58

DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas
Page 2: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Design By Matheys

Page 3: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

uji syukur kamipanjatkan

kehadapan IdaSang Hyang WidhiWasa/Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat Asung KertaWara Nugraha-Nya LaporanKinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Dinas KesehatanKabupaten Badung Tahun2016 dapat terselesaikan.

Laporan KinerjaPemerintah (LKjIP)merupakan alat ukur untukmengetahui kemampuanorganisasi dalampencapaian visi dan misiserta tujuan organisasidimana hasil yang dicapaitersebut akan menjadi media

evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikankinerja Instansi Pemerintah.

Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata cara Revieu atas Laporan KinerjaInstansi Pemerintah maka Dinas Kesehatan KabupatenBadung mempunyai kewajiban untuk membuat LaporanKinerja Instansi Pemerintah.

Kami menyadari dalam penyusunan Laporan KinerjaInstansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten BadungTahun 2017 ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan.Untuk itu kami mohon kritik, saran dan masukan dari berbagaipihak demi kesempurnaannya serta terima kasih kepadasemua pihak yang telah membantu dalam prosespenyusunannya. Semoga LKjIP Dinas Kesehatan KabupatenBadung Tahun 2016 ini dapat memberikan manfaat bagisemua pihak yang terkait dalam melaksanakanpembangunan di bidang kesehatan.

Mangupura, 14 Pebruari 20 18Kepala Dinas KesehatanKabupaten Badung

dr. I Gede Putra SutejaPembina Utama MudaNIP. 19600407 198710 1 001

P

Page 4: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I Pendahuluan 1

Page 5: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

BAB III AkuntabilitasKinerja 11

BAB III Penutup48

BAB II Perencanaan danPerjanjian Kinerja 5

Page 6: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

A. Latar Belakangemakin meningkatnya tuntutan masyarakatterhadap penyelenggaraan pemerintahan yangbaik dan bersih (good governance dan cleangovernment) telah mendorong pengembangandan penerapan sistem pertanggungjawaban yang

jelas, tepat, teratur dan efektif yang dikenal dengan SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Sesuai amanat Peraturan Presiden Republik IndonesiaNomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahanyang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyataakuntabilitas kepada pemberi amanah serta masyarakat. SAKIPmerupakan suatu tatanan, instrumen, dan metodepertanggungjawaban dengan tahapan meliputi penetapanperencanaan strategis, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja danpemanfaatan informasi kinerja bagi perbaikan kinerja secaraberkesinambungan.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah wajibdilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuanorganisasi dalam pencapaian visi dan misi, tujuan serta sasaran

organisasi tersebut. Hasil yang dicapai tersebut akan menjadimedia evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikankinerja Instansi Pemerintah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung melaksanakankewajiban untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (LKjIP) sesuai dengan ketentuan yang diamanatkandalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 53 tahun 2014 tentangPetunjuk Teknis Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata caraRevieu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan tersebut memberikan gambaran mengenaipenilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masingindikator kinerja sasaran yang di tetapkan dalam dokumen rencanastrategis Dinas Kesehatan Kabupaten Badung tahun 2010-2015 yangdijabarkan pencapaiannya setiap tahun yang ditetapkan menjadiperjanjian kinerja (PK). Sesuai ketentuan tersebut, pengukurankinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalanpelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telahditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansipemerintah.

B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan FungsiBerdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor

20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas KesehatanKabupaten Badung termasuk Tipe A.

Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016 tentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata KerjaPerangkat Daerah menyebutkan, maka tugas dan fungsi KepalaDinas Kesehatan Kabupaten Badung adalah :

a. menyusun program/rencana kerja Dinas Kesehatan;b. melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk

kelancaran pelaksanaan tugas;

S

LKjIP 20171

Page 7: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

c. mengkoordinir penyusunan langkah – langkah strategis danoperasional dinas bersama Sekretaris dan Kepala Bidang;

d. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya;e. memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahan ;f. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

bawahan agar sesuai dengan rencana kerja;g. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas

bawahan;h. menyiapkan, menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan

bidang kesehatan meliputi upaya kesehatan, pembiayaan,sumber daya manusia, obat dan perbelakan, manajemendalam rangka penetapan kebijaksanaan oleh Bupati;

i. merumuskan kebijaksanaan operasional;j. menyusun rencana kebijaksanaan dibidang kesehatan

dalam rangka penetapan kebijaksanaan oleh Bupati;k. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan

dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan yangdiperlukan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku;

l. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan;m. membuat laporan dibidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

Berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,serta Tata Kerja Perangkat Daerah, maka Struktur Organisasi DinasKesehatan Kabupaten Badung meliputi :

1. Kepala Dinas2. Sekretariat :

a) Sub Bagian Program Informasi dan Humas;b) Sub Bagian Keuangan dan pengelolaan Aset;c) Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum.

3. Bidang Kesehatan Masyarakat :a) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;b) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;c) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja & Olah

Raga;4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit :

a) Seksi Survelans dan Imunisasi;b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian PenyakitMenular; danc) Seksi Pencegahan Penyakit Tidak Menular dan

Kesehatan Jiwa;5. Bidang Pelayanan Kesehatan :

a) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;b) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; danc) Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional;

6. Bidang Sumber Daya Kesehatan :a) Seksi Kefarmasian;b) Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga; danc) Seksi Sumber Daya Manusia dan Kesehatan;

7. Unit Pelaksana Teknis ;8. Kelompok Jabatan Fungsional.

LKjIP 20172

Page 8: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG

C. Faktor Pendukung yang Mempengaruhi kinerjaa. Ketenagaan

Sumber daya manusia Dinas Kesehatan sebanyak 673orang, seperti tabel berikut:

Tabel 1.1Sumber Daya Manusia Dinas Kesehatan

Kabupaten Badung Tahun 2017No JENIS KETENAGAAN DINAS

KESEHATANUPT DINAS

KESEHATANTOTAL

A. Tenaga PNS 50 505 5551 Dokter Umum 4 72 762 Dokter Gigi 2 34 363 Perawat 4 135 1394 Bidan 4 160 1645 Apoteker 1 3 46 Kesehatan Masy 27 17 447 Sanitarian 5 22 278 Gizi 1 9 109 Fisioterapi 0 0

10 Perawat Gigi 0 30 3011 SMF - D3 Farmasi 2 16 1812 Analis kesehatan 0 6 613 Radiologi 0 1 1B. Tenaga PTT 0 26 26

1 Dokter PTT (drh) 0 1 12 Dokter Gigi (drh) 0 2 23 Bidan (PTT Pusat) 0 23 23

c. Tenaga Umum 36 56 921 SD 0 2 22 SMP 1 4 53 SLTA 12 27 394 SLTA/Pekarya 3 15 185 SPPM 2 1 36 D3 Umum 1 0 17 S1 Umum 17 7 24

Total Tenaga 86 587 673

KEPALADINAS

Dr. I GedePutra Suteja

NIP :119600407

198710 1 001

BIDANGKESEHATAN

MASYARAKAT

dr. I Ketut Merthaasa.M.Repro

NIP. 19610316198911 1 001

SeksiKesehatan

keluarga danGizi

Masyarakat

Drg.Ni NyomanRai S.

SukadaniNIP : 19641002

200312 2 003

Seksi Promosidan

PemberdayaanMasyarakat

I PutuSupada.SKM,M

.Kes19660808

198903 1 015

SeksiKesehatan

Lingkungan,Kesehatan

Kerja dan OlahRaga

Ni Luh PutuAstiti, SKM

NIP : 19630312198603 2 029

BIDANGPENCEGAHAN

DANPENGENDALIAN PENYAKIT.

Dr. EllySwandewi Murti.

M.Kes

NIP : 19610402198801 2 002

SeksiSurveilans dan

Imunisasi

I Gst AgungAlit Naya,SKM.MkesNIP : 19711218

199703 1 006

SeksiPencegahan

danPengendalian

PenyakitMenular

Nyoman AdiRukmini, SH

NIP : 19601106198203 2 007

SeksiPencegahan

danPengendalian

Penyakit TidakMenular dan

Kesehatan JiwaI Gst NgurahSurantaja. ST

NIP : 19620112198312 1 003

BIDANGPELAYANANKESEHATAN

Dr. I WayanSegara

NIP : 19591010198611 1 003

BIDANGSUMBER DAYA

KESEHATAN

Dr. I Ketut

Ardika. M.Kes

NIP :19651230

1999703 1 004

Seksi PelayananKesehatan

Primer

drg. Ni MadeSuhartini

NIP : 19671127200212 2 003

SeksiKefarmasian

Dra.I.A. MadeTantriati

NIP : 19671228199503 2 003

Seksi PelayananKesehatanRujukan

I.A. KetutYunari, SKM

NIP : 19650130198803 2 008

Seksi AlatKesehatan dan

PerbekalanKesehatan

Rumah Tangga

I MadeSumardika

NIP : 19580629198503 1 007

Seksi PelayananKesehatanTradisional

I Bagus GdWiranata.SKM,

M.KesNIP : 19670717

199103 1 017

Seksi SumberDaya Manusia

Kesehatan

I MadeSudiarta, SKMNIP : 19621215

198311 1 001

Sub.BagianProgram,

Informasi danHumas

Dra. NiNyoman Ari

SwariniNIP :

19651005199303 2 004

Sub.BagianKeuangan

danPengelolaan

Asset

Dra.NiNyoman

Suryaniati

NIP :19601110

199201 2 001

Sub.BagianHukum,

Kepegawaiandan Umum

KetutDharmaningsih,

SE

NIP : 19691121199503 2 002

SEKRETARIS

I Nyoman OkaJenyana, SKM,

M.Kes

NIP : 19651231198803 1 213

- UPT DinasKesehatan

KELOMPOKJABATAN

FUNGSIONAL

- UPT DinasKesehatan- UPT Dinas

Kesehatan

LKjIP 20173

Page 9: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

b. Fasilitas KesehatanTabel 1.2

Jumlah Sarana Kesehatandi Kabupaten BadungTahun 2017

NO FASILITAS KESEHATAN PEM.KAB/KOTA

SWASTA JUMLAH

RUMAH SAKIT1 Rumah Sakit Umum 2 4 52 Rumah Sakit Khusus 2 2

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA1 Pusk Rawat Inap 3 3

- Jml Tempat Tidur 20 202 Puskesmas Non Rawat

Inap10 10

3 Puskesmas Pembantu 54 54

SARANA PELAYANAN LAIN1 Rumah Bersalin 13 132 Balai Pengobatan/ Klinik 29 293 Praktik Dokter

Perorangan499 499

4 Praktik PengobatanTradisional

8 8

5 Bank Darah RS 1 2 36 Unit Transfusi Darah 1 0 1

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN1 Pedagang Besar Farmasi 8 82 Apotek 207 2073 Toko Obat 46 464 Penyalur Alat Kesehatan 5 5

D. Aspek StrategisBerdasarkan dokumen RPJMN 2015-2019 dan RPJMD

Kabupaten Badung 2016-2021 menempatkan urusankesehatan menjadi prioritas utama pembangunan.

Beberapa isu strategis pembangunan kesehatan diKabupaten Badung meliputi:

a. Pelayanan kesehatan yang mudah diakses oleh masyarakatserta kualitas pelayanan prima.

b. Memberdayakan masyarakat untuk menciptakankemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dansehat.

c. Sanitasi dasar yang memadai bagi masyarakat.d. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan

penyakit tidak menular

E. Ruang LingkupRingkasan Eksekutif Menyajikan secara ringkas rencana dan

capaian kinerja Dinas Kesehatan Kab.Badung Tahun 2017.

Bab I Pendahuluan Menyajikan latar belakang, data umumyang menyangkut tugas pokok dan fungsi,struktur organisasi dan faktor pendukungkinerja organisasi serta aspek strategis.

Bab II Perencanaandan Perjanjian Kinerja

Menyajikan mengenai RPJMD KabupatenBadung, rencana strategis, rencanakinerja tahunan dan perjanjian kinerjaTahun 2017.

Bab III AkuntabilitasKinerja

Menyajikan capaian kinerja tahun 2017yang memuat hasil pengukuran kinerjadengan penjelasan keberhasilan danpermasalahan dalam pencapaian kinerjaserta akuntabilitas keuangan

Bab IV Penutup Menyajikan kesimpulan atas capaiankinerja tahun 2017 dan saran perbaikanatas permasalahan dalam pencapaiankinerja.

