24
1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : II Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Kepala Pusat Kesehatan Mabes TNI, Direktur Utama PT. Asabri (Persero), dan Direktur Utama BPJS Kesehatan. Hari, Tanggal : Rabu, 5 Desember 2018 Pukul : 11.00 WIB – 12.31 WIB Sifat Rapat : Terbuka Tempat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Ketua Rapat : Asril Hamzah Tanjung, S.IP. Sekretaris Rapat : Suprihartini, S.IP., M.SI., Kabag Sekretariat Komisi I DPR RI Acara : Tindak lanjut hasil keputusan RDP Komisi I DPR RI dengan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Kepala Pusat Kesehatan Mabes TNI, Direktur Utama PT. Asabri (Persero), dan Direktur Utama BPJS Kesehatan, tanggal 16 Oktober 2018. Hadir : PIMPINAN: 1. Ir. Bambang Wuryanto, M.BA. (F-PDI Perjuangan) 2. Asril Hamzah Tanjung, S.IP. (F-Gerindra) 3. H.A. Hanafi Rais, S.IP., M.PP. (F-PAN) ANGGOTA: FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP) 4. Ir. Rudianto Tjen 5. Dr. Effendi MS Simbolon, MIPol. 6. Andreas Hugo Pareira 7. Yadi Srimulyadi 8. Drs. Ahmad Basarah, MH FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG) 9. Bambang Atmanto Wiyogo, S.E. 10. Venny Devianti, S. Sos. 11. H. Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F-GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI

Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : II

Jenis Rapat :

Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Kepala Pusat Kesehatan Mabes TNI, Direktur Utama PT. Asabri (Persero), dan Direktur Utama BPJS Kesehatan.

Hari, Tanggal : Rabu, 5 Desember 2018 Pukul : 11.00 WIB – 12.31 WIB Sifat Rapat : Terbuka

Tempat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

Ketua Rapat : Asril Hamzah Tanjung, S.IP.

Sekretaris Rapat :

Suprihartini, S.IP., M.SI., Kabag Sekretariat Komisi I DPR RI

Acara : Tindak lanjut hasil keputusan RDP Komisi I DPR RI dengan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Kepala Pusat Kesehatan Mabes TNI, Direktur Utama PT. Asabri (Persero), dan Direktur Utama BPJS Kesehatan, tanggal 16 Oktober 2018.

Hadir : PIMPINAN: 1. Ir. Bambang Wuryanto, M.BA. (F-PDI Perjuangan) 2. Asril Hamzah Tanjung, S.IP. (F-Gerindra) 3. H.A. Hanafi Rais, S.IP., M.PP. (F-PAN) ANGGOTA:

FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP) 4. Ir. Rudianto Tjen 5. Dr. Effendi MS Simbolon, MIPol. 6. Andreas Hugo Pareira 7. Yadi Srimulyadi 8. Drs. Ahmad Basarah, MH

FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG) 9. Bambang Atmanto Wiyogo, S.E. 10. Venny Devianti, S. Sos. 11. H. Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn.

FRAKSI PARTAI GERINDRA (F-GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

2

13. Martin Hutabarat 14. Rachel Maryam Sayidina 15. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc.

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (F-PD) 16. Teuku Riefky Harsya, B.Sc., M.T. 17. Ir. Hari Kartana, M.M. 18. KRMT Roy Suryo Notodiprojo

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (F-PAN) 19. Zulkifli Hasan, S.E., M.M.

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (F-PKB) 20. Drs. H.A. Muhamin Iskandar, M.Si. 21. Drs. H.M. Syaiful Bahri Anshori, M.P. 22. Arvin Hakim Thoha

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (F-PKS)

FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (F-PPP) 23. Dra. Hj. Lena Maryana FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (F-NASDEM) 24. Drs. Y. Jacki Uly, M.H.

FRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (F-HANURA) 25. Drs. Timbul P. Manurung

Anggota yang Izin : 1. Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS) 2. Ir. H. Satya Widya Yudha, M.E., M.Sc. (F-PG) 3. Dr. Evita Nursanty, M.Sc. (F-PDI Perjuangan) 4. Charles Honoris (F-PDI Perjuangan) 5. Junico BP Siahaan (F-PDI Perjuangan) 6. Meutya Viada Hafid (F-PG) 7. Bobby Adhityo Rizaldi, S.E., Ak., M.B.A., C.F.E. (F-PG) 8. Dave Akbarshah Fikarno, M.E. (F-PG) 9. Dr. Jerry Sambuaga (F-PG) 10. H. Biem Triani Benjamin, B.Sc., M.M. (F-GERINDRA) 11. Andika Pandu Puragabaya, S.Psi, M.Si, M.Sc. (F-

GERINDRA) 12. Elnino M. Husein Mohi, S.T., M.Si. (F-GERINDRA) 13. Dr. Sjarifuddin Hasan, S.E., M.M., M.B.A. (F-PD) 14. H. Darizal Basir (F-PD) 15. Ir. Alimin Abdullah (F-PAN) 16. Budi Youyastri (F-PAN) 17. H.M. Syafrudin, S.T., M.M. (F-PAN) 18. H. Cucun Ahmad Syamsurijal, S.Ag. (F-PKB) 19. Drs. H. Taufiq R. Abdullah (F-PKB) 20. Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. (F-PKS) 21. Dr. H. Jazuli Juwaini, Lc., M.A. (F-PKS) 22. H. Sukamta, Ph.D. (F-PKS) 23. Moh. Arwani Thomafi (F-PPP) 24. H. Syaifullah Tamliha, S.Pi., M.S. (F-PPP) 25. Prof. Dr. Bachtiar Aly, M.A. (F-NASDEM)

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

3

Jalannya Rapat :

KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) :

Bismillahirrahmannirrahim. Assalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh. Selamat datang para mitra Komisi I.

Pertama Pak dari Dirjen Kuathan, Pak Mayjend Bambang, kemudian dari Kapuskes, Pak Mayjen TNI Yuda Rimba, dari staf Kemenkes ada 2 ini, kemudian dari mewakili Dirut BPJS dan Dirut Operasi PT. Asabri, Adyatmaka.

Selamat datang Bapak-Bapak sekalian, kita mulai lagi RDP ini untuk melanjutkan RDP kita yang pernah kita laksanakan tanggal 16, tapi sebelumnya saya minta persetujuan para mitra, ini kita adakan tertutup atau terbuka?

Silakan Pak Bambang. Terbuka saja ya, oke ya, mungkin lebih bagus ya, lebih terbuka, lebih terang.

Oke dengan demikian, Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR Sekjen Kemenkes, Dirjen Kuathan Kemhan, Kepala Pusat Kesehatan Mabes TNI, Dirut PT. Asabri persero, dan Dirut BPJS Kesehatan, Rabu 5 Desember 2018 dengan resmi kita buka dan dinyatakan terbuka.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 11.00 WIB)

(RAPAT DINYATAKAN TERBUKA UNTUK UMUM)

Bapak-Ibu sekalian, kami sampaikan, bahwa pada RDP kita 16 Oktober yang lalu, kita telah mengambil kesimpulan, bahwa Komisi I DPR RI akan menjadwalkan kembali Rapat Dengar Pendapat seperti sekarang ini.

Ada 3 hal yang memang dari DPR ingin sekali mendapat penjelasan nanti. Yang pertama, masalah payung hukum pelayanan kesehatan terutama untuk TNI, satu

ya, yang kita ingin dengar dari para mitra ini. Yang kedua, bagaimana masalah penundaan rujukan online BPJS untuk pasukan TNI

dan Kemhan, serta purnawirawan. Ini sudah jalan atau belum? Yang ketiga, baru kita ingin task-force Kemhan-Kemkes-BPJS Kesehatan ini seperti apa.

Ada 3 hal pokok itu. Mudah-mudahan kita dapat ke apa namanya, kesimpulan hari ini untuk bisa

26. Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra (F-NASDEM)

27. Prananda Surya Paloh (F-NASDEM)

Undangan

: 1. Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Mayjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc.

2. Direktur Kesehatan Ditjen Kuathan Kementerian Pertahanan RI, Laksamana Pertama TNI dr. Arie Zakaria, SpOT, FICS.

3. Kepala Pusat Kesehatan Mabes TNI, Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS.

4. Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS.

5. Kapus PPJK Kementerian Kesehatan RI, dr. Kolsum Komaryani, MPPM.

6. Direktur Operasi PT. ASABRI (Persero), Adiyatmika, S.E. 7. Direktur Kepatuhan, Hukum, dan Hubungan Antar

Lembaga BPJS, Dr. dr. H. Bayu Wahyudi. Spog. MPHM. Mhkes. MM.

8. Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS, dr. Maya A. Rusady, M.Kes, AAK.

1. Beserta jajaran. 2.

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

4

mempermudah rencana kita untuk menuntaskan permasalahan BPJS. Kita semua sangat mendukung program Pemerintah masalah Jaminan Kesehatan

Nasional ya, tapi seperti kami ingatan tolong Bapak-Bapak dari Kemkes, dari BPJS ya, bahwa tentara itu bukan minta dihebatkan, minta dilebihkan dari masyarakat sipil, tidak, tapi dia punya kekhususan tegas, seperti kita sampaikan yang lalu, ini jadi barometer sekali ini. Seorang prajurit, siap 1 kali 24 jam untuk tugas tempur perang, setiap 24 jam, tidak ada tawar menawar, bagaimana dia mau pergi perang, kalau anak-istrinya sakit, itu ndak ada yang nangani. Dan kita mempunyai beberapa ratus rumah sakit TNI di seluruh Indonesia. Beberapa poliklinik TNI, ada di beberapa daerah di Nusantara ini, 60% yang dilayani itu masyarakat sipil, hanya 40% yang TNI nya, itu kami sudah cek, baik di Kalimantan Timur, di Kalimantan Barat, di Sumatera, itu tugasnya seperti itu. Jadi mohon nanti perhatian dari Bapak-Bapak ini, bukan kita menomor satukan TNI, cuma ingat dia punya kekhususan tugas, lain dengan kita. Kekhususan tugas itu nggak bisa ditawar-tawar. Contoh yang paling dekat, kita bersedih 31 orang gugur, kemarin dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua, kenapa sampai terjadi ini? Apakah TNI-Polri kecolongan atau gimana. Ini bisa juga berawal dari hal kecil semacam ini, kita tahu, mohon maaf Pak BPJS ya, bagaimana rumitnya BPJS kita kan. Beberapa triliun kerugian utang yang belum dibayar. Keluarga saya, 4 dokter Pak, punya rumah sakit. Pak ini belum dibayar sama BPJS nih, belum sama Pemerintah, kita tahu kesulitan BPJS. Tapi karena itu program jaminan kesehatan nasional, kita juga dukung itu. Tapi tolong diberikan ruang untuk TNI ini, biar mereka bisa bertugas seperti biasa. Yang dulu-dulu kan ndak ada masalah sebetulnya, kalau nggak salah gitu Pak Bambang ya, Pak Yudha Rimbawa nih. Sejak beliau masih Letnan Satu sama-sama saya itu, kita tugas happy-happy saja, ndak ada masalah. Nah sekarang kok bermasalah, harusnya tambah maju, tambah nggak ada masalah, ini kok tambah maju kita tambah bermasalah ini. Jadi mohon, Bapak sekalian, tolong dimengerti ini, mudah-mudahan kita dapat kesepakatan nanti, gimana jalan keluarnya ini, ndak mungkin tidak ada jalan keluar. Kalau perlu kita sampai ke Presiden. Ini kewajiban kami juga sebagai mitra, di DPR, bagaimana semua kita ini terwadahi dan semua perencanaan bisa dilaksanakan.

