16
Praktikum DHCP Server 1 Konfigurasi DHCP Server pada Debian Wheezy Disusun oleh : Prima Syams Fathurrachman XI-TKJ2/18

DHCP Server Debian 7.1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

How to make a DHCP server in debian

Citation preview

  • Praktikum DHCP Server 1

    Konfigurasi DHCP Server pada

    Debian Wheezy

    Disusun oleh :

    Prima Syams Fathurrachman XI-TKJ2/18

  • Praktikum DHCP Server 2

    A. Tujuan Siswa mampu melakukan konfigurasi DHCP Server pada OS Debian Wheezy.

    Siswa mampu melakukan pengecekan koneksi DHCP Server terhadap client dengan

    menggunakan PING.

    Siswa mampu memahami konsep dasar DHCP Server.

    B. Alat & Bahan Alat : - Seperangkat PC atau Laptop.

    Bahan : - VM Debian Wheezy sebagai server.

    - VM Windows XP sebagai client.

    - Ketentuan jaringan yang akan dibuat.

    C. Keselamatan Kerja Berdoalah sebelum dan setelah selesai melakukan praktik

    Gunakan pakaian praktik

    Menggunakan peralatan praktik sesuai dengan fungsinya

    Baca dan pahamilah petunjuk dalam buku panduan jika ada

    Hati-hati dalam melakukan praktik

    Bersihkan tempat kerja setelah selesai melakukan praktik

    D. Teori Pendukung

    DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis

    arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasianalamat IP dalam

    satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan

    alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal,

    maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara

    otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat

    diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

    Cara Kerja :

    Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka

    dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

    DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat

    menyewakan alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang

    memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT

    Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki

    layanan seperti ini.

  • Praktikum DHCP Server 3

    DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP

    yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server.

    Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows

    2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki

    perangkat lunak seperti ini.

    DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk

    didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian

    akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP,

    biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis

    masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau

    memperpanjangnya.

    DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan penyewaan alamat IP dari sebuah

    DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

    1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast

    untuk mencari DHCP Server yang aktif.

    2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,

    DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

    3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP

    dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang

    bersangkutan.

    4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan

    mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan

    sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui

    basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai

    proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki

    alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

    Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk

    klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya

    tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal),

    yang jelas lebih cepat prosesnya.

    Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika

    dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam

    sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat

    menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP servertersebut berbenturan,

    karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

    Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat

    menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari

    waktu ke waktu.

    Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

  • Praktikum DHCP Server 4

    DHCP Scope

    DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini

    juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan

    konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu

    tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi

    mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam

    basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan

    harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan.

    Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam

    konfigurasi DHCP Scope.

    DHCP Lease

    DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP

    client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh

    seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam

    Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke

    atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga

    sering disebut sebagai Reservation.

    DHCP Options

    DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke

    DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan

    memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga

    dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada

    klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat

    diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host

    tertentu dalam jaringan.

    Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering

    digunakan.

  • Praktikum DHCP Server 5

    E. Langkah Kerja

    Topologi Jaringan

    Ketentuan DHCP Server IP (dhcp-pool) : 172.16.18.205 - 172.16.18.254 (50 IP Host)

    Network ID : 172.16.18.128

    Broadcast ID : 172.16.18.255

    Default Lease Time : 1000

    Max Lease Time : 5000

    Langkah Kerja : Konfigurasi Network Adapter VM Server :

  • Praktikum DHCP Server 6

    Konfigurasi Network Adapter VM Windows XP (Client) :

    Konfigurasi DHCP Server :

    1. Start VM Debian Server.

  • Praktikum DHCP Server 7

    2. Setelah Debian Server berjalan, login dengan menggunakan akun superuser atau

    root.

    3. Saya asumsikan bahwa anda telah memiliki pengetahuan tentang repository (offline

    maupun online), karena repository ini akan berguna untuk instalasi paket aplikasi

    isc-dhcp-server.

    Lakukan instalasi paket DHCP Server dengan mengetikkan perintah apt-get install

    isc-dhcp-server.

  • Praktikum DHCP Server 8

    Di sini, saya menggunakan repository offline (DVD) untuk melakukan instalasi

    DHCP Server.

    Pada proses ini, kita diminta untuk memasukkan DVD Repository (DVD 2) ke dalam

    DVD-ROM, karena paket isc-dhcp-server memerlukan paket yang berada di DVD

    2. Masukkan DVD 2, kemudian tekan ENTER.

    4. Proses instalasi isc-dhcp-server telah berhasil.

    Tampilan di atas menunjukkan bahwa DHCP server belum bisa di start (FAIL)

    karena DHCP Server belum dikonfigurasi.

  • Praktikum DHCP Server 9

    5. Pertama, edit file isc-dhcp-server yang terletak pada direktori /etc/default.

    Untuk memulai proses edit file, ketik perintah nano /etc/default/isc-dhcp-server.

    6. Cari pada bagian INTERFACES, kemudian tambahkan eth0. eth0 merupakan

    interface yang akan kita gunakan untuk melayani permintaan DHCP Request dari

    klien. Setelah selesai, keluar dan simpan dengan menekan tombol kombinasi

    CTRL+X kemudian tekan Y.

  • Praktikum DHCP Server 10

    7. Kedua, edit file dhcpd.conf yang terletak pada direktori /etc/dhcp. Untuk

    memulai proses edit file, ketik perintah nano /etc/dhcp/dhcpd.conf.

    Tekan ENTER.

    8. Cari kata-kata a slightly dengan menekan tombol CTRL+W kemudian ketik a

    slightly Tekan ENTER untuk memulai proses pencarian.

  • Praktikum DHCP Server 11

    9. Ubah bagian bawah dari kata-kata a slightly(kotak berwarna merah) sesuai dengan topologi jaringan. Jika sudah selesai, simpan sekaligus keluar dari text editor nano

    dengan menekan tombol kombinasi CTRL+X, lalu tekan Y.

    Keterangan :

    subnet 172.16.18.128 netmask 255.255.255.128

    Merupakan network ID dari jaringan yang kita buat

    range 172.16.18.205 172.16.18.254;

    Merupakan alamat IP yang akan diberikan ke client.

    option domain-name-servers 8.8.8.8,8.8.4.4; Opsional

    Alamat DNS server yang akan dipakai client, jika lebih dari satu pisahkan dengan

    koma (,).

    option domain-name "smkn1kediri.edu"; Opsional

    Domain dari jaringan yang kita buat atau biasa disebut DNS prefix

    option routers 172.16.18.146;

    Merupakan IP gateway untuk client. IP gateway secara default adalah IP server

    (eth0).

    option broadcast-address 172.16.18.255;

    Alamat broadcast dari network kita

  • Praktikum DHCP Server 12

    default-lease-time 1000;

    Merupakan waktu sewa minimal / default (dalam second / detik).

    max-lease-time 5000;

    Merupakan waktu sewa maksimal (dalam second / detik).

    10. Setelah itu, start service isc-dhcp-server dengan mengetik perintah service isc-

    dhcp-server start.

    Tekan ENTER.

    Jika statusnya OK berarti konfigurasi kita telah sesuai dan dhcp server siap

    menerima request dhcp dari client.

  • Praktikum DHCP Server 13

    11. Untuk melakukan pengujian, pada NIC Windows XP (Client), klik kanan pada NIC

    yang akan kita gunakan untuk request IP DHCP pilih Properties.

    12. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties.

  • Praktikum DHCP Server 14

    13. Pilih Obtain . untuk merequest IP secara DHCP.

    Klik OK untuk menerapkan pengaturan.

    14. Ini adalah IP Address yang didapat secara DHCP oleh Client.

  • Praktikum DHCP Server 15

    15. Untuk melihat IP yang sudah disewakan oleh server, buka file dhcpd.leases yang

    terletak pada direktori /var/lib/dhcp di debian server.

    16. Setelah itu, lakukan pengecekan koneksi dari client ke server dan sebaliknya dengan

    melakukan PING.

    PING dari Client ke Server.

  • Praktikum DHCP Server 16

    PING dari Server ke Client.

    F. Kesimpulan Ketika mengkonfigurasi sebuah DHCP server kita harus memahami konsep IP Address

    terlebih dahulu. Karena konsep IP Address merupakan fundamental jika kita ingin

    mempelajari administrasi server ataupun jaringan komputer lebih dalam.lagi.

    Dan ketika mengkonfigurasi sebuah file konfigurasi DHCP server (dhcpd.conf) kita harus

    benar-benar memperhatikan tanda kurung kurawal ({}), titik koma(;), koma (,), dan juga

    spasi. Karena, jika kita salah sedikit dalam pengetikan skrip konfigurasi DHCP server

    tersebut maupun perhitungan IP Address, maka itu juga akan mempengaruh keseluruhan

    sistem kerja dari DHCP server tersebut.