LKjIP 20174

Page 10: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

Page 11: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Badung Tahun 2016–2021

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) tahun 2016-2021, Pemerintah Kabupaten Badung

menetapkan visi :

Untuk mewujudkan visi tersebut maka disusun 9 (Sembilan) Misi yaitu:

1. Memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam

jalinan keragaman adat, budaya dan agama.

2. Memantapkan kualitas pelayanan publik melalui

penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

3. Memantapkan tata kelola pemerintahan dengan

menerapkan prinsip good governance dan clean

government.

4. Meningkatkan

kualitas pendidikan,

kesehatan dan

Keluarga

Berencana (KB)

dalam pengelolaan

kependudukan.

5. Memperkuat Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM)

sebagai pilar

ekonomi

LKjIP 20175

Page 12: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

BAB II| Laporan Kinerja I nstansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 2

kerakyatan.

6. Mewujudkan tatanan

kehidupan

bermasyarakat yang

menjunjung tinggi

penegakan hukum

dan Hak Asasi Manusia

(HAM).

7. Meningkatkan

perlindungan dan

pengelolaan sumber

daya alam, lingkungan

hidup dan

penanggulangan

bencana.

8. Memperkuat daya saing daerah melalui peningkatan mutu

sumber daya manusia dan infrastruktur wilayah.

9. Memperkuat pembangunan bidang pertanian, perikanan

dan kelautan yang bersinergi dengan kepariwisataan

berbasis budaya.

Dinas Kesehatan sebagai salah satu perangkat daerah

mengemban misi pokok yang ke

4 yaitu Meningkatkan kualitas

pendidikan, kesehatan dan

Keluarga Berencana (KB) dalam

pengelolaan kependudukan

disamping misi-misi yang lain

yang erat kaitannya dengan

tugas pokok dan fungsi Dinas

Kesehatan.

Berdasarkan misi

keempat dengan tujuan

Meningkatnya kualitas sumber

daya manusia dan menurunnya

angka kemiskinan dalam masyarakat maka sasaran strategis yang

ingin dicapai setiap tahun ada tiga yaitu:

a. Meningkatnya sumber daya manusia dengan indikator

Indeks Pembangunan Manusia

b. Meningkatnya tingkat kebahagiaan masyarakat

dengan indikator indeks kebahagiaan

Peresmian Penerapan PPNSB oleh Ibu Megawati Sukarno Putri

LKjIP 20176

Page 13: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

BAB II| Laporan Kinerja I nstansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 3

c. Menurunnya angka kemiskinan dengan Indikator

persentase penduduk miskin.

Program Prioritas Bupati dan wakil Bupati Badung untuk

pembangunan kesehatan lima tahun kedepan, mengacu pada Pola

Pembangunan Nasional Semesta Berancana (PPNSB) yaitu :

1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar

dengan standar dan kualitas yang sama : Pembangunan

POSKESDES dan POLINDES di masing-masing Desa seluruh

Kabupaten/Kota se-Bali.

2. Membangun Puskesmas Rawat Inap yang berkualitas sesuai

standar ISO dengan model bangunan dan standar yang

sama di semua Kecamatan se-Provinsi Bali.

3. Pengangkatan tenaga medis dan paramedis untuk

ditugaskan di Puskesmas Pembantu, Puskesmas Rawat Inap,

Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD yang tetap disesuaikan

dengan kebutuhan.

4. Pengadaan Dokter Spesialis Kandungan dan Anak melalui

pola ikatan dinas yang ditugaskan di Puskesmas Rawat Inap

dan membuat regulasi tentang penambahan Dokter Spesialis

di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.

5. Peningkatan sarana, prasarana, dan alat kesehatan

Puskesmas Pembantu, Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit

Tanpa Kelas, dan RSUD.

6. Pengadaan mobil keliling pelayanan kesehatan ke Desa-Desa

(pelayanan kegawat daruratan).

B. Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2021

Rencana Strategis

(Renstra) merupakan

dokumen perencanaan

lima tahunan yang disusun

secara sistematis dan

berkelanjutan di masing -

masing organisasi

perangkat daerah (OPD).

Berdasarkan

Undang-undang nomor 23

tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah pada

LKjIP 20177

Page 14: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

BAB II| Laporan Kinerja I nstansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 4

pasal 272 ayat 2 menyebutkan bahwa Rencana strategis Perangkat

Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat tujuan,

sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka

pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan

Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap

Perangkat Daerah.

Dengan adanya pasal tersebut menunjukkan bahwa Visi dan

misi hanya disusun oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih, sedangkan

perangkat daerah menjabarkan kedalam tujuan, sasaran serta

program kegiatan dalam menyusun rencana strategis. Sehubungan

dengan kondisi tersebut maka dokumen Rencana Strategis (Renstra)

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021 tidak

mencantumkan Visi dan Misi sesuai penyusunan Rencana Strategis

yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54

Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Adapun tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai pada

tahun 2017 sesuai yang tertuang dalam dokumen renstra, seperti

berikut:

Tabel 2.1Sasaran Strategis Dinas Kesehatan

Kabupaten Badung Tahun 2017

[email protected]

PETA STRATEGI SASARAN DINAS KESEHATANKABUPATEN BADUNG TAHUN 2016-2021

PerspektifPemangkuKepentingan(Stakeholders)

PerspektifPelanggan(Customer)

PerspektifInternal businessprocess (ProsesInternal)

PerspektifLearning andGrowth(PembelajaranPengembangan)

Meningkatnya Kuantitas dan kualitassumber daya kesehatan

Meningkatnya manajemen pelayanan kesehatan yang akuntabel,berkinerja didukung sistem informasi yang andal dan mudah diakses

Terkendalinya PenyakitMenular dan Tidak Menular

MeningkatnyaKemandirian masyarakat

untuk hidup sehat

Meningkatnya kualitassanitasi dasar

Meningkatnya DerajatKesehatan Masyarakat

Meningkatnya Akses danKualitas Pelayanan Kesehatan

Dasar dan Rujukan

Stakeholder:•Pemda•DPRD Kab• SKPD Terkait

Meningkatnya statusgizi masyarakat

MeningkatnyaKualitas Kesehatan

Masyarakat

C. Rencana Kinerja Tahunan Dan Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja merupakan suatu pernyataankesanggupan dari pimpinan instansi/unit kerja penerima amanahkepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target kinerjatertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah,sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target kinerja

LKjIP 20178

Page 15: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

BAB II| Laporan Kinerja I nstansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 5

yang telah ditetapkan, dan pemberi amanah atau atasanlangsungnya sebagai persetujuan atas target kinerja yang ditetapkantersebut.

Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain: untukmeningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;

sebagai wujud nyatakomitmen antarapenerima amanahdengan pemberi amanah;sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalanpencapaian tujuan dansasaran organisasi;menciptakan tolok ukurkinerja sebagai dasarevaluasi kinerja aparatur;dan sebagai dasarpemberian reward ataupenghargaan dan sanksi.

Perjanjian kinerjaini telah mengacu padaRenstra Dinas KesehatanKabupaten Badung tahun2016-2021 serta rencanakinerja tahun 2017. Target

kinerja dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) sama dengan targetPerjanjian Kinerja (PK) Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Tahun2016 seperti tabel berikut:

Tabel 2.2Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Badung Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

I Meningkatnya aksesdan mutu pelayanan

1 Persentase kepesertaanSJSN Kesehatan

100%

kesehatan dasar dan 2 Indeks keluarga sehat 0,5rujukan 3 Persentase Puskesmas

Terakreditasi dengankategori madya

92,30%

4 Rasio Pendudukterhadap SaranaPelayanan Kesehatan

8.877Pddk

5 Persentase Puskesmasyang menyelenggara-kan kesehatanTradisional

23%

II Meningkatnyakualitas kesehatanMasyarakat

1 Angka Kematian Ibu(per 100.000 KelahiranHidup)

93.83

2 Angka Kematian Balita(per 1.000 KelahiranHidup)

3.74

3 Persentase pelayanankesehatan Usia lanjut

100%

III Meningkatnya StatusGizi Masyarakat

1 Prevalensi KekuranganGizi pada balita

4,80%

LKjIP 20179

Page 16: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

BAB II| Laporan Kinerja I nstansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 6

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

IV Meningkatnyakemandirian

1 Persentase Perilakuhidup bersih dan sehat

82%

m asyarakat untukhidup sehat

2 Persentase siswa sehat 90%

v MeningkatnyaKualitas

1 Persentase RumahSehat

91%

Sanitasi Dasar 2 Persentase TTU Sehat 94,60%VI Terkendalinya

Penyakit Menular danmasyarakat untukhidup sehat Tidak

1 Persentase bayi umur0-11 bulan yangmendapat ImunisasiDasar Lengkap

100%

Menular 2 Rata-rata waktupenyelidikanepidemiologi KLB/Wabah

10 Jam

3 Cakupan pelayanankesehatan penderitapenyakit tidak menularsesuai standar

100%

4 Cakupan pelayanankesehatan penderitapenyakit menularlangsung danbersumber binatangsesuai standar

100%

5 Angka kesakitan DBD(100.000 penduduk)

275

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

VII Meningkatnyamanajemenpelayanan kesehatanyang akuntabel,berkinerja

1 Persentase laporanKeuangan tepat waktu& berkualitas sesuai SAP

100%

didukung sisteminformasi yang andaldan mudah diakses

2 Persentase SaranaKesehatan denganakses data secara realtime

18,92%

3 Nilai evaluasi LKjIP BB

4 Persentase Pegawai

dengan kinerja Baik

98%

VIII MeningkatnyaKuantitas dan kualitassumber daya

1 Persentase KetersediaanObat dan Vaksin esensialdi Puskesmas

100%

kesehatan 2 Rata-rata waktupenyelesaian ijin tenagakesehatan

5 Hari

3 Persentase pemenuhandan kualitas sarana,prasarana dan alatkesehatan sesuai standar

65%

LKjIP 201710

Page 17: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

BAB II| Laporan Kinerja I nstansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 7

Page 18: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

A. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2017Berdasarkan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa pengukurankinerja digunakan sebagai dasar untuk menilaikeberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuaidengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalamrangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian(assessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompokindikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikatormasukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak.

Pengukuran kinerja merupakan suatu alatmanajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitaspengambilan keputusan dan akuntabilitas. Selanjutnya,pengukuran kinerja digunakan untuk menilai pencapaiantujuan dan sasaran.

Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Badung untuktahun 2017 diukur berdasarkan tingkat pencapaian sasarandan indikator sasaran yang telah ditetapkan padapenetapan kinerja setiap tahun serta menggambarkantingkat pencapaian sasaran berdasarkan program dankegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan.

Pencapaian kinerja diperoleh dengan caramembandingkan target dengan realisasi indikator sasaran.Hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untukmengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaiansasaran strategis. Evaluasi capaian kinerja Dinas KesehatanKabupaten Badung dilakukan dengan cara membandingkanhasil capaian sasaran dengan target indikator sasaran yangditetapkan dalam Renstra Dinas Kesehatan KabupatenBadung 2016-2021, target/capaian Dinas Kesehatan ProvinsiBali 2013-2018 dan target Nasional berdasarkan RenstraKementerian Kesehatan 2015-2019.

Untuk mempermudah dalam membuat kesimpulanhasil pengukuran kinerja dan mengetahui tingkatpencapaian dari masing-masing indikator sasaran yangditetapkan digunakan skala pengukuran ordinal yangdikategorikan menjadi lima kategori yaitu :

Tabel 3.1Kategori Hasil Pengukuran Kinerja

No Rentang Nilai Kategori Kinerja1. 80 – 100 Sangat Baik2. 60 - < 80 Baik3. 40 - < 60 Cukup4. 20 - < 40 Kurang5. < 20 Sangat Kurang

Sumber : LAKIP BPKP Provinsi Bali 2011Adapun hasil dan analisis evaluasi kinerja terhadap sasaranstrategis Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Badung sepertiberikut:

LKjIP 201711

Page 19: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

No Indikator Kinerja Satuan Target

Realisasi

Kinerja

1. Persentase KepesertaanSJSN Kesehatan

% 100 100 100

2. Indeks Keluarga Sehat Nilai 0,5 0,37 743 Persentase Puskesmas

Terakreditasi denganKategori Madya

% 92,3 92,3 100

4 Rasio Penduduk terhadapSarana PelayananKesehatan

Rasio 8.877 8.877

100

5 Persentase Puskesmasyang MenyelenggarakanKesehatan Tradisional

% 23 23 100

Hasil Capaian sasaran 1 Meningkatnya Akses danMutu Pelayanan Kesehatan Kesehatan Dasar dan Rujukandengan 5 (lima) indikator menunjukkan bahwa capaian rata-rata sebesar 94,80 % berarti kinerja sangat baik.

