59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN BOYOLALI SELAMA TAHUN 2009– 2011 (Studi kasus di KPP Pratama Boyolali) TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Disusun Oleh: YANUAR SLAMET RISMANTO F3409069 PROGRAM DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI

PENERIMAAN DI KABUPATEN BOYOLALI SELAMA TAHUN 2009–2011

(Studi kasus di KPP Pratama Boyolali)

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Disusun Oleh:

YANUAR SLAMET RISMANTO

F3409069

PROGRAM DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAK

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI,

DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN BOYOLALI SELAMA TAHUN 2009-2011

Yanuar Slamet Rismanto F3409069

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya realisasi penerimaan PBB dan kontribusi penerimaan PBB dibandingkan dengan pajak pusat lainnya. Sehubungan dengan masalah tersebut, penelitian dilaksanakan dengan metode dokumentasi, metode wawancara dan metode kepustakaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (i) sistem pembayaran dan besarnya penerimaan PBB di KPP Pratama Boyolali dari sektor pedesaan dan perkotaan (ii) Realisasi penerimaan PBB di KPP Pratama Boyolali (iii) Seberapa besar peranan PBB dalam menunjang penerimaan pajak pusat di KPP pratama Boyolali. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa penerimaan PBB di sektor pedesaan lebih banyak daripada sektor perkotaan, realisasi penerimaan PBB selama tahun 2009-2011 selalu di atas 100% yang berarti melebihi target yang ditetapkan, dan PBB memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu di atas 17% dari total pajak pusat di KPP Pratama Boyolali. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran kepada KPP Pratama Boyolali untuk meningkatkan penerimaan PBB dengan memberikan penyuluhan secara lebih mendalam kepada wajib pajak sehingga dapat memaksimalkan penerimaan PBB.

Kata kunci : Pajak Bumi dan Bangunan, penerimaan, KPP Pratama Boyolali

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF LAND AND BUILDING TAX (PBB) REVENUE VIEWED FROM THE TAX OBJECT LOCATION, REALIZATION, AND REVENUE CONTRIBUTION IN BOYOLALI REGENCY DURING THE

PERIOD OF YEAR 2009–2011

Yanuar Slamet Rismanto F3409069

The aim of this study is to find out the value of PBB (Land and Building Tax) revenue realization and the contribution of PBB revenue, compared with the other central taxes. Related to this problem, this study is carried out by documentation method, interview method, and literature method. Whereas the purpose of this study is to find out: (i) the payment system and the value of PBB revenue in KPP Pratama Boyolali from the rural and urban sector (ii) The realization of PBB revenue in KPP Pratama Boyolali (iii) How much is the role of PBB in supporting the central tax revenue in KPP Pratama Boyolali. Based on the result of the study, it can be concluded that the PBB revenue in rural sector is higher than in urban sector, the realization of PBB revenue during the period of year 2009 – 2011 is always above 100%, which means that it is over the determined target, and PBB gives quite large contribution, which is more that 17% from the total central tax in KPP Pratama Boyolali. Based on the result of this study, the writer gives a suggestion to the KPP Pratama Boyolali to increase the PBB revenue by giving more information deeply to the taxpayers, so that it can maximize the PBB revenue. Key Words: Land and building tax, revenue, KPP Pratama Boyolali

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN

KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN BOYOLALI SELAMA

TAHUN 2009-2011” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna

mencapai derajat Ahli Madya Program Diploma III Perpajakan FE UNS.

Surakarta, Juni 2012

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Lulus Kurniasih. S.E., M.Si., Ak

NIP. 19800530 200501 2 016

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji

Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi

Tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Perpajakan

Surakarta, Juni 2012

Tim Penguji Tugas Akhir

Dosen Penguji

1. Suyanto S.E., M.Si ( )

NRP. 34 08 00002

Dosen Pembimbing

2. Lulus Kurniasih. S.E., M.Si., Ak ( )

NIP. 19800530 200501 2 016

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jadikanlah setiap masalah menjadi sarana efektif untuk mengevaluasi dan

memperbaiki diri, karena hal itulah yang menjadi keuntungan dan pengundang

pertolongan Allah SWT.

(Aa Gym)

Keep Fight To Everything!!

(Penulis)

Penulis persembahkan kepada:

- Babe dan Enyak tersayang

- Adik dan keluarga tercinta

- Ervina Yuliani

- Teman-teman terbaik

- Almamater terhormat

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan

hikmat –Nya yang senantiasa tercurah atas kita semua. Begitu juga dengan

hikmat-Nya yang tercurah senantiasa atas penulis sehingga dapat menyelesaikan

pembuatan Tugas Akhir dengan judul “Analisis Penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan Dilihat Dari Letak Objek Pajak, Realisasi, dan Kontribusi Penerimaan

di Kabupaten Boyolali Selama Tahun 2009-2011” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulisan Tugas Akhir ini disusun untuk mencapai gelar Ahli Madya

Akuntansi Parpajakan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Dalam

pembuatan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan

masih belum sempurna karena keterbatasan di dalam proses penulisan, maka dari

itu penulis berharap kepada setiap pembaca untuk dapat memakluminya.

Pembuatan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil jika penulis bekerja sendirian.

Banyak dukungan dan bantuan dari beberapa pihak, karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa memberi kesehatan, hikmat dan kepandaian atas

penulis.

2. Babe dan Enyak serta keluarga yang telah memberikan doa, dukungan,

perhatian dan kasih sayang yang tidak ternilai kepada penulis baik moral

maupun materiil.

3. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si,Ak, selaku Ketua Program Diploma III

Akuntansi Perpajakan.

5. Ibu Lulus Kurniasih. S.E., M.Si., Ak. Selaku dosen pembimbing dalam

penyusunan Tugas Akhir ini yang telah membimbing dan memberikan arahan

kepada penulis sehingga dapat menjadi bekal bagi penulis dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Bapak Indra Susila sebagai Kepala KPP Pratama Boyolali yang telah

menerima penulis untuk melakukan magang.

7. Seluruh pegawai di KPP Pratama Boyolali yang telah bersedia memberikan

data guna kelancara pembuatan Tugas Akhir.

8. Buat sahabat-sahabatku, serta teman-teman Diploma III Perpajakan ’09.

9. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu

selama penyelesaian laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Harapan penulis, Tugas Akhir yang dibuat oleh penulis ini dapat berguna

bagi semua pihak yang membaca dan dapat dijadikan bahan informasi tambahan

bagi yang membaca.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Yanuar Slamet Rismanto

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

ABSTRACT ............................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ..vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ...ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................... 1

B. Latar Belakang Masalah .................................................................... 8

C. Rumusan Masalah ............................................................................ 12

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 12

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 13

F. Teknik Analisa Data ....................................................................... 13

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB II ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 16

B. Analisis Data dan Pembahasan ........................................................ 26

BAB III TEMUAN

A. Kelebihan ......................................................................................... 40

B. Kelemahan ...................................................................................... 41

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 42

B. Rekomendasi .................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Jumlah Kalurahan di Kabupaten Boyolali ............................................ 33

Tabel I.2 Penerimaan PBB sektor pedesaan perkotaan ......................................... 34

Tabel I.3 Target dan realisasi penerimaan PBB ................................................... 35

Tabel I.4 Penerimaan pajak di KPP Pratama Boyolali ......................................... 37

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Penyebaran pegawai per seksi pada KPP Pratama Boyolali ………. 5

Gambar II.1. Flowchart Sistem Pembayaran PBB ................................................ 29

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir

2. Tanda Terima Kuliah Magang Kerja

3. Realisasi Penerimaan Pajak Netto per Jenis Pajak Tahun 200-2011

4. Surat Permohonan Magang

5. Surat Perijinan Magang dari Instansi

6. Surat Keterangan Penyelesaian Magang

7. Lembar Penilaian Magang

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAK

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI, DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN BOYOLALI

SELAMA TAHUN 2009-2011

Yanuar Slamet Rismanto F3409069

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya realisasi penerimaan PBB dan kontribusi penerimaan PBB dibandingkan dengan pajak pusat lainnya.Sehubungan dengan masalah tersebut, penelitian dilaksanakan dengan metode dokumentasi, metode wawancara dan metode kepustakaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (i) sistem pembayaran dan besarnya penerimaan PBB di KPP Pratama Boyolali dari sektor pedesaan dan perkotaan (ii) Realisasi penerimaan PBB di KPP Pratama Boyolali (iii) Seberapa besar peranan PBB dalam menunjang penerimaan pajak pusat di KPP pratama Boyolali.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa penerimaan PBB di sektor pedesaan lebih banyak daripada sektor perkotaan, realisasi penerimaan PBB selama tahun 2009-2011 selalu di atas 100% yang berarti melebihi target yang ditetapkan, dan PBB memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu di atas 17% dari total pajak pusat di KPP Pratama Boyolali.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran kepada KPP Pratama Boyolali untuk meningkatkan penerimaan PBB dengan memberikan penyuluhan secara lebih mendalam kepada wajib pajak sehingga dapat memaksimalkan penerimaan PBB. Kata kunci : Pajak Bumi dan Bangunan, penerimaan, KPP Pratama Boyolali

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF LAND AND BUILDING TAX (PBB) REVENUE VIEWED FROM THE TAX OBJECT LOCATION, REALIZATION, AND REVENUE CONTRIBUTION IN BOYOLALI REGENCY DURING THE

PERIOD OF YEAR 2009–2011

Yanuar Slamet Rismanto

F3409069

The aim of this study is to find out the value of PBB (Land and Building Tax) revenue realization and the contribution of PBB revenue, compared with the other central taxes. Related to this problem, this study is carried out by documentation method, interview method, and literature method. Whereas the purpose of this study is to find out: (i) the payment system and the value of PBB revenue in KPP Pratama Boyolali from the rural and urban sector (ii) The realization of PBB revenue in KPP Pratama Boyolali (iii) How much is the role of PBB in supporting the central tax revenue in KPP Pratama Boyolali.

Based on the result of the study, it can be concluded that the PBB revenue in rural sector is higher than in urban sector, the realization of PBB revenue during the period of year 2009 – 2011 is always above 100%, which means that it is over the determined target, and PBB gives quite large contribution, which is more that 17% from the total central tax in KPP Pratama Boyolali.

Based on the result of this study, the writer gives a suggestion to the KPP Pratama Boyolali to increase the PBB revenue by giving more information deeply to the taxpayers, so that it can maximize the PBB revenue.

Key Words: Land and building tax, revenue, KPP Pratama Boyolali

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah KPP Pratama Boyolali

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Boyolali dibentuk berdasarkan.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 55/ PMK.01/2007

tanggal 31 Mei 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 132/PMK.01/2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Direktorat Jenderal Pajak dan mulai beroperasi pada tanggal 30

Oktober 2007 sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak nomor

KEP-141/PJ/2007 tanggal 03 Oktober 2007 tentang Penerapan Organisasi

dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah

Istimewa Yogyakarta, serta Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan Kantor

Penyuluhan, Pelayanan dan Konsultasi Perpajakan di Lingkungan Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I, Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta. KPP Pratama Boyolali

beralamat di Jalan Raya Solo – Boyolali Km. 24 Mojosongo Boyolali.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Wilayah kerja KPP Pratama Boyolali meliputi Kabupaten Boyolali.

Sebelumnya di Boyolali telah berdiri Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan

Bangunan (KP PBB) Boyolali yang menangani administrasi PBB dan

BPHTB yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Boyolali dan

Kabupaten Sragen. Sedangkan untuk administrasi PPh, PPN, PPnBM dan

PTLL untuk wilayah Kabupaten Boyolali pada saat itu ditangani oleh KPP

Surakarta.

Sehubungan dengan modernisasi Direktorat Jenderal Pajak yang diikuti

dengan reorganisasi di lingkungan DJP Departemen Keuangan Republik

Indonesia, yang bertujuan untuk menggabungkan fungsi kerja instansi

vertikal di lingkungan DJP yaitu KPP, KP PBB, Karikpa (Kantor

Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak) serta KP4 (Kantor Penyuluhan dan

Pengamatan Potensi Perpajakan) menjadi KPP Pratama dan KP2KP

(Kantor Penyuluhan, Pelayanan dan Konsultasi Perpajakan), maka

dibentuk KPP Pratama Boyolali yang merupakan pecahan dari KPP

Surakarta. Dengan dibentuknya KPP Pratama maka penanganan

administrasi Pajak Pusat yang terdiri PBB dan BPHTB, PPh, PPN,

PPnBM dan PTLL digabung menjadi satu kantor.

Wilayah kerja KPP Pratama Boyolali meliputi Kabupaten Boyolali,

yang letak geografisnya antara 1100 22’ – 1100 50’ Bujur Timur dan 70

36’ – 70 71’ Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 75 s.d. 1500 meter

di atas permukaan laut.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Batas-batas Wilayah Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut :

· sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten

Semarang.

· sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, Kabupaten

Sragen, Kabupaten Sukoharjo.

· sebelah selatan Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

· sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten

Semarang

Luas Kabupaten Boyolali adalah 101.510,1955 Ha yang terdiri dari

tanah sawah seluas 22.946,6594 Ha dan tanah kering 78.563,5361 Ha.

Kabupaten Boyolali terdiri dari 19 kecamatan, yaitu:

1. Boyolali

2. Ampel

3. Selo

4. Cepogo

5. Musuk

6. Mojosongo

7. Teras

8. Andong

9. Sawit

10. Sambi

11. Ngemplak

12. Nogosari

13. Simo

14. Karanggede

15. Klego

16. Banyudono

17. Wonosegoro

18. Kemusu

19. Juwangi

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Struktur Organisasi KPP Pratama Boyolali

Susunan organisasi KPP Pratama Boyolali adalah sebagai berikut:

a. Kepala Kantor

b. Subbagian Umum

c. Seksi PDI

d. Seksi Pelayanan

e. Seksi Penagihan

f. Seksi Pemeriksaan

g. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Untuk lebih jelas, struktur organisasi KPP Pratama Boyolali dapat dilihat

pada Gambar I.1

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Deskripsi Tugas Jabatan Struktural

a. Kepala Kantor

Mengelola pelaksanaan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan

Wajib Pajak di bidang perpajakan dalam wilayah wewenangnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Subbagian Umum

Melaksanakan tugas pelayanan kesekretariatan dengan cara mengatur

kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga serta

perlengkapan untuk menunjang kelancaran tugas Kantor Pelayanan

Pajak.

c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

Melaksanakan pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi

perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan

teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-filing serta

penyiapan laporan kinerja.

d. Seksi Pelayanan

Melaksanakan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,

pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan

pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya,

penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, dan

kerjasama perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

e. Seksi Penagihan

Melaksanakan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan

angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan

piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan

sesuai ketentuan yang berlaku.

f. Seksi Pemeriksaan

Melaksanakan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan

pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat

Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan

perpajakan lainnya.

g. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Melaksanakan pengamatan potensi perpajakan, pencarian data dari

pihak ketiga, pendataan obyek dan subyek pajak, penilaian obyek

pajak dalam rangka ekstensifikasi perpajakan sesuai ketentuan yang

berlaku.

h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Melaksanakan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib

Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis

perpajakan, penyusunan Profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib

Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan

intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan

ketentuan yang berlaku.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

4. Visi dan Misi KPP Pratama Boyolali

Visi KPP Pratama Boyolali adalah mejadi institusi pemerintah yang

menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif,

efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme

yang tinggi.

Misi KPP Pratama Boyolali adalah menghimpun penerimaan pajak negara

berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu mewujudkan

kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

B. Latar Belakang Masalah

Perpajakan merupakan salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan

dalam kegotong-royongan nasional sebagai peran serta masyarakat dalam

membiayai pembangunan. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan

negara yang sangat penting bagi pelaksanan dan peningkatan pembangunan

nasional sebagai pengamalan pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan

kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, oleh karena itu perlu dikelola dengan

meningkatkan peran serta masyrakat sesuai dengan kemampuannya.

Secara umum, pajak yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan menjadi

Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola

oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola oleh Direktorat

Jenderal Pajak - Departemen Keuangan. Sedangkan Pajak Daerah adalah

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat Propinsi

maupun Kabupaten/Kota.

Bumi dan bangunan memberikan keuntungan dan atau kedudukan sosial

ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai hak atasnya

atau memperoleh manfaatkan daripadanya, dan oleh karena itu wajar apabila

mereka diwajibkan memberikan sebagian dari manfaat atau kenikmatan yang

diperolehnya kepada negara melalui pajak. Pajak yang dimaksut dalam hal

adalah Pajak Bumi dan Bangunan. PBB adalah pajak yang dikenakan atas

kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan. PBB merupakan

salah satu Pajak Pusat namun demikian hampir seluruh realisasi penerimaan

PBB diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun

Kabupaten/Kota.

PBB merupakan pajak dengan sistem pemungutan (semi self assesment)

yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang pada fiskus

dan wajib pajak untuk menentukan besarnya pajak seseorang yang terutang.

Pada sistem ini pada setiap awal tahun pajak wajib pajak menentukan sendiri

besarnya pajak yang terutang untuk tahun berjalan yang merupakan angsuran

bagi wajib pajak yang harus disetor sendiri, baru setelah itu pada akhir tahun

pajak fiskus menentukan besarnya utang pajak sesungguhnya berdasarkan

data yang dilaporkan oleh wajib pajak dan pihak fiskus melakukan

penghitungan penetapan pajak yang terutang dan mendistribusikan kepada

pemerintah daerah berdasarkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP)

yang diisi oleh wajib pajak atau verifikasi fiskus di lapangan. Pemerintah

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Daerah melalui Kalurahan/Desa mendistribusikan Surat Pemberitahuan Pajak

Terutang (SPPT) sampai ke tangan wajib pajak.

Pajak Bumi dan Bangunan dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi

penentuan kebijakan yang terkait dengan bumi dan bangunan. Meskipun

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan memberikan kontribusi terhadap

penerimaan pajak yang relatif kecil, namun Pajak Bumi dan Bangunan

merupakan sumber penerimaan yang sangat potensial bagi daerah. Sesuai

Pasal 18 ayat 1 Undang-undang No.12 Tahun 1994, hasil penerimaan pajak

merupakan penerimaan negara yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah dengan imbangan pembagian sekurang-kurangnya 90%

(sembilan puluh persen) untuk Pemerintah Daerah Tingkat II dan Pemerintah

Daerah Tingkat I sebagai pendapatan daerah yang bersangkutan. Dengan

demikian daerah mendapat bagian yang besar.

Sebelum wajib pajak dikenai PBB perlu adanya obyek pajak yang

ditentukan klasifikasinya. Untuk menentukan klasifikasi tanah dan bangunan

Menteri Keuangan mengeluarkan surat keputusan. Menurut KMK.523/KMK/

04/1998 nilai kelas tanah dan bangunan diklasifikasikan menjadi 2 golongan

yaitu golongan A dan golongan B. Untuk nilai kelas tanah setiap golongan

dibagi menjadi 50 kelas, sedangkan untuk nilai kelas bangunan setiap

golongan dibagi menjadi 20 kelas. Perbedaan letak objek pajak dapat

mempengaruhi nilai kelas tanah suatu objek pajak. Hal ini juga dapat

mempengaruhi besarnya PBB yang terutang.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Selain itu, penentuan Sektor Pedesaan dan Sektor Perkotaan dalam

pengenaan PBB sesuai dengan SE-51/PJ.6/1994 juga dapat mempengaruhi

besarnya penerimaan PBB suatu daerah. Karena dalam suatu kabupaten yang

terbagi dalam beberapa kecamatan yang terdiri dari beberapa kalurahan

masih dipisahkan lagi antara kalurahan yang masuk sektor pedesaan atau

perkotaan.

Mengingat pentingnya peran Pajak Bumi dan Bangunan bagi

kelangsungan dan kelancaran pembangunan, maka perlu penanganan dan

pengelolaan yang lebih intensif. Penanganan dan pengelolaan tersebut

diharapkan mampu menuju tertib administrasi serta mampu meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pembangunan. Untuk menaikkan

penerimaan pajak perlu dilakukan penyempurnaan aparatur pajak dengan

memberlakukan komputerisasi, peningkatan mutu para pegawainya dan

penggunaan sistem pemungutan pajak yang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis berminat untuk mengambil

judul ”ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI, DAN

KONTRIBUSI PENERIMAAN KABUPATEN BOYOLALI SELAMA

TAHUN 2009-2011” (Studi Kasus di KPP Pratama Boyolali).

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil

adalah:

1. Bagaimana sistem pembayaran dan besarnya penerimaan PBB di KPP

Pratama Boyolali selama tahun 2009-2011 di sektor pedesaan dan

perkotaan?

2. Apakah realisasi penerimaan PBB di KPP Pratama Boyolali selama tahun

2009-2011 sudah sesuai dengan target yang diharapkan?

3. Seberapa besar peranan PBB dalam menunjang penerimaan pajak pusat di

KPP Pratama Boyolali selama tahun 2009-2011?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang diambil penulis, maka penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem pembayaran dan besarnya penerimaan PBB di

KPP Pratama Boyolali selama tahun 2009-2011 dilihat dari letak objek

pajaknya di sektor pedesaan dan perkotaan.

2. Untuk mengetahui efektivitas penerimaan PBB di KPP Pratama Boyolali

terhadap target yang diharapkan.

3. Untuk mengetahui kontribusi penerimaan PBB dalam menunjang total

penerimaan pajak pusat di KPP Pratama Boyolali.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi KPP Pratama Boyolali

Merupakan sumbangan pikiran dan diharapkan dapat sebagai

bahan pertimbangan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan agar sesuai

dengan target yang telah ditetapkan untuk meningkatkan penerimaan

pajak di KPP boyolali, khususnya Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Bagi pihak lain

Dapat digunakan sebagai penambah wawasan mengenai

perpajakan khususnya PBB dan juga dapat bermanfaat sebagai penelitian

selanjutnya.

3. Bagi penulis

Menambah pengetahuan dan dapat mengaplikasikan ilmu

perpajakan yang diperoleh dari bangku kuliah kedalam kenyataan

sesungguhnya, khususnya mengenai Pajak Bumi dan Bangunan.

F. Teknik Analisa Data

1. Objek Penelitian

Objek penelitian untuk tugas akhir ini adalah penerimaan Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Pusat lainnya di KPP Pratama

Boyolali.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2. Sumber Data

a. Data Primer

Yang menjadi data pokok pada penelitian adalah berasal dari

tempat penelitian atau langsung diperoleh dari subyeknya. Dalam hal

ini mengenai penerimaan PBB dilihat dari letak objek pajak,

penerimaan seluruh PBB dan Pajak Pusat lainnya.

b. Data Sekunder

Data pendukung yang menjadi referensi penelitian ini berupa buku-

buku yang berisi tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Dokumentasi

Dilakukan dengan mengumpulkan data, laporan, dan tulisan dari

KPP Pratama Boyolali yang mendukung teori penelitian.

b. Metode Wawancara

Dilakukan dengan tanya jawab dengan karyawan KPP Pratama

Boyolali dan pihak-pihak yang terkait dengan Pajak Bumi dan

Bangunan

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c. Metode Kepustakaan

Dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi yang

berhubungan dengan penulisan penelitian.

4. Metode Analisa Data

Dalam menganalisis data yang diperoleh, digunakan 2 analisis

sebagai berikut.

a. Analisa Kualitatif

Proses penulisan data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka

atau tidak menggunakan rumus-rumus statistik. Analisa ini digunakan

untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Pajak Bumi dan

Bangunan.

b. Analisa Kuantitatif

Proses data menggunakan angka atau rumus. Hal ini digunakan

untuk mengetahui penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan yang

diterima oleh KPP Pratama Boyolali

Rumus rasio perbandingan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Perpajakan

Pengertian atau definisi pajak berdasarkan UU RI No. 28 Tahun 2007

yaitu kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau

badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Beberapa ahli perpajakan mencoba mengartikan pajak yang berbeda-

beda namun dari definisi yang disebutkan mempunyai arti dan tujuan yang

sama.

a. Prof. Dr. Rochmat soemitro, S.H. dalam Mardiasmo (2009)

Pajak adalah iuran kepada kas Negara berdasarkan undang-undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontra

prestasi), yang langsung dapat ditujukan dan hasilnya digunakan untuk

membayar pengeluaran umum.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Prof. Dr. P.J.A. Andriani dalam Sukrisno (2010)

Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan)

terutama oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan

dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk,

yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan

dengan tugas Negara menyelenggarakan pemerintahan.

c. Dr. Soeparman Soemanhamidjaja dalam desertasinya yang berjudul

“Pajak Berdasarkan Azas Gotong Royong” dalam Ilyas dan Burton

(2010)

Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut

oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya

produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai

kesejahteraan umum.

2. Pengelompokan Pajak

Pengelompokan pajak berdasarkan golongannya dibagi menjadi dua

yaitu:

a. Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh

wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada

orang lain.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b. Pajak Tidak Langsung

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat

dilimpahkan kepada orang lain.

Pengelompokan pajak berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi dua,

yaitu:

a. Pajak Subjektif

Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan

pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

b. Pajak Objektif

Pajak objektif adalah pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa

memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

Pengelompokan pajak berdasarkan lembaga pemungutnya dapat dibagi

menjadi dua, yaitu:

a. Pajak pusat

Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.

b. Pajak Daerah

Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. Sistem Pemungutan Pajak

Di Indonesia terdapat 4 macam sistem pemungutan pajak (Wirawan B.

Ilyas dan Ricard Burton :2010) sebagai berikut.

a. Official Assessment system

Official assessment system adalah suatu sistem pemungutan

pajak yang memeberi wewenang kepada pemungut pajak (fiskus)

untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar (pajak yang

terutang) oleh seseorang.

b. Semi Self Assessment system

Semi self assessment system adalah suatu sistem pemungutan

pajak yang memberi wewenang pada pemungut pajak (fiskus) dan

Wajib Pajak untuk menentukan besarnya pajak seseorang yang

terutang.

c. Self Assessment system

Self assessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak

yang memberi wewenang penuh kepada Wajib Pajak untuk

menghitung, memperhitungkan, menyetorkan, dan melaporkan sendiri

besarnya pajak terutang.

d. With holding system

With holding system adalah suatu sistem pemungutan pajak

yang memeberi wewenang kepada pihak ketiga untuk

memotong/memungut besarnya pajak yang terutang.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

4. Pajak Bumi dan Bangunan

a. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan

Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang bersifat

kebendaan dan besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek

yaitu bumi/tanah dan/atau bangunan

b. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan

1) UU No. 12 tahun 1994 tentang penetapan atas UU No. 12 tahun

1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

2) PP No. 25 tahun 2002 tentang penetapan Nilai Jual Kena Pajak

untuk perhitungan PBB.

3) KMK No. 201/KMK.04/2002 tentang penyesuaian besarnya

NJOPTKP sebagai dasar perhitungan PBB.

4) KMK No. 552/KMK.04/2002 tentang perubahan KMK No.

82/KMK.04/2002 tentang Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

c. Subjek dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Yang menjadi subjek Pajak Bumi dan Bangunan adalah orang

atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi,

dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki,

menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan.

Objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah bumi dan/atau

bangunan. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada

dibawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan laut

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pedalaman serta laut wlayah Republik Indonesia. Bangunan adalah

konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah

dan/atau perairan di wilayah Republik Indonesia. Termasuk dalam

pengertian bangunan adalah:

1) Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan,

seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya dan lain-lain yang

merupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut.

2) Jalan tol.

3) Kolam renang.

4) Pagar mewah.

5) Tempat olah raga.

6) Galangan kapal dan dermaga.

7) Taman mewah.

8) Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak.

9) Fasilitas lain yang memberikan manfaat.

Objek pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan

adalah objek pajak yang:

1) Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di

bidang ibadah, sosial, pendidikan, kesehatan dan kebudayaan

nasional yang tidak dimaksudkan memperoleh keuntungan.

2) Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang

sejenis dengan itu.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3) Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman

nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah

Negara yang belum dibebani suatu hak.

4) Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan

perlakuan timbal balik.

5) Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional

yang ditentukan oleh menteri keuangan.

d. Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak

Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Nilai Jual

Objek Pajak (NJOP). Nilai Jual Objek Pajak adalah harga rata-rata

yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan

bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak

ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis,

atau nilai perolehan baru, atau Nilai Jual Objek Pajak pengganti. NJOP

ditetapkan setiap 3 tahun oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat

Jendral Pajak atas nama Menteri Keuangan dengan

mempertimbangkan pendapat Gubernur/Bupati/Walikota (Pemerintah

Daerah) setempat. Dasar perhitungan pajak adalah Nilai Jual Kena

Pajak (NJKP) yang ditetapkan minimal 20% dan maksimal 100% dari

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Penetapan besarnya presentase untuk

menentukan besarnya NJKP (Mardiasmo, 2009), yaitu:

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

1) Sebesar 40% (empat puluh persen) dari NJOP untuk:

a) Objek Pajak Perkebunan.

b) Objek Pajak Kehutanan.

c) Objek Pajak lainnya, yang Wajib Pajaknya perorangan dengan

NJOP atas Pajak Bumi dan Bangunan sama atau lebih besar dari

Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

2) Sebesar 20% (dua puluh persen) dari NJOP untuk:

a) Objek Pajak Pertambangan.

b) Objek Pajak lainnya yang NJOP-nya kurang dari Rp

1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

Besarnya pajak terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak

dengan Nilai Jual Kena Pajak. Tarif pajak yang dikenakan atas objek

pajak sebesar 0,5% (nol koma lima persen).

PBB = TARIF PAJAK x NJKP

= 0,5% x [Persentase NJKP x (NJOP-NJOPTKP)]

Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP)

ditetapkan untuk masing-masing Kabupaten/Kota dengan besar

setinggi-tingginya Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) untuk tiap

Wajib Pajak (WP). Apabila seorang Wajib Pajak mempunyai beberapa

Objek Pajak maka yang diberikan NJOPTKP hanya salah satu Objek

Pajak yang nilainya paling tinggi, sedang Objek Pajak lain tetap

dikenakan secara penuh tanpa dikurangi NJOPTKP.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

e. Tahun pajak, saat, dan tempat yang menentukan pajak terhutang

Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 tahun takwin. Saat yang

menentukan pajak yang terutang adalah menurut keadaan objek pajak

pada tanggal 1 Januari. Tempat pajak yang terutang:

1. Untuk daerah Jakarta, di wilayah Daerah khusus Ibukota Jakarta

2. Untuk daerah lainnya, di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II atau

Kotamadya Daerah Tingkat II, yang meliputi letak Objek Pajak.

Tempat pajak yang terutang untuk Batam, di wilayah Propinsi Riau.

f. Penjelasan khusus PBB sektor pedesaan perkotaan

PBB Pedesaan/Perkotaan adalah PBB yang dikenakan atas

obyek pajak yang meliputi kawasan pertanian, perumahan, pertokoan,

industri, serta obyek khusus perkotaan. Penentuan Sektor Pedesaan dan

Sektor Perkotaan dalam pengenaan PBB ditetapkan sebagai berikut (

SE-51/PJ.6/1994 )

Bahwa suatu wilayah administrasi pemerintahan

desa/kelurahan hanya terdapat satu sektor pengenaan PBB, yaitu:

sektor Pedesaan atau sektor Perkotaan saja.

Daerah yang termasuk dalam sektor Perkotaan adalah :

a. Seluruh desa/kelurahan dalam wilayah ibukota propinsi,

kotamadya/kotamadya administratif, kota administratif.

b. Seluruh desa/kelurahan dalam kecamatan pada ibukota kabupaten

yang bukan berstatus kota administratif.

c. Desa/kelurahan ibukota kecamatan.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

d. Desa/kelurahan lain yang tidak termasuk dalam huruf a s/d c, tetapi

yang telah mempunyai sarana dan prasarana kota. Yang dimaksud

sarana dan prasarana kota adalah sarana dan prasarana yang

menunjang kegiatan administrasi pemerintahan sosial, ekonomi,

dan perdagangan seperti : jalan yang baik, penerangan listrik, air

minum, kesehatan, pasar, dan rekreasi ( misalnya : desa-desa

sepanjang koridor Bogor-Cianjur, kawasan industri daerah

terpencil seperti PT Inco, PT. Freeport.

Daerah yang termasuk dalam sektor Pedesaan adalah desa-desa yang

tidak termasuk dalam penjelasan sektor perkotaan di atas.

Obyek Pajak PBB Sektor Pedesaan dan Perkotaan

Obyek Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan

secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Sektor Pedesaan

a. Obyek Pajak Tanah Sawah

b. Obyek Pajak Tanah Darat

2. Sektor Perkotaan

a. Tanah Pekarangan

- Hunian

- Usaha

b. Bangunan

- Tempat Tinggal

- Usaha

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Adapun untuk penentuan NJOP tanah sawah dan tanah darat dihitung

berdasarkan SK 523 /PJ.04/1998.

d) Analisis Data dan Pembahasan

1. Sistem pembayaran dan besarnya penerimaan PBB selama tahun

2009-2011 disektor pedesaan dan perkotaan .

Pembagian objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dibagi menjadi

2 sektor yaitu sektor pedesaan dan perkotaan. Sektor Pedesaan adalah

obyek PBB yang wilayahnya meliputi sebagian besar kawasan perkebunan

dan pertanian, sedangkan Sektor perkotaan adalah obyek PBB yang

wilayahnya meliputi kawasan perumahan, perkantoran, pertokoan, industri

serta obyek khusus perkotaan.

UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, menyebutkan

kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama

pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi

kawasan sebagai tempat pemukiman perdesaan, pelayanan jasa

pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Definisi di atas

menegaskan bahwa perdesaan merupakan kawasan yang secara komparatif

pada dasarnya memiliki keunggulan sumber daya alam khususnya pertanian

dan keanekaragaman hayati. Sedangkan kawasan perkotaan adalah wilayah

yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi

kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi

pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Sistem pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkotaan

dan Pedesaan sama saja tidak ada yang membedakan yaitu, Wajib pajak

yang telah menerima SPPT PBB wajib membayar PBB yang terutang di

kepala dusun setempat. SPPT PBB tersebut sampai ke tangan wajib pajak

dimulai dari KPP Pratama Boyolali dokumen yang berupa SPPT dan

DHKP melalui proses pendistribusian dokumen, lalu dokumen SPPT dan

DHKP tersebut di distribusikan ke Dipenda Boyolali, kemudian oleh

Dipenda Boyolali dokumen-dokumen tersebut melalui proses

pendistribusian ke tiap-tiap kecamatan di kabupaten Boyolali. Dokumen

SPPT dan DHKP yang telah diterima oleh pihak kecamatan melalui proses

pendistribusian, untuk selanjutnya dokumen SPPT dan DHKP tersebut di

distribusikan ke kelurahan setempat, dari kelurahan setempat dokumen

yang berupa SPPT di salurkan ke wajib pajak melalui proses

pendistribusian, sedangkan dokumen yang berupa DHKP di arsipkan di

kelurahan berdasarkan tanggal.

Setelah wajib pajak menerima SPPT wajib pajak wajib untuk

membayar PBB di kepala dusun setempat melalui proses pembayaran

pajak, yang menghasilkan dokumen berupa SPPT dan bukti pembayaran

sementara, lalu oleh kepala dusun setempat setelah semua pajak terkumpul,

dokumen yang berupa bukti pembayaran sementara di arsipkan oleh kepala

dusun setempat berdasarkan tanggal, dan dokumen yang SPPT melalui

proses penyetoran pajak dan proses penyiapkan laporan/ dokumen

pembayaran yang menghasilkan dokumen berupa SPPT dan laporan/

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dokumen pembayaran. Selanjutnya kepala desa menyetorkan pajak ke Bank

BRI yang telah ditunjuk di tiap kecamatan dengan menunjukkan dokumen

yang berupa SPPT dan laporan/ dokumen pembayaran tersebut. Setelah itu

oleh pihak Bank dokumen-dokumen tersebut melalui proses pemeriksaan

kemudian dokumen tersebut diarsipkan berdasarkan tanggal. Setelah itu

pihak Bank menyiapkan STTS lalu STTS tersebut diberikan kepada kepala

dusun sebagai bukti telah membayar PBB, kemudian kepala dusun

menyerahkan STTS tersebut ke wajib pajak yang telah membayar PBB.

Dan untuk lebih jelasnya mengenai alur sistem pembayaran PBB,

berikut penulis jelaskan dalam bentuk flowchart;

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

KPP Pratama Boyolali Dipenda Boyolali

Gambar II.1. Flowchart Sistem Pembayaran PBB

Keterangan:

· DHKP : Daftar Himpunan Ketetapan Pajak · SPPT : Surat Pemberitahuan Pajak Terutang

DHKP

SPPT

Proses pendistribusian

dok

DHKP

SPPT

DHKP

SPPT

Proses pendistribusian

dok

DHKP

SPPT

1 2

1 Mulai

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kecamatan di kab. Boyolali Kelurahan Setempat

DHKP

SPPT

Proses pendistribusian

dok

DHKP

SPPT

DHKP

SPPT

Proses pendistribusian

dok

SPPT

D

2

3

3

4

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Wajib Pajak Kepala Dusun Setempat

SPPT

Proses pembayaran

PBB

SPPT

Bukti Pembayaran Sementara

SPPT

Bukti Pembayaran Sementara

Proses penyetoran

pajak

Proses penyiapan

lap/dok pembayaran

D

SPPT

Lap/dok pembayaran

4

5

5

6

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Bank Kepala Dusun Setempat

Wajib Pajak

Keterangan:

· STTS : Surat Tanda Terima Setoran

SPPT

Lap/dok pembayaran

Proses pemeriksaan

dokumen

Menyiapkan STTS

STTS

STTS

6

7

7

D

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Kabupaten Boyolali terdiri dari 19 kecamatan. Di dalam setiap

kecamatan tersebut terdiri dari beberapa kelurahan yang dibedakan atas

kawasan pedesaan dan perkotaan. Total kalurahan yang masuk sektor

perkotaan ada 46 kelurahan. Sedangkan total kelurahan yang masuk sektor

pedesaan ada 219 kelurahan. Untuk rincian jumlah kelurahan di Kabupaten

Boyolali dapat dilihat di tabel I.1.

Tabel I.1

Jumlah Kelurahan di Kabupaten Boyolali

Nama Kecamatan

Kelurahan Sektor Perkotaan

Kelurahan Sektor Pedesaan

Ampel 4 16 Andong 1 15 Banyudono 8 7 Boyolali 9 - Cepogo 2 13 Juwangi 1 9 Karanggede 1 15 Kemusu 1 12 Klego 1 12 Mojosongo 4 9 Musuk 1 19 Ngemplak 4 8 Nogosari 1 12 Sambi 1 15 Sawit 1 10 Selo 1 9 Simo 1 12 Teras 3 9 Wonosegoro 1 17 Total 46 219

Sumber : KPP Pratama Boyolali

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Untuk mengetahui penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan untuk sektor

pedesaan dan perkotaan di Kabupaten Boyolali, disajikan dalam Tabel I.2

berikut ini.

Tabel I.2

Penerimaan PBB sektor pedesaan perkotaan

Penerimaan PBB 2009 (Dalam ribuan) 2010 (Dalam ribuan) 2011 (Dalam ribuan) Pedesaan 8.111.657 7.170.030 8.394.405 Perkotaan 4.851.895 5.173.709 6.131.586

Sumber : KPP Pratama Boyolali

Dari tabel I.2 dapat dilihat bahwa penerimaan dari sektor pedesaan

ternyata lebih banyak dari sektor perkotaan. Hal ini disebabkan karena di

Kabupaten Boyolali lebih banyak kalurahan yang termasuk ke sektor

pedesaan daripada perkotaan. Sehingga objek pajak untuk PBB pun lebih

banyak yang masuk ke sektor pedesaan. Maksud penulis membedakan PBB

berdasarkan sektor pedesaan dan perkotaan dikarenakan di dalam UU

Nomor 28/2009 tentang Pajak Daerah dinyatakan bahwa terdapat 11 jenis

pajak daerah. Kesebelas jenis pajak daerah bersifat tertutup sehingga

kabupaten/ kota tidak diperbolehkan memunggut pajak selain kesebelas

jenis pajak tersebut. Satu diantaranya PBB sektor pedesaan dan perkotaan,

sedangkan PBB sektor perkebunan, perhutanan dan pertambangan menjadi

pajak pusat dan bukan kewenangan kabupaten/ kota.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Target dan realisasi penerimaan PBB selama tahun 2009-2011

Target Pajak Bumi dan Bangunan ditentukan oleh KPP pratama

berdasarkan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelumnya dan

Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Dirjen Keuangan dan Dirjen Pajak.

Efektifitas digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara

realisasi penerimaan dengan target penerimaan dikalikan 100%. Realisasi

penerimaan adalah angka yang didapat setelah diadakan pemungutan pajak

terhadap wajib pajak.

Tabel I.3

Target dan realisasi penerimaan PBB

Dalam ribuan rupiah

Tahun Target Realisasi Efektif 2009 29.599.110 30.531.657 103,15% 2010 29.986.990 33.314.140 111,10% 2011 33.981.483 36.834.925 107,98%

Sumber : KPP Pratama Boyolali

Dari tabel I.3 dapat dilihat bahwa efektifitas Pajak Bumi dan Bangunan

sejak tahun 2009 sampai 2011 sudah efektif karena tingkat efektifitasnya

sudah lebih dari 100%. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal seperti

berikut :

a. Tingginya kesadaran wajib pajak untuk membayar Pajak Bumi dan

Bangunan.

b. Suksesnya sosialisasi tentang Pajak Bumi dan Bangunan oleh para

petugas.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Rasio perbandingan realisasi penerimaan terhadap target penerimaan

adalah presentase yang menunjukan penerimaan yang dapat direalisasikan

dibandingkan dengan target yang ditetapkan.

Prosentase realisasi penerimaan terhadap target penerimaan dapat

dihitung dengan cara sebagai berikut:

· Tahun 2009

=103,15%

· Tahun 2010

=111,10%

· Tahun 2011

=108,39%

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2009-2011,

realisasi penerimaan PBB kabupaten Boyolali sudah cukup baik, karena

sudah memenuhi taget yang ditentukan bahkan melampaui target. Hasil

analisis ini diharapkan dapat menjadi bahan evalusi untuk dapat lebih baik

dari tahun ke tahun

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3. Kontribusi PBB dalam menunjang penerimaan pajak pusat di KPP

Pratama Boyolali selama tahun 2009-2011

Peran PBB dalam upaya peningkatan Pajak Pusat dapat diketahui

melalui realisasi penerimaan PBB terhadap realisasi penerimaan Pajak

Pusat. Di sini penulis akan menjelaskan tentang kontribusi penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan dengan total penerimaan pajak pusat yang ada di

KPP Pratama Boyolali. Berikut disajikan tabel target dan realisasi Pajak

Pusat selama kurun waktu tahun anggaran 2009 sampai dengan 2011.

Tabel I.4

Penerimaan pajak di KPP Pratama Boyolali

Pajak Pusat 2009 (Dalam ribuan) 2010 (Dalam ribuan) 2011 (Dalam ribuan) PPh 48.988.983 72.178.923 101.944.630

PPN dan PPnBM 37.307.496 46.756.942 59.768.895 Bea materai 4.428.180 4.833.640 5.273.758

PBB 30.531.657 33.314.140 36.834.925 BPHTB 2.519.160 3.389.721 - Total 123.415.476 160.473.365 203.822.208

Sumber : KPP Pratama Boyolali

Dari tabel di atas dapat diketahui kontribusi penerimaan Pajak Bumi

dan Bangunan terhadap total Pajak Pusat yang ada di KPP Pratama

Boyolali. Perhitungan persentase tersebut ditunjukan dengan rumus

sebagai berikut :

100%

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

· Tahun 2009

Realisasi PBB 30.531.657

Realisasi Pajak Pusat 123.415.476

% = x100%

= 24,47%

· Tahun 2010

Realisasi PBB 33.314.140

Realisasi Pajak Pusat 160.472.365

% = x100%

= 20,76%

· Tahun 2011

Realisasi PBB 36.834.925

Realisasi Pajak Pusat 203.822.208 % = x100%

= 18%

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa tiap tahun dalam kurun

waktu tahun anggaran 2009 sampai dengan tahun 2011 kontribusi

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di KPP Pratama Boyolali menurun.

Hal ini bukan disebabkan karena penurunan penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan tetapi karena realisasi pendapatan pajak pusat lainnya juga

meningkat. Sebagai contoh yaitu penerimaan Pajak Penghasilan yang

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

sangat drastis peningkatannya. Secara keseluruhan Pajak Bumi dan

Bangunan mempunyai kontribusi yang cukup besar untuk pembangunan

Kabupaten Boyolali.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB III

TEMUAN

A. Kelebihan

Berdasarkan sistem pembayaran, penerimaan dan analisis data, maka

kelebihan yang dapat diambil adalah:

1. Sistem pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang dilakukan pemerintah

Kabupatan Boyolali sudah terlaksana dengan baik dan sebagian besar

sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Dirjen Pajak.

2. Penerimaan PBB selama 3 tahun terakhir yaitu selama tahu 2009-2011

selalu mengalami peningkatan dilihat dari total seluruh penerimaan PBB

di Kabupaten Boyolali maupun secara lebih khususnya di sektor pedesaan

dan perkotaan karena sistem pembayaran dan penerimaan sudah cukup

terlaksana dengan baik.

3. Tingkat efektifitas penerimaan PBB di Kabupaten Boyolali setiap

tahunnya selama tahun 2009-2011 selalu mengalami peningkatan dan

persentase tingkat efektifitasnya selalu di atas 100%. Hal ini menunjukkan

bahwa realisasi penerimaan selalu melebihi target yang diharapkan

sehingga dapat dikatakan bahwa penerimaan PBB di Kabupaten Boyolali

sudah efektif.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4. Penerimaan PBB di kabupaten Boyolali selama tahun 2009-2011 selalu

memberikan kontribusi yang besar dari total seluruh penerimaan pajak

pusat di Kabupaten Boyolali yaitu tahun 2009 sebesar 24,47%, tahun 2010

sebesar 20,76% dan tahun sebesar18%. Penerimaan PBB ini merupakan

salah satu penerimaan pajak terbesar di Kabupaten Boyolali. Sehingga

dapat dikatakan bahwa PBB memegang peranan yang penting dalam

pembiayaan pembangunan di Kabupaten Boyolali.

B. Kelemahan

Berdasarkan sistem pembayaran, penerimaan dan analisis data, maka

kelemahan yang ditemukan adalah:

1. Sistem pembayaran PBB di Kabupaten Boyolali melalui proses yang

panjang dan memakan waktu lama sehingga memungkinkan keterlambatan

dalam proses penyampaian dokumen sampai ketangan wajib pajak.

2. Tingkat efektifitas PBB di Kabupaten Boyolali selalu mengalami

peningkatan. Akan tetapi penerimaan PBB dari sektor pedesaan pada

tahun 2010 mengalami penurunan. Hal ini mungkin disebabkan karena

masih kurang sempurnanya sistem dan mekanisme penerimaan PBB di

kabupaten Boyolali.

3. Kontribusi penerimaan PBB di Kabupaten Boyolali selama tahun 2009-

2011 selalu mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan kurangnya

kesadaran petugas untuk mensosialisasikan PBB secara rutin, petugas

hanya melakukan penyuluhan jika diminta pejabat daerah setempat.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

PENUTUP

Setelah mengadakan penelitian dan analisis data, penulis berusaha menarik

kesimpulan dan sekaligus memberikan saran sebagai bahan masukan atau

pertimbangan dalam upaya meningkatkan efektivitas penerimaan PBB pada masa

yang akan datang di Kabupaten Boyolali.

A. KESIMPULAN

Pajak Bumi dan Bangunan merupakan penerimaan negara yang dibagi

antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dengan perimbangan 10%

untuk pemerintah pusat, 16,2% untuk pemerintah daerah tingkat I, 64,8%

untuk pemerintah daerah tingkat II dan 9% untuk biaya pemungutan.

Pembagian penerimaan PBB ini merupakan salah satu usaha pemerintah pusat

dalam membantu keuangan daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan

di daerah. Dari analisis data, kesimpulan yang dapat diambil adalah :

1. Penerimaan PBB dilihat dari letak objek pajaknya yaitu di sektor pedesaan

dan perkotaan sudah cukup baik namun kurang stabil karena turunnya

penerimaan PBB untuk tahun 2010 di sektor pedesaan.

2. Tingkat efektifitas PBB di Kabupaten Boyolali selalu di atas 100% dan

selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa efektifitas

penerimaan PBB di Kabupaten Boyolali sudah baik.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3. PBB selalu memberikan kontribusi yang cukup besar untuk penerimaan

pajak di Kabupaten Boyolali yaitu selalu diatas 18%. Sehingga dapat

membantu dalam pembiayaan pembangunan di Kabupaten Boyolali.

A. REKOMENDASI

Upaya guna meningkatkan efektivitas penerimaan PBB di Kabupaten

Boyolali hendaknya terus dilakukan melalui penyuluhan-penyuluhan ke

tingkat kecamatan bahkan sampai ke tingkat desa yang pelaksanaan sebaiknya

dijadwal secara rutin dan bukan hanya karena adanya permintaan penyuluhan

dari pejabat desa atau kecamatan.

Penyampaian dokumen PBB kepada wajib pajak sebagai ujung tombak

informasi perpajakan perlu untuk terus ditingkatkan, sehingga dokumen

tersebut dapat sampai di tangan wajib pajak tepat waktu. Untuk itu kerjasama

dengan kalurahan dan bank yang menyalurkan SPPT PBB perlu untuk terus

ditingkatkan guna memudahkan penyampaian dokumen PBB tersebut,

khususnya kepada wajib pajak yang bertempat tinggal di luar wilayah

Boyolali.

Selain meningkatkan ketepatan waktu penyampaian dokumen PBB,

pihak fiskus juga harus menjelaskan pentingnya membayar pajak terutama

PBB, dan menjelaskan kepada wajib pajak hasil dari uang pajak tersebut akan

digunakan untuk pembangunan fasilitas umum didaerah Boyolali yang

nantinya secara tidak langsung akan dinikmati oleh wajib pajak tersebut. Hal

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... · ANALISIS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DILIHAT DARI LETAK OBJEK PAJAK, REALISASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN DI KABUPATEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

ini perlu dilakukan guna memacu wajib pajak untuk mau membayar PBB,

sehingga dapat memaksimalkan penerimaan PBB dan meningkatkan

kontribusi PBB di Kabupaten Boyolali.