187
DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII A SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MARGANINGSIH MUNTILAN TAHUN AJARAN 2020/2021 PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun oleh : Angeli Suryadinata NIM : 161414043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII A

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MARGANINGSIH MUNTILAN TAHUN

AJARAN 2020/2021 PADA MATERI

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Angeli Suryadinata

NIM : 161414043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

i

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII A

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MARGANINGSIH MUNTILAN TAHUN

AJARAN 2020/2021 PADA MATERI

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Angeli Suryadinata

NIM : 161414043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

ii

SKRIPSI

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII A

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MARGANINGSIH MUNTILAN TAHUN

AJARAN 2020/2021 PADA MATERI

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Disusun oleh :

Angeli Suryadinata

NIM : 161414043

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

Dewa Putu Wiadnyana Putra S.Pd., M.Sc. Tanggal : 9 Februari 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

iii

SKRIPSI

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII A

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MARGANINGSIH MUNTILAN TAHUN

AJARAN 2020/2021 PADA MATERI

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Angeli Suryadinata

NIM : 161414043

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 19 Februari 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji:

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd.

Sekretaris : Beni Utomo, M.Sc.

Anggota I : Dewa Putu Wiadnyana Putra S.Pd., M.Sc.

Anggota II : Dr. Hongki Julie, M.Si.

Anggota III : Dominikus Arif Budi Prasetyo M.Si.

Yogyakarta, 19 Februari 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” Lukas 1:37

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk

mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang

terpanggil sesuai dengan rencana Allah” Roma 8:28

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan memberikan restu-

Nya.

Papa saya Jonni Cahyawan, dan Mama saya Agustin Suryani yang senantiasa

mendukung, mendoakan, dan membimbing saya dengan penuh kasih.

Adik-adik saya Yoeline Wanerin Cahyawan dan Gavriel Wanerin Cahyawan yang

selalu memberikan dorongan semangat dan dukungannya.

Dosen pembimbing skripsi saya Bapak Dewa Putu Wiadnyana Putra atas segala

bimbingan dan dorongan yang telah diberikan selama berdinamika bersama.

Almamater saya, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Februari 2021

Penulis

Angeli Suryadinata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

vi

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Angeli Suryadinata

NIM : 161414043

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII A

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MARGANINGSIH MUNTILAN TAHUN

AJARAN 2020/2021 PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA

VARIABEL

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak

untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberi

royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 19 Februari 2021

Yang menyatakan,

Angeli Suryadinata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

vii

ABSTRAK

Angeli Suryadinata, 2021. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa

Kelas VIII A SMP Marganingsih Muntilan Tahun Ajaran 2020/2021 pada

Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Program Studi

Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesulitan belajar yang dialami

oleh siswa pada materi SPLDV, (2) mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan

siswa mengalami kesulitan belajar pada materi SPLDV, (3) mengetahui

bagaimana pembelajaran remedial dapat membantu siswa dalam mengatasi

kesulitan belajar pada materi SPLDV di kelas VIII A SMP Marganingsih

Muntilan tahun ajaran 2020/2021.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripstif dengan

pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Marganingsih Muntilan dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A.

Metode yang digunakan adalah observasi, tes diagnostik, teknik wawancara, dan

tes remedial

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) kesulitan yang

dialami oleh siswa pada materi SPLDV yang dilihat berdasarkan submateri

diantaranya adalah kesulitan memahami konsep SPLDV, kesulitan menentukan

penyelesaian SPLDV, dan kesulitan dalam membuat model matematika dan

menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan

SPLDV, (2) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa antara lain

adalah faktor internal yaitu subjek tidak begitu menyukai pelajaran matematika,

terutama pada materi matematika tentang SPLDV, subjek tidak aktif dalam

mengikuti pembelajaran, sikap dan kebiasaan yang salah dalam mempelajari

bahan ajar, serta kurangnya pendalaman materi dan kurangnya ketelitian dalam

mengerjakan. Faktor eksternal adalah kurangnya jam pertemuan pelajaran, serta

karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga subjek mengalami kesulitan

seperti sinyal yang tidak memadai, kehabisan paket data, dan belum memiliki

ponsel sendiri, (3) pembelajaran remedial yang dilakukan terhadap siswa dengan

menngunakan metode penemuan terbimbing, tanya jawab serta latihan soal dan

dengan menggunakan power point cukup berhasil dalam mengatasi kesulitan

belajar siswa khususnya pada submateri tentang memahami bentuk SPLDV dan

menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan

SPLDV. Hal ini ditandai dengan menurunnya persentase subjek menjawab salah

pada tes akhir remedial jika dibandingkan dengan persentase subjek menjawab

salah pada tes diagnostik.

Kata Kunci : diagnosis kesulitan belajar, remediasi, materi SPLDV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

viii

ABSTRACT

Angeli Suryadinata, 2021. The Diagnosis and Remediation of Learning

Difficulties by the Students of Grade VIII A Junior High School Marganingsih

Muntilan in the Academic Year 2020/2021 in the topic of the system of linear

equations in two variables material. Mathematics Education Study Program,

Department of Mathematics and Sciences Education, Faculty of Teacher

Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

The research aims to (1) understand the learning difficulties happened to the

students in studying the system of linear equations in two variables, (2)

understand the factors influencing the students to learn the system of linear

equations in two variables material, (3) understand how the remedial learning

could help the students solving the learning difficulties on the system of linear

equations in two variables material at grade VIII A Junior High School of

Marganingsih Muntilan 2020/2021 school year.

The research is descriptive research with a qualitative and quantitative

approach. The research was held at the Junior High School of Marganingsih

Muntilan and the participants of the research were grade VIII A students. The

method used in the research was the observation, diagnostic test, interview, and

test.

The result of research can be concluded that (1) the difficulties experienced

by the students on the system of linear equations in two variables material based

on sub material found that there were three difficulties, such as, understanding

the concept of the system of linear equations in two variables, determining the

system of linear equations in two variables completion, and creating

mathematical models and solving mathematical models of daily problems related

to the system of linear equations in two variables, (2) the factors influencing the

learning difficulties of the students were the internal factor which the participants

did not really like mathematics, especially mathematics material related to the

system of linear equations in two variables, the participants were not interested in

the learning process, the wrong habits and attitudes in learning the materials, also

lack understanding the materials and the accuracy of doing it. The external

factors were lack of meeting hours because of distance learning where the

students experienced poor signal, running out of data package, not having their

phone, (3) remedial learning using the guided discovery learning, questions,

answers, and exercises using presentation can solve the problem in understanding

the sub material related to the system of linear equations in two variables and

complete mathematic models of daily problems related to the system of linear

equations in two variables. It was indicated by the decreasing percentage of

participants who answered incorrectly on the final remedial test compared to

those who answered incorrectly on the diagnostic test.

Keywords: diagnostic of learning difficulties, remedy, the system of linear

equations in two variables material

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII A

SMP Marganingsih Muntilan Tahun Ajaran 2020/2021 pada Materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel” Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Banyak pihak yang telah

membantu dan membimbing dalam penulis skripsi ini.

Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Dewa Putu Wiadnyana Putra S.Pd., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang

telah bersedia membimbing, memberikan saran dan meluangkan waktu, tenaga,

dan pikiran dalam membimbing penulisan skripsi ini.

5. Kepala Sekolah Ibu Emiliana Dresti Imasati, S.Pd., dan Guru Mata Pelajaran

Matematika Ibu Kristina Candraningsih, S.Pd., serta murid-murid kelas VIII A

SMP Marganingsih Muntilan yang telah memberikan tempat dan waktu untuk

pengambilan data penelitian.

6. Kedua orangtua saya papa Jonni Cahyawan dan mama Agustin Suryani yang

selalu memberikan doa dan dukungannya.

7. Adik-adik saya Yoeline Wanerin Cahyawan dan Gavriel Wanerin Cahyawan

yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

8. Mas FX Made Setianto staff laboratorium micro teaching P.Mat yang sudah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

x

menyediakan sarana dan prasarana lab.

9. Henny, Ika, Maria, dan Ina yang selalu ada untuk mengingatkan, mendengarkan,

memberikan saran, dan menemani selama berproses dari awal kuliah.

10. Marselinus Ivan Kurniawan yang selalu mendengarkan keluh kesah dan

memberikan semangat kepada penulis.

11. Teman-teman Pendidikan Matematika Angkatan 2016 kelas B yang sudah

menemani penulis berproses selama perkuliahan.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, atas bantuan dan

dukungan yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah disusun ini masih tidak sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi

perbaikan karya selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi berbagai pihak.

Yogyakarta, 9 Februari 2021

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………...…………………………...... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………...….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………...…..………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………...….... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………...….... v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………………...….... vi

ABSTRAK ………………………………………………...……………...................... vii

ABSTRACT…………………………………………………………………................. viii

KATA PENGANTAR ……………………………………………...………………... ix

DAFTAR ISI ……………………………………………...……………….................. xi

DAFTAR TABEL ……………………………………………...……………….......... xiii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………...………………..... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………. xv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………...………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ………...…………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah …………………………………………...………………. 4

C. Rumusan Masalah …………………………………………...……………….... 4

D. Tujuan Penelitian …………………………………………...………………..... 4

E. Pembatasan Masalah …………………………………………………………... 5

F. Penjelasan Istilah …………………………………………………………......... 5

G. Manfaat Penelitian …………………………………………………………...... 6

H. Sistematika Penulisan …………………………………………………………. 7

BAB II KAJIAN TEORI …………………………………………………………….. 9

A. Proses Belajar ………………………………………………...…………........... 9

B. Belajar Tuntas …………………………………………….......…………........... 10

C. Kesulitan Belajar ……………………………………………...……………...... 11

D. Diagnosis Kesulitan Belajar …………………………………………...………. 12

E. Rembelajaran Remedial …………………………………………...…………... 18

F. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing ………………………...……… 20

G. Persamaan Linear …………………...……………………………………….... 21

H. Penelitian yang Relevan …...……...…………………………………………… 26

I. Kerangka Berpikir ……………………………………...…………………….... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

xii

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………………….. 30

A. Jenis Penelitian ………………………...…………………………………......... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………...………………………………. 31

C. Subyek dan Obyek Penelitian …………………...…………………………….. 32

D. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………...……. 33

E. Instrumen Pengumpulan Data ……………………………………………...… 34

F. Prosedur Pengumpulan Data …………………………………………...……... 39

G. Metode Analisis Data …………………………………………………...……... 40

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN

PEMBAHASAN …………………….……………………...………............. 42

A. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………………………… 42

B. Hasil Penelitian ……………………………………………...…………………. 44

C. Pembahasan ……………………………………………...…………….............. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………… 83

A. Kesimpulan ……………...……………………………………………................ 83

B. Saran ……………..…………………………...………………............................ 84

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...……………….... 86

LAMPIRAN ……………………………………………...………………................... 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi lembar observasi ………………………………………………...….. 35

Tabel 3.2 Kisi-kisi tes diagnostik …………………………………...…………………... 35

Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara subjek dan guru ………………………………...………. 37

Tabel 3.4 Kisi-kisi tes remedial ………………………………..……………………….. 37

Tabel 4.1 Rincian Pelaksanaan Penelitian ……………………………...……………….. 42

Tabel 4.2 Nilai dan analisis letak kesulitan subjek pada tes diagnostik ……………..…... 45

Tabel 4.3 Analisis kesulitan subjek tiap nomor pada tes diagnostik …………...………... 52

Tabel 4.4 Tabel kategori nilai tes diagnostik …………...……………………………….. 56

Tabel 4.5 Hasil wawancara subjek …………...…………………………………………. 57

Tabel 4.6 Nilai dan analisis letak kesulitan subjek pada tes remedial …………...………. 63

Tabel 4.7 Analisis kesulitan subjek tiap nomor pada tes remedial ………………...…….. 66

Tabel 4.8 Subjek menjawab salah pada tes diagnostik ……………..…………………… 70

Tabel 4.9 Pengelompokkan jenis kesulitan ………………..……………………………. 75

Tabel 4.10 Subjek menjawab salah pada tes remedial ……………...…………………… 76

Tabel 4.11 Perbandingan persentase subjek menjawab salah pada tes diagnostik dengan

tes remedial ……….………………………………………………………… 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 diagram nilai hasil tes diagnostik …………………………………………... 51

Gambar 4.2 diagram nilai hasil tes remedial …………………………………..………... 65

Gambar 4.3 jawaban no 1 salah satu subjek pada tes diagnostik ….……………..……… 72

Gambar 4.4 jawaban no 2 salah satu subjek pada tes diagnostik ………………..………. 73

Gambar 4.5 jawaban no 3 salah satu subjek pada tes diagnostik ……………..…………. 73

Gambar 4.6 jawaban no 4 salah satu subjek pada tes diagnostik ……………..…………. 74

Gambar 4.7 diagaram nilai hasil tes diagnostik dan tes remedial …………..…………… 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat ijin penelitian ………..……………………………...…...….. 90

Lampiran 1.2 Surat keterangan telah melakukan penelitian dari sekolah …..…… 91

Lampiran 3.1 Instrumen observasi ……………..…………………...…...………. 92

Lampiran 3.2 Lembar validasi instrument observasi ……………..………..…….. 96

Lampiran 3.3 Instrumen Tes Diagnostik ……………………………………..... 98

Lampiran 3.4 Lembar validasi instrument tes diagnostik ……...…………..…... 102

Lampiran 3.5 Instrumen wawancara ………………………..………...………... 104

Lampiran 3.6 Lembar validasi instrumen wawancara …………...…………….. 106

Lampiran 3.7 Instrumen RPP …………...………………………………..……. 108

Lampiran 3.8 Lembar validasi instrumen RPP ………………………...………. 114

Lampiran 3.9 Instrumen Tes Remediasi ………………….……………...…….. 117

Lampiran 3.10 Lembar validasi instrumen tes remediasi ……………..……...… 121

Lampiran 4.1 Hasil observasi ………………..…………………………...……. 123

Lampiran 4.2 Hasil Tes Diagnostik ………….….…………..…………………… 127

Lampiran 4.3 Hasil wawancara ………..…………………………………….… 148

Lampiran 4.4 Hasil tes remediasi ………………………………………………. 154

Lampiran 4.5 Foto-foto kegiatan diagnosis dan remediasi ………………………. 170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran di dunia pendidikan tidak selamanya mengalami kelancaran,

terkadang terjadi hambatan dalam proses tersebut. Hambatan yang sering kali muncul

adalah kesulitan belajar siswa, dan biasanya akan berdampak pada prestasi akademik dari

peserta didik. Kesulitan belajar siswa sering kali muncul di dalam pembelajaran

matematika, dan biasanya akan terlihat di dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Gejala-gejala yang dapat terlihat biasanya seperti siswa yang prestasinya di bawah rata-

rata, siswa yang tidak berminat mendengarkan ketika guru menjelaskan, bahkan ada siswa

yang mengobrol sendiri dengan temannya ketika guru menjelaskan, dan sebagainya.

Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 hingga sekarang (bulan Januari

2021) membuat proses pembelajaran yang seharusnya dilaksanakan secara tatap muka

berubah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh atau biasanya dikenal dengan PJJ. Proses PJJ ini

membuat hampir semua pendidik mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, karena

tidak semua siswa mampu menyesuaikan dengan keadaan. Proses pembelajaran yang

dilakukan secara daring menggunakan beberapa aplikasi pendukung seperti zoom, google

meet, skype, dan lain-lain itu memiliki beberapa kekurangan, seperti tidak mampu secara

langsung melihat bagaimana proses belajar siswa. Hal ini dapat dilihat ketika proses

pembelajaran ada siswa yang tidak menyalakan kamera, siswa yang tidak menyalakan

mikrofon, atau siswa yang diam saja ketika diberi pertanyaan oleh guru.

Guru sebagai pendidik dituntut untuk bertanggung jawab terhadap perkembangan

peserta didik, baik dari segi pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Guru harus mampu

1PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

mengenali siswa atau peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, dan faktor-faktor

yang mempengaruhi proses belajar siswa. Dengan melihat hasil belajar siswa, guru dapat

mengetahui kesulitan siswa beserta dengan faktor-faktor yang mempengaruhi, dan mampu

mencari cara untuk mengatasinya. Penanganan kesulitan belajar siswa dapat dilakukan

dengan diagnosis dan remediasi. Tujuan guru melaksanakan kegiatan diagnosis kesulitan

belajar adalah untuk mengetahui kesulitan siswa dalam proses pembelajaran dan

meremediasi agar dapat membantu siswa untuk mengatasi kesulitannya dalam proses

pembelajaran.

Secara umum, tujuan dari kegiatan remediasi adalah sama dengan pembelajaran pada

umumnya yakni memperbaiki kesalahan siswa sehingga siswa dapat mencapai kompetensi

yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Melalui kegiatan remediasi

siswa dibantu untuk bisa mengatasi kesulitan belajarnya.

Di lain pihak, matematika disadari sebagai salah satu ilmu yang berperan penting dalam

kehidupan manusia. Salah satu tujuannya adalah agar siswa mampu berpikir kritis, logis,

sistematis, cermat, efektif, dan efisien dalam memecahkan berbagai macam masalah.

