24
BAHASA INDONESIA DIKSI ATAU PILIHAN KATA ANGGOTA KELOMPOK II : LAYLAN JAUHARI FADLI SYAMSUL M. ARY MAULANA TAUFIKURRAHMAN IDHAM HALID KUSYADIN ZIKRUL MUTTAQIN TAHUN 2014

Diksi Dan Pilihan Kata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas MK Bahasa Indonesia

Citation preview

Page 1: Diksi Dan Pilihan Kata

BAHASA INDONESIA

DIKSI ATAU PILIHAN KATA

ANGGOTA KELOMPOK II :

LAYLAN JAUHARI

FADLI SYAMSUL

M. ARY MAULANA

TAUFIKURRAHMAN

IDHAM HALID

KUSYADIN

ZIKRUL MUTTAQIN

TAHUN2014

Page 2: Diksi Dan Pilihan Kata

PEMBAHASAN

PENGERTIAN DIKSI

MAKNA DENOTATIF DAN KONOTATIF

KATA UMUM DAN KHUSUS

KATA KONKRIT DAN ABSTRAK

SINONIM

PEMBENTUKAN KATA

KESALAHAN PEMBENTUKAN KATA &PEMILIHAN KATA

UNGKPAN IDIOMATIK

ANALOGI

Page 3: Diksi Dan Pilihan Kata

Diksi ialah memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan

kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-

mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Kata yang tepat akan

membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin

disampaikannya, baik lisan ataupun tulisan. Disamping itu, pemilihan kata

harus pula sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu.

DIKSI

Page 4: Diksi Dan Pilihan Kata

MAKNA DENOTATIF & KONOTATIF

A. Makna Denotatif

Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna

wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah

suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Sering juga

makna denotatif disebut makna konseptual.

Contoh : Kata makan

Bermakan memasukan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan.

Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan

makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna

pada kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan makna.

Page 5: Diksi Dan Pilihan Kata

MAKNA DENOTATIF & KONOTATIF

B. Makna Konotatif

Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari

sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah

makna konseptual.

Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia tidak tetap.

Contoh :

Kata kamar kecil mengacu kepada kamar yang kecil (denotatif) tetapi kamar

kecil berarti juga jamban (konotatif).

Dalam hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah suatu makna kata itu adalah

makna denotatif atau konotatif.

Contoh :Kata rumah monyet mengandung makna konotatif. Akan tetapi, makna konotatif itu tidak dapat diganti dengan kata lain sebab nama lain untuk kata itu tidak ada yang tepat.

Page 6: Diksi Dan Pilihan Kata

MAKNA DENOTATIF & KONOTATIF

Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional daripada makna

denotatif. Makna denotatif adalah makna yang umum. Dengan kata lain, makna

konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi

tertentu.

Contoh :rumah gedung, wisma, graha

Penonton pemirsa, pemerhati

Dibuat dirakit, disulap

Tukang ahli, juru

pekerja pegawai, karyawan

Makna konotatif dan makna denotatif berhubungan erat dengan kebutuhan

pemakaian bahasa. Makna konotatif dan makna denotatif berhubungan erat

dengan kebutuhan pemakaian bahasa.Misal : Dia adalah wanita cantik (denotatif) Dia adalah wanita manis (konotatif)

Page 7: Diksi Dan Pilihan Kata

MAKNA DENOTATIF & KONOTATIF

Nilai kata-kata itu dapat bersifat baik dan dapat pula bersifat jelek. Kata-kata yang

berkonotasi jelek.

Contoh : kata tolol (lebih jelek daripada bodoh), mampus (lebih jelek

daripada mati), dan gubuk (lebih jelek daripada rumah)

Di pihak lain, kata-kata itu dapat pula mengandung arti kiasan yang terjadi dari

makna denotatif referen lain. Makna yang dikenakan kepada kata itu dengan

sendirinya akan ganda sehingga kontekslah yang lebih banyak berperan dalam hal

ini.

Contoh : Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh

kepercayaan masyarakat.

Kata-kata yang dipakai secara kiasan pada suatu kesempatan penyampaian

seperti ini disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan

tergolong dalam kata yang bermakna konotatif.

Contoh : keras kepala, panjang tangan, sakit hati, dan sebagainy

Page 8: Diksi Dan Pilihan Kata

MAKNA UMUM & KHUSUS

Kata umum merupakan kata yang memiliki acuan yang lebih luas dari kata khusus.

Kata ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada kata mujair atau tawes. Ikan

tidak hanya mujair atau tidak hanya tawes, tetapi ikan terdiri atas beberapa macam,

seperti gurame, lele, sepat, tuna, baronang, nila, ikan koki, dan ikan mas.

Sebaliknya, tawes pasti tergolong jenis ikan; demikian juga gurame, lele,

sepat tuna, dan baronang pasti merupakan jenis ikan. Dalam hal ini, kata yang

acuannya lebih luas disebut kata umum, seperti ikan, sedangkan kata yang

acuannya lebih khusus disebut kata khusus, seperti gurame, lele, tawes, dan ikan

mas.

Contoh lain : Bunga >> Mawar, melati, ros, anggrek

Hewan Mamalia >> Kerbau, sapi, keledai

Dengan demikian, kata Bunga dan hewan mamalia bersifat umum (generik),

sedangkan mawar, melati, ros, anggrek atau sapi, kerbau, kuda, keledai adalah

kata khusus (spesifik)

Page 9: Diksi Dan Pilihan Kata

KATA KONKRET & ABSTRAK

Kata yang acuannya lebih mudah dicerap pancaindra disebut kata konkret,

seperti meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Jika acuan sebuah

kata tidak mudah dicerap pancaindra, kata itu disebut kata abstrak,

seperti gagasan dan perdamaian. Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan

gagasan rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang

bersifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu diobral atau

dihambur-hamburkan dalam suatu karangan, karangan itu dapat menjadi samar

dan tidak cermat.

Page 10: Diksi Dan Pilihan Kata

SINONIM

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang

sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada

kesamaan atau kemiripan.

Sinonim ini dipergunakan untuk mengalih-alihkan pemakaian kata pada tempat

tertentu sehingga kalimat itu tidak membosankan. Dalam pemakaiannya bentuk-

bentuk kata yang bersinonim akan menghidupkan bahasa seseorang dan

mengongkretkan bahasa seseorang sehingga kejelasan komunikasi (lewat bahasa

itu) akan terwujud

Contoh : cerdas dan cerdik. Kedua kata itu bersinonim, tetapi kedua kata tersebut

tidak persis sama benar

Contoh lain : agung, besar, raya            mati, mangkat, wafat, meninggal            cahaya, sinar            ilmu, pengetahuan            penelitian, penyelidikan

Page 11: Diksi Dan Pilihan Kata

PEMBENTUKAN KATA

Ada dua cara pembentukan kata :

1. Dari dalam Bahasa Indonesia : Terbentuk kosakata baru dengan dasar kata

yang sudah ada

2.Dari Luar Bahasa Indonesia : Terbentuk kata baru melalui unsur serapan

Contoh :Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kata baru, misalnya :             tata                              daya                            serba            tata buku                     daya tahan                   serba putih            tata bahasa                  daya pukul                  serba plastik            tata rias                        daya tarik                    serba kuat            tata cara                       daya serap                   serba tahu

Dari luar bahasa Indonesia terbentuk kata-kata melalui pungutan kata, misalnya :             bang                wisata            kredit               santai            valuta              nyeri            televisi             candak kulak.`

Page 12: Diksi Dan Pilihan Kata

PEMBENTUKAN KATA

Kata-kata pungut adalah kata yang diambil dari kata-kata asing. Hal ini disebabkan

oleh kebutuhan kita terhadap nama dan penamaan benda atau situasi tertentu

yang belum dimiliki oleh bahasa Indonesia.

Kata-kata pungut itu ada yang dipungut tanpa diubah, tetapi ada juga yang

diubah. Kata-kata pungut yang sudah disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia

disebut bentuk serapan.

Page 13: Diksi Dan Pilihan Kata

PEMBENTUKAN KATA

Bentuk-bentuk serapan itu ada empat macam1. Pengambilan kata yang sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia, yaitu :(bank, opname, dan golf.)

2. Pengambilan dan menyesuaikan kata itu dengan ejaan bahasa Indonesia, yaitu : subject             subjek,apotheek          apotek,standard          standar, danuniversity         universitas

3. Menerjemahkan istilah-istilah asing ke dalam bahasa Indonesia, yaitu :starting point               titik tolak,meet the press              jumpa pers,up to date                    mutakhir,briefing                        taklimat, danhearing                        dengar pendapat

4. Pengambialan istilah yang tepat seperti aslinya karena sifat keuniversalannya (de facto,status quo, cum laude, dan ad hoc)

Page 14: Diksi Dan Pilihan Kata

KESALAHAN PEMBENTUKAN KATA& PEMILIHAN KATA

Pada bagian berikut akan diperlihatkan kesalahan pembentukan kata, yang sering kita temukan, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulis. Di bawah ini dapat dilihat bentuk salah dan benar dalam pemakaiannyaContoh :

a.Penanggalan Awalan meng- Jaksa Agung, A. Rachman Saleh, periksa mantan Presiden Soeharto.(Salah)Jaksa Agung, A. Rachman Saleh, memeriksa mantan Presiden Soeharto. (Benar)

b. Penanggalan awalan ber-Sampai jumpa lagi. (Salah)Sampai berjumpa lagi (Benar)

c.  Peluluhan bunyi /c/Wakidi sedang menyuci mobil. (Salah)Wakidi sedang mencuci mobil. (Benar)

Page 15: Diksi Dan Pilihan Kata

KESALAHAN PEMBENTUKAN KATA& PEMILIHAN KATA

d. Penyegauan kata dasar

Penyegauan kata dasar ini sebenarnya adalah ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis. Akhirnya, pencampuradukan antara ragam lisan dan ragam tulis menimbulkan suatu bentuk kata yang salah dalam pemakaian. Kita sering menemukan penggunaan kata-kata, mandang, ngail, ngantuk, nabrak, nanam, nulis, nyubit, ngepung, nolak, nyabut, nyuap dan nyari. Dalam bahasa Indonesia baku tulis, kita harus menggunakan kata-kata memandang, mengail, mengantuk, menabrak, menanam, menulis, mencubit, mengepung, menolak, mencabut, menyuap, dan mencari.

e.  Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluhEksistensi Indonesia sebagai negara pensuplai minyak sebaiknya dipertahankan. (Salah)Eksistensi Indonesia sebagai negara penyuplai minyak sebaiknyadipertahankan. (Benar)

Page 16: Diksi Dan Pilihan Kata

KESALAHAN PEMBENTUKAN KATA& PEMILIHAN KATA

f. Awalan ke- yang Keliru

Pengendara motor itu meninggal karena ketabrak oleh metro mini. (Salah)Pengendara motor itu meninggal karena tertabrak oleh metro mini. (Benar)

g. Pemakaian Akhiran –ir

Saya sanggup mengkoordinir kegiatan itu. (Salah)Saya sanggup mengoordinasi kegiatan itu.  (Benar)

h. Padanan yang Tidak SerasiKarena modal di bank terbatas sehingga tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit. (Salah)Karena modal di bank terbatas, tidak semua pengusaha lemah memper- Oleh kredit. (Benar).

i.  Pemakaian Kata Depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadapNeny lebih cerdas dari Vina. (Salah)Neny lebih cerdas daripada Vina. (Benar)

Page 17: Diksi Dan Pilihan Kata

KESALAHAN PEMBENTUKAN KATA& PEMILIHAN KATA

j. Pemakaian Akronim (Singkatan)

Kita membedakan istilah “singkatan” dengan “bentuk singkat”. Yang dimaksud dengan singkatan ialah PLO. UI, dan lain-lain. yang dimaksud dengan bentuk singkat ialah lab(laboratorium), memo (memorandum) dan lain-lain. pemakaian singkatan dalam bahasa Indonesia kadang-kadang tidak teratur. Singkatan IBF mempunyai dua makna, yaitu  Internasional Boxing Federation dan Internasional Badminton Federation.

k. Penggunaan Kesimpulan, Keputusan, Penalaran, dan PemukimanKata-kata kesimpulan bersaing pemakaiannya dengan kata simpulan; kata keputusanbersaing dengan kata putusan; kata pemukiman bersaing dengan kata permukiman; kata penalaranbersaing dengan kata pernalaran.

Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia sebenarnya mengikuti pola yang rapi dan konsisten Misalnya, verba yang berawalan meng- dapat dibentuk menjadi nomina yang bermakna ’proses’ yang berimbuhan peng-an, dan dapat pula dibentuk menjadi nomina yang bermakna ’hasil’ yang beimbuhan –an. Perhatikanlah keteraturan pembentukan kata berikut.

Page 18: Diksi Dan Pilihan Kata

Verba Dasar

Verba Aktif   Pelaku   ProsesHasil atau yang di-

tulis menulis   penulis   penulisan tulisan

pilih memilih   pemilih   pemilihan pilihan

bawa membawa   pembawa   pembawaan bawaan

pakai memakai   pemakai   pemakaian pakaian

pukul memukul   pemukul   pemukulan pukulan

putus, memutuskan   pemutus   pemutusan putusan

simpul menyimpulkan  penyimpul  penyimpulan simpulan

ringkas meringkas   peringkas   peringkasan ringkasan

capai mencapai   pencapai   pencapaian capaian

layan melayani   pelayan   pelayanan layanan

mukim memukimkan   pemukim   pemukiman

Page 19: Diksi Dan Pilihan Kata

KESALAHAN PEMBENTUKAN KATA& PEMILIHAN KATA

l.  Penggunaan Kata yang Hemat

Salah satu ciri pemakaian bahasa yang efektif adalah pemakaian bahasa yang hemat kata, tetapi padat isi. Namun, dalam komunikasi sehari-hari sering dujumpai pemakaian kata yang tidak hemat (boros). Fakta yang sering digunankan :

No Boros Hemat1 sejak dari sejak atau dari2 agar supaya agar atau supaya3 demi untuk demi atau untuk4 adalah merupakan adalah atau merupakan5 seperti... dan sebagainya seperti atau dan sebagainya6 misalnya... dan lain-lain misalny atau dan lain-lain7 antara lain... dan seterusnya antara lain atau dan seterusnya8 tujuan daripada pembangunan tujuan pembangunan9 mendeskripsikan tentang hambatan mendeskripsikan hambatan10 bebagai faktor-faktor  berbagai faktor

Page 20: Diksi Dan Pilihan Kata

ANALOGI

Di dalam dunia olahraga terdapat istilah petinju. Kata petinju berkolerasi

dengan bertinju. Kata petinju berarti orang yang (biasa) bertinju, bukan orang yang

(biasa) meninju.

Contoh lain :

      petinju                         ’orang yang bertinju’

      pesenam                      ’orang yang bersenam’

      pesilat                          ’orang yang bersilat’

      peski                            ’orang yang berski’

      peselancar                    ’orang yang berselancar’

      pegolf                          ’orang yang bergolf’

      petenis                         ’orang yang bertenis’

      peboling                      ’orang yang berboling’

Page 21: Diksi Dan Pilihan Kata

BENTUK JAMAK DALAMBAHASA INDONESIA

Dalam pemakaian sehari-hari kadang-kadang orang salah menggunakan bentuk jamak dalam bahasa Indonesia sehingga terjadi bentuk yang rancu atau kacau. Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Bentuk jamak dengan melakukan pengulangan kata yang bersangkutan seperti:kuda-kuda,meja-meja, danbuku-buku

2. Bentuk jamak dengan menambah kata bilangan seperti:beberapa          meja,sekalipun         tamu,semua              buku,dua                  tempat, dansepuluh            komputer

3. Bentuk jamak dengan menambah kata bantu jamak seperti para tamu4. Bentuk jamak dengan menggunakan kata ganti orang seperti:  mereka, kita, kami, dan kalian.

Page 22: Diksi Dan Pilihan Kata

UNGKAPAN IDIOMATIK

Ungkapan idiomatik adalah konstruksi yang khas pada statu bahasa yang salah

satu unsurnya tidak dapat dihilangkan atau diganti. Ungkapan idiomatik adalah

kata-kata yang mempunyai sifat idiom yang tidak terkena kaidah ekonomi bahasa

Ungkapan yang bersifat idiomatik terdiri atas dua atau tiga kata yang dapat

memperkuat diksi di dalan tulisan

Beberapa contoh pemakaian ungkapan idiomatik adalah sebagai berikut

Menteri Dalam Negeri bertemu Presiden SBY. (Salah) Menteri Dalam Negeri bertemu dengan Presiden SBY. (Benar)Yang benar ialah bertemu dengan

Disamping itu, ada beberapa kata yang berbentuk seperti itu.           sehubungan dengan            berhubungan dengan            sesuai dengan            bertepatan dengan            sejalan dengan

Page 23: Diksi Dan Pilihan Kata

KESIMPULAN

Dalam penggunaan kalimat dan karangan kita dapat memilih kata (diksi) dengan mempelajari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terlebih dulu untuk ketepatan dan kesesuaian dalam memilih kata-kata. Sehingga dengan penjelasan di atas kita mampu mermbuat kalimat atau karangan sesuai dengan kaidah yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

 Dengan pembahasan di atas diharapkan kita dapat menambah pengetahuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia

Page 24: Diksi Dan Pilihan Kata

SEKIAN DAN TERIMAKASIH