Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Perancangan dan Implementasi Mobile Application Tourism
(Studi Kasus: Kabupaten Jepara)
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti :
Sionnita Anggraeni Pramuningtyas (672011065)
Titi Susilowati, S.Pd., M.A., Ph.D
Yos Richard Beeh, S.T., M.Cs
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Oktober 2014
Perancangan dan Implementasi Mobile Application Tourism
(Studi Kasus: Kabupaten Jepara)
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti :
Sionnita Anggraeni Pramuningtyas (672011065)
Titi Susilowati, S.Pd., M.A., Ph.D
Yos Richard Beeh, S.T., M.Cs
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Oktober 2014
Perancangan dan Implementasi Mobile Application Tourism
(Studi Kasus: Kabupaten Jepara)
1)Sionnita Anggraeni Pramuningtyas, 2)Titi Susilowati, 3)Yos Richard Beeh
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771. Indonesia
Email : 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]
Abstract
TIC (Tourism Information Centre) provide tourism information in the form of website
or print out. Print out information deemed to wasting paper while the website requires an
internet connetion when not all places have a strong internet network. Th website also can
not use the GPS to determine the location where we are. How to design and create mobile
tourism application on diferent platform and provide infprmation offline. The reserch
requires atraction such as the description of the data, the price of admission and
transportation, akomodation of data in the form of the room price, description and
transport, the data in the form of description of places to eat, transportation and location
data each places. Making these application using phonegap as a framework that can be
used on multiple platfom. In providing offline application need sqlite database. Charging
in this database is done by the time information updates. In marking the map phonegap can
utilize Google Map.
Keyword : Tourism, Cross Platform
Abstrak
TIC (Tourism Information Centre) memberikan informasi pariwisata berupawebsite
atau print out. Print out informasi dianggap terlalu membuang kertassedangkan website
membutuhkan koneksi internetpadahal tidak semua tempat memiliki jaringan internet kuat.
Website juga tidak dapat menggunakan GPS untuk mengetahui lokasi dimana kita berada.
Bagaimana merancang dan membuat mobile application tourism pada platform yang
berbeda serta menyediakan informasi secara offline.Penelitian ini membutuhkan data objek
wisata berupa deskripsi, harga tiket masuk dan transportasi, data penginapan berupa harga
kamar, deskripsi dan transportasi, data tempat makan berupa deskripsi, transportasi serta
data lokasi masing-masing tempat. Pembuatan aplikasiini menggunakan phonegap sebagai
framework yang dapat digunakan padabeberapa platform. Dalam menyediakan aplikasi
offlinedibutuhkan database lokal. Pengisian pada database ini dilakukan pada saat update
informasi. Dalam membuat peta, phonegap dapat memanfaatkan Google Maps.
Kata Kunci : Pariwisata, Cross Platform
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitass Kristen Satya Wacana 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
1
1. Pendahuluan
Pariwisata merupakan salah satu faktor penunjang perekonomian
negara.Berkembangnya sektor pariwisata di suatu negara akan menarik sektor lain
untuk berkembang pula. Hasil produk-produk di daerah tersebut seperti di sektor
pertanian, peternakan, perkebunan dan kerajinan rakyat diperlukan untuk
menunjang industri pariwisata [1]. Faktor pendukung berkembangnya pariwisata
adalah banyaknya pengunjung yang datang. Sedikitnya pengunjung bisa
diakibatkan oleh sedikitnya sarana promosi, dimana selama ini promosi dilakukan
melalui website serta pengalaman pengunjung yang ditularkan kepada
temannya[1]. Dibutuhkan sarana promosi yang lebih banyak lagi untuk
mempromosikan tempat pariwisata agar dapat berkembang.
Departemen Pariwisata menyediakan informasi pariwisata melalui TIC
(Tourism Information Centre). TIC berada di beberapa kota seperti di Kota Jepara
yang memiliki 55 objek wisata diantaranya, Pantai Kartini, sentra keramik dan
genteng, ukir dan masih banyak lagi tempat wisata yang dapat dikunjungi [2].
