Dermatoterapi

• Shall we start the lecture now?

• Quite, please…..

• Thank you.

DERMATOTERAPIdr. Elly Oroh, SpKK

Cara pengobatan penyakit kulit :– Topikal– Sistemik– Intralesi– Radioterapi– Sinar ultraviolet– Laser– Krioterapi– Bedah listrik– Bedah skalpel

PENDAHULUAN

Obat topikal terdiri dari 2 bagian:

A. Bahan dasar (vehikulum)

B. Bahan aktif

Penting pemilihan bahan dasar vehikulum:

◘Dermatosis basah bhn dasar cair/basah

◘Dermatosis kering bhn dasar padat/kering

PENGOBATAN TOPIKAL

Pembagian bahan dasar :1. Cairan2. Bedak3. Salep

≥ 2 campuran bahan dasar :1. Bedak kocok (lotion) : cairan dan bedak2. Krim : cairan dan salep3. Pasta : salep dan bedak4. Linimen (pasta pendingin) : cairan, bedak,

salep

.

A. BAHAN DASAR (VEHIKULUM)


BEDAKCAIRAN

SALEP

BEDAK

KOCOK

PASTAKRIM

PASTA

PENDINGIN

1. Cairan:a. Solusio (larutan dlm air)b. Tingtura (larutan dlm alkohol)

Solusio:- Kompres- Rendam (bath) rendam kaki,

rendam tangan- Mandi (full bath)


Prinsip pengobatan cairan:– Membersihkan kulit sakit dari debris dan sisa

obat topikal– Perlunakan dan pecahnya vesikel, bula,

pustula– Hilangkan gejala (rasa gatal, terbakar,

parestesi)


Hasil akhir pengobatan:– Keadaan basah kering– Permukaan menjadi bersih, mikroorganisme

tdk dpt tumbuh– Proses epitelialisasi


Cara kompres:a. Kompres terbuka

Dasar:- Penguapan cairan kompres- Absorbsi eksudat/pus


Indikasi:- Dermatosis madidans- Infeksi kulit dgn eritema yg mencolok,

(mis.erisipelas)- Ulkus kotor,mengandung pus dan krusta


Efek pd kulit:- Kulit eksudatif menjadi kering- Permukaan kulit menjadi dingin- Vasokonstriksi- Eritema ↓


Cara:

- Gunakan kain kasa yg absorben, non-iritasi,

tdk terlalu tebal (3 lapis)

- Kasa dicelup ke dlm cairan kompres, diperas, dibalut, didiamkan (biasanya 2x/hari, selama 3 jam)

- Luas daerah kompres:1/3 bgn tubuh

- Balutan jangan terlalu ketat, tdk perlu steril

- Jangan gunakan kapas


b. Kompres tertutup: Sinonim : Kompres impermeabel Dasar : Vasodilatasi Indikasi : Kelainan yg dalam (mis. LGV) Cara : - Pembalut tebal

- Ditutup bhn impermeabel (plastik)


2. BedakBhn dasar : talkum venetum,

dicampur seng oksida

Efek :- Mendinginkan- Antiinflamasi ringan- Anti-pruritus lemah- Mengurangi pergeseran kulit berlipat - Proteksi mekanis


Indikasi:- Dermatosis kering dan superfisial- Lesi vesikel/bula (mis.varisela, herpes zoster) agar tdk pecah

Kontra indikasi: - Dermatitis basah, terutama dgn infeksi sekunder


3. Salep- Bhn berlemak/spt lemak, konsistensi spt mentega (pd suhu kamar)- Bhn dasar : vaselin, lanolin, minyak- Daya penetrasi paling kuat

Indikasi :- Dermatosis kering dan kronik- Dermatosis dalam dan kronik - Dermatosis bersisik dan berkrusta


Kontra indikasi- Dermatitis madidans- Kelainan kulit pd daerah berambut- Jangan dipakai di seluruh tubuh


4. Bedak kocokCampuran air dan bedak, ditambah gliserin (bhn perekat)

Indikasi :- Dermatosis kering, superfisialis,agak luas - Keadaan subakut

Kontraindikasi :- Dermatitis madidans- Daerah badan yg berambut


5. Krim- Campuran water (W), oil (O), emulgator - 2 jenis : krim W/O dan krim O/W

Indikasi :- Indikasi kosmetik- Dermatotis subakut dan luas- Dermatosis di daerah berambut


6. Pasta- Campuran homogen bedak dan vaselin - Bersifat protektif dan mengeringkan

Indikasi :- Dermatosis agak basah

Kontra indikasi :- Dermatosis eksudatif- Dermatosis di daerah berambut, genital

eksterna, lipatan


7. Linimen- Sinonim : pasta pendingin - Campuran cairan, bedak, dan salep

Indikasi :- Dermatosis subakut

Kontra indikasi :- Dermatosis madidans


Gel- Sediaan hidrokoloid/hidrofilik suspensi

dibuat dari senyawa organik- Zat pembuat gel: karbomer, metilselulosa, tragakan- Absorbsi per kutan lbh baik dibdgkan krim- Tdk masuk dalam bagan vehikulum


Kedalaman kerja ▲ & besarnya penguapan ▼ obat topikal berdasarkan vehikulum

PowderShake lotionWet dressing (open, uncovered)SolutionLiquid O/W emulsionO/W creamAmbiphilic creamNear-emulsion (ungt.liniena)GelPasteW/O creamLipogelOcclusive bandage

1. Aluminium asetat– Larutan Burowi (aluminium asetat 5%)– Astringen dan antiseptik ringan

2. Asam asetat– Larutan 5%– Antiseptik untuk infeksi Pseudomonas

3. Asam bensoat– Antiseptik terutama fungsidal– Digunakan dlm salep

B. BAHAN AKTIF

4. Asam borat– Konsentrasi 3%– Tdk dianjurkan utk bedak, kompres, salep

ok efek antiseptik << dan toksik terutama pd kelainan luas dan erosif, bayi

5. Asam salisilat– Konsentrasi 1-2% keratoplastik– Konsentrasi 3-20% keratolitik– Konsentrasi 40% kelainan dalam (kalus, veruka

plantaris)– Konsentrasi 1 0/00 kompres, bersifat antiseptik

B. BAHAN AKTIF

6. Asam undesilinat– Konsentrasi 5%, salep/krim– Antimikotik

7. Asam vitamin A (tretinoin, asam retinoat)Indikasi– Penyakit dgn sumbatan folikular– Penyakit dgn hiperkeratosis– Proses menua kulit akibat sinar matahari

B. BAHAN AKTIF

8. Benzokain– Konsentrasi 0,5 – 5%– Anestesia

9. Benzil benzoat– Konsentrasi 20% atau 25%– Skabisid– Pedikulosid

10. Camphora– Konsentrasi 1-2%– Antimikotik

B. BAHAN AKTIF

11.Kortikosteroid topikal

– Efek : Anti inflamasi Anti alergi Anti pruritus Anti mitotik Vasokonstriksi

B. BAHAN AKTIF

• 7 Golongan besar : Gol I Super poten (superpotent):

klobetasol propionat krim/oint 0.05% Gol II Potensi tinggi (potent):

desoksimetason krim 0.25% Gol III Potensi tinggi (potent, upper mid-strength):

triamsinolon asetonid oint 0.1% Gol IV Potensi medium (mid-strength):

mometason furoat krim 0.1% Gol V Potensi medium (lower mid-strength):

prednikarbat krim 0.1% Gold VI Potensi medium (mild strength):

desonide krim 0.05% Gol VII Potensi lemah (least potent):

hidrokortison krim 1%

B. BAHAN AKTIF

– Indikasi

Dermatosis responsif terhadap KS

Keloid, prurigo, morfea (intralesi)

– Faktor pemilihan jenis KS

Jenis penyakit

Vehikulum

Kondisi penyakit

(stad peny, luas/tidaknya lesi, dalam/dangkalnya lesi, lokalisasi lesi

Umur

Luas

Stadium

Dalamnya lesi

B. BAHAN AKTIF

Regional Difference in Penetration

1. Mucous membrane2. Scrotum3. Eyelids4. Face5. Chest and back6. Upper arm and legs7. Lower arm and legs8. Dorsa of hands and feet9. Palmar and plantar skin10. Nails

– Aplikasi : 2 – 3 kali/hr Hati-hati takifilaksis Lama : max 4 – 6 mgg

lemahmax 2 mgg kuat

– Efek samping Atrofi Strie Purpura, telangiektasis Dermatosis akneformis Hipertrikosis setempat Hipopigmentasi Menghambat penyambuhan luka Infeksi mudah terjadi dan meluas Gamb. klinis peny. infeksi kabur

(mis. tinea incognito)

B. BAHAN AKTIF

12. Mentol : – 0,25 – 2%– Anti pruritus

13. Podofilin– 25%, tingtur– Kondiloma akuminata

14. Selenium sulfid– Sampo 1%– Dermatitis seboroik pd kepala– Tinea versikolor

B. Bahan Aktif…

15. Sulfur– Konsentrasi 4-20%– Antiseboroik– Antiakne– Antiskabies, antibakteri

positif Gram– Antijamur

B. Bahan Aktif…

B. Bahan Aktif…

16. Ter– Antipruritus– Antiradang– Antieksem– Antiakantosis keratoplastik– Utk psoriasis, dermatitis kronik

17. Tiosulfas natrikus – Konsentrasi 25%– Antimikotik

18. Urea– Konsentrasi 10% dlm krim

emolien

B. Bahan Aktif…

19. Antiseptik

– Alkohol

– Fenol

– Halogen

– Zat pengoksidasi

– Logam berat

– Zat warna

Merkuri

Perak nitrat

B. Bahan Aktif…

Faktor yang mempengaruhi absorpsi:

◙ Stratum korneum

◙ Oklusi

◙ Frekuensi pemakaian

◙ Jumlah

◙ Lain-lain : - garukan - daerah berambut

Documents

Dermatoterapi