Diagnosis Kesulitan Belajar Dan Remidial Pembelajaran (1)

7/13/2019 Diagnosis Kesulitan Belajar Dan Remidial Pembelajaran (1)

1/26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Siswa merupakan bagian integral dari sistem pendidikan.

Keberadaannya dijadikan parameter keberhasilan suatu sistem pendidikan.

Semakin baik kualitas siswa, berarti semakin baik pula sistem pendidikan

.pyang ada. Oleh karena itu, perlu adanya komitmen serta upaya untuk

meningkatkan kualitas siswa, sebagai cerminan dari kualitas pendidikan

itu sendiri.

Untuk melahirkan siswa yang berkualitas, perlu adanya effortyang

lebih mendalam terutama di kalangan praktisi pendidikan. Metoda yang

variatif dan kompetitif dalam sistem pendidikan mutlak dilakukan.

Sehingga diharapkan keberadaan pendidikan sebagai pencetakpencetak

S!M masa depan, dapat berfungsi dengan baik dan mampu menjawab

tantangan masa depan. Oleh karenanya pendidikan tinggi mempunyai

peran penting dalam pengembangan pengetahuan dan ketrampilan

generasi muda secara optimal dan berkelanjutan di masa mendatang.

"kan tetapi dalam keadaanya di lapangan, masih banyak

ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya. Oleh karena

itu upaya dan tindak lanjut untuk mengatasinya amat sangat dibutuhkan.

"dapun salah satu upaya yang ditawarkan adalah melalui bimbingankonseling berupa pengajaran remedial yang ditujukan bagi penyembuhan

siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya.

Melalui pengajaran remedial ini diharapkan setiap siswa akan

mencapai hasil yang maksimal dalam belajarnya. !engan pendekatan yang

dilakukan secara intensive melalui pengajaran remedial ini ditujukan agar

kemampuan masingmasing siswa dapat dikembangkan sesuai dengan

potensi yang dimilki oleh setiap pribadinya.


2/26

B. Rumusan Masalah

#erdasarkan pemaparan yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik

beberapa rumusan masalah sebagai berikut.

$. "pa pengertian dari pengajaran remedial%

&. #agaimana prosedur yang ada di dalam pengajaran remedial dengan

beberapa asumsi yang yang mendasarinya%

'. #agaimana cara pendekatan dan strategi yang ada di dalam

pengajaran remedial%

C. Tujuan Penulisan

"dapun untuk tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah(

$. Mengetahui secara jelas pengertian mengenai pengajaran remedial.

&. !apat menjelaskan bagaimana prosedur yang ada di dalam pengajaran

remedial dengan beberapa asumsi yang yang mendasarinya.

'. Mengetahui dan memahami cara pendekatan dan strategi yang ada di

dalam pengajaran remedial.

D. Manfaat Penulisan

Melalui penulisan makalah ini, tim penyusun mengupayakan agar tulisan ini

dapat bermanfaat untuk(

4


3/26

a. )enulisan makalah ini diharapkan dapat memberi sumbangan

wawasan mengenai apa latar belakang kesulitan belajar yang dialami

oleh siswa dan upaya untuk menyembuhkannya yakni melalui

pengajaran remedial.

b. )enulisan makalah ini diupayakan dapat menjadi bahan kajian dari

para pemerhati pendidikan, guru, maupun tenaga kependidikan

lainnya dalam memahami kesulitan belajar siswanya.

c. Melalui penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi tambahan

pustaka dan sebagai kerangka pembanding bagi penulisanpenulisan

berikutnya yang kajiannya mengenai bagaimana pengajaran remedial

sebagai upaya dalam mengatasi kesulitan belajara yang dialami oleh

siswa.


4/26

BAB II

A!IAN PU"TAA

A. Prinsi#$Prinsi# Dasar Pengajaran Reme%ial &Remedial Teaching'

1. Pengertian Pengajaran Remedial

Selaku pendidik, seyogyanya guru, terutama guru bidang studi pun mesti

mengetahui berbagai pendekatan dalam mengatasi berbagai kasus kesulitan

belajarmengajar yang dialami oleh siswa dalam penyelenggaraan proses belajar

mengajar. Salah satu pendekatan yang diharapkan secara minimal atau setidaknya

mengenal hal tersebut adalah yang dinamakan pendekatan pembelajaran remedial

*remedial teaching+.

