34
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PELUANG DI SMA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Iffat Sahar (1113017000026) JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50367...Iffat Sahar (NIM: 1113017000026). Desain Didaktis Pembelajaran Matematika

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA

    MATERI PELUANG DI SMA

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

    Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

    Oleh

    Iffat Sahar

    (1113017000026)

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2020

  • i

    ABSTRAK

    Iffat Sahar (NIM: 1113017000026). Desain Didaktis Pembelajaran

    Matematika pada Materi Peluang Di SMA. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

    Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Januari

    2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan epistimologis

    yang dialami oleh siswa pada materi peluang terutama konsep aturan pencacahan

    dan mengatasinya dengan mengembangkan desain pembelajaran matematika pada

    konsep aturan pencacahan dalam materi peluang di SMA. Penelitian ini

    dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1Pancoran Mas Depok. Metode penelitian

    yang digunakan adalah Didactical Design Research (DDR). Metode ini dilakukan

    Metode ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu analisis situasi didaktis

    sebelumpembelajaran, analisis metapedadidaktik, dan analisis retrospektif.

    Berdasarkan hasil studi pendahuluan, dari 26 siswa yang mengikuti tes uji

    learning obstacle, 46,1% dari total siswa tersebut mengalami hambatan

    epistimologis pada konsep aturan pencacahan dalam materi peluang. Untuk

    mengatasi hambatan epistimologis siswa pada konsep aturan pencacahan

    diperlukan rancangan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan analisis

    hambatan belajar siswa, repersonalisasi dan rekontekstualisasi sehingga

    menghasilkan desain didaktis hipotesis yang terdiri dari Hypothetical Learning

    Trajectory (HLT) yang memuat berbagai aktifitas siswa berupa situasi didaktis

    dan penugasan serta prediksi respon berikut dengan antisipasinya serta

    menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    desain didaktis yang diberikan dapat mengatasi kesulitan siswa, hal tersebut dapat

    terlihat dari efektifnya antisipasi yang diberikan untuk mengatasi kesulitan-

    kesulitan siswa saat pembelajaran.

    Kata Kunci : Didactical Design Research (DDR), Desain Didaktis, Hambatan

    Epistimologis, Aturan Pencacahan, Materi Peluang, Hypothetical Learning

    Trajectory (HLT).

  • ii

    ABSTRACT

    Iffat Sahar (NIM: 1113017000026). Didactical Design of Mathematics

    Learning on the Probability Lesson in Vocational High School. Thesis of

    Mathematics Education of Faculty of Tarbiya and Teacher Ttraining of State

    University Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, January 2020. The purpose of this

    research is identify the epistimological obstacle which experienced by student on

    in probability lesson especially in the counting rules and overcome it by

    developing mathematical learning design in counting rules concept on probability

    lesson in high school. This research was held at SMA Muhammadiyah 1

    Pancoran Mas Depok. The research method is Didactical Design Reseacrh

    (DDR). This method is consist of three stage, namely analysis before learning,

    metapedadidaktic analysis, and prspective analysis. Based on the result of the pre

    research, 46,1% of 26 students who took the identification of student obstacle test

    had epistimological obstacles on the concept of couting rule. To overcome the

    epistimological obstacles in the concept of counting rule, are needed learning

    design that are developed based of student’s learning obstacle, repersonalization,

    and recontextualization, so that it results the Hypothetical Learning Trajectory

    (HLT) which composed the various student activities and predictions of student

    responses follows with the anticipation, and result the Generates Student

    Worksheet. The results of the study show that the design can be used to overcome

    student difficulties, it can be seen from the effectiveness of anticipation given to

    overcome student difficulties during learning.

    Keywords: Didactical Design Research (DDR), Didactic Design,

    Epistemological Obstacle, Counting rule, Probability, Hypothetical Learning

    Trajectory (HLT)

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi robbil‘alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT.

    Tuhan semesta alam yang telah memberikan berbagai macam nikmat khususnya

    nikmat kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

    dan salam semoga selalu tercurah pada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta

    keluarga, sahabat dan insya Allah kepada kita selaku umatnya.

    Selama penulisan skrispi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak

    sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun berkat doa, dukungan dan

    dorongan serta keikhlasan hati dari berbagai pihak untuk terus memotivasi penulis,

    penulis dapat menyelesaikan skiripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

    terima kasih kepada:

    1. Allah SWT., yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang senantiasa

    memberikan keputusan terbaik bagi penulis, sungguh Allah adalah sebaik-

    baiknya tempat untuk memohon dan bergantung. Selesainya penyusunan

    skripsi ini mutlak pertolongan dan kemudahan yang Allah berikan.

    2. Dr.Susurin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta

    3. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

    Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

    sekalu Dosen Pembimbing I yang selalu meluangkan waktu dan dengan

    sangat sabar memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan semangat selama

    proses penyusunan skripsi. Semoga Ibu selalu diberkahi Allah SWT.

    4. Gusni Satriawati, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

    Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    5. Dra. Afidah Mas’ud, M.pd, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

    memberikan bimbingan, arahan, perhatian dan motivasi elama proses

    penulisan skripsi ini. Semoga Ibu selalu diberkahi Allah SWT.

    6. Seluruh Dosen serta Staff Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan, dan

  • iv

    bimbingan selama masa perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu

    berikan kepada penulis mendapat keberkahan dari Allah SWT.