Nah ini Bapak-Bapak pembukaan dari saya, saya ingin dengar nanti, silakan mungkin mulai dari siapa dulu? dari Pak Bambang ya, Dirjen Kuathan Kemhan, Mayjen Bambang Hartawan, silakan Bapak apa namanya, untuk menyampaikan paparan dulu, kemudian nanti apa perlu diperkuat oleh Kapuskes, dan selanjutnya nanti kita atur, apa habis ini kemudian dari Kementerian Kesehatan, habis itu dari BPJS, habis itu dari Asabri,itu maksud saya.

Jadi kami mohon maaf Pak, ini kuorum kita sangat minimal, karena dari 10 Fraksi yang ada baru 5 yang lain dalam perjalanan. Mohon maaf kita baru selesai reses ya, masih banyak yang di daerah, apalagi ini sudah mulai sibuk untuk kampanye lagi, nah ini ya. Tapi sambil berjallan nggak apa-apa, semua orang punya kesibukan. Mungkin mohon maaf, nanti siang sebentar lagi saya harus ke bandara juga, tapi nggak apa-apa, saya ingin mitra saya Komisi I ini bisa bernafas lega dengan hasil-hasil yang seperti ini.

Silakan Pak Mayjen TNI Bambang Hartawan. Silakan Pak.

DIREKTUR JENDERAL KEKUATAN PERTAHANAN KEMENTERIAN PERTAHANAN RI (MAYJEN TNI BAMBANG HARTAWAN, M.SC.):

Bismillahirrahmannirrahim. Assalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera, selamat pagi untuk kita semua. Hom swastiastu. Yang terhormat Pimpinan rapat Komisi I DPR RI, Para Anggota Dewan yang terhormat dari Komisi I DPR RI. Sekjen Kementerian Kesehatan beserta staf. Dirut, ulangi, Kepala BPJS, Pak Fahmi, Bapak Idris. Yang saya banggakan dan saya hormati, beserta seluruh staf, Kapuskes TNI, dr. Ben, Dirut PT. Asabri, atau yang mewakili,

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

5

Serta para undangan sekalian yang berbahagia. Pertama-tama wajib kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Besar, karena atas limpahan rahmat-Nya kita bisa berkumpul kembali disini dalam keadaan sehat wal-afiat tanpa kekurangan suatu apapun.

Kebetulan yang kami bicarakan saat ini adalah masalah kesehatan Bapak, jadi wajar kalau kita harus bersyukur, karena nikmat yang paling besar itu adalah sehat.

Untuk mempersingkat waktu, ijinkan kami menyampaikan tindak lanjut hasil rapat Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI, pada tanggal 16 Oktober 2018 yang lalu. Secara umum, cukup banyak kemajuan yang signifikan, Bapak, disini saya kami laporkan.

Bahwa kesimpulan Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Kementerian Pertahanan, Puskes TNI, PT. Asabri dan BPJS serta Kementerian Kesehatan pada tanggal 16 Otober 2018, yang pertama adalah bahwa Komisi I DPR RI mendesak Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, Puskes TNI dan BPJS Kesehatan untuk berkoordinasi lm rangka penyelesaian payun hukum yang terkait pelayanan kesehatan bagi prajurit TNI, PNS Kemhan dan keluarganya, serta purnawirawan agar bisa memberikan pelayanan kesehatan prima dengan mempertimbangkan kekhususan sejarah, organisasi dan tugas Kemhan-TNI meliputi pelayanan fasilitas kesehatan Kemhan-TNI yang bersifat komando dan sentralistik. Lanjut.

Pelayanan kesehatan bagi prajurit TNI, PNS Kemhan dan keluarganya serta purnawirawan diberikan dan dilaksanakan di fasilitas kesehatan Kemhan-TNI. Sistem rujukan dan pelayanan kesehatan harus diatur sendiri sesuai dengan kepentingan Kemhan dan TNI, karena kekhasan organisasi dan tugasnya.

Yang kedua, Komisi I DPR RI melalui Pimpinan DPR RI segera meminta Presiden untuk segera melakukan rapat koordinasi terbatas dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, Dirut PT Asabri, dan Dirut BPJS Kesehatan dalam rangka penyelesaian masalah pelayanan kesehatan bagi prajurit TNI, PNS Kemhan dan keluarganya serta purnawirawan.

Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan, sepakat untuk menunda rujukan online bagi prajurit TNI, PNS Kemhan dan keluarganya serta purnawirawan agar bisa berobat langsung ke fasilitas kesehatan Kemhan-TNI dan melaporkan kepada Komisi I DPR RI selambat-lambatnya pada minggu pertama bulan November 2018.

Yang terakhir, Komisi I DPR RI mendesak Kementerian Pertahanan, TNI, Kementerian Kesehatan, dan BPJS Kesehatan untuk membentuk gugus tugas (task-force) dengan leading sektor Kementerian Kesehatan dalam rangka menyiapkan kebijakan diskresi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi prajurit TNI, PNS Kemhan dan keluarganya serta purnawirawan, dan melaporkan perkembangannya kepada Komisi I DPR RI dalam tenggat waktu 2 pekan. Lanjut.

Berdasarkan Surat Menteri Pertahanan Nomor : B.15, mana nih? Ulangi. Bahwa sebagai tindak lanjut rapat kemarin, rapat yang lalu, bahwa telah dilaksanakan

pertemuan atau rapat tindak lanjut RDP Komisi I DPR RI antara Kementerian Pertahanan, TNI, BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan pada tanggal 22, 29 Oktober 2018 dan juga tanggal 12 November 2018 di Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kemhan dengan hasil rapat sebagai berikut :

Yang pertama, Kemhan, TNI dan BPJS Kesehatan telah sepakat untuk sementara waktu menunda rujukan online berjenjang sampai adanya evaluasi oleh BPJS Kesehatan diawal bulan 2000, bulan Desember 2018 dan keluarnya peraturan baru Permenkes tentang Sistem Rujukan, maka seluruh prajurit TNI, PNS Kemhan dan keluarganya serta purnawirawan yang terdaftar di fasilitas kesehatan tingkat pertama milik Kementerian Pertahanan dan TNI dapat mengakses langsung ke fasilitas kesehatan tingkat rujukan lanjutan milik Kemhan dan TNI. Alhamdulillah ini sudah dibuka dan kami sudah cek ke rumah sakit di daerah milik Kemhan-TNI, dan sudah bisa diakses untuk seluruh prajurit TNI, PNS Kemhan dan keluarganya serta purnawirawan. Lanjut.

Kem Kesehatan akan merevisi atau membuat Permenkes baru, simplikasi dan peraturan terkait lainnya sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2018 dan akan melibatkan Kemhan dan TNI. Selanjutnya Kemhan, TNI, BPJS Kesehatan telah membentuk gugus tugas (task-force) dalam rangka menyiapkan kebijakan diskresi untuk meningkatkan

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

6

pelayanan kesehatan prajurit TNI, PNS Kemhan dan keluarganya serta purnawirawan. Gugus tugas tersebut belum dapat bekerja, karena kami masih menunggu regulasi seperti Surat Perintah dan lain sebagainya, atau surat keputusan yang kami masih membicarakan ini nanti siapa yang akan membuat surat keputusan, karena ini inter Kementerian Bapak, inter Kementerian, sehingga siapa nanti yang akan, apakah Menteri Kesehatan, ataukan Menteri Pertahanan dan lain sebagainya.

Kementerian Kesehatan sampai dengan saat ini, mohon maaf, belum secara resmi mengirimkan nama-nama personil yang akan duduk dalam gugus tugas. Namun demikian, daftar nama rencana gugus tugas sudah kami lampirkan. Lanjut.

Bahwa telah dilaksanakan pertemuan informal juga, pada hari Jum’at, 16 November 2018 di kantor Kemenkes, antara Kementerian Pertahanan, dari Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan dengan Kemenkes, dalam hal ini oleh Sekjen Kemenkes, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, serta Kemhan meminta, dalam hal ini untuk bisa dilibatkan dalam setiap pembuatan regulasi sebagai tindak lanjut Perpres Nomor 82 tahun 2018 tentang JKN, khususnya regulasi sistem rujukan yang disetujui oleh Sekjen Kemenkes, hal ini yang kami maksudkan adalah regulasi-regulasi yang tentunya berdampak nanti kepada layanan kesehatan di Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan dan TNI, termasuk rumah sakit-rumah sakit nya. Lanjut.

Bahwa berdasarkan surat Menteri Pertahanan Nomor B.1532.1524.04 Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan tanggal 15 Oktober 2018 tentang penyampaian kendala pada sistem rujukan dilingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI, yang ditujukan kepada Menkes, namun belum kami menerima jawaban secara tertulis pada, dari Menkes, dan ini kami perlukan sebagai tindak lanjut upaya-upaya kami dalam rangka memperbaiki sistem tersebut.

Salah satu poinnya, Kemhan dan TNI meminta dilibatkan dalam setiap pembuatan regulasi sebagai tindak lanjut Perpres Nomor 82 tahun 2018, dan ini tidak hanya regulasi tentang sistem rujukan saja, namun tentunya yang berdampak kepada pelayanan kesehatan di Kemhan dan TNI. Secara ini kami sudah bicara juga kepada Menkes, dan secara langsung, beliau menyampaikan beliau setuju untuk masalah ini.

Kemudian Kemenkes mengadakan sosialisasi Perpres tahun 82/2018 dan arah kebijakan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan paska ditetapkannya Perpres Nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, bertempat di Hotel Horison, Bekasi, Jawa Barat, pada tanggal 28 dan 30 November 2018. Dari sini kami bisa mengetahui ada bahwa Kementerian Kesehatan belum melakukan proses, sudah melakukan proses harmonisasi 3 Permenkes tentang Gawat Darurat, Urun Biaya dan Ijin Pelayanan Kesehatan Tertentu, namun demikian kami belum dilibatkan dalam hal ini, padahal tentunya ini juga berdampak kepada pelayanan kesehatan di Kementerian Pertahanan dan TNI, baik itu gawat darurat, urun biaya dan pelayanan kesehatan. Lanjut.