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagiandari sistem Jaminan Sosial Nasional yang diselenggarakandengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosialbersifat Wajib (mandatory) berdasarkan Undang –UndangNo.40 Tahun 2004 tentang SJSN, bertujuan untuk memenuhikebutuhan Dasar kesehatan masyarakat yang layakdiberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuranatau iurannya dibayar oleh pemerintah. Di dalam Undang

SJSN diamanatkan bahwa Seluruhpenduduk wajib penjadi pesertajaminan kesehatan termasuk WNAyang Tinggal di Indonesia lebih darienam bulan.

Guna mewujudkan jaminankesehatan cakupan semesta(Universal Health Coverage) makaKabupaten Badung melakukanintegrasi Jaminan Kesehatan Daerah(Jamkesda) ke dalam programJaminan Kesehatan Nasional (JKN) -

Sasaran Strategis 1 :Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanKesehatan Dasar dan Rujukan

Persentase Kepesertaan SJSN Kesehatan

LKjIP 20171

LKjIP 201712

Page 20: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dikelola BPJS Kesehatanmulai akhir tahun 2016.

Hasil pengukuran indikator persentase kepesertaanSJSN kesehatan untuk tahun 2017 sebesar 100% dari targetyang ditetapkan sebesar 100% sehingga capaian kinerjanyasebesar 100% termasuk kategori sangat baik.

Distribusi kepesertaan JKN-KIS di Kabupaten Badungtahun 2017 menurut kecamatan seperti berikut:

Tabel 3.2Distribusi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Menurut Kecamatan di Kabupaten Badung Tahun 2017No KECAMATAN PBI NON PBI

1 Petang 28.822 23.0182 Abiansemal 73.287 23.6743 Mengwi 90.171 32.5164 Kuta Utara 44.521 29.7705 Kuta 31.770 23.6746 KutaSelatan 47.573 58.116

Total 316.144 171.432

Untuk melengkapi pelayanan kesehatan yang tidaktercakup dalam JKN-KIS maka Pemerintah KabupatenBadung telah melakukan terobosan denganmenyelenggarakan program Krama Badung Sehat (KBS).Program Krama Badung Sehat merupakan paket pelayanankesehatan lanjutan atau pelayanan kesehatan yang tidakditanggung JKN-KIS. Untuk memberikan pelayanan

kesehatan melaluiKrama Badung Sehatini, PemerintahKabupaten Badungbekerjasama denganRumah Sakit UmumPusat Sanglah, RumahSakit MangusadaBadung, Rumah SakitSurya Husada Nusa Dua dan Rumah Sakit Siloam. Adapunpaket pelayanan kesehatan tambahan yang diberikanJKKB karena tidak menjaditanggungan JKBM meliputi:

Hemodialisa Operasi jantung Kemoterapi dan Radiologi Tindakan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy

(ESWL) maksimal 2 kali. Pemeriksaan penunjang canggih Computed

Tomography Scan (CT scan) dan MultisliceComputed Tomography scan (MS CT Scan)

Pelayanan evakuasi (ambulance) dari PusatPelayanan Kesehatan (PPK) Kabupaten Badung ketempat rujukan di wilayah Provinsi Bali.

Penderita akibat Kecelakaan lalu lintas yang tidakditanggung oleh Jasa Raharja.

Untuk mencapai indikator persentase kepesertaanSJSN kesehatan dilaksanakan melalui tiga program yaitu :Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Program

LKjIP 201713

Page 21: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Pengadaan Bahan Penunjang Medis. Alokasi Anggaran untukkegiatan ini sebesar Rp. 98.833.284.404,- dengan realisasisebesar Rp. 91.775.200.456,39,- (92,85%).

Beberapa permasalahan yang dihadapi untukmencapai target indikator persentase kepesertaan SJSNkesehatan, meliputi :

a. Sulitnya pendataan sasaran penduduk yang menjadipeserta JKN KIS.

b. Masyarakat belum mengerti tempat fasilitas kesehatan.Upaya untuk mengatasi permasalahan untuk capaian

indikator persentase kepesertaan SJSN kesehatan yaitu :a. Koordinasi data kependudukan dengan Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil.b. Pembinaan dan bimbingan teknis terhadap fasilitas

kesehatan sebagai mitra BPJS.

Program Indonesia Sehatdengan pendekatan keluarga(PIS-PK) adalah pendekatanpelayanan oleh Puskesmas yangmengintegrasikan upayakesehatan perorangan (UKP) danupaya kesehatan masyarakat(UKM) secara berkesinambungan,

dengan targetkeluarga,didasarkan padadata dan informasidari ProfilKesehatanKeluarga. Tujuandari pendekatankeluarga adalahsebagai berikut:

a. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanankesehatan komprehensif, meliputi pelayanan promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif dasar.

b. Mendukung pencapaian SPM Kabupaten/Kota melaluipeningkatan akses dan skrining kesehatan.

c. Mendukung pelaksanaan Jaminan KesehatanNasional

d. Meningkatkan kesadaran masyarakat menjadi pesertaJKN.Puskesmas sebagai sarana kesehatan yang

memberikan pelayanan kesehatankepada masyarakat memiliki peranyang sangat strategis dalammempercepat peningkatanderajat kesehatan kesehatanmasyarakat. Puskesmas dituntutuntuk memberikan pelayananyang bermutu sesuai denganstandar yang ditetapkan dan

Indeks Keluarga Sehat

LKjIP 201714

Page 22: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat.Hasil pengukuran indikator indeks keluarga sehat tahun

2017 sebesar 0,37 dari target yang ditetapkan sebesar 0,5sehingga capaian kinerjanya sebesar 74% termasuk kategoribaik.

Untuk mencapai indikator indeks keluarga sehat

dilaksanakan melalui Program Upaya Kesehatan Masyarakat.

Alokasi Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.

12662576100,- dengan realisasi sebesar Rp. 11474568202,-

(90,62%).

Dalam upaya untuk mencapai target indikator indeks

keluarga sehat terdapat beberapa permasalahan, meliputi :

a. Pada saat survey anggota keluarga tidak lengkap

sehingga kunjungan berulang-ulang.

b. Masih banyaknya penduduk yang merokok.

c. Angota keluarga menderita penyakit hipertensi

d. Masih ada bayi yang tidak mendapat ASI eklusif

selama 6 bulan.

e. Kesulitan untuk menginput data karena akses internet

lambat

Upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan

sehingga meningkatkan indikator indeks keluarga sehat

melalui :

a. Koordinasi dengan kepala lingkungan/banjar tentang

pelaksaan survey PIS-PK.

b. Melakukan tindak lanjut mengatasi permasalahan

kesehatan keluarga.

c. Melakukan sosialisasi program indonesia sehat.

Standar akreditasi Puskesmas merupakan suatu prosesdimana suatu lembaga yang independen melakukanasesment terhadap Puskesmas. Tujuannya adalahmeningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga sangatdibutuhkan oleh masyarakat yang semakin selektif danberhak mendapatkan pelayanan yang bermutu. Akreditasimenunjukkan komitmen nyatasebuah Puskesmas untukmeningkatkan keselamatandan kualitas asuhan pasien,memastikan bahwa lingkunganpelayanannya aman danPuskesmas senantiasaberupaya mengurangi risikobagi para pasien dan stafrumah sakit.

Akreditasi Puskesmasmerupakan suatu programyang dilaksanakan oleh KomisiAkreditasi yang dibentuk oleh

Persentase Puskesmas Terakreditasidengan Kategori Madya

LKjIP 201715

Page 23: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas

terhadap masyarakat maka Pemerintah Kabupaten Badungmelalui Dinas Kesehatan telah mendorong semua puskesmasdi Kabupaten Badung untuk melakukan standar akreditasi.

Hasil capaian indikator persentase Pelayananpuskesmas dengan Standar Terakreditasi tingkat madyapada tahun 2017sebesar 92,3% atau sebanyak 12 Puskesmasdari total 13 puskesmas yang ada di Kabupaten Badung. Iniberarti telah mencapai target yang ditetapkan dalamRenstra sehingga capaian kinerjanya sebesar 100% atautermasuk kategori sangat baik.

Hasil Capaian indikator ini pada tahun 2017 lebih tinggidaripada capaian tahun 2016 sebesar 7,69% atau sebanyak 1puskesmas dari 13 puskesmas yang ada. Untuk tahun 2017semua puskesmas telah terakreditasi sehingga capaiannyatelah melampaui target nasional.

Adapun puskesmas yang terakreditasi di KabupatenBadung beserta tingkatannya yaitu :

No Nama Puskesmas PelaksanaanAkreditasi

Kategori

1 Petang I 2017 Utama2 Petang II 2017 Dasar3 Abiansemal I 2017 Utama4 Abiansemal II 2017 Madya5 Abiansemal III 2017 Madya6 Abiansemal IV 2017 Madya7 Mengwi I 2017 Madya8 Mengwi II 2016 Madya

9 Mengwi III 2017 Madya

10 Kuta Utara 2017 Utama

11 Kuta I 2017 Madya

12 Kuta II 2017 Madya

13 Kuta Selatan 2017 Madya

Faktor yang mendorong keberhasilan dalampencapaian indikator ini meliputi: adanya dukungan dana,sumber daya manusia yang mencukupi serta komitmen darisemua pengambil kebijakan. Sedangkan upaya-upaya yangakan dilakukan untuk meningkatkan pencapaian akreditasipuskesmas melalui :

1. Pelatihan, Workshop dan Seminar Akreditasi2. Pembentukan Komite dan Pokja Akreditasi

LKjIP 201716

Page 24: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

3. Pembentukan Tim Akreditasi Kabupaten danpuskesmas

4. Pembuatan kebijakan, Pedoman, Panduan, SPO dll5. Self Assasement Pokja dan pendampingan

reakreditasi6. Evaluasi secara berkala dan melakukan revisi terhadap

kekurangan terhadap komponen akreditasiProgram yang mendukung terhadap keberhasilan

capaian indikator tersebut adalah program programstandarisasi pelayanan kesehatan dengan kegiatanPendampingan dan Penilaian Akreditasi Pelayanan diPuskesmas. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengankegiatan Pembinaan dalam rangka Lomba PeningkatanUpaya Kesehatan di Puskesmas, Pelatihan Badan Layananumum Daerah dan Lomba Klinik Swasta Berprestasi.

Alokasi pagu anggaran sebesar Rp. 1.996.348.800,-yang bersumber dari APBD Kabupaten Badung denganrealisasi anggaran sebesar Rp. 1.753.095.753,- (87,815%)sehingga terdapat penghematan anggaran.

Tujuan indikator rasio sarana kesehatan terhadappenduduk adalah mengetahui tingkat ketersediaan saranakesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas dan PuskesmasPembantu/BKIA) yang melayani kelompok masyarakat.

Hasil capaian rasio sarana kesehatan terhadappenduduk tahun 2017 sebesar 1 : 8.877 penduduk dari target

yang ditetapkansebesar 1 : 8.877penduduk, sehinggacapaian kinerjanyasebesar 100%.

Program untukmenunjang

keberhasilan capaianindikator tersebutadalah Program

Pengadaan,Peningkatan DanPerbaikan Sarana

Rasio Penduduk terhadap SaranaPelayanan Kesehatan

LKjIP 201717

Page 25: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu DanJaringannya dan program upaya kesehatan masyarakat.

Alokasi pagu anggaran sebesar Rp. 9.577.227.425,-yang bersumber dari APBD Kabupaten Badung denganrealisasi anggaran sebesar Rp. 7.842.509.488,- (81,89%)sehingga terdapat penghematan anggaran.

Hambatan utama dalam mencapai rasio saranakesehatan terhadap penduduk adalah minimnyalokasi/lahan untuk pembangunan sarana kesehatan. Upaya-upaya yang ditempuh untuk mendapatkan lahan untuk

pembangunan sarana kesehatan meliputi : identifikasi tanahmilik pemerintah daerah, koordinasi dengan desa adat sertakajian tentang pembelian lahan tempat sarana kesehatan.

Hasil capaian target kinerja atas sasaran 2Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan KesehatanKeluarga serta Kesehatan Reproduksi, diukur dengan 3 (tiga)indikator yaitu :

No IndikatorKinerja

Satuan Capaian 2017

2015 2016 Target

Realisasi

Kinerja

1 Angkakematian ibumelahirkan

100.000KH

99.83 0 93,83

46,01 150,96

2 Angkakematianbalita

1.000KH

3.87 4,04 3,74 3,34 110,70

3 PersentasePelayananKesehatan UsiaLanjut

% 20,03 23,19 100 23,47 23,47

Sasaran Strategis 2 :Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat

Gedung Puskesmas Abiansemal I

LKjIP 201718

Page 26: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Hasil capaian sasaran 2 Meningkatnya KualitasKesehatan Masyarakat dengan 3 (tiga) indikatormenunjukkan bahwa capaian rata-rata sebesar 95,04 %berarti kinerja sangat baik.

Analisis terhadap pencapaian untuk masing-masingindikator kinerja sasaran 2 seperti berikut :

Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanitayang meninggal pada tahun tertentu dengan penyebabkematian yang terkait gangguan kehamilan ataupenanganannya selama kehamilan, melahirkan dan masanifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkanlama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Ibu Maternal berguna untukmenggambarkan tingkat perilaku hidup sehat, status gizi,kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkatpelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktumelahirkan dan masa nifas. Indikator AKI dipakai untukmengukur keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.

Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanitayang meninggal pada tahun tertentu dengan penyebabkematian yang terkait gangguan kehamilan ataupenanganannya selama kehamilan, melahirkan dan masa

nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkanlama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.Hasil analisis capaian indikator angka kematian ibu (AKI) diKabupaten Badung pada tahun 2017 sebesar 46,01 per100.000 Kelahiran hidup atau sebanyak 4 kasus kematian ibuselama kehamilan, melahirkan dan masa nifas diantara 8.693kelahiran hidup. Hasil capaian ini berarti telah mencapaitarget yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar kurang dari93,83 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga kinerjanyasebesar 150,96% termasuk kategori sangat baik.

Hasil capaian angka kematian ibu tahun 2017 lebihtinggi dari hasil capaian pada tahun 2016 dengan tanpakematian ibu melahirkan (0 per 100.000 kelahiran hidup atautanpa kasus kematian ibu selama kehamilan, melahirkan danmasa nifas.

Hasil capaian angka kematian ibu di KabupatenBadung tahun 2017 telah mencapai target yang telahditetapkan bila dibandingkan dengan target angka

Angka Kematian Ibu

LKjIP 201719

Page 27: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

kematian ibu secara Nasional (RPJMN) yang ditetapkanpada tahun 2019 sebesar 306 per 100.000 kelahiran hiduppada tahun 2019.

Angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Badungdalam tiga tahun terakhir seperti grafik berikut :

Grafik 3.1Angka Kematian Ibu (AKI)

di Kabupaten Badung Tahun 2015 s/d 2017

Program yang mendukung terhadap capaianindikator tersebut adalah program peningkatan kesehatanibu melahirkan dan anak serta program upaya kesehatanmasyarakat. Alokasi pagu anggaran sebesar Rp.7.831.955.182,08,- yang bersumber dari APBD KabupatenBadung dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 5.748.025.048(73,39%) sehingga terdapat penghematan anggaran.

Hambatan dalam upaya untuk menurunkan angkakematian ibu di Kabupaten Badung seperti: Ibu hamil berasaldari luar wilayah Kabupaten Badung namun tinggal,pelayanan antenatal care dilakukan di dokter spesialis, sertakehamilan yang tidak diinginkan.

Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angkakematian ibu (AKI) di Kabupaten Badung meliputi :

a. Audit Maternal Perinatal (AMP) untuk setiap kasuskematian Ibu

b. Pelatihan pelatihan P4K untuk bidan puskesmas danbidan pustu

c. Pelatihan PONED untuk petugas medis dan paramedisdi tingkat pelayanan dasar

d. Pembinaan/ bintek KB

Angka KematianBalita (AKABA) adalahjumlah anak yangdilahirkan pada tahuntertentu danmeninggal sebelummencapai usia 5 tahundan dinyatakan per1.000 balita. AKABA

Angka Kematian Balita

LKjIP 201720

Page 28: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

menggambar kan tingkat permasalahan kesehatan anak-anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadapkesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksidan kecelakaan.

Hasil analisis capaian indikator Angka Kematian Balita(AKABA) di Kabupaten Badung pada 2017 sebesar 3,34 per1.000 kelahiran hidup atau sebanyak 29 orang dari total 8.693kelahiran hidup. Hasil capaian indikator ini telah mencapaitarget dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar3,74 per 1.000 kelahiran hidup sehingga kinerjanya sebesar110,7% termasuk kategori sangat baik.

Hasil capaian angka kematian balita tahun 2017 lebihtinggi dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 3,16 per1.000 kelahiran hidup atau 25 kasus kematian bayi diantara7.919 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita di KabupatenBadung dalam tiga tahun terakhir seperti pada Grafik berikut:

Grafik 3.2Angka Kematian Balita di Kab. Badung Tahun 2015-2017

Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Badungmemiliki kecenderungan berfluktuatif dan Angka kematianbalita pada tahun 2017 paling rendah selama tiga tahunterakhir.

Jumlah kematian balita di Kabupaten Badung Tahun2017 sebanyak 32 balitadisebabkan oleh : (1)BBLR, (2) Asfiksia (3)Kelainan kongenital (4)Sepsis, (5) Pnemonia, (6)kelainan sakluran cerna,(7) Kelainan syaraf dll.

Faktor-faktor yangmendukung untukkeberhasilanpencapaian indikatorangka kematian balitayaitu :

a. Meningkatnya kesadaran masyarakat untukmemeriksakan balitanya ke posyandu dan saranapelayanan kesehatan.

b. Meningkatnya status gizi balita, ditandai rendahnyagizi buruk.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkanangka kematian bayi di Kabupaten Badung meliputi: Auditkematian maternal dan perinatal, serta Pembinaan/bintekPWS KIA, Peningkatan pelayanan kesehatan anak balitamelalui lomba balita sehat Indonesia, Pelatihan SDIDTKA

LKjIP 201721

Page 29: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

untuk guru TK dan PAUD serta Penyediaan sarana ramahanak di tiap puskesmas.

Program yang mendukung terhadap keberhasilancapaian indikator tersebut adalah program peningkatanpelayanan kesehatan anak balita dengan kegiatanPelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Alokasipagu anggaran sebesar Rp. 54.395.100,- yang bersumber dariAPBD Kabupaten Badung dengan realisasi anggaran sebesarRp. 52.695.100 (96,87%) sehingga terdapat penghematananggaran.

Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat usia lanjut

merupakan salah satu standar pelayanan minimal bidang

kesehatan dimaksudkan bahwa setiap warga negara

Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining

kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota wajib memberikan skrining kesehatan

sesuai standar pada warga negara usia 60 tahun ke atas di

wilayah kerjanya minimal 1 kali dalam kurun waktu satu

tahun.

Hasil capaian indikator persentase pelayanan

kesehatan usia lanjut di Kabupaten Badung tahun 2017

sebesar 23,47% atau

sebanyak 11.353 orang

dari 48.801 total penduduk

berusia diatas 60 tahun.

Hasil capaian tersebut

masih dibawah target

yang ditetapkan pada

tahun 2017 sebesar 100%

sehingga kinerjanya

sebesar 23,4%, termasuk

kategori kurang.Persentase Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

LKjIP 201722

Page 30: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Hasil capaian indikator persentase pelayanan

kesehatan usia lanjut di Kabupaten Badung tahun 2017 lebih

tinggi bila dibandingkan dengan hasil capaian tahun 2016

sebesar 23,19%. Hasil capaian indikator pelayanan kesehatan

usia lanjut pada tahun 2017 belum mencapai target yang

ditetapkan dalam renstra sebesar 100%.

Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Kekurangan gizi, terutamapada usia dini akan berdampak pada tumbuh kembang

anak.Anakyangkuranggizi akantumbuhkecil,kurus, danpendek.Gizikurangpadaanak usiadini juga berdampak pada rendahnya kemampuan kognitifdan kecerdasan anak, serta berpengaruh terhadapmenurunnya produktivitas anak.

Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalahkesehatan masyarakat sehinga Dinas Kesehatan KabupatenBadung menjadikan sebagai sasaran strategis denganindikator kinerja utamanya adalah Prevalensi Kekurangan Gizipada balita.

Hasil capaian indikator Prevalensi Kekurangan Gizipada balita di Kabupaten Badung tahun 2017 sebesar 4,12%dari target yang ditetapkan sebesar 4,8% sehingga kinerjanyasebesar 114,17%, termasuk kategori sangat baik.

Hasil capaian indikator Prevalensi Kekurangan Gizipada balita di Kabupaten Badung tahun 2017 lebih baik biladibandingkan dengan target Nasional kurang dari 15%.

Sasaran 3 :Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

LKjIP 201723

Page 31: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Hambatan dalam pencapaian indikator PrevalensiKekurangan Gizi pada balita diantaranya partisipasi balitadatang ke posyandu belum optimal, mobilitas penduduk luarwilayah tinggi serta pola asuh orang tua terhadap bayinya.

Upaya yang dilakukan untuk mencapai PrevalensiKekurangan Gizi pada balita meliputi:

a. Pemantauan status gizi pada kelompok umur balitab. Pemantauan ibu hamil yang mengalami kekurangan

energi kronisc. Pemberian makanan tambahan kepada balita yang

mengalami kekurangan gizid. Memberikan penyuluhan di posyandu

Untuk mencapai indikator Prevalensi Kekurangan Gizipada balita dilaksanakan melalui program perbaikan gizimasyarakat dengan kegiatan Penanggulangan KurangEnergi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibatkurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan KekuranganZat Gizi Mikro Lainnya dan Sosialisasi Peningkatan ASI (PPASI)dan Penggunaan garam Beryodium. Alokasi anggaran untukpelaksanaan kegiatan sebesar Rp. 1.295.021.000,- denganrealisasi Rp. 965.1435.93,- (74,53%).

Tabel 3.3Pencapaian sasaran Strategis 4

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Kinerja

1 Perilaku hidup bersihdan sehat tingkatrumah tangga

% 82 82,1 100,12

2 Persentase SiswaSehat

% 90 93,54 103,93

Hasil Capaian sasaran 4 Meningkatnya KemandirianMasyarakat untuk Hidup Sehat dengan 2 (dua) indikatormenunjukkan bahwa capaian rata-rata sebesar 102,03%berarti kinerja sangat baik.

Analisis terhadap pencapaian untuk masing-masingindikator kinerja sasaran 4 seperti berikut :

Sasaran 4 :Meningkatnya Kemandirian Masyarakat untukHidup Sehat

LKjIP 201724

Page 32: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) adalahsekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasarkesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikanseseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dan berperan-aktif dalam mewujudkankesehatan masyarakatnya.

Penerapan PHBS ditujukan kepada semua komponenmasyarakat. Kriteria yang digunakan untuk menilaipenerapan PHBS di tatanan rumah tangga sebanyak 10indikator terdiri dari Pertolongan persalinan oleh nakes, Balita

diberi ASI eksklusif, Menimbang Balita Setiap Bulan,Menggunakan air bersih, Mencuci tangan dengan air bersihdan sabun, Menggunakan jamban sehat, Pemberantasanjentik, Makan buah dan sayur setiap hari, Melakukan aktifitasfisik setiap hari dan Tidak merokok di dalam rumah.

Hasil capaian indikator cakupan perilaku hidupbersih dan sehat pada tatanan rumah tangga diKabupaten Badung tahun 2017 sebesar 82,1% atausebanyak 10.690 kepala keluarga dari total 13.020 kepalakeluarga yang dilakukan survey diseluruh KabupatenBadung, sehingga capaian kinerja sebesar 100,12%termasuk kategori sangat baik.

