Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENTERI DALAM NEGEHI
REPUBLIK INDONESIA
JAWABAN PEMERINTAH
TERHADAP
PEMANO~NGAN UMUM FRAKSI-FRAKSI DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MENGE NA I
RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SUSUNAN
PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA JAKARTA
Assalam~ 'alaikum warrakhmatullahi Wabarakatuh,
Saudara Pimpinan Sidang don para Anggota Dewan
yang terhormat,
Para ·hadirin dan segenap peserta sidang yang
kami hormati.
Pertama-tama iJinkanlah pada kesempatan ini
untuk bersama-sama terlebih dahulu memanJatkan puJi
svukur kehadirat Tuhan Yang Maha Eso, karena hanyo
dengan Perkenan-Nya kite daPat bertemu kembali dalam
Sidong PariPurna yang berbahagia ini dalam keadaan
sehat wal af iat.
SelanJutnya perkenankanlah kami atas nama
Pemerintah ~envampaikan. ucapan tertmaka~ih vanQ se
besar-besarnva atas perhation vang telah diberikan oleh
vang ·rerhormat para Anggota Dewan yang telah menyampoi-
. \ • t ..
.. ~
kan Pemandangan umum Fraksi-Fraksi terhadaP Rancongon
Undaf19-Un dang ten tang susunan ·pemerintahan oaeroh
Khusus Jbukota Negara RePub1ik Indonesia .Jakarta pada
tonggal 5 Juni 1990. Dori Pemandangan Umum Fraksi-
Fraksi tersebut terlihat dengan Jelas bahwa lahirnya
suotu Undong-UnfJang yang mengatur susunan Pemerintahan
Oaerah Khusus lbukota Negara Republik Indonesia Jakarta ·
sesuai ketentuan Pasal 6 Undang-Undang No. 5 Tahun 1974
tentang POkok-Po¥ok Pemerintahon Di Qaerah telah CUkUP
lama· diKehendaKi oleh rc.lkvat -lndonsia. Keinginan terse-
but tentulah ber~umber daripada rasa ton~19un9 Jowab
kita untuk me~uJudkan Ibukota Nega~a Kita ini sebogai
kota metropolitan vang dapat dibang~akan,
mencerminkan citra don kehidupon masya~akat
kota yang
Indonesia,
kota yang aman, nvamon don okrab dengan·.warganya. Kare-
n t..1 i tu l ah Ferner-in tah men9harc.1pkan, bahwa pembahasan
Rancangan Undang-undang tentang susunan Pemerintahan
oaerah KhUSUS lbUKota Negara RePUblik Indonsia Jakarta I
ak.an dapat terselesaikan t:epot pada waKtun-vo.
Saudaro Ketua don Pora Anggota Dewan yang ter-
hormat,
Untuk menciptokan pemahoman yang lebih konkrit
mengenai susunan pemerintahan yang tepat untuk Jakarta
sebagai Jbukota Negara RePublik I.ndonsia yang setin9k9t -
Propinsi, moka pada Kesempdton yang berbahagia 1 n i
Pemerintah berusaha menyampaikan Jawaban terhadap
Pemqndongan umum Fraksi-Fraksi di Dewan Per~akilan
2
'I. '
Rakyat RI menurut 8rutan penyampaian Peroandangan umum
oleh masing-masing Fraksi.
Terhadap Pemandangan Umum Fraksi Karya Pembangunan
yang disompaikan anggota yang ter~ormat Sdr. ors. H.
Hasanudin secara umum dapat disompaikan penJelasan •
sebagai berikut :
Pemerintah sependapat dengan Fraksi Karya Pembangunan
mengenai polo Pikir yang mendasari penv~sunan Rancangan
Undang-undang ten tang susunan pemerintuhan oaerah
Khusus Jbukota Negara R.I. Jakarta yaitu fungs1 rangkap
Jakarta sebagai Ibukota Negara R~PUblik Indonesia dan
sebagai oaerah Tingkat I~ Sebagai Oaerah Otonom
Tingkat I pengaturannya soma dengan oaerah Tingkat I
lainnva vaitu berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-
undang No. 5 Tahun 1974 ten tang PokoK-pokok
Pemerintahan Di Oaerah, walaupun dalam beberapa pasal
RUU terdapat penegosan -penegasan kemboli beberapa
ketentuan Undang-undang No. 5 Tahun 197~ tersebut.