Dari semua itu, kami menyimpulkan bahwa yang pertama, sistem rujukan online berjenjang bagi prajurit TNI, PNS Kemhan dan keluarganya serta purnawirawan untuk sementara telah dibuka akses oleh BPJS Kesehatan, terima kasih untuk BPJS Kesehatan, mudah-mudahan ini bisa berlanjut terus.

Kemudian yang kedua, tim gugus tugas atau task-force sudah terbentuk, namun kami belum bekerja sambil menunggu regulasi dan kelengkapan Anggota.

Selanjutnya Kemenkes belum melibatkan Kemhan dan TNI dalam pembuatan regulasi yang terkait dengan Perpres Nomor 82 tahun 2018 tentang JKN. Lanjut.

Saran kami, yang pertama, sistem rujukan dilingkungan Kemhan dan TNI tidak dapat dibatasi oleh jarak dan area, karena prajurit TNI, PNS Kemhan dan serta keluarganya, serta prajurit, seharusnya dapat dirujuk dari E-KTP ke semua RKATL serta dapat diklaim kepada BPJS Kesehatan sesuai dengan kelas FKRTL tersebut. Kami sedikit memberikan gambaran, mungkin tadi pendahuluan dari Bapak Pimpinan, bahwa terjadi tindak kekerasan di Papua terhadap 31 pekerja Bapak, pembunuhan dan lain sebagainya. Tapi disamping itu juga ada 7 prajurit kami yang pos kami diserang dan ada korban, dan sesuai SOP kami, kalau memang itu luka berat dan lain sebagainya, itu harus langsung di evakuasi ke pusat, dan tidak secara berjenjang ke rumah sakit, karena disitu tidak ada fasilitas yang memadai, mungkin disitu, sehingga hal-hal semacam inilah yang perlu untuk kesiapan pasukan dan lain sebagai nya, untuk sistem jenjang ini kami,

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

7

atau sistem rujukan ini, kami membutuhkan 1 kebijakan yang sifatnya khusus, bukan untuk kekhususan bagi prajurit TNI, tapi memang tugas kami yang demikian dituntut untuk 24 jam siap sedia, sehingga kami membuthkan kebijakan tersebut. Lanjut.

Bahwa Kemenkes selaku regulator, kami mohon melibatkan Kemhan dan TNI dalam pembuatan regulasi, revisi, simplikasi maupun regulasi yang terkait dengan tindak lanjut Perpres Nomor 82 tahun 2018 tentang JKN, ini tentunya yang berdampak langsung maupun tidak langsung pada pelayanan kesehatan Kemhan dan TNI.

Demikian sedikit paparan kami tentang kemajuan ataupun tindak lanjut dari hasil RDP 16 Oktober 2018 yang lalu, mungkin nanti rekan-rekan dari Mabes TNI, dokter Ben ataupun Dandikes akan menambahkan.

Dari saya cukup sekian. Lebih kurangnya kami mohon maaf. Wabillahi taufik walhidayah. Wassalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh. Om santi santi om.

KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Wa'alaikum salam Warrahmatulahi Wabarakatuh. Terima kasih Dirjen Kuathan Kemenhan, Mayjen TNI Bambang Hartawan. Jadi

Alhamdulillah kelihatan sudah mulai ada titik terang ini, 2 sudah kelihatan, tentang rujukan online dan task-force, walaupun belum efektif bekerja. Cuma yang kita harapkan lagi nanti payung hukum atau regulasinya juga nanti bisa jadi.

Silakan Pak Ben Yudha Rimba, tolong ditambahkan Pak, biar lebih lengkap. Silakan.

KEPALA PUSAT KESEHATAN MABES TNI (MAYJEN TNI dr. BEN YURA RIMBA, MARS.):

Assalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Hom swastiastu. Yang terhormat Pimpinan rapat. Yang kami hormati seluruh Anggota Komisi I. Dan juga yang kami hormati rekan-rekan sejawat yang mewakili Kementerian

Kesehatan, BPJS dan para undangan lainnya. Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa pada pagi ini kita bisa

berkumpul di ruangan ini dalam keadaan baik. Dan sebagai awal kata kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan sidang dan seluruh Anggota Komisi I yang sudah memperjuangkan kekhususan TNI.

Sampai saat ini semua permasalahan di tataran operasional, sudah dapat terlaksana dengan baik, Bapak Pimpinan rapat, hanya memang tadi seperti disampaikan, di level tataran kebijakan, kebijakan yang menjadi bantalan pada saat ini kan baru kebijakan yang belum dibakukan dalam regulasi, regulasinya sedang disusun dan itu menjadi tugas sejawat kami, Dirjen Kuathan dan jajarannya, meramu bantalan hukum, payung hukum untuk kami.

Sementara itu, tapi kami tetap berkoordinasi dengan Kemhan,sehingga setiap kepentingan prajurit apapun dilapangan, akan kami salurkan melalui Kemhan, dicarikan bantalan dan payung hukumnya untuk TNI yang lebih baik.

Sekali lagi terima kasih Bapak Pimpinan, itu yang dapat kami sampaikan. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) :

Terima kasih Kapuskes Mabes TNI, Mayjen TNI Ben Yudha Rimba. Kita lanjutkan memburu waktu, apa dari Kemenkes dulu atau langsung dari BPJS, kita

serahkan Bapak, mungkin dari Kemenkes dulu kali ya? BPJS atau Kemenkes? ada dari Kemenkes? Nah silakan Pak, Kemenkes dulal nanti biar bertingkat berlanjutkan, yang senior dulu nanti baru BPJS.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

8

Silakan Pak. SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI (dr. KUWAT SRI HUDOYO, MS.):

Baik. Assalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh. Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua. Yang kami hormati Pimpinan Komisi I DPR RI. Bapak-Ibu Anggota Komisi I. Bapak-Ibu dari Kemenhan, Puskes TNI, BPJS, Asabri dan unsur yang lain, serta hadirin

yang berbahagia. Mohon maaf, kami mewakili Bapak Sesjen Kementerian Kesehatan, karena satu dan lain

hal beliau tidak bisa hadir. Bapak-Ibu yang kami hormati. Perlu kami sampaikan, memang di Kementerian Kesehatan saat ini sedang berproses,

yang pertama adalah sosialisasi Perpres 82, kami sudah melibatkan, termasuk dengan TNI-Polri, yang mana didalamnya salah satu inti, bahwa dalam Perpres tadi itu banyak amanat peraturan yang harus kami susun. Nah kami juga saling mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan tadi, pasal-pasal yang mungkin kalau melihat disini sudah ada hal-hal yang akan ditampung nantinya didalam Permenkes tadi.

Nah proses selanjutnya adalah nanti adalah harmonisasi, kalau sudah kami secara internal, dengan melibatkan sektor terkait, termasuk TNI-Polri, apakah yang Bapak Pimpinan sampaikan tadi itu sudah diakomodir belum. Pada dasarnya kami mengapresiasi apa yang telah disampaikan pada forum ini terkait dengan tugas TNI yang begitu spesifik tadi. Jadi mungkin nanti halhal yang semacam inilah yang akan kami laporkan kepada Pimpinan, supaya tadi arahan dari Bapak bisa tertampubg didalam Permenkes-Permenkes yang akan diamanatkan didalam Perpres 82.

Beberapa hal yang sudah kami tindak lanjuti sebetulnya kami juga sudah dengan TNI, terkait dengan gugus tugas tadi, walaupun kami secara resmi, secara tertulis belum mengirim nama tim sebagai Anggota, tapi kami sudah ikut berproses terkait dalam penyelesaian ini. Dan disamping itu juga, hal-hal ini sedang kita bahas, ada yang sudah tahapan-tahapan lanjut, nanti akan kami sampaikan, karena pada prinsipnya nanti di Kumham pun akan ada harmonisasi, yang jelas akan melibatkan stake-holder terkait, tidak mungkin hanya Kementerian Kesehatan, BPJS, tapi karena ini menyangkut TNI, iya harapan kami dari Kumham nanti akan mengundang TNI, apakah pasal-pasal tadi itu sudah mengakomodir yang akan menjadi kebutuhan spesifik TNI ini.

Itu mungkin sementara yang bisa kami sampaikan, kalau mohon ijin Bapak, mungkin dari teman kami juga bisa menyampaikan terkait dengan hal-hal itu. oh sudah cukup Pak.

Terima kasih Pak. Assalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) :

Silakan kalau dari Ibu masih ada?. Nambah bu, kalau memang ada, kalau ndak kita BPJS. Silakan.

KAPUS PPJK KEMENTERIAN KESEHATAN RI (dr. KOLSUM KOMARYANI, MPPM.):

Terima kasih Bapak Pimpinan. Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI. Yang kami hormati Bapak dari Kemenhan dan Mabes TNI, serta Bapak-Ibu dari BPJS

Kesehatan, dari Asabri dan Bapak-Ibu semua. Tentang topik bahasan pada RDP pagi ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan

dari rapat-rapat sebelumnya, dimana masalah yang harus diselesaikan tentang pelayanan kesehatan untuk TNI dan keluarganya. Mulai, sebetulnya, sebelumnya tentang fasilitas

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

9

kesehatannya sudah teratasi ya, dengan adanya perubahan Permenkes 71, dengan membuat sesuatu kekhususan ya pada faskes, bahwa di TNI ini ada penundaan ya untuk akreditasi dan sebagainya.

Lalu untuk keduannya sistem rujukan juga sebagaimana pada rapat terdahulu, rujukan online ini ditunda dan tadi yang ketiganya adalah tindak lanjut bagaimana task-force harus bekerja, sebetulnya sudah disampaikan bahwa ada sekitar 4 orang dari Kemenkes yang diusulkan, dan sudah dilibatkan pada rapat-rapat di Kemenhan, mungkin yang belum adalah surat tertulisnya.

Lalu mengenai surat dari Menhan juga kepada Menkes, ini terkait dengan pelayanan kesehatan didalam penyelenggaraan JKN, saat ini masih dalam proses telaahan dan akan segera dikirimkan ke Kemenhan. Dan mungkin juga akan kita susulkan tentang nama-nama yang akan menjadi Anggota definitif dalam task-force.

Terima kasih. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) :

Terima kasih Ibu dokter Kolsum ya, iya bu?. Jadi Alhamdulillah, kelihatan juga dari Keenkes ini sudah ada titik terang juga. memang

kalau Perpres, Keppres sudah ada, iya permen-permen lah yang perlu dibikin untuk mencari jalan keluar ini. Iya terima kasih, mudah-mudahan ini bisa titik terang ini.

Kita lanjut saja langsung ke mewakili Dirut BPJS, silakan, apa Ibu Maya atau Pak Bayu, silakan.