    7. Bapak Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru Matematika SMA

    Muhammadiyah 1 Pancoran Mas Depok yang telah menerima dan

    memberikan izin untuk melakukan penelitian.

    8. Keluarga, Bapak, Ibu, Hana, Nida. Terimakasih atas segala jasa yang tak

    dapat terhitung oleh jari, terimakasih karena tak pernah lelah untuk bersabar

    dan selalu mendukung, mendoakan, memotivasi, menyayangi dan memahami

    penulis. Semoga Rahmat-Nya selalu tercurah untuk keluargaku.

    9. Seseorang yang baik, Farhan Tammam yang sudah meluangkan banyak

    waktu untuk membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

    10. Sahabat-sahabat tersayang, Mauliza dan Anggi yang selalu ada baik dalam

    suka maupun duka, teman mencurahkan segala isi hati, dan sebagai malaikat

    penolong selama masa perkuliahan.

    11. Terima kasih kepada Ega dan Annisa, teman yang selalu memberikan

    semangat dan kesulitan dalam menyusun skripsi sampai kadang lupa untuk

    makan dan tidur.

    12. Annisa, Ega dan Elfa, Kiromin, Yuhyi, Novi dan teman-teman yang sudah

    membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik dalam hal tukar

    pikiran maupun dalam berbagi bahan referensi.

    13. Teman-teman PSM UIN Jakarta, Marshall, Angelom, Laning, Symna,

    Falsetto, Twift, dan kawan-kawan lainnya yang sudah menghibur dikala masa

    kuliah.

    14. Teman-teman seperjuangan selama perkuliahan, Annisa, Elfa, Ega, Kiromin,

    Yesi, Elke, Liha, Lia, Fatimah, Nanda, Roni dan kawan-kawan lainnya

    Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan 2013 yang selalu membantu

    penulis menjadi rekan belajar bersama dan sudah banyak memberi kenangan

    manis bagi penulis selama masa perkuliahan.

    Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya

    tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah selalu melimpahkan

    rahmat-Nya dan memberikan perlindungan baik dunia mapun akhirat. Aamiin yaa

    robbal’alamin.

  • v

    Akhir kata, penulis memohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan

    skripsi ini. Kritik dan Saran dari siapapun yang membaca skripsi ini akan penulis

    terima dengan hati yang lapang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

    memberikan manfaat bagi banyak orang khususnya bagi yang membacanya

    Jakarta, Januari 2020

    Penulis

  • vi

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ......................................................................................................................i

    ABSTRACT ..................................................................................................................... ii

    KATA PENGANTAR.................................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ................................................................................................................. vi

    DAFTAR TABEL ........................................................................................................ viii

    BAB I .............................................................................................................................1

    PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

    A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................1

    B. Rumusan Masalah ......................................................................................................4

    C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................5

    D. Manfaat Penelitian .....................................................................................................5

    BAB II ............................................................................... Error! Bookmark not defined.

    KAJIAN PUSTAKA .......................................................... Error! Bookmark not defined.

    A. Pembelajaran Matematika ............................................. Error! Bookmark not defined.

    1. Belajar dan Pembelajaran ......................................... Error! Bookmark not defined.

    2. Pengertian Matematika ............................................. Error! Bookmark not defined.

    3. Pengertian Pembelajaran Matematika ....................... Error! Bookmark not defined.

    B. Hambatan Belajar (Learning Obstacle) ......................... Error! Bookmark not defined.

    C. Karakteristik Pembelajaran Materi Peluang ................... Error! Bookmark not defined.

    D. Kerangka Berpikir Penelitian......................................... Error! Bookmark not defined.

    BAB III ......................................................................................................................... 19

    METODOLOGI PENELITIAN..................................................................................... 19

    A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................... 19

    B. Metode dan Desain Penelitian .................................................................................. 19

    C. Tahapan Penelitian ................................................................................................... 20

    D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ................................................ 21

    E. Teknik Analisis Desain Didaktis............................................................................... 22

    BAB IV ............................................................................. Error! Bookmark not defined.

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... Error! Bookmark not defined.

  • vii

    A. Analisis Prospektif ........................................................ Error! Bookmark not defined.

    1. Analisis Learning Obstacle pada Konsep Aturan Pencacahan dalam Materi

    Peluang .................................................................... Error! Bookmark not defined.

    2. Rekontekstualisasasi dan Repersonalisasi ................. Error! Bookmark not defined.

    3. Pengembangan Desain Didaktis ................................ Error! Bookmark not defined.

    B. Analisis Metapedadidaktik ............................................ Error! Bookmark not defined.

    C. Analisis Retrospektif ..................................................... Error! Bookmark not defined.

    BAB V ........................................................................................................................ 102

    KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 102

    A. Kesimpulan ............................................................................................................ 102

    B. Saran ...................................................................................................................... 103

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 105

  • viii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4. 1 Learning Obstacle Siswa pada Konsep Aturan Pencacahan pada Materi

    Peluang ................................................ Error! Bookmark not defined.

    Tabel 4. 2 Hasil Analisis Observasi Metapedadidaktik Pembelajaran Aturan

    Pencacahan pada Bab Peluang ............. Error! Bookmark not defined.

    Tabel 4. 3 Tabel Hasil Perbandingan Learning Obstacle Awal dan Akhir ... Error!

    Bookmark not defined.

