21
MENTERI DALAM NEGEHI REPUBLIK INDONESIA JAWABAN PEMERINTAH TERHADAP UMUM FRAKSI-FRAKSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENGE NA I RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 'alaikum warrakhmatullahi Wabarakatuh, Saudara Pimpinan Sidang don para Anggota Dewan yang terhormat, Para ·hadirin dan segenap peserta sidang yang kami hormati. Pertama-tama iJinkanlah pada kesempatan ini untuk bersama-sama terlebih dahulu memanJatkan puJi svukur kehadirat Tuhan Yang Maha Eso, karena hanyo dengan Perkenan-Nya kite daPat bertemu kembali dalam Sidong PariPurna yang berbahagia ini dalam keadaan sehat wal af iat. SelanJutnya perkenankanlah kami atas nama Pemerintah ucapan vanQ se- besar-besarnva atas perhation vang telah diberikan oleh vang ·rerhormat para Anggota Dewan yang telah menyampoi-

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENGE NA Iberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190930-025812-5219.pdf · PEMANO~NGAN UMUM FRAKSI-FRAKSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

MENTERI DALAM NEGEHI

REPUBLIK INDONESIA

JAWABAN PEMERINTAH

TERHADAP

PEMANO~NGAN UMUM FRAKSI-FRAKSI DEWAN

PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENGE NA I

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SUSUNAN

PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Assalam~ 'alaikum warrakhmatullahi Wabarakatuh,

Saudara Pimpinan Sidang don para Anggota Dewan

yang terhormat,

Para ·hadirin dan segenap peserta sidang yang

kami hormati.

Pertama-tama iJinkanlah pada kesempatan ini

untuk bersama-sama terlebih dahulu memanJatkan puJi

svukur kehadirat Tuhan Yang Maha Eso, karena hanyo

dengan Perkenan-Nya kite daPat bertemu kembali dalam

Sidong PariPurna yang berbahagia ini dalam keadaan

sehat wal af iat.

SelanJutnya perkenankanlah kami atas nama

Pemerintah ~envampaikan. ucapan tertmaka~ih vanQ se­

besar-besarnva atas perhation vang telah diberikan oleh

vang ·rerhormat para Anggota Dewan yang telah menyampoi-

. \ • t ..

.. ~

kan Pemandangan umum Fraksi-Fraksi terhadaP Rancongon

Undaf19-Un dang ten tang susunan ·pemerintahan oaeroh

Khusus Jbukota Negara RePub1ik Indonesia .Jakarta pada

tonggal 5 Juni 1990. Dori Pemandangan Umum Fraksi-

Fraksi tersebut terlihat dengan Jelas bahwa lahirnya

suotu Undong-UnfJang yang mengatur susunan Pemerintahan

Oaerah Khusus lbukota Negara Republik Indonesia Jakarta ·

sesuai ketentuan Pasal 6 Undang-Undang No. 5 Tahun 1974

tentang POkok-Po¥ok Pemerintahon Di Qaerah telah CUkUP

lama· diKehendaKi oleh rc.lkvat -lndonsia. Keinginan terse-

but tentulah ber~umber daripada rasa ton~19un9 Jowab

kita untuk me~uJudkan Ibukota Nega~a Kita ini sebogai

kota metropolitan vang dapat dibang~akan,

mencerminkan citra don kehidupon masya~akat

kota yang

Indonesia,

kota yang aman, nvamon don okrab dengan·.warganya. Kare-

n t..1 i tu l ah Ferner-in tah men9harc.1pkan, bahwa pembahasan

Rancangan Undang-undang tentang susunan Pemerintahan

oaerah KhUSUS lbUKota Negara RePUblik Indonsia Jakarta I

ak.an dapat terselesaikan t:epot pada waKtun-vo.

Saudaro Ketua don Pora Anggota Dewan yang ter-

hormat,

Untuk menciptokan pemahoman yang lebih konkrit

mengenai susunan pemerintahan yang tepat untuk Jakarta

sebagai Jbukota Negara RePublik I.ndonsia yang setin9k9t -

Propinsi, moka pada Kesempdton yang berbahagia 1 n i

Pemerintah berusaha menyampaikan Jawaban terhadap

Pemqndongan umum Fraksi-Fraksi di Dewan Per~akilan

2

'I. '

Rakyat RI menurut 8rutan penyampaian Peroandangan umum

oleh masing-masing Fraksi.