Pak Bayu, silakan. Dari BPJS. DIREKTUR KEPATUHAN, HUKUM, DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA BPJS (DR. dr. H. BAYU WAHYUDI. SPOG. MPHM. MHKES. MM.):

Bismillahirrahmannirrahim. Assalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Hom swastiastu, Syalom, Namo Budaye. Yang saya hormati Pimpinan Komisi I DPR RI beserta seluruh Anggota Komisi I. Para mitra Komisi I yang hadir pada saat ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu-

persatu. Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan waktu yang diberikan

kepada kami untuk menghadiri undangan RDP ini. Menindaklanjuti dari hasil rapat sebelumnya, tentu kami menindaklanjuti hasil kesimpulan

rapat yang diamanatkan pada tanggal 18 Oktober 2018 yang lalu. Dari tindak lanjut tersebut, tentu ada beberapa hal yang harus kami sampaikan disini secara singkat, iya nanti mungkin secara teknis akan disampaikan oleh Direktur Pelayanan Jaminan Kesehatan, Ibu Maya.

Pertama, tindak lanjut mengenai masalah pertemuan lintas sektoral, dimana pejabat terkait dilingkungan Kemenhan, dan perwakilan Kementerian Kesehatan serta Menko PMK dan perwakilan BPJS, sudah melakukan pertemuan, dan melakukan beberapa kesimpulan. Dan tentu tindak lanjut ini, kami tindak lanjuti ada penetapan diskresi dari Direktur atau Direksi BPJS Kesehatan dalam hal ini. Walaupun memang secara perundang-undangan, sudah disampaikan bahwa lex-generalis derograt generalis. Untuk TNI ini tentu ada kekhususan, dan kami memahami akan hal itu, dan bagaimana pun juga tetapi harus diingat bahwa Undang-Undang SJSN dan Undang-Undang BPJS atau Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS dan Undang-Undang SJSN Nomor 40 tahun 2004, ini ada Pasal 2, sama-sama di Pasal 2 di Undang-Undang tersebut, mengenai azas. Azasnya itu kemanusiaan, manfaat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena kami juga mengingat bahwa TNI-Polri adalah bagian dari warga negara Indonesia, tentu harus mengikuti regulasi, dan tentu harus ada payung hukum yang mengaturnya.

Kemudian mengenai prinsip-prinsip juga ada, bahwa ada 9 prinsip yaitu kegotong-

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

10

royongan, menurut Pasal 4 Undang-Undang tersebut, kegotong-royongan, sifatnya non-profit, kemudian keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, kemudian portabilitas yang berlaku di seluruh Indonesia, sifatnya juga wajib kepesertaan, dan amanat dan hasil pengelolaan untuk kepentingan peserta. Dari hasil ini, ini juga kami ada, yaitu diamanatkan di Pasal 38 Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011, ayat (1) berbunyi Direksi bertanggungjawab secara tanggung renteng atas kerugian finansial yang ditimbulkan oleh kesalahan pengelolaan, nah ini juga perlu. Sehingga tentu, kami membuat sesuatu keputusan, diskresi ini, walaupun hal ini tentu menimbang, mengingat dan sebagainya, kebijakan BPJS Kesehatan terkait rujukan dilingkungan TNI, kami buat pada tanggal 6 November 2018 sebagai berikut, 1. Prajurit TNI, PNS Kemenhan, TNI dan keluarga serta Purnawirawan Kemenhan, TNI yang, 1. Terdaftar di F-KTP Kemenhan-TNI, dapat mengakses ke F-KTRL atau fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut Kemenhan-TNI tanpa melihat wilayah dan kelas rumah sakit tersebut.

Yang kedua, terdaftar di F-KTP Kemhan-TNI namun mengakses F-KTRL non-Kemenhan atau TNI, mengikuti ketentuan rujukan berjenjang. Nah ini karena azasnya adalah untuk tadi, mengazas tersebut. Kemudian prajurit TNI, PNS Kementerian Pertahanan, TNI dan keluarga serta Purnawirawan Kemenhan-TNI yang terdaftar di F-KTP non Kemenhan-TNI, mengikuti ketentuan berjenjang. Jadi prinsipnya adalah hal tersebut, kemudian yang kedua, peserta non-Kemenhan-TNI yang terdaftar di F-KTP Kemenhan-TNI, tetap berlaku ketentuan rujukan berjenjang. Jadi masyarakat umum yang berobat di fasilitas Kemenhan-TNI, itu mengikuti ketentuan regulasi umum juga. Dan ini tentu harus kita ikuti beberapa hal regulasi yang ada, hanya 1 permintaan kami, adalah selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional, bahwa kami ingin seluruh peserta, baik itu TNI-Polri, maupun peserta lainnya, itu bisa mendapatkan akses kepastian Jaminan lain kesehatan yang berkualitas dan bermutu, sehingga dirasakan kehadiran negara saat membutuhkan, dan ini kami tentu harus minta payung hukum, regulasi, mungkin masukkan, bahwa saat Perpres 82 diimplementasikan menjadi Peraturan Menteri Kesehatan, ini mungkin dapat dimasukkan tadi beberapa hal-hal tersebut. Sehingga kami ada payung hukum, jangan sampai nanti di kemudian hari, sewaktu kami sudah tidak menjabat, nanti dilakukan audit, kemudian ada hal-hal tertentu diluar kebijaksanaan, nah kami membuat diskresi ini, yang saat ini mungkin ya, mungkin dianggap pahlawan kita semua, tapi di kemudian hari dianggap hal-hal yang tidak atau bertentangan dengan regulasi ketentuan.

Karena 3 hal, saya mengulang kembali, 3 hal yang bertentangan, berhubungan dengan hukum, satu melanggar aturan ketentuan atau regulasi, dua dianggap merugikan negara, tiga dianggap memperkaya diri sendiri/golongan atau orang lain. Nah ini kami tidak ingin di kemudian hari ada hal-hal yang menyangkut masalah hukum untuk kita semua, dan kami mengharapkan pembuat regulasi, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, dapat membuat regulasi yang mencantumkan kekhususan ini, sistem pelayanan pada regulasi yang tertulis.

Saya rasa itu saja, dan secara teknis Ibu Maya mungkin akan menyampaikan, sehingga bisa memperjelas.

Silakan Ibu Maya. Terima kasih.

DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BPJS (dr. MAYA A. RUSADY, M.KES, AAK.):

Bismillahirrahmannirrahim. Assalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh.

Yang kami hormati pimpinan rapat Komisi I DPR RI, Bapak Anggota Komisi I DPR RI. Sekjen Kemkes, dari Dirjen Kuathan, Kapuskes Mabes TNI dan juga dari Dirut PT.

Asabri. Pertama-tama, kami menyampaikan tambahan informasi Bapak Pimpinan, dari apa yang

disampaikan Pak Bayu. Untuk teknis pelayanan, sesuai dengan hasil rapat yang lalu, kami sudah tindak lanjut

dengan rapat, dengan seluruh stake-holder terkait, dan sudah ada kesepakatan, karena sifatnya surat yang, rapat yang lalu adalah menunda, maka kita sepakati sementara, kurang lebih alur yang disampaikan tadi oleh Bapak Wahyu, eh Bapak Bayu adalah antara lain semua fasilitas

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

11

kesehatan, nanti kita lihat dari asal fasilitas kesehatan tingkat pertamanya Bapak. Jadi kita lihat nanti dibagi apakah faskes tingkat pertamanya itu adalah milik TNI atau bukan milik TNI. Kemudian, kalau dia dimiliki TNI, nanti pada bagan yang di atas, kita akan lihat pesertanya, apakah peserta TNI atau bukan TNI. Kemarin kita membahas seperti itu, maka kalau pesertanya TNI, dari faskes yang TNI, dia bisa langsung akses kepada rujukan faskes TNI tingkat lanjutan. Apakah tingkat 1, 2, 3 maupun 4. Tentu harapannya sesuai indikasi medis dilakukan rujukan berjenjang tersebut.

Jadi ini sudah kita buka Bapak, dan kalau dia pesertanya bukan TNI, tapi terdapat di faskes TNI, maka untuk sementara mengikuti ketentuan berjenjang yang berlaku. Jadi hanya anggota TNI, kemudian Purnawirawan dan beserta keluarganya dan PNS di Kemhan yang bisa mengacu apa, rujukan langsung.

Kemudian kalau faskes yang non-TNI, kalau pesertanya baik TNI maupun non-TNI, maka ini mengikuti ketentuan rujukan berjenjang yang ada. Jadi ini sementara sudah disepakati, dan tentu kami tindak lanjutnya memang sudah melakukan proses peserta TNI ini, kita tarik datanya, kemudian kita beri tanda. Sehingga dari fasilitas kesehatan tingkat pertama, kalau mau dirujuk sudah ketahuan ini TNI atau bukan, maka yang TNI tadi bisa mengikuti alur proses langsung tadi.

Jadi kita sudah ambil data-data peserta yang TNI-nya, beserta keluarga, pensiunan dan juga PNS Kemhan, ini kita sudah tandai Pak, jadi ini bisa di identifikasi sejak masuk di tingkat pertama.

Disini kantor cabang kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan juga dengan Kemhan di daerah untuk proses selain flagging data-data peserta TNI ini, kita juga proses melakukan pemetaan fasilitas kesehatan milik TNI ini ada di mana saja. Karena nanti jangan sampai daerah yang tidak ada fasilitas kesehatan milik TNI, peserta TNI ini juga ada masalah, kita harus petakan juga.

Kemudian di aplikasi kami, sudah kita rubah Pak, logic-aplikasinya, sehingga bisa membaca kebijakan atau diskresi yang tadi ditetapkan oleh Direksi. Nah tentu selanjutnya pemilihan fasilitas kesehatan ini akan diperluas, tidak hanya faskes yang TNI saja, tapi juga faskes non-TNI, kemudian bagaimana, pada daerah yang tidak ada faskes TNI. Nah ini tentu kami akan tetapkan bertahap Pak, setelah mendapatkan data-data dari seluruh wilayah.

Kiranya itu Pak, yang dapat kami laporkan secara teknis, dan bahwa ini sudah berjalan dilapangan, sejak bulan November. Harapannya bahwa untuk ke depan memang seyogyanya ada payung regulasi yang mengatur ini, sehingga memang Anggota TNI, pensiun dan keluarganya memang betul-betul mendapatkan ya sesuai haknya dan diatur oleh regulasi.

Demikian Pak. Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) :

Wa'alaikum salam Warrahmatulahi Wabarakatuh. Terima kasih Ibu dokter Maya ya. Jadi ini semakin jelas, kita akan dengar juga dari, yang terakhir dari apa namanya, dari

Asabri ya. Silakan Pak, kalau ada ini Pak. Dari Pak Adiatmika ya?. Monggo Pak Adi.

DIREKTUR OPERASI PT. ASABRI (PERSERO) (ADIYATMIKA, S.E.):

Bismillahirrahmanirrahim. Yang saya hormati Pimpinan Rapat Komisi I DPR RI; Yang saya hormati para Anggota Dewan di Komisi I; Yang saya hormati Dirjen Kuathan Kemhan; Yang saya hormati Kapuskes Mabes TNI;

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

12

Yang saya hormati juga Sekjen Kemkes; Kemudian yang saya hormati Dirut BPJS Kesehatan, dan; Para hadirin yang hadir. Selamat Pagi.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera untuk kita semua. Izin menyampaikan Bapak Pimpinan Rapat, kami mewakili Bapak Dirut ASABRI yang berhalangan hadir, karena Potitioningnya ASABRI itu bukan di JKN Bapak, kami di JKK, tentunya kami mendukung saja Pak, mendukung kebijakan ini bahwa perlunya pelayanan kesehatan TNI dan keluarganya diatur secara khusus, yang mengingat karena memang karakteristik resiko dan mobilitas tugasnya yang begitu dinamis, seperti yang tadi sudah disampaikan oleh Ibu Dokter Maya. Dengan sudah dibukanya untuk sistem rujukan Online khususnya yang di Faskes TNI, tentunya kami sangat mendukung ini, karena setiap kali dalam sosialisasi ASABRI ini selalu ditanyakan juga oleh para peserta Pak, mereka selalu menanyakan kenapa kalau untuk JKK nya bisa langsung, sedangkan untuk JKN nya harus lewat rujukan, nah dengan adanya kebijakan yang sekarang ini tentunya akan lebih memudahkan kami untuk menyampaikan sosialisasi, kebetulan Minggu ini atau Minggu depan kami ada sosialisasi di Korem dan Lanud di Jogjakarta, mungkin kalau diizinkan ini akan kami bawa Pak, nanti akan kami sampaikan bahwa Progress untuk JKN khususnya itu penggunaan Faskes di TNI sekarang sudah bisa langsung tidak melalui yang rujukan. Mungkin itu saja Pak dari kami, terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Terima kasih Pak Adiyatmika, Direktur Operasi PT. ASABRI. Jadi Menkes sama BPJS jangan takut Bu, duit kita itu banyak disimpan di ASABRI, jadi tidak usah takut, mainkan saja, nanti itu ada Pak Adiyatmika ini, saya sampai sekarang tidak tahu terima dulu Pensiun berapa BPJS dari ASABRI saya sudah lupa itu, entah bikin rumah gubuk, entah rumah kardus tidak tahu saya, tapi ada, jadi tolong ini saya rasa ini sangat pas yah bahwa ini lama kelamaan kita akan Cun In ini, karena memang ada Rumah Sakit TNI, ada Poliklinik, tapi ada yang tempatnya jauh dari keluarga ada, betul tadi dari BPJS mana yang bisa langsung ke fasilitas di Kemhan TNI atau yang masih jauh yang ikut aturan BPJS, mungkin seperti itu. Jadi memang ini sangat spesifik karena Komando dan Sentralistik ini tidak bisa dipisahkan dari TNI Bu, ingat TNI ini TNI kita semua, bukan TNI nya Pak Panglima TNI, Pak Mijar, bukan ini TNI kita semua kok, jadi kapan-kapan bisa diundang kok, jadi ini saya agak gembira ini, tolonglah nanti, karena mungkin masih ada masalah di Kemkes masih ada pergantian Pejabat Esselon I kalau tidak salah Pak ya? Tapi mudah-mudahan ini bisa lebih dipercepat lah yah, ini memang kita mudah-mudahan bisa ketemu ini, dan kita sangat berharap sekali ini akan lancar yah. Mungkin masih ada sedikit, 1, 2, untuk pendalaman, mungkin Pak Bambang silahkan Pak kalau ada. Pak Manurung yah. F-HANURA (TIMBUL P. MANURUNG): Terima kasih kepada Pimpinan Rapat. Bapak yang kami hormati dari Dirjen Kuathan Kemhan RI; Bapak Kapuspen Kesehatan TNI; Sekjen Kementerian Kesehatan atau yang mewakili; Bapak Direktur PT. ASABRI; Yang mewakili dari ….; Bapak Dirut BPJS;

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

13

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera bagi kita semua. Setelah kami mendengar tadi paparan dari Bapak-bapak semua, kami tidak banyak menyampaikan hanya itu saja, kita berpacu dalam melodi kalau kita tahu, nah kaitannya kita juga berpacu dengan waktu, oleh karena itu tadi kami dengar bahwa Pasfos belum terbentuk secara utuh, walaupun sudah ada pemberitahuan atau pertemuan-pertemuan terutama mungkin dari yang mewakili dari Kemeterian Kesehatan ini bisa dengan secara (…) bersama-sama di dalam rangka membuat Regulasinya, itu saya kira. Apa yang tadi disampaikan oleh Bapak dari Dirut BPJS yang telah mengambil resiko-resiko katakanlah Diskresi, ini kita apresiasi ini sebetulnya ini, Bapak dari Dirut BPJS dan Jajarannya telah memberikan peluang yang besar bagi Kemhan dan TNI, yaitu menyangkut Anggota lalu keluarga, Purnawirawan, dan PNS. Itu saja yang kami ingin sampaikan, jadi sekali lagi kami sampaikan perlu tindak lanjut dengan memperhatikan waktu, kira-kira demikian, demikian Pak, terima kasih. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Terima kasih Pak Timbul Manurung ini dari Polisi. Selanjutnya Irjen Pol. Purnawirawan Pak Jacki Uly, silahkan Pak Jacki, ini Polisi yang perhatikan TNI. F-NASDEM (DRS. Y. JACKI ULY, M.H.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya hormati mewakili Pemerintah, baik dari Departemen Pertahan; Departemen Kesehatan; BPJS; Dan dari ASABRI; Saya tadi mendengar penjelasan dari Pak Bambang kalau tidak salah mengenai atau kalau tidak dari Bapak yang mana, mengenai (…) Generalis, ini benar sekali, jadi hati-hati Pak, karena masalahnya disini Diskresi, Diskresi harus ditindaklanjuti untuk menjadi kalau perlu ada suatu ketentuan yang setingkat hampir mendekati Undang-Undang, karena kalau Deskresi ini sudah lewat waktu ini bisa dijadikan kembali ke semula, ini repot nanti, ini yang pertama. Kedua, karena saya juga Anggota Veteran, saya mau tanya dulu Veteran ini jatuhnya dimana ini Pak? karena Veteran administrasinya ada di Departemen Pertahanan, jadi jatuhnya dimana, jumlahnya banyak Pak, saya dari NTT itu ratusan ribu Pak, ini jatuhnya kemana nanti juga tolong dianukan, sebab mereka tidak semua Anggota TNI, mereka banyak yang sukarelawan waktu itu tapi terangkat sebagai Anggota Veteran, ini yang kedua. Yang ketiga, semoga penerapan ini disosialisasi dan diawasi, karena ini penting sekali, apakah ini nanti berlakunya ini secara serentak atau bagaimana, karena begini, kadang-kadang kalau di Pusat bagus dalam tataran Pusat, tapi begitu sampai di daerah ini tataran daerah ini kadang-kadang jadi simpang siur juga disini, sehingga perlu ada suatu sosialisai dan ini sosialisasi dilanjutkan dengan secara cepat seperti perkataan Pak Manurung tadi bahwa ini segera kita laksanakan, karena sempat kemarin pada Bulan Oktober kita RDP cukup ramai disini mengenai masalah ini. Saya rasa demikian, terima kasih Pak Pimpinan. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Terima kasih Pak Jacki Uly yah. Terakhir dari unsur Pimpinan, Pak Bambang silahkan.

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

14

F-PDI PERJUANGAN/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. BAMBANG WURYANTO, M.BA.): Para hadirin yang saya hormati.

Rapat kita pada hari ini merupakan kelanjutan tanggal 16 Oktober tadi sudah Clear disampaikan melalui Departemen Pertahanan, yang dibutuhkan oleh kawan-kawan Departemen Pertahanan ini adalah payung Hukum terhadap layanan kesehatan bagi Prajurit TNI, PNS Kemham dan keluarganya, kata kuncinya disitu, itulah kita bicara hari ini, bagian dari kelanjutan Tanggal 16 Oktober, Tanggal 16 Oktober sudah ada kesepakatan, ini sudah ada bagian dari kesepakatan tersebut telah membentuk (…), dalam proses menuju ke Payung Hukum, jadi (…) ini dibuat untuk menuju ke proses Payung Hukum, karena proses ini yang paling deg-degan, paling khawatir itu Pak Dokter Bayu, ini luput, tewas dia, hari ini Onlinenya sudah dibuka, sebagai langkah Transisi, ini langkah Transisi, langkah sementara dan itu sudah bisa diterima oleh kawan-kawan dari TNI dan keluarganya, sudah oke terhadap keputusan itu, tinggal ini bagaimana diselesaikan secara Payung Hukum, itu kuncinya disitu. Persoalan yang disebut Pak Dokter Bayu tadi memang sekarang ngeris emua Pak, 3 hal yang bisa kita bikin masuk penjara tadi, itu susahnya ampun-ampun hari ini, sahabat saya hari ini yang Bupati Jepara itu Pak, itu kasus 79 Juta mula-mula Pak, PN itu bantuan Parpo yang karena kepepet dia telepon sebagai Ketua PPP dia telepon (….Bahasa Jawa…), tewas Pak, dan ditukar benar tewas Pak, itu karena lama ditukar tapi lama. Ini yang hari ini kita harus hati-hati benar, jadi Pak Dokter Bayu benar, maka ini (…) segera diselesaikan sebagai bagian tahapan ini segera seleikan ini Pak, izin Pak, ini yang belum punya (…) walaupun pertemuan Informal susah Pak, Departemen Kesehatan sudah menyatakan kita sudah pertemuan Informal yang mendukung, ini cara berfikirnya agak beda dengan TNI Pak, kalau TNI ini ada target bikin (…), si penanggung jawab ini, dulu, begitu kira-kira cara pikirnya. Jadi saya kira ini penting untuk sekedar (…) itu diberesin, dari Kementerian Kesehatan Mas Dokter Kuwat (…Bahasa Jawa…), mohon itu segera di Install, nah sekarang kita mumpung komplit, mau diselesaikan kapan? Supaya Pak Dokter Bayu tidak deg-degan terus itu, BPJS deg-degan lho ini Pak, asli deg-degan ini, makanya ini segera diputusin dan nanti masukkan salah satu Itemnya dalam rangka menimbang, masukkan hasil keputusan Rapat dengan Komisi I, supaya Sampean juga dilindungi sama Komisi I, masukkan itu Pak Dokter Bayu. Itu adalah RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Komisi I Tanggal sekian, Tanggal sekian, menyarankan Bla, bla, bla, itu Pak, sehingga nanti Pak Dokter Bayu kalau kena kita juga ikut kena Pak Bayu, Komisi I juga ikut kena, jadi tidak usah khawatir Pak, pokoknya kalau untuk kemanusiaan tidak usah khawatir Pak, tapi kenanya ditanggung renteng Pak, ini Wakil Rakyat harus ditanggung renteng Piye itu lho, jangan dong. Jadi masukkan sebagai salah satu Item menimbang bahwa keputusan RDP Komisi I Tanggal 16, Tanggal sekian dimpimpin oleh Jendral Asril, nah itu masukkan itu, masukkan itu Jendral Asril Tanjung, masukin itu Pak. Itulah kira-kira, jadi yang saya minta hari ini justru kesepakatan (…Bahasa Jawa…) kapan? Leading Sectornya Kementerian Kesehatan. Lho kalau ini urusan Kementerian Kesehatan itu Leading Sectornya Departemen Kesehatan, tetapi kalau mau Kemenhan yang punya kepentingan ya boleh gitu lho, sebagai Leading Sector, ini mestinya kalau bisa Kesehatan, Leading Sectornya (…Bahasa Jawa…) Pak, gitu lho yang memimpin, kalau ini kan Pak Dirjen Kuathan itu yang berkepentingan memperjuangkan pasukannya Pak Kuathan ini, tapi itu kebijakan kewenangan Politiknya di kesehatan Pak, izin, maka Leading Dector disitu, nanti (…) kapan ini harus diharmonisasi ini dengan Menkumham, kalau perlu panggil sekalian Menkumham kirim itu, kalau Jenengan ragu-ragu tidak bisa ngirim, Pak Menkumham mengalami kesulitan Sampean ngomong sama Kite, nanti kita telepon Menterinya, kebetulan Menteri ini Konco saya, tinggal telepon Pak, saya dari Partai yang mendukung Pemerintah, penuh, PDI saya, jadi saya bisa berkomunikasi, kalau Pak (…) meski Jendral komunikasinya belum lancar Pak, saya lancar, gitu yah. Jadi ini musti Leading Sector Kesehatan Pak, Kumham panggil Pak, itu tadi yang disebut Pak Bayu itu BPJS itu juga tolong Ibu Menteri Kesehatan segera diputusin ini, ini Metode Permenkes kok, keluarnya nanti Permenkes bukan Permen Pertahan, bukan, karena ini Metode

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

15

Permenkes Leading Sector tetap kesehatan Pak, bahwa itu lebih cepat didesak-desak oleh Pak Bambang ini ya boleh-boleh saja. Jadi kira-kira begitu Narasi saya sebagai Pimpinan, yang kita butuhkan kapan Rampung itu yang bikin deg-degan itu, kira-kira target selesai kapan? Masa Sidang yang akan datang kapan Mas? Ya sudah ini Masa Sidang yang akan datang itu kira-kira 6 Januari jadi bagaimana kalau kita selesaikan paling lambat Minggu kedua Januari Permenkes keluar gitu lho Pak, nah ini sanggup tidak, ini pas liburan tutup Tahun kok, para Petinggi-petinggi liburan nanti, ampun. Jadi saya kira itu target waktu saja, kalau (…) sudah On The Track lah ini sudah On The Track sudah Rampung semua itu berarti sudah On The Track itu tinggal mempercepat proses ini, yang paling punya kepentingan Pak Bambang dan Pak Dokter Bayu, tapi BPJS saya apresiasi karena sudah demikian punya keberanian untuk melakukan langkah transisi, itu terima kasih sekali, tidak apa-apa Pak itu nanti bagian daripada kita ikut tanda tangan Pak, kalau Sampean kena urusan Pak. Terima kasih, saya kira itu Pak Jendral. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Alhamdulillah, terima kasih Pak Bambang Wuryanto, itu dari PDI Perjuangan, ternyata lebih galak dari Tentara Beliau ini, tapi hatinya baik, ini saya belajar sering sama dia. F-PDI PERJUANGAN/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. BAMBANG WURYANTO, M.BA.): Karena Bapaknya bukan Perwira Tinggi Pak, kalau Bapaknya Perwira Tinggi sudah (…) saya. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Jadi ada 3 tadi yang yang menyampaikan, mungkin pertanyaan atau mungkin juga tanggapan, silahkan mungkin kita mulai dari Pak Bambang dulu bagaimana menanggapi ada 3 hal tadi, dan segera nanti akan kita selesaikan, karena seperti yang disampaikan Pak Bambang, kita mungkin Tanggal 11 ini sudah mulai Reses lagi 11 Desember, nanti sampai 6 Januar, karena menyangkut Tahun Baru, jadi kalau Partai Pendukung Pemerintah saja, PDI Perjuangan adalah seperti itu, apalagi Bapak Kemenkes dan lain-lain, wah ini harusnya cepat kita selesaikan. Silahkan nanti bisa juga dibantu oleh Pak Ariza Karya dan lain-lain, silahkan Pak Bambang kan ada 3 itu yah, kalau tidak ya kita ketuk. DIREKTUR JENDERAL KEKUATAN PERTAHANAN KEMENTERIAN PERTAHANAN RI (MAYJEN TNI BAMBANG HARTAWAN, M.SC.): Terima kasih Pimpinan Rapat. Yang pertama saya apresiasi terima kasih banyak atas segala dukungan dari para hadirin sekalian, atau peserta Rapat, tentunya ini sangat membuat kami lebih semangat, khususnya prajurit kami di bawah akan menjadi lebih semangat untuk bekerja karena dukungan-dukungan ini. Yang pertama kami menanggapi apa yang disampaikan oleh dari BPJS Pak Bayu, kami juga ingin ke depan semua di Legalisasi Pak, jadi apa yang disampaikan oleh Pak Bambang tadi masalah Deskresi ini tidak, kurang Legal gitu Pak yah, dan kami inginkan ini juga nanti menjadi suatu produk setelah ada Deskresi nanti Deskresi ini di Legalisasikan artinya dibuat produk Hukum, sebagai Payung Hukum untuk kebijakan yang akan diambil ini, seperti itu Bapak. Jadi nanti mungkin salah satu tugas berat Paspos adalah in Bapak. Kemudian yang kedua, dari Pak Timbul, kami akan segera menyempurnakan Pasport tersebut, mungkin nanti sesuai arahan Bapak Pimpinan tadi ini berpindah ke Kementerian Kesehatan, tidak jadi masalah bagi kami, karena memang ini adalah masalah Kesehatan kami

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

16

juga disini adalah sebagai Operator kalau di dalam, Regulatornya adalah di Kementerian Kesehatan seperti itu. Dan kami akan terus berkomunikasi memang disini adalah kunci pokoknya dan yang paling susah kita lakukan ini adalah koordinasi dan komunikasi Bapak, ini saya rasa ke depan dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik, ini akan lebih baik lagi dalam segala kegiatan apapun saya rasa itu menjadi kunci pokok bagi kita untuk gerak, Sinergitas Pak. Kemudian dari Pak Jacki, terima kasih Pak atas dukungannya kepada kami, memang Veteran kalau yang mengurus masalah Veteran secara ini ada di Direktorat Jendral Potensi Pertahanan, itu dalam arti administrasi Pak, tapi untuk masalah kesehatan yang masih kami inikan adalah Veteran yang mantan TNI Pak, jadi mungkin kalau yang bukan TNI, Polri mungkin di Polri ada Pak yah, Bapak kan Polri, ada yang mengurus maslaah ini termasuk dari situ, nah yang diluar TNI Polri mungkin setahu saya masuk di Kementerian Sosial mungkin Pak, nanti coba kita inikan lagi. Administrasi untuk mendapatkan Kartu Veteran dan lain sebagainya ada di tempat kami Pak, di Kementerian Pertahanan, di Direktorat Jendral Potensi Pertahanan untuk itu. Bapak sudah dapat Pak? Oh sudah siap, terima kasih. Iya kami urus nanti Pak. Kemudian dari Pak Bambang sendiri terima kasih banyak masukan dan sebagainya, itu tadi masalah Legalisasi, Deskresi tadi Bapak, ini akan segera Paspos akan mengupayakan atau merealisasikan ini, bekerja keras untuk ini, kemudian kami juga akan jadikan dasar keputusan Komisi I dalam Rapat-rapat ini juga sebagai dasar dalam setiap kami melakukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut masalah yang kita bicarakan saat ini. Kemudian sebagai masukan dari Bapak tadi Leading Sector an kesehatan saya sependapat untuk itu, mungkin nanti akan menjadi, karena sebagai Regulator tentunya akan lebih baik dari Kementerian Kesehatan masalah ini. Kemudian untuk Pak Menkes, yang diharapkan selesai dalam minggu kedua, kami akan berusaha Pak, tadi Bapak sebutkan ini juga sudah mulai, ya konsentrasi sudah akhir Tahun biasanya kan sudah mulai-mulai miring-miring itu Pak, tapi sebagai prajurit kami siap untuk melakukan itu Pak, mudah-mudahan nanti dengan komunikasi yang baik, koordinasi yang baik dengan BPJS, dengan Kementerian Kesehatan, akan kami upayakan semaksimal mungkin. Jadi itu saja Pak mungkin tambahan dari saya, jadi kunci disini adalah koordinasi dan komunikasi yang canggih untuk Sinergitas kami bersama untuk kemajuan kita semuanya, terima kasih. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Silahkan Pak Ari. DIREKTUR KESEHATAN DITJEN KUATHAN KEMENTERIAN PERTAHANAN RI (LAKSAMANA PERTAMA TNI dr. ARIE ZAKARIA, SPOT, FICS.): Izin Pimpinan Sidang. Saya Dokter Ari Direktur Kesehatan di Kementerian Pertahanan, Staff dari Bapak Dirjen Kuathan. Jadi pertanyaan tadi yang belum dijawab apa berlaku secara nasional? Iya, itu yang kami koordinasi dengan BPJS dan juga kami memang melakukan pemantauan ke daerah-daerah meninjau Faskes-faskes Kemhan TNI, Alhamdulillah rujukan orang tadi sudah berjalan, nah mengenai tadi Leading Sector sesuai saran dari Wakil Ketua Komisi I Pak Bambang, kami prinsipnya setuju saja karena Regulator dan segala macam kuncinya pun kalau bikin apapun Hukum segala macam, kalau Kemkesnya tidak hadir juga tidak bisa, karena Regulator sesuai Perpres adalah Kementerian yang mengatur tentang Kesehatan. Jadi kalau saran dari Komisi I demikian, kami ikut saja, hanya kembali lagi pada Kementerian Kesehatan.