Letak Jepara yang dapat dijangkau dengan bus dan kendaraan umum karena berada
di jalur pantura merupakan kelebihan yang dimiliki kota ini [2]. Kelebihan lainnya
adalah banyaknya jajanan-jajanan tradisional yang bisa dinikmati seperti horok-
horok, duren petruk, adon-adon coro, es gempol dan pleret. Kelebihan-kelebihan
inilah yang dapat menarik orang untuk berkunjung kesana, ditahun 2014tercatat
1.506.596 wisatawan yang berkunjung [2].
Menurut pegawai TIC bagi pengunjung yang datang ke tempat tersebut oleh
pihak TIC akan disarankan untuk mengunjungiwebsite atau memberikan print out
informasi yang dibutuhkan. Print out informasi dianggap kurang efektif dan efisien
sedangkan website membutuhkan koneksi internet padahal tidak semua tempat
memiliki jaringan internet kuat. Website juga tidak dapat menggunakan GPS untuk
mengetahui lokasi dimana kita berada.
Hasil kuisioner pra-penelitian, dari 100 orang wisatawan 84% menggunakan
jaringan internet untuk mencari informasi sebelum merencanakan untuk berwisata
dan 64% menggunakan smartphone untuk menggunakan internet. 61% diantaranya
menggunakan Android, 13% menggunakan IOS dan 13% menggunakan Windows
Phone dan sisanya menggunakan operating system lainnya. Informasi yang
dibutuhkan diantaranya adalah informasi mengenai objek wisata sekaligus harga
tiket masuk, transportasi, penginapan, peta dan tempat makan. Sedangkan,
informasi yang sulit ditemukan adalah fasilitas, transportasi, berita dan peta.
Bagaimana merancang dan membuat mobile application tourism pada
platform yang berbeda serta menyediakan informasi secara offline. Tujuan
aplikasinya adalah mempermudah wisatawan untuk mengakses informasi
mengenai objek wisata, membantu dalam melakukan perancangan sebelum
melakukan kunjungan dan mempromosikan objek wisata di Jepara selain
Karimunjawa.
2
2. Tinjauan Pustaka Pada penelitian yang berjudul “Perancangan dan Implementasi Aplikasi
Mobile Tourist Guide pada Platform Android (Studi Kasus: Kepulauan
Karimunjawa)” tentang pembuatan aplikasi mobile yang berisi informasi
pariwisata, penginapan, dan transportasi serta tentang perkiraan cuaca yang ada di
Kepulauan Karimunjawa. Aplikasi ini digunakan pada platform Android dengan
menggunakan phonegap dan menggunakan web sebagai server nya. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa pengembangan aplikasi mobile tidak harus menggunakan
native programming language. Selain itu, melakukan pengembangan aplikasi
mobile dengan teknologi web juga dapat memudahkan bagi para pengembang yang
akan mengembangkan sebuah aplikasi cross-platform [4].
Pembuatan peta di dalam aplikasi android dapat menggunakan Google Maps
Api seperti pada penelitian yang berjudul “Aplikasi Mobile Lokasi Objek Wisata
dan Kabupaten Tegal Berbasis Android”. Dalam pembuatan aplikasi ini
menggunakan bahasa pemrograman Java [6].
2.1 Phonegap Phonegap menjadi salah satu alternatif untuk membuat aplikasi yang dapat
diakses ke beberapa operating system di smartphone. Phonegap adalah sebuah
kerangka kerja/framework open source untuk membuat aplikasi yang dapat
dijalankan pada banyak perangkat mobile seperti iOS, Android maupun Windows
Phone. Phonegap menggunakan HTML5, CSS dan Javascript sebagai bahasa utama
[5]. Hasil aplikasi di Phonegap bisa berinteraksi dengan hardware yang ada di
perangkat mobile, seperti Accelerometer atau GPS yang bisa digunakan untuk
membuat peta. Network dan storage yang dapat digunakan untuk mengakses
informasi.
Dalam penggunaan Phonegap untuk memudahkan dalam mendesain tampilan
digunakan sebuah framework yaitu JQuery Mobile. JQuery Mobile merupakan
sebuah framework untuk membuat aplikasi web mobile. JQuery Mobile dapat
digunakan di semua merek smartphone dan tablet populer. Javascript merupakan
bahasa pemrograman inti dari JQuery Mobile [5].
