2
DI BALIK KESIBUKAN 24 MEI 2015 Aku rasa aku bukanlah orang-orang sibuk, aku hanyalah orang yang diberikan bagitu banyak aktivitas. Mungkin aku lelah, tapi aku rasa itu adalah sebuah bentuk perlindungan yang manis. Bila aku mau memahami dari sudut pandang yang berbeda. Bila Allah memberikan begitu banyak amanah kepadaku, tidak hanya urusan diri sendiri, tapi juga amanah orang lain. Mungkin itu adalah sebuah bentuk perlindungan-Nya agar pikiranku tidak terbang kemana-mana. Dia membuat waktuku penuh dengan hal-hal yang bermanfaat. Pikiranku dicurahkan untuk hal-hal yang jauh lebih penting daripada sekedar melamunkan seseorang. Membayang-bayangkan masa depan. Padahal masa depan itu adalah hari ini. Hari yang sedang aku jalani. Allah tidak ingin membiarkan aku memikirkan seseorang. Meski seseorang itu benar, tapi memikirkannya berlebihan bukanlah sebuah hal baik. Meski seseorang itu takdir, tapi terus menerus membayangkannya juga bukan sebuah kebaikan. Allah melindungiku sedemikian rupa. Dengan aktivitas yang tidak hanya membuat aku lupa memikirkannya, tapi justru meningkatkan kapasitasku sebagai seorang manusia. Allah ingin melindungiku dari perasaan yang tidak menentu. Allah memberiku banyak kegiatan, banyak acara, banyak pekerjaan, agar seorang Cyntia Malikfa tidak sempat galau. Tidak sempat memikirkan hal-hal yang banyak asumsinya. Tidak sempat membayangkan tentang seandainya, kalau saja, bilamana, dan berbagai kata andai lainya. Mungkin aku lelah, mungkin aku bertanya-tanya mengapa seolah waktuku habis sampai tenaga pun rasanya sudah tidak bersisa. Sungguh benar kata seorang Imam Syafii, “Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.” Mungkin benar adanya kadang aku merasa butuh sandaran untukku bisa beristirahat sejenak, berbagi segalanya. Belum bisa ketemukan sandaran itu selain keluargaku. Hari ini aku sedang berjuang, bahkan berjuang untuk memenangkan hatiku sendiri. Dan segala bentuk aktivitasku yang benar-benar menyita waktu telah menyelamatkan dari segala

Di Balik Kesibukan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

di balik kesibukan

Citation preview

Page 1: Di Balik Kesibukan

DI BALIK KESIBUKAN

24 MEI 2015

Aku rasa aku bukanlah orang-orang sibuk, aku hanyalah orang yang diberikan bagitu banyak aktivitas. Mungkin aku lelah, tapi aku rasa itu adalah sebuah bentuk perlindungan yang manis. Bila aku mau memahami dari sudut pandang yang berbeda.

Bila Allah memberikan begitu banyak amanah kepadaku, tidak hanya urusan diri sendiri, tapi juga amanah orang lain. Mungkin itu adalah sebuah bentuk perlindungan-Nya agar pikiranku tidak terbang kemana-mana. Dia membuat waktuku penuh dengan hal-hal yang bermanfaat. Pikiranku dicurahkan untuk hal-hal yang jauh lebih penting daripada sekedar melamunkan seseorang. Membayang-bayangkan masa depan. Padahal masa depan itu adalah hari ini. Hari yang sedang aku jalani.

Allah tidak ingin membiarkan aku memikirkan seseorang. Meski seseorang itu benar, tapi memikirkannya berlebihan bukanlah sebuah hal baik. Meski seseorang itu takdir, tapi terus menerus membayangkannya juga bukan sebuah kebaikan. Allah melindungiku sedemikian rupa. Dengan aktivitas yang tidak hanya membuat aku lupa memikirkannya, tapi justru meningkatkan kapasitasku sebagai seorang manusia.

Allah ingin melindungiku dari perasaan yang tidak menentu. Allah memberiku banyak kegiatan, banyak acara, banyak pekerjaan, agar seorang Cyntia Malikfa tidak sempat galau. Tidak sempat memikirkan hal-hal yang banyak asumsinya. Tidak sempat membayangkan tentang seandainya, kalau saja, bilamana, dan berbagai kata andai lainya.

Mungkin aku lelah, mungkin aku bertanya-tanya mengapa seolah waktuku habis sampai tenaga pun rasanya sudah tidak bersisa. Sungguh benar kata seorang Imam Syafii, “Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.” Mungkin benar adanya kadang aku merasa butuh sandaran untukku bisa beristirahat sejenak, berbagi segalanya. Belum bisa ketemukan sandaran itu selain keluargaku.

Hari ini aku sedang berjuang, bahkan berjuang untuk memenangkan hatiku sendiri. Dan segala bentuk aktivitasku yang benar-benar menyita waktu telah menyelamatkan dari segala macam godaan perasaan. Termasuk dari ajakan lelaki-lelaki yang ingin merajut rasa. Hafffft -____-

Karena aku tidak tahu, kejutan apalagi yang akan Dia berikan. Karena aku tahu, bahwa dengan mengisi hari-hari dimasa muda ini akan banyak sekali cobaan. Aku tahu bahwa hati manusia sering condong ke hal-hal selain-Nya. Maka, semoga Allah selalu tetap menjadi yang pertama. Diantara begitu banyak hal yang sedang mengisi hari dan hati kita, aku dan kamu. Kamu, sosok yang tidak pernah terdefinisi bagaimana kedepannya. Sosok yang tentu juga sibuk dengan segala aktivitasnya. Semoga Allah tetap menjadi yang pertama. Amiin. #Edisi bijak.

Page 2: Di Balik Kesibukan