16
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE PADA BUKU PAKET TEKS MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh TUTI ERNASARI 1205863 MATEMATIKA PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG 2016

DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT

BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE PADA BUKU

PAKET TEKS MATEMATIKA KELAS III

SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG

ARTIKEL

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

TUTI ERNASARI

1205863

MATEMATIKA

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

2016

Page 2: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …
Page 3: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar

Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika

Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang.

DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT

BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE PADA BUKU

PAKET TEKS MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR DI

KOTA SERANG

Tuti Ernasari

Ajo Sutarjo1

Deni Wardanan 2

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah Serang, Universitas

Pendidikan Indonesia

[email protected]

ABSTRAK

Di sekolah dasar materi saling keterkaitan seperti pada mata pelajaran matematika

materi jenis dan besar sudut dipelajari di kelas III SD sebagai dasar untuk memahami

ciri-ciri dari bangun datar dan ruang di kelas selanjutnya. Materi jenis dan besar sudut

biasanya ada pada soal Ujian Nasional (UN) SD dan soal olimpiade. Menurut guru

kesulitan utamanya dalam penerapan konsep sudut, jenis, dan besar sudut kaena sajian

dari setiap buku paket teks matematika itu berbeda sehingga ini manimbulkan kesulitan

belajar (learning Obstacle). Sehingga siswa kelas III SD belum diharuskan mampu

mengukur dengan busur, namun cukup mengenal dan mampu menemukan jenis dan

membandingkan besar sudut. Dalam penelitian ini menganalisis learning obstacle pada

buku paket teks matematika kelas III SD di Kota Serang sehingga diketahuinya learning

obstacle yang berkaitan dengan materi jenis dan besar sudut dan didapatkannya desain

didaktis materi jenis dan besar sudut di kelas III SD. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif dengan metodologi penelitian Disain Didaktis atau

Didactical Design Research (DDR). Subjek penelitian ini berupa buku paket teks

matematika kelas 3 SD se-Kota Serang, seorang siswa, dan seorang guru kelas III SDN

Umbul Kapuk. Hasil dari analisis buku teks ditemukan dua tipe learning obstacle yaitu

epistemological obstacle dan didactical obstacle, sedangkan dari hasil wawancara pada

guru dan siswa memberikan gambaran terjadi Learning obstacle tipe didactical obstacle

maka dibuat desain didaktis, siswa belajar menjadi pengamat dan akhirnya siswa

diharapkan menemukan bahwa dari jam dapat membuat banyak jenis dan besar sudut.

Sehingga jadilah desain ini untuk membantu siswa menghadapi learning obstacle dan

proses berpikir menyeselaikan permasalahan sampai akhirnya menemukan cara dengan

bahasanya sendiri dengan tidak terpaku dari buku teks.

1 Penanggung Jawab

2 Penanggung Jawab

Page 4: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Kata kunci : Jenis dan Besar Sudut, Desain Pembelajaran

Design Didaktis Matter Type and Large Angular According to

the Analysis of Learning Obstacle to books mathematics text

third grade elementary school in Umbul Kapuk in Serang

Tuti Ernasari

Ajo Sutarjo1

Deni Wardanan2

A program of education in primary school teachers , regional campus Serang,

university indonesian education

[email protected]

ABSTRACT

In primary school each other as material effect on math matter type and large angular

learned in the class 3 primary as a basis for understand ciri-ciri from a waking flat and

space in class next.The type and large angular normally existing at test national primary

and about the olympics.According to teachers main difficulty in the application of the

corner, type, and large share of the because of any textbooks text the math different that

it manimbulkan a learning disability (learning obstacle ).So students third grade primary

not required to measure with a bow, but only to find type and compare large angular.In

this research analyze learning obstacle to textbooks text mathematics third grade

primary in the attack that he knew learning obstacle pertaining to matter type and large

angles and obtainment design didaktis matter type and large angular in the class 3

primary. This research in a qualitative research with research methodology didactical

design or Didactical Design Research (DDR) .The subject of study it will be textbooks

text a class of mathematical 3 primary se-kota attack , a student , and a third grade

school teacher pennant kapuk .The result of textbook analysis found two types of

learning obstacle namely epistemological obstacle and didactical obstacle , while the

interviews in teachers and students illustrate happened learning obstacle type didactical

obstacle then made design didaktis , students learn to be observers and finally students

expected to discover that within hours can make a lot of type and large angular .To be

this design to help students face learning obstacle and thought process menyeselaikan

problems until find a way to make itself with are not locked of textbook.