Secara esensial, )roses )engajaran emedial *))+ pada hakikatnya

serupa dengan )roses #elajar Mengajar *)#M+ biasa. )erbedaannya terutama

terletak pada dua masalah berikut ini.

a. -ujuannya lebih diarahkan kepada peningkatan *Improvement+

prestasi *baik kualifikasi maupun kuantitatif+ dari prestasi yang telah

atau mungkin optimal dapat dicapai kalau menggunakan )#M biasa

sehingga sekurangkurangnya dapat memenuhi kriteria minimal yang

dapat diterima *minimum acceptable performance+, dan atau

4


5/26

peningkatan kemampuan penyesuaian kembali *readjustment+, baik

terhadap dirinya maupun lingkungannya.

b. Strategi pendekatan *termasuk pula metodejenis tugas dan

sebagainya+ lebih menekankan penyesuaian terhadap keragaman

kondisi objektif *kapasitas umumkhusus, motivasiminatn-

Achaspirasi, penguasaan pengetahuanketerampilan prasyarat,

sikapkebiasaan, kematangankesiapan, dan sebagainya+ yang dapat

dipandang sebagai remodulasi atau modifikasi *repetisi, akselerasi,

pengayaan, substitusialternative+ dari )#M yang biasa

*konvensionalklasikal+. *Makmun, &//0('1'+.

2adi berdasarkan penjelasan di atas, pengajaran remedial dapat

didefinisikan sebagai upaya guru *dengantanpa bantuankerja sama dengan

ahlipihak lain+ untuk menciptakan situasi *kembalibaruberbeda dari yang biasa+

yang memungkinkan individu atau kelompok siswa *dengan karakteristik+ tertentulebih mampu mengembanngkan dirinya *meningkatkan prestasi, penyesuaian

kembali+ seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan

minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang berencana,

terorganisasi dan terkontrol dengan lebih memperhatikan taraf kesesuaiannya

terhadap keregaman kondisi objektif individu dan atau kelompok siswa yang

bersangkutan serta daya dukung sarana dan lingkungannya. *Makmun, &//0('1'+.

2. Prosedur Pengajaran Remedial dengan Beberapa Asumsi yang

Mendasarinya

Menurut Makmun *&//0( '1'+ pengajaran remedial merupakan salah satu

tahapan kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan, dan

merupakan rangkaian kegiatan lanjutan logis dan usaha diagnosa kesulitan belajar.

"dapun prosedur pengajaran remedial adalah sebagai berikut


6/26

a. Menelaah kembali kasus dengan melaksanakannya

Menurut Makmun *&//0( '13+ dalam pengajaran remedial, langkah

ini merupakan tahapan paling fundamental karena merupakan landasan

pangkal tolak langkahlangkah berikutnya. Sasaran pokok langkah ini

adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas *definit)mengenai

karakteristik kasus berikut permasalahannya untuk memperoleh gambaran

yang lebih definitfasilitas alternatif tindakan remedial yang

direkomendasikan, sesuai dengan sasaran pokok tersebut maka kegiatan di

dalam langkah ini difokuskan kepada suatu analisis rasional atas hasil

diagnosis yang telah dilakukan atau rekomendasi dari pihak lain *guru,

petugas #) dan sebagainya+. "nalisis ini merupakan kegiatan pengecekan

kembali terhadap(

$+ Kebenaran dan kelengkapan data informasi yang mendukung

pernyataan atau penjelasan tentang karakteristik kasus serta

permasalahannya.

&+ elevansi antara tafsiran dan kesimpulan yang dibuat dengan

data pendukungnya serta konsistensinya antara berbagai data

satu sama lain.

'+ Ketepatan prakiraan berdasarkan hasil diagnosis yang

didukung oleh data yang relevan.

1+ 4isibilitas dari setiap alternatif pengajaran remedial yang

direkomendasikan.

b. Menentukan alternatif pilihan tindakan

Makmun *&//0( '15+ mengemukakan bahwa langkah ini merupakan

lanjutan dari hasil pengkajian yang dilakukan pada langkah pertama

itu akan diperoleh kesimpulan mengenai dua hal pokok penting

yaitu(

4


7/26

1) Karakteristik khusus yang akan ditangani secara umum, dapat

dikategorikan pada salah satu dari tiga kemungkinan, yaitu:

a+ Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan hanya

memiliki kesulitan dalam menemukan dan

mengembangkan pola strategi metode teknik belajar

yang sesuai, efektif, dan efisien.

b+ Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan disamping

memiliki kesulitan dalam mengembangkan dalam

menemukan dan mengembangkan pola strategi

metode teknik belajar yang sesuai, efektif, dan efisien

itu, juga dihadapkan pada hambatan potensial psokologis

*egoemosional, potensialfungsional, sosialpsikologis+

dalam penyesuaian dengan dirinya dan lingkungan.

c+ Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan telah

memiliki kecenderungan ke arah kemampuan

menemukan dan mengembangkan polapola strategi

metode teknik belajar yang sesuai, efektif, dan efisien,

namun terhambat oleh kondisi egoemosional, potensial

fungsional, sosialpsikologis, dan faktor instrumental

environmental lainnya.

) Alternatif pemecahannya lebih strategis jika:

Makmun *&//0( '3/+ mengatakan alternatif pemecahan

lebih strategis jika(

a+ 6angsung ke langkah keempat *pelaksanaan

pengajaran remedial+. Misalnya jika kasusnya

termasuk kategori pertama atau.

b+ 7arus menempuh dahulu langkah ketiga *layanan

konseling psikoterapi+ sebelum lanjut ke langkah

keempat *pelaksanaan pengajaran remedial+


8/26

apabila misalnya kasus termasuk kateegori kedua

*pilihan alternatif tindakan+ atau ketiga.

2adi, sasaran pokok kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini

adalah membuat suatu keputusan pilihan alternatif mana yang harus

ditempuh berdasarkan pertimbangan rasional yang cermat *Makmun,

&//0( '3/+. !alam proses pengambilan keputusan ini ada beberapa

prinsip prinsip sebagai berikut(

*$+!fektifitas, dalam artian lebih mampu untuk mencapaitujuan pengajaran remedial yang diharapkan.

*&+ !fisiensi, dalam arti lebih memerlukan usaha dan

pengorbanan serta fasilitas seminimal mungkin dengan

hasil yang diharapkan semaksimal mungkin.

*'+ Keserasian, dalam arti keseuaian dengan8

*a+ jenis karakteristik, intensitas, dan latar belakang

permasalannya, jumlah, jenis, dan sifat kepribadian

khusus

*b+ tingkat penguasaaan teori, kemahiran praktek, dan

sifat kepribadian guru yang akan menanganinya,

*c+ kesediaan daya dukung fasilitas teknik yang

diperlukan

*d+ kesediaan daya dukung sarana penunjang

lingkungan yang diperlukan

*e+ waktu dan kesempatan yang tersedia pada pihak

pihak yang bersangkutan.

4


9/26

c. ayanan bimbingan dan konseling !Psikoterapi"

!itinjau dari kerangka keseluruhan prosedur pengajaran remedial,

langkah ini lebih bersifat pilihan bersyarat. Kasus tipe kedua dan ketiga

kecil kemungkinan untuk langsung kepada langkah keempat tanpa lebih

dahulu menempuh langkah ketiga ini yang merupakan prakondisinya.

Sasaran pokok yang hendak dicapai dalam layanan ini adalah terciptanya

kesehatan mental kasus, dalam arti ia terbebas dari hambatan dan

ketegangan batin, untuk kemudian siap sedia kembali melakukan kegiatan

belajar secara wajar dan realistis *Makmun, &//0( '3$+.

Makmun *&//0( '3$+ mengemukakan bahwa pada batasbatas

tertentu langkah langkah ini dapat ditangani oleh guru, namun mungkin

diperlukan bantuan dan kerjasama dengan pihak pihak lain yang lebih ahli

*petugas #K, wali kelas, psikolog, dokter, dan sebagainya+. !iantara

sekian banyak masalah yang masih dapat ditangani oleh guru pada

umumnya antara lain(

1) Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kurangnya

minat dan motivasi belajar, cara untuk mengatasinya menurut

"akmun #$ood%orth dan "ar&uis, 1'(: **1-**+), antara

lain:

a+ 9iptakan situasi kompetitif sesama siswa yang sehat,

b+ 7indari saran dan pernyataan negatif yang dapat

mlemahkan motivasi belajar siswa,

c+ #erikan dorongan pada siswa dengan memberikan

informasi yang telah dicapainya dari waktu ke waktu,

d+ #erikan kesempatan pada siswa untuk mendiskusikan

aspirasinya secara rasional,


10/26

e+ #erikan pujian pada siswa agar dia bersemangat,

f+ #erikan sanksi atau hukuman atas kelalaian dengan bijak

dan adil,

g+ -unjukkan manfaat dari pelajaran bagi siswa baik untuk

saat ini maupun nanti.

) Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang sikap negatif

terhadap guru, pelajaran, dan situasi belajar ara untuk

mengatasinya antara lain:

a+ Kembangkan keakraban dan kehangatan hubungan

antara guru dengan murid dan murid dengan murid,

b+ 9iptakan iklim sosial yang sehat dalam kelas,

c+ #erikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman

yang memuaskan dan menyenangkan bagi siswa dalam

belajar, meskipun dengan prestasi yang minim.

*) Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kebiasaan

belajar yang salah, cara untuk mengatasinya antara lain:

a+ -unjukkan akibat dari kebiasaan buruknya terhadap

prestasi belajar dan kehidupan sosial

b+ #erikan kesempatan masa transisi untuk berlatih dengan

pola kebiasaan baru dan meninggalkan kebiasaan lama

yang salah.

.) Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang ketidakserasian

antara kondisi objektif instrumental input dengan lingkungan,

cara untuk mengatasinya antara lain:

4


11/26

a+ #imbingan informasi dalam programbidang studi,

bahansumber, strategmetodeteknik belajar rasional,

b+ !iskusi atau kerja kelompok,

c+ )royek kegiatan bersama di kelas, karyawisata, dan

sebagainya.

Sebagai indikator atas keberhasilan layanan bantuan sementara

ini, maka menurut obinson dalam *Makmun, &//0('3'+, antara

lain menyarankan indikatornya(

*$+ menunjukkan minat untuk mencari pemecahan masalah yang

dihadapinya,

*&+ bersedia untuk bekerja sama dengan pihak lain *guru, #K,

dsb.+ untuk membantu memecahkan masalahnya,

*'+ mulai bersikap terbuka,

*1+ mulai tampak kemampuan menyadari masalahnya secara

realitas,

*3+ mulai tampak kemampuan untuk memilah, menimbang,

mengembangkan, dan memilih alternatif pemecahan

masalahnya,

*:+ menunjukkan kesediaan dan kesanggupan untuk melakukan

alternatif tindakan lebih lanjut yang dipilihnya.

d. Melaksanakan pengajaran remedial

Setelah langkah ketiga ditempuh, maka langkah keempat

dianggap tepat yaitu pelaksanaan pengajaran remedial. Seperti yang


12/26

telah dijelaskan, sasaran pokok dari setiap pengajaran remedial ini

adalah tercapainya prestasi dan kemampuan penyesuaian diri sesuai

dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Sedangkan strategi dan

teknik pelaksaan pengajaran remedial seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya *Makmun, &//0( '31+.

e. Mengadakan pengukuran prestasi belajar

Setelah pengajaran remedial dilakukan, seharusnya dilihat ada

tidaknya perubahan pada diri siswa. Oleh karena itu perlu dilakukan

pengukuran kembali, hasil pengukuran ini diharapkan memberikan

informasi terhadap perkembangan siswa, baik kuantitif maupun

kualitatif. "dapun cara yang digunakan sebaiknya sama dengan

post-test atau tes sumatif dari proses belajar mengajar *Makmun,

&//0('31+.

f. Mengadakan re#e$aluasi dan re#diagnostik

7asil dari pengukuran tersebut hendaknya perlu

dipertimbangkan lagi dengan menggunakan cara dan kriteria untuk

proses belajar mengajar utama. 7asil dari pertimbangan ini akan

melahirkan tiga simpulan, yaitu(

$+ Kasus menunjukkan peningkatan prestasi dan penyesuaian diri

dalam mencapai keberhasilan yang diharapkan.

&+ Kasus menunjukkan peningkatan prestasi dan penyesuaian diri,

namun belum sepenuhnya mencapai keberhasilan yang

diharapkan.

'+ Kasus belum menunjukkan perubahan yang berarti.

4


13/26

ekomendasi yang seharusnya dikemukakan sebagai tindak

lanjut hasil kesimpulan di atas sudah tentu hendaknya menunjukkan

tiga kemungkinan pula, yaitu(

$+ Kasus *a+ dapat dinyatakan terminal dan diperbolehkan

melanjutkan program proses belajar mengajar utama tahap

berikutnya

&+ Kasus *b+ seyogianya diberikan program khusus yang

ditujukan pada pengayaan dan peningkatan prestasinya

'+ Kasus *c+ sebaiknya dilakukan rediagnosis, sehingga

diketemukan letak kelemahannya pengajaran remedial tersebut

g. Remedial pengayaan atau pengukuran !tambahan"

Menurut Makmun *&//0( '33+ langkah ini bersifat

kondisional, sasaran pokok langkah ini adalah agar hasil remedial itu

lebih sempurna dengan diadakan pengayaan *enrichment+ dan

pengukuhan *reinforcement+. #erbagai bentuk cara dan instrument

dapat digunakan, misalnya dengan penguasaan untuk pemecahan

soal tertentu, pengajaran proyek kecil tertentu, dsb. 7asilnya harus

dilaporkan kembali pada guru untuk dinilai seperlunya sebelum

selesai atau diperkenankan melanjutkan ke program proses belajar

mengajar selanjutnya.

%. &trategi dan Pendekatan Pengajaran Remedial

Sasaran akhir pengajaran remedial adalah sama dengan pengajaran

pada umumnya, yaitu membantu murid dalam batasbatas normalitas

tertentu agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin sehingga

dapat mencapai tingkat penguasaan tertentu, sekurangkurangnya sesuai


14/26

dengan batas kriteria keberhasilan yang dapat diterima #minimum

acceptable, performance) Mengingat secara empirik sasaran strategis itu

tidak selamanya dapat dicapai dengan pendekatan sistem pengajaran

konvensional, maka perlu dicari juga pendekatan strategi lainnya

*Makmun, &//0( '30+..

!alam konteks konsep dasar diagnosa dan pengajaran remedial,

Makmun *oss dan Stanley, $53:( ''&'13+ menjelaskan tindakan

strategis itu seyogyanya dilakukan secara kuratif dan preventif, dan oleh

!inkmeyar dan 9aldwell *dalam bukunya developmental counseling,

$50/+ ditambahkan bahwa hal itu dapat pula dilakukan dengan upaya yang

bersifat pengembangan.

!ari pendapatpendapat tersebut di atas, dapat diambilkan

kesimpulan bahwa strategi dan pendekatan pengajaran remedial

diklasifikasikan menjadi tiga yaitu(

a. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat kuratif

Strategi ini dilakukan setelah program )#M selesai dilaksanakan.

!imana sasaran pokok dari pendekatan ini adalah siswa yang

prestasinya jauh di bawah kriteria keberhasilan minimal dan siswa

yang masih kurang atau bahkan telah tinggi prestasinya dari ukuran

kriteria keberhasilan minimal *Makmun, &//0( '3;+. Secara singkat

strategi pendekatan penganyaan kuratif ini bisa dibagi menjadi tiga,

yakni(

$+ pengulangan *repetation+, dapat dilakukan setiap akhir jam

pertemuan, akhir unit pelajaran atau setiap pokok bahasan.

&+ )engayaan dan pengukuhan *enrichment dan reinforcement),

6ayanan pengayaan dapat ditujukan kepada peserta didik yang

mempunyai kelemahan ringan dan secara akademik mungkin

peserta didik tersebut cerdas. !apat dilakukan dengan

4


15/26

memberikan pekerjaan rumah atau pekerjaan di kelas pada saat

pelajaran berlangsung


16/26

'+. )ercepatan *acceleration+

6ayanan percepatan ini diberikan kepada peserta didik yang

berbakat namun menunjukkan kesulitan psikososial.

b. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat

preventif.

Makmun *&//0( ':&+ mengatakan bahwa pendekatan

preventif ditujukan kepada siswa tertentu yang berdasarkan data

atau informasi yang ada dapat diantisipasikan atau diprediksikan,

atau sepatutnya dapat diduga akan mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan suatu program studi tertentu yang akan

ditempuhnya.

Secara singkat


17/26

c. Strategi dan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat

pengembangan.

Sasaran pokok dari strategi pendekatan ini ialah agar siswa dapat

segera mengatasi hambatanhambatan atau kesulitankesulitan

yang mungkin dialaminya selama mengikuti kegiatan K#M

*Makmun, &//0( '::+. Merupakan teknik pendekatan pengajaran

yang bersifat diagnostik yang dilakukan dalam proses belajar

mengajar. Sasaran pokok dari strategi pendekatan ini ialah agar

siswa dapat segera mengatasi hambatanhambatan atau kesulitan

kesulitan yang mungkin dialaminya selama melaksanakan kegiatan

)#M. !engan diberikan bantuan segera #immediate treatment) dari

saat ke saat selama berlangsungnya )#M, pada akhirnya siswa

diharapkan akan dapat menyelesaikan program secara tuntas sesuai

dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. *Makmun, &//0('::+

(. E)aluasi #engajaran reme%ial

Sebelumnya telah dijelaskan mengenai tiga strategi maupun teknik yang

dipergunakan dalam pengajaran remedial. 7al tersebut adalah secara teoritis dan

tiaptiap orang belum tentu akan cocok dengan salah satu strategi tersebut. Maka

peran guru adalah penting untuk menentukan strategi maupun teknik yang dipakai

untuk pelaksanaan pengajaran remedial ini. !isini perlulah diadakan suatu

evaluasi dengan menggunakan perangkat kriteria atau tolak ukur sebagai

pegangan. )rangkat tersebut berfungsi sebagai alat pengumpul informasi untuk

mengukur dan menampilkan gambaran sejauhmana objek evaluasi tersebut

menunjukkan perkembangannya untuk memadai atau tidaknya dengan kriteria

yang telah ditetapkan.

Sebenarnya kriteria pemenuhan pengajaran remedial ini berorientasi pada

tiga prinsip seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yakni, keserasian

*appropriate-ness+, keefektifan *effectiveness+, dan kelancaran *efficiency+. Secara

tentatif dapat diformulasikan bahwa suatu model strategi dan atau teknik


18/26

pendekatan pengajaran remedial dapat dipandang baik kalau terdapat indikator

yang mendukung oleh datainformasi yang memadai model itu(

a. Serasi dengan tujuan *pemecahan masalah+, jeniajumlah

tingkatkarakteristik kasus berikut permasalahannya, kemampuan

teknis dan kepribadian guru yang bersangkutan, serta daya dukung

fasilitas instrumentaltempatlingkunganwaktu atau kesempatan8

b. =fektif yang ditujukan oleh adanya peningkatan prestasi belajar

danatau kemampuan penyesuaian diri pada siswa sesuai dengan

kriteria keberhasilan yang diharapkan8

c. =fisien yang didukung oleh minimalnya waktu yang digunakan untuk

mencapai peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian siswa

tersebut. *Makmun, &//0(':5+.

4


19/26

BAB III

PENUTUP

A. esim#ulan

6ain 6adang 6ain #elalang, rupanya itu yang selama ini juga turut ada

dalam lingkupan bagaimana cara belajar antara individu siswa yang satu dengan

siswa yang lainnya. "da pribadi siswa yang cepat dalam memahami materi yang

diberikan oleh guru, ada siswa yang kemampuannya ratarata, dan ada pula siswa

yang kemampuannya masi belum berada dalam keoptimalan potensinya dalam

artian masih kurang. 7al tersebut yang mendorong untuk diadakannya suatu

bimbingan dan konseling terhadap siswa yang sekiranya membutuhkan. "dapun

bimbingan yang mesti dilakukan oleh gurukonselor ini salah satunya adalah

melalui )embelajaran emedial bagi siswa yang bermasalah dengan kinerja

belajarnya *sifatnya mengobati+, dan pengayaan *enrichment) bagi siswa yang

sebenarnya tidak mengalami kesulitan belajar *sifatnya penguatan+.

"dapun pengertian pembelajaran remedial secara sederhana adalah upaya

penyembuhan atau membimbing siswa $5ea rah yang lebih baik untuk siswa yang


20/26

mengalami kesulitan belajar hingga ia mencapai hasil sesuai dengan yang

diharapkan. )eran guru disini amatlah penting untuk memberikan pelayanan

bimbingan bagi perbaikan kinerja belajar siswa yang disebabkan oleh berbagai

faktor tersebut. Maka guru harusnya benarbenar memahami konsepkonsep dasar

pemebelajaran remedial ini, hingga dalam pengimplementasian nya baik prosedur,

teknik, maupun evaluasinya nanti berjalan sesuai dengan standar kompetensi yang

diharapkan. Sasaran akhir pengajaran remedial adalah sama dengan pengajaran

pada umumnya, yaitu membantu murid dalam batasbatas normalitas tertentu agar

dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai tingkat

penguasaan tertentu, sekurangkurangnya sesuai dengan batas kriteria

keberhasilan yang dapat diterima #minimum acceptable, performance)

B. Im#lementasin*a Terha%a# Pem+elajaran "ejarah %i "ek,lah.

Sejarah adalah guru kehidupan, /istoria "agistra 0itae, begtiulah ucap

kata satrawan omawi 9icero. Kita mengenal sejarah itu ibarat orang tua bijak

dan berusaha untuk selalu jujur anakanaknya manusia meski seringkali ia di

jadikan >alat? permainan kejujuran dan kebohongan. Sering kali juga ia sering

tidak digubris oleh anakanaknya, menganggap yang didengarnya hanyalah

ocehan orang tua yang hanya membuat kantuk. !an tanpa sadarlah anakanak

manusia tersebut menjadi >muridmurid yang bodoh? seperti kata sejarahwan

2erman 6eopold von anke, sejarah adalah guru kehidupan, tetapi terkadang kita

adalah murid yang bodoh yang tidak belajar dari sejarah.

Sengajalah diungkapkan perumpamaan ala sastra sejarah di awal untuk

mengungkapkan paradigma pembelajaran sejarah di benak anakanak yang

tertanam sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas itu hanyalah mata

pelajaran hafalan, membosankan dan tak berguna. 6alu jika demikian halnya,

4


21/26

apakah relevan sejarah tetap meyandang predikat sebagai guru kehidupan%

)aradigma sejarah sebagai mata pelajaran yang membosankan tersebutlah yang

kini menjadi tantangan dan perhatian para sejarwan, baik sejarawan murni

maupun sejarawan pendidik bahkan perhatian pemerintah dengan digalakkannya

kurikulum &/$' nya yang mengedepankan aspek afektif, psikomotor dan kognitif

yang praktif misi tersebut juga diemban oleh mata pelajaran sejarah. #anyak

siswa yang mengalami masalah dengan kinerja belajarnya dengan mata pelajaran

sejarah ini. Maka bisa ditebaklah kebanyakan pendapatnya adalah membosankan,

hanya sekedar hafalan dan tidak bermakana. -erutama jika siswa tersebut kurang

dalam segi hafalan, namun kuat dalan segi logika dan hitungan. #egitu pun juga

dengan siswa yang kuat dalam hafalan itu pun juga tidak berarti karena ia hanya

sekedar tahu tanpa memahami dalam ranah kritis analitis dan mencoba mengambil

nilainilai yang terkandung di dalam sejarah tersebut.

Mengenai implementasi pengajaran remedial dengan pembelajaran sejarah

tentu amat lekat sekali hubungannya untuk memperbaiki dengan mengadakan

remedial bagi siswa yang memang bermasalah dalam kinerja pembelajarannyadan mingingkatkan kinerja siswa yang memang sudah mempunyai minat dan

kemampuan dengan dilakukannya pengayaan dan penguatan. Selain itu

pengajaran remedial juga berfugsi untuk melihat perkembangan dan faktor apa

sajakah yang turut mempengaruhi objek pengajaran tersebut bermasalah dalam

belajarnya dan guru pun dapat meningkatkan kinerja pengajarannya dan

memperbaiki metodenya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Melalui

prosesprosedur pengajaran remedial hingga evaluasi yang dilakukan, Secara

umum dapatlah diklasifikasikan masalah minat dan masalah belajar mata

pelajaran sejarah menjadi faktor eksternal dan faktor internal berdasarkan asas

penelahaan kembali kasus dalam tahap prosedur pelaksanaan remedial.

#ila di ibarat kan yang dilakukan sekarang adalah tahap prosedur

pengajaran remedial yang dilakukan mulai dari penelahaan kembali kasus dengan

permasalahaannya, maka banyak sekali temuantemuan yang akan bisa

didapatkan berkenaan faktorfaktor mempengaruhi masalahmasalah akademik


22/26

siswa dalam pembelajaran sejarah. @aktorfaktor masalah tersebut antara lain

adalah saranaprasarana yang kurang memadai seperti media pembelajaran yang

tidak bervariasi, guru yang kurang berkompeten dalam mengajarkan dan memakai

segala sumber pengejaran, masalah buku teks siswa dan kurikulum pun juga

mempengaruhi karena yang terlihat hanya berisi bahasan yang cenderung

>kering? dan tidak bermakna seperti yang diungkapkan Said 7amid 7asan

*Supritana dan @auAi, &/$'( 51+ bahwa yang menjadi permasalahan dalam

penulisan buku teks adalah kurikulum selalu mengalami perkembangan sesuai

tuntutan Aaman, bagaimanakah buku sejarah mampu menyesuaikan dengan

perkembangan Aaman. !ilapangan guru terlalu memaksakan untuk menghabiskan

materi karena kurangnya waktu dalam menyampaikan materi dan menuntut siswa

untuk mengerti dan memahami apa yang telah disampaikannya. Selain itu faktor

kepopuleran matav pelajaran lain dalam hubungannya dengan kegunaan dan

lapangan pekerjaan di masyarakat. #ahwa adanya anggapan kalau dengan

meneruskan kuliah ke jurusan yang berbau eksakta seperti jurusan teknik lebih

terjamin. !an masih banyak lagi faktor lainnya.

!engan dilakukannya pengajaran remedial guru maupun siswa pun bisa

saling mengetahui dan mengenal, dalam artian guru bisa memperbaiki kinerja

pengajarannya dengan lebih mengenal kebutuhan siswa misalnya bagi siswa yang

memang daya ingathafalannya lemah bisa dibimbing dan dibantu agar bukan

sekedar menghafal tetapi juga sifatnya kritisanalitis. "dapun misalnya guru

menggunakan salah satu dari metode berikut ini untuk mengakomodir masing

masing kelemahan seperti(

$. Metode pemberian tugas.

Metode ini dilaksanakan dengan cara memberi tugas atau kegiatan

yang harus dilakukan oleh peserta didik yang mengalami kesulitan

belajar. )ada metode ini misalnya dalam mata pelajaran sejarah guru

memberikan tugas membuat artikel, ataupun pertanyaanpertanyaan yang

bersifat historical thinking atau menjawab suatu permasalahan sejarah

4


23/26

lewat gabungan antara emosiimajinasi dan analisis kritis yang

bersumberdari fakta sumber yang ia dapatkan

&. Metode diskusi

!iskusi adalah suatu bentuk interaksi antarindividu dalam

kelompok untuk membahas suatu masalah. !iskusi digunakan dalam

pengajaran remedial untuk memperbaiki kesulitan belajar dengan

memanfaatkan interaksi individu dalam kelompok. )ada metode ini akan

mengatasi masalah nilaihubungan sosial objek perbaikan tersebut. !isini

diajarkan untuk kerja sama, melengkapi dan saling menghargai anatar

sesame. Karena interpretasi orang akan sejarah memang berbeda, tetapi

justru perbedaan tersebutlah yang memperkaya khasanah kesejarahan.

'. Metode tanyajawab

-anya jawab dalam pengajaran remedial dilakukan dalam bentuk

dialog antara guru dengan peserta didik yang mengalami kesulitan

belajar. -anya jawab dilakukan secara individu maupun secara kelompok

dengan peserta didik. )ada umumnya metode -anya jawab ini dapat

dikaitkan pula dengan metode tutor sebaya yang akan dijelaskan setelah

ini. Karena itu metode -anya jawab amat sangat diperlukan agar sisw

dituntut kritis, analisis, dan dapat mengintrepetasikan suatu hal sesuai

dengan potensi dan daya piker yang dimilikinya.

1. Metode kerja kelompok

Kerja kelompok dalam pengajaran remedial diusahakan agar

terjadi interaksi di antara anggota dalam kelompok. Kelompok sebaiknya

heterogen artinya dalam satu kelompok terdiri dari pria dan wanita, peserta

didik yang mengalami kesulitan belajar dan peserta didik yang tidak

mengalami kesulitan belajar.

3. Metode tutor sebaya


24/26

-utor sebaya ialah peserta didik yang ditunjuk untuk membantu

temantemannya atau peserta didik lainnya yang mengalami kesulitan

belajar. 7alhal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tutor

sebaya adalah(

a. Mendapat persetujuan dari peserta didik yang mengikuti program

perbaikan

b. Mempunyai prestasi akademik yang baik, kreatif, dan dapat

menerangkan bahan yang dibutuhkan oleh peserta didik yang

mengikuti program perbaikan

c. -idak sombong, sabar, telaten, hubungan sosialnya bagus, tidak

pelit, dan suka menolong sesama teman

:. Metode pengajaran individual

)engajaran individual dalam pengajaran remedial yaitu proses

pembelajaran yang hanya melibatkan seorang guru dan seorang peserta

didik yang mengalami kesulitan belajar. !imana melalui metode ini

diharapkan siswa yang mengalami kesulitan belajar tersebut dapat

secara intens mendapatkan pembelajaran yang sifatnya sesuai dengan

minat dan cara belajar siswa tersebut. !engan demikian diharapkan

sedikit demi sedikit kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut dapat

segera dituntaskan.

4


25/26

DA-TAR PU"TAA


26/26

Makmun, "bin Syamsuddin. *&//0+. sikologi Kependidikan. #andung( )-.

emaja odakarya

Supriatna, Bana dan Cildan Dnsan @auAi. *&/$'+. Kajian 2uku 3eks 4ejarah

#andung( @)D)S U)D

Documents

Diagnosis Kesulitan Belajar Dan Remidial Pembelajaran (1)