7
Dermatitis Atopi Definisi Dermatitis yang timbul pada individu dengan riwayat atopi pada dirinya sendiri ataupun keluarganya, yaitu riwayat asma bronkial, rhinitis alergi, dan reaksi alergi pada serbuk tanaman. Etiologi Idiopati, Faktor keturunan merupakan dasar penyakit. Epidemiologi Bayi (2 bulan – 2 tahun), Anak (3-10 tahun), Dewasa (13-30 tahun). Lebih banyak pada wanita. Faktor Resiko Daerah yang panas, Panas dan lembab memudahkan timbunya penyakit, Genetik, Lingkungan yang kurang mendukung. Predileksi Bayi : kedua pipi, kepala, badan, lipat siku, lipat lutut Anak : tengkuk, lipat siku, lipat lutut Dewasa : Tengkuk, lipat lutut, lipat siku, punggung, kaki Efloresensi Bayi : eritema berbatas tegas, papula/vesikel miliar disertai erosi dan eksudasi serta krusta Anak : papula miliar, likenikfikasi, tidak eksudatif Dewasa : biasanya hiperpigmentasi, kering dan likenifikasi Gambaran Histopatologik Tidak khas Diagnosis Dermatografisme putih Percobaan asetilkolin DDx

Dermatitis Atopi, Neurodermatitis, Dermatitis Numularis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dermatitis

Citation preview

Page 1: Dermatitis Atopi, Neurodermatitis, Dermatitis Numularis

Dermatitis Atopi

Definisi

Dermatitis yang timbul pada individu dengan riwayat atopi pada dirinya sendiri ataupun keluarganya, yaitu riwayat asma bronkial, rhinitis alergi, dan reaksi alergi pada serbuk tanaman.

Etiologi

Idiopati, Faktor keturunan merupakan dasar penyakit.

Epidemiologi

Bayi (2 bulan – 2 tahun), Anak (3-10 tahun), Dewasa (13-30 tahun). Lebih banyak pada wanita.

Faktor Resiko

Daerah yang panas, Panas dan lembab memudahkan timbunya penyakit, Genetik, Lingkungan yang kurang mendukung.

Predileksi

Bayi : kedua pipi, kepala, badan, lipat siku, lipat lutut

Anak : tengkuk, lipat siku, lipat lutut

Dewasa : Tengkuk, lipat lutut, lipat siku, punggung, kaki

Efloresensi

Bayi : eritema berbatas tegas, papula/vesikel miliar disertai erosi dan eksudasi serta krusta

Anak : papula miliar, likenikfikasi, tidak eksudatif

Dewasa : biasanya hiperpigmentasi, kering dan likenifikasi

Gambaran Histopatologik

Tidak khas

Diagnosis

Dermatografisme putih

Percobaan asetilkolin

DDx

Dermatitis kontak Dermatitis numularis

Tata Laksana

Page 2: Dermatitis Atopi, Neurodermatitis, Dermatitis Numularis

Non farmako :

Hindari factor luar yang menimbulkan manifestasi klinis

Menjauhi allergen pencetus

Farmako :

Sistemik : antihistamin, kortikosteroid, antibiotic (infeksi sekunder)

Topikal : Kortikosteroid dengan efek samping sedikit, hidrokortison 1 – 1,5% (bayi). Kortikosteroid kuat, betametason dipropionat 0,05% dapat dikombinasi dengan asam salisilat 1 – 3% (anak dan dewasa)

Prognosis

Baik

Neurodermatitis

Definisi

Disebut juga liken simplex kronikus atau liken vidal, merupakan penyakit gatal-gatal local yang berlangsung kronik, lesi disebebakan garukan dan gosokan berulang, dengan gambaran likenifikasi berbatas tegas.

Etiologi

Idiopatik, diduga gigitan serangga, pakaian yang ketat, dermatitis seboroika, psoriasis

Page 3: Dermatitis Atopi, Neurodermatitis, Dermatitis Numularis

Epidemiologi

Dewasa, jarang pada anak. Wanita lebih banyak dari pria. Banyak pada Asia

Predileksi

Punggung, leher dan ekstremitas, terutama pergelangan tangan dan kaki, serta bokong

Efloresensi

Papula miliar, likenifikasi dan hiperpigmentasi, skuama dan kadang ekskoriasi

Gambaran Histopatologik

Epidermis hyperkeratosis, akantosis, dan sedikit papilomatosis. Dermis pelebaran PD dan serbukan sel radang kronik

Tata Laksana

Umum : Mencegah garykan dan gosokan, hindari gigitan serangga

Khusus :

Sistemik : Sedatif atau antihistamine

Topikal : Salep kortikosteroid dan preparat ter, kompres jika basah, injeksi kortikosteroid intralesi pada lesi-lesi kecil

DDx

Psoriasis, Tinea korporis, Prurigo nodularis

Prognosis

Baik

Page 4: Dermatitis Atopi, Neurodermatitis, Dermatitis Numularis

Dermatitis Numularis

Definisi

Dermatitis yang bentuknya menyerupai uang logam dan biasanya menyerang daerah ekstremitas.

Etiologi

Belum jelas, infeksi mikroorganisme agaknya berperan

Epidemiologi

Pada orang dewasa. Prevalensi akan meningkat seiring bertambahnya usia

Faktor Resiko

Kebiasan minum alcohol, Pada iklim panas, Ketegangan jiwa

Predileksi

Punggung kaki, punggung tangan, bagian ekstensor ekstremitas, bokong dan bahu

Efloresensi

Makula eritematosa eksudatif, biasanya nummular hingga plakat, terkadang hiperpigmentasi, likenifikasi berbatas pegas sebesar uang logam

Gambaran Histopatologik

Epidermis hyperkeratosis, akantosis, edema interselular dan pada dermis terjadi pelebaran ujung pembuluh darah dan serbukan sel radang limfosit, monosit

Page 5: Dermatitis Atopi, Neurodermatitis, Dermatitis Numularis

Diagnosis

Kultur dan uji resistensi secret untuk mengetahui etiologi

Tata Laksana

Antihistamin

Kortikosteroid sistemik maupun topical

Antibiotik, eritromisin, tetrasiklin 20-40 mg/KgBB selama 7-14 hari, atau amoksilin 4x500 mg/hari selama 7 – 10 hari

Suntikan kortikosteroid intralesi, triamsolon asetonida 0,1 mg/ml (0,1 ml/suntikan) (jika berat)

DDx

Tinea pedis Psoriasis

Prognosis

Baik

Page 6: Dermatitis Atopi, Neurodermatitis, Dermatitis Numularis

Referensi

Atlas berwarna sari pati penyakit kulit

Ilmu penyakit kulit dan kelamin UI

http://www.dermpedia.org/dermpedia-textbook/nummular-dermatitis

http://www.dermaamin.com/site/histopathology-of-the-skin/66-n/1986-nummular-dermatitis-.html