Keywords: Type and Large Angular , Design Learning

Page 5: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar

Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika

Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang.

Pembelajaran matematika

merupakan proses siswa dalam belajar

dari pengalaman yang terencana

sehingga mendapatkan kompetensi

tentang bahan pembelajaran matematika

yang dipelajari (Muhsetyo,2012). Dari

hasil penelitian bahwa suatu hal yang

sulit dan tidak disukai oleh siswa yaitu

pelajaran matematika (Jihad, 2008).

Hal tersebut terjadi karena siswa dalam

belajar matematika dibiasakan

menghitung dan menghafal rumus

sebagaimana yang tersaji di dalam buku

paket dengan desain dan bahasa buku

yang berdeda-beda sehingga membuat

siswa mengalami kesulitan belajar.

Guru tidak dapat memilih siapa

saja dan siswa yang seperti apa yang

akan dijadikan siswanya. Guru di tuntut

untuk mengajar di SD harus

menyiapkan desain pembelajaran yang

sesuai dengan meteri sehingga mudah

dipami dan tercipta pembelajaran yang

bermakna dari banyaknya siswa dengan

karakter yang berdeda-beda.

Di dalam matetematika kelas III

SD terdapat Materi jenis dan besar

sudut sangat penting untuk di pahami

oleh siswa SD agar dapat memahami

ciri-ciri dari bangun datar dan materi ini

sering muncul pada soal Ujian Nasional

(UN) siswa SD dan soal Olimpiade

matematika SD meski terkadang

dipadukan dengan soal ciri-ciri bangun

datar. Berdasarkan masalahyang ada

peneliti bertujuan untuk mengetahui

learning obstacle pada buku paket teks

matematika dan membuat desain

didaktis materi jenis dan besar sudut

bagi siswa kelas III SD di Kota Serang

berdasarkan analsis learning obstacle

pada buku paket teks matematika.

“Menurut Jean Piaget

Perkembangan anak dalam kemampuan

intelektual melewati beberapa tahapan,

tapi khusunya kelas III SD sudah berada

pada tahap perkembangan kemampuan

intelektual di oprasional konkret, karena

sebagian besar siswa sudah berusia 9/10

tahun itu termasuk dalam rentan usia 7

sampai 11 tahun (Mahsetyo, 2012).

Guru perlu memahami atau mengamati

tingkat perkembangan intlektual anak

sebelum pembelajaran matematika.

Dalam teori Piaget model

kontruktivistik belajar mandiri.

Sedangkan jika kembali kedalam

epitemologi penelitian tindakan,

sehingga lebih sesuai menggunakan

Teori konstruktivisme Vygotsky.

Meskipun guru tetap masih bisa

menggunakan teori Piaget mengenai

tahap perkembangan intelektual anak.

Teori belajar Low Vygotsky

mengemembangkan model

kontruktivistik belajar kelompok.

Sehingga siswa membangun

pengetahuannya sendiri melalui diskusi,

tanyajawab, kerja kelompok,

pengamatan, presentasi, dan lain-lain.

Karena berdasarkan teori Piaget dan

Vigotsky yang sama-ama mengungkap

teori kontruktivis memberikan

penekanan bahwa anak secara aktif

menyusun pengetahuan dan

pemahaman, bukan sebagi penerima

pasif seperti bayi yang harus disuapi

setiap hal” ( Santrick, John W. 2011).

Guru berperan sebagai fasilitator dan

anak aktif dalam menyusun

pengetahuan termasuk ke dalam

pendekatan kontruktivis sosial, dimana

artinya anak menyusun pengetahuan

melalui interaksi sosial dengan orang

lain (Muhsetyo, 2012).

Page 6: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Selanjutnya proses internalisasi

melibatkan rekontruksi aktifitas

psikologis dengan dasar penggunaan

bahasa secara aktif yang berasal dari

pemikiran anak sehingga menjadi cara

untuk menegosiasi pengalaman mereka.