Terhadap Pemandangan Umum Fraksi Karya Pembangunan

yang disompaikan anggota yang ter~ormat Sdr. ors. H.

Hasanudin secara umum dapat disompaikan penJelasan •

sebagai berikut :

Pemerintah sependapat dengan Fraksi Karya Pembangunan

mengenai polo Pikir yang mendasari penv~sunan Rancangan

Undang-undang ten tang susunan pemerintuhan oaerah

Khusus Jbukota Negara R.I. Jakarta yaitu fungs1 rangkap

Jakarta sebagai Ibukota Negara R~PUblik Indonesia dan

sebagai oaerah Tingkat I~ Sebagai Oaerah Otonom

Tingkat I pengaturannya soma dengan oaerah Tingkat I

lainnva vaitu berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-

undang No. 5 Tahun 1974 ten tang PokoK-pokok

Pemerintahan Di Oaerah, walaupun dalam beberapa pasal

RUU terdapat penegosan -penegasan kemboli beberapa

ketentuan Undang-undang No. 5 Tahun 197~ tersebut.

Qleh karena itu mako ~ancangan Undang-undang ini berro-

kus ke~oda. pengaturan yang berkaitan ·dengan fungsi

Jakarta sebagai Ibukota Negara yang tertuang dalam

Susunan Pemerintahannya vang sebahogian berbeda dengan

Susunan Pemerintahan Propinsi Oaerah T·ingkat I. lainnya.

Oengan adanva Undang-undang ini don Undang-undang No.

5 Tahun 1974 sebagai landasan pokok penye1en99araan

3

pemerin-tahan Jakarta maka fungsi rangkap tersebut

diharapkan dapat terlaksana dengan sebaik-baiKnya.

soudara Ketua don para Anggota Dewan yang

terhormat,

Rum u !..>an Pas a 1 6 . U :1 d an g ···· u n dang No • 5 'Tahun

197~ adalah sebuy0i berikut :

"Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, meng­ingat pertumbuhon don perkembangannya dapat mempu­nyai dolam wilayahnya susunan pemerintahan dolam bentuk lain, yang sejauh mungkin disesuaikan dengan Ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang ini, yang pengaturannya di tetapkan dengan Undang-Undang"' ..

SelanJutnya penJelasan pasal 6 ini menyebutkan bah-

wa Jakarta sebagai Ibukota Negara RepubliK Indcne-

Sia, m~mpunvai ciri-ciri don kebutuhan yang berbeda

oen9an oaerah Tingkat I lainnva. Pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat menghendaki odanya susunan

pamarintahan yang lebih menJamin dayaguna don hasil-

g~na Yang sebesar - besornva. Oleh Karena itu pasal

tersebut memberiKon kemungkinan bahwa Jakarta se~a-

gai ibukota negara, dalam wilayahnya.dapat mempunyai

susunan pemerintahan vang berlainan dengan oaeroh

TingKat I ~ainnva yang seJcuh mungkin disesuaikan ~

dengon Ketentuan-k.etentuan Undang-undang Nomor 5

Ta nun 1974. Dari rumusan pcsol. 6 don penJelasannya

tersebut JelOS bOhWa perbedaan Qaerah }bUkOtO JOkOr-

to dengan Oaerah-daerah lalnnya POdO dasarnya OdOlOh

terbatas pada susunan pemerintahan dalam Wilavahnva

saja. Hal ini dapat diartikan bahwa kemungkinan

perbedaaan \

tersebut dibatasi pada Wilayah dan

perangkatnva saJa dan pengaturonnya s~Jauh mungkin

disesuaikan dengan Undan9-undan9 No. 5 Tahun 1974·

Pengertian sejauh mungKin disini adoloh bahwa

pengaturan penvelenggaraan pemerintahan OKI Jakarta

diUPOYOkan untuk selalu mengikuti ketentuan-.

Ketentuan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 kecua11

dalam hal tertentu sajo seba9aimona 'tersebut diotas

dan terutamo untuk hal-hal yang benar-benar sangot

erat kaitannyo dengan Kelancaran penyelenggaraan

pemerintahan don pelaksanaan pembangunan JaKarta l

yang memiliki kekhususan sebagai Ibukota Negara.

