Upload
diang-al-kadarna
View
51
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PKMT, Pengutip Sawit
Citation preview
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
INTIP BRO Mesin Pengutip Brondolan Sawit Berbasis Solar Cell Charger
Sebagai Teknologi Tepat Guna Untuk Mengurangi Losses Saat Pemanenan
dan Pengangkutan Sawit di Perkebunan Sawit.
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Diusulkan Oleh :
Diang Sagita F14120001/2012
Ayatulloh Nur Amin F14110047/2011
Chandra Gupta F14120010/2012
Andriyana F14110029/2012
Vicky Syaiful Ulum F14120050/2012
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
Perumusan Masalah ......................................................................................... 2
Tujuan Program ............................................................................................... 2
Luaran Yang Diharapkan ................................................................................. 2
Manfaat Program ............................................................................................. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
Kelapa Sawit .................................................................................................... 3
Jenis Kelapa Sawit ........................................................................................... 3
Panen Kelapa Sawit ......................................................................................... 4
Hasil Produksi Kelapa Sawit ........................................................................... 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 5
Alat dan Bahan ................................................................................................. 5
Perumusan Ide Rancangan ............................................................................... 5
Proses Pabrikasi ............................................................................................... 7
Mekanisme Kerja Alat ..................................................................................... 7
Uji Coba Alat ................................................................................................... 7
BAB 4. JADWAL KEGIATAN PROGRAM ......................................................... 8
Jadwal Kegiatan ............................................................................................... 8
Rancangan Biaya ............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN .......................................................................................................... 10
iv
RINGKASAN
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi pertanian yang menjadi
primadona hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal tersebut
dipertimbangkan dari hasil produksi komoditinya berupa CPO (Crude Palm Oil)
dan PKO (Palm Kernel Oil) yang dapat diolah sebagai bahan mentah untuk
membuat berbagai produk yang bernilai komersial dengan profit yang tinggi.
Umumnya pemanenan kelapa sawit masih dilakukan secara manual
menggunakan alat dodos atau egrek, sehingga pada saat tandan jatuh dari pohon,
banyak brondolan sawit yang tercecer. Para pekerja malas untuk memungut
brondolan tersebut, dengan alasan proses pengutipan brondolan masih dilakukan
secara manual dan menyita waktu. Di sisi lain, bila brondolan itu tidak dipungut,
diperkirakan dapat mengakibatkan kehilangan panen (losses) yang cukup besar.
Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi yaitu membuat sebuah alat pengutip
brondolan sebagai solusi untuk memudahkan proses pengutipan brondolan yang
lebih ergonomis dan meminimalisir losses buah saat pemanenan.
Mesin Pengutip Brondolan hadir sebagai solusi bagi perusahaan perkebunan
sawit khususnya untuk buruh pengutip brondolan agar mereka mampu
mengumpulkan brondolan secara maksimal, lebih cepat dan lebih ergonomis
sehingga dalam skala besar dapat meningkatkan produksi sawit dalam negeri. Di
samping itu mesin ini juga menggunakan sumber energi alternatif radiasi cahaya
matahari mengingat potensinya di Indonesia cukup tinggi tidak terkecuali juga di
lahan sawit, Potensi tersebut perlu dimanfaatkan karena memang baru-baru ini isu
kelangkaan bahan bakar minyak bumi dan listrik makin nyata terasa di kalangan
masyarakat.
Pabrikasi inovasi teknologi ini rencananya akan dilakukan di bengkel
Berdikari Desa Cibanteng Kecamatan Dramaga, Bogor. Mesin pengutip ini terdiri
dari beberapa komponen, antara lain pengutip yang berbentuk sisir, motor listrik,
aki, serta rangka beroda, sementara komponen solar cell charger terdiri dari panel
surya, rangka panel dan transformator. Solar cell charger ini diletakkan secara
stationer di sekitar lahan sawit dan digunakan sebagai charger dari aki sehingga
apabila aki habis, aki dapat di charge di tempat tersebut. Mekanisme kerja dari
pengutip sendiri sangat sederhana dimulai dengan cara mendorong mesin ini
kemudian pengutip yang dihubungkan dengan motor listrik akan berputar dan
menggiring brondolan akan secara otomatis masuk ke penampung. Apabila alat ini
berhasil dan bekerja dengan baik, maka peluang untuk dapat dipatenkannya alat ini
sangat besar sekali. Dalam jangka panjang, mesin ini memang perlu dikembangkan
dalam proses panen kelapa sawit dan diterapkan di seluruh perkebunan kelapa sawit
Indonesia sehingga dapat meningkatkan produksi kelapa sawit nasional.