(Ratna Wilis Dahar, 2011). Pada masa

anak SD kelas III pada usia 9/10 tahun

sudah mulai mampu berpikir kritis

untuk memahami jalan cerita, ini artinya

siswa akan mampu menggunakan

bahasa saat menceritakan hasil

pemahaman dari pembelajaran

matematika agar mudah dipahami oleh

teman-temannya sesuai dengan tahapan

perkembangan bahasa anak (Makmun,

2007). Sehingga anak akan saling

berkomunikasi dan menggunakan

bahasa yang mana akan dengan mudah

dipahami oleh anak sepantarannya

karena sesuai dengan kemampuan

berbahasa mereka dan itu sebagai hasil

mengontruksi atau menyusun

pengetahuannya mereka sendiri.

sehingga akan mengurangi learning

obstacle di dalam pembelajaran.

Learning Obstacle dalam penelitian ini

saat siswa mulai merasakan hambatan

belajar pada suatu meteri pokok jenis

dan besar sudut saat mempelajari

materi jenis dan besar sudut dalam

buku paket belajar matematika kelas III

SD di Kota Serang.

Menurut Suryadi (2015) Salah

satu usaha untuk mencapai tujuan

pembelajaran setiap siswa memiliki alur

belajar sendiri yang unik karena

perbedaan pengalaman belajar siswa

serta ragam obyek mental yang

terbentuk dari setiap pengelaman

sehingga menghasilkan dampak besar

terhadap variasi alur belajar anak atau

biasa disebut dengan Learning

Trajectory (prediksi tahapan

belajar/lintasan belajar siswa).

METODE

Dalam penelitian ini digunakan

pendekatan kualitatif, ini digunakan

karena peneliti menjelaskan hasil

penelitian berupa desain pembelajaran

yang dihasilkan dengan menganalisis

learning obstacle yang ditemukan

dalam buku paket pembelajaran

matematika kelas III SD dalam bentuk

kata-kata sehingga akan lebih jelas.

Dalam penelitian ini seperti yang

diungkapkan oleh Creswell (dalam

Yasmina, 2015) bahwa Penelitian

kualitatif diartikan sebagai suatu proses

penyelidikan untuk memahami masalah

sosial berdasarkan pada penjelasan

secara menyeluruh dengan

menggunakan kata-kata dan disusun

dalam bentuk apa danya. Penelitian ini

merupakan bagian dari pendekatan

kualitatif karena menyelidiki kesulitan

belajar dari buku paket matematika

siswa kelas III se-Kota Serang sehingga

menghasilkaan desain pembelajaran.

Metodologi yang digunakan yaitu

Penelitian Disain Didaktis atau

Didactical Design Research (DDR).

DDR pada dasarnya terdiri atas tiga

tahapan yaitu: (1) analisis prosfektif

yakni sebelum pembelajaran yang

wujudnya berupa Disain Didaktis

Hipotetis termasuk ADP (Antisipasi

Didaktis-Pedagogis), (2) analisis

metapedadidaktik, dan (3) analisis

retrosfektif yakni analisis yang

mengaitkan hasil analisis situasi

didaktis hipotetis dengan hasil analisis

metapedadidaktik. Dari ketiga tahapan

diatas maka akan diperoleh Disain

Didaktis Empirik yang tidak tertutup

kemungkinan untuk terus

disempurnakan melalui tiga tahapan

DDR tersebut (Suryadi, 2010).

Page 7: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar

Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika

Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang.

Gambar 1

Segitiga Didaktis yang Dimodifikasi

Subjek penelitian ini yaitu pada

buku teks matematika kelas 3 SD se-

Kota Serang, seorang siswa dan guru

di Kota Serang tepatnya siswa SDN

Umbul Kapuk. Instrumen penelitian ini

yaitu peneliti sendiri dan dibantu

dengan wawancara dan dokumentasi.

Ini sesuai dengan pendapat Sugiono

(2014) kemungkinan akan

dikembangkan instrumen penelitian

sederhana, diharapkan dapat

melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditemukan

melalui wawancara dan dokumentasi.

Prosedur penelitian yang

digunakan yaitu

Bagan 1

Tahap penelitian DDR

Tahap penelitian di atas dapat di

deskripsikan sebagai berikut:

1. Prospective Analysis

a. Menganalis buku teks dengan melakukan Repersolisasi.