Qleh karena itu mako ~ancangan Undang-undang ini berro-
kus ke~oda. pengaturan yang berkaitan ·dengan fungsi
Jakarta sebagai Ibukota Negara yang tertuang dalam
Susunan Pemerintahannya vang sebahogian berbeda dengan
Susunan Pemerintahan Propinsi Oaerah T·ingkat I. lainnya.
Oengan adanva Undang-undang ini don Undang-undang No.
5 Tahun 1974 sebagai landasan pokok penye1en99araan
3
pemerin-tahan Jakarta maka fungsi rangkap tersebut
diharapkan dapat terlaksana dengan sebaik-baiKnya.
soudara Ketua don para Anggota Dewan yang
terhormat,
Rum u !..>an Pas a 1 6 . U :1 d an g ···· u n dang No • 5 'Tahun
197~ adalah sebuy0i berikut :
"Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, mengingat pertumbuhon don perkembangannya dapat mempunyai dolam wilayahnya susunan pemerintahan dolam bentuk lain, yang sejauh mungkin disesuaikan dengan Ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang ini, yang pengaturannya di tetapkan dengan Undang-Undang"' ..
SelanJutnya penJelasan pasal 6 ini menyebutkan bah-
wa Jakarta sebagai Ibukota Negara RepubliK Indcne-
Sia, m~mpunvai ciri-ciri don kebutuhan yang berbeda
oen9an oaerah Tingkat I lainnva. Pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat menghendaki odanya susunan
pamarintahan yang lebih menJamin dayaguna don hasil-
g~na Yang sebesar - besornva. Oleh Karena itu pasal
tersebut memberiKon kemungkinan bahwa Jakarta se~a-
gai ibukota negara, dalam wilayahnya.dapat mempunyai
susunan pemerintahan vang berlainan dengan oaeroh
TingKat I ~ainnva yang seJcuh mungkin disesuaikan ~
dengon Ketentuan-k.etentuan Undang-undang Nomor 5
Ta nun 1974. Dari rumusan pcsol. 6 don penJelasannya
tersebut JelOS bOhWa perbedaan Qaerah }bUkOtO JOkOr-
to dengan Oaerah-daerah lalnnya POdO dasarnya OdOlOh
terbatas pada susunan pemerintahan dalam Wilavahnva
saja. Hal ini dapat diartikan bahwa kemungkinan
perbedaaan \
tersebut dibatasi pada Wilayah dan
perangkatnva saJa dan pengaturonnya s~Jauh mungkin
disesuaikan dengan Undan9-undan9 No. 5 Tahun 1974·
Pengertian sejauh mungKin disini adoloh bahwa
pengaturan penvelenggaraan pemerintahan OKI Jakarta
diUPOYOkan untuk selalu mengikuti ketentuan-.
Ketentuan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 kecua11
dalam hal tertentu sajo seba9aimona 'tersebut diotas
dan terutamo untuk hal-hal yang benar-benar sangot
erat kaitannyo dengan Kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan don pelaksanaan pembangunan JaKarta l
yang memiliki kekhususan sebagai Ibukota Negara.