Kata Kunci : sawit, pengutip, brondolan, teknologi pertanian
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi pertanian yang menjadi
primadona hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal tersebut
dipertimbangkan dari hasil produksi komoditinya berupa CPO (Crude Palm
Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) yang dapat diolah sebagai bahan mentah untuk
membuat berbagai produk yang bernilai komersial dengan profit yang tinggi.
Kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dari minyak kelapa sawit tidak
terlepas dari kegiatan budidaya dan pengolahan komiditi di perkebunan
terutama saat kegiatan pemanenan.
Saat ini, proses pemanenan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit
dilakukan secara manual dengan menggunakan alat egrek dan dodos. Pada saat
pemanenan, beberapa brondolan sawit terlepas dari tandannya dan jatuh di
sekitar piringan pohon kelapa sawit. Persentase jumlah brondolan yang terlepas
dari tandannya cukup besar sehingga pengutipan atau pengumpulan brondolan
tersebut tidak bisa diabaikan karena akan menurunkan kuantitas hasil panen
secara signifikan. Namun di sisi lain para pekerja malas untuk memungut
brondolan tersebut. Alasannya karena proses pengutipan brondolan sawit masih
dilakukan secara manual. Akibatnya selain memakan waktu yang lama, buruh
panen juga mudah lelah karena terus menerus membungkuk selama pengutipan
sehingga produktivitas kerja mereka akan menurun dan ikut berdampak pada
menurunnya tingkat produktivitas hasil panen yang akan diolah oleh pabrik.
Proses pengutipan brondolan kelapa sawit secara manual ini dilakukan
hampir di seluruh perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Hingga saat ini belum
ada yang bisa membuat mesin pengutip brondolan karena memang perlu
analisis yang matang dan mengetahui karakteristik dari sawit sendiri. Menurut
mitra, sebelumnya sudah ada yang mencoba membuat alat semacam ini dari
berbagai pihak, namun belum ada yang berhasil. Dari beberapa tinjauan literatur
yang diperoleh, saat ini alat yang sudah ada hanya menyerupai garuk yang
berfungsi mengumpulkan brondolan pada suatu tempat lalu ditampung lagi
disisi lahan secara terpisah untuk diangkut oleh buruh panen. Oleh karena itu,
Kami berusaha mencari solusi dari permasalahan ini yaitu dengan membuat
sebuah mesin pengutip brondolan sebagai solusi untuk memudahkan proses
pengutipan yang merupakan bagian dari kegiatan pemanenan di perkebunan
kelapa sawit agar lebih ergonomis dan meminimalisir losses buah saat
pemanenan. Di samping itu mesin ini juga menggunakan sumber energi
alternatif radiasi cahaya matahari mengingat potensinya di Indonesia cukup
tinggi tidak terkecuali juga di lahan sawit, Potensi tersebut perlu dimanfaatkan
karena memang baru-baru ini isu kelangkaan bahan bakar minyak bumi dan
listrik makin nyata terasa di kalangan masyarakat.
2
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi latar belakang perancangan dan
pembuatan mesin pengutip brondolan sawit ini adalah:
1. Potensi sinar matahari yang cukup besar perlu dimanfaatkan.
2. Proses panen yang masih manual membuat banyak brondolan sawit menjadi
tercecer.
3. Para pekerja malas untuk memungut brondolan yang tercecer.
4. Pengutipan memerlukan waktu yang lama dan tenaga yang lebih.
5. Alat yang sudah ada masih manual dan kurang ergonomis.
1.3 Tujuan Program
Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Teknologi yang
kami lakukan ini memiliki tujuan :
1. Mengurangi losses saat panen dan pengangkutan sawit.
2. Membantu para buruh panen dalam pengutipan brondolan sawit.
3. Memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para buruh panen dalam
pengutipan brondolan sawit.
4. Memberikan wawasan bagi buruh panen bahwa brondolan yang terjatuh
tidak bisa diabaikan karena mengurangi produksi.
5. Meningkatkan effisiensi waktu dan tenaga dalam proses pengutipan
brondolan sawit.