    Tabel 4. 4 Perubahan Hypothetical Learning Trajectory .... Error! Bookmark not

    defined.

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir Penelitian ......................................................... 18

    Gambar 4. 1 Contoh Jawaban Siswa pada Uji Learning Obstacle Nomor 2 . Error!

    Bookmark not defined.

    Gambar 4. 2 Contoh Jawaban Siswa pada Uji Learning Obstacle Nomor 3 . Error!

    Bookmark not defined.

    Gambar 4. 3 Contoh Jawaban Siswa pada Uji Learning Obstacle Nomor 5 . Error!

    Bookmark not defined.

    Gambar 4. 4 Contoh Jawaban Siswa pada Uji Learning Obstacle Nomor 6 . Error!

    Bookmark not defined.

    Gambar 4. 5 Penyajian Masalah Permutasi Elemen yang Sama pada Buku . Error!

    Bookmark not defined.

    Gambar 4. 6 Penyajian Bentuk-Bentuk Permutasi pada Buku ....Error! Bookmark

    not defined.

    Gambar 4. 7 Alur Pembelajaran Konsep Aturan Pencacahan pada Materi Peluang

    ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4. 8 Bagan Indikator Pencapaian Kompetensi Pertemuan 1-3 ......... Error!

    Bookmark not defined.

    Gambar 4. 9 Masalah yang Disajikan dalam Power Point Pada pertemuan 1 Error!

    Bookmark not defined.

    Gambar 4. 10 Masalah yang Disajikan dalam LKS Terkait Diagram Pohon Error!

    Bookmark not defined.

    Gambar 4. 11 Masalah yang Disajikan dalam LKS Terkait Konsep Kombinasi

    ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4. 12 Masalah yang Disajikan dalam LKS Terkait Konsep Permutasi

    ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4. 13 Masalah yang Disajikan dalam LKS Terkait Permutasi SiklisError!

    Bookmark not defined.

    file:///C:/Users/afri/Desktop/i/file%20hape%206a/bismillah%20iffat%20sidang%20januari%202020/Bismillah%20skripsi%20full%20(revisi%202).docx%23_Toc31315505

  • x

    Gambar 4. 14 Contoh Kekeliruan Siswa Menggunakan Strategi Pasangan Berurut

    ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4. 15 Contoh Kekeliruan Siswa Menyelesaikan Masalah Faktorial . Error!

    Bookmark not defined.

    Gambar 4. 16 Contoh Respon Baru Siswa Dalam Meyelesaikan Masalah

    Permutasi ............................................................. Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4. 17 Contoh Kekeliruan Siswa Dalam Membuat Gambat Bendera Error!

    Bookmark not defined.

    Gambar 4. 18 Contoh Kekeliruan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Permutasi

    Elemen yang Sama............................................... Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4. 19 Contoh Kesalahan Konsep Siswa dalam Mengoperasikan Bentuk

    Faktorial .............................................................. Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4. 20 Contoh Kekeliruan Siswa pada Permutasi Siklis .Error! Bookmark

    not defined.

    Gambar 4. 21 Sketsa Permutasi Siklis Elemen Berkelompok.....Error! Bookmark

    not defined.

    Gambar 4. 22 Revisi Desain Didaktis Pertemuan 1 Bagian 3g ...Error! Bookmark

    not defined.

    Gambar 4. 23 Revisi Desain Didaktis Ketiga pada Masalah 2a dan 2b ........ Error!

    Bookmark not defined.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Hasil Observasi Kelas Proses Pembelajaran Konsep Aturan

    Pencacahan Pada Bab Peluang ............................. Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 2 Kisi-Kisi Identifikasi Learning Obstacle Aturan Pencacahan Pada

    Materi Peluang ..................................................... Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 3 Instrumen Uji Learning Obstacle Aturan Pencacahan Pada Materi

    Peluang ................................................................ Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 4 Kunci Jawaban Instrumen Uji Learning Obstacle ..Error! Bookmark

    not defined.

    Lampiran 5 Desain Pembelajaran ........................ Error! Bookmark not defined.

  • xi

    Lampiran 6 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) . Error! Bookmark not

    defined.

    Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa ......................... Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 8 Lembar Observasi Metapedadidaktik Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 9 Desain Pembelajaran (Revisi)........... Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa (Revisi) .......... Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 11 Surat Keretangan Pelaksanaan Penelitian ..... Error! Bookmark not

    defined.

    Lampiran 12 Uji Referensi .................................. Error! Bookmark not defined.

    Lampiran 13 Dokumen Penelitian ....................... Error! Bookmark not defined.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Belajar merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Dalam proses belajar

    manusia dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

    dimilikinya. Seperti firman Allah SWT yang terdapat dalam surah Al-Mujaadila

    ayat 11 :

    ِس ِ ال جَ َم لْ ِي ا وا ف حُ سَّ َفَ مْ ت كُ َ َل ل ي ِ ا ق َ ذ ِ وا إ ُ ن َم يَن آ ِذ َّ ال ا هَ ُّ َي ا أ َ سَ ي افْ َ حِ ف سَ فْ َ وا ي مْ للاُ حُ كُ َ ا ۖ ل َ ذ ِ إ َو

    يلَ وا قِ ُز شُ وا انْ ُز شُ انْ َ عِ ف فَ ْر َ ينَ للاُ ي ذَِّ ُوا ال ن َم ذِ آ َّ ال َو مْ كُ نْ اِم ُوا ُوت جَ يَن أ ََر مَ د لْ ِع للاُ ۖ اٍت لْ ا َو َم ِ ب

    ُونَ ل َم َعْ ير ت ِ ب َخ

    Artinya: ”Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

    “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan

    memberi kelapangan akan memberikan kepalangan untukmu. Dan apabila

    dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan

    orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

    pengetahuan bebeapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahu apa yang kamu

    kerjakan”. (Q.S Al-Mujaadila, [58]: 5). Itulah salah satu firman Allah yang

    mendorong manusia untuk menimba ilmu dalam hidupnya, salah satunya dengan

    menimba ilmu di sekolah.

    Di sekolah kegiatan yang paling utama untuk dilakukan adalah kegiatan

    belajar mengajar. Dalam proses belajar siswa akan mengalami perubahan pola

    pikir dan tingkah laku sesuai dengan pengalaman belajar yang telah dialami.

    Belajar akan membuat siswa yang tidak tahu sesuatu menjadi tahu dan siswa yang

    tahu sesuatu menjadi lebih tahu. Maka dari itu, belajar di sekolah merupakan hal

    yang wajib ditempuh agar siswa dapat membentuk cara berpikirnya dan

    mendapatkan ilmu untuk digunakan dalam kehidupannya kelak.

    Proses belajar yang baik yaitu yang menjadikan perencanaan pembelajaran

    sebagai acuan dalam mencapai tujuan pembelajaran di dalam kelas. Rencana

  • 2

    pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena

    menyangkut keberhasilan guru sebagai pendidik dalam mqengajar. Perencanaan

    suatu pembelajaran atau yang biasa disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) sangat erat kaitannya dengan desain pembelajaran. Namun, merujuk pada

    penjelasan yang disampaikan oleh Andi Prastowo bahwa perencanaan

    pembelajaran dan desain pembelajaran memiliki posisi yang berbeda.

    Perencanaan lebih menekankan pada proses pengembangan atau penerjemahan

    suatu kurikulum sekolah, sedangkan desain pembelajaran menekankan pada

    proses merancang program pembelajaran untuk membantu proses belajar siswa.1

    Selain perencanaan pembelajaran, desain pembelajaran juga merupakan

    hal yang tak kalah penting dalam keberhasilan dalam pembelajaran. Karena

    menurut Carl dan Rosaline desain pembelajaran adalah pengembangan sistematik

    tentang spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori belajar dan

    pembelajaran untuk mencapai kualitas pembelajaran.2 Sehingga dapat dikatakan

    bahwa RPP dengan desain pembelajaran sangat berpengaruh dalam proses

    pembelajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang baik.

    Dalam proses penerapan desain pembelajaran yang telah dirancang oleh

    guru di dalam kelas, tidak menutup kemungkinan bahwa siswa mengalami

    hambatan-hambatan atau kesulitan dalam belajar. Hambatan tersebut dapat

    disebabkan oleh guru maupun dari siswa itu sendiri. Dalam pembelajaran setiap

    siswa pasti memiliki hambatan atau kesulitan yang berbeda. Hambatan yang

    muncul bergantung pada setiap individu dalam kemampuan menerima materi

    yang diberikan. Hambatan atau kesulitan yang dialami siswa dalam belajar dapat

    terjadi saat siswa mempelajari mata pelajaran apapun termasuk pada mata

    pelajaran matematika.

    Materi yang terdapat pada mata pelajaran matematika salah satunya adalah

    materi peluang. Peluang merupakan materi yang sangat penting untuk dipelajari.

    Karena materi peluang merupakan materi yang sangat banyak untuk diterapkan

    dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya pada konsep aturan pencacahan yang

    1 Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu,

    (Jakarta: Kencana, 2015), h. 35 2 Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2013), h.11

  • 3

    terdapat dalam materi peluang. Aturan pencacahan dapat membantu siswa dalam

    menentukan banyak kemungkinan atau pilihan yang dapat dibuat pada suatu

    kondisi atau suatu kejadian. Pentingnya dalam mempelajari konsep aturan

    pencacahan juga diperkuat dengan keharusan siswa untuk mempelajari aturan

    pencacahan yang terdapat dalam Kompetensi Dasar mata pelajaran matematika

    yaitu, “Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi dalam

    pemecahan masalah”. Namun terdapat banyak kesulitan yang dihadapi oleh siswa

    dalam proses pembelajaran konsep aturan pencacahan.

    Salah satu contoh kesulitan siswa dalam mempelajari konsep aturan

    pencacahan adalah keliru dalam membedakan konsep permutasi dan konsep

    kombinasi. Terlebih jika siswa diberikan soal yang bervariasi, siswa merasa ragu

    untuk menentukan konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut.

    Hambatan atau kesulitan siswa ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan

    oleh Nugroho pada tahun 2011, hambatan belajar/kesulitan belajar yang muncul

    pada materi peluang antara lain:3

    1. Kemampuan masalah siswa terhadap penggunaan rumus kombinasi dan

    permutasi pada peluang.

    2. Kesulitan siswa dalam membangun konsep anturan perkalian

    3. Kemampuan siswa dalam memunculkan gagasan untuk mencari argumen

    yang diperlukan, agar permasalahan konsep peluang dapat diselesaikan dan

    dijawab dengan benar meskipun, dengan cara yang berbeda-beda.

