DIAGNOSIS RETARDASI MENTAL.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 DIAGNOSIS RETARDASI MENTAL.docx

    1/3

    Kriteria diagnosisUntuk mendiagnosa retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesa dari orang tua

    dengan teliti mengenai kehamilan, persalinan dan perkembangan anak. Bila mungkin

    dilakukan juga pemeriksaan psikologik, bila perlu diperiksa juga di laboratorium, diadakan

    evaluasi pendengaran dan bicara. Observasi psikiatrik dikerjakan untuk mengetahui adanyagangguan psikiatrik disamping retardasi mental.1

    Tingkat kecerdasan intelegensia bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus dinilai

    berdasarkan sejumlah besar keterampilan spesifik yang berbeda. Penilaian tingkat kecerdasan

    harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, prilaku adaptif dan

    hasil tes psikometrik. Untuk diagnosis yang pasti harus ada penurunan tingkat kecerdasan

    yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan

    sosial biasa sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan retardasi mental dapat

    ditemukan berbagai macam perubahan bentuk fisik, misalnya perubahan bentuk kepala:

    mikrosefali, hidrosefali, dan sindrom down. Wajah pasien dengan retardasi mental sangat

    mudah dikenali seperti hipertelorisme, lidah yang menjulur keluar, gangguan pertumbuhangigi dan ekspresi wajah tampak tumpul.

    Kriteria diagnostik retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu :1. Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata. IQ kira-kira 70 atau

    dibawahnya pada individu yang dilakukan test IQ.

    2. Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi,

    kemampuan menolong diri sendiri, berumah tangga, sosial, pekerjaan, kesehatan dan

    keamanan.

    3. Onsetnya sebelum berusia 18 tahun

    Deteksi tumbuh kembang sebagai upaya deteksi dini

    Masa lima tahun pertama merupakan masa terbentuknya dasar-dasar kepribadian manusia,

    kemampuan penginderaan, berpikir, ketrampilan berbahasa dan berbicara, bertingkah laku

    sosial dan sebagainya. Sedangkan masa yang paling menentukan dalam proses tumbuh

    kembang seorang anak ialah masa di dalam kandungan ibunya dan kira-kira setahun

    sesudahnya. Pada saat itu sel-sel otak sedang tumbuh dan menyempurnakan diri secara pesat

    sekali untuk kemudian bertambah sedikit demi sedikit sampai anak berusia 5 tahun (Hutt,1979). Pengertian deteksi dini kelainan tumbuh kembang balita menurut direktorat bina

    kesehatan keluarga (1988) merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara terpadu

    untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor

    resiko baik fisik, biomedik maupun psikososial pada balita. Kegunaan deteksi dini ini adalah

    untuk mengetahui penyimpangan tumbuh kembang pada balita secara dini, sehingga upaya

    pencegahan, upaya stimulasi dan upaya penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan

    dengan indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa kritis proses pertumbuhan dan

    perkembangan. Alat untuk melakukan deteksi dini berupa tes penyaring yang distandardisasi

    oleh direktorat bina kesehatan keluarga (1988) untuk menjaring anak yang mempunyai

    kelainan dan mereka yang normal. Macam-macam tes tersebut adalah:

  • 7/28/2019 DIAGNOSIS RETARDASI MENTAL.docx

    2/3

    Deteksi resiko keluarga. Tes ini membantu dalam menilai keadaan keluarga apakahkeluarga tersebut memerlukan bantuan dan perhatian khusus atau tidak. Tes skrining

    ini hanya dilakukan sekali saja.

    Berat badan menurut tinggi badan anak. Pengukuran berat badan anak berdasarkantinggi badan anak adalah cara lain yang digunakan untuk menilai status gizi anak.

    Pengukuran ini dilaksanakan untuk mengetahui tumbuhnya fisik anak yang tidakdipisahkan dengan perkembangan non fisik.

    Pengukuran lingkar kepala anak. Pengukuran lingkar kepala anak adalah cara untukmengetahui perkembangan otak anak. Biasanya besar tengkorak mengikuti

    perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada perkembangan tengkorak,

    maka perkembangan otak juga terhambat.kepala anak adalah untuk mengetahui fisik

    anak yang tidak dipisahkan dengan perkembangan non fisik.ak.tau tidak. untuk

    Pengukuran pra skrining perkembangan. Kuesioner pra skrining perkembangan anakadalah suatu pertanyaan singkat yang ditujukan kepada orang tua dari anak dan

    dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan

    anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Bagi setiap golongan umur terdapat 10 pertanyaan

    untuk orang tua dan pengasuh anak. Kuesioner perilaku anak pra sekolah. Kuesioner perilaku anak pra sekolah adalah

    sekumpulan kondisi-kondisi perilaku yang digunakan untuk mendeteksi secara dini

    kelainan perilaku anak pra sekolah (3-6).

    Tes daya lihat dan tes kesehatan mata bagi anak sekolah. Tes ini digunakan untukmemeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata pada golongan 3-6 tahun.

    Tes daya dengar anak. Tanpa pendengaran yang baik anak tidak dapat belajarberbicara atau mengikuti pelajaran disekolah dengan baik. Karena itu penting sekali

    untuk mengetahui daya dengar anak sedini mungkin.

    Kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, ketrampilan mendeteksi kelainan

    tumbuh kembang dilakukan pada anak sampai usia 6 tahun. Dengan deteksi dini diharapkan

    anak yang menderita retardasi mental dapat secara dini diketahui terutama untuk retardasi

    mental yang genetik, retardasi mental fungsional. dokter yang berada di tempat yang jauh

    dari fasilitas lengkap maka diperlukan cara yang praktis untuk menegakkan diagnosis

    retardasi mental. Diagnosis praktis dapat diartikan diagnosis yang berdasarkan observasi

    wajah, bentuk dan deformitas kongenital dan interograsi genetik.

    Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan adalah kesan global : diperhatikan wajah dan tubuh,

    mikrocepali, makrocepali, monolismus, tengkorak semanggi, kraniostenosis, sindroma turge-

    weber, tuberosklerosis, kranium bifidum okultum, gargoilismus (Sidharta, 1979).

    Tanda-tanda khas sering terdapat pada pertumbuhan ontogenik yang terganggu seperti

    anophtalmus, bibir sumbing, daun telinga yang berkedudukan rendah, katarak pada bayi,

    palatum durum yang terlalu tinggi, sindaktili, polidaktili, adenoma sebaseum, telapak tangan

    yang gemuk dan lebar dengan jari-jari yang pendek, beberapa jari kaki yang lebar,

    eritroderma ikhtioform, neurofibromatosis (Sidharta, 1979).

    Pemeriksaan Penunjang:

    Beberapa pemeriksaan penunjang perlu dilakukan pada anak yang menderita retardasi

    mental, yaitu (Shonkoff JP, 1992):

  • 7/28/2019 DIAGNOSIS RETARDASI MENTAL.docx

    3/3

    1. Kromosomal kariotipe

    2. EEG (Elektro Ensefalogram)

    3. CT (Cranial Computed Tomography) atau MRI (Magnetic Resonance Imaging)

    4. Titer virus untuk infeksi kongenital