73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA TESIS Disusun untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : NIK AMAH S.4309019 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2011

DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN

GO PUBLIC DI INDONESIA

TESIS

Disusun untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

NIK AMAH

S.4309019

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2011

Page 2: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

M O T T O

Dan sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari suatu amalan, maka bersungguh-sungguhlah

dalam mengerjakan amalan lainnya. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(QS Alam Nasyrah: 6-8)

My Life for My Love My Love is Allah n’ All People whom Love me

(Nik Amah)

Page 6: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

karunia-Nya, sehingga tesis yang berjudul “Determinan Kebijakan Dividen

Perusahaan Go Public Di Indonesia” dapat terselesaikan dengan baik. Tesis ini

disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains Program

Studi Magister Akuntansi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Menyadari dalam penyusunan tesis ini penulis tidak dapat terlepas dari

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis dengan

segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta;

2. Prof. Dr. Suranto, M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta;

3. Dr. Wisnu Utoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta;

4. Dr. Bandi, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Magister Akuntansi;

5. Drs. Muhammad Agung Prabowo M.Si., Ph.D., Ak., selaku Sekretaris

Program Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta;

6. Dr. Payamta, M.Si., Ak, CPA., selaku Dosen Pembimbing I, atas segala

informasi, arahan, dan bimbingan dalam penyusunan tesis ini;

Page 7: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

7. Anas Wibawa, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing II, atas segala

informasi, arahan, dan bimbingannya;

8. Seluruh staf pengajar Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret

Surakarta atas ilmu yang telah diberikan;

9. Ibu dan Bapak tercinta atas motivasi, doa dan dukungannya;

10. Semua kakak (mas Anto, mb. Anik, mb. Rum, mas Rus, mb. Lis, mas Arif)

dan keponakanku (Julham, Rifda, Akem, Abel) tersayang yang selalu

memberikan semangat, doa dan keceriaan;

11. Bapak Sigit, atas segala bantuan, cinta dan kasih sayang yang diberikan;

12. Teman-teman Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Angkatan VIII, IX, dan X atas semua kerjasamanya;

13. Rekan kerja di IKIP PGRI Madiun atas semua motivasi dan dukungannya;

14. Teman-teman di kos Mama, kos Catleya, MP3, kontrakan Sigma atas semua

kerja sama dan dukungannya.

Peneliti menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini.

Oleh karena itu, penulis selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun demi perbaikan tesis. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu akuntansi.

Surakarta, Juni 2011

Peneliti

Page 8: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ............................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

ABSTRAK ............................................................................................................ xiv

ABSTRACT .......................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ......... 11

A. Investasi Saham .................................................................................... 11

B. Kebijakan Dividen ................................................................................ 14

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 18

Page 9: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Halaman

D. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis ............................ 21

BAB III METODA PENELITIAN ....................................................................... 36

A. Metode Penelitian .................................................................................... 36

1. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 36

2. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ........................................... 37

B. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 37

C. Analisis Data ........................................................................................... 40

1. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 40

a. Normalitas Data.................................................................................. 40

b. Multikolinieritas ................................................................................. 40

c. Autokorelasi ....................................................................................... 41

d. Heteroskedastisitas ............................................................................. 41

2. Pengujian Hipotesis............................................................................... 42

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 44

A. Hasil Pengumpulan Data ...................................................................... 44

B. Statistik Deskriptif ................................................................................ 45

C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 47

D. Uji Hipotesis........................................................................................ 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 56

A. Kesimpulan .......................................................................................... 56

B. Implikasi ............................................................................................... 57

C. Keterbatasan ......................................................................................... 57

Page 10: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Halaman

D. Saran ..................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 58

LAMPIRAN

Page 11: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Hasil Pengambilan Sampel ........................................................................... 44

2 Statistik Deskriptif ........................................................................................ 45

3 Uji Normalitas Data ...................................................................................... 48

4 Uji Multikolinieritas ...................................................................................... 48

5 Uji Autokorelasi ............................................................................................ 49

6 Koefisien Determinasi................................................................................... 51

7 Nilai F ........................................................................................................... 51

8 Nilai t............................................................................................................. 52

Page 12: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 21

2 Uji Heteroskedastisitas .................................................................................. 50

Page 13: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Data Penelitian .............................................................................................. 67

2 Statistik Deskriptif ........................................................................................ 76

3 Uji Normalitas Data ...................................................................................... 77

4 Uji Regresi .................................................................................................... 78

Page 14: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA

NIK AMAH S.4309019

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas,

kesempatan investasi, risiko dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan go public di Indonesia tahun 2006 sampai dengan tahun 2008.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel diambil dengan menggunakan metoda purposive sampling. Hipotesis diuji dengan menggunakan regresi berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa: profitabilitas, likuiditas, kesempatan investasi, risiko perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen perusahaan; dan masing-masing variabel independen tersebut berpengaruh secara parsial terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kata kunci : profitabilitas, likuiditas, kesempatan investasi, risiko perusahaan,

ukuran perusahaan, kebijakan dividen.

Page 15: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

DIVIDEND POLICY DETERMINANTS OF GO PUBLIC COMPANY IN INDONESIA

NIK AMAH S.4309019

This research tests the effect of profitability, liquidity, investment opportunity, risk, and firm’s size on dividend policy of go public company in Indonesian over the period 2006-2008.

Population of this research is all of public companies that listed at Indonesian Stock Exchange. Sampling method uses purposive sampling method. Hypothesis test uses multiple regression analysis.

The results of this research show that: profitability, liquidity, investment opportunity, risk, and firm’s size simultaneously affect on dividend policy; and each of independent variables partially affects on dividend policy. Keyword : profitability, liquidity, investment opportunity, risk, firm’s size,

dividend policy.

Page 16: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN

GO PUBLIC DI INDONESIA

TESIS

Disusun untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

NIK AMAH

S.4309019

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 17: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan

sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi para pemegang saham

(Wahyudi dan Pawestri, 2006). Manajer bertugas membuat berbagai

kebijakan keuangan yang berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan

dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Salah satu kebijakan

tersebut adalah kebijakan dividen perusahaan.

Ahmed dan Javid (2009) menyebutkan bahwa perilaku kebijakan

dividen perusahaan merupakan isu yang mengundang perdebatan dalam

literatur keuangan dan cukup mendapatkan perhatian pada negara berkembang

dan emerging markets. Juhmani (2009) menjelaskan bahwa kebijakan dividen

merupakan kebijakan keuangan penting yang perlu mendapat perhatian, tidak

hanya dari sisi perusahaan, tetapi juga pemegang saham, karyawan dan

regulator.

Manajer memiliki kepentingan yang berbeda dengan shareholder. Di

satu sisi, pihak manajemen cenderung menahan kas untuk melunasi hutang

dengan maksud bahwa pengurangan hutang akan mengurangi cash outflow

berupa interest expense atau meningkatkan investasi yang dapat memberikan

pengembalian berupa cash inflow bagi perusahaan (Suharli, 2007). Di sisi lain,

shareholder mengharapkan dividen kas dalam jumlah yang relatif besar

Page 18: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

karena ingin menikmati hasil investasi pada saham perusahaan (Suharli,

2007). Perbedaaan kepentingan inilah yang dianggap sebagai konflik

keagenan dalam teori agensi (Jensen dan Meckling, 1976).

Perusahaan mengeluarkan biaya untuk mengatasi konflik keagenan

yang disebut dengan biaya keagenan (agency cost) yang meliputi pengeluaran

monitoring, pengeluaran bonding, dan residual loss (Jensen dan Meckling,

1976). Mekanisme pengawasan shareholder terhadap manajemen diterapkan

untuk meminimalkan biaya keagenan (agency cost) ini. Mekanisme

pengawasan tersebut adalah kebijakan dividen. Shareholder menjaga agar

manajemen tidak terlalu banyak memegang kas karena akan menstimulus

manajemen untuk menikmati kas tersebut demi kepentingannya sendiri

(Suharli, 2007). Di pihak lain, manajemen mempertahankan kebijakan

pembayaran dividen, sekurang-kurangnya pembagian dividen saham (stock

dividend) untuk menjaga kestabilan harga saham (Suharli, 2007).

Beberapa teori mengenai kebijakan dividen dapat menjelaskan

determinan kebijakan dividen. Teori tersebut antara lain adalah signaling

theory, bird in the hand theory, dan the residual theory of dividends. Signaling

theory menyatakan bahwa kebijakan dividen memberikan sinyal mengenai

efisiensi dan prospek perusahaan yang meliputi profitabilitas dan likuiditas

perusahaan (Alli; Khan; dan Ramirez, 1993).

The residual theory of dividends menyatakan bahwa perusahaan akan

membayarkan dividen hanya ketika menhghasilkan keuntungan yang tidak

digunakan untuk berinvestasi (Brigham; Gapenski; dan Daves, 1998).

Page 19: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kebijakan dividen merupakan residual dari aus kas bebas. Perusahaan dengan

kesempatan investasi tinggi akan membayarkan dividen yang rendah (Ahmed

dan Javid, 2009). Bird in the hand theory menyebutkan bahwa return saham

yang disyaratkan oleh investor meningkat jika pembagian dividen dikurangi.

Penganut bird in the hand theory memandang bahwa dividen tinggi adalah

yang terbaik, karena investor menyukai kepastian pengembalian investasinya

dan mengantisipasi risiko ketidakpastian tentang kebangkrutan perusahaan

(Jensen dan Meckling, 1976). Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan

pengaruh positif antara risiko dan dividen perusahaan.

Juhmani (2009) menjelaskan bahwa kebijakan dividen pada satu sisi

dapat meningkatkan nilai perusahaan, namun pada sisi lain kebijakan dividen

dapat berdampak pada tidak tersedianya pendanaan internal yang

menyebabkan perusahaan bergantung pada pendanaan eksternal dan dapat

mengganggu proses ekspansi perusahaan. Dividen adalah peningkatan

kesejahteraan bagi pemegang saham, namun apabila dividen terlalu besar

dapat menyebabkan perusahaan tidak memiliki dana untuk melakukan re-

investasi di masa depan. Kebijakan dividen dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor tersebut bisa bervariasi dari satu negara dengan negara lain.