Hasil capaian indikator cakupan perilaku hidupbersih dan sehat pada tatanan rumah tangga diKabupaten Badung tahun 2017 lebih tinggi biladibandingkan dengan capaian tahun 2016 sebesar 81.51%atau sebanyak 10.613 rumah tangga yang berperilakuhidup bersih dan sehat dari 13.020 rumah tangga yangdilakukan survey diseluruh Kabupaten Badung.

Cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan SehatPada Tatanan Rumah Tangga

LKjIP 201725

Page 33: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Hasil pencapaian cakupan perilaku hidup bersih dansehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badungtahun 2017 melampaui dari target yang ditetapkan renstrasebesar 82%.

Distribusi hasil capaian cakupan perilaku hidup bersihdan sehat pada tatanan rumah tangga menurut puskesmasseperti tabel berikut :

Tabel 3.4Cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Tatanan Rumah Tangga Menurut Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2017

PUSKESMAS RUMAH TANGGAJUMLAH JUMLAH

DIPANTAU%

DIPANTAUJUMLAH

BER- PHBS% BER-PHBS

Petang I 5.022 1.050 20,9 830 79Petang II 3.057 420 13,7 366 87,1Abiansemal I 7.094 1.050 14,8 921 87,7Abiansemal II 4.576 1.050 22,9 882 84,0Abiansemal III 4.847 630 13,0 549 87,1Abiansemal IV 2.977 1.050 35,3 868 82,7Mengwi I 11.258 1.890 16,8 1.364 72,2Mengwi II 9.037 1.470 16,3 1.287 87,6Mengwi III 6.665 840 12,6 701 83,5Kuta I 10.092 630 6,2 491 77,9Kuta II 2.347 420 17,9 340 81,0Kuta Selatan 17.242 1.260 7,3 1.041 82,6Kuta Utara 25.062 1.260 5,0 1.050 83,3

Kabupaten 109.276 13.020 11,9 10.690 82,1

Upaya yang dilakukan untuk pencapaian cakupanperilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tanggameliputi:

a. Pengadaan kartu, poster dan stiker PHBS tatananrumah tangga

b. Pengadaan form/kuesioner survey PHBSc. Pelaksanaan survey PHBS oleh tenaga kesehatan dan

kaderUntuk pencapaian indikator cakupan PHBS pada

tatanan rumah tangga dilaksanakan melalui program upayakesehatan masyarakat dengan kegiatan pembinaan danpemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersihdan sehat (PHBS). Alokasi anggaran untuk pelaksanaankegiatan Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat untukberperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebesar Rp.4.403.940.020,- dengan realisasi sebesar Rp. 4.232.433.183,-(96,06%), sehingga terdapat penghematan anggaran.

Hasil Capaian sasaran 5 Meningkatnya Akses Masyarakat terhadapSanitasi Dasar dengan 2 (tiga) indikator menunjukkan bahwacapaian rata-rata sebesar 99,4% berarti kinerja sangat baik.

Sasaran strategis 5 :

Meningkatnya Kualitas Sanitasi Dasar

LKjIP 201726

Page 34: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Tabel 3.5Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 5

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2016 s/d 2017

No Indikator Kinerja Satuan

2016 2017Target Realis

asiKiner

jaTarg

etRealisasi

Kinerja

1 PersentaseRumah Sehat

% 90,5 90.65 99,9 91 91,12

100

2 PersentaseTempat TempatUmum Sehat

% 94,6 96.6 97,8 94,6 96,6 102

Analisis terhadap hasil capaian dari masing-masingindikator kinerja sasaran 5 seperti berikut :

Rumah sehat adalah rumah yang memenuhiminimum 2 (dua) komponen kriteria sehat meliputi: fisik rumah,sarana sanitasi. Adapun kriteria dari masing-masingparameter sebagai berikut:

1). Komponen rumah meliputi ; Langit-langit, Dinding,Lantai, Jendela Kamar Tidur, Jendela RuangKeluarga, Ventilasi, Sarana pembuangan asap dapur,Pencahayaan.

2). Komponen sarana sanitasi adalah : Sarana Air Bersih(SGL/SPT/PP/KU/PAH) milik sendiri dan atau bukanmilik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan, Jamban(sarana pembuangan kotoran), Sarana Pembuanganair limbah (SPAL), Sarana Pembuangan Sampah.Hasil capaian cakupan rumah sehat tahun 2017

sebesar 91,12% atau sebanyak 99,574 rumah sehat dari totalrumah yang diperiksa sebanyak 109,276 rumah. Hasil capaianrumah sehat tahun 2017 lebih tinggi bila dibandingkan tahun2016 dengan cakupan sebesar 90,65%. Secara rinci cakupanrumah sehat seperti grafik berikut:

Grafik 3.3Cakupan Rumah Sehat

di Kabupaten Badung Tahun 2015 – 2017

Persentase Rumah Sehat

LKjIP 201727

Page 35: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Distribusi capaian cakupan rumah sehat menurutpuskesmas di Kabupaten Badung tahun 2017 menunjukkanbahwa puskesmas yang telah mencapai target renstrasebanyak 5 puskesmas (38,46%).

Distribusi rumah sehat menurut Puskesmasmenunjukkan puskesmas yang paling tinggi oleh KecamatanMengwi/Puskesmas Mengwi I dan menurut wilayah makawilayah bagian selatan Kabupaten Badung terdiri darikecamatan kuta utara, kuta dan kuta selatan telahmelampaui target renstra untuk tahun 2017. Secara rincicapaian cakupan rumah sehat seperti grafik berikut:

Grafik 3.4Cakupan Rumah Sehat Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2015 – 2017Untuk mencapai capaian indikator cakupan rumah

sehat melalui program pengembangan lingkungan sehatdengan kegiatan Kabupaten Sehat. Adapun alokasianggaran untuk mendukung kegiatan tersebut sebesar Rp.170.976.400,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.98.096.900,- (57,37%) sehingga terdapat penghematanpenggunaan anggaran.

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilandalam pencapaian target rumah sehat di KabupatenBadung antara lain :

a. Meningkatnya ekonomi masyarakat sehinggamemiliki kemampuan untuk membangun rumahsesuai syarat kesehatan baik aspek fisik bangunan &kelengkapan sanitasi.

b. Pembinaan dan pengawasan program rumah sehatc. Adanya integrasi dengan program kabupaten sehat

serta kesatuan gerak PKK, KB dan kesehatan melaluiprogram lomba desa.

d. Monitoring dan evaluasi.

LKjIP 201728

Page 36: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Tempat umum sehat adalah suatu tempat yangdimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal,pasar, pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga,tempat wisata, kolam renang, tempat ibadah, restoran danlain-lain yang memiliki akses sanitasi dasar (air, jamban,limbah, sampah), terlaksananya pengendalian vektor,higiene sanitasi makanan minuman, pencahayaan danventilasi sesuai dengan kriteria, persyaratan dan atau standarkesehatan.

Hasil pencapaian cakupan tempat – tempat umumsehat di Kabupaten Badung tahun 2017 sebesar 94,14% atausebanyak 771 TTU sehat dari 819 yang diperiksa. Pencapaianindikator cakupan tempat-tempat umum sehat telah sedikitdibawah target Renstra yang ditetapkan sebesar 94,6%,dengan demikian capaian kinerjanya sebesar 99,5%. Secararinci hasil capaian cakupan TTU sehat seperti grafik berikut:

Grafik 3.5Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) Sehat

di Kabupaten Badung tahun 2015-2017

Untuk mencapai capaian indikator cakupan TTUsehat melalui : 1) program pengembangan lingkungan sehatdengan kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Tempat-Tempat Umum, Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya danBeracun (B3) Puskesmas dan Pustu. 2) program pengawasan

Persentase Tempat-tempat Umum Sehat

LKjIP 201729

Page 37: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

obat dan makanandengan kegiatanPengawasan danPengendalian Makanandan Kesehatanmakanan hasil produksiRT, Pengadaan FoodSecurity Kit. 3) programupaya kesehatanmasyarakat dengankegiatan Pembinaan

Upaya Kesehatan Kerja (UKK). Adapun alokasi anggaranuntuk mendukung kegiatan tersebut sebesar Rp.2.351.920.400,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.1.886.106.600,- (80,19%) sehingga terdapat selisih/efisiensianggaran.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untukpencapaian target TTU sehat yaitu: pendataan sasaran,pembinaan dan pemeriksaan TTU (grading) serta monitoringdan evaluasi.

Pencapaian target kinerja sasaran 6 dengan tigaindikator capaian meliputi :

Tabel 3.11Pencapaian Sasaran Strategis 6

di Kabupaten Badung Tahun 2017

INDIKATOR Satuan Target Realisasi

Kinerja

1 Persentase bayi umur 0-11 bulan yang mendapatImunisasi Dasar Lengkap

% 100 97,72 97,72

2 Rata-rata waktupenyelidikan epidemiologiKLB/Wabah

Jam 10 1,13 188,70

3 Cakupan pelayanankesehatan penderitapenyakit tidak menularsesuai standar

% 100 95,9 95,9

4 Cakupan pelayanankesehatan penderitapenyakit menular langsungdan bersumber binatangsesuai standar

% 100 98,06 98,06

5 Angka kesakitan DBD(100.000 penduduk)

Per100.000

Pddk

275 146,2 146,84

Rata-rata kinerja indikator sasaran TerkendalinyaPenyakit Menular dan Tidak Menular

125,44

Hasil Capaian sasaran 6 Terkendalinya Penyakit Menulardan tidak menular dengan 5 (tiga) indikator menunjukkanbahwa capaian rata-rata sebesar 125,44% berarti kinerjabaik.

Sasaran strategis 6 :

Terkendalinya Penyakit Menular dan TidakMenular

LKjIP 201730

Page 38: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Analisis terhadap hasil capaian dari masing-masingindikator kinerja sasaran 6 seperti berikut :

Program imunisasi bertujuan untuk menurunkaanmorbiditas dan mortalitas penyakit yang dapat dicegah

denganimunisasi.Imunisasi

dasarmeliputi: 1dosis BCG,3 dosis DPT,4 dosispolio, 4

dosishepatitis B,dan 1 dosiscampak.

Indikator persentase imunisasi dasar lengkap adalah tercapainyaimunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan).Imunisasi dasar lengkap pada bayi (0-11bulan) meliputi: 1dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosisCampak.

Hasil persentase imunisasi dasar lengkap di KabupatenBadung pada tahun 2017 sebesar 97,72% dari target yangditetapkan sebesar 100% sehingga capain kinerjanya sebesar97,72% termasuk kategori sangat baik.

Hasil cakupan imunisasi per puskesmas tahun 2017seperti tabel berikut:

Tabel 3.6Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Kabupaten Tahun 2017

NO Puskesmas Jml Bayi ImunisasiLengkap

%

1 Petang I 239 227 103,32 Petang II 127 121 102,43 Abiansemal I 437 421 107,64 Abiansemal II 343 321 98,35 Abiansemal III 335 343 96,46 Abiansemal IV 313 294 92,07 Mengwi I 743 707 97,38 Mengwi II 799 835 106,19 Mengwi III 563 606 112,3

10 Kuta I 1.973 1844 75,911 Kuta II 297 277 93,612 Kuta Selatan 2.479 2468 83,513 Kuta Utara 1.459 1413 81,4

Kabupaten 10.107 9877 97,7Untuk mencapai indikator dilaksanakan melalui

program program pencegahan dan penularan penyakitmenular dengan kegiatan Pencegahan Penyakit DenganImunisasi dan Pengamatan dan Pelaksanaan Kampanye dan

Persentase Imunisasi Dasar Lengkap

LKjIP 201731

Page 39: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Introduksi Imunisasi JE. Alokasi anggaran untuk mendukungkegiatan tersebut sebesar Rp. 659745300,- dengan realisasianggaran sebesar Rp. 492111525,- (74,59), sehingga terdapatselisih anggaran.Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk pencapaian targetimunisasi dasar lengkap diantaranya: Pendataan sasaran,pelayanan imunisasi, kemitraan dengan dokter praktek,pemenuhan sarana dan prasarana, monitoring evaluasi danpelaporan.

