Upload
dellanggun
View
30
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dermatitis
Citation preview
Dermatitis Perioral
Gina Puspa Endah1310211066
Dermatitis Perioral
• Peradangan pada kulit yang mengenai daerah perioral dan lipatan nasolabialis (sekitar hidung)
• POD is a chronic papulopustular facial dermatitis
• Sinonim : Rosacea-like-Dermatitis, Light- sensitive seborrhoeide
Etiologi Unknown.Faktor predisposisi :• Kosmetik : flourine pasta gigi, krim dan salep
perawatan kuit• Penggunaan jangka panjang topical steroid• Physical factors : UV light, heat and wind worsen• Microbiologic factor : fusiform spirilla bacteri,
candida species and other fungi have been cultured from lession
• Hormonal factors
Epidemiologi
• Paling sering timbul pada wanita usia antara 20-45 tahun
• Jarang dialami oleh laki-laki • Bisa ada kecenderungan kambuh pada orang
yang sebelumnya pernah mengalami
Gejala klinis :• Menyegat, seperti terbakar, gatal.• Kulit : timbul erupsi batas tegas, eritematosa 1-
2mm berbentuk papul dan pustula didaerah perioral, lipatan nasolabial.
• Umunya diawali pada daerah dagu atau pada bibir atas dan menyebar disekitar mulut membentuk daerah kecil.
Diagnosa
• Anamnesis• Gambaran Klinis• Distribusi lesi• Diagnosis kunci adalah lokasi pada bibir dan daerah
lipatan nasolabial dan ada pemicu seperti alergi terhadap sinar matahari, acne, rosasea, infeksi dermodex, kandidiasis, jamur, pityrosporum, penggunaan pasta gigi yang mengandung flouride tinggi, penggunaan kortikosteroid.
Penatalaksanaan
• Medikamentosauntuk terapi sistemik dapat diberikan antibiotik seperti tetrasiklin 250-500 mg 2x1 hari selama 2-3 bulan jika penderita alergi terhadap tetrasiklin bisa diberikan minocyclin 50-100 mg 2X1. Untuk anak-anak kurang dari 10 tahun berikan erithromycin, zithromax atau biaxin.4
Non farmako
• menghentikan penggunaan semua obat-obatan topikal dan kosmetik yang menjadi faktor penyebab dermatitis perioral.
• Hal ini efektif untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan penyalahgunaan steroid atau terhadap kosmetik yang dicurigai.
• Dalam setiap kasus, keadaan yang semakin buruk dapat terjadi pada awal pengobatan, terutama jika steroid topikal dihentikan, pasien harus diberi penjelasan tentang komplikasi ini. Pada kondisi penyalahgunaan topikal steroid dalam jangka yang panjang maka, steroid disapih dengan dosis rendah 0,1-0,5% berupa krim hidrokortison.3
• Berikan informasi pada penderita bahwa sewaktu-waktu penyakit ini dapat kambuh lagi. Disarankan untuk menggunakan sabun yang lembut dan luka tidak boleh digosok dengan kasar. Selama menjalani terapi pasien dilarang menggunakan moisturizer dan cream.
Komplikasi
• Dapat berupa problem emosional psikologis karena sifat lesi hilangnya lama dan lesi di wajah mempengaruhi kepercayaan diri penderita. Dan timbulnya rebound effect karena penggunaan kortikosteroid dan dapat timbul jaringan parut atau skar.
Tq