33
Digital Imaging Urusan cetak mencetak kadang memang menyusahkan, apalagi jika menggunakan printer atau program yang baru. Padahal sebenarnya ada satu guideline yang dapat dijadikan patokan, yang akan memudahkan Anda dalam mencetak dengan printer atau kertas apapun. Cetak, Cetak, Cetak! Dalam mencetak, seseorang akan selalu dihadapkan pada berbagai macam pilihan. Mulai dari pilihan hasil gambar, mesin cetaknya, tintanya, sampai pada kertas yang akan digunakan. Variasi atribut mencetak ini sangat beragam. Mulai menggunakan sistem konvensional sampai dengan mencetak secara digital. Proses untuk masing-masing sistem juga berbeda, begitu pula hasil akhirnya, sehingga untuk mencetak pertimbangan harus dilakukan dengan masak. Sebab jika salah menggunakan peralatan atau sistem yang tepat, maka cetakan yang akan dihasilkan tidak akan sesuai dengan keinginan. Apa saja yang harus menjadi bahan pertimbangan? Banyak sekali. Dari mulai unsur gambar, sumber gambar, warna, sampai pada media cetaknya juga sangat mempengaruhi dan harus dipertimbangkan dari awal. Namun ada satu hal yang harus jauh kali pertama dipertimbangkan, yaitu tujuan dari hasil cetakan. Apakah untuk digunakan sebagai bagian dari media (majalah atau koran), bagian dari promosi, atau hanya sekadar menjadi milik pribadi. Setelah Anda tahu tujuannya, jika pertanyaan ini sudah terjawab, maka Anda dapat lebih mudah memilih atribut selanjutnya. Mengapa harus tujuannya terlebih dahulu? Sebab dari mengetahui tujuannya, Anda akan lebih mudah mengarahkan hal lainnya. Misalnya saja jika gambar yang Anda buat akan digunakan untuk billboard, maka sudah pasti Anda memang khusus menggunakan mesin printer yang memang digunakan untuk mencetak gambar outdoor. Sebab biar bagaimanapun, mesin cetak (termasuk tintanya) yang digunakan untuk mencetak

Digital Imaging

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang printr

Citation preview

Page 1: Digital Imaging

Digital Imaging

Urusan cetak mencetak kadang memang menyusahkan, apalagi jika menggunakan printer atau program yang baru. Padahal sebenarnya ada satu guideline yang dapat dijadikan patokan, yang akan memudahkan Anda dalam mencetak dengan printer atau kertas apapun.

Cetak, Cetak, Cetak!

Dalam mencetak, seseorang akan selalu dihadapkan pada berbagai macam pilihan. Mulai dari pilihan hasil gambar, mesin cetaknya, tintanya, sampai pada kertas yang akan digunakan. Variasi atribut mencetak ini sangat beragam. Mulai menggunakan sistem konvensional sampai dengan mencetak secara digital.

Proses untuk masing-masing sistem juga berbeda, begitu pula hasil akhirnya, sehingga untuk mencetak pertimbangan harus dilakukan dengan masak. Sebab jika salah menggunakan peralatan atau sistem yang tepat, maka cetakan yang akan dihasilkan tidak akan sesuai dengan keinginan.

Apa saja yang harus menjadi bahan pertimbangan? Banyak sekali. Dari mulai unsur gambar, sumber gambar, warna, sampai pada media cetaknya juga sangat mempengaruhi dan harus dipertimbangkan dari awal. Namun ada satu hal yang harus jauh kali pertama dipertimbangkan, yaitu tujuan dari hasil cetakan. Apakah untuk digunakan sebagai bagian dari media (majalah atau koran), bagian dari promosi, atau hanya sekadar menjadi milik pribadi. Setelah Anda tahu tujuannya, jika pertanyaan ini sudah terjawab, maka Anda dapat lebih mudah memilih atribut selanjutnya.

Mengapa harus tujuannya terlebih dahulu? Sebab dari mengetahui tujuannya, Anda akan lebih mudah mengarahkan hal lainnya. Misalnya saja jika gambar yang Anda buat akan digunakan untuk billboard, maka sudah pasti Anda memang khusus menggunakan mesin printer yang memang digunakan untuk mencetak gambar outdoor. Sebab biar bagaimanapun, mesin cetak (termasuk tintanya) yang digunakan untuk mencetak keperluan outdoor dan indoor berbeda. Di mana bedanya? Akan dibahas lebih lanjut lagi nanti. Begitu pula jika hanya ingin sekadar mencetak bahan makalah. Maka Anda tidak perlu memikirkan berbagai macam jenis kertas dan printer. Cukup sempitkan pilihan Anda pada pencetakan digital yang paling sederhana dan hemat.

Sudah mengetahui untuk apa gambar Anda nantinya? Jika sudah tahu, maka kini saatnya Anda menentukan perangkat lainnya.

Mesin CetakMesin cetak adalah perangkat yang paling utama untuk melakukan pencetakan. Mesin cetak sendiri ada dua macam, yaitu mesin cetak analog atau biasa disebut mesin cetak konvensional dan yang kedua adalah mesin cetak digital. Mesin cetak analog biasanya dipergunakan untuk mencetak dalam jumlah yang sangat banyak, mulai dari ratusan hingga ribuan. Sedangkan printer lebih banyak ditujukan untuk pencetakan yang tidak

Page 2: Digital Imaging

terlalu banyak. Mengapa demikian? Sebab untuk mencetak dengan menggunakan printer (digital) biaya untuk tintanya akan lebih mahal dan media kertasnya juga lebih terbatas.

Contoh saja undangan. Kertas yang digunakan untuk mencetak undangan kadang sangat tebal, sehingga tidak dapat jalan pada printer digital biasa. Oleh sebab itu, untuk mencetak undangan harus dilakukan di percetakan. Mesin yang ada di percetakan sendiri juga bervariasi. Ada yang disebut mesin kecil ada juga yang disebut mesin besar. Bagaimana membedakannya? Dengan mesin kecil, biasanya plat yang tersedia hanya antara satu dan sampai dua plat saja, sehingga untuk mencetak lebih banyak memakan waktu. Pencetakan yang menggunakan satu plat warna saja memang membutuhkan waktu yang panjang. Karena setiap warna yang akan digunakan pada gambar tersebut harus dimasukkan satu per satu.