Beberapa penelitian telah mencoba meneliti tentang determinan

kebijakan dividen dengan tujuan memberikan penjelasan tentang beberapa

faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan. Suharli dan

Oktorina (2005) menguji kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi

tingkat pengembalian investasi berupa pendapatan dividen, dengan

Page 20: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

menggunakan tiga variabel yaitu profitabilitas (ROI), likuiditas (CR), dan

hutang (DER). Suharli dan Oktorina (2005) menyimpulkan bahwa tingkat

profitabilitas dan likuiditas mempunyai hubungan positif dengan kebijakan

dividen, sedangkan tingkat leverage mempunyai hubungan negatif dengan

kebijakan dividen.

Penelitian oleh Jum’ah dan Carlos (2008) memberikan hasil bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen tunai adalah

profitabilitas, likuiditas, kesempatan investasi dan ekspansi, persepsi investor,

risiko perusahaan dan ukuran perusahaan. Anil dan Kapoor (2008) meneliti

pengaruh faktor current and anticipated earnings, liquidity, corporate tax, risk

(beta), growth opportunities terhadap kebijakan dividen, dan menyimpulkan

hanya liquidity (likuiditas) dan risk (risiko) yang berpengaruh terhadap

kebijakan dividen.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Suharli dan Oktorina

(2005). Peneliti menambahkan dua variabel yaitu kesempatan investasi dan

ukuran perusahaan dengan mengacu pada penelitian Juma’h dan Carlos

(2008). Peneliti juga mengacu pada pernyataan Alli et al. (1993) bahwa

dividen memberikan sinyal informasi kepada para investor mengenai efisiensi

perusahaan termasuk profitabilitas, likuiditas dan kesempatan investasi.

Kesempatan investasi menandakan bahwa perusahaan sedang tumbuh.

Kesempatan investasi yang diwujudkan perusahaan dengan penambahan

aktiva tetap kemudian akan terakumulasi dalam total aktiva dimana total

aktiva tersebut menunjukkan ukuran perusahaan. Pemikiran ini menjadi dasar

Page 21: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

peneliti memasukkan ukuran perusahaan sebagai salah satu variabel dalam

penelitian ini.

Motivasi peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk memberikan

informasi mengenai determinan kebijakan dividen yang bermanfaat bagi

investor dan perusahaan. Investor dapat mempertimbangkan aspek

profitabilitas, likuiditas, kesempatan investasi, risiko, dan ukuran perusahaan

ketika akan melakukan keputusan investasi karena aspek tersebut berdampak

pada dividen yang diterima. Pada sisi lain, perusahaan dapat memberikan

sinyal positif melalui kebijakan dividen kepada investor sehingga akan

meningkatkan nilai perusahaan. Peneliti menilai perlu melakukan penelitian

kembali tentang determinan kebijakan dividen di Indonesia karena adanya

perbedaan hasil penelitian. Beberapa penelitian tersebut antara lain Ahmed

dan Javid (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif

terhadap kebijakan dividen, namun Anil dan Kapoor (2008) tidak menemukan

hubungan antara profitabilitas dan kebijakan dividen perusahaan.

Juhmani (2009) menyatakan bahwa penelitian tentang kebijakan

dividen antar negara dapat memberikan hasil yang berbeda tergantung kondisi

negara tersebut. Afza dan Mirza (2010) menyebutkan bahwa set kesempatan

investasi berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Di sisi lain,

Wahyudi dan Pawestri (2006) menyatakan bahwa investor menyukai dividen

sehingga terkadang mengabaikan kesempatan investasi yang ditandai dengan

tingkat pertumbuhan dan lebih menyukai jika arus kas yang ada dibagikan

dalam bentuk dividen. Aspek likuiditas juga menarik untuk diteliti karena

Page 22: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Juma’h dan Carlos (2008) menemukan hubungan positif antara likuiditas dan

dividen, namun apabila likuiditas ditujukan untuk aktivitas investasi di masa

depan atau ditahan dalam bentuk kas atau ditujukan untuk membayar hutang,

maka pengaruh antara likuiditas dan dividen bisa negatif.

Risiko perusahaan juga merupakan variabel yang perlu diteliti

kembali sebagai faktor penentu kebijakan dividen. Kapoor, Anil, dan Misra

(2010) menyebutkan bahwa risiko perusahaan berpengaruh negatif terhadap

kebijakan dividen perusahaan. Di sisi lain, risiko yang tinggi juga dapat

menyebabkan investor meminta perusahaan meningkatkan return mereka

karena adanya risiko yang semakin besar.

Faktor ukuran perusahaan juga perlu diteliti kembali sebagai salah

satu determinan kebijakan dividen perusahaan. Osman dan Mohammed (2010)

menyebutkan bahwa ukuran perusahaan akan berdampak positif terhadap

pembayaran dividen tetapi menurut Jensen dan Meckling (1976) apabila

investor berorientasi jangka panjang, maka perusahaan hendaknya membagi

dividen dalam jumlah kecil agar pertumbuhan perusahaan semakin tinggi,

perusahaan beroperasi lebih stabil dan memiliki prospek keuntungan yang

baik di masa depan.

Perbedaan antara hasil penelitian dengan fenomena yang ada juga

menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian kembali mengenai

kebijakan dividen di Indonesia. Dalam prakteknya, perusahaan cenderung

membayarkan dividen relatif stabil, tanpa melihat peningkatan atau penurunan

laba. Kemungkinan penyebabnya adalah bahwa dividen mempunyai

Page 23: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kandungan informasi, dimana peningkatan atau penurunan pembayaran

dividen sering ditafsirkan sebagai keyakinan manajemen akan prospek

perusahaan. Peningkatan pembayaran dividen ditafsirkan sebagai harapan

manajemen akan meningkatnya kinerja perusahaan di masa datang.

Sebaliknya, penurunan pembayaran dividen ditafsirkan akan memburuknya

kondisi perusahaan di masa datang (Husnan, 2000).

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang disampaikan di atas,

peneliti mengambil judul “DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN

PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA”.

B. Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan hasil penelitian

tentang kebijakan dividen antar negara (Juhmani, 2009). Hal ini membuat

peneliti tertarik untuk meneliti tentang determinan kebijakan dividen pada

perusahaan go public di Indonesia. Kemampuan perusahaan membayarkan

dividen merupakan fungsi dari keuntungan. Perusahaan dengan tingkat

keuntungan (profitabilitas) serta cash flow tinggi cenderung memiliki masalah

keagenan, oleh karena itu perusahaan membayarkan dividen yang tinggi pula

untuk mengurangi masalah keagenan dan mengurangi free cash flow (Sawicki,

2002).

Perusahaan yang likuid adalah perusahaan yang mampu dengan segera

membayar kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas atau cash flow position

juga merupakan faktor penting penentu dividend payouts. Menurut Alli et al.

Page 24: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

(1993) pembayaran dividen tergantung pada cash flow yang lebih

merefleksikan kemampuan perusahaan untuk membayara dividen.

Perusahaan dengan kesempatan investasi yang tinggi akan merasa

perlu untuk menjaga pembayaran dividen minimum untuk menghindari

external financing costs, dan untuk memenuhi kebutuhan investasinya

(Rozeff, 1982; Holder, Langrehr, dan Hexter, 1998). Menurut Masulis dan

Trueman (1986) perusahaan yang memiliki banyak kesempatan

menguntungkan lebih memilih untuk tidak membayarkan dividen dan

melakukan penggunaan retained earnings (laba ditahan) untuk mencukupi

kebutuhan investasi. Pernyataan Rozeff (1982), Holder et al. (1998), serta

Masulis dan Trueman (1986) ini sesuai dengan the residual theory of

dividends yang menyebutkan bahwa perusahaan akan membagikan dividen

hanya ketika menghasilkan keuntungan yang tidak digunakan untuk

berinvestasi.

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bird in the hand theory

memandang bahwa dividen tinggi adalah yang terbaik, karena investor lebih

suka kepastian tentang pengembalian investasinya serta mengantisipasi risiko

ketidakpastian tentang kebangkrutan perusahaan. Dividen adalah tingkat

pengembalian yang pasti bagi investor sehingga ketika risiko perusahaan

meningkat maka investor dapat meminta perusahaan tingkat pengembalian

yang lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa hubungan antara risiko perusahaan

dengan kebijakan dividen adalah positif.

Page 25: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Ukuran perusahaan juga merupakan faktor yang mempengaruhi

kebijakan dividen (Juhmani, 2009). Semakin besar ukuran dan profitable suatu

perusahaan maka akan semakin besar pula dividen yang dibayarkan.

Sesuai dengan pemaparan latar belakang permasalahan yang ada,

pertanyaan penelitian dapat dirumuskan berikut ini.

1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

perusahaan?

2. Apakah likuiditas perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan

dividen perusahaan?

3. Apakah kesempatan investasi berpengaruh negatif terhadap kebijakan

dividen perusahaan?

4. Apakah risiko perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan

dividen perusahaan?

5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan

dividen perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian dapat

dijelaskan sebagai berikut ini.

1. Menguji tentang pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen

perusahaan.

2. Menguji tentang pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen

perusahaan.

Page 26: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

3. Menguji tentang pengaruh kesempatan investasi terhadap kebijakan

dividen perusahaan.

4. Menguji tentang pengaruh risiko perusahaan terhadap kebijakan dividen

perusahaan.

5. Menguji tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen

perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak

yang bersangkutan.

1. Investor

Investor dapat menggunakan sinyal yang diberikan perusahaan berkaitan

dengan kebijakan dividen untuk mengetahui prospek perusahaan di masa

yang akan datang dalam pengambilan keputusan investasi.