Saudara Ketua don para Anggota Oewon yang

terhormat,

Wilayah OKI Jakarta yang relatif sempit dengan

penyediaon lahan yang sangat terbatas disatu Pihak~

pertumbuhan don perkemban9annva yang sangat cepat

terutama koreno kedudukannya seba9ai Ibukota Negara

dllain Pihak, mengakibatKan timbulnya berbagai

Permasalahan yang harus dihadapi don diselesaikan

dengan seger!l• Permasalah6n-permasolahan yang diha-

dapi masvarakat yang berdiam di 5 wilayah Kata ado-

Iah relatif soma, sehin99a tidaK perlu diatur don

ditangani secara sendiri-sendiri dalam wadah oaerah

Tingkat I 1 • Permasalahan pokok yang dihadapi oleh

Pemerintah Oaerah adalah pemberian pelovanan masva-

rakat yang cepat, tepat don terpadu. Oleh karena itu

5

'.

moka salah satu kebiJaKsanaan yang dianggap · stra-.

tegis dalam pemberian pelavanan di Htl.aYah OKI

Jakarta tidak dibentuk Oaeroh Tingkot II• sehingga

pemberian Otonomi Oa~rah OKI Jakarta hanya ado

poda oaeroh Tin9kat·1. KOlOU dalam pasal 11 ayat (1) . .

Undang-undang No. 5 Tahun 197~ ditentukon. bahHa

titik berat otonomi Oaerah diletakkan.Pada Oaerah

Tingkat 11, ma~a disinilah nampak dengan Jelas salah

sotu susunan pemer1.ntahan dalam bentuk lain ltu

seba9a1mana diamanatkan pa.sat 6 Undang-undang No. 5

Tahun 197~ _tersebut dengan tidok membentuk oaerah

Tingkat II. Oengan demikian hanva Oaerah Tingkat I

sebagai penvelenggara Otonomi oaerah. Hal lain vang

perlu kami Jelaskan adolah bah~a berdasarkan pertim-

bangan kedudukon Jakarta sebagai lbukota Negara make

Jakarta diberi predikat khusus. Predlkat khusus ini

disompin9 men9andun9 tugas, fungsi don keHaJlban

Jugo memikul tanggung Jowob · yang lebih va1tu yang

berkaitan dengan fungst-fungsi sebagat pusat ke-

9iatan penve1en99araan pamerlntahan negara, ke-

9iatan kehidupan ekonoml don politk, tempat penve-

lenggaraon acara kenegaraan don acara-acara resmi

lainnya yang dise1en99arakan Pemerintah Pusat,

Penve1en99araan ke91atan nas1ona1, regional dan

internos1ona1, pengoturon, pembinaan don pengelolaan

WilOYOh ibUkota. Pelaksanaan tugas : don tanggung t

Jawob dibidang-bldang ituloh Pemerintah pertu campur

6

tangan mu1a1 dari perencanaan, pelaKsanaan don pem-

biQvaan.

SelanJutnva terhadOP pertanyaan FraKsi Karya

.-·eiifw'1'ngunan men.gen a i mater i Rancangan_ Un dang-Undong

Kami Jelaskan sebo901 berikut :

• l. Sehubungan dengan saran mengenai Bab Keter-ituan

umum agar dibe~i Judul BAB.Pen9ert1an diJelaskan

sebagoi berik.ut:

Berdasarkan ketentuan peroturan perundang-

undangan, yang dimuot dOiom ·Bob ~Ketentuan Umum"

ialoh ket.ntuan-~etentuan yang bersifat umum dan

vong tidak tepat untuk dicantumkan dalam·-Bab-bob

katent~on yang bersifot khusus. Adapun yang

pasti dtmuat dalam Bob Ketentuan Umum ontora

lain; definisl-definlsl, ketentuan-ketentuan

pengertian dan arti dari pada singkatan-singkatan

yang d 1~Pokai di pasa1-pasa1nya.

