Click here to load reader

Depresi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

depresi koas jiwa

Citation preview

Slide 1

Oleh :Intan Gabriella, S.Ked, Silviana Maya Sari, S.Ked*Muthia Puspa Rini, S.Ked, Ira Maya Sari, S.Ked*

Pembimbing : dr. Diva Mariska Tarastin Sp.KJ**KEPANITRAAN KLINIK SENIOR BAGIAN IKJRUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBICLINIC REPORT SESSIONGANGGUAN DEPRESI(Depressive Disorder)KETERANGAN PRIBADI PASIEN

Nama : H. ANo RM: 052452Tanggal Periksa: 21 Maret 2015Jenis Kelamin: Laki-lakiTempat, tanggal Lahir/ Umur: 59 Tahun Status Perkawinan: DudaBangsa : Indonesia Suku: Arab MelayuAgama: Islam Pendidikan: Sekolah Dasar Pekerjaan: Tidak BekerjaAlamat: Merangin- Jambi

KETERANGAN DARI ALLO/INFORMAN

Nama : Tn. HusniJenis Kelamin: Laki-laki Umur: 36 tahunPekerjaan: WiraswastaAlamat dan telepon: Merangin-Jambi Hubungan dengan Pasien: Anak kandung osKeakraban dengan Pasien: AkrabKesan pemeriksa/Dokter terhadap: Dapat dipercaya keterangan yang diberikan

Sebab utama pasien dibawa ke rumah sakit jiwa:Os sering melamun, gelisah , sedih, berbicara sendiri, mengoceh (isi ocehan beragam), sulit tidur, mudah lelah, kehilangan minat dan sering BAK 10x sehari

Keluhan utama pasien dan telah berlangsung selama:Os sering melamun sejak 1 bulan yang lalu, sering lupa dengan kejadian yang terjadi, cemas, sedih, mudah lelah dan sering menyendiri. Datang ke RSJ karena dibawa keluarga (os tidak tau bahwa ia sedang berada di RSJ)

Riwayat perjalanan penyakit pasien sekarang:

1 bulan yang lalu os muncul gejala seperti ini, hal ini dipicu karena tidak terima istri ke-3 os selingkuh. Semenjak istrinya selingkuh, os mulai bersikap aneh, sering menyendiri, melamun, mengangis tanpa sebab, dan sering marah-marah, kemudian os sering merasa lelah dan putus asa, seakan-akan berbicara dengan orang lain yang tidak dapat dilihat oleh orang lain kecuali os. Dan os juga sering mengatakan bahwa anak perempuannya adalah istrinya.

LanjutanKeadaan ini terus berlanjut, Os semakin sering berbicara sendiri. Os pernah berobat kedukun tetapi tidak ada perubahan. Sampai akhirnya os sering mendengar bisikan-bisikan yang sedang membicarakan dirinya. Os sudah tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehari-hari secara mandiri (makan, mandi, berpakaian). Keadaan os semakin parah, saat ini os sudah suka marah-marah, mengamuk kepada setiap orang tanpa sebab, bicara tidak jelas serta suka mengambil barang-barang milik orang lain.Riwayat penyakit pasien sebelumnya : Tidak ada, Os pernah berobat ke dokter spesialis saraf.

Riwayat Keluarga pasien:Os anak ke-8 dari 10 bersaudara

Gambaran kepribadian masing-masing saudara os dan hubungan terhadap saudara : os akrab dengan semua saudaranya.

Gambaran kepribadian orang lain yang tinggal di rumah osdan hubungan terhadap os :Tidak ada orang lain yang tinggal di rumah, selain keluarga os.

Riwayat penyakit jiwa, kebiasaan-kebiasaan dan penyakitfisik pada anggota keluarga :Tidak ada riwayat keluarga penyakit jiwa.

Riwayat tempat tinggal :Os sekarang tinggal bersama anak kandungnya.

Riwayat pekerjaan :Os sehari-hari berkebun

Percintaan, perkawinan, kehidupan sosial, dan rumahtangga : Os dulu pernah menikah dengan istri pertama, namun istri pertama menginggal dunia dan os memiliki 3 orang anak dari istri pertama, kemudian os menikah lagi untuk yang ke-2 kalinya tetapi bercerai, lalu os kembali lagi menikah untuk yang ke-3 kalinya, namun diselingkuhin oleh istrinya dikarenakan usia istri ke-3 jauh lebih muda dari os.

Stressor psikososialPerceraian dikarenakan istri os selingkuh.

Riwayat penyakit fisik yang pernah diderita osTidak ada riwayat penyakit fisik

Pernah suicide (-);Os tidak pernah punya keinginan untuk bunuh diri.

Penggunaan alkohol/zat adiktif lainnya (-);Os tidak pernah menggunakan alkohol/ zat adiktif lainnya.

PEMERIKSAAN PSIKIATRIK KHUSUSGambaran UmumPenampilanSikap Tubuh: Aneh ( )Cara berpakaian: Biasa ( )Kesehatan fisik : Sehat ( )

Perilaku dan aktifitas psikomotorCara berjalan: Normoaktif, biasa ( )

Sikap terhadap pemeriksaTidak kooperatif ( )

Pembicaraan dan fragmen pembicaraanArus pembicaraan : kekacauan, bicara yang tidak spontan ( )Produktifitas: Biasa

Afek, mood, dan emosi lainnyaAfek: Tidak sesuai (Inappropriate)Mood: Iritabel (Irritable) Pikiran : Inkoheren (),waham kebesaran ( ) waham curiga ( ). Persepsi: Halusinasi visual ( ), halusinasi auditorik ( )

SensoriumAlertness: Komposmentis tergangguOrientasi: Waktu, tempat, dan orang tergangguKonsentrasi dan kalkulasi: tidak dapat dinilaiMemori: terganggu Pengetahuan Umum: tidak dapat dinilaiPikiran abstrak : Tidak dapat dinilaiInsightDerajat 1. Menyangkal bahwa dirinya sakit.

PEMERIKSAAN INTERNA TD : 160/80 mmhgNadi : 76x/MenitSuhu : 36,8CPernapasan : 20x/ menit

DIAGNOSIS BANDING

Gangguan SkizofektifSkizofreniaGangguan Penyesuaian dengan Mood DepresiGangguan Kepribadian

Diagnosis Multiaksial Aksis I: F32.2 Episode Depresi Berat dengan Gejala PsikotikAksis II: Tidak ada diagnosisAksis III: Tidak ada diagnosisAksis IV: Masalah dengan keluarga Aksis V: GAF 50 41 Gejala berat (serious), disabilitas berat.

Terapi

Psikoedukasi:IndividuKeluargaLingkungan

Farmakoterapi Olanzapine 5 mg , Elizac 20mg, selama 2minggu control lagi

PENGERTIANWHO gangguan mental yang ditandai dengan munculnya gejala penurunan mood (mood depresi), kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan konsentrasi.EPIDEMIOLOGIPerempuan > laki-laki prevalensi dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan pria

Rata-rata usia onset kira-kira 40 tahun. 50 % dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 50 tahun.

FAKTOR RESIKO DAN ETIOLOGI Faktor biologis Disregulasi heterogen pada amin biogenik

Faktor genetika Angka depresi pada anggota keluarga dengan gangguan depresi lebih tinggi daripada populasi umum.

Faktor psikosoialPeristiwa kehidupan dan stress lingkungan Percekcokan yang hampir berlangsung setiap hari di tempat kerja atau di rumah tanggaMasalah kekuangan Ancaman yang menetap terhadap keamaannKetidakadaan pasangan, kehilangan pasanganIsolasi sosial Tidak adekuatnya dukungan yang diterimaFaktor kepribadian premorbidDependen,obsesif kompulsif, histeris resiko yang lebih besar untuk mengalami depresi

Seseorang dengan kepribadian yang lebih tertutup, mudah cemas, hipersensitif dan lebih bergantung resiko yang lebih besar untuk mengalami depresi

Faktor psikodinamikaKehilangn objek yang nyata atau khayalan,

PATOFISIOLOGIKetidakseimbangan Biogenik AminBerkurangnya ketersediaaan neurotransmitter monoamin, terutama norepineprin dan serotonin, dapat menyebabkan depresi.Hiperaktivasi Aksis HPA(Hypotalamic-Pituitary-Adrenal Corical Axis)STRESOR

Korteks adrenal

Hipofisi

Hipotalamus

Korteks dan sistem limbik

CRHACTHKortisolCortical-Hypotalamic-Pituitary-Adrenal-Cortical AxisStresor dan kerentanan biologikKonsentrasi kortisol Simptom depresiInhibisi neurogenesis dan penurunan volume hipokampusSimptom kognitifSimptom depresi dan gangguan kognitifPenurunan volume hipokampusGangguan neurogenesis hipokampusStresor, kerentanan biologik, kortisol, hipokampus, dan depresiBerdasarkan PPDGJ-IIIGejala utama : Afek depresifKehilangan minat dan kegembiraan,dan Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.

Gejala lainnya :Konsentrasi dan perhatian berkurangHarga diri dan kepercayaan diri berkurangGagasan tentang rasa bersalah dan tidak bergunaPandangan masa depan yang suram dan pesimistisGagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri Tidur terggangguNafsu makan berkurang

Episode depresif ringan (F32.0)Episode depresif sedang (f32.1) Episode depresif berat (F32.2)

Digunakan an untuk episode depresi tunggal (yang pertama).

Episode depresif berikutnya harus diklasifikasi di bawah salah satu diagnosis gangguan depresif berulang (F33.-)

F.33.0 Gangguan depresif berulang, episode kini ringanF33.1 Gangguan depresif berulang, episode kini sedangF33.2 Gangguan depresi berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotikF33.3 Gangguan depresi berulang, episode kini berat dengan gejala psikotikF33.4 Gangguan depresi berulang, kini dalam remisiF33.8 Gangguan depresi berulang lainnyaF33.9 Gangguan depresi berulang YTT

F34.1 Distimia

BERDASARKAN DSM-IV-TRKriteria DSM-IV-TR Episode depresi BeratKriteria DSM-IV-TR untuk Keparahan/Psikotik/Remisi Episode Depresi Berat KiniKriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan DistimikKriteria riset DSM-IV-TR Gangguan Depresi RinganKriteria riset DSM-IV-TR Gangguan Depresi Singkat Berulang

Prognosis Gangguan ini cenderung menjadi kronis dan pasien cenderung mengalami kekambuhan. DAFTAR PUSTAKAKaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Kaplan dan Sadock, Sinopsis Psikiatri. Jilid Satu. Tanggerang : Binarupa Aksara. 2010. Hal Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock, Buku Ajar psikiatri Klinis. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2010. HalGhaemi SN. Mood Disorder, A Practical Guide. Philadelphia: Lippincott, Williams & Wilkins. 2003. p. 3-27World Health Organization. Depression A Global Public Health Concern. Diakses 29 Januari 2013. Di unduh dari : http://www.who.int/mental_health/management/depression/who_paper_depression_wfmh_2012.pdfHalverson JL. Depression. MedScape. 2013. Diakses 29 Januari 2013. Di unduh dari : http://emedicine.medscape.com/article/286759-overview#a0156Amir N. Depresi Aspek Neurobiologi Diagnosis dan Tatalaksana. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2005. Hal Katona C, Cooper C, Robertson M. At a Glance Psikiatri. Edisi 4. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2008. HalSilbernagl S, Lang F. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2007. Hal 42Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. 2001