29
DIARE ROTAVIRUS Pembimbing: dr. Isna Nurhayati, Sp. A, M.Kes Oleh: Mifaul Azmi Alifa Indriana Devita Permatasari

DIARE ROTAVIRUS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIARE ROTAVIRUS

DIARE ROTAVIRUS

Pembimbing:dr. Isna Nurhayati, Sp. A, M.Kes

Oleh:Mifaul Azmi

Alifa IndrianaDevita Permatasari

Page 2: DIARE ROTAVIRUS

• Sumber:Artikel ini diambil dari Sari Pediatri volume 13,

nomer 5, februari 2012, halaman 340-345• Judul dan penulis:

Judul artikel ini adalah Diare Rotavirus pada Anak Usia Balita. Artikel ini ditulis oleh Titis Widowati, Nenny S Mulyani, Hera Nirwati, Yati Soenarto

Page 3: DIARE ROTAVIRUS

Abstrak

• Latar belakang: Rotavirus merupakan penyebab tersering diare akut berat pada anak balita. Belum banyak penelitian di Indonesia yang melaporkan hubungan antara genotipe rotavirus dengan manifestasi klinisnya.

• Tujuan: Mengetahui hubungan antara genotipe rotavirus dengan gambaran klinis.

• Metode: Penelitian potong lintang dengan subyek pasien diare akut yang berobat di Poliklinik Anak atau dirawat inap di RS DR Sardjito. Subyek yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian diambil data klinis dan sampel tinja untuk dilakukan pemeriksaan rotavirus dengan enzyme immunoassay dan deteksi genotipe dengan pemeriksaan RT-PCR (Gentsch, 1992). Dilakukan penilaian derajat keparahan diare menggunakan 20-point severity scoring system yang dimodifikasi

Page 4: DIARE ROTAVIRUS

lanjutan• Hasil: Selama Januari 2006 - Maret 2007 didapatkan 353 kasus

diare akut, 116 (32,68%) di antaranya positif terinfeksi rotavirus. Prevalensi tertinggi dijumpai pada kelompok usia 6-23 bulan (65,5%). Diare rotavirus menunjukkan gejala klinis yang lebih berat (severity score >11) dibanding diare karena penyebab lain (RR=1,27, IK 95% 1,08-1,49). Jenis genotipe rotavirus yang paling banyak ditemukan adalah G1 (27,5%) diikuti dengan G9 (18%), G2 (17%), G4 (3%), G3 (2%). Kombinasi G-P terbanyak adalah G1 P[6] (20%). Tipe untypeable (28.6%) dan G 1 (28.6%) paling sering memberikan gejala klinis berat (severity scoring >11) diikuti dengan G 9 (23.8%).

• Kesimpulan: Pasien diare rotavirus yang untypeable dan G 1 lebih sering mengalami dehidrasi dan muntah serta memberikan gambaran klinis yang lebih berat.

Page 5: DIARE ROTAVIRUS

BAB IPendahuluan

Page 6: DIARE ROTAVIRUS

Latar Belakang

DiareRotavirus

> 500.000 kematian anak usia balita di dunia

> 80% di negara

berkembang

60 % anak balita rawat inap41% anak balita rawat jalan

Identifiksai Genotipe rotavirus

Soenarto Y dkk.

(1978)

Vaksin rotavirus

Page 7: DIARE ROTAVIRUS

TUJUAN

Mengetahui hubungan antara genotipe rotavirus dengan gambaran klinis.

Page 8: DIARE ROTAVIRUS

BAB IIMETODE PENELITIAN

Page 9: DIARE ROTAVIRUS

A. Metode Penelitian

Desain : prospektif potong lintang Statistik : uji x² - square

Page 10: DIARE ROTAVIRUS

B. Proses Pelaksanaan Penelitian

RS Dr. Sardjito Yogyakarta

Populasi merupakan semua pasien yang mengalalami diare cair akut selama

januari 2006 – maret 2007

Page 11: DIARE ROTAVIRUS

Kriteria Inklusi Kriteria EksklusiBerusia 0 – 5 tahun

Bersedia mengikuti penelitian

C. Kriteria Subjek Penelitian

Jenis diare

•Diare akut dengan tinja cair•Tinja berdarah yang diderita < 7 hari

Diagnosis diare

•Dokter UGD•Dokter poliklinik anak

kuesioner

Data demografi

Gejala klinis

Data laboratorium

Page 12: DIARE ROTAVIRUS

Tekhnik pengambilan tinja

Rawat inap

48 jam setelah dirawat

Rawat jalan

Perawat poli klinik atau 48 jam berikutnya oleh

orang tua pasien

Pemeriksaan rotavirus menggunakan enzim

immunoassay

Disimpan pada suhu 4° C

Page 13: DIARE ROTAVIRUS

D. Jalannya Penelitian

Semua anak balita yang mengalami diare cair akut di RS Sardjito antara Jan 06 – Maret 07

Kriteria inklusi dan ekskusi

40 spesimen tinja yang positif mengalami diare rotavirus

Anak balita dengan diare akut yang memenuhi syarat

Kuesioner:Data demografiGejala klinisData laboratorium

Purposive sampling

Tabel distribusi dan deskripsi hasil

Pemeriksaan genotipe dengan RT-PCR

kesimpulan

Pemeriksaan spesimen tinja

Page 14: DIARE ROTAVIRUS

HASIL PENELITIAN

Page 15: DIARE ROTAVIRUS

00 - 02 bln

03 - 05 bln

06 - 11 bln

12 - 23 bln

24 - 35 bln

36 - 47 bln

48 - 59 bln

0

10

20

30

40

50

60

70

80

RTV (+)RTV (-)

Gambar 1. distribusi kasus diare rotavirus yang dirawat di RS DR sardjito berdasarkan kelompok umur

Page 16: DIARE ROTAVIRUS

Variabel Rotavirus (+) Rotavirus (-) RR (IK 95%) p

n=116 n=237

Dehidrasi, n (%) 84 (72,4) 108 (45,6) 1,59 (1,33-1,90) 0,001

- Dehidrasi berat 3 (2,6) 8 (3,4) 1,47 (0,41-5,25) 0,55

- Dehidrasi ringan 81 (69,8) 100 (42,2) 1,64 (1,36-1,98) 0,001

Muntah, n (%) 98 (84,5) 120 (50,6) 1,67 (1,44-1,93) 0,001

Demam, n (%) 46 (39,7) 80 (33,8) 1,17 (0,88-1,56) 0,28

Severity score >11, n (%) 65 (82,3) 90 (64,67) 1,27 (1,08-1,49) 0,006

Tabel 1. gambaran klinis anak balita diare rotavirus di RS DR. Sardjito

Page 17: DIARE ROTAVIRUS

40 spesimen

29 spesimen teridentifikasi

11 spesimen tidak

teridentifikasi

Tipe rotavirus Jumlah

G1 27,5%

G2 17%

G3 2%

G4 3%

G9 18%

untypeable

Demam

Severity score >11

Dehidrasi (29,6%)

Muntah (30%)

G9 (31,6%)

Untypeable (28,6%

G1 (28,6%)

G9 (23,8%)

Antigen P 31 spesimen (77,5%)

Kombinasi G-P G1 P (6) 20%

Page 18: DIARE ROTAVIRUS

DISKUSI

Page 19: DIARE ROTAVIRUS

Akhir 1970 Diare rotavirus

Diare ringan (15%)

Diare akut berat (35%)

Patman S.D Kejadian (45,5%)

Hasil penelitian 116 kasus (32,8%)

Page 20: DIARE ROTAVIRUS

Bayi < 3 bulan Jarang menderita diare rotavirus Antibodi ibu

Lacthaderin pada ASI

Kurugol, dkk (2003)

Hasil penelitian

< 3 bulan (3 kasus)

3-6 bulan (12 kasus)

Anak usia 5 tahun

Jarang menderita diare rotavirus

Infeksi sebelumnya

Page 21: DIARE ROTAVIRUS

6-23 bulan Prevelensi tertinggi diare rotavirus

Antibodi ibu

Fase oral

Hasil penelitian < 2 tahun (78,4%)

6-23 bulan (65,5%)

Rekomendasi WHO ttg pemberian vaksin

Page 22: DIARE ROTAVIRUS

19 serotipe G

G1 dan G2

Eropa G1, G2,G3, G4, dan G9

Hasil penelitian

G1 (27,5%)G9 (18%)G2 (17%)G4 (3%)G3 ((2%)

11 (27,5%) spesimen untypeable Binding site

Mutasi titik

reassortment

rearrangement

Page 23: DIARE ROTAVIRUS

Pasien diare rotavirus yang untypeable dan G 1 lebih sering mengalami dehidrasi dan

muntah serta memberikan gambaran klinis yang lebih berat

kesimpulan

Page 24: DIARE ROTAVIRUS

BAB IIIPEMBAHASAN

Page 25: DIARE ROTAVIRUS

KELEBIHAN & KETERBATASAN PENELITIAN

Kelebihan •Metode sampel yang digunakan adalah total sampling sehingga data demogarfi, gejala klinis dan data laboratorium cukup mewakili penelitian

Kelemahan •jumlah spesimen tinja untuk pemeriksaan genotipe terlalu sedikit•tidak semua patogen penyebab diare diperiksa •surveilans hanya dilakukan di rumah sakit rujukan tipe A

Page 26: DIARE ROTAVIRUS

BAB IVSimpulan dan Saran

Page 27: DIARE ROTAVIRUS

SIMPULAN

Jurnal berjudul ‘Diare Rotavirus pada Anak Usia Balita' sesuai dengan pedoman epidemiologi klinik.

Kesahihan jurnal ‘Diare Rotavirus pada Anak Usia Balita ' dipengaruhi oleh kekuatan dan kelemahan penelitian ini.

Page 28: DIARE ROTAVIRUS

SARAN

Dilakukan penelitian ulang dengan menambahkan jumlah spesimen yang positif terpapar rotavirus sehingga genotipe yang akan ditemukan lebih bervariasiMemeriksa semua patogen penyebab diare sehingga etiologi diare yang lain dapat diketahuiDilakukan penelitian ulang di rumah sakit lain atau di pusat pelayanan primer sehingga lebih banyak lagi sampel yang didapatkan

Page 29: DIARE ROTAVIRUS

THANK YOU