Peneliti menganggap

dirinya sebagai siswa SD kelas

III dan melakukan analisis pada

buku paket matematika kelas

III SD se-Kota. Serang

sehingga di dapatkan hasil

analisis kesulitan belajar

learning obstacle.

b. Rekontekstualisasi Mengumpulkan dan

menganalisa konsepsi siswa

mengenai materi ajar jenis dan

besar sudut pada saat membuat

mindmap yang bersumber dari

kurikulum. Dilakukan dengan

cara wawancara pada siswa dan

sekaligus mencari tahu cara

guru mengajarkan (pengamatan

metapedadidaktik) kosep jenis

dan besar sudut di kelas.

c. Prediksi respon siswa Pada tahap ini dilakukan

pemetaan kurikulum (main

map) yang berisi materi pokok,

dan kesesuaian pemetaan materi

dengan kurikulum dan

Pembuatan desain pembelajaran

yang dilengkapi dengan

prediksi respon siswa saat

pembelajaran.

2. Desain

a. Adidactic situation

Sama halnya dengan

apersepsi, tapi di rancang

agar siswa dapat bertindak

dengan suatu tujuan tanpa

tahu cara sebenarnya untuk

memahami, tapi akan

terungkap setelah adanya

saling kepercayaan dan

bekerjasama antar siswa

(Suratno, 2016)

b. Didactic situation

Pro

sedur

Pen

elit

ian D

DR

Prospective Analysis

Repersonalisasi

Rekonteks tualisasi

Prediksi Respon siswa

Desain

Adidactic situation

Didactic situation

Aksi

formuasi

validasi

Page 8: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Ada tiga komponen

utama sitausi didaktis yang

harus muncul dalam

pembelajaran, yaitu aksi,

formulasi, dan validasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Learning ObstaclePada

Buku Paket Teks SD Kelas III

1. Prospective Analysis

Prospective analysis

terdiridari beberapa tahapan yaitu.

a. Repersonalisasi Dalam tahapan ini peneliti

menempatkan dirinya sebagai

siswa kelas III dan melakukan

analisis pada buku paket

matematika, oleh karena itu

maka analisis pertama yaitu

Identas buku sebagai berikut: Tabel 1

Identitas buku teks

No

Identitas SD sebagaiSumberbuku

IdentitasBuku

Nama SD Kecamatan Namabuk

u

Penerbit,

TahunTerbit,

Kota terbit

1 SDN

Tembong

2

Cipocok

Jaya

TerampilB

erhitungM

atematika

untuk SD Kelas III

Erlangga,

2007,

Jakarta

2 SDN

BuahGede

Serang

3 SDN

Penggung

Taktakan KreatifMa

tematikakelas 3

untukSeko

lahDasar

Duta,

2013, Jakarta

4 SDN

Masigit

Kasemen CerdasBe

rhitungMa

tematikauntuk

SD/MI

Kelas 3

PusatPerb

ukuanDep

artemenPendidikanN

asional,

2008,

Jakarta

5 SDN

Walantaka 1

Walantaka Pelajaran

matematikapenekan

anpadabe

rhitungjili

Erlangga,

2002, Jakarta

d 3

6 SDN Gowok

Curug Matematikauntuk

SD/MI

Kelas III

PustakaAndromedia

,2005,

Bogor

Dari tabel terdapat

kesamaan antara buku paket

yang digunakan di Kecamatan

Cipocok Jaya dan Kecamatan

Serang, tetapi untuk Kecamatan

yang lain menggunakan buku

yang berbeda. Sehingga ada

lima sumber buku teks yang

berbeda.

Kesesuaian SK, KD, dan

Materi, sebagai berikut:

Dari sumber buku

menggambarkan memiliki

susunan materi yang berbeda

dan dalam pengambilan KD

juga berbeda. Terdapat

kejelasan bahwa untuk SK

semua sama, namun di dalam

KD yang mana seharusnya

sama. Dalam pengambilan KD

ada yang mencakup identifikasi

mengenai sudut dan baru

dilanjutkan dengan bangun

datar, bangun datar yang

selanjutnya mengeni sudut, dan

ada pula yang dijadikan satu KD

dan membahas kedua materinya

dari satu KD tersebut.

Ditemukan beberapa ketidak

sesuaian dari penyajian materi

yaitu.

Terampil Berhitung Matematika

untuk SD Kelas III

Dari buku teks ini dalam

pembahasan sudut, seperti

gambar di bawah ini:

Page 9: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar

Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika

Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang.

