Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DEVIDEN KAS DI BURSA EFEK JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi
Syarat – Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh :
TEGUH KHALIFATULLAH
F1204115
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teriring doa dan rasa syukur kepada ALLAH SWT dan rasa terimakasih kepada Rosulullah SAW, Kupersembahkan karya ini untuk :
· Ayah dan Mama Tercinta. · Adik-Adikku Tercinta. · Denis yang telah menghiasi hari-hariku menjadi penuh makna dan
inspirasi untuk jadi yang lebih baik. · Sahabat-sahabatku angkatan 2004 FE UNS. · Almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu sudah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”.
(QS-AL Baqaroh; 6-7 )
Kesuksesan seseorang bukan karena kepintaran otaknya, tapi karena pertolongan-Nya dan keyakinan diri dari dalam otaknya.
(orang bijak)
Butuh tenaga besae, pemikiran besar, jiwa besar untuk menempatkan kita agar menjadi orang besar. (Mario teguh)
”Shalatku,ibadahku, hidup dan matiku hanya milik ALLAH SWT, Tuhan semesta alam.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teriring doa dan rasa syukur kepada ALLAH SWT dan rasa terimakasih kepada Rosulullah SAW, Kupersembahkan karya ini untuk :
· Ayah dan Mama Tercinta. · Adik-Adikku Tercinta. · Denis yang telah menghiasi hari-hariku menjadi penuh makna dan
inspirasi untuk jadi yang lebih baik. · Sahabat-sahabatku angkatan 2004 FE UNS. · Almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-
nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik, dengan judul:
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVIDEN KAS DI
BURSA EFEK JAKARTA”.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai
derajad sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajement Fakultas Ekonomi Sebelas Maret.
Sehubungan dengan terselesaikannya skripsi ini, Penulis menyampaikan pengharhaan
dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT atas karunia-nya dan segala Keagungan-nya.
2. Ayah dan mama Tercinta ,atas doa, kasih sayang, pengorbanan, dan cinta tulus
dalam memberikan dorongan bagi penulis untuk tetap maju menggapai
kesuksesan dalam hidup ini.
3. Adik-adikku tersayang yang selalu menyemangati, berbagi, dan menjaga dalam
suka maupun duka.
4. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo , M.Com, Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitar Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Heru Agustanto SE, ME. Selaku Dosen Pembimbing Skrisi yang telah
banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, arahan dan nasehat dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Untuk Denis, yang selalu membrikan dukungan agar Skripsi ini dapat segera
diselesaikan.Trimakasih Atas semua dukungan nya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7. Buat Gusti dan Andi, Trimakasih atas dukungan, bantuan dan sarannya dalam
penulisan skripsi ini.
8. Anak Ekonomi angkatan 2004, kalianlah keluargaku yang paling berharga. Tetap
semangat dan tetap jaga tali silaturahmi.
9. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, terimakasih sebesar-besarnya dari hati yang
terdalam.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk memperbaiki skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan mamfaat bagi pengembangan keilmuan dilingkungan Fakultas Ekonomi
Sebelas Maret.
Surakarta, Februari 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................i
ABSTRAK.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................iii
HALAMAN MOTTO..............................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................vii
DAFTAR TABEL....................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................3
C. Tujuan Penelitian....................................................................4
D. Manfaat Penelitian..................................................................4
BAB II TELAAH PUSTAKA..................................................................6
A. Pasar Modal............................................................................6
B. Saham.....................................................................................9
C. Deviden...................................................................................9
D. Kerangka Pemikiran..............................................................21
E. Hipotesis...............................................................................25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................26
A. Desain Penelitian..................................................................26
B. Populasi, Sample dan Tehnik Sampling...............................26
C. Devinisi Operasional dan Pengukuran Variabel...................27
D. Sumber Data.........................................................................29
E. Metode Penganbilan Data.....................................................29
F. Teknik Analisis Data............................................................29
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.............................34
A. Deskripsi Sample.................................................................34.
B. Deskripsi Data......................................................................34
C. Uji Asumsi Klasik................................................................37
D. Model Regresi......................................................................42
E. Hasil Pengujian Hipotesis.....................................................45
F. Pembahasan..........................................................................48
BAB V PENUTUP.................................................................................49
A. Kesimpilan............................................................................49
B. Keterbatasan.........................................................................50
C. Saran.....................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
IV.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian..................................................34
IV.2 Hasil Uji One Sample Kolmogrov-Smirnov test………………………38
IV.3 Hasil Uji Multikolinearitas……………………………………….........40
IV.4 Hasil Uji Autokorelasi…………………………………………………41
IV.5 Hasil Uji Glejser.....................................................................................42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
II.1 Kerangka Pemikiran.........................................................................21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
TEGUH KHALIFATULLAH F1204115
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DEVIDEN KAS DI BURSA EFEK JAKARTA
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris apakah faktor-faktor seperti Return Of Investment (ROI), Cash Ratio, Current Ratio, Debt To Total Assets (DTA), dan Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap Cash Dividend. Hipotesis yang diajukan yaitu diduga Return Of Investment (ROI), Cash Ratio, Current Ratio, Debt To Total Assets (DTA), dan Earning Per Share (EPS) secara Simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Cash Dividend pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam menganalisis pengaruh variabel-variabel tersebut diatas adalah model regresi linier berganda dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) yang memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan-perusahaan yang laporan keuangannya terdaftar dan membagikan Cash Dividend di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada periode 2005-2008. Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan metode Study Documenter dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2007-2009 dan JSX tahun 2005-2008. Untuk kepentingan analisis maka digunakan pooling data (data pooled) selama 4 tahun dari perusahaan sample. Dimana dengan menggunakan metode tersebut terpilih 40 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sample. Data pada penelitian ini menggunakan rasio keuangan pada tahun 2005-2008 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Varibel Independent seperti Earning Per- Share, Debt To Total Assets, Return Of Investment, Current Ratio, dan Cash Ratio secara Simultan berpengaruh positif terhadap Variabel Dependent yaitu Cash Dividend. Sedangkan secara Parsial Variabel yang berpengaruh hanyalah Variabel Earning Per-Share dan Current Ratio . Variabel yang berpengaruh dominan terhadap Cash Dividend dapat dilihat dari Variabel yang memiliki nilai beta terbesar dan terkecil. Dari hasil analisis regresi, Varibel Earning Per-Share memiliki koefisien beta terbesar dan Current Ratio memiliki koefisien terkecil. Hal tersebut menunjukkan bahwa Earning Per-Share dan Current Ratio menjadi Variabel yang dominan pengaruhnya terhadap Cash Dividend dibandingkan dengan Variabel lainnya. Kata Kunci : Analisis EPS, DTA, ROI, Current Ratio, Cash Ratio, dan Cash
Dividend
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan pasar modal sangatlah dibutuhkan dalam perkembangan
suatu perusahaan dan dalam membangun perekonomian suatu negara.
Lembaga pasar modal merupakan sebagai sarana untuk memobilitasi dana
yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana keberbagai
sektor yang membutuhkan dana untuk kelangsungan operasi perusahaan.
Tujuan utama investor menanamkan dananya di pasar modal adalah untuk
menerima dividend ( bagian laba setelah pajak yang dibagikan ) dan capital
gain ( kenaikan harga saham ). Keduanya haruslah lebih besar atau paling
tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki stock holder. Hal
seperti inilah yang memotifasi investor untuk menanamkan dananya di pasar
modal. Sedangkan bagi para penerbit (issuers atau emiten ) melalui pasar
modal mereka dapat mengumpulkan dana jangka panjang untuk menunjang
kelangsungan usaha mereka.
Bagi investor, untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan yang
diharapkan, maka investor harus melakukan analisis terhadap nilai saham
terlebih dahulu untuk membuat keputusan yang lebih tepat. Karena dengan
keputusan yang tepat sedikitnya dapat meminimalkan resiko, mengingat
investasi saham di pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila di
bandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas adalah adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ketidakpastian akan kwalitas produk yang ditawarkan walaupun menjanjikan
tingkat keuntungan yang relatif besar, hal ini dikarenakan sifat komoditinya
sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan di
luar negeri maupun di dalam negeri, perubahan dalam bidang politik,
ekonomi, moneter, undang- undang atau peraturan maupun perubahan yang
terjadi di dalam industri dan perusahaan itu sendiri, perubahan-perubahan itu
dapat berdampak negatif maupun positif.
Menurut Jogiyanto (2000:88), salah satu analisis yang sering
digunakan untuk menemukan nilai sebenarnya dari saham adalah analisis
sekuritas fundamental (Fundamental security analysis) atau analisis
perusahaan (company analysis).
Selain dari faktor-faktor fundamental dan perusahaan, faktor external
juga mempengaruhi investor dalam menanamkan dananya. Salah satu faktor
eksternal yang juga mempengaruhi investor adalah tingkat suku bunga.
Naiknya suku bunga berjangka akibat kebijakan moneter menyebabkan para
pemodal mencari alternatif lain yang lebih menguntungkan.
Bertitik tolak dari Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh
manajement dan kepentingan investor yang didasarkan pada kinerja keuangan
maka berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dapat diidentifikasi variable-
variabel yang mungkin berpengaruh terhadap pendapatan Dividen,terutama
deviden tunai (cash dividend).
Sebagaimana hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sunarto
dan Andi kartika yang menunjukkan bahwa variabel-variabel yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berpengaruh terhadap kebijakan dividend terdiri dari : profitabilitas, stabilitas
dividend dan earning , likuiditas, investasi, dan pembiayaan. Sementara
berdasarkan laporan keuangan, variabel – variabel tersebut yang
diidentifikasikan sebagai berikut : (1) profitabilitas (diukur diukur dengan laba
bersih setelah pajak), (2) likuiditas (diukur dari cash ratio dan current ratio),
(3) investasi (diukur dari jumlah yang ditanamkan dari aktiva tetap operasi),
(4) pembiayaan (terutama dana yang diperoleh dari utang jangka panjang plus
utang jangka pendek) yang diukur dengan rasio leverage. Sementara earning
dapat dilihat dari earning pershare (EPS), sedangkan dividend (terutama cash
dividend) merupakan tujuan yang diinginkan oleh investor dalam rangka
memperoleh pendapatan dalam bentuk dividen dari hasil investasinya.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVIDEN KAS DI BURSA EFEK
JAKARTA”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang permasalahan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh ROI, cash ratio, current ratio, DTA,dan EPS secara
simultan dan parsial terhadap pendapatan deviden kas (cash dividend) di
bursa efek jakarta?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap deviden kas
(cash dividend) di bursa efek jakarta?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis variabel independent seperti DTA, EPS, ROI, Current
Ratio, dan Cash Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap deviden kas ( Cash Dividend) di Bursa Efek Jakarta.
2. Untuk menganalisis variabel independent seperti DTA, EPS, ROI, Current
Ratio, dan Cash Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
deviden kas (Cash Dividend) di Bursa Efek Jakarta.
3. Untuk menganalisis faktor-faktor mana yang berpengaruh signifikan dan
dominan terhadap deviden kas (Cash Dividend) di Bursa Efek Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi manajemen perusahaan: Dapat dijadikan pertimbangan dalam
penentuan kebijakan deviden. Perhitungan kwantitatif diharapkan dapat
menunjukkan hubungan atau pengaruh faktor-faktor fundamental seperti
ROI, cash ratio, current ratio, debt to total assets dan earning per share
terhadap kebijakan deviden. Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat
membantu manajer keuangan dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan besarnya deviden yang dibayarkan terutama dalam bentuk
deviden kas bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar dan aktif
diperdagangkan di BEJ periode 1999-2000.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Bagi akademis : Penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembayaran deviden perlembar
saham sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih
mendalam serta sebagai dasar penelitian selanjutnya tentang deviden.
3. Bagi investor : Sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan investasi di pasar modal (khususnya instrumen
saham). Dengan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pembayaran deviden per lembar saham diharapkan investor dapat
melakukan prediksi pendapatan deviden (terutama deviden kas) yang akan
diterima oleh para pemegang saham biasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. PASAR MODAL
Pasar Modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang
memperjual belikan produk berupa dana yang bersifat abstrak, sedangkan
dalam bentuk konkritnya, produk yang diperjualbelikan di pasar modal berupa
lembar surat-surat berharga di Bursa Efek (Tandelilin,2001: 25).
Sedangkan menurut R. Agus Sartono (1990:309), pasar modal adalah
sarana pembentukan modal serta akumulasi dana yang diarahkan untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana untuk
menunjang pembiayaan pembangunan nasional.
Pasar Modal menunjuk pada pengertian abstrak tentang aktifitas jual-beli
surat berharga. Secara fisik, pasar menunjuk pada sebuah tempat bertemunya
pialang yang mewakili kepentingan investor. Berdasarkan tempat fisiknya,
pasar modal dibagi menjadi dua (Tim Danareksa,1987), yaitu :
1) Bursa Utama
Merupakan tempat bertemunya pialang untuk melakukan transaksi
surat berharga. Bursa utama berbentuk sebuah gedung yang dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk melakukan berbagai transaksi efek. Saat
ini Indonesia memiliki dua bursa utama, yaitu : Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya.
2) Bursa Pararel (Over The Counter)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keotin (1996:105) mendefinisikan bursa pararel sebagai “Suatu
sistem perdagangan efek yang terorganisir diluar Bursa Efek Indonesia
dalam bentuk pasar sekunder, diatur dan diselenggarakan oleh perantara
perdagangan uang dan efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam”.
Ada perbedaan antara Over The Counter (OTC) diluar negeri dengan
bursa pararel di Indonesia. Perbedaan utama adalah di OTC transaksi bisa
terjadi dimana saja (dalam artian kantor pialang), sedangkan bursa pararel
transaksi bisa terjadi pada suatu tempat tertentu. Tempat ini merupakan
pusat informasi bagi semua pialang yang ingin menjual atau memiliki
surat berharga di bursa pararel.
Salah satu faktor untuk dapat berkembangnya pasar modal adalah
adanya lembaga penunjang, yang berfungsi sebagai pendukung
beroperasinya pasar modal. Lembaga penunjang pasar modal terdiri dari :
a) Penjamin Emisi (Underwriter)
Adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan
penawaran perdana kepada masyarakat bagi kepentingan emiten
dengan atau tanpa kewajiban membeli sisa efek yang dijual.
b) Penanggung (guarantor)
Adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk menjamin
bahwa pokok pinjaman dan bunganya akan dibayar tepat waktu oleh
emiten kepada pemegang obligasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Wali Amanat (trustee)
Adalah pihak yang mewakili kepentingan obligasi dalam hubungannya
dengan perusahaan emiten, agar manajer perusahaan emiten tidak
melakukan tindakan yang dapat merugikan pemegang obligasi.
d) Perantara Perdagangan Efek (Pialang atau bloker)
Adalah pihak yang melakukan jual-beli efek untuk kepentingan pihak
lain (investor), atas jasanya ini pialang memperoleh komisi.
e) Pedagang Efek( Dealer)
Adalah pihak yang melakukan jual-beli efek atas namanya sendiri,
segala resiko atas aktivitasnya tersebut menjadi tanggungannya sendiri.
Pedagang efek di pasar modal Indonesia dapat berfungsi ganda. Selain
berfungsi sebagai pedagang seperti yang telah diuraikan, pedagang
efek diperbolehkan untuk bertindak sebagai perantara perdagangan
efek
f) Perusahaan Surat Berharga (securities company)
Adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam perdagangan
saham-saham yang tercatat di bursa efek.
g) Perusahaan Pengelola Dana
Adalah perusahaan yang memberikan jasa pengolahan dana yang di
percayakan pemodal, dengan menerima komisi atas jasanya.
h) Kantor Administrasi Efek
Adalah biro jasa yang membantu emiten maupun pemodal dalam
rangka penerbitan dan pemilikan saham.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. SAHAM
Menurut Suad (2001:285), menyebutkan bahwa ”saham menunjukkan
bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas”.
Wujud dari saham itu sendiri adalah selembar kertas yang menunjukkan
bahwa pemiliknya mempunyai hak atas sebagian kekayaan dari perusahaan
yang menerbitkannya. Keuntungan yang diperoleh dari saham bisa berupa
keuntungan dari deviden dan capital gain. Deviden adalah keuntungan yang
diberikan perusahaan kepada pemegang saham atas laba yang diperolehnya.
Sedangkan capital gain adalah selisih antara harga beli dengan harga jual
saham.
C. DEVIDEN
Deviden merupakan bentuk distribusi laba yang dibagikan oleh
perusahaan kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi lembar saham
yang dimilikinya. Bagi seorang investor, deviden merupakan komponen
return disamping capital gain. Besar kecilnya laba yang diperoleh serta
proporsi laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Dalam membagikan
deviden, perusahaan mempertimbangkan proporsi pembagianya kepada para
pemegang saham dalam re-investasi dalam pemegang saham.
Robert Ang (1997) menyatakan bahwa Devidend merupakan nilai
pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan
(retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan. Deviden
ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
laba perusahaan. Cadangan yang diambil dari Earning After Tax (EAT)
dilakukan sampai cadangan mencapai minimum dua puluh persen dari modal
yang ditempatkan. modal yang ditempatkan adalah modal yang disetor penuh
ditambah dengan modal yang belum disetor sehubungan dengan penerbitan
saham baru seperti rights dan warran. Keputusan mengenai jumlah laba yang
ditahan dan deviden yang akan dibagikan diputuskan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
Sawidji Widoadmodjo (1996) juga menyatakan bahwa deviden adalah
bagian laba yang diberikan emiten kepada para pemegang saham, baik dalam
bentuk deviden tunai (cash devidend) dan deviden saham (stock devidend).
Deviden tunai (cash devidend) merupakan deviden yang dibayar oleh emitenn
kepada para pemegang saham secara tunai untuk setiap lembarnya (devidend
per share). Sedangkan deviden saham (stock devidend) merupakan deviden
yang dibayar atau dibegi dalam bentuk saham yang diperhitungkn untuk setiap
lembarnya.
Kebijakan deviden adalah suatu keputusan untuk memutuskan besarnya
bagian laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Kebijakan deviden
ini sangat penting bagi perusahaan, karena pembayaran deviden mungkin
mempengaruhi nilai perusahaan dan laba ditahan merupakan sumber dana
internal yang terbesar dan terpenting bagi pertumbuhan perusahaan.
Pembagian deviden mengandung informasi tentang prospek perusahaan.
Adanya perubahan deviden menunjukkan perkiraan manajemen terhadap
keuntungan yang akan dicapai dimasa yang akan datang. Kenaikan deviden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memberikan informasi bahwa perusahaan mempunyai prospek yang bagus
sehingga sering diikuti kenaikan harga saham. Sebaliknya, penurunan atau
kenaikan deviden dibawah kenaikan normal biasanya menyebabkan harga
saham turun karena hal itu diyakini investor sebagai suatu sinyal bahwa
perusahaan akan menghadapi masa sulit dimasa yang akan datang.
Ronowati Tjandra (2005) menyatakan bahwa deviden merupakan bentuk
distribusi laba yang dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham
sesuai dengan proporsi lembar saham yang dimilikinya. Bagi seorang investor,
Deviden merupakan komponen Return disamping capital gain. Besar kecilnya
deviden akan sangat bergantung pada besar kecilnya laba yang diperoleh serta
proporsi laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
I. Jenis-jenis Deviden
Menurut Kieso (2001) deviden dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Deviden Kas (Cash Dividend)
Adalah deviden yang dibagikan dalam bentuk uang tunai (cash).
Deviden kas merupakan benduk deviden yang paling umum yang
dibagikan oleh perusahaan. Bila perusahaan memutuskan untuk
membagikan deviden dalam bentuk kas,maka perusahaan harus
mempertimbangkan seluruh uang kas yang ada, apakah jumlah uang
kas yang ada dalam perusahaan mencukupi untuk pembagian deviden
tersebut atau tidak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Deviden Properti (Property Dividend)
Selain dalam bentuk kas, deviden juga dapat dalam bentuk aktiva
selain kas yang disebut Dividen property. Aktiva lain yang dibagikan
bisa berbentuk surat berharga yang dimiliki perusahaan, barang
dagangan, serta aktiva-aktiva lainnya.
3. Deviden Utang (Scrip Dividend)
Terkadang saldo kas yang ada dalam perusahaan tidak mencukupi
untuk pembagian deviden akan tetapi laba yang dibagikan saldonya
mencukupi untuk pembagian deviden tersebut. Jika terjadi demikian,
maka pimpinan perusahaan akan mengeluarkan deviden utang, yaitu
janji tertulis untuk membayar sejumlah tertentu di waktu yang akan
datang.
4. Deviden Likuidasi (Likuidity Dividend)
Merupakan pembayaran kembali dari hak-hak pemegang saham, yaitu
pembayaran kembali modal yang disentor atau ditahan. Pembagian
deviden dalam bentuk ini biasanya berasal selain dari lab ditahan
sehuingga harus diperlakukan berbeda dengan yang berasal dari laba
ditahan.
5. Deviden Saham (Stock Dividend)
Merupakan pembayaran deviden dalam bentuk saham yaitu berupa
pemberian tambahan saham kepada pemegang saham tanpa diminta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pembayaran dan jumlah yang sebanding dengan saham-saham yang
dimilikinya. Pembagian deviden dalam bentuk saham sendiri ini
menunjukkan penyusunan kembali struktur modal perusahaan,
sedangkan property kepentingan pemegang saham tetap tidak berubah.
Robert Ang (1997) juga mengatakan bahwa deviden tunai (Cash
Dividend) merupakan dividend yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai.
Sedangkan deviden saham (stock dividend) merupakan deviden yang
dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Nilai dari
devidend tunai sesuai dengan nilai tunai yang diberikan, Sedangkan
dimana Vd adalah nilai suatu deviden saham per lembar saham (value of
stock dividend per share).
II. Kebijakan Deviden
Teori kebijakan deviden
Menurut Brigham (2004) menyebutkan ada 6 teori dari preferensi investor,
yaitu
· Devidend irrelevance theory, adalah suatu teori yang menyatakan
bahwa kebijakan deviden tidak mempunyai pengaruh baik terhadap
nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti
pendapat Modigliani dan Miller yang menyatakan bahwa nilai suatu
perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya deviden payout ratio
(DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan
resiko bisnis. Dengan demikian kebijakan deviden sebenarnya tidak
relevan untuk dipersoalkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
· Bird-In-The-Hand Theory, sependapat dengan Gordon dan Linther
yang menyatakan bahwa biaya modal sendiri akan naik jika devidend
payout ratio (DPR) rendah. Hl ini dikarenakan investor lebih suka
menerima deviden daripada capital gains.
· Tax preference theory, adalah suatu teory yang menyatakan bahwa
karena adanya pajak terhadap keuntungan deviden dan capital gains
maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat
menunda pembayaran pajak.
· Rational Devidend theory, adalah suatu kebijakan yang dibayarkan
kepada para pemegang saham. Bila mana terdapat dana dari laba yang
tidak digunakan dalam investasi modal, maka dana terebut dibagikan
sebagai deviden atau dengan jalan lain kebijakan deviden merupakan
proses akhir dari proses investasi modal, sehingga deviden akan
dibayarkan dari sisa dana yang digunakan dalam investasi, pembagian
deviden akan dipengaruhi oleh :
1. Kesempatan investasi
2. Struktur modal perusahaan
3. Kemampuan untuk menghasilkan sumber dana internal
· Clientee effect theory, Setiap investor melakukan semacam
perhitungan secara implicit dimana mereka menimbang keunggulan
penerimaan deviden atas kelemahan pajak. Oleh karena itu, sejumlah
investor tertentu lebih memilih deviden yang lebih tinggi dan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lainnya lebih memilih deviden yang lebih rendah, pandangan ini
disebut clientee effect. Pengaruh ini merupakan kecendrungan suatu
perusahaan untuk menarik kelompok invetor yang menyukai kebijakan
devidenya. Klientee/kelompok dari pemegang saham yang berbeda
menyukai kebijakan yang berbeda pula.
· Signalling theory, menyatakan bahwa suatu kenaikan yang lebih tinggi
dari pada yang diperkirakan merupakan “isyarat” bagi investor bahwa
manajemen perusahaan memperkirakan peningkatan laba dimasa yang
akan datang. Para manejer hanya akan menaikkan deviden bila mana
laba dimasa yang akan datang diharapkan akan meningkat. Oleh
karenanya, kenaikan deviden mengandung informasi/memberikan
sinyal yang baik mengenai profitabilitas perusahaan dimana
selanjutnya para investor akan menyesuaikan harga saham.
Faktof- faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden :
Menurut Keown, Martin, Petty, and scott jr (2002) ada beberapa faktor
yang mempengaruhi kebijakan devidend, yaitu :
· Pembatasan Hukum : pembatasan hukum tertentu mungkin membatasi
jumlah deviden yang perusahaan boleh bayarkan. Meski pembatasan
hukum secara sepesifik berbeda-beda tiap negara, pada umumnya
perusahaan tidak boleh membayar deviden (1) jika kewajiban
perusahaan melebihi aktivanya, (2) jika jumlah devidennya melebihi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
jumlah akumulasi keuntungan (retained earning/laba ditahan), (3) jika
deviden di bayarkan dari modal yang ditanamkan dalam perusahaan.
· Posisi Likuiditas : berlawanan dengan opini umum, fakta bahwa
perusahaan yang menunjukan jumlah besar laba yang ditahan dalam
neraca tidaklah mengidentifikasikan bahwa kas yang tersedia untuk di
bayarkan berupa deviden. Posisi terkini perusahaan dalam asset
cair,termasuk adalah hal yang berdiri sendiri dari akun yang ditahan.
Secara historis, sebuah perusahaan dengan laba ditahan yang cukup
besar telah berhasil menghasilkan kas dari operasi. Tetapi dana ini
biasanya diinvestasikan ulang dalam perusahaan dalam jangka waktu
yang singkat ataupun untuk membayar utang yang jatuh tempo.
Dengan demikian, perusahaan mungkin saja secara extrim sangat
menguntungkan dan masih saja sangat menyedihkan secara kas.
Karena deviden dibayarkan dengan kas, dan tidak dengan laba ditahan,
perusahaan harus memiliki kas tersedia untuk deviden yang akan
dibayarkan. Oleh karena itu posisi likuiditas perusahaan menaggung
langsung kemampuan untuk membayar deviden.
· Kekosongan atau kekurangan terhadap sumber pembiayaan lainnya :
perusahaan boleh menahan keuntungan untuk investasi atau membayar
deviden dan mengeluarkan utang baru atau sekuritas ekuitas untuk
membiayai investasi. Untuk banyak perusahaan kecil dan baru, opsi
kedua ini tidaklah realistis. Perusahaan ini tidak memiliki akses
terhadap pasar modal, maka mereka harus mengandalkan lebih pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dana yang dihasilkan internal. Sebagai konsekuensinya deviden payout
rasio pada umumnya lebih kecil untuk perusahaan yang kecil atau baru
didirikan dibandingkan yang besar, perusahaan yang dimiliki publik.
· Kemampuan memprediksi laba : deviden payout ratio perusahaan
tergantung pada banyak hal atas kemampuan memprediksi keuntungan
perusahaan selama selangwaktu. Jika laba berfluktuasi secara
signifikan, manajemen tidak dapat mengandalkan dana yang dihasilkan
dari dalam untuk memenuhi kebutuhan masa depan. Ketika
keuntungan direalisasikan, perusahaan boleh menahan jumlah yang
lebih besar untuk memastikan bahw uang itu tersedia ketika di
butuhkan. Sebaliknya, perusahaan dengan trend laba yang stabil akan
secara tipikal membayar porsi yang lebih besar dari laba untuk
deviden. Perusahaan ini memiliki lebih sedikit kekhawatiran tentang
ketersediaan akan keuntungan untuk memenuhi permintaan modal
pada masa akan datang.
· Kontrol kepemilikan : Untuk banyak perusahaan besar, kontrol atas
kepemilikan atas saham bukanlah suatu isu. Namun untuk perusahaan
berukuran kecil dan menengah, mempertahankan kontrol hak pilih
merupakan prioritas utama. Jika kehadiran pemegang saham tidaklah
mampu berpartisipasi dalam penawaran baru, mengeluarkan saham
baru menjadi kurang menarik, dalam hal ini, kontrol dari pemegang
saham sekarang jadi terdilusi. Pemilik mungkin lebih menyukai bahwa
manajemen membiayai investasi baru dengan utang dan melalui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
keuntungan dari pada mengeluarkan saham baru. Pertumbuhan
perusahaan ini kemudian dibatasi dengan jumlah dari modal utang
yang tersedia dan oleh perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
· Inflasi : Dalam periode inflasi, idealnya, ketika aktiva tetap menjadi
aus dan using, dana yang dihasilkan dari depresiasi diinginkan untuk
membiayai penggantian. Ketika biaya yang sama untuk peralatan terus
meningkat, dana depresiasi menjadi tidak cukup. Hal ini meminta
penahanan keuntungan yang lebih besar, yang mana berdampak bahwa
deviden menjadi terpengaruh secara terbalik.
Kebijakan alternatif pembayaran deviden
Menurut Brigham (2004),beberapa kebijakan elternatif pembayaran
dividend :
· Kebijakan residual deviden : kebijakan ini menetapkan perusahaan
seharusnya mengambil empat langkah ketika mengambil keputusan
atas rasio pembayaran deviden yaitu (a) menentukan anggaran barang
yang optimal, (b) menentukan jumlah modal yang dibutuhkan untuk
membiayai anggaran tersebut (c) sedapat mungkin menggunakan laba
ditahan untuk memenuhi komponen penyertaan modal, (d) membayar
deviden dengan hanya lebih banyak laba yang tersedia daripada yang
diperlukan untuk mendukung anggaran yang optimal.
· Deviden yang konstan atau naik secara bertahap : menetapkan suatu
target tingkat pertumbuhan untuk deviden bagi perusahaan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berusaha untuk menaikkan deviden sebesar target tersebut tiap tahun.
Alasan yang mendorong perusahaan untuk menggunakan kebijakan ini
adalah (a) dengan adanya gagasan bahwa deviden merupakan sinyal
atas profitabilitas perusahaan dimasa yang akan datang, maka
kebijakan pembagian deviden yang berubah-ubah akan mengakibatkan
pengembalian atas sekuritas yang dipersyaratkan infestor lebih tinggi
dan harga saham lebih rendah daripada yang akan ditumbuhkan jika
menggunakan kebijakan yang mantap dan, (b) sebagian besar
pemegang saham menggunakan deviden untuk konsumsi saat ini,
mereka akan dirugikan harus menjual sebagian saham untuk
mendapatkan uang tunai jika perusahaan mengurangi deviden, maka
mereka akan cemas jika terjadi pengurangan deviden.
· Rasio pembagian deviden yang konstan : Perusahaan menetapkan rasio
yang tetap terhadap keuntungan. Beberapapun keuntungannya yang
diperoleh perusahaan. Persentase keuntungan yang dibagi akan selalu
sama, namun laba perusahaan umumnya selalu berubah-ubah. Oleh
karena itu, kebijakan deviden perlu diperhitungkan bahwa jumlah
deviden akan turut berubah. Apabila perusahaan mengurangi deviden
untuk mempertahankan rasio pembagian deviden agar tetap konstan,
harga saham akan turun karena investor mengartikan penurunan
deviden tersebut sebagai akibat pemikiran manajemen bahwa terjadi
penurunan laba yang sifatnya permanen, sebenarnya kondisi ini dapat
berubah ubah. Oleh karena itu perusahaan harus menetapkan suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
target rasio pembagian deviden berdasarkan seperangkat persyaratan
yang paling memungkinkan.
· Deviden yang tetap kecil tetapi ditambah pembayaran extra :
menetapkan pembagian yang tetap kecil ditambah pembayaran extra
pada akhir tahun apabila perusahaan mengalami lonjakan keuntungan.
Tujuan manajemen mengambil kebijakan ini adalah untuk
menghindarkan konotasi deviden permanen, akan tetapi hal ini akan
menyebabkan investor tidak dapat mengestimasi deviden yang akan
diperoleh dan menjadi ragu-ragu untuk menanamkan modalnya
diperusahaan tersebut.
D. KERANGKA PEMIKIRAN
Hubungan Return on Investment (ROI) dan Cash Dividend.
ROI merupakan ukuran efektifitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi.
CASH DIVIDEND
Return Of Investment
Cash Ratio
Current Ratio
Debt To Total Assets
Earning Per Share
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Semakin besar ROI menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik,
karena tingkat kembalian investasi (investment) semakin besar. Seperti
diuraika sebelumnya, bahwa return yang diterima investor dapat berupa
pendapatan deviden atau capital gain . Dengan demikian meningkatnya ROI
juga akan meningkatkan pendapatan deviden (terutama cash dividend).
Sebagaimana lazimnya pengukuran ROI didapat dari earning after tax
(EAT) dan total investasi aktiva operasi. Besarnya EAT di peroleh dari laporan
laba rugi, sedangkan total investasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah total aktiva tetap (bersih) yang digunakan untuk aktivitas operasi
perusahaan yang tercermin dalam laporan neraca (sisi aktiva/asset).
Hubungan Cash Ratio dan Cash Dividend
Cash ratio merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas (liquidity
ratio) yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (current liability) melalui sejumlah kas (dan setara kas,seperti giro
atau simpanan lain di bank yang dapat ditarik setiap saat) yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggi cash ratio menunjukkan kemampuan perusahan
untuk memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya. Dengan
meningkatnya cash ratio juga dapat meningkatkan keyakinan para investor
untuk membayar deviden tunai (cash dividend) yang di harapkan oleh
investor..
Hubungan current ratio dan cash dividend
Current ratio juga merupakan salah satu ukuran ratio likuditas
(liquidity ratio) yang dihitung dengan membagi aktiva lancar (current assets)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan hutang/ kewajiban lancar (current liability). Semakin besar current
ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhui
kewajiban jangka pendeknya (termasuk didalamnya kewajiban membayar
membayar deviden kas yang terutang). Sebagaimana cash ratio, maka
tingginya current ratio juga menunjukkan keyakinan investor terhadap
kemampuan perusahaan membayar deviden yang dijanjikan.
Kedua ratio likuiditas tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Dipisahkannya
kedua ratio likuiditas ke dalam cash ratio dan current ratio dimaksudkan
untuk mengetahui mana yang lebih berpengaruh terhadap deviden kas
perlembar saham (cash deviden per share). Partington (1989) tidak dilihat dari
ratio likuiditas nya, tetapi didasarkan pada penting tidaknya manajemen
mempertimbangkan likuiditas dalam kebijakan deviden, sehingga tidak dapat
ditemukan bagaimana hubungan antara besarnya current ratio dengan cash
devidend.
Hubungan Debt to Total Asset dan Cash dividend.
Debt to Total Assets merupakan ratio antara total hutang (total debts)
baik hutang jangka pendek (current liability) dan hutang jangka panjang (long
term debt ) terhadap total aktiva (total assets) baik aktiva lancar (current
assets) maupun aktiva tetap (fixed assets) dan aktiva lainnya (other assets).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk
membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka untuk
menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar Ratio DTA
menunjukkan besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak
eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban biaya utang (biaya bunga)
yang harus dibayar oleh perusahaan. Dengan semakin meningkatnya ratio
DTA (dimana beban hutang juga semakin besar) maka hal tersebut berdampak
terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan
untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar
maka profitabilitas (earning after tax) semakin berkurang (karena sebagian
dibayarkan untuk membayar bunga), maka hak para pemegang saham
(deviden) juga semakin berkurang (menurun).
Hubungan Earning Per Share dan Cash Dividend
Pendapatan perlembar saham (earning per-share) merupakan total
keuntungan yang diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya. Total
keuntungan tersebut diukur dari ratio antara laba bersih setelah pajak (earning
after tax-EAT) terhadap jumlah lemar saham yang beredar (outstanding
share). Laba bersih yang diperhitungkan tersebut setelah dikurangi dengan
deviden untuk para pemegang saham prioritas/minoritas (preffered stock).
Semakin besar earning after tax maka pendapatan deviden kas per
lembar saham (cash deviden per share) yang akan diterima oleh para
pemegang saham (common stock) juga semakin besar. Hal tersebut dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
asumsi jika deviden bagi para pemegang saham minoritas dan jumlah saham
yang beredar (saham biasa) relatif tetap.
E. HIPOTESIS
Ada beberapa hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini, yaitu :
Berdasar dari sumber yang ada baik dari teori dan penelitian terdahulu, maka
dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis
H1 : Diduga Return Of Investment (ROI), Cash Ratio, Current Ratio, Debt To
Total Assets (DTA), Earning Per Share (EPS) secara simultan dan
parsial mempengaruhi Cash Dividend di Bursa Efek Jakarta.
H2 : Diduga Cash Ratio merupakan variabel yang paling berpengaruh
terhadap pembagian Cash Dividend, dikarenakan keadaan keuangan
internal perusahaan yang sangat memungkinkan akan mempengaruhi
pembagian laba perusahaan termasuk Cash Dividend .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITAN
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang
dirancang untuk menentukan hubungan antar variabel. Penelitian ini dilakukan
dengan melakukan pengamatan pada data sekunder berupa laporan keuangan
yang terdapat pada indonesian capital market directory (ICMD) pada tahun
2005-2008.
B. POPULASI,SAMPLE DAN TEKNIK SAMPLING
Populasi adalah keseluruhan kelompok, peristiwa atau suatu ketertarikan
yang ingin diselidiki oleh peneliti. Populasi adalah semua perusahaan yang
terdaftar di BEI yang melaporkan laporan keuangannya dengan lengkap dari
tahun 2005-2008. Sample adalah subset dari populasi yang dalam penelitian
ini ditentukan dengan metode purposive sampling dengan berdasarkan pada
beberapa kriteria yang digunakan antara lain :
Memiliki laporan keuangan lengkap yang berisi data-data keuangan yang
diperlukan selama periode tertentu.
1. Tersedianya data tentang earning per share (EPS),current ratio,cash
ratio,debt to total assets (DTA),return of investment (ROI) dan cash
dividend.
2. Perusahaan melakukan pembayaran cash dividend.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Perusahaan memiliki informasi keuangan yang dibutuhkan sebagai
variable peelitian.
C. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
Berdasarkan pada permasalahan penelitian dan pengembangan hipotesis,
maka variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat
didefinisikan dan di ukur sebagai berikut :
1. Return Of Investment (ROI), Merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak dari total
investasi yang di gunakan oleh perusahaan.
ROI = Investasi Total
EAT
EAT = Earning After Tax (Laba bersih setela pajak).
2. Cash Ratio, Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
melalui sejumlah kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan.
Cash Ratio = Pendek Jangka Utang
Ekuivalen Kas +
3. Curret Ratio, Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui jumlah aktiva
lancarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Current Ratio = Pendek Jangka Utang
Lancar Aktiva
4. Debt To Total Assets (DTA), Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi total utang dari total
aktiva yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi total utang dari total
aktiva yang dimiliki perusahaan.
DTA = Aset Total
Hutang Total
5. Earning Per Share (EPS), Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur pendapatan per lembar saham yang dihitung dari total
keuntungn (EAT) terhadap jumlah lembar saham yang beredar.
EPS = SahamBersih LabaJumlah
EAT
6. Cash Dividend, Merupakan jumlah deviden yang di bayarkan secara tunai
oleh perusahaan kepada setiap pemegang saham.
Cash Deviden = SahamBersih LabaJumlah
KasDeviden Total
D. SUMBER DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersumber dari laporan keuangan yang termuat dalam ICMD dan JSX statistic
tahun 2005-2008. Data yang dikumpulkan mencakup :
1. Data pembagian cash dividend pada laporan keuangan dalam JSX statistic.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Data tentang earning per share (EPS), current ratio, cash ratio, debt to
total assets (DTA), return of investment (ROI) dan cash dividend.
3. Perusahaan yang aktif terdaftar di BEI tahun 2005-2008.
E. METODE PENGAMBILAN DATA
Pengambilan data sample penelitian ini dilaukan dengan metode
penggabungan atau pooling data. Yaitu penggabungan time series dan cross
sectional. Pooling data dilakukan dengan cara menjumlah perusahaan yang
memenuhi kriteria selama periode pengamatan untuk memungkinkan
diperolehnya jumlah sample yang lebih besar. Jumlah sample yang lebih
banyak diharapkan bisa meningkatkan power of test penelitian ini.
F. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Uji asumsi klasik
· Multikolinieritas
Multikolinieritas menunjukkan keadaan dimana suatu atau lebih
variable independent terdapat korelasi (hubungan) dengan variable
independent lainnya. Ada tidaknya multikolinieritas dalam sebuah
model dapat dilihat dari tolerance value (TOL) atau Variance Inflation
Factor (VIF).
TOL adalah suatu jumlah yang menunjukkan bahwa variabel
bebas tidak dapat dijelaskan oleh variabel lainnya dalam suatu
persamaan regresi. Batas dari TOL adalah 0,1 sehingga jika TOL
berada dibawah 0,1 maka terjadi multikolinieritas. VIF adalah suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
jumlah yang menunjukkan bahwa variabel bebas dapat di jelaskan oleh
variabel lain dalam suatu persamaan regresi, batas VIF adalah 10
apabila VIF diatas 10 maka terjadi multikolinieritas.
· Otokorelasi
Otokorelasi adalah korelasi atau hubungan yang terjadi antara
anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian
waktu (seperti time series) atau yang tersusun dalam ruang (seperti
cross sectional). Uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya otokoresasi dalam suatu persamaan adalah uji ”Durbin-
Watson”. Dalam uji Durbin-Watson nilai d berkisar antara 0 sampai 4
dan dalam uji adalah:
1. Apabila d hitung < dĻ. Atau d hitung > (4-dµ), maka terjadi oto
korelasi.
2. Jika dµ < d hitung atau (4-dµ),maka terjadi korelasi.
3. Jika dĻ < d hitung atau (4-dµ)<d hitung <(4-dĻ),maka inkoklusif
atau ragu ragu.
· Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas adalah korelasi dimana faktor pengganggu
bervarian atau tidak. Salah satu metode untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji ”Glejser”,
langkah-langkah dalam uji Gletser adalah sebagai berikut :
1. Melakukan regresi dari variabel dependen terhadap variabel
independen dan menghitung nilai residu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Mengabsolutkan nilai residu yang telah didapat.
3. Nilai absolute tersebut diregresi (sebagai variabel dependen)
terhadap variabel independen.
4. Membandingkan probaility signifikansi dengan tingkat signifikansi
yang telah ditentukan (0,05). Jika probailitas signifikansi lebih
kecil dari 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika
probability signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Identifikasi Persamaan.
Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
persamaan simultan dan parsial. Dalam situasi ini, terdapat dua cara
pengaruh variabel ; Satu variabel yang mempengaruhi variabel lain dan
kemudian variabel tersebut dipengaruhi variabel lain. Misalnya variabel X
tergantung pada variabel Y.
3. Uji normalitas data
Distribusi normal merupakan distribusi dari variabel random yang
kontinyu dan merupakan distribusi simetris. Mungkin suatu variabel
mempunyai karakteristik data yang tidak normal yang mengurangi
ketepatan pengujian hipotesis atau bias signifikansi, untuk hal tersebut
maka dilakukan uji normalitas. Untuk jenis kuantitatif dapat digunakan uji
sample Kolmogorov Smirnov, yang merupakan salah satu uji kebaikan
kesesuaian (goodnes of fit).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Uji ini memiliki tahap pengujian :
· Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal.
H1 : Data tidak berdistribusi normal
· Menentukan tingkat signifikansi (α =5%)
· Ketentuan :
Daerah kritis = H0 ditolak jika sig,<α
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan dalam suatu penelitian, bila ingin
membandingkan dua kelompok, apakah ada perbedaan antara dua
kelompok tersebut. Uji –t sample independen digunakan untuk
mengnalisis dan menguji hipotesis yang diajukan. Uji –t untuk sample
independen merupakan prosedur Uji-t untuk sample bebas dengan
membandingkan rata-rata dua lelompok kasus.
Uji ini memiliki tahap pengujian :
· Hipotesis.
H0 : Varian grup sampel 1 identik dengan varian grup sampel 2
H1 : Varian grup Sampel 1 tidak identik dengan varian grup sampel 2
· Statistik Uji : Uji f
· Menentukan tingkat signifikansi (α=5%)
· Ketentuan :
Daerah Kritis : H0 ditolak jika sig<α
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Selisih uji rata-rata
Uji ini memiliki tahapan pengujian :
· Hipotesis :
H0 : Rata-rata grup sampel 1identik dengan rata-rata sampel 2
H1 : Rata-rata grup sampel 1 tidak identik dengan rata-rata sampel 2
· Statistik Uji : Uji-t
· Menentukan tingkat signifikansi (α=5%)
· Ketentuan : Daerah kritis : H0 ditolak jika sig <α
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI SAMPLE
Sampel penelitian ini sebanyak 160 perusahaan yang listing di BEI
selama 4 tahun dari periode 2005-2008 yang dilakukan secara pooling data.
B. DESKRIPSI DATA
Variabel-variabel dan data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
cash dividend yang digunakan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan data
laporan keuangan perusahaan yang ada dalam ICMD dan JSX statistik.
Hasil perhitungan untuk masing-masing variabel dengan menggunakan
program komputer Statistical Package For Social Science (SPSS) 11.Dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Statistic Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CASHDEV 160 .00 11.88 4.3529 2.1480 DTA 160 .02 1.15 .3383 .2188 EPS 160 1.00 10663.00 721.8056 1399.7784 ROI 160 .00 .62 8.737E-02 8.633E-02 CR 160 .52 518.00 7.4327 44.7389 CASH 160 .01 7.98 .6300 .9349 Valid N (listwise) 160
Sumber : Data sekunder yang telah diolah
Data statistik selama empat tahun dari tahun 2005-2008 menunjukkan
rasio pembayaran dividend terendah sebesar 0.00 , deviden tertinggi sebesar
11.88 dengan rata- rata 4.35, deviden terendah sebesar 0.00 diberikan oleh PT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Anta Express Tour&Travel pada tahun 2005, sedangkan rasio pembayaran
dividend tertinggi sebesar 11.88 diberikan oleh PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk. Pada tahun 2005.
Data statistik Debt To Total Assets selama tahun penelitian dari tahun
2005-2008 menunjukkan persentase terendah sebesar 0.02 pada tahun 2005
yang dimiliki oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, sedangkan
persentase tetinggi sebesar 1,15 pada tahun 2006 yang dimiliki oleh PT Delta
Djakarta Tbk. Dan nilai rata-rata persentase variable sebesar 0,3883..Debt To
Total Assets merupakan Rasio antara total hutang (Total Debts) baik hutang
jangka pendek maupun jangka panjang ( long term debt) terhadap total aktiva
( total assets) baik aktiva lancar (current assets) maupun aktiva tetap (fixed
assets) dan aktiva lainnya (other assets).
Data Statistik Earning Per-Share merupakan total keuntungan yang
diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya. Dari data Statistik selama
tahun penelitian dari tahun 2005-2008 menunjukkan persentase variabel
terendah sebesar RP 1,00 yang dimiliki oleh PT Aneka Tambang tbk pada
tahun 2006, sedangkan nilai tertinggi Rp 10663,00 dimiliki oleh PT National
Nicel Indonesia Tbk pada tahun 2007. Nilai rata-rata variable EPS sebesar
Rp.721,88.
Data Statistik Return Of Investment merupakan ukuran efektifitas
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memenfaatkan aktiva
tetap yang digunakan untuk operasi. Semakin besar ROI menunjukkan kinerja
perusahaan yang semakin baik , karena tingkat kembalian investasi semakin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
besar. Dari data statistik selama tahun penelitian dari tahun 2005-2008
menunjukkan nilai persentase variabel terendah sebesar 0.00 yang dimiliki
oleh PT Gudang Garam Tbk pada tahun 2008, sedangkan nilai tertinggi
sebesar 0.62 dimiliki oleh PT International Nicel Indonesia Tbk pada tahun
2007. dan persentase rata-rata variabel ROI sebesar 0,87
Data Statistik Current Ratio merupakan ukuran dari ratio likuiditas yang
dihitung dengan membagi aktiva lancer dengan hutang kewajiban lancer. Dari
data statistik selama tahun penelitian dari tahun 2005-2008 menunjukkan nilai
persentase variabel terendah sebesar 0,50 yang dimiiki oleh PT Semen Gresik
Tbk pada tahun 2006, dan nilai tertinggi sebesar 5.18 yang dimiiki oleh
PT.Adira Dinamika FinanceTbk pada tahun 2006. Dan persentase rata-rata
variabel Current Ratio Sebesar 7.43
Data Statistik Cash Ratio merupakan ukuran dari ratio likuiditas
(liquidity ratio) yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya (current liability) melalui sejumlah kas (dan
setara kas seperti giro atau simpanan lain di bank yang dapat ditarik setiap
saat) yang dimiliki perusahaan. Dari data statistic selama tahun penelitian dari
tahun 2005-2008 menunjukkan nilai persentase variabel terendah sebesar 0.01
yang dimiliki oleh PT Semen Gresik pada tahun 2006, dan nilai tertinggi
sebesar 7,98 yang dimiliki oleh PT Bumi Recourses Tbk pada tahun 2007.
persentase rata-tata variabel Cash Ratio sebesar 0,63.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas
Data yang ada dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diambil dari ICMD dengan tahun penelitian dari tahun 2005-2008.
Variabel-variabel yang digunakan diantaranya Cash Dividend, Debt To
Total Assets (DTA), Earning Per-Share(EPS), Current Ratio, Cash
Ratio, dan Return Of Investment (ROI). Pengujian normalitas dilakukan
dengan Metode STEPWISE dan metode Durbin-Watson. Dalam
pengujian ini juga dilakukan outlier terhadap beberapa data yang
menyimpang yang di khawatirkan dapat mengganggu distribusi data
secara normal, Kriteria pengujian yang dilakukan adalah dengan
membandingkan nilai sig. Atau signifikansi yang diperoleh dengan taraf
signifikansi yang telah ditentukan. Data berdistribusi normal jika sig. >
0,05. Hasil pengujian untuk variabel dalam penelitian ini adalah pada
tabel 4.2 berikut ini:
Hasil uji One Sample kolmogorov – smigrov Test Sebelum Transformasi
Sumber : Data sekunder yang telah diolah
Setelah Transformasi
DTA EPS ROI
CURENT_RATI
O CASH_RA
TIO CASH_DEVI
DEN N 160 160 160 160 160 160 Normal Parameters(a,b)
Mean ,3383
721,8056 ,0874 7,4327 ,6300 1772,7435
Std. Deviation ,21885 1399,77837 ,08633 44,7389
4 ,93492 12708,96771
Most Extreme Differences
Absolute ,096 ,327 ,188 ,454 ,254 ,445
Positive ,096 ,327 ,188 ,454 ,203 ,430 Negative -,074 -,303 -,166 -,439 -,254 -,445 Kolmogorov-Smirnov Z 1,215 4,140 2,376 5,738 3,208 5,623 Asymp. Sig. (2-tailed) ,105 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
160
-3.81842E-09
1.7911061
.073
.073
-.067
.918
.368
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Berdasarkan tabel diatas, sebelum Transformasi hanya variabel
DTA yang normal, sedangkan variabel lain seperti EPS,ROI, Current
Ratio,Cash Ratio dan Cash Dividend tidak normal. Maka dilakukan
Tranformasi, Tranformasi dilakukan pada variabel dependen yaitu Cash
Dividend. Setelah melakukan transformasi pada Cash Dividen dengan
tujuan menguragi jarak besaran antara nilai pembagian Cash Dividend
yang dibagikan tiap perusahaan. Setelah Tranformasi, variabel dependen
dan independen telah berdistribusi normal. Dapat dilihat semua variabel
berdistribusi Normal dengan nilai asymp.sig > 0,05 . Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa variabel variabel seperti Cash Dividend, Debt
To Total Assets (DTA), Return Of Investment (ROI), Earning Per Share
(EPS), dan Cash Ratio berdistribusi Normal.
2. Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah
variabel bebas ditemukan adanya korelasi . Untuk asumsi ini dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dilihat dari nilai toleransi dan variance inflation faktor dengan kriteria
apabila nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10,0 berarti tidak
ada multikoliniaritas antara variabel independen.Hasil pengujian
multikoliniaritas adalah sebagai berikut
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikoliniaritas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
DTA 0.811 1.233 Tidak terjadi multikolinearitas
EPS 0.670 1.493 Tidak terjadi multikolinearitas
ROI 0.644 1.553 Tidak terjadi multikolinearitas
Current Ratio 0.983 1.018
Tidak terjadi multikolinearitas
Cash Ratio 0.826 1.211 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Data sekunder yang sudah diolah.
Berdsarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa semua
variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan
memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10,0 dengn demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak ditemukan gejala multikolinearitas antara
variabel independent.
3. Uji Autokorelasi
Auto korelasi yaitu korelasi antara anggota serangkaian observasi
yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam data runtun waktu) atau (
seperti dalam lintas sektoral), Salah satu cara untuk mendeteksi adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
korelasi serial dalam model regresi adalah dengan uji step wise, dengan
kriteria sebagai berikut :
a. Nilai Dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
b. Nilai Diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
c. Nilai Diantara +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Tabel 4.4
Variabel DW Kesimpulan
DTA, EPS, ROI, CURRENT
RATIO Dan CASH RATIO
1,832 Tidak terjadi
Autokorelasi
Sumber : Data sekunder yang telah diolah
Berdasarkan pengujian terhadap gejala auto korelasi, diperoleh
nilai Durbin-watson sebesar 1,832. Karena nilai DurbinWatson dibawah
2 maka dapat disimpulkan terjadi auto korelasi positif pada model
regresi yang digunakan.
4. Uji Heteroskedastisitas
Penelitian ini menggunakan uji glejser untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas. Hasil uji glejser untuk semua variabel bebas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
-2.56E-15 .380 .000 1.000
.000 .732 .000 .000 1.000
.000 .000 .000 .000 1.000
.000 2.083 .000 .000 1.000
.000 .003 .000 .000 1.000
.000 .170 .000 .000 1.000
(Constant)
DTA
EPS
ROI
CR
CASH
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: RESa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sumber: Data sekunder yang sudah diolah.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa semua variabel
independent memiliki nilai sifnifikansi lebih besar dari 0.05 yang berarti
bahwa dalam model regresi yang dihasilkan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Kesimpulan yang dapat diambil dari uji asumsi klasik yang telah
dilakukan yaitu bahwa tidak terdapat penyimpangan asumsi klasik
multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskdastisitas. Dengan demikian
persamaan regresi yang dihasilkan sudah memenuhi asumsi klasik yang
disyaratkan
D. MODEL REGRESI
Berdasarkan pada hasil pengujian dari data sekunder yang telah diolah ,
maka persamaan regresi yang terbentuk sebagai berikut:
Tabel.4.6 Regression
ANOVAb
223.510 5 44.702 13.496 .000a
510.082 154 3.312
733.591 159
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), CASH, CR, EPS, DTA, ROIa.
Dependent Variable: CASHDEVb.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Coefficientsa
3.650 .380 9.595 .000
.509 .732 .052 .695 .488 .811 1.233
7.493E-04 .000 .488 5.948 .000 .670 1.493
1.029 2.083 .041 .494 .622 .644 1.553
-9.59E-03 .003 -.200 -2.946 .004 .983 1.018
-4.50E-02 .170 -.020 -.265 .792 .826 1.211
(Constant)
DTA
EPS
ROI
CR
CASH
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: CASHDEVa.
R² = 0.305 Adj. R² = 0.282
Dari persamaan regresi yang terbentuk , maka dapat dijelaskan sebagai berikut
:
1. Konstanta yang diperoleh sebesar 3.650 menyatakan apabila semua
variabel independen bernilai nol, maka persentase Cash Dividend akan
sebesar 3.65.
2. Koefisien regresi DTA diperoleh sebesar 0,509 dengan kesalahan prediksi
sebesar 0.488. . Hal ini menunjukkan bahwa DTA tidak mempengaruhi
pembagian Cash Dividennd
3. Koefisien regresi EPS diperoleh sebesar 7.49 dengan kesalahan prediksi
sebesar 0.000.. Hal ini menunjukkan bahwa EPS signifikan berpengaruh
positif pada pembagian Cash Dividend. Apabila EPS naik sebesar 1%
maka dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka akan diikuti oleh
kenaikan pada pembayaran Cash Dividend sebesar 7.49.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Koefisien regresi ROI diperoleh sebesar 1.02 dengan kesalahan prediksi
sebesar 0.622. Hal ini menunjukkan bahwa ROI tidak mempengaruhi
pembagian Cash Dividennd.
5. Koefisien regresi Current Ratio diperoleh sebesar -9.59 dengan kesalahan
prediksi sebesar 0,004.. Hal ini menunjukkan bahwa Current Ratio
signifikan berpengaruh negatif pada Cash Dividend. Apabila Current
Ratio naik sebesar 1% maka dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka
akan diikuti oleh penurunan Cash Dividend sebesar -9.59.
6. Koefisien regresi Cash Ratio diperoleh sebesar -4.500 dengan kesalahan
prediksi sebesar 0.792. hal ini juga menunjukkan bahwa Cash Ratio tidak
mempengaruhi pembagian Cash Dividend.
E. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
membuktikan adanya pengaruh variabel-variabel independen seperti DTA,
ROI ,Current Ratio, Cash Ratio Dan EPS terhadap Cash Dividend. Pengujian
ini dilakukan secara keseluruhan baik secara parsial maupun simultan dengan
menggunakan uji regresi linier berganda, dengan α = 5%.
Pengujian Secara Simultan
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji-f dengan
kriteria α= 5%. Hasil pengujian menunjukkan nilai F-hitung sebesar 13.496
dengan kesalahan prediksi sebesar 0.000. Berdasarkan dari hasil pengujian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dapat disimpulkan bahwa variabel seperti EPS, ROI ,DTA, Current Ratio dan
Cash Ratio memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Cash
Dividend.
Pengujian secara Parsial
1. DTA (Debt To Total Assets )
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt To Total Assets
terhadap Cash Dividend. Hasil pengujian menunjukkan nilai t-hitung
sebesar 0.695 dengan tingkat kesalahan sebesar 0.488. maka dapat
disimpulkan bahwa persentasa kesalahan prediksi melebihi batas yang
telah ditentukan yaitu sebesar 0.05%. dengan kesalahan prediksi sebesar
0.488%. maka dapat disimpulkan bahwa Debt To Total Assets tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Cash Dividend.
2. EPS ( Earning Per Share )
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share
terhadap Cash Dividend. Hasil pengujian Menunjukkan nilai t-hitung
sebesar 5.948 dengan kesalahan prediksi sebesar 0.000%. Dari hasil
pengujian ini dapat dilihat bahwa persentase kesalahan prediksi jauh
dibawah batas yang telah ditentukan yaitu sebesar 0.05%. Dengan
kesalahan prediksi sebesar 0.000% maka dapat disimpulkan bahwa
Earning Per –Share memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Cash
Dividend. Apabila EPS mengalami kenaikan maka akan diikuti dengan
kenaikan pada Cash Dividend.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. ROI ( Return Of Investment)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return Of Investment
terhadap Cash Dividend. Hasil pengujian Menunjukkan nilai t-hitung
sebesar 0.494 dengan kesalahan prediksi sebesar 0,622 maka dapat
dimengerti bahwa persentase kesalahan prediksi dibawah batas yang telah
ditentukan yaitu sebesar 0.05%. Dengan kesalahan prediksi sebesar
0,622% maka dapat disimpulkan bahwa Return Of Investmen tidak
mempunyai pengaruh terhadap Cash Dividend.
4. Current Ratio
Pengujian bermaksud untuk mengetahui pengaruh Current Ratio terhadap
Cash Dividend. Dari hasil pengujian Menunjukkan bahwa nilai t-hitung
sebesar -2.946 dengan kesalahan prediksi sebesar 0,004. maka dapat di
simpulkan bahwa persentase kesalahan prediksi sebesar 0,004 maka dapat
disimpulkan bahwa Cash Ratio mempunyai pengaruh signifikan negatif
terhadap Cash Dividend. Apabila Current Ratio mengalami kenaikan,
maka akan diikuti dengan penurunan Cash Dividend. Hal ini dikarenakan
pengaruh yang negatif dari Current Ratio.
5. Cash Ratio
Pengujian bermaksud untuk mengetahui pengaruh Cast Ratio terhadap
Cash Dividend. Dari hasil pengujian Menunjukkan bahwa nilai t-hitung
sebesar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
-0.265 dengan kesalahan prediksi sebesar 0.792. maka dapat di simpulkan
bahwa persentase kesalahan prediksi sebesar 0.792 maka dapat
disimpulkan bahwa Cash Ratio sama sekali tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap Cash Dividend.
6. Dari hasil pengujian secara parsial diatas , dapat dilihat bahwa hanya
variabel EPS (Earning Per Share) dan Current ratio yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap Cash Dividend. Variabel- variabel lain
seperti DTA, ROI dan Cash Ratio tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Cash Dividend . Hal ini dapat disebabkan oleh
distribusi atau penyebaran data yang tidak rata dari variabel-variabel
tersebut selama tahun penelitian atau adanya event-event tertentu selama
tahun penelitian yang dapat merubah pola dan proporsi dari Cash Dividend
dari variabel variabel tersebut.
F. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel EPS, DTA,
ROI, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Cash Dividend. Pengujian
secara simultan menunjukkan bahwa variabel-variabel independen tersebut
secara keseluruhan berpengaruh positif terhadap Cash Dividend. Dimana pada
Bird in The Hand Theory mengatakan bahwa para pemegang saham lebih
menyukai dividend yang tinggi karena memiliki kepastian yang tinggi
dibandingkan dengan capital gain. Kebijakan devidend tidak ditentukan oleh
manajement, melainkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
sehingga besar kecilnya devidend sangat bergantung para pemegang saham.
Karena pemegang saham memiliki kecenderungan lebih menyukai devidend
yang dibagikan dalam jumlah yang relatif besar karena memiliki tingkat
kepastian yang tinggi dibandingkan dengan yang masih dalam bentuk laba
ditahan.
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan hanya variabel EPS dan
Current Ratio yang memiliki pengaruh signifikan positif dan negatif terhadap
Cash Dividend .Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sunarto dan Andi Kartika (2000) yang menyatakan bahwa Earning Per-
Share terhadap Cash Dividend adalah positif. Semakin besar Earning yang
diberikan kepada pemilik modal, maka semakin besar minat investor untuk
menanamkan modalnya sehingga dalam hal ini perusahaan dapat tertolong
dalam hal modal. Dimana akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan
akibatnya pada pendapatan yang akan meningkat sehingga dapat memberikan
Devidend kas yang lebih besar dari sebelumnya. Sebaliknya, bila Earning
yang dibagikan kepada investor sedikit maka akan berdampak pada minat
penanaman modal yang akan berbias pada kebutuhan modal perusahaan. Dan
mungkin akan mempengaruhi Cash Dividend yang akan dibagikan.
Sedangkan pada Current Ratio yang mempunyai pengaruh negatif
terhadap Cash Dividend. Mungkin disebabkan oleh kebijakan perusahaan
yang mengutamakan pembayaran hutang jangka pendek dan hutang deviden
yang berimbas pada pengurangan Cash Dividend. Hal ini menjadi referensi
bagi pihak investor untuk menilai kinerja perusahaan, dari kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perusahaan membayar hutang jangka pendek, hutang devidend dan pembagian
Cash Dividend itu sendiri.
Hasil pengujian parsial yang dilakukan pada variabel DTA menunjukkan
bahwa total assets tidak memiliki pengaruh pada Devidend kas. Begitu juga
pengujian yang dilakukan pada Variabel seperti ROI, dan Cash Ratio yang
juga tidak berdampak atau tidak mempengaruhi akan putusan pembagian
devidend perusahaan.
Dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel-
variabel independend tersebut diatas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Cash Dividend. Dan secara parsial hanya Variabel EPS dan Current
Ratio yang mempunyai pengaruh signifikan positif dan negatif terhadap Cash
Dividend.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share
(EPS) , Debt To Total Assets (DTA) , Return Of Investment (ROI), Current
Ratio dan Cash Ratio terhadap Cash Dividend baik secara Simultan maupun
Parsial Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini
adalah :
1. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variable-variabel
independent seperti EPS, DTA, ROI, Current Ratio dan Cash Ratio
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Cash Dividend.
2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya variable
Earning Per-Share (EPS) dan Current Ratio yang memiliki pengaruh
signifikan positif dan negatif terhadap Cash Dividend. Earning Per-Share
mempunyai pengaruh positif terhadap kenaikan Cash Dividend, sedangkan
Current Ratio mempunyai pengaruh terbalik (pengaruh Negatif) terhadap
Cash Dividend, dimana semakin besar Current Ratio maka akan
menurunkan Cash Dividend. Tetapi tidak menemukan kendala pada
pembagian Cash Dividend.
3. Nilai koefisien Adj. Determinasi 0.282, menunjukkan bahwa variabel
independen menjelaskan sebesar 28% terhadap variabel dependen yaitu
Cash Dividend.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. KETERBATASAN
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain sebagai berikut :
1. Minimnya variabel yang digunakan dalam kaitannya dengan keputusan
pembagian Cash Dividend.
2. Jumlah sampel yang digunakan sangat terbatas karena hanya sebgian kecil
yang memenuhi kriteria dan syarat dari teknik pengambilan sample.
3. Tidak setiap tahun Perusahaan sample membagikan Earning ataupun
Cash Dividend.
4. Tahun pengamatan yang terbatas dalam penelitian ini hanya 4 tahun.
C. SARAN
1. Bagi para Investor dan Calon investor yang ingin menginvestasikan
dananya dalam bentuk saham harus lebih memperhatikan arah dan faktor-
faktor intern keuangan lain yang terdapat pada laporan keuangan tahunan
perusahaan.Diantaranya kemampuan perusahaan dalam membayar hutang
jangka panjang dan jangka pendek nya, struktur modal dan pembayaran
devidend yang terhutang. Sehingga anda dapat memprediksi seberapa
besar kemampuan perusahaan dalam membagikan deviden, Khususnya
Cash Dividend.
2. Para emiten harus memperkuat kontrol internal terhadap manajement
perusahaan untuk menghindari tindakan-tindakan yang merugikan para
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
investor oleh manajemen perusahaan yaitu dengan memonitoring setiap
kebijakan yang diambil para manajer perusahaan.
3. Para rekan Mahasiswa, yang ingin mengetahui Cash Dividend diharapkan
penelitian ini berguna sebagai referensi ilmu ekonomi khususnya Dividend
dan Cash Dividend.
4. Bagi penelitian selanjutnya, kesimpulan diatas memberikan bukti empiris
yang bisa digunakan sebagai arah penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi cash dividend. Akan lebih menarik jika dipertimbangkan
penambahan tahun pengamatan atau periode penelitian dan pemilihan
variabel lain, mengingat masih ada beberapa faktor lain yang diduga
secara signifikan mempengaruhi cash dividend.