    Salah satu hambatan atau kesulitan siswa dalam mempelajari peluang yang

    ditemukan oleh Nugroho di jenjang SMA pada materi peluang adalah terkait

    dengan kemampuan siswa terhadap penggunaan rumus kombinasi dan permutasi

    pada peluang. Para siswa sudah mengetahui apa rumus kombinasi dan permutasi,

    namun ketika diberikan soal yang bervariasi siswa sering kali tertukar dalam

    menggunakan rumus kombinasi dan permutasi.

    3 Elfitri Disca Sari, Desain Dodaktis Konsep Peluang untuk Siswa Sekolah Me nengah Atas Kelas

    XI, Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, 2016, h.3

  • 4

    Dari hasil observasi mengajar dikelas yang penulis lakukan di sekolah

    yang sama pada pembelajaran materi peluang khususnya pada konsep aturan

    pencacahan, bahwa alur pembelajaran yang diberikan oleh guru yaitu memulai

    pembelajaran dengan konsep aturan pengisian tempat, aturan perkalian, permutasi,

    faktorial, dan kombinasi. Tahap pembelajaran guru yang dilakukan di dalam kelas

    adalah dengan memberikan rumus sebuah konsep kemudian memberikan sebuah

    masalah yang berkaitan dengan konsep tersebut beserta cara penyelesaiannya.

    Contoh masalah yang diberikan sebagian besar adalah masalah yang tidak

    berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan siswa tidak

    dapat mengingat sebuah konsep dengan baik karena siswa tidak dapat memahami

    ciri dari konsep-konsep tersebut yang dapat membuat siswa memiliki kesalahan

    dalam memahami sebuah konsep. Bahan ajar yang digunakan dalam proses

    pembelajaran tersebut dengan menggunakan buku yang di dalamnya terdapat

    beberapa kekurangan. Salah satu kekurangan yang terdapat dalam buku ini adalah

    contoh yang disediakan dalam setiap konsep yang dibahas juga bukan

    permasalahan yang dapat digunakan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

    Hal-hal seperti inilah yang harus dipertimbangkan dalam merancang

    pembelajaran dan menerapkannya sesuai dengan apa yang sudah dirancang untuk

    meminimalisir kesulitan belajar siswa dan meningkatkan keberhasilan

    pembelajaran di dalam kelas terutama pada konsep aturan pecacahan dalam materi

    peluang. Oleh karena itu, untuk mengatasi hambatan belajar yang dialami siswa

    dalam materi peluang, maka guru perlu merancang suatu desain pembelajaran

    materi peluang dengan memperhatikan hambatan yang ada. Berdasarkan latar

    belakang di atas maka judul penelitian yang akan dikaji yaitu “Desain Didaktis

    Pembelajaran Matematika pada Materi Peluang di SMA”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan

    masalah dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

  • 5

    1. Hambatan belajar (learning obstacle) apa saja yang terdapat pada pemahaman

    konsep aturan pencacahan dalam materi peluang?

    2. Bagaimana pengembangan desain didaktis konsep aturan pencacahan dalam

    materi peluang?

    3. Bagaimana pengaruh implementasi pengembangan desain didaktis konsep

    aturan pencacahan dalam materi peluang yang telah disusun terhadap

    hambatan belajar (learning obstacle) siswa?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Mengetahui hambatan (learning obstacle) yang terdapat pada

    pembelajaran konsep aturan pencacahan dalam materi peluang

    2. Mengembangkan desain didaktis konsep aturan pencacahan dalam materi

    peluang

    3. Mengetahui pengaruh implementasi pengembangan desain didaktis konsep

    aturan pencacahan dalam materi peluang yang telah disusun terhadap

    hambatan belajar (learning obstacle) siswa.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif maupun referensi

    desain pembelajaran untuk digunakan oleh guru dalam proses

    pembelajaran konsep peluang,sehingga dapat mengantisipasi terjadinya

    learning obstacle yang mungkin dialami siswa.

    2. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian lanjutan terkait

    pengembangan desain pembelajaran konsep peluang ataupun penelitian

    lain yang relavan.

  • 6

  • 19

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Pancoran Mas

    Depok pada bulan November 2019 tahun ajaran 2019/2020. Prapenelitian

    dilakukan di sekolah yang sama pada bulan Maret 2018 tahun ajaran 2018/2019.

    Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Muhammadiyah 1 Pancoran Mas Depok,

    yaitu:

    1 Guru

    Penulis mengobservasi guru matematika selama mengajar konsep aturan

    pencacahan dalam materi peluang di kelas XI selama 4 pertemuan.

    2 Siswa Kelas XI tahun ajaran 2018/2019

    a. Siswa menjadi subjek dalam mengidentifikasi learning obstacle yang

    dialami oleh siswa dengan menggunakan hasil ulangan bab peluang, yaitu

    26 siswa kelas XI. Dari uji learning obstacle ini, peneliti dapat

    memperoleh data yang kompleks mengenai hambatan belajar siswa.

    b. Siswa menjadi subjek dalam mewawanca siswa setelah menganalisis hasil

    uji learning obstacle, yaitu siswa dari kelas XI yang telah mempelajari

    materi peluang dengan hasil ulangan rendah dan tinggi.