Saudara Ketua don para Anggota Oewon yang
terhormat,
Wilayah OKI Jakarta yang relatif sempit dengan
penyediaon lahan yang sangat terbatas disatu Pihak~
pertumbuhan don perkemban9annva yang sangat cepat
terutama koreno kedudukannya seba9ai Ibukota Negara
dllain Pihak, mengakibatKan timbulnya berbagai
Permasalahan yang harus dihadapi don diselesaikan
dengan seger!l• Permasalah6n-permasolahan yang diha-
dapi masvarakat yang berdiam di 5 wilayah Kata ado-
Iah relatif soma, sehin99a tidaK perlu diatur don
ditangani secara sendiri-sendiri dalam wadah oaerah
Tingkat I 1 • Permasalahan pokok yang dihadapi oleh
Pemerintah Oaerah adalah pemberian pelovanan masva-
rakat yang cepat, tepat don terpadu. Oleh karena itu
5
'.
moka salah satu kebiJaKsanaan yang dianggap · stra-.
tegis dalam pemberian pelavanan di Htl.aYah OKI
Jakarta tidak dibentuk Oaeroh Tingkot II• sehingga
pemberian Otonomi Oa~rah OKI Jakarta hanya ado
poda oaeroh Tin9kat·1. KOlOU dalam pasal 11 ayat (1) . .
Undang-undang No. 5 Tahun 197~ ditentukon. bahHa
titik berat otonomi Oaerah diletakkan.Pada Oaerah
Tingkat 11, ma~a disinilah nampak dengan Jelas salah
sotu susunan pemer1.ntahan dalam bentuk lain ltu
seba9a1mana diamanatkan pa.sat 6 Undang-undang No. 5
Tahun 197~ _tersebut dengan tidok membentuk oaerah
Tingkat II. Oengan demikian hanva Oaerah Tingkat I
sebagai penvelenggara Otonomi oaerah. Hal lain vang
perlu kami Jelaskan adolah bah~a berdasarkan pertim-
bangan kedudukon Jakarta sebagai lbukota Negara make
Jakarta diberi predikat khusus. Predlkat khusus ini
disompin9 men9andun9 tugas, fungsi don keHaJlban
Jugo memikul tanggung Jowob · yang lebih va1tu yang
berkaitan dengan fungst-fungsi sebagat pusat ke-
9iatan penve1en99araan pamerlntahan negara, ke-
9iatan kehidupan ekonoml don politk, tempat penve-
lenggaraon acara kenegaraan don acara-acara resmi
lainnya yang dise1en99arakan Pemerintah Pusat,
Penve1en99araan ke91atan nas1ona1, regional dan
internos1ona1, pengoturon, pembinaan don pengelolaan
WilOYOh ibUkota. Pelaksanaan tugas : don tanggung t
Jawob dibidang-bldang ituloh Pemerintah pertu campur
6
tangan mu1a1 dari perencanaan, pelaKsanaan don pem-
biQvaan.
SelanJutnva terhadOP pertanyaan FraKsi Karya
.-·eiifw'1'ngunan men.gen a i mater i Rancangan_ Un dang-Undong
Kami Jelaskan sebo901 berikut :
• l. Sehubungan dengan saran mengenai Bab Keter-ituan
umum agar dibe~i Judul BAB.Pen9ert1an diJelaskan
sebagoi berik.ut:
Berdasarkan ketentuan peroturan perundang-
undangan, yang dimuot dOiom ·Bob ~Ketentuan Umum"
ialoh ket.ntuan-~etentuan yang bersifat umum dan
vong tidak tepat untuk dicantumkan dalam·-Bab-bob
katent~on yang bersifot khusus. Adapun yang
pasti dtmuat dalam Bob Ketentuan Umum ontora
lain; definisl-definlsl, ketentuan-ketentuan
pengertian dan arti dari pada singkatan-singkatan
yang d 1~Pokai di pasa1-pasa1nya.
2. TerhaJoP harapan untuk merumuskan kemball fungsl
Khusus OKI Jakarta sehinggri Jangan sompai timbul
kesan s~bagai peloyan Pemerintah Pusot saja,
tetapi yang. utamo odalah memberikan pelayanan
mosvarokot dolom rangKo menin91<atkan
keseJohteraan rakvat dapat diJelaskon sebagai
7
berikut : Rumusan fungsl Khusus DK1 Jakarta vang
sol ah satunya mengandung makna memberiKan
pelayanan kepada masyarakat dalam meningkotKot
keseJohteroonnva sudah di akomodasikan dalam
pembinaan don pengelolaon Hilavah sebagaimana
dimoksud dolam pasal 9 oyat <2>·
01sampin9 itu Pemerintah OKI Jakarta merupakan ·
sub slstem dari Pemerintah Nasional, sehingga
tidak bisa lepas dart tugas-tugas um um
Pemerintahan don pembangunan. ...
3. Te~hadaP pertanyoon apokoh RUU tentong susunan
Pemer-intahon OKI Jakarta apakah melaksanakan
ketentuan Pasal 6 Undan9-undang NQ. 5 Tahun 197~
dapot diJelaskon seba~ai berlkut :
Sebogqlmana teloh kami samPaikan dolam PenJelasan
Um um bOhWO POdO dasarnva~ penvelenggaroan
Pa.mer i ntahan don .susunan pemer 1 ntahon I bukota
Jakarta diatur berdasarkan t<etentuan
Undong-undang Nomor 5 Tahun 1974. Nomun karena
su~unon pemerintahannya dapot dlotur dalam bentuk
lain dengan Undang-undang, maka Rancangan tni
hanya memuat susunan dolam bentuk lain itu dengan
Penombahan penegasan-penegosan ketentuan Undong-...
undang No. 5 Tahun 1974 ·yang dlanggap perlu.
Adapun susunan dalam bentuk lain ttu adalah
men9eno1 :
8
a. susunan wilavah pemerintahan, terdoPOt POdO
POSOl 6 khususnva ovat Cl). Tidak dlbentuk.
oaerah TingKat II merupakon bentuk lain
terhadap ketentuan Pasol 3 Undong-undang Nomor
5 Tohun 1974.
b. Gubernur KOK! Jakarta dalom ·menve1en99arokan
pemerintahan yang bersifat khusus bertonggung •
Jawab kepada · Presiden. Perton99un9 JaHaban
yang demikian ltu odalah merupakan bentuk lain·
terhadop ketentuan Pasal 22 ciyot <2> Undang-
undang No. 5 Tahun 1974.
c. pembentukon perongkat Wilayah dan Qoeroh di
lingkungan Pemerintah Oaerah Khusus Ibukota
Jakarta dilaksanokan· sesuai dengan kebutuhan.
Hal lni berarti bOhNa Oaerah Khusus lbukota
Jakarta daPot membentuk perangkat baru don
m~ngembangkan perangkot yang sudah ado balk
dalam rangka peloksanaan desentrali~asi maupun
dekonsentrasi un~uk menampung dan .mengatasl
dinaciika beban tugas yang demtkian berat dan
kompleks sesuai dengan prlnsip daya guna don
hasil guna.
4. Terh&dap perto~vaan mengenai apakah secara
tidok langung Jabaton Gubernur KDKI Jakarta
setlngkat dengan Menterl dopat diberikan
9
penJelasan se~ogai berikut:
Bahv..ia pertanggung Jaw~ban' Gubernur KDKI
Jakarta kepado Presiden adaloh terhodoP hal-
hal yang bersifat khusus ~epanJang yang
menyangkut petunjuk lan9sung dari Presiden
berkenaon den9an penve1en99araan pemerintahan
dan pembangunan lbukota
Negara ..
oengan demikian kedudukan Gubernur KOKI
Jakarta tidak dit~mpatkon setlngkat dengan
jabotan Menteri artlnYa soma dengan Gubernur
·KOH Tingkat I lalnnya, dan· di 1uar hal tersebut
tetap men99unakan mekanlsme sebagalmand dlatur
dalam Undan9-undang Nomor 5 Tahun 197~.
Berkenaan dengan penugasan secara 1an9sun9
ol~h Presiden kepada Gubernur KDKI Jakarta,
maka ·pemerintah waJib menvediakan dukungan
Pembioyaannva me101u1 APBN dalam ran91<a
kelancaran don keberhasilan pelaksanaan tugas
dimaksud.
s. Mengenai pertanvaon berkena~n dengan penge-
sohan Rencano lnduk pembangunan oaerah KhUSUS •
Ibuk.oto OKI Jakarta yang harus disetuJui
Presiden akan mengurangi fleksibilitas dalam
10
...
,.
perubahan-perubahan yanq terpaksa dilakukan,
depot diberikan penJelasan sebogai berikut:
Bahwa penyusunan suatu Rencana Kota telah
diberikan pengaturannya ·dalam Peraturan
Menter1 Oalam Nege~i Nomor 2 Tahun 1987s
dimana antara lain mengotur mengenai Rencana
Umum Tata Ruong Kata. Adapun Rencana Umum Tata
Ruong Kata yang dalam RUU menggunakan istiloh
Rene an a
persetujuan
Induk yang perlu mendapatkon
Presiden karena kecuali berJangka
Naktu 20 tahun juga memuot arahan don
kebijaksanaan umum pembangunan kota. oengan
demlkian tentulah tidak okan menyulitkan untuk
mengantisipasi perubohan-perubohan sepanJang
hal itu memang diperlukan.
Kiranya perlu juga dijelaskan bahwa yang lebih
mendosar mengingat Jakarta sebagai Ibukota
Negara adalah tempat kedudukon perangkat
Pemerintah Pusat, make sudah sewaJarnvalah
apabila Rencona umum Tata Ruang. Kata mendapat
persetuJuan Preslden, sehingga Rencana umum
Tata Ruang Kata t~rsebut disatu Pihak tldaK
selalu dirubah~rubah dengon moksud untuk
memberikan Kepastian perencanaon, sedang di
Pihak lain dituntut untuK sema~1n cermat don
tepat dalam penvusunan rencana te~sebut.
6. 'Mengenai pertanyaon ·tidal< dicantumkonnva
11
pengaturan DPRD seboga i unsur · Pemer i ntoh
oaerah dapat diberikan penJelasan, bahwa
berhubung susunan don kedudukan DPRD termasuk
OPRD OKI Jakarta telah dlatur dalam Undang
undang Nomor 16 Tohun .1969 tentang susunan don
Kedudukon MPR, OPR, dan OPRD sebagaimano teloh
diubah dengan Undang-undong Nomor 5 Tahun ·1975
don Undang-undang Nomor 2 Tahun 1985, maka .
lingkup -susunan pemerintahan OKI Jakarta yang
diotur dalam RUU tersebut tldok mencakup
pengaturan mengenoi Dewan PerwoKllon -Rakyat
oaerah Khusus Jbukota.
7. TerhadoP horopan untuk mendapot~an penJelasan
ten tang pembiayaan tugas-tugas pemerintohan
yang bersifat khusus sebagaimana dimaksud dolam.
Pasal 9 oyat C2> RUU 1n1 van9 dibebankan kepada
APBN dan kedudukan DPRO dalam · pengawasan
terhadop penggunaan an99oran dimaksud dOPat
disampaikan sebogoi berikut:
Mekanisme penyediaan dona dari APBN diawali
dengan penyusunon rencana 1$e9iotan yang
disertai pulo dengan rencono dukungon b1aya .. · yang diperlukan. Se 1 anJutnya · .. Jeni s-Jen is
kegiotan vang akan dilakukan itu akan diperinci
sesuoi dengan sektor-sektor atau pembidangan-
pembidangan, mana yang menJadl tu~as otonom don
12
mono v~ng merupakan tugas-tugos khusus selaku.
Jbukota Negara.
vang disebut terakhir int selonJutnvo akan
dikonsulta~ikon dengan Qepartemen/Lembaga n~n
Qeportemen untuk penvedioan dona sasuat dengon
prioritos y~ng d•~etaPkan. (
Mengenai k eduotJ~ ..:>n OPRD dalom pengawasan
penggunooh anggaran tersebut dapat dlJelaskan,
bahwa Penvusunon on99aran tersebut dalom
perencanaonnyo sudah meltbatkan OPRO. Olsamping
itu dalam setiap akhlr tahun onggaran OPRO
dopat mere1nto ke~erongan ~ertan99un9 Jawaban
k:ePada t:;uber"nur KeP.a 1 a oaeroh mengenai
pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan yang
bersifat knusus tersebut.
