Upload
akukerank
View
232
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SV,FC,TCI,
Citation preview
BAB I ESTIMASI BIAYA
Suatu design pabrik harus mempunyai sebuah proses
yang mampu untuk beroperasi pada kondisi yang dapat
menghasilkan keuntungan, dimana keuntungan bersih sama
dengan total pemasukan dan total pengeluaran. Sebagai
engineer (khususnya bidang Teknik kimia) perlu untuk
mengetahui beberapa tipe perbedaan mengenai biaya –
biaya dalam proses pabrik. Modal harus tersedia untuk
pengeluaran yang diperlukan pabrik seperti bahan baku,
tenaga kerja dan peralatan, yang disebut sebagai
pengeluaran langsung. Sedangkan pengeluaran tak
langsung berupa gaji untuk administrasi, pembayaran
distribusi produk dan pembayaran untuk komunikasi antar
pabrik.
Penanaman modal dibutuhkan untuk proses industri
dan penentuan modal adalah bagian yang penting dari
sebuah proyek perencanaan pabrik. Modal secara
keseluruhan untuk beberapa proses terdiri dari modal
tetap untuk pengeluaran fisik dan fasilitas pada
pabrik, ditambah dengan modal kerja yang disediakan
untuk membayar gaji, penyimpanan bahan baku dan produk
serta pembiayaan langsung. Analisa pengeluaran dalam
industri, penanaman modal, pengeluaran pabrik dan biaya
umum termasuk pajak harus ikut dipertimbangkan.
CASH FLOW UNTUK OPERASI INDUSTRI
Konsep dari cash flow untuk seluruh dasar operasi
perindustrian pada sistim penyajian seperti sumber
kapital ( dapat dilihat pada gambar 1.1 ). Pemasukan
sumber kapital dapat berbentuk pinjaman, penyediaan
barang, pengeluaran obligasi dan sumber lainnya,
termasuk pengembalian bersih cash-flow menjadi sumber
modal dari tiap proyek. Pengeluaran dari sumber kapital
berupa modal kapital total untuk setiap operasi
industri suatu perusahaan, bunga pemegang stock,
pembayaran kembali hutang – hutang dan modal lainnya.
Konsep “tree-growth” yang ditunjukkan dalam gambar
1.1. menggambarkan suatu jalur pengeluaran yang dimulai
dari design suatu operasi industri swasta sebagai modal
kapital total. Modal kapital total ini meliputi seluruh
dana yang diperlukan untuk memperoleh keperluan proyek,
yaitu modal kapital tetap dan modal kerja dimana modal
tersebut dibutuhkan untuk semua keperluan pabrik dan
fasilitas non pabrik.
Cash flow untuk modal kapital dapat disebut
sebagai pembulatan jumlah, seperti pembelian tanah
dengan pembulatan jumlah pembayaran atau persediaan
kapital kerja sebagai pembulatan jumlah pada permulaan
operasi dari perencanaan yang lengkap. Modal tetap
untuk peralatan yang sesuai dapat dipertimbangkan
sebagai pembualatan untuk setiap peralatan yang dibayar
dan dapat dikembangkan dalam periode penyusunan dengan
mempertimbangkan modal kapital tetap untuk perencanaan
yang lengkap Karena pemasukan dari penjualan dan
pembiayaan operasi dapat terjadi pada waktu yang tidak
menentu, maka modal kapital kerja harus disimpan secara
kontinyu untuk diambil atau ditambah sesuai kebutuhan.
Kotak dalam gambar 1.1. menunjukkan operasi secara
keseluruhan dari proyek yang lengkap dengan modal kerja
yang tersedia yang masuk dan keluar sesuai kebutuhan.
Cash flow dalam operasi sebagai total pemasukan dollar
(Si) dari seluruh penjualan dengan harga nyata untuk
operasi, seperti untuk bahan mentah dan tenaga kerja,
ditunjukkan sebagai harga yang dapat dipertimbangkan
terus dan kecepatannya digambarkan pada titik pada
waktu yang sama dengan basis waktu, seperti dollar per
hari atau dollar per tahun. Karena penurunan ongkos
menyebabkan kemungkinan-kemungkinan untuk mengganti
peralatan sebagai akibat dari harga yang dibayarkan
kembali kepada modal perusahaan, biaya ini tidak
termasuk harga operasi seperti pada gambar 1.1.
Perbedaan antara pemasukan (Si) dan biaya operasi (Co)
digambarkan sebagai keuntungan secara kasar sebelum
penurunan atau pamasukan ongkos pajak (Si – Co) dan
digambarkan dengan garis vertical yang naik dari kotak
operasi.
Depresiasi, tentunya harus dinyatakan sebagai
suatu harga sebelum pemasukan pajak dihitung dan
sebelum keuntungan bersih dilaporkan pada pemegang
stock, sebagai akibatnya, penghapusan depresiasi dalam
diagram cash-flow merupakan ongkos yang bertentangan
dengan keuntungan yang diselesaikan pada puncak diagram
“tree-growth” dalam gambar 1.1. dengan depresiasi (d)
memasuki jalur “cash-flow” untuk kembali menuju modal
kapital. Hasil keuntungan bersih Si – C0 – d dapat
dikenal pajak dan ongkos pemasukan pajak ditunjukkan
sebagai jalur cash flow pada puncak diagram.
Sisanya atau keuntungan bersih setelah pembayaran
pajak, adalah keuntungan bersih yang dapat dikembalikan
menjadi modal, selama depresiasi digunakan sebagai
modal baru, bunga atau pembayaran kembali modal yang
ada.
Diagram cash flow pada gambar 1.1. menggambarkan
keadaan “cash-flow” yang tetap, dimana Si, Co dan d
semuanya berdasarkan pada waktu penambahan yang sama.
Sedangkan pada gambar 1.2. adalah type yang sama dari
“cash flow” untuk suatu operasi industri, kecuali itu,
type tersebut juga menggambarkan keadaan selama periode
waktu yang diberikan dan disebut sebagai posisi kas
kumulasi. Periode waktu yang dipilih adalah taksiran
dari periode berlangsungnya suatu proyek degan
mengabaikan nilai waktu dari uang.
POSISI KAS KUMULASI
Pada Keadaan yang ditunjukkan dalam gambar 1.2.
harga tanah sudah termasuk dlam modal kapital total,
ditunjukkan dengan jelas hubungan satu sama lain secara
lengkap dalam peredaran berlangsungnya suatu proses
industri. Titik 0 pada garis absis menunjukkan waktu
dimana proyek secara lengkap dibangun dan siap
dioperasikan. Modal kapital total pada waktu 0, tetapi
berguna untuk keadaan yang sesuai dari suatu operasi
segera sesudah waktu positif. “Ccash-flow” suatu
perusahaan dalam bentuk keuntungan bersih, sesudah
penarikan pajak dan penurunan ongkos, akan mulai
meningkat dan secara perlahan–lahan dapat diperhitung-
kan modal kapital penuh.
Dalam gambar 1.2. modal kapital penuh dihitung
selama 5 tahun. Sesudah itu, keuntungan meningkat dalam
daerah positif dari posisi kas kumulasi sampai akhir
dari berlangsungnya proyek, dimana waktu proyek secara
teori adalah penutupan pabrik dan berakhirnya operasi.
Pada waktu ini, modal kerja masih berguna dan dapat
diambil kembali dan tanah masih dapat dijual dengan
harga asal. Jadi hasil akhir dari posisi kas kumulasi
adalah keuntunganbersih dari berlangsungnya proyek
secara keseluruhan atau modal perusahaan akan tetap
pada waktu 10 tahun, ditunjukkan pada kurung siku
sebelah kanan paling atas dalam gambar 1.2.
Hubungan yang terdapat dalam gambar 1.2. adalah
sangat penting untuk memahami faktor pertimbangan dalam
perkiraan harga. Titik berat pada “cash flow”, termasuk
penurunan ongkos, dalam gambar 1.2. akan menjadi
sderhana dengan mengabaikan nilai waktu dari uang dan
menggunakan hubungan garis lurus dari keuntungan tetap
tahunan dan penurunan tetap tahunan.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MODAL DAN HARGA
PRODUKSI
Bila seorang Teknik kimia menentukan harga untuk
beberapa macam proses perdagangan, maka harga ini harus
cukup tepat untuk dapat memberi keterangan yang dapat
memberikan keputusan yang dapat dipercaya. Dalam hal
ini, orang teknik harus mempunyai pengertian yang
lengkap tentang beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
harga. Sebagai contoh, beberapa perusahaan mengadakan
hubungan timbal balik, sehingga bahan mentah atau
kelengkapan lain yang akan dibeli, harganya lebih
rendah dari harga pasaran. Karena itu, jika orang
Teknik Kimia mendasarkan pada perkiraan harga bahan
mentah untuk proses dengan harga pasaran, kemungkinan
proses itu tidak ekonomis. Jika orang Teknik
mendasarkan pada perkiraan harga nyata, maka perusahaan
membayar bahan mentah sehingga gambaran ekonomi mungkin
berubah. Jadi, orang Teknik harus memperhatikan turun –
naiknya harga, mengawasi perusahaan, peraturan
pemerintah dan faktor lain yang mempengaruhi harga.
SUMBER PERALATAN
Salah satu harga tertinggi yang meliputi beberapa
proses kimia adalah peralatan. Dalam beberapa hal,
macam-nmacam ukuran tangki, reaktor atau peralatan
lainnya dapat dibuat dari peralatan yang tidak
dioperasikan atau membeli peralatan itu dari tangan ke
dua. Jika peralatan baru harus dibeli, dimana peralatan
itu terdiri dari beberapa bagian maka sebaiknya setiap
bagian itu dibeli dari pabrik yang berbeda-beda. Jika
spesifikasi diberikan oleh suatu pabrik, kemungkinan
harga akan menjadi naik, jika orang Teknik tidak
menempatkan batasan yang tepat pada design.
NAIK TURUNNYA HARGA
Dalam masyarakat ekonomi modern kita, harga-harga
bias bermacam-macam dari waktu ke waktu, dan faktor ini
harus betul-betul diperhatikan, terutama bila harga-
hraga itu menyangkut proses yang berhubungan dengan
industri. Kenyataannya, harga-harga ini dapat diterima
untuk asumsi karena saat ini operator-operator pabrik
atau pengawas dapat mengubah tariff yang sama seperti
tahun 1970. Pernyataan yang sama dipakai untuk
membandingkan harga-harga ari pembelian peralatan pada
waktuyang berbeda. Orang Teknik Kimia, harus dapat
mengikuti turun naiknya gaji dan harga. Salah satu dari
sumber informasi yang lengkap untuk keadaan harga yang
berlaku adalah “The Monthley Labor Preview”. Pernyataan
ini memberikan informasi terbaru tentang harga-harga
dan gaji untuk berbagai macam industri saat ini.
KEBIJAKSANAAN PERUSAHAAN
Kebijaksanaan dari perusahaan industri mempunyai
pengaruh langsung terhadap harga. Sebagai contoh,
beberapa hal terutama sekali mempunyai peraturan
keselamatan yang ketat sekali dan hal ini berlaku untuk
tiap-tiap rincian. Cara dan prosedur laporan untuk
mendapatkan harga penurunan berbeda-beda untuk tiap-
tiap perusahaan. Kebijaksanaan perusahaan yang
berkenaan dengan serikat buruh perlu diperhatikan,
karena hal ini dapat mempengaruhi upah kerja lembur dan
jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh operator dan
pegawai lainnya. Kebijaksanaan serikat buruh dapat
menentukan jumlah dari pemasangan kawat listrik dan
pipa-pipa yang dapat dipekerjakan pada sebuah peralatan
sebelum peralatan itu dibawa ke pabrik, sehingga
mempunyai pengaruh langsung terhadap biaya total dari
instalasi peralatan.
WAKTU OPERASI DAN KECEPATAN PRODUKSI
Salah satu factor yang mempunyai pengaruh penting
terhadap harga adalah sebagian dari total waktu yang
berlaku selama proses berjalan. Sementara peralatan
berhenti selama periode waktu yang panjang, biaya
tenaga kerja umumnya rendah, tetapi harga-harga yang
lain seperti untuk pemeliharaan, perlindungan dan
penurunan, bahkan tetap diperlukan sekalipun peralatan
itu tidak digunakan.
Waktu operasi, kecepatan produksi dan penjualan
sangat berhubungan satu sama lain. Pabrik yang ideal
harus beroperasi sesuai jadwal yang direncanakan yang
kan memberikan kecepatan produksi maksimum bila memakai
cara operasi yang ekonomis. Sedemikian rupa sehingga,
harga total per unit produksi mendekati minimum, karena
biaya-biaya tertentu dalam jumlah yang besar. Metode
operasi yang ideal ini berdasarkan atas perkiraan bahwa
tuntunan penjualan cukup menyerap semua bahan produksi.
Jika kapasitas produksi dari proses lebih besar dari
pada tuntutan penjualan, operasi ini dapat diadakan
pada penurunan kapasitas atau pada kapasitas penuh
secara berkala.
Gambar 1.3. menunjukkan analisa grafik dari
pengaruh terhadap harga dan keuntungan, dimana
kecepatan produksi bervariasi. Seperti yang ditunjukkan
dalam gambar ini, harga-harga tertentu dipertahankan
konstan dan harga produksi total naik / meningkat bila
kecepatan produksi bertambah. Titik dimana harga
produksi total sama dengan pendapatan total tersebut
break-event point. Sesuai dengan kondisi yang
ditunjukkan pada gambar 1.3., kecepatan produksi yang
ideal untuk proses pabrik kimia dapat mencapai kira-
kira 450.000 kg/bulan. Sebab hal ini menggambarkan
titik dari pendapatan bersih maksimum.
Pengaruh dari kecepatan produksi dan waktu operasi
terhadap biaya harus dipertimbangkan. Dengan mengingat
bantuan penjualan harus sama dengan sifat operasi dan
kapasitas dari peralatan, seorang ahli dapat
menganjurkan kapasitas produksi dan rancangan operasi
yang akan memberikan hasil yang ekonomis.
KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH
Pemerintah mempunyai beberapa peraturan dan
pembatasan yang mana mempunyai akibat langsung pada
harga-harga di industri. Beberapa contoh dari ini
adalah peraturan tariff bea import dan eksport,
pebatasan ijin kecepatan turunnya harga, aturan-aturan
pajak masuk dan peralatan lainnya.
Pada tahun 1951, di Amerika terdapat peraturan
pemerintah yang keras tentang penghapusan penurunan
harga untuk peralatan industri. Pembatasan ini memuat
pemasukan pajak bertambah untuk perseroan baru selama
beberapa tahun awal dari keberadaannya dan ditujukan
untuk menghalang-galangi perusahaan-perusahaan baru.
Selama perang Korea, politik pelunasan secara cepat
untuk instalasi pertahanan tertentu diberi kuasa.
Politik pemberian ijin pada bagian terendah dari harga
pemasangan dihapuskan selama 6 tahun sebagai
perbandingan rata-rata selama 10 sampai 15 tahun
dibawah hokum lama. Pada tahun 1954, sebuah peraturan
baru melalui perijinan kira-kira 2/3 dari penanaman
modal untuk beberapa proses dihapuskan penurunan harga
selama pertengahan pertama dari kehidupan yang
sebenarnya. Kecepatan penghapusan dari type ini amat
patut untuk beberapa sebab mengenai pengahpusan
tersebut yaitu memperkecil pendapatan pajak pada tahun-
tahun permulaan.
Kebijaksanaan pemerintah berupa surat bukti untuk
memperoleh modal dan pendapatan pajak kasar akan
diadakan jika harga-harga telah ditentukan. Perkiraan
mengenai keputusan menjual beberapa peralatan berharga
sebelum perkiraan tersebut berguna bagi kehidupan
diatas. Peralatan mempunyai aktiva tertentu atau tidak
ada harga penebusan, tetapi penawaran harga boleh lebih
dari harga yang tidak tertebus. Aliran tidak terdapat
herga penebusan diatas akan dikenakan pajak dalam
jangka panjang memperoleh modal sampai 25%, bila aliran
tersebut telah membantu selama lebih dari 6 bulan dalam
pajak tahunan 1968 dan yang terdahulu. Ketika
perubahan-perubahan dilakukan pada hokum pajak di tahun
1969 dan 1976, berakibat dalam jangka panjang untuk
mendapat kembali modal butuh waktu yang lebih lama. (9
bulan dalam tahun 1977 dan 1 tahun sesudah 1977).
Sesudah tahun 1977, aturan-aturan berguna,
memperoleh modal jangka panjang bersih biasanya
dilanjutkan sampai hasil dalam persentasi pajak
terakhir dari memperoleh keuntungan biasa. Didalam
contoh menunjukkan dimana jangka panjang memperoleh
modal akan dilaksanakan dengan penjualan alat-alat,
bila metode turunnya harga secara cepat telah digunakan
oleh perusahaan, perolehan modal akan bersih.
Perolehan modal ini mungkin akan dikenakan pajak
pada aliran kecepatan rendah ( munkin sekitar 28% ),
sementara berbagai uang bantuan keamanan akibat
turunnya harga secara cepat boleh diperoleh pada pajak
masuk sekitar 50%. Contoh terdahulu dituliskan mengapa
Sarjana Teknik Kimia akan berpedoman dari aturan-aturan
pemerintah mengenai harga - harga. Masing - masing
perusahaan mempunyai metode sendiri seperti pertemuan –
pertemuan tentang peraturan tersebut, tetapi perubahan
dalam hokum-hukum dan perolehan nasional dan situasi
ekonomi perusahaan menghendaki pengawasan tetap, bila
harga optimum dipertahankan.
PENANAMAN MODAL
Sebelum industri didirikan dan melakukan operasi,
sejumlah besar uang harus disediakan untuk membeli dan
menempatkan mesin-mesin dan alat-alat penting. Tanah
dan fasilitas pelayanan harus disediakan dan harus
dibangun perlengkapan dengan pipa-pipa, alat control
dan peralatan lainnya. Sebagai tambahan, diperlukan
juga persediaan uang untuk membayar pengeluaran yang
termasuk dalam operasi pabrik.
Modal yang diperlikan untuk membuat pabrik dan
fasilitas pabrik disebut modal tetap. Sedangkan
kepentingan untuk operasi disebut modal kerja. Jumlah
dari modal tetap dan modal kerja disebut sebagai modal
kapital total. Modal tetap dibagi lagi dalam modal
biaya langsung tetap pabrik dan modal biaya tak
langsung.
MODAL TETAP
Modal tetap pabrik merupakan modal yang diperlukan
untuk pemasangan peralatan proses dengan semua alat
Bantu yang dibutuhkan untuk melengkapi proses operasi.
Biaya-biaya untuk perpiaan, instrumentasi, insolasi,
fondasi dan penyiapan lapangan adalah contoh biaya yang
termasuk dalam modal tetap pabrik.
Modal dan untuk semua komponen pabrik yang tidak
secara langsung berhubungan dengan operasi dinyatakan
sebagai modal tetap non pabrik. Komponen pabrik disini
termasuk tanah, gedung, proses, administrasi dan
kantor, gudang, laboratorium, transportasi, pengalan
dan fasilitas penerima, utility dan fasilitas
pembuangan, bengkel dan bagian permanen pabrik yang
lain. Biaya tambahan konstruksi terdiri dari ruang
lingkup kantor dan biaya konstruksi lainnya, pembayaran
kontraktor dan biaya tak terduga. Dalam beberapa hal,
biaya tambahan konstruksi disesuaikan antara modal
tetap pabrik dan modal tetap non pabrik.
MODAL KERJA
Modal kerja untuk sebuah pabrik industri terdiri
dari jumlah total uang yang diinvestasikan dalam :
1. Bahan baku dan persediaan lainnya yang harus
disuplai.
2. Persediaan produk jadi dan produk setengah jadi
dalam proses pabrik.
3. Accounts yang diterima
4. Unag tunai untuk pembayaran sebulan dari biaya
operasi seperti gaji, upah dan pembelian bahan baku.
5. Account yang dibayar dan
6. Pajak yang harus dibayar
Persediaan bahan baku yang termasuk dalam modal
kerja, biasanya berjumlah sampai 1 bulan persediaan
bahan baku, yang didasarkan pada harga bahan baku yang
sudah terkirim. Persediaan produk jadi dan produk
setengah jadi mempunyai nilai kira-kira sama dengan
harga produk pabrik total selama 1 bulan produksi,
karena pada umumnya masa kredit bagi para pelanggan
biasanya diperbolehkan sampai periode pembayaran 30
hari, modal kerja dibutuhkan untuk account yang
diterima biasanya sebesar biaya produksi selama satu
bulan operasi.
Perbandingan modal kerja terhadap modal total
bervariasi untuk perusahaan-perusahaan yang berbeda,
tetapi kebanyakan pabrik kimia menggunakan modal kerja
mula-mula yang bernilai 10-20% dari modal total.
Persentase ini bias naik sampai 50% atau lebih, untuk
perusahaan yang memproduksi produk yang sedang digemari
sebab pendapatan yang besar ini harus tetap dipelihara
selama periode waktu tertentu.
PERKIRAAN MODAL
Banyak factor yang menyebabkan penyimpangan
perkiraan modal, satu yang terpenting biasanya dapat
dicari pada kelalaian yang cukup besar pada peralatan,
pelayanan, atau fasilitas pembantu yang dapat
menyebabkan kesalahan dalam perhitungan pembiayaan.
“Cehch list” dari fasilitas baru adalah sebuah
pertolongan yang tak ternilai dalam melengkapi
perkiraan modal tetap. Pada tabel 1 dibawah merupakan
daftar khusus yang memuat kelengkapan dalam perkiraan
modal, sebagai berikut :
Tabel 1
Pembiayaan langsung :
1. Pembelian peralatan
Daftar semua peralatan pada flow-sheet yang lengkap
spare part dan perlengkapan tambahan, persediaan dan
peralatan lain yang diperlukan, serta biaya untuk
inflasi. Biaya pengangkutan, pajak, asuransi, cukai,
ijin untuk modifikasi selama “startup”.
2. Pemasangan alat, Isolasi
Instalasi dari daftar semua peralatan pada flow
sheet termasuk struktur pendukung, isolasi dan
pengecatan.
3. Instrumentasi & Pengendalian
Pembelian, pemasangan, kalibrasi, sambungan ke
komputer.
4. Perpipaan
Perpipaan proses : baja karbon, alloy, besi tuang,
timah, kawat, aluminium, tembaga, keramik, plastik,
karet, beton. Penggantung pipa, sambungan dan
pengatup.Isolasi perpipaan dan peralatan.
5. Pelistrikan
Alat-alat listrik – saklar, motor, pipa penyalur,
kabel, sambungan, feeder, grounding, instrumentasi
dan kontrol, pemasangan kabel, penerangan, panel,
material dan tenaga kerja.
6. Bangunan
Bangunan proses, substruktur, superstruktur,
platform, support, tangga, jalan masuk, mesin derek,
monoraills, pesawat pengangkut, lift, elevator.
Bangunan administrasi dan kantor, klinik pengobatan
dan apotik, kantin, garasi, gudang produk, gudang
peralatan, penjaga dan keamanan,stasiun kebakaran,
ruang ganti, bangunan pegawai, kantor pengiriman dan
dermaga, laboratorium riset dan control.
Gudang maintenance : pelistrikan, perpipaan, logam,
mesin pengelasan, perkayuan, instrumentasi.
Gedung pelayanan : ledeng, pemanas, ventilasi,
penghisap debu, AC, lampu, lift, tengga berjalan,
telepon, sistim interkomunikasi, pengecatan, sistim
penyemprot, alarm kebakaran.
7. Yard improvement.
Persiapan lahan – pembukaan lahan baru, jalan-jalan,
jalan untuk pejalan kaki, jalan kereta api, pagar,
area parkir, tembok dermaga, fasilitas rekreasi,
taman.
8. Fasilitas service
Utilitas : steam, air, tenaga pendingin, tekanan
uap, bahan bakar, tempat buangan. Fasilitas – ketel
uap pembakaran, mata air, tempat masuk sungai,
pengolahan air, menara pendingin, penyimpanan air,
pangkalan listrik, perlengkapan untuk buangan,
kontrol lingkungan, pencegahan kebakaran.
Peralatan dan perabot kantor dan kantin, keselamatan
dan automotive, yeard material, peralatan
laboratorium, peralatan ruang almari kecil, garasi,
papan, bak, hand trucks, peralatan rumah tangga,
pemadam kebakaran, pipa penyiram, pangkalan muatan.
Distribusi dan pengepakan bahan baku dan penyimpanan
produk dan peralatan untuk handling, pengepakan
produk, fasilitas pencampur, stasiun pemuatan.
9. Tanah
Yang termasuk disini adalah biaya survey dan biaya
property.
Biaya tak langsung :
1. Engineering and supervision
Biaya engineering dan administrasi, proses, design
dan engineering umum, drafting, biaya untuk
engineering, logistik, reproduksi, komunikasi, scale
model, biaya konsultan, travel, engineering
supervision dan inspeksi.
2. Construction expenses
Yang termasuk dalam construction expeses adalah :
biaya konstruksi, operasi dan pemeliharaan untuk
fasilitas sementara, kantor, jalan parkir, rel,
pelistrikan, perpipaan, komunikasi dan pemagaran,
alat kontruksi dan peralatan lainnya. Disamping itu,
biaya konstruksi khususnya pada waktu supervisi
konstruksi, accounting, pencatatan, pembelian,
ekspedisi, pegawai gudang barang dan pengeluarannya,
penjagaan, keamanan, bonus. Biaya perijinan, test
lapangan, perijinan khusus dan biaya untuk pajak,
asuransi dan bunga.
3. Contractor’s fee
4. Contigency
TIPE PRAKIRAAN MODAL
Prakiraan modal sebuah proses bisa bervariasi dari
prakiraan pada waktu predesign yang didasarkan pada
sedikit data, kecuali ukuran proyek yang diusulkan
sampai prakiraan yang mendetail yang disiapkan dari
gambar-gambar dan spesifikasi lengkap. Antara 2
perbedaan prakiraan modal ini, terdapat banyak
prakiraan lain yang bervariasi ketepatannya, tergantung
pada tingkat pengembangan dari proyek tersebut.
Perkiraan-perkiraan ini disebut dalam berbagai nama,
tetapi mengikuti 5 kategori yang menggambarkan
ketepatan range dan perencanaan, biasanya digunakan
untuk tujuan perencanaan, yaitu sebagai berikut :
1. Ratio estimate, berdasarkan data-daa biaya yang sama
sebelumnya, kemungkinan penyimpangan dari perkiraan
lebih dari 30%.
2. Study estimate, berdasarkan pengetahuan ban bagian
utama dari peralatan, kemungkinan penyimpangan dari
perkiraan sampai 30%.
3. Preliminary estimate, berdasarkan pada data yang
cukup, hal ini dapat dipakai untuk memperkirakan
kebutuhan dana dan mempunyai ketetapan prakiraan
sekitar 20%.
4. Ketebtuan perkiraan berdasarkan semua data-data yang
lengkap tetapi belum melengkapi gambaran dan
spesifikasi, ketepatan dari perkiraan dalam 10%.
5. Detail perkiraan (perkiraan kontraktor) berdasarkan
gambaran lengkap, spesifikasi dan survey dari
engineer, ketepatan prakiraan dalam 5%.
Dalam gambar 1.4. ditunjukkan hubungan antara
kemungkinan ketepatan dan kuantitas dan kualitas dari
informasi tersedia dari persiapan dan tingkat
prakiraan. Terdapat banyak kemungkinan bahwa biaya
sesungguhnya akan menjadi lebih besar dari pada biaya
yang diperkirakan, dimana informasi kurang lengkapa
atau pada waktu biaya cendrung naik. Untuk perkiraan
seperti itu, rentangan positif mungkin menjadi lebih
besar dari pada negatif. Misalnya dari +40% dan –20%
untuk studi prakiraan. Dalam tabel 2 dapat ditunjukkan
banyak variasi yang dapat terjadi dalam prakiraan
pembuatan biaya modal yang dimutasikan, tergantung pada
jenis dari prakiraan tersebut.
Prakiraan biaya modal mula-mula (disini diartikan
sebagai “order of magnitude study” dan “preliminary
estimated”) memerlukan detail yang lebih sedikit
dibandingkan dengan prakiraan tetap seperti definitive
atau detailed estimate. Bagaimanapun juga “predesign
estimate” sangatlah penting untuk ditentukan, bila
rencana yang diusulkan akan memberikan lebih banyak
pertimbangan dan membandingkan model-model pengganti
yang mungkin. Untuk masalah ini banyak informasi yang
disajikan, dalam bab ini dikhususkan untuk “predesign
estimate”, walaupun itu dapat dimengerti bahwa jelas
antara predesign dan firm estimate dengan perlahan-
lahan akan hilang dan juga termasuk detail yang lain.
Itu dapat dijadikan catatan bahwa “predesign
estimate” dapat digunakan sebagai basis untuk
permintaan dan mendapat modal yang dimiliki tidak
dengan sah dari management perusahaan. Perkiraan
kemudian dibuat selama pekerjaan itu ada kemajuan, bisa
menunjukkan bahwa rencana biaya akan lebih besar atau
kecil dari pada banyaknya yang dimiliki. Management
kemudian dikenal sebagai suatu pernyataan untuk
menyetujui beberapa hal yang kemungkinan positif atau
negatif.
INDEX HARGA
Kebanyakan data biaya yang dapat segera digunakan
dalam preliminary atau “predesign estimate” berdasarkan
pada kondisi suatu saat di masa lampau. Sebab harga
dapat berubah terhadap waktu, yang berhubungan dengan
perubahan dalam kondisi ekonomi.
Beberapa cara harus digunakan untuk mendata biaya pada
waktu lampau dari biaya dimana mewakili pada waktu
lalu. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan indeks
biaya.
Indeks harga ialah indeks yang digunakan untuk
memberikan gambaran waktu harga secara relative. Jika
biaya pada waktu lampau diketahui equivalen dengan
biaya waktu sekarang, maka dapat ditentukan dengan
mengalikan biaya sebenarnya dengan perbandingan indeks
harga sekarang dengan indeks harga pemakaian pada saat
biaya sebenarnya ada.
=
adaitu harga waktu pada harga indekssekarang harga indeks x sebenarnya harga sekarang harga
Indeks harga dapat digunakan untuk memberikan
perkiraan umum tetapi indeks tidak dapat dimasukkan
kedalam semua faktor hitung. Begitu juga kemajuan
teknologi yang maju dan kondisi setempat. Umumnya
indeks dapat memberi perkiraan yang tepat pada periode
waktu ± 10 tahun. Banyak perbedaan bentuk dari indeks
harga diumumkan secara teratur. Diantaranya dapat
digunakan untuk perkiraan biaya peralatan, untuk tenaga
kerja, konstruksi bahan atau bidang khusus lainnya.
Pada umumnya indeks itu adalah Marshall and swift all
industru and process industry equipment indeks, Nelson-
Farrar refinery contruction indeks dan Chemical
Engineering plant cost indeks. Tabel 3 menyajikan
daftar harga beberapa macam indeks 15 tahun yang lalu.
MARSHALL AND SWIFT EQUIPMENT COST INDEKS
Indeks harga peralatan Marshall dan Swift
normalnya dibagi menjadi 2 golongan. Indeks harga
peralatan untuk semua industri adalah hanya rata-rata
aritmatik dari indeks individu untuk 47 perbedaan
bentuk industri, komersial dan perlengkapan rumah.
Indeks harga peralatan proses industri diberi bobot
rata-rata delapan dengan dasar harga total produk dari
bermacam-macam proses industri. Prosentase yang
digunakan untuk pembobotan dalam tahun dalam khusus
adalah semen 2, bahan kimia 48, produk tanah liat 2,
kaca 3, cat 5, kertas 10, minyak bumi (gas) 22, karet
8.
Indeks Marshall and Swift mengambil harga dasar
indeks 100 untuk tahun 1926. Indeks ini dimasukkan
dalam pertimbangan biaya untuk instalasi, “fixture”,
alat-alat, perabot kantor dan perlengkapan lainnya.
Biaya keseluruhan yang dilaporkan dalam pokok
pembicaraan ini mengambil dasar indeks Marshall dan
Swift adalah 904 yang dilaporkan untuk Januari 1, 1990,
jika tidak ada yang lainnya.
Marshall and Swift
installed-equipment
indexes, 1926 - 100
Eng – News – Record
Contruction Index
Nelson-Farrar
retinary
construction
index,
1946 - 100
Chemical
engineering
plant cost
index
1957-1959-100
Year All
industry
Process
industry
1913
-100
1949
-100
1967
-100
1975 444 452 2412 464 207 576 182
1976 472 479 2401 503 224 616 192
1977 505 514 2576 540 241 653 204
1978 545 552 2776 582 259 701 219
1979 599 607 3003 630 281 757 239
1980 560 675 3237 679 303 823 261
1981 721 745 3535 741 330 904 297
1982 746 774 3825 802 357 977 314
1983 761 786 4066 852 380 1026 317
1984 780 806 4146 869 387 1061 523
1985 790 813 4195 879 392 1074 325
1986 798 817 4295 900 401 1090 318
1987 814 830 4406 924 412 1122 324
1988 852 870 4519 947 422 1165 343
1989 895 914 4606 965 429 1194 355
1990
(Jan) 9041 924 4673 979 435 1203 356
↑ All cosses presented in this text are based on this value of the Marshall and
Swift index unless otherwise indicated.
TAFSIRAN INDEKS HARGA DARI ‘ENGINEERING NEWS–RECORD’
Perkiraan biaya ralatif pada berbagai data, dapat
di perkirakan dengan memakai indeks tafsiran dari
‘Engineering News-Record’. Indeks ini meperlihatkan
variasi besarnya upah buruh dan harga bahan untuk
konstruksi dalam industri. Industri ini memakai harga
gabungan untuk 2500 lb baja, kerangka bangunan, 1088
fbm kayu, 2256 lb semen, dan 200 jam kerja. Biasanya
indeks ini dilaporkan atas dasar salah satu dari tiga
basis berikut : nilai indeks 100 pada tahun 1913, 100
pada tahun 1949 atau 100 pada tahun 1967.
TAFSIRAN INDEKS HARGA ALAT REFINERY DARI NELSON-FARRAR
Perkiraan harga-harga dalam industri perminyakan
didasarkan atas indeks tafsiran Neslon. Prosentase
indeks total adalah sebagai berikut : tenaga
kerjaterlatih 30, tenaga kerja biasa 30, besi dan baja
20, bahan bangunan 8 dan berbagai macam peralatan 12.
Tahun 1946 dipakai sebagai basis untuk nilai indeks
100.
INDEKS HARGA PABRIK DARI “CHEMICAL ENGINEERING”
Perkiraan harga-harga untuk pebarik kimia
didasarkan atas indeks harga pabrik dari “chemical
engineering”. Terdapat 4 komponen utama dari indeks ini
yang dinyatakan dalam persen, adalah sebagai berikut :
peralatan, mesin dan penyanggah / tiang 61, tenaga
kerja untuk pembangunan dari instalasi 22, bangunan,
bahan baku dan tenaga kerja 7, serta teknik dan
pengawasan 10. Komponen utama peralatan, selanjutnya
juga terbagi atas : peralatan pabrik 37, mesin
pemrosesan 14, pipa, kran sambungan 20, instrumentasi
proses dan pengendalian 7, pompa dan kompresor 7,
peralatan listrik dan bahan 5, serta penyangga,
penyekat dan cat 10, semua komponen indeks didasarkan
pada basis tahun 1957-1959 = 100.
ANALISA DAN INDEKS LAINNYA
Ada beberapa indeks lain dalam literature yang
dapat dipakai untuk tujuan tertentu. Misalnya : indeks
hanya untuk bahan baku dan untuk berbagai macam
industri yang diterbitkan tiap bulan oleh biro
statistik tenaga kerja Amerika (US Bureau of Labor
Statistic) dalam “Monthly Labor Reviews”. Indeks ini
sangat berguna untuk mengestimasikan jenis-jenis
tertentu yang meliputi bahan baku tertentu atau kondisi
kerja yang tidak umum. Contoh lain dari indeks harga
yang sangat berguna untuk perbandingan yang luas dari
perubahan harga dengan waktu adalah “Engineering Costs
and Production Economics”. Indeks ini menyatakan indeks
harga untuk harga pabrik, untuk beberapa negara didunia
yaitu Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Perancis,
Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Norwegia, Afrika
Selatan, Spanyol, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat.
Yang sangat disayangkan, semua indeks harga ini
agak dibuat-buat. Dua buah indeks untuk proyek yang
bertipe sama akan memberikan hasil yang berbeda.
Kegunaan indeks yang banyak dijumpai adalah untuk
mewakili perubahan rata-rata. Yang terakhir ini, hanya
mempunyai arti kecil bila diterapkan pada hal-hal yang
spesifik. Sebagai contoh, seorang kontraktor
mengumpulkan pekerja-pekerja. Sementara itu, jika
terjadi kekurangan tenaga kerja lokal, biaya ini akan
lebih besar dari proyek yang serupa dilokasi geografis
lain.
Untuk mengestimasi peralatan proses dan estimasi –
estimasi pabrik kimia, dapat dipakai indeks harga
peralatan dari “Marshall & Swift” dan indeks harga
pabrik dari “Chemical Engineering”. Kedua indeks harga
ini memberikan hasil yang serupa, sedangkan tafsiran
indeks haga dari Engineering News Record mengalami
kenaikan relatif terhadap waktu yang sangat cepat bila
dibandingkan dengan kedua indeks harga diatas, karena
indeks harga ini tidak mencakup faktor perbaikan
produktivitas. Demikian pula, tafsiran indeks alat
refinery dari Nelson-Farrar memperlihatkan kenaikan
yang besar terhadap waktu dan harus diperhatikan
pemakaiannya serta hanya berlaku untuk tafsiran alat
refinery.
FAKTOR-FAKTOR HARGA DALAM PENANAMAN MODAL
Penanaman modal, seperti yang telah didefinisikan
adalah jumlah total uang yang dibutuhkan untuk
penyediaan fasilitas bangunan dan pabrik, ditambah
sengan jumlah uang yang dibutuhkan sebagai modal kerja
untuk mengoperasikan fasilitas yang ada sekarang,
marilah kita mempertimbangkan perbandingan biaya-biaya
untuk tiap komponen utama dari penanaman modal tetap,
yang telah disebutkan secara garis besar dalam tebel 1
pada bab ini. Faktor-faktor biaya yang dinyatakan
disini, didasarkan atas hasil penelitian dari Bauman
dan beberapa orang temannya, ditambah dengan data-data
dan interpretasi dari beberapa sumber yang baru yang
didapatkan atas dasar pengalaman industri modern. Pada
tabel 4 merupakan ringkasan dari berbagai macam
komponen biaya-biaya yang dinyatakan sebagai persentase
dari penanaman modal tetap (fixed capital invesment),
untuk berbagai proses dalam “grass-roots plant” atau
penambahan “battery-limit” yang luas. Grass-roots
plant” didefinisikan sebagai pabrik yang lengkap
didirikan pada tempat yang baru. Investasi meliputi
seluruh biaya dari tanah, pembangunan tempat, fasilitas
battery limit dan fasilitas pembantu.
“Battery-limit” adalah batas geografis yang
mencakup suatu proyek tertentu. Umumnya meliputi area
pabrik yang dimaksud atau lebih dari itu, mencakup
semua peralatan proses, tetapi tdak termasuk storage,
utilitas, gedung administrasi atau fasilitas pembantu,
kecuali bila sudah ditentukan. Biasanya tidak termasuk
persiapan tempat dan oleh karena itu dapat ditetapkan
untuk perluasan pabrik yang sudah ada.
PEMBERLIAN PERALATAN
Harga dari pembelian peralatan adalah dasar dari
beberapa metode perencanaan untuk memperkirakan bearnya
investasi modal. Sumber dari harga peralatan, metode
pengaturan biaya peralatan untuk kapasitas dan metode
perkiraan peralatan proses pembantu adalah sangat
penting bagi seorang estimator dalam memperkirakan
harga yang dapat dipercaya. Ada beberapa type
peralatan, yang dapat dibagi menjadi :
1. Peralatan proses
2. Alat-alat pengangkut bahan baku dan penyimpanannya
3. Alat-alat pengangkut produk akhir dan penyimpanannya
Termasuk juga harga dari alat-alat dan bahan-bahan
pembantu seperti isolasi dan saluran. Metode yang
paling teliti dalam menentukan biaya peralatan proses
adalah mendapatkan penawaran dari perusahaan fabricator
atau supplier. Umumnya, fabricator memberi perkiraan
yang sangat mendekati harga penawaran, dengan tidak
membutuhkan banyak waktu. Metode lain yang dapat
dipercaya adalah berpedoman pada berkas pemesanan dari
pembelian sebelumnya. Bila dipakai untuk memperkirakan
harga peralatan baru, biaya pemesanan harus dokoreksi
dengan indeks harga sekarang. Informasi terbatas
tentang harga peralatan proses telah diterbitkan dalam
berbagai majalah teknik. Harga-harga dan perhitungan
pada 1 Januari 1990, untuk berbagai macam type dan
kapaistas peralatan dapat dilihat pada bab-bab
selanjutnya. Keterangan tentang berbagai harga tersebut
diberikan dalam tabel dan indeks.
MEMPERKIRAKAN HARGA PERALATAN DENGAN PERBANDINGAN
(SCALING)
Memperkirakan harga dari sebagian peralatan
merupakan langkah yang penting, bila tidak ada data
harga untuk ukuran yang khusus dari kapasitas operasi.
Hasil yang baik akan didapatkan dengan memakai hubungan
logaritma yang disebut “Aturan-faktor 6/10”, jika
kapasitas dari peralatan yang baru, mirip satu sama
lain dengan kapasitas peralatan yang data harganya
dipergunakan.
Sesuai dengan aturan ini, bila harga dari unit
yang tersedia pada suatu kapasitas diketahui maka harga
dari unit yang sejenis dengan kapasitas (x kali)
kapasitas unit yang diketahui adalah : ( x )0,6 kali
harga dari unit yang mula-mula.
6,0
bPeralatan KapasitasaPeralatan Kapasitas X bperalatan Harga aperalatan Harga
=
Persamaan diatas menunjukkan bahwa suatu plot log-
log dari kapasitas terhadap harga peralatan untuk jenis
peralatan yang diberikan, berupa garis lurus dengan
slope 0,6. Gambar 1-5 menunjukkan plot untuk alat
penukar panas selongsong tabung (shell and tube heat
exchanger). Bagaimanapun, penggunaan dari aturan 0,6
untuk sebagian besar alat-alat yang dibeli, terlalu
menyederhanakan konsep nilai harga, dimana nilai
sebenarnya dari harga faktor kapasitas bervariasi
kurang dari 0,2 sampai lebih dari 1 seperti yang
ditunjukkan dalam tabel 5.
Karena itu faktor 0,6 hanya dipakai bila tidak ada
informasi lain. Umumnya, konsep harga kapasitas tidak
dipakai untuk beda kapasitas lebih dari 10 kali dan
dibutuhkan ketelitian untuk meyakinkan bahwa kedua
bagian peralatan tersebut sejenis dalam type
konstruksi, temperatur dan tekanan operasi serta
variabel lain yang menonjol.
PEMBELIAN PERLENGKAPAN INSTALASI
Peralatan dari instalasi termasuk biaya untuk
tenaga kerja, fondasi, penyangga, plat form, biaya
konstruksi dan beberapa faktor yang berhubungan dengan
pemasangan alat. Tabel 6 memberikan range umum biaya
instalasi dengan persentase dari biaya pembelian
perlengkapan untuk beberapa macam peralatan. Biaya
tenaga instalasi sebagai fungsi dari ukuran peralatan
menunjukkan variasi yang luas bila dibandingkan dengan
perkiraan biaya instalasi sebelumnya. Tabel 7
menunjukkan pangkat yang berbeda-beda dari 0 sampai
1,56 untuk beberapa bagian kecil dari peralatan.
Tabular – Heat Exchanger mempunyai pangkat nol
yang berarti bahwa biaya instalasi tidak tergantung
dari ukuran. Pertimbangan ini menunjukkan kenyataan,
bahwa perlengkapan itu disusun dengan penderek (cranes)
dan pesawat pengangkut (hoist), dimana jika ukuran
cukup memadai untuk tugas tertentu, maka tidak akan
terlihat perbedaan ukuran dan berat dari perlengkapan.
Pangkat lebih tinggi dalam biaya tenaga untuk instalasi
menara carbon-steel menunjukkan peningkatan yang
kompleks pada peralatan dalam menara (trays,
downcomers, dsb) sebagaimana bila diameter bertambah.
Analisa biaya instalasi total dari perlengkapan
dalam jumlah “typical numerical plant” menunjukkan
bahwa biaya pembelian peralatan berkisar antara 65 –
80% dari biaya instalasi, dan kenaikan tergantung dari
banyaknya peralatan dan macam pabrik dimana peralatan
digunakan. Karena itu tafsiran beragam dari 25-55% dari
biaya pembelian perlengkapan.
BIAYA ISOLASI
Jika temperature sangat tinggi atau rendah, faktor
isolasi penting sekali, karena itu perlu diperkirakan
biaya untuk perlengkapan isolasi dengan benar, dimana
biaya itu termasuk dalam biaya instalasi perlengkapan
dan biaya perpipaan. Biaya total untuk tenaga dan bahan
yang diperlukan untuk perlengkapan isolasi dan
perpipaan biasanya dalam pabrik kimia diperkirakan 8-9%
dari biaya pembelian perlengkapan atau 2% dari modal
total.
INSTRUMENTASI DAN PENGEDNALIAN
Biaya instrumentasi, biaya tenaga kerja dan biaya
untuk peralatan tambahan dan bahan penyusun mempunyai
porsi terbanyak dari “capital investment required”.
Bagian dari modal ini kadangkala dimasukkan dalam
kelompok peralatan umum. Biaya instrumentasi total
tergantung jumlah pengendalian yang ada dan berkisar
antara 6-30% dari biaya pembelian untuk semua
peralatan, computer biasanya dipakai untuk pengendalian
dan mempunyai akibat menambah biaya gabungan dengan
pengendalian.
Untuk “solid – fluid chemical processing plant”
biasa digunakan harga 13% dari pembelian peralatan
untuk memperkirakan biaya instrumetasi total. Biaya ini
mendekati 3% dari total capital investment. Tergantung
pada kompleksitas instrumentasi dan service, serta
biaya tambahan untuk instalasi dan perlengkapan dapat
mencapai 50-70% dari biaya peralatan.
BIAYA KONSTRUKSI
Biaya yang termasuk dalam rencana harga tak
langsung adalah biaya untuk bangunan yang meliputi
bangunan sementara dan operasi, alat-alat konstruksi
termasuk sewanya, perumahan karyawan di lokasi
konstruksi, daftar pembayaran konstruksi, perjalanan
dan penginapan, pajak dan asuransi, dan biaya overhead
konstruksi lain. Biaya ini termasuk juga instalasi
peralatan teknis, dan pengawasan bangunan. Tabel 15
memuat perkiraan biaya konstruksi yang berguna dalam
menetapkan variasi dalam persentase dari modal kapital
tetap untuk harga tak langsung ini. Untuk pabrik dengan
proses kimi biasa, biaya konstruksi rata-rata mencapai
10% dari total hara langsung pabrik.
UPAH KONTRAKTOR
Upah kontraktor berbeda untuk tiap-tiap keadaan,
tetapi dapat diperkirakan sekitar 2-8% dari harga
langsung atau 1,5-6% dari modal kapital tetap.
KEMUNGKINAN – KEMUNGKINAN
Faktor kemungkinan termasuk dalam perkiraan modal
kapital untuk mengganti kerugian yang tidak terduga,
seperti adanya badai, banjir, pemogokan, perubahan
harga, perubahan desain, kesalahan perkiraan dan ongkos
yang terlupakan, dimana perkiraan awal menunjukkan
statistik yang mungkin terjadi. Faktor kemungkinan
adalah 5 – 15% dari harga langsung dan tidak langsung
pabrik secara bersama-sama, dan 8% dari perkiraan rata-
rata bersih.
BIAYA START UP (BIAYA PENGOPERASIAN MOTOR/MESIN)
Setelah perencanaan pabrik dilengkapi, sering
terjadi perubahan harus dibuat sebelum pabrik
beroperasi dalam keadaan maksimal. Perubahan ini
meliputi pengeluaran belanja untuk bahan baku dan
pendapatan serta kerugian selama pabrik menurun atau
beroperasi hanya dalam kapasitas parsialnya. Modal
untuk perubahan ini akan menjadi bagian dari modal awal
karena penting untuk kesuksesan usaha. Biaya ini
sekitar 12% dari modal tetap. Pada umumnya, dengan
kisaran antara 8-10% dari modal tetap diperoleh hasil
yang memuaskan.
Biaya start up ini tidak perlu dimasukkan sebagai
bagian dari modal, karenanya tidak dihadirkan seperti
suatu komponen dalam tabel ringkasan. Pada keseluruhan
analisa pembiayaan, biaya start up dapat dihadirkan
sebagai satu waktu pabrik atau sebagai bagian dari
total modal yang ternagntung pada proses perusahaan.
PERPIPAAN
Selama proses, peralatan perpipaan dapat meningkat
hingga 80% dari biaya pembelian peralatan atau 20% dari
fixed capital investment, hal ini dapat dimengerti
bahwa ketepatan dari perkiraan keseluruhan dapat
berpengaruh serius terhadap aplikasi yang tidak tepat
dari teknik perkiraan untuk satu komponen ini.
PEMASANGAN LISTRIK
Biaya pemasanagan listrik terutama teridiri atas
tenaga kerja instalasi, perlengkapan daya dan
penerangan, dimana fasilitas gedung penerangan termasuk
biaya gedung fasilitas. Pada pabrik kimia, biaya
pemasangan listrik sekitar 10-15% dari biaya pembelian
peralatan. Tetapi range ini bisa mencapai hingga 40%
dari pembelian peralatan untuk pabrik dengan prses yang
specifik. Hal ini menunjukkan adanya sedikit hubungan
antara persentase biaya total dan persentase biaya
peralatan, tetapi lebih berhubungan dengan modal tetap.
Maka biaya pemasangan listrik umumnya diperkirakan
sekitar 3-10% dari modal tetap.
Pemasangan listrik terdiri dari 4 komponen utama
yaitu kabel daya, penerangan, transformasi dan
perawatan, juga instrumentasi dan kawat pengontrol.
Tabel 9 menunjukkan harga-harga komponen ini sebagai
perbandingan dari biaya total pelistrikan.
GEDUNG SERTA FASILITASNYA
Biaya untuk gedung serta fasilitasnya terdiri atas
biaya untuk tenaga kerja, bahan dan persediaan, dimana
persediaan ini termasuk semua gedung yang berhubungan
dengan pabrik atau bangunan. Termasuk biaya untuk
perpipaan, pemanasan, penerangan, ventilasi dan
fasilitas gedung lainnya. Biaya gedung termasuk
fasilitas untuk tiap-tiap proses pabrik yang berbeda-
beda, ditunjukkan dalam tabel 10 dan 11 sebagai
persentase biaya pembelian barang dan modal tetap.
YARD IMPROVEMENT
Biaya untuk pagar, tangga, jalan-jalan, trotoar,
jalan kereta api, taman (land scaping), termasuk dalam
bagian dari penanaman modal pada yard improvement.
Biaya untuk yard improvement untuk pabrik kimia sekitar
10-20% dari modal tetap. Tabel 12 menunjukkan range
dalam bermacam-macam komponen dari yard improvement
dalam modal tetap.
SERVICE FACILITIES
Persediaan steam, air, tenaga, udara tekan dan
bahan bakar adalah bagian dari service facilities dari
sebuah pabrik perindustrian. Pembuangan limbah, pemadam
kebakaran dan fasilitas lain seperti toko, PPPK dan
Kantin, menghendaki penanaman modal yang dimasukkan
pada biaya service facilities. Biaya total dari service
facilities dalam pabrik kimia sekitar 30-80% dari harga
pembelian peralatan atau 55% rata-rata untuk proses
pabrik solid fluida normal. Untuk produk tunggal kecil,
proses kontinu, harga itu mungkin lebih rendah dari
range tersebut.
Untk pabrik yang besar, baru, multiproses, pada
lokasi yang baru, hanya tepat didekati dengan batas
atas dari range. Biaya service facilities dalam capital
investment sekitar 8-20% dan 13% sebagai harga rata-
rata. Tabel 13 memuat daftar macam-macam persentase
dari fixed capital investment, untuk macam-macam
komponen dari service facilities. Kecuali untuk
fasilitas yang baru, semua fasilitas service belum
tentu dimiliki dalam suatu pabrik. Raneg juga
menunjukkan tingkat dari neraca panas yang digunakan
dalam proses. Service facilities merupakan fungsi
ukuran fisik pabrik dimana service facilities tidak
selalu diperlukan. Penghapusan salah satu komponen
ditujukan untuk menambah persentase relative dari dari
service facilities yang lain yang diperlukan dalam
pabrik.
TANAH
Biaya tanah dan pemeliharaan dan ongkos lain
tergantung dari lokasi dan faktor biaya per area
sebesar 30-50 antara pedesaan dan daerah industri.
Harga tanah rata-rata untuk daerah industri 4-8% dari
pembelian peralatan atau 1-2% dari total capital
investment. Karena harga tanah selalu meningkat
terhadap waktu, maka harga ini tidak seharusnya
termasuk dalam fixed capital investment, bila
diperkirakan harga operasi tahunan, seperti depresiasi.
TEKNIK DAN PENGAWASAN
Biaya untuk design konstruksi dan engineering,
perencanaan, pembelian, pembukuan, konstruksi dan biaya
engineering, perjalanan, reproduksi, komunikasi dan
perkantoran termasuk dalam capital investment pada
teknis dan pengawasan. Harga ini tidak dipakai secara
langsung untuk peralatan, bahan atau tenaga kerja,
tetapi sebagai harga tak langsung dalam fixed capital
investment dari 30% dari harga pembelian peralatan atau
8% dari total harga langsung dari pabrik. Variasi
persentase dari fixed capital investment untuk macam-
macam komponen teknis dan pengawasan, diberikan pada
tabel 14.
ESTIMASI DARI BIAYA PRODUK TOTAL
Metode estimasi dari modal total yang diperlukan
untuk pabrik yang ada disajikan dalam bagian pertama
dari chapter ini, penentuan modal yang dibutuhkan
hanyalah satu bagian dari perkiraan harga secara
lengkap. Persamaan lain yang penting pada bagian ini
adalah estimasi dari biaya untuk operasi pabrik dan
penjualan produk. Biaya ini dapat dikelompokkan dengan
judul Biaya total produk. Biasanya dibagi dalam
kategori-kategori biaya produksi dan biaya umum. Harga
produksi juga diketahui seperti operasi atau biaya
produksi, lebih jauh cabang dari harga pabrik
tergantung pada interpretasi dari harga langsung dan
tak langsung.
Ketelitian amat penting dalam mengestimasikan
harga total produk seperti yang diperkirakan dalam
modal. Nilai kesalahan yang terbesar dalam
mengestimasikan harga elemen-elemen. Dari tabel amat
diperlukan untuk mengestimasikan harga total produk dan
konstitusi daftar harga untuk menghendaki beberapa
penyederhanaan. Pada gambar 1.7. menyediakan daftar
yang khas yangemeliputi harga-harga dalam operasi
proses kimia. Harga total produk biasanya diperinci
dalam satu dari 3 basis yang dinamakan basis harian,
lihat dari basis produk atau basis tahunan. Harga basis
tahunan adalah kemungkinan pilihan untuk estimasi dari
harga total produk dikarenakan :
♦ Efek dari variabel musim adalah meratakan.
♦ Pabrik pada aliran waktu atau perlengkapan faktor
operasi benar-benar dipertimbangkan.
♦ Ijin perhitungan dari harga operasi lebih kecil dari
pada kapasitas penuh.
♦ Penyediaan suatu cara yang tepat mengingat sering
terjadi tetapi biaya yang besar seperti harga
tahunan dikilang minyak.
Sumber informasi terbaik yang digunakan dalam
mengestimasikan total produk adalah data serupa atau
proyek identik banyak perusahaan mempunyai rekor yang
luas dan operasinya, karenanya amat baik, dapat
dipercaya untuk harga perusahaan dan biaya umum dapat
diperoleh dari rekor pemasukan. Penyesuaian untuk
penambahan harga seperti akibat dari inflasi harus
dibuat, dan perbedaan dalam bagian pabrik dan lokasi
geografis harus ditemukan.
Metode untuk mengestimasikan harga total produk
dalam ketidakhadirannya dari informasi yang spesifik
dibicarakan dalam paragraf selanjutnya, berbagai harga
elemen-elemen dihadirkan dalam gambar 1 – 7.
BIAYA PEMBUATAN
Biaya yang berhubungan dengan operasi pembuatan
atau peralatan fisik dari suatu perencanaan proses,
termasuk dalam biaya pembuatan. Biaya ini dibagi dalam
3 kelompok yaitu :
1. Biaya produksi
2. Biaya tetap
3. Biaya administrasi perencanaan
Biaya produksi termasuk biaya langsung yang
tergabung dalam biaya pembuatan. Meliputi pemakaian
biaya untuk bahan mentah (termasuk transportasi,
pembongkaran dll), ongkos tenaga kerja operasi,
supervisor dan tenaga kerja yang berhubungan dengan
operasi pembuatan, perencanaan, pemeliharaan dan
perbaikan, penyediaan operasi, ketenagaan, utilitas,
royalti dan katalis. Beberapa daftar harga variable
disini adalah merupakan bagian dari harga produksi
langsung yang mempunyai sebuah elemen harga tetap.
Sebagai contoh, bertambahnya biaya pemeliharaan dan
perbaikan secara tidak langsung, dengan naiknya
produksi, karena biaya pemeliharaan dan perbaikan masih
terjadi sampai penutupan pabrik.
Biaya tetap adalah biaya yang tetap dari tahun ke
tahun dan tidak bertambah dengan berubahnya rute
produksi. Depresiasi, pajak hak milik, asuransi dan
pemakaian ongkos sewa juga merupakan biaya tetap. Biaya
administrasi perencanaan adalah biaya untuk rumah
sakit, klinik, perencanaan umum, pemeliharaan dan
administrasi keamanan. Daftar pembayaran administrasi
juga termasuk uang pensiun, ijin peletakan jabatan,
keamanan sosial, dan asuransi kehidupan, packaging,
restaurant, dan fasilitas rekreasi, pelayanan
pertolongan, control laboratorium, perlindungan hak
milik, pengawasan umum perencanaan, gudang barang, dan
fasilitas penyimpanan dan pemanfaatan. Biaya ini sama
dengan dasar biaya tetap yang tidak bertambah dengan
berubah naiknya rate produksi.
BIAYA UMUM
Untuk tambahan biaya pembuatan, yaitu biaya umum
yang meliputi beberapa operasi pabrik. Biaya umum ini
diklarifikasikan menjadi :
1. Biaya administrasi
2. Biaya distribusi dan pemasaran
3. Biaya riset dan pengembangan
4. Biaa keuangan
5. Biaya pendapatan kasar
Biaya administrasi meliputi biaya untuk upah,
persediaan alat kantor, mesin dan biaya pengesahan,
pemeliharaan, gedung kantor dan komunikasi umum.
Sedangkan biaya distribusi dan pemasaran adalah biaya
penjualan dan distribusi produk, termasuk biaya untuk
mengangkut bahan, pengisian, pengiriman dengan kapal,
sales officer, salesman technical, sales service dan
iklan.
Biaya riset dan pengembangan meliputi biaya untuk
kemajuan yang diinginkan dalam posisi persaingan
industri. Biaya ini untuk gaji, peralatan khusus,
keperluan riset dan upah konsultan yang berhubungan
dengan pengembangan ide baru atau perbaikan proses.
Sedangkan biaya keuangan meliputi biaya ekstra termasuk
pendapatan yang diperlukan untuk modal kapital. Biaya
ini selalu dibatasi untuk kepentingan dalam peminjaman
uang, dan biaya ini kadang disebut juga biaya tetap.
Biaya pendapatan kasar adalah dasar dari hukum
pendapatan pajak, biaya ini merupakan fungsi langsung
dari pendapatan kasar yang dibuat oleh perusahaan
swasta. Karena biaya ini tergantung dari grafik
meluasnya pabrik, maka biaya ini tidak termasuk dalam
predesign dan prelimiary cost-estimation untuk suatu
pabrik dan dapat kembali yang dilaporkan sebagai
pendapatan kasar, bisa didapatkan dari design pabrik
yang ada. Akan tetapi, jika diperkirakan sebagai
keuntungan bersih, maka biaya ini merupakan pendapatan
pajak yang luar biasa penting dan merupakan type khusus
dari biaya umum.
BIAYA – BIAYA PRODUKSI LANGSUNG
BAHAN BAKU
Dalam industri kimia, salah satu dari biaya utama
dalam operasi produksi adalah untuk bahan baku yang
dilibatkan dalam proses. Jumlah dari bahan baku yang
harus diberikan tiap satuan waktu atau tiap satuan
produk dapat ditentukan dari proses neraca bahan oleh
karena itu, biaya yang dikeluarkan harus berdasarkan
jumlah bahan baku yang digunakan untuk memproduksi
barang jadi sesuai neraca bahan.
Sebagai pendahuluan analisa harga, harga-harga
sering digunakan untuk memperkirakan biaya-biaya bahan
baku. Harga-harga ini seringkali diumumkan dalam surat-
surat kabar seperti The Chemical Marketing Reporter
(formerly the oil, Point and Drug Reporter).
Biaya-biaya pembelian atau pengiriman seharusnya
dimasukkan dalam biaya-biaya bahan baku. Dalam pabrik-
pabrik kimia, biaya bahan baku biasanya berkisar 10-50%
biaya produksi tergantung macam proses dan faktor lain.
TENAGA KERJA
Pada umumnya tenaga kerja terdiri dari tenaga
terdidik dan tidak terdidik dengan biaya yang berbeda-
beda dari satu tempat ketempat lainnya. Untuk proses
kimia, tenaga kerja biasanya berjumlah sekitar 15%
biaya produksi total. Hubungan antara kebutuhan tenaga
kerja dengan tingkat produksi tidak selalu berbanding
lurus, biasanya untuk meningkatkan / menurunkan
perbandingan kapasitas pabrik digunakan faktor 0,2 –
0,25.
Apabilasuatu skema diagram alir dari gambar-gambar
proses sudah ada, perkiraan awal dapat dilakukan.
Pertimbangan terhadap macam alat dan pengaturannya,
multiplikasi satuan-satuan, jumlah instrumentasi dan
alat pengendali proses serta kebijaksanaan perusahaan
dalam menetapkan jumlah tenaga kerja sangat penting.
Tabel 21 menunjukkan contoh kebutuhan tenaga kerja yang
sesuai dengan pengaturan peralatan.
Sebuah metode lain perkiraan tenaga kerja sebagai
fungsi kapasitas pabrik adalah dasar penambahan
bermacam-macam begitu proses penting pada flow sheet.
Metode ini, suatu bagian proses diberi batas sebagai
beberapa unit operasi, unit proses atau kombinasi
keduanya yang mana ditempatkan dalam satu atau banyak
unit dibatasi peralatan pada satu lingkaran ulang atau
kontinyu, seperti reaksi distilasi, evaporasi,
pengeringan (drying), filtrasi dan sebagainya.
Apabila suatu saat kapasitas pabrik ditentukan,
jumlah jam kerja yang terpakai per-ton produk tiap
bagian diperoleh dari gambar 1-8 dan dikalikan dengan
jumlah bagian proses untuk mendapatkan total jam kerja
per ton produk. Beberapa variasi pada tenaga kerja
dibutuhkan dari bagian process secara otomatis tinggi
ke operasi batch dilakukan dengan memilih curve yang
tepat pada gambar 1-8.
Contoh :
Perkiraan keperluan tenaga kerja pertimbangan
sebuah proses pabrik otomatis tinggi mempunyai
kapasitas 100 ton/hari produk dan bagian-bagian proses
penting yang dikehendaki dari heat transfer dan
distilasi. Berapa operasi rata-rata keperluan tenaga
kerja untuk suatu operasi tahunan untuk 300 hari.
Jawaban :
Proses pabrik yang diharapkan untuk melakukan tiga
bagian proses dari Fig 1-8, dengan kapasitas 100 ton
produk/hari, pabrik dengan proses otomatis tinggi
membutuhkan 33 jam kerja / hari / bagian proses. Jadi
untuk 300 hari setahun operasi.
Tenaga kerja operasi yang dibutuhkan
= 3 x (33) x (300) = 29.700 jam kerja / tahun.
Karena perkembangan teknologi baru melibatkan
pengawasan komputer dan pengawasan pengaturan jarak
jauh, prakteknya dari hubungan jam kerja yang terpakai
secara langsung untuk menghasilkan jumlah produk yang
diinginkan dapat memberi hasil yang tidak teliti jika
data-data baru yang digunakan kurang. Seperti aturan
umum “Thumb”, keperluan tenaga kerja untuk pabrik
proses fluida sedemikian seperti pabrik etilen oksida
atau yang lain seperti ditunjukkan pada tebl 22,
terlihat dalam range rendah ⅓ sampai 2 jam kerja yang
terpakai per ton dari produk. Untuk pabrik solid-
fluida, seperti polyethylen keperluan tenaga kerja akan
berada dalam range 2 sampai 4 jam kerja yang terpakai
per ton dari produk. Untuk pabrik terutama dalam proses
solid, seperti pabrik bingkah batu bara sejumlah besar
bahan olhan akan membutuhkan lebih banyak keperluan
tenaga kerja dari pada type pabrik yang lain dengan
range 4 sampai 8 jam kerja terpakai per ton produk.
Data ini ditunjukkan dalam Fig 1-8 dan tabel 22,
dimana kapasitas pabrik dan type spesifik dari proses
termasuk didalamnya, lebih akurat dari pada peraturan
“Thumb” terdahulu, jika tersedia informasi tambahan
yang dibutuhkan.
Dalam menentukan ongkos untuk tenaga kerja,
perhitungan harus memakai type yang dikehendaki
pekerja, loksai geografis dari pabrik, termasuk stnadr
upah, dan kemampuan pekerja.
Pada tebel 20, data yang ada dapat digunakan
sebagai petunjuk hubungan standart kerja menengah dan
faktor kemampuan pekerja pada berbagai daerah geografis
negara-negara serikat. Sedangkan tabel 23 & 24 memberi
tenaga kerja dalam dolar per jam kerja untuk daerah US
Gulf Coast dan indek rata-rata tenaga kerja untuk
perkiraan standart upah yang diijinkan.
DIRECT SUPERVISORY & CLERICAL LABOR
Sebuah ketentuan dari direct supervisory dan
clerical labor adalah selalu dikehendaki untuk suatu
operasi pabrik. Kebanyakan penting dari pekerja /
tenaga kerja type ini adalah penetapan hubungan sampai
banyaknya tenaga kerja operasi total, kelengkapan
operasi dan standart kualitas product. Biaya untuk
supervisory dan clerical labor rata-rata sekitar 15
persen dari biaya tenaga kerja operasi. Untuk
menurunkan kapasitas biasanya supervisory tinggal
pasang pada 100 persen kapasitas rate.
UTILITAS
Biaya untuk utilitas, seperti uap air, listrik,
proses dan air pendingin, udara bertekanan, gas alam,
dan bahan bakar minyak serta macam-macam lainnya
tergantung dari banyaknya pemakaian, lokasi pabrik dan
sumber tenaga. Contohnya biaya untuk beberapa pemilihan
utilitas di daerah US Gulf Coast, diberikan dalam tabel
23. Daftar rate rata-rata yang lebih lengkap untuk
macam-macam utilitas kadang-kadang dapat diperkirakan
dalam analisa ‘Preliminary Cost’ dari keterangan yang
tersedia tentang operasi yang serupa seperti yang
ditunjukkan tabel 22. Jika informasi tidak tersedia,
utilitas harus diperkirakan dari design preliminary.
Utilitas boleh dibeli pada “Predetermined rates” dari
sumber luar lainnya atau service dapat disediakan
peruhanaan. Jika perusahaan menyediakan pelayanan
sendiri dan ini digunakan untuk sebuah proses, seluruh
biaya pelayanan instalasi biasanya dibebankan pada
proses pabrik. Jika pelayanan digunakan untuk
memproduksi beberapa produk yang berbeda-beda, biaya
pelayanan dibagi secara adil antara produk-produk yang
berbeda pada sebuah rate berdasarkan sejumlah pemakaian
individual.
Kebutuhan uap termasuk jumlah yang dipakai dalam
proses pabrik ditambah alat bantu yang penting yang
dibutuhkan, harus dibuat pada kondisi radiasi dan
batas-batas kehilangan yang diijinkan. Tenaga listrik
harus disediakan untuk penerangan, motor dan macam-
macam kebutuhan alat proses. Kebutuhan tenaga langsung
(direct power) ini harus dinaikkan dengan sebuah faktor
dari 1,1 – 1,25 sampai kehilangan-kehilangan dan
‘Contingencies’ yang diijinkan. Perkiraan kasar, harga
utilitas untuk proses kimia biasa berjumlah 10%-20%
dari total biaya produk.
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
Biaya dengan jumlah yang banyak diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan jika sebuah pabrik dijaga
dalam kondisi operasi yang efisien. Biaya-biaya ini
termasuk biaya tenaga kerja, bahan-bahan dan supervisi.
Biaya-biaya tiap tahun untuk pemeliharaan dan
perbaikan peralatan mempunyai range serendah 2% dari
biaya peralatannya. Jika permintaan pelayanan adalah
mendekati 20% untuk hal ini dimana permintaan operasi
banyak, harga-harga dari tipe ini untuk gedung rata-
rata 3-4% dari biaya gedung dalam proses industri,
biaya pabrik total per tahun untuk pemeliharaan dan
perbaikan secara kasar rata-ratanya sama dengan 6% dari
modal tetap (FCI). Tabel 25 melengkapi petunjuk untuk
memperkirakan biaya pemeliharaan dan perbaikan sebagai
fungsi dari kondisi proses.
Untuk rate operasi uyang lebih kecil dari pada
kapasitas pabrik, biaya pemeliharaan dan perbaikan
umumnya diperkirakan sebesar 85% pada 100% kapasitas
untuk 75% rate operasi pada 100% kapasitas untuk 50%
rate operasi.
PENYEDIAAN UNTUK OPERASI
Dalam tiap-tiap operasi pabrik, banyaknya
persediaan lain-lain dibutuhkan untuk menjaga efisiensi
fungsi proses bagian-bagian seperti ‘Charts’, pelumas,
tes kimia, penyediaan penjaga dan penyediaan serupa
yang tidak dapat di kategorikan sebagai bahan baku atau
bahan-bahan pemelihara dan perbaikan, dan
diklarifikasikan sebagai penyediaan operasi. Biaya
tiap-tiap tahun untuk tipe penyediaan ini kira-kira 15%
dari biaya total pemeliharaan dan perbaikan.
BIAYA LABORATORIUM
Biaya tes laboratorium untuk mengontrol operasi
dan untuk mengontrol kwalitas produk dimasukkan dalam
biaya pabrik biaya ini umumnya dihitung dengan estimasi
yang melibatkan jam kerja, dan diperbanyak dengan rate
yang tepat, untuk perkiraan yang cepat, biaya ini
diambil 10% - 20% dari biaya tenaga kerja operasi.
PATENT DAN ROYALITIES
Banyak proses pabrik yang dilindungi oleh patent,
maka diperlukan untuk membayar sejumlah hak patent,
atau royalty berdasarkan jumlah barang-barang yang
dihasilkan. Selama perusahaan terlibat dalam operasi
diperoleh patent biasa, sejumlah tertentu dari biaya-
biaya total disertakan dalam pengembangan dan perolehan
hak patent yang harus ditanggung oleh pabrik sebagai
biaya operasi. Dalam tipe ini biaya-biaya biasanya
diangsur untuk melindungi masa berlaku hak patent
secara sah. Meskipun perkiraan kasar biaya patent dan
royalty untuk proses adalah 0-6% dari total biaya
produksi, ahli teknik booleh mengambil keputusan
sendiri sebab royalty bermacam-macam dengan faktor-
faktor yang serupa sebagai tipe produk dan industri.
CATALYS & SOLVENT
Biaya untuk katalis dan solvent dapat berarti dan
tergantung atas spesifik pemilihan proses.
BIAYA TETAP
Biaya tetap selalu ditunjukkan dalam plant
industri, baik berproduksi maupun tidak. Pengeluaran-
pengeluaran ini dinamakan biaya tetap, atau beban tetap
perusahaan. Biaya ini termasuk untuk penyusutan, pajak
daerah, asuransi dan ongkos-ongkos sewa. Biaya-biaya
dari tipe ini adalah fungsi langsung dari capital
investment, perkiraan kasar dari beban tetap ini antara
10-20% biaya total produksi.
DEPRESIASI
Peralatan bangunan dan beberapa object material
pembuatan plant memerlukan biaya awal dimana harus
dihapuskan pengurangan nilai dianggap terjadi
seluruhnya. Kegunaan dari milik material penurunan ini
disebut depresiasi. Kecepatan depresiasi adalah sangat
penting dalam penentuan pajak pendapatan. Kecepatan
dasar depresiasi pada ketidak mungkinan yang berguna
dari variasi tipe peralatan dan beberapa alternatif
metode mungkin digunakan untuk menentukan kecepatan
depresiasi, metode garis lurus biasanya dianggap untuk
engineering project. Dalam metode penggunaan ini,
penggunaan periode dan nilai pertimbangan yang
diberikan untuk kemungkinan yang lama dan perubahan
ekonomi. Perbedaan diantara initial cost dan nilai
penyelamatan dibagi % total tahuan dari kegunaan yang
diberikan biaya tahunan untuk depresiasi.
Kecepatan depresiasi tahunan untuk mesin dan
peralatan biasanya adalah 10% dari FCI, dimana gedung
biasanya kecepatan depresiasi tahunan berkisar 3% dari
initial cost.
PAJAK LOKAL
Besarnya pajak lokal kekayaan tergantung pada
pemilihan lokasi dari plant dan hukum reginal pajak
kekayaan tahunan untuk plant dalam ketinggian area
populasi biasanya dalam range 0-4% dari FCI.
Dalam range populasi yang kurang, pajak kekayaan lokal
antara 1-2% dari FCI.
ASURANSI
Kecepatan asuransi tergantung dari tipe proses
yang dibawa keluar dalam operasi pembuatan dan dalam
jumlah yang tersedia fasilitas potensinya. Pada basis
tahunan, kecepatan berkisar antara 1% dari FCI.
PLANT OVERHEAD COSTS
Pertimbangan biaya dalam bagian pendahuluan
berhubungan langsung dengan operasi produksi. Dengan
tambahan, bagaimanapun, beberapa biaya lainnya selalu
terlibat jika pabrik yang lengkap itu adalah satu unit
yang efisien. Biaya pemakaian yang dikehendaki untuk
pabrik yang rutin dimasukkan dalam “Plant Overhead
Costs”. Mesin-mesin yang bukan buatan pabrik, gedung-
gedung beserta pemeliharaannya yang diperlukan untuk
beberapa pelayanan umum dari pabrik, dsb akan
ditentukan ongkos dan biaya langsung untuk bagian
“Plant Overhead Costs”.
Biaya-biaya ini akan dihubungkan dengan biaya
pengeluaran pabrik, yang meliputi :
♦ Rumah sakit dan pelayanan kesehatan
♦ Mesin-mesin umum
♦ Pelayanan keselamatan
♦ Fasilitas kantin dan rekreasi
♦ Pemeliharaan pabrik secara umum dan pengeluaran
♦ Pengeluaran daftar pembayaran termasuk jamuan untuk
pegawai.
♦ Laboratorium kontrol
♦ Pengepakan
♦ Perlindungan
♦ Penjaga pintu dan pelayanan serupa
♦ Pegawai kantor
♦ Distribusi pelayanan umum
♦ Toko – toko
♦ Penerangan
♦ Komunikasi di dalam dan transportasi
♦ Gudang barang
♦ Fasilitas pengiriman
Ongkos-ongkos diatas tidak ada hubungannya dengan
biaya untuk para pekerja yang berhubungan langsung
dengan operasi produksi “Plant Overhead Costs” untuk
pabrik kimia kurang lebih 50-70% dari biaya total untuk
pekerja operasi pengawasan dan pemeliharaan.
ADMINISTRATIVE COST
Biaya berhubungan dengan manajemen puncak atau
kegiatan tata usaha tidak dapat menjadi ongkos langsung
biaya pabrik bagaimanapun itu diperlukan dimasukkan
kedalam biaya administrasi jika analisa ekonomi itu
akan menjadi lengkap. Gaji-gaji dan upah untuk pekerja
tata usaha sekretaris-akuntan-stenographers, pengetik
dan pekerja-pekerja serupa termasuk dalam bagian dari
biaya tata usaha, sepanjang biaya untuk kantor
pengiriman dan perawatan, komunikasi luar, gedung-
gedung tata usaa dan beberapa bagian lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan tata usaha. Biaya ini
mungkin membedakan dengan jelas dari pabrik dan agak
tergantung pada apa pertimbangan dari pabrik itu adalah
suatu hal yang baru atau penambahan dari pabrik yang
lama. Ini tidak termasuk dalam gambaran biaya yang
tepat dari catatan perusahaan, atau untuk perkiraan
yang tepat. Biaya-biaya usaha mungkin berkisar 20-30%
dari pekerja operasi.
BIAYA DISTRIBUSI DAN PEMASARAN
Dari pendirian praktis, operasi suatu pabrik tidak
dapat dianggap berhasil sampai hasilnya terjual atau
mempunyai laba / keuntungan. Ini sangat perlu, oleh
karena itu perlu dipertimbangkan biaya-biaya yang
saling terkait dalam penjualan hasil-hasil. Yang
termasuk didalamnya adalah gaji, upah, pengiriman dan
ongkos-ongkos lainnya untuk kantor-kantor penjualan,
gaji, komisi dan biaya perjalanan salesman, ongkos-
ongkos pengapalan biaya iklan dan pelayanan teknis.
Biaya distribusi dan pemasaran amat berbeda untuk
type yang tidak sama dari pabrik yang tergantung pada
kebutuhan bahan baku untuk produk, beberapa lainnya
tergantung pada penjualan hasil produk, lokasi pabrik
dan politik dari perusahaan. Biaya-biaya untuk semua
diatas dari hampir pabrik kimia berkisar dari 2-20%
dari total biaya produk total. Gambaran yang tinggi
biasanya dipraktekan pada produk yang baru atau pada
penjualan satu yang banyak tak seberapa dengan nomor
yang besar dari langganan. Gambaran yang rendah
dipraktekan pada volume produk yang besar dibanding
dengan besarnya bahan-bahan kimia.
BIAYA-BIAYA RISET DAN KEGIATAN-KEGIATAN BARU
Metode-metode baru dan hasil produk adalah hal
yang senantiasa berkembang dalam industri-industri
kimia. Pekerjaan-pekerjaan itu ada disebabkan dengan
adanya tekanan pada riset dan kegiatan-kegiatan baru.
Research and Development Costs” termasuk gaji, upah
untuk semua orang yang berhubungan dengan type kerja
ini, perbaikan dan biaya operasi untuk ahli-ahli mesin
dan perawatan terlibat biaya untuk bahan baku dan
pengiriman, biaya langsung berhubungan dengan pabrik,
dan biaya macam-macam. Dalam industri kimia, biaya-
biaya ini berkisar dari 2-5% dari setiap dollar sales.
BUNGA
Bunga dianggap sebagai ganti rugi pembayaran untuk
modal pinjman yang dipakai. Bunga tetap menyebabkan
orang dari waktu ke waktu meminjam uang untuk modal,
oleh karena itu bunga adalah biaya tetap. Jika itu
perlu untuk meminjam untuk digunakan sebagai modal
untuk membuat investasi untuk pabrik. Walaupun bunga
pada modal pinjaman merupakan ongkos/biaya tetap.
Banyak orang yang menyangga bahwa bunga tidak boleh
dianggap biaya perusahaan. Ini lebih baik jika bunga
dipisahkan dari biaya-biaya lalu yang tetap, dan
mendapatkannya secara terpisah sebagai biaya dibawah
biaya umum keseluruhan dari manajemen atau bunga
tahunan tambahnya dari 5-10% dari total nilai dari
modal pinjaman.
Bila modal investasi langsung diberikan dari modal
hidup dari perusahaan, ini dapat diperdebatkan apakah
bunga dapat menjadi ongkos dari biaya. Dari pemasukkan
– perhitungan pajak, bunga pada pemilik uang tidak
dapat menjadi ongkos dari biaya. Dalam perhitungan
design, bagaimanapun bunga dapat menjadi biaya kecuali
kalau ada jaminan bahwa modal total investment akan
disediakan dari modal perusahaan dan kebijaksanaan
perusahaan mengijinkan perkecualian dari bunga atas
biaya.
HARGA PENDAPATAN KOTOR
Besarnya pendapatan kotor dapat diketahui dengan
pengurangan antara pendapatan total dengan biaya
produksi total, dimana pendapatan kotor ini didapat
dari operasi produksi yang khusus, yang dapat dibahas
secara matematis dengan beberapa metode, untuk mengukur
besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha atau
proyek yang diusulkan.
Karena tuntutan pajak pendapatan, “keuntungan
bersih akhir” seringkali sangat sedikit dibanding
pendapatan kotor, sehingga tarif pajak pendapatan
didasarkan atas pendapatan kotor yang diterima dari
seluruh kegiatan perusahaan. Karena itu, besarnya
harga-harga ini sangat berbeda antara satu perusahaan
dengan perusahaan lain.
Sebagai basis tahunan, hukum-hukum pendapatan di
Amerika Serikat pada tahun 1979 menetapkan pembayaran
dari 17, 20, 30 dan 40 % pajak normal pada $ 25.000
yang pertma, kedua, ketiga dan keempat, berturut-turut,
dari pendapatan kotor perusahaan tahunan, ditambah 46%
dari semua “pendapatan kotor tahunan” diatas $ 100.000.
Selain itu, bila termasuk pajak lain, seperti pajak
pendapatan negara bagian, tarif pajak keseluruhan akan
menjadi lebih tinggi. Tarif pajak berbeda-beda dari
tahun ke tahun sesuai dengan peraturan-peraturan negara
bagian dan pemerintah federal, seperti yang ditunjukkan
dalam contoh berikut ini, yang memakai tarif pajak
federal pada tahun 1974.
Contoh : Break – Even point (titik impas, BEP),
pendapatan kotor dan keuntungan bersih untuk
suatu proses pabrik.
Biaya-biaya produksi langsung tahunan, untuk suatu
pabrik yang beroperasi pada 70% kapasitas operasi
pabrik 14.000 unit, adalah $ 280.000 sedang jumlah dari
pengeluaran tetap, biaya tambahan dari pengeluaran umum
tahunan adalah $ 200.000.
♦ Berapakah besarnya BEP dalam unit-unit produksi per
tahun, bila penjualan tahunan total adalah $ 560.000
dan penjualan hasil produksi = $ 40 per unit ?
♦ Berapakah pendapatan kotor dan keuntungan bersih
tahunan untuk pabrik ini, bila beroperasi pada
kapasitas 100% pada tahun 1974, bila badan hukum
pajak pendapatan kotor total ditambah dengan 26%
pajak tambahan pada pendapatan kotor diatas $ 25.000
Penyelesaian : Titik impas, BEP (break Even Point)
terjadi bila biaya produk tahuan total
sama dengan penjualan tahunan total.
Biaya produk tahunan total adalah jumlah dari biaya
tetap (terdiri dari pengeluaran tetap, tambahan dan
pengeluaran umum) dan biaya produksi langsung untuk n
unit per tahun penjualan tahunan total adalah hasil
kali antara jumlah unit dengan harga penjualan tiap
unit.
Maka :
a). 20/unit $ 14.000) / (560.000
280.000 $ unit / langsung produksi ==Biaya
dan jika jumlah unit yang diperlukan supaya
tercapai break event point adalah :
Biaya produksi total = penjualan tahuan total
200.000 + 20.n = 40. n
ununit / tah 10.000 20
200.000 ==n
b). ada yangpabrik operasi kapasitas dari 50% 100% x 0,7) / (14.000
10.000adalah =Ini
unan totalproduk tah biaya - tahunan totalpenjualan nan kotor tahu Pendapatan =
200.000 $ 600.000 $ - 800.000 $
)unit / $20 (unit x 0,7
14.000 200.00 - 40/unit) $ (unit x 0,7
14.000
==
+=
110.500 $ 89.500 $ - 200.000 $ ($170.000) x (0,26) 200.000) ($ x (0,22) - 200.000 $
pendapatanpajak -nan kotor tahu pendapatan unan bersih tah Pendapatan
==+=
=
PENGELUARAN TAK TERDUGA
Kejadian tak terduga, seperti pemogokan, badai,
banjir, perubahan harga dan pengeluaran tak terduga
lainnya, dapat mempengaruhi biaya untuk operasi pabrik.
Bila seorang engineer akan memperkirakan biaya total,
sebaiknya faktor-faktor ini diperhatikan, dan dalam
perkiraan ini akan mendekati sempurna apabila
memasukkan faktor ciontingency antara 1 – 5% dari biaya
total produk.
Tabel Estimasi biaya investasi modal (memperlihat-
kan komponen-komponen tersendiri)
Harga persentase yang terdapat pada ringkasan dari
bermacam-macam harga investasi modal berikut ini,
adalah perkiraan-perkiraan yang dapat dipakai untuk
pabrik proses kimia yang biasa. Harus disadari bahwa
nilai-nilai yang diberikan dapat berubah-ubah
tergantung dari beberapa faktor, seperti loksai pabrik,
jenis proses, kerumitan peralatan, dan lain-lain.
I. Biaya langsung = biaya untuk bahan-bahan dan
tenaga kerja untuk pemasangan sebenarnya dari
keseluruhan fasilitas (30 – 85% dari investasi
modal tetap)
a. Peralatan + instalasi + instrumentasi +
perpipaan + listrik + isolasi + pengecatan
(50-60% dari investasi modal tetap, yang
meliputi :
1. Pembelian peralatan (15-40% dari investasi
modal tetap)
2. Instalasi, termasuk isolasi pengecatan (25-
55% dari biaya pembelian peralatan)
3. Intrumentasi dan pengendalian (pada keadaan
terpasang) (6-30% dari biaya peralatan).
4. Perpipaan (sampai keadaan terpasang) (10-
80% dari biaya pembelian peralatan)
5. Listrik (sampai keadaan terpasang) (10-40%
adri biaya pembelian peralatan)
b. Bangunan, proses dan peralatan pembantu
lainnya (10-70% dari biaya pembelian
peralatan)
c. Fasilitas pelayanan dan yard improvements (40-
100% dari biaya pembelian peralatan)
d. Tanah (1-2% dari modal tetap atau 4-8% dari
biaya pembelian peralatan.
II. Biaya tak langsung = pengeluaran-pengeluaran yang
secara tidak langsung, meliputi bahan dan tenaga
kerja untuk pemasangan sebenarnya dari keseluruhan
fasilitas (15-30% dari investasi modal tetap)
a. Teknik kerekayasaan dan supervisi (5-30% dari
investasi modal tetap)
b. Biaya konstruksi dan ongkos pemborong (6-30%
dari biaya langsung)
c. Pengeluaran tak terduga (5-15% dari investasi
modal tetap)
III. Investasi modal tetap = biaya langsung + biaya tak
langsung.
IV. Modal kerja (10-20% dari investasi modal total)
V. Investasi modal tetap = investasi modal tetap +
modal kerja.
Tabel Estimasi biaya produk total yang
memperlihatkan komponen-komponen tersendiri.
Harga persentase yang terdapat pada ringkasan dari
berbagai biaya dalam keseluruhan operasi pabrik berikut
ini, adalah perkiraan yang dapat dipakai untuk pabrik
proses kimia biasa. Harus disadari bahwa nilai-nilai
yang diberikan dapat berubah-ubah tergantung dari
beberapa faktor, seperti lokasi pabrik, jenis proses
dan kebijaksanaan perusahaan. Persentase ini dinyatakan
dalam basis tahunan, sebagai berikut :
I. Biaya pabrik = biaya produksi langsung + biaya
tetap + biaya tambahan pabrik.
a. Biaya produksi langsung (sekitar 60% dari biaya
produk total), terdiri dari :
1. Bahan baku (10-50% dari biaya produk total)
2. Tenaga kerja operasi (10-20% dari biaya
produk total)
3. Tenaga kerja administrasi dari pengawas
langsung (10-25% dari tenaga kerja operasi)
4. Utilitas (10-20% dari biaya total produk)
5. Pemeliharaan dan perbaikkan (2-10% dari modal
tetap)
6. Persediaan operasi (10-20% dari biaya untuk
pemeliharaan dan perbaikan, atau 0,5-1,0%
dari modal tetap)
7. Biaya untuk laboratorium (10-20% dari tenaga
kerja operasi).
8. Hak patent dan royalty (0-6% biaya produk
total)
b. Biaya-biaya tetap (10-20%) dari biaya produk
total, yang terdiri dari :
1. Depresiasi (tergantung dari life time
peralatan, nilai keselamatan, metode
perhitungan, sekitar 10% dari modal tetap
untuk mesin dan peralatan dan 2-3% dari nilai
bangunan untuk gedung-gedung).
2. Pajak lokal (1-4% dari modal tetap)
3. Asuransi (0,4-1% dari modal tetap)
4. Penyewaan (8-12% ari nilai bangunan dan tanah
yang disewa).
b. Biaya tambahan pabrik (50-70% biaya untuk
tenaga kerja operasi, supervisi dan
pemeliharaan atau 5-15% dari biaya produksi
total), termasuk biaya untuk hal-hal sebagai
berikut : pemeliharaan pabrik secara umum dan
pengeluaran tambahan, biaya tambahan untuk
upah, pengemasan, pelayanan untuk kesehatan,
keamanan dan perlindungan, restoran,
rekreasi, keleselamatan, laboratorium, dan
fasilitas penyimpanan.
II. Biaya pengeluaran umum = biaya administrasi +
biaya penjualan dan penyaluran + biaya
pengembangan dan penelitian.
a. Biaya administrasi (sekitar 15% dari biaya untuk
tenaga kerja operasi, supervisi, dan
pemeliharaan atau 2-6% dari biaya produk total),
termasuk biaya gaji eksekutif, gaji pegawai
administrasi, pengeluaran resmi, persediaan
kantor dan komunikasi.
b. Biaya penjualan dan distribusi (2-20% dari biaya
produk total), termasuk didalamnya biaya untuk
pemasaran, salesman, perkapalan dan periklanan.
c. Biaya pengembangan dan penelitian (2-5% dari
tiap penjualan atau sekitar 5% dari biaya produk
total).
d. Pembiayaan untuk bunga bank (sekitar 0-10% dari
modal total)
III. Biaya produk total = biaya pemeliharaan + biaya
pengeluaran umum
IV. Biaya pendapatan kotor (pendapatan kotor adalah
pendapatan total dikurangi dengan biaya produk
total, jumlah dari biaya pendapatan kotor
tergantung dari jumlah pendapatan kotor untuk
seluruh perusahaan dan peraturan pajak pendapatan,
biaya pendapatan kotor, umumnya berkisar 30-60%
dari pendapatan kotor).
Keterangan tambahan :
*) Bunga dari uang yang dipinjam dianggap sebagai
harga tetap.
**) Jika diinginkan faktor contingency (pengeluaran
tak terduga) dapat dimasukkan dengan meningkatkan
biaya produk total sebesar 1-5%.
BAB. II
CARA EVALUASI PABRIK
Suatu modal yang diinvestasikan tentu diharapkan
memberi suatu hasil yang baik dan memuaskan. Apalagi
kalau invenstasi didalam suatu pabrik tentu diharapkan
suatu hasil yang baik, selain itu diharapkan modal yang
sudah diinvestasikan dapat kembali dalam waktu yang
telah di tentukan. Untuk mengetahui apakah modal dapat
kembali perlu adanya suatu evaluasi pabrik. Untuk
mengetahui apakah modal dapat diketahui cukup produktif
atau tidak, maka perlu duketahui : Laba dan Pajak
penghasilan, Rate of return, Minimum pay out period,
Break even point, Snut Down Rate, Feasibility Study,
Interest (bunga), Depresiasi dan Annuity.
Laba adalah suatu hasil yang didapakan dari total
penjualan dikurangi total ongkos produksi. Sebelum
dikurangi oleh pajak penghasilan dinamakan laba kotor,
sedangkan kalau sudah dikurangi oleh pajak dinamakan
laba bersih. Pajak penghasilan ini bergantung kepada
penghasilan kotor yang macamnya ada 2 yaitu :
• Pajak biasa (ordinary income tax)
• Pajak tambahan (sur tax).
c Besarnya pajak penghasilan dapat melebihi 50%, misalnya
di Amerika, penghasilan $25.000 maka akan dikenakan
pajak : 30% ordinary income tax dan 20% surtax.
IV. 2. RATE OF RETURN
Rate of return adalah laju pengembalian yang dapat
dihitung dari laba yang diperoleh (laba bersih per-
tahun) dibagi modal x 100%.
Rate of return =
Untuk mengetahui apakah suatu pabrik sudah
berjalan dengan baik dapat dilihat dari Rate of Return.
Selain itu Rate of Return dapat dipakai sebagai
pembanding apakah suatu modal lebih baik diinvestasikan
di suatu pabrik atau disimpan di bank.
Sebagai contoh adalah sebagai berikut :
Diketahui : Rate of return = 20%/tahun
Bunga bank = 24%/tahun
Dari data tersebut dapat diambil suatu keputusan
bahwa modal tersebut tidak perlu diinvestasikan di
pabrik, tetapi cukup disimpan saja di bank, sebab
hasilnya lebih menguntungkan. Tetapi jika Rate of
Return = 24% maka masih perlu dipikirkan untuk
mendirikan pabrik tersebut. Rate of return sangat
tergantung dari keadaan ekonomi pada saat itu. Secara
umum diambil 10% sebelum pajak adalah yang masih
memungkinkan untuk suatu investasi modal. Tetapi untuk
beberapa industri dasar yang dipakai adalah 25% sebelum
pajak sebagai Rate of Return yang terbaik untuk
mengambil suatu keputusan didalam investasi modal.
Dibawah ini merupakan table yang menunjukan rate
of return dari berbagai pabrik, sebagai berikut :
Macam Industri Minimum Pengembalian Sebelum Pajak
Pengembalian Lambat Pengembalian Cepat
Industri Kimia 11 44
Industri Minyak 16 39
Industri Pulp dan Kertas 18 40
Industri Pharmasi 24 56
Industri Metals 8 24
Industri Cat 21 44
Industri Produk Fermentasi 10 49
Minimum Pay Out Period
Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan modal dari
suatu pabrik dinamakan minimum pay out period.
Minimum pay out period (th) =
Penyusutan dimasukan dalam perhitungan ini, karena
dianggap modal yang berkurang atau dikembalikan. Untuk
modal yang belum stabil, minimum pay out period dibuat
yang secepat mungkin. Tetapi yang sudah stabil minimum
pay out period tidak terlalu cepat seperti pada negara
yang belum stabil. Untuk setiap macam pabrang olehrik
sudah ada perhitungan waktu pengembaliannya. Didalam
buku yang dikarang oleh Aries Newton disebutkan macam-
macam pabrik dan waktu pengembaliannya. Seperti berikut
ini :
Macam Industri Maximum Waktu Pengembalian Sebelum Pajak, Tahun
Pengembalian Lambat Pengembalian Cepat
Industri Kimia 5 2
Industri Minyak 4 2
Industri Pulp dan Kertas 4 2
Industri Pharmasi 3 2
Industri Metals 6 3
Industri Cat 3 2
Industri Produk Fermentasi 4 2
Break Even Point (Evaluasi Produksi)
Break even Point (BEP) adalah titik dimana hasil
dari pada penjualan sama dengan ongkos-ongkos yang
dikeluarkan. Untuk mendapatkan break even point harus
dibuat dalam bentuk grafik. Tetapi sebelum dibuat
didalam bentuk grafik terlebih dahulu dicar ongkos-
ongkos yang sifatnya pengeluaran tetap, semi variable
ataupun variable didalam kegiatan produksi suatu
pabrik.
Adapun yang meliputi ketiga macam ongkos tersebut
adalah :
1. Pengeluaran tetap (F)
- Depresiasi (penyusutan)
- Pajak kekayaan
- Asuransi
- Ongkos-ongkos sewa yang kalau dilihat pada
umumnya tetap.
2. Ongkos-ongkos variable
- Bahan baku.
- Pengepakan.
- Utilitas.
- Pengapalan.
- Royalties.
3. Ongkos-ongkos semi variable (s.V)
- Buruh pabrik langsung.
- Plant over head
- Kesehatan
- Safety dan keamanan
- Over head untuk gaji
- Pengepakan
- Kantin
- Rekreasi
- Laboratorium dan kontrol
- Alat-alat gudang
- Pengawasan pabrik
- General Expenses
- Gaji administrasi
- Pengeluaran komunikasi
- Keperluan kantor
- Advertensi
- Upah bagi distribusi dan penjualan
- Survey
- Laboratorium
- Pemeliharaan dan perbaikan
- Plant supplies
Financing cost dapat dimasukan didalam
pengeluaran tetap, variable atau semi variable sesudah
mendapatkan ongkos-ongkos tersebut dapat digambarkan
didalam sebuah grafik, sebagai berikut :
Dalam keadaan shut down, yaitu pada produksi ini pabrik
tidak mengalami rugi.
Contoh Soal :
Sebuah pabrik yang agak komplek didirikan dengan
harga Rp. 220.000.000,-. Tiap tahun dapat menghasilkan
: 8.000.000 lb. Produk. Ongkos-ongkos produksi adalah
seperti berikut :
• Bahan baku : Rp. 16,-/lb. Produk
• Utilitas :
• Steam : 50 lb/lb produk dengan harga Rp. 50,-/1000 lb.
• Listrik : ½ kwh/lb produk dengan harga Rp. 1,50/kwh
• Air : 10 gallon/lb produk dengan harga Rp. 15,-/1000 gallon
Hasil produksi dijual didalam kantongan @ 50 lb. Produk
dijual dengan harga Rp. 57,50/lb ex. Pabrik. Pabrik
bekerja secara kontinyu 350 hari dalam setahun dan 24
jam dalam sehari. Didalam 1 group bekerja 30 orang buruh
pabrik dengan upah rata-rata Rp. 100,-/jam kerja. Besar pajak
penghasilan adalah 48%.
Tafsirlah :
a Rate dalam keadaan Break Even Point.
b Rate dalam keadaan Shut Down.
c % Return tahunan bersih kalau pabrik bekerja dengan
kapasitas penuh.
d Pay out period yang minimum.
Penyelesaian :
Menghitung ongkos produksi setiap lb. Produksi.
A. Manufacturing Cost
1. Direct Production Cost
• Bahan baku (v)………………………………………………. Rp.16,-/lb.
Produk
• Buruh pabrik (sv) ……………………………………. Meliputi :
1 shift= 30 x 8 hr x Rp.100/hr = Rp. 24.000,-
1 hari = 3 x Rp. 24.000,- = Rp. 72.000,-
1 tahun = 350 x Rp.72.000,- = Rp. 25,2 x 106
1 tahun produksi = 8 x 106 lb
produksi lb / 3.15 Rp. lb 10 x 810 x 25,2 Rp. langsungBuruh 6
6
==
• Pengawasan (sv)
15% dari buruh langsung = 0,15 x Rp.3,15 = Rp. 0,47/lb.
• Utilitas (V)
Steam : 50 lb x Rp.50,-/1000 lb = Rp. 2,50
Listrik : 0,5 kwh x Rp.1,50/kwh = Rp. 0,75
Air : 10 gallon x Rp.15/1000 = Rp. 0,15
Rp. 3,40/lb
• Pemeliharaan dan perbaikan (sv) 7% dari fixed capital
investment = 7/1000 X Rp. 220.000.000,-/8.000.000
= Rp. 1,92/lb
• Operting supplies (sv) 15% dari pemeliharaan dan perbaikan.
= 15/100 x Rp. 1,92 = Rp. 0,29
• Laboratorium (sv) 10% ongkos seluruh pabrik.
= 10/100 x Rp. 3,1 = Rp. 0,32
• Patent & Royalties (sv) 1% ongkos produksi total.
= 1/100x Rp. 35 = Rp. 0,35
2. Fixed Charge
• Depresiasi (F), 10% dari Fixed Capital Investment
= 10/100 x Rp. 22.000.000,-/8.000.000 = Rp. 2,75
• Pajak kekayaan (F), 1,5% dari Fixed Capital Investment
= 1,5/100 x Rp. 22.000.000/8.000.000 = Rp. 0,41
• Asuransi (F), dari Fixed Capital Investment
= 1/100 x Rp. 22.000.000/8.000.000 = Rp. 0,28
3 Plant Overhead Cost
• PlantOverhead Cost (sv), 70% dari ongkos buruh +
pengawasan + biaya pendidikan
= 70/100 x (Rp.3,15 + Rp. 0,47 + Rp. 1,92) = Rp. 3,80
Manufacturing Cost = Rp. 33,22
B. General Expences 1. Ongkos administrasi (sv), 15% dari ongkos buruh +
pengawas + biaya perbaikan.
=15/100x(Rp.3,15 + Rp. 0,47 + Rp. 1,92) = Rp.0,83
2. Ongkos distribusi dan penjualan (sv), dianggap Rp.0,00
karena produk dijual ex pabrik.
Reseaarch and Development (sv), 2% dari penjualan
= 2/100 x Rp. 57,50 = Rp.1,15
4. Biaya keuangan (financing)(sv),dianggap = Rp.0,00
Rp.1,98
C. Total ongkos produksi = manufacturing cost + general expences
• Total Ongkos Produksi = Rp.33,22 + Rp.1,98 = Rp.35.20
Perhitungan rate dalam keadaan Break Even Point
- Fixed Charges=(Rp.2,75 + Rp.0,41 + Rp.0,28) x 8.000.000
= Rp.27.520.000,-/tahun
- Ongkos Semi Variabel = (Rp.3,15 + Rp.0,47 + Rp.1,92 +
Rp.0,92 + Rp.0,32 + Rp.0,32 + Rp.0,35 + Rp.3,88 + Rp.0,83 +
Rp.1,15) x 8.000.000 = Rp.98.880.000,-/tahun.
- Total ongkos produksi = Rp.35,20 x 8.000.000
= Rp.281.160.000/tahun
- Penjualan = Rp.57,50 x 8.000.000 = Rp. 460.000.000,-/tahun
C. Penjualan produk = Rp. 57,50
Laba kotor = Rp. 57,50 – Rp. 35,20 = Rp. 22,30
Pajak 48% laba kotor = Rp. 0,48 x Rp. 22,50 = Rp. 10,70
Laba bersih = Rp. 11,60/lb
Total laba bersih dalam i tahun = Rp. 11,60 x 8.000.000
= Rp. 92.800.000,-
% return tahunan = / tahun42,20 100% x 000.000.220
000.800.92=
Perhitungan % Return Tahunan disarkan pada fixed
capital investment.
d. Minimum Pay Out Period
Laba bersih = Rp. 92.800.000,-/th
Depresiasi 10% dari FCI = Rp. 22.000.000,-/th
------------------------
= Rp. 114.800.000,-th
Minimum Pay Out Period = Depresiasi bersih +laba
Modal
Minimum Pay Out Period = tahun2 / tahun0114.800.00
0220.000.00 .=
Rp
MASALAH-MASALAH YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KAPITAL INVESTMENT
Didalam capital investment ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dan ada hubungannya dengan capital
investment.
Masalah tersebut adalah : Bunga (interest), Annuty,
Depresiasi dan Index Harga (Cost Index).
BUNGA
Pengertian bunga untuk capital investment ada 2 yaitu :
1. Bunga sebagai laba atau rate of return dari
capital investment.
2. Bunga sebagai kompensasi dari uang yang dipinjam
sebagai modal (capital investment.)
Macam-macam bunga ada 2 yaitu :
1. Didalam simple interest tidak memperhatikan bunga
yang mungkin ditambahkan pada modal; pokok yang
perlu diperhatikan adalah : modal, lamanya dan laju
(rate of interest) sehingga simple interest dapat
diartikan sebagai bunga terhadap suatu pinjaman
didalam waktu tertentu. Simple interest dapat
dinyatakan sebagai berikut :
S = P (1 + i.n)
Dimana : S = jumlah pengembalian
P = principal, uang yang dipinjamkan permulaan
i = laju bunga (interesrt rate)
N = lama (waktu) peminjaman
Contoh : Sebuah modal yang dipinjam sebesar
$ 1.000,- dimana waktu peminjaman 4 tahun dan laju
bunga 10% per-tahun.
Uang yang harus diyarkan adalah :
S = P (1 + i n)
S = $ 1.000 (1 + 10/100 x 4)
= $ 1.000 + $ 400
= $ 1.400
Didalam simple interest dikenal 2 macam simple interest
yaitu :
a. Ordinary simple interest yang dihitung bersarkan
setiap tahunnya terdiri 12 bulan dimana setiap
bulan ada 30 hari, atau 300 hari dalam satu tahun.
b. Exact simple interest yang dihitung berdasarkan
setiap tahunnya terdiri dari 365 hari. Sehingga
Exact simple interest = π d/365.
2. Compound Interet
Modal pada waktu tertentu mendapat bunga, modal
ditambah bunga dikenakan bunga lagi.
Dalam arti sebenarnya bunganya ikut berbunga juga.
Jumlah uang setelah beberapa periode dapat dicari
sebagai berikut :
Period Modal (Principel)
Bunga dalam satu periode
S = Jumlah Uang pada akhir periode
1. P Pi P + Pi = P(l + I) 2. P(l+i) P(l+i)(i) P(l+i)+P(l+i)(i)=P(l+i)2 3. P(l+i)2 P(l+i)2(i) P(l+i)2+P(l+i)2(i)=P(l+i)3 n. P(l+i)n-l P-(l+i)n-l(i) P(l+l)(n-l)+P(l+i)n-iι=P(l+i)n
Sehingga didapatkan total uang yang akan dibayarkan
bersama dengan compound interest setelah n periode
adalah :
Laju bunga Nominal & Effektif
Bunga biasanya diperhitungkan untuk periode/1 tahun
dan rate bunga yang tetap (i) dalam 1 tahun. Tetapi ada
juga yang ditentukan dengan waktu lain, misalnya :
1, 2, 3 bulan dan lain-lain.
Contoh :
Ditentukan interest rate adalah 3% per-periode dan
bunga di compoundkan tiap ½ tahun.
Interest rate adalah : 6% tetapi compound tipa ½ tahun.
Keadaan ini disebut laju bunga efektif, yang dapat
ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut :
S = P (l-i) n
Jika r adalah laju bunga nominal, m adalah waktu
periode bunga dalam 1 tahun, maka :
S setelah 1 tahun = P (l + r/m)m ………………………………… (1)
Jika laju bunga efektif diberi tanda Ie,maka
S setelah 1 tahun = P (l + Ie) ………………………………………. (2)
Dengan menyamakan persamaan (1) dan (2),akan didapatkan :
P (l + r/m)m = P (l + Ie)
Sehingga laju bunga efektif = Ie = (l + r/m)m – 1
Laju bunga nominal = r = m (r/m).
Contoh soal :
Suatu pinjaman uang sebesar Rp. 1.000,- dengan rate
bunga & per-bulan.
Tentukan :
a. Berapa besarnya uang yang harus dikembalikan
setelah waktu 2 tahun, kalau diantara waktu
tersebut tidak dilakukan pembayaran.
Pakailah Cara :
a-1. Simple interest
a-2. Compound interest
b. Nominal interest rate, kalau bunga dicompoundkan
setiap bulan.
c. Effectif interest rate kalau bunga dicompound
setiap bulan.
Penyelesaian :
a. P = Rp. 1.000,-
I = 2% / bulan = 0,02/bula n
n = 2 tahun = 24 bulan.
a-1.Untuk simple interest
S = Rp. 1.000 (1 + 0,02 x 24) = Rp. 1.400,-
a-2.Untuk Compound interest
S = Rp. 1.000 (1 + 0,02)24
= Rp. 1.600,-
b. Nominal interest rate = banyak periode/th x banyaknya
interest tiap bulan.
Nominal interest = 12/1 x 0,02 = 0,24
= 24%
n = 12; r = 0,24
c. Effectif interest rate
ie = (1 + r/m)m-1
= (1 + 0,24/12)12-1
= 1,268 – 1
= 0,268 atau 26,8%
Sering untuk masa yang akan datang diperlukan sejumlah
uang, karena itu harus ada uang yang disimpan, sehingga
dengan uang tersebut didapatkan uang yang dibutuhkan untuk
waktu yang telah ditentukan tadi.
S = P (1 + i)n
P = S x 1 __________ (1 + i)n P = interest value atau present worth ni) 1(
1+
Didalam dunia perdagangan perbedaan antara harga yang
akan datang dan harga sekarang dinamakan discount.
Harga nanti – harga sekarang = potongan (disebut discount)
Contoh :
Sebuah obligasi akan berakhir setelah 15 tahun besarnya Rp.
1.000,- diberi bunga tahunan sebesar 3%
Tentukan yang berikut ini pada waktu 4 tahun sebelum obligasi
tersebut mencapai harga akhirnya :
a. Present value
b. Potongan atau Discount
c. Rate bunga secara compound yang akan diterima oleh
sipembeli kalau membayar sebesar Rp. 700,-.
Penyelesaian :
a. Waktu = 15 tahun dengan i = 0,03/th
Present value sesudah waktu 11 tahun (4tahun
sebelum obligasi berakhir) adalah :
ni) (1 +=S b. Discound = harga nanti – harga sekarang
= Rp. 1.000 – Rp. 888,-
= Rp. 112,- c. Rate bunga compound, maka n = 4 sebab tahun mulai
dibicarakan (4 tahun sebelum masa akhir).
P = S __________
(1 + i)n 700 = 1000 ________
(1 + i)4
i = (1000)1/4-1 ________
700 = 9,35% Annuity
Annuity adalah rentetan pembayaran yang sama yang
terjadi pada jarak waktu yang sama pula.
Annuity dapat digunakan untuk :
- pembayaran hutang
- untuk mengumpulkan modal tertentu
- untuk pembayaran lump-sum dari modal yang periodic
seperti halnya dengan asuransi.
Didalam engineering, annuitydipakai didalam perhitungan
depresiasi dimana penurunan harga dari alat dengan
waktu diperhitungkan dengan annuity.
Ada 2 macam annuity :
1. Ordinary annuity (annuity biasa).
Dalam hal ini cicilan dilakukan dalam tiap akhir
periode dengan sistem bunga yang dilakukan secara
Compound.
2. Annuity dul
Merupakan bentuk khusus dari sistem annuity dimana
pembayaran dilakukan tiap permulaan periode (bukan
akhir periode)
3. Differed annuity
Pembayaran pertama dilakukan setelah beberapa
periode. Waktu yang dipergunakan annuity yaitu
pembayaran pertama sampai akhir pembayaran periode
terakhir disebut dengan annuity term.
Jika : n = Jumlah periode
S = besarnya annuity
R = pembayaran periodic yang uniform & dilakukan
dalam waktu n periodie
i = interest rate berdasarkan periode pembayaran
Pembayaran annuity 1 : S = R (1 + i)n-1
Pembayaran annuity 2 : S = R (1 + i)n-2
Pembayaran annuity 3 : S = R (1 + i)n-3
Pembayaran annuity (n-1) : S = R (1 + i)n-(n-i)
= R (1 + i)1
Pembayaran annuity n : S = R (1 + i)n-n
= R Total annuity = S = R (1 + i)n-1 + R (1 + i)n-2 + R 1 + i)n-3
+ ……. + R(1 + i) + R
S(1 + i) = R (1 + i)n + R (1 + i)n-1 + R 1 + i)n-2 ……………
+ R(1 + i) + 0
Si = R(1 + i)n + 0 + 0 ………. 0 – R
Si = R(1 + i)n + R
S = R [(1 + n)n -1] ` ____________ ______ i
(1 + i)n : disebut factor harga kemudian (future worth factor) i
Jika : S = R [(1 + n)n -1] dan S = P (1 + i)n ` ___________ _______ i
maka : S = R [(1 + n)n -1] ____________ ______ i __________________
(1 + i)n
P = R [(1 + n)n -1] _______________ ______
(1 + i)n
P : disebut harga sekarang present value atau present wort. Contoh :
Suatu alat berharga $ 12.000 dengan masa guna (umur)
adalah 10 tahun, sedang rongsokannya $ 2.000,-. Depresiasi
diperhitungkan sebagai ongkos dengan membuat pengeluaran yang
sama tiap tahun.
Dana untuk depresiasi akan timbul dengan laju bunga
tahunan sebesar 6%. Pada akhir masa kerja alat tersebut,
harus sudah terkumpul cukup uang untuk menutupi penyusutan
dari harga alat tersebut.
a. Hitunglah ongkos depresiasi tiap tahundengan ketentuan
diatas.
b. Berapa harga alat ini setelah dipakai selama 4 tahun.
Penyelesaian :
a. Dengan cara garis lurus
Depresiasi = $ 12.000 - $ 2.000 10
= $ 1.000 / tahun
Dengan menyediakan $ 1.000 setiap tahun, maka selama 10
tahun sudah dapat membeli alat baru, dengan cara lain.
S = $ 12.000 - $ 2.000 = $ 10.000
S adalah jumlah modal yang harus sudah terkumpul dalam
waktu 10 tahun untuk membeli alat baru, yang didapat dengan
membayar annuity.
/ tahun0,06 i ; i
i) (1 R Sn
=+
=
R = $ 759 / th.
b. P = R [(1 + I)n - 1] ; n = 10-4 = 6 th
i (1 = i)n P = $ 759 [(1 + 0,06)6 - 1] = $ 4.460
0,06 (1 + 0,06)6
Harga alat setelah dipakai 4 tahun adalah : $ 12.000 - $ 4. 460 = $ 7.540 Penentuan depresiasi dengan cara ini disebut “ SINGKING FUND METHOD “ PERPETUITY DAN CAPITALIZED COST Perpetuity adalah annuity dimana pembayaran
periodiknya berlangsung terus menerus. Jadi disediakan
annuity terus menerus sehingga seolah-olah benda /
barang tak pernah habis.
Dari segi teknik sangat menarik sebab dengan
demikian dapat mengganti suatu alat secara terus
menerus.
1(1,06)10.000 $ x 0,06 / thn ) i(depresias R
0,0610,06) (1 R 10.000 $
10
10
−=
−+=
Sebagai contoh, suatu alat dengan harga $ 12.000
dengan umur 10 tahun dimana harga akhirnya $ 2.000,-.
Dalam hal ini setiap 10 tahun dimana alat sudah
tidak dapat dipakai harus dapat disediakan uang sebesar
$ 10.000, sehingga harus dicarikan modal dalam waktu 10
tahun.
Misalkan disediakan modal $ 12.650 dan bunga yang
ada 6% setiap tahunnya.
Maka dalam 10 tahun modal tersebut akan menjadi.
S = P (1 + i)n
S = $ 12.650 (1 + 0,06)10
= $ 22.650
Jadi setelah 10 tahun uang sebesar $ 10.000 sudah
dapat disediakan dan dana $ 12.650 masih tetap ada
untuk menyediakan uang bagi penggantian alat 10 tahun
lagi.
Oleh sebab itu apabila diinginkan suatu alat akan
terus menerus tersedia, maka perlu disediakan harga
alat ditambah dengan dana untuk mengganti harga alat
tersebut.
Pada contoh diatas , apabila harga alat sebesar
$ 10.000 maka harus disediakan dana $ 12.650 agar dalam
10 tahun lagi dapat membeli alat yang baru.
Total uang yang harus dimiliki dalam waktu
tertentu sehingga didapatkan perpetuity dinamakan
Capitalized Cost.
Pada contoh diatas $ 22.650 disebut capitalized cost.
Capitalized Cost = harga asal alat + present value
dari perpetuity yang bisa
diperbarui.
S = P (1 + I)n
Kalau perpetuity ini harus terjadi, maka sama dengan
harga akhir (jumlah uang yang harus dalam waktu n
tahun) dikurangi harga pengganti alat tertentu.
P = S – C ; dimana CR = harga pengganti.
S = P + CR ; jika S = P (1 + i)n maka
P(1 + i)n = P + CR
P [(1 +i)n – 1) = CR
P = CR --------------- (1 + i)n – 1 CR Jadi capitalized cost = K = Cv + ------------ (1 + i)n – 1 dimana : Cv = harga asal alat
CR = harga Replacement.
Contch Soal tentang Capitalized Cost :
Sebuah alat tersebut dari mild steel dengan harga
$ 5.000 dengan masa guna selama 3 tahun. Sebagai alat
pembandingyang lain adalah terbuat dari stainless
steel’ dengan harga $ 15.000dengan masa guna selama 8
tahun. Diketahui harga rongsokan mild steel $ 500 dan
harga rongsokan stailess adalah $ 1.500.
Bila uang dapat dijalankan dengan bunga 4% secara
compound, maka tentukan peralatan mana yang
menguntungkan untuk dipilih.
Penyelesaian :
• Ditinjau peralatan dari Mild Steel
Cv = $ 5.000
Harga akhir = $ 500
N = 3 tahun
i = 4%
K1 = $ 5.000 + ($5.000-$500)/[(1 + 0,04)3-1]
• Peralatan dari stainless steel
Cv = $ 15.000
Harga akhir = $ 1.500
n = 8 tahun
i = 4%
K2 = $15.000 + ($15.000-$1.500)/[(1 + 0,04)8 - 1]
Berdasarkan perhitungan diatas maka yang dipilih
adalah peralatan dari Mild Steel. Pemilihan ini disebut
Alternative Investment; tetapi bukan hanya harga ini
saja yang menentukan, tetapi yang juga akan menentukan
dalam pemilihan adalah :
- Royaties (Jumlah uang yang diberikan karena
kakhususan ).
- Pengaruh terhadap produk
- Maintenance
Sehingga rumus akhir dari Capitalized Cost menjadi :
CR M-C H K = CV + --------- + -------- + [---------]+ N
(1+i)n-1 (1+i)1-1 (1+i)n-1
dimana :
M = pengeluaran, menyangkut : upah buruh, pengawasan power dll.
C = pengahsilan
1 = per-satu tahun
i = interest per-tahun
H = ongkos-ongkos reparasi (maintenance)
m = setiap berapa lama over haul dilakukan
n = Non recury cost (dimasukan dalam harga permulaan pembelian,
misalnya royalitie dsb). Pengeluaran ini satu kali saja tanpa
value.
Dalam perbandingan dituliskan juga persamaan sebagai
berikut :
SAVING = (K2-K1) x I
DEPRESIASI
Depresiasi adalah penurunan harga (value) dari
suatu barang karena : umurdari alat, kemajuan
teknologi, sehingga alat tersebut kalah dengan alat
lain (absolut) dan factor lain-lain sehingga alat
tersebut harus diberhentikan kerjanya.
Yang didepresiasi adalah : bangunan, peralatan, tanah
dan lainsebagainya.Maksud melakukan depresiasi adalah :
- Penggantian harga/ongkos disebabkan pemakaian
- Pengembalian /alokasi modal.
Macam-macam depresiasi
a. Physical, yaitu menyangkut keadaan fisik dari alat itu disebabkan karena usang (tua) dan lain
sebagainya. Pada depresiasi secara fisika menyangkut
masalah : umur/waktu penggunaan alat itu dengan
istilah service life (masa punah), useful life dan
economical life. Waktu itu sendiri tidak ditentukan
oleh apakah suatu alat dapat berproduksi.
Penentuannya sulit sekali, sehingga jalan yang
terbaik adalah berdasarkan penaksiran atas
pengalaman data-data. Sebagai depresiasi harus
ditinjau dari tahun ketahun. Secara umum yang dapat
dijadikan pegangan penentuan umur alat-alat industri
adalah :
- Kimia, antara : 10 – 15
- Asam, antara : 15 tahun
- Nitrogen, udara : 20 tahun
- Alkohol : 20 tahun
- Semen : 20 tahun
- Bangunan : 50 – 75 tahun
b. Fungsional : Yaitu disebabkan penurunan dari fungsi
alat tersebut. Depresiasi secara fungsional
disebabkan : perusahaan atau penurunan dari service
alat tersebut karena permintaan produk menurun,
kapasitas alat tersebut tidak ada atau pabrik
tersebut bangkrut. Didalam mendepresiasi suatu alat
harus diperhatikan beberapa hal, yaitu :
a. Segala biaya repair dan maintenance tidak
dimasukan dalam depresiasi.
b. Depresiasi tidak perlu dilakukan tergesa-gesa
sebab :
- alat itu bisa merupakan pengembalian modal.
- Depresiasi dimasukan dalam onkos produksi yang
menyangkut harga dari produk.
Penafsiran harga akhir alat disebabkan : service life,
useful life, economical life sudah tercapai. Macam dari
harga akhir ialah :
a. Salvage value apabila alat-alat ini masih dapat
digunakan pada penafsiran akhir.
b. Serapan value apabila alat-alat ini dianggap tidak
dapat dipakai (rongsokan) sehingga alat tersebut
dijual sebagai rongsokan.
Salvage dan serapan value masih dianggap harga anggapan
dalam depresiasi. Macam harga dari alat tersebut
adalah : market value/yaitu harga sesuai dengan pasaran
dan book value yaitu harga diperkirakan berdasarkan
perhitungan.
Cara mendepresiasi, ada 2 cara yaitu :
a. Individuil
Depresiasi individual yaitu mendepresiasikan suatu
alat secara tersendiri. Cara ini kurang praktis
sebab didalam pabrik terlalu banyak bagian-
bagiannya.
b. Per-kelompok (group) alat yang serupa
Depresiasi group yaitu, depresiasi suatu kelompok
alat, misalnya bangunan digroup : seng, kayu,
beton,dan sebagainya. Kalau pompa centrifugal,
reciprocating dan lain lainnya. Cara ini juga
kurang baik.
c. Keseluruhan pabrik
Depresiasi keseluruhan pabrik, yaitu
mendepresiasikan suatu pabrik secara keseluruhan,
sehingga yang diperhatikan bukan alat-alat yang
ada, tetapi dilihat dari fixed capital investment.
Depresiasi dapat ditiadakan karena hal sbb. :
- Kelesuan dari harga produksi.
- Kebanyakan barang-barang luar yang masuk.
Sehingga dengan demikian ongkos produksi tidak
bertambah yang akan menyebabkan harga barang jadi tidak
akan terlalu tinggi.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa depresiasi dapat
mengatur laba/rugi dari suatu perusahaan.
Metode perhitungan depresiasi
Dalam menghitung depresiasi, dapat dibagi 2
kelompok yaitu :
a. Depresiasi tanpa memperhitungkan bunga.
Pada metoda perhitungan dengan cara ini dikenal
beberapa macam, yaitu :
- Straight line (garis lurus)
- Declining balance
- Sum of digit year
- Metoda Straight line (garis lurus)
Dasar dari metoda ini adalah harga barang menurun
secara linier terhadap waktu :
V-Vs
d = -------- n
dimana :
d = depresiasi (Rp/th)
V = harga alat baru (Rp.)
Vs = harga akhir alat (Rp.)
n = umur alat (tahun)
Sesudah a tahun, maka harga alat akan menjadi :
Va = V – d x a V – Vs = (-----------)x a n = V (1-a/n) + a x Vs/n
Cara depresiasi garis lurus dapat dipakai dengan
satuan-satuan lain, misalnya : tidak per-tahun, tetapi
per out put produk sebagai berikut :
- per km
- per gallon
- per liter
Depresiasi cara ini disebut service out put atau
‘Production Output Method’.
Declining balance/Fixed Method
Dalam cara ini depresiasi tahunan perupakan
persentase yang tetap dari alat atau kekayaan mulai
permulaan tahunatau dari harga alat pada permulaan.
Dengan V adalah harga permulaan, Vs adalah harga akhir
dari f persentase tetap (fixed percentage) pada a
tahun.
Va = V – V.f = V (1-f) …………….…..….….… untuk tahun ke 1
Va = V (1-f) (1-f) = V (1-f)2 …………………. Untuk tahun ke 2
Vn = V (1-f)n = 1-(Vs/V)1/n = Vs ……….. untuk tahun ke n
Sehingga persamaannya menjadi (1-f)n = Vs/V,tetapi
persamaan ini tidak dapat dipakai secara umumkarena Vs
= 0, maka Va = 0. Cara ini disebut cara Metheson,
dimana pada permulaan akan terjadi penurunan lebih
cepat disbanding dengan harga akhir. Atau dengan kata
lain, depresiasi akan menghasilkan nilai yang besar
pada permulaan dan selanjutnya pada akhirnya akan
menjadi kecil.
Bila Vs = 0 harus diadakan modifikasi seperlunya. Untuk
mencegah Vs = 0, maka diambil suatu cara harga f adalah
konstan (tetap) dan dalam hal ini f didasarkan pada
rate depresiasi tahunannya yang pada dasarnya diambil
dari straight lineyaitu (C/V).
Contoh :
Tentukan depresiasi dengan menggunakan garis lurus dan
declining balance untuk keadaan berikut :
- harga permulaan alat $ 22.000 (termasuk ongkos pemasangan).
- Harga salvage alat $ 2.000 pada masa akhir
penggunaan yang diperkirakan lamanya 10 tahun
Tentukan
Value dari alat tersebut setelah dipakai selama
lima tahun dengan :
a. garis lurus
b. Book and declining balance method
c. Double declining balance method
Penyelesaian :
$ 22.000 - $ 2.000 a. d = -------------------- = $ 2.000/tahun 10 Vs = $ 22.000 – 5 x $ 2.000 = $ 12.000 b. Metheson method
f = 1 – (Vs/V)1/n
= 1 – (2.000/22.000/1/10
= $ 0,2131
V (5 tahun) = V (1-f)5
= $ 22.000 (1-0,2131)5 = $ 6,650
c. Double Declaning
Rate depresiasi = $ 2.000 / $ 22.000 = 0,0909
F = 2 x 1/V = 0,1818
V (5 tahun) = V (1-f)5
= $ 22.000 (1 – 0,1818)5
= $ 8.060
BAB. III
PERANCANGAN YANG OPTIMUM DAN STRATEGI PERANCANGAN
Perancangan yang optimum didasarkan pada kondisi
terbaik atau yang paling menguntungkan. Dalam hampir
setiap kasus, kondisi optimum ini pada akhirnya dapat
ditempatkan pada pertimbangan biaya atau keuntungan.
Maka perancangan ekonomis yang optimum dapat didasarkan
pada keadaan yang memberikan biaya per-satuan waktu
terkecil atau keuntungan per-satuan produksi terbesar.
Bila satuan variabel perancangan diubah, biaya total
mungkin mencapai titik minimum pada suatu harga
variabel perancangan khusus dan harga ini dapat
dipertimbangkan dengan keadaan optimum.
Sebagai contoh untuk menggambarkan prinsip-prinsip
perancangan ekonomis yang optimum disajikan pada gambar
III-1. Dalam kasus sederhana ini, permasalahannya
adalah untuk menentukan ketebalan isolasi optimum untuk
instalasi pipa uap tertentu. Dengan isolasi yang makin
tebal, biaya tetap tahunan naik, biaya kehilangan panas
turun dan semua biaya lain tetap. Maka dari itu seperti
diperlihatkan pada gambar III-1. Jumlah biaya pasti
mencapai minimum pada ketebalan isolasi yang optimum.
Walaupun pertimbangan biaya dari keseimbangan
ekonomi merupakan dasar dari hampir semua perancangan
yang optimum. Waktu adalah factor selain biaya yang
dapat menentukan keadaan yang paling menguntungkan.
Sebagai contoh, dalam pengoperasian sebuah reactor
berkatalis satu, suhu operasi optimum yang mungkin
untuk setiap ukuran reactor karena batasan
kesetimbangan dan kecepatan reaksi. Suhu khusus ini
dapat didasarkan pada prosentase konversi minimum atau
pada jumlah produk terakhir per-satuan waktu maksimum.
Pada akhirnya walaupun variable biaya perlu
dipertimbangkan, dan pengembangan perancangan operasi
yang optimum pada umumnya jarang hanya satu langkah
dalam penentuan perancangan ekonomi yang optimum.
Gbr.III-1, Ilustrasi prinsip dasar perancangan yang
optimum).
BIAYA-BIAYA INCREMENTAL
Persoalan biaya-biaya incremental dibahas secara
rinci dalam Bab. II (profitability, alternative
Investment and Replacement).
Pertimbangan biaya-biaya incremental memperlihatkan
bahwa perancangan akhir yang dianjurkan tidak harus
berhubungan dengan perancangan ekonomis yang optimum.
Karena pengembalian incremental pada investasi yang
ditambahkan mungkin tidak dapat diterima sebelum titik
optimum tercapai. Tetapi harga optimum ini dapat
digunakan sebagai dasar unsure analisa biaya
incremental.
Bab. Ini mengurangi metode untuk menentukan
kondisi optimum dan dianggap pembaca telah mengerti
peran biaya incremental dalam menentukan perancangan
akhir yang dianjurka.
INTANGIBLE DAN PERTIMBANGAN PRAKTEK
Berbagai metode untuk menentukan kondisi optimum
sebagaimana yang tidak disajikan dalam bab. ini,
menggambarkan dasar teoritis keadaan yang memenuhi
kebutuhan paling baik, tetapi factor yang sulit
dikuantisasi karena pertimbangan praktek mungkin
mengubah rekomendasi akhir ke yang lain dibandingkan
dengan kondisi operasi yang benar secara teoritis.
Maka penentuan kondisi optimum sebagaimana digambarkan
dalam bab ini berguna sebagai titik dasar analisa biaya
atau perancangan dan seringkali dapat dikunatisasi
dalam bentuk matematik tertentu. Dari titik ini seorang
insinyur harus menggunakan keputusan untuk
memperhitungkan factor praktek yang penting lainnya,
seperti laju pengembalian modal atau kenyataan bahwa
peralatan komersial seringkali tersedia dalam ukuran-
ukuran tertentu.
Sebagai contoh, kasus dimana seorang insinyur
telah membuat perkiraan diameter pipa optimum yang
diperlukan untuk menangani aliran air tertentu
didasarkan pada meminimumkan biaya tetap dan biaya
pemompaan friksional. Hasil matematis memperlihatkan
bahwa diameter dalam pipa optimum adalah 2,54 in
berdasarkan pada biaya pipa baja standart (sch 40).
Diameter pipa nominal yang tersedia secara komersial
dalam kisaran 2,5 in (ID 2,464 in) dan 3 in (ID 3,069).
Seorang insinyur mungkin akan segera menganjurkan
diameter pipa nominal 2,5 ini tanpa usaha tambahan
untuk menghitung laju pengembalian modal untuk berbagai
ukuran yang tersedia. Pendekatan ini secara normal
dapat diterima karena perkiraan dibutuhkan dalam
pertimbangan optimum ini dan karena kenyataan bahwa
investasi pipa hanya merupakan bagian kecil dari total
investasi.
Faktor-faktor yang tak dapat diraba (intangeble
factor) mungkin mempunyai akibat dalam derajat
kepercayaan bahwa dapat diganti dalam hasil perhitungan
kondisi optimum, mungkin keadaan optimum ini
berdasarkan asumsi bahwa harga jual produk dari proses
atau mungkin bahwa evaluasi awal mengangkat lokasi
pabrik bukan keputusan akhir. Dengan jelas untuk kasus-
kasus jenis ini analisa kondisi optimum hanya dapat
memberikan gagasan umum dari hasil sebenarnya yang akan
didapat dalam pabrik final dan tak beralasan untuk
mencapai batasan ketepatan dan akurasi yang ekstrim
dalam pembuatan rekomendasi.
Bahkan untuk kasus perancangan perusahaan dan detail
hal-hal yang tak dapat dirubah, seperti tawaran akhir
dari berbagai kontraktor untuk konstruksi mungkin
membuatnya tak berguna membuang sedemikian besar usaha
dalam membaca perbaikan yang terlalu banyak kedalam
kondisi optimum.
CARA UMUM UNTUK MENENTUKAN KEADAAN OPTIMUM
Langka awal dalam pengembangan disain yang optimum
adalah menentukan factor apa yang dioptimasi. Faktor
ini mungkin biaya total per-satuan produk atau per-
satuan waktu, keuntungan, jumlah produksi akhir per-
satuan waktu dan prosentase konversi. Segera sesudah
dasar dini ditentukan, dasar digunakan untuk
mengembangkan hubungan yang memperlihatkan bagaimana
variable-variabel yang berbeda mempengaruhi factor yang
telah dipilih. Terakhir hubungan-hubungan ini
kombinasikan secara grafis atau analitis untuk
menghasilkan kondisi yang optimum.
CARA DENGAN SATU VARIABLE
Terdapat banyak kasus dimana faktor yang
dioptimasi adalah fungsi variabel tunggal. Sehingga
caranya menjadi sangat mudah. Ingat contoh yang
disajikan dalam (gambar III-) dimana dibutuhkan untuk
mendaftar tebal isolasi yang memerlukan biaya total
terkecil. Variabel utama adalah tebal isolasi,dan
hubungan yang dapat dikembangkan memperlihatkan
bagaimana variabel ini mempengaruhi semua biaya.
Data biaya pembelian dan pemasangan isolasi telah
tersedia dan umur peralatan dapat diperkirakan. Oleh
karena itu hubungan menghasilkan pengaruh tebal isolasi
pada biaya tetap dapat dihasilkan. Dengan cara yang
sama hubungan yang memperlihatkan biaya kehilangan
panas sebagai fungsi tebal isolasi dapat diperoleh dari
data harga uap air (steam), pertimbangan sifat-sifat
isolasi dan perpindahan panas. Biaya-biaya lain seperti
biaya pemeliharaan dan “Plant expenses” dapat dianggap
tidak tergantung pada tebal isolasi.
Kedua persamaan biaya yang diperoleh dapat
dinyatakan dalam bentuk yang disederhanakan sebagai
berikut :
Biaya tetap = Φ (x)= ax + b …………………………(1)
Biaya kehilangan panas = Φ (x)= c/x + d ………….…………(2)
Biaya variabel total = ct = ax + b + x/c + q ….(3)
Dimana a,b,c, dan d adalah konstanta dan x adalah
variabel umum (tebal sioalasi).
Metode grafik untuk menentukan tebal isolasi
optimum diperlihatkan dalam gambar III-1. Tebal isolasi
optimum didapat pada titik minim kurva yang diperoleh
dengan menggambarkan variabel total lawan tebal
isolasi.
“Slope” kurva variabel total adalah nol pada titik
tebal isolasi optimum. Oleh karena itu, bila persamaan
(3) digunakan, harga optimum dapat diperoleh secara
analitis hanya dengan menurunkan CT terhadap x sama
dengan nol dan menyelesaikan untuk x.
)5.(......................................................................ac x
)........(4.................................................. 0 xc - a
dxC
21
2r
=
==d
Bila faktor yang dioptimumkan (CT) tidak mencapai harga
max atau min yang dapat digunakan, penyelesaiannya
untuk variabel yang tergantung akan menunjukkan kondisi
ini dengan memberikan hasil yang tidak mungkin seperti
tak tertentu, nol atau akar dari bilangan negatif.
Harga x diperlihatkan dalam pers (5) terjadi pada titik
optimum atau tidak belok. Turunan kedua dari pers (3)
dievaluasi pada titik yang diberikan, menunjukkan bila
harga terjadi paa minimum (turunan kedua lebih besar
daripada nol). Maksimum (turunan kedua lebih kecil
daripada nol ), atau titik belok (turunan kedua sama
dengan nol). Metode lain untuk menentukan jenis titik
adalah menghitung harga faktor yang dioptimasi pada
titik-titik sedikit lebih besar dan sedikit lebih kecil
dibandingkan harga optimum variabel tergantung :
Turunan kedua dari pers (3) adalah :
32
2
xC 2
x=
dcd r
Bila x mewakili sebuah variabel seperti tebal isolasi,
harga ini harus positif. Oleh karena itu bila c positif
turunan kedua pada titik optimum harus lebih besar dari
pada nol dan (c/a) mewakili nilai x pada titik dimana
biaya variabel total minimum.
CARA UNTUK 2 ATAU LEBIH VARIABEL
Bila 2 atau lebih variabel bebas mempengaruhi
faktor yang akan dioptimasi, cara untuk menentukan
kondisi optimum menjadi sedikit menjemukan, tetapi
pendekatan umum sama dengan bila hanya menyangkut satu
variabel.
Kasus dimana biaya total untuk operasi yang
diberikan adalah fungsi dua variabel bebas x dan y atau
.....(7)............................................................ y)(x, ' ' ' Φ=rC
Dengan menganalisa semua biaya-biaya dang mengurangi
persamaan yang dihasilkan menjadi bentuk yang
sederhana. Fungsi sebagai berikut mungkin didapat untuk
pers (7)
...(8).................................................. d cy b/xy x a +++=rC
dimana a,b,c dan d adalah konstanta positif.
Cara grafik. Hubungan antara CT, x dan y dapat
digambarkan sebagai permukaan kurva dalam gambar tiga
dimensi dengan harga CT minimum terjadi pada harga
optimum x dan y. Tetapi penggunaan gambar tiga dimensi
tidak praktis untuk hampir semua penentuan teknik.
Harga x dan y optimum dalam pers (8) dapat
ditentukan secara grafik pada gambar dua dimensi dengan
menggunakan metode yang ditunjukkan dalam (gambar III-
2). Dalam gambar ini faktor yang akan dioptimasi
digambarkan melawan salah satu variabel bebas (x)
dengan variabel kedua (y) dijaga pada harga yang
konstan. Sedangkan gambar-gambar semacam ini dibuat
dengan setiap kurva putus-putus mewakili harga konstan
variabel kedua yang berbeda-beda.
Seperti diperlihatkan dalam gambar III – 2 setiap kurva
(A, B, C, D dan E) memberikan sebuah harga variabel
pertama x pada titik dimana biaya total minimum.
Kurva NM mewakili “Locus” dari titik minimum ini dan
harga optimum x dan y terjadi pada titik minimum kurva
NM.
Metode grafik yang semua dapat digunakan bila terdapat variabel bebas lebih dari dua. Sebagai contoh, bila variabel ketiga z termasuk dalam pers (8). Langkah pertama membuat gambar serupa dengan gambar III-2 pada harga z yang konstan. Gambar-gambar serupa kemudian dibuat untuk z konstan yang lain. Setiap gambar akan memberikan titik optimum x dan y serta CT untuk harga s tertentu. Akhirnya seperti terlihat dalam sisipan gambar III-2, harga x, y, z dan CT dapat diperoleh dengan menggambarkan z 1n harga CT optimum individual. Cara analitik dalam gambar III-2 harga x yang optimum
didapatkan pada titik dimana ( ) 0. / 1 =− yyT xC
Dengan cara yang sama, hasil yang sama akan didapat
bila y digunakan sebagai absis sebaga iganti x.
Bila hal ini dilakukan harga y yang optimum (yaitu y2)
akan ditemukan pada titik dimana (CT/y)x-x1 = 0.
Hal ini dimasukkan cara analitik untuk menentukan harga
optimum. Dengan menggunakan pers (8) sebagai dasar.
).......(10.................................................. xyb - c
yc
......(9).................................................. x
b - a
2r
2
=
=yx
cr
Pada keadaan optimum kedua turunan parsial harus
sama dengan nol, maka pers (9) dan (10) dapat
ditetapkan sama dengan nol dan harga optimum
3/123/12 )(ab/c y dan )(cb/a ==x dapat diperoleh dengan
penyelesaian dua buah persamaan simultan tersebut.
Bila menyangkut lebih dari dua variabel bebas,
cara yang sama akan diikuti dengan jumlah
persamaan simultan sama dengan jumlah variabel
bebas.
Contoh I :
Penentuan harga optimum dengan dua buah variabel
bebas, persamaan berikut memperlihatkan pengaruh
variabel x dan y pada biaya total untuk operasi
tertentu.
10 y 1,86 11900/xy x 2,33 +++=TC
Tentukan harga x dan y yang akan menghasilkan
biaya total terkecil.
Penyelesaian : Metode analitis
2
2
xy11900 - 1,86
x11900 - 2,33
=∂
=∂
yC
yxC
T
T
Pada titik optimum :
0 xy
11900 - 1,86
0 x
11900 - 33,2
2
2
=
=y
Diselesaikan secara simultan untuk harga x dan y
yang optimum.
X = 16
Y = 20
CT = 121,6
Pemeriksaan harus dilakukan untuk meyakinkan harga yang
terdahulu mewakili kondisi biaya minimum.
optimum titik pada (16)(20)
11900) X (2
optimum titik pada )20()16(
11900 X 2 -
11900 X 2
22
2
332
2
==∂
+==∂
yC
yxxC
T
T
Karena turunan kedua positif, kondisi optimum pasti
terjadi pada titik biaya minimum.
METODE GRAFIK Harga konstan yang berikut dipilih secara
Y’’ = 32, y’’’ = 26, y’ = 20, y’v = 15, y’ = 12.
Pada setiap harga konstan y, dibuat gambar CT 1n x
Gambar-gambar ini disajikan dalam gambar III-2 sebagai
kurva A, B, C dan E.
Sebuah kurva ( N-M dalam gambar III-2 ) melewati
titik optimum memperlihatkan bahwa keadaan optimum
overall terjadi pada :
X = 16
Y = 10
CT= 121,6
Catatan :
Dalam kasus ini harga y telah dipilih yang kerkenan
dengan harga optimum. Pada umumnya diperlukan untuk
menginterpretasi atau digitung lebih lanjut dengan
tujuan untuk menetapkan kondisi optimum akhir.
Perbandingan antara metode grafik dan analitik. Dalam
penentuan kondisi optimum, hasil akhir yang sama
didapatkan dengan metode grafik maupun analitik. Kdang-
kadang tidak mungkin mengatur sebuah fungsi analitik
untuk diturunkan dan metode grafik harus digunakan.
Bila pengembangan dan penyederhanaan fungsi analitik
total, dibutuhkan matematis yang rumit, mungkin lebih
mudah penyelesaian secara grafik, masing-masing
permasalahan harus dianalisa pada basis keadaan yang
ada, sebagai contoh, bila dibutuhkan cara coba-coba
yang sangat banyak, tambahan waktu yang dibutuhkan
untuk mengembangkan penyelesaian analitis mungkin lebih
baik untuk digunakan.
Metode grafik mempunyai sebuah keuntungan nyata
diatas metode analitis. Bentuk kurva menyatakan
perlunya operasi pada atau sangat dekat pada kondisi
optimum. Bila maksimum atau minimum terjadi pada titik
dimana kurva datar dengan harga perubahan-perubahan
“slope” bertahap, maka terdapat sebaran yang besar
dalam pemilihan kondisi akhir, dan analisa biaya
“incremental” mungkin diperlukan. Dipihak lain, bila
maksimum atau minimum tajam maka perlu untuk
dioperasikan pada kondisi optimum yang tepat.
GRAFIK BREAK EVENT UNTUK JADWAL PRODUKSI DAN
KEGUNAANNYA UNTUK ANALISA OPTIMUM
Dalam mempertimbangkan biay total atau keuntungan
dalam operasi sebuah paabrik, salah satu faktor yang
mempunyai pengaruh penting pada hasil ekonomi adalah
fraksi watu total yang tersendiri dimana pabrik ini
beroperasi. Bila pabrik mengganggu atau beroperasi pada
kapasitas rendah, biaya-biaya tertentu, seperti biaya
untuk bahan baku dan tenaga kerja berkurang, tetapi
biaya depresiasi dan pemeliharaan kontinyu pada laju
yang sama walaupun pabrik tidak digunakan beroperasi
penuh.
Terdapat hubungan yang erat antara waktu operasi,
laju produksi dan harga jual. Diinginkan beroperasi
pada jadwal yang akan memberikan manfaat secara
maksimum, biaya tetap sementara itu memenuhi kebutuhan
penjualan pasar dan menggunakan kapasitas produksi
pabrik untuk menghasilkan hasil ekonomi yang terbaik.
Gambar III-3 memperlihatkan dengan grafik bagaimana
laju produksi mempengaruhi biaya dan keuntungan.
Grafik titik impas untuk pabrik (berdasarkan situasi
dalam contoh soal 2). Biaya tetap konstan smentara
biaya produksi total, boleh dikatakan naik dengan
naiknya laju produksi. Titik dimana biaya total sama
dengan pendapatan total mewakili titik impas dan jadwal
produksi optimum harus pada laju produksi lebih tinggi
daripada impas.
LAJU PRODUKSI OPTIMUM DALAM OPERASI PABRIK
Prinsip-prinsip yang sama digunakan untuk
mengembangkan sebuah desain optimum yang dapat
diterapkan bila ditentukan kondisi yang paling
menguntungkan dalam operasi pabrik. Salah satu variabel
yang paling penting dalam beberapa operasi pabrik
adalah jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu.
Kecepatan produksi tergantung pada banyak faktor,
seperti jumlah jam operasi per hari, per minggu atau
per bulan ; penempatan beban pada peralatan dan pasar
yang tersedia. Dari suatu analisa biaya meliputi
situasi yang berbeda dan pertimbangan faktor-faktor
lain yang mempengaruhi sutau pabrik dapat ditetapkan
laju produksi optimum atau dinamakan “economic lot
size”.
Bila seorang insinyur menyampaikan desain
perancangan pabrik yang lengkap, penelitian biasanya
didasarkan pada kapasitas produksi yang diinginkan.
Setelah pabrik dioperasikan maka beberapa faktor desain
semula akan berubah, dan laju produksi optimum mungkin
sangat berubah dari kapasitas desain. Sebagai contoh,
andaikata pabrik telah dirancang semula untuk produksi
bahan kimia organik secara batch, pada dasarnya satu
batch setiap 8 jam. Setelah pabrik beroperasi, data
biaya proses aktualdidapat dan diadakan uji cob dengan
variasi prosedur operasi. Didapatkan bahwa produksi
total per bulan lebih banyak dapat dicapai bila waktu
per batch dikurangi, tetapi bila digunakan waktu per
batch lebih singkat maka lebih banyak dibutuhkan tenaga
kerja, persentase konversi bahan baku berkurang dan
biaya steam dan tenag naik. Dalam hal ini adalah kasus
nyata dimana kesetimbangan ekonomi dapat digunakan
untuk menemukan laju produksi yang optimum. Sekalipun
insinyur desain mempunyai dasar rekomendasi asli paad
jenis yang sama dari kesetimbangan ekonomi, kondisi
harga dan pasar tidak konstan dan sekarang insinyur
operasi mempunyai hasil yang nyata berdasarkan
kesetimbangan ekonmi. Analisa sebagai berikut
menunjukkan metode umum untuk menentukan laju produksi
ekonomis atau “lot size”.
Biaya produksi total per satuan waktu dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu biaya operasi dan biaya
organisasi. Biaya operasi tergantung pada laju produksi
dimana termasuk ongkos untuk tenaga kerja langsung,
bahan baku, power, panas “supplies” dan steam yang
serupa yang merupakan fungsi dari jumlah material yang
diperoduksi. Biaya organisasi terdiri dari biaya untuk
“directive personal” peralatan fisik dan pelayanan atau
fasilitas lain yang harus dijaga terlepas dari jumlah
material yang diperoduksi. Biaya organisasi tidak
tergantung dari laju produksi.
Baik sekali untuk mempertimbangkan biaya operasi
didasarkan pada satu unit produksi. Bila hal ini
dilakukan, biaya operasi dapat dibagi dalam dua jenis
yaitu :
(1). Biaya minimum untuk bahan baku, tenaga kerja,
tenaga dan lain-lain yang tetap konstan dan harus
dibayar untuk setiap satuan produksi sepanjang
sembarang jumlah material diproduksi.
(2). Biaya tambahan yang naik dengan naiknya produksi,
Biaya tambahan dikenal sebagai biaya “super
produksi”. Biaya ini menjadi penting khususnya
pada laju produksi yang tinggi sebagai contoh
biaya “super produksi” adalah biaya tambahan yang
disebabkan dan beban tambahan pada fasilitas
power, tenaga kerja tambahan atau efisiensi
konversi yang turun.
Biaya super produksi per satuan produk = m.Pn
dimana:
P = Laju produksi dalam total satuan produksi per
satuan waktu
M = Konstanta
N = Konstanta
Ditetapkan h sebagai biaya operasi yang tetap
konstan per satuan produksi dan Oc sebagai biaya
organisasi persatuan dan CT per unit produksi adalah :
.....(12).................................................. P )/(O mP h cn PCT ++=
Persamaan sebagai berikut untuk berbagai jenis biaya
atau keuntungan berdasarkan pada persamaan (12).
.(15).................................................. P ) )/O ( - mP -h - s( rP R'
...(14).................................................. )/(O - mP -h - s - s r
.....(13)........................................ P ) )/O ( (
cn
cn
c
PPCPmPhPCC
T
nTT
==
==
++==
dimana :
CT = biaya produksi total persatuan waktu
R = keuntungan persatuan produk
R’ = keuntungan persatuan waktu
S = harga jual persatuan produk
LAJU PRODUKSI OPTIMUM UNTUK BIAYA MINIMUM PERSATUAN
PRODUKSI
Seringkali perlu mengetahui laju produksi yang
akan menghasilkan biaya terendah pada basis satu satuan
material yang diproduksi. Informasi ini memperlihatkan
harga jual dimana perusahaan akan terpaksa berhenti
beroperasi atau beroperasi dengan merugi. Pada laju
optimum khusus ini harus terjadi dimana dCt/dP = 0.
Penyelesaian analisis untuk kasus ini mungkin dapat
diperoleh dari pers (12) dan laju optimum Po
menghasilkan biaya minimum persatuan produksi didapat
sebagai berikut:
..(17)...................................................................... )/(O P
).......(16.................................................. /O - nP 0 /5)(1/n
co
2c
1o+
−
=
==
nmPdPdC o
nt
Laju operasi yang diperlihatkanm pada persamaan
(17) tentu saja akan memberi keuntungan maksimum
persatuan produksi bila harga jual tetap konstan.
LAJU PRODUKSI OPTIMUM UNTUK KEUNTUNGAN TOTAL MAKSIMUM
PERSATUAN WAKTU
Dalam hampir semua perusahaan bisnis, jumlah uang
yang didapat sepanjang periode waktu tertentu jauh
lebih penting dibandingkan dengan jumlah uang yang
diperoleh untuk setiap satuan produk yang terjual. Oleh
karena itu penting untuk mengenali laju produksi dengan
keuntungan persatuan waktu maksimum mungkin berbeda
jauh dari laju produksi untuk biaya persatuan produksi
minimum.
Persamaan (15) menyatakan hubungan dasar antara
biaya dan keuntungan. Grafik keuntungan persatuan waktu
lawan laju produksi melewati maksimum pers(15) oleh
karena itu dapat digunakan untuk menemukan harga laju
produksi optimum secara analisis. Bila harga jual tetap
konstan, laju optimum memberikan keuntungan maksimum
persatuan waktu adalah :
n
o
1
1)m(nh - s
+
=Ρ
KONDISI OPTIMUM DALAM OPERASI SIKLIS
Banyak proses yang menggunakan operasi siklis
dimana terdapat shutdown periodik untuk pengeluaran,
pembersihan atau pengaktifan kembali. Model operasi ini
berlaku bila produk yang diproduksi secara batch atau
bila kecepatan produksi menurun terhadap waktu, seperti
operasi pada unit filtrasi “Plate and Frame”. Pada
operasi batch yang sesungguhnya, tidak ada produk yang
didapat sampai unit tersebut shutdown untuk dikeluarkan
hasilnya. Pada operasi siklis semikontinyu, produk
dibawa secara kontinyu sedangkan unit dalam keadaan
beroperasi, tetapi rate pembawa menurun terhadap waktu.
Maka dalam operasi batch atau siklis semikontinyu,
variabel dari waktu total yang dibutuhkan per siklus
harus diperhatikan bila kondisi optimum telah
ditentukan.
Analisa operasi siklis bisa dipakai dengan
menggunakan basis waktu untuk satu siklus. Bila hal ini
telah dilakukan, hubungan yang sama untuk yang lain
bisa dikembangkan untuk menunjukkan faktor-faktor
overall seperti biaya tahunan total atau rate produksi
tahunan :
......(21)................................................................................ TahunSiklus
(20)...................................................................... Siklus
Produksi Tahunan Produksi
....(19)Tahunan Tetap Biaya TahunSiklus *
SiklusShutdowndan Operasi Biaya TotalTahunan Biaya
SiklusshutdownWaktu Operasi
Tahunshutdowntu Jumlah wak Operasi
+
+=
=
+=
TahunSiklus