2. TerhaJoP harapan untuk merumuskan kemball fungsl

Khusus OKI Jakarta sehinggri Jangan sompai timbul

kesan s~bagai peloyan Pemerintah Pusot saja,

tetapi yang. utamo odalah memberikan pelayanan

mosvarokot dolom rangKo menin91<atkan

keseJohteraan rakvat dapat diJelaskon sebagai

7

berikut : Rumusan fungsl Khusus DK1 Jakarta vang

sol ah satunya mengandung makna memberiKan

pelayanan kepada masyarakat dalam meningkotKot

keseJohteroonnva sudah di akomodasikan dalam

pembinaan don pengelolaon Hilavah sebagaimana

dimoksud dolam pasal 9 oyat <2>·

01sampin9 itu Pemerintah OKI Jakarta merupakan ·

sub slstem dari Pemerintah Nasional, sehingga

tidak bisa lepas dart tugas-tugas um um

Pemerintahan don pembangunan. ...

3. Te~hadaP pertanyoon apokoh RUU tentong susunan

Pemer-intahon OKI Jakarta apakah melaksanakan

ketentuan Pasal 6 Undan9-undang NQ. 5 Tahun 197~

dapot diJelaskon seba~ai berlkut :

Sebogqlmana teloh kami samPaikan dolam PenJelasan

Um um bOhWO POdO dasarnva~ penvelenggaroan

Pa.mer i ntahan don .susunan pemer 1 ntahon I bukota

Jakarta diatur berdasarkan t<etentuan

Undong-undang Nomor 5 Tahun 1974. Nomun karena

su~unon pemerintahannya dapot dlotur dalam bentuk

lain dengan Undang-undang, maka Rancangan tni

hanya memuat susunan dolam bentuk lain itu dengan

Penombahan penegasan-penegosan ketentuan Undong-...

undang No. 5 Tahun 1974 ·yang dlanggap perlu.

Adapun susunan dalam bentuk lain ttu adalah

men9eno1 :

8

a. susunan wilavah pemerintahan, terdoPOt POdO

POSOl 6 khususnva ovat Cl). Tidak dlbentuk.

oaerah TingKat II merupakon bentuk lain

terhadap ketentuan Pasol 3 Undong-undang Nomor

5 Tohun 1974.

b. Gubernur KOK! Jakarta dalom ·menve1en99arokan

pemerintahan yang bersifat khusus bertonggung •

Jawab kepada · Presiden. Perton99un9 JaHaban

yang demikian ltu odalah merupakan bentuk lain·

terhadop ketentuan Pasal 22 ciyot <2> Undang-

undang No. 5 Tahun 1974.

c. pembentukon perongkat Wilayah dan Qoeroh di

lingkungan Pemerintah Oaerah Khusus Ibukota

Jakarta dilaksanokan· sesuai dengan kebutuhan.

Hal lni berarti bOhNa Oaerah Khusus lbukota

Jakarta daPot membentuk perangkat baru don

m~ngembangkan perangkot yang sudah ado balk

dalam rangka peloksanaan desentrali~asi maupun

dekonsentrasi un~uk menampung dan .mengatasl

dinaciika beban tugas yang demtkian berat dan

kompleks sesuai dengan prlnsip daya guna don

hasil guna.

4. Terh&dap perto~vaan mengenai apakah secara

tidok langung Jabaton Gubernur KDKI Jakarta

setlngkat dengan Menterl dopat diberikan

9

penJelasan se~ogai berikut:

Bahv..ia pertanggung Jaw~ban' Gubernur KDKI

Jakarta kepado Presiden adaloh terhodoP hal-

hal yang bersifat khusus ~epanJang yang

menyangkut petunjuk lan9sung dari Presiden

berkenaon den9an penve1en99araan pemerintahan

dan pembangunan lbukota

Negara ..

oengan demikian kedudukan Gubernur KOKI

Jakarta tidak dit~mpatkon setlngkat dengan

jabotan Menteri artlnYa soma dengan Gubernur

·KOH Tingkat I lalnnya, dan· di 1uar hal tersebut

tetap men99unakan mekanlsme sebagalmand dlatur

dalam Undan9-undang Nomor 5 Tahun 197~.

Berkenaan dengan penugasan secara 1an9sun9

ol~h Presiden kepada Gubernur KDKI Jakarta,

maka ·pemerintah waJib menvediakan dukungan

Pembioyaannva me101u1 APBN dalam ran91<a

kelancaran don keberhasilan pelaksanaan tugas

dimaksud.

s. Mengenai pertanvaon berkena~n dengan penge-

sohan Rencano lnduk pembangunan oaerah KhUSUS •

Ibuk.oto OKI Jakarta yang harus disetuJui

Presiden akan mengurangi fleksibilitas dalam

10

...

,.

perubahan-perubahan yanq terpaksa dilakukan,

depot diberikan penJelasan sebogai berikut:

Bahwa penyusunan suatu Rencana Kota telah

diberikan pengaturannya ·dalam Peraturan

Menter1 Oalam Nege~i Nomor 2 Tahun 1987s

dimana antara lain mengotur mengenai Rencana

Umum Tata Ruong Kata. Adapun Rencana Umum Tata

Ruong Kata yang dalam RUU menggunakan istiloh

Rene an a

persetujuan

Induk yang perlu mendapatkon

Presiden karena kecuali berJangka

Naktu 20 tahun juga memuot arahan don

kebijaksanaan umum pembangunan kota. oengan

demlkian tentulah tidak okan menyulitkan untuk

mengantisipasi perubohan-perubohan sepanJang

hal itu memang diperlukan.

Kiranya perlu juga dijelaskan bahwa yang lebih

mendosar mengingat Jakarta sebagai Ibukota

Negara adalah tempat kedudukon perangkat

Pemerintah Pusat, make sudah sewaJarnvalah

apabila Rencona umum Tata Ruang. Kata mendapat

persetuJuan Preslden, sehingga Rencana umum

Tata Ruang Kata t~rsebut disatu Pihak tldaK

selalu dirubah~rubah dengon moksud untuk

memberikan Kepastian perencanaon, sedang di

Pihak lain dituntut untuK sema~1n cermat don

tepat dalam penvusunan rencana te~sebut.

6. 'Mengenai pertanyaon ·tidal< dicantumkonnva

11

pengaturan DPRD seboga i unsur · Pemer i ntoh

oaerah dapat diberikan penJelasan, bahwa

berhubung susunan don kedudukan DPRD termasuk

OPRD OKI Jakarta telah dlatur dalam Undang­

undang Nomor 16 Tohun .1969 tentang susunan don

Kedudukon MPR, OPR, dan OPRD sebagaimano teloh

diubah dengan Undang-undong Nomor 5 Tahun ·1975

don Undang-undang Nomor 2 Tahun 1985, maka .

lingkup -susunan pemerintahan OKI Jakarta yang

diotur dalam RUU tersebut tldok mencakup

pengaturan mengenoi Dewan PerwoKllon -Rakyat

oaerah Khusus Jbukota.

7. TerhadoP horopan untuk mendapot~an penJelasan

ten tang pembiayaan tugas-tugas pemerintohan

yang bersifat khusus sebagaimana dimaksud dolam.

Pasal 9 oyat C2> RUU 1n1 van9 dibebankan kepada

APBN dan kedudukan DPRO dalam · pengawasan

terhadop penggunaan an99oran dimaksud dOPat

disampaikan sebogoi berikut:

Mekanisme penyediaan dona dari APBN diawali

dengan penyusunon rencana 1$e9iotan yang

disertai pulo dengan rencono dukungon b1aya .. · yang diperlukan. Se 1 anJutnya · .. Jeni s-Jen is

kegiotan vang akan dilakukan itu akan diperinci

sesuoi dengan sektor-sektor atau pembidangan-

pembidangan, mana yang menJadl tu~as otonom don

12

mono v~ng merupakan tugas-tugos khusus selaku.

Jbukota Negara.

vang disebut terakhir int selonJutnvo akan

dikonsulta~ikon dengan Qepartemen/Lembaga n~n

Qeportemen untuk penvedioan dona sasuat dengon

prioritos y~ng d•~etaPkan. (

Mengenai k eduotJ~ ..:>n OPRD dalom pengawasan

penggunooh anggaran tersebut dapat dlJelaskan,

bahwa Penvusunon on99aran tersebut dalom

perencanaonnyo sudah meltbatkan OPRO. Olsamping

itu dalam setiap akhlr tahun onggaran OPRO

dopat mere1nto ke~erongan ~ertan99un9 Jawaban

k:ePada t:;uber"nur KeP.a 1 a oaeroh mengenai

pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan yang

bersifat knusus tersebut.

oemikianlah Jawaban Pemerintah mengenal

Pemandorgan Umum Fraksl Karya Pembangunan.

se1anJutnya kami okan menyampalkan

penJelasan terhodap Pemandangan Umum Fraksl ABRI

yang disampaikan oleh Anggota oewon yang terhormat

Sdr. RoebiYanto sebagai berikut:

Secora umum dapat komi.Jelaskan bahwa Pemerintah

sependaPat dengan Fraksi ABRI mengenai perlu

adanya pengaturan tentang Jakarta, baik dolam

fungsl don peranannvo sebagai Ibukota Negara

mauPun sebogoi oaeron Tin91<at I • Men gen at I

kedudukan JQkarta sebagai oaerah Tlngkat I

13

pengaturannva soma dengan oaerah Tingkat I lainnya

berdasarkan Undang-undang · Nomor· 5 Tahun 1974t

sehin9ga yang diatur d9lam RUU inl pada dasarnya

terbatas dalam kedudukan Jakarta sebagai Ibukota

Negara.

Men gen.a i muotan Rancangan Undang-undang yang

dinvatakan ·memberi kesan adanva .PenonJolan pada

faktor ekonomi don polltik kiranya perlu kami

jelaskan bahwo Ibukota Negara RI tidaklOh semata-

mata merupakan pusat kehidupan ekenomi dan POlitik

soja tetaPl Jugo merupakan pusat : .. Penvelenggoraan

kegiataan Nasional, Re.91on.a1 ·don kegiatan

Internasional Jolnnva termasuk di dalamnva

kegiatan kebudayaan, sehingga mampu mencerminkan

kebudayoan bangso. ..

Mengenoi harapan aQar Pcmerintoh oaerah Khusus

lbUkota Jakarta menyediOkOn Sarona dan prasarana

untuk te.,..selenggaranva keglatan ·budava daerah

maupun ~egiatan untuk mengembangkan budaya bangsa,

selama ini Pemerintah OKI Ja~arta telah berusaha

untuk mengupavak~nnya. Sehubungan dengan itu apa •

vang dikesankan ters~bu~ tidaklah demikian.

Mengenai Pembangunan Ibukota Negara, Pemerintah

sependaPat perlunyo pengendalian Pembangunan

Jakarta sesuai konseP Tata Ruang sebagai Jbukota.

Negara .• Atos dasar perttmbongan ltu pulalah

Rencona umum Toto Ruang Kota Jakarta memerlukan

persetuJuan Presiden. Selain daripada itu dalam

kaitan terbatasnya daya dukung wi1ayah, maka

konsep Tata Ruan9 sebagai Ibukota Negara yang

tidok terpisahkan darl Wilavah BOTABEK sudah

diakomodasikan dalam kebijaksanaan pemerintah .

te~sendiri yaitu INPRES Nomor ·13 Tahun 1976. Oleh

I<. arena itu mengingat ruong lih9kUP muatannvo

terbatas pada Wilayah Ibukota oaerah Khusus

Jakarta, maka tidaK mengatur hal~hol diluar

wilayan walaupun ado kaitannya.

SelanJutnyo terhadap \

pertanvaan mengenai mat~rl

RUU tentang batos w11ayah dapat kumi Jelaskan

sebagai berikut :

Ketentuon yang mengatur tentang batas Wilayah

senaaJa dirumuskon secoro umum, sedang penentuan

secara pasti telah diatur dolom PP Nomor ~5 Tahun

197~ tentang perubahan betas WilOYOh oaerah KhUSUS

Ibukoto Jakarta sebogai peloksanaan ketentuan

pasal 4 avat <2> Undan9-undon9 Nomor 5 Tahun 1974.

Mengenai saran kelengKapan peta okan 1<ami

Perhatikan. . -

.. Terhadap sar·an tentong perumusan

. Pemerlntahan yang bersifot khusus kironya perlu

dijelaskan bohwa muatan Rancangan Undong Undang

tersebut adalah menvangkut susunan Pemerintohan·

vang berbedo dari ketentuan umum berdasarkan

15

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 don susunan

pemerintahan tersebut sangat erat kaitannva dengan

fungsi-fungsi pemerintahan yang'bersifat khusus,

o 1 eh k arena i tu r inc i an fun gs i -f·un gs i tersebut

tidak per1u dimuat dalam batang tubuh RUU.

Mengenai saran tentang perlunya dicantumkan secaro

eksPlisit k~tentuan mengenal k.oordinasi l

dengan

daerah penvon99anvo yang berprinsiP sa 1 i ng

mendukung, kiranva sudah kami ber11<0.n penJeloson

dalom koitannva dengon ~ilayoh BOTABEK-

pisamping itu dengan mengacu pasal 65 Undang-

undang Nomor 5 tahun 1974 koordinasi yang

dimaksudkan itu telah dopat dlakomodasikan.

Mengenai harapan untuk diberikan penJelasan leblh

lonJut tentang lotar belakang ditentukannya Jumlah

sebanvak-banyaknya 3 orang ~akil Gubernur KOH

doPat dlsampaikan sebagai berikut :

Latar bela1<an9 Jumlob Wakil Gubernur ·dibatasi

maksimal 3 orang dengan mempertimbangkan untuk

do pat leblh memacu berfungsinya perangkat

0Peros1ona1 w11avah seperti Walikota, Oinas-dinos

- oaerah,· C~mot, Lu~ah~ dan perangkat· lolrinv~:·

Oisamp1n9 itu pembidangan tugas pokok KePala w11a-

vah/Oaerah adalah meliputi tiga bldang yaitu

bi dang pemerintahan, pembangunan don

kemasyorakotan.

16

selanJutnva mengenai saran tenton~'perlunya diatur

pula secara khusus kedudukan OP~D dalam· Undang­

~ndang kiranya daPat melihat penJela~an yang telah

kami sampoikan terha~ap pertanvaan dari Fraksi

Karya pembangunan·.

Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan yang

terhormat. •

Oemikianlah· Jawabon Pemerintah men gen at

Pemandangan umum Fraksi ABRI don selanJutnva kami

akan menyampaikon PenJelasan terhadap Pemandangan

Umum FrOkSi Persotuan Pembangunan yang disampaikan

oleh Anggota Dewan vang terhormat Sdr.

tt •. Koensholehoeddin sebagai berikut:

1. Mengenai '

saran pertimbangan FraKsi Persatuan

Pembangunan untuk tidak memberikan sebutan

oaerah Khusus kepada OKI Jakarta ktranya perlu

kami Jelaskan bahwa sebagat dasar pemberian·

sebutan Daerah Khusus tersebut adolah Penetapan

Presiden Republlk Indonesia Nomor 2 Tahun 1961

tentang Pemerintahan oaerah Khusus Ibukota

Jakarta Raya. Kedudukan Khusus tersebut diberi-

kan dengan dasar pertimbangon sebogai oaerah

yang dlkuasai langsung oleh Presiden. Meskipun

ketentuan mengenai penguasaan Pemerintahan

Jakarta Raya oleh Presiden, ditinJau kembali

dengan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1971,

17

penduduk yang besor, heterogen dan mobllltasnva

ti"n99i, maka untuk keseraslan plano1091s,

1nte9ritas~ kepemtmplnan don keutuhan Wllavah

Ibukota Negara, di WilaYah OKI Jakarta tldak

dibentuk oaerah otonom yang lebih rendah atau

otor l tas-o.~or i tas 1a1 nn ya ·yang daPat mengganggu

a tau memperlambat penanganan permasalahan-

permasalahan vong dihadapi • •

Mengenai kompensast yang dlUSUlkan untuk

mendudukkan HOk 11 dari w11avah-Ntlavah

Kotamadva duduk da1am OPRO Tingkat 1, poda

dasarnva sudah tertompung dalam peraturan

Pemertntah Nomor 36 Tahun 1986 Pasal 13 avat

<2> yang menyQ1akan bahwa bagi OKI Jakarta,

Jumlah · anggota OPRD Tingkat I ditetaPkan

sekurang-kurangnya 60 orang.

5. rerhadaP pertanvaan vang menvangkut Rencana

Induk Pembangunan Oaerah OKI Jakarta, perlu

diJelaskan bahwa memang Rencana Induk Tata . Ruan~ OKI Jakarta vang ado sekarang int berlaku

samPa1 dengan Tahun 2005, Jodi •asih 15 tahun

1a91. Karena itulah sebagal konsekwensl

ketentuan pasal 11 avat Cl> RUUt Rencana Induk

Tata Ruong OKI Jakarta yang ada sekarang parlu ·.

dlProses kembali untuk mendaPatkan persetuJuan

Presiden dan mekanismenva tetap me1a1u1 Menterl

Oalam Nageri.

21

6. Mengenai pasal 15 RUU yang ~engatur tentan9

Penga~gkatan don pemberhentian Gubernur KePala

oaerah, Wakil Gubernur ·Kepala Oaerah, Wallkota­

madyo don Wakil Walikotomadva dianggop perlu

dimuat dalam RUU seba9ai penegasan.

7. Mengenal perumusan kegtatan penvelengg~raan

Pemer1ntohan yang bersifot khusus supaya dtJa-

barkan secara rinci, kiranva tidak perlu d~-

muat dalam RUU don cukuP dimuat nant1 dalam

petunJuk pelaksanoan.

Saudaro Ketua dan para Anggota oewan yang

terhormot,

Oemikionlah Jawoban Pemerintah mengenal

Pemandangan Umum Fraksi Persatuc Pembangunan dan

selanJutnya kami akan menvampofkan penJelasan

terHadap Pemandangan Umum Fraksi Partai Oemokrasl

Indonesia vang disampoikan oleh Anggota Dewan vang

terhormat Sdr. Adipranoto sebagai berikut:

1. Sama

nvaan

don.

J.

halnva dengan penJelasan terhadaP

Frok~l-fr~ksl Karva· Pembangunan, r .

Persa~uon. Pembangunan. mengenai ..

per ta-

ABRI,

oaerah

Tingkat· II dalam Wllavah DKI Jakarta, per.Ju

kami Jelaskan kemba11, bahNa keadaan w11ayah

OKI Jakarta yang .relatlf sangat semplt maka

permasalahon-permasalahan vong dihadaPi ~asva-

22

. •·I

untuk men1n9katkan kerJa soma antora kedUCJ remerin-

tah oaeroh me 1a1 u i '·<~doh Jabotabek.

2. Mengenat harapan agcr.peraturan-perctur~n Pelaksa-

naan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 yang .samPal

sekarang belum terse1esa1Kon, kiranya dapat diJe-

laskan bahwa pada hakekatnya rancangan•rancongan .. _ peraturannya telah· disiapkon ol0h Pemerintah, namun

mengingat materi dan pemerosesc~ryya memer1u1<an·

koordinasi yang mendalam dan mel1batKan banyak

Pihak yang terkait, sehingga belum tarse1esa1-

kan. · Sehubungan dengan itu Pe~erintah menghargat

at as Per hat i an yang d i be r i K CL 1 o 1 eh Fr a ks i Pa f" ta 1

Oemokrast Indonesia.

3. SelanJutnyo mengenoi Keingin~n Fraksi POI untuk

memperoleh data-data sumlah penduduk, d1nas-dinas

oaerah · dan unsur pemer i ntahan berdasarkan Un dang-

undang Nomor 1 Tohun 19561 Undang Nomor 1 Tahun

19571 U.ndang-undong Nomor 2 Tahun 1961 ,. Un dang-

undang Nomor 10 Tahun 19~4 dan Keppres Nomor 22

Tahun 1971, akon kami usa:-aof{.an dalam ~~esempatan

lain.

saudara Ketua dan para Anggota oewan vang

terhormat,

oemikianloh penJelasan-penJelcsan yang perlu kcmi

sampalkan sebogai . Jawaban Pemerintah otas Pumandan9cr1

umum yang disampaikan oleh Fraksl Karva Pembangunan,

Fraksi ABRI, Fraksi .Persatuan pembang~nan don Fraksl

Portal Oemokrasl Indonesia.

Atos perhatiannva savo mengucapk~n terima kasth.

wasso1amu•a1atkum warakhmotullahl Wabarakatuh. · '

Jakarta, 19 Junl 1990