22
1 DESAIN PONDASI TELAPAK TYPE BUJUR SANGKAR Nopolion Eka Putra Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil dan perencanaan Universitas Jayabaya ABSTRAK Pondasi telapak adalah pondasi yang biasa digunakan untuk menumpu kolom bangunan ,tugu,tangki air,cerobong asap,da beberapa bangunan sipil lainya.Pondasi ini dibuat dengan dimensi yang lebih besar dari pada kolom di atasnya,hal ini bertujuan agar beban yang diteruskan ke pondasi dapat di sebarkan keluasan tanah yang lebih besar dibawahnya..Pondasi dengan bentuk bujur sangkar digunakan jika beban yang bekerja pada pondasi berupa beban tekan sentris(P)dan tanpa moment(M),jika ada tapi momentnya kecil. Tugas ini bertujuan untuk mendesain pondasi telapak type bujur sangkar dengan muka air tanah 1m dari muka tanah dan Df pondasi 2m,mulai dari menghitung daya dukung tanah,penentuan dimensi pondasi,menghitung daya dukung tanah,penulangan, kontrol kuat geser 1 arah dan 2 arah,hitung penulangan pondasi,sampai cek kuat dukung pondasi. Perhitungan daya dukung tanah adalah menggunakan rumus Terzaghi; untuk perhitungatan penulangan pondasi tunggal menggunakan acuan SNI 03 -2847-2002 ; serta Kata kunci: desain pondasi dangkal,muka air tanah, type bujur sangkar,beton bertulang, PENDAHULUAN Pondasi telapak tunggal biasa digunakan untuk menumpu kolom bangunan ,ruko,rumah tinggal bertingkat,tugu,menara,tangki air,pilar jembatan,cerobong asap.Untuk memudahkan hitungan konstruksi pondasi ini,maka digunakan beberapa anggapan praktis,bahwa: A. Plat pondasi kaku sempurna,tidak akan melengkung karena beban terpusat dan tetap merupan bidang lurus B. Gaya desak yang terjadi pada tanah di bawah dasar pondasi,berbanding lagsung dengan penurunan pondasi. C. Karena tanah tidak dapat menahan tegangan tarik,maka apabila dari hitungan akan timbul tegangan tarik harus diabaikan. Keterbatasan tempat bisa mempengaruhi tipe pondasi yang akan digunakan. Apakah pondasi telapak tunggal atau pondasi kombinasi, tergantung situasi dan mana yang lebih efisien terhadap keterbatasan tempat. Pondasi telapak tunggal, adalah pondasi yang hanya menopang satu kolom, dibagi menjadi dua macam, pondasi bujur sangkar dan empat persegi panjang. Pondasi dengan bentuk bujur sangkar digunakan jika beban yg bekerja pada pondasi berupa beban tekan sentris (P),dan tanpa momen (M),jika ada momennnya kecil.Namun apabila beban yang bekerja pada pondasi berupa beban sentris (P) dan momen secara bersamaan maka digunakan pondasi persegi panjang. Apabila beban sentris sebesar v yang diteruskan kolom ke pondasi maka plat pondasi akan memberikan tekanan pada tanah sebesar: A V Dimana:

Desain Pondasi Telapak Type Bujur Sangk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

civil enginering

Citation preview

  • 1DESAIN PONDASI TELAPAK TYPE BUJUR SANGKAR

    Nopolion Eka PutraFakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil dan perencanaan Universitas Jayabaya

    ABSTRAKPondasi telapak adalah pondasi yang biasa digunakan untuk menumpu kolom

    bangunan ,tugu,tangki air,cerobong asap,da beberapa bangunan sipil lainya.Pondasi ini dibuatdengan dimensi yang lebih besar dari pada kolom di atasnya,hal ini bertujuan agar beban yangditeruskan ke pondasi dapat di sebarkan keluasan tanah yang lebih besar dibawahnya..Pondasidengan bentuk bujur sangkar digunakan jika beban yang bekerja pada pondasi berupa bebantekan sentris(P)dan tanpa moment(M),jika ada tapi momentnya kecil.

    Tugas ini bertujuan untuk mendesain pondasi telapak type bujur sangkar dengan muka airtanah 1m dari muka tanah dan Df pondasi 2m,mulai dari menghitung daya dukungtanah,penentuan dimensi pondasi,menghitung daya dukung tanah,penulangan, kontrol kuat geser1 arah dan 2 arah,hitung penulangan pondasi,sampai cek kuat dukung pondasi.

    Perhitungan daya dukung tanah adalah menggunakan rumus Terzaghi; untuk perhitungatanpenulangan pondasi tunggal menggunakan acuan SNI 03 -2847-2002 ; sertaKata kunci: desain pondasi dangkal,muka air tanah, type bujur sangkar,beton bertulang,

    PENDAHULUAN

    Pondasi telapak tunggal biasa digunakan untuk menumpu kolom bangunan ,ruko,rumahtinggal bertingkat,tugu,menara,tangki air,pilar jembatan,cerobong asap.Untuk memudahkanhitungan konstruksi pondasi ini,maka digunakan beberapa anggapan praktis,bahwa:A. Plat pondasi kaku sempurna,tidak akan melengkung karena beban terpusat dan tetap merupan

    bidang lurusB. Gaya desak yang terjadi pada tanah di bawah dasar pondasi,berbanding lagsung dengan

    penurunan pondasi.C. Karena tanah tidak dapat menahan tegangan tarik,maka apabila dari hitungan akan timbul

    tegangan tarik harus diabaikan.

    Keterbatasan tempat bisa mempengaruhi tipe pondasi yang akan digunakan. Apakahpondasi telapak tunggal atau pondasi kombinasi, tergantung situasi dan mana yang lebih efisienterhadap keterbatasan tempat. Pondasi telapak tunggal, adalah pondasi yang hanya menopang satukolom, dibagi menjadi dua macam, pondasi bujur sangkar dan empat persegi panjang. Pondasidengan bentuk bujur sangkar digunakan jika beban yg bekerja pada pondasi berupa beban tekansentris (P),dan tanpa momen (M),jika ada momennnya kecil.Namun apabila beban yang bekerjapada pondasi berupa beban sentris (P) dan momen secara bersamaan maka digunakan pondasipersegi panjang.

    Apabila beban sentris sebesar v yang diteruskan kolom ke pondasi maka plat pondasiakan memberikan tekanan pada tanah sebesar:

    AV

    Dimana:

  • 2 = daya dukung tanah ( ton/m2 )V = gaya sentris lewat kolom ( ton )A = luas dasar pondasi ( m2 )

    Perhitungan daya dukung tanah untuk pondasi bujur sangkar menggunakan rumus Terzaghi

    t = 1.3 .c. cN + q. qN + 0.4. tnh . B. Ndengan:

    t = kapasitas daya dukung ultimit untuk pondasi persegi(kN/m2)C = kohesi (t/m2)

    Df = kedalaman pondasi (m)tnh = berat volume tanah ( t/m3)

    q = tnh . D = surcharge load ( ton/m3)

    cN , qN dan N , adalah besar nya faktor daya dukung tanah yang tergantung dari sudut gesertanah )( . Jadi untuk menghitung daya dukung tanah perlu diketahui:

    A. Berat volume tanah ( tnh )B. Kohesi tanah (c)C. Sudut geser tanah

    Tabel 1. Faktor Daya Dukung Terzaghi

    cN qN N )(c

    'Nc 'Nq 'N

    5.7 1.0 0.0 0 5.7 1.0 0.07.3 1.6 0.5 5 6.7 1.4 0.29.6 2.7 1.2 10 8.0 1.9 0.512.9 4,4 2.5 15 9.7 2.7 0.917.7 7.4 5.0 20 11.8 3.9 1.7

  • 3Untuk nilai nilai diantara nilai tersebut dapat di interpolasi

    Rumus daya dukung tanah Terzaghi digunakan untuk pondasi dangkal BD .Apabilakedalaman pondasi lebih besar dari lebar pondasi BD ,maka rumus Terzaghi akan memberikannilai yang lebih kecil dasi pada daya dukung tanah yang sebenarnya,sehingga rumus Terzaghi masihdapat digunakan.

    Dari rumus daya dukung diatas akan kita peroleh dimensi pondasi yang akan kita pakai.Perhitungan penulangan pondasi bujur sangkar akan menggunakan acuan Peraturan SNIsedangkan perhitungan penulangan pondasi kombinasi menggunakan acuan Peraturan ACI.

    Pengaruh muka air tanah,kapasitas dayang dukung tanah berkurang dengan adanya mukaair tanah yang tinggi..Hal ini disebabkan karna berkurangnya overburden pressures dan rusaknayaikatan kohesi di dalam struktur tanah dengan adanya air tersebut.Di dalam penggunaan persamaandaya dukung tanah terzaghi keberadaan muka air tang dihubungkan dengan dimensi atau lebarpondasi B.Letak muka air tanah didalam perhitungan kapasitas daya dukung bnerpengaruh untukpenentuan besaran isi .Besaran yang digunakan dapat berupa total, terendamsepenuhnya = b atau yang merupakan transisi dari b dan total

    Gambar 1. pengaruh muka air tanah.

    Daerah Zw B

    Muka air tanah jika berada daerah ini tidak berpengaruh pada penggunaan persamaan.untukmenghitung kapasitas daya dukung.Didalam perhitungan digunakan

    = t = m

    25.1 12.7 9.7 25 14.8 5.6 3.237.2 22.5 19.7 30 19.0 8.3 5.757.8 41,4 42.4 35 25.2 12.6 10.195.7 81.3 100.4 40 34.9 20.5 18.8

  • 4Daerah Zw B

    JIka muka air tanah pada daerah ini,gunakan persamaan kapasitas daya dukung dengan:

    = b + ( Zw /B ).( t - b )Dimana

    b = - wDaerah Zw 0

    Untuk kasus ini gunakan persamaan kapasitas daya dukung dengan

    = bDimana, Zw = kedalaman muka air tanah dari dasar pondasi.

    = t = m = berat isi tanahb = - w = terendam = efektif

    Untuk keperluan praktis para perencana,pada umumnya menggunakan = b untuk lapistanah yang terletak di bawah muka air tanah.

    Perencanaan Pondasi Telapak

    a. Beban dan Reaksi Pondasi Telapak

    Beban-beban dan reaksi yang bekerja pada pondasi telapak ditentukan sebagai berikut :

    1. Pondasi telapak harus dirancang untuk menahan beban terfaktor dan reaksi tanah yangdiakibatkannya.

    2. Luas bidang dasar pondasi telapak atau jumlah dan penempatan tiang pancang harusditetapkan berdasarkan gaya dan momen tidak terfaktor yang disalurkan oleh pondasi padatanah atau tiang pancang dan berdasarkan tekanan tanah izin atau kapasitas tiang izin yangditentukan berdasarkan prinsip mekanika tanah.

    3. Untuk pondasi telapak di atas tiang pancang, perhitungan momen dan geser boleh didasarkanpada anggapan bahwa reaksi dari setiap tiang pancang adalah terpusat di titik pusat tiang.

    Luas bidang dasar pondasi telapak (A = B x H ) ditentukan sebagai berikut:

    > Beban yang bekerja merupakan beban sentris, P :

    aqAPp max

  • 5> Beban yang bekerja merupakan beban eksentris, P danM :

    aqIceP

    AP

    IcM

    APp ...min

    aqIceP

    AP

    IcM

    APp ...max

    dimana : P ; besarnya beban aksial yang bekerjaM ; besarnya momen lentur yang bekerjae ; eksentrisitas, dengan e = M/Pc ; tinggi garis netral , c = h/2I ; momen inersia penampang pelat pondasi, I = 1/12. b.h3qa ; daya dukung tanah ijin (dihitung berdasarkan beban kerja)

    b. Tebal Pondasi Telapak

    Tebal pondasi telapak ditentukan dari kriteria geser dengan 2 cara berikut :

    Geser satu arah (aksi balok) :

    Digunakan untuk pondasi telapak yang panjang dan sempit.Gaya tarik diagonal beton pada penampang kritis (sejarak d), ditentukan sebagai berikut , baikdalam arah sisi pendek maupun arah sisi panjang)

    dbfV wcc .' ..61

    Gaya geser yang bekerja pada penampang kritis sejarak d,Ditentukan sebagai berikut :

    dcHBqV nettoau 22..1

    .

    Atau

    dcBHqV nettoau 22..2

    .

    Apabila : cu VV . . Tebal pelat pondasi amandimana : 75 ; untuk keruntuhan geser

    Geser dua arah (geser-pons) :

    Digunakan untuk pondasi telapak segi-empat biasa.Besarnya kapasitas geser beton pada keruntuhan geser dua arah (geser-pons) dari pondasi telapak,pada penampang kritis sejarak d/2, ditentukan nilai terkecil dari persamaan berikut

  • 6dbfV cc

    c .0' ..21

    12..2. .0'

    0

    dbfbdV csc

    dbfV cc .0' ..31

    dimana : d : tinggi efektif pelat lantaib0 : keliling dari penampang kritis, pada jarak d/2. c : rasio dari sisi panjang terhadap sisi pendek dari kolom,

    daerah beban terpusat atau daerah reaksi

    Nilai c untuk daerah pembebanan yang bukan persegi

    Untuk c < 2, ` untuk kolom dalam : dbfV cc .0' ..31

    s : 40 untuk kolom dalam, 30 untuk kolom pinggir dan 20 untuk kolom sudut, dimanakata-kata dalam, pinggir dan sudut berhubungan dengan jumlah sisi dari penampang kritis.

    Besarnya gaya geser yang bekerja pada penampang kritis sejarak d/2, ditentukan dapat ditentukansebagai berikut :

    dcdcHxBqV nettoau 21. ..Apabila : cu VV . . Tebal pelat pondasi amandimana : 75 ; untuk keruntuhan geser

    c. Tebal minimum pondasi telapakKetebalan pondasi telapak di atas lapisan tulangan bawah tidak boleh kurang dari 150 mm untukpondasi telapak di atas tanah; ataupuntidak kurang dari 300 mm untuk pondasi telapak di atas pancang.

  • 7d. Momen pada Pondasi Telapak

    1. Momen luar di setiap irisan penampang pondasi telapak harus ditentukan dengan membuatpotongan bidang vertikal pada pondasi tersebut, dan menghitung momen dari semua gaya yangbekerja, pada satu sisi dari bidang pondasi telapak yang dipotong oleh bidang vertikal tersebut.2. Momen terfaktor maksimum untuk sebuah pondasi telapak setempat, harus dihitungberdasarkan pada penampang kritis yang terletak di :

    > muka kolom, pedestal, atau dinding, untuk pondasi telapak yang mendukungkolom,pedestal atau dinding beton;

    > setengah dari jarak yang diukur dari bagian tengah ke tepi dinding, untuk pondasi telapakyang mendukung dinding pasangan;

    > setengah dari jarak yang diukur dari muka kolom ke tepi pelat alas baja, untuk pondasiyang mendukung kolom yang menggunakan pelat dasar baja.

    Gambar .1 memperlihatkan penampang kritis untuk momen pada muka kolom dan dindingpasangan.

    (a). penampang kritis pada muka kolom (b). penampang kritis pada dinding

    Gambar 1 , Penampang kritis pada muka kolom dan dinding untuk momen

    Gambar 2. memperlihatkan cara menentukan besarnya momen terfaktor yang bekerja padaPenampang kritis pondasi telapak.

    .Gambar .. Free body pada penampang kritis untuk momen

  • 8Besarnya momen terfaktor yang bekerja pada penampang kritis, ditentukan sebagai berikut :

    22...cLqM nettouu

    dimana :qu.netto : tekanan tanah netto3. Pada pondasi telapak satu arah, dan pondasi telapak bujur sangkar dua arah, tulangan harustersebar merata pada seluruh lebar pondasi telapak.4. Pada pondasi telapak persegi panjang dua arah, tulangan harus dipasang sebagai berikut :

    >Tulangan dalam arah panjang harus tersebar merata pada seluruh lebar pondasitelapak;

    >untuk tulangan dalam arah pendek, sebagian dari tulangan total yang diberikandalam pers. (3.14) harus tersebar merata dalam suatu jalur (yang berpusat di sumbukolom atau pedestal) yang lebarnya sama dengan panjang dari sisi pendek pondasitelapak (Gambar 3.8 ). Sisa tulangan yang dibutuhkan dalam arah pendek harusdisebarkan merata di luar lebar jalur pusat tersebut di atas.

    dimana : rasio antara sisi panjang terhadap sisi pendek fondasi telapak

    Gambar 4. Pemasangan tulangan dalam arah pendek dan arah panjang

    e. Penyaluran gaya-gaya pada dasar kolom, dinding, atau pedestalbertulang

    Penyaluran gaya-gaya dan momen pada dasar kolom, dinding atau pedestal ditentukan sebagaiberikut :

    1. Gaya-gaya dan momen-momen pada dasar kolom, dinding, atau pedestal harusdisalurkan ke pedestal atau pondasi telapak pendukung dengan cara tumpu pada betondan dengan tulangan, pasak, dan alat sambung mekanis.

  • 92. Tegangan tumpu pada beton di bidang kontak antara komponen struktural yangdidukung dan yang mendukung tidak boleh melampaui kuat tumpu masing-masingpermukaan sebagaimana ditetapkan dalam SK-SNI-2002 :12.17, yaitu sebesar :(0,85.fc.A1).

    Bila permukaan penumpu lebih lebar dari permukaan beban pada semua sisinya, kuattumpu rencana di daerah yang dibebani boleh dikalikan dengan A2/A1, tetapi tidaklebih dari 2. A1 adalah luas daerah yang dibebani, A2 adalah luas maksimum dari sebagianpermukaan pendukung yang secara geometris serupa dan konsentris dengan daerah yangdibebani. Gambar 3.8. memperlihatkan cara penentuan luas A1 dan A2 pada tumpuanmiring atau berundak.

    3. Tulangan, pasak, atau alat sambung mekanis antara komponen struktur yang didukungdan yang mendukung harus cukup kuat untuk menyalurkan:

    Semua gaya tekan yang melampaui kuat tumpu beton dari masing-masingkomponen struktur tersebut.

    Semua gaya tarik yang dihitung, yang melalui bidang kontak.

    Gambar 5. Penentuan luas A1 dan A2 pada tumpuan miring atau berundak.f. Penyaluran tulangan dalam pondasi telapak

    1. Gaya tarik atau tekan pada tulangan di masing-masing penampang harus disalurkanpada setiap sisi penampang melalui metode panjang penyaluran, bengkokan/kait (hanyauntuk tarik) atau alat sambung mekanis, atau kombinasi dari beberapa kemungkinantersebut.

    Penampang kritis untuk penyaluran tulangan harus berada pada lokasi untuk momenterfaktor maksimum, dan pada semua bidang vertikal di mana terjadi perubahanpenampang atau penulangan.

    SK-SNI-2002, Pasal 14.3, panjang penyaluran dasar ldb, dalam mm, untuk batang uliryang berada dalam kondisi tekan dapat diambil sebesar

  • 10

    '.

    4..

    c

    ybdb f

    fdl

    Nilai ldb tidak boleh kurang dari 200 mm, atau ldb = 0,04.db.fydimana : db ; diameter nominal batang tulangan, mm

    METODOLOGIGambar menjelaskan secara skematik tahapan perhitungan.

    Pemodelan pondasi serta asumsi datadatayang diperlukan. Data-datatersebut antara lain:-Data tanah: , , c-Data mutu beton: fy, fc-Beban (Pudan Mu)

    Perhitungan daya dukungtanah

    Penentuan ukuran telapak pondasibujur sangkar (B , L)

    Kontrol kuat geser1 arah dan 2arah

    Penulangan PondasiTelapak Bujur

    Cek kuat dukung pondasi

  • 11

    Analisis dan perhitungan

    Pondasi telapak bujur sangkar dengan mat. 1 m dari muka tanah.Df = 2m

    Data-data yang dibutuhkan:

    Data Beton:Kolom pondasi 400 mm x 400 mm menahan beban mati PD = 100 kN, beban hidup 50 kN, danmomen terfaktor Mu = 10 kNm. Dan berat beton = 24 kN/m3. Mutu bahan fc = 20 MPa, fy =300MPa.Tulangan yang digunakan D19.

    Data tanah Berat isi tanah normal ( n ) = 17,2 kn/m3, berat isi saturated ( sat ) = 20 kN/m3.Kohesi tanah c = 0, sudut geser tanah = 20o,

    1. Perhitungan ukuran dimensi pondasi berdasarkan beban yang dipikul.Beban total yang dipikul pondasi adalah sebesar:

    P ult = 1,2. PD+ 1,6 PL1.2.100 + 1.6 50 = 200 kN.

    Formula Terzaghi untuk Pondasi Bujur Sangkar: t = 1.3 .c. cN + q. qN + 0.4. tnh . N B.

    dengan angka keamanan 3

    31

    2 Bp ult . ( 1.3 .c. cN + q. qN + 0.4. tnh . B. N )

    31200

    2 B . ( 1.3 .c. cN + q. qN + 0.4. tnh . B. N )

  • 12

    Dari tabel 3.1 , untuk = 20o didapat nilai cN = 17,7 ; = qN 7,4 dan N = 5,0.Untuk kasus muka air berada di tengah pondasi, maka q dihitung dengan cara:

    q = ( Df - D ) + ' . DDengan tnhsat ' = berat volume efektif tanah. Demikian juga, berat volume tanah yang ada pada suku ketiga persamaan daya dukung harus diganti dengan ' .q = 17 ,2 (2-1) + (20-17,2).(1)

    = 19 kN/m2.

    Maka:

    31200

    2 B . ( 1.3 (0). (17.7) + (19). (7.4) + 0.4 . 2,8. B. 5 )

    2200B = 49.333 + 1,866 BDengan cara coba-coba didapat nilai B sebesar 1,95 m.

    Dengan ini maka kita pakai dimensi pondasi bujur sangkar 2 m x 2 m.

    2. Daya dukung tanah t t = 1.3 .c. cN + q. qN + 0.4. tnh . B. N t = 1.3 .( 0). ( 17.7) + (20). (7.4) + 0.4. 3. 2. 5 ) t= 160 2mKN

    3. Kontrol tegangan yang terjadi pada tanah

    q = berat pondasi + berat tanah= ht x c + ha x = 0,5. X 24 + 1,5 x 17,2 = 37,8 kN/m2

    Tegangan maksimal pondasi

    Pult Multmaks = + + q t

    B x L 1/6 B x 2L

    200 10= + + 37,8 160

    2 x 2 1/6 2 x 22

    = 95,3 160 Save!

  • 13

    Pult Multmin = -- + q t

    B x L 1/6 B x L2

    200 10= -- + 37,8 160

    2 x 2 1/6 2 x 22

    = 80,3 160 Save!

    4. Kontrol tegangan geser 1 arah

    min a mak

    Gambar kontrol tegangan geser 1 arah

    ds = beton decking + Dia. Tulangan/2

    ds = 75 + D/2= 75 + 9.50= 85.00 mm

    d= tebal pondasi - dsd = ht - ds

    = 500 - 85.00= 415.00

    a = L/2 - b/2 - d= 2000/2 - 400/2 - 415.00= 785.00 mm= 0.785 m

    a = min + {(B - a) x (maks - min) /B)}

    = 80.3 + { (2.00 - 0.785) x (95.3 - 80.3 ) /2.00)}

    = 92,413 KN/m2

  • 14

    .Vc = 463.984 > Vu = 72.269 ......... Save!

    5. Kontrol tegangan geser 2 arah (geser pons)

    min mak Gambar kontrol tegangan geser 2 arah (geser pons)

    Gaya tekan ke atas dari tanah (Vu)

    Vu = {(a x B) x (maks + a)} / 2

    ={ (0.385 x 2.00) x (95.300 + 92.413) }/2

    = 72.269 KN

    Gaya geser yang dapat ditahan oleh beton (.Vc)

    = faktor reduksi

    .Vc = x 6'fc

    x B x d

    = 0.75 x 620 x 2.00 x 415.00

    = 463.984 KN

  • 15

    Gaya geser yang ditahan oleh beton

    Dimensi Kolom,b = 400h = 400

    b + d = 400 + 415.00 = 815.00 mm = 0.815 mh + d = 400 + 415.00 = 815.00 mm = 0.815 m

    Gaya Tekan Ke Atas (Geser Pons)

    Vu = dhdbB 2 x 2 minmaks= 22 - 0.815 x 0.815 x

    2300.80300.95

    = 292.881045

    Vc1 =

    c21 x 6

    ..' dbocf

    Vc1 =

    121 x .6

    415.3260.20

    Vc1 = 3025176.367 N= 3025.176 KN

    c = rasio dari sisi panjang terhadap sisi pendek pada kolom,daerah beban terpusatdaerah reaksi.

    c =k

    kbh = 1400

    400

    bo = 2 x ( kb + d) + ( kh + d) bo = 2 x (400 + 415 ) + (400 + 415)

    = 3260 mm

  • 16

    Vc2 = 12...2

    ' dbofcxbods

    Vc2 = 12415.3260.20

    320415.302

    Vc2 = 2429730.098 N= 2429.730 KN

    Vc3 = 31 x 'fc .bo .d

    Vc3 = 31 x 20 .3260 .415

    = 2016784.245 N= 2016.784KN

    Jadi

    Vc1 = 3025.176Vc2 = 2429.730 Diambil yang terkecilVc3 = 2016.784

    Vc = 2016.784KN.Vc = 0.75 x 2016.784

    = 1512.588KN

    .Vc = 1512.588> Vu = 292.881 ......... Save!

  • 17

    6. Hitungan penulangan pondasi

    min x makGambar tegangan tanah pada jarak x

    ds = 75 + 19 + 9.5= 103.500 mm 0.105 m

    d = ht - ds= 0.50 - 0.105= 0.395 m= 395 mm

    x = 2B - 2

    kh

    x = 22000 - 2

    400

    x = 800 mm= 0.8 m

    x = min + BmaksXB /min x = 80.300 + 2/3.803.958.02

    `= 89.300 KN/m3

  • 18

    Kmaks = 5.69 Mpa

    K < KmaksK = 0.239 < Kmaks = 5.690 ......... OK!

    Tinggi blok tegangan beton tekan persegi ekivalen (a)

    a = dfck

    '85.0

    211

    a = 3952085.0239.0211

    a = = 5.597 mm

    As(1)= fy bafc ''85.0

    = 3001000597.52085.0

    = 317,184 2mm

    Momen yang terjadi pada pondasi ( Mu )

    Mu = 25.0 Xx + 23 Xxmaks

    = 22 8.033.893.9513.895.0

    = 29.856 KNm

    Faktor momen pikul K dan Kmaks

    Syarat : K harus < Kmaks

    Kmaks = 2'

    600/122560085.05.382

    fyfcfy

    Kmaks = 230060020/85.022530060085.05.382

  • 19

    Jikafc' 31.36 Mpa

    maka

    fydbas 4.1 ........... (R.1) ...... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

    Jikafc' > 31.36 Mpa

    Maka

    fydbfcas 4

    ' ........... (R.2) ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

    fc' = 20 < 31.36maka yang dipakai adalah pers ..................... (R.1)

    As(2) = fydb 4.1

    = 30039510004.1

    = 1843.333 mm2 ........... As dipakai

    Di pilih yang terbesar dari As(1) dan As(2)......... Sehingga,

    As(1) = 317.184 mm2 As = 1843.333mm2As(2) = 1843.333 mm2

    Jarak tulangan,

    S = AsSDphi 225.0

    S= 33.184310001914.325.0 2

    S= 153.735 mm

    s 2 x ht 2 x 500 1000

    s 450 mm

  • 20

    Dipilih (s) yang terkecil = 153.735 mm

    Jadi dipakai tulangan = D 19 - 153

    7. Kontrol kuat dukung pondasi

    Cek Panjang Penyaluran Tegangan Tulangan

    Panjang penyaluran tegangan (d) = dbdb

    ktrcfcyfy

    '109

    = 1919

    075201018.0113009

    = 195.2201018.0113009

    = 367.073 mm > 300 mm 368 mm

    = faktor penulangan = faktor pelapisy = faktor ukuran batang tulangan = faktor beton agregat ringan

    dbktrc

    tidak boleh besar dari 2,5

    Panjang Tersedia (t) = 7522 BkB

    = 752400

    22000

    = 725

  • 21

    Panjang Tersedia (t) > Panjang penyaluran tegangan (d)725 > 368 ....... OK!

    Kuat Dukung Fondasi

    Pu = x 0.85 x fc' x A= 0.7 x 0.85 x 20 x 160000

    = 1904000 N

    = 1904 KN

    Pu,k= 200 KN

    Pu = 1904 > Pu,k= 200 ....... OK!

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil perhitungan dan analisis, antara lain:1. Kegagalan/kerusakan pondasi selalu diawali oleh terjadinya retak pada beton. Keadaan iniTerjadi karena pondasi tidak mampu menahan beban yang berupa momen lentur dan/ataugaya geser. Inilah sebabnya kenapa perlu dihitung juga kontrol tegangan geser 1 arah dan 2arah.

    2. Beban yang bekerja pada pondasi berasal dari tekanan tanah di bawah pondasi. Jika tulangantidak mampu menahan momen lentur yang bekerja pada pondasi, maka akan terjadi retak betonpada momen terbesar (umumnya di bagian tengah pondasi) dengan arah vertikal ke atas.

    3. Tegangan geser 2 arah atau tegangan geser pons (punching shear), dapat mengakibatkan retakmiring di sekeliling kolom dengan jarak d/2 dari muka kolom, d adalah tebal efektif pondasi.

    4. Tegangan geser 1 arah yang bekerja pada dasar pondasi dapat mengakibatkan retak di sekitarpondasi pada jarak d dari muka kolom.

    Saran

    Beberapa saran yang dapat diaplikasikan dari perhitungan desain pondasi telapak dan evaluasipenurunan pondasi kali ini:

    1. Untuk pencegahan pondasi dari bahaya kerusakan/kegagalan yang diawali oleh retak padabeton, disarankan agar mengontrol momen lentur, tegangan geser 1 arah dan 2 arah.

    2. Bila pada situasi letak sumbu kolom saling berdekatan, lebih baik menggunakan pondasitelapak kombinasi dibanding pondasi telapak tunggal karena akan lebih ekonomis.

  • 22

    DAFTAR PUSTAKA

    Asroni, Ali, 2010, Kolom Fondasi & Balok T Beton Bertulang. Yogyakarta: Graha Ilmu

    Ir,Sudarwati MM,Modul teknik pondasi Universitas Jayabaya Jakarta

    Prof,Zaidir. Dr.Eng.Kontruksi beton II ,Universitas Andalas

    Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002)DilengkapiPenjelasan (S-2002).