Misalnya ada seribu undangan yang akan menggunakan empat warna dasar (CMYK) saja, maka cara mengerjakannya secara bertahap adalah sebagai berikut. Yaitu seribu undangan pertama diberikan warna Cyan, lalu diganti platnya dengan warna Magenta, baru kemudian mulai mencetak tahap kedua. Setelah itu diganti dengan Yellow, dan lalu yang terakhir adalah Black. Maka prosesnya akan sangat panjang dan lama, karena pemberian warna harus dilakukan secara satu per satu (tergantung plat).

Lain halnya jika menggunakan mesin besar yang memiliki empat sampai delapan plat sekaligus. Cetakan dapat dilakukan hanya sekali putaran saja, kecuali memang ada warna tambahan lain yang ingin digunakan. Jika tidak ingin mencetak terlalu banyak, maka sebaiknya mencetak secara digital dengan printer biasa. Sebab jika terlalu sedikit, mencetak secara konvensional tentu saja menjadi sangat mahal. Jika hanya ingin membuat 10 sampai 20 brosur saja, maka lakukanlah pada printer biasa.

Lagi pula bukankah teknologi printer (digital) juga sudah semakin maju saat ini. Mengapa harus bingung? Saat ini sudah tersedia berbagai macam jenis printer. Mulai dari mesin laser jet sampai printer yang menggunakan tinta dye sublimation (sama seperti yang digunakan pada tempat cetak foto analog/konvensional).

Seperti yang tadi sempat disinggung, bahwa menurut kebutuhannya printer yang ada saat ini ini bagi atas dua kelompok, yaitu indoor dan outdoor.  Untuk keperluan outdoor di mana hasil cetak diharapkan mampu bertahan dalam berbagai macam kondisi baik hujan maupun panas, maka printer yang dibutuhkan adalah printer yang menggunakan tinta berbahan dasar minyak. Sedangkan untuk kebutuhan indoor, lebih banyak variasi yang tersedia. Ada laser jet, inkjet/deskjet, Dot Matrix, dan dye sublimation printer. Tentu saja Anda sudah tidak asing lagi dengan printer-printer indoor ini. Printer indoor ini ada yang dijual dengan harga murah dan ada juga yang dijual dengan harga sangat mahal. Tergantung pada spesifikasi printer-nya.  

Printer laser biasanya digunakan pada perusahaan-perusahaan untuk mencetak dokumen hitam putih. Printer laser memang sangat efisien dalam mencetak hitam putih. Karena di samping sangat cepat, kapasitas warnanya lebih banyak dibandingkan dengan printer indoor lainnya. Sebenarnya printer laser juga ada yang tersedia untuk mencetak dokumen

Page 3: Digital Imaging

berwarna atau bergambar. Namun di samping ukuran kertasnya yang terbatas, harganya pun sangat mahal. Printer laser menggunakan serbuk sebagai sumber warnanya. Berbeda dengan inkjet/deskjet yang menggunakan tinta sebagai sumber warnanya.

Inkjet/deskjet yang tersedia di pasaran saat ini memiliki kemampuan untuk mencetak sampai ukuran kertas yang sangat besar, dan dengan kualitas yang sangat baik. Resolusi printer deskjet/inkjet saat ini dapat mencapai 5760x1440 dpi. Sehingga jika Anda hanya sekadar ingin membuat poster antara satu sampai lima buah saja, maka lebih baik mencetak dengan printer ini. Namun untuk yang hanya ingin mencetak foto dengan praktis tanpa harus pergi ke gerai cuci cetak, dapat mencoba menggunakan printer dye sublimation. Printer ini dapat memberikan hasil cetakan yang sama dengan di gerai cetak foto (mengingat tinta yang digunakan sama). Sayangnya, kemampuan cetak dengan printer dye sublimation sampai saat ini sangat terbatas pada ukuran kertas yang digunakan untuk mencetaknya.

Dan yang terakhir disebutkan adalah printer dot matrix. Printer ini sudah sangat lama diperkenalkan. Meskipun sudah sangat lama sampai sekarang printer ini masih diproduksi. Sebab banyak kebutuhan yang masih membutuhkan printer jenis ini, terutama untuk kebutuhan penjualan. Dengan menggunakan printer ini, cetakan dapat langsung dirangkap dengan karbon. Sebab sistem pencetakannya masih menggunakan sistem ketukan. Sebagai sumber warnanya juga masih menggunakan pita seperti layaknya mesin ketik. Berhubung menggunakan pita, maka warna yang dapat dihasilkan pun tidak bervariasi. Hanya hitam, biru, dan merah saja. Dan jarang sekali yang dapat menggunakan ketiga warna ini secara sekaligus.

Oleh sebab itu, jika tidak membutuhkan dokumen rangkap dan ingin mencetak gambar, jangan gunakan printer ini. Selain itu, satu lagi yang menjadi kelemahan printer ini adalah geraknya yang sangat lamban dan suaranya yang agak berisik ketika sedang bekerja. 

Satu lagi yang dapat dijadikan alternatif dalam memilih printer adalah kemampuannya untuk melakukan direct printing dari kamera. Pada awalnya, direct printing diperkenalkan hanya mampu dilakukan antarsesama merk saja. Namun belakangan, direct printing dapat dilakukan oleh kamera dan printer yang berbeda merk. Selama mereka menggunakan interface yang sama. Saat ini sudah ada standardisasi interface untuk direct printing yang dikenal dengan sebutan pitch bridge. Dengan pitch bridge, semua printer dan kamera dapat langsung berkomunikasi tanpa harus menyamakan merknya terlebih dahulu. 

Desai grafis

Page 4: Digital Imaging

Anda mungkin tidak sadar selama ini sudah sangat akrab dengan digital printing. Sehari-

hari dikantor dan dirumah anda selalu menggunakannya. Cetak digital adalah semua

teknologi reproduksi yang menerima data elektronik dan menggunakan titik (dot) untuk

replikasi. Semua mesin cetak yang memanfaatkan komputer sebagai sumber data dan

proses cetak memanfaat prinsip titik; dimana gambar atau image pada material (kertas,

plastik, tekstil dll) tersusun dari kumpulan titik-titik. Definisi printer, copier, press

Berdasarkan mesin cetak aplikasi yang ada, maka cetak digital secara garis besar

digolongkan 3;

(1) printer - seperti; printer untuk Personal Computer (PC)

(2) copier - seperti; mesin fotokopi yang dilengkapi dengan scanner

(3) press - seperti; mesin cetak offset.

Printer adalah semua teknologi,mesin cetak yang membuat gambar atau image pada

kertas yang diambil dari data/file komputer; menghasilkan turunan cetak pertama atau

cetak asli dimana setiap cetakan bisa unik atau berubah. Ciri ini memberi kemampuan

personalisasi bahan cetakan. Semua dokumen bisa menjadi individual. Teknologi tinta

yang dipakai bisa inkjet, wax-transfer dan toner.

Copier atau mesin fotokopi, dicirikan dengan alat scanner; menghasilkan cetakan turunan

kedua. Mesin fotokopi dapat menggandakan cetakan turunan pertama. Tinta yang umum

dipakai adalah toner, menggunakan teknologi elektrofotografi.

Press atau mesin cetak press, dicirikan dengan sistim mekanis yang mengandalkan

penghantar (carrier) image untuk mereplikasi atau menggandakan suatu gambar yang

sama ke material (kertas) cetak secara berulang dan terus menerus. Umum ditemukan

pada alat cetak offset lithografi, yang memungkinkan melakukan pencetakan dalam

ukuran kertas dan jumlah besar.

Dalam perkembangan mesin cetak aplikasi digital, dari ke tiga kelompok tersebut

berkembang mesin campuran;

1. Printer Press

Page 5: Digital Imaging

2. Press Printer

3. Scanner Printer.

Printer Press, sering disebut sebagai alat cetak printer (dokumen turunan pertama)kualitas

tinggi baik hitam putih atau warna. Kecepatan mesin printer mencapai 50 lembar per

menit atau lebih, yang dilengkapi dengan belt untuk mempercepat "delivery" dan

menahan kertas dengan efek elektrik statik. Belt menggantikan fungsi roller yang sering

menimbulkan masalah jamming untuk kecepatan tinggi. Alat printer ini memungkinkan

membuat image yang dinamis / berubah pada photoconductor belt atau drum untuk setiap

50 lembar cetakan. Tak jarang alat printer ini dilengkapi dengan fasilitas penjilidan dan

finishing.

Press Printer, alat mesin cetak offset press dengan proses pembuatan penghantar image

langsung diatas mesin offset - tanpa proses prepress diluar mesin cetak, yang

ditambahkan dengan alat cetak printer pada bagian akhir untuk memberikan informasi

yang dinamis / berubah. Biasanya alat cetak printer tambahan ini menggunakan teknologi

tinta inkjet.

Scanner Printer, alat cetak printer yang dilengkapi dengan peralatan scanner. Mesin cetak

ini dilengkapi jaringan yang berhubungan dengan RIP, raster image processor,

memungkinkan untuk melakukan modifikasi image hasil dari scanning. Jenis informasi

adalah dokumen turunan pertama, ini berbeda dengan mesin copier yang sering rancu

karena sama-sama menggunakan peralatan scanner.Reproduksi Informasi

Untuk lebih memahami konsep digital printing, maka secara garis besar ada 2 kelompok

reproduksi informasi;

1. Static printing

2. Dynamic Printing.

Static Printing, proses menggandakan informasi yang sama dan tetap dalam jumlah yang

besar. Untuk merubah informasi dari satu hasil cetakan harus mengeluarkan daya upaya,

biaya dan jumlah cetakan yang besar yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kita mengacu

Page 6: Digital Imaging

pada proses cetak tradisional seperti mesin cetak offset, dimana image carrier yaitu

blanket memuat informasi yang sama dan tetap untuk sejumlah lembar cetakan.

Dynamic Printing, proses menggandakan suatu informasi yang bisa berubah-ubah untuk

setiap lembar cetakan. Kita bisa mengacu pada mesin copier atau fotokopi, yang dapat

menggandakan setiap lembar kertas dengan informasi berbeda tergantung pada informasi

yang ingin dikopi.

Berdasarkan ciri dan sifat umum diatas maka dynamic printing banyak ditemukan pada

peralatan, metoda dan teknologi digital printing. Kemampuan memberikan dinamika

informasi terkait erat dengan penggunaan file dan/atau komputer itu sendiri. Komputer

merupakan tonggak utama digital printing.Parameter Reproduksi Informasi

Secara garis besar terdapat 2 kelompok parameter yaitu;

- Parameter utama dan

- Parameter pelengkap untuk membedakan Static and Dynamic Printing, dan sekaligus

panduan dalam menggunakan masing-masing jenis cetakan.

Parameter utama, parameter yang bersifat unik dan khas dalam membedakan static dan

dynamis printing, terdiri dari;

1. Image carrier

2. Variability informasi

3. Cycle time

4. Jumlah cetakan

5. Front cost

Lebih lanjut penjelasannya dapat dilihat paragraf berikut "Pendefinisian Digital Printing".

Parameter pelengkap, parameter yang sifatnya terus berkembang dan berubah dimana

suatu saat memungkinkan tidak adanya perbedaan berarti dan unik antara static dan

dynamic printing, terdiri dari;

1. Kualitas cetakan

2. Jenis kertas

3. Ukuran kertas

Page 7: Digital Imaging

4. Jenis material tinta

Lebih lanjut penjelasannya pada paragraf "Teknologi Peralatan Digital

Printing".Pendefinisian Digital Printing

Dengan memahami parameter-parameter diatas dengan gampang kita melihat dan

mendefinisikan multi aspek dan nama digital printing. Dynamic printing sendiri

merupakan benang merah dari istilah digital printing, dimana penggunaan file komputer

dan komputer merupakan cikal bakal perkembangan digital printing.

Perkembangan teknologi dari parameter-parameter utama reproduksi informasi

menggiring perkembangan digital printing ke aspek-aspek, antara lain;

1. Direct Imaging;

Berkaitan dengan proses pembuatan "image carrier" (pengahantar image seperti plat dan

blanket)

2. Variable Printing

Berkaitan dengan variable informasi

3. On-Demand Printing

Berkaitan dengan jumlah cetakan, cycle time dan front cost

4. Distributed Printing

Berkaitan dengan teknologi file komputer itu sendiri yang bisa dipindahkan dan disimpan

5. Digital Prepress dan Workflow

Berkaitan dengan teknologi file komputer itu sendiri yang bisa dipindahkan dan

disimpanImpact & Non-Impact printing

Apakah faktor impact dan non-impatc printing mempunyai dan berperanan dalam

perkembangan digital printing?. Jawabannya iya dan tidak, pada awalnya semua digital

printing mengacu pada non-impact printing wlaupun dengan teknologi direct imaging

kita bisa bisa melakukan proses cetak lithografi yang impact printing.

Page 8: Digital Imaging

Namun yang jelas istilah ini bukan menjadi faktor yang mendefinisikan digital printing.

Impact Printing, ditandadi dengan kontaknya pembawa image dengan material cetak

(kertas, plastik).Teknologi Peralatan Digital Printing

Perkembangan teknologi perlatan digital printing sangat dipengaruhi oleh penggunaaan

material tinta, antara lain;

- Tinta

- Toner

- Inkjet

- Lain-lain

Kualitas cetak, kertas dan ukuran dipengaruhi oleh perkembangan teknologi diatas dan

sekaligus mempengaruhi segmen pasar cetak yang ada.

Dalam cetak digital ada dua jenis mesin apabila dilihat dari lebar cetak yaitu mesin cetak

kecil dan mesin format besar. Mesin cetak kecil atau printer desktop adalah mesin dengan

kemampuan cetak dengan lebar ukuran 3R (9×13 cm) s/d lebar A3 (29,7 x 42 cm). Mesin

format besar atau large format printer memiliki kemampuan cetak dengan lebar A2 ( 42 x

60 cm) s/d A0 (85 x 119 cm), teknologi yang ada saat ini large format printer ada yang

mampu mencetak dengan lebar 5 meter dan panjang bebas

 

Selain dapat digolongkan berdasarkan lebar cetak kita juga dapat menggolongkan mesin

digital dari jenis tintanya. Jenis tinta yang dipakai pada umumnya terdiri dari dua jenis

yaitu water based dan solvent based. Tinta water based adalah tinta yang menggunakan

air sebagai media pelarutnya, contohnya tinta dye, tinta pigment, tinta sublim. Tinta

solvent based adalah tinta yang menggunakan minyak sebagai media pelarutnya,

contohnya tinta hardsolvent atau ecosolvent.

 

Secara proses cetak mesin digital juga dapat kita golongkan menjadi dua yaitu sistem

yang menggunakan tinta dan yang menggunakan serbuk atau biasa disebut printer laser.

Untuk mesin yang menggunakan tinta selalu ada bagian yang disebut printhead/kepala

cetak dimana bagian inilah yang bertugas untuk menyemburkan tinta ke permukaan

Page 9: Digital Imaging

media cetak. Untuk printer model laser biasanya ada bagian yang disebut drum dan

berfungsi untuk menyebarkan toner ke permukaan media.

 

Untuk melihat kualitas mesin cetak pada umumnya kita menggunakan beberapa acuan

sebagai berikut :

1.      Resolusi cetaknya, semakin tinggi resolusi cetaknya maka gambar yang

dihasilkan akan semakin detail. Untuk itu anda harus menyesuaikan sesuai

dengan keperluan anda, jika anda ingin mencetak gambar seperti photo maka

anda membutuhkan printer dengan resolusi minimal 1200 DPI, jika anda

membutuhkan printer untuk cetak spanduk atau baliho yang akan dilihat dari jauh

maka anda bisa menggunakan printer dengan resolusi 300 s/d 750 DPI.

2.      Kemampuan cetak dalam berbagai media, kebanyakan semua printer selalu

menghasilkan gambar terbaik jika menggunakan media yang sama merk-nya

dengan merk printer. Untuk itu perlu dilihat apabila dia semakin fleksibel

terhadap berbagai jenis media maka printer tersebut boleh dijadikan pilihan.

3.      Lebar cetak, pada dasarnya ini disesuaikan dengan kebutuhan kita, tapi ada satu

hal yang harus kita perhatikan dalam hal ini yaitu printer dengan lebar besar

mampu mencetak dokumen kecil dan tidak sebaliknya. Jadi printer lebar akan

lebih fleksibel dalam ukuran dibandingkan mesin lebar kecil.

4.      Jenis printhead, setiap vendor memakai jenis printhead yang berbeda namun

pada umumnya kita bisa membedakan menjadi dua yaitu printhead yang menyatu

dengan catridge dan printhead yang terpisah dengan catridge. Secara umum

printhead yang terpisah lebih mudah dalam perawatan dan modifikasinya ketika

kita memilih sistem infus untuk mesin kita. Gambarannya sebagai berikut, jika

printhead menyatu dengan catridge maka ketika terjadi salah satu kerusakan kita

harus mengganti dua-duanya. Sebagai info tambahan catridge adalah tempat tinta

yang akan dimasukkan disemprotkan oleh printhead ketika mesin bekerja.

5.      Merk, ya merk suatu vendor pada umumnya menunjukkan kualitas dari printer

atau mesin cetak tersebut. Jangan pernah terkecoh dengan harga murah tanpa

memperhatikan kualitas yang lainnya. Kita ambil contoh sekarang ini banyak

beredar mesin cetak besar merk china dengan harga yang sangat miring tapi yang

Page 10: Digital Imaging

kebanyakan tidak disadari adalah mahalnya biaya perawatan dari mesin tersebut.

Memang secara investasi mesin china murah diinvestasi tapi kebanyakan mereka

mebutuhkan biaya perawatan yang lebih besar dibandingkan mesin cetak digital

ber-merk.

Dengan mengetahui beberapa hal dasar tentang mesin cetak digital ini maka kita bisa

memilih printer mana yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Jenis Tinta

Pada umumnya tinta yang dipakai untuk mesin plotter digital dibedakan menjadi dua

jenis yaitu : water based inks dan solvent based inks.

Water based inks ada dua jenis yaitu tinta dye dan tinta pigment. Tinta dye memberikan

hasil cetakan warna yang sangat sempurna tetapi memiliki ketahanan yang pendek

apabila digunakan untuk luar ruang (outdoor). Tinta pigment memiliki hasil cetakan

warna yang cukup bagus (tidak sebagus tinta dye) dan memiliki ketahanan yang cukup

baik, untuk di dalam ruang mampu bertahan sampai ratusan tahun sedangkan di luar

ruang mampu bertahan sampai 4 tahun dengan bantuan laminasi. Pada umumnya kedua

tinta di atas digunakan pada media yang telah di-coated (yang pada umumnya memiliki

harga yang mahal).

Solvent based inks juga terdiri dari dua jenis yaitu Mild solvent dan Standard solvent.

Mild solvent memberikan hasil cetakan warna yang sempurna serta dapat digunakan pada

coated media dan uncoated media. Mild solvent pada umumnya mampu bertahan 3 tahun

di luar ruang dan mampu bertahan sampai 5 tahun untuk luar ruang dengan bantuan

laminasi. Mild solvent sangat ramah lingkungan karena tidak bau sehingga tidak

memerlukan ventilasi khusus dalam proses penggunaannya.

Tinta solvent / Standard Solvent sangat bagus digunakan untuk uncoated media dan

memiliki kekuatan yang sangat bagus untuk luar ruang (outdoor). Akan tetapi tinta ini

menimbulkan bau yang sangat menyengat sehingga membutuhkan ventilasi khusus dalam

proses penggunaannya.

Page 11: Digital Imaging

Selain jenis tinta di atas dikenal juga jenis tinta yang lain yaitu tinta sublimasi (Heat

transfer inks). Tinta ini pada umumnya masuk ke dalam kategori water based inks, tinta

ini digunakan untuk proses sablon digital seperti kaos, mug, piring, keramik, dan

sebagainya.

Printer hybrid

Hampir dari kita semua mengharapkan bahwa printer kita dapat mencetak di segala jenis

media dan jika anda adalah salah satu dari orang yang berharap memiliki printer yang

mampu mencetak disemua bahan maka bersiaplah untuk menerima kehadirannya. Printer

jenis ini biasanya disebut hybrid printer, printer ini mampu mencetak hampir disemua

jenis bahan mulai dari bahan yang bersifat rigid seperti kaca, kayu, keramik atau logam

sampai bahan umum yang sudah sering kita cetak seperti MMT atau kertas. Printer

hybrid umumnya menggunakan system flatbed dalam proses feed media sehingga

membutuhkan tempat produksi yang luas jika anda ingin memilikinya.

Printer hybrid biasanya menggunakan tinta jenis UV-curing dimana tinta jenis ini sangat

mudah kering dan tahan terhadap matahari sama seperti tinta solvent. Karena sifatnya

yang cepat kering itulah maka tinta ini lebih mudah menempel di semua media, untuk

proses pengeringannya biasanya dibantu dengan lampu UV yang sudah terpasang di

dalam printer tersebut. Tinta jenis ini juga mampu menghasilkan gambar dengan resolusi

tinggi (ada yang sampai 2400 DPI) sehingga hasil dari mesin cetak ini juga layak

diaplikasikan untuk indoor.

Aplikasi printer ini umumnya digunakan untuk print kain secara langsung atau print di

material rigid seperti kaca, kayu dan logam. Untuk jenis yang terbaru printer hibrid

bahkan sudah dilengkapi dengan dua sistem penanganan bahan yaitu sistem rol dan

sistem flatbed. Yang jelas sih printer ini sangat banyak aplikasinya jadi sangat cocok bagi

anda yang menginginkan mesin multifungsi, akan tetapi yang mungkin masih menjadi

kendala bagi kita adalah harga dari mesin printer hibrid, dimana harga masih di kisaran

400 s/d 800 juta. Bahkan untuk yang dari china masih berkisar di 400 juta so siapkan saja

dana siapa tahu suatu saat kita bisa memilikinya.

Page 12: Digital Imaging

Jenis media kertas

Beberapa media cetak untuk digital printing yang beredar di pasaran adalah sebagai

berikut :

1. Frontlite, bahan yang sering digunakan sebagai media cetak untuk baliho,

spanduk, billboard.

2. Backlite, bahan yg digunakan untuk neon box dimana bahan ini akan berpendar

ketika terkena cahaya dari belakang.

3. Duratan / backlite duratan, berfungsi sama untuk mencetak neonbox akan tetapi

bahan jenis ini lebih cocok untuk neonboc berukuran kecil dan di dalam ruangan

(walau dapat digunakan di luar ruang), bahan ini mirip mika akan tetapi lebih

tipis.

4. Photo paper / high glossy photo paper, digunakan untuk mencetak photo, poster,

POP dan berbagai jenis cetakan yang membutuhkan kualitas warna yang bagus.

5. Albatros adalah bahan yang biasa digunakan untuk banner baik roll maupun x,

bahan ini juga bagus untuk cetak photo, poster dan POP.

6. Sticker vinil, biasanya ada yang merek china dengan harga yang lebih murah

dibandingkan merk jerman atau eropa pada umumnya

7. Polibanner adalah bahan semacam mika dan memiliki sifat matte, bahan ini

sangat bagus untuk pembuatan X-banner karena tidak mudah melengkung dan

bahannya kuat.

8. Easybanner, bahan semacam frontlite akan tetapi jauh lebih bagus dan tidak

mudah melengkung, biasanya digunakan untuk cetak banner (baik roll maupun x),

poster, spanduk eklusif, dll

9. Kertas inkjet merupakan kertas khusus untuk printer inkjet, seperti HVS akan

tetapi hasil cetakannya jauh lebih bagus dibandingkan HVS, biasa digunakan

untuk cetak proofing dari suatu design.

Page 13: Digital Imaging

Kira-kira itu deh beberapa bahan yang umum beredar di pasaran untuk cetak digital

printing, memang ada beberapa lagi jenis bahan akan tetapi tidak begitu populer sehingga

tidak saya tulis disini..setidaknya ketika anda ingin mencetak tidak bingung lagi tentang

bahan atau malah ketipu dikasih bahan yang murah…so selalu waspada jangan sampai

anda membeli barang murah dengan harga mahal…ada kualitas pasti ada harganya….

Membeli mesin plotter atau large format printer memerlukan kejelian khusus karena

apabila kita salah memilih maka bukan nikmat yang kita dapat akan tetapi kerepotan

yang kadang membuat kita bisa keluar uang lebih besar lagi. Untuk itu dalam postingan

ini saya ingin sedikit berbagi informasi beberapa komponen utama mesin cetak digital

format besar, bagi pembaca yang ingin menambahkan atau berbagi ilmu di blog RONIta

ini sangat kami persilakan karena blog ini memang ditujukan untuk berbagi informasi.

 

Komponen utama mesin cetak digital :

1. Printhead atau kepala cetak adalah komponen  paling utama yang bertugas untuk

menyemprotkan tinta ke media cetak. Semakin tinggi resolusi dari printhead maka

semakin bagus hasil cetakannya. Saat ini printhead yang umum dipakai adalah

merk XAAR, epson, seiko, dll. Mesin-mesin china yang beredar di indonesia

kebanyakan memakai printhead Xaar walau akhir-akhir ini sudah banyak yang

memakai seiko (Seiko lebih bagus dibandingkan Xaar). Apabila anda ingin

melihat kualitas semprotan printhead suatu mesin sebenarnya gampang yaitu anda

tinggal minta alat tersebut untuk mencetak 4 warna dasar yaitu CMYK secara full

blok (jangan meminta full color karena hal ini akan menipu anda). Apabila hasil

dari cetak blok 4 warna tersebut bagus (beri perhatian khusus pada warna yellow

dan magenta) dalam artian yellow benar yellow (tidak ada bintik-bintik hitam)

maka printhead tersebut memiliki kualitas yang bagus. Setahu saya printhead

Xaar tidak mampu melakukan ini karena akan selalu timbul bintik2 hitam pada

warna yellow ataupun magenta ketika kita print 100%. Jadi sebenarnya tidak

susah kan menge-tesnya, kalo warna dasar dia bagus dapat dipastikan untuk

warna campuran pasti bagus karena logikanya kalo dasarnya jelek mana mungkin

dia bisa mengerjakan yang lebih rumit (betul kan?!!) karena pada umumnya

Page 14: Digital Imaging

penjual mesin hanya menonjolkan warna-warna campuran agar hal ini tidak

terlihat. Oh iya, jangan lupa memasukkan penyusutan printhead kedalam harga

jual karena alat ini pada akhirnya pasti rusak dan perlu diganti karena harganya

yang mahal maka perlu diperhitungkan juga. Selain itu agar tidak pusing pastikan

anda memiliki sistem listrik yang baik karena printhead juga bisa jebol gara-gara

naik turunnya listrik.

2. Catridge atau tempat tinta, komponen ini adalah tempat tinta ditampung. Biasanya

diletakkan di bagian kanan atau kiri dari mesin sebelah belakang. Tidak ada yang

istimewa dari komponen ini kecuali anda perlu perhatikan chip dan bahan dari

catridge itu kuar. Sekali lagi yang perlu anda perhatikan adalah chipnya karena

biasanya catridge yang dipasang mesin cetak digital di Indonesia adalah sistem

bulk ink yang apabila chip tidak cocok maka akan bisa eror mesinnya. Hal ini bisa

terjadi bisa di mesin HP 500 plus, HP 130 dan konco-konconya.

3. Mainboard, seperti komputer, large format juga memiliki mainboard yang

bertugas alat-alat lain menancap sehingga bisa berjalan semisal memory printer

gitu deh. Pusing kalo disuruh jelasin komponen ini, yang penting jangan sampai

eror karena listrik naik turun atau ketumpahan tinta aja karena harganya juga

selangit euy. Bisa untuk beli motor lo harganya.

4. Rol kertas (saya lupa bahasa inggrisnya euy, kacau deh) yang jelas komponen ini

adalah tempat untuk menaruh kertas atau media yang akan kita cetak jika media

kita dalam bentuk roll. Letaknnya di belakang mesin dan biasanya ada motor

penggeraknya akan tetapi karena pada umumnya bahan-bahan itu berat sebaiknya

di roll aja agak panjang ketika nge-print biar motor dari rol kertas ini lebih awet.

Kalo secara lengkap pada umumnya setiap mesin large format memiliki rol kertas

2 buah yaitu di depan dan di belakang, untuk yang dibelakang memudahkan

masuknya kertas atau media sedangkan bagian depan untuk memudahkan

penanganan hasil cetak, misal biar dapat langsung digulung dan tidak kotor

(sangat cocok yang memiliki workshop tidak terlalu luas).

5. Heater, dari namanya pasti sudah bisa nebak kan apa fungsi komponen ini, ya

fungsinya adalah pengering agar setelah tinta disemprotkan ke media cetak cepat

kering karena kalo tidak tangan-tangan kita suka megang hasil cetakan yang kalo

Page 15: Digital Imaging

kebetulan masih basah akan ada sidihk jarinya atau malah kotor. Selain itu heater

yang bagus akan membantu tinta menempel ke media cetak dengan cepat dan

bagus. Heater biasanya terpasang di bagian depan atau di bawah board yang

dilewati media.

6. Cutter, komponen ini untuk memotong media yang telah dicetak apabila plotter

anda tidak memiliki komponen ini ya cukup gunakan cutter biasa saja karena pada

umumnya semua large format sudah disediakan jalur untuk melakukan

pemotongan bahan secara lurus dan mudah.

Kira-kira itulah beberapa komponen utama yang ada di sebah mesin large format.

Komponen-komponen itu perlu kita kenal agar kalo ada apa-apa kita tidak repot dan tidak

kaget dengan harganya. Jadi sayangilah mesin anda dengan baik karena itu semua akan

jauh lebih murah daripada menanggung kerusakan yang timbul akibat kecerobohan

pemakaian kita.

PRINTER / MESIN CETAK DIGITAL DENGAN

TINTA   ECOSOLVENT

11 08 2008

Akhir-akhir ini beberapa vendor wide format printing mengeluarkan mesin dengan tinta

ecosolvent. Hal ini didasari pada kebutuhan akan kesehatan kerja yang lebih terjamin

bagi para pengguna mesin wide format printing. Seperti kita ketahui tinta solvent

memiliki kekuatan yang sangat bagus akan tetapi menimbulkan bau yang sangat

menyengat dan dapat mengganggu kesehatan. Oleh karena itu mesin-mesin cetak digital

berformat besar selalu membutuhkan ventilasi bagus untuk mengatasi bau yang

menyengat ini yang pada umumnya membuat biaya operasional usaha melambung.

 

Berangkat dari beberapa faktor tersebut akhirnya diluncurkan printer dengan tinta

ecosolvent. Penerjemahan secara bebas kata ecosolvent adalah tinta solvent yang ramah

lingkungan, dimana hal yang paling diunggulkan dari tinta ini adalah tidak ada atau jauh

tidak bau dibandingkan dengan tinta solvent biasa sehingga tidak diperlukan ventilasi

Page 16: Digital Imaging

khusus. Selain itu tinta solvent memiliki karakteristik yang lebih halus sehingga dapat

disemprotkan dengan resolusi kecil bahkan sampai 1440 DPI. Hal ini berefek pada hasil

gambar yang dihasilkan lebih halus (boleh dikatakan hampir setara dengan tinta dye atau

pigment apalagi jika dicetak di media yang tepat). Satu lagi keunggulan tinta jenis ini

adalah tahan terhadap sinar UV sehingga dapat digunakan di luar ruangan (OUTDOOR).

Dengan beberapa keunggulan tersebut maka tinta ecosolvent mulai menggeser

keberadaan tinta solvent walau masih ada beberapa kelemahan tentang tinta ini terutama

dalam hal ketahana gores. Pada umumnya tinta ecosolvent masih mudah terkelupas

ketika terkena goresan, akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan laminasi sehingga

problem ini terasa tidak mengganggu.

 

Beberapa vendor yang sudah mengeluarkan mesin cetak digital berbasis Ecosolvent

adalah Roland, Mimaki, Mutoh, Scitex, dsb. Sekarang sudah waktunya suatu industri

menerapkan ramah lingkungan dalam proses produksinya sehingga akan sangat bagus

jika tinta ramah lingkungan ini dijadikan option utama dalam kegiatan produksi cetak

digital.

Teknologi Warna

pemakaian tinta, tantangan para pelaku industri dan paranoia yang timbul di industri

cetak. Diskusi ini menarik dan sangat relevan untuk disimak dimana Usman Wibisono,

Octa Lesmana, dan Hadi Prabowo saling mengemukakan pengamatan, pendapat dan

pemecahan dalam berkomunikasi sesame pelaku cetak, yang dapat digunakan bagi

pembaca untuk belajar dan bahan acuan.

Kemajuan teknologi warna

Menurut Usman Wibisono dari Spectra Star, dunia cetak kita sudah ketinggalan jauh

dengan tetangga kita Australia yang sudah menemukan Opaltone untuk cetak Opaltone

system adalah system separasi warna dengan 7 process color (CMYK + RGB) demikian

pula Pantone dengan Hexachromenya (CMYK + Green & Orange).

Page 17: Digital Imaging

Kedua system warna ini sudah dimanfaatkan dibeberapa printer terkenal yang sudah

memiliki cartridges ink/toner CMYK + RGB (atau OG) sehingga perbedaan visual screen

monitor (yang sudah terkalibarsi tentunya) dengan hasil printing nya tidak berbeda jauh.

Sedangkan pada cetak komersial - proses nya lebih panjang dimana monitor tidak boleh

menjadi referensi yang menjadi referensi adalah color guide (Pantone, HKS dsb) color

value yang dipakai bisa nilai CMYK / RGB /L*a*b / LCH / Hue. Setiap tinta CMYK

memiliki perbedaan color index sehingga memiliki hue yang berbeda. Sehingga untuk

mendapatkan warna yang sama nilainya seharusnya tinta dibakukan hue nya.

Overtrap dari tinta-tinta CMYK akan menghasilkan khusus yang gamutnya terbatas.

Apabila ditambahkan tinta-tinta RGB maka gamut warna akan menjadi lebih luas,

sehingga warna pastel & fluorescence yang mirip bisa diperoleh.

Kendala “tukang cetak”

Dengan demikian teknologi warna ini sudah sangat maju dimana kita di Indonesia

seharusnya sudah menerapkan teknologi ini. Kendalanya adalah kemauan dan pesimistik

dari berbagai kalangan, demikian ditekankan oleh Usman Wibisono.

Sebagai contoh nyata adalah logo 3D Pepsi yang dulunya 2D dengan special color

sekarang merupakan perpaduan CMYK + Red & Blue (6 process color) bukan lagi 2

opaque special color Pepsi Red & Blue.

Sehingga diperlukan teknologi color separasi khusus. Apabila tidak dengan separasi

khusus tersebut kita lihat logo Pepsi yang berbeda warna di baliho-baliho raksasa Pepsi

dimana biru nya menjadi ungu, kalau orang Pepsi USA lihat baliho tersebut akan marah

besar.

Pernyataan ini diperkuat oleh Octa Lesmana, seorang designer yang banyak terlibat

dengan percetakan yang sering merasa kecewa dengan kemampuan dan keengganan

perusahaan cetak. Kebanyakan "Tukang cetak", bukan printer professional yg bermodal

Page 18: Digital Imaging

mesin canggih dan SDM yg mendukung, malah ciut dan paranoia duluan saat para

desainer mengajukan permintaan cetak dgn warna-warna Flourescent, khusus atau yang

mereka anggap 'aneh-aneh'. Mereka malah menganjurkan para desainer utk memakai

warna yang 'standar-standar' saja dengan alasan daripada warnanya tidak terkejar.

“Saya sering dengar istilah NGADUK CAT, padahal saya sudah sertakan PANTONE

CHIP yg saya maksud,” lanjut Octa Lesmana. Pertanyaannya, apakah betul seorang

printer harus terlebih dahulu mengaduk-aduk cat utk menghasilkan 1 warna Pantone yg

sudah paten? Kalu kita memberikan referensi sebuah Pantone Chip = 1 warna, lalu apa yg

perlu diaduk? Apakah tintanya datang berupa satuan warna2 dasar? Sehingga perlu

'diaduk'?

Singkatnya yang ditemui di kenyataan lapangan, teori cetak dan warna tidak relevan.

Buru-buru operator mesin cetaknya (disebagian tempat cetak low budget) mengerti

tentang “gamut”, “wavelength” warna, opaltone, warna subtractive, dan lain-lain. Yang

terjadi adalah mereka melakukan “adjustment manual dikombinasi pengamatan mata”

untuk mengejar warna dari contoh jadi / chip pantone yg disertakan.

Saudara Octa Lesmana melanjutkan, pernah juga saat ingin saya ingin tahu (minta saran)

proses finishing yg canggih dan saya menanyakan ke tukang cetak, dan jawaban standar

adalah mahal, repot dan buang uang. Saya tidak dianjurkan untuk menggunakan teknik-

teknik tersebut pada desain yang dibuat.

Yang terjadi sebaliknya, desainer malah dipaksa untuk mengikuti arus yang mengekang

naluri kreasi desainer. Karena tidak ada yang mau repot melakukan ekeperimen atau

menggunakan teknologi yg sudah canggih dan tersedia, semuanya berujung pada

kelambanan dan kedodoran teknologi. Tukang cetak cenderung memakai akal-akalan

untuk 'menekan cost' sehingga PRINT BUYERS yg belum berpengalaman juga

cenderung berpikir yang sama "Untuk apa embel-embel yang mahal dan extra kalau saya

bisa dapat 'desain' yg standar dgn harga yg lebih murah? Toh bisnisnya tetap jalan."

Page 19: Digital Imaging

Tidak ada warna yang tidak terkejar

Hadi Prabowo, waktu itu beliau adalah professional dari industri tinta cetak –Inkote-

yang paham dengan warna khususnya subtractive color atau pigment color, berpendapat,

“Tidak Ada kata warna tidak bisa dikejar asal kita tahu teori warna yang akan membantu

kita untuk menyiasati reproduksi warna.”

Almarhum Hadi Prabowo, yang saat ini sudah meninggalkan kita, menambahkan bahwa,

semua tahu bahwa color gamut CMY sangat sangat terbatas, oleh karena itu para ahli

warna menciptakan sistem sistem lain seperti Pantone Haxachrome, Opaltone, Eder, dan

lain-lain, tujuannya adalah untuk memperluas color gamut dari CMY. Begitu pula

pigment pigment dengan saturation tinggi dibuat seperti Fluorescent, Phthalo Green,

Orange, Warm Red, Rhodamine Red, Purple, Violet Metallic, Non Metal Metallic

mempunyai tujuan sama yaitu untuk memperluas color gamut dari reproduksi warna.

Karena warna tinta dibuat dari pigment, oleh karena itu dia termasuk golongan

subtractive color, maka faktor faktor diluar tinta akan berpengaruh pada hasil cetakan.

Faktor faktor itu diantaranya adalah, kertas, print density, dot gain,t rapping, ink water

balance untuk cetak offset.

Perlu diingat bahwa pada dasarnya yang memberikan warna adalah cahaya, dalam hal ini

RGB Dan pigment hanya bereaksi pada panjang gelombang spectrum RGB dengan cara

menyerap, meneruskan dan memantulkan masing-masing sebagian sehingga mata kita

kita menangkapnya sebagai warna.

Pantone adalah standar bahasa komunikasi

"Kita" dalam hal reproduksi warna dengan gaya bahasa Almarhum Hadi Prabowo adalah

semua yang terlibat didalamnya, mulai dari desainer yang punya konsep design,

percetakan yang akan memperbanyak design tersebut, pabrik tinta yang membuat

tintanya, dan pihak terkait lainnya. Saya pikir kita semua mesti berbagi, agar supaya

konsep(termasuk warna) yang dibayangkan oleh desainer pada saat menciptakan sebuah

design dapat direproduksi setidaknya sangat mendekati. Dimata beliau, desainer adalah

Page 20: Digital Imaging

seniman yang tidak dapat dibatasi oleh apapun ketika menciptakan kreasinya, sementara

printer mungkin dibatasi kendala kendala teknis dan harga atau biaya.

Beliau menekankan lebih lanjut bahwa warna adalah persepsi, dimana setiap orang bisa

berbeda, oleh karena itulah dibuat standard standard untuk mengurangi perbedaan

persepsi tersebut, sehingga diperlukan keterlibatan semua pihak yang terkait untuk

membicarakan masalah reproduksi warna itu agar dapat dicapai kompromi.

Standard warna yang dimaksud adalah seperti misalnya Pantone. Standard itu dibuat agar

memudahkan semua pihak dalam berkomunikasi dengan warna. Hampir semua pabrik

tinta memiliki lisensi Pantone, maka tidak perlu percetakan harus ngaduk ngaduk tinta

sendiri, tinggal telpon pabrik tinta,bilang mau warna Pantone berapa, mau dicetak

dikertas apa,dan lain sebagainya. Dengan demikian memberi kemudahan bagi para

pelaku berinteraksi.

Memahami bahasa baku percetakan seperti Pantone adalah hal yang cerdas dan perlu

dilakukan bagi percetakan sebab akan memudahkan komunikasi warna yang diinginkan

oleh pelanggan, dan menghilangkan komplain dan klaim atas hasil cetak yang tidak

sesuai keinginan atau target desain. Komunikasi yang lancar dan mulus dan hasil yang

memuaskan pelangggan sesuai desain akan membuat mereka menjadi loyal dan selalu

datang dengan proyek baru dan lebih banyak dimasa mendatang.

Belajar pengetahuan dan standar baku cetak merupakan suatu keharusan untuk tumbuh

dan maju di industri percetakan mengingat begitu cepat teknologi berubah dari waktu ke

waktu. Berinvestasi teknologi cetak yang baru dan relevan merupakan keputusan strategis

yang harus diambil bagi percetakan yang ingin berhasil dalam jangka panjang dan

mempunyai posisi tawar tinggi dimata pelanggan, kalau tidak maka suatu percetakan

hanya akan mendapatkan proyek berdasarkan harga

Analisis

Page 21: Digital Imaging

Penulis menilai perkembangan teknologi membuat kualitas mesin cetak maupun hasil

cetakan semakin tinggi nilainya apalagi dengan adanya teknologi mesin pencetak dengan

6 warna tinta. Dan mesin cetak dengan teknologi Hybrid.. Mesin cetak yang baik mesin

cetak yang mampu memenuhi standar kualitas warna . selain itu untuk mendapat kualitas

cetakan yang sempurna perlu diimbangi dengan kualitas tinta dan kualitas kertas sesuai

keperluan pencentakan tersebut. Untuk digital imaging selain masalah gambar desain kita

jugaharus mulai memikirkan perlangkapan cetaknya sebagaimana suatu usaha

dilaksanakan secara keseluruhan.

Teknologi warna

Sumber bacaan

Grafika 12 desember 2007

http://ronitadp.wordpress.com/2008/08/25/mengenal-beberapa-media-cetakkertas-digital-

printing/

http://ronitadp.wordpress.com/2008/08/19/mengenal-beberapa-komponen-utama-mesin-

cetak-digital-digital-printing/

http://ronitadp.wordpress.com/2008/08/11/printer-mesin-cetak-digital-dengan-tinta-

ecosolvent/

http://ronitadp.wordpress.com/2008/08/

http://www.kertasgrafis.com/?detailnews=printing+solution&idj4k=114

http://www.pcmedia.co.id/Detail.Asp?Id=152&Cid=22&Eid=4

Page 22: Digital Imaging