58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA SMP NEGERI 3 KARTASURA TAHUN 20010/2011. SKRIPSI Oleh : SETIAWAN K5606051 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

  • Upload
    letram

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN

MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PADA SISWA SMP NEGERI 3 KARTASURA

TAHUN 20010/2011.

SKRIPSI

Oleh :

SETIAWAN K5606051

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN

MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PADA SISWA SMP NEGERI 3 KARTASURA

TAHUN 20010/2011.

Oleh : SETIAWAN

K5606051

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Maret 2011

Pembimbing 1 Pembimbing II

Dra. Ismaryati, M.Kes Slamet Riyadi, S.Pd., M.Or NIP. 19630505 198903 2 001 NIP. 19701102 200501 1 002

Page 4: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. Agustiyanto, M. Pd

Sekretaris : Drs. Sukono

Anggota I : Dra. Ismaryati, M. Kes

Anggota II : Slamet Riyadi, S. Pd, M. Or

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727198702 1 001

Page 5: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Setiawan. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA SMP NEGERI 3 KARTASURA TAHUN 20010/2011. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2011.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh pendekatan teknis dan taktis terhadap hasil pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011. (2) Perbedaan pengaruh motor ability tinggi dan rendah terhadap hasil pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011. (3) Ada tidaknya interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motor ability terhadap lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VII SMP Negeri 3 Kartasura sebanyak 102 siswa yang terdiri dari 8 kelas.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional random sampling. Jumlah pengambilan sampel dengan menggunakan rumus slovin dan diperoleh sampel sebanyak 40.49 dibulatkan menjadi 40 siswa yang diambil secara acak dari tiap kelas kemudian diukur tingkat motor abiltynya. Sampel yang digunakan yaitu 20 siswa dengan kategori motor ability tinggi dan 20 siswa dengan kategori motor ability rendah. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Untuk mengukur motor ability melalui Barrow Motor Ability Test dari Barry L. Johnson and Jack K Nelson (1986: 365) dan tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok melalui tes lompat jauh gaya jongkok. Teknik analisis data yang digunakan adalah Anava faktorial 2 X 2 dan uji lanjut Newman Keuls.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagi berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh pendekatan teknis dan taktis terhadap hasil pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 101.63 > Ft = 4.11. Pendekatan pembelajaran taktis lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran teknis, dengan nilai rata-rata yaitu 38.85 dan 27.45. (2) Ada perbedaan pengaruh antara motor ability tinggi dan motor ability rendah terhadap peningkatan hasil pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 109.16 > Ft = 4.11. Motor ability tinggi memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok lebih baik dari pada motor ability rendah, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 38.65 dan 27.65. (3) Tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motor ability terhadap peningkatan hasil pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa Fhitung = 0.08 < Ftabel = 4.11.

Page 6: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Allah meninggikan orang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat.

( Terjemahan Q.S Al Mujadalah: 11 )

Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum apabila kaum tersebut tidak

berusaha mengubahnya sendiri

( Terjemahan Ar Ro’du: 11 )

Harimu adalah hari ini, bukan kemarin, besuk atau lusa, maka lakukanlah yang

terbaik untuk hari ini karena belum tentu hari esuk atau lusa datang untukmu

( Setiawan )

Page 7: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Kusunting skripsi ini untuk:

Bapak dan Ibuku tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan

kepercayaan padaku

Adikku Edi Setiyadi yang saya sayangi

Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi padaku

Teman-temanku Angkatan 2006 JPOK FKIP UNS dan Almamater

Page 8: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan

penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Agus Margono, M.Kes., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Drs.Bambang Wijanarko, M.Kes., Ketua Program Pendidikan Kepelatihan

Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Dra. Ismaryati, M.Kes., sebagai pembimbing I yang dengan sabar telah

memberikan dorongan dan pembimbingan skripsi, sehingga skripsi dapat

tersusun dengan baik.

5. Slamet Riyadi, S.Pd, M.Or., sebagai pembimbing II yang telah memberikan

semangat, bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Kepala SMP Negeri 3 Kartasura yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpinnya.

8. Siswa putra kelas VII SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011

yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

9. Semua pihak yang telah berjasa hingga dapat terselesaikan skripsi ini.

Page 9: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ..................................................................................................................... i

PENGAJUAN ........................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ....................................................................................................... iii

PENGESAHAN ........................................................................................................ iv

ABSTRAK................................................................................................................ v

MOTTO .................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi

DAFTER GRAFIK ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 4

D. Perumusan Masalah .............................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................. 6

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 6

1. Lompat jauh ..................................................................................... 6

2. Lompat Jauh Gaya Jongkok ............................................................. 7

3. Pembelajaran Lompat Jauh .............................................................. 11

4. Pendekatan Pembelajaran Lompat Jauh dengan Pendekatan

Taktis ............................................................................................... 13

Page 10: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

5. Pendekatan Pembelajaran Lompat Jauh dengan Pendekatan

Teknis ............................................................................................... 17

6. Motor Ability ..................................................................................... 19

B. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 21

C. Hipotesis ............................................................................................... 22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 23

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 23

B. Metode Penelitian ................................................................................. 23

C.Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 24

D. 1. Variabel Penelitian ............................................................................ 24

2. Definisi Operasional Variabel…………………………………… ... 26

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 27

F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 27

1. Uji Prasyarat Analisis ....................................................................... 27

2. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN ............................................................................... 36

A. Deskripsi Data ...................................................................................... 36

B. Mencari Reliabilitas .............................................................................. 39

C. Uji Prasyarat analisis ............................................................................. 40

D. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 41

E. Pembahasan hasil Penelitian ................................................................. 44

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................................. 47

A. Simpulan ............................................................................................... 47

B. Implikasi ............................................................................................... 47

C. Saran ..................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 49

LAMPIRAN ............................................................................................................. 51

Page 11: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui

aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

mengembangkan kemampuan motorik, pengetahuan dan kecerdasan emosi.

Tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani mencakup pengembangan

individu secara menyeluruh, artinya cakupan pendidikan jasmani tidak hanya pada

aspek jasmani saja tetapi juga aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di dalamnya diajarkan

beberapa macam cabang olahraga yang terangkum dalam kurikulum pendidikan

jasmani. Salah satu cabang olahraga yang diajarkan dalam pendidikan jasmani

adalah atletik. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga yang

diajarkan dari sekolah tingkat paling rendah (SD) bahkan Perguruan Tinggi (PT).

Untuk mencapai tujuan pembelajaran atletik, seorang guru pendidikan

jasmani dan kesehatan, harus memperhatikan perkembangan, karakteristik,

kemampuan dan kegemaran anak serta tujuan yang harus dicapai. Cabang

olahraga atletik di dalamnya terdiri dari empat nomor utama yaitu, jalan, lari,

lompat dan lempar atau tolak. Dari setiap nomor tersebut di dalamnya terdapat

beberapa nomor yang dilombakan. Untuk nomor lari terdiri atas: lari jarak

pendek, jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari gawang, lari sambung, dan

lari cross county. Nomor lompat meliputi: lompat jauh, lompat tinggi, lompat

jangkit, lompat tinggi galah, sedangkan nomor lempar meliputi lempar cakram,

lempar lembing, tolak peluru dan lontar martil.

Berkaitan dengan nomor atletik yang digunakan dalam kurikulum

pembelajaran di SMP meliputi: lari pendek 50 meter, lempar lembing dan lompat

jauh, maka penelitian ini akan mengkaji dan meneliti nomor lompat khususnya

lompat jauh. Menurut Aip Syarifudin (1992: 90) bahwa lompat jauh adalah suatu

bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya

membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang di

Page 12: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

lakukan dengan cepat dan dengan jalan tolakan pada satu kaki untuk mencapai

jarak yang sejauh-jauhnya.

Pada umumnya ada dua konsep pendekatan yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, yaitu pendekatan teknis dan pendekatan

taktis. Pendekatan teknis merupakan sistem pendekatan pembelajaran secara

tradisional, dimana untuk mempelajari suatu teknik harus dilakukan secara

berulang-ulang hingga menguasainya secara otomatis, akan tetapi dalam

pelaksanaannya siswa belum mengalami situasi yang sebenarnya. Pada

pendekatan ini karena pembelajarannya yang monoton atau kurang inovatif yang

dirasa menjenuhkan dan membosankan bagi siswa. Sedangkan menurut Danu

Hoedaya (2001: 17) yang dimaksud dengan pendekatan taktis adalah untuk

meningkatkan ketrampilan bermain siswa, dengan melibatkan kombinasi dari

kesadaran taktis dan penerapan keterampilan teknik dasar ke dalam bentuk

permainan yang sebenarnya

Pendekatan taktis adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau

situasi bermain, pada umumnya siswa menginginkan proses pembelajaran yang

menyenangkan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, para siswa kurang

antusias terhadap proses pembelajaran yang berbelit-belit dan membosankan.

Pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa dapat dihadapkan pada situasi

yang dapat memberikan tantangan untuk melompat, misal dengan mengggunakan

peralatan seperti: tali, kotak, dan ban sepeda. Dengan menggunakan sarana seperti

ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa untuk melompat.Dari kedua

konsep pendekatan pembelajaran tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan

yang belum diketahui pendekatan mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap

hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

Motor Ability berasal dari istilah bahasa inggris yang berarti kemampuan

motorik. Menurut Sukinta (2004: 78) Kemampuan motorik merupakan kualitas

hasil gerak individu dalam melakukan gerak, baik gerakan dalam olahraga

maupun gerakan non olahraga atau kematangan penampilan keterampilan

motorik. Data motor ability dikumpulkan melalui Barrow Motor Ability Test dari

Barry L. Johnson and Jack K Nelson (1986: 365), yanag terdiri atas: Standing

Page 13: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Board jump/Long Jump (lompat jauh tanpa awalan), Medicine Ball Put (melempar

bola), Sprint 40 meter (Lari cepat 40 meter), Zig-zag Run (Lari zig-zag).

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas bahwa

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok menggunakan pendekatan taktis dan

teknis tidak terlepas dari dukungan kemampuan motorik. Dari kedua pendekatan

pembelajaran lompat jauh tersebut belum diketahui bagaimana pengaruhnya

terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa dan apakah siswa

yang mempunyai kemampuan motorik tinggi dan rendah akan berbeda prestasi

belajarnya, maka perlu dikaji dan diteliti baik secara teori maupun praktek melalui

metode eksperimen.

Siswa SMP Negeri 3 Kartasura adalah subjek penelitian yang di gunakan

dalam penelitian ini. Pada dasarnya pembelajaran lompat jauh berjalan dengan

lancar, namun karena jam pelajaran yang tersedia terbatas sehingga siswa kurang

mendalami pembelajaran lompat jauh yang diberikan, serta siswa kurang

bersungguh-sungguh selama pelajaran sedang berlangsung yang akhirnya

berdampak pada rendahnya kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa.

Penguasaan teknik lompat jauh yang kurang baik, karena banyak terjadi

kesalahan pada gaya dan saat pendaratan, lompatan yang kurang maksimal dan

akhirnya berakibat pada pencapaian lompatan yang kurang memuaskan dan hasil

tidak seperti yang diharapkan, sehingga diperlukan jam tambahan dan pendekatan

pembelajaran dengan konsep yang sesuai untuk dapat meningkatkan penguasaan

lompat jauh gaya jongkok pada siswa serta kemampuan motorik siswa yang perlu

dilatih agar tercapai hasil belajar lompat jauh secara maksimal.

Permasalahan yang dikemukakan di atas melatar belakangi penelitian ini

yang berjudul ”perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan motor ability

terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3

Kartasura tahun 20010/2011.”

Page 14: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah

dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura

masih rendah sehingga perlu ditingkatkan.

2. Belum diketahui pengaruh pendekatan taktis dan teknis terhadap kemampuan

lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura.

3. Belum diketahui perbedaan pengaruh motor ability tinggi dan rendah terhadap

kemampuan lompat jauh gaya jongkok SMP Negeri 3 Kartasura.

4. Belum diketahui perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan motor

ability terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP

Negeri 3 Kartasura.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh pendekatan taktis dan teknis terhadap kemampuan lompat jauh gaya

jongkok SMP Negeri 3 Kartasura.

2. Perbedaan pengaruh motor ability tinggi dan rendah terhadap kemampuan

lompat jauh gaya jongkok SMP Negeri 3 Kartasura.

3. Interaksi pendekatan pembelajaran dan motor ability terhadap kemampuan

lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka

masalah dalam penelitian ini secara rinci dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh pendekatan teknis dan taktis terhadap

kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 3 Kartasura?

Page 15: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Adakah perbedaan pengaruh yang memiliki motor ability tinggi dan rendah

terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 3

Kartasura?

3. Adakah interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motor ability terhadap

kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka

penelitian ini mempunyai tujuan antara lain:

1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pendekatan teknis dan taktis terhadap

kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 3 Kartasura.

2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh motor ability tinggi dan rendah

terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 3

Kartasura.

3. Untuk mengetahui adakah interaksi antara pendekatan pembelajaran dan

motor ability terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP

Negeri 3 Kartasura.

F. Manfaat Penelitian

1. Dapat dijadikan sebagai pedoman guru untuk meningkatkan ketrampilan

lompat jauh gaya jongkok pada siswa.

2. Sebagai masukan pada guru dalam menentukan pendekatan pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok.

3. Kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa dapat meningkat.

Page 16: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Lompat Jauh

a. Pengertian Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik. Menurut

Hamid (2000: 72) “bahwa di dalam istilah olahraga di bedakan antara lompat dan

loncat, pengertian lompat adalah gerakan melompat dengan menggunakan

tumpuan satu kaki, sedang loncat gerakan yang menggunakan tumpuan kedua

kaki secara bersamaan. Kelangsungan gerak pada lompat jauh terdiri atas awalan,

tumpuan, saat melayang, dan pendaratan”.

Menurut Aip Syarifudin (1992: 90)” mengemukakan bahwa lompat jauh

adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam

upaya membawa titiik berat badan selama mungkin di udara ( melayang di udara )

yang di lakukan dengan cepat dan dengan jalan tolakan pada satu kaki untuk

mencapai jarak yang sejauh-jauhnya”. Hamid (2000: 74)” mengemukakan bahwa

dalam nomor lompat jauh terdapat tiga macam gaya, yaitu: gaya jongkok di

udara (Sit down in the air), gaya berjalan di udara (Walking in the air), gaya

bergantung di udara (Hanging in the air). Dalam lompat jauh yang disebut dengan

gaya adalah pada waktu seorang atlet atau pelompat berada pada saat melayang di

udara”.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan lompat jauh

Untuk mencapai kemampuan maksimal dalam lompat jauh ada beberapa

faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Sudjarwo (1995: 9) “bahwa dalam usaha

pencapaian maksimal sebenarnya ada dua faktor yang menentukan yaitu”:

1. Faktor Endogen

Adalah faktor yang berasal dari dalam diri atlet tersebut.Ada beberapa aspek

yang harus di penuhi untuk mencapai prestasi maksimal , antara lain :

a. Bentuk dan proporsi tubuh yang sesuai dengan cabang olahraga pilihannya

(typologi yang berbeda-beda untuk setiap cabang olahraga)

Page 17: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Kemampuan fisik (kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelentukan, dan

koordinasi) yang memadai.

c. Kesehatan baik fisik maupun mental.

d. Ketrampilan penguasaan teknik dan taktik.

e. Aspek kejiwaan yang baik seperti kepribadian, disiplin, ketekunan,

kesungguhan dan daya fikir.

f. Pengalaman bertanding sebagai usaha untuk meningkatkan penampilan

menuju kematangan juara.

2. Faktor eksogen

Adalah faktor di luar atlet yang mempengaruhi pencapaian prestasi maksimal,

separti:

a. Kerjasama antar pelatih, asisten pelatih, atlet dan semua yang terlibat

dalam proses latihan.

b. Kuantitas maupun kualitas sarana dan prasarana olahraga yang tersedia.

c. Lingkungan hidup atlet yang menunjang.

d. Fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang menjamin kehidupan atlet.

e. Adanya dukungan dari pemerintah.

Menurut Soegito, dkk (1992: 55) ”bahwa faktor-faktor yang sangat

menentukan untuk mencapai prestasi lompat jauh adalah awalan, tumpuan, saat

melayang, dan pendaratan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat kita ketahui bahwa

secara garis besar faktor-faktor yang mendukung pencapaian prestasi olahraga

mencakup faktor indogen dan eksogen. Kedua faktor tersebut saling berkaitan dan

harus dipenuhi dalam pembinaan olahraga sehingga prestasi yang tinggi dapat

dicapai.

2. Lompat Jauh Gaya Jongkok

Gaya dalam lompat jauh merupakan sikap tubuh yang dilakukan saat

melayang di udara. Menurut Aip syarifudin (1992: 75)” bahwa lompat jauh gaya

jongkok adalah sikap badan di udara jongkok, badan di bulatkan, kedua lutut di

tekuk, kedua tangan lurus ke depan”. Sedang menurut Soegito dkk (1992: 147)

Page 18: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

“mengemukakan bahwa sikap pada saat melayang adalah sikap setelah gerakan

lompatan dilakukan dan badan sudah terangkat tinggi ke atas”. Pada saat itu

keseimbangan harus di jaga jangan sampai goyah atau terjatuh dan bahkan kalau

mungkin diusahakan membuat sikap atau gerakan untuk menambah jangkauan

lompatan. Usaha inilah yang dinamakan dengan gaya.

Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah di

lakukan terutama pada anak-anak di sekolah. goyah atau terjatuh dan bahkan

kalau mungkin diusahakan membuat sikap atau gerakan untuk menambah

jangkauan lompatan. Usaha inilah yang dinamakan dengan gaya.

Aip syarifudin (1992: 93) “menyatakan bahwa lompat jauh gaya jongkok

tidak banyak gerakan yanng harus di lakukan pada saat melayang di udara

dibandingkan dengan gaya yang lain. Konsentrasi atlet yang perlu di perhatikan

pada gaya jongkok terletak pada membungkukkan badan dan menukuk kedua

lutut dan menjulurkan kedua kaki kedepan dan kedua lengan tetap kedepan untuk

mendarat”.

Secara teknis semua gaya lompat jauh baik dalam awalan , tolakan, dan

pendaratan adalah sama, yang membedakan terletak pada saat melakukan gerakan

melayang di udara. Menurut Hamid (2000: 72) “bahwa Kelangsungan gerak pada

lompat jauh terdiri atas: awalan, tumpuan, saat melayang, dan pendaratan”.

a. Persiapan melompat

Sebelum seorang pelompat melakukan lompatan, agar dapat berhasil

dengan baik disarankan untuk membuat atau memasang tanda dalam pengambilan

awalan. Tanda tersebut harus tepat sebab untuk menentukn kecepatan dalam

melakukan awalan secara maksimal sampai pada balok tumpu tanpa mengurangi

dan merubah langkah.

Pada persiapan ini, pada waktu melakukan awalan langkah dipercepat

setelah kira-kira sampai pada pertengahan awalan.

b. Awalan

Merupakan pengambilan ancang-nacang dengan berlari secepat mungkin

untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi - tingginya sebelum mencapai balok

tolakan Jarak ancang-ancang berkisar 35 sampai 40 meter. Tidak seluruh jarak

Page 19: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

digunakan untuk pembentukan momentum, tetapi empat langkah terakhir

digunakan mempertahankan kecepatan sambil memusatkan perhatian kepada

tolakan kaki dibalok. Dengan memiliki kecepatan pada awalan lari akan

memberikan pengaruh dorongan kedepan yang lebih besar saat melayang diudara.

Menurut Hamid (2000: 72)” menyatakan beberapa teknik saat akan mengambil

awalan, antara lain: berdiri dibelakang tanda titik awalan yang telah anda tentukan

kemudian pusatkan perhatian (konsntrasi) sejanak, mulailah berlari dengan cepat

dengan irama yang tetap menuju balok tolak, setelah kira-kira empat langkah dari

balok tolak berkonsentrasi pada tumpuan dengan tidak mengurangi kecepatan,

saat akan menumpu pada balok tumpuan badan agak condong kebelakang”.

c. Tumpuan

Tumpuan atau tolakan adalah merupakan bagian yang penting dalam

lompat jauh. Tolakan merupakan waktu perpindahan yang cepat dari awalan

dengan saat melayang yang dilakukan dengan cepat. Saat menumpu pada balok

tumpuan hendaknya dilakukan dengan tenaga sekuat mungkin dalam waktu yang

cepat (eksplosive) untuk mendapatkan tolakan kedepan atas setinggi mungkin.

Tumpuan kaki di mulai dari tumit kemudian diteruskan seluruh permukaan kaki.

Pandangan mata tetap lurus kedepan agak keatas dan jangan berusaha

menundukkan kepala untuk melihat balok tumpuan. Sesaat menolakan kaki pada

balok tumpuan disertai ayunan kaki setinggi mungkin dan bantuan ayunan kedua

lengan kedepan atas akan memberikan pengaruh mengangkat seluruh badan

keatas. Sudut lompatan ± 45º.

d. Melayang di udara

Sikap badan saat melayang di udara adalah suatu bentuk atau sikap

setelah gerakan lompatan dilakukan dan badan sudah terangkat tinggi keatas. Pada

saat itu keseimbangan badan harus dijaga jangan sampai goyah atau terjatuh dan

bahkan kalau mungkin diusahakan membuat sikap atau gerakan untuk menambah

jangkauan lompatan. Usaha inilah yang dinamakan dengan gaya.

Menurut Hamid (2000: 74) bahwa sikap lompat jauh gaya jongkok saat

badan melayang diudara adalah kaki diayunkan jauh kemuka, dengan lutut

ditekuk membentuk sudut lebih dari 90º. Gerakan ini harus dipertahankan selama

Page 20: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

mungkin. Dan gerakan lengan diusahakan lebih mantap dengan tujuan

mendukung badan melayang di udara. Sedapat mungkin posisi badan diusahakan

melayang selama mungkin dan keseimbangan tetap harus dipertahankan.

e. Pendaratan

Sikap pendaratan pada ketiga teknik lompat jauh adalah sama,yaitu

menyentuh bak pasir atau bak lompat dengan kedua telapak kaki. Posisi mendarat

yang benar dan baik merupakan suatu lanjutan dari pola melayang, sehingga pada

posisinya yang horizontal dari tubuh bagian atas harus setegak mungkin dengan

tungkai dilempar lurus kedepan. Tangan yang terletak di belakang tubuh sebelum

mendarat harus diayunkan ke muka. Hal ini bertujuan untuk memberikan bantuan

dorongan badan kedepan agar waktu akan mendarat badan tidak jatuh ke

belakang. Begitu keduaa kaki akan menyentuh pasir, kedua tangan dan kepala di

bawa maju ke depan, bersamaan dengan itu pelompat jauh memegang lututnya

dan menggeserkan pinggangnya ke depan. Mendarat yang baik disertai lebih

efisien bila sikap badan hampir duduk.

Soegito dkk (1992: 148) “mengemukakan pelaksanaan pendaratan

sebagai berikut”:

1. Pada saat badan akan jatuh ketanah lakukan gerakan pendaratan sebagai

berikut: luruskan kedua kaki kedepan, rapatkan kedua kaki, bungkukkan badan

kedepan, berat badan usahakan jatuh kedepan.

2. Pada saat jatuh ketanah atau mendarat lakukan gerakan pendaratan sebagai

berikut: usahakan jatuh pada ujungkaki rapat dan sejajar, segera lipat kedua

lutut, bawa dagu kedada sambil kedua lengan kebawah arah belakang.

Dari uraian pendapat diatas dapat disimpulkan gerakan lompat jauh

mendarat dengan efisien merupakan kunci pokok yang harus dipahami oleh

pelompat. Mendarat dengan sikap badan hampir duduk dan kaki lurus ke depan

merupakan pendaratan yang efisien.

Page 21: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3. Pembelajaran Lompat Jauh

a. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu usaha yang sangat strategis untuk

mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan di sekolah. Sebagai suatu proses

pembelajaran merupakan faktor sentral dalam meraih tujuan pengajaran dan

pendidikan di sekolah. Menurut Yudha M. Saputra (2002: 2)” belajar adalah

proses perubahan tingkah laku dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang

dapat di amati dan yang tidak dapat di amati”.Sedang pembelajaran menurut H.J

Gino dkk, (2000: 32) “ adalah usaha sadar dan sengaja oleh guru untuk membuat

siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor internal dan factor eksternal dalam

kegiatan belajar mengajar”.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

perubahan tingkah laku. Perubahan akan terjadi bila ada interaksi antara siswa dan

lingkungan, dalam hal ini guru lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator

agar siswa mau belajar.

b. Ciri-ciri Perubahan Akibat Belajar

Setiap kegiatan belajar pasti akan terjadi perubahan pada siswa.

Sugiyanto (1998: 268)” menyatakan bahwa perubahan yang terjadi dari proses

belajar bisa bertahan dalam jangka waktu relatif lama, maksudnya perubahan itu

tidak langsung hilang sesudah kegiatan selesai dilakukan”.

Beberapa ciri-ciri perubahan akibat belajar menurut Slameto (1995: 3-4)

antara lain: “perubahan terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat

kontinyu dan fungsional, perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif,

perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, perubahan dalam belajar

bertujuan atau terarah”.

Ciri-ciri perubahan akibat belajar diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perubahan terjadi secara sadar

Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau

sekurang-kurangnya merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam

dirinya, misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapan

Page 22: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dalam berbicara bertambah. Rusli Lutan (1988: 103) menyatakan “bahwa

perubahan perilaku motorik berupa ketrampilan dipahami sebagai hasil dari

latihan dan pengalaman. Hal ini perlu ditegaskan untuk membedakan perubahan

yang terjadi karena factor kematangan dan pertumbuhan”.

2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada diri siswa berlangsung

secara berkesinambungan. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan

perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan serta proses belajar

berikutnya. Misal jika siswa belajar lari cepat, maka ia akan mengalami perubahan

dari larinya yang lambat menjadi larinya lebih cepat. Perubahan itu berlangsung

secara terus-menerus hingga kecepatan larinya menjadi lebih baik dengan

melakukan latihan terus-menerus.

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Hasil dari kegiatan belajar senantiasa bertambah dan tertuju untuk

memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian semakin

banyak usaha belajar maka akan semakin banyak dan semakin baik pula

perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu

tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena individu itu sendiri. Misalnya

perubahan kemampuan menguasai suatu ketrampilan karena usaha seseorang yang

bersangkutan. Perubahan tingkah laku terjadi karena proses kematangan yang

terjadi dengan sendirinya dan dengan dorongan dari dalam, tidak termasuk

perubahan dalam pengertian belajar.

4. Perubahan belajar bukan bersifat sementara

Perubahan bersifat sementara terjadi hanya untuk beberapa saat seperti

berkeringat, lelah, dan lain sebagainya, tidak dapat di golongkan sebagai

perubahan hasil belajar. Sedang perubahan yang terjadi akibat proses belajar

bersifat bukan sementara adalah menunjukkan perubahan tingkah laku yang

terjadi setelah kegiatan belajar dan perubahan tersebut bersifat permanen.

Misalnya kemampuan siswa melakukan tendangan tidak akan hilang begitu saja,

melainkan akan semakin berkembang jika terus-menerus dipergunakan untuk

berlatih secara teratur.

Page 23: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar

disadari. Misalnya siswa berlari cepat, sebelumnya sudah menetapkan apa yang

mungkin dicapai dengan belajar lari cepat atau tingkat kecakapan mana yang akan

dicapainya. Dengan demikian kegiatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah

pada tingkah laku yang telah ditetapkannya.

c. Pembelajaran Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik. Menurut

Hamid (2000: 72) “bahwa di dalam istilah olahraga di bedakan antara lompat dan

loncat, pengertian lompat adalah gerakan melompat dengan menggunakan

tumpuan satu kaki, sedang loncat gerakan yang menggunakan tumpuan kedua

kaki secara bersamaan. Kelangsungan gerak pada lompat jauh terdiri atas awalan,

tumpuan, saat melayang, dan pendaratan”.

Lompat jauh juga merupakan perpaduan antara lari dan lompatan atau

tolakan. Untuk mencapai kemampuan lompatan maksimal harus memulai dengan

lari yang maksimal, selanjutnya menolak dengan sekuat-kuatnya. Karena lari

dengan kecepatan maksimal dan tolakan dengana kekuatan tinggi akan dapat

mendukung dorongan ke depan pada saat badan terangkat ke atas. Tujuan dari

lompat jauh itu sendiri adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin.

3. Pendekatan Pembelajaran Lompat Jauh dengan

Pendekatan Taktis

a. Definisi Pendekatan Taktis

Pendekatan taktis merupakan cara belajar yang dalam pelaksanaannya

dilakukan dalam bentuk bermain atau permainan. Menurut Bahtiar Tarigan

(2001: 17)” bahwa pengajaraan melalui pendekatan taktis adalah meningkatkan

tampilan bermain siswa, dengan melibatkan kombinasi dari kesadaran taktis dan

penerapan ketrampilan teknik dasar kedalam bentuk yang sebenarnya”.

Pendekatan taktis dalam permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa

Page 24: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang sesuai dengan masalah

atau situasi dalam permainan sesungguhnya. Pendekatan taktis adalah

pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi bermain.

Pada umumnya siswa menginginkan proses pembelajaran yang

menyenangkan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, para siswa kurang

menyukai proses pembelajaran yang berbelit-belit dan membosankan.

Pendekatan taktis dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok

menekankan pada aspek bagaimana membelajarkan siswa untuk memahami

konsep bermain. Misal untuk lompat jauh gaya jongkok yang harus diajarkan

adalah konsep latihan melompat dengan permainan, bukan mengajarkan lompat

jauh gaya jongkok tingkat tinggi yang sulit dilakukan oleh siswa. Melalui

pendekatan taktis diharapkan menambah motivasi dan pemahaman siswa terhadap

konsep bermain yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan dalam

lompat jauh gaya jongkok.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok dengan Pendekatan

Taktis

Pembelajaran lompat jauh gaya jngkok dengan pendekatan taktis yang

dimaksud adalah cara belajar lompat jauh yang dilakukan dalam bentuk

permainan sederhana. Menurut Yudha M Saputra (2001: 122) bahwa sebenarnya

tidaklah sulit untuk mendorong siswa SD untuk melakukan lompatan. Seringkali

sekedar tanda-tanda di tanah dan garis-garis pola di lantai, cukup untuk

memberikan rangsangan.

Pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa dapat dihadapkan

pada situasi yang dapat memberikan tantangan untuk melompat, misal dengan

mengggunakan peralatan seperti: tali, kotak, dan ban sepeda. Dengan

menggunakan sarana seperti ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa

untuk melompat.

Pelaksanaan lompat jauh dengan pendekatan taktis antara lain dengan

memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, misal: siswa

melakukan lompatan pada kardus atau simpai yang dibentuk seperti huruf, siswa

Page 25: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

melakukan lompatan pada tali atau parit yang ada di sekolahan. Dengan demikian

pembelajaran lompat jauh akan menjadi lebih menarik dan efektif bagi siswa.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok dengan

Pendekatan Taktis

Kelebihan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan

taktis antara lain:

1. Hasrat gerak siswa terpenuhi sehingga dapat menimbulkan rasa senang dan

meningkatkan motivasi.

2. Dengan bermain bermain berarti siswa aktif bergerak sehingga dapat

meningkatkan kesegaran jasmani siswa.

3. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga dapat meningkat kemampuan

lompat lompat jauh gaya jongkok.

4. Meningkatkan kemampuan siswa untuk menilai dirinya, sendiri selama proses

mengajar.

Kelemahan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan

taktis antara lain:

1. Penguasaan teknik gerakan kurang kerena siswa tidak diberikan latihan teknik

lompat jauh gaya jongkok secara khusus.

2. Guru akan mengalami kesulitan untuk mengontrol kesalahan teknik yang

dilakukan siswa.

d. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Taktis

Pada dasarnya pendekatan taktis merupakan cara belajar yang dalam

pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk bermain atau permainan. M. Furqon. H

(2006: 4-5) ”menyatakan pengaruh bermain terhadap perkembangan anak yaitu”:

1. Pengembangan ketrampilan gerak bermain berisi berbagai keterampilan gerak,

mulai dari keterampilan gerak yang sederhana atau dasar hingga keterampilan

gerak yang kompleks. Anak perlu belajar keterampilan gerak dasar seperti: lari,

lompat, loncat, berbelok, menendang dan melempar. Jika anak memiiki

keterampilan gerak dasar yang baik. Selanjutnya anak memiliki landasan untuk

Page 26: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mengembangkan keterampilan gerak yang kompleks. Oleh karena itu, dengan

bermain akan memberikan perkembangan keterampilan gerak bagi anak.

2. Perkembangan fisik dan kesegaran jasmani bermain penting bagi anak untuk

mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuh, termasuk

mengembangkan daya tahan kardiovaskuler. Bermain juga berfungsi sebagai

penyaluran tenaga yang berlebih, bila tidak tersalurkan akan menyebabkan

anak tegang, gelisah dan lain-lain.

3. Dorongan berkomunikasi di dalam suasana bermain, memberikan peluang anak

untuk berkomunikasi dengan teman bermainnya. Disamping itu, agar anak

dapat bermain dengan baik, anak secara tidak langsung belajar berkomunikasi

dan sebaliknya anak harus belajar berkomunikasi agar dapat saling memahami

dan dipahami di antara teman bermain.

4. Penyaluran energy emosional yang terpendam bermain merupakan wahana

yang baik bagi anak untuk menyalurkan ketegangan yang disebabkan

lingkungan terhadap aktivitas anak.

5. Penyaluran kebutuhan dan keinginan kebutuhan dan keinginan yang tidak

terpenuhi dengan cara lain atau aktivitas lain seringkali dapat terpenuhi dengan

bermain. Misal, anak yang tidak mendapatkan kesempatan dalam peran

tertentu seringkali dapat mendapatkan peran tertentu dalam bermain.

6. Sumber belajar bermain dapat dikatakan sebagai bentuk miniatur dari

kehidupan masyarakat. Dengan bermain berarti anak dapat memperoleh

kesempatan untuk mempelajari berbagai hal, bahkan banyak pelajaran dan

pengalaman dapat diperoleh melalui bermain daripada rumah atau di sekolah.

7. Rangsangan kreativitas melalui eksperimen dan eksplorasi dalam bermain, anak

akan menemukan sesuatu dan terbiasa menghadapi berbagai persoalan dalam

bermain untuk dipecahkan. Suasana dan kebiasaan ini biasanya akan

memberikan transfer nilai kedalam situasi lain, sehingga anak terbiasa untuk

kreatif dalam menghadapi dan memecahkan persoalan.

8. Perkembangan wawasan diri dengan bermain anak mengetahui tingkat

kemampuannya dibandingkan dengan teman bermainnya. Kondisi ini

memungkinkan anak untuk mengembangkan konsep diri secara lebih nyata.

Page 27: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

9. Belajar bermasyarakat dengan bermain bersama teman-teman lain, anak belajar

tentang bagaimana membentuk hubungan sosial dan bagaimana`menghadapi

dan memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan sosial tersebut.

10. Perkembangan kepribadian melalui bermain anak terbiasa dengan aturan-

aturan yang lebih disepakati dalam bermain, seperti larangan–larangan yang

harus ditaati, disiplin, sportivitas, kerjasama, menghargai teman lain, jujur dan

lain-lain, secara tidak langsung kondisi tersebut membentuk kepribadian anak.

4. Pendekatan Pembelajaran Lompat Jauh dengan

Pendekatan Teknis

Menurut Wahjoedi (1999: 122) bahwa “pendekatan pembelajaran teknis

adalah cara pembelajaran teknik yang dilakukan secara berulang-ulang dalam

bentuk tata urutan pelaksanaan yang tetap sesuai dengan yang telah ditentukan

sebelumnya”.

Pembelajaran tersebut hanya terpaku pada teknik lompat jauh gaya

jongkok yang dilakukan siswa secara berulang-ulang tanpa ada variasi dalam

pembelajaran selama pembelajaran berlangsung. Sehingga dapat menimbulkan

efek jenuh dan bosan pada siswa yang dapat mengakibatkan dampak tertekan pada

siswa dan kurang bersemangat selama proses pembelajaran berlangsung. Maka

dari itu di butuhkan konsep pendekatan pembelajaran yang tepat bagi siswa.

a. Definisi model pembelajaran dengan pendekatan teknis

Pendekatan teknis merupakan suatu model pendekatan pembelajaran

secara tradisional. Pendekatan teknik ini merupakan cara belajar dimana untuk

mempelajari suatu teknuk cabang olahraga dilakukan secara berulang-ulang

hingga menguasai gerakan secara otomatis. Menurut Amung Ma’kmun dan Toto

Subroto (2001: 7) bahwa” pendekatan tradisional atau teknik adalah cara belajar

yang lebih menekankan komponen-komponen teknik”. Menurut Depdikbud

(1990: 180) “pendekatan dapat diartikan sebagai proses, perbuatan atau cara untuk

mendekati sesuatu, sedang pembelajaran merupakan kegiatan yeng menjaga dan

mendorong tercapainya tujuan pengajaran”.

Page 28: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berdasarkan pendapat diatas pendekatan teknis hanya menekankan pada

penguasaan teknik suatu cabang olaraga agar siswa memiliki ketrampilan teknik

yang memadai, akan tetapi siswa tidak menjumpai atau tidak pernah mendapatkan

rintangan dari siswa lain dalam pelaksanaan teknik sebagaimana yang terjadi

dalam persaingan lompat jauh yang sebenarnya.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok dengan Pendekatan

Teknis

Pembelajaran lompat jauh dengan pendekatan teknis adalah cara belajar

dimana guru menyampaikan teknik gerakan lompat jauh gaya jongkok dan

selanjutnya memberikan contoh atau demonstrasi gerakan agar siswa mengetahui

konsep gerakan teknik lompat jauh gaya jongkok yang benar, kemudian

menyusun pembelajaran yang baik agar siswa dapat melakukan gerakan dengan

baik dan siswa mendapatkan kesempatan yang sama.

Dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan

teknis ini keaktifan siswa melakukan tujuan pembelajaran sangat dituntut agar

teknik dapat dikuasai dengan baik. Sehingga dalam pembelajaran ini guru

bertugas dalam mengarahkan penguasaan gerak, melakukan koreksi dan evaluasi

setiap terjadi pola gerakan teknik yang salah.

c. Kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok dengan

Pendekatan teknis

Kelebihan dan kelemahan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok

dengan pembelajaran teknis dapat diidentifikasikan. Kelebihan pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok dengan pembelajaran teknis antara lain:

1. Siswa dapat memahami dan menguasai gerakan teknik lompat jauh gaya

jongkok dengan benar

2. Kesalahan teknik yang terjadi dapat dicermati dan dapat segara dievaluasi oleh

guru

3. Dapat meminimalkan kesalahan teknik yang terjadi pada saat melakukan

lompat jauh gaya jongkok

Page 29: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Kelemahan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan

pembelajaran teknis antara lain:

1. Hasrat gerak siswa kurang terpenuhi sehingga siswa cepat merasa bosan karena

hanya mengulang-ulang garakan yang sama secara terus menerus

2. Pendekatan teknis kurang memberikan tantangan pada siswa tentang kondisi

situasi yang sebenarnya

3. Penguasaan teknik yang baik dan benar belum tentu menjamin prestasi siswa

karena dipengaruhi banyak faktor.

6. Motor Ability

Motor Ability berasal dari istilah bahasa inggris yang berarti kemampuan

motrik. Menurut Sukinta (2004: 78) “Kemampuan motorik merupakan kualitas

hasil gerak individu dalam melakukan gerak, baik gerakan dalam olahraga

maupun gerakan non olahraga atau kematangan penampilan ketrampilan

motorik”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

motorik merupakan kemampuan yang mendasari dari gerak baik gerak dalam

olahraga ataupun non olahraga diluar teknik khusus atau spesialis pada suatu

cabang olahraga tertentu. Kemampuan motorik bersifat relative statis dan

permanen yang ditentukan oleh bawaan. Kemampuan gerak berkembang relative

secara otomatis sesuai dengan tingkat perkembangan, pertumbuhan dan

kematangan, misal: bayi belajar merangkak, kemudian seiring pertumbuhan dia

belajar berjalan dan akhirnya belajar berlari. Kemampuan motorik juga

merupakan sifat umum atau kapasitas perseorangan yang terkait dalam

penampilan pada macam ketrampilan tetap setelah masa anak-anak. Oleh karena

itu kemampuan motorik dipandang sebagai landasan keberhasilan masa datang

didalam melakukan tugas ketrampilan gerak.

Kemampuan motorik seseorang berbeda-beda tergantung pada

banyaknya pengalaman gerak yang dikuasai. Seseorang yang memiliki

kemampuan motorik yang lebih tinggi dari yang lainnya diduga akan lebih

berhasil dalam menyelesaikan tugas ketrampilan gerak khusus.

Page 30: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

a.Faktor-faktor yang mendukung kemampuan gerak

Menurut Sukinta (2004: 79) ‘bahwa berkembangnya kemampuan

motorik sangat ditentukan oleh dua faktor yakni pertumbuhan dan perkembangan

dan masih didukung dengan latihan sesuai dengan kematangan anak dan gizi yang

baik”. Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, faktor internal ini

bersifat bawaan yaitu perkembangan dan pertumbuhan, sedang faktor eksternal

yaitu berupa latihan dan gizi yang baik.

b. Peranan Kemampuan Motorik Bagi Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan

aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk

meningkatkan individu secara organic, neuromuscular, perceptual, kognitif,

social dan emosional (Depdiknas 2003: 2). Dari pernyataan di atas “bahwa

neuromuscular (motorik) berarti meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf

dan otot (mengembangkan keterampilan lokomotor, mengembangkan

keterampilan non-lokomotor, mengembangkan keterampilan dasar manipulatuf,

mengembangkan faktor-faktor gerak, mengembangkan keterampilan olahraga,

mengembangkan keterampilan rekreasi)”. Dengan mengetahui perkembangan

kemampuan motorik maka seorang guru pendidikan jasmani akan mengetahui

kemampuan anak untuk tujuan kemampuan motorik dari tahap pertumbuhan dan

perkembangan. Menurut Sukinta (2004: 81) ”bahwa seorang guru pendidikan

jasmani dalam memberikan pembelajaran ataupun pelatihan harus berdasar

pengetahuan tentang: kemampuan anak didik, kemampuan motorik pada tiap

perkembangan anak didik, sebagai bahan dan tujuan pembelajaran, mengetahui

dasar keterampilan motorik pada tiap cabang olahraga yang akan diajarkan”.

Dalam usaha pencapaian maksimal untuk mencapai kemampuan dalam lompat

jauh ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Sudjarwo (1995: 9)

bahwa dalam usaha pencapaian maksimal sebenarnya ada dua faktor yang

berperan besar yaitu: faktor indogen dan eksogen. Salah satu faktor indogen yang

berpengaruh dalam pembelajaran lompat jauh adalah kemampuan motorik (motor

Page 31: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

ability), sebab kemampuan motorik merupakan bagian dari domain psikomotor,

serta kemampuan sering dianggap sebagai suatu hal yang mendasari terbentuknya

ketrampilan individu.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan diatas dapat

diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Pengaruh model pembelajaran dengan pendekatan taktis dan teknis terhadap

hasil belajar lompat jauh gaya jongkok

Pembelajaran dengan pendekatan taktis dan teknis merupakan bentuk

pembelajaran yang memiiki penekanan yang berbeda. Pembelajaran dengan

pendekatan taktis adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep

bermain melalui penerapan teknik yang sesuai dengan masalah atau situasi dalam

permainan sesungguhnya. Pendekatan taktis adalah pembelajaran yang diberikan

dalam bentuk atau situasi bermain. Sedang pembelajaran dengan pendekatan

teknis merupakan cara belajar suatu cabang olahraga dilakukan secara berulang-

ulang hingga menguasai gerakan tersebut secara otomatis.

Berdasarkan hal tersebut sudah jelas bahwa pembelajaran dengan

pendekatan taktis dan teknis mempunyai penekanan tersendiri yang berbeda.

Karakteristik perlakuan dalam proses belajar mengajar akan mengakibatkan

pengaruh terhadap kemampuan lompat jauh. Pengaruh perlakuan yang diberikan

dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan respon terhadap hasil belajar

lompat jauh.

2. Perbedaan pengaruh kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik

rendah terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok

Kemampuan motorik merupakan bagian dari domain psikomotor, yang

dalam perkembangannya diharapkan mengkristal kearah penguasaan ketrampilan

gerak (movement skill) dalam cabang olahraga atletik khususnya nomor lompat

jauh. Seorang siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dapat

melaksanakan pembelajaran lompat jauh lebiih baik daripada siswa yang memiliki

kemampuan motorik rendah. Hal ini dikarenakan kemampuan motorik seseorang

Page 32: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dapat mempunyai pengaruh besar terhadap pembelajaran lompat jauh. Siswa yang

memiliki kemampuan motorik yang tinggi secara otomatis memiliki kemampuan

melakukan aktifitas lebih baik.

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran yang telah di

kemukakan diatas dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Mungkin ada perbedaan pengaruh pendekatan taktis dan teknis terhadap

kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura

tahun 20010/2011.

2. Mungkin ada perbedaan pengaruh kemampuan motorik tinggi dan rendah

terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 3

Kartasura tahun 20010/2011.

3. Mungkin tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motor ability

terhadap hasil pembelajaran lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP

Negeri 3 Kartasura tahun 20010/2011.

Page 33: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1.Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kartasura.

2.Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan (6 minggu) dengan

tiga kali latihan dalam seminggu yaitu hari senin, kamis dan jum’at, pukul 13.00

sampai dengan 15.00. Pada tanggal 31 Januari 2011 sampai dengan tanggal 14

Maret 2011.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan

desain fakotrial 2 x 2. Rancangan penelitian disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1. Rancangan penelitian.

V. Manipulatif

V. Atributif

Model Pembelajaran

Pendekatan Taktis

( A1 )

Pendekatan Teknis

( A2 )

Kemampuan Motorik

Tinggi

( B1 )

A1B1

A2B1

Kemampuan Motorik

Rendah

( B2 )

A1B2

A2B2

Page 34: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Keterangan :

A1B1 : Kelompok model pembelajaran dengan pendekatan taktis pada siswa yang

mempunyai kemampuan motorik tinggi

A1B2 : Kelompok model pembelajaran dengan pendekatan taktis pada siswa yang

mempunyai kemampuan motorik rendah

A2B1 : Kelompok model pembelajaran dengan pendekatan teknis pada siswa

yang mempunyai kemampuan motorik tinggi

A2B2 : Kelompok model pembelajaran dengan pendekatan teknis pada siswa

yang mempunyai kemampuan motorik rendah

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VII SMP Negeri 3

Kartasura sebanyak 102 siswa yang terdiri dari 8 kelas.

Untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan

rumus Slovin dalam Consuelo (1993: 161) sebagai berikut:

n : �

�����

Keterangan:

n : ukuran sampel

N: ukuran populasi

e : nilai kritis sebesar 10%

Page 35: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Dalam penelitian ini populasi sejumlah 102 siswa kelas VII dan nilai kritis

dalam pengambilan sampel ini sebesar 10% atau 0.1 perhitungannya sebagai

berikut:

n = �

����� =

���

�������,�� =

���

���,��=

���

�,�� = 40,49 = 40 Sampel

Jadi jumlah sampel yang akan digunakan untuk penelitian ini sejumlah 40

siswa yang ada di kelas VII SMP Negeri 3 Kartasura.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik

random sampling bentuk sampling proporsional dimana sampel diperoleh

berdasarkan perbandingan tiap kelas yang akan diambil sampelnya. Alasan

dipilih teknik ini karena dengan menggunakan teknik sampling proporsional

peneliti dapat mengambil sampel secara seimbang dari delapan kelas yang ada,

yaitu kelas VII A sampai kelas VII H. Adapun penghitungannya adalah sebagai

berikut :

No Kelas Jumlah Siswa Prosentase Hasil

1 VII A 12 12/102 x 40 5

2 VII B 14 14/102 x 40 5

3 VII C 14 14/102 x 40 5

4 VII D 12 12/102 x 40 5

5 VII E 12 12/102 x 40 5

6 VII F 13 13/102 x 40 5

7 VII G 13 13/102 x 40 5

8 VII H 12 12/102 x 40 5

Jumlah 102 40

Page 36: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

D. Variabel Penelitian

1. Jenis Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas ( independent ) dan

satu variabel terikat ( dependent ) yaitu :

a. Variabel bebas ( independent ) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas ( independent ) dalam penelitian ini yaitu:

) Variabel manipulif, terdiri atas :

1) Pembelajaran pendekatan taktis

2) Pembelajaran pendekatan teknis

) Variabel atributif, adalah variabel yang melekat pada diri sampel berupa

motor ability yang terdiri dari :

1) Siswa yang mempunyai motor ability tinggi

2) Siswa yang mempunyai motor ability rendah

b. Variabel terikat ( dependent ), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan lompat jauh gaya

jongkok.

2. Definisi Operasional Variabel

a) Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas

ke depan dalam upaya membawa titiik berat badan selama mungkin di udara

(melayang di udara) yang di lakukan dengan cepat dan dengan jalan tolakan

pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

b) Lompat jauh gaya jongkok adalah sikap badan di udara jongkok, badan di

bulatkan, kedua lutut di tekuk, kedua tangan lurus ke depan.

c) Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan taktis yang

dimaksud adalah cara belajar lompat jauh yang dilakukan dalam bentuk

Page 37: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

bermain atau permainan. Misal: siswa melakukan lompatan pada simpai yang

dibentuk separti huruf.

d) Pembelajaran lompat jauh dengan pendekatan teknis adalah cara belajar

dimana guru menyampaikan teknik gerakan lompat jauh gaya jongkok dan

selanjutnya memberikan contoh atau demonstrasi gerakan kemudian menyusun

pembelajaran yang baik agar siswa dapat melakukan gerakan dengan baik dan

siswa mendapatkan kesempatan yang sama serta dilakukan berulang-ulang.

e) Motor Ability adalah kualitas hasil gerak individu dalam melakukan gerak, baik

gerakan dalam olahraga maupun gerakan non olahraga atau kematangan

penampilan ketrampilan motorik”.

f) Motor Ability tinggi adalah kemampuan gerak individu diatas rata-rata dan

dapat diketahui berdasarkan dari hasil tes awal yang telah dilakukan

menggunakan tes motor ability dari Barrow kemudian diolah menggunakan T

Skor dan didapat rata-rata. Dari hasil tersebut kemudian dirangking untuk

selanjutnya dibagi dalam kelompok sesuai rancangan penelitian.

g) Motor Ability rendah adalah kemamapuan gerak individu di atas rata-rata dan

dapat diketahui berdasarkan dari hasil tes awal yang telah dilakukan

menggunakan tes motor ability dari Barrow kemudian diolah menggunakan T

Skor dan didapat rata-rata. Dari hasil tersebut kemudian dirangking untuk

selanjutnya dibagi dalam kelompok sesuai rancangan penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data

sekunder. Data primer berupa: motor ability dan kemampuan lompat jauh. Data

sekundernya adalah kejadian-kejadian pada saat berlangsungnya perlakuan.

Data motor ability dikumpulkan melalui Barrow Motor Ability Test dari

Barry L. Johnson and Jack K Nelson (1986: 365), yang terdiri atas: Standing

Board jump/Long Jump (lompat jauh tanpa awalan), Medicine Ball Put (melempar

bola), Sprint 40 meter (Lari cepat 40 meter), Zig-zag Run (Lari zig-zag). Data

Page 38: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kemampuan lompat jauh dikumpulkan melalui tes lompat jauh gaya jongkok dan

kejadian-kejadian selama perlakuan dikumpulkan melalui pengamatan lapangan.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas. Adapun langkah masing-masing uji prasyarat tersebut sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis

Variansi (ANAVA). Syarat agar teknik analisis variansi ini dapat diterapkan

adalah dipenuhinya sifat normalitas pada distribusi populasinya dan sifat

homogenitas variansi populasi.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini

dari populasi yang normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang

digunakan adalah metode Liliefors. Prosedur uji normalitas dengan menggunakan

metode Liliefors adalah sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Tingkat Signifikansi : = 0,05

3) Statistik Uji

L0 = Max F(Zi)-S(Zi)

Keterangan:

F(Zi) = P (Z ≤ Zi)

S(zi) = Proporsi cacah Z lebih kecil atau sama dengan Zi

Page 39: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Zi = Skor standar

Zi = x

xxi

X = Nilai rata-rata

S = Standar deviasi

4) Daerah Kritik

DK = {LL>;n} L>L;n yang diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkat dan

n (ukuran sampel)

5) Keputusan Uji

H0 ditolak jika L DK atau H0 diterima jika LDK

(Budiyono, 2000: 169)

b. Uji Homogenitas (Metode Bartlett)

Untuk penggunaan statistik uji tertentu (misalnya analisis variansi)

dipersyaratkan agar populasi-populasi yang diperbandingkan mempunyai

variansi-variansi yang sama. Populasi-populasi yang mempunyai variansi yang

sama disebut populasi-populasi yang homogen.uji untuk menguji apakah variansi-

variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak disebut uji homogenitas populasi

(Budiyono, 2000: 174). Salah satu uji homogenitas untuk populasi adalah uji

Bartlet dengan rumus sebagai berikut:

1) Hipotesis

H0 = 12 = 2

2 = ... = k2

H1 = paling sedikit terdapat satu variansi yang berbeda (sampel tidak

homogen)

2) Taraf Signifikansi : = 0,05

3) Statistik Uji

X2 = (In 10) {B-(ni-1) log Si2}

Page 40: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

= 2,3026 {B-(ni-1)log Si2}

S2 = ))((

))((

1

21

i

i

n

sin

B = (log S2)(ni-1)

Keterangan:

n = Jumlah sampel tiap kelompok

S = Variansi hipotesis

4) Daerah Kritik:

DK = {X2X2>X21-;k-1}

5) Keputusan Uji :

H0 ditolak jika X2 DK atau H0 diterima jika X2 DK

(Budiyono, 2000: 174)

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan:

a. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Frekuensi Sel Tak Sama

1) Model

Xijk = + i + j + ()ij + €ijk

Keterangan:

Xijk = data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j

= rerata dari seluruh data amatan (rerata besar)

i = efek baris ke-i pada variabel terikat

j = efek baris ke-j pada variabel terikat

ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

Page 41: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

€ijk = gelat yang berdistribusi normal N

i = 1, 2, 3, ... p, p = banyaknya garis

j = 1, 2, 3, ... q, q = banyaknya kolom

k =1, 2, 3, ... k, k = banyaknya data amatan pada sel ij

Misalnya baris menyatakan variabel (faktor A) yang mempunyai nilai a1,

dan a2, sedangkan kolom menyatakan variabel (faktor B) yang mempunyai

nilai b1 dan b2, lihat Tabel 5. Rancangan Penelitian.

2) Hipotesis

H0A : = 0 untuk setiap i =1,2;

H1A : paling sedikit ada satu 1 yang tidak nol

H0B : j = 0 untuk setiap j = 1,2;

H1B : paling sedikit ada satu j yang tidak nol

H0AB : ()ij = 0 untuk setiap i = 1,2 dan j = 1,2;

H1AB : paling sedikit ada satu ()ij yang tidaknol

3) Komputasi

a) Notasi-notasi

nij = ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

ni = banyaknya data amatan pada sel i

nn = rataan harmonik frekuensi seluruh sel= 1

ijni

pq

N = i, jnij = banyaknya seluruh data amatan

Page 42: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

SSij = jk

ijkk

k

ijni

XX

2

2)(

= jumlah kuadrat deviasi dua amatan pada sel ij

ijAB = rataan pada sel

A1 =j ijAB = jumlah rataan pada baris ke-i

B1 = j ijAB = jumlah rataan pada kolom ke-j

G = i,j ijAB = jumlah rataan semua sampel

b) Besaran-besaran

(1) = qp

G

.

2

(2) = i,j SSj

(3) = iq

Ai2

(4) = jq

B j2

(5) = i-j ijAB 2

c) Jumlah Kuadrat

JKA (jumlah kuadrat baris) = n h {(3) – (1)}

JKB (jumlah kudrat kolom) = n h {(4) – (1)}

JKAB (jumlah kuadrat interaksi) = n h {(1)+(5) – (3) – (4)}

JKG (jumlah kuadrat galat/error = (2)

JKT (jumlah kudrat total) = JA + JKB + JKAB + JKG

Page 43: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

d) Derajat Kebebasan (dk)

dkA (derajat kebebasan baris) = p – 1

dkB (derajat kebebasan kolom) = p – 1

dkAB (derajat kebebasan interaksi) = (p – 1)(q – 1)

jkG (derajat kebebasan galat/error) = N – pq

dkT (derajat kebebasan total) = N – 1

e) Rataan Kuadrat (RK)

RKA (rataan kuadrat baris) = JKA/dkA

RKB (rataan kuadrat kolom) = JKB/dkB

RKG (rataan kuadrat galat) = JKG/dkG

4) Statistik Uji

FA (statistik uji kuadrat baris) = RKA/RKG

FB (statistik uji kuadrat kolom = RKB/RKG

FAB (statistik uji interaksi) = RKAB/RKG

5) Daerah Kritik

DKA = {FAFA F;p-1; N-pq}

DKB = {FBFB F;p-1; N-pq}

DKAB ={FABFAB F;(p-1); N-pq}

6) Keputusan Uji

H0A ditolak jika FA F;p-1; N-pq

H0B ditolak jika FB F;p-1; N-pq

H0AB ditolak jika FAB F;(p-1); N-pq

Page 44: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

7) Rangkuman Anava

Sumber Variansi JK Dk RK Fobs F

A (baris) JKA p-1 RKA FA F*

B (kolom) JKB q-1 RKB FB F*

AB (interaksi) JKAB (p-i)(q-1) RKAB FAB F*

Galat JKG N-pq RKG - -

Total JKT N-1 - - -

Keterangan : F* adalah nilai yang diperoleh dari tabel

(Budiyono, 2000: 225-228)

b. Uji Lanjut Anava (Uji Scheffe)

Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dua jalan adalah menggunakan

uji Scheffe untuk uji rerata. Tujuan dari uj Scheffe adalah untuk melakukan

pelacakan terhadap perbedaan rerata setiap pasang kolom, baris, dan setiap pasang

sel. Rumus metode Scheffe sebagai berikut:

Fi-j =

njnRKG

xx

i

ji

11

(

Keterangan:

Fi-j : nilai Fobs pada perbandingan kolom ke-i dan kolom ke-j

iX : rerata pada kolom ke-i

jX : rerata pada kolom ke-j

RKG : rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi

ni : ukuran sampel kolom ke-i

Page 45: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

nj : ukuran sampel kolom ke-j

DK : {FF> (p-1) F;p-1; N-pq}

(Budiyono, 2000: 209)

c. Uji Rentang Newman – Keuls setelah ANOVA

Menurut Sudjana (1994: 36) langkah-langkah untuk melakukan uji

Newman – Keuls adalah sebagai berikut:

1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari terkecil sampai

kepada yang terbesar.

2) Dari rangkaian ANOVA, diambil harga RJK disertai dk-nya

3) Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus

Sy = N

KekeliruanRJKG )( RJK (Kekeliruan) juga didapat dari hasil

rangkuman ANOVA

4) Tentukan taraf signifikan , lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji

Newman – Keuls, diambil V = dk dari RJK (Kekeliruan) dan P = 2, 3, ... k.

Harga-harga yang didapat dari bagian daftar sebanyak (k-1) untuk V dan P

supaya dicatat.

5) Kalikan harga-harga yang didapat di titik .......... di atas masing-masing Sy

dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikan

terkecil RST).

6) Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k selisih

rata-rata terbesar dan rata-rata terkeci kedua dengan RST untuk P = (k-10, dan

seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata-rata terbesar kedua

rata-rata terkecil dengan RTS untuk P = (k-1), selisih rata-rata terbesar kedua

dan selisih rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-2), dan

seterusnya.dengan jalan begitu semua akan ada 1/2K(k-1) pasangan yang

harus dibandingkan. Jika selisih-selisih yang didapat lebih besar dari pada

RST-nya masing-masing maka disimpulkan bahwa terdapat berbedaan yang

signifikan antara rata-rata perlakuan.

Page 46: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian beserta intepretasinya akan disajikan secara ringkas pada

bab ini. Pada tahap awal hasil analisis data menggunakan statistik deskriptif dan

dilanjutkan pengujian hasil penelitian dengan menggunakan statistik inferensial

yang merupakan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan teknik

statistik analisis varians dua jalur ( ANOVA ) yang memerlukan pengujian

persyaratan analisis, maka disajikan pula hasil uji persyaratan analisis, pengujian

hipotesis dan pembahasan hasil penelitian dan berikut uraiannya:

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data tes peningkatan kemampuan lompat jauh

gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011,

sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 2. Ringkasan Angka-Angka Statistik Deskriptif Data Kemampuan Lompat

Jauh Gaya Jongkok Menurut Kelompok Penelitian.

Perlakuan MA Statistik Tes Awal Tes Akhir Peningkatan

Pendekatan Taktis (A1)

Tinggi (B1)

Jumlah 3337 3779 442 Mean 333.7 377.9 44.2 SD 43.576 41.321 3.645

Rendah (B2)

Jumlah 2924 3259 335 Mean 292.4 325.9 33.5 SD 42.340 42.472 3.308

Pendekatan Teknis (A2)

Tinggi (B1)

Jumlah 3030 3361 331 Mean 303 336.1 33.1 SD 55.847 54.399 3.725

Rendah (B2)

Jumlah 2620 2838 218 Mean 262.0 283.8 21.8 SD 27.604 27.507 3.084

Page 47: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

1. Jika antara kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok dengan pendekatan taktis dan yang mendapat perlakuan

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan teknis

dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan taktis lebih besar 11.4 daripada

kelompok perlakuan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan

pendekatan teknis.

2. Jika antara kelompok siswa yang memiliki motor ability tinggi dan yang

memiliki motor ability rendah dibandingkan, dapat diketahui bahwa kelompok

siswa yang memiliki motor ability tinggi sebesar 11.0 lebih besar dari

kelompok siswa yang memiliki motor ability rendah.

Untuk mengetahui gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata peningkatan

kemampuan tembakan bebas bola basket sebelum dan sesudah diberi perlakuan

maka dapat dibuat grafik perbandingan nilai-nilai sebagai berikut :

Grafik 1. Nilai Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Berdasarkan Tiap Kelompok Perlakuan dan Tingkat Motor Ability

Page 48: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Keterangan:

A1B1 : Pendekatan Taktis Dengan Motor Ability Tinggi

A1B2 : Pendekatan Taktis Dengan Motor Ability Rendah

A2B1 : Pendekatan Teknis Dengan Motor Ability Tinggi

A2B2 : Pendekatan Teknis Dengan Motor Ability Rendah

3. Agar nilai rata-rata peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang

dicapai tiap kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai peningkatan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada tiap kelompok perlakuan

disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 2. Nilai Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok antara Kelompok Perlakuan

Keterangan:

A1BI : Pendekatan Taktis Dengan Motor Ability Tinggi

A1B2 : Pendekatan Taktis Dengan Motor Ability Rendah

A2B1 : Pendekatan Teknis Dengan Motor Ability Tinggi

A2B2 : Pendekatan Teknis Dengan Motor Ability Rendah

Page 49: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

B. Mencari Reliabilitas

Tingkat reliabilitas hasil tes awal dan tes akhir kemampuan lompat jauh

gaya jongkok diketahui melalui uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas tes awal dan

tes akhir kemampuan lompat jauh gaya jongkok dalam penelitian sebagai berikut:

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes Akhir

Hasil Tes Reliabilitas Kategori

Tes awal lompat jauh gaya jongkok

Tes akhir lompat jauh gaya jongkok

0.943

0.938

Tinggi Sekali

Tinggi Sekali

Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut,

menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip

Mulyono B.(1992: 15) sebagai berikut:

Tabel 4. Range Kategori Reliabilitas

Kategori Validitas Reliabilitas Obyektivitas

Tinggi sekali

Tinggi

Cukup

Kurang

Tidak signifikan

0,80 – 1,0

0,70 – 0,79

0,50 – 0,69

0,30 – 0,49

0,00 – 0,29

0,90 – 1,0

0,80 – 0,89

0,60 – 0,79

0,40 – 0,59

0,00 – 0,39

0,95 – 1,0

0,85 – 0,94

0,70 – 0,84

0,50 – 0,69

0,00 – 0,49

Page 50: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji

normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors. Hasil uji

normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors.

Kelompok N Prob Lo Lt Kesimpulan

A1B1

A1B2

A2B1

A2B2

10

10

10

10

0.05

0.05

0.05

0.05

0.1960

0.1286

0.1015

0.2324

0.258

0.258

0.258

0.258

Distribusi normal

Distribusi normal

Distribusi normal

Distribusi normal

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Lo < Lt. Hal ini

menunjukkan bahwa sampel yang terambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Dengan demikian persyaratan normalitas data telah

terpenuhi. Rincian dan prosedur uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Homogenitas

Dengan data yang sama, setelah dianalisis menggunakan uji bartlet, maka

diperoleh hasil pengujian homogenitas seperti tabel berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet.

Kelompok Ni SDi2gab X2

hit X2tabel Kesimpulan

4 10 1893.125 4.16 7.81 Homogen

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui X2

hit lebih kecil dari pada X2tabel.

Hal ini menunjukkan bahwa sampel penelitian bersifat homogen. Dengan

Page 51: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

demikian persyaratan homogenitas juga dipenuhi. Mengenai rincian dan prosedur

analisis uji homogenitas varians dapat diperiksa pada lampiran.

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan pada hasil analisis data dan interprestasi

analisis varians. Uji rentang newman keuls ditempuh sebagai langkah uji rerata

setelah anava. Bila anava menghasilkan kesimpulan tentang perbedaan pengaruh

kelompok yang dibandingkan, maka uji rentang newman keuls dimaksudkan

untuk mengetahui pengaruh kelompok mana yang lebih baik.

Berkenaan dengan hasil analisis dan uji rentang newman keuls, ada

beberapa hipotesis yang harus diuji. Hasil analisis data dapat dilihat seperti tabel

berikut ini:

Tabel 7. Ringkasan Nilai Rerata Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Motor Ability Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan.

Variabel penelitian Rerata

A1

A2

B1 B2 B1 B2

Sebelum Sesudah

333.7 337.9

292.4 325.9

303.0 336.1

262.0 283.8

Peningkatan 44.2 33.5 33.1 21.8

Tabel 8. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber Varians Dk Jk RJk Fo Ft

Rerata Lat.

A B

AB

1 43956.9 43956.9

1 1210 1210 101.63 4.11

1 1299.6 1299.6 109.16

1 0.9 0.9 0.08

Kekeliruan 36 428.6 11.91

46896

Page 52: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Keterangan :

■ = Angka yang ditebalkan merupakan hasil Analisis F0 ditolak

A = Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok (Taktis dan Teknis)

B = Motor Ability (Tinggi dan Rendah)

AB = Interaksi Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Motor Ability

Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls.

KP Rerata

A2B2 A2B1 A1B2 A1B1

RST 21.8 33.1 33.5 44.2

A2B2 21.8 11.3 11.7 22.40 3.1501

A2B1 33.1 0.4 11.10 3.7932

A1B2 33.5 10.70 4.1856

A1B1 44.2 Keterangan : * signifikan pada P < 0,05

Keterangan:

1. A1BI :Kelompok Pendekatan Taktis Dengan Motor Ability Tinggi

2. A1B2 : Kelompok Pendekatan Taktis Dengan Motor Ability Rendah

3. A2B1 : Kelompok Pendekatan Teknis Dengan Motor Ability Tinggi

4. A2B2 : Kelompok Pendekatan Teknis Dengan Motor Ability Rendah

5. Pengujian Hipotesis Pertama

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, pembelajaran lompat jauh

gaya jongkok dengan pendekatan taktis dan pendekatan teknis menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh

gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011.

Dari hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F0 = 101.63 lebih

besar dari Ft = 4,11 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Ini berarti hipotesis nol

(H0) ditolak. Hasil ini menunjukkan, pendekatan pembelajaran taktis dan teknis

memiliki perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan lompat

Page 53: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

jauh gaya jongkok, dan analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata pendekatan

pembelajaran taktis lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran teknis, dengan

nilai rata-rata yaitu 38.85 dan 27.45.

6. Pengujian Hipotesis Kedua

Berdasarkan tingkat motor ability yang dimiliki siswa SMP Negeri 3

Kartasura tahun pelajaran 2010/2011 hasil penelitian ini menunjukkan ada

perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh gaya

jongkok. Dari hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F0 = 109.16

lebih besar dari Ft = 4,11 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Ini artinya

hipotesis nol (H0) ditolak. Hasil ini menunjukkan antara motor ability tinggi dan

motor ability rendah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok, dan dari analisis lanjutan bahwa motor

ability tinggi memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok lebih

baik dari pada motor ability rendah, dengan rata-rata peningkatan masing-masing

yaitu 38.65 dan 27.65.

7. Pengujian Hipotesis Ketiga

Interaksi faktor utama penelitian dalam bentuk interaksi dua faktor

menunjukkan tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motor

ability. Dari hasil penghitungan diperoleh nilai F0 = 0.08 ternyata lebih kecil dari

Ft = 4,11 ( F0 < Ft ) pada taraf signifikansi 5% sehingga H0 diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa, antara pendekatan pembelajaran dan motor

ability tidak memiliki interaksi terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh

gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011.

Page 54: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya.

Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan tiga simpulan yaitu: (1) ada

perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan taktis dan pendekatan

teknis terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa SMP

Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011. (2) ada perbedaan yang signifikan

antara motor ability tinggi dan motor ability rendah terhadap peningkatan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun

pelajaran 2010/2011. (3) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran

dan motor ability terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok

pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011. Simpulan analisis

tersebut dapat dipaparkan secara rinci sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Taktis dan Teknis

terhadap Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan, ada perbedaan

pengaruh antara pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran

teknis terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Pada

kelompok siswa yang diberi perlakuan pendekatan pembelajaran taktis

mempunyai peningkatan lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang

diberi perlakuan pendekatan pembelajaran teknis. Pendekatan pembelajaran taktis

memberi dampak yang lebih baik terhadap penguasaan kemampuan lompat jauh

gaya jongkok. Karena dalam pendekatan pembelajaran taktis siswa seperti

mempraktekkan gerakan lompat jauh gaya jongkok yang sebenarnya dengan cara

yang menarik dan menyenangkan serta pendekatan tersebut juga memiliki

efektivitas yang lebih baik dibandingkan pendekatan pembelajaran teknis. Hal ini

dibuktikan dari hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo sebesar

101.63 > Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan sebesar 11.4. Dengan

demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh pendekatan

Page 55: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran teknis terhadap peningkatan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun

pelajaran 2010/2011, dapat diterima kebenarannya.

2. Perbedaan Pengaruh Motor Ability Tinggi dan Motor Ability Rendah

terhadap Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan, ada perbedaan

signifikan antara motor ability tinggi dan motor ability rendah terhadap

peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Hal ini karena, siswa yang

memiliki motor ability tinggi akan mampu menguasai gerakan lompatan dengan

baik dan benar serta mampu mencapai hasil lompatan yang sempurna. Sedangkan

siswa yang memiliki motor ability rendah kurang menguasai gerakan lompatan

dengan baik sehingga tidak tercapai hasil lompatan yang sempurna.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo

109.16 > Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan 11.0. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh antara motor ability tinggi

dan motor ability rendah terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh gaya

jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011, dapat

diterima kebenarannya.

3. Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Motor Ability terhadap

Peningkatan Kemampuan Lompat Jauah Gaya Jongkok

Dari tabel 5 tampak ada interaksi secara nyata antara kedua faktor utama

penelitian. Untuk kepentingan pengujian interaksi faktor utama terbentuklah tabel

sebagai berikut:

Tabel 10. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama

terhadap Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok.

A1 A2 Rerata A1-A2 B1 44.2 33.1 38.65 11.1 B2 33.5 21.8 27.65 11.7

Rerata 38.85 27.45 33.15 11.4 B1-B2 10.7 11.3 11.0

Page 56: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Grafik 3. Interaksi Pendekatan Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Motor Ability

Berdasarkan gambar grafik 3 menunjukkan, bentuk garis perubahan

besarnya nilai peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok adalah tidak

sejajar dan bila diteruskan tidak akan terdapat suatu titik pertemuan, sehingga

tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motor ability. Dengan

demikian dapat disimpulkan antara pendekatan pembelajaran dan motor ability

tidak ada kecenderungan interaksi antara keduanya. Sehingga dalam menerapkan

pendekatan pembelajaran tidak perlu didasarkan tingkat tinggi rendahnya motor

ability yang dimiliki siswa. Kedua variable tersebut merupakan jenis interaksi

dependen, artinya dalam menentukan tingkat kemampuan lompat jauh gaya

jongkok tidak mutlak berdasarkan tinggi rendahnya motor ability yang dimiliki

siswa. Hal ini sesuai dengan kajian teori yang mengemukakan bahwa,

peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dipengaruhi oleh pendekatan

pembelajaran dan faktor fisik (motor ability), dimana kedua faktor tersebut

mempengaruhi secara terpisah.

Page 57: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasannya yang telah diungkapkan

pada BAB IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran taktis dan

pendekatan pembelajaran teknis terhadap kemampuan lompat jauh gaya

jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011. Dari

hasil analisis data menunjukkan Fo = 101.63> Ft 4.11, rata-rata peningkatanya

adalah 38.85 dan 27.45. Dengan selisih perbedaan peningkatan sebesar 11.4.

2. Ada perbedaan pengaruh antara motor ability tinggi dan motor ability rendah

terhadap kemampuan kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP

Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis data

menunjukkan Fo = 109.16 > Ft 4.11, rata-rata peningkatanya 38.65 dan 27.65.

Dengan selisih perbedaan peningkatan sebesar 11.0.

3. Tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan

pembelajaran teknis terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada

siswa SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis

data menunjukkan bahwa Fhitung = 0.08 < Ftabel = 4,11.

B. Implikasi

Simpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

simpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut:

1. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran dan motor

ability merupakan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi peningkatan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok.

Page 58: digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ... · PDF file  digilib.uns.ac.id commit to user ii PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2. Pendekatan pembelajaran taktis mempunyai pengaruh yang lebih baik

daripada pendekatan pembelajaran teknis dalam meningkatkan kemampuan

lompat jauh gaya jongkok.

3. Pendekatan pembelajaran dan motor ability tidak terdapat interaksi, karena

meningkatnya beban pembelajaran tidak mempengaruhi peningkatan motor

ability, sehingga kedua faktor tersebut ada hubunganya secara dependen.

C. Saran

Saran-saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengingat teknik melakukan lompat jauh gaya jongkok begitu komplek maka

peningkatan kondisi fisik yang tinggi sangat dibutuhkan dalam peningkatan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok, maka dari itu perlu ketepatan

menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki para siswa.

2. Dalam meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok disamping

peningkatan kemampuan fisik, juga perlu diperhatikan pendekatan

pembelajaran yang tepat dan penguasaan teknik lompat jauh gaya jongkok

yang benar, sehingga akan menghasilkan keefektifan gerak lompat jauh dan

dapat mendukung penampilannya.

3. Kepada para guru pendidikan jasmani diharapkan dapat mempelajari,

memahami dan menerapkan pendekatan pembelajaran lainnya, tidak hanya

terpaku pada pendekatan pembelajaran yang diterapkan peneliti.

4. Sebelum menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat, para guru

pendidikan jasmani harus mengetahui kondisi fisik dan kemampuan para

siswa, agar tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai secara maksimal.