Gambar 2

Bagian sudut

Sudut sebagai daerah yang

dibatasi oleh sinar garis tetapi

tidak dideskripsikan pegertian

dari sudut danberkesinambungan

dari bagian-bagian yang sudah

sajikan di dalam buku.

Kreatif Matematika kelas 3

untuk Sekolah Dasar

Dalam buku materi

mengenai jenis dan besar sudut

belum ada penjelasan letak sudut

pada gambar benda konkret,

langsung menggunakan gambar

garis dan menyebutkan bagian-

bagian sudut. Seperti gambar

dibawah ini:

Gambar 3

Jenis sudut

Cerdas Berhitung Matematika

untuk SD/MI Kelas 3

Materi yang disajikan

menganai bagian sudut tidak

secara rinci dan dalam

memberikan materi mengenai

pengertian dari sudut belum

sesuai dengan gambar yang ada

dalam meteri buku teks tersebut.

Sebagai mana dalam gambar di

bawah ini;

Gambar 4

Bagian-bagian sudut

Pelajaran matematika

penekanan pada berhitung jilid

3

Materi yang ada, bahwa

sudut sebagai daerah yang

dibatasi oleh dua sinar. Namun

menjadi berbeda sehingga

pengertian awal menjadi terlihat

kurang lengkap. Seperti gambar

di bawah ini yaitu:

Page 10: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Gambar 5

Pengertian sudut

Matematika untuk SD/MI Kelas

III

Dalam buku materi

disajikan ada hal yang tidak

sesuai seperti dalam gambar

dibawah ini:

Gambar 6

Bagian-bagian sudut

Menganai besar sudut

putaran tidak ada sehingga

materi dalam buku ini kurang

lengkap.

Media dan bahasa dalam

buku teks Dalam buku ini ada

perbedaan terutama dalam

memilih media, ada yang

dimulai dengan pengenalan

sudut pada gambar benda

konkret dan ada yang langsung

pada garis yang menjelaskan

mengenai sudut dan ini akan

membuat kesulitan belajar bagi

siswa. Contoh penggunaan

media tanpa gambar benda

konkret pada buku teks; Gambar

sudut sederhana tanpa ada

pengenalan benda nyata yang di

sekitar siswa dalam buku teks.

Kreatif Matematika kelas 3

untuk Sekolah Dasar.

Gambar 7

Media gambar tapi bukan benda

Dari segi bahasa

meskipun siswa kelas III SD

membutuhkan perbendaharaan

kata yang baru membutuhkan

penjelasan lebih lengkap,

contohnya siswa akan bingung

jika hanya ada simbol 0

(derajat),

┴ (tegak lurus) dan tidak ada

yang menjelaskan dengan

bahasa jelas antara ruang garis,

garis dan sinar garis dari buku

teks.

Gambar dan bahasa yang

digunakan kurang sesuai,

gambar ruas garis namun bahasa

sinar garis. Ini ada di buku teks

Pelajaran matematika

penekanan pada berhitung jilid

3.

Page 11: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar

Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika

Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang.

Gambar 8

Contoh media gambar dan penjelasan

mengenai sudut kurang sesuai

Mengkalisifikasikan Data Buku Teks

Matematika SD Kelas III

berdasarkan TIPE Learning obstacle

Tebel 2

Mengkalisifikasikan TIPE Learning obstacle Buku

Identitasbuku TIPE Learning obstacle

Nama

SD

JudulBuku Ontoge

nic

Epistemo

logical

Didacti

cal

SDN

Tembon

g 2

KecamatanCipo

cok Jaya

TerampilBe

rhitungMate

matikauntuk

SD Kelas III - -

SDN

BuahGe

de

KecamatanSeran

g

TerampilBe

rhitungMate

matikauntuk

SD Kelas III - -

SDN

Penggun

g

KecamatanTakta

kan

KreatifMate

matikakelas

3

untukSekolahDasar

-

SDN

Masigit

Kecama

tanKasemen

CerdasBerhi

tungMatema

tikauntuk

SD/MI Kelas 3

- -

SDN Walanta

ka 1

Kecama

tanWalantaka

Pelajaranma

tematikapen

ekananpada

berhitungjilid 3

- -

SDN

Gowok

Kecama

tanCurug

Matematika

untuk

SD/MI

Kelas III - -

b. Rekontekstualisasi Peneliti Mengumpulkan dan

menganalisa konsepsi siswa

mengenai materi ajar jenis dan

besar sudut dengan cara

wawancara pada guru dan siswa

untuk bahan pertimbangan pada

saat membuat mindmap.