    Siswa Kelas XI tahun ajaran 2018/2019

    3 Siswa kelas XI tahun ajaran 2019/2020

    a. Siswa menjadi subjek implementasi desain didaktis, yaitu 28 siswa kelas

    XI yang akan mempelajari materi konsep peluang saat implementasi

    desain didaktis di kelas XI pada tahun 2019.

    B. Metode dan Desain Penelitian

    Penelitian ini berfokus dalam membuat dan mengkaji desain didaktis

    berdasarkan learning obstacle yang dialami siswa pada konsep aturan pencacahan

    dalam materi peluang. Metode penelitian ini merupakan metode kualitatif.

  • Penelitian kualitatif dapat juga dikatakan sebagai penelitian partisipatif yang

    desain penelitiannya bersifat fleksibel atau mempunyai kemungkinan untuk

    diubah dengan tujuan untuk mencapai rencana yang telah dibuat.1

    Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa Penelitian

    Desain Didaktis. Desain Didaktis terdiri dari tiga tahapan, yaitu (1)analisis situasi

    didaktis sebelum pembelajaran, (2) analisis metapedadidaktik, (3) analisis

    retrospektif yang merupakan analisis dalam mengaitkan hasil analisis desain

    didaktis awal dengan analisis metapedadidaktis.2

    C. Tahapan Penelitian

    Adapun tahapan-tahapan penelitian dari persiapan penelitian sampai

    penyususnan laporan penelitian desain didaktis (Didactical Design Research)

    adalah sebagai berikut:

    1. Tahap Analisis Prospektif (Situasi Didaktis Sebelum Pembelajaram)

    a. Menentukan materi matematika untuk dijadikan bahan penelitian, dalam

    hal ini materi yang dipilih adalah konsep aturan pencacahan dalam materi

    peluang.

    b. Menganalisis materi yang sudah dipilih.

    c. Mengobservasi lapangan selama pelaksanaan belajar dan pembelajaran

    bab peluang terutama dalam pembelajaran konsep aturan pencacahan pada

    siswa kelas XI IPA di kelas.

    d. Mengidentifikasi learning obstacle yang dialami oleh para siswa dengan

    menganalisis hasil uji learning obstacle. Uji learning obstacle yang

    diobservasi adalah hasil ulangan harian bab peluang yang sudah diberikan

    oleh guru, dilanjutkan dengan wawancara kepada beberapa siswa.

    e. Menyusun desain didaktis berdasarkan learning obstacle yang dialami

    oleh siswa yang ditemukan pada hasil observasi uji learning obstacle.

    1 Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian : Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas&

    Atusi Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017), h.47 2 Didi Suryadi, Didactical Desain Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran

    Matematika. Makalah disajkan pada seminar Nasionall pembelajaran MIPA di UM

    Malang, 13 November 2010, h.12

  • Desain didaktis ini memuat prediksi respon beserta antisipasinya untuk

    meminimalisir hambatan belajar siswa.

    2. Tahap Analisis Metapedadidaktik

    a. Melakukan implementasi desain didaktis awal pada siswa kelas XI IPA.

    b. Mengamati respon siswa yang terjadi pada saat implementasi desain

    didaktis awal, kemudian memberikan antisipasi yang sesuai dengan respon

    siswa.

    3. Tahap Analisis Retrospektif

    a. Menganalisis hasil implementasi desain didaktis awal yang telah diberikan

    di kelas.

    b. Menganalisis hasil observasi metapedadidaktik kelas XI IPA saat

    implementasi desain diddaktis awal, yaitu dengan membandingkan antara

    prediksi respon siswa yang dibuat sebelum implementasi dengan respon

    siswa yang terjadi pada saat implementasi desain didaktis berlangsung.

    c. Melakukan revisi dan menyusun desain didaktis baru berdasarkan respon

    siswa pada saat implementas desain didaktis.

    d. Menyusun laporan akhir penelitian.

    D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

    Jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes

    dan instrumen non tes. Instrumen tes yang berupa ulangan harian bab peluang

    digunakan untuk menguji learning obstacle dan untuk mengkaji desain didaktis

    yang telah dibuat. Untuk instrumen non tes digunakan wawancara dan

    dokumentasi.

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

    melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

    1. Teknik Tes

    Teknik tes ini digunakan pada kegiatan prepenelitian, dimana siswa diberikan Uji

    Hambatan Belajar Siswa (Uji Learning Obstacle). Uji learning obstacle

    dilakukan untuk mengetahui hambatan belajar siswa terkait aturan

    pencacahan pada materi peluang. Observasi ini dilakukan dengan cara

  • menganalisis hasil ulangan harian bab peluang yang telah diberikan oleh guru

    matematika ditinjau dari aspek miskonsepsi.

    2. Teknik Wawancara

    Sumber informasi dari wawancara yang dilakukan yaitu siswa kelas XI yang

    ulangan harian bab peluangnya sudah dianalisis oleh penulis. Dua siswa

    tersebut mewakili hasil ulangan yang rendah dan tinggi.

    3. Observasi

    Teknik observasi ini dilakukan pada saat implementasi desain didaktis yang

    telah dibuat. Desain didaktis ini akan diimplementasikan kepada 28 siswa di

    kelas XI pada tahun ajaran 2019/2020

    4. Dokumentasi

    Dalam penelitian ini, sumber data yang diperolah melalui dokumentasi

    berupa foto dan video. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang

    semakin objekttif.