2. Perusahaan

Perusahaan dapat memberikan sinyal positif atau informasi melalui

kebijakan dividen kepada para investor dan menjadi masukan untuk

pengambilan keputusan bagi perusahaan.

3. Akademisi

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan atau informasi dan

sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya tentang

kebijakan dividen.

Page 27: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Investasi Saham

Tandelilin (2001) menjelaskan investasi sebagai suatu komitmen atas

sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan

tujuan memperoleh sejumlah dana keuntungan di masa yang akan datang.

Jogiyanto (2000) mengartikan investasi sebagai penundaan-penundaan

konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama

periode waktu tertentu. Keputusan untuk melaksanakan investasi tersebut

didasarkan pada tingkat return yang diharapkan, tingkat risiko, serta

hubungan antara return dan risiko.

Investasi yang paling banyak dikenal masyarakat adalah investasi

dalam bentuk saham. Menurut Tandelilin (2001) saham merupakan surat

bukti kepemilikan atas asset perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.

Investor dengan kepemilikan saham suatu perusahaan memiliki hak atas

pendapatan dan kekayaan perusahaan tersebut setelah dikurangi dengan

pembayaran semua kewajiban perusahaan.

Sampai saat ini ada dua jenis saham yang diperdagangkan di pasar

modal yaitu saham biasa dan saham preferen. Jika perusahaan hanya

mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa

(common stock). Saham preferen (preferred stock) merupakan saham yang

mempunyai sifat gabungan antara saham biasa dengan saham obligasi.

Page 28: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1. Saham Biasa (Common Stock)

Beberapa hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa adalah

hak kontrol, hak menerima pembagian keuntungan dan hak preemptive

(Jogiyanto, 2000).

a. Hak kontrol, yaitu pemegang jenis saham ini berhak memilih dewan

direksi. Ini berarti pemegang saham mempunyai mempunyai hak

untuk mengontrol siapa yang akan memimpin perusahaannya.

b. Hak menerima pembagian keuntungan, yaitu hak pemegang saham

biasa untuk mendapatkan bagian keuntungan perusahaan.

c. Hak preemptive, yaitu hak untuk mendapatkan presentase kepemilikan

yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham

untuk tujuan melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan

melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai.

2. Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen adalah saham yang diperjualbelikan dengan

memberikan suku bunga yang tetap kepada investor. Karakteristik dari

saham preferen adalah memiliki hak preferen terhadap dividen dan hak

preferen pada waktu likuidasi (Jogiyanto, 2000).

a. Hak preferen terhadap dividen, yaitu hak untuk menerima dividen

terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa.

b. Hak preferen pada waktu likuidasi, yaitu hak pemegang saham

preferen untuk mendapatkan terlebih dahulu aktiva perusahaan

dibandingkan dengan pemegang saham biasa pada saat terjadinya

Page 29: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

likuidasi. Besarnya hak atas aktiva pada saat likuidasi adalah sebesar

nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum

dibayar jika bersifat kumulatif.

Untuk menarik minat investor terhadap saham preferen dan untuk

memberikan beberapa alternatif yang menguntungkan baik bagi investor

atau bagi perusahaan yang mengeluarkan saham preferen, maka beberapa

saham preferen telah dibentuk sebagai berikut ini.

a. Convertible Preferred Stock

Untuk menarik minat investor yang menyukai saham biasa,

beberapa saham preferen menambah bentuk di dalamnya yang

memungkinkan pemegangnya untuk menukar saham ini dengan

saham biasa dengan rasio penukaran yang sudah ditentukan. Saham

preferen yang dapat dikonversikan ke saham biasa seperti ini disebut

dengan convertible preferred stock.

b. Callable Preferred Stock

Callable preferred stock adalah saham preferen yang

memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan untuk

membeli kembali (menebus) saham ini dari pemegang saham pada

tanggal tertentu di masa mendatang dengan nilai tertentu. Harga

tebusan ini biasanya lebih tinggi dari nilai nominal sahamnya.

c. Floating atau Adjustable-rate Preferred Stock

Saham preferen semacam ini tidak membayar dividen secara

tetap. Tingkat dividen yang dibayar tergantung dari tingkat return dari

sekuritas treasury bill.

Page 30: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

B. Kebijakan Dividen

Menurut Baridwan (2004) pembagian dividen adalah pembagian laba

perusahaan kepada para pemegang saham. Dividen yang diterima oleh

pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar saham yang

dimiliki. Suharli (2007) mengartikan pembagian dividen sebagai pembagian

laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah

saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Terkait dengan dividen

terdapat tiga tanggal penting yaitu pengumuman, pencatatan, dan pembayaran

atau pembagian. Pada umumnya dividen tunai lebih menarik daripada dividen

saham. Dalam PSAK No. 23, Ikatan Akuntan Indonesia (2004) merumuskan

dividen sebagai distribusi laba kepada pemegang saham sesuai dengan

proporsi mereka dari jenis modal tertentu.

Menurut Tandelilin (2001) terdapat beberapa bentuk dividen yang

dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham.

1. Dividen Kas (Cash Dividends)

Dividen kas adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk uang

tunai (kas). Dividen kas merupakan bentuk yang paling umum yang

dibagikan oleh perusahaan. Apabila perusahaan memutuskan akan

membagikan dividen dalam bentuk dividen kas maka perusahaan harus

mempertimbangkan apakah jumlah uang kas yang ada dalam perusahaan

mencukupi untuk pembagian dividen tersebut atau tidak.

Page 31: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Dividen Aktiva Selain Kas (Property Dividends)

Selain dalam bentuk kas, dividen dapat pula dibagikan dalam

bentuk aktiva selain kas disebut property dividends. Aktiva lain yang

dibagikan bisa berbentuk surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh

perusahaan, barang dagangan, dan aktiva-aktiva lainnya.

3. Dividen Utang (Scrip Dividends)

Kadang-kadang saldo kas yang ada dalam perusahaan tidak

mencukupi untuk pembagian dividen, sedangkan laba yang tidak dibagi

saldonya mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. Jika terjadi

demikian, pimpinan perusahaan akan mengeluarkan scrip dividends, yaitu

janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang.

4. Dividen Likuidasi

Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan

pembagian laba dan sebagian lagi merupakan pengembalian modal.

Biasanya modal yang dikembalikan adalah sebesar deplesi yang

diperhitungkan untuk periode tersebut. Apabila perusahaan membagi

dividen likuidasi, maka para pemegang saham bisa mengurangi rekening

investasinya.

5. Dividen Saham (Stock Dividends)

Dividen saham adalah dividen yang dibagi dalam bentuk saham.

Dalam hal ini para pemegang saham akan diberikan tambahan saham tanpa

harus membayar. Banyaknya saham yang diberikan adalah sebanding

dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya.

Page 32: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Besarnya dividen tergantung kebijakan dividen masing-masing

perusahaan (Suharli, 2007). Menurut Baridwan (2004) kebijakan pembayaran

dividen (dividend policy) merupakan keputusan untuk menentukan besarnya

bagian pendapatan (earning) yang dihasilkan kepada para pemegang saham

dan bagian yang akan ditanam perusahaan.

Sartono (1996) mengemukakan bahwa kebijakan dividen (dividend

policy) adalah keputusan mengenai apakah laba akan dibagikan kepada

pemegang saham atau ditahan untuk pembiayaan investasi di masa yang akan

datang.

Ada berbagai macam kebijakan dividen menurut Riyanto (2001)

yaitu sebagai berikut ini.

1. Kebijakan Dividen Per Saham yang Stabil

Kebijakan ini maksudnya jumlah dividen per lembar yang

dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap sampai jangka waktu tertentu

meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi.

2. Kebijakan Dividen dengan Penetapan payout ratio yang Konstan

Kebijakan ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar setiap

tahunnya berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan neto yang

diperoleh setiap tahunnya, besarnya dividen yang dibagikan ditetapkan

dengan persentase tertentu.

3. Kebijakan Dividen dengan Penetapan Jumlah Dividen Minimal dan

Ditambah Jumlah Ekstra

Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah per lembar saham setiap

tahunnya. Bagi pemodal ada kepastian akan menerima jumlah dividen

setiap tahunnya meskipun keadaan keuangan perusahaan agak memburuk.

Page 33: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Tetapi kalau keadaan perusahaan baik maka pemodal akan menerima

dividen minimal tersebut ditambah dengan dividen ekstra.

4. Kebijakan Dividen yang Fleksibel

Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan dividend

payout yang fleksibel. Besar dividend payout setiap tahun disesuaikan

dengan posisi financial dan kebijakan financial dari perusahaan yang

bersangkutan.

Beberapa teori mengenai kebijakan dividen telah dikembangkan oleh

para pakar di bidang akuntansi dan manajemen keuangan. Untuk itu penilitian

mencoba memaparkan beberapa teori yang relevan dalam kebijakan dividen

yang dapat dijelaskan sebagai berikut ini

1. The Residual Theory of Dividends

Brigham et al. (1998) menyatakan teori ini memandang bahwa

perusahaan akan membayarkan dividen hanya ketika menghasilkan

keuntungan (gains) yang tidak digunakan untuk berinvestasi. Perusahaan

dengan kesempatan investasi tinggi menandakan perusahaan tersebut

sedang tumbuh. Perusahaan yang sedang tumbuh membutuhkan dana

yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan investasinya. Kebutuhan

dana ini dapat diatasi dengan dua alternatif sumber dana yaitu sumber

intern atau ekstern. Jika perusahaan yang sedang tumbuh memilih untuk

memenuhi kebutuhan dana dari sumber intern yaitu dengan menahan laba

yang diperolehnya (tidak dibagikan sebagai dividen), maka kebijakan

dividen menjadi rendah.

Page 34: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Bird in the Hand Theory

Brigham et al. (1998) menyebutkan teori yang dikemukakan oleh

Myron Gordon dan John Lintner ini berpendapat bahwa return saham

yang disyaratkan oleh investor meningkat jika pembagian dividen

dikurangi. Hal itu terjadi karena investor merasa lebih yakin terhadap

penerimaan pembayaran dividen dari pada capital gain yang akan

dihasilkan dari laba ditahan (Brigham et al., 1998). Mereka menyatakan

bahwa investor menilai komponen hasil dividen lebih kecil risikonya

daripada capital gain yang dihasilkan dari laba ditahan. Penerimaan hasil

dividen ini lebih pasti sebagaimana burung di tangan daripada mengharap

capital gain dari laba ditahan sebagaimana mengharap burung terbang.

3. Signaling Theory

Signaling theory ini menyatakan bahwa kebijakan dividen

memberikan sinyal mengenai efisiensi dan prospek perusahaan. Signaling

theory memandang kenaikan dividen merupakan suatu sinyal bagi investor

mengenai peningkatan efisiensi dan prospek perusahaan. Sebaliknya

penurunan dividen diyakini oleh investor sebagai sinyal prospek

perusahaan menurun atau perusahaan mungkin akan mengalami kerugian

di waktu mendatang (Brigham et al., 1998).

C. Kerangka Berpikir

Peneliti mengacu pada ketiga teori yang dijelaskan di atas dalam

melaksanakan penelitian ini. Variabel independen yang diuji dalam penelitian

ini meliputi profitabilitas,likuiditas, kesempatan investasi, risiko dan ukuran

perusahaan. Peneliti menguji variabel profitabilitas, likuiditas, dan

Page 35: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kesempatan investasi dengan mengacu signaling theory serta pernyataan Alli

et al. (1993) bahwa pembayaran dividen kas memberikan sinyal informasi

kepada investor mengenai efisiensi perusahaan yang meliputi profitabilitas,

likuiditas, dan kesempatan investasi perusahaan.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba selama periode tertentu (Suharli dan Oktorina, 2005). Berkaitan dengan

profitabilitas perusahaan, signaling theory menyatakan bahwa kebijakan

dividen yang tinggi merupakan sinyal meningkatnya profitabilitas perusahaan

(Ismiyanti dan Hanafi, 2003). Pihak manajemen akan membayar dividen

untuk memberi sinyal kepada investor mengenai keberhasilan perusahaan

membukukan profit. Sinyal tersebut menyimpulkan bahwa kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen merupakan fungsi dari keuntungan.

Dengan demikian, perusahaan dengan profitabilitas tinggi membayarkan

dividen yang tinggi pula (Suharli, 2007).

Menurut Suharli dan Oktorina (2005) likuiditas menunjukkan

kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi

kewajiban jangka pendeknya. Signaling theory menyebutkan bahwa

kebijakan dividen juga memberikan sinyal mengenai likuiditas perusahaan.

Perusahaan yang likuid tidak perlu menahan laba untuk membayar

kewajibannya jangka pendeknya, sedangkan perusahaan yang kurang atau

tidak likuid merasa perlu menahan laba untuk membayar kewajiban jangka

pendeknya sehingga akan mempengaruhi kebijakan dividennya (Brigham et

al., 1998). Suharli dan Oktorina (2005) menyimpulkan perusahaan dengan

likuiditas yang tinggi memungkinkan pembayaran dividen tinggi pula.

Page 36: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Pemilihan variabel kesempatan investasi berdasarkan pada the

residual theory of dividends yang menyatakan bahwa perusahaan akan

membayarkan dividen hanya ketika menghasilkan keuntungan yang tidak

digunakan untuk berinvestasi (Brigham et al., 1998). Perusahaan dengan

kesempatan investasi tinggi akan lebih memilih arus kas dalam perusahaan

untuk membiayai investasinya daripada membagikannya dalam bentuk

dividen. Perusahaan dengan kesempatan investasi tinggi membayarkan

dividen lebih rendah (Ahmed dan Javid, 2009).

Variabel independen berikutnya adalah risiko. Peneliti memilih risiko

sebagai salah satu variabel independen dengan mengacu pada bird in the hand

theory yang memandang bahwa dividen tinggi adalah yang terbaik. Investor

lebih menyukai kepastian pengembalian investasinya serta mengantisipasi

risiko ketidakpastian kebangkrutan perusahaan. Teori tersebut juga

memandang bahwa semakin tinggi risiko maka semakin tinggi dividen yang

disyaratkan investor kepada perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006) .

Pemilihan variabel ukuran perusahaan berdasarkan pemikiran bahwa

kesempatan investasi yang diwujudkan perusahaan dengan penambahan

aktiva tetap kemudian akan terakumulasi dalam total aktiva. Total aktiva

tersebut dapat digunakan untuk mengetahui ukuran perusahaan. Semakin

besar ukuran perusahaan maka investor tidak dapat secara efektif mengamati

kinerja perusahaan sehingga menyebabkan tingginya masalah keagenan. Oleh

karena itu, investor meminta pembayaran dividen tinggi sebagai fungsi

pengawasan secara tidak langsung. Semakin besar ukuran perusahaan maka

semakin tinggi dividen yang dibayarkan (Sawicki, 2002). Mengacu pada

Page 37: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

penjelasan teori di atas, maka kerangka pemikiran dari penelitian adalah

berikut ini.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 1

Kerangka Berpikir

Variabel indenpeden : profitabilitas, likuiditas, kesempatan investasi,

risiko, ukuran perusahaan

Variabel dependen : kebijakan dividen perusahaan

D. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

1. Profitabilitas dan Kebijakan Dividen

Signaling theory menyatakan bahwa kebijakan dividen

memberikan sinyal mengenai efisiensi dan prospek perusahaan. Signaling

theory memandang dividen tinggi merupakan sinyal meningkatnya

Profitabilitas (Pofit)

Likuiditas (Lik)

Kesempatan Investasi (KI)

Risiko (Risk)

Ukuran Perusahaan (Size)

Kebijakan Dividen

Ha1 (+)

Ha2 (+)

Ha3 (-)

Ha4 (+)

Ha5 (+)

Page 38: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

profitabilitas perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba selama periode tertentu (Suharli dan Oktorina,

2005). Pihak manajemen akan membayar dividen untuk memberi sinyal

kepada investor mengenai keberhasilan perusahaan membukukan profit

(laba). Selama dividen yang dibagikan diambil dari alokasi laba

perusahaan, semakin tinggi laba maka semakin tinggi pula kebijakan

dividen (Osman dan Mohammed, 2010).

Penelitian oleh Ahmed dan Javid (2009) mengkonfirmasi bukti

empiris bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan

dividen. Ahmed dan Javid (2009) menyebutkan bahwa semakin besar

profitabilitas perusahaan, maka semakin stabil laba yang dihasilkan dan

semakin besar arus kas yang dimiliki. Hal ini berdampak pada perusahaan

yang cenderung membayar dividen dalam jumlah yang besar untuk

menarik investor agar berinvestasi pada perusahaan tersebut. Penemuan

tersebut juga didukung oleh Cheng, Gay Fung, dan Leung (2008) yang

menyatakan bahwa pembayaran dividen kas adalah sebuah sinyal yang

baik bagi pasar tentang profitabilitas perusahaan di masa depan.

Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen perusahaan.

Dividen yang tinggi merupakan sinyal akan meningkatnya

profitabilitas perusahaan di masa depan (Ismiyanti dan Hanafi, 2003).

Manajemen memberikan sinyal positif melalui pembagian dividen,

sehingga investor mengetahui bahwa terdapat peluang investasi di masa

depan yang menjanjikan bagi nilai perusahaan. Peningkatan pembayaran

dividen akan direspon oleh pasar yang menyebabkan peningkatan nilai

Page 39: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

perusahaan. Perusahaan yang membayar dividen dianggap lebih profitable

dan memiliki prospek yang baik di masa depan.

Juhmani (2009) menyatakan bahwa beberapa riset menunjukkan

kecenderungan pembayaran dividen akan meningkat ketika laba

perusahaan mengalami peningkatan. Perusahaan dengan profitabilitas yang

tinggi memberikan sinyal dengan cara membayar dividen dengan tujuan

menunjukkan kepada para investor bahwa perusahaan memiliki prospek

yang baik di masa depan.

Menurut Levy dan Sarnat (1990) besarnya dividen tergantung

pada besarnya laba yang diperoleh perusahaan dan kebijakan dividen atau

keputusan mengenai besarnya bagian keuntungan yang akan dibagikan

pada pemegang saham dan bagian yang akan ditahan oleh perusahaan

sebagai retained earnings. Kemampuan perusahaan untuk membayar

dividen merupakan fungsi dari keuntungan.

Sawicki (2002) menyatakan perusahaan yang memiliki

profitabilitas dan cash flow yang tinggi akan cenderung memiliki masalah

keagenan yang tinggi pula jika cash disalahgunakan. Oleh karena itu,

perusahaan membayarkan dividen tinggi untuk mengurangi free cash flow

dan masalah keagenan. Jika perusahaan membayarkan dividen, maka hal

ini akan memberikan sinyal positif bagi shareholders, namun sebaliknya

jika perusahaan tidak membayarkan dividen maka akan memberikan sinyal

negatif bagi sharehoders.

Suharli (2007) menyatakan bahwa profitabilitas mempengaruhi

kebijakan dividen tunai secara positif. Suharli (2007) menggunakan dua

Page 40: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

rasio yaitu ROI dan ROE dalam penelitiannya untuk memproksikan

profitabilitas perusahaan. Berbanding terbalik dengan hasil penelitian-

penelitian sebelumnya, menurut Anil dan Kapoor (2008) tidak terdapat

hubungan antara profitabilitas dengan dividend payout ratio.

Berdasarkan penjelasan teori dapat disimpulkan bahwa

pembayaran dividen perusahaan merupakan fungsi dari keuntungan.

Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan mampu untuk

membayarkan dividen yang tinggi pula. Berdasarkan analisis dan temuan

yag ada hipotesis alternatif pertama yang diajukan dalam penelitian adalah

berikut ini.

Ha1: profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

perusahaan.

2. Likuditas dan Kebijakan Dividen

Menurut Brigham et al. (1998) signaling theory mengungkapkan

bahwa pembayaran dividen kas juga berperan memberikan sinyal

informasi kepada investor mengenai likuiditas perusahaan. Likuiditas

adalah kemampuan perusahaan untuk mendanai operasional perusahaan

dan melunasi kewajiban jangka pendeknya (Suharli dan Oktorina, 2005).

Perusahaan yang likuid tidak perlu menahan laba yang diperoleh untuk

membayar kewajibannya, namun justru membagikan dividen untuk

mengurangi masalah keagenan dan penyalahgunaan cash. Perusahaan yang

kurang atau tidak likuid perlu menahan laba yang diperoleh untuk

Page 41: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

membayar kewajiban jangka pendeknya, sehingga akan berpengaruh

terhadap kebijakan dividen perusahaan bersangkutan.

Afza dan Mirza (2010) memberikan bukti empiris bahwa likuiditas

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Afza dan Mirza (2010)

menyatakan perusahaan dengan likuiditas tinggi memiliki cash flow yang

tinggi pula. Oleh karena itu perusahaan dengan profitabilitas tinggi

cenderung membayarkan dividen yang tinggi.

Holder et al. (1998) menyatakan pentingnya likuiditas perusahaan

terhadap kebijakan dividen dan menemukan pengaruh positif likuiditas

terhadap kebijakan dividen. Banyak perusahaan yang mengumumkan

dividen namun tidak memiliki cukup kas untuk membayarnya (Kapoor et

al., 2010). Hal ini memunculkan pemikiran bahwa aspek likuiditas

merupakan faktor yang penting dalam pembayaran dividen. Semakin

tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka akan semakin besar dividen yang

dibayarkan. Dalam penelitian ini likuiditas diproksikan dengan current

ratio.

Wann dan Long (2009) menyatakan bahwa likuiditas perusahaan

merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen

perusahaan. Likuiditas perusahaan menunjukkan ketersediaan kas dalam

perusahaan yang dapat menjelaskan perubahan rasio dividen perusahaan

dan profitabilitas perusahaan di masa depan. Perusahaan dengan likuiditas

yang tinggi akan memiliki rasio pembayaran dividen yang tinggi pula. Hal

ini menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap kebijakan

Page 42: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dividen perusahaan. Pengaruh positif likuiditas terhadap kebijakan dividen

juga dibuktikan oleh Anil dan Kapoor (2008), Juma’h dan Carlos (2008),

Lintner (1956), serta Sawicki (2002).

Kesimpulan dari penjelasan teori di atas bahwa kebijakan dividen

juga memberikan sinyal mengenai likuiditas perusahaan. Likuiditas

perusahaan yang tinggi sama artinya memiliki kondisi cash flow yang

tinggi pula. Oleh karena itu perusahaan dengan likuiditas tinggi akan

membayarkan dividen yang tinggi. Berdasarkan analisis dan temuan di

atas, hipotesis alternatif kedua yang diajukan dalam penelitian adalah

berikut ini.

Ha2: likuiditas perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

perusahaan.

3. Kesempatan Investasi dan Kebijakan Dividen

Selain profitabilitas dan likuiditas, kesempatan investasi juga

merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. The residual

theory of dividends oleh Brigham et al. (1998) menyatakan bahwa

perusahaan akan membayarkan dividen hanya ketika menghasilkan

keuntungan (gains) yang tidak digunakan untuk berinvestasi. Perusahaan

akan merasa perlu menjaga pembayaran dividen minimum ketika

mempunyai kesempatan investasi untuk menghindari external financing

costs. Perusahaan yang sedang tumbuh membutuhkan dana yang lebih

besar untuk memenuhi kebutuhan investasinya. Kebutuhan dana ini dapat

diatasi dengan dua alternatif sumber dana yaitu sumber intern atau ekstern.

Page 43: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Jika perusahaan yang sedang tumbuh memilih untuk memenuhi kebutuhan

dana dari sumber intern yaitu dengan menahan laba yang diperolehnya

(tidak dibagikan sebagai dividen), maka kebijakan dividen mungkin akan

terpengaruh.

Wijaya, Bandi, dan Anas (2010) menyatakan bahwa para investor

memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan dengan

mengharapkan pengembalian dalam bentuk dividen maupun capital gain.

Di sisi lain, perusahaan mengharapkan pertumbuhan secara terus menerus

untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus memberikan

kesejahteraan kepada para pemegang saham.

Afza dan Mirza (2010) memberikan bukti empiris bahwa

hubungan antara kesempatan investasi dengan dividen adalah negatif. Afza

dan Mirza (2010) menyebutkan perusahaan akan membayar dividen jika

telah memastikan perusahaan telah melakukan kebijakan investasi pada

level yang cukup. Ketersediaan dana dalam perusahaan akan digunakan

terlebih dahulu untuk melakukan investasi. Tujuannya agar investasi

tersebut dapat memberikan keuantungan bagi perusahaan di masa depan

dan dapat meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Dalam jangka

pendek, kas bebas yang digunakan untuk melakukan investasi akan

menyebabkan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham

pada saat ini menjadi menurun.

Ahmed dan Javid (2009) mendukung hasil penelitian Afza dan

Mirza (2010). Menurut Ahmed dan Javid (2009) kebijakan dividen

merupakan residual dari penggunaan arus kas bebas perusahaan. Terlebih

Page 44: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dahulu arus kas bebas akan digunakan untuk melakukan investasi. Apabila

sisa arus kas bebas positif maka perusahaan membagikan dividen berupa

kas namun, apabila arus kas bebas negatif maka perusahaan membagi

dividen dalam bentuk saham.

Menurut Atmini (2004) salah satu masalah antara manajer dan

pemegang saham yaitu pemegang saham lebih menyukai pembayaran

dividen daripada diinvestasikan lagi, sementara manajer sebaliknya.

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung untuk

membayar dividen lebih besar agar dapat mengalihkan sumber dana

perusahaan agar tidak ditanamkan dalam proyek dengan net present value

yang negatif. Hal ini juga memperkecil biaya keagenan yang berkaitan

dengan aliran kas bebas. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang

tinggi membayar dividen lebih kecil karena akan diinvestasikan untuk

meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Jensen dan Meckling (1976) menegaskan bahwa pada keadaan-

keadaan tertentu dimana perusahaan memiliki kesempatan investasi lebih

banyak dan ketersediaan cash flow yang terbatas, maka shareholder akan

meningkatkan toleransi terhadap dividend payout ratio yang rendah.

Mereka menemukan hubungan negatif antara dividend payout dengan

kesempatan investasi. Hasil penelitian Rozeff (1982) juga menunjukkan

hubungan negatif signifikan antara pertumbuhan penjualan (proksi

kesempatan investasi) dengan dividend payout.

Masulis dan Trueman (1986) dengan mengembangkan model

penelitian Rozzef (1982) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki

Page 45: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

banyak kesempatan menguntungkan akan lebih memilih untuk tidak

membayarkan dividen dan melakukan penggunaan retained earnings (laba

ditahan).

Osman dan Mohammed (2010) menyatakan bahwa perusahaan

selalu berusaha mengembangkan aktivitas operasionalnya. Perusahaan

membutuhkan dana untuk dapat tumbuh dan berkembang. Kesempatan

investasi yang tinggi menunjukkan perusahaan tersebut sedang tumbuh

sehingga kesempatan investasi perusahaan berbanding terbalik dengan

kebijakan dividen perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan

menggunakan dana yang ada dalam perusahaan untuk melakukan investasi

daripada dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

Suharli (2007) mengidentifikasikan bahwa perusahaan dengan

kesempatan investasi tinggi menggunakan dana yang seharusnya

dibagikan kepada pemegang saham untuk mengatasi underinvestment,

sedangkan perusahaan dengan kesempatan investasi rendah membagikan

dividen lebih tinggi untuk mengatasi masalah overinvestment. Pernyataan

Suharli (2007) tersebut didukung oleh Sawicki (2002) dengan memberikan

bukti yang signifikan bahwa expected growth dan historical growth

(proksi kesempatan investasi) berhubungan negatif dengan dividend

payout. Kontra dengan penelitian-penelitian sebelumnya, Anil dan Kapoor

(2008) mengungkapkan hubungan yang tidak signifikan antara sales

growth dan MTBV ratio (proksi kesempatan investasi) dengan kebijakan

dividen.

Page 46: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kesimpulan dari penjelasan teori di atas bahwa kebijakan dividen

merupakan residual dari penggunaan arus kas bebas. Perusahaan yang

memiliki kesempatan investasi tinggi akan menggunakan arus kas (cash

flow) yang ada dalam perusahaan untuk membiayai investasi terlebih dulu.

Hal tersebut menyebabkan pengaruh negatif kesempatan investasi dengan

terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang

ada, maka hipotesis alternatif ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah

berikut ini.

Ha3: kesempatan investasi berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen

perusahaan.

4. Risiko Perusahaan dan Kebijakan Dividen

Risiko adalah ketidakpastian pengembalian dihubungkan dengan

asset tertentu (Pruit dan Gitman, 1991). Berkaitan dengan risiko ini, bird in

the hand theory menyebutkan bahwa return saham yang disyaratkan

investor meningkat ketika pembagian dividen dikurangi. Hal itu terjadi

karena investor lebih yakin terhadap penerimaan pembayaran dividen

daripada penerimaan capital gain yang dihasilkan dari laba ditahan

(Brigham et al., 1998). Penganut bird in the hand theory memandang

bahwa dividen tinggi adalah yang terbaik, karena investor lebih suka

kepastian tentang pengembalian investasinya serta mengantisipasi risiko

ketidakpastian kebangkrutan perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976).

Risiko dalam penelitian ini diproksikan dengan leverage.

Perusahaan dengan leverage tinggi memiliki risiko yang tinggi terkait

Page 47: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dengan risiko kegagalan hutang yang menyebabkan kebangkrutan

perusahaan. Beberapa jenis investor tidak menyukai risiko (Wahyudi dan

Pawestri, 2006). Dividen adalah tingkat pengembalian yang pasti bagi

investor sehingga ketika risiko perusahaan meningkat maka investor dapat

meminta perusahaan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Wahyudi dan

Pawestri (2006) mengkonfirmasi bukti empiris bahwa risiko perusahaan

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian Wahyudi

dan Pawestri (2006) ini mendukung penelitian Jensen dan Meckling

(1976).

Selain penelitian Wahyudi dan Pawestri (2006) serta Jensen dan

Meckling (1976) yang mendukung bird in the hand theory, juga terdapat

penelitian yang kontra dengan bird in the hand theory. Afza dan Mirza

(2010) menyebutkan bahwa leverage yang besar adalah risiko yang besar

bagi perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan dengan leverage yang

tinggi akan membayar dividen pada level yang rendah. Perusahaan

berusaha menjaga keseimbangan penggunaan kas perusahaan antara

pembayaran hutang dan dividen. Pembayaran hutang akan menyebabkan

jumlah arus kas bebas berkurang dalam perusahaan sehingga kas yang

tersedia untuk membayar dividen manjadi semakin kecil. Menurut Afza

dan Mirza (2010) hubungan antara leverage dan kebijakan dividen adalah

negatif.

Almilia dan Sifa (2006) menyatakan bahwa dua bentuk hubungan

keagenan yang terpengaruh oleh kebijakan deviden adalah hubungan

pemegang saham-kreditur dan hubungan manajer-pemegang saham.

Page 48: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Pemegang saham menginginkan dividen sebesar mungkin, sementara

kreditur menginginkan jaminan keamanan atas pengembalian pinjaman

yang diberikannya termasuk ketika perusahaan mengalami kesulitan

keuangan. Pembayaran dividen yang terlalu besar akan menyebabkan

jumlah kas yang tersedia dalam perusahaan menjadi berkurang. Hal itu

menyebabkan kreditur menekan perusahaan agar tidak membayar dividen

terlalu besar dengan tujuan kreditur memperoleh keamanan atas

pengembalian pinjaman yang ada di dalam perusahaan.

Anil dan Kapoor (2008) mengungkapkan bahwa perusahaan

dengan tingkat risiko yang tinggi (memiliki laba yang volatile)

membayarkan dividen yang rendah jika dibandingkan dengan perusahaan

yang memiliki laba yang stabil. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari

pemotongan dividen ketika laba sedang turun.

Cheng et al. (2008) menyatakan bahwa leverage merupakan proksi

dari risiko perusahaan. Semakin besar leverage berarti akan semakin besar

kemungkinan kebangkrutan perusahaan karena risiko kegagalan yang

besar dalam membayar hutang. Penggunaan kas dalam perusahaan harus

lebih dikendalikan antara melakukan investasi, membayar hutang dan

membayar dividen. Semakin besar leverage perusahaan maka semakin

besar risiko perusahaan, perusahaan mengantisipasi risiko tersebut dengan

membayar dividen pada tingkat yang rendah. Pengaruh negatif risiko

terhadap kebijakan dividen juga dibuktikan oleh Juma’h dan Carlos

(2008), Kapoor et al. (2010), Osman dan Mohammed (2010), serta

Sawicki (2002).

Page 49: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan

dengan risiko tinggi memiliki kemungkinan kebangkrutan yang besar.

Ditinjau dari sudut investor, dividen yang disyaratkan investor kepada

perusahaan menjadi tinggi ketika perusahaan memiliki risiko tinggi.

Investor menyukai dividen tinggi karena dividen adalah tingkat

pengembalian yang pasti serta mengantisipasi risiko kebangkrutan

perusahaan. Mengacu pada analisis tersebut, maka hipotesis alternatif

keempat yang diajukan dalam penelitian adalah berikut ini.

Ha4: risiko perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

perusahaan.

5. Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Dividen

Ukuran perusahaan merupakan faktor potensial yang dapat

berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan Osman dan

Mohammed, 2010). Jika ukuran perusahaan meningkat maka pemegang

saham tidak dapat secara efektif mengamati kinerja perusahaan yang

disebabkan tingginya masalah keagenan. Hal ini akan menyebabkan

pemegang saham meminta pembayaran dividen yang tinggi sebagai fungsi

pengawasan secara tidak langsung (Sawicki, 2002).

Afza dan Mirza (2010) mengkonfirmasi bukti empiris bahwa

ukuran perusahaan berbanding lurus dengan kebijakan dividen. Afza dan

Mirza (2010) menyebutkan bahwa ukuran perusahaan merupakan salah

satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen di

Negara Pakistan. Perusahaan yang besar cenderung memiliki pertumbuhan

Page 50: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

yang tinggi, memiliki akses yang baik ke sumber modal dan aktivitas

operasi yang stabil. Perusahaan dengan ukuran yang besar lebih aman

untuk berinvestasi karena lebih kuat apabila dihadapkan pada financial

constraint.

Ahmed dan Javid (2009) menyebutkan bahwa pengaruh ukuran

perusahaan terhadap kebijakan dividen adalah positif. Perusahaan dengan

aktiva yang besar akan lebih terdiversifikasi, memiliki kekuatan untuk

mengakses sumber pendanaan dan jauh dari risiko kebangkrutan. Juhmani

(2009) menyatakan bahwa secara teoritis, semakin besar perusahaan maka

akan semakin besar pula jumlah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan.

Kapoor et al. (2010) menyatakan bahwa perusahaan yang besar

memiliki akses yang lebih baik terutama dalam pendaan eksternal dan

ketika akan mengeluarkan hutang. Perusahaan dengan ukuran yang besar

cenderung memiliki aktivitas operasional yang beragam, aliran kas yang

lebih teratur dan laba yang tidak terlalu berfluktuasi. Hal ini menimbulkan

dugaan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan

dividen perusahaan. Hasil penelitian Kapoor et al. (2010) juga didukung

oleh Musa dan Fodio (2009) serta Osman dan Mohammed (2010) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

kebijakan dividen.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari teori di atas adalah semakin

besar ukuran perusahaan maka investor semakin tidak dapat mengamati

kinerja perusahaan secara efektif. Hal tersebut menimbulkan masalah

keagenan yang tinggi. Oleh karena itu, investor meminta pembayaran

Page 51: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dividen yang tinggi sebagai fungsi pengawasan tidak langsung.

Berdasarkan analisis dan temuan di atas, hipotesis alternatif kelima yang

diajukan dalam penelitian adalah berikut ini.

Ha5: ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

perusahaan.

Page 52: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan publik yang

terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006 sampai dengan 2008.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan

dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi

kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Beberapa

kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel adalah sebagai berikut:

a. Sampel adalah semua perusahaan yang telah terdaftar pada BEI (non-

keuangan) dan membagikan dividen sejak tahun 2006 sampai dengan

2008.

b. Perusahaan sampel telah menerbitkan laporan keuangan dalam mata

uang Rupiah dan tidak de-listing selama 2006-2008.

c. Perusahaan sampel menerbitkan laporan tahunan yang diaudit yang

berakhir pada tanggal 31 Desember. Ini bertujuan untuk menghindari

adanya pengaruh waktu parsial dalam pengukuran variabel.

d. Perusahaan sampel tidak menunjukkan saldo total ekuitas yang negatif

atau mengalami kerugian selama tahun 2006 sampai tahun 2008,

Page 53: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

karena saldo laba dan ekuitas yang negatif sebagai penyebut tidak

bermakna dalam penghitungan rasio keuangan.

e. Sampel adalah perusahaan yang memenuhi seluruh kualifikasi di atas

dan data dapat diperoleh dari sumber data yang telah ditentukan.

Peneliti mengambil data penelitian mulai dari tahun 2006 sampai

dengan tahun 2008 dengan alasan bahwa pada tahun-tahun tersebut

kondisi perekonomian Indonesia stabil bahkan relatif meningkat dibanding

tahun-tahun sebelumnya (Hascaryo, 2008). Hal itu ditandai dengan

meningkatnya IHSG perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2006

mencapai 55,29% dibanding tahun 2005 (Wibisono, 2006).

2. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian yang

bersumber dari data base BEI yang tersedia secara online pada situs

http://www.idx.co.id, dan dari laporan keuangan auditan tahun 2006-2008.

Jenis data yang dikumpulkan adalah data nama perusahaan yang

membagikan dividen dan data yang terdapat dalam laporan keuangan

auditan.

B. Definisi Operasional Variabel

Penelitian menggunakan satu variabel dependen, lima variabel

independen yang dapat diuraikan berikut ini.

Page 54: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan

dividen yaitu keputusan untuk menentukan besarnya bagian

pendapatan (earning) yang dihasilkan kepada para pemegang saham

dan bagian yang akan ditanam perusahaan (Baridwan, 2004).

Kebijakan dividen diproksikan dengan dividend payout ratio dengan

mengacu penelitian Afza dan Mirza (2010) serta Juhmani (2009),

yang dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

DPOUT = sahamlembar per laba

sahamlembar per dividen

Data untuk menghitung dividend payout ratio perusahaan

sampel tahun 2006-2008 tersedia pada laporan keuangan auditan.

2. Variabel Independen

a. Profitabilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba selama periode tertentu (Suharli dan

Oktorina, 2005). Profitabilitas diproksikan dengan return on assets

(ROA) mengacu pada penelitian Ahmed dan Javid (2009) serta

Kapoor et al. (2010), yang dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

ROA = aktiva Total

pajaksetelah bersih Laba

b. Likuiditas dapat didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan

dalam mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban

jangka pendeknya(Suharli dan Oktorina, 2005). Likuiditas

diproksikan dengan current ratio (CR) mengacu pada penelitian

Page 55: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Afza dan Mirza (2010) yang nilainya diperoleh dari rumus berikut

ini.

CR = lancar Hutanglancar Aktiva

c. Kesempatan investasi dapat didefinisikan sebagai perubahan

investasi perusahaan dalam satu tahun, diproksikan dengan asset

growth mengacu pada penelitian Anil dan Kapoor (2008), dengan

rumus berikut ini.

GROW = aktiva total

1- tahun t tetapaktiva- tahun t tetapaktiva

d. Risiko perusahaan dapat didefinisikan sebagai kemungkinan

perusahan untuk mengalami kegagalan dalam menjalankan

aktivitas operasinya (Ahmed dan Javid, 2009). Risiko diproksikan

dengan leverage dengan mengacu pada penelitian Ahmed dan Javid

(2009), Cheng et al. (2008), serta Osman dan Mohammed (2010)

yang nilainya diperoleh dengan rumus berikut ini.

LEV = aktiva totalhutang total

e. Ukuran perusahaan dapat didefinisikan besarnya perusahaan

menurut total aktiva yang dimiliki (Afza dan Mirza, 2010). Diukur

dengan menggunakan total aktiva mengacu pada penelitian Cheng

et al. (2008).

Page 56: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

C. Analisis Data

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan analisis regresi berganda.

Sebelum diuji dengan menggunakan regresi berganda, dipersyaratkan bahwa

data penelitian memenuhi kualitas data yaitu berdistribusi normal, tidak

terjadi multikolinieritas, tidak terdapat heteroskedastisitas, dan tidak terdapat

autokorelasi (Gujarati, 2001).

1. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui bahwa data telah memenuhi kualitas data,

diperlukan uji asumsi klasik berikut ini.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2005). Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov

untuk menguji normalitas data. Kriteria pengujiannya adalah apabila

angka signifikansi (sig) > 0,05 maka data berdistribusi normal, apabila

angka signifikansi (sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Multikolinieritas

Ghozali (2005) menyatakan multikolinieritas adalah situasi adanya

korelasi antara variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan

dengan meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antara

variabel independen dengan menggunakan tolerance value dan varians

inflating factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

Page 57: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

independen lainnya. Apabila nilai tolerance di atas 0,10 dan VIF

dibawah 10 menunjukkan tidak terjadi multikolinieritas.

c. Autokorelasi

Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji autokorelasi adalah sebuah

pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah di dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi

maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi terjadi karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Autokorelasi diuji dengan menggunakan Durbin-Watson. Cara untuk

mendeteksi autokorelasi adalah dengan menggunakan kriteria

bilamana D-W hitung mendekati + 2 maka dalam model regresi tidak

terjadi autokorelasi.

d. Heteroskedastisitas

Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dilakukan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak

heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji

dengan menggunakan uji Scatterplot. Jika ada pola seperti titik-titik

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola teratur yang terbentuk dan titik-

Page 58: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilaksanakan dengan menggunakan regresi

berganda. Secara sistematis model yang dikembangkan dalam penelitian

adalah berikut ini.

KDiv = α + b1(Profit) + b2(Lik) + b3(KI)+ b4(Risk) + b5(Size) + е

Keterangan:

KDiv = kebijakan dividen,

α = konstanta,

b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien regresi masing-masing variabel independen,

Profit = profitabilitas,

Lik = likuiditas,

KI = kesempatan investasi,

Risk = risiko perusahaan,

Size = ukuran perusahaan,

e = error term.

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan

seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependennya. Nilai koefisien determinasi (R2) dilihat pada hasil

pengujian regresi linier berganda untuk variabel independen terhadap

Page 59: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

variabel dependennya. Koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai

adjusted R2.

b. Pengujian Simultan (Nilai-F)

Uji simultan dengan F-test bertujuan untuk mengetahui

pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel

dependen. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value

lebih kecil dari level of significant yang ditentukan. Level of

significant yang digunakan adalah 0,05. Ho diterima apabila F

signifikan > a, sebaliknya Ho ditolak apabila F signifikan < a.

c. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Nilai-t)

Pengujian selanjutnya yaitu pengujian terhadap koefisien

regresi dengan menggunakan uji t. Pengujian ini dimaksudkan untuk

mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel lainnya

konstan. Jika p-value < 0,05 berarti variabel tersebut signifikan pada

taraf 5% dan berarti variabel independen secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen. Ho diterima apabila t signifikan > a,

sebaliknya Ho ditolak apabila t signifikan < a.

Keseluruhan analisis dan pengujian statistik dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS

15 for windows.

Page 60: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

Penelitian ini bertujuan mengetahui beberapa faktor yang berpengaruh

terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Berdasar kepada kriteria yang telah ditentukan pada bab

sebelumnya, diperoleh sampel dengan rincian berikut ini.

Tabel 1

Hasil Pengambilan Sampel

Kriteria Sampel Jumlah

Perusahaan sampel tahun 2006 61

Perusahaan sampel tahun 2007 50

Perusahaan sampel tahun 2008 45

Jumlah observasi selama tahun 2006-2008 156

Data outlier 27

Jumlah sampel 129

Sumber: Hasil Pengumpulan Data

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel tahun 2006 sampai

dengan tahun 2008 sebanyak 156 perusahaan. Kemudian peneliti melakukan

uji outlier dengan pendekatan nilai Z. Outlier merupakan data-data yang

bersifat ekstrim dimana data berada diluar rentang normal (Ghozali, 2005).

Data yang outlier umumnya nilai Z berada di antara rentang: a) -3 sampai

Page 61: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dengan +3, b) -2,56 sampai dengan +2,56, c) -1,96 sampai dengan +1,96.

Penelitian ini menggunakan rentang nilai Z antara -3 sampai dengan +3.

Menurut Ghozali (2005) data dengan nilai Z mendekati -3 atau +3 dianggap

outlier, sehingga harus dikeluarkan dari analisis. Hasil uji outlier

menunjukkan terdapat 27 data yang outlier, sehingga jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini menjadi 129 perusahaan.

B. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik yang digunakan

untuk mengetahui gambaran umum data penelitian. Pengujian statistik

deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, rata-

rata dan standar deviasi. Berikut hasil uji statistik deskriptif dari masing-

masing variabel penelitian.

Tabel 2

Statistik Deskriptif

N Minimu

m Maksimum Rata-rata

Standar

Deviasi

Profit 129 0,47 36,79 8,14 6,41

Lik 129 0,51 10,54 2,53 2,06

KI 129 -6,74 3,10 0,01 0,72

Risk 129 0,02 0,88 0,44 0,19

Size 129 7.409 82.058.760 5.551.145,03 12.079.758,10

KDiv 129 0,01 138 25,19 20,24

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Page 62: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Keterangan:

Profit = profitabilitas,

Lik = likuiditas,

KI = kesempatan investasi perusahaan,

Risk = Risiko

Size = ukuran perusahaan, dan

KDiv = Kebijakan dividen perusahaan.

Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel profitabilitas memiliki nilai

minimum sebesar 0,47 yaitu PT. Lamicitra Nusantara Tbk dan nilai

maksimum 36,79 yaitu PT. Unilever Indonesia. Nilai rata-rata profitabilitas

sebesar 8,14 dengan standar deviasi sebesar 6,41 menunjukkan bahwa data

profitabilitas kurang bervariasi dan kurang tersebar dari rata-ratanya.

Variabel likuiditas perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 0,51

yaitu PT. Excelcomindo Pratama dan nilai maksimum 10,54 yaitu PT. Intan

Wijaya Internasional. Nilai rata-rata likuiditas perusahaan sebesar 2,53 dengan

standar deviasi sebesar 2,06 menunjukkan bahwa data likuiditas bervariasi dan

lebih menyebar.

Variabel kesempatan investasi perusahaan memiliki nilai minimum

sebesar -6,74 yaitu PT. Gajah Tunggal dan nilai maksimum 3,10 yaitu PT.

Aqua Golden Mississipi. Nilai rata-rata kesempatan investasi perusahaan

sebesar 0,01 dengan standar deviasi sebesar 0,72 menunjukkan adanya selisih

yang terlalu besar antara nilai minimum dengan nilai maksimum.

Variabel risiko memiliki nilai minimum sebesar 0,02 yaitu PT, Inti

Agri Resources Tbk dan nilai maksimum 0,88 yaitu PT. Tembaga Semanan.

Nilai rata-rata risiko sebesar 0,44 dengan standar deviasi sebesar 0,19

Page 63: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

menunjukkan bahwa data risiko kurang bervariasi dan kurang tersebar dari

rata-ratanya.

Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 7.409

(dalam jutaan rupiah) yaitu PT. Metro Data Elektronik dan nilai maksimum

82.058.760 (dalam jutaan rupiah) yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia. Nilai

rata-rata ukuran perusahaan sebesar 5.551.145 (dalam jutaan rupiah) dengan

standar deviasi sebesar 12.079.758 (dalam jutaan) menunjukkan selisih yang

terlalu besar antara nilai minimum dengan nilai maksimum. Standar deviasi

yang besar tersebut mengindikasikan data variabel ukuran perusahaan sangat

bervariasi.

Variabel kebijakan dividen memiliki nilai minimum sebesar 0,01 yaitu

PT. Sinar Mas Agro Resources dan nilai maksimum 138 yaitu PT. Godyear

Indonesia Tbk. Nilai rata-rata kebijakan dividen sebesar 25,18 dengan standar

deviasi sebesar 20,24 menunjukkan bahwa data kebijakan dividen kurang

bervariasi dan kurang tersebar dari rata-ratanya.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan mengetahui apakah data yang

digunakan dalam penelitian telah terdistribusi dengan normal. Ghozali

(2005) menyatakan bahwa pendekatan uji One-Sample Kolmogorov-

Smirnov dapat digunakan untuk menguji normalitas data. Hasil uji

normalitas tersaji pada tabel berikut ini.

Page 64: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 3

Uji Normalitas Data

N Kolmogorov-

Smirnov Z

Asymp.

Sig. (2-tailed) Kriteria Keterangan

129 0,713 0,690 > 0,05 Normal

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil uji normalitas data dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,690. Nilai tersebut lebih besar 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini telah

berdistribusi dengan normal.

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan pengujian yang digunakan untuk

mengetahui korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

mengharapkan korelasi yang rendah antar variabel independen. Keberadaan

multikolinieritas dideteksi dengan varians inflating factor (VIF) dan

tolerance (Ghozali, 2005). Hasil uji multikolinieritas tersaji pada tabel

berikut ini.

Tabel 4

Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Profit 0,855 1,170 Tidak terdapat multikolinieritas

Lik 0,532 1,881 Tidak terdapat multikolinieritas

KI 0,954 1,048 Tidak terdapat multikolinieritas

Risk 0,485 2,061 Tidak terdapat multikolinieritas

Size 0,930 1,076 Tidak terdapat multikolinieritas

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Page 65: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa variabel dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tolerance di atas 10% dan semua

nilai VIF di bawah 10, sehingga disimpulkan bahwa dalam model tidak

terjadi multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi

Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji autokorelasi adalah sebuah

pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1. Cara untuk mendeteksi

autokorelasi adalah menggunakan kriteria bahwa jika nilai D-W hitung

mendekati +2 maka dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi. Hasil

uji autokorelasi dengan Durbin Watson dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5

Uji Autokorelasi

D-W Hitung Kriteria Keterangan

2,268 Mendekati + 2 Tidak terdapat autokorelasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin Watson

menunjukkan nilai D-W hitung sebesar 2,268. Hasil tersebut mendekati

nilai +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak

terjadi autokorelasi.

Page 66: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Regression Standardized Predicted Value7.55.02.50.0-2.5

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual

4

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: DIV

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Uji

heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji dengan Scaterplots (Ghozali,

2005). Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2

Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik tersebar

di atas dan di bawah angka nol sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam

model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 67: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

D. Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi

Hasil uji koefisien determinasi untuk regresi linier berganda yang

digunakan dalam penelitian ini tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 6

Koefisien Determinasi

R R Square Adjusted R

square

Standard error

of the estimate

0,563 0,317 0,290 17,06

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0,290.

Hal ini berarti 29 % variasi perubahan variabel kebijakan dividen

perusahaan dapat dijelaskan oleh profitabilitas, likuiditas, kesempatan

investasi, risiko perusahaan dan ukuran perusahaan, sisanya 71%

kebijakan dividen pada perusahaan publik di Indonesia dipengaruhi faktor

lain di luar model penelitian.

2. Nilai F

Hasil uji nilai F statistik tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 7

Nilai F Regresi

Model Sum of Squares Df Mean

Square F Nilai p

Regression 16657,59 5 3331,51 11,43 0,000

Residual 35828,68 123 291,29

Total 52486,28 128

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Page 68: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Nilai F regresi bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005).

Hasil uji nilai F menunjukkan nilai F sebesar 11,43 dengan nilai p sebesar

0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas, likuiditas,

kesempatan investasi, risiko perusahaan dan ukuran perusahaan

berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.

3. Nilai t

Hasil uji nilai t statistik tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 8

Nilai t Regresi

Variabel Koefisien

Regresi

Standar

Error

Koefisien

Korelasi t hitung Nilai p

Kostanta -2,478 7,881 -0,314 0,754

Profit 0,936 0,254 0,296 3,680 0,000

Lik 2,431 1,001 0,248 2,429 0,017

KI -13,71 2,132 -0,491 -6,435 0,000

Risk 27,97 11,20 0,267 2,498 0,014

Size 2,60E-007 0,000 0,155 2,004 0,047

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hipotesis alternatif 1 bertujuan untuk menguji pengaruh

profitabilitas terhadap kebijakan dividen perusahaan. Hasil uji regresi

menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,936 dengan nilai p sebesar 0,000.

Uji regresi memberikan hasil yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan

bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan.

Hipotesis alternatif 1 didukung. Koefisien regresi memberikan nilai positif

yang berarti semakin tinggi profitabilitas perusahaan akan semakin tinggi

Page 69: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

pula kebijakan dividen. Hasil penelitian ini mendukung signaling theory

yang menyatakan bahwa kebijakan dividen memberikan sinyal informasi

mengenai profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini juga mendukung

penelitian Juhmani (2009) yang menemukan bahwa perusahaan memiliki

kecenderungan untuk meningkatkan pembayaran dividen ketika

perusahaan mengalami peningkatan profitabilitas.

Hipotesis alternatif 2 bertujuan untuk menguji pengaruh likuiditas

terhadap kebijakan dividen perusahaan. Hasil uji regresi menunjukkan

koefisien regresi sebesar sebesar 2,431 dengan nilai p sebesar 0,017. Uji

regresi memberikan hasil yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan

bahwa likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan.

Hipotesis alternatif 2 didukung. Koefisien regresi memberikan nilai positif

yang berarti semakin tinggi likuiditas perusahaan akan semakin tinggi pula

kebijakan dividen. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

sebelumnya oleh Wann dan Long (2009) yang menemukan bahwa

perusahaan likuiditas perusahaan berbanding lurus dengan kebijakan

dividen perusahaan.

Hipotesis alternatif 3 bertujuan untuk menguji pengaruh

kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen perusahaan. Hasil uji

regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar sebesar -13,71 dengan nilai

p sebesar 0,000. Uji regresi memberikan hasil yang signifikan, sehingga

dapat disimpulkan bahwa kesempatan investasi perusahaan berpengaruh

terhadap kebijakan dividen perusahaan. Hipotesis alternatif 3 didukung.

Page 70: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Koefisien regresi memberikan nilai negatif yang berarti semakin tinggi

kesempatan investasi perusahaan akan semakin rendah kebijakan dividen

perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung the residual theory of

dividends serta hasil penelitian Ahmed dan Javid (2009) yang menemukan

bahwa kesempatan investasi akan berpengaruh negatif terhadap kebijakan

dividen perusahaan. Perusahaan dengan kesempatan investasi tinggi yang

ditandai dengan pertumbuhan yang tinggi, membutuhkan dana yang besar

untuk memenuhi kebutuhan investasinya. Jika perusahaan memutuskan

untuk menggunakan sumber dana intern maka jumlah dividen yang

dibayarkan akan cenderung menurun.

Hipotesis alternatif 4 bertujuan untuk menguji pengaruh risiko

perusahaan yang dalam penelitian ini diproksikan dengan leverage

terhadap kebijakan dividen perusahaan. Hasil uji regresi menunjukkan

koefisien regresi sebesar 27,97 dengan nilai p sebesar 0,014. Uji regresi

memberikan hasil yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa

risiko berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan. Hipotesis

alternatif 4 didukung. Koefisien regresi memberikan nilai positif yang

berarti semakin tinggi risiko perusahaan akan semakin tinggi pula

kebijakan dividen. Hasil penelitian ini mendukung bird in the hand theory,

dimana dividen tinggi adalah yang terbaik, karena investor lebih suka

kepastian tentang return investasinya serta mengantisipasi risiko

ketidakpastian tentang kebangkrutan perusahaan. Hasil penelitian ini juga

mendukung penelitian Jensen dan Meckling (1976) serta Wahyudi dan

Page 71: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Pawestri (2006) yang menyebutkan bahwa peningkatan risiko perusahaan

akan menyebabkan investor meningkatkan tingkat pengembalian yang

diinginkan sehingga risiko berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

perusahaan.

Hipotesis alternatif 5 bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran

perusahaan terhadap kebijakan dividen perusahaan. Hasil uji regresi

menunjukkan koefisien regresi sebesar 2,60E-007 (0,000000259) dengan

nilai p sebesar 0,047. Uji regresi memberikan hasil yang signifikan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap kebijakan dividen perusahaan. Hipotesis alternatif 5 didukung.

Koefisien regresi memberikan nilai positif yang berarti semakin besar

ukuran perusahaan akan semakin tinggi pula kebijakan dividen

perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Musa dan

Fodio (2009) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berbanding

lurus dengan kebijakan dividen perusahaan. Semakin besar ukuran

perusahaan akan semakin besar pula kebijakan dividen perusahaan.

Page 72: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kebijakan dividen pada

perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai

dengan 2008. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier

berganda. Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut ini.

1. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Juhmani (2009).

2. Likuiditas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Wann dan Long (2009).

3. Kesempatan investasi perusahaan berpengaruh negatif terhadap kebijakan

dividen perusahaan. Hasil ini mendukung residual theory of dividends

serta hasil penelitian Ahmed dan Javid (2009).

4. Risiko perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen

perusahaan. Hasil ini mendukung bird in the hand theory serta hasil

penelitian Wahyudi dan Pawestri (2006), namun menolak hasil penelitian

Cheng et al. (2009) yang menemukan hubungan negatif antara risiko

dengan kebijakan dividen.

5. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Musa dan Fodio (2009).

Page 73: DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN - …eprints.uns.ac.id/8278/1/197961511201101441.pdf · Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

B. Implikasi

1. Hasil penelitian ini menunjukkan profitabilitas, likuiditas, kesempatan

investasi, risiko dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan

dividen perusahaan. Investor hendaknya memperhatikan beberapa aspek di

atas ketika akan melakukan keputusan investasi pada sebuah perusahaan

karena berdampak pada dividen yang akan diterima.

2. Manajer perusahaan hendaknya mempertimbangkan komposisi yang tepat

antara alokasi investasi dengan kebijakan dividen.

C. Keterbatasan

1. Peneliti hanya menguji lima variabel: profitabilitas, likuiditas, kesempatan

investasi, risiko dan ukuran perusahaan, sehingga ada kemungkinan

terdapat variabel lain di luar model penelitian yang juga berpengaruh

terhadap kebijakan dividen.

2. Periode penelitian ini relatif pendek yaitu dari tahun 2006 sampai tahun

2008. Periode penelitian yang pendek ini dikhawatirkan akan

menimbulkan bias data penelitian.

D. Saran

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji variabel lain yang diduga

berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan seperti corporate

governance.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang periode penelitian

untuk menghindari kemungkinan bias data penelitian.