27
BAB I KASUS I. IDENTITAS Nama : Ny. TS Usia : 49 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku Bangsa : Sunda Pekerjaan : Karyawan Pendidikan : SMEA Alamat : Jl. Kaliabang Tengah RT 04 RW 01 II. ANAMNESIS Dilakukan Alloanamnesis dan autoanamnesis kepada pasien yang datang ke poli THT pada hari Sabtu, 22 September 2012. A. Keluhan Utama Pasien datang ke poli THT dengan keluhan pendengaran berkurang pada telinga kiri semenjak satu minggu yang lalu. Keluhan Tambahan 1

diffuse otitis externa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

description of diffuse otitis externa

Citation preview

Page 1: diffuse otitis externa

BAB I

KASUS

I. IDENTITAS

Nama : Ny. TS

Usia : 49 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Pekerjaan : Karyawan

Pendidikan : SMEA

Alamat : Jl. Kaliabang Tengah RT 04 RW 01

II. ANAMNESIS

Dilakukan Alloanamnesis dan autoanamnesis kepada pasien yang datang ke poli THT

pada hari Sabtu, 22 September 2012.

A. Keluhan Utama

Pasien datang ke poli THT dengan keluhan pendengaran berkurang pada telinga kiri

semenjak satu minggu yang lalu.

Keluhan Tambahan

Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri telinga dan keluar cairan dari telinga pada

telinga kiri.

B. Riwayat Penyakit Sekarang

Awalnya satu minggu yang lalu pasien merasa telinga kirinya tertusuk saat

membersihkan telinganya dengan cotton bud. Sesaat setelah tertusuk pasien

merasakan telinganya sakit dan pendengarannya berkurang. Dua hari setelahnya

1

Page 2: diffuse otitis externa

pasien merasa keluar cairan dari telinga kirinya, cairan berwarna bening dan tidak

berbau dengan konsistensi cair. Cairan keluar tidak terlalu banyak dan sudah berhenti.

Keluhan pusing berputar dan rasa bising mendengung pada telinga disangkal.

Keluhan keluar cairan dari hidung, rasa sakit pada hidung, bersin-bersin disangkal

oleh pasien. Keluhan sakit tenggorok dan batuk-batuk juga disangkal oleh pasien.

Keluhan demam, batuk-pilek dan nyeri kepala disangkal oleh pasien. Riwayat Alergi,

Riwayat hipertensi, dan Riwayat diabetes mellitus disangkal pasien. Kebiasaan

merokok dan mngonsumsi alcohol juga disangkal. Pasien sering membersihkan

telinga sendiri dengan cotton bud.

C. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal. Riwayat keluar cairan dari telinga

sebelumnya disangkal.

D. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluhan serupa pada keluarga juga disangkal.

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis

Keadaan Umum : Compos Mentis

Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Frekuensi Nadi : 84x/menit

Frekuensi Napas : 18x/menit

Suhu : 36,6 0C

2

Page 3: diffuse otitis externa

Pemeriksaan Sistemik

Kulit : cokelat, kesan normal

Kepala : Tidak ada deformitas, normocephal

Mata : Konjungtiva Anemis -/-, sclera ikterik -/-

Leher : Tidak ditemukan pembesaran KGB

Rambut : Tidak mudah tercabut

Thoraks : Dalam batas normal

Abdomen : Dalam batas normal

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-/-/-)

B. Status THT

1. Pemeriksaan Telinga

Kanan Kiri

Normotia Bentuk Telinga Luar Normotia

Normal, Nyeri Tarik - Daun Telinga Normal, Nyeri Tarik -

Normal, Nyeri Tekan -, Benjolan -

Retroaurikuler Normal, Nyeri Tekan -, Benjolan -

Nyeri Tekan - Tragus Nyeri Tekan -

Kanan Liang Telinga Kiri

Lapang Lapang/Sempit Lapang

Tidak Hiperemis Warna Epidermis Hiperemis

Tidak ada SekretAda, sedikit, mukoid

warna kuning

Tidak ada Serumen Tidak ada

Tidak ditemukan Kelainan Lain TIdak ditemukan

3

Page 4: diffuse otitis externa

Kanan Membrana Timpani Kiri

Intak Bentuk Intak

Putih Mutiara Warna Putih mutiara

+ Refleks Cahaya +

Tidak ditemukan Perforasi Tidak ditemukan

Tidak ditemukan Kelainan Lain Tidak ditemukan

KananPemeriksaan Fungsi

PendengaranKiri

Positif Rinne Negatif

Terdapat lateralisasi ke

Telinga kiriWeber

Terdapat lateralisasi ke

Telinga kiri

Sama Dengan

PemeriksaSwabach Memanjang

Kanan Kiri

Tidak dilakukan Test Kalori Tidak dilakukan

(-) Test Romberg (-)

normal Finger to finger normal

normal Finger to nose normal

2. Pemeriksaan Hidung

Kanan Kiri

Simetris Bentuk Hidung Luar Simetris

- Deformitas -

Nyeri Tekan

- Dahi -

- Pipi -

4

Page 5: diffuse otitis externa

Tidak ditemukan Krepitasi Tidak ditemukan

Kanan Rhinoskopi Anterior Kiri

Tenang Vestibulum Tenang

Eutrofi, Hiperemis - Konka Inferior Eutrofi, Hiperemis -

Eutrofi, Hiperemis - Konka Media Eutrofi, Hiperemis -

Eutrofi, Hiperemis - Konka Superior Eutrofi, Hiperemis -

Tidak terlihat Meatus Nasi Tidak terlihat

Lapang Kavum Nasi Lapang

Tenang (pink pale) Mukosa Tenang (pink pale)

Tidak ada Sekret Tidak ada

Normal, Deviasi - Septum Normal, Deviasi -

Normal Dasar Hidung Normal

Kanan Rhinoskopi Posterior Kiri

Hiperemis - Koana Hiperemis -

Oedem -, hiperemis - Mukosa konka Oedem -, hiperemis -

Tidak ada Sekret Tidak ada

Tidak ada sumbatan Muara Tuba Eustachii Tidak ada sumbatan

Tidak ada Adenoid Tidak ada

Tidak ada kelainan Fossa Russenmuller Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan Atap Nasofaring Tidak ada kelainan

3. Transiluminasi

Kana Kiri

Terang Sinus Maskila Terang

4. Foto Sinus Paranasal

Tidak Dilakukan

5

Page 6: diffuse otitis externa

5. Pemeriksaan Faring

Arkus Faring : Simetris, Tenang (pink pale)

Palatum Molle : Tenang (pink pale)

Mukosa Faring : Tenang (pink pale)

Dinding Faring : Licin

Uvula : Ditengah

Tonsil Palatina : Besar : T1-T1

: Warna : Tidak hiperemis

: Kripta : Tidak melebar

: Detritus : Tidak ada

: Perlekatan : Tidak ada

6. Pemeriksaan Laring

Epiglotis : Tidak terdapat kelainan

Pita Suara : Tidak ada kelainan

Aritenoid : Tidak ada kelainan

Pergerakan Kripta : Tidak ada kelainan

Massa : Tidak terdapat massa

7. Pemeriksaan Gigi dan Mulut

Trismus : -

Gigi Goyang : -

Oral Hygiene : Kurang baik

Caries : +

8. Pemeriksaan Leher

Pemeriksaan Kelenjar : Tidak ditemukan perbesaran tiroid ataupun KGB

6

Page 7: diffuse otitis externa

IV. RESUME

Ny TS, 49 tahun, datang ke poli THT dengan keluhan utama pendengaran berkurang

pada telinga kiri semenjak satu minggu yang lalu. Awalnya satu minggu yang lalu pasien

merasa telinga kirinya tertusuk saat membersihkan telinga. Setelah tertusuk pasien

merasakan telinganya sakit dan pendengarannya berkurang. Dua hari setelahnya pasien

merasa keluar cairan dari telinga kirinya, cairan berwarna bening dan tidak berbau

dengan konsistensi cair. Pasien sering membersihkan telinga sendiri dengan cotton bud.

Riwayat pernah keluar cairan dari telinga pasien sebelumnya disangkal. Keluhan belum

pernah diobati oleh pasien.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran pasien compos mentis dengan keadaan

umunm tampak sakit ringan. Tanda vital pasien didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg,

nadi 84x/menit, Frekuensi napas 18x.menit, dan suhu 36,6 0C. Pada pemeriksaan telinga

didapatkan nyeri tekan tragus, mukosa kemerahan, terdapat secret pada telinga kiri

berwarna kuning kental, sedikit. Pemeriksaan penala mendapatkan hasil tuli konduktif.

V. DIAGNOSIS KERJA

Otitis Eksterna Difus Auricula Sinistra

VI. DIAGNOSIS BANDING

Otitis Media Akut Stadium Oklusi

VII. RENCANA PENGOBATAN

OtopainPer 5 mL Polymyxin B sulfate 50,000 iu, neomycin sulfate 25 mg, fludrocortisone acetate 5 mg, lidocaine HCl 200 mg (4-5 tetes—2-4kali perhari)

Cefadroxil500mg 2x1 hari

VIII. RENCANA PEMERIKSAAN LANJUTAN

7

Page 8: diffuse otitis externa

IX. PROGNOSIS

Quo Ad Vitam : Bonam

Quo Ad Functionam : Dubia Ad Bonam

Quo Ad sanationam : Dubia Ad Bonam

X. EDUKASI

Menjaga hygiene telinga pasien dengan tidak berenang.

Menghindari factor predisposisi seperti trauma, dengan cara meminta orang lain

membersihkan telinganya atau datang ke dokter untuk dibersihkan telinganya

secara berkala.

Menggunakan obat dengan teratur.

8

Page 9: diffuse otitis externa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. OTITIS EKSTERNA

A. Definisi dan Epidemiologi

Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh

bakteri, virus, dan jamur dapat terlokalisir atau difus, telinga rasa sakit. Faktor ini

penyebab timbulnya otitis eksterna ini, kelembaban, penyumbatan liang telinga,

trauma lokal dan alergi. Faktor ini menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang

menyebabkan edema dari epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma lokal

yang mengakibatkan bakteri masuk melalui kulit, inflasi dan menimbulkan eksudat. Bakteri patogen pada

otitis eksterna akut adalah Pseudomonas (41 %), Strepokokus (22%), Stafilokokus aureus

(15%) dan Bakteroides (11%). Istilah otitis eksterna akut meliputi adanya kondisi

inflasi kulit dari liang telinga bagian luar. Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga

bagian luar yang dapat menyebar ke pina, peri aurikular, atau ke tulang temporal.

Biasanya seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat

dianggap pembentukan lokal otitis eksterna. Otitis eksterna difusa merupakan tipe

infeksi bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh Pseudomonas,

Stafilokokus dan Proteus, atau jamur. Penyakit ini sering diumpai pada daerah-daerah

yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering. Patogenesis dari otitis eksterna

sangat komplek dan sejak tahun 1844 banyak peneliti mengemukakan faktor  pencetus dari

penyakit ini seperti Branca (1953) mengatakan bahwa berenang merupakan penyebab dan

menimbulkan kekambuhan. Senturia dkk (1984) menganggap bahwa keadaan panas, lembab

dan trauma terhadap epitel dari liang telinga luar merupakan faktor penting untuk

terjadinya otitis eksterna. Howke dkk (1984) mengemukakan pemaparan terhadap air

dan penggunaan lidi kapas dapat menyebabkan terjadi otitis eksterna baik yang akut maupun

kronik.

Otitis eksterna adalah radang merata kulit liang telinga yang disebabkan oleh kuman

maupun jamur (otomikosis) dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang

9

Page 10: diffuse otitis externa

telinga, deskuamasi, sekret di liang telinga dan kecenderungan untuk kambuhan.

Pengobatan amat sederhana tetapi membutuhkan kepatuhan penderita terutama dalam

menjaga kebersihan liang telinga.

B. Etiologi

Swimmer’s ear (otitis eksterna) sering dijumpai, didapati 4 dari 1000orang,

kebanyakan pada usia remaja dan dewasa muda. Terdiri dari inflamasi,iritasi atau

infeksi pada telinga bagian luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma

mekanik dan goresan atau benda asing dalam liang telinga. Berenangdalam air yang

tercemar merupakan salah satu cara terjadinya otitis eksterna(swimmer’s ear). Bentuk

yang paling umum adalah bentuk boil (Furunkulosis) salah satu dari satu kelenjar sebasea

1/3 liang telinga luar. Pada otitis eksterna difusa disini proses patologis membatasi kulit sebagian

kartilago dari otitis liang telinga luar, konka daun telinga penyebabnya idiopatik,

trauma, iritan, bakteri atau fungal, alergi dan lingkungan. Kebanyakan disebabkan

alergi pemakaian topikal obat tetes telinga. Alergen yang paling sering adalah

antibiotik, neomycin, framycetyn, gentamicin, polimixin, dan anti histamin.

Sensitifitas poten lainnya adalah metal dan khususnya nikel yang sering muncul pada kertas dan

klip rambut yang mungkin digunakan untuk mengorek telinga. Infeksi merupakan penyakit

yang paling umum dari liang telinga luar seperti otitis eksterna difusa akut pada

lingkungan yang lembab.

C. Patofisiologi

Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara membuangsel-sel kulit

yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga dengan

cotton bud (kapas pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa

mendorong sel-sel kulit yangmati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana.

Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air

yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada

saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteriatau jamur.

10

Page 11: diffuse otitis externa

D. Macam Otitis Eksterna

a. Otitis Eksterna Akut

Terdapat dua kemungkinan Otitis eksterna akut yaitu :.

1. Otitis Eksterna Sirkumsripta (furunkel=bisul)

Oleh karena kulit pada sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa

kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, maka

ditempat itu dapat terjadi infeksi pilosebaseus, sehingga membentuk

furunkel. Kuman penyebab biasanya Staphylococcus aureus atau

Staphylococcus Albus.

Gejalanya biasanya adalah nyeri yang hebat tidak sesuai dengan besar

bisul. Hal ini disebabkan karena kulit liang telinga jaringan longgar di

bawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium. Rasa

nyeri juga dapat timbul spontan pada waktu membuka mulut (sendi

temporomandibula). Selain itu terdapat juga gangguan pendengaran, bila

furunkel besar dan menyumbat telinga.

Terapi bergantung pada keadaan furunkel. Bila sudah terjadi abses,

diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanahnya. Lokal diberikan

antibiotika dalam bentuk salep, seperti polymixin B atau bacitracin, atau

antiseptic (asam asetat 2-5% dalam alcohol). Jika dinding furunkel tebal,

dilakukan insisi, kemudian dipasang salir (drain) untuk mengalirkan

nanahnya. Biasanya tidak perlu antibiotika sistemik, hanya diberikan obat

simptomatik seperti analgesic dan obat penenang.

2. Otitis Eksterna difus

Biasanya mengenai kulit duapertiga dalam. Tampak kulit liang telinga

hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya. Kuman penyebab

biasanya golongan Pseudomonas. Kuman lain yang dapat sebagai

penyebab ialah Staphylococcus albus, Escherichia coli, dan sebagainya.

Otitis Eksterna difus dapat juga terjadi sekunder pada otitis media

11

Page 12: diffuse otitis externa

supuratif kronis. Gejalanya adalah nyeri tekan tragus, liang telinga sangat

sempit, kadang kelenjar getah bening regional membersar dan teradapat

nyeri tekan, terdapat secret yang berbau. Sekret ini tidak mengandung

lender (musin) seperti secret yang keluar dari kavum timpani pada otitis

media.

Pengobatannya dengan membersihkan telinga, memasukan tampon yang

mengandung antibiotic ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik

antara obat dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan obat

antibiotika sistemik.

b. Otomikosis

Infeksi Jamur pada liang telinga dipermudah dengan kelembaban yang tinggi

didaerah tersebut. Yang tersering ialah Pityrosporum, Aspergilus. Kadang-

kadang ditemukan juga Candida albikans atau jamur lain. Pityrosporum

menyebabkan terbentuknya sisik yang meyerupai ketombe dan merupakan

predisposisi otitis eksterna bakterialis. Gejala biasanya berupa rasa gatal dan

rasa penuh di liang telinga, tetapi sering pula tanpa keluhan.

Pengobatannya ialah dengan membersihkan liang telinga. Larutan asam asetat

2% dalam alcohol, larutan iodium povidon 5% atau tetes telinga yang

mengandung campuran antibiotic dan steroid yang diteteskan keliang telinga

biasanya dapat menyembuhkan. Kadang-kadang diperlukan juga obat

antijamur (sebagai salep) yang diberikan secara topical yang mengandung

nistatin, klotrimazol.

c. Herpes Zooster Otikus

Herpes zoster oticus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus

varicella zoster. Virus ini menyerang satu atau lebih dermatom saraf cranial.

Dapat mengenai saraf trigeminus, ganglion genikulatum dan radiks ervikalis

bagian atas. Keadaan ini disebut juga sindroma Ramsay-Hunt. Tampak lesi

kulit yang vesikuler pada kulit didaerah muka serta liang telinga, otalgia dan

12

Page 13: diffuse otitis externa

terkadang disertai paralisis otot wajah. Pada keadaan yang berat ditemukan

gangguan pendengaran berupa tuli sensori neural. Pengobatan sesuai dengan

tatalaksana Herpes zoster.

d. Infeksi Kronis Liang telinga

Infeksi bakteri maupun infeksi jamur yang tidak diobati dengan baik, iritasi

kulit yang disebabkan oleh cairan otitisw media, trauma berulang, adanya

benda asing, penggunaan pencetakan pada alat bantu dengar (hearing aid)

dapat menyebabkan radang kronis. Akibatnya dapat terjadi stenosis atau

penyempitan liang telinga karena terbentuknya jaringan parut (sikatriks).

Pengobatannya adalah dengan rekonstruksi liang telinga.

e. Keratosis Obturans dan Kolesteatoma Eksterna

Dulu keratosis obturans dan kolesteatoma eksterna dianggap sebagai penyakit

yang sama proses terjadinya, oleh karena itu sering tertukar penyebutannya.

Pada keratosis obturans ditemukan gumpalan epidermis diliang telinga yang

disebabkan oleh terbentuknya sel epitel yang berlebihan yang tidak bermigrasi

kelarah luar. Pada pasien dengan keratosis obturans terdapat tuli konduktif

akut, nyeri yang hebat, liang telinga yang lebar, membrane timpani yang utuh

tapi lebih tebak dan jarang ditemukan sekresi telinga. Gangguan pendengaran

dan rasa nyeri yang hebat disebabkan oleh desakan gumpalan epitel berkeratin

ditelinga. Keratosis obturans bilateral sering ditemukan pada usia muda.

Sering dikaitkan dengan sinusitis dan bronkiektasi. Erosi tulang liang telinga

ditemukan pada keratosis obturan dan kolesteatoma eksterna. Hanya saja pada

keratosis obturan erosi tulang yang terjadi menyeluruh sehingga tampak liang

telinga menjadi lebih luas. Sementara pada kolesteatoma eksterna erosi tulang

hanya terjadi pada daerah posteroinferior saja. Otore dan nyeri tumpul

menahun sering ditemukan pada kolesteatoma eksterna. Hal ini disebabkan

Karena adanya invasi kolesteatoma ke tulang yang menimbulkan periosteitis.

13

Page 14: diffuse otitis externa

Pendengaran dan membrane timpani biasanya normal. Kolesteatoma eksterna

ditemukan hanya pada satu sisi telinga dan lebih sering pada usia tua.

Oleh karena keratosis obutrans disebabkan oleh proses radang yang kronis,

serta sudah terjadi gangguan migrasi epitel maka gumpalan keratin

dikeluarkan dan debris akibat radang harus dibersihkan secara berkala.

Membedakan Keratosis Obturans dan Kolesteatoma

Keratosis Obturans Kolesteatoma Eksterna

Usia Dewasa Muda Tua

Penyakit terkait Sinusitis, Bronkiektasi Tidak ada

Nyeri Akut/Berat Kronis/Nyeri tumpul

Gangguan Pendengaran Konduktif/sedang Tidak ada /Ringan

Sisi Telinga Bilateral Unilateral

Erosi Tulang Sirkumferensial Terlokalisir

Kulit Telinga Utuh Ulserasi

Osteonekrosis Tidak ada Bisa ada

Otorea Jarang Sering

Tabel Perbedaan Keratosis Obturans dan Kolesteatoma EksternaSumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi Ke 6 FKUI

Pada kolesteatoma eksterna perlu dilakukan operasi agar kolesteatoma dan

tulang yang nekrotik bisa diangkat sempurna. Tujuan operasi mencegah

berlanjutnya penyakit yang merngerosi tulang. Indikasi operasi apabila sudah

terjadi destruksi tulang dan meluas hingga ke telinga tengah, erosi tulang

pendengaran, kelumpuhan nervus fasialis, terjadi fistel labirin atau otore yang

berkepanjangan. Pada operasi liang telinga bagian luar diperluas agar lebih

mudah dibersihkan. Bila kolesteatoma masih kecil dan terbatas dapat

dilakukan tindakan konservatif yaitu kolesteatoma dan jaringan nekrotik

diangkat sampai bersih, diikuti pemberian antibiotika topical secara berkala.

14

Page 15: diffuse otitis externa

Pemberian obat tetes telinga dari campuran alcohol atau gliserin dalam H202

3% tiga kali semiggu sering dapat menolong.

f. Otitis Eksterna Maligna

Otitis Eksterna Maligna difus di liang telinga luar dan struktur lain

disekitarnya. Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit diabetes

mellitus. Pada penderita diabetes pH serumennya lebih tinggi disbanding pH

serumen non-diabetes. Kondisi ini menyebabkan penderita diabetes lebih

mudah terjadi otitis eksterna. Akibat adanya factor immunocompromize dan

mikroangiopati, otitis eksterna berlanjut menjadi otitis eksterna maligna. Pada

otitis eksterna maligna peradangan meluas secara progresif kelapisan subkutis,

tulang rawan dank e tulang disekitarnya, sehingga timbul kondritis, oteitis,

dan osteomielitis yang menghancurkan tulang temporal. Gejala otitis eksterna

maligna adalah rasa gatal di liang telinga yang dengan cepat diikuti oleh nyeri,

secret yang banyak serta pembengkakan liang telinga. Kemudian rasa nyeri

tersebut akan semakin hebat, liang telinga tertutup oleh jaringan granulasi

yang cepat tumbuhnya. Saraf fasial dapat terkena, sehingga menimbulkan

paresis dan paralisis fasial.

Kelainan patologik yang penting adalah osteomielitis yang progresif, yang

disebabkan kuman Pseudomonas aeroginosa. Penebalan endotel yang

mengiringi diabetes mellitus berat, kadar gula darah yang tinggi yang

diakibatkan oleh infeksi yang sedang aktif, menimbulkan kesulitan

pengobatan yang adekuat. Pengobatan harus cepat diberikan sesuai dengan

hasil kultur dan resistensi. Mengingat kuman penyebab terserung adalah

Pseudomonas aeroginosa, diberikan antibiotic dosis tinggi sesuai dengan

Pseudomonas aeroginosa. Sementara menunggu hasil kultur dan resistensi,

diberikan golongan fluoroquinolon (ciprofloxacin) dosis tinggi per oral. Pada

keadaan yang lebih berat diberikan antibiotic parenteral kombinasi dengan

antibiotic golongan aminoglikosida yang diberikan selama 6-8 minggu.

15

Page 16: diffuse otitis externa

Antibiotika yang sering digunakan adalah ciprofloxacin, ticarcillin-

clavulanat, piperacilin (dikombinasi dengan aminoglikosida), ceftriaxone,

ceftazidine, cefepime (maxipime), tobramicin (kombinasi dengan

aminoglikosida), gentamicin (kjombinasi dengan golongan penicillin).

Disamping obat-obatan, sering kali juga diperlukan tindakan membersihkan

luka (debrideman) secara radikal. Tindakan membersihkan luka yang kurang

bersih menyebabkan makin cepatnya perjalanan penyakit.

16

Page 17: diffuse otitis externa

BAB III

DISKUSI KASUS

Dalam Kasus diatas kami mendapatkan gejala klinis yang terdapat pada pasien menunjukan

kearah otitis eksterna difus telinga kiri. Hasil anamnesis ditemukan adanya keluhan penurunan

fungsi pendengaran dan nyeri telinga yang diakibatkan adanya riwayat tertusuk sebelumnya

menunjukan terdapat luka yang sekaligus merupakan factor predisposisi terjadinya otitis

eksterna. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan daerah tragus dan mukosa yang tampak

kemerahan menandakan adanya peradangan pada daerah telinga luar. Terdapat pula tuli

konduktif. Menurut buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan kepala dan leher FKUI

edisi ke enam nyeri tekan pada daerah tragus merupakan khas nyeri pada daerah duapertiga

dalam liang telinga luar.

Data-data pada pasien diatas sesuai dengan teori yang sudah dijelaskan dan menunjang kepada

diagnosis kami otitis eksterna difus auricular sinistra.

17

Page 18: diffuse otitis externa

BAB IV

KESIMPULAN

Kami melaporkan kasus otitis eksterna difus auricular sinistra berdasarkan data yang sudah

diambil dari pasien yang mempunyai riwayat trauma pada liang telinga rasa nyeri pada telinga,

nyeri tekan pada daerah tragus dan mukosa yang kemerahan pada telinga kiri pasien. Otitis

eksterna difus biasanya disebabkan oleh Pseudomonas aeroginosa, namun tidak menutup

kemungkinan disebabkan oleh mikroorganisme lain. Oleh Karena penyebab tersering adalah

bakteri maka diperlukan antibiotic untuk menangani keadaan pasien ini. Prognosis pada otitis

eksterna akan baik apabila pasien diberi edukasi untuk tetap menjaga kebersihan telinga serta

menghindari factor predisposisi seperti trauma saat mengorek telinga.

18

Page 19: diffuse otitis externa

DAFTAR PUSTAKA

Iskandar N, Supardi EA. (eds) Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan. Edisi

Keenam, Jakarta: FKUI, 2010

Adam GL, Boies LR and Paparella MA; Fundamental of Otorhinolaryngology. WB Saunders

Co. Asean Ed., 1997, 6th ed.

Gunawan, Sulista Gan.Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: FKUI, 2007

19