    E. Teknik Analisis Desain Didaktis

    Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian desain didaktis

    (didactical design research) ini adalah sebagai berikut:

    1. Tahap Analisis Prospektif (Situasi Didaktis Sebelum Pembelajaran)

    Proses analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran dibagi menjadi 3 tahap,

    yaitu:

    a) Repersonalisasi

    Pada tahap ini peneliti melakukan analisis bahan ajar yang digunakan guru

    pada materi peluang dengan melihat, buku matematika yang digunakan,

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah diberikan oleh guru

    serta dengan melakukan observasi lapangan selama guru sedang

    mengajarkan materi peluang.

    b) Rekontekstualisasi

    Pada tahap ini peneliti mengumpulkan hasil ulangan bab peluang siswa

    dan menganalisa learning obstacle. Kemudian peneliti melakukan

    wawancara kepada beberapa siswa.

  • c) Menyusun Desain Didaktis

    Pada tahap ini peneliti merancang sebuah situasi didaktis hipotesis, yang

    terdiri dari prediksi respon siswa atas situasi didaktis serta antisipasinya.

    2. Tahap Analisis Metapedadidaktik

    Tahap analisis metapedadidaktis merupakan tahapan dalam mengaitkan

    antara desain pembelajaran yang dibuat dengan respon siswa yang terjadi

    selama pembalajaran berlangsung. Proses analisis metapedadidaktik pada

    penelitian ini meliputi 3 kegiatan yang dibagi menjadi 4 pertemuan. Kegiatan

    analisis metapedadidaktik tersebut diantaranya: 1) Aturan Penjumlahan dan

    Aturan Perkalian, 2) Konsep Permutasi dan Konsep Kombinasi, 3) Permutasi

    Elemen Yang Sama, Permutasi Berulang dan Permutasi Siklis. 4) Latihan

    Konsep Aturan Pencacahan.

    3. Tahap Analisis Retrosfektif

    Proses analisis retrosfektif ini adalah proses mengaitkan antara hasil analisis

    prospektif dengan analisis metapedadidaktik. Analisis retrospektif ini akan

    menghasilkan keefektifan desain didaktis awal konsep aturan pencacahan

    dalam materi peluang terhadap pengurangan hambatan belajar siswa. selain

    itu, analisis retrosfektif ini akan menghasilkan desain didaktis revisi

    berdasarkan respon siswa pada saat implementasi desain didaktis awal

    berlangsung.

  • 102

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan analisis dari penelitian dan pembahasannya, maka dapat

    disimpulkan sebagai berikut :

    1. Learning obstacle yang teridentifkasi terkait dengan konsep aturan

    pencacahan pada materi peluang adalah :

    a. Siswa mengalami miskonsepsi dalam memahami konsep auran perkalian

    b. Siswa mengalami miskonsepsi dalam memahami konsep permutasi

    elemen yang berbeda dan konsep kombinasi. Sehingga, siswa masih

    sering tertukar dalam memahami konsep permutasi dan konsep kombinasi

    c. Siswa mengalami miskonsepsi dalam memahami konsep permutasi

    elemen yang sama karena menggunakan rumus permutasi elemen berbeda

    dan aturan perkalian dalam menyelesaikan masalah permutasi elemen

    yang sama.

    d. Siswa mengalami kesalahan konsep dalam memahami konsep faktorial

    e. Siswa mengalami miskonsepsi dalam mengklasifikasikan konsep

    permutasi berulang. Siswa kesulitan dalam mengaitkan informasi yang

    sudah didapatkan pada soal, yang berakibat siswa kurang tepat dalam

    mensubtitusikan angka yang diketahui ke dalam kotak aturan perkalian.

    f. Siswa mengalami miskonsepsi dalam memahami konsep permutasi siklis.

    Siswa menggunakan rumus permutasi elemen yang sama dan ada pula

    siswa yang membuat rumus sendiri dalam menyelesaikan masalah

    permutasi siklis.

    g. Siswa mengalami miskonsepsi dalam memahami pengertian dari nilai n

    dan r pada masalah yang terdapat pada konsep aturan pencacahan.

    2. Desain didaktis yang dirancang berupa desain pembelajaran yang dilengkapi

    dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Desain pembelajaran ini disusun

    berdasarkan hasil identifikasi miskonsepsi dari pelaksanaan observasi uji

  • learning obstacle. Desain didaktis konsep aturan pencacahan dalam materi

    peluang yang dibuat terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran yang secara umum

    memiliki bentuk sajian seperti di bawah ini :

    a. Kegiatan pembelajaran pertama yaitu mengenai konsep aturan

    penjumlahan, aturan perkalian dan aturan pengisian tempat. Pada bagian

    akhir desain didaktis ini siswa diminta untuk menuliskan kesimpulan

    perbedaan dari aturan penjumlahan dengan aturan perkalian. Hal ini

    dibuat untuk mengurangi learning obstacle siswa, yaitu kesalahan siswa

    dalam memahami konsep aturan perkalian.

    b. Kegiatan pembelajaran kedua yaitu mengenai konsep permutasi elemen

    berbeda dengan konsep kombinasi. Desain ini melibatkan siswa aktif

    dalam kegiatan konkret untuk menemukan konsep permutasi elemen

    berdeda dan kombinasi. Pengembangan desain ini bertujuan untuk

    mengurangi learning obstacle siswa dalam membedakan konsep

    permutasi elemen berbeda dengan konep kombinasi.

    c. Kegiatan pembelajaran ketiga yaitu mengenai konsep permutasi elemen

    yang sama, konsep permutasi berulang dan konsep permutasi siklis.

    Desain ini dikembangkan khususnya untuk mengurangi learning obstacle

    siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep-konsep tersebut.

    3. Implementasi desain didaktis yang diberikan kepada siswa memberikan

    dampak positif dalam proses pembelajaran pada materi aturan pencacahan

    yang terdapat dalam materi peluang.. Hal ini ditunjukkan dengan :

    a. Sebagian besar respon yang diprediksi sesuai dengan respon siswa

    b. Berkurangnya Learning Obstacle yang dialami oleh siswa

    B. Saran

    Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, penulis memberikan beberapa

    saran terkait dengan pembelajaran desain didaktis konsep aturan pencacahan pada

    materi peluang sebagai berikut :

  • 1. Lakukan analisis dari hasil uji learning obstacle sebelum melakukan

    wawancara. Setelah menemukan learning obstacle dari hasil analisis tersebut,

    wawancaralah beberapa siswa guna memastikan penyebab dari learning

    obstacle yang ditemukan.

    2. Pada tahapan membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), pertimbangkanlah

    prediksi waktu pembelajaran dengan baik. Pemberian masalah yang terlalu

    banyak dan juga terlalu sedikit dapat menimbulkan kesulitan bagi peneliti

    untuk mengatur waktu pada saat pembelajaran berlangsung.

    3. Desain didaktis konsep aturan pencacahan pada materi peluang ini dapat terus

    dikembangkan dengan perbaikan dan penelitian lanjut, sehingga memperoleh

    desain pembelajaran yang lebih baik.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Brosseau, Guy. Theory of Didactical Situations in Mathematics. USA: Kluwer

    Academic Publisher. 2002.

    Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

    2011.

    Dewi, D. A. K., Suryadi, D., dan Sumiati, E. Backward Thinking dalam

    Merancang Desain Didaktis Konsep Garis Singgung Lingkaran. Dalam

    D. Suryadi, E. Mulyana, T. Suratno, D.A.K Dewi, dan S. Y. Maudy (Eds):

    Monograf Didactical Design Research. Bandung: Rizqi Press. 2018.

    Fathurrohman, Muhammad . Belajar dan Pembelajaran Modern.Yogyakarta:

    Garudhawaca. 2017.

    Gradini, Ega. Miskonsepsi dalam Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Di

    Dataran Tinggi Gayo. Takengon: STAIN Gajah Putih Takengon. 2016.

    Vol 3. No. 2.

    Hudojo, Herman. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.

    Malang: UM Press. 2005.

    Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana. 2011.

    Komara, Endang. Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung: PT Refika

    Aditama. 2016.

    Novak, Joseph D. dan Gowin, D. Bob. Learning How to Learn. New York:

    Cambridge University Press. 1984.

    Prastowo, Andi. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik

    Terpadu. Jakarta: Kencana. 2015.

  • Reys, Robert dkk., Helping Children Learn Mathematics. United State: John

    Wiley & Sons, Inc. 2009.

    Rosyada, Dede. Madrasah dan Profesionalisme Guru dalam Arus Dinamika

    Pendidikan Islam Di Era Otonomi Daerah. Depok: Kencana. 2018.

    Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

    2011.

    Sari, Elfitri Disca. Desain Dodaktis Konsep Peluang untuk Siswa Sekolah Me

    nengah Atas Kelas XI. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. 2016.

    Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

    2010.

    Soviawati, Evi. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Untuk Meningkatkan

    Kemampuan Berfikir Siswa Di Tingkat Sekolah Dasar. Bandung:

    Universitas Pendidikan Indonesia. 2011.

    Sriyanto, H. J. Mengobarkan Api Matematika. Sukabumi: CV Jejak. 2017.

    Suparno, Paul. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta:

    PT Gramedia Widiasarana Indnesia. 2005.

    Suryadi, Didi. Didactical Desain Research (DDR) dalam Pengembangan

    Pembelajaran Matematika. Makalah Seminar Nasional Pembelajaran

    MIPA di UM Malang, 13 November 2010.

    Suryadi, Didi. Menciptakan Proses Belajar Aktif: Kajian dari Sudut Pandang

    Teori Belajar dan Teori Didaktik. Makalah Seminar Nasional

    Pendidikan Matematika di UM Malang 13 November 2013.

    Susanto, Ahmad . Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

    Kencana. 2013.

  • Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remija

    Rosdakarya. 2016.

    Thompson, Fiona dan Logue, Sue. An Exploration of Common Student

    Misconceptions in Science. International Education Journal. 2006. ISSN

    1443-1475

    Vallori, Antoni Ballester. Meaningful Learning in Practice. Journal of Education

    and Human Development, Vol. 3. No. 4. 2013

    Wardoyo, Sigit Mangun . Pembelajaran Berbasis Riset. Jakarta Barat: Akademia.

    2013.

    Yaumi, Muhammad. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

    2013

  • ABSTRAKABSTRACTKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Manfaat PenelitianBAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA. Tempat dan Waktu PenelitianB. Metode dan Desain PenelitianC. Tahapan PenelitianD. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan DataE. Teknik Analisis Desain DidaktisBAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKA