Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
DIKTAT
KULIAH PENALARAN DAN
RESEARCH CAMP 2020
Editor
Vina Himmatus Sholikhah
Aruni
Desain Sampul dan Layout
Yusva Dwi Saputra
UKM PENALARAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................ ii
DIKTAT KULIAH PENALARAN 2020 ............................. 1
KULIAH PENALARAN 1 ................................................... 3
KULIAH PENALARAN 2 ................................................... 9
KULIAH PENALARAN 3 ................................................. 13
KULIAH PENALARAN 4 ................................................. 17
KULIAH PENALARAN 5 ................................................. 19
KULIAH PENALARAN 6 ................................................. 22
KULIAH PENALARAN 7 ................................................. 25
DIKTAT RESEARCH CAMP 2020 .................................... 27
ABSTRAK .......................................................................... 28
BAB I .................................................................................. 31
1.1 Latar Belakang ................................................... 31
1.2 Rumusan Masalah .............................................. 34
1.3 Tujuan ................................................................. 34
1.4 Manfaat ................................................................. 34
1.4.1 Teoritis .......................................................... 34
1.4.2 Praktis............................................................ 35
2.1 RT-LAMP ............................................................ 36
2.2 Mikrokontroller dan Internet of Things (IoT) . 40
2.3 Global Positioning System (GPS) ....................... 41
2.4 Penelitian Terkait Sebelumnya ......................... 41
iii
BAB III ............................................................................... 43
BAB IV .............................................................................. 44
4.1 Cara Kerja Alat .................................................... 44
BAB V ................................................................................ 50
1.1. Kesimpulan......................................................... 50
1.2. Saran ................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 51
1
DIKTAT
KULIAH PENALARAN 2020
2
3
KULIAH PENALARAN 1
“IKUT PIMNAS, DAPAT EMAS”
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Pekan
Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan dua
kegiatan berbeda yang saling berkesinambungan. PKM
dinaungi oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementeian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang menjadi
fasilitas bagi mahasiswa Indonesia yang memiliki potensi
untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu
dan teknologi yang telah dipelajari dalam perkuliahan.
Puncak kegiatan dari PKM adalah PIMNAS dimana
menjadi ajang kompetisi kreativitas mahasiswa Indonesia
yang dinaungi oleh Dikti.
PKM dibagi menjadi tiga jenis yaitu PKM 5 bidang,
PKM KT (PKM-GT dan PKM AI), serta PKM GFK.),
PKM-K, PKM-M, PKM-KC, dan PKM-T.
1. PKM-P
PKM-P (Penelitian) merupakan PKM yang terdiri dari
PKM-PE yaitu penelitian eksakta biasanya bagi anak saintek
dan PKM-PSH biasanya bagi anak sosial humaniora. Latar
belakang pada PKM-P adalah inovasi baru dari fenomena-
fenomena yang harus dibuktikan secara ilmiah, misalnya
kunyit dipercaya dapat menyembuhkan penyakit sehingga
dapat dibuktikan kepercayaan tersebut dengan meneliti
secara ilmiah kandungan senyawa dari kunyit. Tinjauan
pustaka berisi aksi dan reaksi serta keterlibatan
antarvariabel. Variabel yang digunakan pada PKM-PE
berupa variabel sampel sedangkan pada PKM-PSH variabel
yang digunakan berupa orang sebagai sampel. Skema kerja
pada PKM-P disusun di bab 3 yang berisi kunjungan
lapangan, membeli bahan, dan lain-lain yang dijelaskan
dalam bentuk skema. Luaran program PKM-P tidak wajib
4
berupa produk tetapi lebih baik dapat disertakan sehingga
dapat digunakan. PKM-P terdiri dari 3 anggota serta tidak
ada mitra tetapi langsung terjun penelitian langsung seperti
meggunaan kegiatan laboratorium.
2. PKM-K
PKM-K adalah PKM di bidang kewirausahaan
dengan latar belakang berupa inovasi produk atau jasa yang
belum pernah ada di Indonesia sehingga tidak mematikan
produk yang sebelumnya sudah ada di Indonesia. Gambaran
usaha pada PKM-K disusun di bab 3 yang bersisi gambaran,
desain, keunggulan produk, peluang usaha dan analisis
ekonomi. Metode penelitian menjelaskan waktu, tempat,
alat dan bahan, identifikasi fakta dan informasi, serta
analisis produk yang menceritakan potensi, peluang,
pemanfaatan bahan yang digunakan. Skema kerja
menjelaskan gambaran atau desain besar dari pemasaran
produk. Luaran program dari PKM-K berisi laporan
kemajuan, laporan akhir, artikel ilmiah, dan produk usaha.
PKM-K dikerjakan oleh 5 orang serta bisa ada atau tidak
mitra.
3. PKM-M
PKM-M adalah PKM pengabdian masyarakat
dengan latar belakang pengaplikasian iptek dan unsur seni
untuk masyarakat lebih berdaya. Gambaran masyarakat
menjelaskan kondisi dan potensi yang dimiliki masyarakat.
Metode dapat berupa modul mengenai materi program yang
dibuat untuk memudahkan kerja di masyarakat. Skema kerja
adalah big design pelaksanaan kegiatan yang diringkas dan
dikemas semanik mungkin. Luaran progam dari PKM-K
dapat berupa modul, poster, video. PKM-K terdiri dari 5
orang serta mitra pada pkm ini non-profit (sekolah,
posyandu, dan lain-lain) sebagai pusat penelitian sehingga
tidak boleh mencari keuntungan.
4. PKM-KC
5
PKM-KC berarti karsa cita yang berasal dari kata
“karsa” artinya semacam tulisan dan “cita” yang berarti
mempertimbangkan keilmiahan. Latar belakang yang
diangkat pada PKM-KC tidak hanya menulis tetapi juga
penciptaan suatu sistem/model/prototipe dengan berbasis
karsa dan nalar. Tinjauan pustaka berisi aksi dan reaksi yang
melibatkan antarvariabel. Metode menjelaskan waktu,
tempat, alat dan bahan, desain dan cara kerja alat, serta
tahap pembuatan alat. Skema kerja pada PKM-KC berisi big
desagn pmbuatan dan cara kerja alat. Luaran program
berupa laporan kemajuan, laporan akhir, artikel ilmiah, dan
prototipe. Prototipe adalah semacam model/gambaran dari
alat tetapi masih belum siap sehingga harus dilakukan
pengujian sebelum dikomersialkan. PKM-KC dikerjakan
oleh 3 orang serta tidak ada mitra pada penelitian PKM ini.
5. PKM-T
PKM-T merupakan PKM penerapan teknologi. Latar
belakang PKM-T biasanya menjelasakan SDGs sebagai
solusi keprihatinan bangsa. Contoh karya dari PKM-T yaitu
B-Steam yang menjadi alat untuk mempermudah
pengupasan kerang di kelompok nelayan. Inovasi ini
bermula dari keprihatinan kelompok nelayan yang kesulitan
mengupas kerang sedangkan tingkat pemesanan kerang
sangat tinggi. Disamping itu, air yang digunakan untuk
membersihkan kerang kurang bersih. Tinjaun pustaka pada
PKM-T berisi gambaran umum mitra dan teknologi serta
variabel yang diamati, misalnya pada inovasi B-Steam
variabel yang diamati adalah kelompok nelayan. Metode
pada PKM-T merupakan penggabungan dari PKM-P, PKM-
KC DAN PKM-M. Skema kerja berupa big design
pelaksanaan program yaitu gambaran tata cara pendekatan
di masyarakat. Luaran program berisi laporan kemajuan,
laporan akhir, artikel ilmiah, dan produk program. PKM-T
dikerjakan oleh 5 orang serta pada PKM ini terdapat mitra
6
berupa profit yang mengharapkan adanya keuntungan
seperti inovasi B-Steam yang dapat meningkatkan
penghasilan di kelompok nelayan.
6. PKM -GT.
PKM-GT (Gagasan Tertulis) merupakan gagasan
yang memaparkan pengembangan Iptek untuk masa depan
bangsa dan negara. Gagasan ini tidak boleh diterapkan anak
di bawah 10 tahun. Contoh inovasi dari PKM-GT adalah
smart city yang bisa memanfaatkan energi matahari menjad
listrik, bahan bakar minyak, dan lain-lain. Kesimpulan pada
PKM-GT memprediksi keberhasilan dari gagasan yang
diusulkan, misalnya pada inovasi dengan judul Atsuna City
terdapat dinding yang melindungi dari tsunami. Luaran
program PKM-GT berupa artikel ilmiah atau video animasi
karena tidak bisa diterapkan sekarang (minimal 10 tahun)
yang dikerjakan oleh 3 orang anggota.
7. PKM-AI
PKM-AI (Artikel Ilmiah) merupakan PKM yang
dilatarbelakangi dengan masalah yang muncul setelah
dilakukan suatu kegiatan seperi magang yang dapat dicari
solusinya. PKM-AI tidak dipresentasikan di ajang PIMNAS
karena bertujuan untuk menyelesaikan masalah di tempat
magang atau kegiatan telah dilakukan. Luaran program dari
PKM-AI dituangkan dalam bentuk artikel ilmiah. PKM-AI
terdiri dari 3 orang anggota serta tidak adanya mitra pada
penelitian ini.
8. PKM-GFK
PKM-GFK (Gagasan Futuristik Konstruktif)
dibentuk pada tahun 2018 ketika PIMNAS ke-31 di Bali.
Pendahuluan dan topik yang diusung pada PKM-GFK berisi
permasalahan, urgensi, dan rasionalisai terkait Suistainable
Development Goals (SDGs). PKM ini berupa video, film,
atau vlog yang kemudian dituangkan dalam bentuk laporan
proposal. Meskipun dalam bentuk audio visual tetapi harus
7
didukung fakta dan data pendukung. Luaran program dari
PKM-GFK dapat diupload di youtube. PKM-GFK
dikerjakan oleh 3 orang anggota.
Tips dan trik bagaimana memulai pembuatan PKM
sehingga bisa menuju PIMNAS yaitu memulai dari hal-hal
yang disuka, misalnya suka merancang robot maka dapat
mengikuti PKM-KC. Meningkatkan kegiatan membaca
untuk mendukung gagasan, misalnya membaca berita untuk
mengetahui apakah ide kita sudah menarik. Mencari
kegiatan yang mengasah kepedulian kita seperti bermain ke
masyarakat untuk mengetahui permasalahan. Tujuan
pembuatan PKM ini untuk masyarakat sehingga bermanfaat
sebagai contoh lahan bekas galian tambang yang
menyebabkan air masuk dan mengandung logam-logam.
Jika air tersebut diminum masyarakat dpaat membuat
penyakit degenarif. Seperti kanker. Tips dan trik selanjutnya
adalah sering mengikuti diskusi dan seminar sesuai
kesukaan misalnya suka lingkungan maka dapat ikut
webinar lingkungan, suka bisnis bisa mengikuti webinar
bisnis. Aspek yang penting juga dapat mulai belajar kritis
dan out of the box yaitu gagasan yang tidak dipikirkan oleh
orang tetapi tidak sampai berlebihan.
8
9
KULIAH PENALARAN 2
“LEARN ABOUT LEADERSHIP”
Kepemimpinan adalah bukan sekedar memimpin tapi
bagaimana kita bisa mengarahkan orang lain ke arah yang
lebih baik. Kepemimpinan bukan tentang posisi tinggi,
senioritas, jabatan, atribut pribadi, atau manajemen
melainkan 4C (Calm, Confident, Consistent, Courageous).
Kepemimpinan mengangkat visi seseorang ke pandangan
yang tinggi, meningkatkan kinerja seseorang ke standar
yang lebih tinggi, membangun kepribadian di luar batasan
normalnya, kepemimpinan adalah memengaruhi orang lain
untuk melakukan seperti yang kita inginkan untuk meraih
tujuan bersama. Kepemimpinan juga sebagai fasilitator
proses memanfaatkan potensi manusia yang tidak terbatas
dan mengarahkannya ke hasil yang diinginkan sehingga
individu dapat berkembang dengan baik meskipun berada di
luar organisasi. Orang yang berbakat belum tentu bisa
berhasil dalam kepemimpinan. Hal ini berarti ada sesuatu
yang lain yang memengaruhi, juga seberapa baik dalam
memimpin menunjukkan pula seberapa sukses dalam aspek
di masa depan.
Macam-Macam Kepemimpinan, yaitu :
1. Memimpin diri sendiri
2. Memimpin orang lain
3. Memimpin di antara pemimpin
4. Memimpin pada level bisnis
5. Memimpin pada level perusahaan
Penyebab seseorang tidak dapat memimpin dengan
baik, antara lain :
1. Daya kepemimpinan dia rendah
2. Skill pada bidang yang dikuasai tidak sama dengan skill
kepemimpinan
3. Anggota tim bisa jadi sangat berbakat
10
4. Cara menaikkan daya kepemimpinan
5. Dimulai dari ketidaksengajaan
6. Mengerti bahwa kepemimpinan adalah suatu yang bisa
dipelajari
7. Mengerti bahwa hal itu merupakan sebuah proses yang
panjang untuk bisa berada di titik yang dituju
8. Mengerti bahwa untuk dapat ke tingkat itu harus masuk
ke growth zone (zona bertumbuh) atau tidak berada
pada zona nyaman (comfort zone)
9. Setiap interaksi yang dilakukan merupakan kesempatan
untuk menaikkan daya kepemimpinan dan ketika sadar
akan kondisi ini maka dapat dianggap sudah berada di
jalan yang tepat untuk meningkatkan daya
kepemimpinan.
Cara memulai proses kepemimpinan, yaitu :
1. Berhenti mencoba menjadi seseorang yang bukan diri
sendiri
2. Berhenti memakai “topeng” (Maksud dari topeng itu
untuk tujuan pribadi yang sudah direncakana dari awal
supaya disanjung)
3. Berhenti fokus pada karisma yang dibuat-buat
4. Berhenti fokus pada jabatan
Tips Menjadi Pemimpin yang Lebih Baik, antara lain :
1. Mengatur kestabilan emosi (menjadi pendengar yang
baik)
2. Mengembangkan skill
3. Berlatih komunikasi dengan baik
4. Mengakui kesalahan
5. Belajar mengetahui talenta tim
6. Menjadi bagian dari tim
7. Memberi apresiasi pada waktunya
8. Menjadi penasihat bukan menjadi penceramah
9. Investasi pada orang lain (dalam organisasi pasti perlu
regenerasi jadi perlu mencari pengganti selanjutnya)
11
10. Memberi kebebasan dan fleksibilitas (tidak terlalu
mengekang)
11. Menjalin kedekatan dengan tim
12. Bertemu dengan tim di luar tempat kerja untuk
membangun suasana yang baru
13. Memberikan kepercayaan untuk mendapat kepercayaan
(dengan adanya kepercayaan ke tim, tim juga akan
percaya pada pemimpin)
14. Menunjukkan kepedulian (tulus)
15. Memimpin dengan cinta (menikmati setiap proses
bersama tim)
12
13
KULIAH PENALARAN 3
“MEMBANGUN JEJARING SOSIAL”
Jejaring sosial didefinisikan secara singkat sebagai
situs web atau laman media yang memungkinkan
penggunanya untuk melakukan kegiatan tertentu dengan
tujuan yang sama. Media sosial merupakan salah satu tool
atau alat perantara dalam membangun jaringan sosial yang
di dalamnya terdapat suatu forum atau komunitas. Sehingga,
jejaring sosial apabila dilihat berdasar konteks tersebut
tentunya cenderung akan membentuk suatu komunitas yang
memiliki kesamaan di antara anggota-anggotanya.
Kesamaan ini dapat berupa kesukaan, kebiasaan, hobi, dan
sebagainya. Seperti seseorang yang berhobi atau mencintai
kegiatan memasak tentu akan mencari komunitas yang sama
di jejaring sosial.
Orang-orang yang mencari komunitas yang sesuai
dengan hobinya atau kecintaannya di jejaring sosial dapat
menemukan komunitas atau forum melalui platform media
sosial, seperti Facebook, Instagram, Linkedin, dan lain
sebagainya. Namun, dalam membangun jejaring sosial
diperlukan komponen-komponen penting yang mendukung
agar jejaring sosial tersebut berimplikasi baik terhadap
individu-individu di dalam komunitas tersebut. Komponen-
komponen tersebut terbagi menjadi empat hal yakni
konstruktif, kasiat, kenalan, dan komposisi.
1. Konstruktif
Tahap pertama dalam membangun jejaring sosial
yakni adanya hubungan yang konstruktif dimana dalam
menjalin hubungan dengan orang lain harus terdapat hal-hal
yang bernilai positif. Hal-hal yang bernilai positif tidak
terlepas dari lima hal yang dapat mengupayakan agar
14
jaringan sosial yang dibangun dapat dikatakan bersifat
konstruktif.
Lima hal tersebut ialah kepercayaan diri, menetapkan
tujuan (untuk apa jejaring sosial itu dibangun yang tentunya
pula agar tidak tercampur dengan tujuan jejaring sosial lain
yang sedang dibangun), do the best (selalu melakukan
segala sesuatu dengan usaha yang maksimal), daftar relasi,
dan yang terakhir ada tindakan lanjut (ini sangat diperlukan
supaya daftar relasi atau jejaring sosial yang telah dibangun
dan telah dibuat tidak terputus begitu saja).
Dalam membangun jejaring sosial yang konstruktif,
rerata atau mayoritas masyarakat pada masa kini akan
cenderung memanfaatkan media sosial sebagai platform
digital untuk memperluas hubungan sosial. Di Indonesia,
pengguna media sosial sudah begitu banyak, yakni sekitar
150 juta penduduk dengan persentase sebesar 55,5%
berjenis kelamin laki-laki. Kemudian persentase lebih dari
60% merupakan pengguna di kalangan usia 18 hingga 34
tahun.
2. Kasiat
Ketika masuk dalam forum jejaring sosial, akan ada
kecenderungan rasa untuk mengikuti hal yang sama
sehingga rasa tersebut yang akan mendorong individu atau
orang yang ada dalam forum tersebut untuk menyusun
rencana agar dapat menyamai hal atau kegiatan yang sama
dengan para anggota jejaring sosial tersebut. Maka dari itu,
jejaring sosial yang dibangun dapat dikatakan memiliki
manfaat atau kasiat bagi individu dalam komunitas atau
forum yang diikuti. Salah satunya ialah peluang
mengembangkan diri. Proses dalam menyusun rencana yang
disebabkan adanya motivasi atau dorongan untuk
melakukan kegiatan yang sama seperti di komunitas tersebut
juga merupakan salah satu bentuk usaha dalam
mengembangkan diri.
15
Selain itu, efek samping dari adanya mengikuti
kegiatan dalam jejaring sosial yaitu menambah relasi.
Penambahan relasi tersebut berjalan sejajar dengan
penambahan jumlah dalam daftar relasi yang dimiliki oleh
seseorang. Selanjutnya, ketika membangun jejaring sosial,
selain menambah daftar relasi dan peluang mengembangkan
diri, individu juga akan mendapatkan kasiat lain, yakni
peluang kerja. Peluang kerja dapat menjadi peluang yang
dimiliki oleh individu ketika dalam jejaring sosial individu
tersebut mampu mengembangkan dirinya dan menambah
jumlah daftar relasinya.
3. Kenalan
4. Komposisi
Komposisi dalam membangun jaringan sosial melihat
pada adanya tujuan atau preferensi dari masing-masing
individu dalam suatu komunitas. Sehingga penetapan tujuan
individu ini menjadi komposisi yang pertama dalam
membangun jaringan sosial. Setelah menetapkan tujuannya,
individu dituntut untuk memiliki rasa percaya terhadap
dirinya dan kemampuan yang dimiliki dalam membangun
jejaring sosial. Selain itu, dalam membangun jaringan
sosialnya, individu juga diharapkan melakukan segala hal
dengan usaha terbaiknya atau always do the best. Dengan
ketiga hal tersebut, individu dalam suatu komunitas jejaring
sosial akan mendapatkan relasi yang semakin menambah
daftar relasinya. Namun, empat hal tersebut akan sia-sia
apabila tidak ada tindakan lebih lanjut dari individu tersebut.
Maka dari itu, follow up yang dilakukan oleh individu dalam
komunitasnya tidak kalah penting pula untuk menjaga
hubungan yang telah terajut secara bersama. Dengan
demikian, komposisi yang terkategorikan sebagai tahap
terakhir dalam membangun jejaring sosial sangat berkaitan
erat dengan tahap pertama dari membangun jejaring sosial,
yakni tahap konstruktif.
16
17
KULIAH PENALARAN 4
“TERAMPIL MENULIS KARYA TULIS ILMIAH”
Karya Tulis Ilmiah dapat menjawab pertanyaan riset,
mendemonstrasikan temuan riset, memberikan argument
yang lebih terstruktur, menekankan alasan logis daripada
alasan emosional, pilihan vokabuler diatur sedetail mungkin
untuk menghindari ambiguitas (kata-kata yang sifatnya
akademis dan umum), diwajibkan untuk memberikan
referensi dan sitasi. Tujuan dari menulis adalah
mengkonstruksikan ide, hampir semua pekerjaan
membutuhkan kemampuan menulis, semua hal yang bersifat
formal pasti tertulis.
Menurut KBBI, karya tulis ilmiah adalah karya tulis
yang dibuat menggunakan prinsip-prinsip ilimiah
berdasarkan fakta (observasi, eksperimen, dan kajian
Pustaka). Sistematika dalam KTI, yaitu Judul dan Nama
Penulis, Abstrak, Bab 1 (Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan, Manfaat), Bab 2 (Tinjauan Pustaka), Bab
3 (Metode Penelitian), Bab 4 (Hasil dan Pembahasan), Bab
5 (Penutup), Daftar Pustaka, Lampiran.
Kaidah penulisan KTI yaitu Logis, Obyektif,
Sistematis, Andal, Desain, Akumulatif. Etika dalam menulis
KTI, antara lain :
1. Mengelola, melaksanakan, dan melaporkan
2. Menyebarkan informasi tertulis
3. Memberikan pengakuan
4. Menjunjung tinggi nilai kejujuran
5. Memiliki tanggung jawab moral
18
19
KULIAH PENALARAN 5
“HOW TO MANAGE YOUR TIME?”
1. Etimologi Mahasiswa
• Mahasiswa berasal dari dari gabungan dari dua
kata yaitu “Maha” yang berarti besar dan “Siswa”
yang berarti belajar di tingkat Pendidikan.
Mahasiswa berarti adanya perubahan status dari
siswa menjadi mahasiswa yang menuntut
konsekunesi logis perubahan sikap dan perilaku.
2. Kehidupan Mahasiswa
• Kehidupan di kampus
• Kehidupan di luar kampus
• Kehidupan di kos
Dalam menata kehidupan mahasiswa maka
diperlukan managemen waktu.
3. Manajemen Waktu
• Manajemen waktu adalah suatu cara untuk
memanfaatkan dan mengatur waktu dalam
mengerjakan aktivitas yang sudah direncanakan
dan harus diselesaikan dalam jangka waktu yang
sudah ditetapkan.
• Tujuan: Untuk melakukan pekerjaan secara
efektif dan efisien.
• Pentingnya manajemen waktu: Mahasiswa
memiliki banyak aktivitas, tantangan, peran dan
tanggung jawab serta prioritas lain yang harus
dilakukan dan semuanya akan bersaing merebut
waktu serta perhatian, oleh karena itu penting
adanya manajemen waktu.
• Manfaat:
20
a. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
waktu.
b. Menghilangkan stress.
c. Meningkatkan kepuasan dalam bekerja.
d. Lebih banyak peluang.
e. Kemampuan untuk mewujudkan tujuan.
• Hambatan:
a. Mendahulukan pekerjaan yang dicintai baru
pekerjaan yang kurang diminati.
b. Mendahulukan pekerjaan yang mudah sebelum
menyelesaikan pekerjaan yang berat.
c. Menyusun Skala Prioritas bukan berdasarkan
tingkat kepentingan.
d. Menunggu deadline.
• Strategi Penjadwalan
a. Buat daftar kegiatan yang hendak dikerjakan.
b. Buat skala prioritas.
c. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan tugas.
d. Alokasikan waktu untuk semua kegiatan.
e. Evaluasi penerapan jadwal.
• Prinsip Manajemen Waktu
a. Selalu aktif, bukan reaktif.
b. Tentukan sasaran.
c. Tentukan prioritas.
d. Pertahakankan fokus.
e. Ciptakan tenggat waktu yang realistis.
f. DO IT NOW
21
22
KULIAH PENALARAN 6
“LEARN ABOUT PUBLIC SPEAKING”
Cara terbaik meningkatkan kemampuan public
speaking adalah mencoba. Nilai plus untuk public speaker
antara lain yaitu : Pertama, mampu memberikan suatu
materi atau pembahasan yang terlihat sepele namun bisa
menarik perhatian yg besar dari audience. Nilai kedua,
persiapan yang lebih memberikan kesempatan lebih untuk
melakukan public speaking dengan nyaman, karena apabila
dalam situasi nyaman maka akan lebih lugas dalam
penyampaiannya. Nilai ketiga, life gives you many
opportunities to prepare. Tergantung bagaimana kita
memaksimalkan peluang tersebut. Misal pada tahap
wawancara, kita perlu memaksimalkan peluang untuk
memberikan kesan yg baik dalam perkenalan diri. Tidak
hanya menyebutkan nama atau data yang sudah dipegang
pewawancara, namun juga menjelaskan lebih lanjut siapa
diri kita. Nilai, keempat, Don’t worry too much on how does
the audience react to you presentation. Apabila beberapa
audience tidak memperhatikan, maka jangan sepenuhnya
salahkan dirimu sebagai public speaker yang buruk, karena
beberapa individu memiliki karakteristik dan sikap yang
berbeda-beda.
Hal-hal yang bisa ditingkatkan dalam public speaking,
yaitu :
1. Yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu cara
penyampaian dan konten. Dua hal tersebut sama-sama
penting dan harus balance karena apabila kontennya
bagus namun cara penyampaian kurang, maka akan
kurang efektif, begitupun sebaliknya.
2. Cara penyampaian yaitu vokal, kejelasan, intonasi, dan
bagaimana kita menekankan beberapa kata yang
dianggap penting (meng-highlight kata). Selain itu Pace,
23
meminimalisasi nervous agar tidak memengaruhi vokal
dan intonasi. Body language juga harus diperhatikan
karena menunjukkan niat dan semangat seseorang.
3. Konten, cara meningkatkan kualitas konten yaitu dengan
meningkatkan kemampuan literasi, karena apabila kita
memiliki data yang banyak maka akan dengan mudah
kita dalam mengelola kata untuk disampaikan. Lalu,
highlight angle menarik dari hal yang relatable dengan
audience. Selain itu, kenali audience-mu, seperti
karakteristik atau kondisi audience.
Cara mengurangi rasa nervous (Ala Dhea), yaitu :
1. Setiap orang adalah orang asing, karena apabila
menganggap seseorang orang asing maka kita tidak perlu
memikirkan pandangan orang terkait kesalahan atau
kekurangan kita sebab kita tidak mengenalnya.
2. Common, menganggap audience sebagai teman karena
teman memberikan kenyamanan.
3. Make it or break it moment. Jika dalam melakukan public
speaking tidak maksimal maka akan merugikan diri
sendiri. Fungsi mindset ini bagi beberapa orang dianggap
sebagai preasure lebih untuk work harder.
4. Don’t get frustrated if you create a mistake. Learn how to
make peace with it.
Cara mengatasi kegagalan di luar prediksi, antara lain:
1. Berdamailah dengan keadaan dan jangan menjadikan
kesalahan sebagai hal yang menyebabkan kegagalan
presentasi secara keseluruhan.
2. Berpikir untuk melakukan hal sekreatif mungkin untuk
meminimalisasi waktu yang terbuat akibat kesalahan
yang tiba-tiba.
24
25
KULIAH PENALARAN 7
“HOW TO START WRITING A BOOK?”
• Tentang menulis
1. Menuangkan isi pikiran
2. Berdialog dengan diri sendiri
3. Membuat dunia sendiri
4. Sebagai obat
• Genre Buku, sebelum memulai menulis lebih baik
mengenal genre buku dalam kepenulisan. Berikut
merupakan genre buku, antara lain :
1. FIKSI
Khayalan, isi imajinasi penulis, diiringi dengan
beberapa riset agar tulisan lebih hidup dan memiliki
nyawa.
2. NON FIKSI
Berdasarkan kejadian nyata, riset,
pengumpulan data dari penulis. Contohnya yaitu
biografi, ensiklopedia, jurnal, kamus, filsafat.
• Hal yang perlu dipersiapkan sebelum menulis buku
1. Niat yang kuat. Berkomitmen dengan diri sendiri.
2. Motivasi untuk memulai menulis.
3. Melakukan riset untuk tulisan agar pembaca merasa
tertarik dengan tulisan tersebut karena ada beberapa
hal nyata yang dimasukkan penulis.
4. Menemukan media yang tepat, seperti wattpad.
• Tips supaya tulisan bisa menjadi buku
1. Terus latihan. Setiap waktu, setiap kesempatan,
setiap hari tulis saja.
2. Mencari tema. Agar penulis bisa fokus pada hal yang
ingin dia kembangkan.
3. Kembangkan tema. Menentukan arah dan tujuan
buku.
26
4. Menyusun premis (satu kalimat yang
menggambarkan awal hingga akhir cerita). Karakter,
tujuan, halangan, resolusi.
5. Menulis sinopsis. Ringkasan dari awal sampai akhir.
6. Menyusun outline., berisi poin-poin dan biasanya
hanya ada 3 poin yang nantinya akan di jabarkan lagi
oleh penulis. Garis besar per bab.
• Tips mencari penerbit
Setiap penerbit mempunyai fokus genre yang
berbeda. Pandai-pandailah mencari informasi.
27
DIKTAT
RESEARCH CAMP 2020
28
DETEKSI SARS-COV-2 DENGAN METODE RT-
LAMP BERBASIS IOT UNTUK PEMETAAN PASIEN
COVID-19
Annisa Intan Kholifatullah1, Fahmi Ikhlasul Amalludin2,
Silvi Arum Maretna3 1Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga 2Mahasiswa S1 Biologi Universitas Airlangga 3Mahasiswa S1 Kimia Universitas Airlangga
Universitas Airlangga, Jl. Dr. Ir. H. Soekarno, Mulyorejo,
Kota SBY, Jawa Timur 60115
ABSTRAK
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang nyata,
baik di sektor kesehatan maupun di sektor lainnya. Hal ini
menyebabkan adanya kelumpuhan ekonomi, susahnya
pendidikan berjalan, pariwisata ditutup, dan sebab lainnya.
Pemerintah mulai memberlakukan protokol kesehatan, dan
membuat aturan yang berkenaan dengan tes COVID-19.
Dalam masyarakat, dikenal dua metode tes, yaitu rapid tes
dan swab tes. Masing-masing memiliki kelemahannya, baik
dari segi harga, durasi keluarnya hasil, dan lainnya. Padahal
pemeriksaan ini merupakan hal yang penting karena selain
untuk mengetahui hasil pemeriksaan secara individu, juga
mempengaruhi interaksi dalam masyarakat. Selain itu,
banyaknya prevalensi COVID-19 tanpa gejala juga
menambah urgensi pemeriksaan yang masif. Dengan
mengetahui data secara massal, pemerintah dapat
memberikan aturan yang lebih pasti karena based on data.
Oleh karena itu, diusulkan sebuah alat pemeriksaan COVID-
19 yang terjangkau secara harga, durasi keluarnya hasil
relatif cepat, dan dapat membantu pemeriksaan secara
massal. Karya ini bertujuan untuk membahas bagaimana
29
penerapan metode RT-LAMP dalam komponen yang mudah
dicari di pasaran, dan bagaimana desain alatnya. Alat ini
menerapkan metode RT-LAMP dan menggunakan
mikrokontroller yang ada di pasaran, sehingga lebih mudah
dibuat dan digunakan. Alat akan menggunakan modul gps
dan akses internet untuk membantu pemetaan setelah
dilakukan pemeriksaan door to door. Desain alat akan
terdiri dari mikrokontroller, shield gps, modul gps, modul
wifi (jika ada), dan sd card, serta wadah pemanasan. Dari
karya ini, disarankan kepada pembaca untuk mengkaji karya
yang dituliskan, baik secara teoritis maupun empiris,
sehingga alat deteksi COVID-19 massal dapat segera
terwujud.
Kata Kunci: RT-LAMP, IoT, Mikrokontroller, GPS
30
ABSTRACT
Pandemic COVID-19 give a real impact, whether in health
sector or another. This is causing economic paralysis,
difficulty of maintaining good education, tourism sector
closed down, and another result. The government started to
applying health protocol, and make some rule that involve
COVID-19 test. In society, there are two well-known
method, that are rapid test and swab test. Each of them have
their own disadvantage, whether in cost, duration of the
result to come, and etc. This test is crucial because it’s
purpose is not just for individual benefit, but it can influence
how people interact with each other. Moreover, high
percentage prevalence of COVID-19 without symtomps is
making massive examination more urgent. By knowing data
in a bigger scoope, government can apply more accurate
rule because it is based on data. Therefore, we proposed a
device for COVID-19 test that is affordable, have relatively
short duration, and can help with mass test. This work has a
purpose to discuss how to apply RT-LAMP method with
components that are easy to find on the market, and how it
design will look like. This device will applying RT-LAMP
method and using microcontroller that are available on the
market, so it will be easy to make and use. This device will
use gps module and internet access to help mapping the test
location after doing it door to door. The design will consist
microcontroller, GPS shield, GPS module, WiFi module (if
needed), sd card, and box for heating purpose. From this
work, readers are suggested to examine this work, whether
with teoriic or empiric, so a device that used for COVID-19
test will soon realized.
Keyword: RT-LAMP, IoT, Microcontroller, GPS
31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Corona Virus Disease 2019 menyebar di seluruh
dunia, tak terkecuali Negara Indonesia. Virus tersebut
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
SARS-CoV-2, salah satu jenis coronavirus yang baru
ditemukan. Pertama kali ditemukan di Negara China
pada bulan Desember 2019. Covid-19 dapat disebarkan
melalui droplet atau percikan-percikan dari mulut atau
hidung yang keluar saat orang terjangkit covid-19.
Percikan-percikan tersebut biasa keluar saat batuk,
bersin, ataupun bernapas. Seseorang dapat tertular
covid-19 apabila orang tersebut menghirup droplet dari
pengidap covid-19. Masa inkubasi covid-19 sangatlah
bervariasi, dikutip dari worldometers.info, kemungkinan
periode inkubasi covid-19 bisa berkisar antara 0- 27 hari
karena, pemerintah Provinsi Hubei telah melaporkan
kasus dengan masa inkubasi 27 hari. Adapun menurut
covid19unair.ac.id, di Indonesia, masa inkubasi covid-
19 pada umumnya antara 1-14 hari dengan rata-rata 5
hari. Sehingga, berdasarkan masa inkubasi yang
bervariasi tersebut dapat mendukung pola persebaran
covid-19 yang terjadi secara luas dan cepat dari wabah
hingga menjadi pandemi.
Berdasarkan data dari covid19.go.id, total positif
Covid-19 di Indonesia pada pembaharuan terakhir 19
September 2020 sebanyak 240.687 orang dengan
174.350 keluarga yang ditinggalkan. Adapun data
positif Covid-19 dari 4.158 data terdapat 98,3% tidak
ada data gejala atau data tidak lengkap. Selain itu, ada
pula kondisi penyerta positif Covid-19 dari 1.438 data
32
yang tersedia terdapat 99,4% tidak memiliki data atau
tanpa kondisi penyerta. Kenyataan tersebut
menunjukkan bahwa Sebagian besar yang terinfeksi
virus Covid-19 merupakan orang tanpa gelaja ataupun
kondisi penyerta.
Menurut Handayani, et al., (2020), sebagai upaya
mendeteksi Covid-19, saat ini ada beberapa
pemeriksaan yang dapat dilakukan. Diagnosis
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, maupun
pemeriksaan penunjang. Anamnesis mengenai riwayat
perjalanan, maupun riwayat kontak dengan pasien
positif Covid-19. Pemeriksaan fisik seperti gejala klinis.
Gejala klinis dapat bervariasi tergantung dengan derajat
penyakit. Bernheim, et al. dan Caruso, et al.,
menjelaskan bahwa, pemeriksaan penunjang dapat
dilakukan dengan CT-Toraks (Computed Tomography
Scan Toraks) pada pasien Covid-19 untuk melihat detail
kelainan berupa konsolidasi, penyakit bilateral, serta
perifer ataupun adanya kekeruhan dan seluruh paru
mengalami gangguan. Adapula menurut WHO, RT-PCR
(Real Time Polymerase Chain Reaction) untuk
mengekstraksi 2 gen SARS-CoV-2. Uji dapat digunakan
dengan sampel swab tenggorok. Namun, dikutip dari
republika.co.id, kapasitas pengujian tes PCR terbatas
dan untuk sekali tes PCR dibutuhkan dana yang tidak
sedikit. Harga untuk sekali melakukan tes PCR
bervariasi dari Rp 1 juta hingga 2,5 juta. Selain itu, Aini
(2020) mengatakan waktu tercepat untuk mendapatkan
hasil tes PCR yakni 1-3 hari. Karena mahalnya biaya
untuk melakukam tes PCR, dan terbatasnya kapasitas
pengujian, maka hanya diutamakan orang dengan gejala
yang dapat melakukan tes untuk infeksi SARS-CoV-2.
Padahal, menurut data pasien positif Covid-19 sebagian
besar merupakan orang tanpa gejala. Hal tersebut
33
menunjukkan bahwa strategi pengendalian infeksi
Covid-19 yang berfokus pada pasien bergejala tidak
cukup untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Perlu adanya metode diagnostik berskala besar untuk
mengetahui penyebaran virus di populasi secara efektif
atau cepat, komprehensif, dan juga sensitif yang
tentunya dengan harga yang cukup mudah dijangkau
oleh masyarakat. Hal ini akan memungkinkan adanya
isolasi cepat terhadap orang yang terinfeksi. Oleh karena
itu, kami sebagai generasi penerus bangsa berinovasi
untuk membuat “Deteksi Sars-Cov-2 dengan Metode
RT-LAMP Berbasis IOT untuk Pemetaan Pasien Covid-
19” sebagai upaya pencegahan dan pengendalian virus
Covid-19. Feranisa (2016), menjelaskan bahwa RT-
LAMP mempunyai kemampuan deteksi SARS-CoV-2
dengan kemampuan yang setara dengan PCR atau swab
test, bahkan terbukti lebih sensitif dan spesifik serta
dapat menguji dengan waktu yang cepat. Selain itu,
karena RT-LAMP menggunakan suhu isotermal, maka
tidak membutuhkan mesin thermocycler atau alat khusus
yang mahal. Saat ini juga ada proyek serupa untuk
deteksi SARS-CoV-2 dengan metode RT-LAMP
berbasis Arduino. Proyek tersebut dianggap dapat
mendeteksi beberapa partikel virus Covid-19 dengan
biaya yang cukup murah karena menggunakan metode
kolorimetri untuk mendeteksi DNA yang diproduksi
(create.arduino.cc). Namun, proyek tersebut hanya fokus
pada cara deteksi Covid-19 dengan harga cukup murah
sehingga tidak memperhatikan kemungkinan adanya
kontaminasi pada saat tes sampel serta tidak
dikembangkan lagi untuk memberikan pemetaan data
lokasi terinfeksi Covid-19 dengan tujuan mempermudah
petugas Covid-19 dalam melakukan tindakan
berdasarkan data demi mengurangi penyebaran Covid-
34
19. Oleh karena itu, harapannya dengan menggunakan
metode RT-LAMP kami dapat menciptakan suatu desain
deteksi RNA SARS-CoV-2 dengan biaya yang murah,
praktis, efisien waktu, dan mempunyai sistem
penyimpanan data guna memetakan lokasi penderita
Covid-19.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara kerja alat detaksi SAR-CoV-2
dengan metode RT-LAMP yang disertai
penyimpanan data lokasi penderita Covid-19 dengan
komponen yang mudah didapat oleh masyarakat?
2. Bagaimana desain alat deteksi SARS-CoV-2 dengan
metode RT-LAMP yang disertai penyimpanan data
lokasi penderita Covid-19?
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui cara kerja RT-LAMP yang disertai
penyimpanan data lokasi penderita Covid-19 dengan
menggunakan komponen yang mudah didapat oleh
masyarakat.
2. Mengetahui desain yang sesuai untuk membuat alat
deteksi SARS-CoV-2 dengan metode RT-LAMP
yang disertai sistem penyimpanan data lokasi
penderita Covid-19.
1.4 Manfaat
Penelitian ini dapat bermanfaat secara teoritis dan
praktis sebagai berikut :
1.4.1 Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat
untuk:
35
a. Menambah sumber pengetahuan mengenai
pengembangan metode RT-LAMP sebagai alat
deteksi SARS-CoV-2.
b. Sumber informasi bagi penelitian sejenis untuk
masa yang akan datang
c. Kontribusi dalam bidang teknologi, khususnya
pengembangan metode RT-LAMP sebagai alat
deteksi SARS-CoV-2 yang murah, cepat,
sensitif, dan efektif.
1.4.2 Praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk :
a. Pelajar lebih mudah memahami informasi
mengenai pengembangan metode RT-LAMP
sebagai alat deteksi SARS-CoV-2 dan lebih
termotivasi dalam melakukan penelitian dalam
bidang teknologi untuk kemajuan sektor
kesehatan.
b. Peneliti mempunyai landasan di masa mendatang
sebagai pelajar yang mempunyai kemampuan
dalam mengembangkan metode RT-LAMP
sebagai alat deteksi SARS-CoV-2.
36
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 RT-LAMP
Reverse transcription loop-mediated isothermal
amplification (RT-LAMP) adalah metode amplifikasi asam
nukleat satu langkah untuk menggandakan urutan RNA
tertentu. Dengan mendiagnosis penyakit menular yang
disebabkan oleh virus RNA dan menggabungkan deteksi
DNA LAMP dengan traskripsi balik, membuat cDNA dari
RNA sebelum menjalankan reaksi. RT-LAMP tidak
memerlukan siklus termal (tidak seperti PCR) dan dilakukan
pada suhu konstan antara 60-65oC. RT-LAMP digunakan
untuk mendeteksi virus RNA (Group S II, IV, dan V pada
sistem Klasifikasi virus Baltimore), seperti virus COVID-
19. Metode ini mengamplifikasi fragmen DNA melalui
mekanisme sintesis dan pemi- sahan rantai DNA secara
otomatis yang dilakukan oleh enzim DNA polimerase dan 4
buah primer yang mengenal 6 daerah spesifik, dengan 3
daerah di masing-masing ujung fragmen DNA-nya. Forward
inner primer (FIP) terdiri atas sekuen komplementer F1 di
ujung 5’, linker TTTT dan sekuen F2 di ujung 3’. Forward
outer primer (F3) merupakan sekuen F3. Backward inner
primer (BIP) terdiri atas sekuen komple-menter B1 di ujung
5’, linker TTTT dan sekuen B2 di ujung 3’. Backward outer
primer (B3) merupakan sekuen B3.
Reaksi LAMP terdiri atas tahapan produksi material
awal berupa struktur dumb-bell (starting material producing
step), tahapan amplifikasi siklus (cycling amplification step)
dan tahapan perpanjangan dan siklus berulang (elongation
and recycling step). Reaksi pada produksi material awal
merupakan tahapan yang kritis untuk keberhasilan reaksi
LAMP (Gambar 2). Bagian F2 dari FIP akan menempel
37
pada bagian F2c dari DNA template (1) dan akan
dilanjutkan dengan perpanjangan DNA ke arah 3’ (2).
Selanjutnya Forward outer primer (F3) akan menempel pada
sekuen F3c dari template DNA dan dilanjutkan per-
panjangan DNA (3). Perpanjangan ini akan menyebabkan
terlepasnya rantai DNA hasil perpanjangan dari primer FIP
(5). Rantai DNA yang lepas akan mem- bentuk loop pada
ujung 5’ yaitu dengan hibridisasi bagian F1 hasil polimerasi
dengan F1c dari primer FIP (6). Semen- tara perpanjangan
dari primer BIP dan pelepasannya oleh reaksi polimerasi
dari primer B3. Utas rantai yang terlepas akan menghasilkan
loop karena hibridisasi B1 pada BIc dan pada ujung yang
lain terbentuk loop karena hibrididasi F1 pada F1c, sehingga
membentuk struktur dumb bell (8). Struktur terakhir ini
akan diguna- kan sebagai bahan utama pada tahapan
amplifikasi berikutnya dengan primer FIP dan BIP. Reaksi
ini akan menghasilkan beberapa bentuk struktur DNA
dengan ukuran yang berbeda-beda. Keterangan lebih lanjut
tentang bentuk-bentuk tersebut bisa dibaca pada Notomi et
al. (2000) atau di website (http://loopamp.
eiken.co.jp/e/lamp/principle.html). Campuran reaksi yang
digunakan dalam LAMP mirip dengan campuran reaksi
pada PCR kecuali beberapa komponen. Enzim yang
digunakan adalah Bst (Bacillus steatothermopilus) DNA
poli- merase yang bekerja optimum pada suhu 60-65°C.
Primer yang digunakan sejum- lah 4 buah dengan
perbandingan inner primer (FIP, BIP) dan outer primer (F3,
B3) sebesar 8:1 dan pada umumnya sejumlah 40 dan 5
pmol. Betaine diguna- kan untuk destabilisasi struktur rantai
ganda DNA sehingga mudah untuk memisahkan 2 utas
rantai DNA dan digunakan pada konsentrasi 0,8 M (Thai et
al., 2004), 1 M (Notomi et al., 2000) dan 1,6 M
(Gunimaladevi et al., 2004, 2005; Savan et al., 2004).
38
Salah satu faktor penting dalam LAMP adalah
sekuen dari primer. Hibridisasi keempat primer pada DNA
target pada tahap initial (awal) merupakan titik kritis untuk
efisiensi LAMP, sehingga sekuens dan ukuran primer-
primer perlu ditentukan agar temperature melting-nya (Tm)
ber- ada pada kisaran tertentu yang optimum. Tm sekuen F2
dan B2 pada primer FIP dan BIP dibuat pada kisaran 60-
65oC, temperatur yang optimum untuk Bst DNA
polimerase. Tm untuk F1c dan B1c dipilih yang sedikit
lebih tinggi dibandingkan F2 dan B2 sehingga akan segera
mem- bentuk struktur loop setelah terlepas dari DNA
templatenya. Sedangkan Tm untuk F2 dan B2 pada outer
primer (F3 dan B3) dipilih lebih rendah dari F2 dan B2
untuk meyakinkan bahwa sintesis dimulai dari inner primer.
Di samping itu konsentrasi outer primer sekitar 1/8 dari
konsentrasi inner primer (Notomi et al., 2000). Reaksi
LAMP dilakukan pada kisaran temperatur yang optimum
untuk Bst DNA polimerase diantaranya pada 63oC
(Iwamoto et al., 2003, Thai et al., 2004, Gunimaladevi et al.,
2005) atau 65oC (Gunimaladevi et al., 2004, Savan et al.,
2004, Yeh et al., 2005a).
Pembentukan struktur dumb-bell merupakan titik
kritis pada tahapan cycling. Jarak loop sangat menentukan
terbentuknya struktur ini dan ukuran loop antara F2c (B2c)
dan F1c (B1c) sebesar 40 basa atau lebih memberikan hasil
yang lebih baik. Tahapan pelepasan rantai DNA merupakan
tahap yang penting, oleh karena itu ukuran target DNA tidak
bisa sangat besar. Ukuran target DNA ter- masuk F2 dan B2
hendaknya kurang dari 300 bp, dan ukuran sejumlah 130
dan 200 bp memberikan hasil yang baik. (Notomi et al.,
2000).
39
Penjelasan prinsip kerja LAMP di atas menggunakan
DNA sebagai targetnya. Teknik LAMP juga dapat
digunakan untuk mendeteksi RNA sebagai bahan genom-
nya dengan melakukan reverse transkrip- si yang
dilanjutkan dengan LAMP (RT- LAMP). Notomi et al.
(2000) berhasil mendeteksi mRNA dari 1 sel K562 yang
mengekpresikan antigen spesifik prostate dalam campuran
dengan 1.000.000 sel yang tidak menghasilkan antigen. Hal
ini sesuai dijelaskan pada caara kerja RT-LAMP sebagai
alat deteksi massal yang diharapkan secara garis besar
dibagi menjadi 2, yaitu RT-LAMP itu sendiri sebagai
deteksi keberadaan virus Sars-CoV-2 pada individu, serta
bagian pengumpulan dan pemrosesan data untuk membantu
pemetaan penyakit di masyarakat. Dalam RT-LAMP
sendiri, secara umum, prosesnya sesuai dengan gambar 1
(Augustine et al., 2020).
Gambar 1 Proses RT-LAMP
Sumber: Augustine et. al., 2020
Sesuai gambar tersebut, urutan RT-LAMP nantinya yaitu
pengumpulan sampel, pemanasan, pencampuran sampel
40
dengan bahan LAMP lainnya, pemanasan, dan pengamatan
hasil. Hasil tersebut nantinya akan berupa warna, karena
proses ini adalah kolorimetrik.
2.2 Mikrokontroller dan Internet of Things (IoT)
Mikrokontroller adalah komputer dalam bentuk chip
(Husain et al., 2016). Sesuai namanya, alat ini memiliki
ukuran yang relatif kecil dan dapat membantu manusia
untuk mengontrol objek (utamanya yang digerakkan dengan
listrik). Dengan adanya alat ini, manusia dapat dengan
mudah menanamkan program yang dapat diubah-ubah dan
diterapkan pada suatu sistem. Dalam penerapannya,
mikrokontroller dapat digunakan untuk membantu peneliti
dalam laboratorium analitik tanpa perlu menguasai bidang
elektronika (Furter & Hauser, 2018), Mengolah data dari
sensor (Reverter, 2018), dan lainnya.
Mikrokontroller dijual dalam beberapa merk dagang,
seperti Atmel, Altera, EPSON Semiconductor, dan lainnya.
Namun jika penggunaannya untuk proyek atau percobaan
bagi pemula, telah tersedia modul mikrokontroller.
Contohnya adalah Arduino dan Espressif Systems. Kedua
modul mikrokontroller ini memiliki beberapa macam
kelebihan masing-masing, seperti kemudahan penggunaan,
tersambungnya dengan akses WiFi, dan lainnya. Kedua
merk ini juga telah terdapat di Indonesia, sehingga mudah
dicari.
IoT dilimiki oleh Arduino (beberapa), Espressif
Systems, Xbee, WhizFi, dan lainnya, tetapi beberapa orang
biasa menggunakan Espressif Systems karena lebih murah
(Maier et al., 2017). Menurut Maier et al. (2017), meski
bentuknya relatif kecil, penggunaanya cukup mudah.
Contoh penggunaan modul ini adalah pengiriman data
volume infus (Sasmoko & Wicaksono, 2017) dan osiloskop
berbasis ponsel cerdas (Maier et al., 2017). Hal ini
41
menunjukkan, dalam penerapannya, modul ini dapat diakses
melalui web maupun ponsel cerdas.
2.3 Global Positioning System (GPS)
GPS digunakan untuk mendapatkan informasi posisi,
kecepatan, dan waktu dari satelit (Abulude et al., 2015).
Sistem ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu satelit,
ground station, dan reciever. Ground station akan
memastikan satelit berada pada tempat yang seharusnya,
kemudian reciever akan menerima informasi dari satelit.
Dalam menentukan posisi, reciever akan menerima
setidaknya 4 bacaan satelit, sehingga dapat memastikan
lokasinya berdasarkan perpotongan ruang lingkup masing-
masing satelit tersebut. Dalam memberikan informasi
waktu, satelit yang menggunakan jam atom, akan
memberikan waktu yang sangat akurat, kemudian reciever
akan mengolah informasinya menggunakan persamaan
relativitas einstein. Hal ini dikarenakan waktu berjalan lebih
lambar di luar angkasa. GPS tidak membutuhkan koneksi
internet. GPS telah diterapkan dalam berbagai bidang,
seperti agrikultur (precision soil sampling), kelautan
(memberikan rute tercepat), rel (menghindari kecelakaan),
dan lainnya.
2.4 Penelitian Terkait Sebelumnya
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat
seseorang yang telah membuat proyek RT-LAMP dengan
menggunakan arduino. Proses tersebut menggunakan single-
stage RT-LAMP (New England Biolabs, 2020). Oleh
karenanya, proyek tersebut menggunakan proses sekali
pemanasan, dengan menggunakan protokol yan telah
disediakan oleh sumber tersebut. Berdasarkan hal tersebut,
beberapa bahan yang digunakan adalah Arduino uno, pin
header 90 degrees bend, M2 12 mm screws,PSMN4R3-
30PL N-Channel MOSFET, beberapa 1/4 W Resistors,
RGB LED, Aluminium Square Rod 10mm, Adafruit
42
TCS34725 Breakout Board, Cement Power Resistor 7W
22 Ohm, Vishay VLMU3100-GS08, dan maxim
integrated max31820 1-wire ambient temperature sensor.
Alat yang digunakan adalah gergaji besi, bor, dan 3D-
printer. Di dalam protokol tersebut disebutkan bahwa
informasinya hanya dapat digunakan untuk keperluan
penelitian. Oleh karenanya, perlu dilakukan penyesuaian
metode, alat, dan bahan, dengan proyek yang digagas.
43
BAB III
METODE PENULISAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
studi literatur yang didasarkan pada permasalahan yang
akan dikaji dalam penelitian. Dengan menggunakan studi
literatur, penelitian tidak harus turun ke lapangan untuk
memperoleh data. Segala data diperoleh melalui sumber
pustaka atau dokumen seperti jurnal, artikel, ataupun web.
Penelusuran pustaka tersebut selain digunakan untuk
menyiapkan kerangka penelitian juga digunakan untuk
memanfaatkan segala sumber perpustakaan untuk
mendapatkan data penelitian. Meskipun studi literatur
terlihat mudah, kenyataannya metode ini membutuhkan
ketekunan yang tinggi supaya dapat memperoleh data,
analisis data, serta kesimpulan yang sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
Dengan demikian, pertama-tama dilakukan
penelusuran pustaka untuk menyiapkan kerangka. Bagian
ini membutuhkan persiapan yang optimal dan ketekunan
dalam mencari dan memanfaatkan sumber perpustakaan.
Lalu, dihasilkan bab satu hingga tiga. Selesai itu, dilakukan
diskusi untuk memanfaatkan sumber perpustakaan dalam
memperoleh data. Setelah itu, sampailah ditahap dimana
harus melakukan analisis matang untuk memperoleh
kesimpulan sesuai tujuan. Sehingga pada akhirnya semua
data yang tertuang dalam setiap sub bab dapat menjawab
rumusan masalah penelitian.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Cara Kerja Alat
Cara kerja RT-LAMP sebagai alat deteksi massal
secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu RT-LAMP
sebagai deteksi keberadaan virus Sars-CoV-2 pada individu,
serta bagian pengumpulan dan pemrosesan data untuk
membantu pemetaan penyakit di masyarakat. Flowchart
cara kerja alat diberikan pada gambar 2.
Cara kerja RT-LAMP sesuai dengan yang telah
disebutkan pada tinjauan pustaka. Hal ini dikarenakan
protokol yang digunakan proyek sebelumnya masih terbatas
peruntukannya. Meski begitu, terdapat beberapa alat dan
bahan yang perlu dipertimbangkan untuk digunakan pada
usulan proyek ini. Beberapa perbedaan yang didapati, yaitu
senyawa yang digunakan menggunakan LAMP mastermix
powder yang terdapat pada literatur sebelumnya, sehingga
kolorimetriknya menggunakan phenol red; tidak digunakan
PID control, tetapi hanya sensor temperatur dan sedikit
program arduino; menggunakan sensor ldr untuk
menentukan keadaan terbuka dan tertutupnya wadah; dan
RGB bernilai 1 atau positif ketika larutan berubah menjadi
merah.
Perubahan LAMP mastermix powder yang
digunakan dikarenakan penggunaan langkah yang berbeda,
sehingga penulis mengikuti senyawa yang dianjurkan pada
literatur yang ada. Penggunaan sensor suhu dan program
arduino untuk menjalankannya dikarenakan kontrol suhu
dirasa dapat langsung dikontrol dengan sensor dan
penggunaan program syarat. Meski begitu, sensor dan
respon mikrokontroller diharapkan cukup cepat, sehingga
45
perubahan suhu pada power resistor yang cukup cepat dapat
terkontrol. Penggunaan sensor ldr disebabkan karena belum
ada komponen pada proyek sebelumnya untuk mengetahui
keadaan tertutup dan terbuka pada alat. Pemberian nilai
pada RGB mengikuti pewarna yang digunakan pada
senyawa yang dicampurkan.
Alat dan bahan lain yang digunakan sama dengan
yang telah digunakan oleh proyek tersebut. Alat yang
digunakan adalah mesin 3D printing dan alat bantu
pembuatan rangka untuk membuat kotak tempat reaksi
berjalan. Bahan yang digunakan adalah mikrokontroller
(dapat berupa arduino uno, esp, dan lainnya yang memiliki
atau dapat ditambah dengan modul wifi); tabung sampel;
alat pemanas yang menggunakan power resistor (bisa
menggunakan 7 Watt 22 Ohm karena sesuai untuk
pemanasan suhu 60-65°C dengan cepat dengan besar
sumber tegangn tertentu); kebutuhan mekanik dan
elektronik (kabel, mur dan lainnya); dan sampel.
Untuk menjalankan tahap selanjutnya, dibutuhkan
tambahan berupa akses internet (berada pada
mikrokontroller), modul gps dan shieldnya, serta sd card
(digunakan untuk penyimpanan tanpa akses internet). Pada
tahap ini, diharapkan hasil pemeriksaan dapat memberi
informasi lokasi pada pemeriksa (diharapkan bisa
dilaksanakan secara door to door, sehingga dapat diketahui
tempat tinggal orang yang telah diperiksa, baik yang positif
maupun negatif). Hal ini bertujuan agar pihak yang
berwenang dapat mengetahui secara pasti mana daerah yang
banyak pasien COVID-19 –nya dan dapat memberikan
regulasi yang based on data.
Cara kerja tahap kedua secara umum telah
digambarkan pada gambar 2. Setelah hasil dibaca sensor
46
RGB, mikrokontroller akan membedakan hasil yang
dianggap positif dan tidak. Masing-masing akan dibaca
lokasi dan waktu pemeriksaannya melalui modul gps.
Selanjutnya, mikrokontroller akan menyimpan data status,
waktu, dan lokasi pemeriksaan sesuai dengan hasil
pemeriksaan, sehingga akan ada dua file. Hal ini bertujuan
untuk memudahkan pemetaan. Kemudian, mikrokontroller
akan mengirimkan datanya ke server. Data tersebut dapat
diakses oleh pihak tertentu yang diberi kewenangan.
Penyimpanan data akan dilakukan melalui akses internet
(dengan database di server) dan tanpa akses internet. Hal ini
bertujuan untuk mem-back-up data. Pembahasan mengenai
antarmuka dari alat dan client tidak dibahas secara rinci,
tetapi terdapat beberapa hal yang telah terpikirkan.
Antarmuka diharapkan dapat menampilkan data dalam
bentuk peta yang berisi titik pemeriksaan. Peta dapat diubah
untuk melihat hasil pemeriksaan yang positif, dan/atau
negatif. Diharapkan juga, data kependudukan dapat
terintegrasi dengan peta pemeriksaan ini, sehingga identitas
pasien dapat diketahui dengan mudah.
47
Gambar 2 Flowchart cara kerja alat
48
4.2 Desain Alat
Desain alat ini masih berupa gambaran kasar. Hal ini
dikarenakan belum dilakukannya pembuatan secara
langsung, sehingga wiring dan coding belum diketahui. Hal
ini akan berpengaruh kepada susunan komponen mana yang
akan menghasilkan pembacaan terbaik. Desain alat ini dapat
dilihat pada gambar 3. Pada desain tersebut, hanya terlihat
mikrokontroller (arduino uno) dan wadah pemanasan.
Modul gps, modul wifi (jika ada), dan sd card akan
dipisahkan dari wadah tersebut. Ketiga komponen tersebut
akan diletakkan di atas shield gps yang tentu akan diberikan
penutupnya juga. Di dalam wadah tersebut, terdapat semua
komponen selain yang disebutkan di atas. Modul RGB akan
diletakkan dibawah tutup, sehingga dapat dengan mudah
membaca warna. LDR diletakkan di bagian bawah wadah,
sehingga dapat mengetahui ketika wadah benar telah
tertutup atau tidak. Power resistor dan tabung sampel
diletakkan ditengah bersama sensor suhu. Wadah pemanas
memiliki bagian bawah yang terhubung dengan pin header
90 degrees bend, sehingga dapat terhubung langsung ke
arduino (nanti akan melalui shield gps).
Gambar 3 Desain alat
49
50
BAB V
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Dari pemaparan sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa RT-LAMP dapat diterapkan menggunakan bahan
yang terjangkau dan dapat ditemukan di masyarakat, serta
dapat dilakukan proses penyimpanan lokasi melalui modul
gps. Selain itu telah diusulkan desain alat, sehingga
kedepannya dapat direalisasikan alat yang terjangkau,
memiliki durasi keluarnya hasil relatif cepat, dan dapat
membantu pemeriksaan secara massal.
1.2. Saran
Bagi pembaca, disarankan meneliti kembali studi
literatur yang telah dibuat dalam karya ini. Hal ini dapat
dilakukan secara teoritis maupun empiris, sehingga
perkembangan alat deteksi COVID-19 yang terjangkau dan
massal dapat segera terbentuk.
51
DAFTAR PUSTAKA
Abulude, F.O., Akinnusotu, A. & Adeyemi, A., 2015.
GLOBAL POSITIONING SYSTEM AND ITS WIDE
APPLICATIONS. Continental J. Information Technology,
9(1), pp.22-32.
Anonim. 2020. The Pocket Lamp - Illuminating SARS-
COV-2, (https://create.arduino.cc diakses pada 12
Agustus 2020)
Aini, Nur. 2020. Doni Monardo: Harga Tes PCR Covid-19
akan Distandardisasi, (https://republika.co.id diakses pada 13
Agustus 2020).
Augustine, R. et al., 2020. Loop-Mediated Isothermal
Amplification (LAMP): A Rapid, Sensitive, Specific, and
Cost-Effective Point-of-Care Test for Coronaviruses in the
Context of COVID-19 Pandemic. biology, 9(182), pp.1-17.
Bernheim, Adam ; Xueyan Mei; Mingqian Huang; Yang
Yang; Zahi A. Fayad; Ning Zhang; Kaiyue Diao; Bin
Lin; Xiqi Zhu; Kunwei Li; Shaolin Li; Hong Shan; Adam
Jacobi; Michael Chung. 2020. Chest CT Findings in
Coronavirus Disease-19 (COVID-19): Relationship to
Duration of Infection. Radiology, (Online), 295(3),
(https://pubs.rsna.org, diakses 13 September 2020).
Caruso, Damiano; Marta Zerunian; Michela
Polici; Francesco Pucciarelli; Tiziano Polidori; Carlotta
Rucci; Gisella Guido; Benedetta Bracci; Chiara De
Dominicis; Andrea Laghi. 2020. Chest CT Features of
COVID-19 in Rome, Italy. Radiology, (Online), 296(2),
(https://pubs.rsna.org, diakses 13 September 2020).
52
Feranisa, Anggun. 2016. Komparasi Antara Polymerase
Chain Reaction (Pcr) dan Loopmediated Isothermal
Amplification (Lamp) dalam Diagnosis Molekuler.
ODONTO Dental Journal, 3(2), 145-151
Furter, J.S. & Hauser, P.C., 2018. Interactive control of
purpose built analytical instruments with forth on
microcontrollers - A tutorial. Basel: Analytica Chimica
Acta.
Gunimaladevi, I., T. Kono, S.E. Lapatra, and M.Sakai.
2005. Aloop-mediated isothermal amplification (LAMP)
method fordetection of infectious hematopoietic necrosis
virus (IHNV) in rainbow trout (Oncorhynchus mykiss).
Arch.Virol.50:899-909.
Handayani, Diah; Dwi Rendra Hadi; Fathiyah Isbaniah;
Erlina Burhan; Heldy Agustin. 2020. Penyakit Virus Corona
2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119-128.
Husain, A., Hammad, M., Hafeez, K. & Zainab, T., 2016.
Programming a Microcontroller. International Journal of
Computer Applications, 155(1), pp.1-5.
https://covid19unair.ac.id diakses pada 12 Agustus 2020.
Kono, T., R. Savan, M. Sakai, and T. Itami. 2004. Detection
of white spot syndrome virus in shrimp by loop- mediated
isothermal amplification. J. Virol. Methods.115: 59-65.
Maier, A., Sharp, A. & Vagapov, Y., 2017. Comparative
Analysis and Practical Implementation of the ESP32
Microcontroller Module for the Internet of Things. In
Internet Technologies and Applications. Wrexham, 2017.
IEEE.
53
Murwantoko. 2006. Metode Loop-Mediated Isothermal
Amplication Dan Aplikasinya Untuk Deteksi Penyakit Ikan.(
https://jurnal.ugm.ac.id diakses pada 26 September 2020)
New England Biolabs, 2020. Protocols. [Online] New
England Biolabs Available at: http://www.neb-
online.de/literatur/Article/COVID-
19%20LAMP%20short%20protocol.pdf [Accessed 30
September 2020].
Notomi, T., H. Okayama, H. Masubuchi, T. Yonekawa, K.
Wantanabe, N. Amino, and T. Hase, 2000. Loop-mediated
isothermal amplification of DNA. Nucleic Acid Research
28:e63.
Reverter, F., 2018. Interfacing sensors to microcontrollers.
Smart Sensors and MEMs, pp.23-55.
Sasmoko, D. & Wicaksono, Y.A., 2017. IMPLEMENTASI
PENERAPAN INTERNET of THINGS (IoT) PADA
MONITORING INFUS MENGGUNAKAN ESP 8266
DAN WEB UNTUK BERBAGI DATA. Jurnal Ilmiah
Informatika, 2(1), pp.90-98.
Savan, R., A. Igarashi, S. Matsuoka, and M. Sakai, 2004.
Sensitive and rapid detection of Edwardsiellosis in fish by a
loop-mediated isothermal amplification method. App.
Environ. Microbiol. 70: 621-624.
Suciatiningrum, Dini. 2020. Beda Rapid Test, Pemeriksaan
Swab, dan Metode PCR, Mana Lebih Akurat?,
(https://www.idntimes.com diakses 13 Agustus 2020).
Thai, H.T.C., M.Q. Le, C.D. Vuong, M. Parida, H.
Minekawa, F. Hasabe, and K. Morita. 2004. Development
and evaluation of a novel loop-mediated isothermal
amplification method for rapid detection of severe acute
54
respiratory syndrome corona-virus. J. Clin. Microbiol. 42:
1956-1961.
World Health Organization. 2020. Saran penggunaan tes
imunodiagnostik di fasyankes (point of care) untuk COVID-
19, (https://www.who.int diakses pada 13 Agustus 2020).
www.covid19.go.id diakses pada 12 Agustus 2020.
Yeh, H.Y., C.A. Shoemaker, and P.H. Klesius. 2005a.
Evaluation of a loop- mediated isothermal amplification
method for rapid detection of channel catfish Ictalurus
punctatus important bacterial pathogen Edwardsiella
ictaluri. J. Microbiol. Methods 63: 36-44.