2.2 Google Maps Google Maps merupakan fasilitas dari google yang dapat digunakan untuk
menampilkan peta. Dengan bantuan GPS pengguna dapat melihat koordinat atau
lokasi keberadaannya di dalam peta.
2.3 Database Database yang akan digunakan untuk server adalah mysql. JSON yang akan
bertugas untuk mengangkut data dari mysql server ke telepon. JSON akan dipanggil
menggunakan AJAX yang kemudian akan disimpan ke dalam Sqlite [5].
Sqlite merupakan local database pada handphone. Sqlite dapat menyimpan
catatan maupun metadata dari setiap gambar yang diambil. Database Sqlite
memiliki query yang hampir sama dengan database yang lain [7].
3
2.5 Pariwisata
Di dalam website TIC Jepara objek wisata dibagi menjadi 6 bagian yaitu
wisata alam, wisata budaya, wisata kerajinan, wisata buatan, wisata kuliner, wisata
religi dan wisata sejarah. Wisata alam di Kabupaten Jepara diantaranya, Pantai
Kartini, Pantai Bandengan dan Air Terjun Songgolangit.Contoh wisata budaya di
Jepara yaitu, hari jadi Jepara, Perang Obor dan Pesta Lomban.Contoh wisata
kerajinan adalah kerajinan keramik dan genteng, sentral kue dan roti serta batik
khas Jepara.Wisata buatan di Jepara diantaranya, Waterboom “Alamoya”,
Waterboom Tiara Park dan Kampung Maen “Kebonan”. Wisata kuliner di Jepara
misalnya, Adon-adon Coro, EsGempol/Pleret dan horok-horok. Wisata religi-nya
terdiri dari Makam dan Masjid Mantingan dan Kelenteng Hian thiang siang tee
sedangkan, wisata sejarah terdiri dari Museum Kartini, Bentang Portugis dan Gong
perdamaian Dunia.
3. Metode Penelitian Penelitian ini, dapat diselesaikan dengan melalui lima tahapan, yaitu: (1)
Analisis kebutuhan dan data, (2) Perancangan systemmenggunakan diagram UML,
(3) Perancangan aplikasi/program, (4) Implementasi dan pengujian system, analisis
hasil pengujian dan (5) Penulisan laporan dan hasil penelitian [8].
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan seperti berikut:
Tahapan pertama, yaitu analisis kebutuhan dan data, yaitu melakukan identifikasi
masalah dan mencari data-data yang dibutuhkan. Data yang diambil adalah
data tentang obyek-obyek pariwisata seperti penjelasan, harga, transportasi yang
dapat digunakan, tempat makan serta penginapan yang ada disekitar obyek wisata.
Tahap ini dilakukan dengan cara wawancara dan studi literatur. Tahapan yang
kedua, perancangan system yang meliputi perancangan proses menggunakan
diagram UML, perancangan database untuk menyimpan data-data yang dibutuhkan
serta perancangan antarmuka aplikasi mobile dan web server. Aplikasi mobile yang
akan digunakan untuk interaksi antara pengguna (wisatawan) dengan system. Web
server digunakan untuk interaksi antara pengguna (administrator) dengan system.
Analisis kebutuhan dan data
Perancangan System Menggunakan Diagram UML
Perancangan Aplikasi/Program
Implementasi dan Pengujian System, Analisi hasil pengujian
Penulisan laporan dan hasil penelitian
4
Gambar 2 Use Case Diagram
Use Case Diagram digunakan untuk merepresentasikan sebuah interaksi
aktor atau pengguna dengan sistem yang digunakan. Gambar 2 menunjukkan bahwa
dalam aplikasi ini, user (wisatawan) dapat melihat informasi seperti informasi
tentang penginapan, objek wisata, tempat makan dan berita tentang acara yang akan
diselenggarakan. Administrator (pihak TIC) dapat mengelola semua data yang akan
ditampilkan.
