7
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian ... · Rp 1,5 T dan (ii) tambahan APBN-P 2015 sebesar Rp 16,9 triliun diarahkan pada perbaikan jaringan irigasi tersier,

Embed Size (px)

Citation preview

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Terwujudnya koordinasi dansinkronisasi kebijakan pangan danpertanian

Presentase hasil rekomendasi koordinasi dan sinkronisasikebijakan pangan dan pertanian 100% 45% 90,00%

Terwujudnya pengendalianpelaksanaan kebijakan pangan danpertanian

Presentase kebijakan bidang pangan dan pertanian yangterimplementasi 100% 45% 90,00%

Terwujudnya efektivitas tata kelolapangan dan pertanian yang baik

Presentase partisipasi stakeholders dalam kebijakanpangan dan pertanian 90% 60% 133,33%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015Unit : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian

SS Target 2015Indikator Kinerja Realisasi s/d Juni 2015 Kinerja Keterangan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1.

Mengkoordinasikan pelaksanaan Program Peningkatan dan perluasan produksi dan produktivitas melaluiprogram UPSUS dan Perbaikan jaringan irigasi tersier melalui (i) Refocusing anggaran Kementan sebesarRp 1,5 T dan (ii) tambahan APBN-P 2015 sebesar Rp 16,9 triliun diarahkan pada perbaikan jaringan irigasitersier, pupuk, benih dan alsintan (pra dan paska panen serta kerjasama dengan TNI)

2. Pembahasan Draft Perpres tentang Kelembagaan Pangan/Badan Pangan Nasional sebagai amanat UUPangan No. 18 Tahun 2012 (sampai saat ini masih dikaji di KemenPAN&RB)

3. Pembahasan dan penyelesaian PP No. 17 Tahun 2015 ttg Ketahanan Pangan dan Gizi sebagai amanahUU Pangan No. 18 Tahun 2012

4.Merekomendasikan pelaksanaan Raskin perdana di Tahun 2015 namun dengan perbaikan-perbaikannyake depan untuk mencapai 6 Tepat, karena Program Raskin sempat stagnan antara dilanjutkan ataudihapuskan di Tahun 2015

5. Penyiapan, pembahasan serta penyelesaian Inpres No 5 Tahun 2015 tentang Pengadaan Gabah/Berasdan Penyaluran Beras oleh Pemerintah

6. Merekomendasikan penerbitan Permentan No. 21 Tahun 2015 tentang Pedoman Harga Pembelian UntukGabah dan Beras di Luar Kualitas Oleh Pemerintah sebagai alternatif pelaksanaan dari Inpres 5/2015

7. Mengkoordinasikan penyempurnaan tata niaga impor komoditas pangan strategis sesuai Rencana AksiKajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

8.Penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), telah dialokasikan dana sebesar Rp. 1,5 T (setara 170 ribu ton) sudah ditetapkan KPA Dana CBP (di Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu) tersebut dan saat ini sudahdalam proses pencairan

9. Usulan/rekomendasi penambahan kuantum CBP menjadi sebesar 350 ribu ton, diharapkan dana tersebutbersumber dari Dana Cadangan Stabilisasi Harga Pangan sebesar Rp.2 Triliun

10.Optimalisasi Pengadaan BULOG melalui pemanfaatan hasil UPSUS seluas 350 ribu ha atau setara 1,75juta ton GKG serta mendorong penguatan modal BULOG melalui Penyertaan Modal Negara (PMN)sebesar Rp.3 Triliun

11. Pembahasan dan penyelesaian Perpres No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan BarangKebutuhan Pokok dan Barang Penting

12.

Mengkoordinasikan Kebijakan Stabilisasi Harga Jagung dan Kedelai dan pangan pokok lainnya. Masihperlu dibahas formulasi pengaturan harga (HPP dan/atau HPB) Jagung dan Kedelai beserta tata niaganya.Perlu kesepakatan sumber pembiayaan dan analisa dampaknya. Namun perlu dilihat kembali efektivitaspelaksanaan Perpres No. 32/2013 tentang Penugasan Perum Bulog Untuk Pengamanan Harga danPenyaluran Kedelai. Untuk pangan pokok lainnya oleh Perum BULOG, perlu dipertimbangkan jugaperaturan pelaksanaan dari Perpres No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan BarangKebutuhan Pokok dan Barang Penting

13. Melakukan pemantauan harga dan pasokan barang kebutuhan pokok secara periodik baik mingguanmaupun bulanan

14.Memonitor secara intensif pergerakan harga pada saat menjelang, saat dan setelah Hari BesarKeagamaan Negara (Puasa dan Idul Fitri), untuk menjaga tingkat inflasi

15.Merekomendasikan Pelaksanaan Operasi Pasar dan Pasar Murah oleh Kementerian Teknis (Kemendag) agar selanjutnya berkoordinasi dengan K/L lain serta Pemda untuk menjaga kestabilan harga menjelang, saat dan setelah HBKN

Realisasi s/d Juni

2015Kinerja

Tercapainya stabilitas harga,ketersedian pangan pokokdalam rangka menujuswasembada pangan

Persentase rekomendasi hasil koordinasidan sinkronisasi kebijakan bidangpangan yang di

85% 45% 105,88%

Persentase rekomendasi hasil monitoringdan evaluasi kebijakan bidang panganyang ditindaklanjuti

85%

Keterangan

(f)

Beberapa capaian yang telah dilakukan :

45% 105,88%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015Unit : Asisten Deputi Pangan

SS Indikator Kinerja Target 2015

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1. Koordinasi penetapan alokasi impor sapi dan daging sapi

2. Koordinasi perunggasan

3. Penetapan kebutuhan daging sapi, ayam dan telur dalamrangka HBKN

4. Koordinasi Perubahan Cetak Biru Persusuan Nasional

105,88% 4. Koordinasi Perubahan Cetak Biru Persusuan Nasional

5. Koordinasi Kebijakan Swasembada Garam Nasional

6. Koordinasi Kebijakan Pengembangan Industri Rumput Lautdengan Asisten Deputi Industri Manufaktur

105,88%

85%

Kinerja

85% 45%

Tercapainya peningkatan produksidan ketersediaan hasil perikananuntuk peningkatan konsumsi daneksport serta peningkatan produksiproduktivitas garam dan daging sapidalam rangka swasembada dansusu segar untuk pemenuhankebutuhan konsumsi protein hewan

Keterangan

Persentase rekomendasi hasil koordinasi dansinkronisasi kebijakan pengembangan ekonomiwilayah pesisir dan pulau - pulau kecil yangditindaklanjuti

Target 2015

45% 105,88%

45%

(f)

Beberapa capaian yang telah dilakukan :Persentase rekomendasi hasil koordinasi dansinkronisasi kebijakan bidang kelautan, perikanan,dan peternakan yang diimplementasikan

Persentase rekomendasi hasil monitoring danevaluasi pelaksanaan kebijakan bidang kelautan,perikanan, dan peternakan yang ditindaklanjuti

85%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015Unit : Asisten Deputi Kelautan, Perikanan dan Peternakan

SS Indikator Kinerja Realisasi s/d Juni 2015

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1. Pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit

2. Penyusunan Rancangan perubahan PP 31 Tahun 2007 tentang Impordan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Dibebaskan PPN

3.Penyusunan Rancangan Instruksi Presiden tentang PeningkatanPenyerapan Karet Alam dan Penggunaan Barang-barang dari KaretAlam Dalam Negeri Untuk Mendukung Pembangunan Nasional

Persentase rekomendasi hasil koordinasi dansinkronisasi kebijakan pengembanganrempah - rempah yang ditindaklanjuti

85% 45% 105,88%

Indikator Kinerja Realisasi s/d Juni 2015

Unit : Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura

SS

Peningkatan peranperkebunan dan hortikulturauntuk pemenuhan konsumsidalam negeri, danpeningkatan ekspor

85% 45%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015

Target 2015 Keterangan

105,88%

Kinerja

85%

105,88%

(f)

Beberapa capaian yang telah dihasilkan:

Persentasi rekomendasi hasil monitoring danevaluasi kebijakan perkebunan danhortikultura yang ditindaklanjuti

Persentase rekomendasi hasil koordinasi dansinkronisasi kebijakan bidang perkebunan danhortikultura yang diimplementasikan

45%

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1. Koordinasi penyusunan roadmap pengembanganindustri rotan dan pemasaran

2. Koordinasi kebijakan revitalisasi Hutan TanamanIndustri

3. Koordinasi pembentukan Technical CommitteeGeography Information System di kawasan HOB

4. Koordinasi kebijakan Green Ecotourism di kawasanHoB

5. Koordinasi penyelamatan ekosistem RIMBA (Riau,Jambi, Sumatera Barat)

6. Koordinas penyusunan country report TrilateralMeeting HoB ke-9

Terimplementasinya rekomendasi kebijakandibidang kehutanan untukantisipasi perubahan iklim

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015Unit : Asisten Deputi Kehutanan

SS Indikator Kinerja Target 2015

Realisasi s/d Juni 2015 Kinerja

Persentase rekomendasi hasil koordinasi dan sinkronisasikebijakan Heart of Borneo yang ditindaklanjuti 85% 45% 105,88%

105,88%45%85%

85% 45% 105,88%

Persentase rekomendasi hasil monitoring dan evaluasipelaksanaan kebijakan bidang kehutanan yang ditindaklanjuti

Keterangan

(f)

Beberapa capaian yang telah dilakukan:Persentase rekomendasi hasil koordinasi dan sinkronisasikebijakan bidang kehutanan yang diimplementasikan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c)

1. Koordinasi penggunaan benih Produk Rekayasa Genetika

2. Koordinasi percepatan pembangunan irigasi dan pembuka lahanberirigasi

Persentase rekomendasi hasil monitoring danevaluasi pelaksanaan kebijakan prasarana, saranapangan dan sumber daya hayati yangditindaklanjuti

85% 45% 105,88% 3.Penyusunan konsep Alternatif kebijakan optimalisasi pemanfaatandan penyaluran benih, pupuk dan alsintan untuk mendukungswasembada pangan

4.

SS Indikator Kinerja

Presentase rekomendasi hasil koordinasi dansinkronisasi penyelesaian konflik lahan pertanianyang ditidaklanjuti

85% 45%

(f)

Persentase rekomendasi hasil koordinasi dansinkronisasi kebijakan prasarana, sarana pangandan sumber daya hayati yang diimplementasikanPeningkatan pemanfaatan

lahan terlantar, pengurangankonversi lahan pertanian,percepatan pembangunanirigasi dengan pembukaanlahan beririgasi, sertapembukaan lahan danpengelolaan sarana produksipertanian dalam rangkamendukung peningkatanproduksi petani

85% 45% 105,88%

105,88%

Target 2015

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015

Realisasi s/d Juni 2015 Kinerja Keterangan

Unit : Asisten Deputi Prasarana, Sarana Pangan dan Sumber Daya Hayati

Beberapa capaian yang telah dilakukan:

Penyusunan draft Peraturan Presiden Republik Indonesia TentangPengangkatan Tenaga Harian Lepas - Tenaga Bantu PenyuluhPertanian, Penyuluh Perikanan Bantu/ Penyuluh Perikanan TenagaKontrak, Dan Bakti Sarjana Kehutanan/ Bakti Rimbawan/ PetugasLapangan Gerakan Rehabilitasi Lahan (Gerhan) Menjadi PejabatFungsional Penyuluh Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)