Rata-rata waktu penyelidikan epidemiologiKLB/wabah merupakan waktu yang dibutuhkan oleh petugaskesehatan untuk melakukan penyelidikan epidemiologiterhadap KLB/wabah terjadi mulai dari laporan diterima(respon time)

Hasil analisis capaian indikator Rata-rata waktupenyelidikan epidemiologi KLB/wabah di Kabupaten Badungpada tahun 2017 sebesar 1,13 jam dari 8 kejadian KLB yangterjadi di Kabupaten Badung, dari target yang ditetapkansebesar 10 jam. Ini berarti telah mencapai target yangditetapkan pada tahun 2017 sebesar 10 jam, sehinggakinerjanya sebesar 188,7 % termasuk kategori sangat baik.

Untuk mencapai indikator rata-rata waktupenyelidikan epidemiologi KLB/wabah dilaksanakan melaluiprogram program pencegahan dan penularan penyakit

menular dengan kegiatan Pengamatan danPenanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yangberpotensi Wabah. Alokasi anggaran untuk mendukungkegiatan tersebut sebesar Rp. 64.167.500,- dengan realisasianggaran sebesar Rp. 58.278.211,- (90,82%), sehinggaterdapat selisih anggaran.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untukpencapaian target rata-rata waktu penyelidikanepidemiologi KLB/wabah diantaranya: Pembentukan timgerak cepat, persiapan sarana dan prasarana sertapembentukan jejaring surveilans epidemiologi dinaskesehatan dan puskesmas.

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebabkematian terbanyak di Indonesia.

Rata-rata waktu penyelidikan epidemiologiKLB/Wabah

Cakupan pelayanan kesehatan penderitapenyakit tidak menular sesuai Standar

LKjIP 201732

Page 40: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Keadaandimana

penyakitmenular masih

merupakanmasalah

kesehatanpenting dandalam waktu

bersamaanmorbiditas dan

mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban gandadalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harusdihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan diIndonesia.

Cakupan pelayanan kesehatan penderita penyakittidak menular merupakan indikator gabungan cakupanpelayanan kesehatan terhadap penyakit diabetes militus,hipertensi, orang dengan gangguan jiwa berat, kanker danskreening terhadap warga umur 15-59 tahun sesuai standar.

Hasil analisis capaian indikator Cakupan pelayanankesehatan penderita penyakit tidak menular di KabupatenBadung pada tahun 2017 sebesar 95,9% dari target yangditetapkan sebesar 100%, sehingga kinerjanya sebesar 95,9%termasuk kategori sangat baik.Untuk mencapai indikator dilaksanakan melalui programprogram pencegahan dan penularan penyakit menular.Alokasi anggaran untuk mendukung kegiatan tersebutsebesar Rp. 32.347.726.000,- dengan realisasi anggaran

sebesar Rp. 29.536.441.153,- (91,31%), sehingga terdapatselisih anggaran.

Faktor yang menjadi hambatan/kendala dalampencapaian indikator cakupan pelayanan kesehatanpenderita penyakit tidak menular antara lain: masihkurangnya tenaga untuk melakukan screening terhadappenyakit menular, keterbatasan alat laboratorium danpengetahuan masyarakat tentang penyakit tidak menularbelu optimal.

Strategi/upaya yang dilakukan untuk meningkatkancakupan pelayanan kesehatan penderita penyakit tidakmenular dengan cara Koordinasi penganggaran denganBappeda, melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepadamasyarakat dengan melibatkan semua komponenmasyarakat.

Penyakit menular atau penyakit infeksi adalahpenyakit yang disebabkan oleh agen biologi (seperti virus,bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (sepertiluka bakar) atau kimia (seperti keracunan).

Cakupan pelayanan kesehatan penderita penyakit menular langsung danbersumber binatang sesuai standar merupakan indikatorgabungan cakupan pelayanan kesehatan terhadappenyakit TB. Paru, HIV-AIDS dan Rabies sesuai standar.

Cakupan pelayanan kesehatan penderita penyakitmenular langsung dan bersumber binatang sesuaistandarsesuai standar

LKjIP 201733

Page 41: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Hasil analisis capaianindikator cakupanpelayanan kesehatanpenderita penyakitmenular langsung danbersumber binatangsesuai standar diKabupaten Badungpada tahun 2017sebesar 98,06% dari target yang ditetapkan sebesar 100%,sehingga kinerjanya sebesar 98,06% termasuk kategori sangatbaik.

Untuk mencapai indikator dilaksanakan melaluiprogram program pencegahan dan penularan penyakitmenular. Alokasi anggaran untuk mendukung kegiatantersebut sebesar Rp. 8.383.121.200,- dengan realisasianggaran sebesar Rp. 8.125.101.059,- (96,92%), sehinggaterdapat selisih anggaran.

Faktor yang menjadi hambatan/kendala dalampencapaian indikator cakupan pelayanan kesehatanpenderita penyakit menular langsung dan bersumberbinatang sesuai standar antara lain: belum optimalnyaketeraturan penderita minum obat serta pemeriksaan ulangdahak dan pengetahuan masyarakat tentang penyakitmenular belum optimal seperti masyarakat mohon imunisasisetiap gigitan anjing .

Strategi/upaya yang dilakukan untuk meningkatkancakupan pelayanan kesehatan penderita penyakit menulardengan cara Koordinasi penganggaran dengan Bappeda,

melakukanpenyuluhan dansosialisasi kepadamasyarakat denganmelibatkan semua

komponenmasyarakat.

Penyakit demam berdarahdengue (DBD) merupakan penyakit yangmenjadi masalah kesehatan masyarakatdi Kabupaten Badung sehingga menjadiisu strategis pembangunan kesehatan.

Hasil analisis capaian indikatorangka kesakitan Demam BerdarahDengue (DBD) di Kabupaten Badungpada tahun 2017 sebesar 146,2 per 100.000penduduk dari target yang ditetapkansebesar 275 per 100.000 penduduk 2016sehingga kinerjanya sebesar 146,84%termasuk kategori sangat sangat baik.

Hasil capaian indikator angkakesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue(DBD)

Petugas JumantikKab. Badung

LKjIP 201734

Page 42: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

tahun 2017 lebih baik dibandingkan tahun 2016 dsebesar639,7 per 100.000 penduduk atau 3.998 penderita DBDdiantara 630.000 penduduk.

Grafik 3.6Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue

di Kabupaten Badung Tahun 2015- 2017

Hasil capaian angka kesakitan Demam BerdarahDengue tahun 2017 di Kabupaten Badung masih lebih tinggidibandingkan dengan target yang ditetapkan secaraNasional (Renstra Kementerian Kesehatan RI) sebesar <50 per100.000 penduduk.

Distribusi angka kesakitan DBD di Kabupaten Badungtahun 2017 menurut puskesmas menunjukkan bahwa semuapuskesmas angka kesakitan DBD lebih tinggi dari target yangditetapkan secara Nasional <51 per 100.000 penduduk.Secara rinci seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.7Angka Kesakitan DBD per Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2017

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS

L P L+P1 Petang Petang I 15 13 282 Petang II 2 0 23 Abiansemal Abiansemal I 29 40 694 Abiansemal II 34 22 565 Abiansemal III 30 18 486 Abiansemal IV Abiansemal IV 18 12 307 Mengwi Mengwi I 59 53 1128 Mengwi II 58 46 1049 Mengwi III 36 39 75

10 Kuta Kuta I 21 15 3611 Kuta II 7 2 912 Kuta Selatan Kuta Selatan 121 80 20113 Kuta Utara Kuta Utara 99 72 171

JUMLAH (KAB) 529 412 941

Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017Capaian angka kesakitan demam berdarah

dengue (DBD) didukung oleh program pencegahan danpenularan penyakit menular dengan kegiatan meliputi:Pemberantasan dan pencegahan penyakit bersumberbinatang, dan Pemberantasan penyakit menular.

Alokasi anggaran kegiatan sebesar Rp.21.786.031.996,36,- dengan realiasasi sebesar Rp.

LKjIP 201735

Page 43: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

21.404.951.828,- (98,25%) sehingga terdapat penghematananggaran.

Faktor yang mempengaruhi masih tingginya kasusDBD di Kabupaten Badung yaitu : (1) Merupakan Daerahendemis Demam Berdarah Dengue, (2) Mobilitas pendudukcukup tinggi dan heterogen, dengan tingkat kepadatanpenduduk yang tinggi dan (3) Pelaksanaan PemberantasanSarang Nyamuk (PSN) belum berjalan secara optimal, karenapersepsi masyarakat bahwa fogging dapat mengatasiancaman Demam Berdarah.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasipermasalahan masih tingginya angka kesakitan penyakitdemam berdarah meliputi : Penemuan secara dini danpengobatan yang akurat sehingga tidak terjadi overdiagnosis, fogging sebelum musim penularan maupun fokus,pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui program 3 Mplus yaitu menguras, menutup dan mengubur plus menaburlarvasida, penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat,pembentukan kader juru pemantau jentik (jumantik) di tiapdesa/kelurahan.

Pencapaian target kinerja sasaran 7 dengan empatindikator meliputi :

Tabel 3.8Pencapaian Sasaran Strategis 7

Di Kabupaten Badung Tahun 2017No Indikator Kinerja Satuan Target Reali sasi Kinerja

1 Persentase LaporanKeuangan Tepat Waktudan Berkualitas sesuaiSAP

% 100 100 100

2 Persentase FasilitasPelayanan Kesehatandengan akses datasecara real time

% 18,92 18,92 100

3 Nilai evaluasi LKjIP Nilai BB BB 100

4 Persentase Pegawaidengan kinerja Baik

% 98 99,35 101,38

Hasil Capaian sasaran 7 Meningkatnya Akses danKualitas Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menulardengan 4 (Empat) indikator menunjukkan bahwa capaianrata-rata sebesar 100,34% berarti kinerja baik.

Sasaran strategis 7 :

Meningkatnya Manajemen Pelayanan Kesehatan yangAkuntabel, Berkinerja didukung Sistem Informasi yangAndal dan Mudah Diakses

LKjIP 201736

Page 44: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Analisis terhadap hasil capaian dari masing-masingindikator kinerja sasaran 7 seperti berikut :

Laporan Keuangan tahun 2017 disusun secaralengkap dengan maksud sebagai salah satu wujudtransparansi dan akuntabilitas, sebagaimana diamanatkandalam tata kelola pemerintahan yang baik (goodgovernance). Sedangkan tujuan Catatan atas LaporanKeuangan adalah menyajikan informasi penjelasan pos-posLaporan Keuangan selama satu periode pelaporan dalamrangka pengungkapan yang memadai.

Laporan keuangan Dinas Kesehatan KabupatenBadung sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) terdiri dari:Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Neraca, LaporanOperasional, Laporan Perubahan, dan Catatan atas LaporanKeuangan Ekuitas

Hasil analisis capaian indikator Persentase LaporanKeuangan Tepat Waktu dan Berkualitas sesuai SAP diKabupaten Badung pada tahun 2017 sebesar 100% daritarget yang ditetapkan sebesar 100% sehingga kinerjanyasebesar 100% termasuk kategori sangat sangat baik.

Capaian Persentase Laporan Keuangan TepatWaktu dan Berkualitas sesuai SAP didukung oleh programpeningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan dan program pelayanan administrasiperkantoran. Alokasi anggaran untuk mendukung kegiatantersebut sebesar Rp. 604936000,- dengan realiasasi anggaransebesar Rp. 574441000,- (94,96%) sehingga terdapat efisiensianggaran.

Upaya yang dilakukan untuk mencapai targetindikator yaitu: memperketat jadual pelaksanaan kegiatansesuai anggaran kas serta monitoring secara berkala.

Informasi yang cepat dan akurat merupakankebutuhan dalam pengelolaan pelayanan kesehatankepada masyarakat. Indikator untuk mengukur aksesinformasi kesehatanadalah persentase FasilitasPelayanan kesehatandengan akses data secarareal time. Saranakesehatan yang dimaksudadalah Puskesmas danpuskesmas pembantu(Pustu) serta BalaiKesehatan Ibu dan Anak(BKIA).

Persentase Laporan Keuangan Tepat Waktudan Berkualitas sesuai SAP

Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatandengan akses data secara real time

LKjIP 201737

Page 45: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Sarana Kesehatan yangada di Kabupaten BadungTahun 2017 Sebanyak 73 unitterdiri dari 13 puskesmas, 54Puskesmas Pembantu dan 6BKIA.

Hasil pengukuranindikator persentase FasilitasPelayanan Kesehatan denganakses data secara real timeuntuk tahun 2017 sebesar18,92% dari target 18,92%sehingga capaian kinerjasebesar 100% termasukkategori sangat baik.

Hasil Capaian sebesar 18,92% pada tahun 2017 berasaldari 13 puskesmas dan 1 BKIA telah menjalankan sistemlaporan secara real timedengan menggunakan aplikasie-puskesmas.

Program pendukungindikator persentase FasilitasPelayanan Kesehatan denganakses data secara real timeyaitu Program Pengadaan,Peningkatan Dan PerbaikanSarana dan PrasaranaPuskesmas/ PuskemasPembantu Dan Jaringannya

dengan kegiatan SistemInformasi Kesehatan danPengembangan KomunikasiBadung Sehat (KBS). AlokasiAnggaran untuk kegiatan inisebesar Rp. 652.379.400,-dengan realisasi sebesar Rp.595.494.573,- (91,28%).

Permasalahan yangdihadapi dalam pencapaianindikator persentase FasilitasPelayanan Kesehatan denganakses data secara real timemeliputi:

a.Akses Internet yang tidak stabilb.Koneksi P-Care BPJS dengan e-puskesmasc. Pemakaian kuota internet hanya untuk aplikasi e-

puskesmasUpaya-upaya yang dilakukanuntuk mengatasi permasalahantersebut meliputi :

a.Meningkatkan kuotainternet

b.Koordinasi dengan BPJSmengenai aplikasi P-care

c. Melakukan penyaringanterhadap pemakaiankuota internet untukaplikasi e-puskesmas.

LKjIP 201738

Page 46: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah padapokoknya adalah instrumen yang digunakan instansipemerintah dalam memenuhi kewajiban untukmempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalanpelaksanaan misi organisasi.

Nilai akuntabilitas kinerja menunjukkan tingkatkeberhasilan instansi pemerintah dalam penerapanmanajemen pembangunan yang berorientasi hasil (outcome). Semakin baik hasil evaluasi maka semakin baik tingkatefektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan

dengancapaian

kinerjanyaserta semakinbaik kualitaspembangunandan budaya

kinerjabirokrasi.

Hasilpengukuran

indikator nilaievaluasiLaporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) untuk tahun 2017 dengankategori BB dari target nilai BB sehingga capaian kinerjanyasebesar 100% termasuk kategori sangat baik.Untuk mencapai indikator nilai evaluasi Laporan KinerjaInstansi Pemerintah dilaksanakan melalui tiga program yaitu :Program Peningkatan Pengembangan Sistem PelaporanCapaian Kinerja Dan Keuangan dengan kegiatanPenyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(SAKIP), Penyusunan Profil Dinas Kesehatan dan Penyusunandokumen perencanaan SKPD (Renstra dan RKA). AlokasiAnggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 32.289.000,- denganrealisasi sebesar Rp. 32.289.000,- (100%).

Dalam upaya untuk mencapai target indikator nilaievaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah terdapatbeberapa permasalahan, meliputi :

a. Pengukuran kinerja masih manualb. Indikator dan target sasaran belum sepenuhnya

dimanfaatkan untuk menilai kemajuan keberhasilanUpaya-upaya untuk mengatasi permasalahan

sehingga meningkatkan nilai evaluasi LkjIP yaitu :a. Mengupayakan untuk pembuatan aplikasi untuk

pengukuran kinerjab. Pembinaan dan bimbingan teknis untuk semua

pelaksana programc. Menyusun cascading dan rencana aksi yang lebih

konkrit dengan memperhatikan indikator dan targetkinerja.

Nilai Evaluasi Laporan Kinerja InstansiPemerintah

LKjIP 201739

Page 47: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974,tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, pasal 12 ayat (2)menyatakan bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraantugas pemerintahan dan pembangunan diperlukan PegawaiNegeri Sipil yang profesional, bertanggung jawab, jujur danadil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkansistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkanpada sistem prestasi kerja. Penilaian Prestasi Kerja PegawaiNegeri Sipil bertujuan untuk mengetahui kinerja individuPegawai Negeri Sipil, sebagai petunjuk kinerja unit sertakinerja organisasi.

Hasil pengukuran indikator persentase pegawai dengankinerja baik untuktahun 2017sebesar 98,51%dari target yang

ditetapkansebesar 98%sehingga capaiankinerja sebesar100,52%, termasukkategori sangatbaik.

Tabel 3.9Rata-rata Nilai Kinerja pegawai (SKP) Dinas Kesehatan

Kabupaten Badung Tahun 2017

INSTANSIPEMERINTAH

DAERAH

JUMLAHPEGAWAI

JMLSKP

NILAIRATA-RATA

PENILAIAN KINERJA

KETSANGATBAIK

BAIK

CUKUPKURAN

GBURUK

Dinas 86 85 85,86 0 85 0 1 PensiunPetang I 49 47 84,60 0 47 0 2 TubelPetang II 28 28 84,05 0 28 0Abiansemal I 56 56 84,47 0 56 0AbiansemalII

38 37 84,47 3 34 01 Tubel

AbiansemalIII

40 38 84,05 0 38 0 1Meninggal& 1 Tubel

AbiansemalIV

39 39 82,32 0 39 0

Mengwi I 65 65 86,20 0 65 0Mengwi II 48 48 83,78 1 47 0Mengwi III 48 48 88,57 7 41 0Kuta I 41 41 80,57 0 41 0Kuta II 23 23 82,22 0 23 0Kuta Utara 55 54 81,90 0 54 0 1 TubelKuta Selatan 51 48 83,30 0 48 0 2 Tubel + 1

SakitIFK 6 6 86,66 0 6 0Kabupaten 673 663 84,20 11 652 0

Persentase Pegawai dengan kinerjaBaik

LKjIP 201740

Page 48: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Rata-rata nilai kinerja pegawai tahun 2017 diukurdengan nilai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebesar 84,20termasuk kategori baik. Dari 673 total pegawai ASN di DinasKesehatan, yang mengisi SKP sebanyak 663 pegawai, sisanya10 orang tanpa SKP terdiri dari 7 pegawai tugas belajar, 1pegawai sakit permanen, 1 pegawai pensiun dan 1meninggal.

Program pendukung indikator Rata-rata nilai kinerjapegawai minimal baik yaitu : program pelayanan administrasiperkantoran dengan kegiatan pengadaan ATK dan programkemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dengankegiatan Pengabdian Masyarakat dan PeningkatanKompetensi Tenaga Medis di Kabupaten Badung. AlokasiAnggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 343.732.300,-dengan realisasi sebesar Rp. 249.227.458,- (72,51%).

Kendala dalam mencapai target indikator Rata-ratanilai kinerja pegawai minimal baik, meliputi :

a. Petugas kesehatan melaksanakan tugas belajarb. Ketepatan pembuatan SKP masih kurang

Upaya untuk mengatasi permasalahan sehinggameningkatkan Rata-rata nilai kinerja pegawai minimal baikyaitu :

a. Meningkatkan kinerja pegawaib. Menyusun rencana kinerja pegawai pada awal tahun

secara serempakc. Pengawasan lebih optimald. Menyusun cascading dan rencana aksi yang lebih

konkrit dengan memperhatikan indikator dan targetkinerja.

Tabel 3.10Pencapaian Sasaran Strategis 8

Di Kabupaten Badung Tahun 2017

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Kinerja

1 Persentase Ketersediaan Obatdan Vaksin Esensial diPuskesmas

% 100 95,55

95,55

2 Rata-rata waktu penyelesaianijin tenaga kesehatan

Jam 5 5,42 91,60

3 Persentase pemenuhan dankualitas sarana, prasarana danalat kesehatan sesuai standar

% 65 66,91

102,94

Hasil Capaian sasaran 8 Meningkatnya Kuantitas danKualitas Sumber Daya Kesehatan dengan 3 (tiga) indikatormenunjukkan bahwa capaian rata-rata sebesar 96,70 %berarti kinerja baik.

Sasaran strategis 8 :

Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sumber DayaKesehatan

LKjIP 201741

Page 49: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Pengukuran Indikator Ketersediaan Obat dan Vaksin diPuskesmas dengan mengambil 20 item obat dan vaksinindikator yang merupakan obat dan vaksin pendukungprogram kesehatan ibu, kesehatan anak, penanggulanganpenyakit, serta obat pelayanan kesehatan dasar yangbanyak digunakan dan terdapat di Formularium Nasional.

Hasil pengukuran indikator ketersediaan obat dan vaksindi Puskesmas untuk tahun 2017 sebesar 95,55% dari target100% sehingga capaiannya sebesar 95,55% sehingga

termasuk kategori sangat baik.Hasil capaian indikator

ketersediaan obat danvaksin diPuskesmas tahun 2017 diKabupaten Badung telahmelampaui target nasionalsebesar 83%.

Hasil perhitunganketersediaan obat dan vaksindi puskesmas untukKabupaten Badung tahun2017 seperti tabel berikut:

No Nama Obat SatuanTerkecil

TotalPemakai

Kebutuhan

SisaStock

%Obat/Vaksin

1 Albendazole Tablet 104.830 157.245 92.250 592 Amoxicillin 500 mg Tablet 492.715 739.073 614.100 833 Amoxicillin Syrup 8.582 12.873 - -4 Deksamethason Tablet 320.066 480.099 155.400 325 Diazepam 5 mg/ml Injeksi 46 69 60 876 Epinefrin (Adrenalin)

0,1% (sebagai HCl)Injeksi 120 180 70 39

7 Fitomenadion (Vit. K) Injeksi 96 144 540 3758 Furosemida 40 mg Tablet 5.070 7.605 600 89 Garam Oralit Serbuk 40.503 60.755 46.900 7710 Glibenklamida Tablet 47.361 71.042 156.700 22111 Kaptopril Tablet 173.865 260.798 107.300 4112 Magnesium Sulfat 20% Injeksi - - 20 -13 Metilergometrin

Maleat 0,200 mg-1 mlInjeksi 84 126 50 40

14 OAT dewasa Tablet 300 450 276 6115 Oksitosin Injeksi 612 918 565 6216 Parasetamol 500 mg tablet 800.439 1.200.65

92.413.50

0201

17 Tablet Tambah Darah Tablet 196.134 294.201 1.484.930

505

18 Vaksin BCG Injeksi 2.872 4.308 549 1319 Vaksin TT Injeksi 708 1.062 -20 Vaksin DPT/DPT-

HB/DPT-HB-HibInjeksi 7.603 11.405 943 8

Jumlah 1.911% Ketersediaan Obat dan Vaksin 95,55

Persentase Ketersediaan Obat dan VaksinEsensial di Puskesmas

LKjIP 201742

Page 50: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Untuk mencapai indikator ketersediaan obat danvaksin di Puskesmas dilaksanakan melalui tiga program yaitu:Program Pengadaan Obat Dan Perbekalan Kesehatandengan kegiatan Pengadaaan Obat dan PerbekalanKesehatan dan Optimalisasi Pengelolaan Obat. ProgramUpaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatanPenyelenggaraaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)Kefarmasian. Program Pengawasan Obat Dan Makanandengan kegiatan Pengawasan Obat di Apotik dan TokoObat Swasta di Wilayah Kabupaten Badung. AlokasiAnggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 3.908.173.400,-dengan realisasi sebesar Rp. 3.605.056.006,- (92,24%).

Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaianindikator ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmasmeliputi:

a.Laporan obat yang dikirim tidak lengkapb.Kurangnya

koordinasipengelola

obat dipuskesmas

dengan UPTInstalasi

farmasi danDinas

kesehatanKabupaten

Upaya-upaya yangdilakukan untuk

mengatasi permasalahan tersebut meliputi :a.Melakukan pembinaan tentang pengelolaan obat

dan vaksin di fasilias pelayanan kesehatan primerb.Melakukan koordinasi yang baik untuk pelaporan data

ketersediaan obat dan vaksin dari unit pelayanan keinstansi penanggung jawab kesehatan

c.Pemberian reward dan Punishment terhadappengelola obat.