oemikianlah Jawaban Pemerintah mengenal
Pemandorgan Umum Fraksl Karya Pembangunan.
se1anJutnya kami okan menyampalkan
penJelasan terhodap Pemandangan Umum Fraksl ABRI
yang disampaikan oleh Anggota oewon yang terhormat
Sdr. RoebiYanto sebagai berikut:
Secora umum dapat komi.Jelaskan bahwa Pemerintah
sependaPat dengan Fraksi ABRI mengenai perlu
adanya pengaturan tentang Jakarta, baik dolam
fungsl don peranannvo sebagai Ibukota Negara
mauPun sebogoi oaeron Tin91<at I • Men gen at I
kedudukan JQkarta sebagai oaerah Tlngkat I
13
pengaturannva soma dengan oaerah Tingkat I lainnya
berdasarkan Undang-undang · Nomor· 5 Tahun 1974t
sehin9ga yang diatur d9lam RUU inl pada dasarnya
terbatas dalam kedudukan Jakarta sebagai Ibukota
Negara.
Men gen.a i muotan Rancangan Undang-undang yang
dinvatakan ·memberi kesan adanva .PenonJolan pada
faktor ekonomi don polltik kiranya perlu kami
jelaskan bahwo Ibukota Negara RI tidaklOh semata-
mata merupakan pusat kehidupan ekenomi dan POlitik
soja tetaPl Jugo merupakan pusat : .. Penvelenggoraan
kegiataan Nasional, Re.91on.a1 ·don kegiatan
Internasional Jolnnva termasuk di dalamnva
kegiatan kebudayaan, sehingga mampu mencerminkan
kebudayoan bangso. ..
Mengenoi harapan aQar Pcmerintoh oaerah Khusus
lbUkota Jakarta menyediOkOn Sarona dan prasarana
untuk te.,..selenggaranva keglatan ·budava daerah
maupun ~egiatan untuk mengembangkan budaya bangsa,
selama ini Pemerintah OKI Ja~arta telah berusaha
untuk mengupavak~nnya. Sehubungan dengan itu apa •
vang dikesankan ters~bu~ tidaklah demikian.
Mengenai Pembangunan Ibukota Negara, Pemerintah
sependaPat perlunyo pengendalian Pembangunan
Jakarta sesuai konseP Tata Ruang sebagai Jbukota.
Negara .• Atos dasar perttmbongan ltu pulalah
Rencona umum Toto Ruang Kota Jakarta memerlukan
persetuJuan Presiden. Selain daripada itu dalam
kaitan terbatasnya daya dukung wi1ayah, maka
konsep Tata Ruan9 sebagai Ibukota Negara yang
tidok terpisahkan darl Wilavah BOTABEK sudah
diakomodasikan dalam kebijaksanaan pemerintah .
te~sendiri yaitu INPRES Nomor ·13 Tahun 1976. Oleh
I<. arena itu mengingat ruong lih9kUP muatannvo
terbatas pada Wilayah Ibukota oaerah Khusus
Jakarta, maka tidaK mengatur hal~hol diluar
wilayan walaupun ado kaitannya.
SelanJutnyo terhadap \
pertanvaan mengenai mat~rl
RUU tentang batos w11ayah dapat kumi Jelaskan
sebagai berikut :
Ketentuon yang mengatur tentang batas Wilayah
senaaJa dirumuskon secoro umum, sedang penentuan
secara pasti telah diatur dolom PP Nomor ~5 Tahun
197~ tentang perubahan betas WilOYOh oaerah KhUSUS
Ibukoto Jakarta sebogai peloksanaan ketentuan
pasal 4 avat <2> Undan9-undon9 Nomor 5 Tahun 1974.