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

17

Hanya itu yang bisa kami tambahkan, saat ini sih walaupun surat resmi dari Bu Menkes, maupun surat resmi nama-nama belum ada, informal Kemkes sudah menyatakan namanya ini, ini, ini, tapi dari Biro Hukum kami mengatakan kalau bukan surat resmi tertulis hitam diatas putih, tidak bisa, apalagi Kemhan dan Kemkes ini berbeda Kementeriannya, Kemenkonya satu di Menkopolhukan, satu di PMK, sehingga dari Bidang Umum menanyakan, siapa yang mengeluarkan Skep (…) yang menyangkut lintas Kementerian? Kami tidak bisa jawab. Itu saja mungkin yang bisa kami tambahkan, terima kasih atas perhatian Bapak-bapak semua. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Terima kasih Dokter Ari. Kita minta juga mungkin ada tanggapan kalau ada dari Kemenkes, silahkan Pak Kuwat. SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI (dr. KUWAT SRI HUDOYO, MS.):

Baik, terima kasih Bapak Pimpinan. Menanggapi permintaan Bapak Wakil Pimpinan, Pak Bambang, prinsip kami akan segera melaporkan kepada Pimpinan kami, karena pada dasarnya amanat dari Perpres 82 tentang kesinambungannya JKN sendiri itu diamanatkan jangka pendek itu 3 Bulan harus selesai, peraturan-peraturan yang harus disusun dan jangka panjang itu 6 Bulan, nah saat ini memang melihat masukan tadi apakah menjadi bagian dari peraturan-peraturan yang menjadi Mandat Prepres, kalau itu menjadi bagian nanti akan di Insert-insert atau diposisikan di dalam itu, tapi kalau yang agak sulit memang kalau menjadi peraturan Menteri Kesehatan tersendiri itu cantolan di atasnya itu yang mungkin nanti kami agak harus mencari cantolannya tadi, prinsip yang disampaikan Pak Bayu tadi betul, kami memang harus menyiapkan Regulasinya supaya jangan sampai Deskresi hanya sesaat, tapi nanti siapa yang bertanggung jawab berikutnya, tapi pada prinsipnya kami siap akan segera melaporkan kepada Pimpinan secepatnya, kalau nanti akan masuk yang tahap 3 Bulan itu sebetulnya akan jatuh pada pertengahan Bulan Desember ini, tapi itu sebetulnya yang diamantkan itu lebih kepada Permenkes tentang gawat darurat dan Urun Biaya, sementara yang lain-lain tadi itu diamanatkan sampai batas 6 Bulan tadi Pak. Tapi kami prinsipnya akan bekerja secepatnya, karena ini menyangkut untuk perbaikan pelayanan yang akan datang Pak. Terima kasih Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Terima kasih Pak Kuwat. Mungkin Ibu? Ibu Kolsum tidak ada? Cukup. Kemudian, mungkin dari BPJS, silahkan Pak kalau ada. DIREKTUR KEPATUHAN, HUKUM, DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA BPJS (DR. dr. H. BAYU WAHYUDI. SPOG. MPHM. MHKES. MM.):

Baik Pak, terima kasih Pimpinan. Pertama-tama kami ucapkan apresiasi dan terima kasih atas Support yang dilakukan oleh Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi I DPR RI untuk Mensupport kesinambungan program JKN kesini, walaupun memang tadi sudah dikatakan (…) Spesialis khususnya pada TNI dan Polri, serta Purnawirawan dan karyawan TNI Polri, dan juga Keluarga. Ada beberapa hal tadi, kami Mensupport hal tersebut, dan tentu kita berpegang pada acuan yang sudah disampaikan tadi, dan kesanggupan dari Regulator dalam hal ini Kementerian Kesehatan, dan tentu kami mengapresiasi, tadi ada pertanyaan nanti akan disampaikan oleh Ibu

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

18

Maya tentang kepesertaan Veteran, Veteran adalah ada tadi sudah disampaikan juga dari Dirjen Kuathan, bahwa yang masih TNI Polri itu masih secara administratif maupun pembiayaan dibiayai oleh Dirjen Kuathan dalam hal ini Kemenhan, kemudian yang diluar dari itu mungkin ada Veteran Perintis Kemerdekaan dan sebagainya tadi sudah disampaikan, itu dibawah Kementerian Sosial, kalau di dalam Prepres itu jelas disebutkan pada Pasal 4, untuk peserta, jadi disini juga sudah ada beberapa poin yang disampaikan bahwa untuk veteran itu termasuk bukan peserta penerima Upah, dan juga artinya bukan pekerja, jadi ada bukan menerima Upah itu dibiayai tersendiri, dan masuk kategori tersebut, untuk lebih jelasnya nanti Ibu Maya akan menjelaskan. Silahkan Ibu Maya mungkin teknis. DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BPJS (dr. MAYA A. RUSADY, M.KES, AAK.):

Izin Bapak Pimpinan. Terima kasih Bapak. Jadi tadi sudah disampaikan kebetulan Bapak Jacki Uly sudah keluar yah. Menjawab pertanyaan Beliau terkait dengan peserta Veteran ini bagaimana perlakuannya, kita tentu harus melaksanakan ini berdasarkan Undang-Undang atau peraturan yang ada diatasnya, nah dalam Perpres 82 Tahun 2018 yang sudah terbaru Pak, itu jelas bahwa pembagian kepersertaannya di Pasal 4 Ayat (4) Poin Dengan menyatakan bahwa Veteran termasuk kelompok bukan pekerja, sehingga kalau dia bukan pekerja maka tidak bisa masuk ke dalam kelompok yang sama dengan TNI yang masuk ke dalam kelompok PPU (Pekerja Penerima Upah), yang kemudian TNI bisa mendapatkan Deskresi yang dibahas bersama ini, sementara kalau bukan pekerja itu tidak masuk dalam kelompok yang masuk dalam Deskresi, jadi mengikuti aturan yang ada. Nah ini tentu kalaupun ini akan dibahas lebih lanjut, tentu bagaimana Regulasi diatasnya mengaturnya, karena dari kelompok kepesertaannya saja sudah terpisah. Mungkin itu Pak yang dapat kami sampaikan, terima kasih. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Terima kasih Ibu Maya yah, memang Veteran ini masih banyak pertanyaannya, karena Veteran ini macam-macam, ada Veteran Perang Kemerdekaan, ada sebelum Merdeka, apalagi yang terbaru sekarang ada lagi Veteran Baret Biru termasuk saya karena tugas Luar Negeri kan, nanti akan banyak pekerjaan ini, jadi mungkin nanti Pak Kuwat sama Pak Bayu akan banyak pekerjaan lagi ini mikirin Veteran, tapi tidak apa-apa mungkin kita bisa di Taskpol dan lain-lain. Oke Bapak, Ibu sekalian, ini sudah di penghujung yah, Alhamdulillah sudah semakin dekat yah, jadi mudah-mudahan nanti sebelum masa Sidang berikutnya, ini koordinasi antara Bapak-bapak sudah semakin mantap sehingga nanti pada Sidang berikutnya kita tinggal ketuk palu saja, ya selesai. Jadi sementara seperti itu, coba kita lihat Rancangan Kesimpulan yang ada hari ini. Rancangan Kesimpulan RDp Komisi I DPR RI dengan Kementerian Pertahan, Kementerian Kesehatan, Puskes TNI, PT. ASABRI, dan BPJS Kesehatan, 5 Desember 2018:

1. Komisi I DPR RI telah mendengarkan penjelasan Kementerian Pertahan, Kementerian Kesehatan, Puskes TNI, dan BPJS Kesehatan terkait laporan tindak lanjut hasil Rapat Dengar Pendapat Tanggal 16 Oktober 2018 yang meliputi: a. Penyelesaian Payung Hukum terkait pelayan Kesehatan bagi Prajurit TNI, PNS

Kemhan, dan Keluarganya, serta Purnawirawan, b. Pembentukan Gugus Tugas Teksfor sebagai tahapan pembentuk Payung Hukum

sebagaimana tersebut pada huruf A diatas, c. Penundaan rujukan Online berjenjang bagi Prajurit TNI, PNS Kemhan dan

Keluarganya, serta Purnawirawan, Selanjutnya Komisi I DPR RI akan menindaklanjuti dan menjadwalkan dalam Rapat

Komisi I DPR RI pada masa Sidang berikutnya. Ada yang mungkin dikurangi, ditambahkan Pak Bambang?

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

19

Apa cukup ini? Kita menindaklanjuti yang kemarin, silahkan.

F-PDI PERJUANGAN/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. BAMBANG WURYANTO, M.BA.): Mungkin yang 1B sebagaimana saran Pak Bambang tadi masukan dengan Leading Sectornya siapa Pak? KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Iya, saran seperti apa Pak? F-PDI PERJUANGAN/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. BAMBANG WURYANTO, M.BA.): Kan tadi disepakati dari Kementerian Kesehatan sebagai Regulator. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Pembentukan tugas-tugas Taksfor sebagai Leading Sector yah? Dari Kemenkes. Oke, saya rasa sudah betul yah. Saya ulangi pembentukan Gugus tugas tata Taksfor dengan Leading Sector dari Kemenkes sebagai tahapan pembentukan Payung Hukum, sebagimana tersebut pada huruf A diatas. Ini tulisannya Leading Sector sudah benar yah? Oke, dari Kemkes ada? SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI (dr. KUWAT SRI HUDOYO, MS.):

Mohon izin Bapak Pimpinan, tanpa mengurangi rasa hormat, kalau melihat segini kan berarti ini diperluas lagi Keluarganya serta Purnawirawan ini, kan kalau kita melihat tadi filosofinya kan sebenarnya karena ada penugasan khusus tadi kan yang perlu ada Deskresi tadi, bagaimana ini Pak? KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Bagaimana menurut Pak Bambang? Saya rasa Purnawirawan mesti diikutkan Pak, kalau tidak nanti saya tidak ada harga lagi kacau juga ini.

SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI (dr. KUWAT SRI HUDOYO, MS.):

Mohon maaf Pak, bukan tidak diikutkan, tapi kan Deskresinya ini Pak, karena kan sebetulnya semua itu tetap akan mendapat Jaminan Kesehatan Nasional sebagai peserta tetap dan sebagai itu, tapi Deskresinya ini Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Bapak Kuwat seperti apa ini tulisannya? SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI (dr. KUWAT SRI HUDOYO, MS.):

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

20

Bapak Pimpinan kan menyampaikan di awal terkait dengan penugasan khusus yang siap 24 Jam, Keluarga ditinggalkan dan sebagainya tadi Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Bambang, karena Purnawirawan disuru keluar. Pak Ari silahkan. DIREKTUR KESEHATAN DITJEN KUATHAN KEMENTERIAN PERTAHANAN RI (LAKSAMANA PERTAMA TNI dr. ARIE ZAKARIA, SPOT, FICS.): Mohon izin. Jadi kenapa Purnawirawan kami masukkan, karena itu kaitannya adalah balik lagi ke Undang-Undang TNI, Undang-Undang TNI mengatakan Rawatan Dinas Anggota itu sampai meninggal, karena itu Purnawirawan itu hanya dengan Suami dan Istri tidak mencakup Anak, itu yang kami juga sudah bicarakan dengan BPJS, malah dengan BPJS tegas-tegasan mengatakan Suami atau Istri yang sah sebelum Pensiun, karena kalau Istri muda atau Suami muda tidak termasuk di Purnawirawan. Nah kenapa itu masuk? Karena TNI menjamin sampai ke Pemakaman, itu ada di Undang-Undang TNI, jadi kami menjamin tidak boleh ada Purnawirawan sampai tersia-siakan, itulah jaminan kami pada Prajurit, itu masuk di Undang-Undang TNI di Pasal 52 tentang Rawatan Dinas, Rawatan Dinas itu termasuk tentang kesehatan, itu dasarnya, terima kasih. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) :

Terima kasih Dokter Ari mengingatkan, memang Undang-Undang begitu Pak, harusnya

Deskresi mengikuti Undang-Undang jadi saya rasa ini betul, maka Undang-Undang TNI menyatakan seperti itu, Undang-Undang kan yang tertinggi dari yang lain, jadi saya rasa ini bisa dilanjutin ini bagimana untuk penyelesaiannya, tapi yang penting ini memang betul, Purnawirawan masih masuk Pak. Oke yah. Mungkin Bu Maya melawan ini tidak? Oke nanti kita diskusi lagi. Berarti Nomor 1 oke.

(RAPAT SETUJU) Selanjutnya Nomor 2. DIREKTUR KEPATUHAN, HUKUM, DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA BPJS (DR. dr. H. BAYU WAHYUDI. SPOG. MPHM. MHKES. MM.):

Izin Pimpinan, untuk 1 Poin C Pak. Jadi C, penundaan rujukan Online berjenjang bagi Prajurit TNI, PNS Kemhan, dan Keluarga, serta Purnawirawan, untuk rujukan Online berjenjang ini sudah bukan tunda Pak, memang sudah tidak diberlakukan, jadi dengan ketentuan khusus, jadi mohon berkenan bila memungkinkan, rujukan Online berjenjang bagi Prajurit TNI, PNS Kemhan dan Keluarga, serta Purnawirawan diberlakukan ketentuan khusus, tadi yang Deskresi tadi Pak, jadi karena sudah dilakukan Pak, kalau penundaan berarti belum dilakukan, ini sudah kita lakukan, kalau Deskresi itu kan sambil menunggu Regulasi terkait. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) :

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

21

Oke terima kasih. Betul itu Pak Bambang yah? Sepakat yah. Coba dirubah Pak. Jadi penundaan rujukan Online berjenjang bagi Prajurit TNI, PNS Kemhan dan Keluarga, serta Purnawirawan dengan pemberlakuan. DIREKTUR KEPATUHAN, HUKUM, DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA BPJS (DR. dr. H. BAYU WAHYUDI. SPOG. MPHM. MHKES. MM.): Penundaannya dihapus Pak, dihilangkan. Jadi rujukan Online berjenjang bagi Prajurit TNI, PNS Kemhan tadi Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Memang biasanya orang-orang yang di bidang Kesehatan itu lebih teliti Pak. Sudah betul. Rujukan Online berjenjang bagi Prajurit TNI, PNS Kemhan dan Keluarga, serta Purnawirawan dengan pemberlakuan khusus. Ada lagi tambahan? Silahkan Bu Maya. DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BPJS (dr. MAYA A. RUSADY, M.KES, AAK.):

Izin Bapak Pimpinan boleh menambahkan untuk kalimat pada Poin C, sambil sementara menunggu Regulasi terkait, maka rujukan Online berjenjang bagi Prajurit TNI, PNS Kemhan dan Keluarga, serta Purnawirawan diberlakukan secara khusus. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Sambil menunggu apa? DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BPJS (dr. MAYA A. RUSADY, M.KES, AAK.):

Sementara menunggu. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Regulasi? DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BPJS (dr. MAYA A. RUSADY, M.KES, AAK.):

Jadi kita jangan bicara Deskresi, tapi sementara menunggu Regulasi. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Iya, Regulasi yah. DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BPJS (dr. MAYA A. RUSADY, M.KES, AAK.):

Iya. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) :

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

22

Coba dirubah. Tidak apa-apa lah, mau apa saja yang penting nanti jadi hasilnya kan gitu? Tentara maunya gitu. DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BPJS (dr. MAYA A. RUSADY, M.KES, AAK.):

Iya. Kalau dulu Regulasi, sementara menunggu Regulasi, sistem rujukan Online. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) :

Sementara menunggu Regulasi yah? Oke. Koma, rujukan Online berjenjang bagi Prajurit TNI, PNS Kemhan dan Keluarga, serta Purnawirawan dengan memperlakukan khusus. Cukup yah? DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BPJS (dr. MAYA A. RUSADY, M.KES, AAK.):

Diberlakukan secara khusus. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Diberlakukan secara khusus. Sama saja Bu. Ini ada Ahli Bahasa tidak ini? DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BPJS (dr. MAYA A. RUSADY, M.KES, AAK.):

Karena ini sudah dilakukan sebetulnya Pak ini, terima kasih. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Oke, ini berarti sudah mantap.

(RAPAT SETUJU) Nomor 2, terkait dengan perkembangan pembentukan dan pelaksanaan Gugus tugas atau Taksfor yah, Komisi I DPR RI mendesak Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan untuk melaporkan kepada Komisi I DPR RI secara berkala. Tolong Pak kalau ini kami tidak tahu, makanya Pak Kuwat, kalau ada Rapat-rapat masalah BPJS dan lain-lain, tolonglah Kemhan ini diikut-ikutkan Pak, disenggol-senggol dikit biar tahu perkembangan kita, kalau tidak yah apalagi kita, mereka saja tidak tahu kan kacau lagi nanti. Jadi tolong ini terkait dengan perkembangan ini kita juga diberi tahu. Ada yang berkeberatan? Pak Bambang silahkan Pak. F-PDI PERJUANGAN/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. BAMBANG WURYANTO, M.BA.):

Izin Jenderal. Saya hanya menambahkan saja Jendral. Saya kira persoalan ini kenapa dimasukkan sebagai putusan Nomor 2?

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

23

Karena ini nanti akan menyangkut beberapa Departemen, kalau yang dengan hubungan kita ini kan Departemen Pertahanan, yang akan rutin melapor perkembangan Taskfor setidaknya dari Kuathan, dari Pak Mayor Jendral Bambang, nah kalau Kementerian Kesehatan itu di Komisi IX, BPJS di Komisi IX, yang di Komisi I itu kan ini, tapi ini karena ini Taskfor maka kita berharap mendapat rutinitas, karena ini kan punya target ini, tadi Pak Mayor Jendral Bambang itu kan bilang susah sekali melakukan koordinasi, kalau koordinasi itu bagus Pak, sepakbola kita menang terus Pak, kan ini yang paling sulit kata-kata semua ini kan kita orang lapangan paham betul Pak, paling susah itu koordinasi Pak, hari ini kita lihat DPR ini. Kita Pimpinan bukan Atasan Pak, jadi kawan-kawan ini punya skala prioritas hari ini kembali ke Senayan Pak, itu prioritas mereka itu hari ini kembali ke Senayan, itu sudah mabur di tempat sono, Dapil-dapil Pak, ini stress kami ini stress Dapil sudah banyak sekali Pak, kalau ada DPR ngamuk-ngamuk hari ini, dia di Dapilnya dapat musuh Pak, stress kalah duit, stress. Itu lapangan, tanya semua Anggota Dewan hari ini, itu sudah pada terbang ke daerah semua Pak, Jenengan itu dimintai aspirasi untuk ke daerah Pak, begitu semua Pak, jadi ini mohon dimaafkan, tanpa ini nanti, tanpa koordinasi yang baik ini nanti bisa molor Pak, menyangkut banyak orang, oleh karena itu saya sangat sepakat dengan putusan Nomor 2 ini, tapi nanti ditunjuk orang, jadi dari Departemen Pertahanan siapa itu, Komandan Taskfornya siapa, kita diberi tahu Pak, kalau tidak nanti kita kejer ini, supaya bisa selesai cepat, itu saja targetnya supaya terpenuhi. Kalau nanti Pak Dokter Kuwat susah berkomunikasi dengan Ibu Menteri, kasih tahu kita Pak. Pak ini Ibu Menteri pergi terus, belum bisa kasih tanda tangan Pak. Kasih tahu kita. Itu gunanya perlu dilaporkan dengan Komisi I, di rata-rata disini ini Pak, ini Pimpinan-pimpinan Fraksi semua, jadi bisa kita komunikasi lah untuk itu. Kira-kira begitu Pak, jadi itu Nomor 2 kita sepakat tapi nanti Person Contactnya kita diberi tahu Pak, Komandan Taskfornya dari Kesehatan itu siapa? Dari BPJS siapa? Dari ASABRI siapa, dan dari Departemen Ketahanan siapa, kasih Nomor kontaknya ke kita, jadi kalau nanti ini di WA saja kaya kita Pak, ke Pak jendral Tanjung saja, nanti yang (…) itu saya Pak, dia Mayor Jendral saya Mayor saja Pak. Kira-kira begitu Pak, oke, terima kasih itu saja Pak Jendral. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.) : Matur Nuhun Pak Bambang Wuryanto. Jadi dengan demikian mungkin sementara selesai, nanti akan kita lanjutkan pada pertemuan berikutnya, dengan demikian Nomor 2 kita terima.

(RAPAT SETUJU)

Bapak, Ibu sekalian, Mitra kita baik dari Puskes, dari Dirjen Kuathan, Kapuskes Mabes, kemudian dari Kemenkes, dari BPJS, dan juga dari ASABRI, terima kasih atas kehadirannya, dan akan kita tindak lanjuti. Nanti 6 Januari kita mulai masa Sidang berikutnya, mudah-mudahan Pak Bambang selama ini, selama belum sampai 6 Januari nanti ini sudah selesai, nah kita harapkan Pak Kuwat yah. Nama saja kuat, yah harus kuat bagaimana ini. Terima kasih yah Ibu Maya, Pak Bayu yah, Pak Ben, Pak Ari semua. Mudah-mudahan pertemuan kita bermanfaat dan dengan mengucap Alhamdulillah Rapat kita tutup, dan jangan pulang ada makan siang. Alhamdulillahhirabbilalamin.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 12.31 WIB)

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F -GERINDRA) 12. H. Ahmad Muzani . 2 13. Martin Hutabarat 14. Rachel

24

Jakarta, 5 Desember 2018

a.n. KETUA RAPAT SEKRETARIS RAPAT,

SUPRIHARTINI, S.I.P., M.Si. NIP. 19710106 199003 2 001