Kualitas proses pengurusan perijinan salah satu diukurdengan rata-rata waktu penyelesaian perijinan. Prosesperijinan yang masih dilakukan di Dinas Kesehatan yaituperijinan untuk tenaga kesehatan meliputi dokter, bidan,perawat, perawat gigi, fisioterapis, refraksionis optisien,radiografer, tenaga kefarmasian, dan okupasi terapis.

Hasil rata-rata waktu penyelesaian perijinan tenagakesehatan di Kabupaten Badung untuk tahun 2017 sebesar5,42 hari dari target 5 hari sehingga capaiannya sebesar91,60% sehingga termasuk kategori sangat baik.Capaian indikator rata-rata waktu penyelesaian perijinantenaga kesehatan pada tahun 2017 lebih baik dibandingkandengan capaian tahun 2016 sebesar 11,5 hari.

Rata-rata waktu penyelesaian ijintenaga kesehatan

LKjIP 201743

Page 51: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

NO JENIS IJIN JUMLAH RATA-RATA WAKTUVISITASI NON

VISITASI1 SIP Dokter Spesialis 132 7 32 SIP Dokter Umum 300 7 33 SIP Dokter Gigi 106 7 34 SIP Dokter Intensip 80 0 35 SIK Bidan 317 0 36 SIP Bidan 12 8 37 SIK Perawat Gigi 16 0 38 SIK Perawat 566 0 39 SIP Perawat 4 8 3

10 SIP Tenaga TeknisKefarmasian

162 0 3

11 SIP Apoteker 138 0 312 SIK Tenaga Gizi 25 0 313 SIK Radiografer 22 0 314 SIK Fisioterafis 6 0 315 SIP Fisioterafis 2 10 316 SIK Refraksionis

Optisen4 0 3

17 SIP Ahli Tek. Lab.Medik

46 0 3

18 SIK Perekam Medis 2 0 3Total Rata-Rata 7,83 3Rata-rata Penyelesaian Ijin 5,42

Jenis ijin tenaga kesehatan yang dibuat sebanyak 18jenis ijin terdiri dari Surat ijin Praktek (SIP) dan Surat ijin Kerja(SIK. Jumlah proses ijin yang dikeluarkan sebanyak 1.940 ijin.Untuk mencapai indikator cakupan perijinan praktek tenagakesehatan dilaksanakan melalui program standarisasipelayanan kesehatan dengan kegiatan Penerbitan IjinSarana Pelayanan Kesehatan Swasta dan program kemitraanpeningkatan pelayanan kesehatan dengan kegiatanPembinaan dan Pengawasan klinik/ rumah sakit swasta/dokter/ bidan/ fisioterapis/ perawat/ optikal. AlokasiAnggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 106.042.300,-dengan realisasi sebesar Rp. 99.057.127,- (93,41%).

Dalam proses penerbitan ijin terdapat proseskunjungan lapangan (visitasi) dan tanpa proses kunjunganlapangan (non visitasi). Dalam proses pengurusan ijin ditemuibeberapa permasalahan meliputi;

a.Kurangnya tenaga dan sarana penunjangb.Kelengkapan administasi dlam pengurusan ijinc.Persyaratan teknis kelengkapan sarana pelayanan

kesehatan sebagai tempat praktek.Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mencapai

target indikator rata-rata waktu penyelesaian perijinantenaga kesehatan diantaranya penambahan tenaga untukkunjungan lapangan, melakukan penjadualan terhadapkunjungan lapangan, melakukan jasa konsultasi perijinanuntuk kelengkapan ijin.

LKjIP 201744

Page 52: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Standarisasi terhadap fasilitas pelayanan kesehatansalah satunya terpenuhinya sarana, prasarana dan alatkesehatan. Indikator persentase pemenuhan dan kualitassarana, prasarana dan alat kesehatan diukur dengan caramembandingkan antara sarana, prasarana dan alatkesehatan yang ada dengan standar yang ada.

Hasil capaian indikator persentase pemenuhan sarana,prasarana dan alat kesehatan di Kabupaten Badung untuktahun 2017 sebesar 66,91% dari target 65% sehingga

capaiannyasebesar 102,94%

sehinggatermasuk kategorisangat baik.

Distribusikelengkapan

sarana,prasarana danalat kesehatan di

KabupatenBadung tahun2017 seperti Tabelberikut :

No Puskesmas Kelengkapan Kumulasi(50S+10P+

60A)Sarana Prasarana Alkes

1 Kuta I 100 63,83 48,77 75,892 Petang II 100 52,17 35,41 69,383 Mengwi III 100 58,7 35,41 70,034 Abiansemal II 100 58,7 34,61 69,715 Mengwi II 100 69,57 32,06 69,786 Abiansemal III 100 47,83 31,42 67,357 Abiansemal I 89,19 44,68 29,81 60,998 Kuta Utara 100 50 29,35 66,749 Kuta Selatan 100 43,48 28,71 65,83

10 Kuta II 100 65,22 21,85 65,2611 Abiansemal IV 100 56,52 18,5 63,0512 Petang I 100 54,35 18,02 62,6413 Mengwi I 100 63,83 16,86 63,13

Rata-Rata 99,17 56,07 29,29 66,91

Untuk mencapai indikator persentase pemenuhansarana, prasarana dan alat kesehatan dilaksanakan melaluiProgram Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan SaranaDan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu DanJaringannya dengan kegiatan Pengadaan Alat KesehatanPuskesmas, Program Pemeliharaan Alat Kesehatan dengankegiatan Biaya Pemeliharaan Alat Kesehatan dan KalibrasiAlat Kesehatan. Program Program Pengadaan BahanPenunjang Medis dengan kegiatan Penyediaan Bahan -Bahan Penunjang Medis. Alokasi Anggaran untuk kegiatan ini

Persentase pemenuhan dan kualitassarana, prasarana dan alat kesehatansesuai standar

LKjIP 201745

Page 53: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

sebesar Rp. 22.833.409.600,- dengan realisasi sebesar Rp.20.883.166.433,- (91,46%).

Untuk mencapai indikator persentase pemenuhansarana, prasarana dan alat kesehatan ditemui beberapapermasalahan meliputi;

a.Pencatatan dan pelaporan tentang sarana, prasaranadan alat kesehatan belum lengkap

b.Pengadaan alkes belum mengacu pada kebutuhanpelayanan kesehatan dasar di fasilitas kesehatantingkat pertama (FKTP)Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mencapai

target indikator persentase pemenuhan sarana, prasaranadan alat kesehatan diantaranya perbaikan pencatatan danpelaporan, validasi sarana, prasarana dan alat kesehatanserta pengadaan kebutuhan sarana, prasarana dan alatkesehatan sesuai standar.

C. Akuntabilitas KeuanganAlokasi anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten

Badung yang bersumber dari APBD tahun 2017 sebesar Rp.372.677.979.392,00,-.

Realisasi anggaran pembangunan kesehatanbersumber dari APBD Kabupaten Badung sebesar 85,41%terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar 79,53% danbelanja langsung sebesar 87,73%.

Realisasi anggaran pembangunan kesehatanbersumber dari APBD Kabupaten Badung sebesar 85,41%terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar 79,53% danbelanja langsung sebesar 87,73%.

No JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI %

Anggaran Kesehatan 372.677.979.392 318.291.706.078 85,41

I Belanja Tidak Langsung 105.651.858.471 84.023.098.592 79,53

II Belanja Langsung 267.026.120.921 234.268.607.486 87,73

a. Belanja Pegawai 814.423.125,00 781.184.800,00 95,92

b. Belanja Barang &Jasa

208.174.753.601,44 188.505.033.262,92 90,55

c. Belanja Modal 58.036.944.195,00 44.982.389.423,00 77,51

LKjIP 201746

Page 54: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Alokasi anggaran tahun 2017 untuk pencapaiansasaran strategis sebesar Rp.231801965987,44,- denganrealisasi anggaran sebesar Rp.212310632756,99 sehinggaprosentase penyerapan sebesar 91,59%, sedangkan padatahun 2016 sebesar Rp. 50.077.545.100,- dengan realisasianggaran sebesar Rp. 40.585.370.975,46,- sehinggaprosentase penyerapan sebesar 81,04%.

D. Prestasi dan Penghargaan1. Juara I Lomba UKS Tingkat Propinsi Bali (SD 4 Benoa

Kuta Selatan)2. Juara I Lomba UKS Tingkat Propinsi Bali (TK.Cendekia

Harapan Kuta Selatan)3. Puskesmas Terakreditas Utama (Puskesmas Abiansemal

I, Petang I Dan Kuta Utara)4. Puskesmas Terakreditasi Madya (Puskesmas Mengwi I,

Mengwi III, Kuta Selatan, Kuta II, Abiansemal IV danAbiansemal III)

5. Puskesmas Terakreditasi Dasar ( Puskesmas Petang II).6. Juara I Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Propinsi

Bali, Kategori Kebidanan a.n. Ni Wayan Susianti(Puskesmas Petang I)

7. Juara I Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Propinsi Bali,Kategori Farmasi a.n. Luh Gede Krisna Listikawati(Puskesmas Abiansemal IV)

8. Juara I Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Propinsi Bali,Kategori Farmasi a.n. Ahmad Hafid Auliya A(Puskesmas Kuta I)

LKjIP 201747

Page 55: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas
Page 56: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

A. Kesimpulan1. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKjIP)

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung merupakan bentukpertanggungjawaban terhadap pemberi amanah, yangmenyajikan capaian 8 (delapan) sasaran strategis RenstraDinas Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2016-2021yang tercermin dari capaian indikator kinerja utama (IKU).

2. Hasil Pengukuran terhadap 8 sasaran strategis telahmencapai capaian kinerja sebesar 103,68% dengan

kategori sangat baik.3. Hasil pengukuran terhadap 25 indikator kinerja utama

(IKU) sasaran strategis menunjukkan semua sasaranstrategis dengan kategori sangat baik.

4. Dari 25 indikator kinerja utama sasaran strategis terdapat18 indikator (72%) yang telah mencapai kinerja ≥100%.

5. Alokasi anggaran untuk pencapaian sasaran strategissebesar Rp. 231.801.965.987,44,- dengan realisasianggaran sebesar Rp. 212.310.632.756,99,- denganprosentase penyerapan sebesar 91,59%.

LKjIP 201748

Page 57: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

B. Saran1. Meningkatkan upaya pencapaian indikator capaian

kinerja dengan kategorikurang melalui :

a. Meningkatkan indekskeluarga sehat melalui

peningkatanpenyuluhan/sosialisasi

pentingnya gerakanmasyarakat untuk hidupsehat (GERMAS),melaksanakan homecare serta meningkatkankemitraan dengansemua pemangkukepentingan.

b. Meningkatkan capaianpersentase pelayanankesehatan usia lansiamelalui revitalisasiposyandu lansia,koordinasi semua fasilitaskesehatan untuk

melaksanakanpelayanan kesehatanlansia, pencatatan danpelaporan sertapemenuhan sarana danprasarana.

c. Meningkatkan capaian Persentase bayi umur 0-11bulan yang mendapat Imunisasi Dasar Lengkapmelalui Pendataan sasaran, pelayanan imunisasi,kemitraan dengan dokter praktek, pemenuhansarana dan prasarana, monitoring evaluasi danpelaporan.

d. Meningkatkan capaian Cakupan pelayanankesehatan penderita penyakit tidak menular sesuaistandar dengan cara Koordinasi penganggarandengan Bappeda, melakukan penyuluhan dansosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkansemua komponen masyarakat

e. Meningkatkan capaian Cakupan pelayanankesehatan penderita penyakit menular langsungdan bersumber binatang sesuai standar dengancara Koordinasi penganggaran dengan Bappeda,mengefektifkan peran jumantik, melakukanpenyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakatdengan melibatkan semua komponen masyarakat.

f. Meningkatkan capaian Persentase KetersediaanObat dan Vaksin esensial di Puskesmas dengan carapembinaan, koordinasi dan reward/punishmentpengelolaan obat dan vaksin

g. Meningkatkan capaian Rata-rata waktupenyelesaian ijin tenaga kesehatan melaluipenambahan tenaga untuk kunjungan lapangan,melakukan penjadualan terhadap kunjunganlapangan, melakukan jasa konsultasi perijinan untukkelengkapan ijin.

LKjIP 201749

Page 58: DesignBy Matheys - dikes.badungkab.go.id · B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka Dinas

Design By Matheys