Mengenai saran kelengKapan peta okan 1<ami
Perhatikan. . -
.. Terhadap sar·an tentong perumusan
. Pemerlntahan yang bersifot khusus kironya perlu
dijelaskan bohwa muatan Rancangan Undong Undang
tersebut adalah menvangkut susunan Pemerintohan·
vang berbedo dari ketentuan umum berdasarkan
15
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 don susunan
pemerintahan tersebut sangat erat kaitannva dengan
fungsi-fungsi pemerintahan yang'bersifat khusus,
o 1 eh k arena i tu r inc i an fun gs i -f·un gs i tersebut
tidak per1u dimuat dalam batang tubuh RUU.
Mengenai saran tentang perlunya dicantumkan secaro
eksPlisit k~tentuan mengenal k.oordinasi l
dengan
daerah penvon99anvo yang berprinsiP sa 1 i ng
mendukung, kiranva sudah kami ber11<0.n penJeloson
dalom koitannva dengon ~ilayoh BOTABEK-
pisamping itu dengan mengacu pasal 65 Undang-
undang Nomor 5 tahun 1974 koordinasi yang
dimaksudkan itu telah dopat dlakomodasikan.
Mengenai harapan untuk diberikan penJelasan leblh
lonJut tentang lotar belakang ditentukannya Jumlah
sebanvak-banyaknya 3 orang ~akil Gubernur KOH
doPat dlsampaikan sebagai berikut :
Latar bela1<an9 Jumlob Wakil Gubernur ·dibatasi
maksimal 3 orang dengan mempertimbangkan untuk
do pat leblh memacu berfungsinya perangkat
0Peros1ona1 w11avah seperti Walikota, Oinas-dinos
- oaerah,· C~mot, Lu~ah~ dan perangkat· lolrinv~:·
Oisamp1n9 itu pembidangan tugas pokok KePala w11a-
vah/Oaerah adalah meliputi tiga bldang yaitu
bi dang pemerintahan, pembangunan don
kemasyorakotan.
16
selanJutnva mengenai saran tenton~'perlunya diatur
pula secara khusus kedudukan OP~D dalam· Undang
~ndang kiranya daPat melihat penJela~an yang telah
kami sampoikan terha~ap pertanvaan dari Fraksi
Karya pembangunan·.
Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan yang
terhormat. •
Oemikianlah· Jawabon Pemerintah men gen at
Pemandangan umum Fraksi ABRI don selanJutnva kami
akan menyampaikon PenJelasan terhadap Pemandangan
Umum FrOkSi Persotuan Pembangunan yang disampaikan
oleh Anggota Dewan vang terhormat Sdr.
tt •. Koensholehoeddin sebagai berikut:
1. Mengenai '
saran pertimbangan FraKsi Persatuan
Pembangunan untuk tidak memberikan sebutan
oaerah Khusus kepada OKI Jakarta ktranya perlu
kami Jelaskan bahwa sebagat dasar pemberian·
sebutan Daerah Khusus tersebut adolah Penetapan
Presiden Republlk Indonesia Nomor 2 Tahun 1961
tentang Pemerintahan oaerah Khusus Ibukota
Jakarta Raya. Kedudukan Khusus tersebut diberi-
kan dengan dasar pertimbangon sebogai oaerah
yang dlkuasai langsung oleh Presiden. Meskipun
ketentuan mengenai penguasaan Pemerintahan
Jakarta Raya oleh Presiden, ditinJau kembali
dengan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1971,
17
penduduk yang besor, heterogen dan mobllltasnva
ti"n99i, maka untuk keseraslan plano1091s,
1nte9ritas~ kepemtmplnan don keutuhan Wllavah
Ibukota Negara, di WilaYah OKI Jakarta tldak
dibentuk oaerah otonom yang lebih rendah atau
otor l tas-o.~or i tas 1a1 nn ya ·yang daPat mengganggu
a tau memperlambat penanganan permasalahan-
permasalahan vong dihadapi • •
Mengenai kompensast yang dlUSUlkan untuk
mendudukkan HOk 11 dari w11avah-Ntlavah
Kotamadva duduk da1am OPRO Tingkat 1, poda
dasarnva sudah tertompung dalam peraturan
Pemertntah Nomor 36 Tahun 1986 Pasal 13 avat
<2> yang menyQ1akan bahwa bagi OKI Jakarta,
Jumlah · anggota OPRD Tingkat I ditetaPkan
sekurang-kurangnya 60 orang.
5. rerhadaP pertanvaan vang menvangkut Rencana
Induk Pembangunan Oaerah OKI Jakarta, perlu
diJelaskan bahwa memang Rencana Induk Tata . Ruan~ OKI Jakarta vang ado sekarang int berlaku
samPa1 dengan Tahun 2005, Jodi •asih 15 tahun
1a91. Karena itulah sebagal konsekwensl
ketentuan pasal 11 avat Cl> RUUt Rencana Induk
Tata Ruong OKI Jakarta yang ada sekarang parlu ·.
dlProses kembali untuk mendaPatkan persetuJuan
Presiden dan mekanismenva tetap me1a1u1 Menterl
Oalam Nageri.
21
6. Mengenai pasal 15 RUU yang ~engatur tentan9
Penga~gkatan don pemberhentian Gubernur KePala
oaerah, Wakil Gubernur ·Kepala Oaerah, Wallkota
madyo don Wakil Walikotomadva dianggop perlu
dimuat dalam RUU seba9ai penegasan.
7. Mengenal perumusan kegtatan penvelengg~raan
Pemer1ntohan yang bersifot khusus supaya dtJa-
barkan secara rinci, kiranva tidak perlu d~-
muat dalam RUU don cukuP dimuat nant1 dalam
petunJuk pelaksanoan.
Saudaro Ketua dan para Anggota oewan yang
terhormot,
Oemikionlah Jawoban Pemerintah mengenal
Pemandangan Umum Fraksi Persatuc Pembangunan dan
selanJutnya kami akan menvampofkan penJelasan
terHadap Pemandangan Umum Fraksi Partai Oemokrasl
Indonesia vang disampoikan oleh Anggota Dewan vang
terhormat Sdr. Adipranoto sebagai berikut:
1. Sama
nvaan
don.
J.
halnva dengan penJelasan terhadaP
Frok~l-fr~ksl Karva· Pembangunan, r .
Persa~uon. Pembangunan. mengenai ..
per ta-
ABRI,
oaerah
Tingkat· II dalam Wllavah DKI Jakarta, per.Ju
kami Jelaskan kemba11, bahNa keadaan w11ayah
OKI Jakarta yang .relatlf sangat semplt maka
permasalahon-permasalahan vong dihadaPi ~asva-
22
. •·I
•
untuk men1n9katkan kerJa soma antora kedUCJ remerin-
tah oaeroh me 1a1 u i '·<~doh Jabotabek.
2. Mengenat harapan agcr.peraturan-perctur~n Pelaksa-
naan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 yang .samPal
sekarang belum terse1esa1Kon, kiranya dapat diJe-
laskan bahwa pada hakekatnya rancangan•rancongan .. _ peraturannya telah· disiapkon ol0h Pemerintah, namun
mengingat materi dan pemerosesc~ryya memer1u1<an·
koordinasi yang mendalam dan mel1batKan banyak
Pihak yang terkait, sehingga belum tarse1esa1-
kan. · Sehubungan dengan itu Pe~erintah menghargat
at as Per hat i an yang d i be r i K CL 1 o 1 eh Fr a ks i Pa f" ta 1
Oemokrast Indonesia.
3. SelanJutnyo mengenoi Keingin~n Fraksi POI untuk
memperoleh data-data sumlah penduduk, d1nas-dinas
oaerah · dan unsur pemer i ntahan berdasarkan Un dang-
undang Nomor 1 Tohun 19561 Undang Nomor 1 Tahun
19571 U.ndang-undong Nomor 2 Tahun 1961 ,. Un dang-
undang Nomor 10 Tahun 19~4 dan Keppres Nomor 22
Tahun 1971, akon kami usa:-aof{.an dalam ~~esempatan
lain.
saudara Ketua dan para Anggota oewan vang
terhormat,
oemikianloh penJelasan-penJelcsan yang perlu kcmi
sampalkan sebogai . Jawaban Pemerintah otas Pumandan9cr1