)ii wirontomo dwitya// hana pwa para bupati ing wirosobopa natara ning yata prathama bupati /yata raden katuhu / wirontomo dwitya// tritya bupati / yata adipati urang /wirontomo tritya ngaran ira // kaucapari huwus ikang rajya wilwatikia / iwekasan alah ta ya de nira wadyabalademak latha-

/177/ pyan mangkana wilwatikia tanlud sakeng prethiwi tala // kewalamandala wilwatikteng lor tut pinggirpasisir jawa wetan ri soring cakra-wanii demak / blambangan nagari la-tan kasoran / i sedeng prabhu brawi-jaya lawan someringnya mahethdtaning wanagiri / wadyabala demakanung ninaya de ning raden patah lawan mangdarana sarwwastra sangra-bdha sangkep manututi wadyabala wil-watikta // sakwehnya desa desa kabe-han wa-

Page 118: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

111

/178/ sukan Majapahit dan teimasukpasukan Ponorogo, lerkejar olehpasukan Demak di Ponorogo. PasukanMajapahit itu berhadapan denganpasukan Demak, kemudian berperang.Ramailah perang itu, karena tinggalsedikii pasukan Majapahit yang ter-sisa, maka kalahlah mereka. Akhimyasang Prabhu Brawijaya dengan beber-apa orang sisa pengawalnya, melari-kan diri menuju ke barat terbirit-

/179/ biritlah sang Prabhu, la selalumencoba melindungi sang Prabu daribahaya. Raja Majapahit terlunta-luniake barat, sampai ke gunung Lawu.Tidak lama antaranya, sang prabhumeninggal di gunung itu. Setelah itu,sang Prabhu Girindrawardhana meng-gantikannya menjadi raja di Majapahitdengan julukannya Prabhu Brawijayakeenam. Istananya di Keling, JawaTimur. la menjadi raja hanya duapuluhtahun, meninggal tahun

/180/ seribu empatratus duapuluhtarikh Saka. Kemudian digantikan olehsang Prabhu Udara dengan nama nobatBrawijaya ketujuh. Istananya di kotaKediri; lamanya menjadi raja duapuluhtahun. Kemudian kisahnya lagi. Setelah itu Majapahit ditundukkan olehbalatentara Demak, lalu berdirilahkerajaan Demak. Rajanya ialah RadenFatah, menjadi raja Demak pertamadengan nama nobatnya Sultan

/178/ dyabala wilwatikta pas madyawadyabala ponorogo / katututan dewadwa demak ing ponorogo // rikangwadyabala wilwatikta masanding la-wan wadyabala demak / tumuluy

wadyabala wilwatikta maprang //akrak ta nikang yuddha // mapan pirakari wadyabala wilwatikta / makanim-tia sira kasoran / tekapnya sang prabhubrawijaya lawan pirang siki sesa pari-wara nira / telas karuhun lumayumareng kulwan angayam a-

11191 las ta sang prabhu I I rasika ni-tyasarambana umaritran kna sangprabhu sakeng bhaya // raja wilwatiktakalungha lungha mangulwan takan inggiri lawu // tan lawas pantara ningsang prabhu mokteng nikang giri // rihuwus ika sang prabhu girindrawardhana sumilihakna dumadi natheng

• wilwatikta lawan pasenggahan ira prabhu brawijaya / anung sasta // kadat-wan ireng keling jawa weian/ ra sikamangadeg prabhu kawala rwang puluhwarsa // angemasing

/180/ sahasra patang atus rwang puluhikang sakakala // tumuluy ganamtya-ken de nira sang prabhu udara lawannamasidam prabhu brawijaya / anungsaptana // kadatwan ireng kitha kadiri

j // lawas ira madeg prabhu / rwang puluh warsa // ateher kathanya manih // rihuwus ika wilwatikta kalindih de nira

wadyabala demak tumuluy mangadegta rajya demak / sang prabhu yataraden patah dumadi natheng demak

Page 119: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

112

/181/ Alam Akbar Abdulfatah al-Jawi,tahun seribu empatratus tarikh Saka.Menjadi sultan lamanya empatpuluhtahun. Kemudian digantikan oiehanaknya sebagai raja Demak kedua,ialah Raden Surya dengan nama nobatSultan Yunus Abdulkadir ibnu Abdul

fatah al-Jawi. Lamanya menjadi sultanhanya tiga tahun. Kemudian digantikan oleh adiknya, ialah RadenTrenggono dengan nama nobat SultanAhmad Abdulari-

7182/ fin ibnu Abdulfatah al-Jawi. lamenjadi sultan lamanya duapuluh limatahun, karena ia meninggal tahunseribu empatratus enampuluh lebihdelapan tarikh Saka. Adapun RadenPatah banyak anaknya, di antaranyamasing-masing ialah, pertama Ratu'Ayu Kirana, nama nobatnya Nay RatuMas Pumamasidi, lahir tahun seribuempatratus tarikh Saka, dia diperistrioleh Pangeran Sabakingkin, yaituPangeran

7183/ Hasanuddin yang menjadi sultanBanten pertama, sama usia merekalelaki dan wanita itu. Dari perkawinanmereka, beranak dua orang perempuan

dan lelaki, ialah Nay Ratu Pembayunyang kawin dengan Ratu Bagus Ang-ke, kemudian berkuasadi Sunda Ka-lapa. Kedua, Pangeran Raya, disebutPangeran Jepara; sejak kecil diasuhdan dipelihara oleh Ratu KalinyamaL

prathama lawan abhisdca nira sultan a-

71817 lam akbar abdulfatah al-jawi ingsahasra patang atus ikang sakakala 7/madeg sultan lawas ira patang puluhwarsa 77 tumuluy ginantyakna de ningputra nira kadi natheng demak dwi tyayata raden surya lawan abhiseka nirasultan yunus abdulfatah al-jawi / lawasira madeg sultan kawala telung warsa7/ tumuluy ginantyakna de ning rayinira yata raden trenggono lawanabhiseka nira sultan akhmad abdulari-

71827 fin ibnu abdulfatah al-jawi 7/rasika madeg sultan lawasnya limalikur warsa 7 apan rasikangemasingsahasra patang atus nemang puluhpunjul wwalu ikang sakakala // hanapwa raden patah akweh putra nirapantara ning sowang sowang yata 7prathama ratu ayu kirana 7 abhisekanira nay ratu mas pumamasidi / mijiling sahasra patang atus ikang sakakala/ rasika pinaka stri de nira pangeransabakingkin yata pangera-

71837 n hasanuddin anung dumadi sultan banten prathama 7 sama yuswa nirajalu lawan stri 7/ ing pasanggaman niramanak ta rwang siki stri lawan jalu /yata nay ratu pembayun mastri lawanratu bagus angke amagehing sundakalapa tumuli 7/ dwitya pangeran rayasinebut pangeran jepara / witan raraydumadyarpakanak inupakara de ningratu kalinyamat 7 hana pwa stri nira

Page 120: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

113

Adapun istri Pangeran Hasanuddinyang peitama ialah anak sultan Indra-

/184/ pura. Dari istrinya itu PangeranHasanuddin beranak lelaki, PangeranYusup, kelak menggantikan ayahnyamenjadi sultan banten kedua karena iaadalah anak raja dan ibunya adalahpermaisuri. Adapun Pangeran Hasanuddin adalah anak Sunan Jati Cire-bon dari istrinya Nay Mas Kawungan-ten. Anak Raden Patah yang keduaialah Raden Surya, Pangeran SabrangLor namanya lagi; lahir tahun seribuempatratus Saka. Keti-

7185/ ga, Pangeran Trenggono; keem-pat, Ratu Pembayun; kelima, RatuAyu Wulan, Ratu Mas, atau RatuNyawa namanya lagi. PangeranTrenggono lahir tahun seribu empatratus lebih lima tarikh Saka. Tiga tahunkemudian, Ratu Pembayun, dua tahunkemudian, Ratu Nyawa. Anak RadenPatah yang keenam ialah PangeranSeda Lepen, ketujuh Raden Kandu-ruan, kedelapan Raden Pamekas.Pangeran Seda Lepen lahir tahunseribu empatratus duabelas

7186/ tarikh Saka. Dua tahun kemudian, Raden Kenduruan, tiga tahunkemudian Raden Pamekas. Ketikausianya duapuluh enam tahun, RadenSurya berangkat ke Cirebon. Palem-bang, Pasai, kemudian berhenti di

negara Malaka. Ia ba:angkat ke utara

pangeran hasanuddin anung prathamayata putri nira sultan indra-

71847 pura / sakeng niking stri pangeran hasanuddin manak ta jalu pangeranyusup dlaha sumilihakna lama niradumadi sultan banten dwitya 7 apan ra-sika hana ta sang narendra suta mwanrenaya sang bini haji // rikang pangeran hasanuddin putra nira sunan Jati carbon sakeng stri nay mas kawu-nganten / putra nira raden patah anungdwitya yata raden surya / pangeransabrang lor ngaran ira waneh / mijiling sahasra patang atus punjul rwaikang sakakala 77tri-

71857 tya pangeran trenggono / catur-tha ratu pembayun pancama ratu ayuwulan ratu mas athawa ratu nyawangaran ira waneh 77 pangeran trenggono mijil ing sahasra patang atuspunhjul lima ikang sakakala H telungwarsa tumuli ratu pembayun rwangwarsa tumuli ratu nyawa // ikang sas-tama putra nira raden patah yata pangeran seda lepen saptama raden kan-duruan satama raden pamekas 7 pangeran seda lepen mijil ing sahasra patangatus rwa welas i-

71867 kang sakakala / rwang warsatumuli raden kenduruan telung warsatumuli raden pamekas / ing yuswa siranem likur warsa raden surya lungharing carbon palembang/ pasai tumulimandeg ing malaka nagari // siralungha ngalor / maiangyan sira sinebut

Page 121: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

114

sehingga disebut Pangeran NyebrangLor, ialah Pangeran Sabrang Lor. DiSana Pangeran Sabrang Lor kawindengan anak kepala daerah Upih.Kelika ilu orang Petege (=Ponugis)ingin menundukkan Malaka. Pa-

/187/ ngeran Sabrang Lor dengananakbuahnya menimbulkan huru-hara.Kemudian mencegai balaientara Por-tugis, leiapi tujuannya ilu tidak lerca-pai. Akhirnya negara Malakadikalahkan oleh balateniara Ponugis.Setelah itu ia kemudian lari ke Jawa-dwipa sebagai pedagang yang kaya-raya. Istrinya ditinggalkan di Malaka.$>angeran Sabrang Lor menuju Pasai,Palembang, Demak dan Cirebon olehayahnya di

/188/ Demak, Pangeran Sabrang Lordijadikan senapaii angkaian laut. Besarpasukannya beberapa puluh perahudan balaientaranya. Ia oleh raja Demak, ialah Raden Patah, diijinkanmeminia baniuan kerajaan Cirebon,Palembang, dan Pasai. Bukankah Por-tugis sud^ ingin menaklukkan kera-jaan-kerajaan itu. Sang Senapaii se-menlara berdiam di negara Cirebon.Kemudian Pangeran Sabrang Lorkawin dengan cucu Sunan Jati yaituNay Mas Ratu Ayu. Tidak lamaantaranya. Pangeran/189/ Sabrang Lor diselujui meng-ganggu Ponugis di Malaka. Karenanyabalaientara Demak, Surabaya, Japara,Cirebon, Palembang dan Pasai semua-

pangeran nyebrang loryata pangeransabrang lor // rikanang pangeran sabrang lor mastri lawan pulri ning sangnaya mandala upih // i sedengnyekawwang petege ahyun ngalindih malaka/ pa-

/187/ ngeran sabrang lor lawan kaula-bala nira manghanaken harohara/ lu-muluy amaguiangdon wadyabala petege / tathapyan mangakana prayojananira tan paniuk/ i wekasan malakanagari kalindih de ning wadyabalapetege // ri sampun ikan rasika kapa-layu ring jawa dwipa kadi wwangdagang rajabrana // stri nira maryakenring malaka // pagneran sabrang lor lu-mawad ring pasai / palembang/ demaklawan carbon de ning rama nireng

/188/ demak pangeran sabrang lordinadyakna senapaii sarwajala/ kawa-lamagehing pirang desa prahwa lawanwadyabalanya // rasika de nathengdemak yata raden patah / inajnan anpamaritrana rajya carbon palembanglawan pasai // apan sang petege wusahyun nagalindih ikang rajya // sangsenapaii sawaiara lamolah ing carbonnagari // ateher pangeran sabrang lormastri lawan pulu nira sunan jati yatanay mas ratu ayu / tan lawan paniaraning pangera-

/189/ n sabrang lor inajanan angdonanpetege ring malaka // matang yanwadyabala demak surabayeki / japara /carton palembang lawan pasai sak-

Page 122: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

115

nya duabelas ribu enamratus duapuluhtiga orang dengan sembilanpuluhempat perahu besar kecil menyerangsang Portugis di negara Malaka. Teiapidalam perang itu, balatentara yangdipimpin oleh Pangeran Sabrang Lorkalah. Sebabnya, selalu terpotong danperahu Demak

/190/ banyak yang hancur, tenggelamdi tengah laut. Tujuannya tidak lerca-pai. Kemudian ia me'nuju Jawa denganhati yang sedlh sang senapati. Kelaknegara Pasai dikalahkan oleh Portugis.Pangeran Sabrang Lor yang sudahmenjadi raja Demak kedua, meng-ganggu balatentara Portugis di Pasai,tetapi juga ia kalah, tanpa hasil.Sedangkan Pangeran Sabrang Lorketika itu meninggal dalam perang.Kemudian jandanya diperistri oleh Fa-

/191/ dhillah Khan, yaitu tiga tahunsetelah Pangeran Sabrang Lormeninggal. Dari perkawinan pangeranSabrang Lor dengan Nay Mas RatuAyu tak beranak, dengan Fadhillah,Nay Mas Ratu Ayu beranak Nay MasRatu Wanawatti Raras, tahun seribu

empatratus empatpuluh tujuh tarikhSaka. Ketika usianya sembilanbelastahun. Nay Mas Ratu Wanawati Raraskawin dengan Pangeran Suwarga,ialah Pangeran Dipati Cirebon,

wehnya rwa welas hasra nemang atustelu likur wwang lawan sangang puluhpapat prahwagung ngalit angrangsangsang petege ing malaka nagari // ta-thapyan mangkaneng yudhalaga/wadyabala kang ninaya de nira pangeran sabrang lor kasoran/ hetunyanityasa kapukan mwang prahwa demak a-

/190/ kweh kang remek kelem ingmadya ning jaladri // angdu nira tanpantuk ateher sira mareng jawa lawanmanastapa twas ira sang senapati //dlaha pasai nagari kalindih de ning petege/ sira pangeran sabrang lor anungwusdumadi natheng demak dwitya// angduni wadyabala petege ring pasai/tathapyan mangkana sira kasoran tanpaphala // i sedeng ira pangeran sabrang lor ring samangkanangemasingyuddhakala // ateher rangdda nira pi-nakastri de nira fa-

/191/ dhillah khan yatiku telung warsari huwusnya pangeran sabrang lorangemasi // ing pasanggaman nirapangeran sabrang lor lawan nay masratu ayu tan manak / lawan fadhillah /nay mas ratu ayu manak ta nay masratu wanawati raras ing sahasra patangatus patang puluh pitu i kang sakakal^ing yuswa nira sanga welas warsa naymas ratu wanawati raras atemu tanganlawan pangeran suwarga yatapangeran dipati carbon pu-

Page 123: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

116

7192/ anak Pangeran Pasarean denganistrinya Nay Mas Ralu Nyawa.Pangeran Passtfcan adalah adik NayMas Ratu Ayu; jadi itu perkawinantunggal cucu Sunan Jali Cirebon, ialahSyarif Hidayaiullah. Terkisahlah sete-lah itu kerajaan Demak dan Cirebonsudah berdiri, kemudian berdiri jugamasjid agung Demak dan Carbon. DiJawadwipa, para guru agama Islammasing-masing yang dianuinya adayang Syafii, ada yang Hanafi, adayang Hambali dan

7193/ Maliki. Sultan Demak dan para

pejabat di daerah dan semua peng-ikutnya menganut Hanafi, karenaRaden Patah adalah murid SunanAmpel yang menganut Hanafi. JugaSunan Bonang, Sunan Giri, AryaAbdillah bupati Palembang, SehKhuro, ialah Seh Hasanuddin di Kara-wang, Seh Bentong. Pangeran SabrangLor, Raden Kusen, Sunan Kudus,Sunan Jati, anutannya Syafii, jugaFadhillah Khan, Maulana Ishak, SehDatuk Kahfi. ialah Seh Nurjati na-manya, de-

71947 ngan murid Sunan Jati yangmenganut Syafii ialah Ki GedengBungko, Ki Gedeng Krangkeng, KiGedeng Mundu, ialah Ki Lobamanamanya lagi, Ki Gedeng Babadan,Buyul Kalisaru, Tumenggung JayaOrean, Ki Buyut Pekik, Ki Gede Der-mayu, Ki Buyut Karangampel, KiGedeng Ujungsemi, Ki Gedeng Baya-

71927 tra ning pangeran pasarean la-wan stri nira nay mas ratu nyawa 7/pangeran pasarean hana la rayi niranay mas ratu ayu // dadyeki warangantunggal raputu nira sunan jati cirebonyata syarif hidayatullah // kahucapa rihuwus ika rajya demak lawan carbonwus mangadeg tumuluy mangadegjuga masjid agung demak lawan car-bon7 ing jawa dwipa dang accarya-gameslam sowang sowang penganuianira 7 hanekang safii / hanekang hanapi/hanekang hambali la-

71937 wan maliki // sultan demak lawan paramatya ning mandala lawanakweh kaulabala nira manganut

hanapi/ apn nira raden patah sisya ningsunan ampel kang manganut hanapi/juga sira sunan bonang / sunan giri /arya abdillah bupati palembang/ sehkhuro yata seh hasanuddin i krawang/seh bentong/ pangeran sabrang lor /raden kusen sunan kudus sunan jati/panganutan ira safii juga faddhillahkhan maulana ishhak seh datuk kahfiyata seh nurjati ngaran ira/ la-

71947 wan sisya nira sunan jati kangmanutan ira safii yata/ ki gedengbungko/ ki gedeng krangkeng/ kigedeng mundu/ yata ki lobama/ ngaranira waneh/ ki gedeng babadan buyutkalisaru/ tumenggung jaya orean kibuyut pekik ki gede dermayu/ ki buyutkarangampel ki gedeng ujungsemi/ kigedeng bayalangu/ ki gedeng gesik/

Page 124: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

117

langu, Ki Gedeng Gesik, Nay GedengPanguragan Ki Gedeng Pejarakan, KiGedeng Sindangkasih, Ki GedengLuragung ialah

/195/ Ki Gedeng Kemuning, KiGedeng Tegalgubug, Ki Gedeng Bun-tet, Dipati Keling, Pangeran Santri, Pa-ngeran Muhammad, Ki GedengLosari, Pangeran Luhung, PangeranWeling, Tumenggung Jagabaya, KiGedeng Jatimerta, Ki SelapandM, Dipati Anom, Dipati Sukawiyana, DipatiSelanunggal, Ki Paruangga, Ki Sura-yuda, Demang Anggapati, PangeranRajalahut. Ki Gedeng Sembung, Pangeran Makedum, Ki Gedeng Tameng,Ki Buyut Kegiren, Ki Buyut Cang-kring, Pangeran

11961 Losari, Ki Gedeng Srengseng, KiGedeng Pakandangan Ki GedengPanjalu, Ki Gedeng Sindangkempeng.Kemudian paia Ki Gedeng dan parapejabat, para kepala daerah di Ra-jagaluh, Lowimunding, Kawali, Ta-laga, Cikijing, Luragung, Kuningan,Dayohluhur, Pasirluhur, dan banyaklagi. Adapun yang anutannya Syiah,karena yang mengajarkannya SehLemah Abang dan banyak muridnya diJawa Timur dan Jawa Barat, di an-taranya masing-masing

nay gedeng panguragan ki gedeng pajarakan ki gedeng sindangkasih/ kigedeng luragung yata

/195/ ki gedeng kemuning/ ki gedengtegalgubug ki gedeng buntet dipatikeling pangeran santri/ pangeran mu-hammad Id gedeng losari / pangeranluhung/ pangeran weling/ tumenggungjagabaya/ ki gedeng jatimerta / ki sela-pandan dipati anom dipati sukawiyana/dipati selanunggal ki parungga/ ki su-rayuda/ demang anggapati/ pangeranrajalahut ki gedeng sembung/ pangeran makedum ki gedeng dengtameng / ki buyut kegiren ki buyutcangkring/ pangera-

11961 n losari/ ki gedeng srengseng/ kigedeng pakandangan ki gedengpanjalu/ ki gedeng sindangkempeng/tumuluy para ki gedeng lawan par-amatya paranaya mandala ning ra-jagaluh/ lowimunding kawali/ talaga/dikijing/ luragung/ kuningan dayohluhur/ pasirluhur/ mwang akwehmuwah/ hana pwekang panutan irasyiah / apan pawaramarahan ira sehlemah abang mwang akweh sisyanireng jawa wetan lawan jawa kulwanpantara ning sowang-sowang/

/197/ ialah Ki Kebo Kenongo, yaitu Ki /197/ yata/ ki kebo kenongo/ yataAgeng Pengging menjadi bupati kyageng pengging dumadi bupatiPengging. Kemudian- Pangeran pengging / tumuluy pangeran pang-Panggung, Sunan Geseng, Ki Lontang, gung/ sunan geseng/ ki lontang/ ki

Page 125: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

118

Ki Datuk Pardun dari Keling, Ki datuk pardun sakeng keling/ ki jakaJakatingkir, Ki Agdng Butuh ialah Ki tingkir/ kyagong butuh yata ki masMas Manca, Ki Gedeng Junii, Ki manca/ki gedeng paiuamba/ki gedengGedeng lemahputih, Pangeran Jagasa- junti/ ki gedeng lemahputih/ pangerantni. Ki Anggaraksa, Ki Buyul Ka- jagasaini/ ki gedeng tedeng/ ki angga-lijaga, Ki Gedeng Sampiran. Ki raksa/ ki buyut kalijaga / ki gedengGedeng Trusmi, Ki Gedeng Cirebon sampiran/ ki gedeng trusmi/ ki gedengGirang, Pangeran Cirebon, Ki Buyul carbon girang/ pangeran carbon kiWeru Ki Buyul Kemlaka, buyul weru/ ki buyul kemlaka/

198/ Ki Buyul Truwak, Ki Buyul /198/ ki buyul iruwak ki buyul lukTukmudal, Dipali Cangkuwang, mudal dipaii cangkuwang / pangeranPangeran Panjunan, Seh Juyuskani panjunan syeh juyuskani yaia pa-ialah Pangeran Kajaksan namanya ngeran kajaksan ngaran ira waneh/lagi, Pangeran Kejawanan, Pangeran pangeran kejawanan/ pangeran cu-Cucumanah, Dipaii Suranenggala, Ki cumanah dipali suranenggala/ kiGedeng Ujunggebang, Ki Gedeng gedeng ujunggebang / ki gedeng pa-Panguragan, Ki Gedeng Ender. Ki nguragan ki gedeng ender / ki buyulBuyul Kadongdong, banyak lagi. bojong / ki buyul kadongdong / akwehAdapun yang anulannya Hanafi di muwah // hana pwekang panutan iraantaranya masing-masing ialah Sunan hanapi paniara ning sowang-sowangAmpeldenia, Sunan Bonang, Sunan yaia // sunan ampel denia/ sunanGiri, Sullan Demak Raden Patah, bonang/ sunan giri/ sullan demakPangeran raden paiah/ pangera-

/200/ Sabrang Lor, Seh Khuro Kara- /200/ n sabrang lor / seh khuro kra-wang ialah Seh Hasanuddin namanya wang yaia seh hasanuddin ngaran iralagi, Seh Majagung, Raden SepaU, waneh / seh majagong / radden sepalSun^ Kudus dengan muridnya ialah sunan kudus lawan sisya nira yaia aryaArya Panangsang, Seh Bentong, de- panangsang / seh benlong / lawanngan banyak lagi di Jawa Timur, akweh muwah ing jawa wetan /Sedangkan Sunan Kalijaga mulanya i sedeng ira sunan kalijaga kawilanmenganul Hanafi, kemudian Syiah ira manganut hanapi / tumuluy syiahselelah Seh Lemah Abang meninggal. ri huwus syeh lemah abang angemasiMurid Sunan Kalijaga banyak di Jawa // sisya nira sunan kalijaga akwehTimur dan Jawa Barat, beberapa orang i jawa wetan mwang jawa kulwandi antaranya ialah Ki Agbng pirang siki paniara ring yaia kyagdngPemanahan, Ki AgOng pamanahan kyagdng

Page 126: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

119

/201/ Sela ialah Ki Jurumartaninamanya lagi, Pangeran Trenggono,Sutawijaya. Kemudian para bupatipesisir Jawa Barat, an^ menantuSunan Jati menganut syafii, di antara-nya ialah Pangeran Sabakingkin ialahSultan Banten pertama yang bergelarPangeran Hasanuddin, Bupati Sundakalapa ialah Fadhillah Khan. Kemudian ia yang memerintah negara Cire-bon, ialah Pangeran Muhammad Ari-fin disebut Pangeran Pasarean. Kemudian

/202/ Sultan Indragiri, ayah istriPangeran Hasanuddin Ratu BagusAngke. Kemudian anak Sultan Banten,ialah Maulana Yusuf, PangeranSuwarga yaitu Dipati Cirebon pertama. Ketika itu agama rasul ada tigaanutannya yang besar, yaitu Hanafi,seluruhnya di Demak, Jawa Timur;Syafii di Jawa Barat, ialah di CirebonSundakalapa, dan Banten. SedangkanSyiah ada di Jawa Timur dan JawaBarat, di desa antara Demak dan Cirebon.

/203/ Adapun Maliki dan Hambalitidak berapa banyaknya. Anutan Syiahdi Jawa Timur ingin mendirikan kera-jaan sendiri di Pengging. Ki AgengKebo Kenongo ingin menjadi rajadan tidak lagi mengabdi Demak ka-rena direstui dan didukung oleh SehLemah Abang. Para kepala daerahyang sama-sama menganut Syiah ber-sahabat dengan Ki Ageng Pengging.

/201/ sela yata ki juru martani ngaranira waneh / pangeran trenggono / suta- •wijaya / ateher para bhupati pasisirJawa kulwan anak mantu nira sunanjati mangnut safii / pantara ning yatapangeran sabakingkin yata sultan ban-ten prathamanung abhiseka nirapangeran hasanuddin bupati sundakalapa yata fadhillah khan tumuluy sire-kang amogahi carbon nagari manga-waki sunan carbon yata pangeranmohammad arifin sinebut pangeranpasarean tumuli

7202/ sultan indragiri rama ning strinira pangeran hasanuddin ratu bagusangke / ateher anak ira sultan bantenyata maulana yusuf pangeran suwargayata dipati carbon prathama // ringsamangkanagama rasul hana ta telungpanganutan kang agung yatiku /hanapi sakeh ira haneng demak jawawetan safii haneng jawa kulwan yatacarbon sundakalapa lawan banten / isedeng syiah haneng jawa wetan la-wan jawa kulwan ing desa samantengdemak lawan carbon /

7203/ kuneng maliki lawan hambali tansapirakehe 77 panutan ira syiah ing jawa wetan ahyun mangadegaknaswarajya haneng pengging / kyagongkebo kenongo / kahyun dumadi rajalawan tapwan panut ring demak / apaninajnan mwan hinajengan sakeng sirasyeh lemah abang // para naya man-dhala samantanung manganut syiah anpamaritrana ring kyagdng pengging //

Page 127: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

120

Kaienanya Raden Patah memerintah-kan Sunan Kudus dengan membawabalatentara, menuju ke Pengging.

/204/ Ketnudian balatentara Demakmenyerang balatentara Pengging. Disitu Ki Ageng Pengging dibunuh olehSunan Kudus; hasratnya mendirikankerajaan tak tercapai. Sunan Gesengdiiangkap kemudian dibunuh, sedang-kan Seh Lemah Abang melarikan dirike Jawa Barat. Sultan Demak memintaSunan Cirebon agar Seh Lemah Abangditangkap olehnya, karena Demak danCirebon bersahabat dan ada perkawin-an. Maka Cirebon selalu dimintabantuannya oleh kerajaan Demak.

/205' ida waktu itu Seh lemahAbang sedang berdiam di CirebonGirang. Kemudian ditangkap olehbalatentara Cirebon dan Demak.Akhimya Seh Lemah Abang dibunuholeh Sunan Kudus. Maka Raden Patahdan Sunan Cirebon mengharap agarorang pengikut Syiah semuanya ditangkap dan dibunuh, tetapi renca-nanya itu ditentang oleh para pemuka,di antaranya Pangeran Cakrabuwana,Seh Bentong, Sunan Kalijaga,

/206/ senapati Pangeran Cirebon danbeberapa orang kepala daerah di ne-gara Cirebon. Akhimya tujuan itudiurungkan. Tersebutlah ketika kecilRaden Patah bemama Raden Prabhu.Ibunya memberi nama Jinbun se-hingga disebut Panembahan Jinbum.

matangyan raden patah angkenkenansira sunan kudus lawan amawa

wadhyabala / anjujug ring pengging // •

/204/ tumuluy wadhyabala demakangduni wadyabala ing pengging pine-jahan de ning sunan kudus / kahyunnira mangadegakna rajya tan pantuksunan geseng atangkep tumuluy pi-nejahan /i sedeng ira syeh lemah abangkepalayu ring Jawa kulwan / sultandemak malakwa ri sunan carbon malar

syeh lemah abang atangkep de nira //apan demak lawan carbon amitra la-wan warangan / towi carbon ni-lyasenuparayan de rajya demak /

7205/ ring samangkana syeh lemahabang i sedeng tamolah ing carbongirang / tumuluy atangkap de ningwadhabala carbon lawan demak / i

wekasan syeh lemah abang pinejahande nira sunan kudus / kunang ta radenpatah lawan sunan carbon padaharepmalar wwang pangganut syiah sakwehira tangkep lawan pinejahan / tathap-yan prayojana nira winighnan de ningsang pinakadi i^ntara ning / pangerancakrabhuwana / syeh bentong / sunankalijaga /

7206/ senapati pangeran carbon lawanpirang siki para naya mandaleng carbon nagari / i wekasan nikeng prayojana nira winurungaken 7 kahucapakala raray raden patah makanamaraden prabhu / rena nira wineh tangaran jinbun maka nimitta sinebut

Page 128: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

121

Guninya ialah Sunan Ampei, memberinama Abdulfatah. Raden Patah oleh

para wali ialah Sultan Alam Akbar,penduduk la disebut Raden Natha-

/207/ praja. Sunan Demak ialah SunanKuning, Sultan Bintara namanya lag!.Sedangkan Pangeran Sabrang Lorketika kecil namanya Raden Surya.Setelah ia menguasai agama Islam,oleh gurunya diberi nama RadenYunus. Ketika menjadi bupati disebutDipati Yunus. Ketika usianya duapuluh tiga tahun, ia pergi ke Malaka.Di Sana menjadi pemimpin orang Jawayang ada di desa Upih. Ia diberijulukan Ki Datuk Kadir, Abdulkadirnamanya lagi. Sebabnya ia pergimenyeberang

/208/ ke utara ialah Malaka, kare-nanya penduduk menyebut PangeranSabrang Lor. Ki Datuk Abdulkadirkawin dengan anak kepala pendudukdesa Upih, tahun seribu empatratusdiiapuluh tujuh tarikh Saka, denganRatu Ayu ialah istrinya yang kedua,tahun seribu empatratus tigapuluhlebih tiga tarikh Saka. Ketika menjadisultan disebut Sultan Yunus Abdul

kadir ibnu Abdulfatah al-Jawi.

Sedangkan Raden Trenggono,

panembahan jinbun / guru nira yatasunan ampel wineh ta ngaran abdulfatah // raden patah / de ning para waliyata sultan alam akbar / janmapadarasika sinebut raden natha

/207/ praja / sunan demak yata sunankuning / sultan bintara ngaran ira wa-neh // i sedeng pangeran sabrang lor /kala raray ngaran ira raden surya telasira widagdagameslam dening guru nirawineh ta ngaran raden yunus ri kaladumadi bupati sinebut dipati yunus rikala yuswa nira telu likur warsa /rasika lungha ring malaka // rikanangdumadi hulu ning wwang jawa hanengdesa upih / rasika sinungan paseng-gahan ki datuk kadir / abdulkadirngaran ira waneh // hetunya ya lunghanyebrang

/208/ ring nagafi lor yata malaka /matangyan janmapada manyebut pa-ngaran sabrang lor /ki datuk abdulkadir atemu tangan lawan putri huliining janmapadeng upih desa // ing sa-hasra patang atus pitu likur ikahg saka-kala // lawan ratu ayu yata dwitya ningstri nira / ing sahasra patang atus ta-lung puluh pinunjul telu ikang sakaka-la // ri kala dumadi sultan sinebut sultan yunus abdulkadir ibnu abdulfatah

al-jawi // i sedeng raden trenggono /

/209/ ketika kacil bernama Raden /209/ kala raray ngaran raden ahmadAhmad, oleh gurunya ia diberi nama de guru nira rasika wineh tangaranAbdularirin. Dulu ketika ayah ibunya abdularifin nguni ri kala rama renanyamengunjungi Sultan Trenggono di lumawat ring sultan trengganu i

Page 129: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

122

Hujung Mendini. Pada waktu ituibunya sedang tnengidam, hamil,lahirlah ia dinamai Raden Trenggonokemudiah. Ketika menjadi raja ber-nama Sultan Ahmad Abdularifm ibnu

Abdulfatah al-Jawi. Adapun senapatiperang Demak adalah Sunan Undung,kcmudian diganiikan oieh Sunan Ku-

/210/ dus, Jafar Sidik namanya lagi.Sedangkan senapati angkatan lautadalah Pangeran Sabrang Lor.Sedangkan senapati angkatan perangkcrajaan Cirebon ialah Pangeran Cire-bon, anak Pangeran Cakrabuwana.Kedua, dipati Cangkuwang. Senapatiangkatan lautnya adalah Ki AgengBungko. Raden Jakataruna namanyalagi. Asalnya dari Blangbangan, JawaTimur, ketika berusia remaja. Senapatiangkatan laut yang kedua adalah Dipati Keling. Berhentilah kisahnyasejenak, kemudian di-

/211/ gantikan kisahnya lagi tentangkerajaan Demak. Maka kerajaan Demak sudahlah berdiri dengan sultannyayang pertama ialah Raden Patah. Inihanya setengah Jawa Timur sepanjangtepi utara. Tetapi demikian, kerajaanMajai»hit belum lenyap. Di selatan, ditimur daerah Jawa Timur itu berkuasa

raja Prabhu Girindrawardhana. Ia dise-but Prabhii Brawijaya. Dikisahkanbahwa sang raja Majapahit membunuhpatihnya, ialah

hujung mendini // irikang kala renanira i sedeng ngidam kaworan mijilta sira inaranan raden trengganu yataraden trenggono tumuluy // nduk an-jeneng natha makanama sultan ahmadabdularifin ibnu abdulfatah al-jawi //hana pwa senapati Ing yudddhalagademak yata sunan undung / tumuluyginantyakna de ning sunan ku-

/210/ dus japar sadik ngaran ira waneh// i sedeng senapati sarwajala yatapangeran sabrang lor // i sedeng senapati ing yuddhalaga rajya carbon yatapangeran carbon puU'a nira pangerancakrabhuwana / dwitya dipati cangkuwang // senapati sarwajala yatakyagung bungko / raden jakatarunangaran ira waneh // sangka nira sakengblangbangan jawa wetan kala yuswataruna / dwitya senapati sarwajala yatadipati keling // henengakna ng kathasakareng gumantyaken tu-

I2l\l muluy ri kathanya wanehmengene rajya demak huwus manga-deg lawan sultan prathama yatikuraden patah // niki kawala saparwa jawa wetan atut pinggir lor // tathapyanmangkana rajya wilwatikta datan sima// ing kidul ring wetan ing mandalajawa wetan rikung mangadeg rajaprabhu girindrawardhana // rasikasinebut prabhu brawijaya // inajarekenyan sang prabhu wilwatikta mejahisang patih nira yata

Page 130: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

123

/212/ Rakryan Pu Tahan kemudian ia,Prabhu Girindrawardhana dibunuh

oleh Prabhu Udara, yaitu patih Kediri,anak sang patih Majapahit Rakryan PuTahan. Kemudian yang meninggal itudigantikan oleh Prabhu Udara menjadiraja Majapahit, tahun seribu empatra-tus duapuluh tarikh Saka, denganjulukannya Prabhu Brawijaya juga.Sejak itu para adipati pesisir JawaTimur tidak mengabdi ke Majapahit,karena para adipati pesisir

/213/ sudah ikut kepada raja Demakdan menguasai seluruh bandar perahu.Karenanya Prabhu Udara kemudianbersahabat dengan orang Portugisyang sudah menaklukan Malaka diSanghyang Hujung. Sang PrabhuBrawijaya kemudian memerintahkanbeberapa orang pejabat di Malaka,ialah sang pemimpin orang Portugis diSana, Bungker Bule (d*Albuquerque)namanya dengan membawa hadiah.Maksud sang Prabhu Brawijaya ialahagar balatentara Portugis senantiasaber-

/214/ sahabat dengan Majapahit. Jikananti balatentara Demak menyerang

Majapahit. Tetapi kemudian orangPortugis iui tidak ada yang kunjung ti-ba di Majapahit Kemudian tahun seribu empatratus tigapuluh sembilan tarikh Sal^ Demak menyerang kerajaanMajapahit. Pasukan besar Demakbergerak menuju kerajaan MajapahitPasukan besar Demak itu dijadikan

12121 rakryan pu tahan ateher siraprabhu girindrawardhana pinejahan denira prabhu udara yata patih kediri /putra nira sang patih wilwatiktarakryan pu tahan / tumuluy sang mok-teng ginanten de nira prabhu udaradumadi raja wilwatikta / ing sahasrapatang atus rwang puluh ikang saka-kala / lawan pasenggahan ira prabhubrawijaya juga / sangka ri paradipatipasisir jawa wetan tan paphala ringwilwatikta / tapan sang adipati pasisir

/213/ wus manut lawan raja demakmwang mangdalam sakwehnya pa-ngandegan prahwa // matangyanprabhu udara tumuluy miuanan lawan/sang petege kang wus ngalindihmalaka ing sanghyang hujung // sangprabhu brawijaya tumuluy ikengkenanpirang siki paramatya ring malaka //yata ring sang baladhika ning wwangpetege likanang bungker bule ngaranira / lawan amawamaturatura //abdipraya nira sang prabhu brawijayayata malar awdyabala pete(ge) ni-tyakalan pama-

/214/ ritra wilwatikta / yan ngengkewadhyabala demak angrangsang wilwatikta // tathapyan mangkana sangpetege tan hana tekan tekan ring wilwatikta // matangyan ing sahasra patangatus telung puluh sanga ika saka-kala / demak angdoni rajya wilwatikta// mahabala demak anjujug marengrajya wilwatikta // nikang mahabalademak ginawe maparwa yata saparwa

Page 131: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

124

bagian-bagian. Sebagian pasukan jalandipimpin oleh Raden Patah dan pang-lima perang

7215/ Sunan Kudus, asalnya dariMadiun kemudian Kediri, akhimya diMajapahit. Sedangkan balatentarayang naik perahu semua dipimpin olehSenapaii angkatan laut, ialah PangeranSabrang Lor, Patih Yunus namanyalagi, menuju Sedayu, kemudianPajaratan. Dari Pajaratan balatentarayang dipimpin oleh Pangeran SabrangLor bertemu dengan balatentara yangdipimpin oleh Raden Patah. Kemudianmenjadi satu menyerang danmengepung Prabhu Udara Majapahit.Ramailah pertempuran itu.

7216/ Mereka saling pukul, salingtusuk. Balatentara Demak bergerakbagaikan beruang yang maju. Merekasama mengharapkan unggul perang.Akhimya balatentara Majapahit dika-lahkan oleh balatentara Demak. Bala

tentara Majapahit sisanya melarikandiri ke timur, ke dalam hutan, terbirit-

birit menuju Blangbangan, karenanegara itu belum memeluk agama Ra-sul dan tidak taat kepada Sultan Demak. Setahun kemudian, Raden Patah,

Sultan Demak pertama, meninggal.Lalu anaknya, ya-

72177 itu Pangeran Sabrang Lor,menggantikan ayahnya menjadi raja diDemak, lamanya tiga tahun. Setelah

wadya padati ninaya de nira radenpatah lawan senapating alaga

72157 sunan kudus tambaya ning ringmadiun tumuluy kediri ing wekasaning wilwatikta 7/ i sedeng wadyabala-nung mahawan prahwa sakweh iraninaya de ning senapati sarwajala yaiapangeran sabrang lor patih yunus nga-ran ira waneh 7 anjujug ring sedayu tumuluy ring pajaratan / sakeng pajaratan 7 sakeng pajaratan wadyabalanungninaya de nira pangeran sabrang lormatemu lawan wadyababanung ninayade nira raden patah // ateher dumadisatunggal angrangsang anggepuk wilwatikta prabhu udara 7/ marureknikang yuddha 7

72167 sira silih anggepuk silih anusuk7wadyabala demak manalandang i tekikarungnya masd 7 sira padaharep ja-yeng nikang yuddha // i wekasan wadyabala wilwatikta pinaribhawa dewadyabala demak 7 wadya wilwatiktasesa kapalayu ngetan ring wana / anga-yam alas mareng blangbangan na-gari 77 apan iking nagari tatan mekulagami rasul mwan tan panut ringsultan demak / sawarsa tumuluy radenpatah sultan demak prathamangemasi77 ateher putra nira ya-

72177 tiku pangeran sabrang lor su-milihakna rama nira dumadi T|athengdemak lawasira tdung warsa // li

Page 132: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

125

Pangeran Sabrang Lor meninggal,adiknya, ialah Raden Trenggono,menggantikan abangnya menjadi sultan Demak yang ketiga. Kemudian, se-telah Majapahit lenyap, tetapi bala-tentara di desa-desa semuanya berlari-an menuju Blangbangan, menjadi satudengan balatentara Blangbangan ka-rena mereka (masih) memeluk agamaSiwabuda. Adapun

/218/ bawahan Raja Supit Urang yaituSang Prabhu Ranggapermana, selalumenyerang desa-desa yang mengabdikepada Demak di antara kota Giri dankola Gresik. Balatentara Supit Urangmenuju ke kota itu. Banyak pendudukdibunuh olehnya, dan hartabendanyadirampas, karena raja Supit Urang itutidak tunduk kepada Demak. Banyakpenduduk terbunuh di desa-desasekitar kedua kota itu. Tindakan dangerakan kerajaan supit Urang itudiminta tolong oleh raja Daha

12191 dan Mataram karena merekaingin mengalahkan kerajaan Demak.Sultan Trenggono ingin menyerangSupit Urang dan semua raja sekitar-nya. Kemudian Demak menyerbuSupit Urang. Teriakan mereka sangatmeramaikan pertempuran, salingpukul, saling tusuk, balatentara Demakbersama menuju kota kerajaan. Balatentara Supit Urang menyambut, tetapidemikianlah, banyak yang terkalah-kan, gugur di medan perang. Akhimya

huwus ika pangeran sabrang lorangemasi rayi nira yata raden trenggono sumilihakna raka nira dumadisultan demak tritya // yadyapin wilwa-tikta wus sima / tathapi wadyabalasesa samuha kaplayu ring blangbangandumadi sawiji lawan wadyabala blangbangan / apan sira mekul agami siwa-budha // hana pwa

/218/ mantyan raja supit urang yatikusang prabhu rangga permana nityasangaduni ring desa desanung sinewakaning demak / pantara ning kitha girilawan kitha gresik / sira wadyabalasupit urang hamareng rikung kitha //akweh janapada pinejahan de nira lawan rajabrana rinajah // apan nikangrajya supit urang tapwan panut ringdemak / akweh sanggha kaparajayengdesa samanta nikang rwang kitha // nikang krama lawan pangheruk nirarajya supit urang inupasrayan de ratud^a

11191 mwang mataram / tapan sirakahyun syuhdrawahakna rajya demakdenya sira sultan trenggono kahyunangrangsang supit urang lawan sak-weh ratu samanta nira // ateher demakangrangsang supit urang / pangheruknira kancit marurek nikang yudddha/silih anggepuk silih anuduk wadyabalademak rampak anjujug ri kitha rajya /wadyabala supit urang amaguta /tathapyan mangkanakweh ikangkaparajaya / angemasing yuddhalaga /

Page 133: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

126

sang penyeibu unggul, ia / i wekasan sang lumurug jaya ta si-

/220/ lah Demak. Sisa tentara lari ke 12201 ra demak / wadyasesa kapalayuBlangbangan. Raja dan para pengi- ring blangbangan / sang natha lawanringnya juga lari ke dalam huian someringnya juga kapalayu nng wana-rimba, kemudian lerlunta-lunta. Sete- dri / angayam alas tumuli // ri sampu-lah itu, kemudian Daha, akhirnya nya ika tumuluy daha / i wekasanMaiaram dan semuanya kalah oleh mataram sakweh iralah ta ring wadya-balateniara Demak. Adapun perang itu bala demak / hana pwekang yudhalamanya tiga bulan. Sisa balatentara, lawasnya lelung candra // wadya balayaitu (dari) Supit Urang, Daha, dan sesa yata supit urang / daha lawanMataram, lari ke Pasunian, Panarukan. mataram kapalayu ring pasuruan pana-dan Blangbangan. Kemudian ncgara rukan lawan blangbangan / tumuluyyang kalah perang itu mcngabdi kc nikang nagarakang alah prang si-

newaka ring de-

I22\l mak, maka tiga kerajaan menjadi 12211 mak / tapan telung rajya dumadisatu. Karenanya pasukan Panarukan, sawiji / makanimitta aksohini pa-Pasuruan, dan Blambangan ketika itu narukan pasuruan lawan blangbanganbesamya'tak terhitung. Kemudian Sul- semangkana gong pasamudayanya tantan Trenggono meminia Sunan Jati wilang akweh / matangyan sultanagar balatentara Cirebon, Banten, dan trenggono malaknya ri sunan jati ma-Sundakalapa membantu turut menge- lar wadyabala carbon banten. lawanpung semua kerajaan Hindu di Jawa sundakalapa ngupasrayan umil-Timur, sebabnya Sunan Jati dihormati wamerep sakweh ning rajya hindumaksudnya oleh Sultan Demak dan haneng jawa wetan / hetunya sunanmenyambut gembira. jaU sinembawan abhipraya ning sultM

demak mwang manungsung sukha //

1222/ sang panglima Fadhillah Khan 1222/ sang baladhika fadhillah khanmenjadi panglima besar pasukan pe- kadi mahasenapati yuddhapalaga /rang, menuju ke timur. Setelah empat- anjujug ngetan / ri huwusnya pat welasbelas malam dalam perjalanan, rahine kulem ing lampah ira m^abalapasukan besar Jawa Barat itu tiba di jawa kulwan dateng ta huneng japara /Japara. Kemudian menjadi satu de- / tumuluy dumadi sawiji lawan wadya-ngan balatentara Demak. Kemudian bala demak / ateher nihan mahabalapasukan besar itu menyerbu Pa- lumurug panarukan / wadyabala de-narukan; balatentara Demak dan bala- mak lawan wadyabala sakeng jawa

Page 134: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

127

dan pejabat tinggi, para senapatibemnding. Karena balatentara Pana-rukan akhimya kalah. Bangkai takterhitung jumlahnya di medan; ributlahjalannya perang itu. Saling pukul, ten-dang, saling tusuk. Keduanya yangberperang iiu sama kuainya. SultanDemak ingin mengakhiri perang ilu.Keduanya

7226/ siidah banyak yang gugur, ler-luka, para pemimpin, panglima, danSultan Demak sangat ingin meme-nangkan perang itu. Pertama, adalahsebagai bukti (pelajaran) bagi wargaSupit Urang dan raja lainnya, Semen-tara ia berunding. Sultan DemakRaden Trenggono menyuruh anaknyasampai tiga kali tidak terdengar.Adapun anak itu usianya sepuluhtahun. Ia adalah anak patih Surabaya.Murkalah

12111 Sultan Demak kepada anak itu.Maksud sang Sultan ialah anak itudisuruh agar membunuhnya. MakaSultan sangat geram terhadap anak itu,lalu anak itu dipukul tidak berapa(keras) kepalanya. Tidak lama antara-nya anak itu timbul kemarahannya,kemudian mencabut kerisnya, disam-butnya. Anak itu sangat bemafsumembalas karena sakit hatinya olehSultan Demak. Akhirnya, SultanDemak ditusuk dengan keris oleh anakitu.

ramatya / para senapati mapulung rahi/ tapan sira wadyabala panarukan da-tan alah ta sira // sang wangkai tanwilang akwehnya ring sabha // akrakta marga ning prang / silih anggepukdedel silih anudduk / karwanya sang

yuddha sama pagohan / sultan demakkayun mawusana maprang // karwanyahuwu-

7226/ akweh ikang ngemasi / kapara-jaya // para sang pinakadi / senapatilawan sultan demak kembalan ahyunmangalociteng nikang yuddha 7 pratha-ma tawat pinaka prati padya yatikamangdalamei supit urang lawan rajasamantanya // i sedeng ira mapulungrahi sultan demak raden trenggonokumon sang raray sahaya teka ningpintelu tan karengu // hana pwa sangraray yumwa sira sapuluh warsa / anakira patih Surabaya // kroda

72277 ta sira sultan demak ri nikangraray abhipraya nira sang sultan yatasang raray kinon manakwa wada surukinang 7/ matangyan sultan masenghitring ikang raray tumuluy nikang raraypinupuh tan sapira ring sirah nira // tanlawas pantara ning sang raray metukroda nira / tumuluy dumawut curikanira sinambumya / sang raray aram-bana kahyun males apan lara twas sirade sultan demak./i we kasan sultan

demak anuduk lawan curik de ningsang raray /

Page 135: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

128

/228/ Kemudian anak itu lari. Ketikaitu Sultan Demak meninggal. Anak ituditangkap oleh balatentara raja yanggugur itu, karena mereka pengawalSultan Demak. Akhirnya anak itudibunuh dan ayah-ibunya denganseluruh kerabatnya. Adapun per-sahabatan dengan raja Supit Urangsang Prabhu Ranggapermana. ladisuruh membunuh Sultan Demak,begitu maksudnya sang PrabhuRanggapermana. Setelah meninggal-nya sang raja De-

12191 mak kemudian banyak balatentara Demak pulang ke Demak.Sedangkan jenazahnya dibawa keDemak juga. Berhentilah perang itu.Maksud sang raja Demak mengalah-kan Supit Urang dan raja sekitamyaberakhir tanpa basil. Setelah mening-galnya Raden Trenggono, di Demakkemudian (teijadi) onar, karena ketu-runannya sama-sama mengharapkantakhta kerajaan Demak. Inilah musa-babnya. Setelah gugumya PangeranSabrang Lor, ialah Sultan Demakkedua, se-

7230/ benamya yang menjadi SultanDemak ketiga adalah Pangeran SekarSeda Lepen. Tetapi ia dibunuh olehSunan Prawata, yaitu anak RadenTrenggono. Karena itu RadenTrenggono menjadi Sultan Demakketiga menggantil^ abangnya. SultanTrenggono menjadi sultan lamanyaduapuluh lima tahun. Setelah ia

7228/ ateher nikang raray kaplayon 7irikang kala sultan demak angemasi 77 sang raray atangkep de ning wadya-bala kang sedeng natha / apan sirabhayangkara ning sultan demak / iwekasan sang raray pinejahan mwangrama renanya lawan wwang pasanakanira 7 hana ta pamitranan lawan rajasupit urang sang prabhu rangga per-mana 77 sira kinon mejahakna sultandemak mangkana kahyun nira sangprabhu rangga permana 77 ri sampunpalinya sang natha de-

72297 mak tumuluy sakweh irawadyabala demak mulih ring demak 7i sedeng sang wangwai ginawa ringdemak juga 77 mandeg nikang yuddha

77 kahyun nira sang natha demakmangdalam supit urang lawan ratusamantanya prasiddha tan paphala 77 rihuwus palinya raden trenggono / ingdemak tumuluy harohara / ̂ pan pu-tropadana nira padaharep singhasanarajya demak 7 nihan ta sangka nira 7/ rihuwus palinya pangeran sabrang loryata sultan demak dwitiya / ke-

72307 nohnyanung dumadi sultan demak tritya 7 hana ta pangeran sekarseda lepen 7 tathapi rasika pinatyan dening sunan prawata yata putra radentrenggono 7/ makanimitta raden trenggono dumadi sultan demak trityasumilihakna raka nira 77 sultan trenggono madeg sultan lawas ira lima likurwaisa // telas iia pejah sunan prawata

Page 136: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

129

meninggal, Sunan Ptawata inginmenggantikan ayahnya. Tetapi AryaPenangsang, anak Pangeran SekarSeda Lepen, membalas

/231/ dendam. Sunan Prawaia dibunuh

oleh Arya Penangsang. Demak kacau;bunuh-membunuh di antara orangsekerabaL Sejumlah pasukan Cirebonyang dipimpin oleh Pangeran Muhammad Arifin, yaitu Pangeran Pasareannamanya lagi, anak Sunan Jati Cirebon, membantu balatentara Sunan

Prawata, kemudian menyerang balatentara Arya Penangsang, yaitu BupatiJipang, karena Arya Penangsangmenuju Demak

7232/ dan membunuh Sunan Prawata.

Balatentara Cirebon banyak yang gu-gur, sedangkan Pangeran Pasareangugur ditusuk oleh Arya Penangsangdi medan perang. Kemudian jenazah-nya dibawa ke Cirebon: AdapunPangeran Pasarean adalah suami putriDemak, Nay Ratu Nyawa, adik SultanTrenggono, yaitu anak Raden Patah.Pangeran Pasarean ketika itu tengahberdiam sementara di Demak denganistrinya. la besar ke-

7233/ kuasaannya di negara Cirebonkarena mewakili Sunan Cirebon.

Akhimya Arya Penangsang dibunuholeh Ki Ageng Pamanahan, suruhanAdiwijaya. Kemudian Adiwijayamenjadi Sultan I^jang. Adapun Arya

kahyun manggantyakna rama nira //tathapi arya panangsang anak ingpangeran sekar seda lepen male-

72317 s pati 77 sunan prawata pinejahande nira arya panangsang/ demak harohara pejah pinejahan pantara ningwwang pasanak ira 77 pi rang sikiwadyabala carbon ikang ninaya de nirapangeran mohammad arifin yata /pangeran pasareyan ngaran ira waneh 7putra sunan jati carbon mangupasra-yan ring kaulabala nira sunan prawata7 tumuluy angrangsang wadyabala niraarya painangsang yata bupati jipang 7apan sira arya penangsang humaraning demak

72327 lawan matyani sunan prawata 77wadyabala carbon t^weh kang pejah 77 i sedeng ira pangeran pasareyanpejah sinuduk de nira arya penangsanging yuddhalaya 77 tumuluy sangwangkai ginawa ring carbon 7 hanapwa pangeran pasareyan jalu nira putridem^ nay ratu nyawa rayi nira sultantrenggono 7 yata anak ira raden patah 7pangeran pasareyan ring samangkana isedeng tamolah sawatareng demaklawan stri nira 77 rasikagong kaca-

72337 krawartanya haneng carbonnagari 7 sqian mangawaki sunan carboning wekasan arya penangsang pinejahan de nira kyagOng pamanahankinoh ira adiwijaya // tumuluyadiwijaya dumadi sultan panjang //

Page 137: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

130

Penangs^ng adalah murid Sunan.Kudus yang senantiasa erat bermitradengan Bupati Jipang. Ketikakekacauan di Demak banyak orangyang sudah dikalahkan. AdalahPangeran Hadiri, suami Nay RatuKalinyamat, adik Sultan Trenggono,

/234/ dibunuh oleh Arya Penangsang.Adapun kekuasaan Pajang di an-taranya adalah Sedayu, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Tuban, Pati, Demak,Pemalang, Blitar, Selarong, Krapyak,Mataram, dan banyak lagi daerahnyalagi. Sedangkan Sultan PajangAdiwijaya, banyak namanya, yaituAdiwijaya, Mas Karebet, Ki JakaTingkir dan Panji Mas. la adalah anakKebo Kenongo, Bupati Pengging,murid Syeh Lemahabang.

/235/ Adiwijaya kawin dengan anakRaden Patah, Sultan Demak pertama.Waktu itu Pajang bermitra denganCirebon, Sundakalapa, Banten,Sumedang, Fadhillah Khan selalumenjadi duta Jawa Barat di Pajangmewakili Sunan Cirebon. KerajaanPajang menganut Islam Syiah karenadiajar oleh Syeh Lemahabang sudahmenyebar dan diresapi penduduk disitu. Cucu Fadhillah I^an, yaitu RatuMas yang dinobatkan (sebagai)Panembahan Ratu berdiam di Pajang,lamanya enambelas ta-

7236/ hun, berguni p^:ang dan mengo-lah negara. Kemudian Cirebon dan

kuneng arya panangsang sisya nirasunan kudus ikang nityasan patna-ritrana ring bhupati jipang//. ing harohara i demak akweh wwang kangwus kaparajaya / nihanata pangeranhadiri jalu nira nay ratu kalinyamatrayi nira sultan trenggono

7234/ pinejahan de nira arya penangsang 7/ hana pwa kacakrawartyanpajang pantara ning yata sedayu 7 gresik / surabayeki 7 pasuruwan tuban patidemak pemalang / blitar 7 selaron krapyak mataram lawan akweh muwahmandala nira waneh // i sedeng irasultan pajang adiwijayakweh ngaranira yata adiwijaya / mas krebet ki jakatingkir mwang panji mas rasika putraning kebokenongo / buphati penggingsisya nira syeh lemah abang //

72357 adiwijaya masiri lawan putri niraraden patah / sultan demak prathama//ring samangkana pajang mitrananlawan carbon sundakalapa / bantensumedang 7/ fadhillah khan nityasadumadi duta ning jawa kulwan ripajang mang waki sunan carbon / rajyapajang manganut islam syiah / apanpawaramarahan ira syeh lemah abangkasawus mwang rinegep de janapadarikung 77 raputu nira fadhillah yata ratumas kang inabhisekan panembahanratu tamolah ing pajang lawasnya nembelas war-

72367 sa / maguru yuddha mwang nitinagara // tumuluy carbon lawan

Page 138: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

131

Pajang berbesan. Panembahan Ratudikawinkan dengan anak SultanPajang, yaiiu Nay Mas Ratu LampokAngroros. Maka Sultan Pajang sudahmembalas sakit hati Cirebon, yaitusudah membunuh Arya Penangsangyang membunuh Pangeran Pasarcan,Tanggal tigabelas paroterang, bulanPosya, seribu empauatus enampuluhdelapan tarikh Saka. Mulanya sampai

/237/ seribu empairaius lujuhpuluhcmpat tarikh Saka yang memeriniah dincgara Cirebon adalah Sunan Cirebondengan Pangeran Suwarga sebagaiadipali Cirebon pertama, yang selalumewakili Sunan Cirebon menjalankantata kerajaan bersama seluruh balaten-lara Cirebon. Pangeran Suwargameninggal tahun seribu empatratusdelapanpuluh tujuh tarikh Saka.Heninglah kisahnya sejenak, bergantikemudian kisahnya lagi. Terse-

7238/ butlah seielah kedatangan SyehLemahabang di Jawadwipa, Seluruhpemuka agama Islam yang tengahberada di Jawa tidak suka hatinya,karena Syeh Lemahabang lain anutan-nya, walaupun sama agama Islamnya,biasa membuat aib dan senantiasa

menjadi celaan dalam pemikirannyamengenai agama; dan Iain-lain lagi. laingin menang'sendiri dalam hal anutanagama Islamnya. Adapun Syeh Lemahabang itu

pajang warangan / panembahan ratuwinarangakna lawan putri nira sultanpajang / yata nay mas ratu lampokangroros / apan sultan pajang wusmalesakna dukah prihatin carbon yata/ wus mamejahi arya panangsanganung matyani pangeran pasareyan ingteluwelas suklapaksa posya masa / sa-hasra patangaius neniang puluh wwaluikang sakakala // wiian ikang teka ning

12311 saharsa paiangatus pitung puluhpapal ikang sakakalanung mangadegcarbon nagari yata sunan carbon lawanpangeran suwarga pakadipati carbonprathama / anung nityasa mangawakisunan carbon megahing niti kaprabhunlawan sakwehnya wadya-bala carbon /pangeran suwarga ange-masingsaharsa patangatus wwalung puluhpitu ikangsakakala // henengaknang katha sakareng // gumantyaknatumuluy kathanya waneh // kahu-

7238/ capa / ri huwusnya tekan ira syehlemah abang ing jawa dwipa / sakwehira dang accarya gama rasul ring lagihaneng jawa tan sukha twas ira // apansyeh lemah abang len panganutan ira /yadyapin samagameslam nira/ muwahta magawe wirang mwang nityadumadi wiwada nangken manga-locitakna mangenyagama / pawara-marah lawansalwimya waneh// sirakahyun swajayeng lay te ning panganutan nikang agamelslam / hana pwe-kang syeh lemah abang

Page 139: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

132

/239/ dilahirkan di negara Malaka diSanghyang Hujung. la termasuk masihberkerabat dengan Syeh Datuk Kahfi,Sunan Ampeldenta, Syarif Hidayat,Pangeraa Panjunan, dan para wali laindi Jawadwipa. Inilah jalan ceritanya:Ketika kecil, Syeh Lemahabang ber-nama Abdul Jalil, setelah berusia

remaja la pergi ke negara Parsi, laluberdiam beberapa lama di kotaBagdad. Di sana Abdul Jalil berguruagama Islam kepada pemuka agama

7240/ (Islam) yang menganut SyiahMuntadar, karenanya itulah jugaanutannya. Setelah menguasai agama,kemudian pergi ke Gujarat di negaraIndia. Dari Gujarat pulang ke Malaka.Di situ Abdul Jalil yang sudah disebutKi Syeh Datuk Jabaranta, atau Ki SyehDatuk Abdul Jalil. la kawin dengangadis dari Gujarat. Dari perkawinan-nya lahir beberapa anak. Salah seorangdi antaranya yaitu Ki Datuk Padhun,yaitu Ki Datuk Bardut namanya lagi.Ke-

/241/ mudian pergi ke Bagdad kepadakerabatnya di sana. Lalu menujuJawadwipa. Di situ Syeh Lemahabangmula-mula berdiam di gunung Am-paran Jati bersama Syeh Datuk Kahfi,karena Syeh Datuk Kahfi masih termasuk kerabatnya. Tidak berapa la-manya ia di gunung Amparan Jati,kemudian berdiam di Cirebongirang.Di situ ia memperoleh banyak murid-

12291 minijilakeng malaka nagari isangyang hujung // rasika kawilangsantana pratisantana lawan syeh datukkahfi / sunan ampel denta / syarif hidayat pangeran pajunan mwang parawali waneh ing jawa dwipa // nihan tamarganya katha / kala raray ikang syehlemah abang makaran abduljalil / telasira yuswa taruna lungha mareng parsinagari / tumuluy tamolah sawaiarengkitha bagdad / rikanang abduljalil ma-gurwagameslam ri dang paccarya-game-

/240/ nung manganut syiah muntadar // matangyan sira juga nikang panga-numya // telas ira widagda magama /tumuluy lungha ring gujarat i bharatanagari // sakeng gujarat mulih ta yaring malaka // riking abdduljalil ikangwus sinebut ki syeh datuk jabaranta /athawa ki syeh datuk abduljalil / rasikamastri lawan manodya sakeng gujarat /ing pasanggaman nira manak ta pirangsiki / salah tunggal pantara ning yataki datuk fadhun yata ki datuk bardutngaran ira waneh // tu-

7241/ muluy lungha ring bagdad riwwang sanak ira rikanang 7/ atehermareng jawa dwipa 77 riking syehlemah abang tambaya ning tamolahing giri ngampran jati lawan yata syehdatuk kahfi 7/ apan syeh datuk kahfihana ta kawilang wwang sanak ira //pira kunang lawas nireng giri ngam-paran jati 7/ tumuluy tamolah ing carbon girang 77 riking sira makolih

Page 140: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

133

nya. Kemudian berdiam di Pengging,karena Bupati Pengging, yaitu KiAgeng Kebo Kenongo menjadi mu-

11411 ridnya, dan ia memberikansarana kepada gurunya. Di PenggingSyeh Lemahabang mendapat banyakmuridnya: para peiinggi juru, pen-dud uk senang menjadi murid SyehLemahabang. Tidak lama aniaranyaialu berdiam di Cirebon, yaitu diPanjunan, dengan Pangeran Panjunan.Ia selalu berkeliling ke desa-desa diCirebon. Tidak berapa lama antaranya,ia mendapat banyak muridnya. DariCirebon (ia pergi) ke Banten kemudian sementara berdiam di Palembang,Swamabhumi.

/243/ la oleh wali yang sembilandimusuhi karena Syeh Lemahabangmenyebarkan ajaran yang tabu, dan iaberhenti melakukan kewajiban yaitusyaiiat Rasul. Syeh Lemadiabang sa-ngat menguasai tarikat. Ia sudahmenyebarkan ajaran bahwa aku adalahHyang Tunggal, Hyang Tunggaladalah aku. Itulah sebabnya para bijak-sana itu memusuhinya. Sampai SyehLemahabang menyuruh Ki AgengPengging bersama pasukannyamendirikan kerajaan. Kemudian

7244/ menyerang Demak. Di Cirebonia menyuruh Pangeran Carbon danpara kepala daerah agar merebutmemerintah kerajaan Cirebon. Ajaran

akweh sisyanya // ateher tamolah ingpengging apan bupati pengging takyagdng kelx) kenongo dumadi si-

11411 sya nira / lawan sira mawehsarana ring guru nira // ing penggingsyeh lemah abang makolih akwehsiwsyanya / paramatya / sang juru /janapada sukha ta sira dumadi sisyaning syeh lemah abang // tan lawaspantara ning tumuluy tamolah ingcarbon ya teng panjunan lawanpangeran panjunan / rasika nityasakumaliling ring desa-desa ing carbon /tan pira lawas pantara ning makolihakweh sisyanya / sakeng carbon ringbanten tumuluy sawatara tamolah ingpalembang swamabhumi // si-

11421 ra de ning wali kang sangansinatronan apan syeh lemah abangmanguccaranaken wuwus kang pa-mali / lawan sira mari tugahana ringdharma yatiku sarengat rasul tang syehlemah abang atyanta prajna nikang ta-rengat / rasika wus manguccamakenwuwus ngwang hana ta hyang tunggal/ hyang tunggal haneng twas ngwang // ya dumoh ikang para sang kamastunyatruwani sira //takwan ikang syehlemah abang kumon kyagdng pengging sakaulabalanya mangadegaknarajya / turoulu-

7244/ y nglurug demak 7 ing carbonkumon sira pangeran carbon lawan-para naya mandala malar angrebutamerep rajya carbon / pawarawareslam

Page 141: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

134

Islam Syiah sudah terdengar olehseluruh dunia, dan sudah meresapdalam hati orang banyak. Mulanyapandangan orang penganut Syafii yangada di Jawa Barat dan kelompok orangpenganut Hanafi yang ada di JawaTimur kemudian dialihpujakansemuanya kepada Syiah. la

7245/ ingin mcnjadi raja di Jawadwipa.Beberapa pemimpinnya sudah meng-ajukan Syeh Lemahaliing. Selanjutnyaterkisahkan, ada para murid SyehLemahabang di Cirebon ingin gurunyapantas menjadi sultan di Cirebon. Tet-api keinginan itu tidak tercapai. Sete-lah Syeh Datuk Kahfi meninggal,Sunan Carbon menyuruh PangeranPanjunan agar menggantikannyamenjadi guru di gunung Amparan.Kehendak Sunan Carbon itu dituruti,tetapi Pangeran Panjunan tidak men-dapat murid karena banyak-

7246/ nya murid berguru kepada SyehLemahabang dan Syeh Syarif Hidayat,yaitu Sunan Carbon. Ajaran Syiahmenyebar di desa-desa. Syeh Lemahabang pengikutnya sudah banyak; jugasudah menembus balatentara Carbondi istana Pakungwati, karena PangeranCarbon adalah senapati pasukanCarbon yang menyebarkan ajaranSyiah itu. Olehnya senantiasa di-jadikan cakapan di antara balatentaraCarbon, juga di antara para ki ageng,para kepala daerah yang ada di desa-desa

syiah telas karongu ta de ning ratkabeh / mwang huwus rinegep i twasira sangghakweh // tambaya ningprayojana yata wwang panganut syafiii haneng jawa kulwan mwang paniwi-han wwang panganut hanapi hanengjawa wetan tumuluy sinangharaknasakweh nya ring syiah 7/ rasika

72457 kahyun duinadi ratwing jawadwipa 7 pirang siki sang pinakadi wushumajengan nira syeh Icmah abang 77satuluynya kahucapa hana para sisyasyeh icmah abang ing carbon kahyunsang gurunya kenoh dumadi sultan ingcarbon 77 talhapi kahyun nira tan pap-hala 77 ri huwus ika syeh datuk kahfiangcmasi 7 sunan carbon .kumon pangeran panjunan malar mangganti-yakna dumadi sang gurwing giriamparan abhipraya nira sunan carbontinutan tathapi pangeran panjunan tanmakolih sisya 7 apan akweh

7246/nya sisya maguru ring syeh le-mah abang lawan syeh syarif hidayatyata sunan carbon pewarah wara(h)syiah / suma ring desa desa 7/ syehlemah abang kaula nira wus akweh 77towi wus tumus ring wadyabalacarbon ing pakungwati kedatwan 7apan pangeran carbon yata senapatiwadya carbon anung umaraknapawarah warah nikang syiah // de nikanityasa dumadyaken wiwada pantaranning wadyabala carbon towi pira pan-tara ning kyageng / para naya mandalahaneng desa desa

Page 142: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

135

/247/ berguru kepada Syeh Lemah-abang. Sunan Cirebon selalu memi-kirkan keadaaan negara. Ajaran SyehLemahabang sudah menyebar memba-rat, menyelaian, menimur. Tetapi seie-lah peristiwa Ki Ageng Penggingdibunuh oleh Sunan Kudus dan di-tangkapnya banyak orang penganutSyiah, mulai banyak murid SyehLemahabang melarikan diri, kemudianbcrdiam di Cirebon. DcmikianlahSyeh Lemahabang berdlam di desaCirebongirang dengan dijaga olehmuridnya. Hal iiu lerdengar oleh Sultan Demak, Raden Fatah,

7248/ bahwa musuhnya berada diCirebon. Sultan Demak menugasiSenapati Bintara, yaitu Sunan Kudus,dengan membawa balatentara banyak-nya tujuhratus orang. Semuanyabersenjata lengkap menuju Cirebon.Sunan Kudus membawa surat SultanDemak untuk Sunan Cirebon. Surat itumemberitahukan bahwa Sultan Demakmeminta bantuan Sunan Cirebon untuk menangkap Syeh Lemahabangagar dikalahkan, dan balatentara Demak itu disuruh menangkap paramurid serta pengikut

7249/ Syeh Lemahabang di daerahCirebon. Dengan senang hati SunanCirebon membantu Sultan Demak daninenyanggupi bahwa musuh harusdikalahkan. Kemudian Sunan Cirebonmendatangkan para murid Syeh Le-mah abang, para Id ageng, pangeran.

72477 maguru ring syeh lemah abang // sunan carbon kenwan mangcittak-neng kahanan nagara // waia(h) syehlemah abang wus sumar mangulwanmangidul mangetan / tathapi ri huwuskrama ning kyagOng pengging pi-nejahan de nira sunan kudus mwangtinangkepnya pirang wwang panganutsyiah 77 witan ikang akweh sisya nirasyeh lemah abang kaplayon tumuluytamolah ing carbon'/ mangkana syehlemah abang tamolah ing carbon gi-rang desa lawan rinaksa de sisya nira /7 niki karengo dc ning sultan demakraden patah //

72487 yan satru nira haneng carbon /sultan demak akengkenan senapatibintara yata sunan kudus lawan amawawadyabala sakweh ira pitungatuswwang 77 sakwehnya mangdarana sar-wasira sangkep anjujug carbon sirasunan kudus amawa serat sultan de

mak angge sunan carbon nikang seratmakapadartha yan sultan demakaminta upasrayan nira sunan carbonatangkepa nika syeh lemah abangmalar kaparajaya // mwang wadyabalademak ika konaken mangdalami parasisya lawan kaula-

72497 nira syeh lemah abang ing ratcarbon / lawan sukha twas ira sunan

carbon mangupasrayani sultan demakmwang abhawarasa yan satru kudukaparajaya // ateher sunan carbontumekakna para sisya nira syeh lemahabang / para kyagdng / pinangeran ki

Page 143: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

136

buyut, para kepala daerah dan parapetinggi di negara Cirebon. Di antara-nya masing-masing adalah PangeranCirebon, yaiiu senapati balatentaraCirebon, Dipati Cangkuwang, KiPaluhamba, Ki Gedeng Junti, KiGedeng Lemahputih, Pangeran

/250/ Jagasatni, Ki Gedeng Tedeng,Ki Anggaraksa, Ki Buyut Kalijaga,Ki Gedeng Sampiran, Ki GedengTrusmi, Ki Gedeng Cirebongirang, KiBuyut Weru, Ki Buyut Kemlaka, KiBuyut Truwag, Ki Buyut Tukmudal,Pangeran Cucimanah, PangeranKajawanan, Syeh Juyuskani, PangeranJagapura, Dipati Suranenggala, KiGedeng Ujunggebang, Ki GedengEnder, Ki Buyut Bojong, Ki BuyutKedongdong, Ki Gedeng Tameng, KiGedeng Jagapura, dan banyak lagi.Pada

/251/ waktu pengikutnya sudahberkumpul di istana Pakungwati, Su-nan Kudus mengabari Sunan Jatibahwa pasukan Demak dan Cirebonmenuju ke Cirebongirang, ke pondokKi Syeh Lemahabang. Setelah pondokitu sekelilingnya sudah dijaga olehbalatentara, utara, timur, selatan, barat

kemudian Syeh Lemahabang di-tangkap oleh balatentara yangdipimpin oleh Sunan Kudus, jugapengikutnya semuanya yang menjagaSyeh Lemahabang di pondok itu.

buyut i»ra naya mandala / lawan paraamatya ning carbon nagari // pantaraning sowang sowang yata / pangerancarbon yata senapati wadyabala carbondipati cangkuwang / ki palu-hamba / kigedeng junti / ki gedeng lemah putih /pangera-

/250/ n Jagasatru / ki gedeng tedeng /ki anggai^sa / ki buyut kalijaga / kigedeng sampiran ki gedeng trusmi / kigedeng carbon girang / ki buyut weru/ ki buyut kemlaka / ki buyut truwagki buyut tuk mudal pangeran panjunanpangeran cucimanah / pangerankejawanan syeh juyuskani / pangeranjagapura / dipati suranenggala / kigedeng ujung gebang / ki gedengpanguragan ki gedeng ender / kibuyut bojong / ki buyut kedongdong /ki gedeng tameng / ki gedeng jagapura/ lawan akweh muwah // ri

/251/ kala kaula nira wus magostipakungwati kedatwan / sunan kudusmajnan de nira sunan jati wadyabalademak lawan carbon anjujug marengcarbon girang ing pondok ki syehlemah abang // ri huwus nikang pondok sukumalilingnya wus rinaksa dening wadyabala / Iwar / wetan kidulkulwan tumuluy syeh lemah abangtinangkep de nira wadyabalanungninaya de nira sunan kudus juga kaulanira sakwehnya kang meksa syehlemah abang ing nikang pondo-

Page 144: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

137

I2S2I Kemudian dibawa ke surauagung Sang Ciptarasa.Di situ sudah berkumpul semua parawall, berhimpun di situ. Adapun paraki gedeng, para ki buyut, parapangeran, dan pengikutnya di istanaPakungwati tidak boleh pulang;mereka dijaga oleh balateniara Demakdan Cirebon. Sementara itu di surauSang Ciptarasa ramailah cakapan SyehLemahabang dengan Sunan Kalijaga.Sunan Kudus, Sunan Giri menjadijaksa. Semua para petinggi, scnapati,pangeran,

/253/ ki gedeng, ki buyut, para kepaladacrah, desa dan penduduk penganutSyafii dan Hanafi, semuanya berhimpun di dalam surau agung SangCiptarasa yaitu mendengarkan perangmulut antara Syeh Lemahabang danpara wali. Banyak juga penduduk ikutmenonton dan mendengarkan per-cakapan Sang Kali yang tak teiputusperkataannya. Akhimya mengeluaikankata-kata tidak patut, mendidihlah hatipara wali, gusarlah mereka.

/254/ Akhimya murkalah keduanya.yaitu Syeh Lemahabang dan para wali.Mereka berdua kemudian mengeluar-to ucapan yang memalukan dan sa-ling mengutuk karena mereka meng-harap menang sendin. Maka jalannyasewala menjadi kacau. Tidak lama diantara dua murid Syeh Lemahabang

7252/ k tumuluy ginawa ring tajugagong sang ciptarasa / rikting wusgosti sakweh ira para walikapwanomhom rikung // han^ pwa sirapara ki gedeng / para ki buyut parapinangeran lawan kaula nirengpakungwati kedatwan tan wineh mulihsira rinaksa de ning wadyabala demaklawan carbon / sawatareng tajug sangcipiarasakrak la wiwada ning syehlemah abang lawan sunan kalijaga /sunan kudus sunan giri kadi jaksa //sakweh ira paramaiya / sena pati /pinangeran /

7253/ ki gedeng 7 ki buyut para nayamandala 7 desa mwang janapada pa-nganut safii mwang hanapi 7/ sakwehira kapwa hdmhom ing jero tajugagong sang ciptarasa / yatiku ma-rengOkna wiwada ning cangkem pan-tara ning syeh lemah abang lawan parawali 77 akweh juga janapada milumanonton mwang marengdkna nikangpawacanan sang kali lawas ira mawa-canan datan pegat de nira sabda / iwekasan mamijilakna wuwus tan ra-hayu 77 umwab ta twas ing para wali 7kroda ta sira we-

72547 kasan pada galak nira kalihyata syeh lemah abang lawan para wali/ sira kalih tumuluy mamijilaknawalepanung mawirangaken mwangsumapa sira kalih // tapan sira padaharep swajaya // matangyan marganyapawacanan dumadi harohara // tansowe pantara ning wwang rwa sisya

Page 145: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

138

menynang Sunan Kalijaga dan SunanGiri. Tetapi keduanya tidak terlalulama antaranya yang ingin menusukSunan Kalijaga dengan kerisnya, jadidibunuh oleh bala-

/255/ lentara Cirebon yang menjaga.Saiunya cekatan menyerang SunanGiri sambil memegang keris, menujuke depan Sunan Kudus, kemudiandiserang oleh pengawal Sunan Cirebon, dan dibunuh oleh Ki Bawuk danKi Lodaya. Tidak lama, di dalam surauSang Cipiarasa kacau, pada waktu ilujuga balaientara Cirebon dan Demakmenguasai keadaan di dalam surauagung itu. Seielah itu para walimemikirkan akibat semua kelakukanSyeh

7256/ Lemahabang. Demikianlah Sunan Cirebon, yaitu Syeh Syarif Hi-dayatullah, menjadi hakim. Akhimyadiputuskan bahwa Syeh Lemahabangdijatuhi hukuman mati oleh SunanKudus yang dilugasi membunuhnya.Kemudian lengan Syeh Lemahabangdiikat, menuju tengah halaman didepan surau agung Sang Ciptarasa,dengan lengkap pasukan yang menjagamengelilingi. Kemudian Sunan Kudusmembunuh Syeh Lemahabang, danjenazahnya diuburkan di Dusun diKemlaten. Setelah

/257/ itu semua murid Syeh Lemahabang dan ajaran Syiah dilepaskan.

nira syeh lemah abang angrangsangsunan kalijaga mwang sunan giri //tathapi sira kalih alpiyana kalenanyamtaranya kahyun anuduk sunankkijaga lawan curik ira / siddha pi-nej^an de ning wadya-

7255/ bala carbon ikang rumaksa 77ikang siji kancil angrangsang sunangiri lawan agOgOh curik anjujug ingarepan sunan kudus lumuluymungsang de nira bhayangkara ningsunan carbon mwang pincjahan dening ki bawuk mwang ki lodaya 77 tenkalena ing jero tajug sang cipiarasaharohara 7 alpiyasa kalena wadyabalacarbon lawan demak mangdalam ikahanan ing jero tajug magong // rihuwus ika para wali mangalocitaknapadartha ning sarwakarma nira syeh

72567 lemah abang // makanimittaikang sunan carbon yata syeh Sarifhidayatullah kadya hakim i wekasananggunita yan syeh lemah abang tini-ban dendan pati // de ning sunan kudusikang inajnan matyani 77 tumuluynikang asta ning syeh lemah abangtinaliyan anjujug ring tengah ing sabha7 ngarepan tajug agOng sang ciptarasa7 lawan sangkep wadya kang rumaksainakumaliling 7/ ateher sunan kudusmamejahi syeh lemah abang // mwangsang wangkai pinemdem ing dukuhkemlaten / ri sampu-

7257/ nika sakwehnya sisya nira syehlemah abang mwang panganutan syiah

Page 146: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

139

tentara dari Jawa Barat (dipimpinoleh) Sultan Trenggono dan panglimabesar Fadhil

/223/ lah Khan. Di sana raja Panaru-kan sudah menyiapkan pasukan besardengan tigaribu tujuh perahu besar ke-cil, kemudian di tengah laut bertem-purlah perahu Demak dengan Pa-narukan. Dalam perang itu perahu ba-nyak yang rusak, tenggelam, sisanyamenuju ke tepi laut. Kemudian me-ngurung (?) balatentara yang ada diibukota. Ketika ilu jiwa pendudukmenuju huruhara jika malam,keiakutan akan tindakan yang memba-hayakan. Tidak lama

12241 antaranya balatentara Demakmenyerbu ke kota Panarukan padawaktu senja hari. Ramailah pertem-puran antara balatentara Demak dengan balatentara Panarukan, dibantupenduduk dengan membawa berbagaisenjata. Sang Panyerbu bertebaranbagaikan beruang yang maju, memba-hayakan balatentara Blambangan danPasuruan sampai ke Panarukan, mem-bantu balatentara Panarukan, para

kepala daerah dari desa sekitar tiba dimedan pertempuran, mendesak bala-

7225/ tentara Demak. Berapa lamanyapertenipuran itu sudah meramaikanbalatentara Demak dan Panarukan,

banyak yang gugur dalam perang.Sultan Demak dengan para pemimpin

kulwan ya denira sultan trenggonomwang mahasenapati fadhi-

12231 llah khan / rikaneng raja pan-arukanwus dinanan mahabala. lawan

telung hasra pitung prahwagong alit /lumuluy ing madyeng jaladri yuddhata ring prahwa demak lawan panarukan / ing nikang yuddha prahwakehikang syuhdrawa / kelem sesanya mirering tira ning sagara // tumuluy mate-gus wadyabala kang haneng kitharaja // ring samangkana jiwita ning jana-pada humara harohara rahine wengikatakut ing kramanung aridu // tanlawas pa-

7224/ ntara ning wadyabala demaklumurug ring kilha panarukan san-dhyahofatral^a 7/ marurek ta nikangyuddha pantara ning wadyabala demaklawan wadyabala panarukan inupa-srayan de janapada lawan amawasarwwastra 7 sang lumurug manalan-dang i kadi teki karungnya masdkbhayanaka wadyabalala blambanganlawan pasuruan tekan ing panarukanmangapyayana wadyabala panarukan 7para naya mandala sakeng decantaratekan ing yuddha legangrangsangwadyaba-

72257 la demak pira ta lawas nikangyuddha was marurek wadyabala demak mwang panarukan akweh ikangangemasing yuddhalaga// sultan demak lawan sang pinakadi mwang pa-

Page 147: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

140

Namun demikian, penganut Syiahsudah semuanya ingin menjadi peng-ikut Syeh Syarif Hidayat, kemudianmenganut Syafii. Tidak lama an-taranya, kuburan Syeh Lemahabang dipuja oleh penganut Syiah dari dusun-dusun, yaitu Cirebon, Sundakalapa,Banten, dan daerah Jawa Timur serta

wilayah Parahyangan. Juga dariSwamabhumi dan Sanghyang Hujung.Maka Sunan Cirebon menyuruh pe-ngawalnya di

/258/ lengah malam Jenazah iiu di-pindahkan kc gunung Amparan lanpadiketahui oleh orang seluruh daerah.Sedangkan isi kuburan Syeh Lemahabang di Kemlaien digantikan dengananjing hitam legam. Tiga hari kemudian, semua orang Syiah dikumpulkandi kuburan Syeh Lemahabang diKemlaten. Semua orang penganutSyiah dari Jawa Timur memintakepada Sunan Cirebon agar jenazahSyeh Lemahabang dikuburkan diPengging, Jawa Timur. Permintaan

7259/ itu dikabulkan oleh Sunan Cire

bon. Tetapi pengikut Syeh Lemahabang terkejut setelah melihat bangkaianjing hitam legam. Kemudian SunanCirebon berkata kepada merekasemua, "janganlah kalian semuamemuja bangkai ini. Yang dipujaadalah Hyang Widi. Ketahuilaholehmu keadaan dunia ini. Bahwa

len^asakna/ tathapyan mangkana sirapanganuta syiah wus samaya kahyundumadi kauLa nira syeh syarif hidayatateher manganuta safii // datan lawaspantara ning ikang candi ning syehlemah abang / inuja de nira wwangpanganut syiah sakeng desa desa /yatiku carbon sundakalapa /bantenlawan rat jawa wetan mwangparahiyangan mandala / juga sakengswamabhumi / lawan sanghyanghujung // matangyan sunan carbonkinon bayangkara nira / ing

7258/ tengah rahinan kulcm nikangsang wangkai inalihaken ring giriamparan lawan tan kinawruhan de nirawwang sarat kabeh 77 i sedeng jorocandi ning syeh lemah abang hanengkemlaten ginantyakna lawan aswacemanireng // telung dina tumuluysakweh ira wwang syiah akambalaning candi ning syeh lemah abang ingkemlaten sakweh ira wwang panganutsyiah sakeng jawa wetan aminta ringsunan carbon malar nikang wangkaisyeh lemah abang cinandyaknengpengging jawa wetan / nikang pamala-

72597 kwan nira sinembawan de nira

sunan carbon 7 tathapi kaula nira syehlemah abang kagyat ri huwus tuming-hal sang wangkai aswa cemanireng 77ateher sunan carbon maojar ring sirakabeh 7/ haywa ta sira kabeh mamujanikang wangkai // ikang pinuja hana tahyang widi // kawruhan ta de niraswastha teng bhuwana / yan manusa

Page 148: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

141

manusia sesuai dengan tugasnyaadalah memuja kepada Hyang Widi,karena tidak ada manusia seluruhdunia yang kuasa menandingi ke-kuasaannya.

/260/ kemudian aku mengingatkankalian semua, janganlah kalianmeninggalkan syariat Rasul, janganlahkalian ikut ajaran Syeh Lemahabang.Sekarang ikutlah kalian anutanku,yaitu Syafii karena ajaran Syafiiadalah pantas bagi kita semua. Kabar-kanlah kepada orang lain bahwaanutanku ini pantas. "Maka banyaklahmurid Syeh Lemahabang menjadimurid Sunan Cirebon, berguru merekaakhimya di Cirebon semuanya, inginagar Sultan

/261/ Demak sudah terlaksana. Makaselama kerajaan Demak b^diii sampaikerajaan Pajang, tidak ada yang inginmengalahkan Cirebon, karena Cirebonadalah orang tua, besar wibawanya,Selaiyutnya kisahnya lagi, mengenaipermitraan kerajaan Cirebon, kerajaanPajang, Banten, dan kerajaan-kerajaanlainnya lagi, sepeiti juga mengenai sibalar, yaitu Belanda yang . besarnafsunya mengalahkan kerajaan-kerajaan di bumi Jawadwipa, jugadaerah pulau-pulau di bumi Nusantara

12621 Pustaka Rajya-rajya i BhumiNusantara ini, sarga keempat dari par-wa kedua. Pustaka ini sudah diketahuidan disetujui oleh utusan kerajaan.

kapwa tutur i dharmmanyatika ma-ngastungkara ring hyang widhi / tapaintatan wwanten manusa sabhuwana

ikahen wenang tandinga de ni prabha-wanya//

/260/ matangyan ngwang mangetiring sira kabeh // haywa ta sira kar-yaken syarengat rasul / haywa lasiranut pawarah wara(h) syeh lemahabang / engke sira dumadyakna panga-nutanku yata safii // tapan panganutansafii / hana ta kenoh ri kita kabeh //pituturakna ring wwang Ian yen pa-nutanku niki kenoh // witan ikangakweh sisiya ning syeh lemah abangdumadi sisya sunan carbon maguru lasira wekasan ing carbon sakwehnyakahyun ira sulta-

/261/ n demak wus kalaksanan sing-gihnya witan rajya demak mangadegteka ning rajya pajang / tan hanakahyun nira ngalindih carbon hetunyacarbon ika wwang atuha / agong swa-bhawa nira // satuluynya rikathanyawaneh / mangene pamitra ning rajyacarbon rajya pajang / banten mwangrajya rajya lenya waneh // kumwa jugamangene sang bule yata sang walandi/ ikang agOng kaharep ira ngalindihrajya rajya i bhumi jawa dwipa / jugarat nusa nusa ibhumi nusantara //

12621 iti pustaka rajya i bhumi nusantara / caturtha satgah ing dwitya parwa// iti pustaka wus kinawnihan mwanghinajengan de ning duta rajya / duta

Page 149: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;

142

utusan daerah dari pulau-pulau dibumi Nusahtara, termasuk Jawadwipa,Mereka semua yang berkumpul d^menyanggupi serta memutuskansemua peristiwa dalam kisah, sudahmenjadi sempurna semua harapanmereka. Selesai disusun dan diluliskandi Cirebon larikh Saka dwi suddharasa tunggal, langgal sebelas paro-gelap, bulan Margasira. Adapun yang

/263/ menginginkan peringatan dc-mikian adalah dua kcrajaan, yaitukerajaan Dcmak dan kcrajaan Cirebonsudah rcda dari kerugian dankekacauan oleh Sych Lemahabang danKi Agcng Kcbo Kcnongo denganpengikumya. Kcmudian kerajaan Dcmak dan kerajaan Cirebon bermitradan bersaudara, sehingga kedua kerajaan itu seperti menjadi salu, dan kisahakhir ini, aku minia jika ada yang ter-salah alau teriupul dalam tulisan inimaafkanlah. Dan pustaka ini sudahdike-

7264/ tahui dan diterima oleh SultanSepuh dan Sultan Anom CirebonB^gitu juga Sultan Banten, SusuhnnanMataran dan ratu-ratu Parahyangan»dan raja-raja di bumi Nusantara, Dengan adanya kesalahan sedikit sudahdiperbaiki demikian nanti cerita raja-raja ini menjadi sempurna dan teramatbermanfaat di dunia. Selesai sudahjadi.

mandala saka nusa nusa i bhuminusantara / sapinasuk jawa dwipa //sira kabeh ikang akembalan mwangabhawarasa lawan anggunita sarwa kramaning katha / ngke wus siddha pari-puma sakweh ing citta nira // telassinusun mwang sinerat ing carbon risakakala // dwi suddha rasa tunggaling ekadasa kresnapaksa / margasira(masa) // hana pwekang

7263/ abhipraya ning sakakala mang-kana yatiku 7 dwi rajya yaia rajya dcmak lawan rajya carbon wus suddhasakeng durlabha mwang kaharoharanikang ginawe de nira syeh lemabanglawan kyagdng kebokenongo lawankaulabala nira 77 atehcr rajya dcmak lawan rajya carbon pamitran mwangcarbon pamitran mwang paduluran 7matangyan mwang rajya kadi dumadisawiji / eawan katha wekasan iti 7ngwang aminta yan hanekang kasasar-athawa keluputan ing serat sa(s) trekiwaraksamakna ta 77 lawan iti pustakawus kina-

72647 wruhan mwang hinajengan dening sultan sepuh lawan sultan anwamcarton 7 kumwa juga sultan banten su-suhunan mataram mwang ratu ratu

parahyangan raja raja swamabhumi 7mwang raja raja haneng rat nusa nusai bhumi nusantara 77 mwang hanekangkaluputan ahalit wus inowahi 7 matangyan ngke7 iti bhretkatha dumadiparipuma mwang atyanta makagunaning rat janapada // wus rumuhunpim //

Page 150: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN · 2019. 9. 9. · Aksara "Sunda" yang sekarang diajarkan di berbagai Sekolah Dasar, sebenamya adalah aksara Jawa-Sunda itu (Jayadireja 1927;