6. Mengembangkan jiwa kreativitas dan kepeduliaan sosial pada mahasiswa.
7. Memanfaatkan potensi energi matahari sebagai sumber energi mesin
pengutip brondolan.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
1. Menghasilkan teknologi dengan kriteria :
Rancangan suatu mesin pengutip brondolan sawit yang sederhana dan
tepat guna.
Hasil berupa mesin pengutip brondolan sawit yang aman, ergonomis dan
ramah lingkungan.
Inovasi alat yang mudah digunakan buruh panen sawit.
2. Menghasilkan suatu artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan ke
masyarakat.
1.5 Manfaat Program
1.5.1 Bagi Pemerintah dan Dikti
Membantu pemerintah melalui instansi DIKTI untuk ikut serta
membangun dan mengimplementasikan teknologi berdasarkan bidang
yang dipelajari mahasiswa menjadi suatu produk yang dapat membantu
menangani permasalahan yang berkaitan dengan proses pemanenan sawit
3
yaitu pengutipan brondolan sawit dimana alat yang sudah ada dan
pengutipan secara manual masih belum ergonomis dengan waktu kerja
yang lama.
1.5.2 Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan program ini akan merangsang mahasiswa dalam
menumbuhkan jiwa kepedulian sosial, berfikir positif, kreatif, inovatif dan
dinamis. Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat
bekerja dalam tim yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim.
Program ini dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap
tuntutan kemandirian teknologi dan energi yang ada.
1.5.3 Bagi Masyarakat dan Mitra
Teknologi yang hendak diterapkan merupakan alat bantu yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat atau mitra khususnya yang memiliki profesi
buruh panen sawit, karena dengan teknologi ini masyarakat dapat lebih
mudah mengggunakan teknologi tersebut.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman yang
berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun, ada sebagian pendapat yang justru
menyatakan bahwa tanaman tersebut berasal dari Amerika Serikat yaitu Brazil. Hal
ini dikarenakan oleh lebih banyaknya ditemukan spesies kelapa sawit di hutan
Brazil dibandingkan dengan di Afrika. Pada kenyataannya tanaman kelapa sawit
hidup subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand dan Papua
Nugini. Bahkan, mampu memberikan produksi per hektar yang lebih tinggi (Iyung,
2011).
Kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman dari famili palma yang
mampu menghasilkan minyak nabati. Minyak nabati saat ini menjadi sangat
kompetitif di pasar internasional. Pada dasarnya bukan hanya kelapa sawit
penghasil minyak nabati, namun terdapat juga tanaman lain yang berpotensi
tumbuh dengan baik di Indonesia seperti kelapa, bunga matahari, kacang kedelai
dan masih banyak lainnya. Namun dari sekian banyak tanaman yang mengandung
minyak, kelapa sawit merupakan tanaman yang paling produktif menghasilkan
rendemen minyak tertinggi terutama di Indonesia.
Jenis Kelapa Sawit
Menurut tim penulis PS 2012, berdasarkan ketebalan cangkang dan daging
buah, kelapa sawit dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
1. Dura, jenis ini memiliki inti besar dan bijinya tidak dikelilingi sabut dengan
ekstraksi minyak sekitar 1718%. Dura memiliki inti besar dan cangkang
tebal serta dipakai oleh pusat-pusat penelitian untuk memproduksi jenis
Tenera.
4
2. Tenera, jenis ini memiliki cangkang agak tipis (2-3 mm), dengan cincin
serat di sekeliling biji, daging buah tebal, serta ektraksi minyak sekitar 22-
25%.
3. Pisifera, jenis ini memiliki cangkang yang sangat tipis dengan inti kecil.
Tandan buahnya hampir selalu gugur sebelum masak, sehingga jumlah
minyak yang dihasilkan sedikit. Jenis ini tidak dikembangkan sebagai
tanaman komersial.
Panen Kelapa Sawit
Proses pemanenan pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan
memotong tandan buah masak, memungut brondolan, dan mengangkutnya dari
pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta ke pabrik. Dalam pelaksanaan
pemanenan perlu memperhatikan beberapa kriteria tertentu karena tujuan panen
kelapa sawit adalah untuk mendapatkan rendemen minyak yang tinggi dengan
kualitas minyak yang baik. Kriteria panen yang perlu diperhatikan antara lain
matang panen, cara panen, alat panen, sistem panen, dan mutu panen. Kriteria
matang panen yang dijadikan patokan di perkebunan kelapa sawit adalah bila sudah
ada 2 brondolan (buah yang lepas dari tandannya) untuk tiap kg tandan yang
beratnya kurang dari 10 kg atau satu brondolan untuk tiap kg tandan beratnya lebih
dari 10 kg. Dengan adanya brondolan yang jatuh ke piringan, maka panenan dapat
dilakukan (Iyung, 2011).
Hasil Produksi Kelapa Sawit
Kelapa sawit adalah tanaman industri penting penghasil minyak masak,
minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya mampu
menghasilkan keuntungan besar sehingga perkebunan kelapa sawit ini sangat
berpotensi untuk dikembangkan. Secara umum produk yang dihasilkan dari pabrik
kelapa sawit dalam bentuk CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil).
Minyak kelapa sawit yang mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh dalam
proses selanjutnya akan menghasilkan fraksi olein, stearin, dan fatty acid. Olein
dipergunakan untuk pembuatan minyak goreng, stearin digunakan untuk
pembuatan mentega, sedangkan fatty acid dalam pengembangannya dapat
digunakan sebagai bahan dasar oleokimia. Dari produk-produk ini terutama CPO
dapat dihasilkan menjadi produk-produk turunan seperti seperti bahan bakar,
margarin, sabun, kosmetik, industri baja, industri farmasi, dan industri kulit (Iyung,
2011).
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan Program
Alat dan Bahan
Alat Bahan
Mesin bor listrik Besi kolom
Mesin bubut Besi silinder
Gerinda Roda kecil
Tool set Motor listrik
Rivet Mur, baut
Gergaji besi Puli dan sabuk
Las karbon Poros
Panel Surya
Aki
3.2 Perumusan Ide Rancangan
Dalam proses produksi atau pembuatan suatu alat diperlukan suatu
perencanaan yang jelas, adapun tahapan perencanaan hingga proses pembuatan
dapat dilihat pada Gambar 1.
Mulai
Identifikasi masalah
Perumusan dan penyempurnaan konsep desain
Analisis desain
Pembuatan model 3D dan gambar kerja
Pembuatan prototipe
Uji fungsional
Berhasil
Uji Kinerja
Selesai
Data dan Informasi
Modifikasi
Ya
Tidak
Gambar 1. Diagram alir perancangan
6
1) Rancangan fungsional
Dalam perumusan ide suatu rancangan mesin, rancangan fungsional
sangatlah penting untuk dipertimbangkan. Pada rancangan mesin pengutip
brondolan ini, rancangan terbagi menjadi dua komponen utama yaitu mesin
pengutip dan solar cell charger. Pada mesin pengutip terdapat 6 (enam)
komponen utama yang terdiri dari pengutip yang berbentuk sisir, motor listrik,
aki, penampung, roda dan pegangan. Sementara untuk solar cell charger terdiri
dari panel surya, rangka panel dan trafo. Adapun fungsi dari komponen-
komponen tersebut adalah :
a. Pengutip berbentuk sisir, mempunyai fungsi untuk mengambil brondolan
dan menyeretnya masuk ke ruang penampung. Pengutip ini memiliki bentuk
utama berupa sisir agar tidak ada tanah atau benda lain yang ikut.
b. Motor Listrik, mempunyai fungsi untuk menggerakkan komponen mesin
pengutip.
c. Penampung, karung atau kain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan di
lahan yang berfungsi untuk menampung hasil pengutipan brondolan.
d. Aki berfungsi sebagai sumber energi dan sebagai tempat menyimpan energi
yang dihasilkan oleh photovoltaic (panel surya).
e. Panel surya berfungsi sebagai alat konversi energi panas matahari menjadi
energi listrik.
f. Inverter berfungsi sebagai pengubah aliran DC menjadi AC.
g. Trafo untuk merubah besarnya tegangan listrik.
h. Rangka beroda berfungsi untuk mempermudah pengutipan dan mobilitas
dari satu tempat ke tempat lain.
2) Rancangan Struktural
Dalam pembuatan suatu alat/mesin perlu diperhatikan bentuk, dimensi,
dan kekuatan bahan yang akan digunakan. Hal-hal tersebut disesuaikan dengan
kapasitas yang dibutuhkan dan beban yang akan diterima alat. Alat akan dibuat
agar dapat bekerja pada keadaan lahan sawit yang tidak rata. Dengan
mempertimbangkan jumlah brondolan yang jatuh dari tiap pohon maka dibuat
mesin pengutip dengan kapasitas penampung sebesar 5 kg. Kapasitas ini
diperhitungkan dari brondolan yang jatuh dari beberapa pohon.
Mesin ini juga dibuat dari beberapa bahan yang berbeda disesuaikan
dengan kebutuhan, misalnya pengutip dibuat dari besi karena harus kuat dan
tidak mudah melengkung.
3) Gambar Teknik
Gambar teknik diperlukan agar dapat memudahkan dalam proses
pabrikasi. Dalam gambar teknik harus memperhatikan dimensi dari mesin dan
skala. Gambar teknik dilakukan dengan bantuan software yang umum dalam
pembuatan konstruksi mesin. Gambar teknik dilakukan 2 kali yaitu pada saat
setelah selesai perancangan ide awal dan pada saat sudah dilakukan analisis
bahan material dan penyempurnaan ide rancangan. Hal ini dilakukan agar
7
proses pabrikasi dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala teknis karena
gambar teknik yang tidak memungkinkan untuk diproduksi. Dalam proses
desain alat ini diperhatikan juga ergonomikanya agar penggunaannya mudah,
aman dan nyaman. Desain alat dapat di lihat pada Lampiran 6.
3.3 Proses Pabrikasi
Setelah selesai dilakukan desain, tahapan selanjutnya adalah proses
pembuatan (pabrikasi). Pabrikasi akan dilakukan di bengkel alsintan yang berada
di sekitar kampus IPB Darmaga. Proses pabrikasi harus dilakukan secara presisi
sehingga memerlukan analisis dan perhitungan yang cukup. Oleh karena itu
diperlukan keahlian khusus dalam melakukan proses pabrikasi.
Dalam proses pembuatan alat ini diperlukan alat-alat utama seperti bor tangan, las
dan gergaji besi. Mesin las berfungsi untuk mengelas bagian besi/baja yang perlu
disambungkan. Gergaji besi berfungsi untuk memotong bagian-bagian tertentu.
3.4 Mekanisme Kerja Mesin
Mesin pengutip ini terdiri dari beberapa bagian antara lain pengutip yang
berbentuk sisir, motor listrik, aki, panel surya, inverter, dan trafo serta memiliki
roda untuk menggerakannya. Proses kerjanya sangat sederhana dimulai dengan cara
mendorong mesin ini kemudian pengutip akan berputar dan menggiring brondolan
masuk ke penampung, sehingga brondolan akan terkumpul.
3.5 Uji Coba Alat
Uji coba akan dilakukan apabila alat sudah selesai secara keseluruhan. Uji
coba pertama akan dilakukan dalam skala lab, setelah uji skala lab selesai dengan
hasil yang baik, uji coba akan dilakukan di lapangan secara langsung, apabila
hasilnya kurang baik, maka akan dilakukan modifikasi pada alat. Kemudian jangka
kedepannya mesin ini akan coba dipatenkan mengingat peluang untuk
dipatenkannya alat ini sangat besar sekali karena memang teknologi seperti ini
belum pernah ada sampai saat ini.
8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya
Tabel 2. Anggaran Biaya
No
. Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan Penunjang ( gergaji besi, gerinda, dll) Rp 1.940.000
2 Bahan habis pakai ( Plat baja, pipa klon, dll) Rp 8.400.000
3 Biaya Perjalanan ( pasar, bengkel) Rp 950.000
4 Lain-lain Rp. 1.700.000
Jumlah Rp. 12.390.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2 Persiapan
3 Survey Lapang
4 Survey Bengkel
5 Survey Peralatan
dan bahan
6 Pembuatan
Alat
7 Uji Kinerja
8 Uji Kelayakan
9 Evaluasi
10 Pelaporan
9
DAFTAR PUSTAKA
Pahan, Iyung. 2011. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari
Hulu Hingga Hilir. Depok. Swadaya.
Tim Penulis PS. 2012. Kelapa Sawit Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan
Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran. Jakarta: Penebar Swadaya.
10
11
12
13
14
15
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Keterangan
Tool Set Berisi kunci pas,
obeng, dan alat
untuk perawatan
dan pemasangan
komponen mesin
1 Set 500.000 500.000
Gerinda Menghaluskan
dan mengikis
komponen alat
1 buah 350.000 350.000
Bor Tangan Membuat lubang
pada alat
1 buah 500.000 500.000
Gergaji besi Memotong besi
rangka alat
5 40.000 200.000
Cutter Memotong
Bahan/komponen
4 10.000 40.000
Elektroda las Las Besi 5 kg 40.000 200.000
Cat, amplas,
kuas
Estetika
Rancangan 1 paket 100.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 1.940.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Keterangan
Plat besi Komponen
rangka
mesin
7 meter 100.000 700.000
Besi siku Komponen
rangka
mesin
10 meter 30.000 300.000
Besi kolom Bahan
Pembuat
rangka
mesin
9 buah 90.000 810.000
Plat alumunium Komponen
pegangan
10 meter 105.000 1.050.000
Panel Surya 1
m2
Pembangkit
listrik
1 buah 2.000.000 2.000.000
Aki 100 Ah Penyimpan
daya dan
sumber
penggerak
1 buah 250.000 250.000
17
Inverter Pengubah
tegangan
AC ke DC
1 buah 250.000 250.000
Motor listrik
hp
Penggerak
alat
1 buah 1.500.000 1.500.000
Puli-sabuk Komponen
pengubah
kecepatan
putar motor
2 pasang 200.000 400.000
Gear-box Transmisi
Daya dari
motor ke
poros
pengutip
1 buah 450.000 450.000
SUB TOTAL (Rp) 8.400.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Perjalanan Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Keterangan
Perjalanan ke
bengkel
Bensin dan
konsumsi
7 kali 50.000 350.000
Perjalanan ke
tempat mitra
Bensin, biaya
pengangkutan
komponen uji
coba,
konsumsi dan
pengiriman
alat
2 Kali 200.000 400.000
Perjalanan
membeli alat-
alat dan
bahan
Angkutan
umum,
Pengangkutan
alat dan bahan
dari pasar
2 kali 100.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 950.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Keterangan
Sewa Bengkel Pembuatan
komponen,
dan perakitan
mesin
1 600.000 600.000
Biaya
pembuatan
Biaya Teknisi 500.000 500.000
18
Ujicoba Alat Menguji
kinerja mesin,
pembelian
bahan uji
coba
2 250.000 500.000
Administrasi Pembuatan
rangka dan
penutup
mesin
1 100.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 1.700.000
Total (Keseluruhan) 12.390.000
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
1 Diang Sagita /
F14120001
Teknik
Mesin dan
Biosistem
Teknik
Mesin dan
Biosistem
5 jam/
minggu
Ketua
Kelompok (
konsep dan
desain alat)
2 Ayatulloh Nur
Amin /
F14120063
Teknik
Mesin dan
Biosistem
Teknik
Mesin dan
Biosistem
5 jam /
minggu
Anggota
Kelompok (
administrasi)
3 Chandra Goepta
/ F14120050
Teknik
Mesin dan
Biosistem
Teknik
Mesin dan
Biosistem
5 jam/
minggu
Anggota
kelompok (
Manufactur
alat dan
pengujian
atat)
4 Andriyana /
F14120029
Teknik
Mesin dan
Biosistem
Teknik
Mesin dan
Biosistem
5 jam/
minggu
Anggota
kelompok (
Management
Keuangan)
5 Vicky Syaiful
Ulum /
F14120050
Teknik
Mesin dan
Biosistem
Teknik
Mesin dan
Biosistem
5 jam/
minggu
Anggota
Kelompok (
akomodasi
dan
transportasi)
20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
21
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Dari Mitra
22
Lampiran 6. Gambaran Teknologi Yang Akan Diterapkembangkan
Gambar 2. Desain Mesin Pengutip (Ortogonal)
Gambar 3. Desain alat dan keterangan
Pelindung (tudung)
Motor Listrik
Poros dengan
Pengutip
Pegangan/Pendorong
Accu/Aki
Roda
Penampung
23
Gambar 4. Desain Solar Cell Charger dan keterangan
Panel Surya
Pasak (ditancapkan ke
tanah)
Rangka Panel
24
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
PT. Perkebunan Nusantara 8 adalah perkebunan Kelapa sawit milik negara
yang terletak di Cikasungka Kab. Bogor.