29
Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19 Herudian Ahmadin Tim covid 19 RS Paru rotinsulu Bandung

Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Diagnosis & Penatalaksanaan

COVID-19

• Herudian Ahmadin• Tim covid 19 RS Paru rotinsulu Bandung

Page 2: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Penularan CoV

• Tranmisi dari manusia ke manusia:

• Via droplet saluran napas seperti batuk dan bersin

• Kontak dekat personal (menyentuh atau jabat tangan)

• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika

menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan

• Kontaminasi feses

• Masih dalam penelitian

• Terdapat kasus, satu pasien, à “a suspected super-spreader” diduga

telah menularkan ke 15 staff di satu rumah sakit (serang dokter

meninggal)

Page 3: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Triase: Deteksi dan pemisahan pasien Severe Acute Respiratory Infection-SARI (SARI) curiga COVID-19

Definisi SARI : Infeksi saluran napas akut dengan riwayat demam (suhu≥ 38 C) dan batuk; onset dalam 10 hari terakhir dan perlu perawatan di RS. Tidak adanya demam tidak mengeksklusi infeksi virus

Triase: kontak pertama pasien dengan fasyankes, biasanya IGD; kenali SARI dan tatalaksana sesuai prioritas

Sumber gambar: https://www.worldaware.com/resources/blog/health-and-travel-implications-novel-coronavirus-activity

Demam Flu/Batuk Nyeri tenggorokan Kesulitan bernapas

Gejala klinis :

Page 4: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien
Page 5: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Kultur darah•kultur darah untuk bakteri, idealnya sebelum terapi antibiotik (jangan menunda terapi antibiotik dengan

menunggu kultur darah)

Sampel spesimen saluran napas•saluran napas atas (nasofaring dan orofaring) •saluran napas bawah (sputum, aspirat endotrakeal, atau bilasan broncoalveolar)•KEDUANYA diambil•tes nCoV oleh RT-PCR•mungkin hanya mengambil sampel dari saluran napas bawah jika tersedia segera seperti pasien dengan

ventilator

Serologi•hanya jika RT-PCR tidak tersedia.

Kasus terkonfirmasi nCoV•Ulangi pengambilan sampel dari saluran napas atas dan bawah untuk petunjuk klirens dari virus. Frekuensi:

2-4 hari sampai 2 kali hasil negatif dari kedua sampel serta secara klinis perbaikan setidaknya 24 jam. spesimen di ambil sesering mungkin harian bila diperlukan untuk kepentingan PPI.

Diagnosis laboratorium: Pengumpulan spesimen

Page 6: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Diagnosis

Pemeriksaan PCR

Dari bahan :

- Swab tenggorok (nasofaringeal swab)- Sputum - BAL

Page 7: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Kasus probable• Kasus suspek yang diperiksa untuk 2019-nCoV

tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan) atau seseorang dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus

Kasus konfirmasi• Seseorang yang terinfeksi 2019-nCoV dengan hasil

pemeriksaan laboratorium positif

Page 8: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

DEFINISI KASUS COVID +

• Tanpa gejala Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Pasien tidak ditemukan gejala. • Ringan/tidak berkomplikasi Pasien dengan infeksi saluran napas oleh virus tidak berkomplikasidengan gejala tidak spesifik seperti demam, lemah, batuk (denganatau tanpa produksi sputum),anoreksia, malaise, nyeri otot, sakittenggorokan, sesak ringan, kongesti hidung, sakit kepala. Meskipunjarang, pasien dapat dengan keluhan diare, mual atau muntah.Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal.

Page 9: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Sedang / Moderat

• Pasien remaja atau dewasa dengan pneumonia tetapitidak ada tanda pneumonia berat dan tidak membutuhkansuplementasi oksigen Atau Anak-anak dengan pneumoniatidak berat dengan keluhan batuk atau sulit bernapasdisertai napas cepat.

Page 10: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Pasien remaja atau dewasa dengan demam atau dalam pengawasan infeksi saluran napas/pneumonia, ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distress pernapasan berat, atau saturasi oksigen (SpO2) <93% pada udara kamar atau rasio PaO2/FiO2 < 300.

Berat /Pneumonia Berat

Page 11: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

1.Sianosis sentral atau SpO2 <90%;2.Distres pernapasan berat (seperti mendengkur, tarikan dinding dada yang berat);3.tanda pneumonia berat: ketidakmampuan menyusui atau minum, letargi atau penurunan kesadaran, atau kejang.4.Tanda lain dari pneumonia yaitu: tarikan dinding dada, takipnea:<2 bulan, ≥60x/menit; 2–11 bulan, ≥50x/menit; 1–5 tahun, ≥40x/menit;>5 tahun, ≥30x/menit.

Pasien anak dengan batuk atau kesulitan bernapas, ditambah setidaknya satu dari berikut ini:

Page 12: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

•Pasien dengan gagal napas, AcuteRespiratory Distress Syndrome (ARDS), syok sepsis dan/atau multiple organ failure.

Kritis

Page 13: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien pertama Pneumonia nCoV)

• Dari ke 41 pasien, secara demografik rata rata usia 49 tahun, tidak ada anak yang terinfeksi, laki-laki 30 orang dan perempuan 11 orang

• 66% terpapar satu pasar di China

• Semua pasien datang hari ke-7 onset dengan sesak hari ke-8 dan rata rata hari ke-10 ICU

• Sebaran komorbid terdapat 13 pasien, 8 orang diabetes, 6 pasien CHF, dan 6 pasien hipertensi

Tanda dan gejala yang muncul: • Demam (98%)• Batuk (76%)• Myalgia dan fatique (44%)• RR>24 (29%)• Sesak (55%)• Sakit kepala (8%)• Diare (3%)

Page 14: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Hasil penunjang(laporan penelitian 41 pasien pertama Pneumonia nCoV)

(A) CT Toraks Transversal, laki-laki 40 tahun, menunjukkan multiple lobular bilateral dan area subsegmental konsolidasi hari ke-15 setelah onset gejala.

(B) CT Toraks transversal, wanita 53 tahun, opasitas ground-glass bilateral dan area subsegmental konsolidasi, hari ke-8 setelah onset gejala.

(C) Dan bilateral ground-glass opacity setelah 12 hari onset gejala.

Pada pemeriksaanpenunjang:- Leukosit dominan

normal (45%)- Dominan

neutropenia- D-dimer meningkat

pada pasien yang berat (ICU)

- Procalsitonindominan normal

- Laktat dominanmeningkat

- Dari hasil rongten : Kedua paruterinfeksi (98% atau 40 dari 41 orang)

Page 15: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Tatalaksana dan outcome(laporan penelitian 41 pasien pertama Pneumonia nCoV)

- Komplikasi yang muncul ARDS (29%) à ICU (85%)

- Syok à 7%

- Terapi yang diberikan: antibiotik(100%), antiviral (93%), penggunaankortikosteroid (22%; WHO tidakmerekomendasikan)

- Pemakaian ventilator: 5% (2 kasus)

- Prognosis: Dirawat 17%; Pulang 68%, Meninggal 15%

Page 16: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Terapi dan Monitoring• Semua kasus (ringan-berat)Isolasi

• Hand hygiene, APD lengkap, Kewaspadaan tertusuk bendatajam, pembersihan alat kesehatan dan lingkungan RS, waspada pencegahan tindakan saluran napas

Implementasi PPI

• Untuk melihat perjalanan atau perkembangan penyakitSerial foto toraks

• Target saturasi SpO2≥90% (tidak hamil) ≥92-95% (hamil) • Anak dengan tanda kegawatan target SpO2 ≥94%, jika tidak≥90%

Suplementasi oksigen• Sesuai diagnosis klinis, berdasarkan epidemiologi lokal dan

panduan tatalaksana• Pemberian antibiotik dalam satu jam dari asesmen awal untuk

pasien dengan sepsis

Antimikroba empiris

• Belum terbukti manfaatnya, cenderung harm, kecuali adaindikasi lain

kortikotiroid sistemik tidakdiberikan rutin untuk tatalaksana

pneumonia virus atau ARDS

Page 17: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Terapi dan Monitoring• Demam, batukTerapi simptomatik

• Terapi cairan konservatif jika tidak ada bukti syokTerapi cairan

• Bila gagal napasVentilasi Mekanis

• Apabila syok sepsis• norepinefrin, epinefrin, vasopresin, dan dopaminPenggunaan vasopressor

• Perburukan klinis: gagal napas cepat progresif dan sepsis, dan penerapan tatalaksana suportif segeraObservasi

• Pemilahan terapi penyakit penyerta.• Komunikasi dengan pasien dan keluarga:

prognosis

Pahami kondisi co-morbid pasienuntuk menyesuaikan tatalaksana

kondisi kritis dan prognosis

Page 18: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

TATALAKSANA PASIEN COVID-19

Pasien terkonfirmasi (+) COVID-19

1. TANPA GEJALA v Isolasi mandiri di rumah selama 14 hariv Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa ke

rumah) v Vitamin C, 3 x 1 tablet (untuk 14 hari) v Pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hariv Pasien dipantau melalui telepon oleh petugas FKTP v Kontrol di FKTP setelah 14 hari untuk pemantauan klinis

Page 19: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

2. GEJALA RINGAN v Ditangani oleh FKTP, contohnya Puskesmas, sebagai pasien

rawat jalanv Isolasi mandiri di rumah selama 14 hariv Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa

ke rumah) v Vitamin C, 3 x 1 tablet (untuk 14 hari) v Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg (untuk 5 hari) ATAU

Hidroksiklorokuin,1x 400 mg (untuk 5 hari) v Azitromisin, 1 x 500 mg (untuk 3 hari) ,atau levofloksasinv Simtomatis (Parasetamol dan lain-lain). v Bila diperlukan dapat diberikan Antivirus : Oseltamivir, 2 x 75 mg

ATAU Favipiravir (Avigan), 2 x 600mg (untuk 5 hari) v Kontrol di FKTP setelah 14 hari untuk pemantauan klinis

Page 20: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

3. GEJALA SEDANG

v Isolasi di Rumah Sakitv Vitamin C diberikan secara Intravena (IV) selama

perawatanv Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg (untuk 5 hari) ATAU

Hidroksiklorokuin dosis 1x 400 mg (untuk 5 hari) v Azitromisin, 1 x 500 mg (untuk 3 hari) atau levofloksasinv Antivirus : Oseltamivir, 2 x 75 mg ATAU Favipiravir

(Avigan) loading dose 2x1600 mg hari ke-1 danselanjutnya 2 x 600mg (hari ke 2-5)

v Simtomatis (Parasetamol dan lain-lain)

Page 21: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

4. GEJALA BERAT v Isolasi di ruang isolasi Rumah Sakit Rujukanv Diberikan obat-obatan rejimen COVID-19 : v Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg perhari (hari ke 1-3) dilanjutkan 2

x 250 mg (hari ke 4-10) ATAU Hidroksiklorokuin dosis 1x 400 mg (untuk 5 hari) -

v Azitromisin, 1 x 500 mg (untuk 3 hari) v Antivirus : Oseltamivir, 2 x 75 mg ATAU Favipiravir (Avigan)

loading dose 2x 1600 mg hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600mg (hari ke 2-5) –

v Vitamin C diberikan secara Intravena (IV) selama perawatanv Diberikan obat suportif lainnyav Pengobatan komorbid yang adav Monitor yang ketat agar tidak jatuh ke gagal napas yang

memerlukan ventilator mekanik

Page 22: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Keterangan : 1)Untuk anak dosis harap disesuaikan2)Vitamin C diberikan dengan dosis tertinggi sesuai dengan

ketersediaan di Faskes3) Bila tidak tersedia Oseltamivir maupun Favipiravir (Avigan), maka

sebagai pilihan dapat diberikan (Lopinavir + Ritonavir) ATAU Remdisivir

4)Favipiravir (Avigan) tidak boleh diberikan pada wanita hamil atauyang merencanakan kehamilan

5)Pemberian Azitromisin dan Klorokuin fosfat pada beberapa kasusdapat menyebabkan QT interval yang memanjang

6)Untuk gejala ringan, bila terdapat komorbid terutama yang terkaitjantung sebaiknya pasien dirawat

Page 23: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Pencegahan komplikasiHasil antisipasi IntervensiMengurangi waktu pemakaian ventilasi mekanik invasif

- Penggunaan protocol penilaian setiap hari untuk menentukan kesiapan bernapas spontan

- Minimal sedasi berkelanjutan atau intermiten, targetkan titik akhir titrasi atau interupsi harian sedasi infus

Mengurangi insiden VAP - Intubasi oral lebih baik- Posisi semi-recumbent- Penggunaan system penyedot tertutup- Penggunaan sirkuit ventilator baru untuk setiap pasiep- Ganti penukar penghangat kelembaban ketika tidak berfungsi setiap 5-7

hariMengurangi insiden tromboemboli

- Penggunaan profilaksis farmakologis (heparin 5000 unitSC 2x sehari); jika kontraindikasi gunakan profilaksis mekanik

Mengurangi insiden infeksi terkait kateter

- Pemasangan sesuai SOP standar PPI dan pengingat pencabutan jika tidak dibutuhkan

Mengurangi insiden ulkus dekubitus

- Balikkan pasien setiap 2 jam

Mengurangi insiden ulkus peptikum dan perdarahan GI

- Pemberian nutrisi enteral dini (dalam 24-48 jam sejak masuk RS)- Pemberian H2RB atau PPI pada pasien dengan risiko GI bleeding

Mengurangi insiden kelemahan terkait ICU

- Mobilisasi aktif dini ketika sudah aman dilakukan

Page 24: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Kapan imunostimulan digunakan?

1. Pada saat dimana daya tahan tubuh menurun :- Kelelahan- Kurang istirahat- Travelling

2. Sedang berjangkit wabah penyakit menular3. Risiko tinggi terkena infeksi :

- Petugas kesehatan- Petugas bandara / pelabuhan- Berkunjung ke affected area- Kontak dengan penderita infeksi

Page 25: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Vaksin Pneumonia ini , bukanuntuk Coronavirus

BELUM ADA VAKSIN UNTUK KASUS PNEUMONIA YANG SEDANG OUTBREAK SAAT INI KARENA DISEBABKAN CORONAVIRUS JENIS BARU.

Vaksin PCV13

• Vaksin Pneumokokus (PCV : Pneumococcal Conjugate Vaccine)• merek dagang Prevnar®• kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumoniae, yang paling

sering menyebabkan penyakit pneumokokus pada manusia.• Masa perlindungan sekitar 3 tahun.• Vaksin PCV13 utamanya ditujukan kepada bayi dan anak di bawah usia 2 tahun.

Vaksin PPSV23 • Vaksin PPSV23 (nama dagang Pneumovax 23®)• proteksi terhadap 23 strain bakteri pneumokokus• Vaksin PPSV23 ditujukan kepada kelompok umur yang lebih dewasa. usia 65

tahun ke atas, atau usia 2 hingga 64 tahun dengan kondisi khusus

Vaksin Hib • Di negara berkembang, bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib) merupakan

penyebab pneumonia dan radang otak (meningitis) yang utama. • Di Indonesia vaksinasi Hib telah masuk dalam program nasional imunisasi untuk bayi.

Page 26: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

PencegahanMenjaga Stamina Perilaku hidup bersih dan sehat

Makanan sehat bergizi

Page 27: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

ANTISEPTIK : senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat

pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran

mukosa.[1][2]

ANTIBIOTIK : digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh

DISINFEKTAN : digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati, [2]

1. Levinson W. 2008. Review of Medical Microbiology & Imunology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.2. Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall.3. Jain M. 2004. Competition Science Vision. India: Pratiyogita Darpan.4. Havard CMH. 1990. Black’s Medical Dictionary 36th Edition. USA: Barnes & Noble Books.5. Kansas State Board of Health. 2008. Annual Report of The State Board of Health of The State of Kansas. USA: BiblioBazaar LLC.

Penggunaan antiseptik sangat direkomendasikan ketika terjadi epidemi penyakit karena dapat memperlambat penyebaran penyakit.[5]

Perbedaan ANTISEPTIK , ANTIBIOTIK, DAN DISINFEKTAN

Page 28: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

Tingkatkankewaspadaan,

kurangi kepanikan!

Ini masalah dunia, juga masalah negara kita.

Mari Bersatu lawan CoronaKita bisa!

Page 29: Diagnosis & Penatalaksanaan COVID-19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/...syok sepsis dan/atau multipleorgan failure. Kritis Demografik dan Klinis (laporan penelitian 41 pasien

TERIMA KASIH