Kemampuan memecahkan masalah yang mungkin akan berguna untuk menghadapi

masalah yang lainnya, oleh karena itu penguasaan materi dan konsep-konsep dasar pada

siswa mengenai matematika perlu ditingkatkan. Matematika sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

(SPLDV). Materi ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, karena sering kali kita

menjumpainya untuk menentukan harga barang yang kita beli, dan bisa untuk mencari nilai

tunggal dari suatu. Tetapi pentingnya materi SPLDV tidak diimbangi dengan kemampuan

2PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

siswa, lemahnya pemahaman mempelajari siswa terhadap konsep mengakibatkan

terjadinya kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi SPLDV.

Materi SPLDV ada di semester ganjil kurikulum 2013. Di Yogyakarta hampir semua

sekolah menengah pertama (SMP) sudah menggunakan kurikulum 2013, salah satunya

yaitu SMP Marganingsih Muntilan. Peneliti lalu melakukan observasi secara online dan

wawancara dengan guru mata pelajaran matematika SMP Marganingsih Muntilan pada

bulan November 2020. Untuk mengetahui apakah siswa mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal-soal SPLDV, peneliti melakukan observasi pembelajaran secara daring

menggunakan aplikasi google meet dan melihat bagaimana proses pembelajaran

berlangsung. Beberapa siswa di dalam pembelajaran nampak tidak aktif, sebagian besar

mematikan kamera dan suara, sehingga terkadang guru kesulitan ketika memberi

pertanyaan secara lisan. Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru

mata pelajaran matematika kelas VIII A SMP Marganingsih Muntilan. Guru mengatakan

bahwa siswa kebanyakan tidak menyukai matematika, menganggap bahwa matematika

hanya hitungan-hitungan dengan menggunakan rumus yang sulit saja, dan mengatakan

matematika adalah mata pelajaran yang membosankan. Guru juga mengatakan ketika

pembelajaran tatap muka pada tahun sebelumnya, siswa juga mengalami kesulitan pada

materi SPLDV, sehingga berpengaruh pada proses belajar siswa di dalam kelas.

Berdasarkan hasil wawancara secara online, dapat dikatakan bahwa siswa mengalami

kesulitan untuk materi SPLDV, sehingga peneliti memilih SMP Marganingsih Muntilan

sebagai tempat penelitian.

Salah satu cara untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa yaitu dengan

menganalisis kesulitan belajar yang dialami siswa dalam mengerjakan soal-soal

3PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

matematika, dan dibantu dengan wawancara dengan harapan dapat mengetahui penyebab

kesulitan yang dialamai siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika dan dapat

memberikan petunjuk kepada siswa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami

siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Diagnosis

dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama

Marganingsih Muntilan Tahun Ajaran 2020/2021 Pada Materi Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yaitu:

1. Sebagian siswa mengalami kesulitan belajar pada pokok materi SPLDV

2. Sebagian siswa yang tidak aktif di dalam pembelajaran

3. Situasi pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembelajaran daring dan jam

pertemuan menjadi berkurang

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas VIII A SMP Marganingsih

Muntilan pada materi SPLDV?

2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan yang dialami siswa kelas VIII A

SMP Marganingsih Muntilan dalam mengerjakan soal-soal tentang SPLDV?

3. Bagaimana pengajaran remedial dapat membantu siswa kelas VIII A SMP

Marganingsih Muntilan dalam mengatasi kesulitan pada materi SPLDV?

4PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

D. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah di atas, antara lain:

1. Mengidentifikasi jenis-jenis kesulitan yang dilakukan siswa untuk materi SPLDV.

2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan untuk

materi SPLDV.

3. Mendeskripsikan implementasi pengajaran remidial yang dapat dilakukan guru untuk

mengurangi kesulitan yang dialami oleh siswa pada materi SPLDV.

E. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada subjek penelitian yaitu siswa kelas

VIII A SMP Marganingsih Muntilan, dan materi pada penelitian ini yaitu materi SPLDV

yang mana di dalamnya meliputi konsep SPLDV, metode-metode penyelesaian SPLDV,

dan membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV.

F. Penjelasan Istilah

Dalam penelitian yang berjudul “Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa

Kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Marganingsih Muntilan Tahun Ajaran

2020/2021 Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel” ada beberapa istilah yang

perlu dijelaskan agar tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda-beda. Istilah-istilah

tersebut adalah:

1. Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar adalah kegagalan dalam mencapai tujuan belajar yang ditandai

dengan prestasi belajar yang rendah (nilai yang diperoleh kurang dari KKM).

5PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

2. Diagnosis Kesulitan Belajar

Diagnosis kesulitan belajar adalah proses untuk menemukan letak kesulitan dan

jenis kesulitan yang dihadapi oleh siswa agar pembelajaran remedial dapat dilakukan

dengan baik.

3. Program Pengajaran Remedial

Program pengajaran remedial adalah kegiatan untuk memperbaiki kesalahan yang

dilakukan siswa dengan metode-metode yang telah ditentukan.

4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dengan dua

variabel yang mempunyai hubungan diantara ke duanya dan mempunyai satu

penyelesaian.

G. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Siswa

a. Membantu siswa mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada materi

SPLDV.

b. Membantu siswa mengetahui faktor penyebab kesalahan pada materi SPLDV.

c. Diharapkan siswa mampu memahami kesalahan-kesalahan tersebut dan tidak

mengulangi kesalahan yang sama untuk pokok bahasan matematika yang lainnya

setelah mengetahui kesalahan yang dilakukan pada materi SPLDV.

6PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan mampu membantu guru untuk mengetahui jenis

kesalahan dan faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan pada materi SPLDV.

Kesalahan yang dilakukan siswa dapat digunakan oleh guru sebagai pertimbangan

untuk menyusun langkah pembelajaran maupun dalam mempersiapkan bahan-bahan

pembelajaran guna meningkatkan kualitas kegaiatan belajar dan hasil belajar siswa.

Program pengajaran remedial diharapkan dapat memberikan petunjuk bagi guru

untuk menangani siswa yang mengalami kesalahan dalam mengerjakan soal-soal

matematika, sehingga guru mampu mengurangi kesalahan yang dilakukan siswa sesuai

dengan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa tersebut.

3. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti tentang kesalahan-

kesalahan dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam mempelajari

matematika khususnya materi SPLDV. Program pengajaran remedial yang dibuat pada

penelitian ini dapat menjadi bekal atau salah satu referensi untuk membantu peneliti

dalam menangani dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa

kelak ketika sudah mejadi seorang guru.

H. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang, identifikasi masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, penjelasan istilah, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan. Pada bab II penelitian memaparkan pengertian proses

7PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

belajar, belajar tuntas, kesulitan belajar, kesalahan, diagnosis kesulitan belajar,

pembelajaran remedial, model pembelajaran penemuan terbimbing, materi persamaan

linear, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir. Bab III merupakan bab metode

penelitian yang berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek

penelitian, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, prosedur

pengumpulan data, dan metode analisis data. Pada bab IV merupakan bab pelaksanaan

penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan yang berisi deskripsi pelaksanaan penelitian,

deskripsi hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. Pada bab V peneliti

memaparkan kesimpulan dan saran.

8PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Proses Belajar

Proses belajar merupakan proses untuk membangun makna yang terjadi secara

berulang atau terus menerus, setiap kali dihadapkan oleh pengalaman yang baru maka

diadakan penyusuan kembali, baik itu secara kuat atau lemah. Proses belajar bukan suatu

kegiatan mengumpulkan fakta, namun lebih kepada mengembangkan gagasan dengan

membuat pemahaman yang baru (Suyono dan Hariyanto, 2011:127).

Proses belajar dapat didefinisikan sebagai tahap-tahap perubahan perilaku kognitif,

afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut sifatnya positif

dalam arti berpusat kepada yang lebih baik daripada keadaan sebelumnya (Syah,

1999:109).

Proses belajar merupakan aktivitas terjadi pada pusat saraf individu yang melakukan

kegiatan belajar. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena tidak dapat diamati secara

langsung. Oleh karena itu, proses belajar dapat teramati jika adanya perubahan karakter

atau sikap seseorang dari yang terjadi sebelumnya. Perubahan perilaku tersebut bisa dalam

hal pengetahuan, afektif, maupun psikomotoriknya (Baharuddin dan Wahyuni, 2015:20).

Dapat disimpulkan pengertian proses belajar adalah proses konstruksi pada pusat saraf

yang terjadi dalam diri siswa membawa perubahan pemikiran dan tingkah laku siswa

kearah yang lebih baik.

9PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

B. Belajar Tuntas

Belajar tuntas adalah suatu perubahan dalam pendidikan yang tujuannya untuk

menambah motivasi serta proses belajar siswa untuk mencapai ketuntasan dalam belajar

(Ischak dan Warji, 1987 : 6). Setiap mata pelajaran memiliki tingkat ketuntasan yang

berbeda sesuai dengan tingkat kerumitan pada mata pelajaran tersebut, kriteria ini biasanya

disebut sebagai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Prinsip-prinsip belajar tuntas yang wajib dilaksanakan guru, antara lain (Suyono dan

Hariyanto, 2011 : 133) :

1. Sebagian besar siswa pada keadaan belajar yang normal dapat menguasai sebagian

besar bahan/materi yang diajarkan.

2. Guru menyusun strategi pembelajaran tuntas dengan mulai menetapkan tujuan

khusus (dalam kurikulum 2013 adalah indikator-indikator dan tujuan pembelajaran

yang sesuai dengan Kompetensi Dasar) yang seharusnya mampu dikuasai oleh

siswa. Guru juga harus menetapkan KKM yang harus dicapai oleh siswa.

3. Guru membuat bahan ajar secara detail, menjadi satuan-satuan pembelajaran yang

mendukung tujuan tersebut.

4. Selain bahan ajar untuk kegiatan belajar, disusun juga bahan ajar untuk kegiatan

perbaikan dan pengayaan.

Tujuan ditetapkannya prinsip belajar tuntas adalah agar standar kompetensi,

kompetensi dasar (KD), dan indikator pembelajaran dapat tercapai secara

maksimal. Dengan prinsip belajar tuntas ini, nilai rata-rata seluruh siswa dalam

satuan kelas mampu ditingkatkan secara maksimal, dan jarak antara siswa yang

cepat belajar dan lambat belajar semakin berkurang.

10PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

C. Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana siswa tidak mampu belajar sebagai

mana semestinya (Dalyono, 1997:229). Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana

kompetensi atau prestasi yang tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan.

Kesulitan belajar dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Siswa yang tidak mencapai kriteria yang telah ditentukan dalam belajar, yang bisa

dalam ranah kognitif, afektif, atau psikomotor

2. Siswa yang prestasi belajarnya atau dalam hal perilaku yang bersifat afektif atau

psikomotorik berada di bawah tingkat rata-rata untuk siswa-siswa yang sebaya atau

seusia dengan dia, dan ini terjadi relatif terus menerus

3. Siswa yang dari segi potensinya sebetulnya mampu berprestasi tinggi, tetapi dalam

kenyataan ia hanya berprestasi biasa-biasa saja

M Entang (1983:13) mengatakan adanya kesulitan belajar dapat membuat suatu

keadaan di mana siswa tidak mampu belajar secara baik sehingga memiliki prestasi belajar

yang rendah. Siswa yang memiliki masalah dengan belajarnya biasanya ditandai dengan

adanya gejala :

1. Prestasi yang dicapai rendah atau di bawah rata-rata dari hasil yang dicapai oleh

kelompok kelas

2. Hasil yang dicapai lebih rendah dengan usaha yang dilakukan

3. Tidak mampu secara maksimal dalam melakukan tugas belajar

Kesulitan belajar pada seorang siswa dapat dilihat dari kesalahan-kesalahan siswa

dalam mengerjakan tugas maupun soal-soal tes. Kesalahan adalah kekeliruan terhadap

11PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

jawaban yang benar pada soal-soal tes, ini berarti kesulitan-kesulitan siswa akan terdeteksi

melalui jawaban-jawaban siswa yang salah dalam mengerjakan suatu soal.

Siswa yang berhasil dalam belajar akan mengalami perubahan dalam aspek kognitifnya.

Perubahan tersebut dapat terlihat melalui hasil yang diperolehnya di sekolah ataupun

melalui nilai. Dalam kenyataannya masih sering ditemukan adanya siswa yang nilainya

rendah. Nilai atau prestasi yang rendah ini karena adanya kesulitan dalam belajarnya.

D. Diagnosis Kesulitan Belajar

Menurut M. Entang (1984:10), Diagnosis Kesulitan Belajar merupakan suatu usaha

untuk ditemukannya kelemahan yang dialami seorang atau sekelompok siswa dalam

belajar dengan cara yang terstruktur dan berdasarkan gejala yang muncul seperti nilai

prestasi hasil belajar yang rendah, tidak bergairah dalam mengikuti pelajaran, kurang

motivasi dalam mengerjakan tugas dan sebagainya. Secara umum diagnosis kesulitan

belajar berarti suatu proses menemukan kesulitan dan jenis kesulitan yang dihadapi

siswa agar pembelajaran remedial yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik dan

optimal.

Langkah-langkah (tahap-tahap) dalam proses diagnosa dan pemecahan masalah

kesulitan belajar menurut Partowisastro, Koestoer dan Hadi Suparto (1984:35) adalah

sebagai berikut:

1. Tahap 1 : Penelaahan Status (Status Assesment)

Tahap penelaahan status adalah tahap untuk menentukan status seorang siswa

dalam hal kesulitan belajar. Dalam tahap ini, perlu menentukan apakah anak

tersebut mengalami kesulitan belajar atau tidak. Status ini dapat ditentukan dengan

12PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

memberikan suatu tes atau dengan cara pengukuran lain. Dari hasil tes atau

pengukuran lain ini akan terlihat apakah seorang siswa mengalami kesulitan belajar

atau tidak berdasarkan gejala-gejala yang terlihat pada hasil tes tersebut. Dari

gejala- gejala yang terlihat pada hasil tes tersebut, dapat diketahui dimana dan apa

saja letak kesulitan belajar siswa.

2. Tahap 2 : Perkiraan Sebab (Cause Estimation)

Pada tahap ini memperkirakan penyebab siswa mengalami kesulitan belajarnya.

Tahap ini dilakukan setelah mengetahui apa saja kesulitan belajar siswa

berdasarkan gejala-gejala yang terlihat pada tahap 1.

3. Tahap 3 : Pemecahan Kesulitan dan Penilaiannya

Tahap ini merupakan tahap untuk berusaha menghilangkan sebab dari kesulitan

yang dihadapi siswa, dan juga merupakan tahap untuk menyelesaikan segala

permasalahan yang dihadapi siswa didalam proses pembelajarannya

Di bawah ini merupakan langkah-langkah pokok prosedur dan teknik diagnosis

kesulitan belajar menurut M. Entang (1984:19), :

1. Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar

Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam mengidentifkasi kesulitan belajar :

a. Mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar baik yang bersifat

umum maupun yang bersifat khusus. Caranya dapat membandingkan dengan

kriteria tingkat ketuntasan penguasaan yang telah ditetapkan sebelumnya

yaitu KKM

b. Teknik-teknik yang dapat dilakukan antara lain :

Mengamati nilai ujian yang tercantum dalam catatan akademik kemudian

13PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

dibandingkan dengan nilai rata-rata satu kelas atau dengan kriteria tingkat

penguasaan minimal kompetensi yang dituntut

Menyelidiki hasil ujian dengan melihat jenis-jenis kesalahan yang dibuat

Observasi pada saat kegiatan pembelajaran

Melaksanakan penelitian untuk melihat hubungan sosial psikologis yang

terdapat pada siswa.

2. Melokalisasikan letaknya kesulitan

Setelah menemukan kelas atau individu siswa yang mengalami kesulitan belajar,

maka kegiatan selanjutnya yang perlu diteliti ialah (1) dalam mata pelajaran

manakah kesulitan itu terjadi, (2) pada tujuan belajar (aspek perilaku) manakah

kesulitan itu terjadi, (3) pada bagian manakah kesulitan itu terjadi, dan (4) dalam

segi proses pembelajaran manakah kesulitan itu terjadi.

a. Mendekati kesulitan belajar pada bidang studi tertentu

Dengan membandingkan hasil belajar individu yang bersangkutan dari semua

pelajaran yang diikutinya, dengan mudah akan menemukan pada pelajaran

apa siswa mengalami kesulitan belajar.

b. Melihat pada kawasan tujuan belajar dan bagian ruang lingkup bahan

pelajaran manakah kesulitan terjadi

Pendekatan yang tepat menggunakan tes diagnostik. Namun jika belum

memiliki tes diagnostik yang khusus digunakan untuk mengetahui kesulitan

siswa, maka analisa masih dapat dilakukan dengan menggunakan hasil

jawaban ujian tengah semester atau akhir semester.

c. Analisis terhadap proses belajar

14PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Hasil analisis dapat dilakukan dengan hasil analisa terhadap catatan

keterlambatan penyelesaian tugas/soal, ketidakhadiran (absensi), kurang aktif

dan partisipasi, kurang penyesuaian sosial. Tinjauan lebih lanjut dapat

dilakukan dalam menganalisa tentang latar belakang atau sebab-sebabnya.

3. Lokalisasi jenis faktor dan sifat yang menyebabkan mengalami berbagai kesulitan

Secara garis besar sebab kesulitan belajar dapat timbul dari dua hal yaitu :

a. Faktor internal yaitu faktor yang terjadi karena diri siswa tersebut. Hal ini

antara lain disebabkan oleh :

Kelemahan mental, faktor kecerdasan siswa, kemampuan pengetahuan,

atau bakat khusus tertentu yang dapat diketahui melalu tes.

Kelemahan fisik, panca indra, syaraf, kecacatan karena sakit dan

sebagainya, gangguan yang bersifat emosional.

Perilaku dan keterampilan yang salah dalam mempelajari bahan ajar

Belum memiliki pengetahuan dan keahlian dasar yang dibutuhkan untuk

memahami bahan ajar.

b. Faktor ekternal, yaitu faktor yang berasal dari luar yang disebabkan karena

timbulnya hambatan atau kesulitan. Faktor ekternal antara lain meliputi:

Situasi atau proses belajar mengajar yang tidak membuat siswa untuk aktif

Sifat kurikulum yang kurang fleksibel

Perbedaan pola dan standar administrasi

Beban belajar yang terlalu berat

Metode mengajar yang kurang layak

Sering berpindah-pindah sekolah

15PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Kurangnya alat dan sumber untuk proses pembelajaran

Kondisi rumah yang kurang memotivasi aktivitas belajar siswa.

Untuk mengetahui kedua faktor diatas, dapat menggunakan berbagai alat, baik yang

dibuat oleh guru maupun yang telah dibuat oleh orang lain.

Cara dan alat tersebut antara lain :

Tes kecerdasan

Tes bakat khusus

Skala sikap baik yang sudah standar maupun yang secara sederhana bisa

dibuat oleh guru

Wawancara dengan murid yang mengalami kesulitan

Mengadakan observasi yang mendalam, dapat dilakukan di dalam maupun di

luar kelas

Wawancara dengan guru dan wali kelas, dan dengan orang tua atau teman-

temannya yang dirasa perlu

4. Perkiraan kemungkinan bantuan

Jika diamati tentang letak kesulitan yang dialami siswa, jenis dan sifat kesulitan

berdasarkan latar belakangnya, faktor-faktor yang menyebabkan kesulitannya,

maka akan diperkirakan :

a. Apakah siswa tersebut masih dapat ditolong untuk mengatasi kesulitan

belajarnya atau tidak

b. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan belajar

yang dialami oleh siswa

c. Kapan dan dimana pertolongan itu dapat diberikan

16PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

d. Siapa yang dapat memberi pertolongan

5. Penetapan kemungkinan cara mengatasinya

Langkah ini merupakan salah satu rencana atau beberapa alternatif rencana yang

dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa, rencana ini

adalah :

a. Cara-cara yang akan ditempuh untuk menyembuhkan kesulitan yang

dialami oleh siswa tersebut.

b. Menjaga agar kesulitan-kesulitan yang serupa tidak terulang kembali.

6. Tindak lanjut (Pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan)

Kegiatan tindak lanjut merupakan kegiatan untuk dilakukannya pembelajaran

remidial yang diperkirakan paling tepat dalam membantu siswa yang mengalami

kesulitan belajar. Kegiatan tindak lanjut ini dapat berupa :

a. Melaksanakan bantuan yaitu pelaksanaan pembelajaran remidial untuk

mata pelajaran tertentu

b. Membagi tugas dan peranan orang-orang tertentu dalam memberikan

bantuan kepada siswa dan kepada guru yang sedang melaksanakan

kegiatan remidial

c. Senantiasa memantau kemajuan siswa

Pada penelitian ini langkah-langkah untuk mendiagnosis adalah sebagai berikut:

a. Penelaahan status atau identifikasi siswa yang memiliki kesulitan belajar

b. Identifikasi faktor atau penyebab siswa mengalami kesulitan belajar

c. Penetapan kemungkinan cara untuk mengatasi kesulitan belajar siswa

17PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

d. Tindak lanjut

E. Pembelajaran Remedial

Menurut Sutrisno dkk (dalam Khairul, 2016) remediasi adalah sebuah aktivitas yang

dilakukan untuk menyusun kegiatan pembelajaran yang masih kurang berhasil. Secara

umum remediasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menangani kesulitan belajar siswa

dilihat dari hasil diagnosis yang telah dilakukan. Kegiatan remediasi juga dapat diartikan

sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang

kurang berhasil.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2013: 152) pembelajaran remedial

adalah susunan pembelajaran yang bersifat membenarkan untuk membuat menjadi lebih

baik. Menurut M Entang (1984:11) pembelajaran remedial adalah usaha guru dalam

membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan menemukan pengganti atau

opsi kegiatan lain sehingga siswa tersebut dapat mengembangkan dirinya semaksimal

mungkin dan dapat memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang diharapkan.

Dengan demikian remedial disesuaikan kepada pencapaian hasil yang maksimal sesuai

dengan kemampuan siswa melalui keseluruhan proses belajar mengajar dan keseluruhan

pribadi siswa.

Pengajaran remedial merupakan langkah tambahan dari kegiatan diagnosis kesulitan

belajar dan memang kegiatan ini harus dilandaskan pada kegiatan diagnosis. Untuk itu,

dalam melaksanakan kegiatan pengajaran remedial, seorang guru diharapkan mampu:

1. Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan

18PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh bayangan yang lebih pasti mengenai

seorang siswa dengan persoalan yang dihadapinya, kelemahan yang dialaminya,

faktor utama penyebab kelemahan tersebut apakah mampu dibantu guru atau

memerlukan bantuan orang lain untuk memperbaiki, berapa lama harus

memberikan bantuan, kapan, oleh siapa, dan sebagainya.

2. Alternatif tindakan

Jika telah memperoleh bayangan yang lengkap tentang siswa yang perlu diberi

bantuan, lalu merancang alternatif tindakan yang sesuai dengan karakteristik

kesulitan yang dihadapinya. Alternatif tindakan ini bisa berupa:

a. Mengulangi bahan yang diberikan

b. Mencoba pilihan/opsi kegiatan lain yang setara dengan kegiatan belajar

mengajar yang sudah ditempuh sebelumnya dan mempunyai tujuan yang

sama baik

c. Bila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan bukan dari kesulitan dalam

belajar akan tetapi disebabkan juga karena hal lain seperti kesulitan belajar

karena berlatar belakang sikap negatif terhadap guru (tidak menyukai guru),

pelajaran dan situasi belajar, kebiasaan belajar yang salah atau masalah lain

dalam hubungan dengan orang tua, teman, sebaya, dan sebagainya

3. Evaluasi pengajaran remedial

Pada akhir pembelajaran remedial alangkah lebih baiknya dilakukan evaluasi

kembali sampai sejauh mana pembelajaran remedial tersebut dapat meningkatkan

prestasi siswa.

19PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

F. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing

Model pembelajaran penemuan terbimbing merupakan model pembelajaran yang

berorientasi pada siswa dengan teknik menyelidiki, menarik kesimpulan, serta

memungkinkan guru memberi petunjuk jalan dalam membantu siswa untuk

mempergunakan ide, konsep, dan keterampilan yang mereka miliki untuk menemukan

pengetahuan yang baru. Menurut Bruner dalam Yoppy Wahyu Purnomo (2011:4) belajar

dengan penemuan merupakan pendekatan yang berbasis pemeriksaan. Siswa diberi suatu

permasalahan untuk dipecahkan, mengarahkan dirinya sendiri untuk melengkapi tugas-

tugas, menarik kesimpulan yang sesuai dengan temuannya, dan “menemukan”

pengetahuan konseptual berdasarkan fakta yang diinginkan di dalam proses.

Suryosubroto (2009) mengatakan pembelajaran yang menekankan pada proses ini

memiliki tahap-tahap pembelajaran yakni sebagai berikut:

1. Tahap 1: Stimulation (Pemberian Rangsangan)

Sebelum memberikan pertanyaan atau suatu permasalahan, guru memberikan sedikit

pengantar untuk memasuki sebuah materi.

2. Tahap 2: Problem Statemen (Pertanyaan/Identifikasi Masalah)

Guru sebagai fasilitator dalam memberikan dorongan kepada siswa untuk memahami

soal, dan memotivasi siswa untuk mengidentifikasi permasalahan yang diberikan.

3. Tahap 3: Data Collection (Pengumpulan Data)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami suatu permasalahan

dan menyajikan permasalahan pada masing-masing pertanyaan atau suatu masalah.

4. Tahap 4: Data Processing (Pengolahan Data)

20PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil

penemuannya dan berdiskusi dengan siswa-siswa yang lain mengenai hasil

penemuan tersebut.

5. Tahap 5: Verification

Guru memberikan penguatan atau verifikasi terhadap jawaban-jawaban siswa

sehingga siswa mengetahui apabila adanya kekurangan dalam penemuannya.

6. Tahap 6: Generalization

Guru meminta siswa untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari.

G. Persamaan Linear

Persamaan linear adalah persamaan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah

satu. Suatu persamaan linear dalam 2 variabel � dan � dapat ditulis ��� + ��� = � dengan

aturan ��, �� ≠ 0.

Sistem Persamaan Linear (SPL)

Sistem persamaan linear (SPL) adalah gabungan dari berhingga persamaan linear

dengan variabel-variabel yang sama. Bentuk umum SPL dengan m persamaan dan n

variabel adalah:

����� + ����� + �� � + ⋯ + ����� = ��

����� + ����� + �� � + ⋯ + ����� = ��

����� + ����� + �� � + ⋯ + ����� = ��

Penyelesaian dari SPL dengan � variabel adalah bilangan-bilangan �� = ��, �� =

��, � = � , … , �� = �� yang memenuhi semua persamaan linear dalam SPL tersebut.

21PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Himpunan dari semua penyelesaian SPL disebut himpunan penyelesaian dari SPL

tersebut. Dua buah SPL disebut ekuivalen jika keduanya memiliki himpunan

penyelesaian yang sama.

Terdapat tiga kemungkinan penyelesaian pada sistem persamaan linear, yaitu:

1. Tidak memiliki penyelesaian

2. Memiliki tepat satu penyelesaian

3. Memiliki tak hingga banyaknya penyelesaian

Dalam menyelesaikan SPL untuk mengeliminasi peubah secara sistematis dapat

menggunakan tiga operasi dasar, yaitu: 1) Mengalikan sebuah persamaan dengan

konstanta tak nol, 2) Pertukaran dua persamaan, 3) Tambahkan perkalian dari suatu

persamaan ke persamaan lainnya. Ketiga operasi itu biasanya kita kenal dengan operasi-

operasi baris elementer (OBE). Berikut adalah contoh dalam penggunaan OBE pada

penyelesaian SPL:

3�� − �� + � = 4

−2�� + 2�� + 3� = 11

�� + 3�� − 2� = 1

3�� − �� + � = 4

−2�� + 2�� + 3� = 11

�� + 3�� − 2� = 1

Agar koefisien �� pada persamaan

persama adalah 1 maka pertukaran

persamaan pertama dan ketiga

22PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

�� + 3�� − 2� = 1

−2�� + 2�� + 3� = 11

3�� − �� + � = 4

Tambahkan perkalian (2) pada

persamaan pertama ke persamaan

pertama ke persamaan kedua

�� + 3�� − 2� = 1

8�� − � = 13

3�� − �� + � = 4

Tambahkan perkalian (-3) pada

persamaan pertama ke persamaan

ketiga

�� + 3�� − 2� = 1

8�� − � = 13

−10�� + 7� = 1

Kalikan persamaan kedua dengan

skalar �

�� + 3�� − 2� = 1

�� −1

8� =

13

8

−10�� + 7� = 1

Tambahkan perkalian (10) pada

persamaan kedua ke persamaan

ketiga

�� + 3�� − 2� = 1

�� −1

8� =

13

8

46

8� =

138

8

Kalikan persamaan ketiga dengan

skalar �

��

�� + 3�� − 2� = 1

�� −1

8� =

13

8

� = 3

Tambahkan perkalian (-3) pada

persamaan kedua ke persamaan

pertama

23PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

�� −13

8� = −

31

8

�� −1

8� =

13

8

� = 3

Tambahkan perkalian (�

�) pada

persamaan ketiga ke persamaan

kedua

�� −13

8� = −

31

8

�� = 2

� = 3

Tambahkan perkalian (�

�) pada

persamaan ketiga ke persamaan

pertama

�� = 1

�� = 2

� = 3

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Penyelesaian dari SPLDV dengan dua persamaan berikut

��� + ��� = ��

��� + ��� = ��

Metode-metode penyelesaian SPLDV:

1. Metode substitusi

Metode substitusi adalah metode atau cara menyelesaikan SPLDV dengan

mengganti salah satu peubah atau variabel.

Langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode substitusi:

24PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

a. Memilih salah satu persamaan yang akan dipindahkan salah satu

variabelnya

b. Memindahkan salah satu variabel pada persamaan yang dipilih

c. Menggabungkan persamaan

2. Metode eliminasi

Metode substitusi adalah metode atau cara menyelesaikan SPLDV dengan

mengeliminasi salah satu variabel untuk mengetahui nilai variabel lainnya.

3. Metode gabungan

Metode gabungan adalah gabungan dari metode substitusi dan metode

eliminasi

4. Metode grafik

Metode grafik adalah metode atau cara menyelesaikan SPLDV dengan

menggambar grafik dari persamaannya lalu mencari titik potong terhadap

sumbu � dan �.

Berikut adalah contoh dari penyelesaian soal cerita SPLDV :

Di dalam sebuah kandang terdapat sapi dan bebek sebanyak 15 ekor. Jika jumlah kaki

hewan tersebut 40, maka berapa banyaknya sapi dan bebek masing-masing?

Pembahasan:

Misalkan:

Banyaknya sapi = �, dan banyaknya bebek = �

Jumlah kaki 1 ekor sapi = 4

25PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Jumlah kaki 1 ekor bebek = 2

Model matematika: � + � = 15 … (1)

4� + 2� = 40 … (2)

Eliminasi persamaan (1) dan (2) diperoleh:

� + � = 15 |x4| 4� + 4� = 60

4� + 2� = 40 |x1| 4� + 2� = 40

2� = 20

� = 10

Substitusi nilai y = 10 ke salah satu persamaan:

� + � = 15

� + 10 = 15

� = 5

Maka, banyaknya sapi adalah 5 ekor, dan banyaknya bebek adalah 10 ekor

H. Penelitian yang Relevan

1. Budi Hayuningtyas (2012) melakukan penelitian dengan judul “Diagnosis Kesulitan

Belajar Aritmatika Sosial Ditinjau Dari Aspek Kognitif Matematika Pada Siswa Kelas

VII Mts Muhammadiyah Blimbing, Polokarto, Sukoharjo”. Berdasarkan hasil penelitian

tersebut, menunjukan bahwa kesulitan perhitungan memang paling mendominasi

26PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

daripada kesulitan dalam hal pemahaman konsep maupun penggunaan rumus.

Keismpulan yang diperoleh sebagai berikut : Terdapat perbedaan nilai rata-rata antara

siswa putera dan puteri. Rata-rata kelas sebesar 62,7 siswa diatas nilai rata-rata kelas

sebanyak 16 siswa dari 32 siswa yang dijadikan penelitian, Dalam hal kesulitan

memahami konsep kategori rendah dilihat dari prosentasenya yaitu 38,12%. Berarti

secara garis besar materi aritmatika sosial telah dipahami dengan baik., Berdasarkan dari

kesulitan penerapan rumus kategori rendah dilihat dari prosentasenya yaitu 34,06%.

Berarti mereka cukup tahu rumus-rumus yang digunakan dalam aritmatika sosial.

Kesulitan perhitungan berada pada kategori cukup. Kesulitan dalam 9 hitungan memang

paling mendominasi diantara kesulitan lain. Dengan prosentase 42,18% siswa saat

wawancara mengungkapkan bahwa memang kurang teliti dalam hitungan

2. Antonia Handhita Puspitarini (2019) melakukan penelitian dengan judul “Diagnosis

Kesulitan Belajar dan Upaya Remediasi Bagi Siswa Kelas VIII C SMP BOPKRI 3

Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 Pada Materi Koordinat Kartesius”. Berdasarkan

hasil penelitian tersebut, menunjukan bahwa pembelajaran remedial dapat membantu

mengatasi kesulitan-kesulitan siswa, ditandai dengan adanya penurunan pada kesalahan

siswa. Kesalahan-kesalahan yang biasa siswa lakukan adalah: kesalahan dalam

memahami konsep, kesalahan dalam memahami isi dari soal yang diberikan, kurang teliti

dalam pengerjaan, dan minat dalam mempelajari materi tersebut.

I. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan bersama guru kelas VIII A bidang

studi matematika SMP Marganingsih Muntilan, di setiap kelas pasti ada siswa yang

27PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang dialami siswa mengakibatkan siswa

melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal matematika, khususnya materi SPLDV. Hal

ini disebabkan karena soal-soal SPLDV berhubungan dengan kehidupan sehari-hari,

sehingga membuat siswa sulit untuk menerjemahkan terlebih dahulu dari soal cerita ke

dalam bahasa matematika atau bentuk aljabar.

Proses analisis kesulitan diawali dengan melakukan observasi secara online melalui

aplikasi google meet selama guru mengajar materi SPLDV, untuk mengetahui kegiatan

proses belajar mengajar di kelas. Observasi bertujuan untuk mengetahui kesalahan yang

dilakukan oleh guru dan kesalahan yang dilakukan oleh siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung. Observasi kesalahan guru dilakukan untuk mengetahui apakah

kesalahan yang dilakukan siswa karena terbiasa mengikuti langkah pengerjaan yang guru

lakukan. Setelah guru menyelesaikan penjelasan pokok bahasan SPLDV, siswa diberikan

soal tes diagnostik untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi SPLDV dan

mengetahui apakah siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal SPLDV.

Setelah melakukan tes diagnostik, dilakukan wawancara dengan guru dan 3 orang siswa.

Dari hasil tes observasi, tes diagnostik, dan wawancara maka peneliti dapat mengetahui

letak kesulitan siswa, sehingga dapat merancang pembelajaran remedial dan soal tes

remedial. Alur dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

28PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Pada akhirnya nanti, hasil yang diharapkan dalam penelitian adalah pelaksanaan

diagnosis dan remediasi yang dilakukan peneliti dapat membantu siswa dalam mengatasi

kesulitan belajar matematika pada materi SPLDV melalui proses pembelajaran remedial.

Tes Remedial

Observasi

Tes Diagnostik Diagnosis

Wawancara

Pembelajaran Remedial

29PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif dan kuantitatif. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, dan sifat-

sifat yang diselidiki. Metode kuantitatif adalah metode penelitian dengan data berupa

angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik (Sugiyono, 2016). Menurut Bogdan

dan Taylor (dalam Moleong 2009: 4), penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian

yang memperoleh data deskriptif berupa kata-kata lisan orang-orang dan perilaku yang

dapat teramati. Jenis penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini digunakan

untuk memperoleh data berupa deskripsi atau uraian kata-kata, yaitu hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Jenis penelitian dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif ini digunakan untuk memperoleh data berupa skor yaitu hasil atau nilai dari tes

diagnostik dan tes remedial, dimana data nilai tersebut hanya digunakan sebagai penunjang

untuk mendeskripsikan hasil penelitian.

Brannen mencetuskan tiga acuan pokok dalam memadukan pendekatan kuantitatif dan

kualitatif (dalam Direktorat Tenaga Kependidikan, 2008). Ketiga acuan itu adalah:

1. Penelitian kuantitatif sebagai fasilisator penelitian kualitatif; maksudnya adalah:

a. Penelitian kuantitatif memberikan data latar belakang yang terukur untuk

mengaitkannya dengan studi-studi skala kecil. Ini seringkali diambil dari data-data

statistik atau sensus.

30PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

b. Survei kuantitatif dapat memberikan landasan bagi data kasus dari kelompok-

kelompok tertentu yang akan melandasi studi intensif dalam penelitian kualitatif.

2. Penelitian kualitatif sebagai fasilitator penelitian kuantitatif; yang artinya penelitian

kualitatif berperan sebagai penunjang. Penelitian kualitatif mempunyai fungsi tertentu

yaitu: sebagai sumber hipotesis yang akan diuji secara kuantitatif; sebagai pengembang

dan pemandu instrumen-instrumen penelitian kuantitatif seperti kuesioner, skala dan

indeks pengukuran; serta sebagai pembanding temuan-temuan kuantitatif.

3. Penelitian yang mempergunakan kedua pendekatan dengan bobot sama; kedua

pendekatan dilakukan untuk saling mengisi kesenjangan yang muncul pada saat survei

lapangan, analisis, atau pelaporan. Gabungan antara keduanya dapat berakhir dengan

pemisahan penelitian kualitatif dan kuantitatif tetapi tetap berhubungan.

Pada metode penelitian gabungan yang digunakan pada penelitian ini, acuan yang

digunakan adalah acuan nomor 1, yaitu penelitian kuantitatif sebagai fasilisator penelitian

kualitatif, karena data nilai yang berupa angka, dan data persentase siswa menjawab salah

yang juga berupa angka, hanya digunakan sebagai pendukung/penunjang dalam

mendeskripsikan hasil penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Marganingsih Muntilan yang terletak di Jalan

Kartini Kauman No 18, Kuman, Muntilan, Kec. Muntilan, Magelang. pada semester ganjil

Tahun Ajaran 2020/2021 pada bulan November-Desember 2020.

31PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Marganingsih Muntilan yang

mengalami kesulitan belajar matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel (SPLDV). Untuk menentukan siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar

tersebut digunakan ketentuan yang dikemukakan oleh Abin Syamsudin (Mulyadi, 2010)

yaitu dengan Penilaian Acuan Patokan dengan langkah-langkah:

a. Peneliti menetapkan angka kemampuan minimal yang digunakan sebagai batas lulus.

b. Peneliti membandingkan angka nilai hasil tes diagnostik siswa dengan nilai batas lulus

dan mencatat nilai murid yang berada di bawah nilai batas lulus tersebut.

c. Peneliti menghimpun semua siswa yang mempunyai nilai di bawah batas minimal.

d. Peneliti mengutamakan siswa yang paling banyak membuat kesalahan, dalam

penelitian ini yaitu siswa-siswa yang mendapatkan skor terendah pada hasil tes

diagnostik.

Selain itu, penentuan subjek siswa yang mengalami kesulitan belajar juga

mempertimbangkan pendapat dan kesan dari guru matematika yang setiap hari berinteraksi

dengan siswa dan memahami karakteristik siswa, sehingga subjek yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah siswa yang benar-benar menjadi prioritas untuk diberikan bantuan.

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada materi

SPLDV.

32PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

D. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah teknik atau cara mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berjalan/berlangsung. Kegiatan tersebut dapat berupa

cara guru mengajar maupun siswa yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran secara

online melalui google meet.

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar yang berlangsung

selama proses pembelajaran materi SPLDV. Mengamati kesalahan yang dilakukan

siswa saat menjawab pertanyaan guru, mengerjakan latihan soal, dan mengerjakan soal

secara online. Mengamati kesalahan yang dilakukan guru guna mengetahui apakah

kesalahan yang dilakukan siswa berdasarkan kebiasaan mengikuti langkah-langkah

pengerjaan yang dilakukan oleh guru selama proses belajar mengajar materi SPLDV.

2. Tes Diagnostik

Tes diagnostik merupakan tes yang dilakukan untuk menemukan kesulitan-kesulitan

yang dialami subjek dan untuk menentukan penyebab dari kesulitan-kesulitan tersebut

dengan sudah direvisi dan divalidasi oleh para ahli. Tes diagnostik berbentuk soal uraian

untuk mendalami kesulitan-kesulitan yang dialami subjek dan menemukan faktor-faktor

yang menyebabkan kesulitan tersebut.

3. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber untuk

memperoleh keterangan yang digunakan dalam penelitian. Ada dua macam wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

33PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

a. Wawancara Diagnostik

Wawancara diagnostik adalah wawancara yang dilakukan untuk menemukan kesulitan-

kesulitan yang dialami subjek dan faktor-faktor penyebabnya, yaitu faktor penyebab

kesulitan belajar pada materi SPLDV. Wawancara ini dilakukan setelah subjek

mengerjakan soal tes diagnostik yaitu dengan menanyakan langkah-langkah dalam

mengerjakan soal-soal tes diagnostik dan disertai alasannya.

b. Wawancara dengan pihak yang terkait

Wawancara dengan pihak yang terkait dilakukan untuk menambah keterangan

mengenai penyebab kesulitan belajar yang dialami subjek yang dimungkinkan berasal

dari luar materi pembelajaran.

4. Tes Remedial

Tes remedial merupakan tes evaluasi yang dilakukan setelah pengajaran remedial

selesai dilakukan. Tes ini digunakan untuk mendapatkan data hasil kemajuan subjek

setelah dilakukannya proses pengajaran remedial. Peneliti dapat menemukan kesulitan-

kesulitan siswa yang dapat diatasi berdasarkan hasil tes akhir ini.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa:

1. Lembar Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran materi SPLDV, yaitu sebanyak 2

kali pertemuan. Tujuan observasi untuk melihat kesalahan-kesalahan yang

dilakukan oleh guru maupun siswa selama proses pembelajaran materi SPLDV.

34PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi

No Aspek yang diamati

1

Mengamati kesalahan yang dilakukan guru dalam proses menjelaskan

materi kepada siswa.

2

Mengamati kesalahan yang dilakukan siswa dalam proses mengerjakan

soal latihan serta proses siswa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

oleh guru.

2. Tes Diagnostik

Soal tes diagnostik berisi soal-soal dengan bentuk uraian untuk mengidentifikasi

letak kesulitan dan menemukan penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh

subjek dengan cara mengidentifikasi kesulitan-kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika dengan materi SPLDV.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Diagnostik

No Kompetensi Dasar

(KD) Indikator Butir Soal

1

3.11 Menjelaskan

sistem

persamaan linear

dua variabel dan

penyelesaiannya

yang

dihubungkan

dengan masalah

kontekstual.

3.11.2 Memahami

bentuk sistem

persamaan

linear dua

variabel.

Manakah di antara

persamaan berikut yang

merupakan persamaan

linear dua variabel?

Jelaskan alasannya!

a. 4 + 2� = 8

b. 3� = 4 − 2�

c.

� −

�= 5

d. 8�� + 9 � = 18

e. � = 4� − 6

35PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

3.5.2 Menemukan

penyelesaian

sistem

persamaan

linear dua

variabel.

Penyelesaian dari sistem

persamaan 2� + 3� = 12

dan 3� + 2� = 8 adalah

� = � dan � = �,

tentukanlah nilai � + �!

2

4.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

sistem persamaan

linear dua variabel.

4.11.1 Membuat

model

matematika

dari masalah

sehari-hari

yang berkaitan

dengan sistem

persamaan

linear dua

variabel.

3. Ani membeli 3 kg

beras dan 2 kg jagung

dengan harga Rp

27.500,00. Rani

membeli 2 kg dan 3 kg

jagung pada toko

yang sama dengan

harga Rp 29.000,00.

Tulislah sistem

persamaan linear dari

masalah di atas!

4. Di sebuah bioskop,

ada sebuah film

animasi terbaru yang

sedang diputar.

Beberapa orang

dewasa dan anak-anak

sedang mengantri

membeli tiket. Shinta

membeli 2 tiket

dewasa dan 2 tiket

anak-anak dengan

membayar Rp

140.000,00. Doni

membeli 1 tiket

dewasa dan 3 tiket

anak-anak dengan

membayar Rp

130.000,00. Tulislah

sistem persamaan

linear dari masalah di

atas!

36PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

4.11.2 Menyelesaikan

model

matematika

dari masalah

sehari-hari

yang berkaitan

dengan sistem

persamaan

linear dua

variabel.

4b. Dari soal no 4, jika Bu

Laras membeli 3 tiket

dewasa dan 5 tiket anak-

anak, maka berapa yang

harus Bu Laras bayarkan?

5. Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada

narasumber atau orang yang akan diwawancarai, dalam penelitian ini yaitu kepada

subjek siswa dan guru matematika. Siswa yang akan diwawancarai adalah siswa

dengan nilai yang tidak tuntas, menurut Sudijono (2009:387) siswa tersebut

dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu: 1) Kelompok atas (27% dari nilai tidak

tuntas atas); 2) Kelompok tengah (46% dari nilai tidak tuntas tengah); dan 3)

Kelompok bawah (27% dari nilai tidak tuntas bawah). Dari ketiga kelompok

tersebut, dapat diambil 1 subjek secara acak berdasarkan tiap kategori, maka

terpilih 3 subjek.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Subjek dan Guru

No Komponen Pertanyaan

1 Mengetahui proses belajar siswa

2 Mengetahui kesulitan belajar yang dialami oleh siswa

3 Menganalisis kesalahan yang dialami oleh siswa

37PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

6. Tes Akhir

Tes akhir atau remedial dalam penelitian ini berisi soal-soal tes essay, digunakan

untuk mengukur kemajuan belajar siswa sesudah pembelajaran remedial dilakukan.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Remedial

No Kompetensi Dasar

(KD) Indikator Butir Soal

1

3.12 Menjelaskan

sistem

persamaan linear

dua variabel dan

penyelesaiannya

yang

dihubungkan

dengan masalah

kontekstual.

3.11.3 Memahami bentuk

sistem persamaan

linear dua variabel.

Manakah di antara

persamaan berikut yang

merupakan persamaan

linear dua variabel?

Jelaskan alasannya!

a. 5� = 8 − 4�

b. ��

� −

�= 15

c. 9 + 2� = 3

d. � = 5� − 1

e. 6�� + 3� = 24

4.5.2 Menemukan

penyelesaian

sistem persamaan

linear dua variabel.

Penyelesaian dari sistem

persamaan 2� + 5� =

16 dan 3� − 5� = −1

adalah � = � dan � = �,

tentukanlah nilai � + �!

2

4.6 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

sistem persamaan

linear dua variabel.

4.11.3 Membuat model

matematika dari

masalah sehari-

hari yang berkaitan

dengan sistem

persamaan linear

dua variabel.

3 Ika membayar Rp

100.000,00 untuk 2

ikat bunga mawar

dan 3 ikat bunga

lily. Rahma

membayar

membayar Rp

90.000,00 untuk 1

ikat bunga mawar

dan 4 ikat bunga

lily. Tulislah sistem

persamaan linear

dari masalah di

atas!

4 Marlina membeli

dua gelas susu dan

dua donat dengan

38PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

total harga Rp

66.000,00.

Sedangkan Yuli

membeli empat

gelas susu dan tiga

donat dengan total

harga Rp

117.000,00.

Tulislah sistem

persamaan linear

dari masalah di

atas!

4.11.1 Menyelesaikan

model matematika

dari masalah

sehari-hari yang

berkaitan dengan

sistem persamaan

linear dua variabel.

4b. Jika Amir akan

membeli 1 gelas susu

dan 5 donat, maka

berapa yang harus Amir

bayar?

F. Prosedur Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

a. Peneliti mendatangi sekolah yang menjadi tempat penelitian yaitu SMP Marganingsih

Muntilan dan bertemu dengan kepala sekolah atau urusan kurikulum serta guru mata

pelajaran matematika.

b. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah atau urusan kurikulum dan guru mata

pelajaran matematika untuk melakukan penelitian.

c. Peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika.

2. Tahap Diagnosis

a. Peneliti melakukan validasi pakar yaitu validasi soal kepada guru dan dosen sebelum

digunakan untuk tes diagnostik.

b. Peneliti melakukan observasi di dalam kelas.

39PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

c. Peneliti melakukan tes diagnostik kepada seluruh siswa kelas VIII A SMP

Marganingsih Muntilan untuk menentukan subjek.

d. Peneliti melakukan wawancara dan pengajaran individual kepada subjek.

3. Tahap Remediasi

a. Peneliti melakukan pengajaran remedial kepada subjek yang memiliki kesulitan belajar

b. Peneliti melakukan tes remedial kepada subjek yang memiliki kesulitan belajar

4. Tahap Evaluasi

Peneliti melakukan evaluasi dari hasil tes akhir subjek.

G. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data

kualitatif dan kuantitatif yang meliputi :

1. Reduksi data

Pada penelitian ini jumlah subjek awal sebanyak jumlah siswa yang berada

pada kelas VIII A yaitu sebanyak 15 subjek. 15 subjek tes diagnostik materi

bangun SPLDV. Reduksi data terjadi setelah hasil tes diagnostik diketahui dan

dicari letak kesulitannya. Terdapat 5 subjek yang mendapat nilai diatas KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) atau dengan kata lain 5 subjek tuntas dan

terdapat 10 subjek yang mendapat nilai dibawah KKM atau dengan kata lain

10 subjek remedi. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka data 5 subjek yang

tuntas tidak digunakan dan memfokuskan pada data 10 subjek yang remedi.

40PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

2. Penyajian data

Data yang disajikan adalah data hasil reduksi berupa data kesulitan belajar,

data penyebab kesulitan belajar subjek, dan data hasil pembelajaran remedial.

Data tersebut sebagian disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian

dideskripsikan.

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi

Dari hasil reduksi dan penyajian data yang diambil dari berbagai alat ukur

diperoleh data yang berkaitan dengan kesulitan belajar, penyebab kesulitan

belajar siswa, dan data hasil pembelajaran remedial. Data inilah yang

digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Selain dari data

tersebut, teori-teori pendukung yang berhubungan dengan kesulitan belajar

penyebab kesulitan belajar, dan hasil pembelajaran remedial juga digunakan

sebagai dasar dalam penarikan kesimpulan.

41PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2020, mulai hari

Selasa tanggal 17 November yang diawali dengan pelaksanaan observasi hingga hari

Senin 21 Desember yang merupakan pelaksanaan tes remedial. Berikut adalah tabel 4.1

yang menjelaskan tentang rincian penelitian berdasarkan waktu pelaksanaan :

Tabel 4.1 Rincian Pelaksanaan Penelitian

KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

Observasi Kelas VIII A

Selasa, 17

November 2020

- Dilaksanakan secara online melalui

Google Meet. Siswa kelas VIII A

sebagai subjek penelitian

- Observasi dilakukan selama 1 jam

pelajaran ( 2 x 30 menit )

- Pokok materi yang dibahas pada saat

observasi adalah membahas tentang

metode-metode penyelesaian pada

Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel (SPLDV).

Selasa, 24

November 2020

- Dilaksanakan secara online melalui

Google Meet. Siswa kelas VIII A

sebagai subjek penelitian

- Observasi dilakukan selama 1 jam

pelajaran ( 2 x 30 menit )

42PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

- Pokok materi yang dibahas pada saat

observasi adalah membahas beberapa

metode penyelesaian dan membahas

beberapa soal cerita yang berkaitan

dengan masalah sehari-hari yang

dibuat ke dalam model matematika.

Tes Diagnostik

Kamis, 10

Desember 2020

- Dilaksanakan secara online melalui

google Meet

- Review materi dan penjelasan teknis

pengerjaan soal yang dikirim melalui

google Form

- Waktu pengerjaan tes maksimal 60

menit.

Wawancara subjek

Rabu, 16

Desember 2020

- Dilaksanakan secara online melalui

telepon Whatsapp

- Subjek wawancara sebanyak 3, yang

dipilih secara acak dari total subjek

sebanyak 10 yang tidak tuntas.

Wawancara guru

Rabu, 16

Desember 2020

- Dilaksanakan secara online melalui

telepon Whatsapp

- Dilaksanakan selama kurang lebih 30

menit.

Pembelajaran Remedial

Senin, 21

Desember 2020

- Dilaksanakan secara online melalui

Google Meet.

43PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

- Jumlah subjek 10

- Waktu pembelajaran selama 2 jp ( 2

x 30 menit )

- Membahas konsep dasar SPLDV,

memberikan contoh yang termasuk

SPLDV, metode penyelesaian

SPLDV, dan mengerjakan LKPD.

Tes remedial

Senin, 21

Desember 2020

- Dilaksanakan secara online melalui

Google Meet.

- Jumlah subjek 10

- Waktu pengerjaan 1 jam (60 menit).

Kegiatan awal pada penelitian adalah Observasi kelas VIII A yang dilaksanakan 2 kali

(2 pertemuan) yaitu pada tanggal 17 dan 24 November 2020. Kemudian tes diagnostik

dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2020. Wawancara subjek dan wawancara guru

dilaksanakan di hari yang sama yaitu Rabu tanggal 16 Desember 2020. Pembelajaran

remedial dan tes remedial dilaksanakan di hari yang sama yaitu Senin tanggal 21

Desember 2020.

B. Hasil Penelitian

1. Hasil observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran matematika

berlangsung di kelas dengan menggunakan Google Meet. Kelas yang dijadikan

sebagai kelas penelitian yaitu kelas VIII A, dan dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu

pada Selasa 17 November 2020, dan Selasa 24 November 2020. Instrumen observasi

dibagi menjadi 2 jenis, yaitu observasi siswa dan observasi guru. Kegiatan observasi

44PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

ini merupakan langkah awal dalam mendiagnosa kesulitan belajar (M. Entang,

1984).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebanyak 2 kali, menunjukan

bahwa peserta didik kelas VIII A cukup antusias dalam mempelajari matematika,

khususnya pada pokok materi SPLDV, dan guru yang mengajar sudah cukup baik.

Pada observasi 1, proses pembelajaran berlangsung selama 2 JP (2 x 30menit)

membahas tentang metode-metode penyelesaian pada SPLDV dengan memberikan

tayangan Power Point yang berisi materi-materi dan contoh soal penyelesaian, selain

memberikan contoh soal guru juga menggunakan aplikasi Quipper untuk

memberikan soal latihan kepada siswa.

Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal yang telah dibuat guru di aplikasi

Quipper, kemudian pada aplikasi tersebut akan memunculkan skor apabila siswa

benar dalam menjawab. Selain kebenaran dalam menjawab, kecepatan dalam

menjawab juga mempengaruhi jumlah skor. Kemudian guru meninjau kembali

beberapa soal yang siswa mengalami kesalahan dalam menjawab, guru menjelaskan

dan memberi penegasan terhadap beberapa soal tersebut.

Dari proses pengamatan tersebut, peneliti melihat bahwa beberapa siswa

cenderung aktif dalam mengikuti pembelajaran, beberapa siswa menjawab dengan

mengaktifkan mic dan juga menggunakan fitur chat yang terdapat di aplikasi Google

Meet. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru, meskipun ada beberapa

siswa yang nampak sedikit ragu ketika menjawab pertanyaan, akan tetapi ada

beberapa siswa yang nampak tidak aktif selama proses pembelajaran. Siswa yang

tidak aktif nampak tidak merespon pertanyaan yang diberikan guru, hal ini bisa

disebabkan karena sinyal yang kurang memadai di tempat tinggal siswa.

45PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Sebagian besar siswa mengerjakan soal-soal yang terdapat di aplikasi Quipper,

namun ada beberapa siswa yang tidak mengikuti karena terkendala sinyal sehingga

tidak mampu membuka aplikasi Quipper dan tidak mengikuti proses pembelajaran

hingga akhir. Selain karena masalah sinyal, beberapa siswa mengalami kesulitan

menjawab karena tidak memahami konsep dasar SPLDV, dan karena merasa

skornya tertinggal jauh dari teman lainnya sehingga menjawab pertanyaan secara

asal.

Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam membahasakan soal cerita yang

berkaitan dengan masalah sehari-hari ke dalam model matematika, misalkan ketika

harus merubah ke dalam variabel � dan �. Selain itu ketika menggunakan metode

penyelesaian siswa mengalami kesulitan membedakan metode-metode yang

digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di SPLDV, hal ini terlihat

dari beberapa soal yang siswa banyak mengalami kesalahan dalam menjawab, dan

ketika tanya jawab beberapa siswa mengatakan masih mengalami kebingungan. Dari

segi guru, peneliti melihat bahwa guru sudah cukup baik dalam mengajar. Guru

sudah cukup baik dalam menyampaikan materi, guru juga memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya dan menjawab beberapa pertanyaan siswa yang kurang

jelas mengenai materi SPLDV. Dalam memberikan soal latihan, guru menggunakan

aplikasi Quipper, tujuannya adalah untuk membuat variasi dalam pembelajaran,

sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran.

Pada observasi 2, proses pembelajaran berlangsung selama 2 JP (2 x 30 menit)

membahas kembali tentang beberapa metode penyelesaian dan membahas beberapa

soal cerita yang berkaitan dengan masalah sehari-hari yang dibuat ke dalam model

matematika. Metode yang digunakan masih sama dengan metode pada pertemuan

sebelumnya, yaitu guru meminta siswa untuk memperhatikan Power Point yang

46PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

ditampilkan pada Google Meet, kemudian guru meminta siswa mengerjakan latihan

soal yang ada pada aplikasi Quipper. Soal yang diberikan berbentuk pilihan ganda

dan terdapat 10 latihan soal.

Setelah memberikan soal latihan, guru meninjau kembali beberapa soal yang siswa

mengalami kesalahan dalam menjawab, guru menjelaskan dan memberi penegasan

terhadap beberapa soal tersebut.

Dari proses pengamatan tersebut, peneliti melihat bahwa beberapa siswa lebih

aktif mengikuti pembelajaran daripada pertemuan sebelumnya, namun masih ada

beberapa siswa yang tidak aktif seperti pertemuan sebelumnya. Sebagian besar siswa

mengerjakan soal-soal yang terdapat di aplikasi Quipper, namun ada beberapa siswa

yang tidak mengikuti karena terkendala sinyal sehingga tidak mampu membuka

aplikasi Quipper dan tidak mengikuti proses pembelajaran hingga akhir.

Beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep SPLDV

sehingga ketika diberikan soal cerita, siswa tidak mampu membuat model

matematika dari soal tersebut. Dari segi guru, peneliti melihat bahwa guru sudah

cukup baik dalam mengajar. Guru sudah cukup baik dalam menyampaikan materi,

guru juga memberikan kesempatan untuk siswa bertanya dan menjawab beberapa

pertanyaan siswa yang kurang jelas mengenai materi SPLDV.

2. Hasil Tes Diagnostik

Tes diagnostik dilakukan untuk mengetahui serta melokalisasikan letak

kesulitan siswa mengenai materi SPLDV. Kegiatan tes diagnostik ini merupakan

langkah kedua dalam mendiagnosa kesulitan belajar sesuai dengan teori M. Entang

(1984). Tes diagnostik ini diikuti oleh 15 siswa.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran matematika adalah

75. KKM yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan siswa yang tuntas dan

47PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

siswa yang remedi. Berikut adalah tabel 4.2 tentang nilai, keterangan tuntas-remedi,

serta kesulitan siswa :

Tabel 4.2 Nilai dan Analisis Letak Kesulitan Subjek pada Tes Diagnostik

No Subjek Nilai Keterangan Kesulitan subjek

1 S1 30 R

- Belum mampu memahami bentuk SPLDV (soal

nomor 1)

- Belum mampu menentukan penyelesaian SPLDV

(soal nomor 2)

- Belum mampu membuat model dan menyelesaikan

model matematika dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV (soal nomor 4)

2 S2 66 R

- Belum mampu membuat model dan menyelesaikan

model matematika dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV (soal nomor 4)

3 S3 50 R

- Belum mampu memahami bentuk SPLDV (soal

nomor 1)

- Belum mampu membuat model dan menyelesaikan

model matematika dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV (soal nomor 4)

4 S4 10 R

- Belum mampu memahami bentuk SPLDV (soal

nomor 1)

- Belum mampu menentukan penyelesaian SPLDV

(soal nomor 2)

- Belum mampu membuat model dan menyelesaikan

model matematika dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV (soal nomor 3 dan 4)

48PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek Nilai Keterangan Kesulitan subjek

5 S5 98 T TIDAK MENGALAMI KESULITAN

6 S6 50 R

- Belum mampu memahami bentuk SPLDV (soal

nomor 1)

- Belum mampu membuat model dan menyelesaikan

model matematika dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV (soal nomor 4)

7 S7 98 T TIDAK MENGALAMI KESULITAN

8 S8 87 T - Belum mampu memahami bentuk SPLDV (soal

nomor 1)

9 S9 72 R

- Belum mampu memahami bentuk SPLDV (soal

nomor 1)

- Belum mampu menyelesaikan model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV

(soal nomor 4 b)

10 S10 67 R

- Belum mampu memahami bentuk SPLDV (soal

nomor 1)

- Belum mampu menyelesaikan model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV

(soal nomor 4 b)

11 S11 52 R

- Belum mampu memahami bentuk SPLDV (soal

nomor 1)

- Belum mampu menentukan penyelesaian SPLDV

(soal nomor 2)

- Belum mampu membuat model dan menyelesaikan

model matematika dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV (soal nomor 4 b)

49PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek Nilai Keterangan Kesulitan subjek

12 S12 78 T

- Belum mampu menyelesaikan model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV

(soal nomor 4 b)

13 S13 65 R

- Belum mampu menentukan penyelesaian SPLDV

(soal nomor 2)

- Belum mampu menyelesaikan model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV

(soal nomor 4 b)

14 S14 57 R

- Belum mampu memahami bentuk SPLDV (soal

nomor 1)

- Belum mampu menentukan penyelesaian SPLDV

(soal nomor 2)

- Belum mampu menyelesaikan model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV

(soal nomor 4 b)

15 S15 80 T

- Belum mampu memahami bentuk SPLDV (soal

nomor 1)

R= Remedi

T= Tuntas

50PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Gambar 4.1 diagram nilai hasil tes diagnostik

Nilai rata-rata : ���������������������� ����� ������������

�= 64

Banyak siswa yang tuntas : �

�× 100% = 33,33%

Banyak siswa yang tidak tuntas : �

�× 100% = 66,67%

Pada hasil nilai tes diagnostik tersebut dapat dilihat bahwa subjek yang tuntas (mendapat

nilai ≥ 75) sebanyak 5, sedangkan subjek yang remedy (mendapat nilai < 75) sebanyak 10

subjek. Dari hasil tes diagnostik tersebut dapat dilakukan reduksi data, dengam mengambil 10

subjek dengan status remedi, karena fokus pada penelitian ini adalah pada subjek yang

memiliki status remedi. Dari ke 10 subjek tersebut, masing-masing subjek memiliki letak

kesulitan yang berbeda-beda. Untuk mengetahui letak kesulitan subjek dengan lebih jelas,

kesulitan dari 10 subjek yang dikategorikan pada tiap-tiap nomor :

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15

51PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Tabel 4.3 Analisis Kesulitan Subjek Tiap Nomor pada Tes Diagnostik

No Subjek

Kesulitan subjek tiap nomor berdasarkan hasil tes diagnostik

1 2 3 4

1 S1

Belum mampu

memahami

bentuk SPLDV

Belum mampu

menentukan

penyelesaian

SPLDV

-

Belum mampu membuat

model dan

menyelesaikan model

matematika dari

masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan

SPLDV

2 S2 - - -

Belum mampu

menyelesaikan model

matematika dari

masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan

SPLDV

3 S3

Belum mampu

memahami

bentuk SPLDV

- -

Belum mampu membuat

model dan

menyelesaikan model

matematika dari

masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan

SPLDV

52PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek

Kesulitan subjek tiap nomor berdasarkan hasil tes diagnostik

1 2 3 4

4 S4

Belum mampu

memahami

bentuk SPLDV

Belum mampu

menentukan

penyelesaian

SPLDV

Belum mampu

membuat

model

matematika

dari masalah

sehari-hari

yang berkaitan

dengan SPLDV

Belum mampu membuat

model dan

menyelesaikan model

matematika dari

masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan

SPLDV

5 S6

Belum mampu

memahami

bentuk SPLDV

dan tidak

mengerti

maksud dari

pertanyaan

yang ada pada

soal

- -

Belum mampu

membuat model dan

menyelesaikan model

matematika dari

masalah sehari-hari

yang berkaitan

dengan SPLDV

6 S9

Belum mampu

memahami

bentuk SPLDV

- -

Belum mampu

menyelesaikan model

matematika dari

masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan

SPLDV

53PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek

Kesulitan subjek tiap nomor berdasarkan hasil tes diagnostik

1 2 3 4

7 S10

Belum mampu

memahami

bentuk SPLDV

- -

Belum mampu

menyelesaikan model

matematika dari

masalah sehari-hari

yang berkaitan

dengan SPLDV

8 S11

Belum mampu

memahami

bentuk SPLDV

Belum mampu

menentukan

penyelesaian

SPLDV

-

Belum mampu membuat

model dan

menyelesaikan model

matematika dari

masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan

SPLDV

9 S13 -

Belum mampu

menentukan

penyelesaian

SPLDV

-

Belum mampu

menyelesaikan model

matematika dari

masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan

SPLDV

10 S14

Belum mampu

memahami

bentuk SPLDV

Belum mampu

menentukan

-

Belum mampu

menyelesaikan model

matematika dari

54PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek

Kesulitan subjek tiap nomor berdasarkan hasil tes diagnostik

1 2 3 4

penyelesaian

SPLDV

masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan

SPLDV

11 S15

Belum mampu

memahami

bentuk SPLDV

Belum mampu

menentukan

penyelesaian

SPLDV

- -

Dari hasil tes diagnostik tersebut (tabel 4.3), dapat diketahui bahwa setiap

subjek memiliki kesulitan yang berbeda-beda. Akan tetapi dari sekian banyak

kesulitan tersebut, jenis kesulitan yang banyak dialami oleh subjek adalah tidak

paham/mengerti konsep SPLDV, sehingga ketika diberikan soal dalam bentuk

narasi/cerita maka subjek akan mengalami kesulitan untuk mengubah narasi/cerita

tersebut menjadi model matematika, dan juga kesulitan dalam menentukan

penyelesaian yang tepat terkait dengan beberapa model-model penyelesaian yang

ada pada SPLDV. Dari 3 jenis kesulitan yang paling banyak dialami oleh subjek,

peneliti dapat memperkirakan penyebab/faktor subjek mengalami kesulitan tersebut.

Untuk jenis kesulitan tidak mampu mengubah narasi/cerita menjadi model

matematika, peneliti memperkirakan karena subjek tidak memahami konsep dari

SPLDV, sehingga akan membuat subjek mengalami kesulitan dalam membuat

model matematika, dan tidak mampu menyelesaikan model matematika tersebut

dengan motode-metode penyelesaian SPLDV dengan tepat.

55PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

3. Hasil wawancara dengan subjek

Pada proses wawancara ini dipilih 3 dari 10 subjek yang remedi untuk

perwakilan wawancara. 3 subjek tersebut dipilih dengan 3 kategori yaitu: subjek

dengan nilai tidak tuntas atas, subjek dengan nilai tidak tuntas sedang, dan nilai tidak

tuntas bawah. Hasil wawancara dengan subjek digunakan untuk mengetahui

kesulitan serta faktor-faktor apa saja yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan

belajar. Pertanyaan-pertanyaan pada wawancara ini mengarah pada ungkapan

kesulitan serta faktor-faktor penyebab kesulitan belajar yang diketahui oleh peneliti

secara langsung. Hasil wawancara ini menjadi salah satu bahan untuk ditindaklanjuti

berupa pemebelajaran remedial dan tes remedial. Dari tabel di bawah, dipilih S1, S4

dan S10 sebagai subjek wawancara.

Tabel 4.4 Tabel Kategori Nilai Tes Diagnostik

Subjek Nilai Kategori

S4 10 Nilai tidak tuntas bawah

S1 30 Nilai tidak tuntas bawah

S3 50 Nilai tidak tuntas bawah

S6 50 Nilai tidak tuntas tengah

S11 52 Nilai tidak tuntas tengah

S14 57 Nilai tidak tuntas tengah

S13 65 Nilai tidak tuntas tengah

S2 66 Nilai tidak tuntas atas

S10 67 Nilai tidak tuntas atas

S9 72 Nilai tidak tuntas atas

56PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Tabel 4.5 Hasil Wawancara Subjek

Pertanyaan SUBJEK 4 SUBJEK 6 SUBJEK 2

Proses belajar selama

pembelajaran jarak

jauh (PJJ)

Subjek 1 mengalami

kesulitan belajar

ketika PJJ, seperti

sinyal yang kadang

terputus sehingga

tidak mengikuti

pembelajaran

hingga selesai.

Subjek 2 mengalami

kesulitan belajar

ketika PJJ, seperti

sinyal yang kadan

terputus dan

terkadang telat

masuk ke dalam

google meet.

Subjek 3 mengalami

kesulitan belajar

ketika PJJ.

Kesulitan belajar yang

dialami oleh subjek

Kesulitan lain yang

dialami subjek 1

dalam mempelajari

sistem persamaan

linear dua variabel

adalah, kesulitan

memahami konsep

sehingga kesulitan

ketika harus

menentukan

penyelesaian dari

sistem persamaan

linear dua variabel.

Kesulitan lain yang

dialami subjek 2

dalam mempelajari

sistem persamaan

linear dua variabel

adalah, kesulitan

memahami konsep

sehingga kesulitan

ketika harus

menentukan

penyelesaian dari

sistem persamaan

linear dua variabel,

dan tidak mudah

memahami soal

Kesulitan lain yang

dialami subjek 1

dalam mempelajari

sistem persamaan

linear dua variabel

adalah, kesulitan

memahami konsep

sehingga kesulitan

ketika harus

membuat model

matematika dari

sistem persamaan

linear dua variabel.

57PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Pertanyaan SUBJEK 4 SUBJEK 6 SUBJEK 2

dalam bentuk

narasi/cerita.

Usaha yang dilakukan

subjek untuk

mengatasi kesulitan

Usaha yang

dilakukan oleh

subjek 1 ketika

mengalami

kesulitan adalah

mencari di internet,

namun sering kali

subjek masih

mengalami

kesulitan dan

enggan bertanya

kepada guru

pengampu.

Usaha yang

dilakukan oleh

subjek 2 ketika

mengalami kesulitan

adalah mencari di

internet atau

bertanya kepada

kakak, namun sering

kali subjek masih

mengalami

kesulitan.

Usaha yang

dilakukan oleh

subjek 1 ketika

mengalami

kesulitan adalah

mencari di internet

atau bertanya

kepada teman,

namun sering kali

subjek masih

mengalami

kesulitan dan

enggan bertanya

kepada guru

pengampu.

Kesulitan ketika

mengerjakan soal tes

diagnostik

Pada soal tes

diagnostik, subjek 1

mengalami

kesulitan pada

bagian konsep

sistem persamaan

linear dua variabel,

Pada soal tes

diagnostik, subjek 2

mengalami kesulitan

pada bagian metode

penyelesaian, dan

model matematika

dari sistem

Pada soal tes

diagnostik, subjek 3

mengalami

kesulitan pada

bagian konsep

sistem persamaan

linear dua variabel,

58PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Pertanyaan SUBJEK 4 SUBJEK 6 SUBJEK 2

metode

penyelesaian, dan

model matematika

dari sistem

persamaan linear

dua variabel.

persamaan linear dua

variabel.

metode

penyelesaian, dan

model matematika

dari sistem

persamaan linear

dua variabel.

59PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

4. Hasil wawancara dengan guru

Wawancara ini dilaksanakan bersama dengan guru pengampu pelajaran

matematika kelas VIII sebagai narasumber. Pada hasil wawancara tersebut

dijelaskan bahwa, proses pembelajaran memiliki beberapa hambatan, salah satunya

di tengah situasi pandemi Covid 19 menyebabkan pembelajaran yang seharusnya

dilaksanakan secara tatap muka di dalam kelas, menjadi Pembelajaran Jarak Jauh

(PJJ). Pembelajaran jarak jauh ini mengharuskan siswa belajar secara online atau

daring menggunakan aplikasi google meet. Di dalam pembelajaran, guru kerap kali

menggunakan aplikasi Quipper untuk memberikan beberapa latihan kepada siswa.

Guru menilai kesulitan subjek dalam mempelajari SPLDV adalah kesulitan

dalam memahami konsep dari SPLDV, seperti memisalkan dengan variabel-

variabel, dan cara menyelesaikan. Faktor faktor yang menyebabkan siswa

mengalami kesulitan adalah jam yang menjadi berkurang karena pembelajaran

online serta kurang interaktifnya siswa terhadap materi pembelajaran.

5. Pelaksanaan pembelajaran remedial

Pelaksanaan pembelajaran remedial dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Peneliti menelaah kembali subjek yang akan diberikan pembelajaran remedial

Peneliti melihat kembali hasil observasi di kelas, tes diagnostik, dan hasil

wawancara. Peneliti melihat dan mencermati semua kesulitan belajar subjek,

serta faktor-faktor yang menyebabkan subjek mengalami kesulitan belajar,

peneliti merencanakan pembelajaran remedial yang sesuai, yaitu pembelajaran

remedial dengan model penemuan terbimbing. Peneliti melakukan

pembelajaran remedial dengan menggunakan model penemuan terbimbing

karena pada analisis mengenai faktor penyebab subjek mengalami kesulitan

60PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

belajar, dijelaskan bahwa kesulitan subjek adalah sulit memahami konsep dari

SPLDV.

b. Melakukan alternatif tindakan

Setelah mengetahui gambaran tentang berbagai macam kesulitan belajar subjek

beserta faktor penyebabnya, peneliti melakukan alternatif tindakan yang

diterapkan pada pembelajaran remedial dan dilakukan sebanyak 1x pertemuan.

Kegiatan yang dilakukan adalah mengulangi bahan/materi yang telah diberikan

yang berpacu pada soal tes diagnostik. Peneliti bersama-sama dengan subjek

membahas soal tes diagnostik. Metode yang peneliti gunakan adalah metode

penemuan terbimbing, diskusi, dan tanya jawab. Peneliti membahas mulai dari

soal nomor 1 yaitu tentang bentuk SPLDV, peneliti menggunakan contoh

gambar sebuah pasar, dimana pasar bisa dijadikan salah satu contoh kegiatan

yang berkaitan dengan SPLDV. Kemudian pada soal nomor 2 tentang

penyelesaian SPLDV, peneliti menjelaskan dengan memberikan contoh salah

satu jawaban subjek yang benar dan beberapa contoh metode penyelesaian di

dalam power point. Pada soal nomor 3 tentang membuat model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV, peneliti menjelaskan

dengan menggunakan lembar kerja peserta didik (LKPD). Peneliti menjelaskan

kembali konsep dari SPLDV. Pada soal nomor 4 menyelesaikan model

matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV, peneliti

masih menggunakan LKPD yang sama untuk mencari penyelesaian dari model

matematika yang telah dibuat.

c. Evaluasi pembelajaran remedial

Evaluasi pembelajaran remedial dilakukan dengan memberikan tes akhir saat

setelah pembelajaran remedial dilakukan. Tes akhir remedial digunakan untuk

61PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

melihat apakah treatment yang diberikan dapat mengatasi kesulitan belajar

subjek dengan membandingkan hasil tes diagnostik dengan hasil tes akhir

remedial ini.

6. Hasil pembelajaran remedial

Setelah subjek diberikan pembelajaran remedial, subjek diberikan tes akhir untuk

melihat hasil dari pembelajaran remedial. Tes akhir remedial ini dilakukan untuk

mengetahui apakah treatment yang diberikan dapat mengatasi kesulitan belajar

subjek pada materi bangun ruang sisi datar. Tes remedial ini diikuti oleh seluruh

subjek, yaitu sebanyak 10 subjek. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata

pelajaran matematika adalah 75. KKM digunakan sebagai acuan untuk menentukan

siswa yang sudah tuntas dan siswa yang masih remedi. Berikut adalah tabel 4.6 yang

menyajikan tentang nilai, keterangan tuntas-remedi, serta kesulitan yang masih

dialami siswa.

62PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Tabel 4.6 Nilai dan Analisis Letak Kesulitan Subjek pada Tes Remedial

No Subjek Nilai Keterangan Kesulitan subjek

1 S1 85 TUNTAS

- Belum mampu membuat model dan

menyelesaikan model matematika

dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV (soal

nomor 4)

2 S2 80 TUNTAS

- Belum mampu menentukan

penyelesaian SPLDV (soal nomor

2)

3 S3 55 REMEDI

- Belum mampu menentukan

penyelesaian SPLDV (soal nomor

2)

- Belum mampu membuat model dan

menyelesaikan model matematika

dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV (soal

nomor 4)

4 S4 50 REMEDI

- Belum mampu membuat model dan

menyelesaikan model matematika

dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV (soal

nomor 3 dan 4)

63PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek Nilai Keterangan Kesulitan subjek

5 S6 25 REMEDI

- Belum mampu memahami bentuk

SPLDV (soal nomor 1)

- Belum mampu menentukan

penyelesaian SPLDV (soal nomor

2)

- Belum mampu membuat model dan

menyelesaikan model matematika

dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV (soal

nomor 3 dan 4)

6 S9 76 TUNTAS

- Belum mampu menentukan

penyelesaian SPLDV (soal nomor

2)

7 S10 64 REMEDI

- Belum mampu memahami bentuk

SPLDV (soal nomor 1)

- Belum mampu menyelesaikan

model matematika dari masalah

sehari-hari yang berkaitan dengan

SPLDV (soal nomor 4 b)

8 S11 80 TUNTAS

- Belum mampu menentukan

penyelesaian SPLDV (soal nomor

2)

64PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek Nilai Keterangan Kesulitan subjek

9 S13 80 TUNTAS

- Belum mampu menentukan

penyelesaian SPLDV (soal nomor

2)

10 S14 80 TUNTAS

- Belum mampu memahami bentuk

SPLDV (soal nomor 1)

Gambar 4.2 diagram nilai hasil tes remedial

Nilai rata-rata :

������������ ����������������

�= 67,5

Banyak siswa yang tuntas : �

�× 100% = 60%

Banyak siswa yang tidak tuntas : �

�× 100% = 40%

Pada hasil nilai tes remedial tersebut dapat dilihat bahwa subjek yang sudah tuntas

(mendapat nilai ≥ 75) sebanyak 6, sedangkan subjek yang masih remedi (mendapat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

S1 S2 S3 S4 S6 S9 S10 S11 S13 S14

65PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

nilai < 75) sebanyak 4 subjek. Untuk mengetahui letak kesulitan subjek dengan lebih

jelas, kesulitan yang masih dialami subjek yang dikategorikan pada tiap-tiap nomor.

Tabel 4.7 Analisis Kesulitan Subjek Tiap Nomor pada Tes Remedial

No Subjek

Kesulitan subjek tiap nomor berdasarkan hasil tes remedial

1 2 3 4

1 S1 - - -

Belum mampu

membuat model

dan

menyelesaikan

model

matematika dari

masalah sehari-

hari yang

berkaitan dengan

SPLDV

2 S2 -

Belum

mampu

menentukan

penyelesaian

SPLDV

- -

3 S3 -

Belum

mampu

menentukan

-

Belum mampu

membuat model

dan

menyelesaikan

66PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek

Kesulitan subjek tiap nomor berdasarkan hasil tes remedial

1 2 3 4

penyelesaian

SPLDV

model

matematika dari

masalah sehari-

hari yang

berkaitan dengan

SPLDV

4 S4 - -

Belum mampu

membuat

model

matematika

dari masalah

sehari-hari

yang berkaitan

dengan

SPLDV

Belum mampu

membuat model

dan

menyelesaikan

model

matematika dari

masalah sehari-

hari yang

berkaitan dengan

SPLDV

5 S6

Belum

mampu

memahami

bentuk

SPLDV

dan tidak

mengerti

Belum

mampu

menentukan

penyelesaian

SPLDV

Belum

mampu

membuat

model

matematika

dari

masalah

Belum mampu

membuat

model dan

menyelesaikan

model

matematika

dari masalah

67PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek

Kesulitan subjek tiap nomor berdasarkan hasil tes remedial

1 2 3 4

maksud

dari

pertanyaan

yang ada

pada soal

sehari-hari

yang

berkaitan

dengan

SPLDV

sehari-hari

yang berkaitan

dengan

SPLDV

6 S9 -

Belum

mampu

menentukan

penyelesaian

SPLDV

- -

7 S10

Belum

mampu

memahami

bentuk

SPLDV

- -

Belum mampu

menyelesaikan

model

matematika

dari masalah

sehari-hari

yang berkaitan

dengan

SPLDV

8 S11 -

Belum

mampu

menentukan

-

-

68PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek

Kesulitan subjek tiap nomor berdasarkan hasil tes remedial

1 2 3 4

penyelesaian

SPLDV

9 S13 -

Belum

mampu

menentukan

penyelesaian

SPLDV

- -

10 S14

Belum

mampu

memahami

bentuk

SPLDV

- - -

Dari hasil tes akhir remedial tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar

subjek mengalami penurunan tingkat kesulitan jika dibandingkan dengan hasil tes

diagnostik pada sub bab sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes akhir

remedial subjek meningkat jika dibandingkan dengan nilai tes diagnostik, dan

kesulitan subjek pada tes akhir remedial juga berkurang jika dibandingkan dengan

kesulitan subjek pada tes diagnostik.

Hal ini menjadi bukti bahwa pembelajaran remedial yang diberikan terhadap

subjek cukup membantu mengatasi kesulitan subjek. Penjelasan mengenai kesulitan

subjek yang dapat diatasi dan yang belum dapat diatasi dengan pembelajaran

remedial ini akan dijadikan dan dibahas secara detail pada sub bab berikutnya.

69PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

C. Pembahasan

1. Hasil proses diagnosis dan remediasi

Pada hasil diagnosis, diketahui bahwa jumlah subjek yang remedi cukup banyak

yaitu sebanyak 11 subjek. Untuk melihat hasil dari proses diagnosis dan remediasi

kesulitan belajar subjek dibuat persentase jumlah subjek yang menjawab salah pada

tes diagnostik, kemudian dibandingkan dengan persentase jumlah subjek yang

menjawab salah pada soal remedial. Persentase jumlah subjek yang menjawab salah

tersebut dibandingkan berdasarkan submateri.

Jika pada persentase jumlah subjek yang menjawab salah pada tes remedial

mengalami peningkatan dari persentase jumlah subjek yang menjawab salah pada

tes diagnostik, maka tingkat kesulitan subjek semakin meningkat dan pembelajaran

remedial yang diberikan tidak berhasil dalam mengatasi kesulitan subjek. Akan

tetapi jika pada persentase jumlah subjek yang menjawab salah pada tes remedial

mengalami penurunan dari persentase jumlah subjek yang melakukan kesalah pada

tes diagnostik, maka tingkat kesulitan subjek semakin menurun dan dapat dikatakan

bahwa pembelajaran remedial yang diberikan berhasil dalam mengatasi kesulitan

subjek.berikut adalah hasil proses diagnosis dan remediasi.

a. Hasil proses diagnosis

Pada hasil tes diagnostik, kesulitan-kesulitan subjek diimplementasikan

dalam bentuk subjek menjawab dengan salah pada nomor tertentu. Yang diberi

tanda adalah subjek yang mengerjakan dengan salah pada nomor tertentu.

Berikut adalah tabel yang menyajikan salah pada tes diagnostik

Tabel 4.8 Subjek Menjawab Salah pada Tes Diagnostik

No Subjek 1 2 3 4

1 S1

70PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek 1 2 3 4

2 S2

3 S3

4 S4

5 S6

6 S9

7 S10

8 S11

9 S13

10 S14

Total subjek menjawab

salah

8 5 1 10

Pada soal nomor 1 tentang memahami bentuk sistem persamaan linear dua

variabel subjek yang menjawab dengan salah sebanyak 8. Subjek tersebut

memiliki letak kesulitan yang sama. Berdasarkan hasil analisis kesulitan subjek

pada subbab sebelumnya, kesulitan subjek yang membuat subjek menjawab

dengan salah adalah karena subjek tidak memahami bentuk dari SPLDV.

Berdasarkan hasil analisis kesulitan subjek pada tes diagnostik, penyebab

subjek mengalami kesulitan diantaranya adalah karena kurangnya pemahaman

konsep pada bentuk SPLDV dan kurangnya pemahaman terhadap maksud soal.

71PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Gambar 4.3 jawaban no 1 salah satu subjek pada tes diagnostik

Pada soal nomor 2 tentang menemukan penyelesaian SPLDV, jumlah subjek

yang menjawab salah sebanyak 5. Subjek tersebut memiliki letak kesulitan yang

bermacam-macam. Berdasarkan hasil analisis kesulitan subjek pada subbab

sebelumnya, kesulitan subjek yang membuat subjek menjawab dengan salah

adalah:

1) Subjek belum mampu memahami konsep dari SPLDV

2) Subjek belum mampu menggunakan metode-metode penyelesaian dari

SPLDV.

Berdasarkan hasil analisis kesulitan subjek pada tes diagnostik, penyebab

subjek mengalami kesulitan adalah belum memiliki pemahaman dasar

mengenai SPLDV sehingga ketika diberikan soal seperti pada nomor 2, subjek

mengerjakan dengan cara menjumlahkan variabel-variabel yang sama sehingga

menemukan suatu persamaan yang baru tanpa menemukan nilai dari masing-

masing variabel tersebut.

72PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Gambar 4.4 jawaban no 2 salah satu subjek pada tes diagnostik

Pada soal nomor 3 tentang membuat model matematika dari masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan SPLDV, subjek yang menjawab dengan salah sebanyak

1. Berdasarkan hasil analisis kesulitan subjek pada subbab sebelumnya,

kesulitan subjek yang membuat subjek menjawab dengan salah adalah karena

subjek tidak memahami bentuk dari SPLDV. Berdasarkan hasil analisis

kesulitan subjek pada tes diagnostik, penyebab subjek mengalami kesulitan

diantaranya adalah karena kurangnya pemahaman konsep pada bentuk SPLDV

maka menyebabkan kesulitan dalam menggunakan metode penyelesaian

SPLDV. Namun dari 1 subjek tersebut, beberapa subjek sudah mampu

menjawab pertanyaan dengan baik.

Gambar 4.5 jawaban no 3 salah satu subjek pada tes diagnostik

Pada soal nomor 4 tentang membuat menyelesaikan model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV, subjek yang menjawab

73PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

dengan salah sebanyak 10. Berdasarkan hasil analisis kesulitan subjek pada

subbab sebelumnya, kesulitan subjek yang membuat subjek menjawab dengan

salah adalah karena subjek tidak memahami bentuk dari SPLDV. Berdasarkan

hasil analisis kesulitan subjek pada tes diagnostik, penyebab subjek mengalami

kesulitan diantaranya adalah karena kurangnya pemahaman konsep pada bentuk

SPLDV dan tidak menguasai metode-metode penyelesaian dalam SPLDV.

Gambar 4.6 jawaban no 4 salah satu subjek pada tes diagnostik

74PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Kesulitan-kesulitan yang dilakukan subjek tersebut kemudian

dikelompokan berdasarkan jenis-jenis kesulitannya. Berikut adalah tabel 4.8

yang menjelaskan tentang pengelompokkan jenis-jenis kesulitan subjek:

Tabel 4.9 Pengelompokkan Jenis Kesulitan

No Jenis kesulitan subjek Kesulitan yang dilakukan subjek

1

Kesulitan dalam

memahami konsep

SPLDV

Terjadi kesalahan dalam

mengidentifikasi

2

Kesulitan dalam

menggunakan metode

penyelesaian SPLDV

Terjadi kesalahan dalam penggunaan

salah satu metode penyelesaian

3

Kesulitan dalam membuat

model matematika yang

berkaitan dengan SPLDV

Terjadi kesalahan dalam memisalkan

variabel-variabel yang akan digunakan

4

Kesulitan menentukan

penyelesaian dari model

matematika yang telah

dibuat

Terjadi kesalahan dalam memisalkan

variabel-variabel yang akan digunakan

Terjadi kesalahan dalam penggunaan

salah satu metode penyelesaian

Berdasarkan hasil analisis kesulitan subjek pada tes diagnostik, penyebab

subjek mengalami kesulitan diantaranya adalah kebiasaan yang salah dalam

mempelajari materi/bahan ajar (faktor internal), subjek tidak memahami konsep

dari SPLDV (faktor internal), subjek kesulitan dalam menggunakan metode-

75PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

metode penyelesaian (faktor internal). Untuk jenis kesulitan dalam membuat

model matematika, serta menentukan penyelesaian dari model matematika,

disebabkan dari beberapa kesulitan di atas (faktor internal).

Adapun faktor-faktor lain yang menyebabkan subjek mengalami kesulitan

belajar berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru yang tidak

dapat diketahui secara langsung dari hasil tes diagnostik, faktor-faktor tersebut

antara lain adalah :

1. Subjek tidak begitu menyukai pelajaran matematika, terutama pada materi

matematika tentang SPLDV (faktor internal)

2. Kurangnya jam pertemuan karena keterbatasan waktu pembelajaran jarak

jauh (PJJ), dan kesulitan mendapatkan sinyal di suatu daerah tertentu untuk

melaksanakan pembelajaran online (faktor eksternal)

3. Subjek tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran (faktor internal)

b. Hasil proses remediasi

Pada hasil tes remedial, sama halnya seperti hasil tes diagnostik. Kesulitan-

kesulitan subjek diimplementasikan dalam bentuk subjek menjawab dengan

salah pada nomor tertentu. Yang diberi tanda adalah subjek yang

mengerjakan dengan salah pada nomor tertentu. Berikut adalah tabel 4.10 yang

menyajikan salah pada tes remediasi

Tabel 4.10 Subjek Menjawab Salah pada Tes Remedial

No Subjek 1 2 3 4

1 S1

2 S2

76PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Subjek 1 2 3 4

3 S3

4 S4

5 S6

6 S9

7 S10

8 S11

9 S13

10 S14

Total subjek menjawab

salah

3 6 2 5

Pada soal nomor 1 tentang memahami bentuk SPLDV subjek yang

menjawab dengan salah sebanyak 3. Berdasarkan hasil analisis kesulitan subjek

pada tes remedial yang dijelaskan pada subbab sebelumnya, subjek tersebut

masih memiliki kesulitan yang sama, kesulitan yang membuat subjek menjawab

dengan salah adalah karena subjek tidak memahami bentuk dari SPLDV.

Pada soal nomor 2 tentang menemukan penyelesaian SPLDV, jumlah

subjek yang menjawab salah sebanyak 6. Berdasarkan hasil analisis kesulitan

subjek pada tes remedial yang dijelaskan pada subbab sebelumnya, kesulitan

yang masih dialami subjek setelah proses remediasi yaitu subjek belum mampu

menggunakan metode-metode penyelesaian dari SPLDV.

Pada soal nomor 3 tentang membuat model matematika dari masalah sehari-

hari yang berkaitan dengan SPLDV, subjek yang menjawab dengan salah

sebanyak 2. Berdasarkan hasil analisis kesulitan subjek pada tes remedial yang

77PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

dijelaskan pada subbab sebelumnya, kesulitan yang masih dialami subjek

setelah proses remediasi sehingga membuat subjek menjawab dengan salah

adalah kurangnya pemahaman konsep pada bentuk SPLDV.

Pada soal nomor 4 tentang membuat menyelesaikan model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV, subjek yang menjawab

dengan salah sebanyak 5. Berdasarkan hasil analisis kesulitan subjek pada tes

remedial yang dijelaskan pada subbab sebelumnya, kesulitan yang masih

dialami subjek setelah proses remediasi sehingga membuat subjek menjawab

dengan salah adalah karena kurangnya pemahaman konsep pada bentuk SPLDV

dan tidak menguasai metode-metode penyelesaian dalam SPLDV.

78PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

c. Verifikasi hasil proses diagnosis dan remediasi

Untuk melihat hasil dari proses diagnosis dan remediasi kesulitan belajar

subjek dibuat persentase jumlah subjek yang menjawab salah pada tes

diagnostik, kemudian dibandingkan dengan persentase jumlah subjek yang

menjawab salah pada tes remedial.

Tabel 4.11 Perbandingan Persentase Subjek Menjawab Salah pada Tes Diagnostik

dengan Tes Remedial

Submateri

Tes Diagnostik Tes Remedial

Nomor

soal

Jumlah

subjek yang

masih salah

dalam

mengerjakan

Persentase Nomor

soal

Jumlah

subjek yang

masih salah

dalam

mengerjakan

Persentase

Memahami

bentuk

sistem

persamaan

linear dua

variabel

1 8 80% 1 3 30%

Menemuka

n

penyelesaia

n sistem

persamaan

linear dua

variabel

2 5 50% 2 6 60%

Membuat

model

matematika

dari

masalah

sehari-hari

yang

berkaitan

dengan

sistem

persamaan

linear dua

variabel

3 1 10% 3 2 20%

Menyelesai

kan model

matematika

dari

4 10 100% 4 5 50%

79PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

S1 S2 S3 S4 S6 S9 S10 S11 S13 S14

Diagram Batang Nilai Subjek pada Tes Diagnostik dan Tes

Remediasi

Test Diagnostik Test Remediasi

Submateri

Tes Diagnostik Tes Remedial

Nomor

soal

Jumlah

subjek yang

masih salah

dalam

mengerjakan

Persentase Nomor

soal

Jumlah

subjek yang

masih salah

dalam

mengerjakan

Persentase

masalah

sehari-hari

yang

berkaitan

dengan

sistem

persamaan

linear dua

variabel

Gambar 4.7 diagram nilai hasil tes diagnostik dan tes remedial

Dari tabel di atas, diketahui bahwa :

Soal nomor 1 diklasifikasikan pada submateri bentuk SPLDV dengan persentase

kesalahan sebesar 80% pada tes diagnostik dan 30% pada tes remedial. Pada submateri ini,

terjadi penurunan persentase kesalahan sebesar 50%, artinya pembelajaran remedial yang

80PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

diberikan cukup membantu dalam mengatasi kesulitan subjek pada submateri bentuk

SPLDV.

Soal nomor 2 diklasifikasikan pada submateri menemukan penyelesaian SPLDV dengan

persentase kesalahan sebesar 50% pada tes diagnostik dan 60% pada tes remedial. Pada

submateri ini, terjadi peningkatan persentase kesalahan sebesar 10%, artinya pembelajaran

remedial yang diberikan tidak berhasil dalam mengatasi kesulitan subjek padasubmateri

menemukan penyelesaian SPLDV.

Soal nomor 3 diklasifikasikan pada submateri membuat model matematika dari masalah

sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV dengan persentase kesalahan sebesar 10% pada

tes tdiagnostik dan 20% pada tes remedial. Pada submateri ini, terjadi peningkatan

persentase kesalahan sebesar 10%, artinya pembelajaran remedial yang diberikan tidak

berhasil dalam mengatasi kesulitan subjek pada submateri membuat model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV.

Soal nomor 4 diklasifikasikan pada submateri menyelesaikan model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV dengan persentase kesalahan sebesar

100% pada tes diagnostik dan 50% pada tes remedial. Pada submateri ini, terjadi penurunan

persentase kesalahan sebesar 50%, artinya pembelajaran remedial yang diberikan cukup

membantu dalam mengatasi kesulitan subjek pada submateri menyelesaikan model

matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV.

2. Keterbatasan Penelitian

a. Keterbatasan waktu penelitian dan kurangnya jam pertemuan di tengah pandemic Covid-19

menyebabkan kurang maksimalnya peneliti dalam melakukan penelitian. Beberapa

instrumen penelitian yang seharusnya mampu dilakukan secara langsung atau tatap muka

81PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

tidak bisa dilakukan, sehingga semua metode pengambilan data dilakukan secara online atau

daring.

b. Peneliti merasa siswa masih mengalami kesulitan-kesulitan di beberapa bagian materi

SPLDV sisi datar jika dilihat dari hasil tes akhir (tes remedial), namun peneliti tidak

menindaklanjuti untuk mendiagnosis dan mengatasi kesulitan tersebut karena waktu yang

tidak memungkinkan dilakukannya diagnosis dan remediasi ulang.

82PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan yang didapat dari penelitian

ini antara lain :

1. Kesulitan yang dialami subjek pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

(SPLDV) adalah :

a. Kesulitan dalam memahami konsep SPLDV

b. Kesulitan menentukan penyelesaian SPLDV

c. Kesulitan dalam membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV

d. Kesulitan dalam membuat model dan menyelesaikan model matematika dari

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV

2. Faktor-faktor yang menyebabkan subjek mengalami kesulitan belajar adalah :

a. Faktor internal

1) Subjek tidak begitu menyukai pelajaran matematika, terutama pada materi

matematika tentang SPLDV

2) Subjek tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran

3) Sikap dan kebiasaan yang salah dalam mempelajari bahan ajar

4) Kurangnya pendalaman materi, serta kurangnya ketelitian dalam

mengerjakan

b. Faktor eksternal

1) Kurangnya jam pertemuan pelajaran

83PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

2) Karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga subjek mengalami kesulitan

seperti sinyal yang tidak memadai, kehabisan paket data, dan belum

memiliki ponsel sendiri

3. Pembelajaran remedial yang diberikan terhadap subjek dilakukan dengan

mengunakan metode penemuan terbimbing, tanya jawab, serta latihan soal dan

dengan menggunakan power point. Di dalam menjelaskan materi dengan

menggunakan power point. Latihan soal yang diberikan kepada subjek, dibuat

dalam bentuk soal cerita yang mencakup konsep SPLDV, metode penyelesaian

SPLDV, dan model matematika dari SPLDV, hal ini dilakukan untuk

mempersiapkan subjek dalam mengikuti tes remedial. Pembelajaran remedial yang

dilakukan cukup berhasil dalam mengatasi kesulitan belajar subjek khususnya pada

submateri tentang memahami bentuk SPLDV, dan menyelesaikan model

matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV, hal ini

ditandai dengan menurunnya persentase subjek menjawab salah pada tes akhir

remedial jika dibandingkan dengan persentase subjek menjawab salah pada tes

diagnostik.

B. Saran

1. Bagi Guru

Guru harus mampu membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran, dan

harus mampu menciptakan suasana kelas ataupun pembelajaran yang

menyenangkan agar siswa merasa senang dalam mengikuti pelajaran, apalagi di

tengah pandemic Covid-19 yang membuat beberapa siswa tidak semangat dalam

mengikuti pembelajaran.

2. Bagi Siswa

84PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

a. Siswa harus tetap semangat belajar dan harus aktif dalam mengikuti PJJ, jika

belum jelas mengenai materi yang disampaikan oleh guru, siswa harus berani

untuk bertanya.

b. Siswa lebih sering mengerjakan latihan-latihan soal agar terbiasa mengahadapi

berbagai macam variasi soal

85PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu H dan Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ananda, Rio Pradipta, dkk. Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII SMPN 7 Mataram Dalam

Menyelesaikan Soal Garis dan Sudut Tahun Pelajaran 2018/2019.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurruhman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Baharuddin dan Wahyuni. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Dalyono, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Direktorat Tenaga Kependidikan . 2008 . Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian

Pendidikan. Jakarta : PMPTK.

Entang. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Jakarta: Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (P2LPTK).

Hamalik, Oemar. 2013. Penelitian Pendidikan Matematika. Jakarta: Bumi Aksara.

Hariati, Sri. 1992. Pengajaran Remedial. Yogyakarta: PT. Mitra Gama Widya.

Ischak dan Warji. 1987. Program Remedial dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Liberty.

Khairul, Jalil. 2016. Remediasi dalam Kegiatan Pembelajaran. Diakses tanggal 1 Februari

2021 dari: http://www.secercah.web.id/2016/10/remedia si-dalam kegiatan-

pembelajaran.html

Partowisastro, Koestoer dan A. Hadisupato. 1984. Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar.

Jakarta: Erlangga.

86PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Putra, Dewa Putu W dan Veronika Fitri R. 2019. Aljabar Linear Elementer. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Purnomo, Yoppy Wahyu. 2011. Keefektifan Model Penemuan Terbimbing dan Cooperative

Learning pada Pembelajaran Matematika [Online]. Tersedia:

https://journal.uny.ac.id/index.php/jk/article/view/503/365

Rohaeti, Euis Eti, dkk. 2019. Pembelajaran Inovatif Matematika Bernuansa Pendidikan Nilai dan

Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Subrata, Marika dan Munzayanah. 1992. Remedial Teaching. Surakarta: Bumi Aksara.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawalli Pers.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: alfabeta, CV.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ulifa, S. N. 2014. Hasil Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada

Materi Relasi. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, ISSN: 233.

87PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

LAMPIRAN

88PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian

89PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 1.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah

90PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 3.1 Instrumen Observasi

INSTRUMEN OBSERVASI GURU

Kelas :

Jumlah siswa :

Pokok materi :

Hari tanggal :

Petunjuk :

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan proses belajar mengajar

2. Berikan penjelasan sesuai keadaan yang anda cermati!

No Kegiatan yang diamati Penjelasan Kegiatan yang Telah Diamati

Pertemuan

Ke-

1

Cara guru membuka

pelajaran

2

Cara guru memotivasi

siswa

3

Penyampaian apresepsi

mengenai SPLDV

4

Penjelasan guru mengenai

konsep SPLDV

91PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No Kegiatan yang diamati Penjelasan Kegiatan yang Telah Diamati

Pertemuan

Ke-

5

Penjelasan guru tentang

metode penyelesaian

SPLDV

6

Memberikan contoh soal

terkait materi SPLDV

7

Menggunakan LKPD

dalam mengajar SPLDV

8

Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya mengenai materi

SPLDV

9

Menjawab pertanyaan

siswa yang kurang jelas

mengenai materi SPLDV

10

Memberikan kesimpulan

dan penguatan diakhir

pembelajaran

11

Cara guru menutup

pembelajaran

92PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

INSTRUMEN OBSERVASI SISWA

Kelas :

Jumlah siswa :

Pokok materi :

Hari tanggal :

Petunjuk :

1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan proses belajar mengajar

2. Berikan penjelasan sesuai keadaan yang anda cermati!

No

Kegiatan yang

diamati

Penjelasan Kegiatan yang Telah Diamati

Pertemuan

Ke-

1

Memperhatikan

penjelasan guru

mengenai konsep

SPLDV

2

Memperhatikan

penjelasan guru

mengenai metode

penyelesaian SPLDV

3

Memperhatikan

penjelasan guru

93PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No

Kegiatan yang

diamati

Penjelasan Kegiatan yang Telah Diamati

Pertemuan

Ke-

mengenai contoh soal

terkait materi SPLDV

4

Mengerjakan LKPD

yang diberikan oleh

guru mengenai materi

SPLDV

5

Berdiskusi dengan

teman mengenai materi

SPLDV

6

Membantu teman yang

mengalami kesulitan

94PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 3.2 Lembar Validasi Instrumen Observasi

95PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

96PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 3.3 Instrumen Tes Diagnostik

Instrumen Test Diagnostik

No

Kompetensi Dasar

(KD)

Materi

Pokok

Indikator

Jumlah

Soal

Butir

Soal

1

3.5 Menjelaskan

sistem persamaan

linear dua

variabel dan

penyelesaiannya

yang

dihubungkan

dengan masalah

kontekstual.

Sistem

Persamaan

Linear Dua

Variabel

3.5.1 Memahami bentuk

sistem persamaan

linear dua variabel.

1

1

3.5.2 Menemukan

penyelesaian

sistem persamaan

linear dua

variabel.

1

2

2

4.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

sistem persamaan

linear dua variabel.

4.5.1 Membuat model

matematika dari

masalah sehari-

hari yang

berkaitan dengan

sistem persamaan

linear dua variabel.

2

3, 4a

97PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

No

Kompetensi Dasar

(KD)

Materi

Pokok

Indikator

Jumlah

Soal

Butir

Soal

4.5.2 Menyelesaikan

model matematika

dari masalah

sehari-hari yang

berkaitan dengan

sistem persamaan

linear dua variabel.

1

4b

98PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Soal Test Diagnostik

Nama :

Kelas :

No Presensi :

1. Manakah di antara persamaan berikut yang merupakan persamaan linear dua variabel?

Jelaskan alasannya!

a. 4 + 2� = 8

b. 3� = 4 − 2�

c.

� −

�= 5

d. 8�� + 9 � = 18

e. � = 4� − 6

2. Penyelesaian dari sistem persamaan 2� + 3� = 12 dan 3� + 2� = 8 adalah � = � dan

� = �, tentukanlah nilai � + �!

3. Ani membeli 3 kg beras dan 2 kg jagung dengan harga Rp 27.500,00. Rani membeli 2 kg

dan 3 kg jagung pada toko yang sama dengan harga Rp 29.000,00. Tulislah sistem

persamaan linear dari masalah di atas!

4. Di sebuah bioskop, ada sebuah film animasi terbaru yang sedang diputar. Beberapa orang

dewasa dan anak-anak sedang mengantri membeli tiket. Shinta membeli 2 tiket dewasa dan

2 tiket anak-anak dengan membayar Rp 140.000,00. Doni membeli 1 tiket dewasa dan 3

tiket anak-anak dengan membayar Rp 130.000,00.

99PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

a. Tulislah sistem persamaan linear dari masalah di atas!

b. Dari soal no 4, jika Bu Laras membeli 3 tiket dewasa dan 5 tiket anak-anak, maka

berapa yang harus Bu Laras bayarkan?

100PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 3.4 Lembar Validasi Instrumen Tes Diagnostik

101PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

102PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 3.5 Instrumen Wawancara

Pedoman Wawancara

Siswa

NO Komponen Pertanyaan Pertanyaan

1 Untuk mengetahui proses belajar siswa

Bagaimana proses belajarmu di kelas?

Apa yang kamu peroleh dari proses

belajarmu tersebut?

2

Untuk mengetahui kesulitan belajar

yang dialami oleh siswa

Apa kesulitanmu dalam mempelajari

materi SPLDV? Jelaskan

Bagaimana usahamu mengatasi kesulitan

itu? Jelaskan

Apa kesulitan tersebut masih ada?

3

Untuk menganalisis kesalahan yang

dialami oleh siswa

Berdasarkan soal yang sudah kamu

kerjakan, menurut pendapatmu apakah ada

kesulitan?

(Lalu bertanya pada bagian soal yang siswa

mengalami kesulitan atau kesalahan dalam

pengerjaan)

103PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Guru

NO Komponen Pertanyaan Pertanyaan

1 Untuk mengetahui proses belajar siswa

Bagaimana proses mengajar materi sistem

persamaan linear dua variabel di kelas?

2

Untuk mengetahui kesulitan belajar

yang dialami oleh siswa

Bagaimana kesan ibu terhadap subjek?

3

Untuk menganalisis kesalahan yang

dialami oleh siswa

Bagaimana sikap subjek ketika belajar di kelas?

4

Menurut ibu, apa kesulitan subjek dalam

mempelajari materi sistem persamaan linear

dua variabel?

5

Menurut ibu, apa yang menyebabkan subjek

mengalami kesulitan dalam mempelajari materi

sistem persamaan linear dua variabel?

104PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 3.6 Lembar Validasi Instrumen Wawancara

105PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

106PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 3.7 Instrumen RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Marganingsih Muntilan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas /Semester : VIII/ Ganjil

Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Tahun Pelajaran : 2020/2021

Alokasi Waktu : 2x 30 menit

Pertemuan ke : 1

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar:

3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang dihubungkan

dengan masalah kontekstual.

4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

107PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

3.5.1 Memahami bentuk sistem persamaan linear dua variabel.

3.5.2 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.

4.5.1 Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua variabel.

4.5.2 Menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua variabel.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel, siswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan bentuk sistem persamaan linear dua variabel.

2. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.

3. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua variabel.

4. Menerapkan sistem persamaan linear dua variabel dalam masalah nyata (sehari-hari).

D. Materi Pembelajaran

1 Fakta

Pasar merupakan salah satu tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu,

dan biasanya pilihan barang yang dibeli oleh pembeli pun lebih dari satu. Pasar bisa

dikatakan sebagai salah satu contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan

sistem persamaan linear dua variabel.

2 Konsep

108PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

3 Prinsip

1 Metode Substitusi

Metode substitusi adalah metode atau cara menyelesaikan SPLDV dengan mengganti

salah satu peubah atau variabel.

2 Metode Eliminasi

Metode eliminasi adalah metode atau cara untuk menyelesaikan sistem persamaan linier

dua variabel dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan salah satu peubah

(variabel) dengan menyamakan koefisien dari persamaan tersebut.

3 Metode Gabungan (Subsitusi dan Eliminasi)

Metode campuran atau biasa disebut juga dengan metode gabungan, yaitu suatu cara

atau metode untuk menyelesaikan suatu persamaan linier dengan mengunakan dua

metode yaitu metode eliminasi dan substitusi secara bersamaan.

4 Metode Grafik

4 Prosedur

Menyelesaikan masalah nyata tentang sistem persamaan linear dua variabel.

E. Metode Pembelajaran

1. Metode : Tanya jawab dan diskusi

2. Model : Penemuan Terbimbing

3. Pendekatan : Saintifik

F. Media Pembelajaran

1. Laptop

��� + ��� = ��

��� + ��� = ��

109PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

2. Power Point

3. Bahan Tayang

G. Sumber Belajar

Buku Penunjang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Matematika, Kelas VIII, Kemendikbud,

Revisi Tahun 2017.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan

1. Berdoa sebelum mengawali

pelajaran

2. Mengecek kehadiran siswa dengan

memanggil nama siswa satu

persatu

3. Guru mengaitkan materi/kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik

dengan materi/kegiatan

pembelajaran sebelumnya dengan

menampilkan power point

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung

5 menit

Inti

5. Guru menyampaikan topik

pembelajaran yaitu Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel

dan memberi pengantar materi

6. Guru memberi beberapa contoh

yang termasuk SPLDV dan yang

50 menit

110PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

bukan, dan meminta siswa untuk

memahami

7. Guru memberi beberapa contoh

dari metode substitusi, eliminasi,

gabungan, dan grafik

8. Guru memberi beberapa

pertanyaan untuk siswa menjawab

9. Guru menanyakan kepada siswa

bagian yang siswa belum paham

10. Guru memberi penguatan kepada

siswa tentang materi SPLDV

Penutup

11. Guru mengarahkan siswa untuk

membuat kesimpulan pembelajaran

12. Guru memberikan link google

form untuk test akhir (test

remediasi)

13. Guru mengakhiri kegiatan

pembelajaran dan menginfokan

materi pertemuan selanjutnya

5 menit

12 Desember 2020

Mengetahui :

Kepala SMP Guru Mata Pelajaran

NIP NIP

111PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Latihan Soal

1. Tika dan Damar pergi ke sebuah toko buku untuk membeli alat tulis. Sesampainya di toko

buku, Tika membeli 2 pensil dan 3 buku dengan membayar Rp 9.000,00, sedangkan Damar

membeli 1 pensil dan 2 buku dengan membayar Rp 5.500,00. Berapa harga 1 pensil dan 1

buku?

2. Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp 17.000,00 dari 3 buah mobil dan 5 buah

motor, sedangkan dari 4 buah mobil dan 2 buah motor ia mendapat uang Rp 18.000,00.

Jika terdapat 20 mobil dan 30 motor, banyak uang parkir yang diperoleh adalah …

… � + ⋯ � = 9000

… � + ⋯ � = 5500

Pensil dimisalkan dengan variabel x

Buku dimisalkan dengan variabel y

112PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 3.8 Lembar Validasi Instrumen RPP

113PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

114PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

115PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 3.9 Instrumen Tes Remediasi

Instrumen Tes Remediasi

No

Kompetensi Dasar

(KD)

Materi

Pokok

Indikator

Jumlah

Soal

Butir

Soal

1

3.6 Menjelaskan

sistem persamaan

linear dua

variabel dan

penyelesaiannya

yang

dihubungkan

dengan masalah

kontekstual.

Sistem

Persamaan

Linear Dua

Variabel

4.5.1 Memahami bentuk

sistem persamaan

linear dua variabel.

1

1

4.5.2 Menentukan

penyelesaian

sistem persamaan

linear dua

variabel.

1

2

2

4.6 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

sistem persamaan

linear dua variabel.

4.5.3 Membuat model

matematika dari

masalah sehari-

hari yang

berkaitan dengan

sistem persamaan

linear dua variabel.

2

3, 4a

116PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

4.5.4 Menyelesaikan

model matematika

dari masalah

sehari-hari yang

berkaitan dengan

sistem persamaan

linear dua variabel.

1

4b

117PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Soal Tes Remediasi

Nama :

Kelas :

No Presensi :

5. Manakah di antara persamaan berikut yang merupakan persamaan linear dua variabel?

Jelaskan alasannya!

f. 5� = 8 − 4�

g. "#

� −

$

�= 15

h. 9 + 2� = 3

i. � = 5� − 1

j. 6�� + 3% = 24

6. Penyelesaian dari sistem persamaan 2� + 5� = 16 dan 3� − 5� = −1 adalah � = � dan

� = �, tentukanlah nilai � + �!

7. Ika membayar Rp 100.000,00 untuk 2 ikat bunga mawar dan 3 ikat bunga lily. Rahma

membayar membayar Rp 90.000,00 untuk 1 ikat bunga mawar dan 4 ikat bunga lily.

Tulislah sistem persamaan linear dari masalah di atas!

8. Marlina membeli dua gelas susu dan dua donat dengan total harga Rp 66.000,00.

Sedangkan Yuli membeli empat gelas susu dan tiga donat dengan total harga Rp

117.000,00.

118PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

c. Tulislah sistem persamaan linear dari masalah di atas!

d. Jika Amir akan membeli 1 gelas susu dan 5 donat, maka berapa yang harus Amir

bayar?

119PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 3.10 Lembar Validasi Instrumen Tes Remediasi

120PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

121PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 4.1 Hasil Observasi

122PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

123PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

124PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

125PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 4.2 Hasil Tes Diagnostik

S1

126PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S2

127PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S3

No.1

No. 2

No.3

128PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S4

129PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S5

130PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

131PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S6

132PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S7

133PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

134PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S8

135PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S9

136PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

137PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S10

138PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S11

139PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S12

140PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

141PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S13

142PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S14

143PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

144PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S15

145PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

146PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 4.3 Hasil Wawancara

TRANSKRIP WAWANCARA SUBJEK 1

Keterangan :

P: Peneliti

S: Subjek

P: “Bagaimana proses belajarmu di kelas?”

S: “Saya mengalami kesulitan karena sinyal di rumah saya sulit”

P: “Dalam pembelajaran, kamu suka mengalami kesulitan tidak? Khususnya di materi SPLDV”

S: “Ya saya mengalami kesulitan, khususnya dalam memahami konsep-konsepnya. Saya juga

tidak begitu menyukai matematika”

P: “Bagaimana usahamu untuk mengatasi kesulitanmu?”

S: “Saya sering mencari di internet caranya”

P: “Pernah bertanya kepada bu Kristin tidak jika mengalami kesulitan?”

S: “Tidak pernah, saya malu”

P: “Dari kamu mencari di internet, kesulitanmu teratasi tidak?”

S: “Sering kali tidak kak, dan saya lebih sering mencari jawabannya bukan caranya”

P: “Pada saat mengerjakan soal tes diagnostik, apakah ada kesulitan? Pada bagian mana kamu

mengalami kesulitan?”

147PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S: “Saya mengalami kesulitan hampir secara keseluruhan. Karena saya tidak paham bagaimana

konsepnya dan cara menyelesaikannya”

P: “Oke kalua begitu, terima kasih atas waktunya”

S: “Ya sama-sama kak”

148PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

TRANSKRIP WAWANCARA SUBJEK 4

Keterangan :

P: Peneliti

S: Subjek

P: “Bagaimana proses belajarmu di kelas?”

S: “Saya mengalami kesulitan karena sinyal di rumah saya susah, dan saya suka telat masuk google

meetnya”

P: “Dalam pembelajaran, kamu suka mengalami kesulitan tidak? Khususnya di materi SPLDV”

S: “Ya saya mengalami kesulitan, khususnya dalam memahami konsep-konsepnya. Saya juga

susah mencari jawabannya”

P: “Bagaimana usahamu untuk mengatasi kesulitanmu?”

S: “Saya suka mencari di internet caranya, dan bertanya kepada kakak”

P: “Pernah bertanya kepada bu Kristin tidak jika mengalami kesulitan?”

S: “Tidak pernah, saya sungkan”

P: “Dari kamu mencari di internet dan bertanya kepada kakak, kesulitanmu masih ada atau tidak?”

S: “Masih kak”

P: “Pada saat mengerjakan soal tes diagnostik, apakah ada kesulitan? Pada bagian mana kamu

mengalami kesulitan?”

149PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S: “Saya mengalami kesulitan hampir secara keseluruhan. Karena saya tidak paham bagaimana

konsepnya dan cara menyelesaikannya apalagi pakai cara-caranya itu”

P: “Oke kalua begitu, terima kasih atas waktunya”

S: “Ya sama-sama kak”

150PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

TRANSKRIP WAWANCARA SUBJEK 10

Keterangan :

P: Peneliti

S: Subjek

P: “Bagaimana proses belajarmu di kelas?”

S: “Saya mengalami kesulitan karena sinyal di rumah saya sulit”

P: “Dalam pembelajaran, kamu suka mengalami kesulitan tidak? Khususnya di materi SPLDV”

S: “Ya saya mengalami kesulitan dan hp saya barengan dengan mama”

P: “Bagaimana usahamu untuk mengatasi kesulitanmu?”

S: “Saya sering mencari di internet caranya”

P: “Pernah bertanya kepada bu Kristin tidak jika mengalami kesulitan?”

S: “Tidak pernah kak”

P: “Dari kamu mencari di internet, kesulitanmu teratasi tidak?”

S: “Sering kali tidak kak, dan saya lebih sering mencari jawabannya bukan caranya”

P: “Pada saat mengerjakan soal tes diagnostik, apakah ada kesulitan? Pada bagian mana kamu

mengalami kesulitan?”

S: “Saya mengalami kesulitan hampir secara keseluruhan. Karena saya tidak paham bagaimana

konsepnya dan saya tidak suka matematika kak”

151PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

P: “Oke kalua begitu, terima kasih atas waktunya”

S: “Ya sama-sama kak”

152PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 4.4 Hasil Tes Remedial

S1

153PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

154PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S2

155PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

156PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S3

157PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S4

158PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S6

159PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S9

160PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

161PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S10

162PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

163PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S11

164PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S13

165PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

166PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

S14

167PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

168PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

Lampiran 4.5 Foto-foto Kegiatan Diagnosis dan Remediasi

169PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

170PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS …

171PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI