Desmodium intortum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Legume

Citation preview

MAKALAH AGROSTOLOGIAnatomi DesmodiumDesmodium intortum

Oleh :Kelompok: 3Kelas: D

Robi Pujiana200110130021Erna Faridah200110130029Aulia Fajrin200110130252Abhiyoso Bintang R.A200110130260Chairunnisa200110130266Rena Yulia200110130268Dinda Citra N200110130270Dedi Suranta P200110130333

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS PADJADJARANSUMEDANG2014

IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangHijauan adalah salah satu jenis bahan makanan ternak yang berasal dari tanaman dan mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh ternak. Berdasarkan penyajiannya, hijauan dibedakan menjadi hijauan segar (Kadar air > 80 %) dan hijauan kering (Kadar air < 80 %). Secara umum sumber bahan pakan untuk ternak dibagi menjadi 2 yaitu hijauan dan non hijauan. Berdasarkan asalnya, sumber hijauan banyak didapatkan dari jenis rumput, legum dan daun-daunan sedangkan sumber non hijauan banyak didapatkan dari biji-bijian dan bahan sumber mineral. Setiap jenis hijauan memiliki karakteristik yang berbeda diantaranya dari ciri, morfologi (bentuk, warna dan bau) dan nilai gizinya. Begitu pula pada jenis hijauan leguminosa.Pada bidang peternakan legum merupakan salah satu fondasi yang kuat dalam usaha peningkatan produksi protein hewani. Oleh karena itu, pemberiannya harus mencukupi kebutuhan ternak, baik untuk hidup maupun pertumbuhannya. Dalam makalah ini akan membahas tentang hijauan leguminosa pada jenis Desmodium Intortum.

1.2 Identifikasi Masalaha. Apa yang dimaksud dengan desmodium.b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan desmodium.c. Bagaimana manajemen pemeliharaan desmodium.

1.3 Maksud dan Tujuana. Untuk mengetahui apa itu desmodium.b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi desmodium.c. Untuk mengetahui manajemen pemeliharaan desmodium.

IIPEMBAHASAN2.1DeskripsiDesmodium daun hijau adalah nama lain dari desmodium intortum. Tanamanan ini berasal dari Amerika Tengah. Tumbuh merayap dan membelit (trailing). Memiliki akar tunggang yang kuat dan perakaran keluar dari setiap node batang yang menyinggung tanah yang lembab. Bentuk batang persegi, bertekstur kasar dan memilki panjang ruas 3-11 cm. Bentuk batang yang berlekuk, berbulu dan berwarna coklat kemerahan. Selebaran dan berjenis trifoliate (7 cm x 5 cm), memiliki bintik coklat kemerahan pada permukaan atas.. Bunga-bunga berwarna violet, dan jika sudah berwarna merah muda dan sudah berbuah maka akan membengkok ke arah tangkai bunga. Bunga tersebut lalu mengembangkan kemudian tersegmentasi membentuk polong berukuran 5 cm dengan 8-12 biji. Jika telah matang maka segmen tersebut akan terputus. Ada 595.000 biji per kg. Tanaman tahunan merupakan legum terbaik untuk padang penggembalaan tanpa irigasi di Tuchila, Nyasaland. Jenis legum ini dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah kecuali tanah asin tetapi toleran terhadap keadaan asam dan genangan air. Tanaman ini tumbuh pada ketinggian tempat 200-3.000 m dpl dengan curah hujan 900 m dpl. Legum ini dapat diperbanyak dengan stek atau biji dengan kebutuhan 2-3 Kg/ha.

Klasifikasi Desmodium IntortumDivisi:Magnoliophyta

Kelas:Magnoliopsida

Bangsa:Rosales

Suku:Caesalpiniaceae

Marga:Desmodium

Jenis:Desmodium intortum

(ITB, 2014)

2.2Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan2.2.1Toleransi Terhadap KekeringanLebih tahan kering dibandingkan silver leaf Desmodium, tetepi kurang sesuai untuk daerah-daerah dengan curah hujan kurang dari 1000 mm/tahun. Tanaman ini adalah tanaman musim hangat tapi bisa juga tumbuh di musim dingin, misalnya pada ketinggian moderat di daerah tropis dan ketinggian rendah di daerah subtropics pertumbuhannya lebih baik daripada didaerah dataran rendah tropis. Tanaman ini tumbuh dengan baik di musim dingin meskipun rentan oleh timbunan es. Pertumbuhan optimum pada 25-30 C 2.2.2KetinggianTanaman ini tumbuh pada ketinggian tempat 200 sampai 3.000 m dpl dengan curah hujan 900 m dpl. 2.2.3Curah HujanTanaman ini biasanya membutuhkan lebih dari 900 mm curah hujan dengan musim kemarau moderat kurang dari 6 bulan, tapi akan tumbuh dalam kondisi yang jauh lebih basah (> 3.000 mm) di luar Amerika Selatan. Toleransi terhadap genangan air atau banjir lebih baik daripada D. uncinatum. Titik layu lebih rendah jika dibandingkan dengan 'Silverleaf' tetapi mencapai titik layu dalam kondisi kering berkepanjangan. Di Zimbabwe, 'Silverleaf' dengan akar tunggang yang kuat, terbukti jelas lebih toleran terhadap kekeringan dari 'Greenleaf'.2.2.4Jenis TanahTumbuh pada kisaran tanah yang lebih luas berpasir. Membentuk material organis atau dekomposisi diatas tanah yang berpair sehingga daya ikat air tanah diperbaiki. Lebih suka pada kesuburan sedang dan pH > 5. Hal ini menunjukan bahwa D. Intortum tidak toleran terhadap salinitas atau Alumunium dan Mn yang tinggi. 2.3Manajemen Pemeliharaan2.3.1Nilai nutrisiDaun D. intortum memiliki kandungan protein yang tinggi, tetapi juga mengandung tanin yang terkondensasi. In vitro cerna berkisar 52,5-56,6% pada pertumbuhan tanaman yang cukup muda. Pada akhir berbunga memungkinkan untuk menyediakan pakan yang mudah dicerna.2.3.2. PalatabilitasDesmodium intortum tidak terlalu cocok karena mengandung tanin yang tinggi, oleh karena itu memerlukan manajemen penggembalaan dengan hati-hati. Biasanya jenis legum ini di berikan sedikit kepada ternak dengan kombinasi rerumputan, sebagai bahan tambahan saja untuk memenuhi kebutuhan protein ternak. 2.3.3.Produksi Biji/hektarPertumbuhan bunga lebih lambat dari D. Uncinatum, dengan demikian produksi benih kurang dapat diandalkan. Panen mekanik dibuat sulit oleh pematangan tidak merata benih dan sifat menempel dari polong yang bisa 'bola-up'. Stand yang windrowed dan dibiarkan kering selama 2 minggu sebelum ditumbuk oleh pemanen pick-up dengan menggunakan kemungkinan kecepatan gendang tertinggi dan pengaturan cekung dekat. Hasil panen 80-100 kg / ha benih yang umum, meskipun hasil yang lebih tinggi telah dilaporkan dari utara Natal, Afrika Selatan. (Riwu Kaho Michael,2006)2.3.5Produksi BK dan Segar/hektarHasil DM dalam produksi BK sebanyak dari 12-19 ton / ha / thn.2.3.6Pengaruh Terhadap Produksi TernakPada tumbuhan legum jenis ini tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi ternak. Tapi berpengaruh dan menunjang terhadap pertumbuhan rumput sebagai hijauan makanan ternak. Menurut Henzell dan Vallis (1975), untuk mempertinggi transfer hasil fiksasi nitrogen adalah menggunakan tanaman leguminosa sebagai pupuk hijau, atau mengembalikan sebagian nitrogen kotoran ternak karena tanaman leguminosa digunakan sebagai hijauan pakan (Whitehead, 1970). Permasalahannya adalah bahwa kebanyakan tanaman biji bijian yang tumbuh tinggi akan menaungi leguminosa yang tumbuh bersama dibawahnya, akibatnya laju fotosintesis dan kemampuan fiksasi nitrogen juga turun (Sumarsono,2006). Ternak yang digembalakan pada pastura campuran rumput dan leguminosa mengembalikan sebagian nitrogen dari hijauan yang dimakan ternak melalui kotoran ternaknya (Whitehead, 1970). Disinilah secara teoritis dimungkinkan bahwa nitrogen hasil fiksasi oleh leguminosa dikembalikan ke tanah dan diserap oleh rumput. Sedangkan menurut Whitney dan Kanehiro (1967), tanpa penggembalaan ternak juga terjadi transfer nitrogen dari leguminosa kepada rumput dalam pastura campuran tersebut. Peneliti disini menyimpulkan menyimpulkan bahwa pada Desmodium intortium bagian daun yang gugur lebih penting sebagai sumber transfer nitrogen dibandingkan pencucian bagian hidup tanaman atau lepasnya bintil dan akar akibat defoliasi. Transfer nitrogen umumnya sangat kecil pada awal pertumbuhan leguminosa, selanjutnya sangat tergantung dari frekuensi dan intensitas defoliasi, ada tidaknya hewan dan iklim yang mempengaruhi imbangan antara fiksasi nitrogen dan fotosintesa. (Sumarsono, 2006).

2.3.7Manajemen Pemotongan/PenggembalaanTanaman dewasa ini tidak dapat berdiri sendiri secara konstan pada penggembalaan berat atau pada penggundulan berat di mana titik-titik tumbuh dihapuskan. Jika tanaman ini berdiri sendiri maka akan menjadi tanaman inidividu yang sangat kecil. Dalam penggembalaannya perlu disesuaikan dengan tekanan penggembalaan untuk mempertahankan situs bud dan material daun. Dibeberapa padang rumput D. intortum bertahan selama lebih dari 6 tahun. Tanaman ini digunakan untuk padang rumput jangka panjang. Hal ini juga digunakan dalam padang rumput irigasi, konservasi sebagai jerami dan silase, untuk sistem cut-and-carry, dan sebagai penutup tanah di mana daun musim gugur berlimpah dan hasilnya dekomposisi lambat dalam lapisan duff jauh di bawah tanaman. Kebakaran tidak seperti api tapi akan bertunas kembali dari batang bawah.

IIIKESIMPULAN

Desmodium intortum merupakan leguminosa perennial, tumbuh merayap dan membelit (trailing) Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan desmodium intortum adalah toleransi terhadap kekeringan, ketinggian tanah, jenis tanah, dan curah hujan Menejemen pemeliharaan desmodium intortum diantaranya nilai nutrisi, palatabilitas, produksi biji/ha

DAFTAR PUSTAKAhttp://dombafarm.wordpress.com/pakan-terna/bahan-pakan-ternak/ (Diakses pada tanggal 16 November 2014)

ITB, 2014. Klasifikasi Tumbuhan Desmodium intortumhttp://www.sith.itb.ac.id/herbarium/ (Diakses pada tanggal 16 November 2014)

Sumarsono.2006.Peran Tanaman Pakan Dalam Intervensi Pertanian Berwawasan.Laboratorium Ilmu Tanaman Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan TernakFakultas Peternakan Universitas Diponegoro

Michael Riwu Kaho.2006. Padang Rumput Dan Peternakan Lahan Kering. http://makati24.blogspot.com/2009/03/pengumuman-tugas-padang-rumput-dan.html . (diakses 2 November 2014)