Berdasarkan hasil wawancara

kepada guru dapat di tarik garis

besarnya jika siswa sebenarnya

dalam mendapat pengajaran

sudut masih ada kekurangan

dalam hal materi terutama

bagian sudut dan pengertian sudut masih belum tergambar

jelas dan bahasa yang di

gunakan masih termasuk sulit

untuk dipahami. Ini termasuk

dalam Tipe learning obstacle

ketiga yaitu (didactical

obstacle). Ini terjadi karena guru

mengikuti buku teks sehingga

membuat siswa mengalami

kesulitan belajar khususnya

dalam hal bagian-bagian sudut

dan menentukan besar sudut

yang harus dengan mengukur

sudut dengan busur. Siswa

mengakui kesulitan dalam

“Mengukur sudut sama busur

derajat. Biar bisa tahu jenis

sudut sama besarnnya, soalnya

kalo salah ngukur terus nanti

jawabannya pada salah”

pendapat Davi siswa SD kelas

III. Sebenarnya siswa belum di

tuntut mengukur besar sudut dan

memahami jenis sudut dengan

Page 12: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

menggunakan busur derajat, tapi

dapat dengan media lain yang

mana cukup untuk mengenalkan

busur pada siswa. Tabel 3

Rekapitulasi hasil analisis wawancara

guru, siswa dan dari buku teks TipeLearning

obstacle

Bukut

eks

Wawancara

guru Siswa

Ontogenic obstacle

- - -

epistemological obstacle

-

didactical obstacle

-

Desain Didaktis Materi Jenis Dan

Besar Sudut Di Kelas III SD

Berdasarkan Analisis Learning

obstacle

Dalam membuat desain didaktis

materi jenis dan besar sudut di kelas III

SD berdasarkan analisis learning

obstacle, peneliti melakukan langkah

sebagai berikut, yaitu:

1. Memahami materi pembelajaran

yang akan di ajarkan.

Materi yang akan di ajarkan

penting atau tidaknya, seperti dalam

materi jenis dan besar sudut, penting

untuk di ajarkan karena materi ini

sebagai pondasi agar dapat

memahami sifat dari bangun datar.

2. Memamahi tujuan yang ingin

dicapai dalam pembelajaran.

Membuat tujuan pembelajaran

yang akan dicapai siswa. Peneliti

membuat tujuan yang ingin siswa

pahami yaitu “Aha aku tahu kalo

dari jam bisa bikin banyak jenis

sudut”. Awalnya masalah yang

siswa hadapi jika dalam belajar

matematika sudah ketakutan sendiri

untuk berhitung, awalnya siswa

meggambarkan ekspresi siswa

sebelum belajar yaitu “Em, sudut?

Di mana. Pasti sekarang ngitung

lagi, bosen”.

3. Menentukan Prasyarat yang harus

dipenuhi untuk dapat mencapai

tujuan pembelajaran.

Menentukan prasyarat itu dapat

dipahami dari pemetaan materi

berdasarkan kurikulum. Maka

materi prasyarat yang sudah harus

siswa pahami yaitu kemampuan

dalam menemukan ciri bangun datar

dari banyaknya titik sudut. Maka

dicari keterkaitan materi dari kelas

satu sampai kelas enam yang mana

seperti dari gambar di bawah ini.

Bagan 2

Keterkaitan materi

Materi sudut memiliki

keterkaitan dengan materi bangun

datar.

Membuat peta konsep untuk

dapat menjawab prasyarat yang harus

di penuhi. Dalam hal ini peneliti

melakukan pemilihan topik, yaitu

melakukan repersonalisasi untuk

melihat dari segi materi. Sampai

pada akhirnya penulis memilih topik

jenis dan besar sudut Peneliti

membuat peta konsep dari topik

Page 13: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar

Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika

Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang.

persamaan kuadrat sebagai berikut,

yaitu:

Bagan 3

Peta Konsep Materi

4. Menyusun rencana untuk

mengajarkan materi kepada siswa.

Dimulai dengan membuat desain

pembelajaran. Desain pembelajaran

yang dimaksud mencakup Adidactic

situation dan Didactic situation. Tabel 4

Adidaktik dan didaktis

Adidaktik Didaktis

Aksi Fomulasi Validasi

siswadihad

apkanpada

masalahun

tukmenentukanapa

yang

adadarilem

barankertas di

setiapmeja

kelompokmasing-

masing.

petunjuk

berupa

“Coba

Amati bagianin

i di

sebutseb

agaiapa?”

memberikansis

wasuatukese

mpatanuntuk

menciptakanbahasasendiriu

ntukmenjelas

kancarapeme

cahanmasalah,

mengekspresi

kanstrategidengan kata–

kata,

menyajikanny

a agar siswa lain

menerimahasi

lpemecahanm

asalahkelompoktersebut.

Melaluidiskus

iantara guru

dansiswa,

terjadisaatsiswamenemuka

nsudutpadaga

mbarbenda,

carauntukmembedakanjeni

ssudut,

danmengurutkanbesarsudu

tdenganbantu

an jam media

Mika Ajaibdangam

bar jam

dinding.

Desain yang akan di gunakan untuk

materi jenis dan besar sudut pada

siswa SD kelas III di Kota Serang

berdasarkan jenis learning obstacle

yaitu:

Gambar 9

Desain jenis dan besar sudut

1. Materi

Pengertian sudut dan bagian-

bagian sudut

Sudut yaitu daerah yang

dibentuk oleh pertemuan dua

buah ruas garis (2 kaki sudut)

yang bertemu pada satu titik

(titik sudut) dan memiliki jarak

diantara kedua ruas garis (besar

sudut). Ini akan dibantu dengan

media kertas lipat.

Gambar 10

Media bagian dan pengertian sudut

Letak sudut

Dalam desain media gambar

untuk menemukan letak sudut

yaitu gambar perahu, uang

logam, bintang, ice cream, buku

dan jam dinding bulat

Jenis sudut Dalam desain untuk menjelaskan

jenis sudut akan digunakan

media miniatur dari busur.

Gambar

Page 14: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Media mika ajaib dan busur

Media bernama mika ajaib untuk

melihat garis tegak bersambung,

garis akan akandiukur dengan

mika cukup dilihat ketepatannya

dalam garis.Jika garis tepat

maka disebut garis tegak

bersambung dan bernama sudut

siku-siku. Selanjutna anak

mencari sendiri mana yang

dinamakan sudut lancip dan

sudut tumpul. Sampai akhirnya

siswa menemukan jika sudut

tumpul yang lebih besar dari

sudut siku-siku dan jika kurang

itu disebut sudut lancip.

Sedangkan untuk mencari jenis

sudut hanya menggunakan mika

ajaib dan gambar garis itu bisa

dilihat pada gambar jam dinding

bulat.

Gambar 11

Media jenis sudut

Gambar jam dinding dan mika

ajaib menunjukkna sudut siku-

siku, tumpul dan lancip.

Membandingkan dan

membuat jenis & besar sudut

Siswa menggunakan mika ajaib

dan membandingan besar sudut

dengan media jam dinding.

Sampai akhirnya siswa bisa

senang dan tersenyum ringan

karena bisa menemukan dari

hasil pengamatan matematik

mengetahui dan memahami jika

dengan jam dinding dapat

membentuk banyak jenis sudut.

Prediksi respon siswa

Pada tahap ini prediksi yang akan

muncul, yaitu: 1) Anak senang karena

belajar matematika namun tidak diminta

untuk menghitung, dan menjadi

seorang pengamat matematika. 2) Saat

anak dihadapkan pada ketas lipat dan

diminta mengamati maka akan

menunjukkan respon dengan bahasa

mereka seperti pojok, ujung, runcing,

titik sudut (sebenarnya itu adalah titik

sudut) dan bagian lainnya ada

penyangga, kaki sebagai penegak kertas

sampai bisa berdiri (sebenarnya itu

adalah kaki sudut) dan bagian

renggangnnya disebut oleh anak sebagai

jarak atau renggang (sebenarnya itu

merupakan besar sudut). 3) Anak dalam

menemukan letak sudut pada gambar,

mereka langsung menunjukkan dari

gambar memiliki pojok atau tidak, jam

lingkarang dan uang logam tidak ada,

gambar buku, perahu, dan bintang

ada. 4) Anak akan mengalami

kebingungan saat harus menemukan

jenis sudut dan anak akan mencari

sendiri sampai menemukan makna di

balik digunakannya mika ajaib dan garis

tangan menunjukkan penurunan. 5)

Besar sudut mudah karena anak

menemukan dengan cepat mengurutkan

dengan menempelkan mika ajaib pada

gambar jam dan tahu urutan dari yang

terkecil ke yang terbesar atau

sebaliknya.

KESIMPULAN

Bedasarkan penelitian dapat

disimpulkan Guru dalam mengajarkan

materi jenis dan besar sudut

berpaktokan pada buku teks, ini terlihat

dari hasil analsis wawancara dengan

Page 15: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar

Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika

Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang.

guru dan siswa terjadilearning obstacle

tipe didactical obstacle, buku

ditemukan dua Tipe Learning obstacle,

yaitu tipe (1)epistemological obstacle,

dan tipe (2) didactical obstacle. Tipe

Ontogenic obstacle tidak ditemukan.

Desain didaktis dimulai siswa menjadi

seorang pengamat dan mengubah

anggapan bahwa matematika itu sulit,

dengan pengamatan pada media kertas

lipat sampai ditemukan pengertian dan

bagian-bagian sudut, mengamati letak

sudut, jenis sudut dengan media mika

ajaib dan gambar sudut,

membandingkan besar sudut dengan

media jam dinding dan gambar jam, dan

akhirnya siswa diharapkan menemukan

bahwa jam bisa mrmbuat banyak sudut.

Desain ini untuk membantu proses

berpikir siswa dalam menyeselaikan

permasalahan dengan caranya sendiri

dan melihat cara teman sampai

menemukan cara mudah untuk

digunakan, dan

menggunakanpenjelasandengan

bahasanya sendiri dengan tidak terpaku

dari buku teks.

DAFTAR PUSTAKA

Ali D, Masyur. (2015). Matematika

untuk SD/MI Kelas III. Bogor:

Spectrum.

Dahar, R. W. (2011). Teori-Teori

Belajar & Pembelajaran.

Jakarta: Erlangga.

Fajriyah, N. (2008). Matematika 3 untuk

SD/MI Kelas 3. Jakarta : Pusat

perbukuan, Departemen

Pendidikan Nasional .

Guru, Tim Tunas Karya. (2013). Kreatif

Matematika Kelas 3 untuk

Sekolah Dasar. Jakarta: Duta.

Jihad, A. (2008). Pengembangan

Kurikulum Matematika.

Yogyakarta : Multi Pressindo.

Joko Sugiarto, M. S. (2007). Terampil

Berhitung Matematika Jilid 3.

Jakarta: Erlangga.

Makmun, A. S. (2007). Psikologi

Kependidikan. Bandung: PT.

Remaja Roda Karya.

Muhsetyo, Gatot. dkk. (2012).

Pembelajaran Matematika SD.

Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka .

Santrock, J. W. (2011). Psikologi

Pendidikan. Jakarta: Kencana .

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian

Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung: Alfabeta .

Suratno, T. (2016). Didaktik dan

Didactical Design Research.

Dalam D.Suryadi, E. Mulyasa,

T. Suratno, D. A. K Dewi, dan

S.Y Maudy (eds).,Monograf

Page 16: DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT …

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Didactical Design Research.

Bandung: Rizqi Press.

Suryadi, D. (2010). Didactical Design

Research (DDR) dalam

Pengembangan Pembelajaran

Matematika. Bandung :

FPMIPA UPI .

Suryadi, Didi. (2015). Rahasia Dibalik

Pembelajaran Berkualitas:

Pengenalan Bilangan Bulat Di

Sekolah Dasar Gagasceria

Bandung. UPI Kampus Serang.

Banten: Seminar Nasional

Pendidikan Dasar dengan tema

"Merancang Pembelajaran yang

Berkualitas".

Suyati, M. H. (2004). Pelajaran

Matematika Penekanan pada

Berhitung untuk Sekolah Dasar

Kelas III. Jakarta: Erlangga.

Yasminia, I. Z. (2015). Ira Desain

Didaktis Volume Limas Dan

Prisma Berdasarkan Irisan

Kubus Pada Pembelajaran

Matematika Sekolah Menengah

Pertama : Kajian Learning

Trajectory Berdasarkan Level

Berpikir Van Hiele. Skripsi:

Tidak diterbitkan.