Gambar 3 Activity Menampilkan Informasi
Activity digunakan untuk menampilkan proses tindakan dalam sistem yang
dibuat, percabangan tindakan yang terjadi, bagaimana tindakan awal sistem dan
bagaimana tindakan akhir yang terjadi pada sistem. Gambar 3 menjelaskan tentang
jalannya sistem aplikasi. Pertama, ketika memulai aplikasi akan muncul pilihan
menu informasi yaitu objek wisata, penginapan dan tempat makan. Jika user
memilih objek pariwisata, tempat makan atau penginapan maka sistem akan
mengambil data dari database lokal sesuai dengan menu yang dipilih.
start
pilih menu salah
satu informasi
pilih kategori
pilih informasi
end
request informasi
sesuai kategori
request informasi
kategori
menampilkan
kategori informasi
Menampilkan
informasi
Menampilkan
list informasi
request
informasi
select list
informasi
get kategori
select
informasi
databasesistemuser
5
Gambar 4 Activity Menampilkan Peta
Menu objek pariwisata terdapat 6 kategori objek wisata yaitu wisata sejarah,
wisata alam, wisata religi, wisata budaya, wisata buatan dan wisata kerajinan. Jika
memilih salah satunya, sistem akan membaca informasi dari database lokal sesuai
dengan kategori yang dipilih. Di dalam menu tempat makan terdapat daftar tempat
makan yang dapat dikunjungi. Jika memilih salah satu dari daftar itu, sistem akan
membaca dari database lokal sesuai dengan apa yang dipilih. Begitu juga dengan
menu penginapan, sistem akan membaca dari database lokal sesuai dengan apa
yang dipilih.Selain itu terdapat menu peta yang akan membaca koordinat lokasi-
lokasi yang sudah disimpan di database, kemudian memunculkan peta Jepara
melalui Google Maps dan memunculkan marker sesuai dengan koordinat tadi
seperti Gambar 4.
Gambar 5 ClassDiagram
Gambar 5 menjelaskan tentang adanya relasi antara class informasi,
kategori, menu, kamar dan peta. Class informasi berelasi dengan class menu jika
informasinya berupa tempat makan, sedangkan class informasi akan berelasi
dengan class kamar jika informasinya berupa penginapan.’
start
pilih menu salah
satu informasi
end
request longitude
dan latitude
request
Google Map
menampilkan Maker
di Google Map
get longitude
dan latitude
databasesistemuser
6
Gambar 6 Sequence Diagram
Sequence Diagram menjelaskan tentang langkah-langkah yang terjadi
ketika menerima suatu respon sampai menghasilkan output. Gambar 6 merupakan
sequence diagram untuk menjelaskan langkah dalam menampilkan output berupa
informasi.
Gambar 7 Rancangan Tampilan Halaman Utama
Rancangan tampilan Gambar 7 merupakan rancangan tampilan untuk
halaman utama yang memiliki menu objek pariwisata, tempat makan, penginapan,
peta, berita dan pengaturan. Di dalam menu objek wisata, penginapan dan tempat
makan terdapat list kategori dari masing-masing menu.
wisatawan tampilan controller database
pilih kategori
getInformasi
openDB
viewInformasi
ReturnDone
DisplayListInformasi
pilih informasi
getInformasi
ViewInformasi
CloseDB
ReturnDone
DisplayInformasi
Objek Wisata
Penginapan
Berita
Tempat Makan
Peta
Header
Pengaturan
7
Gambar 8 Rancangan Tampilan Rincian Informasi
Gambar 8 merupakan rancangan tampilan untuk rincian informasi dari
masing-masing objek wisata, tempat makan dan penginapan. Rincian informasi
objek wisata terdapat gambar, deskripsi, transport dan peta. Rincian informasi
tempat makan terdiri dari gambar, deskripsi, deskripsi kamar, transport dan peta.
Rincian informasi penginapan terdiri dari gambar, deskripsi transport dan peta.
Pada tahap ketiga, merancang aplikasi atau program sesuai kebutuhan
system berdasarkan perancangan system yang telah dilakukan. Misalnya bagaimana
aplikasi/program berjalan saat penyimpanan data di dalam aplikasi mobile agar bisa
diakses dalam bentuk offline dan penyimpanan data saat mengelola data di web
server. Perancangan aplikasi/program dalam penelitian ini menggunakan waterfall
model. Gambar 9 menjelaskan tentang alur waterfall model yang terdiri dari 5 tahap
penelitian, yaitu : (1) Investigasi, (2) Analisis, (3) Desain, (4) Implementasi dan (5)
Perawatan. Investigasi merupakan tahap untuk menentukan apakah terjadi suatu
masalah atau adakah peluang suatu system informasi dikembangkan. Analisis untuk
mencari kebutuhan pengguna (TIC dan wisatawan) serta menganalisa kondisi yang
ada. Desain bertujuan menentukan apa saja yang akan dicantumkan ke dalam sistem
nantinya dan bagaimana nantinya sistem berlangsung. Tahap implementasi
merupakan tahapan membuat aplikasi sesuai dengan desain yang telah dibuat
sebelumnya. Tahap terakhir yaitu perawatan yang dilakukan ketika sistem
informasi sudah dioperasikan. Setiap melakukan kesalahan dalam sebuah tahap
akan dicek dan diulangi lagi tahapan sebelumnya.
Gambar 9 Waterfall Model[9]
GAMBAR
DESKRIPSI
PETA
8
Pada tahap keempat, Implementasi dan pengujian system, serta analisis hasil
pengujian yaitu mengimplementasikan aplikasi dengan membangun aplikasi yang
sudah dirancang. Pembangunan aplikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa
pemrograman HTML5 dan JQuery Mobile. Setelah selesai pembuatan dilakukan
uji coba. Kemudian, dari hasil uji coba tadi dilakukan analisis apakah sudah
berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Tahapan terakhir adalah penulisan
laporan dan hasil penelitian.
4. Hasil dan Implementasi Setelah melakukan perancangan sistem, tahapan selanjutnya adalah
pembuatan aplikasi dengan melakukan pengkodean (coding). Pengkodean
dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML5, javascript dan
juga PHP.
A B
Gambar 10 Halaman Utama Aplikasi (A) di Android, (B) di Iphone
Gambar 10 merupakan hasil yang menunjukan tampilan untuk halaman
utama aplikasi di Android dan Iphone. Halaman utama terdiri dari beberapa menu
yaitu, tempat wisata, penginapan, tempat makan, berita, peta dan pengaturan.
Kode program 1 Source Code PHP untuk Mengambil Data dari Database Server
1.
9
10. } 11. $json .= '])'; 12. echo str_replace('}, ])', '} ])', $json );
13. ?>
Aplikasi ini akan dibuat agar bisa digunakan secara offline, karena itu
dibutuhkan cara untuk update data. Kode program 1 digunakan untuk mengambil
data objek wisata dari database server yang kemudian diubah ke dalam bentuk
JSON.
Kode Program 2 Memasukkan Data JSON ke dalam Sqlite
1. $.ajax({//objek 2. url: "http://192.168.50.177/pari/objek.php", 3. dataType: "jsonp", 4. success: function(parsed_json) { 5. $.each(parsed_json, function(i,item){ 6. db.transaction(function(tx) { 7. var ia = parseInt(item.idobjek,10); 8. var ga = String(item.gambar); 9. var ju = String(item.judul); 10. var pe = String(item.penjelazan); 11. var lo = parseFloat(item.longi); 12. var lt = parseFloat(item.lat); 13. var ik = parseInt(item.idkat,10); 14. var tr = String(item.transport); 15. tx.executeSql('INSERT INTO objek (idobjek, gambar, judul, penjelazan,
longi, lat, idkat,transport) VALUES('+ia+',
"'+ga+'","'+ju+'","'+pe+'",'+lo+','+lt+','+ik+',"'+tr+'")');
16. }); 17. }); 18. }, 19. timeout: 30000, 20. error:function(){ alert(error+"");navigator.app.exitApp(); }
21. });
Kode Program 2 data JSON tadi akan dimasukkan (insert) ke dalam
database lokal (Sqlite) yang nantinya informasi dapat diakses tanpa harus
menggunakan internet lagi. Baris 15 adalah query untuk menambahkan baris pada
tabel yang ada di database Sqlite. Jadi, pengguna hanya perlu update data sesekali.
Kode Program 3 Source Code untuk Mengambil Informasi dari Sqlite
1. var i = parseInt(ida,10); 2. tx.executeSql("SELECT * FROM objek where idobjek = ?" , [i],
querySuccessform, errorDB);
Kode Program 3 merupakan source code untuk mengambil data (select)
dari Sqlite yang kemudian akan ditampilkan dengan Javascript. Baris kedua
merupakan query yang digunakan untuk mengambil data dari tabel objek
berdasarkan idobjek.
Kode Program 4 Source Code Javascript untuk Menampilkan Informasi Penjelasan
10
1. function querySuccesspengform(tx, results) { //tampil rincian penginapan 2. var len = results.rows.length; 3. var longit = document.getElementById("longitude1"); 4. var lati = document.getElementById("latitude1"); 5. var trans =new Array(); 6. var idop = 0; 7. $('#gambar1').empty(); 8. $('#penjelazan1').empty(); 9. $('#ataz1').empty(); 10. $('#transport1').empty(); 11. for (var i=0;i
11
Kode Program 5 Menampilkan peta
1. var l =document.getElementById('longitude').value ; 2. var la =document.getElementById('latitude').value ; 3. demo.add('formwisata', function() { 4. $('#map_canvas1').gmap({'center': new google.maps.LatLng(l, la), 'zoom':
10, 'disableDefaultUI':true, 'callback': function() {
5. var self = this; 6. self.addMarker({'position': this.get('map').getCenter() }).click(function()
{
7. self.openInfoWindow({ 'content': 'Welcome' }, this); 8. }); 9. }}); 10. }).load('formwisata');
Kode Program 5 digunakan untuk menampilkan peta. Baris ke 6 digunakan
untuk menampilkan marker. Baris 7 digunakan untuk menampilkan informasi dari
marker ketika diklik.
A B
Gambar 12 Tampilan Peta (A) di Android dan (B) di Iphone
Gambar 12 merupakan tampilan peta pada menu peta. Menu peta ini
menampilkan informasi direction untuk menuju ke lokasi yang diinginkan. Selain
itu, menampilkan semua marker objek wisata, penginapan dan tempat makan.
Pengujian Responden Tabel 1 Hasil Pengujian Responden
NO Soal Skor Jawaban
12
1 2 3 4 Skor Likert
(%)
1 Aplikasi ini mudah digunakan 4 20 10 79.41%
2 Tampilan Aplikasi menarik 6 24 4 73.52%
3 Informasi tentang harga tiket masuk objek
wisata sudah sesuai 8 24 2 70.59%
4 Informasi tentang deskripsi objek wisata sudah
sesuai 10 24 67.64
5 Informasi tentang transportasi objek wisata
sudah sesuai 6 20 8 76.47
6 Informasi tentang lokasi objek wisata sudah
sesuai 20 14 85.29
7 Informasi tentang deskripsi penginapan sudah
sesuai 8 20 6 73.53
8 Informasi tentang transportasi penginapan
sudah sesuai 4 22 8 77.94
9 Informasi tentang harga kamar penginapan
sudah sesuai 6 18 10 77.94
10 Informasi tentang fasilitas kamar penginapan
sudah sesuai 10 20 4 70.59
11 Informasi tentang lokasi penginapan sudah
sesuai 2 26 6 77.94
12 Informasi tentang deskripsi tempat makan
sudah sesuai 10 22 2 69.12
13 Informasi tentang transportasi tempat makan
sudah sesuai 2 24 8 79.41
14 Informasi tentang lokasi tempat makan sudah
sesuai 8 20 6 73.53
15 Informasi tentang menu makanan sudah sesuai 20 10 4 63.23
16 Informasi tentang harga menu makanan sudah
sesuai 20 12 2 61.76
17 Informasi tentang deskripsi acara sudah sesuai 10 14 10 75
18 Setelah menggunakan aplikasi ini, saya akan
menggunakan kembali aplikasi ini nantinya 0 2 32 98.52
Jumlah 268 1026 544
Total Rata-Rata Likert 78.75%
Pengujian responden dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang
dibangun, bermanfaat atau tidak bagi pengguna. Menurut Garland (1991) jumlah
titik respon genap (jumlah titik empat) lebih disarankan dari pada jumlah titik
respon ganjil (jumlah titik lima). Hal ini dikarenakan responden ingin
menyenangkan interviewer atau agar dianggap sebagai penolong. Responden akan
cenderung menjawab dengan memilih netral (titik ditengah) [10]. Hasil pengujian
responden ditunjukkan pada Tabel 1 dengan skala pengukuran, (1) sangat tidak
setuju, (2) tidak setuju, (3) setuju dan (4) sangat setuju. Jumlah responden untuk
pengujian aplikasi ini berjumlah 34 responden. Perhitungan skala jawaban dari
responden nilai 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk setuju dan
4 untuk sangat setuju. Kriteria interprestasi skor berdasarkan interval yaitu, 0%
sampai 24,99% sangat tidak setuju, 25% sampai 49,9% tidak setuju, 50% sampai
13
74,9% setuju dan 75% sampai 100% sangat setuju. Menghitung rata-rata nilai likert
per pernyataan memiliki rumus sebagai berikut:
Nilai rata-rata = (jumlah skor ideal/skor tertinggi) x100%.
Jumlah skor ideal = (jumlah skor sangat setuju x 4)+(jumlah skor setuju x
3)+(jumlah skor tidak setuju x 2)+(jumlah skor sangat tidak setuju x1).
Skor tertinggi = 4 x jumlah skor sangat setuju.
Dari rumus diatas bisa dihitung nilai likert seperti pada Tabel 1. Perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa responden setuju dan menganggap aplikasi ini sesuai
dengan yang mereka butuhkan. Semua informasi berupa informasi tentang objek
wisata, penginapan, tempat makan, berita dan lokasi semua tempat yang di
tampilkan juga sudah sesuai.Responden juga menyatakan sangat setuju untuk
menggunakan kembali aplikasi ini. Pihak TIC juga menyatakan setuju untuk
merekomendasikan aplikasi ini bagi para wisatawan yang datang.
5. Simpulan Penelitian ini menghasilkan mobile application tourism yang dapat
digunakan di beberapa platform yaitu Android, Iphone dan Windows Phone.
Aplikasi ini juga dapat diakses secara offline yaitu dengan mengisi Sqlite. Pengisian
pada database ini dilakukan pada saat pengguna melakukan update data. Update
data dapat dilakukan sekali saja atau ketika terdapat informasi terbaru. Saran untuk
pengembangan aplikasi ini, diharapkan agar nantinya dapat memperbanyak fitur
baru seperti menampilkan informasi tempat makan dan penginapan terdekat dari
objek wisata yang diinginkan, menambahkan marker untuk lokasi tempat umum
terdekat.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Iyangjaya, Admesia. Strategi Pemasaran Pariwisata Kabupaten
Jepara.Semarang: Universitas Diponegoro.
[2] Anonim.Http://ticjepara.com, diakses pada 5 Februari 2015 pukul 21.10 WIB
[3]Myer, Thomas.Beginning Phonegap. John Willey &Sons,Inc. Diambil dari
http://www.it-ebooks.info/book/1164/
[4]Hanindya, Gloria Meyvita. Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile
Tourist Guide pada Platform Android (Studi Kasus: Kepulauan
Karimunjawa).Salatiga:Universitas Kristen SatyaWacana
[5] Anonim. 2014. Mobile App Development with Phonegap. Yogyakarta: Penerbit
Andi
[6] Wijayanto, Akhmad Agus & Bowo Nurhadiono. Aplikasi Mobile Lokasi Objek
Wisata Kota dan Kabupaten Tegal Berbasis Android. Semarang:
Universitas Dian Nuswantoro
http://ticjepara.com/
14
[7] Ghatol, Rohit dan Yogesh Patel. Build Javascript and HTML5-Based Web Apps
for More than Six Mobile Platforms: Beginning Phonegap Mobile Web
Framework for Javascript and HTML5.Diambil dari http://www.it-
ebooks.info
[8] Hasibuan, Zainal A. 2007.Metode Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi: Konsep, Teknik dan Aplikasi.Jakarta : Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Indonesia
[9] Mulyanto, Aunur R. 2008. Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 1. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional
[10] Budiaji, Weksi. 2013. Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert.
Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa