27
www.dadangsolihin.com 1 Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Teori, Permasalahan, dan Rekomendasi Kebijakan Drs. Dadang Solihin, MA

Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

  • Upload
    gagah

  • View
    59

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 1/27

www.dadangsolihin.com 1

Desentralisasidan Otonomi Daerah:

Teori,Permasalahan,

dan Rekomendasi Kebijakan

Drs. Dadang Solihin, MA

Page 2: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 2/27

www.dadangsolihin.com 2

Pendahuluan

?Diundangkannya UU 22/1999 dan UU 25/1999

merupakan momentum yang sangat baik untuk

memacu reformasi Pemda menuju Pemda yang

transparan, partisipatif, dan akuntabel.

?Perubahan yang diharapkan tidaklah akan

berjalan secara mulus karena akan banyak

sekali menuntut perubahan pola pikir, pola

bertindak dan kemauan dari pihak Pusatmaupun Daerah.

Page 3: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 3/27

www.dadangsolihin.com 3

Karakteristik Dasar Desentralisasi

1. Unit-unit pemerintahan setempat bersifat

otonom, mandiri, dan jelas-jelas sebagai unit

pemerintahan bertingkat yang terpisah dari

pusat. Pusat melakukan sedikit, atau tidak adakontrol langsung oleh pusat terhadap unit-unit

tersebut.

2. Pemerintah daerah mempunyai batas-batas

geografis yang jelas dan diakui secara hukumdi mana mereka menggunakan kekuasaan dan

menjalankan fungsi-fungsi publik.

Page 4: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 4/27

www.dadangsolihin.com 4

Karakteristik Dasar Desentralisasi . . .

3. Pemerintah daerah mempunyai status dan kekuasaanmengamankan sumber daya yang dimiliki untukmenjalankan fungsinya.

4. Implikasi desentralisasi adalah kebutuhanmengembangkan pemerintahan lokal sebagai institusi,yang dilihat warga setempat sebagai organisasi yangmemberikan pelayanan, dan sebagai unitpemerintahan yang mempunyai pengaruh.

5. Dengan desentralisasi berarti ada hubungan timbal

balik, saling menguntungkan, dan hubungan yangterkoordinasikan antar pemerintah pusat denganpemerintahan daerah.

Page 5: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 5/27

www.dadangsolihin.com 5

Rationale Kebijakan Desentralisasi

1. Memungkinkan penyusunan rencana serta program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan wilayahdan kelompok yang heterogen.

2. Mampu memotong red tape dan prosedur yang rumitsebagai karakteristik perencanaan dan manajementerpusat dan over concentration kekuasaan sertasumber daya di pusat.

3. Kontak/hubungan yang lebih dekat antara pejabat

 pemerintahan dan masyarakat setempatmemungkinkan terbinanya informasi yang lebih baikguna memformulasi perencanaan atau program yanglebih realistik dan efektif.

Page 6: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 6/27

www.dadangsolihin.com 6

4. Dalam pembuatan keputusan dan alokasi sumber daya,desentralisasi memungkinkan terwakilinya bermacam-macamkelompok kepentingan, seperti politik, agama, dan etnis.

5. Desentralisasi memberikan kesempatan kepada pejabat setempatuntuk mengembangkan kecakapan manajerial dan teknis. Dengandesentralisasi juga dapat meningkatkan kemampuan pejabat

tersebut untuk menangani berbagai urusan yang biasanya tidakditangani secara baik oleh instansi pusat (seperti pemeliharaan jalan dan infrasrtuktur yang jauh dari ibukota negara).

6. Efisiensi dari pemerintah pusat meningkat karena membebaskan pejabat pusat dari tugas-tugas rutin, di mana tugas-tugas tersebut bisa dilaksanakan secara lebih efektif oleh petugas lapangan atau

 pejabat lokal. Ini akan memungkinkan pejabat pusat untukmenyusun perencanaan dengan lebih hati-hati, serta mengawasikebijakan pembangunan secara lebih efektif.

Rationale Kebijakan Desentralisasi . . .

Page 7: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 7/27

www.dadangsolihin.com 7

7. Desentralisasi memungkinkan pemerintahan yanglebih fleksibel, inovatif dan kreatif. Daerah bisamenjadi semacam laboratorium untuk eksperimenkebijakan dan program baru dengan melokalisir

 pada tempat-tempat tertentu.

8. Desentralisasi dalam perencanaan pembangunandan fungsi manajemen memungkinkan pemimpinlokal untuk memberikan pelayanan dan fasilitaslebih efektif, mengintegrasikan daerah terpencildan terbelakang ke dalam ekonomi regional,memonitor, dan mengevaluasi proyek-proyek

 pembangunan secara lebih efektif dibandingkaninstansi perencanaan dari pusat.

Rationale Kebijakan Desentralisasi . . .

Page 8: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 8/27

www.dadangsolihin.com 8

Alasan Dianutnya Desentralisasi

1. Dilihat dari sudut politik, desentralisasi dimaksudkan untukmencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja yangakhirnya dapat menimbulkan tirani;

2. Dalam bidang politik, penyelenggaraan desentralisasi dianggap

sebagai tindakan pendemokrasian, untuk menarik rakyat ikutserta dalam pemerintahan dan melatih diri dalammempergunakan hak-hak demokrasi;

3. Dari sudut teknis organisatoris pemerintahan, alasandesentralisasi adalah semata-mata untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien. Apa yang dianggap lebih utama

untuk diurus oleh pemerintah setempat, pengurusannyadiserahkan kepada daerah. Hal-hal yang lebih tepat di tangan pusat tetap diurus oleh pemerintah pusat.

Page 9: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 9/27

www.dadangsolihin.com 9

alasan dianutnya desentralisasi . . .

4. Dari sudut kultural, desentralisasi perlu diadakan

supaya perhatian dapat sepenuhnya ditumpahkan

kepada kekhususan suatu daerah, seperti geografi,

keadaan penduduk, kegiatan ekonomi, watakkebudayaan atau latar belakang sejarahnya;

5. Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi,

desentralisasi diperlukan karena pemerintah daerah

dapat lebih banyak dan secara langsung membantu pembangunan tersebut.

Page 10: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 10/27

www.dadangsolihin.com 10

Permasalahan Pokok 

1. Pemahaman terhadap konsep desentralisasi danotonomi daerah yang belum mantap

2. Penyediaan aturan pelaksanaan otonomi daerah yang

 belum memadai dan penyesuaian peraturan perundangan-undangan yang ada dengan UU 22/1999 masih sangat terbatas

3. Sosialisasi UU 22 /1999 dan pedoman yang tersedia

 belum mendalam dan meluas;4. Manajemen penyelenggaraan otonomi daerah masih

sangat lemah;

Page 11: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 11/27

www.dadangsolihin.com 11

Permasalahan Pokok . . .

5. Pengaruh perkembangan dinamika politik dan aspirasimasyarakat serta pengaruh globalisasi yang tidak mudahdikelola;

6. Kondisi SDM aparatur pemerintahan yang belum menunjangsepenuhnya pelaksanaan otonomi daerah;

7. Belum jelas dalam kebijakan pelaksanaan perwujudan konsepotonomi yang proporsional ke dalam pengaturan pembagiandan pemanfaatan sumber daya nasional, serta perimbangankeuangan Pusat dan Daerah sesuai prinsip-prinsip demokrasi,

 peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam kerangka NKRI.

Page 12: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 12/27

www.dadangsolihin.com 12

Permasalahan Pokok . . .

?Permasalahan pokok tersebut terefleksi dalam 7

elemen pokok yang membentuk pemerintah daerah

yaitu;

1. kewenangan,

2. kelembagaan,

3. kepegawaian,

4. keuangan,

5.  perwakilan,

6. manajemen pelayanan publik, dan

7.  pengawasan.

Page 13: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 13/27

www.dadangsolihin.com 13

1. Kewenangan Daerah

Permasalahan:

1. Friksi antara Pusat dengan Daerah

2. Friksi antara Daerah Provinsi dengan

Kabupaten/Kota

3. Friksi antar Kabupaten/Kota itu sendiri

Page 14: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 14/27

www.dadangsolihin.com 14

Rekomendasi

1. Penyesuaian terhadap pengaturan-pengaturan

yang tumpang tindih dan bertentangan

tentang suatu kewenangan

2. Perlu adanya penataan ulang kewenangan

antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten dengan

memperhatikan aspek economies of scale,

akuntabilitas dan externalitas

Page 15: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 15/27

www.dadangsolihin.com 15

2. Kelembagaan

Permasalahan:

Dengan adanya batas maksimum dalam penetapan jumlah dinas, akan terjadi

 pengurangan beberapa Pejabat Eselon II, III,

dan IV yang akan berpotensi mengganggu

iklim politik daerah.

Page 16: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 16/27

www.dadangsolihin.com 16

Rekomendasi

1. Untuk mengatasi kekecewaan ataupun konflikkepegawaian dan organisasi yang diakibatkan oleh para pejabat yang dirasionalisasi, dapat dikembangkanJabatan Fungsional bagi mereka yang masih memenuhi

 persyaratan.2. Diperlukan adanya pengaturan secara tegas mengenai

kemungkinan optimalisasi kelembagaan Pemda.

3. Memilih kelembagaan publik dalam pembentukan unit-unit organisasi otonom, atau menyerahkan urusan

kepada pihak swasta (privatisasi), atau kemitraan antara pihak Pemda dengan swasta ( public private partnership)

4. Perlu adanya standar kelembagaan baik besaran maupunnomenklatur

Page 17: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 17/27

www.dadangsolihin.com 17

3. Kepegawaian Daerah

Permasalahan:1. Pegawai Daerah cenderung dikooptasi oleh kekuatan-

kekuatan politik yang ada di Daerah

2. Status kepegawaian Daerah menjadi sangat statis

3. Mencuatnya isu "Putera Daerah" karena penafsiranotonomi yang sempit

4. Tidak adanya tour of area akan membahayakankeutuhan NKRI

5. Merangsang Daerah untuk mengangkat pegawai baru6. Adanya kerancuan antara jabatan politis ( political 

appointee) dan jabatan karir (career appointee)

Page 18: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 18/27

www.dadangsolihin.com 18

Rekomendasi

1. Pegawai pada tingkatan tertentu (misal Sekda)

sebaiknya menjadi kewenangan Pusat

2. Penyesuaian antara UU 22/1999 dengan UU43/1999 beserta PP pelaksanaannya.

3. Pemisahan yang tegas dan jelas antara Pejabat

Karir dengan Pejabat Politik

4. Diperlukan adanya standar kompetensi yang

 jelas

Page 19: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 19/27

www.dadangsolihin.com 19

4. Keuangan DaerahPermasalahan:

1. Konflik penguasaan kewenangan yang menghasilkan penerimaan

2. Keuangan daerah yang kurang mencukupi ( Financial Insufficiency).

3. Kurangnya kepatuhan pada peraturan dan lemahnya penegakan

hukum.

4.   Overhead cost  pemda yang tinggi.5. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan APBD

6. Kurangnya kejelasan sistem pembiayaan melalui dekonsentrasi dan

tugas pembantuan

7. Terbatasnya pemanfaatan DAK8. Kurangnya manajemen aset

9. Mekanisme pinjaman dan kebijakan investasi yang belum jelas

10. Pemisahan keuangan eksekutif dengan legislatif

Page 20: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 20/27

www.dadangsolihin.com 20

Rekomendasi1. Keuangan Pemda harus dikaitkan dengan pembiayaan pelayanan

yang dilakukan

2. Sumber-sumber perekonomian nasional yang ada di Daerah dikelolaoleh Pusat atau kemitraan antara Pusat dan Daerah

3. Sistem subsidi didasarkan atas  fiscal gap yang muncul atas dasar perbandingan antara fiscal capacity dengan  fiscal need 

4. Pembiayaan pelayanan khususnya untuk pelayanan kebutuhan dasardisusun berdasarkan atas standar pelayanan yang ditetapkan olehPemerintah

5. Diadakan pemisahan biaya gaji pegawai dari DAU

6. Untuk dapat meningkatkan dana DAU, maka perlu adanya

rasionalisasi dana Sektoral yang masih besar dalam alokasi APBN7. Untuk mengoptimalkan kontrol dan fasilitasi Pusat dalam otonomiDaerah, maka perlu revitalisasi peran Gubernur sebagai wakil Pusatdi Daerah

8. Untuk membantu Daerah dalam memperbaiki prasarana Daerah

yang rusak, maka perlu adanya alokasi DAK

Page 21: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 21/27

www.dadangsolihin.com 21

5. Perwakilan Rakyat Daerah

Permasalahan:

1. Kemitraan yang tidak jelas

2. Ekses dari meningkatnya kewenangan DPRD

3. Kerancuan LPJ

4. Kuatnya pengaruh parpol dalam proses pemilihan kepaladaerah

5. Kurang terserapnya aspirasi masyarakat oleh DPRD

6. Campur tangan DPRD dalam penentuan penunjukan pejabatkarir 

7. Masih kurangnya pemahaman DPRD terhadap peraturan perundangan

8. Kurangnya kompetensi anggota DPRD dan lemahnyanetworking 

Page 22: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 22/27

www.dadangsolihin.com 22

Rekomendasi

1. Peningkatan hubungan DPRD dengan

masyarakat

2. Peningkatan akuntabilitas DPRD dan kepaladaerah

3. LPJ didasarkan atas pengukuran kinerja

4. Kepala daerah dipilih secara langsung

Page 23: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 23/27

www.dadangsolihin.com 23

6. Manajemen Pelayanan Publik 

Permasalahan:

1. Semakin rendahnya kualitas pelayanan

2. Kaburnya pemahaman konsep-konsep perencanaan daerah

3. Masih besarnya peranan pemda dalam

 penyediaan pelayanan4. Tidak jelasnya standard pelayanan

5. Rendahnya akuntabilitas pelayanan

Page 24: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 24/27

www.dadangsolihin.com 24

Rekomendasi

1. Identifikasi dan standarisasi pelayanan Pemda

2. Penentuan standar pelayanan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif 

3. Peningkatan kinerja pelayanan oleh Pemda

Page 25: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 25/27

www.dadangsolihin.com 25

7. Pengawasan

Permasalahan:

1. Kurangnya pengawasan dari Gubernur kepada

daerah

2. Kurangnya sanksi terhadap pelanggaran

 peraturan

3. Kurangnya supervisi dan sosialisasi ke daerah

Page 26: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 26/27

www.dadangsolihin.com 26

Rekomendasi

1. Perlunya unit dekonsentrasi sebagai perangkat

Gubernur 

2. Revitalisasi peran Gubernur sebagai wakil pusat di daerah

3. Perlunya sosialisasi peraturan perundangan

4. Penegakan hukum yang tegas

Page 27: Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

7/17/2019 Desentralisasi dan Otonomi Daerah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/desentralisasi-dan-otonomi-daerahpdf 27/27

www.dadangsolihin.com 27

Terima Kasih