Upload
dmet-nana
View
19
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
diare
Citation preview
LAPORAN KASUS
DIARE, KEJANG DEMAM SEDERHANA
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Stase Anak
Diajukan Kepada :
dr. Laily Babgei, SpA
Disusun Oleh :Dienia Nop Ramliana
H2A010010
DEPARTEMEN ILMU ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANGRSUD ADHYATMA, MPH
CATATAN MEDIS
Nama anak : An. B
Umur : 6 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No RM : 461416
Tgl masuk bangsal : 14 November 2014
Nama bapak : Tn. M
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : swasta
Alamat : Singorojo 03/01
Kendal
Nama ibu : Ny. U
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Singorojo 03/01
Kendal
ANAMNESEAlloanamnesis (Ibu)
14 Nov 2014 jam 08.30 WIB. Di Bangsal Melati
Keluhan Utama : Diare
RPS
Diare sejak 2 hari ini. BAB >4x, cair (+), ampas (+), darah(-), lendir (-). Demam tinggi 2 hari seluruh tubuh. Muntah >10 kali sedikit-sedikit, isi sesuai yang di minum, darah (-).
Kejang tadi malam jam 21.00 1x, kejang ± 2 menit seluruh tubuh kelojotan dan mata mbelalak ke atas, sebelum dan sesudah kejang menangis, saat kejang tidak menangis, tidak ada kelumpuhan pasca kejang, belum diberi obat anti kejang di rumah.
Minum susu semau bayi, BAK lebih sering dari biasanya warna bening, menangis kuat terdapat air mata, anak tidak lemes. Pasien tidak batuk pilek.
RPD
Ibu pasien menyangkal pernah mengalami keluhan yang sama, trauma daerah kepala dan leher, asma, alergi, dan batuk lama.
RPK
Pasien mengakui ayah pasien mempunyai riwayat kejang demam waktu kecil.
Menyangkal keluarga mempunyai riwayat diare, batuk lama, asma, dan alergi obat.
RPSos
Orangtua pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan. Pasien tinggal bersama kedua orangtua.
Penghasilan keluarga per bulan kira-kira Rp1.000.000,00. Pembayaran menggunakan Jamkesda
Kesan : sosial ekonomi cukup
DATA KHUSUS
1. Pre Natal•An.B anak pertama, hamil berusia 25 tahun.•Ibu rutin periksa kehamilan lebih dari 4kali di bidan.•Hamil tidak pernah sakit•Obat-obatan Vitamin dan Zat Besi dari bidan•Tidak mengkonsumsi alkohol, maupun rokok.•Suntik TT sebanyak dua kali. kehamilan cukup bulan.
2. Natal
Lahir spontan di Bidan, langsung menangis kuat, dan segera dilakukan inisiasi menyusui dini. Berat badan saat lahir 2800gram, panjang badan 51 cm
3. Post natal
Tidak ada perdarahan post partum
Riwayat Imunisasi
Kesan : imunisasi dasar lengkap sesuai umur
Riwayat makan dan minum
Kesan : ASI eksklusif, kualitas dan kuantitas cukup
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak•Kesan Perkembangan sesuai usia.•Kesan Pertumbuhan sesuai usia.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Kurang Aktif
Kesadaran : Compos mentis
GPCS : E4M6V5
Status Gizi
BB : 7 kg
PB : 66 cm
Z score•BB/Umur : - 0,2 Normal•TB/Umur : 0,03 Normal•BB/PB : - 0,5 Normal
Kesan Gizi Baik
Status General
dalam batas normal
Tanda Vital
Nadi : 133 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup Respirasi : 32 x/menitSuhu : 37,8° C
PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Leukosit 15,21 ribu/ul 6.0-17.5Eritrosit 5,08 juta/ul 3,6-5, 2
Hb 10,90 g/dl 10,7-13,1Hematokrit 34,00 % 35-43
MCV L 66,90 Fl 74 – 102
MCH 21,50 Pg 23 – 31
MCHC 32,10 g/Dl 28 – 32
Trombosit 543 10^3/ul 217-497
RDW H 15,10 11.5-14.5
Eosinofil absolut 0,0710^3/ul
0,045 – 0,44
Basofil absolut 0,0210^3/ul
0 – 0,2
Netrofil absolut H 9,9910^3/ul
1,8 – 8
Limfosit absolut 3,4610^3/ul
0,9 – 5,2
Monosit absolut H 1.6710^3/ul
0,16 – 1
Eosinofil L 0,50%
2 – 4
Basofil0,10 %
0 – 1
Neutrofil65,70 %
50 -70
Limfosit22,70 %
20 - 70
Monosit 11, 00%
1 –11
ASSESMENTDIAGNOSA BANDING
1. Diare• Diare akut tanpa tanda
dehidrasi• Diare akut dengan
dehidrasi ringan sedang
• Diare akut dehidrasi berat
2. Kejang
RESUME
Diare 2 hari ini, >4x, cair (+), ampas (+). Demam tinggi 2 hari seluruh tubuh. Muntah >10 kali sedikit-sedikit, isi sesuai yang di minum. Kejang jam 21.00 1x, ± 2 menit seluruh tubuh kelojotan dan mata mbelalak ke atas, sebelum dan sesudah kejang menangis, saat kejang tidak menangis. Minum susu semau bayi, BAK lebih sering dari biasanya warna bening, menangis kuat terdapat air mata. Riwayat ayah kejang demam waktu kecil.
Pemeriksaan didapatkan KU kurang akif, T = 37,80C
Diagnosis Kerja
Diagnosis Klinis : Diare Akut Tanpa Tanda Dehidrasi, Kejang Demam Sederhana
Diagnosis Tumbang : Tumbuh kembang sesuai usia
Diagnosis Gizi : Gizi baik
Diagnosis Imunisasi : Imunisasi lengkap sesuai usia
INITIAL PLANIp Dx:
•Diare Akut Tanpa Tanda Dehidrasi, Kejang Demam Sederhana
S : -
O : Faeses rutin, elektrolit, GDS, Morfologi Darah Tepi, Imunologi Serum
Ip Tx :
•IVFD Kaen 3B 7 tpm
•Cefotaxime 2 x 300 mg IV
•Ranitidin 2 x 10 mg IV
•Ondancentron 2 x 0,75mg IV
PO :
•Diazepam 3x 1mg
•Paracetamol syrup 3 x ½ cth
•L.Bio 2x1 saschet
•L. Zinc 1x1 cth
Ip Mx :•Monitoring KU dan Vital Sign•Monitoring diare, vomitus, febris•Monitoring resiko kejang berulang dan komplikasi
Ip Ex :•Jelaskan penyakit diare, kejang, muntah, dan evaluasi demam•Menjelaskan pengobatan, dan komplikasi penyakit•Motivasi untuk ikut memantau tanda dan gejala kegawatan pada anak.•Motivasi anak dilatih MPASI dan banyak minum ASI•Motivasi orangtua tentang penyebab kejang, resiko berulang, dan penanganan awal serta harus monitor suhu anak dengan termometer bila demam.
PROGNOSIS•Quo ad Vitam : dubia ad bonam•Quo ad Sanam : dubia ad bonam•Quo ad Fungsionam : dubia ad bonam
PEMBAHASANDIARE
Definisi
Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 1 minggu.
Cara Penularan dan Faktor Resiko•Fecal-oral 5 F (Feces- tinja, Flies-lalat, Food- makanan, Finger-jari tangan, Fomites-peralatan makan•Host- Agent – Environment
Pada pasien Diare 2 hari ini, >4x, cair (+), ampas (+). Demam tinggi 2 hari seluruh tubuh.
Muntah >10 kali sedikit-sedikit, isi sesuai yang di minum. Minum susu semau bayi, BAK lebih sering dari biasanya warna bening, menangis kuat terdapat air mata.
Pemeriksaan didapatkan KU kurang akif, T = 37,8 0 C.
Diare akut tanpa tanda dehidrasi.
RENCANA TERAPI AUNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(penderita diare tanpa dehidrasi)GUNAKAN CARA INI UNTUK MENGAJARI IBU:
Teruskan mengobati anak diare di rumahBerikan terapi awal bila terkena diare
MENERANGKAN EMPAT CARA TERAPI DIARE DI RUMAH 1. BERIKAN ANAK LEBIH BANYAK CAIRAN DARIPADA BIASANYA UNTUK MENCEGAH DEHIDRASIGunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti oralit, makanan yang cair (seperti sup, air tajin) dan kalau tidak ada air matang gunakan larutan oralit untuk anak, seperti dijelaskan dalam kotak di bawah (Catatan: jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan cair).Berikan larutan ini sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan oralit seperti di bawah.Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti.
2. BERI TABLET ZINC Dosis zinc untuk anak-anak: Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari Zinc diberikan selama 10 han berturut-turut, meskipun anak telah sembuh dari diare. Cara pemberian tablet zinc: Untuk bayi, tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI, atau oralit. Untuk anak-anak yang
lebih besar, zinc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit. Tunjukkan cara penggunaan tablet zinc kepada orang tua atau wali anak dan meyakinkan bahwa
pemberian tablet zinc harus diberikan selama 10 hari berturut-turut meskipun anak sudah sembuh.
3. BERI ANAK MAKANAN UNTUK MENCEGAH KURANG GIZI Teruskan ASI Bila anak tidak mendapatkan ASI berikan susu yang biasa diberikan. Untuk anak kurang dan 6
bulan atau belum mendapat makanan padat, dapat diberikan susu. Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:
Berikan bubur, bila mungkin campur dengan kacang-kacangan, sayur, daging, atau ikan. Tambahkan 1 atau 2 senclok the minyak sayur tiap porsi.
Berikan sari buah atau pisang halus untuk menambahkan kalium. Berikan makanan yang segar. Masak dan haluskan atau tumbuk makanan dengan balk. Bujuklah anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari. Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan porsi makanan tambahan setiap
hari selama 2 minggu.
4. BAWA ANAK KEPADA PETUGAS KESEHATAN BILA ANAK TIDAK MEMBAIK DALAM 3 HARI ATAU MENDERITA SEBAGAI BERIKUT :
Buang air besar cair lebih sering Muntah terus menerus Rasa haus yang nyata Makan atau minum sedikit Demam Tinja berdarah
5. ANAK HARUS DIBERI ORALIT DI RUMAH APABILA: Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C. Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk. Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang dating ke petugas
kesehatan merupakan kebijakan pemerintah.
JIKA AKAN DIBERIKAN LARUTAN ORALIT DI RUMAH, MAKA PERLU DIPERLUKAN ORALIT DENGAN FORMULA BARU
Formula oralit baru yang berasal dari WHO dengan komposisi sebagai berikut: Natrium : 75 mmol/LKlorida : 65 mmol/LGlukosa, anhidrous : 75 mmol/LKalium : 20 mmol/LSitrat : 10 mmol/LTotal Osmolaritas : 245 mmol/L
KETENTUAN PEMBERIAN ORALIT FORMULA BARU:Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru.Larutkan 1 bungkus orallt formula baru dalam 1 liter air matang, untuk persediaan 24 jam.Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan sebagai berikut :Untuk anak berumur kurang dari 2 tahun: berikan 50 sampai 100 ml tiap kali buang air besar.Untuk anak berumur 2 tahun atau lebih: berikan 100 sampai 200 ml tiap kali buang air besar.Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan itu harus dibuang.
TUNJUKKAN KEPADA IBU CARA MEMBERIKAN ORALITBerikan satu sendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun.Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua.Bila anak muntah, tunggulah 10 menit. Kemudian berikan cairan lebih lama (misalnya satusendok tiap 2-3 menit).Bila diare berlanjut setelah oralit habis, beritahu ibu untuk memberikan cairan lain sepertidijelaskan dalam cara pertama atau kembali kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit.
RENCANA TERAPI BUNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(penderita diare dengan dehidrasi tak berat)
Pada dehidrasi tak berat, cairan rehidrasi oral diberikan dengan pemantauan yang dilakukan di Pojok Upaya Rehidrasi Oral selama 4-6 jam.
Ukur jumlah rehidrasi oral yang akan diberikan selama 4 jam pertama
Jika anak minta minum lagi, berikan.Tunjukkan kepada orang tua bagaimana cara memberikan rehidrasi oral
Berikan minum sedikit demi sedikit Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan kembali rehidrasi oral pelan-pelan Lanjutkan ASI kapanpun anak meminta
Setelah 4 jam : Nilai ulang derajat dehidrasi anak Tentukan tatalaksana yang tepat untuk melanjutkan terapi Mulai beri makan anak di klinik
Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah. Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam Rencana Terapi A. Jelaskan 4 cara dalam Rencana Terapi A untuk mengobati anak di rumah
Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanyaBeri tablet zincBeri anak makanan untuk mencegah kurang giziKapan anak harus dibawa harus kembali kepada petugas kesehatan
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIARE
Etiologi
Infeksi dan Non Infeksi
Patofisiologi Infeksi•Diare osmotik•Diare sekretorik•Diare (lendir, darah)
Pada pasien belum dilakukan pemeriksaan faeses rutin, elektrolit, GDS, morfologi darah tepi, imunologi serum sehingga penyebab diare belum dapat ditegakkan.
Penatalaksanaan pasien diare:•Rehidrasi dan dukungan nutrisi dengan IVFD Kaen 3B 7 tpm, ASI ad lip dan edukasi mulai dilatih MPASI dengan bubur susu.•Suplemen Zinc L. Zinc 1x1 cth•Antibiotik selektif tidak diberikan•Supprotif dengan Ranitidin 2 x 10 mg IV, Ondancentron 2 x 0,75mg IV, Paracetamol syrup 3 x ½ cth, L.Bio 2x1 saschet•Edukasi pada orangtua yaitu Jelaskan penyakit diare, pengobatan, dan komplikasi penyakit dan motivasi untuk ikut memantau tanda dan gejala kegawatan pada anak.
PEMBAHASANKEJANG DEMAM
Definisi
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
Klasifikasi
•Kejang demam sederhana
•Kejang demam kompleks
Pada pasien mengalami kejang demam sederhana karena didapatkan kejang jam 21.00 1x, ± 2 menit seluruh tubuh kelojotan dan mata mbelalak ke atas, sebelum dan sesudah kejang menangis, saat kejang tidak menangis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG KEJANG
Mencari Kausal :
Darah rutin, GDS, Elektrolit, Kalsium serum, Urinalisis, Kultur darah, dan feses.
Pemeriksaan EEG dilakukan pada KDK, usia >6 tahun, atau kejang demam fokal.
Pemeriksaan LCS untuk suspek meningitis.
Pencitraan X-foto kepala, MRI, CT-Scan curiga kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis); Paresis nervus VI; Papiledema.
Pada pasien belum dilakukan pemeriksaan elektrolit, GDS, morfologi darah tepi, imunologi serum
sehingga penyebab kejang belum diketahui.
Pemeriksaan EEG, LCS, dan pencitraan (X-ray, MRI, CT Scan) tidak diperlukan.
Penatalaksanaan Kejang Demam
Terapi fase akut•Penderita dimiringkan, mencegah aspirasi ludah atau lendir dari mulut•Jalan nafas dijaga agar tetap terbuka (Bila perlu berikan oksigen)•Fungsi vital, keadaan jantung, tekanan darah, kesadaran, diikuti seksama Perhatikan kebutuhan dan keadaan cairan, kalori dan elektrolit•Suhu yang tinggi harus segera diturunkan:
• Kompres dingin, selimut dan pembungkus badan harus dibuka• Pemberian obat penurun panas: asetaminofen atau antipiretik
lainnya
Gambar. Algoritma penatalaksanaan kejang akut, (IDAI, 2011)
Perlu rawat inap pada pasien dengan:•Kejang demam komplek•Hiperpireksia•Usia < 6 bulan•Kejang demam pertama•Dijumpai kelainan neurologis.
Profilaksis intermiten:
• Diazepam oral atau rectum. (Dosis per oral 0,5 mg/kgBB/hr dibagi 3 dosis atau Dosis per rectum 5 mg pada usia < 3 tahun; 10 mg pada usia > 3 tahun). Efek smping: ataksia, mengantuk dan hipotoni
Profilaksis terus menerus
• Fenobarbital 4-5 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis. efek samping: iritabel, pemarah, agresif
• Asam valproat 15-40 mg/kgBB/hari , 1-2 dosis. efek samping : hepatotosik.
• Phenitoin dan karbamazepin tidak efektif.
Penanganan yaitu:•Indikasi rawat inap karena usia < 6 bulan dan kejang demam pertama.•Penanganan dengan koreksi keadaan cairan dan elektrolit IVFD Kaen 3B 7 tpm•antibiotik (penyebab infeksi) Cefotaxime 2 x 300 mg IV•maintenence kejang resiko berulang Diazepam 3x 1mg,•simtomatis dengan Paracetamol syrup 3 x 1 cth.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :•Riwayat kejang demam dalam keluarga•Usia kurang dari 12 bulan•Temperatur yang rendah saat kejang•Cepatnya kejang setelah demam
Faktor risiko menjadi epilepsi adalah: •Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertama.•Kejang demam kompleks•Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
By. B tidak beresiko epilepsi tetapi memiliki Resiko berulang kejang karena memiliki riwayat ayah kejang demam waktu kecil, usia <12 bulan, dan cepatnya kejang setelah demam.
Edukasi :
Tentang kejang dan Kemungkinan kejang kembali,bila anak kejang dirumah sebaiknya :
• Tetap tenang dan tidak panik• Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher• Bila tidak sadar posisikan anak terlentang dengan posisi
miring (jaga airway)• Ukur suhu, catat lama kejang dan suhunya• Berikan diazepam rektal selama kejang dan jangan berikan
jika kejang telah berhenti• Bawa ke dokter jika kejang telah berulang/ terjadi lebih dari
lima menit.
TERIMAKASIH