1

Deputi Bidang - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2050/11158d74_Des17-AngkasaPuraII.pdf · sebagai kanal penyaluran pinjaman. “Pada dasarnya Moka ingin mem-bangun ekosistem

  • Upload
    buidien

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

6 Senin, 26 Maret 2018

�APLIKASI POINT-OF-SALE

Moka Incar KorporasiJAKARTA — Perusahaan rintisan

teknologi penyedia mobile point-of-sale, Moka memperluas target pasar-nya ke berbagai perusahaan besar.

Co-Founder sekaligus CEO Moka, Haryanto Tanjo, menyatakan sebelum-nya penyediaan mobile point-of-sale (POS) platformnya hanya menyasar berbagai usaha mikro.

Penggunaan sistem POS itu mulanya hanya tertuju kepada usaha restoran, kafe, ritel fesyen, barbershop, salon, maupun spa skala kecil hingga me-nengah. Mulai tahun ini, platform itu mengincar berbagai kerja sama dengan perusahaan besar.

“Dalam 3 tahun terakhir, memang target pasar Moka secara spesifi k hanya tertuju kepada offl ine retail UMKM. Mulai tahun ini segmen platform kami diperluas, bukan ha-nya UMKM tapi sampai perusahaan besar yang memiliki puluhan cabang di berbagai kota,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.

Co-Founder sekaligus CTO Moka Grady Laksmono menyatakan perluas-an segmen pasar itu turut membuat Moka mengembangkan berbagai fi tur dan teknologi terbaru. Perusahaan rintisan itu banyak memfokuskan in-vestasi pada pengembangan teknologi machine learning atau pembelajaran mesin dan analisis data.

Berbagai fi tur yang tersedia di da-lam platform itu mulai dari layanan akuntansi, sistem manajemen in-ventori, otomatisasi pengiriman tanda

terima kepada pelanggam, sampai manajemen hubungan pelanggan.

Teknologi analisis data yang terse-dia di dalam platform Moka dapat menyediakan umpan balik berupa prediksi keperluan pencadangan stok dalam 1 bulan ke depan dengan melihat tren penjualan.

Di samping itu, Moka dalam wak-tu dekat menambah berbagai fi tur baru dengan menggandeng berbagai perusahaan tekfi n dan perbankan sebagai kanal penyaluran pinjaman.

“Pada dasarnya Moka ingin mem-bangun ekosistem yang lengkap, itu bisa diwujudkan dengan meng-gandeng tekfi n dan bank,” ujarnya.

Menurutnya, Moka sebagai plat-form penyedia POS mobile memiliki data transaksi outlet dapat berperan sebagai sumber data bagi sektor keuangan. Setidaknya terdapat salah satu bank perusahaan pelat merah nasional dan tekfi n P2P lending dik-laim segera mengumumkan kerja sama dengan Moka.

Tak hanya itu, Moka pun turut mengamankan kesepakatan kerja sama dengan Cashlez untuk penye-diaan layanan pembayaran. Seperti diketahui, Cashlez merupakan sa-lah satu platform penyedia layanan pembayaran berbasis kode QR yang memegang lisensi Bank Indonesia.

Sistem MokaPOS tercatat sudah tersedia pada sebanyak 8.000 outlet berbagai usaha yang tersebar pada 30 kota di Indonesia. (N. Nuriman Jayabuana)

�AREA JAWA-BALI

Telkomsel Tambah 6.000 Titik 4G LTE

DENPASAR — Operator Telkomsel tahun ini akan menggelar jaringan 4G lebih dari 6.000 titik di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

GM Corcomm Telkomsel Area Jawa Bali Erwien Kusumawan mengata-kan program yang dinamakan "4G Everywhere" merupakan komitmen Telkomsel untuk menghadirkan ja-ringan layanan data tercepat di se-luruh kecamatan.

“Kebutuhan akan layanan data saat ini sudah sangat tinggi, dari berbagai kalangan, usia bahkan status sosial semua membutuhkan data sebagai akses komunikasi,” katanya, Minggu (25/3).

Menurut Erwien, komitmen Tel-komsel membangun layanan data adalah hal mendasar untuk me-ningkatkan daya saing ekonomi dan sumber daya manusia.

Dengan menambah titik 4G LTE di Area Jawa Bali, Telkomsel meng-harapkan kenaikan pendapatan yang signifi kan. Lebih dari itu, lanjutnya, pertumbuhan pelanggan data akan meningkat lebih dari dua digit seperti dalam 5 tahun terakhir.

Erwien menambahkan Telkomsel juga terus memperkuat layanan di pusat-pusat perekonomian, seperti

pembangunan Kawasan Mandalika, Global Hub, dan pelabuhan Marina di NTB.

Telkomsel, jelas Erwien, akan ber-sinergi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjamin ke-tersediaan sarana komunikasi di titik-titik tersebut.

Sementara itu, Telkomsel dalam waktu dekat berencana mengope-rasikan 17 base transceiver station (BTS) terbaru yang berlokasi di da-erah terisolasi.

Dengan demikian, operator itu mengoperasikan sebanyak 568 BTS di daerah terisolasi. Sebanyak 47 di antara seluruh infrastruktur BTS itu menunjang layanan data 4G.

Seluruh BTS itu tersebar di se-banyak 14 provinsi di Indonesia, meliputi Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Jambi, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

“Tidak hanya di kota dan daerah yang menguntungkan secara bis-nis. Kami berupaya menyediakan layanan komunikasi berkualitas yang merata di seluruh Indonesia,” ujar Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan. (Ema Sukarelawanto/N. Nuriman

Jayabuana)

�PEMENANG TELKOM CRAFT

�KOMPETISI DAGANG-EL

Adu Kanal Produk LokalEntah sekadar hype sesaat atau sebuah tren yang bakal berkelanjutan, bulan ini

berbagai platform dagang-el menawarkan kanal khusus bagi produk buatan lokal.

N. Nuriman [email protected]

Shopee menjadi plat-form yang pertama mengumumkan kanal tersendiri bagi produk lokal yang dinamakan

"Kreasi Nusantara". Kanal tersebut mengkurasi ratusan produk aksesori, fesyen, dan kudapan dengan diskon khu-sus ke dalam kanal khusus produk lokal.

“Memang membutuhkan semacam campaign bagi produk lokal, khususnya buatan UMKM, agar dapat memperoleh exposure yang lebih baik,” ujar Head of Government Relation Shopee, Radityo Triatmojo.

Proses melakukan kurasi

produk adalah tantangan tersendiri bagi Shopee. Sebab tak jarang produk lokal yang belum memenuhi standar kualitas dan pengemasan.

“Begitu tak sesuai standar akhirnya terpaksa kami take-down. Yang paling penting sebenarnya bukan hanya memastikan mereka go onli-ne, tapi edukasi agar mereka dapat meningkatkan daya saingnya secara end-to-end.”

Tak mau kalah, Tokopedia turut menyediakan kampanye khusus bagi produk lokal yang bernama "Koleksi Isti-mewa dari Indonesia".

Kampanye itu pun turut menawarkan diskon dan gra-tis ongkos kirim bagi merek lokal. Co-Head of Marketpla-ce Tokopedia, Garri Juanda, menyatakan program itu merupakan bentuk komitmen perusahaannya untuk mem-berdayakan kreator produk lokal.

“Sekarang semakin banyak bermunculan berbagai brand lokal dengan kualitas yang tidak kalah saing dengan produk-produk luar negeri."

Garri memastikan program ini bukan sekadar program musiman, tetapi turut terinte-grasi dengan program edukasi dan suntikan modal pendana-an bagi kreator lokal.

Tokopedia menyediakan

berbagai program yang bertujuan untuk meningkat-kan kemampuan UMKM. Beberapa di antaranya seperti Indonesia Fashion Week, Kopi United, dan Pop Up Market 2018

Sementara itu, Bukalapak mengusulkan adanya dorong-an insentif bagi marketplace yang mampu mengajak pen-jualnya memperdagangkan barang lokal.

Chief Financial Offi cer Bukalapak Fajrin Rasyid me-nyatakan skema seperti itu dapat mengedukasi pedagang untuk mengutamakan penju-alan barang hasil produksi di dalam negeri.

“Butuh insentif khusus bagi pedagang yang mem-perdagangkan barang lokal apalagi yang sebenarnya produsen. Tapi, itu pun dilakukan tanpa memberikan punishment kepada yang memperdagangkan barang impor,” ujarnya.

BERLEBIHANFajrin menyadari kece-

masan pemerintah terhadap maraknya dominasi barang impor di dalam platform marketplace. Hanya saja, dia menilai pemerintah merujuk kepada data yang tidak tepat.

Bukalapak, ujarnya, dapat memastikan sekitar 60% barang yang diperdagangkan di dalam platformnya adalah produk lokal. Sisanya pun, merupakan barang yang ter-sedia di berbagai toko luring.

“Mungkin saja didapat melalui impor, tapi tidak ada aturan yang dilanggar karena memegang dokumen custom

clearance dan sebagainya.”Sebelumnya, Menteri

Komunikasi dan Informatika Rudiantara berpendapat perlu pendekatan tepat agar plat-form dagang-el meningkatkan porsi produk lokal yang tersedia di dalam platform.

Langkah yang mesti diam-bil bukan dengan mencegah masuknya produk asing ke dalam platform daring, me-lainkan mendorong UMKM lokal memaksimalkan peng-gunaan platform dagang-el.

Di samping itu, pemerintah dapat menggulirkan kebijak-an yang dapat mendorong perusahaan dagang-el lebih banyak mengkurasi produk lokal.

Rudiantara menyatakan anggapan semakin marak-nya produk asing dengan munculnya berbagai dagang-el pun tidak tepat. Sebab mayoritas pedagang di dalam dagang-el bukan importir.

“Maraknya produk impor sebetulnya bukan gara-gara e-commerce. Apa yang terse-dia di dalam e-commerce itu sebenarnya tersedia di ritel offl ine,” ujarnya.

Agaknya pengkritik platform dagang-el perlu mengambil suatu kesimpulan berdasarkan data yang lebih komprehensif sebelum me-nyalahkan platform dagang-el sebagai biang di balik terdongkraknya impor.

Perusahaan-perusahaan dagang-el sekarang sudah muncul dengan inisiatifnya. Kita tunggu saja, apakah insentif yang disediakan dagang-el efektif mendorong geliat industri lokal.

�Tak jarang produk lokal belum mampu memenuhi standar kualitas dan penge-masan untuk diper-dagangkan lewat platform dagang-el.

�Butuh insentif khusus bagi peda-gang yang memper-dagangkan barang lokal, apalagi mereka yang produsen.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Service dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo (kedua kiri) bersa-ma Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Alex J. Sinaga (kanan) disak-sikan Komisaris Utama Hendry Saparini (kiri) menyerahkan penghar-gaan kepada pemenang Telkom Craft Indonesia Local Heroes to Global Champions pada penu-tupan acara Telkom Craft Indonesia di Jakarta, Minggu (25/3).

Bisnis/Nurul Hidayat

T E K N O L O G I I N F O R M A S I

langgeng
Typewriter
26 Maret 2018, Bisnis Indonesia | Hal.6 Investor Daily | Hal.5